penerapan model kooperatif

Upload: eva-fowershyunseung-oppa

Post on 10-Mar-2016

267 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

matematika

TRANSCRIPT

53

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Penulisan MakalahMatematika sebagai salah satu ilmu pendidikan telah banyak berkembang dewasa ini. Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menemukan dan menggunakan rumus matematika yang dapat menunjang pemahaman konsep siswa kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Matematika bagi sebagian besar siswa dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk dipahami, sebab matematika selalu dihubungkan dengan angka dan rumus. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab bahwa hasil belajar matematika masih belum memuaskan (Supriyanto, 2014:165-166). Matematika juga terkadang membuat siswa sulit untuk berpikir sehingga siswa sering sekali tidak bersikap aktif disebabkan sulitnya materi yang dipelajari. Oleh karena itu agar siswa aktif berpikir maka siswa harus diberi kesempatan untuk mencari pengalaman sendiri serta dapat mengembangkan seluruh aspek pribadinya. Siswa pun harus lebih aktif dan mendominasi sehingga dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Dengan kata lain aktivitas siswa dalam pembelajaran bukan hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan dari guru. Upaya yang harus diterapkan dalam mengembangkan proses pembelajaran matematika antara lain dengan mengakrabkan matematika kepada siswa sesuai dengan realitas kehidupan sehari-hari yaitu mengaitkan konsep-konsep matematika dengan pengalaman anak dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan serta membangun idenya secara mandiri.Untuk mengatasi permasalahan di atas, guru harus dapat berusaha meningkatkan dan mengembangkan kualitas proses pembelajaran matematika sesuai dengan kebutuhan kognitif dan keterampilan intelektual siswa. Sehingga konsep pada matematika yang bersifat abstrak dapat dipahami oleh semua siswa dengan mudah dan lebih bermakna. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang berorientasi pada hal tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran Discovery Learning.

1Menurut Afendi (2012:5) Model penemuan (discovery learning) adalah model mengajar yang menitikberatkan pada aktivitas peserta didik dalam belajar. Dalam pembelajaran ini, guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan konsep dalil, prosedur, dan lain sebagainya.Salah satu metode yang dapat digunakan dalam model pembelajaran yang berbentuk penemuan (discovery) ialah metode kumon. Menurut Jenandilkm dalam Himawati (2014:53) Metode Kumon adalah suatu model belajar dari Jepang dan dikembangkan pertama kali oleh Toru Kumon, seorang guru matematika SMU yang pada awalnya ingin membantu pelajaran matematika anaknya. Metode Kumon memberikan program belajar secara perseorangan sesuai dengan kemampuan masing-masing, yang memungkinkan siswa menggali potensi dirinya dan mengembangkan kemampuannya secara maksimal.Melalui penggunaan metode kumon dapat membantu mempermudah siswa menyelesaikan masalah mengenai mengenal bentuk aljabar. Dimana dalam materi mengenal bentuk aljabar itu diperlukan cara/langkah yang mempermudah siswa untuk memahaminya, yang mana ada beberapa tahap yang ada dalam metode kumon yang dapat membantu siswa dalam mempermudah penyelesaian masalah mengenai materi mengenal bentuk aljabar. Menurut Huda (2014:190-191) ada beberapa tahap yang ada dalam metode kumon, yaitu tes penempatan, menghadiri kelas, mendukung belajar mandiri, bekerja mandiri, dan pekerjaan rumah.Untuk itu, penulis tertarik membuat makalah yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan Metode Kumon dan Pendekatan Saintifik Pada Sub Materi Mengenal Bentuk Aljabar Pada Kelas VIII .1.2 Rumusan Masalah atau Topik BahasanDalam makalah ini penulis mengangkat topik pembahasan mengenai bagaimana penerapan model pembelajaran discovery learning dengan metode kumon dan pendekatan saintifik pada sub materi mengenal bentuk aljabar kelas VIII?1.3Tujuan Penulisan MakalahTujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara penerapan model pembelajaran discovery learning dengan metode kumon dan pendekatan saintifik pada sub materi mengenal bentuk aljabar di kelas VIII.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1 Model Pembelajaran Discovery Learning2.1.1 DefinisiMenurut Hosnan (2014:280-281) Penemuan (discovery) merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan kontruktivisme. Model ini menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.Pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dengan ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan, anak juga belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi. Kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 pada lampiran menyatakan bahwa: untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang:1. Berpusat pada peserta didik,2. Mengembangkan kreativitas peserta didik,3. Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang,4. Bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan5.Menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.2.1.2 Karakteristik Discovery Learning

3Ciri utama belajar menemukan, yaitu (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan, dan menggeneralisaikan pngetahuan, (2) berpusat pada siswa, (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.2.1.3 Kelebihan Penerapan Discovery Learning1) Menimbulkan rasa senang pada peserta didik, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.2) Strategi ini memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.3) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.4) Berpusat pada peserta didik dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. 5) Membantu peserta didik menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.6) Peserta didik akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;7) Mendorong peserta didik berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;8) Mendorong peserta didik berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri;9) Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; 10) Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang;11) Proses belajar meliputi sesama aspeknya peserta didik menuju pada pembentukan manusia seutuhnya;12) Meningkatkan tingkat penghargaan pada peserta didik;13) Kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar;14) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu. (Kemendikbud, 2013:28-29).

2.1.4 Langkah-langkah Operasional Implementasi Dalam Proses Pembelajaran1. Langkah Persiapan Strategi Discovery Learninga. Menentukan tujuan pembelajaranb. Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya)c. Memilih materi pelajaran.d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didikf. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolikg. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik 2. Prosedur Aplikasi Strategi Discovery LearningMenurut Syah dalam Kemendikbud (2013:30-32) bahwa dalam mengaplikasikan strategi discovery learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut:a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)Setelah dilakukan stimulation langkah selanjutya adalah guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah. c. Data collection (pengumpulan data)Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. d. Data processing (pengolahan data)Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan, dan semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.

e. Verification (pembuktian)Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing. f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

2.2 Metode KumonPada awalnya, kumon merupakan salah satu koorporasi pendidikan yang digagas pertama kali oleh Toru Kumon dari Osaka, Jepang, pada 1958. Ia kemudian diadopsi sebagai metode pembelajaran yang umumnya digunakan untuk pengajaran matematika dan membaca. Kini, metode tersebut sudah dipraktikkan diberbagai negara di dunia dan memiliki pusat-pusatnya tersendiri.2.2.1 Definisi Metode KumonMenurut Huda (2014:189) Metode kumon merupakan metode belajar perseorangan. Level awal untuk setiap siswa kumon ditentukan secara perseorangan. Siswa diberi tugas mulai dari level yang dapat dikerjakannya sendiri dengan mudah, tanpa kesalahan. Lembar kerjanya telah didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soal-soal. Jika siswa terus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya.2.2.2 Langkah langkah Pembelajaran Metode Kumon.Sintak pembelajaran kumon dapat dirunut secara rinci dalam alur tahapan berikut ini.Tahap 1 : Tes PenempatanPertama-tama siswa akan mengerjakan tes penempatan. Guru kemudian menganalisis hasil tesnya dengan cermat dan menetukan level awal siswa. Perlu diingat, program kumon terdiri dari beberapa level, dan siswa bisa maju ke level berikutnya dengan kemampuannya sendiri. Menentukan level awal yang tepat adalah kunci untuk belajar mandiri sejak tahap awal kumon.Tahap 2 : Menghadiri KelasKumon memiliki program dan kelas tersendiri. Untuk itulah, siswa dianjurkan datang ke kelas kumon 2 kali seminggu. Karena kumon menekankan pentingnya belajar mandiri, tidak ada pengajaran khusus yang diberikan dikelas kumon. Siswa didorong untuk mempelajari lembar kerjanya secara mandiri tanpa harus diajari secara khusus. Lembar kerja kumon didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat menyelesaikan soal-soal dengan kemampuannya sendiri.Tahap 3 : Mendukung Belajar MandiriSebelum hari belajar di kelas dimulai, guru menyiapkan lembar kerja untuk setiap siswa. Di kelas guru mengamati siswa dengan cermat, untuk memastikan setiap siswa belajar pada tingkatan yang tepat untuknya.Topik 4 : Bekerja MandiriSetelah menyelesaikan pelajarannya hari itu, siswa menyerahkan lembar kerja yang telah dikerjakan kepada guru. Lembar kerja kemudian dinilai dan dikembalikan kepada siswa. Jika ada kesalahan, siswa membetulkannya sendiri. Dengan menyelesaikan lembar kerjanya secara mandiri, siswa akan memperdalam pemahaman materinya dan megembangkan kebiasaan belajar yang baik.Topik 5 :Pekerjaan RumahSetelah siswa menyelesaikan pelajarannya di kelas kumon, guru memberikan lembar kerja yang tepat untuk dikerjakan di rumah. Ini membuat dukungan orangtua di rumah menjadi sangat penting. Pekerjaan rumah yang telah dikerjakan kemudian dikumpulkan kepada guru pada awal pertemuaan berikutnya ketika siswa datang ke kelas. Pekerjaan rumah yang telah dikumpulkan kemudian dinilai oleh pembimbing dan jika perlu, siswa memperbaiki lembar kerjanya dengan mandiri sampai semua jawabannya benar. (Huda, 2014: 190-191)2.2.3 Kelebihan Metode Pembelajaran KumonKeistimewaan kumon adalah karena siswa diberi kesempatan untuk memulai belajar dari bagian yang dapat dikerjakannya sendiri dengan mudah, tanpa kesalahan. Melalui pencapaian target dengan kemampuannya sendiri, siswa akan merasakan kegembiraan dan kepuasan. Kumon menggali potensi setiap individu dengan metode belajar mandiri yang disesuaikan dengan kemampuan setiap individu. Melalui bimbingan persorangan dan belajar pada tingkatan yang tepat. Kumon berusaha untuk meningkatkan kemampuan setiap anak dan memaksimalkan potensinya.2.3 Pendekatan SaintifikMenurut Kemendikbud (2013:4-8), proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut:a. Mengamati (observasi)Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. b. MenanyaDalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Kegiatan menanya dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). c. Mengumpulkan InformasiKegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut dari bertanya. Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/ kejadian/, aktivitas wawancara dengan nara sumber dan sebagainya. d. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/MenalarKegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. e. Menarik kesimpulan Kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau secara individual membuat kesimpulan. f. Mengkomunikasikan Kegiatan mengkomunikasikan dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.

2.4 Langkah langkah Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dengan Metode Kumon pada Sub Materi Mengenal Bentuk Aljabar.Dalam penerapan model pembelajaran Discovery Learning dengan metode Kumon, pada sub materi mengenal bentuk aljabar dilakukan melalui beberapa prosedur yang harus dilaksanakan, yaitu:

1. Langkah PersiapanPada langkah persiapan ini, adalah tahap menentukan tujuan pembelajaran, melakukan identifikasi karakteristik peserta didik, memilih materi yang akan dipelajari, menentukan topik yang harus dipelajari, mengembangkan bahan belajar berupa contoh, ilustrasi, dan lain sebagainya serta mengatur topik pelajaran dari yang sederhana ke yang kompleks serta melakukan penilaian proses dan hasil belajar.2. Prosedur AplikasiAdapun prosedur aplikasi yang harus dilaksanakan setelah langkah persiapan, yaitu:i. Problem Statement (Pernyataan/identifikasi masalah)Pada tahap ini guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dijadikan sebagai rumusan masalah. Biasanya dalam pendekatan saintifik disebut tahap mengamati.ii. Stimulation (stimulasi/rangsangan)Pertama, pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungan, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri.iii. Data Collection (pengumpulan data)Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.iv. Data processing (pengolahan data)Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan, dan semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. v. Verification (pembuktian)Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.vi. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. 2.5 Karakteristik MateriPada sub materi mengenal bentuk aljabar, siswa akan mempelajari cara membuat bentuk aljabar dari soal cerita. Untuk mendapatkan cara membuat bentuk aljabar, siswa diberikan suatu masalah, yaitu: Suatu ketika terjadi prcakapan antara Pak Agus dan Pak Budi. Mereka berdua baru saja membeli buku di suatu toko grosir.Pak Agus : Pak Budi, kelihatannya beli buku tulis banyak sekali.Pak Budi : Iya pak. Ini pesanan dari sekolah saya. Saya beli 2 kardus dan 3 buku. Pak Agus beli apa saja?.Pak Agus : Saya hanya beli 5 buku saja pak, untuk anak saya yang kelas VIII SMP.Dalam percakapan tersebut terlihat dua orang yang menyatakan banyak buku dengan satuan yang berbeda. Pak Agus menyatakan jumlah buku dalam satuan kardus, sedangkan Pak Budi langsung menyebutkan banyak buku yang ia beli dalam satuan bukuPenyelesaian:Tabel 2.5 Bentuk aljabar dari masalah sehari-hariPembeliPak BudiPak Agus

Membeli2 kardus buku dan 3 buku

5 buku

Bentuk Aljabar2x + 35

Pada tabel 2.5, x menyatakan banyak buku yang ada dalam kardus. Simbol x bisa mewakili sebarang bilangan.Jika x = 10, maka 2x + 3 = 2 x 10 + 3 = 20 + 3 = 23Jika x = 15, maka 2x + 3 = 2 x 15 + 3 = 30 + 3 =33Dan sebagainya.Nilai bentuk aljabar diatas tergantung pada nilai x. Dalam konteks di atas x menyatakan banyak buku dalam satu kardus.(Sumber: Buku Matematika Siswa SMP Kelas VIII Kurikulum 2013)

BAB IIIPEMBAHASAN

Pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan anak juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba menyelesaikan masalah sendiri yang dihadapi. Kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.Metode kumon merupakan metode belajar perseorangan. Level awal untuk setiap siswa kumon ditentukan secara perseorangan. Siswa diberi tugas mulai dari level yang dapat dikerjakannya sendiri dengan mudah, tanpa kesalahan. Lembar kerjanya telah didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soal-soal. Jika siswa terus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya.3.1 Kegiatan PendahuluanKegiatan pendahuluan merupakan tahap awal yang dilakukan sebelum memasuki penyajian materi yang akan diajarkan. Kegiatan ini diawali dengan mempersiapkan siswa untuk siap menerima pelajaran, yaitu dengan merapikan posisi kursi dan meja siswa, sehingga siswa belajar dalam kondisi yang nyaman dan teratur. Selanjutnya guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud dari ketaatan serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian guru menanyakan kabar siswa, misalnya: Bagaimana kabarnya hari ini anak-anak?. Selanjutnya guru melakukan absen kehadiran siswa untuk mengetahui siswa yang tidak mengikuti pembelajaran sehingga nantinya akan diberikan penugasan untuk siswa yang mengalami ketertinggalan materi ajar. Setelah itu guru memberikan deskripsi singkat mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan, yaitu: Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari sub materi mengenal bentuk aljabar.

13Selanjutnya guru memberitahukan manfaat dan relevansi materi ini pada siswa. Manfaat dan relevansi yang diberikan guru dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk mempelajari mengenal bentuk aljabar. Motivasi sangat penting dalam suatu pembelajaran, karena motivasi merupakan modal awal dalam memahami suatu materi yang disajikan.Bagian akhir dalam kegiatan pendahuluan adalah penyampaian tujuan pembalajaran, yaitu: dapat mengenal bentuk aljabar, menjelaskan istilah-istilah yang digunakan pada bentuk aljabar, membuat bentuk aljabar dari soal cerita, menentukan suku sejenis dan tidak sejenis, dan membuat masalah kehidupan sehari-hari yang terkait dengan aljabar. Penyampaian tujuan ini merupakan langkah persiapan pada model pembelajaran discovery learning. Selanjutnya guru melakukan tanya jawab dan dialog dengan peserta didik mengenai materi prasyarat dari materi sebelumnya. Kegiatan tanya jawab dan dialog merupakan langkah problem statement dan stimulation pada model pembelajaran discovery learning. Pertanyaan yang diberikan guru berupa:1) Bagaimana kalimat matematika dari Suatu bilangan jika ditambah 2 sama dengan 5?2) Mengapa 2x + 5 = 7 merupakan PLSV? Dalam kegiatan ini siswa diarahkan untuk mengingat materi tentang Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV).3.2 Kegiatan IntiKegiatan inti merupakan proses belajar mengajar yang utama dalam suatu pembelajaran. Kegiatan ini berisikan pengerjaan LK yang telah dibuat oleh guru yang berisikan tujuan, langkah kerja dan permasalahan yang harus diselesaikan oleh siswa secara berkelompok.Kelompok:Anggota : 1.2.3.4.5.Kelas :Mengenal Bentuk AljabarTujuan:1. Mengenal bentuk aljabar.2. Menjelaskan istilah-istilah yang digunakan pada bentuk aljabar.3. Membuat bentuk aljabar dari soal cerita.4. Menentukan suku sejenis dan tidak sejenis.5. Membuat contoh masalah kehidupan sehari-hari yang terkait dengan aljabar.Bahan dan Alat :1. Benda-benda sekitar yang mudah didapat (25 batang lidi).2. Karet gelang (2-9 karet). dan3. Alat tulis.Langkah Kerja :1. Ikat lidi dengan karet gelang, dimana masing-masing ikatan harus memiliki banyak lidi yang sama, sisakan beberapa lidi yang tidak diikat. Catat pada tabel pada langkah 3.2. Lakukan langkah 1 sekali lagi dengan banyak lidi dan karet gelang berbeda pada langkah 1.3. Isi tabel berikut sesuai langkah 1 dan langkah 2 yang kalian kerjakan!No.Banyak Ikatan(i)Singkatan(ii)Banyak Lidi Yang Tidak Diikat(iii)Bentuk Aljabar(iv)

1.... Ikat.........+...

2.... Ikat.........+...

Isi kolom Singkatan dengan salah satu huruf abjad, misalnya huruf p. Maka jika ada 3 ikatan, ditulis 3p. Isi kolom Singkatan pada baris No. 1 berbeda dengan baris No. 2 karena jumlah lidi yang diikat berbeda. Isi kolom Bentuk Aljabar dengan menuliskan isi pada kolom (ii) + isi pada kolom (iii).4. Isilah titik-titik pada kolom berikut dan gali informasi dari buku pada halaman 42 untuk membantu kalian mengisi kolom berikut!No.PertanyaanBentuk AljabarIstilah Dalam Matematika

1.Tuliskan bentuk aljabar dari 4 ikat lidi....Suku satu(Monomial)

Tuliskan bentuk aljabar dari 8 ikat lidi...

2.Tuliskan bentuk aljabar dari tabel pada langkah 3!...+......+...Suku dua(...................)

3.x+3y+7Suku tiga(....................)

4.Untuk bentuk aljabar yang tersusun lebih dari tiga suku disebut ...............-Suku Banyak(....................)

5.Tuliskan pada kolom Bentuk Aljabar dengan jawaban yang kalian isi pada kolom (ii) dan (iii)!..., ..., ..., ...Suku

6.Tuliskan huruf abjad yang kamu gunakan untuk mewakili kata ikat!..., ...Variabel

7.Tuliskan angka yang ada didepan huruf abjad yang kamu gunakan !..., ...Koefisien

8.Berapa banyak lidi yang tidak diikat?..., ...Konstanta

113xx3115. Berdasarkan informasi yang kamu peroleh dari langkah 4, isislah titik-titik pada kotak berikut!+ +

.........................................

...................Suku sejenis 2a dan 4a6.

Bentuk Aljabar

3 dan 5 : ............... variabel b2 dan 4 : Koefisien variabel .......Suku sejenis 3b dan 5b2a + 3b + 4a - 5b + 7

7. Dari kegiatan 1 s.d 6, dapat disimpulkan (ungkapan dengan bahasa). Kesimpulan :i. Bentuk aljabar adalah ........ii. Variabel adalah ................iii. Koefisien adalah ..............iv. Konstanta adalah ...............v. Suku adalah ....................vi. Suku Sejenis adalah ................Untuk no. 8 dan 9. Sajikan masalah tersebut dalam bentuk aljabar.8.Pak Deni membeli tiga gelondong kain untuk keperluan menjahit baju seragam pesanan sekolah SMP Kebangsaan. Setelah semua seragam berhasil dijahit, ternyata kain masih tersisa 4 meter. Nyatakan bentuk aljabar kain yang digunakan untuk menjahit.Jawab :

...Misalkan .......... menyatakan gelondong kain.Banyak kain yang digunakan untuk menjahit = .... gelondong kain 4

......= ... 4Keterangan : isi dengan operasi + atau - 9.Ibu memberikan uang kepada Anggi sebesar Rp. 70.000,- setiap hari si Anggi mengeluarkan uangnya sebesar Rp. 9.000,-. Bagaimanakah bentuk aljabar dari sisa uang Anggi setiap harinya?Jawab :10. Buatlah suatu cerita yang bermakna bentuk aljabar 4x + 8. Perjelas makna variabel dari cerita yang kalian buat.Jawab :Setelah siswa selesai mengerjakan Lembar Kerja (LK), kemudian guru mengoreksi/mengecek hasil laporan LK yang dikerjakan tiap kelompok. Jika masih ada kelompok yang salah mengerjakannya siswa ditugaskan kembali untuk memperbaiki pekerjaannnya, hingga siswa menemukan sendiri jawabannnya yang benar. Barulah setelah semua siswa mengerjakannya dengan benar siswa dianggap telah memahami materi sepenuhnya. Setelah jawaban dari setiap kelompok benar barulah guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil kelompoknya di depan. Pada penyajian LK ini tahap bekerja mandiri pada metode kumon terjalankan dan langkah langkah dari model pembelajaran secara langsung terjalankan secara bersamaan yaitu dimulai dari langkah pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian langsung terlaksanakan pada pengerjaan LK ini.

3.3 Kegiatan PenutupKegiatan penutup merupakan tahap akhir dalam kegiatan belajar mengajar. Pada tahap ini barulah secara bersama-sama guru dan siswa menyimpulkan materi mengenai mengenal bentuk aljabar. Setelah itu guru memberikan lembar tugas kepada siswa sebagai Pekerjaan Rumah (PR) untuk melatih pemahaman terhadap materi yang telah dipelajari. Terakhir, guru menginformasikan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya yaitu memahami penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanPembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dengan ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan, anak juga belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi. Kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.Metode kumon merupakan metode belajar perseorangan. Level awal untuk setiap siswa kumon ditentukan secara perseorangan. Siswa diberi tugas mulai dari level yang dapat dikerjakannya sendiri dengan mudah, tanpa kesalahan. Lembar kerjanya telah didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soal-soal. Jika siswa terus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya.Secara singkat metode kumon meliputi beberapa tahap sebagai berikut (1) Tes Penempatan, (2) Menghadiri Kelas, (3) Mendukung Belajar Sendiri, (4) Bekerja Mandiri, (5) Pekerjaan Rumah.4.2Saran 1.Diharapkan guru dapat menerapkan model pembelajaran discovery learning dengan metode kumon sebagai alternatif ataupun variasi dari model dan metode pembelajaran yang digunakan, guna menarik motivasi siswa untuk belajar matematika dan membentuk pemahaman pada peserta didik dengan cara menganalisis dan menkontruksi pengalaman yang dimilikinya.2.Bagi calon guru, makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi pembelajaran untuk di praktekkan dilapangan.

20DAFTAR PUSTAKAAfendi, Akhmad. 2012. Efektivitas Penggunaan Metode Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Kelas X SMK Diponegoro Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Himawati, Hanif. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X A Pada Kompetensi Dasar Jurnal Umum Perusahaan Jasa Melalui Metode Pembelajaran Kumon Berbantuan Modul General Journal Training Module Di SMK NU Wahid Hasyim Talang Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2013/2014. Economic Education Analysis Journal, 2 (3): 53.Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.Huda, Miftahul. 2014. Model Model Pengajaran dan Pembelajaran. Jogja: Pustaka Pelajar.Kemendikbud. 2013. Pendekatan dan Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013. (http://www.academia.edu/5934154/Pendekatan_dan_Strategi_Pembelajaran _Kurikulum_2013, diakses 2 September 2015).Kemendikbud. 2014. Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013 Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kemendikbud. Supriyanto, Bambang. 2014. Penerapan Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB Mata Pelajaran Matematika Bahasan Keliling Dan Luas Lingkaran Di SD N Tanggul Wetan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Pancaran, Vol.3, No. 2: 165-166.

LAMPIRANRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)Satuan Pendidikan: SMPKelas / Semester: VIII / IMata pelajaran: MatematikaTopik : Mengenal Bentuk AljabarPertemuan ke: 1Alokasi waktu: 2 x 40 menit (2 JP)

A. KOMPETENSI INTIKI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSINo.Kompetensi DasarIndikator Pencapaian Kompetensi

1.1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya1.1.1. Menunjukkan rasa syukur secara verbal maupun nonverbal setelah mengerjakan tugas atau menyelesaikan masalah.1.1.2.Menunjukkan ekspresi kekaguman secara verbal maupun nonverbal terhadap keunikan dan keteraturan ciptaan Tuhan, khususnya terkait mengenal bentuk aljabar.

2.2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.2.1.1. Bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah atau tugas..2.1.2. Tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah atau tugas.

3.2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar.2.2.1Menunjukkan rasa ingin tahu dalam menyelesaikan masalah/tugas atau untuk memperoleh pengetahuan baru dengan membaca sumber belajar lain atau bertanya kepada guru atau teman.2.2.2Percaya diri dalam mengemukakan ide/pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan dari teman maupun guru

4.3.1 Menerapkan operasi aljabar yang melibatkan bilangan rasional3.1.1. Mengenal bentuk aljabar.3.1.2. Menjelaskan istilah-istilah yang digunakan pada bentuk aljabar.3.1.3. Membuat bentuk aljabar dari soal cerita.3.1.4. Menentukan suku sejenis dan tidak sejenis.3.1.5. Membuat contoh masalah kehidupan sehari-hari yang terkait dengan aljabar.

C. TUJUAN PEMBELAJARANMelalui kegiatan diskusi dalam pembelajaran mengenal bentuk aljabar ini, siswa diharapkan dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat dan menjawab pertanyaan, serta dapat:1.Menunjukkan rasa syukur secara verbal maupun nonverbal setelah mengerjakan tugas atau menyelesaikan masalah.2.Menunjukkan ekspresi kekaguman secara verbal maupun nonverbal terhadap keunikan dan keteraturan ciptaan Tuhan, khususnya terkait bentuk aljabar. 3. Bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah atau tugas.4.Tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah atau tugas. 5.Menunjukkan rasa ingin tahu dalam menyelesaikan masalah/tugas atau untuk memperoleh pengetahuan baru dengan membaca sumber belajar lain atau bertanya kepada guru atau teman.6.Percaya diri dalam mengemukakan ide/pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan dari teman maupun guru.7.Bersikap terbuka, santun, dan objektif serta dapat menghargai pendapat sesama teman maun individu dalam kehidupan sehari-hari.8.Mengenal bentuk aljabar. 9.Menjelaskan istilah-istilah yang digunakan pada bentuk aljabar.10.Membuat bentuk aljabar dari soal cerita.11.Menentukan suku sejenis dan tidak sejenis.12.Membuat contoh masalah kehidupan sehari-hari yang terkait dengan aljabar.D. MATERI PEMBELAJARANDalam kegiatan pengamatan, kalian telah mengamati beberapa ilustrasi bentuk-bentuk aljabar. Jumlah buku dinyatakan dengan simbol x dan y. Bentuk-bentuk tersebut dinamakan bentuk aljabar . kalian boleh menggunakan simbol yang lain untuk menyatakan bentuk aljabar.Pada kegiatan pengamatan, kita mengenal beberapa bentuk aljabar, seperti: 2; x; 2x; 2x+4; 2x+3y+7. Bentuk-bentuk yang dipisahkan oleh tanda penjumlahan disebut dengan suku. Berikut nama-nama bentuk aljabar berdasarkan banyaknya suku.a. 2, x, dan 2x disebut suku satu atau monomialb. 2x + 4 disebut suku dua atau binomialc. 2x + 3y +7 disebut suku tiga atau trinomiald. Untuk bentuk aljabar yang tersusun atas lebih dari tiga suku dinamakan polinomial

4+x24+2xPada bentuk 2x + 4, bilangan 2 disebut koefisien, x disebut variabel, sedangkan 4 disebut dengan konstanta.

KonstantaVariabelKonstantaSukuSuku

E. METODE PEMBELAJARANPendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik. Model pembelajaran Discovery Learning dengan Metode kumon dan diskusi.

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN1. Media: Lembar Kerja (LK)2. Sumber belajar: Buku Matematika pegangan siswa kelas VIII, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI 2014, halaman 39-44.G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARANTahapDeskripsiAlokasi Waktu

GuruSiswa

Langkah Persiapan

Problem statementTahap-1 : Tes penempatan

Pendahuluan:1. Guru mempersiapkan siswa untuk siap menerima pelajaran.

2. Guru meminta seorang siswa untuk memimpin doa.

3. Guru memberikan gambaran tentang manfaat dan relevansi mengenal bentuk aljabar.

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajak siswa mengingat kembali materi mengenai materi sebelumnya berupa pertanyaan berikut:1)Bagaimana kalimat matematika dari Suatu bilangan jika ditambah 2 sama dengan 5?2) Mengapa 2x + 5 = 7 merupakan PLSV?Setelah ada siswa yang dapat mengingat dan menjawab pertanyaan, disini lah guru dapat menempatkan siswa pada kelas yang sesuai dengan kecepatan dan ketangkasan mereka berfikir dan menyampaikannya.

6. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban siswa atau pemberian scaffolding berupa cara menjawab pertanyaan diatas dengan benar.

7. Guru membagi kedalam beberapa kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.

1. Siswa mempersiapkan dirinya untuk menerima pelajaran.

2. Salah seorang siswa memimpin doa dan semua siswa berdoa.

3. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

5. Siswa berpikir dan berusaha untuk mengingat konsep yang telah diketahui sebelumnya.

6. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

7. Siswa mengatur posisi duduknya sesuai dengan kelompok.

20 menit

Pada tahap pengerjaan LK. Ada beberapa langkah yang langsung terjalankan yaitu: Stimulation, Data Collection, Data Processing, verification.

Dan Tahap-2 mendukung belajar mandiri dan Tahap-3 bekerja mandiri pun terjalankan pada saat diskusi mengerjakan LK.

Inti1. Guru menjelaskan sedikit mengenai langkah yang ada pada lembar kerja yang telah dibuat oleh guru. Tanpa memberikan penjelasan materi sedikit pun.

2. Guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) kepada tiap kelompok.

3. Guru memperhatikan dan mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi, dan membimbing siswa.

4. Guru mengumpulkan semua laporan kelompok.

5. Guru memeriksa hasil pekerjaan kelompok dari setiap kelompok. Kemudian jika masih ada kelompok yang pengerjaan LK nya masih salah, siswa disuruh memperbaikinya hingga pekerjaannya benar.

6. Setelah semua jawaban kelompok benar Guru menunjuk dua kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaan LK. 1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

2. Siswa mengamati LKS yang diberikan guru. Siswa akan diberikan suatu permasalahan yang nantinya dapat menggiring siswa untuk menemukan konsep dari mengenal bentuk aljabar. (menanya dan menalar)

3. Siswa menjawab permasalahan yang diberikan dengan bantuan petunjuk yang tersedia di LK secara cermat. (pengolahan data)

4. Siswa mengumpulkan laporan kelompoknya.

5. Siswa memperbaiki pekerjaannya.

6. Siswa memperhatikan dan menanggapi apa yang dipresentasikan oleh temannya. (membentuk jejaring)

60 menit

Langkah generalization Tahap-3Pekerjaan Rumah

Penutup1. Guru mengajak siswa secara bersamaan menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini mengenai materi mengenal bentuk aljabar.

2. Guru membagikan Lembar Tugas kepada siswa sebagai Pekerjaan Rumah (PR).

3. Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya yaitu memahami penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. 1. Siswa menyimpulkan bersama dengan guru. (kesimpulan)

2. Siswa mengambil lembar tugas dari guru.

3.Siswa menyimak informasi dari guru

10 menit

H. PENILAIAN1. Teknik Penilaian: Pengamatan dan hasil pengerjaan LK.2. Prosedur penilaianI. Penilaian Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian: Observasi dan penilaian dirib. Bentuk Instrumen: (Lampiran 1 dan 2).II. Penilaian Sikap Sosiala. Teknik Penilaian: Penilaian diri, observasi, dan penilaian antar peserta didik.b. Bentuk Instrumen: Lembar Observasi (Lampiran 2, 3, dan 4) III. Penilaian Pengetahuan a. Teknik Penilaian: Tesb. Bentuk Instrumen: Uraian (Lampiran 5 dan 6)

LAMPIRAN 1Lembar Observasi Sikap SpiritualKelas/Semester : Tahun Pelajaran : Periode Pengamatan : Tanggal ...........Butir Nilai : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnyaPetunjukBerdasarkan pengamatan Anda, nilailah sikap spiritual setiap peserta didik Anda dengan memberikan tanda cek () pada kolom skor 1, 2, 3, atau 4 pada tabel berikut. Keterangan: skor 4 (selalu), skor 3 (sering), skor 2 (kadang-kadang), dan skor 1 (jarang). Selanjutnya berikan nilai dan kategorinya terhadap setiap peserta didik dengan ketentuan sebagai berikut.Nilai = 4Kategori nilai: Sangat Baik (3,33 < Nilai 4)Baik (2,33 < Nilai 3,33) Cukup (1,33 < Nilai 2,33)Kurang (Nilai 1,33).Keterangan Indikator Sikap SpiritualA.Menunjukkan rasa syukur secara verbal maupun nonverbal setelah mengerjakan tugas atau menyelesaikan masalahB.Menunjukkan ekspresi kekaguman secara verbal maupun nonverbal terhadap keunikan dan keteraturan ciptaan Tuhan, khususnya terkait dengan mengenal bentuk aljabar.

No.Nama peserta didikIndikatorTotal skorNilaiKate-gori

AB

43214321

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

dst

LAMPIRAN 2Lembar Penilaian Diri SendiriNama : ...Kelas/Semester : Hari/Tanggal pengisian : PetunjukBerikan penilaianmu terhadap diri kalian sendiri dengan memberikan tanda cek () padakolom skor yang sesuai dengan ketentuan sebagai berikut. Skor 4 (selalu), 3 (sering), 2(kadang-kadang), dan 1 (tidak pernah).No.PertanyaanSkor

4321

1.Saya bersyukur setelah mengerjakan tugas atau menyelesaikan soal.

2.Saya mengagumi keunikan dan keteraturan ciptaan Tuhan, khususnya terkait dengan bentuk aljabar.

3.Saya menyelesaikan tugas sesuai ketentuan.

4.Saya berusaha untuk menyelesaikan masalah/tugas.

5.Saya bertanya kepada teman/guru atau membaca sumber belajar apabila mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah atau untuk memperoleh pengetahuan baru, terutama terkait dengan bentuk aljabar.

6.Saya berani mengemukakan pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan dari teman maupun guru.

LAMPIRAN 3Lembar Observasi Sikap SosialKelas/Semester : Tahun Pelajaran : Periode Pengamatan : Tanggal .. Butir Nilai : Tanggung jawab, pantang menyerah, rasa ingin tahu, dan berani.PetunjukBerdasarkan pengamatan Anda, nilailah sikap sosial setiap peserta didik Anda dengan memberikan tanda cek () pada kolom skor 1, 2, 3, atau 4 pada tabel berikut. Keterangan: skor 4 (selalu), skor 3 (sering), skor 2 (kadang-kadang), dan skor 1 (jarang). Selanjutnya berikan nilai dan kategorinya terhadap setiap peserta didik dengan ketentuan sebagai berikut.Nilai = x 4Kategori nilai: Sangat Baik (3,33 < Nilai 4)Baik (2,33 < Nilai 3,33)Cukup (1,33 < Nilai 2,33)Kurang (Nilai 1,33)Keterangan Indikator Sikap SosialA. Menyelesaikan tugas sesuai ketentuanB. Terus berusaha sampai dapat menyelesaikan masalah/tugasC. Bertanya kepada teman/guru atau membaca sumber belajar apabila mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah atau untuk memperoleh pengetahuan baru, terutama terkait dengan mengenal bentuk aljabar.D. Berani mengemukakan pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan dari teman maupun guru.

No

Nama Peserta DidikIndikator SikapTotal SkorNilai & Kategori

ABCD

1234123412341234

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

dst

LAMPIRAN 4Lembar Penilaian AntarPeserta DidikKelas/Semester : Tahun Pelajaran : Periode Pengamatan : Tanggal .. Butir Nilai: Tanggung jawab, pantang menyerah, rasa ingin tahu, dan beraniPetunjukBerdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap sosial setiap peserta didik Anda dengan memberikan tanda cek () pada kolom skor 1, 2, 3, atau 4 pada tabel berikut. Keterangan: skor 4 (selalu), skor 3 (sering), skor 2 (kadang-kadang), dan skor 1 (jarang). Selanjutnya berikan nilai dan kategorinya terhadap setiap peserta didik dengan ketentuan sebagai berikut.Nilai = x 4Kategori nilai: Sangat Baik (3,33 < Nilai 4)Baik (2,33 < Nilai 3,33)Cukup (1,33 < Nilai 2,33)Kurang (Nilai 1,33)Keterangan Indikator Sikap SosialA. Menyelesaikan tugas sesuai ketentuanB. Terus berusaha sampai dapat menyelesaikan masalah/tugasC. Bertanya kepada teman/guru atau membaca sumber belajar apabila mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah atau untuk memperoleh pengetahuan baru, terutama terkait dengan mengenal bentuk aljabar.D. Berani mengemukakan pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan dari temanmaupun guru.

No

Nama Peserta DidikIndikator SikapTotal SkorNilai & Kategori

ABCD

1234123412341234

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

dst

LAMPIRAN 5Lembar Kerja Siswa (LKS)Kelompok:Anggota : 1.2.3.4.5.Kelas :Mengenal Bentuk AljabarTujuan:1. Mengenal bentuk aljabar.2. Menjelaskan istilah-istilah yang digunakan pada bentuk aljabar.3. Membuat bentuk aljabar dari soal cerita.4. Menentukan suku sejenis dan tidak sejenis.5. Membuat contoh masalah kehidupan sehari-hari yang terkait dengan aljabar.Bahan dan Alat :1. Benda-benda sekitar yang mudah didapat (25 batang lidi).2. Karet gelang (2-9 karet). dan3. Alat tulis.

Langkah Kerja :1. Ikat lidi dengan karet gelang, dimana masing-masing ikatan harus memiliki banyak lidi yang sama, sisakan beberapa lidi yang tidak diikat. Catat pada tabel pada langkah 3.2. Lakukan langkah 1 sekali lagi dengan banyak lidi dan karet gelang berbeda pada langkah 1.3. Isi tabel berikut sesuai langkah 1 dan langkah 2 yang kalian kerjakan!No.Banyak Ikatan(i)Singkatan(ii)Banyak Lidi Yang Tidak Diikat(iii)Bentuk Aljabar(iv)

1.... Ikat.........+...

2.... Ikat.........+...

Isi kolom Singkatan dengan salah satu huruf abjad, misalnya huruf p. Maka jika ada 3 ikatan, ditulis 3p. Isi kolom Singkatan pada baris No. 1 berbeda dengan baris No. 2 karena jumlah lidi yang diikat berbeda. Isi kolom Bentuk Aljabar dengan menuliskan isi pada kolom (ii) + isi pada kolom (iii).4. Isilah titik-titik pada kolom berikut dan gali informasi dari buku pada halaman 42 untuk membantu kalian mengisi kolom berikut!No.PertanyaanBentuk AljabarIstilah Dalam Matematika

1.Tuliskan bentuk aljabar dari 4 ikat lidi....Suku satu(Monomial)

Tuliskan bentuk aljabar dari 8 ikat lidi...

2.Tuliskan bentuk aljabar dari tabel pada langkah 3!...+......+...Suku dua(...................)

3.x+3y+7Suku tiga(....................)

4.Untuk bentuk aljabar yang tersusun lebih dari tiga suku disebut ...............-Suku Banyak(....................)

5.Tuliskan pada kolom Bentuk Aljabar dengan jawaban yang kalian isi pada kolom (ii) dan (iii)!..., ..., ..., ...Suku

6.Tuliskan huruf abjad yang kamu gunakan untuk mewakili kata ikat!..., ...Variabel

7.Tuliskan angka yang ada didepan huruf abjad yang kamu gunakan !..., ...Koefisien

8.Berapa banyak lidi yang tidak diikat?..., ...Konstanta

113xx3115. Berdasarkan informasi yang kamu peroleh dari langkah 4, isislah titik-titik pada kotak berikut!+ +

.........................................

...................Suku sejenis 2a dan 4a6.

2 dan 4 : Koefisien variabel .......Bentuk Aljabar

3 dan 5 : ............... variabel b2a + 3b + 4a - 5b + 7

Suku sejenis 3b dan 5b

7. Dari kegiatan 1 s.d 6, dapat disimpulkan (ungkapan dengan bahasa). Kesimpulan :i. Bentuk aljabar adalah ........ii. Variabel adalah ................iii. Koefisien adalah ..............iv. Konstanta adalah ...............v. Suku adalah ....................vi. Suku Sejenis adalah ................Untuk no. 8 dan 9. Sajikan masalah tersebut dalam bentuk aljabar.8.Pak Deni membeli tiga gelondong kain untuk keperluan menjahit baju seragam pesanan sekolah SMP Kebangsaan. Setelah semua seragam berhasil dijahit, ternyata kain masih tersisa 4 meter. Nyatakan bentuk aljabar kain yang digunakan untuk menjahit.Jawab :

...Misalkan .......... menyatakan gelondong kain.Banyak kain yang digunakan untuk menjahit = .... gelondong kain 4

......= ... 4Keterangan : isi dengan operasi + atau - 9.Ibu memberikan uang kepada Anggi sebesar Rp. 70.000,- setiap hari si Anggi mengeluarkan uangnya sebesar Rp. 9.000,-. Bagaimanakah bentuk aljabar dari sisa uang Anggi setiap harinya?Jawab 10. Buatlah suatu cerita yang bermakna bentuk aljabar 4x + 8. Perjelas makna variabel dari cerita yang kalian buat.Jawab

LAMPIRAN 6Lembar Tugas SiswaPetunjuk1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal2. Jawablah soal-soal berikut dengan cermat dan lengkapSajikan permasalahan tersebut dalam bentuk aljabar. Jelaskan makna variabel yang kalian gunakan.1. Suatu ketika Pak Veri membeli dua karung beras untuk kebutuhan hajatan di rumahnya. Setelah dibawa pulang, istri Pak Veri merasa beras yang dibeli kurang. Kemudian Pak Veri membeli lagi sebanyak 5 kg. Nyatakan bentuk aljabar dari beras yang dibeli Pak Veri.2. Pak Deni membeli tiga gelondong kain untuk keperluan menjahit baju seragam pesanan sekolah SMP Semangat 45. Setelah semua seragam berhasil dijahit, ternyata kain masih tersisa 4 meter. Nyatakan bentuk aljabar kain yang digunakan untuk menjahit.3. Bu Niluh seorang pengusaha kue. Suatu ketika Bu Niluh mendapat pesanan untuk membuat berbagai macam kue dalam jumlah yang banyak. Bahan yang harus di beli Bu Niluh adalah dua karung tepung, sekarung kelapa, dan lima krat telur. Nyatakan bentuk aljabar harga semua bahan yang dibeli oleh Bu Niluh.

LAMPIRAN 7Penskoran Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)Langkah KerjaRubrik PenilaianBobot SkorSkor Maksimum

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Melakukan dan melaksanakan perintah pada langkah kerja 1 .Melakukan dan melaksanakan perintah pada langkah kerja 2.Mengisi Tabel yang berisikan banyak ikatan, singkatan, banyak lidi yang tidak diikat dan bentuk aljabar sesuai hasil dari langkah kerja 1 dan langkah kerja 2 dengan benar.Mengisi Tabel yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya di peroleh dari buku siswa pada halaman 42.Mengisi titik-titik dalam kotak sesuai informasi yang diperoleh dari langkah kerja 4.Mengisi kotak yang berisikan titik-titik dengan benar dan tepat.Mampu menyimpulkan/mengartikan kosakata-kosakata mengenai materi bentuk aljabar berdasarkan lankah kerja 1 s.d 6 yang telah dikerjakan.Dapat mengisi kotak yang kosong berdasarkan soal cerita yang telah disajikan beserta dengan langkah pengerjaannya.Dapat mengubah soal cerita dalam bentuk aljabar yang dikerjakan sesuai langkah kerja ke-8.Dapat mengubah soal cerita dalam bentuk aljabar yang dikerjakan sesuai langkah kerja ke-8.

5

5

10

15

5

10

15

5

15

155

5

10

15

5

10

15

5

15

15

Total Skor 100

REFERENSI

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang (halaman 1 paragraf 1)(Supriyanto, 2014:165-166)

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang (halaman 1-2 paragraf 4)Afendi (2012:5)

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang (halaman 2 paragraf 5)Himawati (2014:53)

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1.1. Definisi (halaman 3 paragraf 1)Hosnan (2014:280-281)

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1.3. Kelebihan Penerapan Discovery Learning (halaman 4 paragraf 1)(Kemendikbud, 2013: 28-29)

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2. Prosedur Aplikasi Strategi Discovery Learning (halaman 5-6 paragraf 1)Kemendikbud (2013: 30-32)

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.2.1. Definisi Metode Kumon (halaman 6 paragraf 1)Huda (2014: 189)

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.2.2. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Kumon (halaman 7-8 paragraf 1)(Huda, 2014: 190-191)

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.3. Pendekatan Saintifik (halaman 8-9 paragraf 1)Kemendikbud (2013: 4-8)

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.5. Karakteristik Materi (halaman 11-12)(Buku matematika siswa SMP kelas VIII Kurikulum 2013: 38-39)