pengaruh pemberian ekstrak sarang semut

8

Upload: fenny-octavhiia

Post on 25-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Pemberian Ekstrak

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr & Perry) TERHADAP MORFOLOGI SPERMATOZOA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Sarang semut merupakan salah satu tanaman yang biasa digunakan sebagai tanaman obat. Sarang semut (Myrmecodia pendens Merr. & Perry) dari famili Rubiaceae ini memiliki kandungan senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin.

Selain itu, sarang semut kaya akan antioksidan tokoferol (vitamin E) dan beberapa mineral penting untuk tubuh Tokoferol sebagai antioksidan dapat bereaksi dengan ROS dan radikal bebas lain. Pada proses ini tokoferol berperan sebagai radikal bebas yang tidak reaktif sehingga akan berikatan dengan elektron bebas dari radikal bebas reaktif lain

Salah satu sumber utama radikal bebas yang berasal dari lingkungan adalah asap rokok. Diketahui bahwa asap rokok mengandung radikal bebas dalam jumlah yang sangat tinggi. LATAR BELAKANG Banyak peneliti telah berhasil menemukan kaitan bahwa asap rokok dapat menimbulkan ketidaksuburan, terbukti bahwa asap rokok dapat mengganggu fungsi spermatozoa seperti mengubah bentuk spermatozoa menjadi tidak normal, merendahkan jumlah bilangan spermatozoa, dan melambatkan spermatozoa menuju sel telur.

Untuk menghindari dampak buruk dari radikal bebas, tubuh membutuhkan asupan antioksidan dari luar tubuh. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menunda, memperlambat, atau menghambat reaksi oksidasi pada makanan maupun obat dimana senyawa-senyawa tersebut mudah teroksidasi sehingaa sel-sel lain terhindar dari radikal bebas.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, metode eksperimen dengan desain rancangan acak lengkap (RAL). Semua Tikus dibagi menjadi tiga kelompok secarau acak, masing masing terdiri dari 6 ekor tikus dengan tiga perlakuan berbeda pada tiap kelompoknya. Kelompok K- (kontrol negatif) : tidak mendapat perlakuan paparan asap rokok dan pemberian ekstrak sarang semut, Kelompok K+ (kontrol positif) : hanya diberi paparan asap rokok tanpa pemberian ekstrak sarang semut, Kelompok P1 : diberi paparan asap rokok dan ekstrak sarang semut dosis 129 mg/200 gram BB Tikus. Perlakuan dilakukan selama 14 hari.

Setelah 14 hari perlakuan pada hewan uji, pada hari ke-15 Tikus hewan uji tersebut dimatikan kemudian dibedah dan dipisahkan organ reproduksinya, kemudian diambil sampel spermatozoa pada tiap-tiap kelompok untuk diperiksa morfologi spermatozoa. METODE PENELITIANSampel diambil dari kauda epididimis diamati dengan cara mengambil organ testis beserta epididimis lalu diletakkan di dalam cawan petri yang berisi NaCl 0,9 %, kemudian kauda epididimis dipisahkan dengan cara memotong bagian proksimal korpus epididimis dan bagian distal vas deferens.

Pengamatan sediaan dilakukan di bawah mikroskop dengan perbesaran 100 kali dan dihitung dengan menggunakan counter. Perhitungan dilakukan pada 200 spermatozoa, diamati bentuk spermatozoa normal, dan abnormal.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan teknik analisis data statistik. Data yang diperoleh untuk melihat ada tidaknya pengaruh Pemberian ekstrak sarang semut Dari hasil penelitian, pemberian ekstrak sarang semut (Myrmecodia pendens Merr & Perry) berpengaruh terhadap morfologi spermatozoa tikus putih (Rattus norvegicus L) yang dipapar asap rokok, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata antar kontrol /pemberian ekstrak sarang semut memperkecil abnormalitas spermatozoa tikus putih yang dipapar asap rokok. Hal ini juga dapat dilihat pada hasil pengamatan mikroskopis ditemukan abnormalitas pada morfologi spermatozoa Tikus putih. Bentuk-bentuk abnormalitas spermatozoaa dapat dilihat pada gambar.

HASIL

Dalam penelitian ini diduga radikal bebas pada asap rokok dapat mempengaruhi abnormalitas spermatozoa. Hal ini sesuai dengan pendapat Purnawati (2006) bahwa meningkatnya abnormalitas morfologi dapat disebabkan adanya radikal bebas yang terdapat pada asap rokok. Ketersediaan antioksidan dalam tubuh harus dipertahankan dan ditingkatkan untuk menanngkal serangan radikal bebas. PEMBAHASANBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Pemberian ekstrak sarang semut berpengaruh terhadap morfologi spermatozoa tikus putih jantan (Rattus norvegicus L.) yang dipapar asap rokok KESIMPULAN