pengaruh gaya kepemimpinan terhadap tingkat kepuasan kerja
TRANSCRIPT
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KERJA KARYAWAN NETXPERT SDN
BHD KUALA LUMPUR MALAYSIA
SKRIPSI
Oleh
HUSNAENI
NIM 105720538715
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2019
ii
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KERJA KARYAWAN NETXPERT SDN
BHD KUALA LUMPUR MALAYSIA
SKRIPSI
Oleh
HUSNAENI
NIM 105720538715
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan
Studi Pada Program Studi Strata 1 Manajemen
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2019
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Memulai dengan penuh keyakinan, menjalankan dengan penuh keikhlasan, menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan”
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau
telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang
lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap” (QS. Al-Insyirah,6-8)
Skripsi ini ku persembahkan untuk keluargaku, ibu dan ayah serta kakakku yang selalu memberikan motivasi dan doa tanpa hentinya. Tidak ada yang lebih tulus menyayangi
kita selain keluarga kita sendiri.
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada
ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Pegawai (Study kasus Netxpert Sdn.Bhd
Kuala Lumpur, Malaysia)”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Usman dan ibu Rasmiati yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tanpa
pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas
segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah diberikan
kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di
akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahim, SE., MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Uniersitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid., SE, MM. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
4. Bapak Abdul Muttalib, SE., MM selaku pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
Skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Muh. Nur Rasyid., SE, MM. selaku pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi.
6. Bapak/ibu Dosen dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unviersitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak
menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
viii
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Kepada keluargaku Ibu Bapak, saudaraku, dan Big Family Hj Amir Toga
yang senantiasa mendoakan sehingga segala urusan penulis selama ini
dapat berjalan dengan lancar.
9. Pihak Netxpert.Sdn.Bhd yang telah membantu dalam pengambilan data,
penulis mengucapkan banyak terima kasih.
10. Terima kasih kepada Subaeda Binti Siamir yang telah banyak membantu
sehingga skripsi ini dapat selesai sampai saat ini.
11. Terima kasih kepada Hasmiana Mappangara,Musdalifah, Asrina Ali,
Risma Kardi, dan Apriliani Jayanti yang senantiasa memberikan motivasi,
yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
12. Terima kasih kepada Jumniyar Sarpani, Nurfadilah Suardi, Fitra, Nurul
syafika Jabbar, Nur Eni, Rismaya, Rosita Sultan, Nurul Asfarina, Hasbul,
Ashar, Syahriman, Habir, Geeta Wardana, Puang Bos Squad, Ipa
Feaces, 8 Gempung, yang telah memberikan semangat, kesabaran
motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan
penulisan skripsi ini.
13. Teman-teman MAN 5-15E yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
14. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga
akhir yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini
masih sangat jauh dari kesempunaan oleh karena itu, kepada semua
pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi Fii SAbili Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum. Wr.wb
Makassar, November 2019
Penulis
Husnaeni
ix
ABSTRAK
Husnaeni (2019) “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Pegawai (Study Kasus Pada Netxpert. Sdn, Bhd. Kuala Lumpur, Malaysia)” Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Abdul Muttalib dan Pembimbing II Muh. Nur Rasyid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan baik secara parsial maupun simultan terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan Netxpert. Sdn.bhd Kuala Lumpur, Malaysia. Penelitian termasuk ke dalam penelitian deskriptif kuantitatif yang mana meneliti tentang masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini di Netxpert.sdn.bhd Kuala Lumpur, Malaysia. Populasi penelitian ini adalah seluruh objek karyawan Netxpert Sdn.Bhd, Kuala Lumpur, Malaysia, sampel dalam penelitian ini sebagian populasi yang diteliti. Data dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan.
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja.
x
ABSTRACT
Husnaeni (2019) “ The effect of leadership style on employee job satisfaction level (Case Study at Netxpert Sdn.Bhd Kuala Lumpur, Malaysia) “thesis management study program Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Mentored by mentors I Abdul Muttalib and Supervisor II Muh. Nur Rasyid.
This study aims to determine the effect of leadership style both partially and simultaneously on the level of job satisfaction of Netxpert Sdn.Bhd employees in Kuala Lumpur, Malaysia. Research belongs to a quantitative descriptive study which examines issues in the form of facts currently in Netxpert.Sdn.Bhd Kuala Lumpur, Malaysia. The samples in this study were part of the population studied. Data were collected by distributing questionnaires. The analytical method used was simple linear regression. Based on the results of the study showed that the leadership style had a significant effect on employee job satisfaction.
Keywords : Leadership Style, Job Satisfaction
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................ i
HALAMAN JUDUL…. ........................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN……….. ................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN……. .......................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN……………… ............................................................. vi
KATA PENGANTAR………… ............................................................................... vii
ABSTRAK… .......................................................................................................... viii
ABSTRACK……………… ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN……………. ......................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 6
A. Kepemimpinan ...................................................................................... 6
1. Pengertian Kepemimpinan ............................................................... 6
2. Teori-teori Kepemimpinan ................................................................ 7
3. Tipe-tipe Kepemimpinan ................................................................... 10
B. Gaya Kepemimpinan ............................................................................ 13
C. Kepuasan Kerja .................................................................................... 15
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ............................ 16
E. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan karyawan ............ 18
F. Tinjauan Empiris ................................................................................... 20
G. Kerangka Pikir ...................................................................................... 25
H. Hipotesis ............................................................................................... 25
xii
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 26
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 26
C. Definisi Operasional Variabel dan pengukuran ................................. 26
D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 28
F. Teknik Analisis .................................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………….. ....................... 30
A. Gambaran umum kantor NETXPERT SDN.BHD…… ..................... 30
B. Objek penelitian……….. ................................................................... 35
C. Hasil Analisis…………………………. ............................................... 38
D. Pembahasan………… ...................................................................... 44
BAB V PENUTUP…………………. ..................................................................... 51
A. Simpulan… ........................................................................................ 51
B. Saran…………………………. ........................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 52
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tinjauan Empiris …………………………………………………………. 19
Tabel 4.1 Tingkat pengembalian kuesioner……………..………………………….
Tabel 4.2 Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin………………………
Tabel 4.3 Deskripsi responden berdasarkan umur…………………………….....
Tabel 4.4 Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir……………….
Tabel 4.5 Frekuensi jawaban responden terhadap gaya kepemimpinan……….
Tabel 4.6 Frekuensi jawaban responden terhadap variable kepuasan kerja…...
Tabel 4.7 Coeffients (a)……………………………………………………………….
Tabel 4.8 Anova (b)…………………………………………………………………..
Tabel 4.9 Uji signifikan individual (uji T)…………………………………………...
Tabel 4.10 Model Summary…………………………………………………………
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep………………………………………………. 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan suatu perusahaan untuk berkembang sangat bergantung
pada kemampuan sumber daya manusia untuk memanfaatkan sumber
daya yang ada diperusahaan untuk pengembangan organisasi.
Keberhasilan seluruh pelaksanaan tugas-tugas kerja suatu perusahaan
sangat ditentukan oleh tersedianya sumber daya manusia yang
berkualitas. Dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas,
tentunya diharapkan berperan aktif sebagai perencana, pelaksana,
sekaligus sebagai pengawas terhadap semua kegiatan manajemen
perusahaan. Bukan hanya peningkatan kualitas sumber daya manusia,
pihak perusahaan pun dituntut untuk terus meningkatkan daya saingnya
melalui peningkatan kualitas manajemen. Oleh karena itu, agar
perusahaan dapat berkembang secara optimal maka pemeliharaan
hubungan yang selaras dan secara berkelanjutan dengan para pegawai
menjadi sangat penting.
Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik
untuk dikaji dan diteliti, karena gaya kepemimpinan menjadi sebuah
masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan politik dan
bernegara. Dalam dunia bisnis, gaya kepemimpinan berpengaruh
terhadap jalannya organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Maka
dari itu, tantangan dalam mengembangkan strategi organisasi yang jelas
2
terutama terletak pada organisasi disatu sisi dan tergantung kepada
kepemimpinan, begitu pentingnya peran kepemimpinan dalam sebuah
organisasi menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang
perilaku keorganisasian. Kepemimpinan merupakan faktor terpenting
dalam suatu organisasi. Menurut Stogdi dalam Dr. M. Sobry Sutikno
(2014):15, “ terdapat hampir sama banyaknya definisi tentang
kepemimpinan dengan jumlah orang telah mencoba mendefinisikannya”,
Stogdi menyatakan bahwa, “kepemimpinan sebagai konsep manajemen
dapat dirumuskan berbagai macam definisi tergantung dari mana titik
tolak pemikirannya”.
Kepemimpinan yang efektif bisa membantu oraganisasi bertahan
dalam situasi ketidakpastian dimasa yang akan datang. Seorang
pemimpin yang efektif harus tanggap terhadap perubahan, mampu
menganalisis kekuatan dan kelemahan sumber daya manusianya
sehingga mampu memaksimalkan kinerja organisasi dan memecahkan
masalah dengan tepat. Pemimpian yang efektif sanggup mempengaruhi
para pengikutnya untuk mempunyai optimisme yang lebih besar, rasa
percaya diri, serta komitmen kepada tujuan dan misi organisasi hal ini
membawa konsekuensi bahwa setiap pemimpin berkewajiban untuk
memberikan perhatian sungguh-sungguh dalam membina, menggerakkan
dan mengarahkan seluruh potensi karyawan dilingkungannya agar dapat
mewujudkan stabilitas organisasi dan peningkatan produktifitas yang
berorientasi pada tujuan organisasi.
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
didalam mencapai tujuan dengan antusias. Seorang pemimpin harus
3
mampu mempengaruhi para bawahannya untuk bertindak sesuai dengan
visi, misi dan tujuan perusahaan. Pemimpin harus mampu memberikanV
wawasan membangkitkan kebanggaan, serta menumbuhkan sikap
hormat dan kepercayaan dari bawahannya.
Gaya kepemimpinan yang sesuai dan dapat diterima pegawai akan
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja pegawai. Tingkat kepuasan
kerja karyawan merupakan suatu hal yang bersifat individual, sedangkan
dalam suatu organisasi atau perusahaan terdapat berbagai macam
individu yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya.
Dengan demikian, tingkat kepuasan kerja karyawan yang satu dengan
yang lain tidaklah sama sebab apabila seorang karyawan merasa puas
dengan pekerjaannya, belum tentu karyawan yang lainnya merasakan hal
yang sama. Jadi dengan kondisi seperti ini diperlukan gaya
kepemimpinan yang tepat untuk dapat mempengaruhi bawahan yang
mempunyai sifat individual yang berbeda-beda.
Kepuasan harus tumbuh dalam diri pegawai. Apabila perusahaan
telah mampu meningkatkan kepuasan kerja pegawai, maka pekerjaan
akan mudah selesai dan dapat memperkecil tingkat kesalahan pegawai.
Kepuasan kerja merupakan sikap positif para pegawai yang dapat
mendorong para pegawai bekerja lebih baik. Anggapan umum tentang
pegawai pemerintah adalah kualitas sumber dayanya rendah, selain itu,
dikatakan juga bahwa pegawai pemerintah kurang pro-aktif, sehingga hal
itu menjadi permasalahan mendasar bagi instansi pemerintah. Apakah
anggapan umum tentang pegawai pemerintah tersebut benar atau tidak
masih perlu pembuktian lebih lanjut. Ada kemungkinan hal itu bukan
4
hanya soal dengan masalah kepemimpinan, karena kepemimpinan
merupakan foktor utama dalam menentukan keberhasilan suatu
organisasi.
Dari latar belakang diatas, maka peneliti tertarik mengambil judul
penelitian “ Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Tingkat
Kepuasan Kerja Karyawan NETXPERT.SDN.BHD. Kuala Lumpur
Malaysia”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan
permasalahan dalam penelitian yaitu apakah gaya kepemimpinan
berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan kerja Karyawan
NETXPERT.SDN.BHD. Kuala Lumpur Malaysia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dijelaskan di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui
hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap tingkat kepuasan kerja
karyawan NETXPERT.SDN.BHD. Kuala Lumpur Malaysia”.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa manfaat,
diantaranya yaitu:
1. Bagi perusahaan, diharapkan dengan penelitian ini dapat berguna
sebagai bahan pertimbangan evaluasi bagi pimpinan
NETXPERT.SDN.BHD. Kuala Lumpur Malaysia”.
5
2. Bagi peneliti, diharapkan agar menambahkan wawasan dan
pengetahuan tentang pengaruh gaya kepemimpinan bagi suatu
perusahaan atau organisasi.
3. Bagi akademik, sebagai kontribusi untuk para akademis bagi
pengembangan konsep teori gaya kepemimpinan dalam kaitannya
dengan kepuasan kerja karyawan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Masalah kepemimpinan telah muncul bersamaan dengan dimulainya
sejarah manusia, yaitu sejak manusia menyadari pentingnya hidup
berkelompok untuk mencapai tujuan bersama. Mereka membutuhkan
seseorang atau beberapa orang yang mempunyai kelebihan-kelebihan
daripada yang lain, terlepas dalam bentuk apa kelompok manusia tersebut
dibentuk. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena manusia selalu mempunyai
keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu.
Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam
manajemen organisasi. Kepemimpinan dibutuhkan manusia karena adanya
keterbatasan-keterbatasan tertentu pada diri manusia. Dari sinilah timbul
kebutuhan untuk memimpin dan dipimpin. Kepemimpinan didefinisikan
kedalam ciri-ciri individual, kebiasaan, cara mempengaruhi orang lain,
interaksi, kedudukan dalam organisasi dan presepsi mengenai pengaruh
yang sah.
Beberapa pengertian kepemimpinan menurut pendapat para ahli,
menurut Achmad Sanusi dan M. Sobry Sutikno (2014:15) adalah sebagai
berikut:
1. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas
kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch &
Behling).
7
2. Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain
untuk berkerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok
(George P. Terry)
3. Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut
serta dalam mencapai tujuan umum (H. Koontz dan C. Donnell)
4. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk
bekerja salam guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan (Ordway
Tead)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain
untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk
mempengaruhi orang-orang yang dipimpinannya, agar mau berbuat seperti
yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpinnya.
2. Teori-teori Kepemimpinan
Teori kepemimpinan membicarakan bagaimana seorang menjadi
pemimpin, atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Beberapa teori
kepemimpinan diataranya sebagai berikut:
a. Teori sifat
Teori ini penekanannya lebih pada sifat-sifat umum yang dimiliki
pemimpin, yaitu sifat-sifat yang dibawah sejak lahir. Menurut teori sifat,
hanya individu yang memiliki sifat-sifat tertentulah yang bisa menjadi
pemimpin. Teori ini menegaskan ide bahwa beberapa individu dilahirkan
memiliki sifat-sifat tertentu yang secara alamiah menjadikan mereka
seorang pemimpin.
8
Menurut Stogdill dalam Sutikno (2014:26), sifat-sifat tertentu efektif
didalam situasi tertentu, dan ada pula sifat-sifat tertentu yan berkembang
akibat pengaruh situasi organisasi. Sebagai contoh, sifat kreativitas akan
berkembang jika seorang pemimpin berada didalam organisasi yang
flexsible dan mendorong kebebasan berekspresi dibandingkan didalam
organisasi yang birokratis. Menurut Darf dalam Sutikno (2014:26),
menjelaskan tiga sifat penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
yaitu kepercayaan diri, kejujuran, dan integritas, serta motivasi.
b. Teori Perilaku
Teori ini lebih terfokus pada tindakan-tindakan yang dilakukan
pemimpin dari pada memperhatikan atribut yang melekat pada diri seorang
pemimpin. Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan
perilaku seseorang ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok
kearah pencapaian tujuan.
c. Teori Situasional
Teori ini mengatakan bahwa pembawaan yang harus dimiliki seorang
adalah berbeda-beda, tergantung dari situasi yang sedang dihadapi.
Hersey dan Blanchard dalam Sutikno (2014:27), terfokus pada karakteristik
kematangan bawahan sebagai kunci pokok situasi yang menentukan
keefektifan perilaku seorang pemimpin. Menurut mereka, bawahan memiliki
tingkat kesiapan dan kematangan yang berbeda-beda sehingga pemimpin
harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya. Agar sesuai dengan
situasi kesiapan dan kematangan bawahan. Faktor-faktor situasional yang
berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu adalah:
9
1. Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas
2. Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan
3. Norma yang dianut kelompok
4. Ancaman dari luar organisasi
5. Tingkat setres
6. Iklim yang terdapat didalam organisasi
Menurut Fread Fiedler dalam Sutikno (2014:27) “kepemimpinan berhasil
bergantung kepada penerapan gaya kepemimpinan terhadap situasi tertentu.
Sehingga suatu gaya kepemimpinan akan efektif apabila gaya kepemimpinan
tersebut digunakan dalam situasi yang tepat”.
d. Teori Jalan-tujuan
Menurut teori ini, nilai strategis dan keefektifan seorang pemimpin
didasarkan pada kemampuannya dalam menimbulkan kepuasan dan
motivasi anggotanya dengan penerapan hadiah. Tugas pemimpin menurut
teori ini adalah bagaimana bawahan bisa medapatkan hadiah atas
kinerjanya dan bagaimana seorang pemimpin menjelaskan dan
mempermudah jalan menuju hadiah tesebut. Pemimpin berusaha
memperjelas jalur menuju tujuan yang diingkan oleh organisasi sehingga
bawahan tahu kemana harus mengerahkan tenaganya untuk mencapai
tujuan organisasi. Selain itu, pemimpin juga memberikan hadiah yang jelas
bagi prestasi bawahan yang telah memenuhi tujuan organisasi sehingga
bawahan termotivasi.
e. Teori Kelebihan
Teori ini beranggapan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin
apabila ia memiliki kelebihan dari para pengikutnya. Pada dasarnya
10
kelebihan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin mencakup tiga hal
yaitu:
1. Kelebihan Rasio, ialah kelebihan menggunakan pikiran, kelebihan
dalam pengetahuan tentang hakikat tujuan dari organisasi, dan
kelebihan dalam memiliki pengetahuan tentang cara-cara
menggerakkan organisasi, dan pengambilan keputusan yang cepat
dan tepat.
2. Kelebihan rohania, artinya seorang pemimpin harus mampu
menunjukkan keluhuran budi pekertinya kepada bawahannya.
Seorang pemimpin harus mempunyai moral yang tinggi karena pada
dasarnya pemimpin merupakan panutan para pengikutnya. Segala
tindakan, perbuatan, sikap dan ucapan hendaknya menjadi suri
teladan bagi para pengikutnya.
3. Kelebihan badania, seorang pemimpin hendaknya memiliki kesehatan
badania yang lebih dari para pengikutnya sehingga
memungkinkannya untuk bertindak dengan cepat. (Wursanto dalam
Sutikno:2014).
f. Teori Kharismatik
Menyatakan bahwa, “seseorang menjadi pemimpin karena
mempunyai karisma (pengaruh) yang sangat besar. Charisma diperoleh
dari kekuatan yang luar biasa. Pemimpin yang bertipe kharismatik biasanya
memiliki daya tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar.
Pengaruh yang luar biasa ini dapat dilihat dari pengorbanan yang diberikan
oleh para pengikut untuk peribadi sang pemimpin, sampai-sampai mereka
rela untuk menebus nyawanya untuk sang pemimpin. Konsep
11
kepemimpinan yang kharismatik ini banyak bersumber dari ajaran agama
dan sejarah Yunani kuno”. Namun secara konseptual kepemimpinan
kharismatik ini dalam pandangan ilmiah dipelopori oleh Robert House, yang
meneliti pemimpin politik dan leligius didunia (Sutikno, 2014:29).
3. Tipe-tipe Kepemimpinan
Dalam upaya menggerakan dan memotivasi orang lain agar melakukan
tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan, seorang pemimpin
memiliki beberapa tipe (bentuk kepemimpinan). Tipe kepemimpinan sering
disebut perilaku kepemimpinan atau gaya kepemimpinan. Berikut adalah tipe-
tipe kepemimpinan yang luas dan dikenal dan diakui keberadaannya:
a. Tipe Otikratik
Tipe kepemimpinan ini menganggap bahwa kepemimpinan adalah
hak pribadinya (pemimpin), sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan
orang lain dan tidak boleh ada orang lain yang turut campur. Seorang
pemimpin yang tergolong otokratik memiliki serangkaian karakteristik
yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Menurut
Nawawi dalam Sutikno (2014:36), “pemimpin otoriter senang
mempergunakan ungkapan dalam kehidupan sehari-hari dengan
mengatakan : “kator saya” atau “pegawai saya” dan lain-lain seolah-olah
organisasi atau anggota merupakan miliknya.” Ungkapan yang
menyatakan milik itu merupakan manifestasi dari sikap berkuasa. Jadi
seoarang pemimpin yang otokratik ialah seorang pemimpin yang:
1. Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
2. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
3. Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
12
4. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
5. Terlalu tergantung kepada kekuasaan formilnya
6. Dalam tindakan penggerakkannya sering mempergunakan
pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat
menghukum.
b. Tipe Kendali Bebas (Laissez-Faire)
Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe
kepemimpinan otokratik. Dalam tipe ini sang pemimpin biasanya
menunjukkan perilaku yang pasif dan sering kali menghindar diri dari
tanggung jawab. Seorang pemimpin kendali bebas cenderung memilih
peran yang pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya
sendiri.
Sifat kepemimpinan pada tipe kendali bebas seolah-olah tidak
tampak. Kepemimpinannya dijalankan dengan memberikan kebebasan
penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan
melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing-masing,
baik perseorangan maupun kelompok-kelompok kecil. Disini seorang
pemimpin mempunyai keyakinan bahwa dengan memberikan kebebasan
yang seluas-luasnya terhadap bawahan maka semua usahanya akan
cepat berhasil.
c. Tipe Demokratik
Yang dimaksud dengan tipe demokratik adalah tipe pemimpin
demokratis, dan bukan Karena dipilihnya si pemimpin secara demokratis.
Tipe kepemimpinan dimana pemimpin selalu bersedia menerima dan
13
menghargai saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan, melalui
forum musyawarah untuk mecapai kata sepakat.
Untuk mencapai keefektifan organisasi, penerapan beberapa tipe
kepemimpinan diatas perlu disesuaikan dengan tuntutan keadaan. Inilah
yang dimaksud dengan kepemimpinan situasional untuk dapat
mengembangkan tipe kepemimpinan situasional ini, seseorang perlu
memiliki tiga kemampuan khusus yakni,
7. Kemampuan analitis, kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman
dan motivasi bawahan dalam melaksakan tugas.
8. Kemampuan untuk fleksibel, kemampuan untuk menerapkan gaya
kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap
situasi.
9. Kemampuan berkomunikasi, kemampuan untuk menjelaskan kepada
bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang diterapkan.
B. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang
lain seperti yang ia inginkan. Gaya kepemimpinan dalam organisasi sangat
diperlukan untuk mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif dan
membangun iklim motivasi bagi karyawan sehingga diharapkan akan
mengahasilkan produktivitas yang tinggi.
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang
pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Dari gaya ini dapat
diambil manfaatnya untuk dipergunakan sebagai pemimpin dalam memimpin
bawahan atau para pengikutnya. Gaya kepemimpinan adalah art and
14
science, in both sides tidak sekedar berorientasi kedalam konsep
kepemimpinan yang shopisticated tetapi juga mau melihat dan belajar dari
praktik kepemimpinan yang ada. (Murdoko, 2013:15)
Menurut Sutikno (2014:19), fungsi dari gaya kepemimpinan pada
dasarnya merupakan strategi mengefektifkan organisasi sebagai teknik
mempengaruhi pemikiran, perasaan, sikap dan prilaku atau menggerakkan
anggota organisasi agar melaksanakan kegiatan atau bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi sehingga sangat berpengaruh Karena dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Thoha (2013:49) bahwa gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang
pada saat orang tersebut mecoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti
yang ia lihat. Sedangkan Rivai (2014:42) menyatakan gaya kepemimpinan
adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk memengaruhi
bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa
gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan
sering diterapkan oleh seoarang pemimpin.
Gaya kepemimpinan merupakan pola menyeluruh dari tindakan seorang
pemimpin baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya.
Gaya kepemimpinan menggambarkan dari falsafah yang konsisten,
keterampilan, sifat dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. Gaya
kepemimpinan akan menunjukkan langsung tentang keyakinan seorang
pemimpin terhadap kemampuan bawahannya. Artinya gaya kepemimpinan
adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah,
keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan dari seorang pemimpin
ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya (Rorimpanday,2013).
15
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli maka dapat disimpulkan
bahwa gaya kepemimpinan adalah salah satu gaya yang dipergunakan oleh
seorang pemimpin dalam mempengaruhi, mengarahkan dan mengendalikan
perilaku orang lain untuk mencapai suatu tujuan.
C. Kepuasan Kerja
Menurut Edy Sutrisno (2014:73) kepuasan kerja menjadi masalah yang
cukup menarik dan penting, karena terbukti besar manfaatnya bagi
kepentingan individu, industri dan masyarakat. Bagi individu, penelitian
tentang sebab-sebab dan sumber-sumber kepuasan kerja memungkinkan
timbulnya usaha-usaha peningkatan kebahagiaan hidup mereka. Bagi
industri, penelitian mengenai kepuasan kerja dilakukan dalam rangka usaha
peningkatan produksi dan pengaruh biaya melalui perbaikan sikap dan
tingkah laku karyawannya. Selanjutnya, masyarakat tentunya akan menikmati
hasil kapasitas maksimum dari industri serta naiknya nilai manusia didalam
konteks pekerjaan.
Kepuasan kerja menurut Dadang (2013:15) adalah keadaan emosional
yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan,
kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
Menurut Siagian (2013:295) kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang
seorang baik yang positif maupun negatif tentang pekerjaannya. Dalam
Robbins (2015:170) disebutkan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap
umum terhadap pekerjaan seseorang sebagai perbedaan antara banyaknya
ganjaran yang diterima pekerja dengan banyaknya ganjaran yang diyakini
seharusnya diterima. Priansa (2014:291) kepuasan kerja merupakan
perasaan pegawai terhadap pekerjaannya, apakah senang/suka atau tidak
16
senang/tidak suka sebagai hasil interaksi pegawai dengan lingkungan
pekerjaannya atau sebagai presepsi sikap mental, juga sebagai hasil
penilaian pegawai terhadap pekerjaannya. Perasaan pegawai terhadap
pekerjaannya mencerminkan sikap dan perilakunya dalam bekerja.
Kepuasan kerja pada umumnya berfungsi sebagai variabel perantara
yang akan mendukung atau menghambat kinerja pegawai (Lijan Poltak
Sinambela, 2016).
Dari pernyataan beberapa ahli diatas mengenai pengertian kepuasan
kerja, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap
positif yang ditunjukkan oleh karyawan terhadap pekerjaannya, sehingga
karyawan dapat bekerja dengan senang hati tanpa merasa terbebani dengan
pekerjaan tersebut dan memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan karyawan. Faktor-
faktor itu sendiri dalam perannya memberikan kepuasan kepada karyawan
bergantung pada pribadi masing-masing karyawan. Edy Sutrisno (2014:77)
mengatakan faktor-faktor yang memberikan kepuasan adalah:
1) Faktor individu, meliputi umur, kesehatan, watak dan harapan.
2) Faktor social, meliputi hubungan kekeluargaan pandangan pekerja,
kebebasan berpolitik dan hubungan kemasyarakatan.
3) Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan,
ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Mangku Negara
(2015:120) yaitu
17
1) Faktor pegawai, yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis
kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja,
kepribadian, emosi, cara berpikir, presepsi, dan sikap kerja.
2) Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat
(golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial,
kesempatan promosi jabatan, interaksi social, dan hubungan kerja.
Menurut Adiwinata (2014) membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja menjadi dua kelompok, diantaranya:
1) Faktor instrinsik
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri karyawan dan dibawah
oleh setiap karyawan sejak mulai bekerja ditempat kerjanya.
2) Faktor ekstrinsik
Menyangkut hal-hal yang berasal dari luar karyawan, antara lain kondisi
fisik lingkungan kerja, interaksinya dengan karyawan lain, sistem
penggajian dan lainnya.
Menurut Bisen dan Priya, terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi
kepuasan kerja (Kaswan, 2015) adalah:
1) Faktor-faktor yang terkait dengan pegawai usia, jenis kelamin, lamanya
pengabdian, kepribadian, orang yang bergantung, ambisius,
kemampuan mental.
2) Faktor-faktor yang terkait dengan pemberi kerja organisasi atau
perusahaan. Gaji, kesempatan promosi, rasa aman, pengawas atau
penyelia.
18
3) Faktor-faktor yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri. Kondisi kerja,
keterampilan, hubungan dengan rekan kerja, lokasi tempat kerja,
pekerjaan itu sendiri.
Bebrapa ahli telah memaparkan teorinya mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja. Sehingga, peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa factor-faktot yang mempengaruhi kepuasan kerja ialah faktor-faktor
yang beraal dari dalam diri karyawan, seperti usia, jenis kelamin, kepribadian,
tingkat setres kerja dan lamanya mengabdi pada perusahaan tersebut.
Kamudian, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang berasal
dari luar diri karyawan, ialah gaji yang diperoleh, kondisi lingkungan
pekerjaan, hubungan dengan atasan ataupun dengan rekan sekerjanya, yang
kesempatan mendapatkan promosi.
E. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan pegawai
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang
ditetapkan oleh seorang manajer (pimpinan) dalam organisasi dapat
menciptakan integrasi yang serasi dan mendorong gairah kerja pegawai
untuk mencapai sasaran maksimal. Untuk itu seorang pemimpin harus lebih
bertanggung jawab dan bijaksana.
Hubungan gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja mendukung teori
yang di kemukakan oleh Singh dan Jain (2013) yang mengatakan tingkat
kepuasan kerja dalam pekerjaan dapat di tentukan oleh gaya kepempinan.
Gaya kepemimpinan meningkatkan yang demokratis atau transformasional
meningkatkan hubungan antar sesama karyawan dan atasan. Hubungan
yang baik antara karyawan dengan atasan sangat berpengaruh bagi
19
kepuasan kerja karyawan karena pada dasarnya atasan yang memberikan
arahan serta motivasi untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.
Pemimpin yang dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat akan
dapat memuaskan bawahannya sehingga pegawai menjadi lebih giat bekerja
sehingga kinerja pegawai dapat terbentuk. Penelitian yang di lakukan oleh
Arzi (2014) menemukan hasil bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan,studi ini dilakukan pada
industri hotel di Iran. Ahmad et al. (2013) mengenai pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja perawat industri kesehatan di
Malaysia,hasil dari penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat. Machumu dan
Kaitila (2014) melakukan penelitian terhadap 200 guru mengenai pengaruh
gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja guru di sekolah dasar
kabupaten Songea dan Morogoro di Tanzania,hasil penelitian menujukkan
gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja guru.
Pemimpin yang dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat akan
dapat memuaskan bawahannya sehingga pegawai menjadi lebih giat bekerja
sehingga kinerja pegawai dapat terbentuk. Zainal dkk. (2014:3)
mengemukakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu proses
mempengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
20
F. Tinjauan Empiris
Tabel 2.1 Tinjauan Empiris
No Nama/Tahun Judul penelitian Metode
Penelitian Hasil Penelitian
1 Ni Putu Eka
Fajariani dan
I.B.Ketut Surya
(2015)
Pengaruh
pengalaman kerja
dan
kepemimpinan
transformasinal
terhadap loyalitas
karyawan
Analisis regresi
linear berganda
Berdasarkan
hasil penelitian
menunjukkan
Bahwa variabel
kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
terhadap
loyalitas
karyawan
sehingga
hipotesis di
terima.
2 Yulianto dan
Yanki Hartijasti
(2014)
Pengaruh gaya
kepemimpinan
terhadap
kepuasan kerja
(Studi Kasus
pada pegawai
kantor pusat di
Rektorat Jenderal
Analisis
deskriptif,
regresi linier
berganda, dan
general linier
model
multivariate
Berdasarkan
hasil penelitian,
menunjukkan
bahwa promosi,
penghargaan,
rekan kerja,
pekerjaan itu
sendiri, dan
21
Pajak) komunikasi
telah berhasil
memberikan
kepuasan kerja
pegawai.
Sedangkan gaji,
tunjangan, dan
operating
procedure
belum berhasil
memberikan
kepuasan
kepada pegawai
KPDJP
3 I Dewa Made
Endiana dan I
Made
Sudiartana
(2015)
Pengaruh
kepemimpinan
transformasional
dan kompensasi
terhadap
kepuasan kerja
dan kinerja
karyawan
departemen
collection pada
perusahaan
Regresi linear
berganda
Berdasarkan
dari hasil
penelitian,
menunjukkan
bahwa
kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
positif secara
langsung
terhadap
22
finance di Bali kepuasan kerja
karyawan
4 Elferida J
Sinurat (2017)
Pengaruh gaya
kepemimpinan
terhadap
kepuasan kerja
karyawan pada
PT. Himawan
Putra Medan
Uji validitas, uji
reabilitas,
metode regresi
linear, uji t dan
koefisien
determinasi
Berdasarkan
dari hasil
penelitian,
menunjukkan
bahwa gaya
kepemimpinan
memiliki
pengaruh yang
signifikan
terhadap
kepuasan kerja
pada PT.
Himawan Putra
Medan.
5 Alfian Yanoto
(2018)
Pengaruh gaya
kepemimpinan
terhadap
kepuasan kerja
melalui motivasi
dan kinerja
karyawan PT.
Nutrifood
Indonesia di
Eksplanasi
dengan
pendekatan
kuantitatif
Berdasarkan
dari hasil
penelitian,
menunjukkan
bahwa gaya
kepemimpinan
memberikan
pengaruh
secara
23
Surabaya signifikan
terhadap
motivasi kerja,
kinerja
karyawan dan
kepuasan kerja
serta motivasi
kerja juga
memberikan
pengaruh yang
signifikan
terhadap
kepuasan kerja
dan kinerja
karyawan
memberikan
pengaruh yang
signifikan
terhadap
kepuasan kerja.
6 Bryan
Johannes
Tampi (2014)
Pengaruh gaya
kepemimpinan
dan motivasi
terhadap kinerja
karyawan pada
Korelasi ganda
dan regresi
ganda
Berdasarkan
dari hasil
penelitian,
menunjukkan
bahwa gaya
24
PT. Bank Negara
Indonesia, TBK
(Regional Sales
Manado)
kepemimpinan
dan motivasi
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan.
7 I Gede Ade
Eka Saputra
dan I Gusti
Ayu Dewi
Adnyani
(2017)
Pengaruh gaya
kepemimpinan
dan budaya
organisasi
terhadap
kepuasan kerja
karyawan
Regresi linear
berganda
Berdasarkan
dari hasil
penelitian ini,
menunjukkan
bahwa gaya
kepemimpinan
berpengaruh
positif terhadap
kepuasan kerja
karyawan, dan
budaya
organisasi
berpengaruh
positif terhadap
kepuasan kerja.
25
G. Kerangka Pikir
Berikut ini dapat digambarkan kerangka pemikiran yang dijadikan dasar
pemikiran dalam penelitian ini. Kerangka tersebut merupakan dasar
pemikiran dalam melakukan analisis pada penelitian ini.
Gambar 2.1
H. Hipotesis
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dikemukakan, maka dapat disusun hipotesis yaitu “diduga bahwa gaya
kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
kerja pegawai di NETXPERT.SDN.BHD Kuala Lumpur Malaysia.
KEPUASAN KARYAWAN
(Y)
1. beban kerja dan
tanggungjawab
2. peningkatan
kemampuan
3. semangat kerja
4. loyalitas.
GAYA KEPEMIMPINAN (X)
1. Hubungan pimpinan
dengan karyawan
2. Komunikasi dengan
bawahan
3. Mendorong dan membina
setiap staf untuk
berkembang.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2015:13) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang ditetapkan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Netxpert SDN.BHD Kuala
Lumpur, Malaysia. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli 2019,
dilanjutkan analisis data dan penyusunan laporan penelitian.
C. Definisi Operasional Variabel dan pengukuran
Menurut Sugiyono (2016:38) variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
Variabel penelitian yang peneliti gunakan adalah variabel independen dan
variabel dependen. Menurut Sugiyono (2016:39) variabel independen atau
variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan (X). Menurut
Sugiyono (2016:39) Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel
27
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan pegawai (Y)
1. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan yaitu perilaku ataupun cara-cara yang
digunakan oleh pemimpin pada perusahaan
2. Kepuasan Pegawai
Kepuasan pegawai adalah perasaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para pegawai
memandang pekerjaan mereka.
D. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut pendapat Sugiyono (2013:117) “Populasi adalah generalisi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Penelitian ini yang menjadi obyek
adalah para Karyawan pada Netxpert SDN.BHD Kuala Lumpur,
Malaysia.
b. Sampel
Menurut Sugiyono (2013:118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut
Arikunto (2013:174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti”.
Berdasarkan pengertian diatas maka populasi dalam penelitian ini
adalah sebagian besar pegawai dari ruang pada netxpert SDN.BHD
Kuala Lumpur, Malaysia. Dan untuk memperoleh sampel, peneliti
28
berpedoman apabila subyeknya kurang dari 100 lebih diambil
semua,sebaliknya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10-15%
atau 20-25% atau lebih.
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling stategis dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Data utama penelitian ini di peroleh survey menggunakan
kuesioner. Kuesioner digunakan dalam rangka mendapatkan
informasi akan hal-hal yang berkaitan langsung dengan variable-
variabel penelitian. Kuesioner di berikan langsung kepada karyawan
Netxpert SDN.BHD Kuala Lumpur, Malaysia.
F. Teknik Analisis
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan
penulis,maka analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi
linier sederhana, yaitu metode pendekatan untuk pemodelan
hubungan antara satu variabel dependen dan satu variabel
independen. Penelitian ini menggunakan program pengolahan data
yaitu SPSS. Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan
menggunakan alat analisis yang terdiri dari:
1. Regresi Linier Sederhana
Metode analisis yang menggunakan alat analisis regresi
linier sederhana (Nuryaman dan Christina, 2015:171). Dalam hal
ini untuk mengukur pengaruh variabel independen yang meliputi :
Gaya kepemimpinan(X), terhadap variabel dependen,yaitu
29
kepuasan pegawai(Y),adapun formulasinya adalah sebagai
berikut:
Y=a+bX
Dimana:
Y = Kepuasan Karyawan
X = Gaya Kepemimpinan
a = Konstan
b = Nilai indeks/koefisien gaya kepemimpinan
2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji F adalah uji yang digunakan untuk menguji variabel
bebas secara bersamaa-sama (simultan) mempunyai pengaruh
yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Berdasarkan
sugyono (2013), rumus F hitung sebagai berikut:
Keterangan:
R = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
K = Jumlah variabel independen
Kriteria pengujiannya adalah sebagi berikut:
a. Jika nilai F hitung > tabel atau nilai signifikansi < 0,05 maka
dapat disimpulkan seluruh variabel independen yang diuji
merupakan variabel yang tepat dalam memprediksi variabel
dependen.
30
b. Jika nilai F hitung < F tabel atau nilai signifikansi > 0.05 maka
dapat disimpulkan seluruh variabel independen yang diuji
merupakan variabel yang tidak tepat dalam memprediksi variabel
dependen.
3. Uji Signifikan Individual (Uji T)
Uji T adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikan 0,05 (5%).
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai t hitung > t tabel atau nilai signifikansinya < 0,005 maka
dapat disimpulkan bahwa secara statistik variabel independen
tidak terbukti berpengaruh terhadap variabel dependen.
4. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji R2 (uji determinasi) digunakan untuk mengukur
seberapa besar kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y). Ketika nilai R2 semakin besar (mendekati satu)
menunjukkan semakin baik kemampuan variabel X menerangkan
variabel Y dimana 0 < R2 < 1. Sebalikny, ketika R2 semakin kecil
(mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat.
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Terbentuknya Netxpert SDN.BHD Kuala Lumpur, Malaysia
Netxpert.Sdn.bhd merupakan spesialis dalam teknologi
komunikasi informasi (ICT) didirikan pada 29 November 1998. Sejak awal
didirikannya Netxpert.Sdn.bhd, perusahaan ini sangat berdedikasi dalam
memberikan layanan berkualitas kepada pelanggan. “Berkomitmen untuk
keunggulan” adalah semboyang dari perusahaan Netxpert.sdn,bhd
dengan prioritas utama diberikan untuk kerahsiaan dan integritas.
Netxpert.sdn.bhd berkomitmen dalam memberikan layanan
pelanggan yang sangat baik dengan terlebih dahulu mengidentivikasi
kebutuhan pelanggan kemudian beraksi secara efektif dan memberikan
proyek mereka secara efisien percaya menawarkan kepuasan pelanggan
sepenuhnya, perusahaan mengevaluasi proyek pelanggan untuk
memberi mereka strategi evektif biaya sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dengan demikian, memberi mereka kesempatan untuk berkonsentrasi
pada bisnis inti mereka dan menghilangkan biaya pemrosesan.
Untuk sebagian besar keberadaannya, perusahaan ini menerima
proyek-proyek menengah keatas dari Ambank (M) berhad, Malaysia
Building Society Berhad (MBSB), Bank Islam Malaysia Berhad, Jabatan
Imigrasi Malaysia Kumpulan Uang Simpanan Pekerja (KWSP),
Pertumbuhan Keselamatan Sosial (PERKESO), Lembaga Peperiksaan
Malaysia,HeiTech Padu, Associated Board Of Royal School Of Music
32
(ABRSM), dan Lembaga Penduduk Dan Pembangunan Keluarga Negara
(LPPKN).
2. Visi dan Misi Organisasi
1. Visi
Di NETXPERT.SDN.BHD kami selalu percaya dalam meberikan
komitmen penuh dan layanan terbaik kepada mitra kami. Tim kami terdiri
dari orang-orang yang terampil, cakap dan berpengalam dalam teknologi
komunikasi dan informasi (ICT). Dengan komutmen dan didekasi kami,
kami telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan yang lebih kompetitif
dan mapan dalam bidang ini.
NETXPERT.SDN.BHD secara ketat mematuhi empat strategi yang
terbukti untuk mencapai hasil yang diinginkan bagi pelanggan kami.
Pertama, kami membuat versi khusus dari produk standar kami,
memberikan nilai lebih bagi target pasar kami. Ini akan membantu mereka
mengembangkan infrastruktur pemasaran yang kuat. Ini penting bari
mereka untuk mengeluarkan produk mereka dipasar. Seperti itu,
NETXPERT.SDN.BHD akan tetap fokus pada perusahaan kecil dan
menengah, dimana ruang hampa besar, sekmen yang telah diabaikan
oleh kompetisi. Terakhir, NETXPERT.SDN.BHD akan selalu terdepan
dalam menyediakan produk inovatif baru dan tetap mengikuti teknologi
terbaru untuk memastikan kepuasan pelanggan kami.
2. Misi
1. Mengembangkan
2. Menerbitkan
33
3. Memasarkan alat bisnis yang mengorbankan manajemen data
4. Solusi alur kerja
5. Pengembangan system
6. Manajemen basis data
Kami juga menyediakan lingkungan kerja yang bermanfaat dan
kompensasi yang adil bagi karyawan kami, pengembalian optimal kepada
pemiliknya, dan royalti yang adil untuk penulisnya.
3. Struktur Organisasi dan Job Description
1. Struktur Organisasi
Pimpinan kantor
Tim pengawas
/pengamat
Manajer Operasional Programmer Pemasaran
Tim Scan
Gambar
Tim Mengambil
Data
Admin dan
SDM
Devisi
Pemasaran
Devisi
Produksi
Dukungan teknis
Devisi
Teknikal
SDM
Devisi
SDM Devisi
Pengembangan
Tim Pengelolahan
Terdepan
Direktur Operasional Direktur Eksekutif
Pengadaan
dan Akun
34
2. Job Description
a. Pimpinan kantor
Pimpinan kantor bertugas sebagai orang yang memantau dan
bertanggung jawab terhadap kelancaran aktivitas kantor secara
keseluruhan,mengatur pembagian tugas pekerjaan personil,mengatur
mekanisme kerja dan perlengkapan kerja kantor sesuai kebutuhan
b. Direktur eksekutif
Direktur eksekutif bertugas melaksanakan program dan kegiatan sehari-hari
sesuai dengan program kerja dan arah strategis yang telah di tentukan
c. Direktur Operasional
Direktur operasional bertugas yang bertanggung jawab pada semua aktivitas
operasional perusahaan yang di bawahinya, mulai dari perencanaan proses
hingga bertanggung jawab pada hasil akhir proses
d. Divisi pengembangan
Divisi pengembangan bertugas melakukan perencanaan strategis
perusahaan (pengembangan usaha) dalam jangka panjang dan pendek
berdasarkan visi,misi,paradigma dan sasaran serta kebijakan stategis yang di
tetapkan
e. Divisi pemasaran
Divisi perencanaan bertugas merencanakan dan merumuskan kebijakan
strategis yang menyangkut pemasaran
f. Divisi produksi
Divisi produksi bertugas memastikan tercapainya hasil produksi sesuai
dengan rencana perusahaan baik dalam hal kualitas,kuantitas dan waktu
penyelesaiannya dengan menggunakan sumber daya secara optimal dan
35
kesemuanya itu harus dilaksanakan sesuai dengan standar operasional
perusahaan
g. Divisi technical
Divisi technical bertugas mengumpulkan informasi pelanggan dan
menganalisis gejala untuk mencari tahu dasar yang umum seperti reset
username
h. Divisi SDM
Divisi Sdm bertugas Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan
pemberdayaan pegawai sesuai kebutuhan perusahaan
i. Programmer
Programmer bertugas membangun/mengembangkan software terutama pada
tahap construction dengan melakukan coding dengan bahasa pemprograman
yang di tentukan
j. Pemasaran
Pemasaran bertugas sebagai menganalisis kesempatan kedepan,membuat
rumusan dan melaksanakan kegiatan yang di maksudkan untuk mencapai
sasaran yang sudah di tentukan oleh perusahaan
k. Manajer Operasional
Manajer operasional bertugas bertanggung jawab untuk memastikan
organisasi berjalan sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan dan
memenuhi harapan para pelanggan dan klien dengan cara yang efektif dan
efisien
l. Dukungan Teknis
Dukungan Teknis bertugas untuk membagi tugas dan tanggung jawab
diantara teknisi dan untuk memberikan layanan yang maksimal kepada client.
36
m. SDM
SDM bertugas merencanakan, mengarahkan mengkoordinasikan funsi
administrasi suatu organisasi.
n. Tim Pengawas
Tim pengawas bertugas memastikan atau mengevaluasi pelaksanaan
pengendalian dan system manajemen risiko pada unit terkait sesuai dengan
kebijakan perusahaan.
o. Tim Scan Gambar
Tim Scan Gambar bertugas untuk memindahkan rancangan bentuk-bentuk
dasar dari gambar yang akan diolahnya.
p. Admin dan SDM
Admin dan SDM bertugas untuk bertanggung jawab atas pengelolaan
monitoring karir termasuk penggunaan aplikasi system informasinya.
q. Pengadaan dan Akun
Pengadaan dan akun bertugas untuk menetapkan rencana umum pengadaan
r. Tim Pengelolaan Terdepan
Tim Pengelolaan Terdepan bertugas untuk menyusun dan melaksanakan
rencana pengolahan serta evaluasi dan pemantauan.
s. Tim Mengambil Data
Tim Mengambil Data bertugas untuk mengontrol dan mengambil data.
B. Objek Penelitian
1. Deskripsi Data
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara
langsung kepada responden. Kuesioner yang disebar berjumlah 80 kuesioner,
37
yang dilakukan pada juli 2019. Dari keseluruhan kuesioner yang disebar, adapun
jumlah kuesioner yang kembali dan dapat diolah yaitu 50 kuesioner.
Tabel 4.1
Tingkat Pengembalian Kuesioner
No Keterangan Jumlah
1 Kuesioner yang disebar 80
2 Kuesioner yang dikembalikan 50
3 Kuesioner yang dapat diolah 50
Sumber : Data hasil pengisian kuesioner, 2019
2. Deskripsi Responden
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah Karyawan
Netxpert.sdn.bhd Kuala Lumpur, Malaysia. Berdasarkan 50 kuesioner yang dapat
diolah, diperoleh informasi mengenai deskripsi responden yang dapat dilihat pada
Tabel berikut:
Tabel 4.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 9 18%
Perempuan 41 82%
Total Responden 50 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2019
38
Berdasarkan tabel 4.2 yakni deskripsi responden berdasarkan jenis
kelamin, menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebesar
9 orang (18%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 41 orang (82%).
Tabel 4.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Persentase (%)
19-28 11 22%
29-37 18 36%
38-46 12 24%
47-55 9 18%
Total Responden 50 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.3 yakni deskripsi responden berdasarkan umur,
menunjukkan bahwa responden berumur 19-28 tahun sebanyak 11 orang (22%),
responden yang berumur 29-37 tahun sebanyak 18 orang (36%), responden
yang berumur 38-46 tahun sebanyak 12 orang (24%), dan responden yang
berumur 47-55 orang sebanyak 9 orang (18%).
Tabel 4.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)
Degree 14 28%
Matrikulasi 18 36%
39
Diploma 18 36%
Sekolah Menengah - -
Sekolah Rendah - -
Total Responden 50 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.4 yakni deskripsi identitas responden berdasarkan
pendidikan terakhir, menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan terakhir
Degree sebanyak 14 orang (28%), responden pendidikan terakhir Matrikulasi
sebanyak 18 orang (36%), dan responden pendidikan terakhir Diploma sebanyak
18 orang (36%).
C. Definisi Operasional Dan Pengukurannya
Deskriptif variabel penelitian dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan yang terkait dengan masing-masing variabel penelitian secara
sendiri-sendiri. Kuesioner yang disebar 80 namun yang dikembalikan 50 pada
Netxpert sdn.bhd Kuala Lumpur, Malaysia.
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2019 sdan diperoleh data sesuai
dengan variabel yang akan diteliti yaitu dengan menggunakan variabel bebas
dan variabel terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah Gaya
Kepemimpinan (X), sedangkan variabel terikat adalah Kepuasan Kerja yang
disimbolkan sebagai (Y).
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan variabel bebas
dan variabel terikat, maka untuk mengetahui tanggapan ke 50 responden
terhadap varaibel penelitian ini, dapat di gambarkan sebagai berikut:
40
1. Variabel Bebas X (Gaya Kepemimpinan)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Karyawan Netxpert.Sdn,bhd Kuala
Lumpur, Malaysia melalui kuesioner yang telah ditentukan, di peroleh deskripsi
data mengenai Gaya Kepemimpinan sebagai berikut :
Tabel 4.5
Frekuensi Jawaban Responden terhadap Gaya Kepemimpinan
No Pernyataan Frekuensi Jawaban Responden
SS S TS STS
1. Pimpinan selalu memberikan bimbingan,
arahan, dan dorongan kepada
pegawainya.
34
(68%)
14
(28%)
1
(2%)
1
(2%)
2. Pimpinan dapat menciptakan suasana
kerja yang kondusif.
24
(48%)
19
(38%)
2
(4%)
5
(10%)
3. Pimpinan memberikan wewenang
secara luas kepada bawahannya.
11
(22%)
14
(28%)
13
(26%)
12
(24%)
4. Pimpinan mengambil alih tugas dan
tanggung jawab yang diberikan kepada
pegawai.
10
(20%)
14
(28%)
20
(40%)
6
(12%)
5. Pimpinan selalu memberikan
kesempatan promosi jabatan bagi
pegawai guna meningkatkan kinerja
pegawai.
14
(28%)
29
(58%)
4
(8%)
3
(6%)
Sumber: Hasil olah data primer, 2019
41
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa item Pimpinan selalu memberikan
bimbingan, arahan, dan dorongan kepada pegawainya (pada butiran pertanyaan
pertama) hasil yang didapat yaitu sebanyak 34 responden (68%) menyatakan
sangat setuju, 14 responden (28%) menyatakan setuju, 1 responden (2%)
menyatakan tidak setuju dan 1 responden (2%) menyatakan sangat tidak setuju.
Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan sangat setuju pada
pertanyaan Pimpinan selalu memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan
kepada pegawainya.
Pada item yang menyatakan Pimpinan dapat menciptakan suasana kerja
yang kondusif (pada butiran pertanyaan kedua) hasil yang diperoleh yaitu,
sebanyak 24 responden (48%) menyatakan sangat setuju, 19 responden (38%)
menyatakan setuju, 2 responden (4%) menyatakan tidak setuju, dan 5 responden
(10%) menyatakan sangat tidak setuju. Data ini menunjukkan sebagian besar
menyatakan setuju pada item Pimpinan dapat menciptakan suasana kerja yang
kondusif.
Pada item yang menyatakan Pimpinan memberikan wewenang secara
luas kepada bawahannya (pada pertanyaan ketiga) hasil yang diperoleh yaitu,
sebanyak 11 responden (22%) menyatakan sangat setuju. 14 responden (28%)
menyatakan setuju, 13 responden (26%) menyatakan tidak setuju, dan 12
responden (24%) menyatakan tidak setuju. Data ini menunjukkan setuju pada
item Pimpinan memberikan wewenang secara luas kepada bawahannya.
Pada item yang menyatakan Pimpinan mengambil alih tugas dan
tanggung jawab yang diberikan kepada pegawai (pada butiran pertanyaan
keempat) hasil yang diperoleh yaitu, sebanyak 10 responden (20%) menyatakan
42
sangat setuju, 14 responden (28%) menyatakan setuju, 20 responden (40%)
menyatakan tidak setuju dan 6 responden (12%) menyatakan sangat tidak
setuju. Data ini menunjukkan bahwa setuju pada item Pimpinan mengambil alih
tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada pegawai.
Pada item Pimpinan selalu memberikan kesempatan promosi jabatan
bagi pegawai guna meningkatkan kinerja pegawai (pada butiran pertanyaan
kelima) hasil yang diperoleh yaitu, sebanyak 14 responden (28%) menyatakan
sangat setuju, 29 responden (58%) menyatakan setuju, 4 responden (8%)
menyatakan tidak setuju dan 3 responden (6%) menyatakan sangat tidak setuju.
Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju pada item
Pimpinan selalu memberikan kesempatan promosi jabatan bagi pegawai guna
meningkatkan kinerja pegawai.
2. Variabel Terikat Kepuasan Kerja (Y)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pegawai Netxpert.sdn.bhd Kuala
Lumpur, Malaysia melalui kuesioner yang telah ditentukan, diperoleh deskripsi
data mengenai Kepuasan Kerja sebagai berikut:
Tabel 4.6
Frekuensi Jawaban Responden terhadap Variabel Kepuasan Kerja
No Pernyataan
Frekuensi Jawaban Responden
SS S TS STS
1. Bagi saya perlakuan atasan yang
sering memberi bimbingan, pengarahan
dan berdialog dalam melaksanakan
29
(58%)
17
(34%)
1
(2%)
3
(6%)
43
pekerjaan, membuat saya merasa
dihargai.
2. Bagi saya atasan saya mengerti dan
memahami kesulitan yang terjadi di
tempat kerja.
20
(40%)
20
(40%)
7
(14%)
3
(6%)
3. Keadaan kondisi ruang kerja saya yang
sangat baik membuat saya merasa
nyaman.
29
(58%)
20
(40%)
1
(2%)
-
-
4. Saya mampu bekerja sama dengan
pimpinan semua pegawai.
11
(22%)
29
(58%)
3
(6%)
7
(14%)
5. Peluang naik jabatan penting bagi
kesejahteraan saya.
21
(42%)
26
(52%)
-
-
3
(6%)
6. Bagi saya gaji dapat memberikan
kepuasan dalam bekerja.
19
(38%)
22
(44%)
6
(12%)
3
(6%)
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, tahun 2019
Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa untuk item Bagi saya perlakuan
atasan yang sering memberi bimbingan, pengarahan dan berdialog dalam
melaksanakan pekerjaan, membuat saya merasa dihargai (pada butiran
pertanyaan pertama) hasil yang dapat diperoleh yaitu, sebanyak 29 responden
(58%) menyatakan sangat setuju, 17 responden (38%) menyatakan setuju, 1
responden (2%) menyatakan tidak setuju dan 3 responden (6%) menyatakan
sangat tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar sangat setuju
dengan item Bagi saya perlakuan atasan yang sering memberi bimbingan,
pengarahan dan berdialog dalam melaksanakan pekerjaan, membuat saya
merasa dihargai.
44
Pada item Bagi saya atasan saya mengerti dan memahami kesulitan
yang terjadi di tempat kerja, (pada pertanyaan kedua) hasil yang didapat yaitu,
sebanyak 20 responden (40%) menyatakan sangat setuju, 20 responden (40%)
menyatakan setuju, 7 responden (14%) menyatakan tidak setuju, dan 3
responden (6%) menyatakan sangat tidak setuju. Data ini menunjukkan bahwa
sebagian besar setuju dengan item Bagi saya atasan saya mengerti dan
memahami kesulitan yang terjadi di tempat kerja.
Pada item Keadaan kondisi ruang kerja saya yang sangat baik membuat
saya merasa nyaman. (pada butiran pertanyaan ketiga) hasil yang diperoleh
yaitu, sebanyak 29 responden (58%) menyatakan sangat setuju, 20 responden
(40%) menyatakan setuju, 1 responden (2%) menyatakan tidak setuju. Data ini
menunjukkan sangat setuju dengan item Keadaan kondisi ruang kerja saya yang
sangat baik membuat saya merasa nyaman.
Pada item Saya mampu bekerja sama dengan pimpinan semua pegawai.
(pada pertanyaan keempat) sebanyak 11 responden (22%) menyatakan sangat
setuju, 29 responden (58%) menyatakan setuju, 3 responden (6%) menyatakan
tidak setuju, dan 7 responden (14%) menyatakan sangat tidak setuju. Data ini
menunjukkan setuju pada item Saya mampu bekerja sama dengan pimpinan
semua pegawai.
Pada item Peluang naik jabatan penting bagi kesejahteraan saya. (pada
pertanyaan kelima) sebanyak 21 responden (42%) menyatakan sangat setuju, 26
responden (52%) menyatakan setuju, 3 responden (6%) menyatakan sangat
tidak setuju. Data ini menunjukkan setuju pada item Peluang naik jabatan penting
bagi kesejahteraan saya.
45
Pada item Bagi saya gaji dapat memberikan kepuasan dalam bekerja.
(pada pertanyaan keenam) hasil yang didapat yaitu, sebanyak 19 responden
(38%) menyatakan sangat setuju, 22 responden (44%) menyatakan setuju, 6
responden (12%) menyatakan tidak setuju, dan 3 responden (6%) menyatakan
sangat tidak setuju. Data ini menunjukkan sebagian besar setuju pada item Bagi
saya gaji dapat memberikan kepuasan dalam bekerja.
D. Analisis Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Netxpert Sdn.Bhd Kuala Lumpur, Malaysia
Untuk melihat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja
pada Karyawan Netxpert sdn.bhd Kuala Lumpur, Malaysia digunakan analisis
regresi sederhana dengan menggunakan bantan program SPSS (Statical
Problem Service Solution) dengan terlebih dahulu membuat tabel regresi gaya
kepemimpinan dengan kepuasan kerja Karyawan Netxpert sdn.bh Kuala Lumpur,
Malaysia.
1. Analisis Regresi Linier
Untuk mendapatkan hasil yang positif dan signifikan variabel Gaya
Kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja yang dilakukan dengan cara perhitungan
regresi linier sederhana yang dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah dengan hasil
sebagai berikut :
46
Tabel 4.7
Coefficients (a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 13.338 2.586 5.159 .000
Gaya kepemimpinan .412 .171 .329 2.414 .020
a Dependent Variable : Kepuasan kerja
Y = 13.338 + 0,412X
Dimana
a. Constant sebesa 13.338 artinya koefisien regresi yang menunjukkan
kepuasan kerja terdapat sebesar 13.338% walaupun tidak dilakukan
interfensi.
b. Koefisien regresi nilainya 0.412 artinya jika variabel Gaya Kepemimpinan
terjadi peningkatan 1% maka variabel kepuasan kerja pegawai meningkat
4.12%.
Hasil dari analisis regresi liniear sederhana menunjukkan bahwa kedua
variabel jumlah karyawan yang mempunyai gaya kepemimpinan (X) memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kepuasan Kerja (Y) yang telah
dilihat dari hasil perhitungan nilai constant (α) dan nilai koefisien regresi (b) pada
Netxpert sdn.bhd Kuala Lumpur, Malaysia.
47
2. Uji Signifikan Simultan (uji F)
Tabel 4.8
ANOVA (b)
Model Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 36.416 1 36.416 5.825 ,020b
Residual 300.064 48 6.251
Total 336.480 49
a predictors : (Constant), Gaya Kepemimpinan
b Dependent Variable : Kepuasan Kerja
Tabel 4.8 diatas memperhatikan hasil uji-F yang menghasilkam nilai Fhitung
= 5.825 setelah dibandingkan dengan nilai distribusi F pada taraf keselahan 5%
dengan df1 = 1 dan df2= 48, ternyata nilai Fhitung = 5,825 lebih besar dari nilai Ftabel
= 4,04 (5,825 > 4,04) dengan probabilitas atau tingkat signifikan hasil
perhitungan diatas menunjukkan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan (X)
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Netxpert
sdn.bhd (Y), sehingga hipotesis yang mengatakan bahwa Gaya Kepemimpinan
memiliki pengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Netxpert
Sdn.bhd Kuala Lumpur, Malaysia dapat diterima.
48
3. Uji Signifikan Individual (Uji T)
Tabel 4.9
Coefficients (a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 13.338 2.586 5.159 .000
Gaya kepemimpinan .412 .171 .329 2.414 .020
a Dependent Variable : Kepuasan Kerja
Pada tabel 4.9 diatas diketahui bahwa nilai thitung adalah 5.159 sedangkan
ttabel yaitu 2,010 dengan signifikan 5%, df(48) dari (tabel distribusi t ) jika
dibandingkan dan signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternative
secara persial th>tt maka Ho ditolak dan Ha diterima.
4. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Mengukur persentase variabel bebas (X) yaitu Gaya Kepemimpinan
terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan Kerja.
49
Tabel 4.10
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,329a .108 .090 2.50027
a Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa :
a. R yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas yaitu Gaya
Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja karyawan Netxpert. Sdn.bhd
sebesar 32,9% artinya hubungan antara variabel erat.
b. R2 yang menunjukkan bahwa variabel naik turunnya, kepuasan kerja
ditentukan oleh gaya kepemimpinan sebesar 10,8%, sedangkan sisanya
sebesar 2,5% ditentukan oleh variabel yang tidak dilakukan oleh peneliti
E. Pembahasan
Tujuan suatu kantor memberlakukan Gaya Kepemimpinan kepada
karyawannya adalah agar mereka semakin termotivasi untuk bekerja secara
maksimal, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan
efisien. Berdasarkan hasil analisis Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penerapannya sudah baik dan layak
serta memuaskan para pegawai.
Berdasarkan hasil analisis koefisien regresi sebelumnya, dapat
dinyatakan bahwa hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan
kerja adalah positif dan erat kaitannya. Hal ini berarti bahwa gaya
kepemimpinan sangat perlu dilakukan agar karyawan tidak langsung dapat
50
meningkatkan kapasitas kerja mereka. Jika dikaitkan dengan tujuan
organisasi, maka gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan upaya
untuk menyesuaikan diri dengan aturan organisasi sehingga tujuan
organisasi tercapai. Hal itu berarti, terpenuhinya standar ukuran prestasi.
Berdasarkan hasil menunjukkan kedua variabel yang dimasukkan
dalam variabel x (Gaya Kepemimpinan) dan Y (Kepuasan Kerja) mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini di tunjukkan dengan nilai F hitung
sebesar 5,825 lebih besar daripada F tabel 4,04 (F hitung 5,825 > F tabel 4,04).
Nilai t hitung adalah 5,159 lebih besar dari t tabel yaitu 2,010 karena dengan
nilai t tabel diterima itu berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan oleh
variabel X dan Y.
Persamaan regresi linear sederhana yaitu Y = 13.338 + 0,412X
artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan dengan kepuasan kerja. Karena tidak terdapat tanda
negative pada angka 0,412.
Nilai korelasi (r) sebesar 0,329 karena hubungan antar variabel
erat dan hasil analisis menunjukkan bahwa kontribusi gaya
kepemimpinan berkisar 90% yang relative tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa faktor lain diluar kajian penelitian lebih berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karyawan.
Uji signifikasi antara pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kepuasan kerja karyawan Netxpert sdn.bhd Kuala Lumpur,Malaysia
menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan mampu mempengaruhi
kepuasan kerja. Hal ini bahwa produktivitas karyawan meningkat karena
51
karyawan bekerja secara produktif sebagai wujud dari ketaatan mereka
dan kesadaran diri sendiri, serta ikut merasa memiliki kantor sebagai
tempat dimana mereka bekerja.
52
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penilitian yang telah dilakukan pada karyawan
Netxpert.sdn.bhd Kuala Lumpur, Malaysia, dapat ditarik kesimpulan
seperti berikut :
1. Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap variable bebas
terhadap kepuasan pegawai dilakukan dengan pengujian F-test. Dari
hasil analisis regresi linier sederhana diperoleh nilai Fhitung sebesar
5,825(signifikan F = 0,020), jadi sig F < 5% (0,020 < 0,05), artinya
bahwa secara bersama-sama variable X berpengaruh signifikan
terhadap varibel Y. sedangkan Ftabel pada taraf signifikan 0,05
menunjukkan nilai sebesar 4,04. Hal tersebut berarti Fhitung lebih besar
dari Ftabel, yang berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang
signifikan secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap hipotesis
yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara bersama-sama
(simultan) variable bebas gaya kepemimpinan terhadap variabel
terikat kepuasan kerja karyawan dapat diterima.
2. Didapat pula bahwa terdapat hubungan yang luas antar gaya
kepemimpinan dan kepuasan kerja sebesar (r = 0,329) sedangkan
besarnya determinasi atau ariasi naik turunnya variable kepuasan
kerja 1,08% ditentukan oleh variabel gaya kepemimpinan.
53
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mengajukan saran-saran
sebagai berikut:
1. Dengan melihat hasil analisis yang menunjukkan bahwa gaya
kepemimpinan yang diharapkan pada Netxpert.sdn.bhd Kuala
Lumpur, Malaysia adalah “Memuaskan”. Namun masih perlu
diadakan riset lebih lanjut untuk lebih meningkatkan efektifitas dan
efisien atas penerapan gaya kepemimpinan pada Netxpert sdn.bhd
Kuala Lumpur, Malaysia.
2. Netxpert sdn.bhd Kuala lumpur, Malaysia perlu meningkatkan lagi
gaya kepemimpinan dan kompensasi terhadap karyawan sebab hal
tersebut terbukti berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan
mampu menumbuhkan persepsi positif pegawai terhadap tempat
mereka bekerja.
3. Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk meneliti unsur-unsur
gaya kepemimpinan yang lain, serta factor lain yang dapat
meningkatkan kepuasan kerja baik yang bersifat langsung maupun
yang bersifat tak langsung serta hubungannya dengan produktifitas
karyawan.
54
DAFTAR PUSTAKA
Adiwinata, 2014, Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan CV. Intaf Lumajang, Agora Vol. 2, No. 1, 1-9.
Ahmadi, Chandra dan Hermawan, Dadang, 2013. E-Business & E-Commerce. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Akhyadi, Kaswan 2015. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung,
Indonesia : Alfabeta. Anwar Prabu Mangkunegara. 2015. Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Cetakan kedua belas. Remaja Rosdakarya:Bandung. Edy Sutrisno, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetak Ke Enam.
Pranada Media Group, Jakarta. Priansa, Donni Juni. 2014. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Bandung: Alfabeta.
Rivai Zainal, Veithzal dkk, 2014, Kepemimpinan dan perilaku organisasai,
RajaGrafindo Persada, Jakarta. Robbins, S.P dan Judge T.A. 2015. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat. Rorimpanday, Lidya. 2013. Gaya Kepemimpinan Transformasional,
transaksional, Situasional, Pelayanan dan Autentik Terhadap Kinerja Pegawai Kelurahan di Kecamatan Bunaken Kota Manado. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen. Jurnal EMBA. ISSN 2303-1174. Vol.1 No.4: 2233-2244.
Siagian, 2013, Manajemen Sumber daya Manusia, Bumi aksara, Jakarta. Sinambela, Lijan Poltak. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Singh, J.K., & Jain, M. 2013. A study of employees' job satisfaction and its impact
on their performance. Journal of Indian Research. 1(4), 105-111.
Sugiyono, 2013, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. (Bandung:
ALFABETA) Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods) Bandung: Alfabeta.
55
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
Sutikno, sobry M. 2014 .Pemimpin Dan Gaya Kepemimpinan, Edisi Pertama
Lombok:Holistica. Thoha, Miftah, 2013, kepemimpinan dalam manajemen, edisi 1, PT
RajaGrafindo, Jakarta Zainal, Veithzal Rivai, dkk. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan Dari Teori Ke Praktik. Depok. PT. Rajagrafindo Persada.
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1 : Kusioner penelitian
A. DATA RESPONDEN:
Sebelum menjawab pertanyaan dalam kuesioner ini, mohon
bapak/ibu/saudara/I mengisi data berikut terakhir terlebih dahulu. (jawaban yang
bapak/ibu/saudara/I berikan akan diperlakukan secara rahasia)
Isilah data anda sesuai dengan data anda yang sebenarnya pada
identitas responden.
Nama :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Usia : 19 - 28 38 - 46
29 - 37 47 – 55
Pendidikan Terakhir : Sekolah Rendah Matrikulasi
Sekolah Menengah Degree
Diploma
B. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Dari daftar pertanyaan yang ada dikelompokkan dalam 4 (empat) bagian
utama indikator pengukuran (lihat tabel).
2. Responden diharapkan membaca terlebih dahulu diskripsi masing-masing
pertanyaan sebelum memberikan jawaban.
3. Responden dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda check
( ) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia. Hanya satu jawaban
saja yang dimungkinkan untuk setiap pertanyaan.
4. Pada masing-masing pertanyaan terdapat lima alternatif jawaban yang
mengacu pada teknik skala Likert, yaitu:
Sangat Setuju (SS) = 4
Setuju (S) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
5. Data responden dan semua informasi yang diberikan akan dijamin
kerahasiaannya, oleh sebab itu dimohon untuk mengisi kuesioner dengan
sebenarnya dan seobjektif mungkin.
DAFTAR KUESIONER
INSTRUMEN VARIABEL BEBAS (Gaya Kepemimpinan)
No Pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
1. Pimpinan selalu memberikan bimbingan, arahan,
dan dorongan kepada pegawainya.
2. Pimpinan dapat menciptakan suasana kerja yang
kondusif.
3. Pimpinan memberikan wewenang secara luas
kepada bawahannya.
4. Pimpinan mengambil alih tugas dan tanggung
jawab yang diberikan kepada pegawai.
5. Pimpinan selalu memberikan kesempatan
promosi jabatan bagi pegawai guna
meningkatkan kinerja pegawai.
INSTRUMEN VARIABEL TERIKAT (Kepuasan Kerja)
No pernyataan
Jawaban
SS S TS STS
1. Bagi saya perlakuan atasan yang sering
memberi bimbingan, pengarahan dan berdialog
dalam melaksanakan pekerjaan, membuat saya
merasa dihargai.
2. Bagi saya atasan saya mengerti dan memahami
kesulitan yang terjadi di tempat kerja.
3. Keadaan kondisi ruang kerja saya yang sangat
baik membuat saya merasa nyaman.
4. Saya mampu bekerja sama dengan pimpinan
semua pegawai.
5. Peluang naik jabatan penting bagi
kesejahteraan saya.
6. Bagi saya gaji dapat memberikan kepuasan
dalam bekerja.
Lampiran 2 : Hasil uji spss
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Gaya
kepemimpinanb
. Enter
a. Dependent Variable: kepuasan kerja pegawai
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,329a ,108 ,090 2,50027
a. Predictors: (Constant), Gaya kepemimpinan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 36,416 1 36,416 5,825 ,020b
Residual 300,064 48 6,251
Total 336,480 49
a. Dependent Variable: kepuasan kerja pegawai
b. Predictors: (Constant), Gaya kepemimpinan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13,338 2,586 5,159 ,000
Gaya kepemimpinan ,412 ,171 ,329 2,414 ,020
a. Dependent Variable: kepuasan kerja pegawai
Tests of Normalitya
Gaya kepemimpinan
Kolmogorov-Smirnovb Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kepuas
an
kerja
pegaw
ai
12,00 ,385 3 . ,750 3 ,000
13,00 ,225 10 ,164 ,853 10 ,064
14,00 ,318 7 ,031 ,857 7 ,141
15,00 ,253 12 ,033 ,911 12 ,217
16,00 ,180 5 ,200* ,952 5 ,754
17,00 ,283 4 . ,863 4 ,272
18,00 ,147 6 ,200* ,966 6 ,866
20,00 ,260 2 .
*. This is a lower bound of the true significance.
a. kepuasan kerja pegawai is constant when Gaya kepemimpinan = 11,00. It has been omitted.
b. Lilliefors Significance Correction
DOKUMENTASI
RIWAYAT HIDUP
Husnaeni, lahir pada tanggal 29 Desember 1997 di Sebatik,
Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Anak
kedua dari pasangan Usman dan Rasmiati. Memasuki
jenjang pendidikan formal di SD Negeri 010 Sebatik pada
tahun 2003 dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun yang
sama melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 02 Sebatik Tengah dan tamat pada
tahun 2012. Kemudian tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri
1 Sebatik Tengah dan tamat pada tahun 2015. Penulis melanjutkan ke perguruan
tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, pada program Strata Satu (S1).