pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
THE EFFECT LEADERSHIP STYLE, JOB SATISFACTION, AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT TO EMPLOYEE PERFORMANCE
DISTRICT SECRETARIAT PANGKAJENE ISLAND
Alamat Korespondensi : Murni Indrayani Magister Manajemen Universitas Hasanuddin Makassar HP : 08114113473 e-mail: [email protected]
2
Abstrak Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) adalah organisasi organik Pemerintah Daerah yang bertugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintah, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah. Selaku organisasi aparatur pemerintah, ia dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas baik kemampuan, keterampilan, kreativitas, keteladanan maupun profesionalisme. Olehnya kinerja pegawai merupakan unsur penting agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai. Dari uji statistik regresi berganda dengan menggunakan SPSS diperoleh koefisien korelasi antara gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai sebesar 0.854, Hal ini berarti kinerja berhubungan erat dengan gaya kepemimpinan yang ditetapkan. Perubahan gaya kepemimpinan akan berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan kinerja pegawai .Koefisien korelasi antara kepuasan kerja dengan kinerja pegawai sebesar 0.714. Hal ini berarti kinerja pegawai berhubungan erat dengan kepuasan kerja . Seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan itu sendiri, sedangkan jika seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan tersebut. Hal ini akan mempengaruhi kinerja pegawai. Koefisien korelasi antara komitmen organisasi dengan kinerja pegawai sebesar 0.875, Hal ini berarti kinerja berhubungan erat dengan komitmen organisasi. Komitmen organisasi adalah suatu ikatan psikologis pegawai pada organisasinya dengan adanya kepercayaan, kemauan dan keinginan yang kuat untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. Dari hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa hubungan atau korelasi antara gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi adalah sedang karena berada dikisaran 0.40-0.599. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.181 atau 18.1%, ini menunjukkan bahwa variabel kinerja pegawai yang dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi adalah sebesar 18.1%, sedangkan sisanya sebesar 0.819 atau 81.9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini. Perubahan atau perlakuan secara bersama-sama yang terjadi pada gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan komitmen organisasi akan berpengaruh pada peningkatan atau penurunan kinerja pegawai Kata Kunci : gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, komitmen organisasi dan Kinerja pegawai.
3
Abstract District Secretariat Pangkajene Islands (Pangkep) is a public service organization that assists local governments in implementing the stewardship of Regents government, administration, organization and management, and provides administrative services to all the district work units. As a government officials, it was required to always improve the quality of both abilities, skills, creativity, and its exemplary professionalism. Performance of employees is an essential ingredient so that the wheels of government can work well, in accordance with the duties and functions of the organization. This study aimed to determine the effect of leadership style, job satisfaction and organizational commitment to employee performance. Using multiple regression by SPSS statistical test, we found correlation coefficient between leadership style and employee performance for 0854, This means that performance is closely linked with leadership styles defined. Changes in leadership style will affect the increase or decrease in employee performance. Coefficient of correlation between job satisfaction and performance of employees by 0714. This means the employee's performance is closely related to job satisfaction. With a high level of job satisfaction showed a positive attitude toward the job itself, whereas if someone is not satisfied with his work shows a negative attitude towards the job. This will affect the performance of employees. The correlation coefficient between organizational commitment and employee performance for 0875, This means that performance is closely related to organizational commitment. Organizational commitment is a psychological bond with their employees in the organization of trust, willingness and strong desire to maintain a position as a member of the organization. Coefficient of determination of test results showed that the relationship or correlation between leadership style, job satisfaction, and organizational commitment are looking for is around 0.40-0.599. Adjusted R Square value of 0.181 or 18.1%, this suggests that variables that employee performance can be explained by the variables of leadership, job satisfaction, and organizational commitment amounted to 18.1%, while the rest of 0819 or 81.9% is explained by other factors that are not included in this research model. Changes or treatment simultaneously occurring in leadership style, job satisfaction and organizational commitment will have an effect on the increase or decrease in employee performance Keywords: Leadership Style, Job Satisfaction, Organizational Commitment and Employee Performance.
4
PENDAHULUAN Setiap organisasi ingin pegawainya memiliki kemampuan menghasilkan
suatu kinerja yang tinggi. Tingkat keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari
kemampuan organisasi mengelola sumber daya yang dimiliki agar dapat
berproduksi semaksimal mungkin. Kinerja pegawai yang baik secara langsung
akan mempengaruhi kinerja lembaga, dan untuk memperbaiki kinerja pegawai
tentu merupakan suatu pekerjaan yang memakan waktu dan proses yang
panjang. Selain dengan meningkatkan pengawasan dan pembinaan, juga
dilakukan penilaian terhadap tingkat keberhasilan kinerja yang telah dilakukan
oleh para pegawainya. Hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan
yang telah dicapai di dalam meningkatkan kompetensi pegawai. Penilaian
terhadap kinerja juga bermanfaat sebagai tolok ukur yang dapat digunakan untuk
memperbaiki kinerja pegawai yang bersangkutan. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Dwiyanto (2005:45) bahwa penilaian kinerja merupakan upaya
untuk memperbaiki kinerja yang dapat dilakukan secara terarah dan sistimatis.
Dengan adanya informasi mengenai kinerja maka bechmarking dengan mudah
dapat dilakukan dan mendorong untuk memperbaiki kinerja.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, antara
lain adalah gaya kepemimpinan, kepuasan kerja serta komitmen organisasi.
Penulis memilih Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
(Pangkep) sebagai lokasi penelitian mengingat tugas pokok dan fungsinya selaku
organisasi pemerintah daerah yang bertugas memberikan pelayanan
administratif, tata laksana serta penyelenggaraan aktivitas kepemerintahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja
pegawai dan untuk mengetahui variabel manakah yang paling dominan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan
5
BAHAN DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan .Waktu penelitian dilakukan pada akhir
tahun 2012
Populasi Dan Sample Populasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu pegawai pada Kantor
Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan sampel
sebanyak 100 (seratus) orang
Metode Pengumpulan data Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung ditempat
penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner, dan melakukan wawancara
(interview) kepada responden .
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan dari Kantor
Badan Kepegawaian Daerah, Biro Pusat Statistik, Bagian Organisasi &
Tatalaksana Setda, Literatur/buku-buku, media massa, dan unit organisasi terkait
lainnya
Teknik Analisis Data Untuk mengetahui pola perubahan nilai dari variabel dependen yang
disebabkan oleh variabel independen, diperlukan alat analisis yang
memungkinkan untuk membuat perkiraan nilai variabel tersebut. Dengan
demikian teknik yang biasanya digunakan dalam menganalisis hubungan antara
dua atau lebih variabel adalah analisis regresi. Sedangkan model matematis
yang dapat menjelaskan pengaruh antar variabel dalam analisis regresi adalah
menggunakan persamaan regresi. Sejalan dengan analisis regresi dan
persamaan regresi, maka menurut Mason (Algifari, 2000) sebagai berikut :
“Analisis regresi (Regression analysis) merupakan suatu teknik (technique) untuk
membangun persamaan garis lurus dan menggunakan persamaan tersebut
untuk membuat perkiraan (prediction). Sedangkan persamaan regresi
(regression equation) adalah suatu persamaan matematis yang mendefinisikan
hubungan antar dua variabel” Oleh karena, penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pengaruh antara variabel-variabel (independent) yang terdiri dari,
gaya kepemimpinan (X1), kepuasan kerja (X2) dan komitmen organisasi(X3)
6
terhadap variabel kinerja (dependent), maka model analisis yang digunakan
adalah model regresi berganda (multiple regression).
HASIL Deskripsi Variabel Penelitian Deskripsi variabel dalam penelitian ini digambarkan mengenai seberapa besar
pengaruh gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dan komitmen organisasi
terhadap kinerja pegawai.
Pengujian Validitas Data Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.Ssuatu
indikator dikatakan valid apabila besarannya nilai signifikansi <0,05 atau rhitung
> rtabel dan pengukuran dilakukan dengan bantuan SPSS. (Ghozali, 2005).
Pengujian Reliabilitas Data Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indicator dari variabel. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu . SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatan reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha (α)> rtabel atau Cronbach Alpha berada diatas 0.60 (Ghozali,
2005). Syarat suatu alat ukur menunjukkan kehandaan yang semakin tinggi
adalah jika koefisien reliabilitas (r) yang mendekati angka satu. Apabila koefisien
alpha (α) lebih besar dari 0,6, maka alat ukur dianggap handal atau terdapat
internal consistency reliability dan sebaliknya bila alpha lebih kecil dari 0,6, maka
dianggap kurang handal atau tidak terdapat internal consistency reliability.
PEMBAHASAN Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kepemimpinan, kepuasan kerja,
dan komitmen pegawai berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Kinerja
pegawai merupakan hasil pelaksanaan suatu pekerjaan yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakn tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan waktu yang
7
diukur dengan mempertimbangkan kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Hal
ini akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung diantaranya adalah
kepemimpinan, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi. Hal tersebut diatas
berkaitan dengan teori yang dikatakan oleh Trisnaningsih (2007) yang
mengemukakan bahwa kinerja pegawai sebagai evaluasi terhadap pekerjaan
yang dilakukan oleh atasan, rekan kerja, diri sendiri, dan bawahan langsung.
Suatu hasil karya yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman, dan kesungguhan waktu yang diukur dengan mempertimbangkan
kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Kinerja dapat diukur melalui
pengukuran tertentu, dimana kualitas berkaitan dengan mutu kerja yang
dihasilkan, sedangkan kualitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam
kurun waktu tertentu, dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu yang telah
direncanakan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Wibowo (2009), Biatna (2008) dan juga Trisnaningsih (2007).
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut berarti semakin baik cara
memimpin seorang pimpinan dimana pegawai bekerja maka akan semakin
mempengaruhi kinerja pegawai. Sehingga dapat disimpulkan adanya hubungan
antara kepemimpinan dengan kinerja pegawai, bahwa seorang pegawai yang
dipimpin oleh seorang pimpinan yang memiliki cara memimpin dengan baik dan
disukai oleh bawahannya maka dia akan merasa senang dalam bekerja sehingga
kinerjanya akan meningkat. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Wibowo (2009).
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai. Kepuasan kerja merupakan suatu tingkatan
perasaan yang positif/negatif tentang aspek dari pekerjaan, situasi kerja, dan
hubungan dengan rekan sekerja. Kepuasan kerja tergantung pada tingkat
perolehan intrinsik dan ekstrinsik pada pandangan pekerja terhadap perolehan
tersebut. Tingkat perolehan mempunyai nilai yang berbeda-beda bagi orang yang
berbeda-beda. Bagi orang tertentu, pekerjaan yang penuh tanggung jawab dan
yang menantang mungkin menghasilkan perolehan yang netral atau bahkan
negatif. Bagi orang lain, perolehan pekerjaan semacam itu mungkin mempunyai
nilai yang positif. Orang mempunyai nilai (value) yang berbeda-beda, yang
8
dikaitkan dengan perolehan pekerjaan, perbedaan tersebut akan menimbulkan
perbedaan tingkat kepuasan kerja bagi tugas pekerjaan yang intinya sama.
Seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif
terhadap pekerjaan itu sendiri, sedangkan jika seseorang yang tidak puas
dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaan
tersebut. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Robbins (2007), Anik dan Arifuddin (2005),
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Pengaruh komitmen
menjadikan sasaran pegawai dan sasaran perusahaan menjadi satu dan sama
artinya ada keterikatan yang kuat dengan sasaran kelompok apabila sasaran-
sasaran itu sangat selaras dengan sasaran pegawai. Mereka yang menghargai
dan berpegang teguh kepada misi organisasi bersedia untuk tidak hanya
berusaha sepenuh hati atas nama organisasi, tetapi juga berkorban bilamana itu
diperlukan. Pegawai yang terinspirasi oleh sasaran bersama seringkali tingkat
komitmennya lebih tinggi dibanding komitmen yang datang karena insentif
finansial. Ghozali (2005) menyatakan adanya pengaruh komitmen organisasi
terhadap kepuasan kerja seseorang, jadi seseorang yang memiliki komitmen
tinggi akan memiliki identifikasi dengan organisasi, terlihat sungguh-sungguh
dalam pekerjaan dan ada loyalitas serta afeksi positif terhadap organisasi.
Komitmen dianggap penting bagi organisasi karena: (1) pengaruhnya pada
turnover, (2) hubungannya dengan kinerja yang mengasumsikan bahwa individu
yang memiliki komitmen cenderung mengembangkan upaya yang lebih besar
pada pekerjaan. Namun seperti yang dikritisi oleh Armstrong (2004) , bahwa
dalam konsep komitmen terdapat tiga masalah utama, yaitu: (1) adanya
penyederhanaan dalam menerima konsep komitmen sebagai suatu kerangka
pikir yang sama (unitary frame of reference) dan ini merupakan asumsi yang
tidak realistis karena suatu organisasi terdiri dari berbagai kepentingan manusia;
(2) komitmen sebagai penghambat fleksibelitas, karena karyawan terikat dengan
seperangkat nilai dan tujuan sehingga mereka tidak mampu mengatasi
kebingungan dan ketidakpastian yang terjadi dalam kehidupan organisasi.
Akibatnya, kecocokan karyawan dengan nilai yang dipaksakan akan
menghambat pemecahan masalah yang bersifat kreatif, resistensi terhadap
perubahan dan tingkat stres tinggi, (3) terdapat suatu keyakinan nilai positif dari
9
komitmen bahwa karyawan yang mempunyai komitmen tinggi berhubungan
dengan tingkat perpindahan dan absensi karyawan yang rendah
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uji koefisien determinasi, pengaruh antara gaya
kepemimpinan, kepuasan kerja, dan komitmen pegawai terhadap kinerja
pegawai adalah sedang karena berada dikisaran 0.40-0.599 (Riduwan dan
Engkos Achmad Kuncoro, 2007). Nilai Adjusted R Square sebesar 0.181 atau
18.1%, ini menunjukkan bahwa variabel kinerja pegawai yang dapat dijelaskan
oleh variabel kepemimpinan, kepuasan kerja, dan komitmen pegawai adalah
sebesar 18.1%, sedangkan sisanya sebesar 0.819 atau 81.9% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.
Berdasarkan simpulan diatas menyatakan bahwa faktor kepemimpinan,
kepuasan kerja, dan komitmen pegawai merupakan salah satu faktor dari banyak
faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai oleh karena itu peneliti
berharapkan. dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait sebagai dasar dalam
mempertimbangkan rekruitmen, penempatan dan pengembangan sumber daya
manusia bag kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
khususnya dan bagi organisasi pada umumnya, agar lebih memperhatikan
harapan-harapan kerja para pegawainya. Dengan terpenuhinya harapan mereka,
diharapkan organisasi akan tumbuh sehingga dapat meningkatkan kinerja
pegawai secara optimal.
10
DAFTAR PUSTAKA Armstrong, Michael, 2004,”Performance Management”, Tugu .Jogjakarta
Biatna Dulbert, .2008 “Analisis faktor gaya kepemimpinan dan faktor etos kerja pada kinerja pegawai pada organisasi yang telah menerapkan SNI 19-9001-2001”. jurnal standardisasi Vol.9,.
Dwiyanto, Agus. 2005. “Penilaian Kinerja Organisasi Pelayanan Publik, Seminar Kinerja Organisasi Sektor Publik, Kebijakan dan Penerapannya”, Fisipol UGM, Yogyakarta.
Gozali, Saydam. 2005. “Manajemen Sumber Daya Manusia,” Jilid 2. Jakarta:Gunung Agung.
Riduwan Engkos dan Achmad Kuncoro, 2007.“Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur”, Cetakan 1 Januari, Alfabeta, Bandung.
Robbins. 2007.. “Perilaku Organisasi , Konsep - Kontroversi-Aplikasi” Edisi Kesepuluh, PT Indeks Gramedia, Jakarta,
Trisnaningsih, S.,2007. “Independensi dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja ”. Simposium Nasional Akuntansi X
Wibowo. 2009 ."Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan dan Pengembangan Karir terhadap Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan". Tesis