pengaruh gaya kepemimpinan kecamatan...

26
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN KEMBOJA KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT NASKAH PUBLIKASI Oleh : RAGIL NURMALADEWI NIM : 090563201046 PROGRAM STUDI ILMU ADMIINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015

Upload: vuongtram

Post on 11-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN

TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN KEMBOJA

KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

RAGIL NURMALADEWINIM : 090563201046

PROGRAM STUDI ILMU ADMIINISTRASI NEGARAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIKUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG2015

Page 2: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN

TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN KEMBOJA

KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengertian disiplin kerja dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010

“Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah

kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk

mentaati kewajiban dan menghindari

larangan yang ditentukan dalam peraturan

perundang-undangan dan/atau peraturan

kedinasan yang apabila tidak ditaati atau

dilanggar dijatuhi hukuman”. Mengenai

sanksi pelanggaran disiplin yang dapat

dikenakan kepada Pegawai Negeri Sipil,

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor

53 Tahun 2010 yang menyatakan:

1. Hukuman disiplin ringan berbentuk

seperti: teguran lisan, tertulis, dan

pernyataan tidak puas secara tertulis.

2. Hukuman disiplin sedang berbentuk

seperti: penundaan kenaikan gaji

berkala paling lama satu tahun,

penundaan gaji sebesar satu kali

kenaikan berkala untuk paling lama

satu tahun, penundaan kenaikan

pangkat untuk paling lama satu tahun.

3. Hukuman disiplin berat berbentuk

seperti: penurunan pangkat yang

setingkat lebih rendah untuk paling

lama satu tahun, pembebasan dari

jabatan, pemberhentian dengan hormat

atas permintaan sendiri sebagai

Pegawai Negeri Sipil.

Pimpinan sebagai pengelolah sumber

daya manusia dituntut untuk memiliki gaya

kepemimpinan dimana ia dapat bekerjasama

dan dapat menekan kemungkinan konflik

yang akan terjadi didalam kelompok kerja

sehingga dapat mencapai tujuan yang

diinginkan. Dalam hal ini pengaruh seorang

pimpinan sangat menentukan, karena untuk

merealisasikan tujuan, organisasi ini perlu

menerapkan gaya kepemimpinan atau pola

kerja yang konsisten terhadap situasi kerja

yang dihadapi. Selain itu seorang pemimpin

didalam melaksanakan tugasnya harus

berupaya menciptakan dan memelihara

hubungan baik kepada bawahannya agar

mereka dapat bekerja secara produktif.

Dengan demikian, secara tidak langsung

disiplin kerja pegawai dapat ditingkatkan.

Keberhasilan seorang pemimpin

dalam gaya kepemimpinannya, dimana

terdapat perilaku antar individu yang

dihadapi akan menunjang terbentuknya

suatu gaya kepemimpinan yang efektif.

Keputusan yang diambil oleh seorang

pemimpin membawa pengaruh yang besar

terhadap kelangsungan kegiatan dan

perkembangan organisasi. Kelurahan

Kemboja merupakan bagian dari badan

pemerintah yang memiliki peranan penting

dalam memberi pelayanan kepada

masyarakat, namun pada kenyataannya

Kelurahan Kemboja belum dapat

menjalankan fungsi tersebut secara

Page 3: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

2

maksimal, hal ini dikarenakan gaya

kepemimpinan kelurahan kemboja masih

belum diketahui dengan jelas sehingga

mempengaruhi disiplin kerja pegawainya.

Salah satu hal yang bisa menjadi penyebab

adanya ketidakjelasan gaya kepemimpinan

sehingga dapat berpengaruh kepada disiplin

kerja pegawainya adalah kurangnya

perhatian pemimpin terhadap hasil kerja

pegawai dikantor.

Sadar akan betapa pentingnya

Pegawai Negara, dalam hal ini adalah

Pegawai Kantor Kelurahan Kemboja dalam

pembangunan, maka sangat disayangkan

karena pada kenyataannya pemanfaatan

tenaga kerja para pegawai selaku sumber

daya manusia belum optimal, buktinya

banyak terlihat gejala-gejala masalah yang

terjadi yang berhubungan dengan semangat

kerja pegawai, antara lain :

a) Fenomena yang terjadi pada gaya

kepemimpinan

1. Pemimpin disini yaitu Lurah

Kemboja belum ada upaya

untuk memberikan teguran

kepada para pegawai yang

metakukan pelanggaran dalam

memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

2. Pemimpin disini yaitu Lurah

Kemboja tidak ada upaya untuk

memberikan teguran kepada

para pegawai yang bersantai-

santai tidak melakukan

pekerjaannya.

3. Pemimpin disini yaitu Lurah

Kemboja tidak ada teguran

untuk para pegawai yang datang

terlambat tanpa alasan.

b) Fenomena yang terjadi pada disiplin

kerja pegawai.

1. Penulis melihat ada beberapa

pegawai justru banyak yang

tidak mengerjakan pekerjaanya

seperti melayani masyarakat

untuk pembuatan surat

pengantar pembuatan KTP.

2. Penulis melihat masih adanya

beberapa orang pegawai yang

terlambat datang ke tempat

kerja atau meninggalkan kantor

sebelum waktu jam kerja

selesai.

3. Penulis melihat masih terlalu

lamanya dahtm pemberian

pelayanan kepada masyrakat,

sehingga masyarakat harus

menunggu beberapa lama untuk

menyelesaikan urusannya.

Penyelenggaraan disiplin kerja oleh

Lurah sangat penting dikaitkan dengan

upaya peningkatan semangat kerja pegawai

di lingkungan Kantor Kelurahan Kemboja.

Rendahnya disiplin kerja sangat dipengaruhi

oleh perhatian pemimpin atau Lurah

terhadap Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia (SDM), dalam meningkatkan

profesionalisme dan pelayanan kepada

masyarakat dan juga untuk meningkatkan

etos kerja pegawai. Sebagaimana diketahui,

manfaat terhadap Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia (SDM) sangat besar bagi

upaya menciptakan tujuan organisasi dalam

mencapai kesuksesan.

Page 4: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

3

Melihat pentingnya pengaruh seorang

pemimpin dalam mejalankan tugasnya

dengan individu yang berbeda-beda, maka

seorang pemimpin harus benar-benar

memberikan contoh yang baik agar dapat

dicontoh oleh pegawainya sehingga

menghasilkan tujuan yang diharapkan.

Dengan demikian penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada

Kelurahan Kemboja Keeamatan

Tanjungpinang Barat”

B. Perumusan Masalah

Didalam suatu organisasi atau kantor,

kerjasama yang baik diantara para pegawai

adalah suatu hal yang penting. Demikian

juga kerjasama antara pegawai terhadap

pemimpin perlu terus ditingkatkan agar

tercipta suatu kerjasama yang serasi, dimana

masing-masing pihak saling menghormati,

saling mengerti akan hak dan kewajibannya,

dan dapat hekerjasama dalam melaksanakan

tugas untuk mencapai tujuan. Untuk dapat

merealisasikan tujuan tersebut, diperlukan

pimpinan yang berinisiatif untuk bertindak

dan menghasilkan suatu pola kerja yang

konsisten untuk dapat mempengaruhi

bawahannya dalam menyelesaikan tugas

bersama yang diarahkan kepada pencapaian

tujuan organisasi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan

bahwa untuk mempengaruhi orang-orang

dalam suatu lingkungan kerja tertentu

dibutuhkan suatu pola perilaku kerja yang

konsisten dan diarahkan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Pola yang konsisten

inilah yang kemudian disebut dengan gaya

kepemimpinan. Apabila gaya kepemimpinan

itu tidak sesuai dengan yang dikehendaki

oleh bawahannya maka disiplin kerja

pegawai tidak akan dapat berjalan seperti

yang diinginkan oleh pemimpin. Dengan

masalah pokok rencana penelitian maka

penulis mencoba menyimpulkan dalam satu

rumusan masalah sebagai berikut:

“Bagaimanakah Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja

Pegawai Pada Kelurahan Kemboja

Kecamatan Tanjungpinang Barat”

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1) Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian, yaitu:

a. Untuk mengetahui gaya

kepemimpinan yang

diterapkan kepada pegawai

Kelurahan Kemboja

Kecamatan Tanjungpinang

Barat.

b. Untuk mengetahui tingkat

disiplin kerja pegawai

pada Kelurahan Kemboja

Kecamatan Tanjungpinang

Barat.

c. Untuk mengetahui

pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap

disiplin kerja pegawai

pada Kelurahan Kemboja

Kecamatan Tanjungpinang

Barat.

Page 5: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

4

2) Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian,

yaitu :

a. Bahan masukan dan

sumber informasi bagi

Pemerintah Kota

Tanjungpinang, khususnya

pada Kelurahan Kemboja

Kecamatan Tanjungpinang

Barat.

b. Sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya

ilmu Administrasi Negara

yang berkaitan dengan

objek penelitian yang

dimaksud.

c. Sebagai bahan referensi

bagi peneliti selanjutnya

dalam meneliti masalah

yang sama.

D. Kerangka Teoritis

1.Konsep Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan memegang peranan

yang sangat penting suatu organisasi. Oleh

karena itu kepemimpinan dibutuhkan

manusia, karena memiliki keterbatasan-

keterbatasan tertentu pada diri manusia. Dari

sinilah timbul kebutuhan untuk memimpin

dan dipimpin.

Para ahli dalam organisasi

mengajukan pengertian tersendiri mengenai

kepemimpinan. Kepemimpinan

didefinisikan ke dalam ciri individual,

kebiasaan, cara mempengaruhi orang lain,

interaksi, kedudukan administrasi, dan

persepsi mengenai pengaruh yang sah.

Veithzal (2004:2), menyatakan

bahwa “Kepemimpinan atau leadership

adalah suatu proses mempengaruhi atau

memberi contoh kepada pengikut-

pengikutnya lewat proses komunikasi dalam

upaya pencapaian tujuan”. Selanjutnya

menurut Ishak Arep, Hendri Tanjung

(2003:93) menyatakan bahwa,

“kepemimpinan adalah kemampuan

seseorang untuk menguasai atau

mempengaruhi orang lain atau masyarakat

yang berbeda-beda menuju pencapaian

tersebut”.

Setiap pemimpim mempunyai gaya

kepemimpinan tersendiri, seorang pemimpin

yang berhasil di lingkungan kerja dengan

adanya kepemimpinan belum tentu cocok

bila diaplikasikan pada organisasi lain

karena keberhasilan gaya kepemimpinan

sangat tergantung pada situasi organisasi

yang dipimpinnya itu. Dengan kata lain,

seorang pemimpin yang berhasil

mengusahakan karyawannya untuk dapat

melaksanakan tugas dengan baik akan

bergantung dengan kemampuannya dalam

menyesuaikan gaya kepemimpinannya pada

situasi kerja yang dihadapinya.

Dalam suatu organisasi, gaya

kepernimpinan merupakan salah satu faktor

lingkungan intern yang sangat jelas

mempunyai pengaruh terhadap perumusan

kebijaksanaan dan penentuan strategi

organisasi yang bersangkutan. Gaya

kepemimpinan menurut Kartono (2005:62)

adalah, “cara bekerja dan tingkah laku

pemimpin dalam membimbing para

bawahannya untuk berbuat sesuatu”.

Page 6: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

5

Lebih lanjut Thoha (2010:71)

memaparkan bahwa berdasarkan gaya

kepemimpinan di atas, konsep tipe-tipe

kepemimpinan dibagi menjadi 3 (tiga)

golongan besar yaitu:

a. Pemimpin otokratis, yang

mendasarkan kekuasaan

ditangan seseorang.

b. Pemimpin demokratis, yang

hanya memberikan perintah

setelah mengadakan konsultasi

dahulu dengan kelompok

masyarakat.

c. Pemimpin liberal atau laissez-

faire, yaitu kebebasan tanpa

pengendalian. Pemimpin disini

tidak pernah memimpin atau

mengendalikan bawahannya

sepenuhnya.

Setiap jenis dari gaya kepemimpinan

tersebut mempunyai kelebihan dan

kelemahan sendiri-sendiri. Tetapi secara

umum pemimpin menggunakan ketiga gaya

kepemimpinan tersebut pada suatu waktu,

tetapi gaya kepemimpinan yang paling

sering digunakan akan membedakan seorang

manajer sebagai pemimpin yang otokratis,

demokratis, atau liberal. Gibson (1993:134)

menyebutkan bahwa, “bawahan atau

anggota organicasi dapat memenuhi tugas-

tugas organisasinya sebahagian besar adalah

tergantung pada gaya kepemimpinan yang

digunakan oleh pemimpin.” Dalam

pendekatan situasional lebih muncul

beberapa tipe kepemimpinan. Siagian

(1994:27) menyebut gaya kepemimpinan

tersebut diantaranya otokratis, militeristis,

patemalistis, karismatis dan demokratis.

2.Disiplin Kerja

Menurut Sinungan (2005:145)

mengemukakan bahwa, “disiplin merupakan

suatu keadaan tertentu dimana orang-orang

yang bergabung dalam organisasi tunduk

pada peraturan-peraturan yang ada dengan

senang hati. Sedangkan kerja adalah

aktivitas manusia yang dilakukan untuk

menggapai tujuan yang telah

ditetapkannya”.

Menurut Hasibuan (2007:193)

“disiplin adalah kesadaran dan kesediaan

seseorang mentaati peraturan-peraturan dan

norma-norma yang berlaku di organisasi”.

Selanjutnya, Hasibuan (2007:194)

mengatakan indikator yang mempengaruhi

tingkat kedisiplinan pegawai suatu

organisasi diantaranya:

a. Tujuan dan Kemampuanb. Teladan pemimpinc. Balas Jasad. Keadilane. Waskat (pengawasan ketat)f. Sanksi Hukumang. Ketegasanh. Hubungan kemanusiaan

Organisasi juga memerlukan disiplin

kerja daripada pegawainya karena dengan

mereka merasa sebagian dari organisasi

tersebut maka pegawai akan berusaha

menciptakan suasana kerja yang nyaman

bagi dirinya.

E. Hipotesis

Beranjak dari uraian pemikiran

tersebut, peneliti mencoba merumuskan

Page 7: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

6

hipotesis : “Apabila Gaya Kepentimpinan

dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin

dengan penuh tanggungjawab maka disiplin

kerja pegawai akan cenderung meningkat.

1. Variabel independent (variable bebas)

yaitu gaya kepemimpinan dari seorang

pemimpin untuk Pegawai Negeri Sipil

dengan indikator sebagai berikut

Menurut Thoha (2010:71) :

a. Pemimpin otokratis.

b. Pemimpin demokratis.

c. Pemimpin liberal atau laissez-

faire.

2. Variabel dependent (variable terikat)

yaitu disiplin kerja pegawai Kelurahan

Kemboja Kecamatan Tanjungpinang

Barat, dengan indikator sebagai berikut

Menurut Hasibuan (2007:194) :

a. Tajwin dan Kemampuanb. Teladan pemimpinc. Balas Jasad. Keadilane. Waskat (pengawasan ketat)f. Sanksi Hukumang. Ketegasanh. Hubungan kemanusiaan

Dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Hipotesa Nol (Ho) adalah “Tidak

ada pengaruh antara gaya

kepemimpinan dan disiplin kerja

pegawai Kelurahan Kemboja

Kecamatan Tanjungpinang

Barat”.

2. Hipotesa Altematif (Ha) adalah

“Ada pengaruh antara gaya

kepemimpinan dengan disiplin

kerja pegawai Kelurahan

Kemboja Kecamatan

Tanjungpinang Barat”.

- Ho diterima / Ha ditolak,

jika t hitung lebih kecil dari t

table.

- Ho ditolak / Ha diterima,

jika t hitung lebih besar dari

t table.

Desain penelitian

F. Konsep Operasional dan

Pengukuran

Agar tidak menimbulkan penafsiran

yang salah terhadap ruang lingkup, maka

penulis memberikan batas penelitian hanya

pada pelaksanaan gaya kepemimpinan dan

disiplin kerja pegawai Kelurahan Kemboja

Kecamatan Tanjungpinang Barat. Konsep-

konsep diantara variable bebas dan terikat

adalah sebagai berikut :

1. Gaya Kepemimpinan yaitu

suatu cara yang digunakan oleh

seorang pemimpin dalam

mempengaruhi perilaku orang

lain. Gaya Kepemimpinan

Variable X GayaKepemimpinan1. Pemimpin Otokratis.2. Pemimpin Demokratis.3. Pemimpin Liberal atau

laissez-faire.

Variable Y DisiplinKerja1. Tujuan dan

Kemampuan2. Teladan

Pemimpin3. Balas Jasa4. Keadilan5. Waskat

(pengawasketat)

6. SanksiHukuman

7. Ketegasan8. Hubungan

Kemanusiaan

Page 8: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

7

tersebut dapat dilihat dari

beberapa indikator :

a. Gaya Kepemimpinan

otoriter, yaitu gaya

kepemimpinan yang

bersifat terpusat pada

pimpinan sebagai satu-

satunya penentu dan

pengendali anggota

organisasi dan kegiatan.

Hal ini dapat dilihat dari

indikator sebagai berikut:

1. Menganggap

organisasi milik

pribadi.

2. Menganggap

bawahan sebagai alat

semata-mata.

3. Menganggap konflik

pada bawahan

menjadi

tanggungjawah

bawahan.

4. Selalu berkata tegas

terhadap bawahan.

b. Gaya Kepemimpinan

demokratis, merupakan

gaya kepemimpinan yang

menempatkan manusia

sebagai faktor terpenting

dan mengutamakan

orientasi dengan anggota

organisasi. Dengan

indikator sebagai berikut :

1. Mau menerima saran

atau kritikan dari

bawahan.

2. Kesediaan untuk

mendorong bawahan

dalam mengeluarkan

ide dan saran.

3. Mau memberikan

pengarahan terhadap

bawahan tentang

pekerjaan.

4. Memberikan

kesempatan untuk

memutuskan tujuan

dalam organisasi.

c. Gaya Kepemimpinan

bebas, yaitu gaya

kepemimpinan yang

berpandangan bahwa

anggota organisasinya

mampu membuat

keputusannya sendiri

dengan sesedikit mungkin

pengarahan atau

pemberian petunjuk.

Dengan indikator-

indikator sebagai berikut :

1. Tidak berpartisipasi

langsung dalam

kegiatan kelompok.

2. Melimpahkan

pekerjaan dan

tanggung jawab

seluruhnya kepada

bawahan.

3. Membiarkan

bawahan berbuat

semuanya sendiri.

4. Memberikan

kesempatan untuk

Page 9: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

8

berdiskusi masalah

bersama.

2. Disiplin kerja yaitu kesadaran

dan kesediaan seseorang

mentaati peraturan-peraturan

dan norma-norma yang berlaku

di organisasi. Dengan indikator

yang memperkuatnya:

a. Tujuan dan Kemampuan

adalah ikut mempengaruhi

tingkat kedisiplinan

karyawan. Tujuan yang

dicapai harus jelas akan

ditetapkan secara ideal

serta cukup menentang

bagi kemampuan

karyawan. Dapat dlihat

dad:

1. Adanya tujuan dalampemberian pelayanan.

2. Terampil dan percayadiri yaitu pegawaidalam melaksanakantugasnya harusterampil danbertanggungjawab.

3. Penampilan kerjaharus memuaskan

b. Teladan Pemimpin yaitu

sangat berperan dalam

menentukan kedisiplinan

karyawan karena pimpinan

dapat di jadikan teladan

dan penutan bagi para

bawahannya. Dimana

sikap ini dapat dilihat dari

1. Ada tidaknya

perhatian kepada

pegawai.

2. Ada tidaknya contoh

yang baik untuk

pegawai.

3. Adanya dukungan

dalam bekerja.

c. Balas Jasa sangat

mempengaruhi

kedisiplinan karyawan

karma balas jasa akan

memberikan keputusan

dan kecintaan karyawan

terhadap perusahaan atau

pekerjaan mereka akan

semakin baik pula. Dapat

dilihat dari :

1. Melontarkan pujiansesuai dengan tempatdan waktunya.

2. Memberikan hadiahagar semangatbekerja.

3. Adanya insentif/kompensasi.

d. Keadilan ikut mendorong

terwujut kedisiplinan

karyawan karena ego dan

sifat manusia yang selalu

merasa dirinya penting dan

minta di perlakukan sama

dengan karyawan lainnya.

Dapat dilihat dari :

1. Transparansipemimpin dalamberbagai hal.

2. Adanya teguranterhadap pegawaiyang salah tanpapandang bulu.

3. Memberikan tugasdengan adil.

Page 10: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

9

e. Waskat (pengawasan

ketat) adalah tindakan

nyata yang dan paling

efektif dalam mewujutkan

kedisiplinan karyawan

prusahaan. Dengan waskat

berarti atasan harus aktif

dan langsung mengawasi

prilaku, moral, sikap,

gairah kerja dan prestasi

kerja bawahannya. Dapat

dilihat dari :

1. Ada atau tidaknyapengawasan dariatasan.

2. Ada tanggungjawabdalam pelaksanaanwaskat.

3. Mengetahuipengawasan dariatasan.

f. Sanksi Hukuman berperan

penting dalam memelihara

kedisiplinan karyawan

dengan sanksi hukuman

yang semakin berat maka

karyawan akan semakin

takut melanggar peraturan-

peraturan organisasi.

Dapat dilihat dari :

1. Sanksi hukumanringan.

2. Sanksi hukumansedang.

3. Sanksi hukumanberat.

g. Ketegasan pimpinan dalam

melakukan tindakan akan

mempengaruhi tingkat

kedisiplinan karyawan

perusahan. Pimpinan harus

tegas dalam bertindak

untuk menghukum

karyawan melanggar

disiplin kerja sesuai

dengan sanksi hukuman

yang telah ditetapkan.

Dapat dilihat dari :

1. Keberanianpemimpin dalammengambilkeputusan.

2. Tegas mengajakpegawai bekerja lebihkondusif.

3. Tegas dalammemberikan arahan.

h. Hubungan kemanusian

yang harmonis diantara

sesama karyawan akan

ikut menciptakan

kedisiplinan yang baik

pada suatu perusahan.

Dapat dilihat dari :

1. Saling menghormatibila ketemudilingkunganpekerjaan.

2. Seringmengikutsertakanpegawai dalampertemuan-pertemuanyang berkaitandengan pekerjaan.

3. Menciptakan suasanabersahabat kepadapegawai.

Adapun pengukuran dalam penelitian

ini menggunakan pengukuran ordinal.

Menurut Sugiyono (2000:70) yang

dimaksud disini adalah skala yang

berjenjang, dimana susuatu yang lebih atau

kurang dari yang lain. Jarak antara yang satu

Page 11: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

10

dengan yang lainnya tidak sama. Skala ukur

yang akan digunakan kedalam tidak skala

yang memiliki kriteria penilaian indikator

yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian ini, selanjutnya total jawaban

responden dikategorikan berdasarkan baik,

cukup baik dan kurang baik. Altematif

jawaban dari pertanyaan dikategorikan

sangat tidak setuju = 4, tidak setuju = 3,

setuju = 2, dan sangat setuju = 1 terhadap

indikator sub indikator yang ada.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini

adalah bersifat Asosiatif, yaitu berupaya

menggambarkan hubungan diantara variabel

yang diteliti. Menurut Sugiyono (2005:11)

menjelaskan bahwa : pada penelitian

Asosiatif minimal terdapat dua variabel yang

dihubungkan. Jadi penelitian asosiatif ini

merupakan suatu penelitian untuk mencari

hubungan/pengaruh antara satu variabel

dengan variabel lain. Hubungan/pengaruh

antara variabel ada tiga bentuk yaitu :

simetris, kausal dan interaktif Berdasarkan

pendapat tersebut maka gaya kepemimpinan

dan disiplin kerja merupakan konsep yang

akan diteliti untuk mengetahui pengaruh di

antara dua variabel tersebut. Dengan

demikian, penelitian bermaksud untuk

mengumpulkan data tentang gaya

kepemimpinan dan disiplin kerja pegawai

pada Kelurahan Kemboja Kecamatan

Tanjungpinang Barat, kemudian hasilnya

dideskripsikan atau digambarkan secara

jelas sebagaimana kenyataan dilapangan.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan

dilingkungan Kelurahan Kemboja

Kecamatan Tanjungpinang Barat Jalan

Bakar Batu No. 76 Tanjungpinang

Telp.0771- 311857. Dengan demikian

pengaruh kepemimpinap dan pemimpin

sebagai contoh penggerak untuk para

bawahannya dan berperan sangat penting

dalam memberikan peningkatan kerja dan

kualitas pegawai/tenaga kerja dalam

mencapai tujuan bersama. Alasan peniliti

mengambil lokasi di Kelurahan Kemboja

Kecamatan Tanjungpinang Barat ini karena,

gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh

Lurah Kemboja masih belum jelas, sehingga

masih belum diketahui apakah gaya

kepemimpinan tersebut dapat mempengaruhi

disiplin kerja pegawainya.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Singarimbun dan Effendi

(1995:149), menyatakan bahwa “populasi itu

merupakan jumlah keseluruhan dari unit

analisis yang mana ciri-cirinya akan diduga

atau diteliti”. Sugiyono (2010a:62),

menjelaskan bahwa “populasi yaitu wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek-obyek,

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Dan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.

Sedangkan Soehartono (2002:57)

menjelaskan bahwa “populasi adalah jumlah

keseluruhan unit analisis yaitu objek yang

akan diteliti, sedangkan definisi sampel

Page 12: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

11

penelitian adalah suatu bahagian dari

populasi yang akan diteliti dan dianggap

dapat mengambarkan populasi secara

keseluruhan”. Populasi penelitian dilakukan

di Kelurahan Kemboja Kecamatan

Tanjungpinang Barat yang berjumlah 18

orang, yang terdiri dari 1 orang Lurah, 8

orang PNS, 9 orang pegawai honorer.

b. Sampel

Sampel Dalam Penelitian ini

adalah seluruh anggota populasi, hal ini

mengingat jumlah populasi tergolong sedikit

(kurang dari 30 orang), dan sangat

memungkinkan bagi penulis untuk

mengumpulkan data yang diperlukan dari

seluruh anggota populasi. Adapun sampel

yang peneliti gunakan adalah sampling

jenuh yaitu teknik pengumpulan data dimana

jumlah responden ditentukan berdasarkan

kebutuhan data yang diinginkan.

Penggunaan seluruh anggota populasi untuk

dijadikan sampel disebut penelitian populasi,

sebagaimana menurut Arikunto (2006:131)

yang mengemukakan bahwa “Untuk sekedar

ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang

dari 100, lebih baik diambil semua.

4. Jenis Data

Untuk mendapatkan data yang

berhubungan dengan permasalahan yang

dibahas, penulis mengambil data sebagai

berikut :

a. Data Primer

Yaitu data yang diambil

langsung dari responden, meliputi data

tentang pengaruh kepemimpinan dan

disiplin kerja pegawai Kelurahan Kemboja.

b. Data Sekunder

Yaitu data pendukung yang

melengkapi data primer, yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen atau laporan

tertulis, seperti data tentang gambaran objek

penelitian yang terdiri dad data absensi

pegawai, daftar inventaris kantor, visi dan

misi, stuktur organisasi, uraian tugas dan

fungsi serta uraian tugas unit kerja yang ada.

5. Teknik Dan Alat

Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi

Yaitu teknik pengumputan data

yang mempunyai ciri spesifik bila

dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu

wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara

dan kuesioner selahr berkomunikasi dengan

orang, maka observasi tidak terbatas pada

orang, tetapi juga objek-objek alam yang

lainnya. Teknik observasi digunakan

peneliti, karena penelitian berkenaan dengan

perilaku manusia. Menurut Sugiyono

(2005:166) mengatakan bahwa “pelaksanaan

pengumputan data observasi dapat

dibedakan menjadi participant observation

(observasi berperan serta) dan non participan

observation (observasi non partisipasi)”.

Peneliti mengambil teknik pengumpulan

data obervasi non partisipasi.

b. Koesioner

Adalah sejumlah pertanyaan

yang hams dijawab secara tertulis oleh

responden, Nawawi dkk (1995 : 120), dan

pengertian lain adalah teknik pengumputan

data dengan cara menyerahkan sejumlah

daftar pertanyaan yang telah disusun atas

Page 13: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

12

permasalahan penelitian untuk diajukan

kepeda responden. Dengan mempergunakan

alat pengumpulan data berupa daftar

pertanyaan yang telah disusun sedemikian

rupa kepada pegawai.

6. Analisa Data

Analisis yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu analisis data secara

asosiatif kuantitatif dengan melakukan

verifikasi, interprestasi dan kemudian

dianalisis sehingga diperoleh tabel frekuensi

yang kemudian dianalisa dengan kalimat-

kalimat yang logis yang kemudian didukung

dengan basil data yang diperoleh. Untuk

melihat pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap disiplin kerja, penulis

menggunakan analisa regresi untuk

melakukan prediksi sebarapa jauh nilai

variabel dependen bila nilai variabel

independen dirubah yaitu analisa antara

variabel satu dengan variabel lainnya, yang

mempunyai konsepsional.

Untuk dapat memberi

interpretasi seberapa kuat hubungan pada

nilai koefisien korelasi menunjukkan adanya

hubungan baik positif maupun negatif, maka

dapat digunakan analisis regresi untuk

melakukan prediksi seberapa jauh nilai

variabel dependen bila nilai variabel

independen diubah, yaitu untuk analisis

antara variabel satu dengan variabel lainnya,

yang secara konsepsional mempunyai

hubungan fungsional.

Adapun rumus yang digunakan:

Y'= a + bX

Keterangan :

Y' = Variabel dependen (nilai yangdiperdiksikan)X = Variabel idependena = Konstanta (nilai Y' apabila X = 0)b = Koefisien regresi (nilai penigkatan jikabemilai positif ataupunpenurunan jika bemilai negatif).

Untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh yang terjadi antara variabel

yang diteliti harus mengetahui melalui t

hitung.

LANDASAN TEORI

2.1. Kepemimpinan

Kepemimpinan atau leadership

adalah kemampuan sesorang untuk

mempengaruhi orang lain (para pengikut,

para bawahan) sehingga orang lain mau

mengikuti apa yang menjadi kehendaknya.

Menurut Tead, Terry, Hoyt (dalam Kartono,

2003:87) Pengertian Kepemimpinan yaitu

kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain

agar mau bekerjasama yang didasarkan pada

kemampuan orang tersebut untuk

membimbing orang lain dalam mencapai

tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Menurut Young (dalam Kartono, 2003:89)

Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk

dominasi yang didasari atas kemampuan

pribadi yang sanggup mendorong atau

mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu

yang berdasarkan penerimaan oleh

kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus

yang tepat bagi situasi yang khusus.

Kepemimpinan tidak dihubungkan

dengan posisi atau jabatan tertentu, tetapi

dihubungkan dan melekat pada kemampuan

seseorang untuk mempengaruhi orang lain.

Page 14: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

13

Menurut Waldock dan Kelly (2007:8)

“kepemimpinan adalah suatu proses untuk

mempengaruhi suatu kelompok yang

terorganisir untuk mencapai tujuan-tujuan

mereka”. Menurut Hasibuan (2001:170)

yakni, “kepemimpinan adalah cara seorang

pemimpin mempengaruhi bawahan, agar

dapat mau bekerjasama dan bekerja secara

produktif untuk mencapai tujuan yang

diinginkan”. Dijelaskan oleh Clawson

dalam Tjiharjadi (2007:9), dalam definisi

kepemimpinan bahwa, “kepemimpinan

sebagai kesadaran dan keinginan untuk

mempengaruhi orang lain, mereka

memberikan tanggapan atas keinginan

sendiri untuk mengikutinya”.

2.2. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan (Leadership

style) seorang pemimpin akan sangat

berpengaruh terhadap pencapaian tujuan.

Dengan gaya kepemimpinan yang tidak

sesuai dapat mengakibatkan pencapaian

tujuan akan terbengkalai dan pengarahan

terhadap pegawai akan menjadi tidak jelas,

di mana hal ini dapat mengakibatkan

ketidakpuasan pada anggota atau pegawai.

Davis dalam Qamariah (2004:29)

menyebutkan, “gaya kepemimpinan

merupakan pola tindakan pemimpin secara

keseluruhan seperti yang dipersepsikan para

pegawainya”. Gaya kepemimpinan berbeda-

beda atas dasar motivasi, kuasa, atau

orientasi terhadap tugas dan orang.

Meskipun gaya itu secara khas digunakan

dalam kombinasi tertentu atau bahkan

diterapkan secara berbeda-beda terhadap

pegawai, masing-masing gaya dibahas

secara terpisah untuk menyoroti

perbedaannya.

Pada penelitian ini gaya

kepemimpinan yang dikaji adalah gaya

kepemimpinan demokratik, otokratis dan

laissez-faire atau bebas.

1. Gaya Demokratis

Rival dalam Admin's Blog (2006),

“gaya kepemimpinan demokratis ditandai

dengan adanya suatu stuktur

pengembangannya menggunakan

pendekatan pengambilan keputusan yang

kooperatif. Didalam kepemimpinan yang

demokratis bawahan cenderung bermoral

tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan

mutu kerja dan dapat mengarahkan diri

sendiri”.

Gaya demokratis menurut Robbin

dan Coulter dalam Admin's Blog (2006)

yaitu, “mendeskripsikan pemimpin yang

cenderung mengikutsertakan karyawan

dalam pengambilan keputusan,

mendelegasikan kekuasaan, mendorong

pertisipasi karyawan dalam menentukan

bagaimana metode kerja dan tujuan yang

ingin dicapai, dan memandang umpan balik

sebagai suatu kesempatan untuk melatih

pegawai”.

Menurut Handoko dan

Reksohadiprodjo dalam Admin's Blog

(2006) cirri-ciri gaya kepemimpinan

demokratis adalah:

a. Lebih memperhatikan bawahan

untuk mencapai tujuan

organisasi.

b. Menekankan dua hal yakni

bawahan dan tugas.

Page 15: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

14

c. Pemimpin bersifat objektif

dalam pujian dan kecamannya

dan mencoba menjadi seorang

anggota kelompok biasa dalam

jiwa dan semangat tanpa

melakukan banyak pekerjaan.

2. Gaya Otolcratis

Gaya kepemimpinan autokratis

adalah "gaya kepemimpinan yang

menggunakan metode pendekatan dalam

mencapai keputusan dan pengembangan

struktumya, sehingga kekuasaanlah yang

paling diuntungkan dalam organisasi”

menurut Rivai dalam Admin's Blog.

Menurut Robbin dan Coulter (2006) yaitu.

“gaya kepemimpinan autokratis

mendeskripisikan pemimpinan yang

cenderung memusatkan kekuasaan kepada

dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas

harus diselesaikan, membuat keputusan

secara sepihak dan meminimalisasi

panisipasi karyawan”.

Selain definisinya disebutkan pula

ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis

menurut para ahli. Lebih lanjut Sukanto

dalam Admin's Blog (2006) menyebutkan

cirri-ciri gaya kepemimpinan autokratis

diantaranya:

a. Semua kebijakan ditentukan

oleh pemimpin.

b. Teknik dan langkah-langkah

kegiatan didikte oleh atasan

setiap waktu.

c. Pemimpin biasanya membagi

tugas kerja bagian dan kerja

sama setiap anggota.

Sedangkan menurut Handoko dalam

Admin's Blog (2006) ciri-ciri dari gaya

kepemimpinan adalah:

a. Komunikasi hanya satu arah

yakni kebawah saja.

b. Pemimpin cenderung menjadi

pribadi dalam pujian dan

kecamannya terhadap kerja

setiap anggota.

c. Pemimpin kurang

memperhatikan kebutuhan

bawahan.

d. Pemimpin mengambil jarak dari

pertisipasi kelompok aktif

kecuali bila menunjukan

keahliannya.

3. Gaya Kepemimpinan Laissez-faire

(Bebas)

Disebutkan oleh Robbin dan Coulter

(2006) dalam Admin's Slog definisi gaya

kepemimpinan laissez-faire dimana gaya

kepemimpinan kendali bebas

mendeskripsikan, “pemimpin yang secara

keseluruhan memberikan karyawannnya

atau kelompok kebebasan dalam pembuatan

keputusan dan menyelesaikan pekerjaan

menurut cara yang menurut karyawannya

paling sesuai. Menurut Sukanto (2006:112)

ciri-ciri dari gaya kepemimpinan laissez-

faire adalah:

a. Sama sekali tidak ada partisipasi

dari pemimpin dalam

menentukan tugas.

b. Kadang-kadang memberikan

komentar spontan terhadap

Page 16: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

15

kegiatan anggota atau

pertanyaan dan tidak bermaksud

menilai atau mengatur suatu

kejadian.

c. Kebebasan penuh bagi

keputusan kelompok atau

individu dengan partisipasi

minimal dad pemimpin.

d. Bahan-bahan yang bermacam-

macam disediakan oleh

pemimpin yang membuat orang

selalu siap bila dia akan

memberikan informasi pada saat

ditanya.

2.3. Disiplin Kerja

Disiplin kerja memiliki pengertian

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53

tahun 2010 “Disiplin Pegawai Negeri Sipil

adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil

untuk menaati kewajiban dan menghindari

Iarangan yang ditentukan dalam peraturan

perundang-undangan dan/atau peraturan

kedinasan yang apabila tidak ditaati atau

dilanggar dijatuhi hukuman”.

Menurut Hasibuan (2007:193)

“Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan

seseorang menaati peraturan-peraturan dan

norma-norma yang berlaku di organisasi”.

Selanjutnya, Hasibuan (2007:194)

mengatakan indikator yang mempengaruhi

tingkata kedisiplinan pegawai suatu

organisasi diantaranya:

1. Tujuan dan kemampuan

2. Teladan pemimpin

3. Batas jasa

4. Keadilan

5. Waskat (pengawasan ketat)

6. Sanksi hukuman

7. Ketegasan

8. Hubungan manusia.

Soegeng Prijodarminto, (1993:6)

terdapat “Disiplin terbagi dalam tiga aspek

yaitu sikap mental, pemahaman dan

kelakuan”. Diuraikan sebagai berikut :

1. Sikap mental (mental attitude),

yang merupakan sikap taat dan

tertib sebagai hasil atau

pengembangan dari latihan,

pengendalian pikiran atau

pengendalian watak.

2. Pemahaman yang baik

mengenai sistem aturan

perilaku, norma, kriteria, dan

standar sedemikian rupa,

sehingga pemahaman tersebut

menumbuhkan pengertian yang

mendalam atau kesadaran,

bahwa ketaatan akan aturan,

norma, criteria dan standar tadi

merupakan syarat mutlak untuk

mencapai keberhasilan (sukses).

3. Sikap kelakuan yang secara

wajar menunjukan suatu

kesanggupan hati, untuk

mentaati segala hal secara

cermat dan tertib.

Disiplin cenderung diartikan sebagai

hukuman dalam arti sempit, namun

sebenarnya disiplin memiliki arti yang lebih

luas dari hukuman. Menurut Moekijat

Page 17: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

16

(2005:85) “Disiplin adalah kesanggupan

menguasai diri yang diatur”. Disiplin berasal

dari bahasa Latin, yaitu diciplina yang

berarti latihan atau pendidikan, kesopanan

dan kerohanian serta pengembangan tabiat.

Disiplin menitik beratkan pada bantuan

kepada pegawai untuk mengembangkan

sikap yang baik terhadap pekerjaan. Disiplin

pegawai yang baik akan mempercepat

tercapainya tujuan organisasi, sedangkan

disiplin yang rendah akan menjadi

penghalang dan memperlambat pencapaian

tujuan organisasi.

GAMBARAN UMUM LOKASI

PENELITIAN

A. Geografis.

Secara geografis perkiraan

luas Kelurahan Kemboja adalah ± 7,5

Ha. Dimana dimanfaatkan untuk sarana

pemukiman penduduk, perkantoran,

perkarangan, tempat pemakaman

umum, dan taman dengan perkiraan

sebagai berikut :

Perkiraan Pemanfaatan Saranan PadaKelurahan Kemboja

No Saran Luas1. Pemukiman Penduduk 4 Ha/m2

2. Perkantoran 9x12Ha/m2

3. Perkarangan 1 Ha/m2

4. Pemakaman Umum 1Ha/m2

5. Taman 1 Ha/m2

Sumber: Kelurahan Kemboja 2014

Batas Wilayah Kelurahan Kemboja

No Batas Kelurahan Kecamatan1. Sebelah

UtaraKelurahan

Kampung BugisTanjungpinang

Kota2. Sebelah

SelatanKelurahan Bukit

CerminTanjungpinang

Barat3. Sebelah Kelurahan Tanjungpinang

Barat TanjungpinangKota

Kota

4. SebelahTimur

KelurahanTanjung Unggat

Bukit Bestari

Sumber: Kelurahan Kemboja Tahun 2014

B. Keadaan Penduduk

Penduduk Kelurahan Kemboja

berjumlah ± 17.232 orang secara

keseluruhan, yang terdiri dari 5.117 kepala

keluarga (KK) dengan jumlah penduduk

berjenis kelamin laki-laki 8.749 orang dan

perempuan berjumlah 8.483 orang.

Keseluruhan jumlah penduduk tersebut

berdasarkan data yang tercatat pada

Kelurahan Kemboja adalah penduduk

berkewarganegaraan Indonesia dan tidak

tercatat satu orang pun penduduk berstatus

warna Negara asing.

Jumlah Penduduk Menurut Agama diKelurahan Kemboja

No Agama Luas

1. Islam 8.266 orang

2. Protestan 735 orang

3. Katolik 158 orang

4. Buddha 7.661 orang

5. Hindu 3 orang

6. Konghu Cu 409 orang

Sumber: Kelurahan Kemboja Tahun 2014

Jumlah Penduduk Menurut Usia

No Usia Luas

1. 0 - 3 Tahun 828 Orang

2. 4 - 6 Tahun 733 Orang

3. 7 - 12 Tahun 1.577 Orang

4. 13 - 15 Tahun 687 Orang

5. 16 - 18 Tahun 778 Orang

Page 18: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

17

6. 19 Tahun Keatas 9.146 Orang

Sumber: Kelurahan Kemboja Tahun 2014

Jumlah Penduduk Menurut TingkatPendidikan

No Jenis Pendidikan Luas

1. Taman Kanak-kanak 0 Orang

2. Sekolah Dasar 5.949 Orang

3. SMP / SLTP 2.413 Orang

4. SMA / SLTA 4.688 Orang

5. Akademi 249 Orang

6. Sarjana 437 Orang

7. Tidak Sekolah 0 Orang

Sumber: Kelurahan Kemboja Tahun 2014

Jumlah Penduduk Menurut MataPencaharian

No Jenis Mata Pencaharian Luas1. Pegawai Negeri Sipil 212 Orang2. TNI / POLRI 39 Orang3. Wiraswasta / Pedagang 0 Orang4. Tani / Buruh Tani 7 Orang5. Pertukangan 16 Orang6. Buruh 1.395 Orang7. Pensiunan 92 Orang8. Nelayan 32 Orang9. Jasa 6 Orang10. Belum Kerja / Tidak Kerja 8.616 Orang

Sumber: Kelurahan Kemboja Tahun 2014

C. Visi Kelurahan Kemboja

Visi Kelurahan Kemboja

Kecamatan Tanjungpinang Barat adalah

meningkatkan mutu pelayanan yang prima

dan penggerakan pemberdayaan masyarakat

untuk mewujudkan masyarakat Kelurahan

Kemboja yang peduli terhadap ketertiban,

keamanan, kebersihan lingkungan, dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

1.Misi dari Kelurahan Kemboja

Kecamatan Tanjungpinang

Barat adalah:

a. Meningkatkan pelayanan

administrasi pemerintah.

b. Membina dan menumbuh

kembangkan,

menggerakkan, prakarsa,

dan pertisipasi serta

swadaya gotong royong

masyarakat.

c. Meningkatkan pembinaan

masyarakat dalam rangka

mewujudkan masyarakat

yang beriman, aman, tertib,

sehat, dan terampil.

Dengan adanya visi dan misi di

atas maka diharapkan selunth aparatur dan

pihak-pihak yang berkepentingan dapat

mengenal, mengetahui peran dan program-

program demi pencapaian hasil maksimal

dimasa akan datang.

D. Struktur Organisasi

Kelurahan Kemboja Kota

Tanjungpinang dipimpin oleh seorang Lurah

seperti yang telah dipaparkan sebelumnya

sesuai profil kelurahan herdasarkan

Permendagri No.12 Tahun 2007. Adapun

susunan Kelurahan Kemboja Kecamatan

Tanjungpinang Barat terdiri dari:

1. Lurah2. Sekretaris Lurah3. Seksi-seksi yang terdiri dari:

a. Seksi Pemberdayaan danPemberdayaanMasyarakat.

b. Seksi Pelayanan Umumdan Kesejahteraan Sosial.

Page 19: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

18

c. Kelompok JabatanFungsional.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINANTERHADAP DISIPLIN KERJAPEGAWAI KELURAHAN KEMBOJA

A. Gaya Kepemimpinan

1. Gaya Kepemimpinan

Otoriter/Otokratis merupakan

gaya kepemimpinan dengan sifat

yang terpusat di mana pimpinan

merupakan satu-satunya penentu

dan sebagai orang yang

memegang kendali penuh atas

anggota organisasi yang

dipimpinnya.

Rekapitulasi Jawaban RespondenTentang Pemimpin OtokratisNo

Indikator Jawaban Responden JumlahSS S TS STS

1. Pemimpinmenganggaporganisasimilik pribadi

2 3 12 1 18

2. Pemimpinmenganggapbawahansebagai alatsemata-mata

3 4 2 9 18

3. Pemimpinmenganggapkonflik dalamorganisasitanggungjawab bawahan

2 1 7 8 18

4. Pemimpinselalu berkatakasar kepadapara pegawai

0 0 10 8 18

Jumlah rata-rata 2** 2 8** 6* 18Persentase (%) 11,1

111,1

144,4

433,3

4100

Sumber data: Hasil olahan dari tabel IV.6,

IV 7, IV.8, IV.9

2. Pemimpin Demokratis adanya

struktur pengembangan yang

menggunakan pendekatan

pengambilan keputusan yang

kooperatif dan pimpinan yang

cenderung mengikutsertakan

bawahan dalam pengambilan

keputusan merupakan ciri dari

gaya kepemimpinan demokratis.

Rekapitulasi Jawaban RespondenTentangPemimpin DemokratisNo Indikator Jawaban Responden Jumlah

SS S TS STS1. Pemimpin

maumenerimasaran ataukritikan daripan pegawai

5 9 4 0 18

2. PemimpinMemberikankesediaanuntukmendorongbawahandenganmengeluarkanide dan saran

6 8 4 0 18

3. Pemimpinmemberitahukepada parapegawaitentang apayang harusdanbagaimanacaramengerjakansuatupekerjaan

4 11 3 0 18

4. Pemimpinmengajakpars pegawaibersama-sama dalammemutuskansuatu tujuan

4 9 5 0 18

Jumlah rata-rata 5**

9* 4 0 18

Persentase (%) 27,78

50 22,22

0 100

Sumber data: Hasil olahan dari tabel IV.l I,

IV.12, IV.13, IV.14

3. Gaya Kepemimpinan Bebas atau

Laissez Faire dalam aplikasinya

terdapat lingkungan organisasi di

mana pimpinan tidak hanya

berpartisipasi dalam kegiatan

kelompok melainkan memberi

kebebasan kelompok dalam

mengambil keputusan perlu

diketahui bahwa tipe pimpinan

yang cenderung pada gaya

Page 20: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

19

kepemimpinan laissez faire atau

bebas.

Rekapitulasi Jawaban RespondenTentang Pemimpin Liberal atau LaissezFaireNo

Indikator Jawaban Responden JumlahSS S TS STS

1. Pemimpintidakberpartisipasilangsungdalamkegiatankelompok

2 5 9 2 18

2. Pemimpinmelimpahkanpekerjaan dantanggungjawab seluruhnyakepada parapegawai

2 7 8 1 18

3. Pemimpinmembiarkanpara pegawaiberbuatsemaunyasendiri

0 3 11 4 18

4. Pemimpinmemberikankesempatankepada parapegawai untukmendiskusikanmasalah-masalahdenganpemimpin

4 8 6 0 18

Jumlah rata-rata 2 6** 8* 2** 18Persentase (%) 11,1

133,3

444,4

411,1

1100

Sumber data: Hasil olahan dari tabel IV.16,

IV.17, IV.18, IV.19

B. Disiplin Kerja

1. Tujuan dan Kemampuan tujuan

yang akan dicapai haruslah

diikutsertakan dengan

kemampuan yang dimiliki oleh

pegawai.

Rekapitulasi Jawaban RespondenTentang Tujuan dan Kemampuan

No Indikator Jawaban Responden JumlahSS S TS STS

1. Adanyatujuandalampemberianpelayanan

4 3 11 0 18

2. Terampildanpercayadiri

14 4 0 0 18

3. Penampilan kerjaharusmemuaska

0 2 13 3 18

nJumlah rata-rata 6 3 8 1 18Persentase (%) 33,

3416,67

44,44 5,55 100

Sumber data: Hasil olahan dari tabel IV.21,

IV.22, 1V.23

2. Teladan Pemimpin, sangat

berperan dalam menentukan

kedisiplinan pegawai karena

pimpinan dapat di jadikan teladan

dan penentu bagi para

bawahannya.

Rekapitulasi Jawaban RespondenTentang Teladan PemimpinNo Indikator Jawaban Responden Jumlah

SS S TS STS1. Adanya

perhatiankepadapegawai

1 17 0 0 18

2. Adanyacontoh yangbaik untukpegawai

5 13 0 0 18

3. Adanyadukungandalambekerja

2 16 0 0 18

Jumlah rata-rata 3* 15* 0 0 18

Persentase (%) 16,67 83,33 0 0 100

Sumber data: Hasil olahan dari tabel IV.25,IV.26, 1V.27

3. Balas Jasa, sesuatu hal yang

sangat mempengaruhi disiplin

kerja pegawai karena balas jasa

akan rnemberikan keputusan dan

kecintaan terhadap pekerjaan

mereka.

Rekapitulasi Jawaban ResponderTentang Balas JasaNo Indikator Jawaban Responden Jumla

hSS S TS STS1. Melontarkan

Pujian SesuaiDenganTempat danWaktunya

0 14 4 0 18

2. MemberikanHadiah Agar

0 2 11 5 18

Page 21: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

20

SemangatBekerja

3. Adanyainsentif ataukompensasi

0 4 8 6 18

Jumlah rata-rata 0 6* 8** 4** 18

Persentase (%) 0 33,34 44,44 22,22 100

Sumber data: Hasil olahan dari tabel IV.29,IV.30, 1V.31

4. Keadilan, sesuatu hal yang

mendorong terjadinya disiplin

kerja pegawai karena ego dan

sifat manusia yang selalu merasa

dirinya penting dan minta

diperlakukan sama dengan

pegawai yang lainnya.

Rekapitulasi Jawaban RespondenTentang KeadilanNo Indikator Jawaban Responden Jlh

SS S TS STS1. Transparansi

pemimpindalam berbagaihal

4 11 3 0 18

2. Adanya teguranterhadappegawai yangsalah tanpapadang bulu

2 12 4 0 18

3. Memberikantugas denganadil

0 14 4 0 18

Jumlah rata-rata 2 12* 4** 0 18

Persentase (%) 11,11

66,67 22,22 0 100

Sumber data: Hasil olahan dari tabel IV.33,IV.34, 1V.35

5. Waskat, tindakan nyata yang

paling efektif dalam mewujudkan

disiplin kerja pegawai.

Rekapitulasi Jawaban Responder TeutanWaskatNo

Indikator Jawaban Responden JumlahSS S TS ST

S1. Adanya

pengawasandari atasan

3 14 1 0 18

2. Adatanggungjawab dalampelaksanawaskat

0 14 4 0 18

3. Mengetahuipengawasan

11 4 3 0 18

dari atasan

Jumlah rata-rata 5** 11**

2* 0 18

Persentase (%) 27,78

61,11

11,11

0 100

Sumber data: Hasil olahan dari tabel IV.37,IV.38, 1V.39

6. Sanksi Hukuman, sangat berperan

penting dalam memelihara

disiplin kerja pegawai dengan

sanksi hukuman yang berat maka

pegawai akan takut untuk

melanggar peraturan-peraturan

organisasi.

Rekanitulasi Jawaban RespondenTentang Sanksi Hukuman

No Indikator Jawaban Responden JumlahSS S TS STS

1. Sanksihukumanringan

2 16 0 0 18

2. Sanksihukumansedang

0 4 6 8 18

3. Sanksihukumanberat

0 0 0 18 18

Jumlah rata-rata 1** 6* 2 9** 18

Persentase (%) 5,55 33,34 11,11 50 100

Sumber data: Hasil olahan dari tabel IV.41,IV.42, 1V.43

7. Ketegasan pemimpin dalam

melakukan tindakan

mempengaruhi disiplin pegawai

dalam organisasi.

Rekapitulasi Jawaban RespondenTentang KetegasanNo Indikator Jawaban Responden Jumlah

SS S TS STS1. Keberanian

Pemimpindalammengambilkeputusan

0 15 2 1 18

2. Tegasmengajakpegawaiuntukbekerjalebihkondusif

0 3 13 2 18

3. Tegasdalam

0 14 3 1 18

Page 22: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

21

memberiarahan

Jumlah rata-rata 0 11** 6 1* 18

Persentase (%) 0 61,11 33,34 5,55 100

Sumber data: Hasil olahan dari tabel IV.45,IV.46, 1V.47

8. Hubungan Kemanusiaan antara

pimpinan dan bawahan akan

menciptakan disiplin kerja

pegawai yang baik.

Rekapitulasi Jawaban RespondenTentang Hubungan KemanusiaanNo Indikator Jawaban Responden Jlh

SS S TS STS1. Saling

MenghormatiBila BertemuDilingkunganPekerjaan

1 17 0 0 18

2. Mengikusertakan PegawaiDalamPertemuan-pertemuanYang BerkaitandenganPekerjaan

4 14 0 0 18

3. MenciptakanSuasanaBersahabatKepadaPegawai

0 10 8 0 18

Jumlah rata-rata 2** 14** 2* 0 18

Persentase (%) 11,11 77,78 11,11 0 100

Sumber data: Hasil olahan dari tabel IV.49,

IV.50, 1V.51

C. Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Terhadap Disiplin Kerja Pegawai

Kelurahan Kemboja Kecamatan

Tanjungpinang Barat

Selanjutnya untuk mengetahu

bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap disiplin kerja pegawai Kelurahan

Kemboja Kecamatan tanjungpinang Barat,

penelitian ini mengetahi seberapa besar

pengaruh variable X (gaya kepemimpinan)

serta variable Y (Disiplin Kerja).

Penelitian ini berlandasan pedoman

wawancara sebagai alat pengepul data. Data

hasil penelitian yang diperoleh dari

responden, yaitu 18 orang pegawai yang

dijadikan sampel pada kantor Kelurahan

emboja Kecamatan Tanjungpinang Barat.

Kemudian data di tampilkan dalam tabulasi

data dan selanjutnya data diolah dengan

menggunakan statistic untuk mengetahui

tingkat keeratan hubungan antara kedua

variable dengan rusuk Analisis Regresi

Linier. Rumus tersebut juga mengetahui

apakah hasil hipotesa yang dibuat diterima

atau ditolak. Sebagaimana Analisi Regresi

Linier untuk penghitungan data atau

penglolahan data kuantitatif agar dapat

digeneralisasikan pada populasi, dapat

diliihat dengan rumus sebagai berikut :

Y=a+bX

Hasil penghitungan data dapat diketahui

dengan uraian sebagai berikut :

Coefficient*

Model

UnstandarizedCoefficients

StandardizedCoefficients

B Std.Error Beta t Sig1 (Constant)

gayaKepeimpinan(X)

34.877.672

6.936.227 .595

5.0282.958

.000.009

a. Dependent Variable: Disiplin Kerja (Y)

Y = a + bX

Y = 34,877 + 0,672X

Karena nilai koefisien b = 0,672 maka

model regresi bernilai poaitif, artinya jika

gaya kepemimpinan mengalami kenaikan

satu satuan, maka disiplin kerja akan

mengalami peningkatan sebesar 0,672

satuan. Untuk lebih mengetahui analisis

regresi makan akan dilakukan uji t. Tingkat

Page 23: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

22

signifikansi menggunakan 0,05 dan

berdasarkan output di atas diperoleh t hitung

sebesar 2,958. Tabel distribusi t dicari pada

a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan (df) n-k-1 atau 18-2-1 =15 (n

adalah jumlah data dan k adalah jumlah

variabel bebas). Dengan pengujian 2 sisi

(signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t

tabel sebesar 2,131. Nilai t hitung ≥ t tabel (

2,958 ≥ 2,131 ) maka Ho ditolak, artinya

bahwa Gaya Kepemimpinan berpengaruh

terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kelurahan

Kemboja Kecamatan Tanjungpinang Barat

ANOVAb

Model

Sum of

Squaresdf

Mean

SquareF Sig

Regression

Residual

Total

126.255

230.856

357.111

1

16

17

126.255

14.429

8.750 .000a

Tingkat signifkansi menggunakan 0,05

berdasarkan output di atas diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,009 nilai Ho ditolak

jika signifikansi < 0,05. Dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak karena nilai signifikansi

0,009 kuang dari 0,05 artinya Gaya

Kepemimpinan berpengaruh terhadap

Disiplin Kerja Pegawai Kelurahan Kemboja

Kecamatann Tanjungpinang Barat.

Model Summary

Model RRSquare

Adjusted RSquare

Std. Erroe ofThe Estimate

1 .595a .354 .313 3.798

a. Predictors (Constant), Gaya Kepemimpinan (X)

Untuk melihat seberapa kuat pengaruh

antara variabel Gaya Kepemimpinan

terhadap Disiplin Kerja Pegawai dapat

dilihat output model summary. Nilai

koefisien R = 0,354 dan dibandingkan

dengan tabel interprestasi berikut :

No Skala Keterangan1. 0,00 – 0,199 Sangat Rendah2. 0,20 – 0,399 Rendah3. 0,40 – 0,599 Sedang4. 0,60 – 0,799 Kuat5. 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Karena nilai R = 0,354 berada di antara

nilai 0,20 — 0,399 maka dapat di simpulkan

bahwa hubungan antara gaya kepemimpinan

(X) dengan disiplin kerja pegawai (Y)

rendah. Kemudian untuk melihat seberapa

besar kontribusi Gaya Kepemimpinan

mempengaruhi Disiplin Kerja Pegawai,

dapat digunakan rumus Koefesien Penentu

(KP) atau ada yang menyebutnya Koefisien

Determinasi yang di rumuskan sebagai

berikut :

KP = R Square x 100%

= 0,354 x 100%

= 35,4%

Gaya Kepemimpinan memberikan

kontribusi terhadap Disiplin Kerja Pegawai

sebesar 35,4% atau dapat disimpulkan

Disiplin Kerja Pegawai dipengaruhi oleh

Gaya Kepemimpinan sebesar 35,4%

sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor

yang lain.

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Gaya kepemimpinan yang

diterapkan oleh pimpinan yang di

maksud disini adalah Lurah

Kemboja adalah Gaya

Kepemimpinan Demokratis.

Page 24: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

23

Dimana dari 18 responden ada 9

orang yang mengatakan setuju

bahwa gaya kepemimpinan

tersebut digunakan atau

diterapkan oleh Lurah Kemboja.

2. Tingkat Disiplin Kerja Pegawai di

Kelurahan Kemboja dapat dilihat

dari koefesien penentu sebesar

35,4% menunjukan bahwa

disiplin kerja pegawai sangat

rendah.

3. Analisa Regresi antara gays

kepemimpinan terhadap disiplin

kerja pegawai Kelurahan

Kemboja Kecamatan

Tanjungpinang Barat berdasarkan

hasil perhitungan regresi Tinier

sederhana yaitu sebasar 0,672

yang dapat diartikan interpretasi

koofisien regresi adalah renda

pengaruh antara gaya

kepemimpinan terhadap kerja

pegawai. Sedangkan hasil dari

koefisien penentu yaitu sebesar

35,4% yang berarti menunjukan

rendahnya pengaruh antara

variabel gaya kepemimpinan

terhadap disiplin kerja pegawai.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan,

ada beberapa saran yang dapat penulis

berikan antara lain sebagai berikut:

1. Lurah Kemboja Kecamatan

Tanjungpinang Barat hendaknya

sering mengadakan diskusi,

dialog serta rapat-rapat dengan

suasana sehat yang terbuka untuk

lebih memperkuat suasana

kekeluargaan organisasi karena

hal tersebut menjadi salah satu

keunggulan atau kekuatan dari

kepemimpinan demokratis.

2. Lurah Kemboja hendaknya lebih

sering memberikan pengarahan,

bimbingan atau petunjuk serta

contoh yang berhubungan dengan

tugas sehingga pegawai akan

lebih mengerti dan memahami

dalam mengerjakan tugas

sehingga pekerjaan tepat waktu

dan sesuai dengan sasaran

organisasi.

3. Pimpinan hendaknya

memperhatikan beberapa

indikator yang perlu ditingkatkan

misalnya indikator pimpinan tidak

berpartisipasi dalam kegiatan

kelompok dan indikator pimpinan

memberikan kesempatan kepada

pegawai untuk mendiskusikan

masalah-masalah dengan

pimpinan yang menurut analisis

jawabap responden masih ada

yang menganggap setuju bahwa

pemimpin tidak berpartisipasi

dalam kegiatan kelompok bahkan

tidak memberi kesempatan

kepada pegawai untuk

mendiskusikan masalah-maslah

dengan pimpinan. Adanya respon

tersebut dari bawahan

menunjukkan masih ada hal-hal

yang mungkin luput dari

Page 25: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

24

perhatian Lurah Kemboja, hal

tersebut hendaknya agar lebih

perhatikan lagi agar tidak timbul

masalah-masalah yang

diinginkan.

Daftar Pustaka

Admin’s Blog. 2013, http//:jurnal-

sdm.blogspot.com (posted: kamis, 22

Oktober 2013) Jurnal Manajemen

Arikunto, Husaini. 2006, Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta.

Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. 2003,

Manajemen Motivasi, Jakarta:

PT.Gramedia

Gibson, dkk. 1993. Organisasi : Prilaku

Struktur, Proses, Edisi Kelima, Jilid

2, Alih Bahasa Savitry. Soekrisno,

dkk, Erlangga, Jakarta.

Hadari, Nawawi. 1998. Metode Penelitian

Bidang Sosial. Jakarta: Gadjah Mada

University Press.

Handoko, Hani. 2006, Dasar-dasar

Manajemen Produksi dan Operasi,

Yogyakarta: BPFE-UGM

J, Supranto, Statistik Untuk Pemimpin

Berwawasan Global, Salemba Empat,

Jakarta,

2001.http://skripsiphejhe.wordpress.c

om

Kartono, Kartini. 2005, Pemimpin dan

Kepemimpinan, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Malayu S.P. Hasibuan, 1996. Manajemen

Dasar, Pengertian dan Masalah.

Jakarta: PT. Gunung Agung.

………………….2001. Manajemen Sumber

Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara

………………….2007. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Moekijat, 2005, Manajemen Kepegawaian,

Penerbit Alumni, Bandung.

Muchdarsyah, Sinungan. 2005,

Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Nitisemito, Alex.S, 2001, Manajemen

Personalia: Manajemen sumber daya

Manusia, Edisi Keempat, Ghalia

Indonesia, Jakarta.

Qamariah, Inneke. 2004, Skripsi: Pengaruh

Gaya Kepemimpinan Terhadap

Kinerja Pegawai Pada Asisten

Administrasi Kesekretariatan Daerah

Provinsi Sumatra Utara, Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

Robbins, Stephen P. 2001, Organizational

Behavior, nine edition, San diego

State University, Prentice Hall

Internasional, inc.

Siagian, Sondang. 1994, Teori dan Praktek

Kepemimpinan. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Singarimbun dan Efendi. 1995, Metode

Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.

Singodimejo, Markum. 2006, Manajemen

Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan

Administratif dan Operasinal,

Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Page 26: PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KECAMATAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KELURAHAN

25

Soegeng Prijodarminto, S.H. 1993, Disiplin

Kiat Menuju Sukses, cetakan kedua,

Jakarta, PT. Pradnya Paramita.

Soehartono, Irawan. 2002. Metode

Penelitian Sosial. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Soerjono, Sukanto. 2006, Pengantar

Penelitian Hukum Cetakan Ketiga,

Jakarta: UI-Press.

Sugiyono. 2000, Metodologi Penelitian

Bisnis, Bandung: CV Alfabeta.

………… 2005, Metodologi Penelitian

Bisnis, Bandung: CV Alfabeta

………… 2010. Metodologi Penelitian

Administrasi, Bandung: CV Alfabeta

Thoha, Miftah. 2010, Perilaku Organisasi

Konsep Dasar dan Aplikasinya.

Jakarta: Rajawali Perss.

Tjihardi, Semuil. 2007, To Be A Gread

Leader, Yogyakarta: Penerbit Andi.

V. Rivai. 2004, Manajemen Sumber Daya

Manusia Untuk Perusahaan dari

Teori ke Praktek, Jakarta: Raja

Grafindo

Wahjosumidjo. 2003, Kepemimpinan dan

Motivasi, Jakarta: Ghalia Indonesia.

http://belajarpsikologi.com/pengertian-

kepemimpinan-menurut-para-

ahli/#ixzzlijX4CPTU

http://organisasi.org/jenis-dan-macam-gaya-

kepemimpinan-pemimpin-klasik-

otoriter-demokratis-dan-bebas-

manajemen-sumber-daya-manusia

(posted: kamis, 22 oktober 2013)

http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepe

mimpinan-efektif.html (posted:

kamis, 22 oktober 2013)

http://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/

definisi-kepemimpinan-dan-macam-

macam-gaya-kepemimpinan/ (posted:

kamis, 22 oktober 2013)

DOKUMEN

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

Tentang disiplin Kerja.