pengaruh bentuk formulasi pakan buatan...

6
PENGARUH BENTUK FORMULASI PAKAN BUATAN COCCINELLA SP. (COLEOPTERA: COCCINELLIDAE) TERHADAP DAYA TAHAN PAKAN BUATAN EFFECT OF FORMULATION OF ARTIFICIAL FEED COCCINELLA SP. FOR DURABILITY ARTIFICIAL FEED 1 Rahmawati Arma., 2 Nurariaty Agus, 2 Tamrin Abdullah 1 Hama dan Penyakit Tanaman, Pasca Sarjana Unhas Makassar, 2 Hama dan Penyakit Tanaman, Unhas Makassar Alamat Korespondesi: RAHMAWATI ARMA Program Pasca Sarjana Unhas Makassar – Sulawesi Selatan Hp. 085230761017 Email: [email protected]

Upload: hadien

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

PENGARUH BENTUK FORMULASI PAKAN BUATAN COCCINELLA SP. (COLEOPTERA: COCCINELLIDAE) TERHADAP DAYA TAHAN PAKAN

BUATAN

EFFECT OF FORMULATION OF ARTIFICIAL FEED COCCINELLA SP. FOR DURABILITY ARTIFICIAL FEED

1 Rahmawati Arma., 2 Nurariaty Agus, 2 Tamrin Abdullah 1 Hama dan Penyakit Tanaman, Pasca Sarjana Unhas Makassar, 2 Hama dan Penyakit

Tanaman, Unhas Makassar

Alamat Korespondesi:

RAHMAWATI ARMA Program Pasca Sarjana Unhas Makassar – Sulawesi Selatan Hp. 085230761017 Email: [email protected]

ABSTRACT

Coccinella sp. is a potential predator because it has a wide range of prey, a high reproductive capacity, have a long life cycle and high-level pemangsaannya. The presence of predators Coccinella sp. in natural diminishing because of improper crop management, and climate change are not stable. Therefore we need conservation as one of the strategies in the utilization and development of natural enemies including Coccinella sp. Artificial feeding in Coccinella sp. is one alternative for the conservation of the predator, because of the availability of food resources when the main prey or predators natural prey is exhausted or no longer in cultivation. The purpose of this study was to determine the effect of artificial feed composition of preferences, the ability to eat, and the ability to spawn Coccinella sp. well maintained from the start of the larva and imago and the durability of artificial feeding, as well as to determine the form of feed formulations that influence both the preferences and the ability to feed Coccinella sp. and durability of artificial feed. Basic materials used in the manufacture of artificial feed derived from plant materials, namely corn yellow sticky rice and red beans, from animal material that honey bee larvae. The results showed the While the shelf life of artificial feed in the form of crumbs and some of the highest forms of formulation (18 days) on some form of formulation, and only (7.67 days) in the form of crumbs.

ABSTRAK

Coccinella sp. merupakan predator yang sangat potensial karena mempunyai kisaran mangsa yang luas, kemampuan reproduksi yang tinggi, mempunyai siklus hidup yang lama dan tingkat pemangsaannya tinggi. Keberadaan predator Coccinella sp. di alam semakin berkurang karena pengelolaan tanaman yang tidak tepat, serta perubahan iklim yang tidak stabil. Oleh karena itu diperlukan konservasi sebagai salah satu strategi dalam pemanfaatan dan pengembangan musuh alami termasuk Coccinella sp. Pemberian pakan buatan pada Coccinella sp. adalah salah satu alternatif untuk konservasi predator tersebut, karena adanya ketersediaan sumber pakan apabila mangsa utama atau mangsa alami predator tersebut habis atau tidak ada lagi di pertanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bentuk formulasi pakan terhadap daya tahan pakan buatan. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan pakan buatan berasal dari bahan nabati yaitu jagung pulut kuning dan kacang merah, dari bahan hewani yaitu larva lebah madu, Hasil menunjukkan pada daya tahan pakan pada beberapa bentuk formulasi (18 hari), dan hanya (7,67 hari) pada bentuk remahan.

PENDAHULUAN

Coccinella sp. merupakan predator yang sangat potensial karena mempunyai

kisaran mangsa yang luas, selain dapat membunuh berbagai jenis kutu daun, juga dapat

memangsa coccicids dan psyllids. Gunaeni (2004) mengemukakan bahwa kombinasi

predator Coccinella sp. dan insektisida imidaklorpid dapat menekan populasi B.tabaci dan

penyakit virus kuning. Selanjutnya, Wardani dan Zaini (2005) menyatakan bahwa

kombinasi predator Coccinella sp. dan insektisida nabati nimba dapat menekan populasi

B.tabaci dan penyakit virus kuning. Coccinella sp. juga merupakan salah satu predator

yang mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya adalah kemampuan reproduksi yang

tinggi, mempunyai siklus hidup yang lama dan tingkat pemangsaannya tinggi (Setiawati,

2005).

Keberadaan predator Coccinella sp. di alam semakin berkurang karena pengelolaan

tanaman yang tidak tepat. Selain itu, perubahan iklim yang tidak stabil dan musim hujan

yang terlalu lama akan menyebabkan populasi kutu daun pada pertanaman menjadi

berkurang bahkan tidak ada. Hal tersebut mengancam kelangsungan hidup predator,

khususnya Coccinella sp. yang memangsa kutu daun. Penambahan pakan buatan pada

pertanaman diharapkan dapat menjaga kelangsungan hidup predator ini. Oleh karena itu

diperlukan konservasi sebagai salah satu strategi dalam pemanfaatan dan pengembangan

musuh alami termasuk Coccinella sp.

Pemberian pakan buatan pada Coccinella sp. adalah salah satu alternatif untuk

konservasi predator tersebut, karena adanya ketersediaan sumber pakan apabila mangsa

utama atau mangsa alami predator tersebut habis atau tidak ada lagi di pertanaman. Pakan

buatan (artifical food) adalah pakan yang sengaja disiapkan dan dibuat, terdiri dari ramuan

beberapa bahan baku yang kemudian diproses lebih lanjut sehingga bentuknya berubah dari

bentuk aslinya.

Bahan baku merupakan faktor utama yang harus tersedia dalam produksi pakan

buatan. Bahan baku secara umum dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar yaitu

bahan baku yang berasal dari tumbuhan dan hasil ikutannya (nabati) serta yang berasal dari

hewan dan hasil ikutannya (hewani) (Anonim, 2008b). Salah satu bahan baku hewani yang

digunakan adalah larva Aphis cerana yang mengandung nutrisi yang tinggi khususnya

protein.

Selain nutrisi dan rasa dari pakan buatan, sifat fisik dan bentuk dari pakan buatan

juga sangat berpengaruh. Pakan buatan yang dibuat dengan kadar air rendah, daya tahannya

bisa 3-4 bulan dan kandungan gizinya cukup lengkap karena dibuat sesuai dengan

kebutuhan (Anonim, 2006). Bentuk fisik dari pakan buatan dapat dibuat dalam berbagai

macam bentuk. Pakan kering dapat dibuat dalam bentuk pellet, remah, (crumble), butiran

(granular), tepung (meal atau mask), dan lembaran (flake). Pellet dapat dibuat dalam

beragam bentuk, seperti batang, atau gilik (bulat memanjang) ukuran panjang dan

diameternya di sesuaikan dengan ukuran hewan yang akan diberi pakan

(Anonim 2008b). Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahi pengaruh bentuk

pakan terhadap daya tahan pakan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pakan buatan Coccinella sp.

terhadap daya tahan pakan buatan.

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2012 sampai selesai,

bertempat di Laboratotium Identifikasi OPT dan pengendalian hayati, Jurusan Hama dan

Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Metode Penelitian

Persiapan pakan buatan tepung larva lebah madu

Bahan dasar pakan buatan dari hewani sebagai sumber protein yang digunakan

dalam perbanyakan Coccinella sp. adalah larva lebah madu (A.cerana) yang diperoleh dari

hutan. Larva tersebut dihaluskan lalu disimpan dalam kotak plastik kedap udara kemudian

dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Bahan tersebut merupakan bahan dasar yang akan

digunakan untuk percobaaan.

Pengujian daya tahan pakan buatan

Pakan buatan dalam berbagai bentuk formulasi dan bentuk granuler disimpan di

dalam wadah plastik yang tertutup rapat kemudian ditempatkan pada suhu ruang.

Analisis Data

Percobaan disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan jika terdapat perbedaan

yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan.

HASIL

Daya tahan pakan buatan

Rata-rata daya tahan pakan buatan pada Gambar lampiran 1 menunjukkan bahwa

daya tahan pada beberapa bentuk formulasi paling tinggi (18 hari), sedangkan pakan buatan

berupa remahan hanya (7,67 hari).

PEMBAHASAN

Daya tahan pakan buatan

Berdasarkan Gambar lampiran 1, daya tahan pakan buatan pada perlakuan remahan

dan beberapa bentuk formulasi yang paling tinggi daya tahannya adalah beberapa bentuk

formulasi (18 hari) dibandingkan dengan bentuk remahan (7,67 hari). Hal ini diduga karena

pakan yang dibuat dalam beberapa bentuk memiliki kandungan air yang lebih rendah

dibandingkan dengan remahan. Menurut anonim (2006), pakan buatan yang memiliki kadar

air rendah, daya tahannya bahkan bisa 3-4 bulan.

Selain bentuknya yang padat, serta kadar airnya yang rendah, adanya pengawet juga

merupakan faktor yang menyebabkan pakan dapat bertahan. Menurut Sudjono dan Sudana

(1986) tujuan utama pemberian bahan pengawet kedalam bahan makanan adalah untuk

menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroba, baik bakteri, kapang atau khamir, karena

dengan tumbuhnya bakteri, kapang dan khamir dalam bahan makanan dapat mengubah

komposisi dari bahan makanan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Daya tahan pakan buatan lebih tinggi pada beberapa bentuk formulasi dibandingkan

dengan bentuk remahan.

Perlu pengujian lebih lanjut untuk daya tahan pakan di lapangan serta dosis

aplikasiya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2006). Pakan Alami Artemia. Modul mata kuliah budidaya laut.

Anonim (2008a). Pakan buatan. http://www.scribd.com .

Anonim (2008b). Teknik Produksi Pakan. http://dc375.4shared.com. PoliteknikVedca. Cianjur.

Gunaeni NW. (2004). Model Osilasi OPT Penting (Virus Gemini dan Bemisia tabaci) Musuh Alami Dan Penggunaan Pestisida Secara Rasional Pada Pertanaman Cabai. Laporan Penelitian APBN.

Nurariaty, A., D.,Itji dan Q.,Hariman (2010). Pengaruh Jenis Lebah Sebagai Bahan Makanan Buatan Terhadap Aspek Peneluran Predator Coccinella sp. Jurnal Fitomedika Vol.7 No.2.ISSN 2087-0302.

Nurariaty A. (2012b). Konservasi dan Augmentasi Musuh Alami Sebagai Agens Pengendali Hayati Hama Tanaman. Disampaikan pada Upacara Penerimaan Jabatan Guru Besar Tetap Dalam Bidang Pengendalian Hayati Dan Pengelolaan Habitat Pada Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Di Depan Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Universitas Hasanuddin pada Hari Kamis, 16 februari 2012 di Makassar.

Prasetijono Hari (2012). Optimalisasi Potensi Agens Hayati Dalam Upaya Pengendalian Opt Tanaman Perkebunan. BBP2TP Surabaya. http://ditjenbun.deptan.go.id.

Setiawati W. (2005). Pengelolaan Terpadu Pada Tanaman Cabai Merah Dalam Upaya Mengatasi Penyakit Virus Kuning. Departemen proteksi Tanaman. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Wardani dan Zaini (2005). Pengkajian Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Cabai di Propinsi Lampung, 2003-2004.

LAMPIRAN

Gambar 1. Rata-rata daya simpan pakan buatan berupa remahan dan beberapa bentuk formulasi