pengantar surveying

20
ILMU UKUR TANAH 1 1.0.0. PENDAHULUAN 1.1.0. Survey in g Tujuan dari survey/ukur tanah adalah untuk meletakkan posisi dari titik- ti ti k di at as atau dekat pe rmukaan bumi . Beberapa survey/ukur tanah meliputi pengukuran jarak dan sudut dengan alasan, antara lain: 1. Unt uk mene ntu kan pos isi horizontal dari titik-ti tik seme nta ra di atas  permukaan bumi !. Untuk menen tukan p osisi v ertikal/eleva si dari t itik-ti tik seme ntara d i atas atau di ba"ah permukaan yang ditentukan, seperti di atas permu- kaan laut #. Untuk menentukan bentu k dari permukaan tanah $. Unt uk menentu kan a rah d ari ga ris- gar is %. Unt uk me nen tuk an panjang dari ga ris- gar is &. Untuk menen tukan posis i da ri g aris-gar is b atas, dan '. Untuk menen tukan l uas da ri sebid ang tan ah yan g diba tasi ol eh gari s- garis batasnya. (engu kuran seperti tersebu t di atas adalah penguku ran-pen guku ran yang membutuhkan banyak data. (ada pekerjaan survey/ukur tanah yang lain, perlu mengukur jarak dan sudut sek al igus untuk mene nt ukan let ak suat u konstr uksi bangunan, misalnya jembatan, jalan raya dan pekerjaan konstruksi sipil lainnya serta untuk mene nt ukan posis i dari ga ris batas seb idang tan ah. (ekerj aan  pengukuran jarak dan sudut ini disebut dengan pekerjaan pengukuran peta situasi/lay out. )urvey yang dikerjakan untuk menentukan sudut horizontal dan vertikal dari titik-titik sementara disebut dengan survey control . )edang survey yang dikerjakan untuk menentukan panjang dan arah dari garis batas sebidang tanah, menentukan luas dari sebidang tanah yang dibatasi garis-garis batas tersebut, atau survey yang dikerjakan untuk menentukan posisi dari garis- gar is batas ters ebut di atas tanah disebu t den gan  survey cadastral ,  survey land, survey boundary, atau survey property . *isamping itu, survey yang dikerjakan untuk menentukan bentuk dari permukaan sebidang tanah disebut dengan  survey topography. Unt uk men ent uka n dasar dar i per muk aan air di se but de nga n  survey hydrography. )urvey untuk me nent ukan letak TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1

Upload: tessa-arthur-philip-tobing

Post on 10-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 1/20

ILMU UKUR TANAH 1

1.0.0. PENDAHULUAN

1.1.0. Surveying

Tujuan dari survey/ukur tanah adalah untuk meletakkan posisi dari titik-

titik di atas atau dekat permukaan bumi. Beberapa survey/ukur tanah

meliputi pengukuran jarak dan sudut dengan alasan, antara lain:

1. Untuk menentukan posisi horizontal dari titik-titik sementara di atas

 permukaan bumi

!. Untuk menentukan posisi vertikal/elevasi dari titik-titik sementara di

atas atau di ba"ah permukaan yang ditentukan, seperti di atas permu-

kaan laut

#. Untuk menentukan bentuk dari permukaan tanah

$. Untuk menentukan arah dari garis-garis

%. Untuk menentukan panjang dari garis-garis

&. Untuk menentukan posisi dari garis-garis batas, dan

'. Untuk menentukan luas dari sebidang tanah yang dibatasi oleh garis-

garis batasnya.

(engukuran seperti tersebut di atas adalah pengukuran-pengukuran yang

membutuhkan banyak data.

(ada pekerjaan survey/ukur tanah yang lain, perlu mengukur jarak dan

sudut sekaligus untuk menentukan letak suatu konstruksi bangunan,

misalnya jembatan, jalan raya dan pekerjaan konstruksi sipil lainnya serta

untuk menentukan posisi dari garis batas sebidang tanah. (ekerjaan

 pengukuran jarak dan sudut ini disebut dengan pekerjaan pengukuran peta

situasi/lay out.

)urvey yang dikerjakan untuk menentukan sudut horizontal dan vertikal

dari titik-titik sementara disebut dengan survey control . )edang survey yang

dikerjakan untuk menentukan panjang dan arah dari garis batas sebidang

tanah, menentukan luas dari sebidang tanah yang dibatasi garis-garis batas

tersebut, atau survey yang dikerjakan untuk menentukan posisi dari garis-

garis batas tersebut di atas tanah disebut dengan  survey cadastral ,  survey

land, survey boundary, atau survey property. *isamping itu, survey yang

dikerjakan untuk menentukan bentuk dari permukaan sebidang tanah disebut

dengan  survey topography. Untuk menentukan dasar dari permukaan air

disebut dengan  survey hydrography. )urvey untuk menentukan letak

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1

Page 2: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 2/20

ILMU UKUR TANAH 1

lokasi/lay out dari konstruksi sipil dikenal sebagai survey konstruksi. )urvey

yang dilaksanakan dengan menggunakan photo udara disebut dengan survey

udara atau survey photogrammetry.

+esuksesan dari pelaksanaan survey tergantung pada seberapa presisi

dan baiknya kondisi peralatan survey yang digunakan dan juga seberapa hati-

hatinya kita menggunakan peralatan tersebut di lapangan.

)emua survey meliputi beberapa perhitungan yang bisa dilaksanakan

langsung di lapangan atau dilaksanakan di kantor atau bisa juga dikerjakan

 baik di lapangan maupun di kantor.

da beberapa survey pengukuran yang hanya memerlukan sedikit per-

hitungan, sementara yang lainnya memerlukan perhitungan yang panjang

dan rumit. adi, dalam mempelajari ilmu surveying, seseorang bukan hanya

harus 0amiliar dengan teknik pelaksanaan survey di lapangan tetapi harus

 juga mengetahui ilmu matematika yang digunakan pada perhitungan

surveying.

1.2.0. DefenisiDefinisi D!s!r

Untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang prosedur

 pelaksanaan pekerjaan pengukuran di atas permukaan bumi, sangatlah

 penting untuk me-ngetahui/mengenal istilah-istilah dasar yang sering

dugunakan. stilah-istilah dasar diba"ah ini telah umum digunakan untuk

menggambarkan permukaan bumi yang sebenarnya.

a. 2blate )pheroid

uga disebut bidang ellips yang diputar penuh sebesar #&34 pada jari-

 jari terpendeknya. )esungguhnya permukaan bumi tidaklah sepenuhnya

 berbentuk spheroid karena disebabkan permukaannya yang tidak benar-

 benar rata. 5amun demikian, berdasarkan ketinggian rata-rata dari

elevasi permukaan air laut, permukaan bumi ini berbentuk lebih

mendekati spheroid ellips. da beberapa re0erensi bentuk ellips bumi

yang digunakan seperti terlihat pada tabel 1.1 di ba"ah ini. Bentuk ellips

untuk menggambarkan keadaan bentuk bumi ini digunakan sebagai ben-

tuk pemodelan dalam pelaksanaan pengukuran/perhitungan pekerjaan

surveying.

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN !

Page 3: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 3/20

ILMU UKUR TANAH 1

6llipsoid 67uatorial 8is (olar 8is sso9iation

larke, 1;&& 1!,'%&,$1!.; m 1!,'1#,1&'.& m 5*!' datum

<=);3 1!,'%&,!'$ m 1!,'1#,%3$.& m 5*;# datum

><);$ 1!,'%&,!'$ m 1!,'1#,%3$.& m <()

T=) 1!,'%&,!'!.?; m 1!,'1#,%3#.% m T=@

  Tabel 1.1. ontoh *imensi =e0eren9e 6llipsoids

 b. Bentuk ellips untuk menggambarkan keadaan bentuk bumi ini diguna-

kan sebagai bentuk pemodelan dalam pelaksanaan pengukuran/perhi-

tungan pekerjaan surveying <ambar 1.1.

 

<ambar 1.1. Bentuk 6llips (ermukaan Bumi

9. <aris Aertikal, adalah garis vertikal yang berada dimanapun diatas

 permukaan bumi yang mengikuti garis gravitasi bumi di setiap titik

tersebut. tau dengan kata lain, jika sepotong benang diberi pemberat,

misalnya unting-unting, dan dibiarkan jatuh bebas, maka garis jatuhnyaadalah garis vertikal yang segaris dengan garis gravitasi di titik tersebut.

anya ada satu saja garis vertikal di setiap titik.

Titik pusat gravitasi dari bumi tidaklah bisa dinyatakan berada persis

ditengah-tengah bentuk bumi yang dianggap ellipsoid tersebut karena

seluruh garis gravitasi yang diambil dari permukaan bumi tidaklah

 berpotongan di titik tersebut. tau dengan kata lain, seluruh garis gra-

vitasi di permukaan bumi tidak akan berpotongan hanya pada satu titik

saja.

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

b = semi-minor axisf = flattening

a

ba

a

b1f 

  −=−=

a = semi-major axis

e = eccentricity

222

f 2f a

bae   −=

=

 b

a

#

Page 4: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 4/20

ILMU UKUR TANAH 1

)ebuah garis vertikal juga tidaklah harus normal terhadap permukaan

 bumi maupun terhadap bidang ellipsnya bumi di titik tersebut. )udut

yang ada pada garis gravitasi sebuah titik terhadap bidang ellips normal-

nya disebut sudut de0leksi vertikal.

d. <aris orizontal pada setiap titik adalah garis horizontal yang tegak lurus

terhadap garis vertikal garis gravitasi di titik tersebut. Tidak terbatas

 jumlah garis horizontal yang bisa didapat pada setiap titik.

e. Bidang orizontal pada setiap titik juga harus tegak lurus terhadap garis

vertikal gravitasi di titik tersebut dan hanya ada satu saja bidang hori-

zontal yang dimiliki oleh setiap titik.

0. Bidang Aertikal pada setiap titik adalah sebuah bidang yang terdiri dari

garis-garis vertikal menga9u ke titik tersebut. Tidak terbatas jumlah bi-

dang vertikal yang bisa didapat pada setiap titik.

g. (ermukaan Cendatar adalah permukaan yang menyatukan semua titik

yang posisinya sama dan tegak lurus terhadap garis gravitasi. ontohnya

dapat dilihat dari keberadaan permukaan air kolam atau danau yang

tenang.

h. <aris horizontal diantara dua titik adalah jarak horizontal yang diproyek-

sikan ke bidang horizontal. Bidang horizontal biasanya menga9u hanya

ke satu titik saja. Cisalnya, sebagai titik re0erensi, juru ukur dapat me-

nga9ukan hasil pengukurannya kepada salah satu titik-titik re0erensi

BC yang ada.

i. )udut horizontal adalah sudut yang diukur berdasarkan bidang horizontal

antara kedua titik tersebut.

 j. )udut vertikal adalah sudut yang diukur berdasarkan bidang vertikal di

titik tersebut. Berdasarkan keputusan bersama, sudut vertikal yang

diambil di atas garis bidik dianggap positi0 sudut naik. *an jika sudut

vertikal diambil diba"ah garis bidik diberi tanda negati0 sudut turun.

k. )udut Denith adalah sebuah sudut yang diukur dalam bidang vertikal.

Biasanya sudut zenith diukur menurun dari arah garis atas gravitasi.

l. +emiringan elevasi dari sebuah titik adalah jarak vertikalnya, diba"ah

atau diatas titik re0erensinya.

m. Beda Tinggi diantara dua titik adalah perbedaan ketinggian jarak

vertikal dari kedua titik tersebut.

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN $

Page 5: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 5/20

ILMU UKUR TANAH 1

n. (lane )urveying adalah adalah pekerjaan survey dimana semua data

 jarak maupun sudut yang diambil diasumsikan akan diproyeksikan

kedalam bidang horizontal. )ebuah titik re0erensi BC harus ditentukan.

o. <eodeti9 )urveying adalah pekerjaan survey dimana semua jarak mau-

 pun sudut yang diambil akan diproyeksikan ke dalam bidang spheroid

ellips dan menga9u kepada ketinggian rata-rata permukaan laut C)E F

mean sea level di atas permukaan bumi. *engan kata lain, pengukuran

<eodesi adalah bentuk yang pengukurannya memperhitungkan bentuk

dari pada bumi. )emua garis yang terdapat pada permukaan bumi adalah

garis lengkung dan segitiganya adalah segitiga bola.

)emua pengukuran geodesi termasuk ke dalam pekerjaan-pekerjaan

yang besar dan memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Tujuan dari

 pengukuran geodesi adalah menentukan posisi-posisi yang teliti di atas

 permukaan bumi dan menentukan posisi-posisi dengan jarak yang besar

yang merupakan posisi-posisi kontrol dimana dapat digunakan sebagai

 pengikatan untuk pengukuran-pengukuran yang lebih ke9il.

+emudian, pengukuran elevasi/ketinggian titik-titik yang di9ari harus

memperhitungkan keadaan permukaan lengkungan spheroid/ellips dari

 permukaan bumi baik untuk pengukuran plane surveying maupun

geodeti9 surveying. (engukuran ketinggian menentukan jarak vertikal

yang berhubungan dengan men9ari elevasi dan beda tinggi.

1.".0. S!#u!n U$ur!n Un#u$ P!n%!ng& Lu!s& Su'u#& '!n ()*u+e

*i ndonesia, umumnya digunakan sistim metrik. *iba"ah ini diberikan

tabel tentang satuan ukuran:

P!n%!ng

1 kilometer +m F 1.333 meter 

1 hektometer m F 133 meter 

1 meter m F 1 meter  

1 desimeter dm F 3,1 meter  

1 9entimeter 9m F 3,31 meter 

1 millimeter mm F 3,331 meter 

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN %

Page 6: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 6/20

ILMU UKUR TANAH 1

Lu!s

1 kilometer persegi km! F 1.333.333 meter !

1 hektar ha F 13.333 m!

1 are are F 133 m!

()*u+e

1 kilometer kubik km# F 1.333.333.333 meter  #

1 meter kubik 1m# F 1.333.333 9m#

Su'u# 1 *ing$!r!n , "-0º !#!u , 00g , 2  r!'i!ns

Der!%!# Gri'

14 F &3G 1g F 1339

1H F &3I 19 F 13399

3,333314 F 3,3#&I

  3,33314 F 3,#&I

3,3314 F #,&I

  3,314 F #&I

  3,14 F &G

/)n#) 1:

Ubahlah sudut &#º21G$%" ke dalam bentuk grid

!!34

 g  x '3$33

#&3

&#=

ccg cg cg  x x x

;;;?,;;#;;;;;;,#;133$33

#&3&3

!1+==

ccg cg ccg  g   x x x x x

;;;?.#;1;;;;,1#;13313331#;;?,3$33#&3&3&3

$%+===

ccg cg  g ccg ccg cg cg  g '''',!'$3'3;;;;?,#;;;;?,;;1#;'3   =++++=

/)n#) 24

Ubahlah sudut 1!%,!1?g ke dalam bentuk derajat

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN &

Page 7: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 7/20

ILMU UKUR TANAH 1

!!34

°=°=   11!&?'1,11!#&3$33

!1?,1!% x

G$1G;!&,$1G&3&?'1,3   == x

I%&,$?I&3;!&,3   = x

I%&,$?G$111!°=

/)n#) "4

Ubahlah sudut &#4!1G$%I ke dalam bentuk radian

!!34

rad rad  xrad  x   3??%%',11$1%?,#1;3

&#

1;3

&#

==π  

rad rad  x x

33&13?,31$1%?,#1;3&3

!1=

rad rad  x x x

333!1;!,31$1%?,#1;3&3&3

$%=

rad rad rad rad    13%;;$,1333!1;!,333&13?,33??%%',1   =++=

/)n#) 4

Ubahlah 1%#4$#G1',!I ke dalam bentuk de9imal

!!34

1%#4$#G1',!I F 1%#4 G!;',$#1%#&3

!,1'$#

G

°=   

   +

°=   

  =°   '!1$$,1%#

&3

!;',$#,1%#G!;',$#1%#

/)n#) 54

Ubahlah !$,$&%!4 ke dalam bentuk derajat, menit dan detik 

!!34

G?1!,!'&3$&%!,3   =×°

I',%$&3G?1!,3   =×

!$,$&%!4 F !$4!'G%$,'I

1..0. Pe#!

(eta adalah gambaran permukaan bumi se9ara gra0is. *engan menggu-

nakan skala tertentu, bentuk-bentuk pada, dekat, dan di ba"ah permukaan

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN '

Page 8: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 8/20

ILMU UKUR TANAH 1

 bumi diproyeksikan pada bidang mendatar, yaitu pada bidang kertas dimana

 peta digambarkan. 2leh karena permukaan bumi melengkung dan kertas peta

adalah rata, maka tidak ada bagian dari permukaan bumi yang dapat digam-

 barkan pada peta tanpa ada penyimpangan dari bentuk aslinya.

(ada ukur tanah dasar yang meliputi areal ke9il, permukaan bumi dapat

dianggap sebagai bidang datar. 2leh karena itu, peta yang dibuat dengan

 proyeksi tegak lurus dapat dianggap benar tanpa adanya distorsi atau kesa-

lahan. Bentuk penyajian disebut peta jika skalanya ke9il dan plan jika skala-

nya besar.

(ada plan, umumnya hanya jarak mendatar dan arah yang yang

diperlihatkan. )edangkan pada peta topogra0i juga digambarkan jarak

vertikal elevasi dengan garis kontur atau dengan 9ara lain.

1..1. S$!*!

)kala biasanya digunakan pada peta untuk tujuan enginering dan

 biasanya ditulis pada bagian sudut kiri ba"ah sebuah peta. rtinya 1 9m

 jarak di atas gambar peta bisa me"akili 13m, !3m, #3m, $3m, %3 m, dst

 pada keadaan yang sebenarnya di atas permukaan tanah. )ebuah gambar peta

dikatakan mempunyai skala yang besar apabila skalanya lebih besar dari 1

9m F 13m 1: 1333, skala sedang apabila skalanya antara 19m F 13m

1:1333 sampai dengan 1 9m F 133m 1:13.333, dan skala ke9il apabila

skalanya lebih ke9il dari 19m F 133m 1:13.333.

)kala yang besar digunakan apabila banyak detail yang perlu ditampilkan

 pada gambar, atau apabila bidang luas lokasi yang akan digambarkan relati0

ke9il. Umumnya, skala gambar yang digunakan haruslah seke9il mungkin,

namun masih memungkinkan semua detail yang diperlukan dapat ditampil-

kan se9ara presisi.

<ambar teknik yang digunakan untuk proyek peren9anaan/design umum-

nya disajikan dengan skala 19m F !3m 1:!333 dan 19m F %3m 1:%333.

(astinya besar skala yang digunakan tergantung pada detail gambar yang

ditunjukkan dan luasnya areal/daerah yang digambar. <ambar hasil survey

yang disajikan pada bidang arsitek sering mempunyai skala 19m F 3,%m

1:%3, 19m F 1m 1:133, dan 19m F !m 1:!33.

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN ;

Page 9: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 9/20

ILMU UKUR TANAH 1

(eta Topography pada umumnya memakai skala gambar natural,

misalnya 1:!3.333. rtinya 1 unit pada gambar sama dengan !3.333 unit di

keadaan yang sebenarnya. *engan kata lain, 1 m pada gambar sama dengan

!3.333m pada keadaan yang sebenarnya.

)kala pada sebuah gambar bisa berubah karena kertas gambar mengalami

 penyusutan maupun mengembang. +emudian, skala juga akan berubah pada

saat gambar peta di9etak. (erubahan skala juga bisa terjadi pada saat gambar

aslinya di blue-print, atau bisa juga pada saat memperke9il atau

memperbesar gambar yang akan di9etak. Ceskipun skala pada gambar peta

asli tidak akan pernah lagi sama besar nilainya untuk gambar duplikatnya,

namun besaran skala tsb tetap tertera pada gambar duplikatnya.

/)n#) -4

*iketahui: skala gambar 1:1.333

*itanya: berapakah panjang garis yang sebenarnya di lapangan, jika sebuah

garis dalam gambar panjangnya !,%%9mJ

!!34

*ari skala gambar 1:1333, diketahui bah"a 1 unit panjang dalam gambar

sama dengan 1333 unit panjang dalam kenyataannya di lapangan. adi jika

 panjang garis dalam gambar !,%%9m sama dengan panjang garis !,%% 8

13339m F !%%39m F !%,%3 m dalam kenyataannya di lapangan.

/)n#) 64

*iketahui: skala gambar 1:%33

*itanya: berapakah panjang garis dalam gambar jika panjang sebuah garis

dalam kenyataan yang sebenarnya 1','%mJ

!!34

*ari skala gambar 1:%33, diketahui bah"a 1 unit panjang dalam gambar

sama dengan %33 unit panjang dalam kenyataannya di lapangan. adi jika

 panjang garis dalam kenyataan yang sebenarnya 1','%m sama dengan

 panjang garis cmcm

cm%%,#

%33

1''%=  dalam gambar.

/)n#) 74

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN ?

Page 10: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 10/20

ILMU UKUR TANAH 1

*iketahui: skala gambar F 1:1.333 dan A F 1:1333

*itanya: luas daerah dalam kenyataan yang sebenarnya untuk dimensi

horizontal dan vertikal yang diukur dalam gambar sama dengan 1,!%9m 8

!,#%9mJ

!!34

a. 1,!%9m dalam gambar F 1,!% 8 13339m F 1.!%39m F 1!,%3m di lapang-

an dan !,#%9m dalam gambar F !,#% 8 13339m.F !.#%39m F !#,%3m di

lapangan. adi luas areal yang sebenarnya di lapangan F 1!,%3m 8

!#,%3m F !?#.'%m!.

 b. Euas areal yang didapat dalam gambar adalah 1,!%9m 8 !,#%9m F

!,?#'%9m!. Unit luas yang didapat dari kedua skala adalah 1.333 8 1.333

unit F 1.333.333 unit. adi, luas di lapangan F !,?#'%9m ! 8 1.333.333 F

!.?#'.%339m! F( )

!

!

!

!

'%,!?#

133133

%33.?#'.!m

m

cm

cm=

×

.

/)n#) 84

*iketahui: skala gambar F 1:1333 dan A F 1:%33*itanya: luas daerah dalam kenyataan yang sebenarnya untuk dimensi

horizontal dan vertikal yang diukur dalam gambar sama dengan 1,!%9m 8

!,#%9mJ

!!34

1. 1,!%9m dalam gambar F 1,!% 8 13339m F 1.!%39m F 1!,%3m di

lapangan dan !,#%9m dalam gambar F !,#% 8 %339m.F 1.1'%9m F

11,'%m di lapangan. adi luas areal yang sebenarnya di lapangan F

1!,%3m 8 11,'%m F 1$&,;'%3m!.

!. Euas areal yang didapat dalam gambar adalah 1,!%9m 8 !,#%9m F

!,?#'%9m!. Unit luas yang didapat dari kedua skala adalah 1.333 8 %33

unit F %33.333 unit. adi, luas di lapangan F !,?#'%9m! 8 %33.333 F

1.$&;.'%39m! F( )

!

!

!

!

;'%3,1$&

133133

'%3.$&;.1m

m

cm

cm=

×.

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 13

Page 11: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 11/20

ILMU UKUR TANAH 1

1.5.0. 9u$u /!#!#!n L!:!ng!n ;<ie*' 9))$=

+etika suatu survey/ukur tanah dikerjakan untuk maksud mengumpulkan

data, buku 9atatan lapangan 0ield notes digunakan untuk men9atat/mendo-

kumentasikan data hasil survey. ika 9atatan data tidak ditulis atau dido-

kumentasikan dengan hati-hati, ran9u, hilang, bahkan terlalu banyak

mengandung kesalahan, hasil pengukuran atau sebagian dari hasil

 pengukuran tersebut akan menjadi kurang berman0aat. atatan lapangan

yang tidak e0ekti0 sangat merugikan baik dari sisi "aktu maupun biaya.

Eebih lanjut, akan menjadi lebih jelas bah"a seberapa hati-hatinya 9atatan

lapangan ditulis, pengukuran se9ara keseluruhan akan menjadi tidak

 berman0aat jika sebagian dari data pengukuran lupa di9atat atau jika 9atatan

data tersebut mengandung arti yang tidak jelas.

da beberapa dari peralatan surveying yang kini sudah mampu

menyimpan langsung data-data yang didapat dari pengukuran di lapangan.

 5amun demikian, peralatan-peralatan tersebut tidak sepenuhnya mampu

se9ara otomatis menyimpan data-data yang diperlukan seperti buku 9atatan

lapangan, terutama untuk menampilkan sket9h/denah maupun gambar dari

lokasi dan pekerjaan itu sendiri.

Cembuat 9atatan lapangan se9ara baik, akurat dan lengkap adalah salah

satu pekerjaan yang terbaik. Ceskipun beberapa system dalam pen9atatan

data se9ara umum bisa digunakan, masih saja prinsip-prinsip tertentu harus

digunakan untuk setiap pekerjaan pengukuran. *etail-detail beberapa 9ontoh

dari bentuk pen9atatan yang 9o9ok untuk pelaksanaan pekerjaan pengukuran

utama akan diberikan kemudian.

)etiap 9atatan lapangan harus berisikan data-data tentang kapan, dimana,

maksud dan tujuan dari dilakukannya survey serta siapa saja yang melaksa-

nakan pekerjaan tersebut. Tanda tangan atau initial dari si pen9atat harus

di9antumkan.

kan menjadi terbiasa untuk men9atat data bila kita melakukannya

se9ara berulang-ulang. )alah satu kebiasaan yang baik tersebut adalah bila

kita mampu men9atat data lapangan disetiap halaman se9ara penuh.

atatan lapangan seorang juru ukur atau seorang insiyur sering diguna-

kan sebagai bukti pada kasus hukum yang terjadi di pengadilan sehingga

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 11

Page 12: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 12/20

ILMU UKUR TANAH 1

 penulisan "aktu, lokasi kerja dan nama setiap anggota tim se9ara 0ungsional

sangatlah penting untuk dituliskan.

+emudian, sebatang pensil-$ atau yang lebih keras harus digunakan

agar tidak mudah terhapus atau luntur. Buku lapangan harus dibuat dari

kertas yang berk"alitas baik karena akan digunakan untuk pemakaian yang

9ukup kasar. angan menggunakan penghapus karena seharusnya setiap

lembaran kertas 9atatan tersebut tidak boleh terganggu. ika suatu kesalahan

men9atat terjadi, 9ukup hanya memberi garis pada angka yang salah tersebut

dan menyisisipkan angka yang benar sebagai penggantinya, biasanya berada

di atas angka yang salah tersebut.

Untuk beberapa organisasi para juru ukur, menulis data dengan pulpen

 bisa digunakan, tetapi hal tersebut sangat tidak disarankan ke9uali jika jenis

 pulpennya tahan air atau tidak ada peluang membuat buku 9atatan tersebut

menjadi belobor/rusak.

elas dan bentuk tulisannya tegak harus selalu digunakan dan setiap

data/angka harus di9atat satu per satu, dari pada bersambung.

)emua 9atatan lapangan harus dibuat pada saat pelaksanaan pengukuran,

 bukan terlebih dahulu di9atat dikertas sele-sele lepas dan baru kemudian

ditulis ulang kembali kedalam buku lapangan. Catatan yang diulang

bukanlah catatan yang asli  dan akan banyak peluangnya untuk

melaksanakan kesalahan pada saat menulis ulang atau 9atatan sele-sele

tersebut bisa hilang ter9e9er.

)emua perhitungan lapangan yang dibuat harus dimun9ulkan dalam buku

lapangan sehingga kesalahan yang mungkin terjadi dapat dideteksi

kemudian.

arus diingat bah"a 9atatan lapangan sering juga akan digunakan oleh

orang/pihak lain selain pen9atatnya sendiri. Untuk alasan ini, maka data-data

yang di9atat harus jelas sehingga tidak bisa diinterpretasikan berbeda dari

yang sebenarnya.

 5omor seri dari peralatan yang digunakan harus di9atat. al itu akan

sangat membantu untuk menjelaskan dikemudian hari jika terjadi kesalahan

yang disebabkan oleh peralatan yang kurang baik keberadaannya. adi,

kesalahan pengukuran garis lurus dapat kemudian dijelaskan karena sebuah

 pita ukur/meteran yang rusak telah digunakan.

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1!

Page 13: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 13/20

ILMU UKUR TANAH 1

1.5.1. Kegun!!n 9u$u L!:!ng!n

da empat kegunaan dari buku lapangan:

1. Cedia untuk menulis keterangan dari apa yang telah dikerjakan.

*alam buku lapangan, tulislah semua keterangan yang diperlukan

se9ara detail mengenai apa saja yang sudah dikerjakan sehubungan

dengan pekerjaan-pekerjaan pengukuran, misalnya pengukuran untuk

membagi areal tanah subdivision. 5amun demikian, untuk survey

 pengukuran yang umum, penulisan penjelasan/keterangan mengenai

data-data yang diambil sepertinya terlalu panjang dan akan

merumitkan jika semua data-data numerik yang ada akan digunakan

dalam melakukan perhitungan/analisa di kantor. Untuk mengatasinya,

hanya dengan membuat sket dan mentabulasikan data-data yang

diambil selama pengukuran di lapangan, itu sudah 9ukup baik dan

 jelas serta sudah dapat dimengerti oleh siapapun yang memiliki pe-

ngetahuan mengenai surveying.

!. Cedia untuk menggambarkan sket9h/denah mengenai kondisi/

 bentuk dari pekerjaan dimana data-data numerik yang didapat

di9antumkan.

(ada kasus pengukuran yang sederhana seperti pengukuran

sebidang lahan dengan hanya sedikit garis batas lahannya, sebuah

sket9h/denah dari sebidang tanah tersebut perlu digambarkan dengan

skala yang memadai dan semua data-data baik mengenai jarak dan

sudut dapat disajikan pada gambar sket9h/denah tersebut dengan

 jelas.

#. Cedia untuk menulis data-data numerik yang didapat dalam bentuk

tabelaris.

Bilamana data-data tentang jarak dan sudut sangat banyak, seperti

 pada pelaksanaan pengukuran peta topography, menyajikannya

dalam bentuk sket9h/denah gambar tidaklah bisa membantu dengan

 baik. 2leh sebab itu, jauh lebih baik jika data-data tersebut hanya

disajikan dalam bentuk tabelaris. *engan sistem tabelaris ini, data-

data yang diambil, baik jarak dan sudut, bisa disajikan dengan baik

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1#

Page 14: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 14/20

ILMU UKUR TANAH 1

sesuai dengan posisi titik-titik yang dibuat dalam tabel tersebut.

Untuk pengukuran beda tinggi leveling, penyajian se9ara tabelaris

ini juga sangat umum digunakan.

$. Cedia untuk menyajikan kombinasi dari ketiga kegunaan di atas.

(ada pekerjaan survey yang berkelanjutan, gabungan dari ketiga

9ara di atas sering digunakan, misalnya gabungan dari pembuatan

sket9h/denah gambar dan mentabulasi data. Bilamana ada keraguan

 pada data yang dituliskan dalam tabel, data yang ditulis pada sket9h/

gambar dapat membantu.

Usahakan sket9h yang digambar harus mempunyai skala dan arah

Utara mata angin sehingga terhindar dari kebingungan yang mungkin

terjadi nantinya. atatan data-data lapangan untuk pekerjaan pengukuran

trek/jaringan route survey, seperti jalan raya, jalan kereta api, kanal dan

 jaringan transmisi listrik, system pen9atatan datanya baik se9ara sket9h

gambar dan tabelaris sering digunakan se9ara bersamaan.

*ata-data ditulis dalam bentuk tabelaris di halaman sebelah kanan

sedang sket9h gambar dibuat dihalaman sebelah kiri.

1.-.0. Kes!*!!n '!n Ke$e*iru!n ;Err)rs '!n Mis#!$es=

asil pengukuran suatu jarak maupun sudut di lapangan tidak akan

 pernah tepat seperti yang sebenarnya ke9uali karena kebetulan saja. asil

 pengukuran tersebut hanya berupa besaran jarak atau sudut yang mendekati

 besaran yang sebenarnya karena setiap pengukuran besaran jarak maupun

sudut yang dilakukan dilapangan pasti meliputi kesalahan error "alaupun

nilai dari kesalahan error tersebut sangat ke9il sekali.

Besarnya kesalahan error adalah besarnya perbedaan antara besaran

 jarak yang sebenarnya dengan besaran jarak yang diukur. +esalahan error

dapat terjadi karena peralatan yang digunakan kurang baik, keterbatasan si

 pengukur dan pengaruh dari kondisi alam. ontoh dari kesalahan error

yang disebabkan peralatan yang kurang baik, misalnya meteran yang

digunakan menjadi lebih panjang atau lebih pendek dibandingkan dengan

meteran yang barunya. +emudian, skala pembagi yang ada pada peralatan

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1$

Page 15: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 15/20

ILMU UKUR TANAH 1

survey, seperti meteran, alat sipat datar, theodolite dll tidak sama besarnya.

Tambahan lagi, kesalahan error dapat terjadi akibat peralatan tidak

sempurna dikalibrasi/diperbaiki.

ontoh kesalahan error yang diakibatkan oleh keterbatasan manusia,

misalnya keterbatasan mata seorang surveyor untuk mengamati, ketidak

mampuan pengukur untuk memberikan tarikan yang stabil pada saat

melakukan pengukuran jarak dengan menggunakan meteran, dan juga

ketidak mampuan seorang surveyor untuk memposisikan bubble benar-benar

 berada ditengah lingkaran pada saat melakukan pengukuran.

ontoh dari kesalahan error yang diakibatkan oleh 0aktor alam,

misalnya adanya perbedaan temperatur, perubahan arah dan ke9epatan angin,

adanya re0raksi akibat kondisi atmosphere dan adanya gaya magnet yang

terjadi pada saat melakukan pengukuran.

)ebuah kesalahan error bisa disebut sebuah random error atau sis-

tematik error. )ebuah sistematik error bisa dihitung/di9ari se9ara matematik

karena arah dan besarannya selalu sama. )ebagai 9ontoh, jika sebuah

meteran mengukur panjang hanya $?,?$m dari skala nol sampai %3m untuk

meteran yang standar, berarti meteran tersebut mengalami sistematik error

sebesar K3,3&m setiap kali digunakan untuk mengukur jarak diantara skala

nol dan skala %3m nya.

ika meteran tersebut digunakan pada temperatur yang lebih/kurang dari

yang diijinkan dan dibandingkan dengan meteran yang standar, hasil

 pengukuran meteran tersebut akan menjadi lebih panjang/lebih pendek dan

keadaan tersebut dapat dihitung berdasarkan karakteristik dari bahan yang

digunakan untuk membuat meteran tersebut.

)ebuah kesalahan random random error adalah sebuah nilai yang

 besaran dan arahnya tidak bisa diprediksi. Besarannya dapat negative mau-

 pun positi0. Besaran-besaran random error biasanya mempunyai nilai sangat

ke9il dan 9enderung terdistribusi se9ara seimbang/normal dikedua sisi titik

nol. ika seorang pengukur memba9a dan men9atat sebuah jarak, katakan

&,!$!m untuk jarak &,!$#m, sebuah random error sebesar -3,331m telah

terjadi. ika seseorang tidak mampu se9ara benar meletakkan/memba9a

meteran di titik yang seharusnya akan menyebabkan terjadinya random error

yang besar dan arahnya tidak bisa diketahui se9ara matematis. 5amun, bila

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1%

Page 16: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 16/20

ILMU UKUR TANAH 1

yang bersangkutan melakukan perbaikan pengukuran kembali di titik

sebenarnya, maka error yang akan terjadi disebut sistematik error.

)ebuah kekeliruan mistake bukanlah sebuah error melainkan sebuah

 blunder yang terjadi disaat melakukan pengukuran. )ebagai 9ontoh dari

kekeliruan mistake adalah kesalahan dalam menghitung sudah berapa kali

meteran tersebut digunakan se9ara penuh untuk mengukur suatu jarak,

kesilapan dalam men9atat data, seharusnya 1#$,% tapi ditulis 1#%,$, dan lupa

tidak mendatarkan posisi alat pada saat akan digunakan.

+esalahan mistake harus dihilangkan dengan 9ara berlatih dan berlatih

dengan sungguh-sungguh, bagaimana 9ara mengukur yang benar, bagaimana

9ara menge9he9k pemba9aan alat, bagaimana menge9he9k alat dengan benar,

dengan menggunakan pertimbangan dan pemikiran yang sebenar-benarnya.

)ebagai 9ontoh, "alau rambu ukur telah diba9a dan di9atat $,1#m, namun si

 pemba9a akhirnya mampu ber0ikir bah"asanya angka $,1# tersebut terlalu

 besar untuk ketinggian yang sebenarnya diukur. *an ketahuanlah

 bah"asanya ada bagian sebelumnya dari bak ukur tersebut yang belum lebih

dulu ditarik.

1.6.0. A$ur!si '!n Presisi

+arena pengukuran surveying pada akhirnya adalah pengukuran yang

si0atnya ilmiah, sangatlah penting untuk mengetahui perbedaan antara

akurasi dan presisi agar tidak terjadi kebingungan. )uatu hasil pengukuran

dikatakan akurat adalah apabila hasilnya berada dekat kepada nilai yang

sebenarnya bisa juga dipakai nilai rata-rata untuk nilai sebenarnya. Untuk

 bisa mendapatkan data yang akurat, maka kita perlu melakukan kalibrasi alat

setiap kali akan digunakan, yang tujuannya juga untuk memperke9il adanya

sistematik error pada alat tersebut. =umus yang digunakan untuk men9ari

nilai rata-rata tersebut adalah:

n

n

n∑   Χ

= Χ 1.

)edang hasil pengukuran dikatakan presisi haruslah berhubungan

dengan, misalnya seberapa baik kita melakukan pengukuran, sebarapa bagus

k"alitas alat ukur yang digunakan, seberapa banyak dilakukan pengukuran

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1&

Page 17: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 17/20

ILMU UKUR TANAH 1

ulang, dan seberapa baik pembagian skala yang terke9il dari alat tersebut.

*engan kata lain, hasil pengukuran dikatakan lebih presisi haruslah lebih

akurat dan besaran nilai standar deviasinya sudah tentu haruslah lebih

mendekati nilai nol nilai standard deviasinya lebih ke9il. =umus yang

digunakan untuk men9ari nilai standard deviasinya adalah:

Aarian9e

1

1

!

!

==

n

 X  X 

 s

n

n  dan standard deviasi ! s==σ   .

)ebagai 9ontoh: da dua tim melakukan pengukuran suatu jarak yang

sama sebanyak % kali. Tim pertama mendapatkan hasil pengukuran berturut-

turut '#&,;39m,'#&,'39m, '#&,'%9m, '#&,;%9m dan '#&,&%9m. )edangkan

hasil pengukuran yang didapat oleh tim kedua se9ara berturut-turut adalah

'#&,$!9m, '#&,$39m, '#&,$39m, '#&,$!9m, dan '#&,$19m. ika dianggap

 jarak yang sebenarnya antara kedua titik tersebut adalah '#&,'!9m. *ari

kedua data tersebut jelaslah dapat diketahui bah"a hasil pengukuran tim

 pertama lebih akurat dibandingkan dengan hasil pengukuran dari tim kedua

karena kelima hasil pengukurannya maupun nilai rata-ratanya lebih

mendekati jarak yang sebenarnya. 5amun, hasil pengukuran tim kedua

dikatakan lebih presisi dibandingkan dengan hasil pengukuran dari tim

 pertama dikarenakan standard deviasi dari kelima data yang didapat oleh tim

kedua lebih ke9il nilainya dibandingkan dengan nilai standar deviasi dari

kelima data yang didapat oleh tim pertama. *ari analisa di atas, bisa

dikatakan bah"a meteran yang digunakan oleh tim kedua mengandung

sistematik error yang lebih besar dari meteran yang digunakan oleh tim

 pertama. Bisa juga dikatakan, sistematik error dari meteran yang digunakan

oleh tim kedua ternyata belum diperhitungkan untuk menjadi 0aktor koreksi.*isamping itu, dari hasil presisi diatas, 9ara pengukuran yang dilakukan oleh

tim kedua sepertinya lebih baik dari tim pertama.

Tingkat keakurasian dan kepresisian sejumlah data pengukuran dapat

divisualisasikan seperti pada gambar 1.! di ba"ah ini.

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1'

Page 18: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 18/20

ILMU UKUR TANAH 1

<ambar 1.!. kurasi dan (resisi

(ada tabel 1.! dan tabel 1.# di ba"ah ini disajikan tingkat akurasi hasil

 pengukuran jarak horizontal yang disyaratkan untuk dipenuhi, baik untuk

versi pengukuran tradisionil dan <().

Survey /!#eg)ry A**)2!3*e Err)r R!#i) E>!+:*e A::*i?!#i)ns

<irs# Or'er 1:133.333 @rame"ork o0 national

Se?)n' Or'er

lass 1:%3.333 Tie national 0rame"ork to

lass 1:!3.333 Cajor engineering

T0ir' Or'er

lass 1:13.333 Eo9al mapping andlass 1:%.333 Eo9alized proje9ts

Tabel 1.!. )tandard (engukuran arak orizontal Aersi Tradisional

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

A C C U R A C Y

      P   R   E   C   I   S   I       O    N

High Low

   L   O   W      H   I   G   H

1;

Page 19: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 19/20

ILMU UKUR TANAH 1

Survey /!#eg)ry A**)2!3*e Err)r R!#i) E>!+:*e A::*i?!#i)ns

1:133.333.333 <lobal-regional geodynami9s

1:13.333.333 U.). (rimary re0eren9e

B 1:1.333.333 U.). )e9ondary re0eren9e

-1 1:133.333 )imilar to Eand-based

-!- 1:%3.333 lassi0i9ation-!- 1:!3.333 6ngineering, mapping, property

-# 1:13.333 6ngineering, mapping, property

Tabel 1.#. )pa9e-based ontrol )tandards

S)!*S)!*4

1. *alam bidang surveying, biasanya ada tiga dimensi yang dapat diukur. )ebutkan

ketiga dimensi tsbJ

!. elaskan apa yang dimaksud dengan peta mapsJ

#. elaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran geodeti9 <eodeti9 )urveyingJ

$. Berapa luas lahan yang berukuran 1%%,!3m 8 !&?,%!m dalam satuan hektarJ

%. Ubahlah satuan derajat diba"ah ini ke dalam satuan derajat, menit dan detikJ

a. !?,&4 e. #1#,$!;4

 b. 1$!,#$4 0. !!$,&!&&$4

9. %?,&!%4 g. !;?,&#'%4

d. 1',!%4 h. ',!%4

&. Ubahlah satuan derajat, menit dan detik ke dalam satuan derajatJ

a. '$41'G d. 1%$4!3G1%I

 b. $%43!G1&,&I e. 1%?41$G#!,%$I

9. 1!141&G#$,$$!I 0. ?&4#'G%%,3!;I

'. Ubahlah satuan derajat, menit dan detik ke dalam satuan CenitJ

a. '$41'G e. 1%$4!3G1%I

 b. $%43!G1&,&I 0. 1%?41$G#!,%$I

9. 1!141&G#$,$$!I g. ?&4#'G%%,3!;I

d. #',#%4 h. 1#!41%H$1L

;. Ubahlah satuan derajat, menit dan detik ke dalam satuan radianJ

?. +onversikan 1#!41%H$1L menjadi berapa radianJ

a. '$41'G e. 1%$4!3G1%I

 b. $%43!G1&,&I 0. 1%?41$G#!,%$I

9. 1!141&G#$,$$!I g. ?&4#'G%%,3!;I

d. #',#%4 h. 1#!41%H$1L

13. Ubahlah satuan derajat, menit dan detik pada soal no #. ke dalam bentuk gridJ

a. '$41'G e. 1%$4!3G1%I

 b. $%43!G1&,&I 0. 1%?41$G#!,%$I9. 1!141&G#$,$$!I g. ?&4#'G%%,3!;I

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1?

Page 20: Pengantar Surveying

7/22/2019 Pengantar Surveying

http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 20/20

ILMU UKUR TANAH 1

d. #',#%4 h. 1#!41%H$1L

11. +onversikan 3,3#' km menjadi berapa millimeterJ

1!. +onversikan 3,&#' km menjadi berapa desimeterJ

1#. +onversikan 3,;1% ha menjadi berapa areJ

1$. +onversikan 3,$1% ha menjadi berapa areJ

1%. +onversikan 3,1#' km! menjadi berapa m!J

1&. +onversikan 3,&#' km! menjadi berapa m!J

1'. +onversikan 3,3!' km menjadi berapa millimeterJ

1;. +onversikan 3,##' km! menjadi berapa m!J

1?. +onversikan 3,;1% ha menjadi berapa areJ

!3. +onversikan 3,3%; km menjadi berapa 9entimeterJ

!1. +onversikan 3,!#' km! menjadi berapa hektarJ

!!. +onversikan 3,&1% ha menjadi berapa m!J

!#. (anjang jarak relati0 antara titik dan titik B adalah 13,33m. Cenurut anda,

yang mana dari data hasil pengukuran diba"ah ini yang lebih akurat dan presisi.

Berikan alasannyaJ.

a. F 13.3#;' dengan M F 3.33#3 b. F 13.31;' dengan M F 3.31;%

!$. (anjang jarak relati0 antara titik dan titik B adalah !#,$33m Cenurut anda, yang

mana dari data hasil pengukuran diba"ah ini yang lebih akurat dan berikan alasannyaJ

a. Nrata-rata F !#.$1$m b. Nrata-rata F !#.$3$m

  M F 3.3!?m M F 3.!!?m

  umlah data n F % umlah data n F #%

!%. Canakah dari kedua kelompok data pengukuran jarak di ba"ah ini yang lebih

akurat dan lebih presisiJ

a. )et : !.# m, !.$ m, !.% m

 b. )et B: !.1 m, !.# m, !.% m

!&. Canakah dari kedua kelompok data pengukuran ketinggian di ba"ah ini yang

lebih akurat dan lebih presisiJ

a. )et : &,#%$!m, &,#%%!m, &,#%$&m, &,#%!$m, &,#%#!m, &,#%!3m, &,#%!1m

 b. )et B : &,#%$3m, &,#%#3m, &,#%#3m, &,#%#1m, &,#%$1m, &,#%#;m, &,#%##m

TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN !3