pengantar surveying
TRANSCRIPT
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 1/20
ILMU UKUR TANAH 1
1.0.0. PENDAHULUAN
1.1.0. Surveying
Tujuan dari survey/ukur tanah adalah untuk meletakkan posisi dari titik-
titik di atas atau dekat permukaan bumi. Beberapa survey/ukur tanah
meliputi pengukuran jarak dan sudut dengan alasan, antara lain:
1. Untuk menentukan posisi horizontal dari titik-titik sementara di atas
permukaan bumi
!. Untuk menentukan posisi vertikal/elevasi dari titik-titik sementara di
atas atau di ba"ah permukaan yang ditentukan, seperti di atas permu-
kaan laut
#. Untuk menentukan bentuk dari permukaan tanah
$. Untuk menentukan arah dari garis-garis
%. Untuk menentukan panjang dari garis-garis
&. Untuk menentukan posisi dari garis-garis batas, dan
'. Untuk menentukan luas dari sebidang tanah yang dibatasi oleh garis-
garis batasnya.
(engukuran seperti tersebut di atas adalah pengukuran-pengukuran yang
membutuhkan banyak data.
(ada pekerjaan survey/ukur tanah yang lain, perlu mengukur jarak dan
sudut sekaligus untuk menentukan letak suatu konstruksi bangunan,
misalnya jembatan, jalan raya dan pekerjaan konstruksi sipil lainnya serta
untuk menentukan posisi dari garis batas sebidang tanah. (ekerjaan
pengukuran jarak dan sudut ini disebut dengan pekerjaan pengukuran peta
situasi/lay out.
)urvey yang dikerjakan untuk menentukan sudut horizontal dan vertikal
dari titik-titik sementara disebut dengan survey control . )edang survey yang
dikerjakan untuk menentukan panjang dan arah dari garis batas sebidang
tanah, menentukan luas dari sebidang tanah yang dibatasi garis-garis batas
tersebut, atau survey yang dikerjakan untuk menentukan posisi dari garis-
garis batas tersebut di atas tanah disebut dengan survey cadastral , survey
land, survey boundary, atau survey property. *isamping itu, survey yang
dikerjakan untuk menentukan bentuk dari permukaan sebidang tanah disebut
dengan survey topography. Untuk menentukan dasar dari permukaan air
disebut dengan survey hydrography. )urvey untuk menentukan letak
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 2/20
ILMU UKUR TANAH 1
lokasi/lay out dari konstruksi sipil dikenal sebagai survey konstruksi. )urvey
yang dilaksanakan dengan menggunakan photo udara disebut dengan survey
udara atau survey photogrammetry.
+esuksesan dari pelaksanaan survey tergantung pada seberapa presisi
dan baiknya kondisi peralatan survey yang digunakan dan juga seberapa hati-
hatinya kita menggunakan peralatan tersebut di lapangan.
)emua survey meliputi beberapa perhitungan yang bisa dilaksanakan
langsung di lapangan atau dilaksanakan di kantor atau bisa juga dikerjakan
baik di lapangan maupun di kantor.
da beberapa survey pengukuran yang hanya memerlukan sedikit per-
hitungan, sementara yang lainnya memerlukan perhitungan yang panjang
dan rumit. adi, dalam mempelajari ilmu surveying, seseorang bukan hanya
harus 0amiliar dengan teknik pelaksanaan survey di lapangan tetapi harus
juga mengetahui ilmu matematika yang digunakan pada perhitungan
surveying.
1.2.0. DefenisiDefinisi D!s!r
Untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang prosedur
pelaksanaan pekerjaan pengukuran di atas permukaan bumi, sangatlah
penting untuk me-ngetahui/mengenal istilah-istilah dasar yang sering
dugunakan. stilah-istilah dasar diba"ah ini telah umum digunakan untuk
menggambarkan permukaan bumi yang sebenarnya.
a. 2blate )pheroid
uga disebut bidang ellips yang diputar penuh sebesar #&34 pada jari-
jari terpendeknya. )esungguhnya permukaan bumi tidaklah sepenuhnya
berbentuk spheroid karena disebabkan permukaannya yang tidak benar-
benar rata. 5amun demikian, berdasarkan ketinggian rata-rata dari
elevasi permukaan air laut, permukaan bumi ini berbentuk lebih
mendekati spheroid ellips. da beberapa re0erensi bentuk ellips bumi
yang digunakan seperti terlihat pada tabel 1.1 di ba"ah ini. Bentuk ellips
untuk menggambarkan keadaan bentuk bumi ini digunakan sebagai ben-
tuk pemodelan dalam pelaksanaan pengukuran/perhitungan pekerjaan
surveying.
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN !
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 3/20
ILMU UKUR TANAH 1
6llipsoid 67uatorial 8is (olar 8is sso9iation
larke, 1;&& 1!,'%&,$1!.; m 1!,'1#,1&'.& m 5*!' datum
<=);3 1!,'%&,!'$ m 1!,'1#,%3$.& m 5*;# datum
><);$ 1!,'%&,!'$ m 1!,'1#,%3$.& m <()
T=) 1!,'%&,!'!.?; m 1!,'1#,%3#.% m T=@
Tabel 1.1. ontoh *imensi =e0eren9e 6llipsoids
b. Bentuk ellips untuk menggambarkan keadaan bentuk bumi ini diguna-
kan sebagai bentuk pemodelan dalam pelaksanaan pengukuran/perhi-
tungan pekerjaan surveying <ambar 1.1.
<ambar 1.1. Bentuk 6llips (ermukaan Bumi
9. <aris Aertikal, adalah garis vertikal yang berada dimanapun diatas
permukaan bumi yang mengikuti garis gravitasi bumi di setiap titik
tersebut. tau dengan kata lain, jika sepotong benang diberi pemberat,
misalnya unting-unting, dan dibiarkan jatuh bebas, maka garis jatuhnyaadalah garis vertikal yang segaris dengan garis gravitasi di titik tersebut.
anya ada satu saja garis vertikal di setiap titik.
Titik pusat gravitasi dari bumi tidaklah bisa dinyatakan berada persis
ditengah-tengah bentuk bumi yang dianggap ellipsoid tersebut karena
seluruh garis gravitasi yang diambil dari permukaan bumi tidaklah
berpotongan di titik tersebut. tau dengan kata lain, seluruh garis gra-
vitasi di permukaan bumi tidak akan berpotongan hanya pada satu titik
saja.
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
b = semi-minor axisf = flattening
a
ba
a
b1f
−=−=
a = semi-major axis
e = eccentricity
222
f 2f a
bae −=
−
=
b
a
#
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 4/20
ILMU UKUR TANAH 1
)ebuah garis vertikal juga tidaklah harus normal terhadap permukaan
bumi maupun terhadap bidang ellipsnya bumi di titik tersebut. )udut
yang ada pada garis gravitasi sebuah titik terhadap bidang ellips normal-
nya disebut sudut de0leksi vertikal.
d. <aris orizontal pada setiap titik adalah garis horizontal yang tegak lurus
terhadap garis vertikal garis gravitasi di titik tersebut. Tidak terbatas
jumlah garis horizontal yang bisa didapat pada setiap titik.
e. Bidang orizontal pada setiap titik juga harus tegak lurus terhadap garis
vertikal gravitasi di titik tersebut dan hanya ada satu saja bidang hori-
zontal yang dimiliki oleh setiap titik.
0. Bidang Aertikal pada setiap titik adalah sebuah bidang yang terdiri dari
garis-garis vertikal menga9u ke titik tersebut. Tidak terbatas jumlah bi-
dang vertikal yang bisa didapat pada setiap titik.
g. (ermukaan Cendatar adalah permukaan yang menyatukan semua titik
yang posisinya sama dan tegak lurus terhadap garis gravitasi. ontohnya
dapat dilihat dari keberadaan permukaan air kolam atau danau yang
tenang.
h. <aris horizontal diantara dua titik adalah jarak horizontal yang diproyek-
sikan ke bidang horizontal. Bidang horizontal biasanya menga9u hanya
ke satu titik saja. Cisalnya, sebagai titik re0erensi, juru ukur dapat me-
nga9ukan hasil pengukurannya kepada salah satu titik-titik re0erensi
BC yang ada.
i. )udut horizontal adalah sudut yang diukur berdasarkan bidang horizontal
antara kedua titik tersebut.
j. )udut vertikal adalah sudut yang diukur berdasarkan bidang vertikal di
titik tersebut. Berdasarkan keputusan bersama, sudut vertikal yang
diambil di atas garis bidik dianggap positi0 sudut naik. *an jika sudut
vertikal diambil diba"ah garis bidik diberi tanda negati0 sudut turun.
k. )udut Denith adalah sebuah sudut yang diukur dalam bidang vertikal.
Biasanya sudut zenith diukur menurun dari arah garis atas gravitasi.
l. +emiringan elevasi dari sebuah titik adalah jarak vertikalnya, diba"ah
atau diatas titik re0erensinya.
m. Beda Tinggi diantara dua titik adalah perbedaan ketinggian jarak
vertikal dari kedua titik tersebut.
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN $
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 5/20
ILMU UKUR TANAH 1
n. (lane )urveying adalah adalah pekerjaan survey dimana semua data
jarak maupun sudut yang diambil diasumsikan akan diproyeksikan
kedalam bidang horizontal. )ebuah titik re0erensi BC harus ditentukan.
o. <eodeti9 )urveying adalah pekerjaan survey dimana semua jarak mau-
pun sudut yang diambil akan diproyeksikan ke dalam bidang spheroid
ellips dan menga9u kepada ketinggian rata-rata permukaan laut C)E F
mean sea level di atas permukaan bumi. *engan kata lain, pengukuran
<eodesi adalah bentuk yang pengukurannya memperhitungkan bentuk
dari pada bumi. )emua garis yang terdapat pada permukaan bumi adalah
garis lengkung dan segitiganya adalah segitiga bola.
)emua pengukuran geodesi termasuk ke dalam pekerjaan-pekerjaan
yang besar dan memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Tujuan dari
pengukuran geodesi adalah menentukan posisi-posisi yang teliti di atas
permukaan bumi dan menentukan posisi-posisi dengan jarak yang besar
yang merupakan posisi-posisi kontrol dimana dapat digunakan sebagai
pengikatan untuk pengukuran-pengukuran yang lebih ke9il.
+emudian, pengukuran elevasi/ketinggian titik-titik yang di9ari harus
memperhitungkan keadaan permukaan lengkungan spheroid/ellips dari
permukaan bumi baik untuk pengukuran plane surveying maupun
geodeti9 surveying. (engukuran ketinggian menentukan jarak vertikal
yang berhubungan dengan men9ari elevasi dan beda tinggi.
1.".0. S!#u!n U$ur!n Un#u$ P!n%!ng& Lu!s& Su'u#& '!n ()*u+e
*i ndonesia, umumnya digunakan sistim metrik. *iba"ah ini diberikan
tabel tentang satuan ukuran:
P!n%!ng
1 kilometer +m F 1.333 meter
1 hektometer m F 133 meter
1 meter m F 1 meter
1 desimeter dm F 3,1 meter
1 9entimeter 9m F 3,31 meter
1 millimeter mm F 3,331 meter
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN %
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 6/20
ILMU UKUR TANAH 1
Lu!s
1 kilometer persegi km! F 1.333.333 meter !
1 hektar ha F 13.333 m!
1 are are F 133 m!
()*u+e
1 kilometer kubik km# F 1.333.333.333 meter #
1 meter kubik 1m# F 1.333.333 9m#
Su'u# 1 *ing$!r!n , "-0º !#!u , 00g , 2 r!'i!ns
Der!%!# Gri'
14 F &3G 1g F 1339
1H F &3I 19 F 13399
3,333314 F 3,3#&I
3,33314 F 3,#&I
3,3314 F #,&I
3,314 F #&I
3,14 F &G
/)n#) 1:
Ubahlah sudut &#º21G$%" ke dalam bentuk grid
!!34
g x '3$33
#&3
&#=
ccg cg cg x x x
;;;?,;;#;;;;;;,#;133$33
#&3&3
!1+==
ccg cg ccg g x x x x x
;;;?.#;1;;;;,1#;13313331#;;?,3$33#&3&3&3
$%+===
ccg cg g ccg ccg cg cg g '''',!'$3'3;;;;?,#;;;;?,;;1#;'3 =++++=
/)n#) 24
Ubahlah sudut 1!%,!1?g ke dalam bentuk derajat
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN &
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 7/20
ILMU UKUR TANAH 1
!!34
°=°= 11!&?'1,11!#&3$33
!1?,1!% x
G$1G;!&,$1G&3&?'1,3 == x
I%&,$?I&3;!&,3 = x
I%&,$?G$111!°=
/)n#) "4
Ubahlah sudut !1G$%I ke dalam bentuk radian
!!34
rad rad xrad x 3??%%',11$1%?,#1;3
&#
1;3
&#
==π
rad rad x x
33&13?,31$1%?,#1;3&3
!1=
rad rad x x x
333!1;!,31$1%?,#1;3&3&3
$%=
rad rad rad rad 13%;;$,1333!1;!,333&13?,33??%%',1 =++=
/)n#) 4
Ubahlah 1%#4$#G1',!I ke dalam bentuk de9imal
!!34
1%#4$#G1',!I F 1%#4 G!;',$#1%#&3
!,1'$#
G
°=
+
°=
=° '!1$$,1%#
&3
!;',$#,1%#G!;',$#1%#
/)n#) 54
Ubahlah !$,$&%!4 ke dalam bentuk derajat, menit dan detik
!!34
G?1!,!'&3$&%!,3 =×°
I',%$&3G?1!,3 =×
!$,$&%!4 F !$4!'G%$,'I
1..0. Pe#!
(eta adalah gambaran permukaan bumi se9ara gra0is. *engan menggu-
nakan skala tertentu, bentuk-bentuk pada, dekat, dan di ba"ah permukaan
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN '
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 8/20
ILMU UKUR TANAH 1
bumi diproyeksikan pada bidang mendatar, yaitu pada bidang kertas dimana
peta digambarkan. 2leh karena permukaan bumi melengkung dan kertas peta
adalah rata, maka tidak ada bagian dari permukaan bumi yang dapat digam-
barkan pada peta tanpa ada penyimpangan dari bentuk aslinya.
(ada ukur tanah dasar yang meliputi areal ke9il, permukaan bumi dapat
dianggap sebagai bidang datar. 2leh karena itu, peta yang dibuat dengan
proyeksi tegak lurus dapat dianggap benar tanpa adanya distorsi atau kesa-
lahan. Bentuk penyajian disebut peta jika skalanya ke9il dan plan jika skala-
nya besar.
(ada plan, umumnya hanya jarak mendatar dan arah yang yang
diperlihatkan. )edangkan pada peta topogra0i juga digambarkan jarak
vertikal elevasi dengan garis kontur atau dengan 9ara lain.
1..1. S$!*!
)kala biasanya digunakan pada peta untuk tujuan enginering dan
biasanya ditulis pada bagian sudut kiri ba"ah sebuah peta. rtinya 1 9m
jarak di atas gambar peta bisa me"akili 13m, !3m, #3m, $3m, %3 m, dst
pada keadaan yang sebenarnya di atas permukaan tanah. )ebuah gambar peta
dikatakan mempunyai skala yang besar apabila skalanya lebih besar dari 1
9m F 13m 1: 1333, skala sedang apabila skalanya antara 19m F 13m
1:1333 sampai dengan 1 9m F 133m 1:13.333, dan skala ke9il apabila
skalanya lebih ke9il dari 19m F 133m 1:13.333.
)kala yang besar digunakan apabila banyak detail yang perlu ditampilkan
pada gambar, atau apabila bidang luas lokasi yang akan digambarkan relati0
ke9il. Umumnya, skala gambar yang digunakan haruslah seke9il mungkin,
namun masih memungkinkan semua detail yang diperlukan dapat ditampil-
kan se9ara presisi.
<ambar teknik yang digunakan untuk proyek peren9anaan/design umum-
nya disajikan dengan skala 19m F !3m 1:!333 dan 19m F %3m 1:%333.
(astinya besar skala yang digunakan tergantung pada detail gambar yang
ditunjukkan dan luasnya areal/daerah yang digambar. <ambar hasil survey
yang disajikan pada bidang arsitek sering mempunyai skala 19m F 3,%m
1:%3, 19m F 1m 1:133, dan 19m F !m 1:!33.
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN ;
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 9/20
ILMU UKUR TANAH 1
(eta Topography pada umumnya memakai skala gambar natural,
misalnya 1:!3.333. rtinya 1 unit pada gambar sama dengan !3.333 unit di
keadaan yang sebenarnya. *engan kata lain, 1 m pada gambar sama dengan
!3.333m pada keadaan yang sebenarnya.
)kala pada sebuah gambar bisa berubah karena kertas gambar mengalami
penyusutan maupun mengembang. +emudian, skala juga akan berubah pada
saat gambar peta di9etak. (erubahan skala juga bisa terjadi pada saat gambar
aslinya di blue-print, atau bisa juga pada saat memperke9il atau
memperbesar gambar yang akan di9etak. Ceskipun skala pada gambar peta
asli tidak akan pernah lagi sama besar nilainya untuk gambar duplikatnya,
namun besaran skala tsb tetap tertera pada gambar duplikatnya.
/)n#) -4
*iketahui: skala gambar 1:1.333
*itanya: berapakah panjang garis yang sebenarnya di lapangan, jika sebuah
garis dalam gambar panjangnya !,%%9mJ
!!34
*ari skala gambar 1:1333, diketahui bah"a 1 unit panjang dalam gambar
sama dengan 1333 unit panjang dalam kenyataannya di lapangan. adi jika
panjang garis dalam gambar !,%%9m sama dengan panjang garis !,%% 8
13339m F !%%39m F !%,%3 m dalam kenyataannya di lapangan.
/)n#) 64
*iketahui: skala gambar 1:%33
*itanya: berapakah panjang garis dalam gambar jika panjang sebuah garis
dalam kenyataan yang sebenarnya 1','%mJ
!!34
*ari skala gambar 1:%33, diketahui bah"a 1 unit panjang dalam gambar
sama dengan %33 unit panjang dalam kenyataannya di lapangan. adi jika
panjang garis dalam kenyataan yang sebenarnya 1','%m sama dengan
panjang garis cmcm
cm%%,#
%33
1''%= dalam gambar.
/)n#) 74
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN ?
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 10/20
ILMU UKUR TANAH 1
*iketahui: skala gambar F 1:1.333 dan A F 1:1333
*itanya: luas daerah dalam kenyataan yang sebenarnya untuk dimensi
horizontal dan vertikal yang diukur dalam gambar sama dengan 1,!%9m 8
!,#%9mJ
!!34
a. 1,!%9m dalam gambar F 1,!% 8 13339m F 1.!%39m F 1!,%3m di lapang-
an dan !,#%9m dalam gambar F !,#% 8 13339m.F !.#%39m F !#,%3m di
lapangan. adi luas areal yang sebenarnya di lapangan F 1!,%3m 8
!#,%3m F !?#.'%m!.
b. Euas areal yang didapat dalam gambar adalah 1,!%9m 8 !,#%9m F
!,?#'%9m!. Unit luas yang didapat dari kedua skala adalah 1.333 8 1.333
unit F 1.333.333 unit. adi, luas di lapangan F !,?#'%9m ! 8 1.333.333 F
!.?#'.%339m! F( )
!
!
!
!
'%,!?#
133133
%33.?#'.!m
m
cm
cm=
×
.
/)n#) 84
*iketahui: skala gambar F 1:1333 dan A F 1:%33*itanya: luas daerah dalam kenyataan yang sebenarnya untuk dimensi
horizontal dan vertikal yang diukur dalam gambar sama dengan 1,!%9m 8
!,#%9mJ
!!34
1. 1,!%9m dalam gambar F 1,!% 8 13339m F 1.!%39m F 1!,%3m di
lapangan dan !,#%9m dalam gambar F !,#% 8 %339m.F 1.1'%9m F
11,'%m di lapangan. adi luas areal yang sebenarnya di lapangan F
1!,%3m 8 11,'%m F 1$&,;'%3m!.
!. Euas areal yang didapat dalam gambar adalah 1,!%9m 8 !,#%9m F
!,?#'%9m!. Unit luas yang didapat dari kedua skala adalah 1.333 8 %33
unit F %33.333 unit. adi, luas di lapangan F !,?#'%9m! 8 %33.333 F
1.$&;.'%39m! F( )
!
!
!
!
;'%3,1$&
133133
'%3.$&;.1m
m
cm
cm=
×.
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 13
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 11/20
ILMU UKUR TANAH 1
1.5.0. 9u$u /!#!#!n L!:!ng!n ;<ie*' 9))$=
+etika suatu survey/ukur tanah dikerjakan untuk maksud mengumpulkan
data, buku 9atatan lapangan 0ield notes digunakan untuk men9atat/mendo-
kumentasikan data hasil survey. ika 9atatan data tidak ditulis atau dido-
kumentasikan dengan hati-hati, ran9u, hilang, bahkan terlalu banyak
mengandung kesalahan, hasil pengukuran atau sebagian dari hasil
pengukuran tersebut akan menjadi kurang berman0aat. atatan lapangan
yang tidak e0ekti0 sangat merugikan baik dari sisi "aktu maupun biaya.
Eebih lanjut, akan menjadi lebih jelas bah"a seberapa hati-hatinya 9atatan
lapangan ditulis, pengukuran se9ara keseluruhan akan menjadi tidak
berman0aat jika sebagian dari data pengukuran lupa di9atat atau jika 9atatan
data tersebut mengandung arti yang tidak jelas.
da beberapa dari peralatan surveying yang kini sudah mampu
menyimpan langsung data-data yang didapat dari pengukuran di lapangan.
5amun demikian, peralatan-peralatan tersebut tidak sepenuhnya mampu
se9ara otomatis menyimpan data-data yang diperlukan seperti buku 9atatan
lapangan, terutama untuk menampilkan sket9h/denah maupun gambar dari
lokasi dan pekerjaan itu sendiri.
Cembuat 9atatan lapangan se9ara baik, akurat dan lengkap adalah salah
satu pekerjaan yang terbaik. Ceskipun beberapa system dalam pen9atatan
data se9ara umum bisa digunakan, masih saja prinsip-prinsip tertentu harus
digunakan untuk setiap pekerjaan pengukuran. *etail-detail beberapa 9ontoh
dari bentuk pen9atatan yang 9o9ok untuk pelaksanaan pekerjaan pengukuran
utama akan diberikan kemudian.
)etiap 9atatan lapangan harus berisikan data-data tentang kapan, dimana,
maksud dan tujuan dari dilakukannya survey serta siapa saja yang melaksa-
nakan pekerjaan tersebut. Tanda tangan atau initial dari si pen9atat harus
di9antumkan.
kan menjadi terbiasa untuk men9atat data bila kita melakukannya
se9ara berulang-ulang. )alah satu kebiasaan yang baik tersebut adalah bila
kita mampu men9atat data lapangan disetiap halaman se9ara penuh.
atatan lapangan seorang juru ukur atau seorang insiyur sering diguna-
kan sebagai bukti pada kasus hukum yang terjadi di pengadilan sehingga
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 11
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 12/20
ILMU UKUR TANAH 1
penulisan "aktu, lokasi kerja dan nama setiap anggota tim se9ara 0ungsional
sangatlah penting untuk dituliskan.
+emudian, sebatang pensil-$ atau yang lebih keras harus digunakan
agar tidak mudah terhapus atau luntur. Buku lapangan harus dibuat dari
kertas yang berk"alitas baik karena akan digunakan untuk pemakaian yang
9ukup kasar. angan menggunakan penghapus karena seharusnya setiap
lembaran kertas 9atatan tersebut tidak boleh terganggu. ika suatu kesalahan
men9atat terjadi, 9ukup hanya memberi garis pada angka yang salah tersebut
dan menyisisipkan angka yang benar sebagai penggantinya, biasanya berada
di atas angka yang salah tersebut.
Untuk beberapa organisasi para juru ukur, menulis data dengan pulpen
bisa digunakan, tetapi hal tersebut sangat tidak disarankan ke9uali jika jenis
pulpennya tahan air atau tidak ada peluang membuat buku 9atatan tersebut
menjadi belobor/rusak.
elas dan bentuk tulisannya tegak harus selalu digunakan dan setiap
data/angka harus di9atat satu per satu, dari pada bersambung.
)emua 9atatan lapangan harus dibuat pada saat pelaksanaan pengukuran,
bukan terlebih dahulu di9atat dikertas sele-sele lepas dan baru kemudian
ditulis ulang kembali kedalam buku lapangan. Catatan yang diulang
bukanlah catatan yang asli dan akan banyak peluangnya untuk
melaksanakan kesalahan pada saat menulis ulang atau 9atatan sele-sele
tersebut bisa hilang ter9e9er.
)emua perhitungan lapangan yang dibuat harus dimun9ulkan dalam buku
lapangan sehingga kesalahan yang mungkin terjadi dapat dideteksi
kemudian.
arus diingat bah"a 9atatan lapangan sering juga akan digunakan oleh
orang/pihak lain selain pen9atatnya sendiri. Untuk alasan ini, maka data-data
yang di9atat harus jelas sehingga tidak bisa diinterpretasikan berbeda dari
yang sebenarnya.
5omor seri dari peralatan yang digunakan harus di9atat. al itu akan
sangat membantu untuk menjelaskan dikemudian hari jika terjadi kesalahan
yang disebabkan oleh peralatan yang kurang baik keberadaannya. adi,
kesalahan pengukuran garis lurus dapat kemudian dijelaskan karena sebuah
pita ukur/meteran yang rusak telah digunakan.
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1!
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 13/20
ILMU UKUR TANAH 1
1.5.1. Kegun!!n 9u$u L!:!ng!n
da empat kegunaan dari buku lapangan:
1. Cedia untuk menulis keterangan dari apa yang telah dikerjakan.
*alam buku lapangan, tulislah semua keterangan yang diperlukan
se9ara detail mengenai apa saja yang sudah dikerjakan sehubungan
dengan pekerjaan-pekerjaan pengukuran, misalnya pengukuran untuk
membagi areal tanah subdivision. 5amun demikian, untuk survey
pengukuran yang umum, penulisan penjelasan/keterangan mengenai
data-data yang diambil sepertinya terlalu panjang dan akan
merumitkan jika semua data-data numerik yang ada akan digunakan
dalam melakukan perhitungan/analisa di kantor. Untuk mengatasinya,
hanya dengan membuat sket dan mentabulasikan data-data yang
diambil selama pengukuran di lapangan, itu sudah 9ukup baik dan
jelas serta sudah dapat dimengerti oleh siapapun yang memiliki pe-
ngetahuan mengenai surveying.
!. Cedia untuk menggambarkan sket9h/denah mengenai kondisi/
bentuk dari pekerjaan dimana data-data numerik yang didapat
di9antumkan.
(ada kasus pengukuran yang sederhana seperti pengukuran
sebidang lahan dengan hanya sedikit garis batas lahannya, sebuah
sket9h/denah dari sebidang tanah tersebut perlu digambarkan dengan
skala yang memadai dan semua data-data baik mengenai jarak dan
sudut dapat disajikan pada gambar sket9h/denah tersebut dengan
jelas.
#. Cedia untuk menulis data-data numerik yang didapat dalam bentuk
tabelaris.
Bilamana data-data tentang jarak dan sudut sangat banyak, seperti
pada pelaksanaan pengukuran peta topography, menyajikannya
dalam bentuk sket9h/denah gambar tidaklah bisa membantu dengan
baik. 2leh sebab itu, jauh lebih baik jika data-data tersebut hanya
disajikan dalam bentuk tabelaris. *engan sistem tabelaris ini, data-
data yang diambil, baik jarak dan sudut, bisa disajikan dengan baik
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1#
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 14/20
ILMU UKUR TANAH 1
sesuai dengan posisi titik-titik yang dibuat dalam tabel tersebut.
Untuk pengukuran beda tinggi leveling, penyajian se9ara tabelaris
ini juga sangat umum digunakan.
$. Cedia untuk menyajikan kombinasi dari ketiga kegunaan di atas.
(ada pekerjaan survey yang berkelanjutan, gabungan dari ketiga
9ara di atas sering digunakan, misalnya gabungan dari pembuatan
sket9h/denah gambar dan mentabulasi data. Bilamana ada keraguan
pada data yang dituliskan dalam tabel, data yang ditulis pada sket9h/
gambar dapat membantu.
Usahakan sket9h yang digambar harus mempunyai skala dan arah
Utara mata angin sehingga terhindar dari kebingungan yang mungkin
terjadi nantinya. atatan data-data lapangan untuk pekerjaan pengukuran
trek/jaringan route survey, seperti jalan raya, jalan kereta api, kanal dan
jaringan transmisi listrik, system pen9atatan datanya baik se9ara sket9h
gambar dan tabelaris sering digunakan se9ara bersamaan.
*ata-data ditulis dalam bentuk tabelaris di halaman sebelah kanan
sedang sket9h gambar dibuat dihalaman sebelah kiri.
1.-.0. Kes!*!!n '!n Ke$e*iru!n ;Err)rs '!n Mis#!$es=
asil pengukuran suatu jarak maupun sudut di lapangan tidak akan
pernah tepat seperti yang sebenarnya ke9uali karena kebetulan saja. asil
pengukuran tersebut hanya berupa besaran jarak atau sudut yang mendekati
besaran yang sebenarnya karena setiap pengukuran besaran jarak maupun
sudut yang dilakukan dilapangan pasti meliputi kesalahan error "alaupun
nilai dari kesalahan error tersebut sangat ke9il sekali.
Besarnya kesalahan error adalah besarnya perbedaan antara besaran
jarak yang sebenarnya dengan besaran jarak yang diukur. +esalahan error
dapat terjadi karena peralatan yang digunakan kurang baik, keterbatasan si
pengukur dan pengaruh dari kondisi alam. ontoh dari kesalahan error
yang disebabkan peralatan yang kurang baik, misalnya meteran yang
digunakan menjadi lebih panjang atau lebih pendek dibandingkan dengan
meteran yang barunya. +emudian, skala pembagi yang ada pada peralatan
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1$
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 15/20
ILMU UKUR TANAH 1
survey, seperti meteran, alat sipat datar, theodolite dll tidak sama besarnya.
Tambahan lagi, kesalahan error dapat terjadi akibat peralatan tidak
sempurna dikalibrasi/diperbaiki.
ontoh kesalahan error yang diakibatkan oleh keterbatasan manusia,
misalnya keterbatasan mata seorang surveyor untuk mengamati, ketidak
mampuan pengukur untuk memberikan tarikan yang stabil pada saat
melakukan pengukuran jarak dengan menggunakan meteran, dan juga
ketidak mampuan seorang surveyor untuk memposisikan bubble benar-benar
berada ditengah lingkaran pada saat melakukan pengukuran.
ontoh dari kesalahan error yang diakibatkan oleh 0aktor alam,
misalnya adanya perbedaan temperatur, perubahan arah dan ke9epatan angin,
adanya re0raksi akibat kondisi atmosphere dan adanya gaya magnet yang
terjadi pada saat melakukan pengukuran.
)ebuah kesalahan error bisa disebut sebuah random error atau sis-
tematik error. )ebuah sistematik error bisa dihitung/di9ari se9ara matematik
karena arah dan besarannya selalu sama. )ebagai 9ontoh, jika sebuah
meteran mengukur panjang hanya $?,?$m dari skala nol sampai %3m untuk
meteran yang standar, berarti meteran tersebut mengalami sistematik error
sebesar K3,3&m setiap kali digunakan untuk mengukur jarak diantara skala
nol dan skala %3m nya.
ika meteran tersebut digunakan pada temperatur yang lebih/kurang dari
yang diijinkan dan dibandingkan dengan meteran yang standar, hasil
pengukuran meteran tersebut akan menjadi lebih panjang/lebih pendek dan
keadaan tersebut dapat dihitung berdasarkan karakteristik dari bahan yang
digunakan untuk membuat meteran tersebut.
)ebuah kesalahan random random error adalah sebuah nilai yang
besaran dan arahnya tidak bisa diprediksi. Besarannya dapat negative mau-
pun positi0. Besaran-besaran random error biasanya mempunyai nilai sangat
ke9il dan 9enderung terdistribusi se9ara seimbang/normal dikedua sisi titik
nol. ika seorang pengukur memba9a dan men9atat sebuah jarak, katakan
&,!$!m untuk jarak &,!$#m, sebuah random error sebesar -3,331m telah
terjadi. ika seseorang tidak mampu se9ara benar meletakkan/memba9a
meteran di titik yang seharusnya akan menyebabkan terjadinya random error
yang besar dan arahnya tidak bisa diketahui se9ara matematis. 5amun, bila
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1%
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 16/20
ILMU UKUR TANAH 1
yang bersangkutan melakukan perbaikan pengukuran kembali di titik
sebenarnya, maka error yang akan terjadi disebut sistematik error.
)ebuah kekeliruan mistake bukanlah sebuah error melainkan sebuah
blunder yang terjadi disaat melakukan pengukuran. )ebagai 9ontoh dari
kekeliruan mistake adalah kesalahan dalam menghitung sudah berapa kali
meteran tersebut digunakan se9ara penuh untuk mengukur suatu jarak,
kesilapan dalam men9atat data, seharusnya 1#$,% tapi ditulis 1#%,$, dan lupa
tidak mendatarkan posisi alat pada saat akan digunakan.
+esalahan mistake harus dihilangkan dengan 9ara berlatih dan berlatih
dengan sungguh-sungguh, bagaimana 9ara mengukur yang benar, bagaimana
9ara menge9he9k pemba9aan alat, bagaimana menge9he9k alat dengan benar,
dengan menggunakan pertimbangan dan pemikiran yang sebenar-benarnya.
)ebagai 9ontoh, "alau rambu ukur telah diba9a dan di9atat $,1#m, namun si
pemba9a akhirnya mampu ber0ikir bah"asanya angka $,1# tersebut terlalu
besar untuk ketinggian yang sebenarnya diukur. *an ketahuanlah
bah"asanya ada bagian sebelumnya dari bak ukur tersebut yang belum lebih
dulu ditarik.
1.6.0. A$ur!si '!n Presisi
+arena pengukuran surveying pada akhirnya adalah pengukuran yang
si0atnya ilmiah, sangatlah penting untuk mengetahui perbedaan antara
akurasi dan presisi agar tidak terjadi kebingungan. )uatu hasil pengukuran
dikatakan akurat adalah apabila hasilnya berada dekat kepada nilai yang
sebenarnya bisa juga dipakai nilai rata-rata untuk nilai sebenarnya. Untuk
bisa mendapatkan data yang akurat, maka kita perlu melakukan kalibrasi alat
setiap kali akan digunakan, yang tujuannya juga untuk memperke9il adanya
sistematik error pada alat tersebut. =umus yang digunakan untuk men9ari
nilai rata-rata tersebut adalah:
n
n
n∑ Χ
= Χ 1.
)edang hasil pengukuran dikatakan presisi haruslah berhubungan
dengan, misalnya seberapa baik kita melakukan pengukuran, sebarapa bagus
k"alitas alat ukur yang digunakan, seberapa banyak dilakukan pengukuran
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1&
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 17/20
ILMU UKUR TANAH 1
ulang, dan seberapa baik pembagian skala yang terke9il dari alat tersebut.
*engan kata lain, hasil pengukuran dikatakan lebih presisi haruslah lebih
akurat dan besaran nilai standar deviasinya sudah tentu haruslah lebih
mendekati nilai nol nilai standard deviasinya lebih ke9il. =umus yang
digunakan untuk men9ari nilai standard deviasinya adalah:
Aarian9e
1
1
!
!
−
−
==
∑
n
X X
s
n
n dan standard deviasi ! s==σ .
)ebagai 9ontoh: da dua tim melakukan pengukuran suatu jarak yang
sama sebanyak % kali. Tim pertama mendapatkan hasil pengukuran berturut-
turut '#&,;39m,'#&,'39m, '#&,'%9m, '#&,;%9m dan '#&,&%9m. )edangkan
hasil pengukuran yang didapat oleh tim kedua se9ara berturut-turut adalah
'#&,$!9m, '#&,$39m, '#&,$39m, '#&,$!9m, dan '#&,$19m. ika dianggap
jarak yang sebenarnya antara kedua titik tersebut adalah '#&,'!9m. *ari
kedua data tersebut jelaslah dapat diketahui bah"a hasil pengukuran tim
pertama lebih akurat dibandingkan dengan hasil pengukuran dari tim kedua
karena kelima hasil pengukurannya maupun nilai rata-ratanya lebih
mendekati jarak yang sebenarnya. 5amun, hasil pengukuran tim kedua
dikatakan lebih presisi dibandingkan dengan hasil pengukuran dari tim
pertama dikarenakan standard deviasi dari kelima data yang didapat oleh tim
kedua lebih ke9il nilainya dibandingkan dengan nilai standar deviasi dari
kelima data yang didapat oleh tim pertama. *ari analisa di atas, bisa
dikatakan bah"a meteran yang digunakan oleh tim kedua mengandung
sistematik error yang lebih besar dari meteran yang digunakan oleh tim
pertama. Bisa juga dikatakan, sistematik error dari meteran yang digunakan
oleh tim kedua ternyata belum diperhitungkan untuk menjadi 0aktor koreksi.*isamping itu, dari hasil presisi diatas, 9ara pengukuran yang dilakukan oleh
tim kedua sepertinya lebih baik dari tim pertama.
Tingkat keakurasian dan kepresisian sejumlah data pengukuran dapat
divisualisasikan seperti pada gambar 1.! di ba"ah ini.
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1'
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 18/20
ILMU UKUR TANAH 1
<ambar 1.!. kurasi dan (resisi
(ada tabel 1.! dan tabel 1.# di ba"ah ini disajikan tingkat akurasi hasil
pengukuran jarak horizontal yang disyaratkan untuk dipenuhi, baik untuk
versi pengukuran tradisionil dan <().
Survey /!#eg)ry A**)2!3*e Err)r R!#i) E>!+:*e A::*i?!#i)ns
<irs# Or'er 1:133.333 @rame"ork o0 national
Se?)n' Or'er
lass 1:%3.333 Tie national 0rame"ork to
lass 1:!3.333 Cajor engineering
T0ir' Or'er
lass 1:13.333 Eo9al mapping andlass 1:%.333 Eo9alized proje9ts
Tabel 1.!. )tandard (engukuran arak orizontal Aersi Tradisional
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
A C C U R A C Y
P R E C I S I O N
High Low
L O W H I G H
1;
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 19/20
ILMU UKUR TANAH 1
Survey /!#eg)ry A**)2!3*e Err)r R!#i) E>!+:*e A::*i?!#i)ns
1:133.333.333 <lobal-regional geodynami9s
1:13.333.333 U.). (rimary re0eren9e
B 1:1.333.333 U.). )e9ondary re0eren9e
-1 1:133.333 )imilar to Eand-based
-!- 1:%3.333 lassi0i9ation-!- 1:!3.333 6ngineering, mapping, property
-# 1:13.333 6ngineering, mapping, property
Tabel 1.#. )pa9e-based ontrol )tandards
S)!*S)!*4
1. *alam bidang surveying, biasanya ada tiga dimensi yang dapat diukur. )ebutkan
ketiga dimensi tsbJ
!. elaskan apa yang dimaksud dengan peta mapsJ
#. elaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran geodeti9 <eodeti9 )urveyingJ
$. Berapa luas lahan yang berukuran 1%%,!3m 8 !&?,%!m dalam satuan hektarJ
%. Ubahlah satuan derajat diba"ah ini ke dalam satuan derajat, menit dan detikJ
a. !?,&4 e. #1#,$!;4
b. 1$!,#$4 0. !!$,&!&&$4
9. %?,&!%4 g. !;?,&#'%4
d. 1',!%4 h. ',!%4
&. Ubahlah satuan derajat, menit dan detik ke dalam satuan derajatJ
a. '$41'G d. 1%$4!3G1%I
b. $%43!G1&,&I e. 1%?41$G#!,%$I
9. 1!141&G#$,$$!I 0. ?&4#'G%%,3!;I
'. Ubahlah satuan derajat, menit dan detik ke dalam satuan CenitJ
a. '$41'G e. 1%$4!3G1%I
b. $%43!G1&,&I 0. 1%?41$G#!,%$I
9. 1!141&G#$,$$!I g. ?&4#'G%%,3!;I
d. #',#%4 h. 1#!41%H$1L
;. Ubahlah satuan derajat, menit dan detik ke dalam satuan radianJ
?. +onversikan 1#!41%H$1L menjadi berapa radianJ
a. '$41'G e. 1%$4!3G1%I
b. $%43!G1&,&I 0. 1%?41$G#!,%$I
9. 1!141&G#$,$$!I g. ?&4#'G%%,3!;I
d. #',#%4 h. 1#!41%H$1L
13. Ubahlah satuan derajat, menit dan detik pada soal no #. ke dalam bentuk gridJ
a. '$41'G e. 1%$4!3G1%I
b. $%43!G1&,&I 0. 1%?41$G#!,%$I9. 1!141&G#$,$$!I g. ?&4#'G%%,3!;I
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1?
7/22/2019 Pengantar Surveying
http://slidepdf.com/reader/full/pengantar-surveying 20/20
ILMU UKUR TANAH 1
d. #',#%4 h. 1#!41%H$1L
11. +onversikan 3,3#' km menjadi berapa millimeterJ
1!. +onversikan 3,&#' km menjadi berapa desimeterJ
1#. +onversikan 3,;1% ha menjadi berapa areJ
1$. +onversikan 3,$1% ha menjadi berapa areJ
1%. +onversikan 3,1#' km! menjadi berapa m!J
1&. +onversikan 3,&#' km! menjadi berapa m!J
1'. +onversikan 3,3!' km menjadi berapa millimeterJ
1;. +onversikan 3,##' km! menjadi berapa m!J
1?. +onversikan 3,;1% ha menjadi berapa areJ
!3. +onversikan 3,3%; km menjadi berapa 9entimeterJ
!1. +onversikan 3,!#' km! menjadi berapa hektarJ
!!. +onversikan 3,&1% ha menjadi berapa m!J
!#. (anjang jarak relati0 antara titik dan titik B adalah 13,33m. Cenurut anda,
yang mana dari data hasil pengukuran diba"ah ini yang lebih akurat dan presisi.
Berikan alasannyaJ.
a. F 13.3#;' dengan M F 3.33#3 b. F 13.31;' dengan M F 3.31;%
!$. (anjang jarak relati0 antara titik dan titik B adalah !#,$33m Cenurut anda, yang
mana dari data hasil pengukuran diba"ah ini yang lebih akurat dan berikan alasannyaJ
a. Nrata-rata F !#.$1$m b. Nrata-rata F !#.$3$m
M F 3.3!?m M F 3.!!?m
umlah data n F % umlah data n F #%
!%. Canakah dari kedua kelompok data pengukuran jarak di ba"ah ini yang lebih
akurat dan lebih presisiJ
a. )et : !.# m, !.$ m, !.% m
b. )et B: !.1 m, !.# m, !.% m
!&. Canakah dari kedua kelompok data pengukuran ketinggian di ba"ah ini yang
lebih akurat dan lebih presisiJ
a. )et : &,#%$!m, &,#%%!m, &,#%$&m, &,#%!$m, &,#%#!m, &,#%!3m, &,#%!1m
b. )et B : &,#%$3m, &,#%#3m, &,#%#3m, &,#%#1m, &,#%$1m, &,#%#;m, &,#%##m
TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN !3