pengantar gis

23
PENGANTAR GIS 1. UMUM Banyak sekali definisi tentang peta, tetapi pada dasarnya hakekat peta adalah : 1. Peta adalah alat peraga. 2. Melalui alat peraga itu, seorang penyusun peta ingin menyampaikan idenya kepada orang lain. 3. Ide yang dimaksud adalah hal-hal yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Ide tentang gambaran tinggi rendah permukaan bumi suatu daerah melahirkan peta topogafi, ide gambaran penyebaran penduduk (peta penduduk), penyebaran batuan (peta geologi),penyebaran jenis tanah (peta tanah atau soil map), penyebaran curah hujan (peta hujan) dan sebagainya yang menyangkut kedudukannya dalam ruang. 4. Dengan cara menyajikannya kedalam bentuk peta, diharapkan si penerima ide dapat dengan cepat dan mudah memahami atau memperoleh gambaran dari yang disajikan itu melalui matanya. 1.1 Syarat peta Setelah memahami benar-benar hakekat dari peta, tidaklah sulit untuk kemudian menelaah apa yang sebenarnya diperlukan sebagai syarat dari peta yang baik. Syarat peta yang baik mestinya : 1. Peta tidak boleh membingungkan 2. Peta harus dengan mudah dapat dimengerti atau ditangkap maknanya oleh si pemakai peta. 3. Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu harus cukup teliti sesuai dengan tujuannya. 4. Karena peta itu dinilai melalui penglihatan (oleh mata), maka tampilan peta hendaknya sedap dipandang (menarik, rapih dan bersih). 1.2 Usaha memenuhi persyaratan peta Supaya peta tidak membingungkan, peta dilengkapi dengan : 1. Keterangan atau legenda; 2. Skala peta; 3. Judul peta (apa isinya); 4. Bagian dunia mana. Supaya mudah dimengerti atau ditangkap maknanya, digunakan : 1. Tata warna;

Upload: wahyusoil-unhas

Post on 10-Jun-2015

2.150 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

salam sejahtera untuk kita semua...himpunan mahasiswa ilmu tanah indonesiafakultas pertanianuniversitas hasanuddinmakassar

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar GIS

PENGANTAR GIS

1. UMUM

Banyak sekali definisi tentang peta, tetapi pada dasarnya hakekat peta adalah :

1. Peta adalah alat peraga. 2. Melalui alat peraga itu, seorang penyusun peta ingin menyampaikan

idenya kepada orang lain. 3. Ide yang dimaksud adalah hal-hal yang berhubungan dengan

kedudukannya dalam ruang. Ide tentang gambaran tinggi rendah permukaan bumi suatu daerah melahirkan peta topogafi, ide gambaran penyebaran penduduk (peta penduduk), penyebaran batuan (peta geologi),penyebaran jenis tanah (peta tanah atau soil map), penyebaran curah hujan (peta hujan) dan sebagainya yang menyangkut kedudukannya dalam ruang.

4. Dengan cara menyajikannya kedalam bentuk peta, diharapkan si penerima ide dapat dengan cepat dan mudah memahami atau memperoleh gambaran dari yang disajikan itu melalui matanya.

1.1 Syarat petaSetelah memahami benar-benar hakekat dari peta, tidaklah sulit untuk kemudian menelaah apa yang sebenarnya diperlukan sebagai syarat dari peta yang baik. Syarat peta yang baik mestinya :

1. Peta tidak boleh membingungkan 2. Peta harus dengan mudah dapat dimengerti atau ditangkap maknanya

oleh si pemakai peta. 3. Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu

harus cukup teliti sesuai dengan tujuannya. 4. Karena peta itu dinilai melalui penglihatan (oleh mata), maka tampilan

peta hendaknya sedap dipandang (menarik, rapih dan bersih).

1.2 Usaha memenuhi persyaratan petaSupaya peta tidak membingungkan, peta dilengkapi dengan :

1. Keterangan atau legenda; 2. Skala peta; 3. Judul peta (apa isinya); 4. Bagian dunia mana.

Supaya mudah dimengerti atau ditangkap maknanya, digunakan :1. Tata warna; 2. Simbol (terutama pada peta tematik); 3. Proyeksi.

Sebuah peta harus teliti. Sehubungan dengan itu, perlu diingatkan bahwa tingkat ketelitian harus disesuaikan dengan tujuan peta dan jenis peta, serta

Page 2: Pengantar GIS

kesanggupan skala peta itu dalam menyatakan ketelitian. Sebagai contoh :1. Jenis peta : Peta Penggunaan Tanah 2. Tujuan peta : Memperlihatkan bentuk-bentuk pemanfaatan atau

pengusahaan tanah oleh manusia. 3. Skala peta : 1:50.000 4. Yang harus teliti : Jenis-jenis penggunaan tanah apa yang dapat

digambarkan dengan skala peta tersebut. Jenis penggunaan tanah skala 1:50.000 tentunya harus lebih teliti atau rinci dari jenis penggunaan tanah skala 1:250.000 misalnya.

 2. PENYUSUNAN PETA2.1. Data GeografisUntuk menyampaikan ide melaui peta dari berbagai hal kedudukannya dalam ruang muka bumi diamana objek (objek geografis) yang akan disampaikan tersebut tentunya amatlah rumit. Penyederhanan objek geografis dalam peta terdiri dari :

1. Titik, bentuk titik ini misalnya sebuah menara, tugu dan sebagainya. 2. Garis, misalnya sungai dan jalan. 3. Luasan, misalnya bentuk-bentuk penggunaan tanah, danau dan

sebagainya.

2.2. Proyeksi PetaPada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk bidang datar, dengan persyaratan sebagai berikut ;

1. Bentuk yang diubah itu harus tetap. 2. Luas permukaan yang diubah harus tetap. 3. Jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang

diubah harus tetap.

Untuk memenuhi ketiga syarat itu sekaligus suatu hal yang tidak mungkin. Untuk memenuhi satu syarat saja dari tiga syarat di atas untuk seluruh bola dunia, juga merupakan hal yang tidak mungkin. Yang bisa dilakukan hanyalah satu saja dari syarat di atas untuk sebagian kecil permukaan bumi.Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi peta.

Proyeksi berdasarkan bidang asalBidang datar (zenithal) Kerucut (conical) Silinder/Tabung (cylindrical) Gubahan (arbitrarry)

Jenis proyeksi no.1 sampai no.3 merupakan proyeksi murni, tetapi proyeksi

Page 3: Pengantar GIS

yang dipergunakan untuk menggambarkan peta yang kita jumpai sehari-hari tidak ada yang menggunakan proyeksi murni di atas, melainkan merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh melaui perhitungan (proyeksi gubahan).Dalam kesempatan ini tidak akan dijelaskan bagaimana perhitungan proyeksi tersebut di atas, akan tetapi cukup jenis proyeksi apa yang biasa digunakan dalam menyediakan kerangka peta di seluruh dunia.Contoh proyeksi gubahan :

Proyeksi Bonne sama luas Proyeksi Sinusoidal Proyeksi Lambert Proyeksi Mercator Proyeksi Mollweide Proyeksi Gall Proyeksi Polyeder Proyeksi Homolografik

Kapan masing-masing proyeksi itu dipakai ?1. Seluruh Dunia

Dalam dua belahan bumi dipakai Proyeksi Zenithal kutub Peta-peta statistik (penyebaran penduduk, hasil pertanian) pakai Mollweide Arus laut, iklim pakai Mollweide atau Gall Navigasi dengan arah kompas tetap, hanya Mercator

2. Daerah KutubProyeksi Lambert Proyeksi Zenithal sama jarak

3. Daerah Belahan Bumi SelatanSinusoidal Lambert Bonne

4. Untuk Daerah yang lebar ke samping tidak jauh dari KhatulistiwaPilih satu dari jenis proyeksi kerucut. Proyeksi apapun sebenarnya dapat dipakai

Untuk daerah yang membujur Utara-Selatan tidak jauh dari Khatulistiwa pilih Lambert atau Bonne.2.3. Tata Warna dan SimbolAgar peta dapat dengan mudah dimengerti oleh pengguna peta, pemakaian tata warna dan simbol sangat membantu untuk mencapai tujuan tersebut.2.3.1. Tata warnaPenggunaan warna pada peta (dapat juga pola seperti titik-titik atau jaring kotak-kotak dan sebagainya) ditujukan untuk tiga hal :

Untuk membedakan

Page 4: Pengantar GIS

Untuk menunjukan tingkatan kualitas maupun kuantitas (gradasi) Untuk keindahan

Dalam menyatakan perbedaan digunakan bermacam warna atau pola. Misalnya laut warna biru, perkampungan warna hitam, sawah warna kuning dan sebagainya.Sedangkan untuk menunjukan adanya perbedaan tingkat digunakan satu jenis warna atau pola. Misalnya untuk membedakan bersarnya curah hujan digunakan warna hitam dimana warna semakin cerah menunjukan curah hujan makin kecil dan sebaliknya warna semakin legam menunjukan curah hujan semakin besar.2.3.2. SimbolUntuk menyatakan sesuatu hal ke dalam peta tentunya tidak bisa digambarkan seperti bentuk benda itu yang sebenarnya, melainkan dipergunakan sebuah gambar pengganti atau simbol.Bentuk simbol dapat bermacam-macam seperti; titik, garis, batang, lingkaran, bola dan pola.Simbol titik biasanya dipergunakan untuk menunjukan tanda misalnya letak sebuah kota dan menyatakan kuantitas misalnya satu titik sama dengan 100 orang, dam sebagainya.Simbol garis digunakan untuk menunjukan tanda seperti jalan, sungai, rel KA dan lainnya. Garis juga digunakan untu menunjukan perbedaan tingkat kualitas, yang dikalangan pemetaan dikenal dengan isolines.Dengan demikian timbul istilah-istilah :

Isohyet yaitu garis dengan jumlah curah hujan sama Isobar yaitu garis dengan tekanan udara sama Isogon yaitu garis dengan deklinasi magnet yang sama Isoterm yaitu garis dengan angka suhu sama Isopleth yaitu garis yang menunjukan angka kuantitas yang bersamaan.

Tujuan dari penggunaan peta isopleth (menunjukan angka kuantitas sama) yaitu untuk memperlihatkan perbandingan nilai dari sesuatu hal pada daerah yang satu dengan daerah yang lain. Sehingga pengguna peta akan tahu mana daerah dengan nilai besar dan mana daerah dengan nilai kecil.Untuk simbol batang, lingkaran dan bola biasanya lebih banyak dipakai untuk nilai-nilai statistik yang ditunjukan dengan garfik (batang, lingkaran dan bola). 3. KOMPONEN PETASetelah kita memahami konsep dasar dari penyusunan peta tersebut di atas, menjadi semakin mudah untuk menyimak apa saja komponen peta yang baik.Komponen peta terdiri dari :

1. Isi peta

Isi peta menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta.

Kalau ide yang disampaikan tentang perbedaan curah hujan , isi peta

Page 5: Pengantar GIS

tentunya berupa isohyet.

2. Judul peta

Judul peta harus mencerminkan isi peta. Isi peta berupa isohyet, tentu judul petanya menjadi "Peta Distribusi Curah Hujan", dan sebagainya.

3. Skala peta dan Simbol Arah

Skala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat ketelitian dan kedetailan objek yang dipetakan. Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta 1:10.000 dibandingkan dengan pada peta 1:50.000 misalnya. Kemudian bentuk-bentuk pemukiman akan lebih rinci dan detail pada skala 1:10.000 dibandingkan peta skala 1:50.000.

Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca dengan tidak membolak-balik peta. Lebih dari itu, arah juga penting sehingga si pemakai dapat dengan mudah mencocokan objek di peta dengan objek sebenarnya di lapangan.

4. Legenda atau Keterangan

Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan.

5. Inzet dan Index peta

Peta yang dibaca harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana area yang dipetakan tersebut.

Inzet peta merupakan peta yang diperbersar dari bagian belahan bumi. Sebagai contoh, kita mau memetakan pulau Jawa, pulau Jawa merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang diinzet.

Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta , dimana menunjukan letak peta yang bersangkutan terhadap peta yang lain di sekitarnya.

6. Grid

Dalam selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-

Page 6: Pengantar GIS

kotak atau grid system.

Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas lembar peta.

Cara pembuatan grid yaitu, wilayah dunia yang agak luas, dibagi-bagi kedalam beberapa kotak. Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan kode tersebut kemudian diperinci dengan kode yang lebih terperinci lagi dan seterusnya.

Jenis grid pada peta-peta dasar (peta topografi) di Indonesia yaitu antara lain :

Kilometerruitering (kilometer fiktif) yaitu lembar peta dibubuhi jaringan kotak-kotak dengan satuan kilometer.

Disamping itu ada juga grid yang dibuat oleh tentara inggris dan grid yang dibuat oleh Amerika (American Mapping System).

Untuk menyeragamkan sistem grid, Amerika Serikat sedang berusaha membuat sistem grid yang seragam dengan sistem UTM grid system dan UPS grid system (Universal Transverse Mercator dan Universal Polar Stereographic Grid System).

7. Nomor peta

Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh lembar peta terangkai dalam satu bagian muka bumi.

8. Sumber/Keterangan Riwayat Peta

Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta, percetakan,sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal/tahun pengambilan data dan tanggal pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan.

 4. KEMAJUAN DI BIDANG PEMETAANSejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang pemetaan mengalami kemajuan yang baik. Pengumpulan data-data geografis secara manual diperkuat dengan teknologi seperti foto udara, foto satelit, radar dan sebagainya. Begitu juga dalam penyusunan peta, kartografi manual kini banyak dibantu dengan komputerisasi sehingga banyak dijumpai peta-peta

Page 7: Pengantar GIS

dijital. Dalam usaha menginformasikan peta, dari sekian banyak lembar peta kemudian disusun dalam suatu sistem yang mampu menginformasikan peta yang banyak tadi dalam waktu cepat melaui Sistem Informasi Geografis (SIG) yang tentunya dengan komputerisasi.Perlu diingatkan bahwa, komputerisasi dalam bidang pemetaan hanya merupakan alat bantu untuk mempercepat kerja penyusunan peta. Di samping itu dengan komputerisasi juga dapat menghemat tempat dalam penyusunan peta dengan jumlah lembaran yang besar, dibandingkan dengan penyusunan secara konvensional.Alat bantu dalam bidang pemetaan tentunya akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan iptek. Untuk itu, perhatikan esensi peta dengan terus mengikuti perkembangan iptek.  

Page 8: Pengantar GIS

1.1. Pengertian GIS/SIG

Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis (SIG) diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

Komponen utama SIG adalah sistem komputer, data geospatial dan pengguna, seperti diperlihatkan pada Gambar 1.1.

Sistem komputer untuk SIG terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan prosedur untuk penyusunan pemasukkan data, pengolahan, analisis, pemodelan (modelling), dan penayangan data geospatial.

Sumber-sumber data geospatial adalah peta digital, foto udara, citra satelit, tabel statistik dan dokumen lain yang berhubungan.

Data geospatial dibedakan menjadi data grafis (stau disebut juga data geometris) dan data atribut (data tematik), lihat Gambar 1.2. Data grafis mempunyai tiga elemen : titik (node), garis (arc) dan luasan (poligon) dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah.

Page 9: Pengantar GIS

Fungsi pengguna adalah untuk memilih informasi yang diperlukan, membuat standar, membuat jadwal pemutakhiran (updating) yang efisien, menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan yang diinginkan dan merencanakan aplikasi.

Page 10: Pengantar GIS

1.2. Kenapa SIG Dibutuhkan ?

Berikut adalah alasan dibutuhkannya SIG.- penanganan data geospatial sangat buruk- peta dan statistik sangat cepat kadaluarsa- data dan informasi sering tidak akurat- tidak ada pelayanan penyediaan data- tidak ada pertukaran data

Dan begitu SIG diterapkan, didapat keuntungan berikut.- penanganan data geospatial menjadi lebih baik dalam format baku- revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah- data geospatial dan informasi lebih mudah dicari, dianalisis dan direpresentasikan- menjadi produk bernilai tambah- data geospatial dapat dipertukarkan- produktivitas staf meningkat dan lebih efisien- penghematan waktu dan biaya- keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik

Tabel 1.1 memperlihatikan kelebihan SIG dan kekurangan pekerjaan manual tanpa SIG.

Page 11: Pengantar GIS

Gambar 1.3 memperlihatkan perbandingan manajemen informasi spatial dengan dan tanpa SIG.

1.3. Yang Diharapkan dari SIG

SIG diharapkan mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut :

What is at......? (pertanyaan lokasional ; apa yang terdapat pada lokasi tertentu)

Where is it.....? (pertanyaan kondisional ; lokasi apa yang mendukung untuk kondisi/fenomena tertentu)

How has it changed........? (pertanyaan kecenerungan ; mengidentifikasi kecenderungan atau peristiwa yang terjadi)

Which data are related ........? (pertanyaan hubungan ; menganalisis hubungan keruangan antar objek dalam kenampakan geografis)

What if.......? (pertanyaan berbasiskan model ; komputer dan monitor dalam kondisi optimal, kecocokan lahan, resiko terhadap bencana, dll. berdasar pada model)

Page 12: Pengantar GIS

Gambar 1.4 menjelaskan contoh sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh SIG.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, berikut adalah daftar yang harus dipenuhi oleh SIG (lihat Tabel 1.2)

- pengambilan data dan pra-pengolahan- manajemen basis data, penyimpanan dan pengambilan data

Page 13: Pengantar GIS

- pengukuran dan analisis keruangan spatial- output grafis dan visualisasi

1.4. Sistem Komputer untuk SIG

Sistem komputer biasanya terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

a. Perangkat KerasTerdiri dari beberapa komponen.

Central processing unit (CPU)CPU menjalankan program komputer dan mengendalikan operasi seluruh komponen.Biasanya digunakan CPU untuk komputer pribadi (PC/personal computer), atau work station pada sebuah jaringan komputer.

MemoryMemory Utama:adalah bagian paling esensi pada komputer seluruh data dan program berada pada memori utama untuk akses yang lebih cepat. Dibutuhkan setidaknya memori berkapasitas 64 MB untuk SIG berbasis PC.

Memory Tambahan: digunakan data berukuran besar baik permanen maupun semi-permanen, dengan akses lebih rendah dibanding memori utama. Dikenal juga sebagai media penyimpanan data, seperti harddisk, disket (floppy disk), pita magnetis atau cakram padat optis (CD-ROM). Untuk harddisk dibutuhkan setidaknya yang berkapasitas 1 GB.

Alat Tambahan (Peripherals)Alat Masukan (Input Devices) : key board, mouse, digitizers, pemindai (scanner), kamera digital, workstation fotogrametris digital.

Alat Keluaran (Output devices) : monitor berwarna, printer, plotter berwarna, perekam film, dll.

Page 14: Pengantar GIS

Contoh-contoh komponen perangkat keras SIG diperlihatkan pada Gambar 1.5.

b. Perangkat LunakTerdiri atas sistem operasi, compiler dan program aplikasi.

Sistem Operasi (Operating System / OS) : mengendalikan seluruh operasi program, juga menghubungkan perangkat keras dengan program aplikasi.Untuk PC : MS-DOS (IBM PCs) dan WINDOWS adalah sistem operasi yang banyak digunakan.Untuk Workstation : UNIX dan VMS adalah OS yang dominan.

Compiler : menerjemahkan program yang ditulis dalam bahasa komputer pada kode mesin sehingga CPU mampu menjalankan program yang harus dieksekusi. Bahasa kompiler yang biasa digunakan adalah C, Pascal, FORTRAN, BASIC, dll.

Page 15: Pengantar GIS

Program Aplikasi : Kini, banyak vendor (perusahaan pembuat software) menyediakan software SIG seperti pada daftar dalam Tabel 1.3.

1.5. SIG Sebagai Ilmu Multi Disiplin

SIG sebagai ilmu multi displin terpadu terdiri atas beberapa disiplin ilmu berikut.

Geografi Statistika

KartografiOperations Research

Penginderaan Jauh

Ilmu Komputer

Fotogrammetri MatematikaIlmu Ukur Tanah Perencanaan Sipil

GeodesiPerencanaan Kota, dll.

Page 16: Pengantar GIS

Hubungan antara disiplin ilmu tersebut dijelaskan pada Tabel 1.4.

SIG memiliki banyak nama alternatif yang sudah digunakan bertahun-tahun menurut cakupan aplikasi dan bidang khusus masing-masing, sebagai berikut.

- Sistem Informasi Lahan (Land Information System - LIS)- Pemetaan terautomatisasi dan Pengelolaan Fasilitas (AM/FM-Automated Mapping and Facilities Management)- Sistem Informasi Lingkungan (Environmental Information System -EIS)- Sistem Informasi Sumber Daya (Resources Information System)- Sistem Informasi Perencanaan (Planning Information System)- Sistem Penanganan Data keruangan (Spatial Data Handling System)

SIG kini menjadi disiplin ilmu yang independen dengan nama "Geomatic", "Geoinformatics", atau "Geospatial Information Science" yang digunakan pada berbagai departemen pemerintahan dan universitas.

1.6. Cakupan Aplikasi SIG

Cakupan utama Aplikasi SIG dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori.

Pengelolaan FasilitasPeta skala besar dan akurat, dan analisis jaringan (network analysis) digunakan untuk pengelolaan utilitas kota. AM/FM biasanya digunakan pada tujuan ini.

Pengelolaan Sumber Daya Alam dan LingkunganUntuk tujuan ini digunakan peta skala menengah dan kecil, dan teknik tumpang tindih (overlay) digabungkan dengan foto udara dan citra satelit untuk analisis dampak lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam.

Page 17: Pengantar GIS

Jaringan JalanUntuk fungsi jaringan jalan digunakan peta skala besar dan menengah, dan analisis keruangan yang digunakan untuk rute kendaraan, lokasi perumahan dan jalan, dll.

Perencanaan dan RekayasaDigunakan peta skala besar dan menengah, dan model rekayasa untuk perencanaan sipil.

Sistem Informasi LahanDigunakan peta kadastral skala besar atau peta persil tanah, dan analisis keruangan untuk informasi kadastral, pajak, dll.

Tabel 1.5 menjelaskan klasifikasi utama aplikasi SIG.

1.7. SIG sebagai Infrastruktur Informasi

Informasi menjadi isu utama dalam era komputer sekarang ini, karena informasi memberikan kontribusi pada kualitas hidup seperti tertulis di bawah ini.

Infrastruktur sosial ... masyarakat yang lebih baikInfrastruktur lingkungan .... pengelolaan yang lebih baikInfrastruktur kota ..... kehidupan yang lebih baikInfrastruktur ekonomi ...... usaha yang lebih baikInfrastruktur pendidikan......pengetahuan yang lebih baik

Page 18: Pengantar GIS

Infrastruktur informasi SIG dijelaskan pada Gambar 1.6.

Page 19: Pengantar GIS

Untuk mendapatkan infrastruktur informasi SIG, isu-isu seperti pada Gambar 1.7 harus dipecahkan dan dikembangkan.

Kebijakan Data TerbukaData dan informasi tentang SIG harus bisa diperoleh oleh siapapun tanpa batasan dan gratis atau murah.

StandarisasiStandar untuk struktur dan format data harus dibangun untuk memungkinkan transfer data dan pertukaran data geospatial.

Pertukaran Data/InformasiUntuk penghematan waktu dan biaya dalam digitasi, pertukaran data harus dikembangkan. Untuk mendukung pekerjaan dengan data geospatial, informasi dan pengalaman harus dipertukarkan antar sesama pengguna.

JaringanSistem komputer yang tersebar antar instansi harus dihubungkan dengan jaringan untuk peningkatan akses dan pelayanan.

Pendekatan Multi DisiplinKarena SIG adalah ilmu multi disiplin, maka para ilmuwan, insinyur, teknisi dan tenaga administrasi dari berbagai disiplin harus bekerja sama untuk tujuan bersama.

Page 20: Pengantar GIS

Prosedur InteroperableSIG harus dapat dihubungkan dengan prosedur komputer lain seperti CAD, komputer grafis, DEM, dll.

1.8. SIG untuk Pengambilan Keputusan

SIG bisa menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan berkelanjutan, karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan untuk analisis dan penerapan database keruangan seperti diperlihatkan pada Gambar 1.8.

Page 21: Pengantar GIS

Pengambilan keputusan termasuk pembuatan kebijakan, perencanaan dan pengelolaan dapat diimplementasikan secara langsung dengan pertimbangan faktor-faktor penyebabnya melalui suatu konsesus masyarakat. Faktor penyebab itubisa berupa pertumbuhan populasi, tingkat kesehatan, tingkat kesejahteraan, teknologi, politik, ekonomi dll. yang kemudian ditentukan target dan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup.

Dus, faktor penyebab dari manusia, elemen kuci dimensi manusia pada pengambilan keputusan, akan memberikan akibat pada lingkungan seperti peningkatan pemakaian sumber daya alam, urbanisasi, industrialisasi, konstruksi, konsumsi energi, dll. Akibat yang terjadi pada manusia ini akan berpengaruh pada perubahan lingkungan, seperti perubahan penggunaan tanah, perubahan gaya hidup, degradasi tanah, polusi, perubahan iklim, dll. Perubahan lingkungan itu dapat dipantau untuk meningkatkan kewaspadaan publik. Penginderaan jauh dapat sangat berguna untuk pemahaman yang lebih baik atas akibat pada manusia dengan perubahan lingkungan, selain pengineraan jauh juga membangun database.

Dimensi fisik/lingkungan yang dipantau dengan penginderaan jauh dapat memerikan umpan balik pada manusia melalui analisis dan pengkajian dengan SIG untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam hal ini, penginderaan jauh harus diintegrasikan dengan SIG.