pengadilan tinggi medan - pt-medan.go.id file10. diperpanjang oleh ketua pengadilan tinggi medan...

25
1 P U T U S A N NOMOR : 486/PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara – perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : ------------------------------------------------ Nama Lengkap : EDISON SIMAMORA alias PAK TUPPAL alias KEPITING ; Tempat Lahir : Parlilitan ; Umur / Tanggal lahir : 47 tahun/ 10 Oktober 1966 ; Jenis Kelamin : Laki – laki ; Kebangsaan : Indonesia ; Tempat Tinggal : Dusun Barisan Rel Kereta api, Desa Simangalam, Kecamatan Kualuh Hulu , Labuhan Batu Utara ; Agama : Katolik ; Pekerjaan : Petani ; Terdakwa ditahan oleh : 1. Penyidik, sejak tanggal 12 Nopember 2013 s/d 01 Desember 2013 ; 2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 02 Desember 2013 s/d 10 Januari 2014 ; 3. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 11 Januari 2014 s/d 09 Februari 2014 ; 4. Penuntut Umum sejak tanggal 06 Februari 2014 s/d 25 Februari 2014 ; 5. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 20 Februari 2014 s/d 21 Maret 2014; 6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 22 Maret 2014 s/d 20 Mei 2014 ; 7. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi (I) sejak tanggal 21 Mei 2014 s/d 19 Juni 2014 8. Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Tinggi (II) sejak tanggal 20 Juni 2014 s/d 19 Juli 2014 ; 9. Hakim ……..

Upload: vodat

Post on 24-Jun-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

P U T U S A N

NOMOR : 486/PID/2014/PT-MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili

perkara – perkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan

sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : ------------------------------------------------

Nama Lengkap : EDISON SIMAMORA alias PAK TUPPAL alias

KEPITING ;

Tempat Lahir : Parlilitan ;

Umur / Tanggal lahir : 47 tahun/ 10 Oktober 1966 ;

Jenis Kelamin : Laki – laki ;

Kebangsaan : Indonesia ;

Tempat Tinggal : Dusun Barisan Rel Kereta api, Desa Simangalam,

Kecamatan Kualuh Hulu , Labuhan Batu Utara ;

Agama : Katolik ;

Pekerjaan : Petani ;

Terdakwa ditahan oleh :

1. Penyidik, sejak tanggal 12 Nopember 2013 s/d 01 Desember 2013 ;

2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 02 Desember 2013 s/d 10

Januari 2014 ;

3. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri, sejak tanggal 11 Januari 2014

s/d 09 Februari 2014 ;

4. Penuntut Umum sejak tanggal 06 Februari 2014 s/d 25 Februari 2014 ;

5. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 20 Februari 2014 s/d 21 Maret 2014;

6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 22 Maret 2014 s/d 20

Mei 2014 ;

7. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi (I) sejak tanggal 21

Mei 2014 s/d 19 Juni 2014

8. Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Tinggi (II) sejak tanggal 20 Juni 2014

s/d 19 Juli 2014 ;

9. Hakim ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

2

9. Hakim Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 08 Juli 2014 s/d 06

Agustus 2014 ;

10. Diperpanjang oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan U.b. Hakim Tinggi sejak

tanggal 07 Agustus 2014 s/d 05 Oktober 2014 ;

Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Penasihat Hukum Terdakwa RICARDO

ARITONANG, SH, Advokat berkedudukan di Jalan Kapten Zubit No.2 Aek Kanopan,

Labuhan Batu Utara berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 Maret 2014 ;

----- PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ; -----------------------------------

----- Telah membaca : -----------------------------------------------------------------------------

I. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tanggal 19 Februari 2014

Nomor : Reg. Perkara : PDM – 21/N.2.16.3/Epp.2/01/2014 yang berbunyi

sebagai berikut ; --------------------------------------------------------------------------

DAKWAAN :

KESATU

PRIMAIR :

Bahwa terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias

KEPITING pada hari Minggu tanggal 10 November 2013 sekira pukul 22.00

Wib, atau setidak-tidaknya pada suatu hari pada bulan November 2013

tepatnya di teras warung tuak di Dusun Barisan Rel Kereta Api Desa

Simangalam Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara atau

setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah

hukum Pengadilan Negeri Rantau Prapat, dengan sengaja dan direncanakan

terlebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain yaitu korban LISBON

HASIHOLAN SIMBOLON, perbuatan mana dilakukan terdakwa antara lain

dengan cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Minggu tanggal 10 November 2013 sekira pukul 21.00

wib, terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias

KEPITING datang kewarung tuak marga Situmorang untuk minum tuak,

tepat di teras warung tuak itu terdakwa langsung mengambil tempat duduk

bangku panjang disebelah kiri saksi Harangan Limbong yang berhadap-

hadapan dengan saksi Harman Silaban dan Jainal Silaban yang duduk

bersama membelakangi rel kereta api, lalu terdakwapun memesan segelas

tuak, ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

3

tuak, di belakang meja tempat duduk terdakwa itu saksi Alex Sirait dan

Walman Silaban duduk dalam satu meja sedang minum tuak sambil

bermain gitar dan bernyanyi, kemudian saksi Martua Tamba dan saksi

Oskar Togatorop datang ke warung tuak itu, lalu saksi Martua Tamba

mengambil tempat duduk disamping kiri terdakwa sedangkan saksi Oskar

Togatorop mengambil tempat duduk dibangku meja kecil yang ada

didepan meja terdakwa ;

- Bahwa tidak beberapa lama kemudian korban LISBON HASIHOLAN

SIMBOLON datang kewarung tuak itu dan duduk disamping kanan saksi

Harman Silaban dengan posisi duduk berhadap-hadapan dengan saksi

Harangan Limbong, lalu korban memesan satu gelas tuak kepada saksi

Nopendi Parsaoran Situmorang (pemilik warung tuak) yang duduk di

depan pintu rumahnya, setelah pesanan tuak itu datang korbanpun

langsung menenggak tuak itu sebanyak satu kali. kemudian saksi Harman

Silaban meminta tambul daging kepada Saksi Oskar Togatorop yang ada

dimejanya, lalu saksi Oskar Togatorop meletakkan tambul daging itu

diatas meja dihadapan saksi Harman Silaban, dan korban meminta tambul

daging itu kepada saksi Harman Silaban dengan mengatakan “minta dulu

tambul itu lae... nanti dimakan si kepiting karena ianya ditakuti”. sambil

korban mengambil dan memakan tambul daging itu ;

- Bahwa terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias

KEPITING yang mendengar langsung perkataan/ucapan korban

“ditakuti”itu, terdakwamenjadi terkejut, kaget, marah serta merasa terhina

dan dihina langsung oleh korban yang telah mengungkit-ungkit masa lalu,

apalagi diucapkan korban didepan umum (diwarung tuak itu) dengan

spontan terdakwa teringat akan dimasa lalu lebih kurang 3 (tiga) tahun

yang lalu keluarga terdakwa oleh seluruh masyarakat beragama kristen

desa Simangalam mengatakan sebagai “Parbegu Ganjang” memiliki ilmu

(orang pintar/dukun/guna-guna) sehingga keluarga terdakwa dikucilkan

dari pergaulan masyarakat, sampai masyarakat mengumpul uang untuk

memanggil orang pintar untuk memeriksa setiap rumah warga yang

diduga memiliki “Begu ganjnag” termasuk rumah terdakwa yang

diperiksa, apalagi korban LISBON HASIHOLAN SIMBOLONl ebih

kurang 3 (tiga) tahun yang lalu sering langsung mengatakan terdakwa,

“ DITAKUTI” ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

4

“DITAKUTI”padahal setelah rumah terdakwa diperiksa oleh orang pintar

ternyata rumah terdakwa tidak terbukti ada memelihara atau memliki

“begu ganjang” sebagaimana tuduhan masyarakat tersebut ;

- Bahwa terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias

KEPITING yang mendengar langsung perkataan/ucapan korban

“ditakuti” itu, merasa terhina dan dihina langsung oleh korban yang telah

mengungkit-ungkit masa lalu, sehingga saat itu timbullah niat dan rencana

terdakwa untuk membunuh korban LISBON HASIHOLAN SIMBOLON,

dan ketika korban mengajak terdakwa main catur “ayo kita main catur

kepiting..”, taruhan tuak satu kong satu plat”dan terdakwa pun

menjawab “Ayo...”. karena terdakwa mengetahui korban sudah dalam

keadaan mabuk berat;

- Bahwa kemudian korbanpun berpindah tempat duduk kesebelah kiri saksi

Jainal Silaban berhadap-hadapan dengan terdakwa, lalu menyusun buah

catur masing-masing korban catur warna putih terdakwa catur warna

hitam, oleh karena saksi Jainal Silaban dan Harangan Limbong pergi

pulang meninggal warung tuak tersebut, maka pada saat terdakwa dan

korban sedang bermain catur itu saksi Harman Silaban masih duduk

disebelah kanan korban, sedangkan saksi Martua Tamba tetap duduk

disebelah kiri terdakwa, selanjutnya terdakwa dan korbanpun memesan

satu kong tuak sebagai taruhan dan diletakkan diatas meja ;

- Bahwa setelah terdakwa dan korban menjalankan beberapa langkah

bermain catur itu, ternyata posisi catur korban kalah/langkah catur korban

mati, dan karena catur korban sudah kalah, lalu terdakwa berkata “homa

mambayar tuakki (kaulah yang membayar tuak itu)?”, tetapi korban

menjawab “dang olo ahu mambayar tuakki. Alana dang mate dope catur

i (saya tidak mau mebayar tuak itu, karena caturnya belum mati),

terdakwa balas “berengma... dang mate dope nimmu (lihatlah dulu

caturnya, tidak mati kau bilang (sambil menunjuk posisi caturnya)?

akan tetapi korban tetap ngotot kalau langkah caturnya belum mati, lalu

terdakwa berdiri dan beranjak kesamping kanan warung tuak untuk

membuang ludah kesebelah kanan dan kembali ketempat duduk bermain

catur itu, namun terdakwa memperhatikan/melihat posisi buah catur dari

korban sudah berubah dari sebelumnya yakni pion yang ada didepan raja

sudah……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

5

sudah tidak ada lagi, sehingga terdakwa bertanya “boasa dang adong

nadijoloni rajai nakkaning, molo songoni posisina dang mate bei, alana

adongdo pion disi, bayarma tuak i, alana nungga talu ho... (mana pion

yang ada didepan raja tadi...? kalau begitu posisinya memang tidak

mati, bayarlah tuak itu karena kamu udah kalah) namun korban tetap

tidak mau membayar tuak satu kong itu ;

- Bahwa oleh korban yang sudah kalah dalam permainan catur dan tidak

mau membayar tuak yang satu kong itu, terdakwa dan korban bertengkar

mulut, lalu saksi Harman Silaban mengatakan jangan karena tuak satu

kong itu orang lae berkelahi, udah biar saya aja yang bayar tuak itu..?

dengan suara keras dan marah terdakwa berkata tidak usah... kami yang

main,,, kalau dia tidak mau bayar, biar aku aja yang bayar nanti, maka

terdakwapun membayar tuak yang satu kong itu, lalu saksi Harman

Silaban pun pergi langsung pulang kerumahnya ;

- Bahwa korban yang telah menghina terdakwa didepan umum, tidak mau

mengakui kekalahannya serta tidak mau membayar tuak yang satu kong

itu, membuat terdakwa naik emosinya, sehingga rencana terdakwa untuk

membunuh korban itu semakin kuat, maka terdakwa pun pulang

kerumahnya dengan mengendarai sepeda motor miliknya mengambil pisau

belati didalam lemari dapur;

- Bahwa selanjutnya lebih kurang 10 (sepuluh) menit terdakwa naik sepeda

motor dengan pisau belati disimpan di dalam kantong celana belakangnya

kembali menuju warung tuak itu untuk menemui korban LISBON

HASIHOLAN SIMBOLON yang masih tetap duduk ditempat itu, dari

jarak ± 10 meter dari warung tuak itu terdakwa memarkirkan sepeda

motornya dan dengan berjalan kaki mendatangi korban, selanjutnya

terdakwa dengan emosi dan amarahnya bertanya kepada korban yang

masih dalam keadaan duduk ?dang olo ho mambayar (kau tidak mau

membayar...?)korban jawab daong (tidak) hingga dua kali terdakwa

bertanya kepada korban, jawaban korban selalu tetap tidak mau

membayar;

- Bahwa mendengar jawaban korban yang selalu tidak mau membayar tuak

itu, terdakwa yang sudah dalam keadaan marah dan emosi tinggi, dan saksi

Martua Tamba yang masih duduk di warung tuak itu melihat terdakwa

tiba……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

6

tiba-tiba dengan tangan kanannya mengambil sebilah pisau belati dari

kantong belakang celananya langsung menusukkan atau menikamkan

pisau belati itu ke samping kanan perut korban sebanyak satu kali dan

menusukkan atau menikamkan pisau belati itu perut sebelah kanan bagian

atas sebanyak satu kali yang masih dalam keadaan duduk, lalu terdakwa

pun menusukkan pisau belati itu bagian pinggang sebelah kanan sebanyak

satu kali, lalu korban berusaha bangkit dan berjalan keluar dari warung

tuak itu, namun terdakwa kembali lagi menusuk bagian atas pinggang

korban sebanyak satu kali;

- Bahwa setelah itu terdakwa pulang kerumahnya dan dengan menggunakan

sepeda motor terdakwa pergi menuju Aek Kanopan, langsung menuju

tempat kost anak terdakwa yang ada dikampung Toba, lalu didepan pintu

kost itu anak terdakwa bertanya “ngapain bapak malam-malam gini..?”

terdakwa jawab “bapak baru menikam orang (sambil meletakkan pisau

belati)?”dan “simpan dulu pisau ini?”tidak berapa lama kemudian

terdakwapun berangkat kearah Damuli Pekan Kec. Kualuh Selatan Kab.

Labuhan Batu Utara;

- Bahwa terdakwa sebelum melaksanakan rencananya untuk membunuh

korban, masih mempunyai waktu yang cukup untuk berpikir atau

memikirkannya secara tenang untuk tidak melaksanakan niatnya tersebut,

karena terdakwa pada saat itu masih sempat bertanya kepada korban

sebanyak dua kali “apakah korban mau membayar tuak taruhan itu atau

tidak” atau setidak-tidaknya terdakwa memiliki waktu yang cukup untuk

membatalkan niatnya tersebut, akan tetapi oleh karena terdakwa sudah

dibalut emosi yang tinggi dan sakit hati kepada korban karena dibilang

ditakuti, maka terdakwa tetap melaksanakan niatnya itu ;

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut menyebabkan korban LISBON

HASIHOLAN SIMBOLON, meninggal dunia, sesuai dengan VER

(Visum Et Repertum) yang dibuat dan ditandatangani oleh dibawah

sumpah jabatan dr.FERDINAND POHAN dokter pada Klinik Flora yang

menerangkan sebagai berikut :

Hasil Pemeriksaan Kedapatan sebagai berikut :

1.1. Pemeriksaan Fisik Luar :

- Kesadaran ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

7

- Kesadaran : Mati

Pupil Medreasis

Reflek Cahaya Kanan (-) Kiri (-) tidak ada

TD Tidak ada / tidak teraba

Nadi tidak teraba

Pasien dinyatakan meninggal dunia pukul 00.00 wib

- Kepala, Leher : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan

- Dada : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan

- Perut : ditemukan 2 luka tusuk sebagai berikut luka tusuk serong kanan pada

perut samping kanan dengan panjang 1 cm, lebar 0,5 cm dalam 13 cm, luka

tusuk serong kanan pada perut atas dengan panjang 1 cm, lebar 0,5 cm

dalam 13 cm;

- Punggung : ditemukan 2 luka tusuk pada punggung, sebagai berikut 1 luka

tusukvertiksl dekat tulang punggung dengan panjang 2 cm, lebar 0,5

cm,dalam 13 cm, 1 luka tusuk serong kiri pada punggung sebelah

kanandengan panjang 2 cm, lebar 0,5 cm dalam 13 cm

- Anggota gerak atas : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan

- Anggota gerak bawah : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan

1.2. Pendapatan

- Perut : ditemukan 2 luka tusuk sebagai berikut luka tusuk serong kanan

padaperut samping kanan dengan panjang 1 cm, lebar 0,5 cm dalam 13

cm,luka tusuk serong kanan pada perut atas dengan panjang 1 cm, lebar 0,5

cm dalam 13 cm;

- Punggung : ditemukan 2 luka tusuk pada punggung, sebagai berikut 1 luka

tusukvertiksl dekat tulang punggung dengan panjang 2 cm, lebar 0,5

cm,dalam 13 cm, 1 luka tusuk serong kiri pada punggung sebelah

kanandengan panjang 2 cm, lebar 0,5 cm dalam 13 cm

1.3. Kesimpulan

- Kemungkinan penyebab kematian adalah ruda paksa (benda tajam);

Berdasarkan Surat Keterangan yang dibuat dan ditandatangani oleh dibawah

sumpah jabatan dr. FERDINAND POHAN pimpinan pada KLINIK

FLORAyang menerangkan sebagai berikut :

- Nama : Lisbon Hasiholan Simbolon

- Umur : 33 Tahun;

- Pekerjaan ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

8

- Pekerjaan : Petani ;

- Agama : Kristen;

- Alamat : Dusun Parsaoran Desa Simangalam Kec. Kualuh Selatan Kan.

Labura

Setelah korban tiba di Klinik Flora Aek Kanopan, dilakukan pemeriksaan

(sesuai VER ) dan setelah diperiksa pada pukul 00.00 Wib korban dinyatakan

meninggal dunia.

Berdasarkan Surat Keterangan Kematian nomor : 474.3/973/Pem/2013 tanggal

12 Nopember 2013, yang dibuat dan ditandatangani oleh ARSIANUS

MARPAUNG, Kepala Desa Simangalam Kec. Kualuh Selatan Kab. Labura,

yang menerangkan bahwa :

Nama : Lisbon Hasiholan Simbolon;

Jenis kelamin : laki-laki

Tempat / tgl lahir : Rianate, 31 Juli 1979

Umur : 33 Tahun

Pekerjaan : Petani

Agama : Kristen

Alamat : Dsn Parsaoran Ds Simangalam Kec. Kualuh Selatan Kab.

Labura

Benar nama tersebut diatas kami ketahui telah meninggal dunia pada :

- Hari : Minggu (Malam Senin) ;

- Tanggal : 10 Nopember 2013 ;

- Pukul : 22.30 Wib ;

- Bertempat di : Dusun Parsaorang Simangalam;

Dan telah dikebumikan : Pada hari Selasa tanggal 12 Nopembewr 2013,

dipekuburan ( tanah Wakaf ) Umum Kristen Dsn Barisan Rel Desa

Simangalam.

------ Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana

dalam Pasal 340 KUHPidana ;

SUBSIDIAIR

Bahwa terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias

KEPITING pada hari Minggu tanggal 10 November 2013 sekira pukul 22.00

Wib, atau setidak-tidaknya pada suatu hari pada bulan November 2013

tepatnya di teras warung tuak di Dusun Barisan Rel Kereta Api Desa

Simangalam……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

9

Simangalam Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara atau

setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah

hukum Pengadilan Negeri Rantau Prapat Dengan sengaja menghilangkan

jiwa/nyawa orang lain yaitu LISBON HASIHOLAN SIMBOLON,

perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara- cara sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Minggu tanggal 10 November 2013 sekira pukul 21.00

wib, terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias

KEPITING datang kewarung tuak marga Situmorang untuk minum tuak,

tepat di teras warung tuak itu terdakwa langsung mengambil tempat duduk

bangku panjang disebelah kiri saksi Harangan Limbong yang berhadap-

hadapan dengan saksi Harman Silaban Dan Jainal Silaban yang duduk

bersama membelakangi rel kereta api, lalu terdakwapun memesan segelas

tuak, di belakang meja tempat duduk terdakwa itu saksi Alex Sirait dan

Walman Silaban duduk dalam satu meja sedang minum tuak sambil

bermain gitar dan bernyanyi, kemudian saksi Martua Tamba dan saksi

Oskar Togatorop datang ke warung tuak itu, lalu saksi Martua Tamba

mengambil tempat duduk disamping kiri terdakwa sedangkan saksi Oskar

Togatorop mengambil tempat duduk dibangku meja kecil yang ada

didepan meja terdakwa;

- Bahwa tidak beberapa lama kemudian korban LISBON HASIHOLAN

SIMBOLON datang kewarung tuak itu dan duduk disamping kanan saksi

Harman Silaban dengan posisi duduk berhadap-hadapan dengan saksi

Harangan Limbong, lalu korban memesan satu gelas tuak kepada saksi

Nopendi Parsaoran Situmorang (pemilik warung tuak) yang duduk di

depan pintu rumahnya, setelah pesanan tuak itu datang korbanpun

langsung menenggak tuak itu sebanyak satu kali. kemudian saksi Harman

Silaban meminta tambul daging kepada saksi Oskar Togatorop yang ada

dimejanya, lalu saksi Oskar Togatorop meletakkan tambul daging itu

diatas meja dihadapan saksi Harman Silaban, dan korban meminta tambul

daging itu kepada saksi Harman Silaban dengan mengatakan “minta dulu

tambul itu lae... nanti dimakan si kepiting karena ianya ditakuti”. sambil

korban mengambil dan memakan tambul daging itu;

- Bahwa terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL

Alias KEPITING yang mendengar langsung perkataan /ucapan korban

”ditakuti” ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

10

“ditakuti”itu, terdakwa menjadi terkejut, kaget, marah serta merasa

terhina dan dihina langsung oleh korban yang telah mengungkit-ungkit

masa lalu, apalagi diucapkan korban didepan umum (diwarung tuak itu)

dengan spontan terdakwa teringat akan dimasa lalu lebih kurang 3 (tiga)

tahun yang lalu keluarga terdakwa oleh seluruh masyarakat beragama

kristen Desa Simangalam mengatakan sebagai “Parbegu Ganjang”

memiliki ilmu (orang pintar/dukun/guna-guna) sehingga keluarga

terdakwa dikucilkan dari pergaulan masyarakat, sampai masyarakat

mengumpul uang untuk memanggil orang pintar untuk memeriksa setiap

rumah warga yang diduga memiliki “Begu ganjnag” termasuk rumah

terdakwa yang diperiksa, apalagi korban Lisbon Hasiholan Simbolon lebih

kurang 3 (tiga ) tahun yang lalu sering langsung mengatakan terdakwa,

“diyakuti”padahal setelah rumah terdakwa diperiksa oleh orang pintar

ternyata rumah terdakwa tidak terbukti ada memelihara atau memliki

“begu ganjang” sebagaimana tuduhan masyarakat tersebut;

- Bahwa terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias

KEPITING yang mendengar langsung perkataan/ucapan korban

“ditakuti”itu, merasa terhina dan dihina langsung oleh korban yang telah

mengungkit-ungkit masa lalu, sehingga saat itu timbullah niat dan rencana

terdakwa untuk membunuh korban LISBON HASIHOLAN SIMBOLON,

dan ketika korban mengajak terdakwa main catur “ayo kita main catur

kepiting...”, taruhan tuak satu kong satu plat”dan terdakwa pun

menjawab “Ayo...” karena terdakwa mengetahui korban sudah dalam

keadaan mabuk berat ;

- Bahwa kemudian korbanpun berpindah tempat duduk kesebelah kiri saksi

Jainal Silaban berhadap-hadapan dengan terdakwa, lalu menyusun buah

catur masing-masing korban catur warna putih terdakwa catur warna

hitam, oleh karena saksi Jainal Silaban dan Harangan Limbong pergi

pulang meninggal warung tuak tersebut, maka pada saat terdakwa dan

korban sedang bermain catur itu saksi Harman Silaban masih duduk

disebelah kanan korban, sedangkan saksi Martua Tamba tetap duduk

disebelah kiri terdakwa, selanjutnya terdakwa dan korbanpun memesan

satu kong tuak sebagai taruhan dan diletakkan diatas meja ;

- Bahwa ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

11

- Bahwa setelah terdakwa dan korban menjalankan beberapa langkah

bermain catur itu, ternyata posisi catur korban kalah/langkah catur korban

mati, dan karena catur korban sudah kalah, lalu terdakwa berkata “homa

mambayar tuakki (kaulah yang membayar tuak itu)?”, tetapi korban

menjawab “dang olo ahu mambayar tuakki. Alana dang mate dope catur

I” (saya tidak mau mebayar tuak itu, karena caturnya belum mati),

terdakwa balas “berengma... dang mate dope nimmu (lihatlah dulu

caturnya, tidak mati kau bilang (sambil menunjuk posisi caturnya)?

akan tetapi korban tetap ngotot kalau langkah caturnya belum mati, lalu

terdakwa berdiri dan beranjak kesamping kanan warung tuak untuk

membuang ludah kesebelah kanan dan kembali ketempat duduk bermain

catur itu, namun terdakwa memperhatikan/melihat posisi buah catur dari

korban sudah berubah dari sebelumnya yakni pion yang ada didepan raja

sudah tidak ada lagi, sehingga terdakwa bertanya “boasa dang adong

nadijoloni rajai nakkaning, molo songoni posisina dang mate bei, alana

adongdo pion disi, bayarma tuak i, alana nungga talu ho... (mana pion

yang ada didepan raja tadi...? kalau begitu posisinya memang tidak

mati, bayarlah tuak itu karena kamu udah kalah) namun korban tetap

tidak mau membayar tuak satu kong itu;

- Bahwa oleh korban yang sudah kalah dalam permainan catur dan tidak

mau membayar tuak yang satu kong itu, terdakwa dan korban bertengkar

mulut, lalu saksi Harman Silaban mengatakan jangan karena tuak satu

kong itu orang lae berkelahi, udah biar saya aja yang bayar tuak itu..?

dengan suara keras dan marah terdakwa berkata tidak usah... kami yang

main,,, kalau dia tidak mau bayar, biar aku aja yang bayar nanti, maka

terdakwa pun membayar tuak yang satu kong itu, lalu saksi Harman

Silaban pun pergi langsung pulang kerumahnya ;

- Bahwa korban yang telah menghina terdakwa didepan umum, tidak mau

mengakui kekalahannya serta tidak mau membayar tuak yang satu kong

itu, membuat terdakwa naik emosinya, sehingga rencana terdakwa untuk

membunuh korban itu semakin kuat, maka terdakwa pun pulang

kerumahnya dengan mengendarai sepeda motor miliknya mengambil pisau

belati di dalam lemari dapur ;

- Bahwa ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

12

- Bahwa selanjutnya lebih kurang 10 ( sepuluh ) menit terdakwa naik sepeda

motor dengan pisau belati disimpan di dalam kantong celana belakangnya

kembali menuju warung tuak itu untuk menemui korban LISBON

HASIHOLAN SIMBOLON yang masih tetap duduk ditempat itu, dari

jarak ± 10 meter dari warung tuak itu terdakwa memarkirkan sepeda

motornya dan dengan berjalan kaki mendatangi korban, selanjutnya

terdakwa dengan emosi dan amarahnya bertanya kepada korban yang

masih dalam keadaan duduk “dang olo ho mambayar (kau tidak mau

membayar...?)korban jawab “daong (tidak)” hingga dua kali terdakwa

bertanya kepada korban, jawaban korban selalu tetap tidak mau

membayar;

- Bahwa mendengar jawaban korban yang selalu tidak mau membayar tuak

itu, terdakwa yang sudah dalam keadaan marah dan emosi tinggi, dan saksi

Martua Tamba yang masih duduk di warung tuak itu melihat terdakwa

tiba-tiba dengan tangan kanannya mengambil sebilah pisau belati dari

kantong belakang celananya langsung menusukkan atau menikamkan

pisau belati itu ke samping kanan perut korban sebanyak satu kali dan

menusukkan atau menikamkan pisau belati itu perut sebelah kanan bagian

atas sebanyak satu kali yang masih dalam keadaan duduk, lalu terdakwa

pun menusukkan pisau belati itu bagian pinggang sebelah kanan sebanyak

satu kali, lalu korban berusaha bangkit dan berjalan keluar dari warung

tuak itu, namun terdakwa kembali lagi menusuk bagian atas pinggang

korban sebanyak satu kali;

- Bahwa setelah itu terdakwa pulang kerumahnya dan dengan menggunakan

sepeda motor terdakwa pergi menuju Aek Kanopan, langsung menuju

tempat kost anak terdakwa yang ada dikampung Toba, lalu didepan pintu

kost itu anak terdakwa bertanya “ngapain bapak malam-malam gini..?”

terdakwa jawab “bapak baru menikam orang (sambil meletakkan pisau

belati)dansimpan dulu pisau ini”, tidak berapa lama kemudian

terdakwapun berangkat kearah Damuli Pekan Kec. Kualuh Selatan Kab.

Labuhan Batu Utara;

- Bahwa terdakwa sebelum melaksanakan rencananya untuk membunuh

korban, masih mempunyai waktu yang cukup untuk berpikir atau

memikirkannya secara tenang untuk tidak melaksanakan niatnya tersebut,

karena ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

13

karena terdakwa pada saat itu masih sempat bertanya kepada korban

sebanyak dua kali apakah korban mau membayar tuak taruhan itu atau

tidak atau setidak-tidaknya terdakwa memiliki waktu yang cukup untuk

membatalkan niatnya tersebut, akan tetapi oleh karena terdakwa sudah

dibalut emosi yang tinggi dan sakit hati kepada korban karena dibilang

ditakuti, maka terdakwa tetap melaksanakan niatnya itu;

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut menyebabkan korban LISBON

HASIHOLAN SIMBOLON, meninggal dunia, sesuai dengan VER

(Visum Et Repertum) yang dibuat dan ditandatangani oleh dibawah

sumpah jabatan dr.FERDINAND POHAN dokter pada Klinik Flora yang

menerangkan sebagai berikut :

Hasil Pemeriksaan Kedapatan sebagai berikut :

1.1. Pemeriksaan Fisik Luar :

- Kesadaran : Mati

Pupil Medreasis

Reflek Cahaya Kanan (-) Kiri (-) tidak ada

TD Tidak ada / tidak teraba

Nadi tidak teraba

Pasien dinyatakan meninggal dunia pukul 00.00 wib

- Kepala, Leher : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan

- Dada : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan.

- Perut : ditemukan 2 luka tusuk sebagai berikut luka tusuk serong kanan

padaperut samping kanan dengan panjang 1 cm, lebar 0,5 cm dalam 13

cm,luka tusuk serong kanan pada perut atas dengan panjang 1 cm, lebar

0,5 cm dalam 13 cm;

- Punggung : ditemukan 2 luka tusuk pada punggung, sebagai berikut 1 luka

tusukvertiksl dekat tulang punggung dengan panjang 2 cm, lebar 0,5

cm,dalam 13 cm, 1 luka tusuk serong kiri pada punggung sebelah

kanandengan panjang 2 cm, lebar 0,5 cm dalam 13 cm

- Anggota gerak atas : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan

- Anggota gerak bawah : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan

1.2. Pendapatan

- Perut : ditemukan 2 luka tusuk sebagai berikut luka tusuk serong kanan pada

perut……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

14

perut samping kanan dengan panjang 1 cm, lebar 0,5 cm dalam 13 cm,luka

tusuk serong kanan pada perut atas dengan panjang 1 cm, lebar 0,5 cm

dalam 13 cm;

- Punggung : ditemukan 2 luka tusuk pada punggung, sebagai berikut 1 luka

tusukvertikal dekat tulang punggung dengan panjang 2 cm, lebar 0,5

cm,dalam 13 cm, 1 luka tusuk serong kiri pada punggung sebelah

kanandengan panjang 2 cm, lebar 0,5 cm dalam 13 cm

1.3. Kesimpulan

- Kemungkinan penyebab kematian adalah ruda paksa (benda tajam);

Berdasarkan Surat Keterangan yang dibuat dan ditandatangani oleh dibawah

sumpah jabatan dr. FERDINAND POHAN pimpinan pada KLINIK

FLORA yang menerangkan sebagai berikut :

- Nama : Lisbon Hasiholan Simbolon

- Umur : 33 Tahun;

- Pekerjaan : Petani ;

- Agama : Kristen;

- Alamat : Dusun Parsaoran Desa Simangalam Kec. Kualuh Selatan Kan.

Labura . Setelah korban tiba di Klinik Flora Aek Kanopan, dilakukan

pemeriksaan (sesuai VER ) dan setelah diperiksa pada pukul 00.00 Wib

korban dinyatakan meninggal dunia.

Berdasarkan Surat Keterangan Kematian nomor : 474.3/973/Pem/2013

tanggal 12 Nopember 2013, yang dibuat dan ditandatangani oleh

ARSIANUS MARPAUNG, Kepala Desa Simangalam Kec. Kualuh

Selatan Kab. Labura, yang menerangkan bahwa :

- Nama : Lisbon Hasiholan Simbolon;

- Jenis kelamin : laki-laki

- Tempat / tgl lahir : Rianate, 31 Juli 1979

- Umur : 33 Tahun

- Pekerjaan : Petani

- Agama : Kristen

- Alamat : Dsn Parsaoran Ds Simangalam Kec. Kualuh Selatan Kab.

Labura ;

Benar nama tersebut diatas kami ketahui telah meninggal dunia pada :

- Hari : Minggu (Malam Senin) ;

- Tanggal ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

15

- Tanggal : 10 Nopember 2013 ;

- Pukul : 22.30 Wib ;

- Bertempat di : Dusun Parsaorang Simangalam;

Dan telah dikebumikan : Pada hari Selasa tanggal 12 Nopember 2013, dipekuburan

( tanah Wakaf ) Umum Kristen Dsn Barisan Rel Desa Simangalam.

----- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 338

KUHPidana ;

ATAU

KEDUA

Bahwa terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias KEPITING pada

hari Minggu tanggal 10 November 2013 sekira pukul 22.00 Wib, atau setidak-tidaknya

pada suatu hari pada bulan November 2013 tepatnya di teras warung tuak di Dusun

Barisan Rel Kereta Api desa Simangalam Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan

Batu Utara atau setidak - tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam

daerah hukum Pengadilan Negeri Rantau Prapat dengan sengaja melakukan

penganiayaan yang mengakibatkan kematian orang yaitu korbanLISBON

HASIHOLAN SIMBOLON, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara-cara

sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Minggu tanggal 10 November 2013 sekira pukul 21.00 wib,

terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias KEPITING datang

kewarung tuak marga Situmorang untuk minum tuak, tepat di teras warung tuak itu

terdakwa langsung mengambil tempat duduk bangku panjang disebelah kiri saksi

Harangan Limbong yang berhadap-hadapan dengan saksi Harman Silaban dan Jainal

Silaban yang duduk bersama membelakangi rel kereta api, lalu terdakwapun

memesan segelas tuak, di belakang meja tempat duduk terdakwa itu saksi Alex Sirait

dan Walman Silaban duduk dalam satu meja sedang minum tuak sambil bermain

gitar dan bernyanyi, kemudian saksi Martua Tamba dan saksi Oskar Togatorop

datang ke warung tuak itu, lalu saksi Martua Tamba mengambil tempat duduk

disamping kiri terdakwa sedangkan saksi Oskar Togatorop mengambil tempat duduk

dibangku meja kecil yang ada didepan meja terdakwa;

- Bahwa tidak beberapa lama kemudian korban LISBON HASIHOLAN SIMBOLON

datang kewarung tuak itu dan duduk disamping kanan saksi Harman Silaban

dengan posisi duduk berhadap-hadapan dengan saksi Harangan Limbong, lalu korban

memesan……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

16

memesan satu gelas tuak kepada saksi Nopendi Parsaoran Situmorang (pemilik

warung tuak) yang duduk di depan pintu rumahnya, setelah pesanan tuak itu datang

korbanpun langsung menenggak tuak itu sebanyak satu kali. kemudian saksi

HARMAN SILABAN meminta tambul daging kepada saksi Oskar Togatorop yang

ada dimejanya, lalu saksi Oskar Togatorop meletakkan tambul daging itu diatas meja

dihadapan saksi Harman Silaban, dan korban meminta tambul daging itu kepada saksi

Harman Silaban dengan mengatakan “minta dulu tambul itu lae... nanti dimakan si

kepiting karena ianya ditakuti”, sambil korban mengambil dan memakan tambul

daging itu;

- Bahwa terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias KEPITING

yang mendengar langsung perkataan/ucapan korban “ditakuti”itu, terdakwamenjadi

terkejut, kaget, marah serta merasa terhina dan dihina langsung oleh korban yang

telah mengungkit-ungkit masa lalu, apalagi diucapkan korban didepan umum

(diwarung tuak itu) dengan spontan terdakwa teringat akan dimasa lalu lebih kurang

3 (tiga) tahun yang lalu keluarga terdakwa oleh seluruh masyarakat beragama kristen

Desa Simangalam mengatakan sebagai “Parbegu Ganjang” memiliki ilmu (orang

pintar/dukun/guna-guna) sehingga keluarga terdakwa dikucilkan dari pergaulan

masyarakat, sampai masyarakat mengumpul uang untuk memanggil orang pintar

untuk memeriksa setiap rumah warga yang diduga memiliki “begu ganjnag”

termasuk rumah terdakwa yang diperiksa, apalagi korban Lisbon Hasiholan

Simbolon lebih kurang 3 (tiga ) tahun yang lalu sering langsung mengatakan

terdakwa, “ditakuti” padahal setelah rumah terdakwa diperiksa oleh orang pintar

ternyata rumah terdakwa tidak terbukti ada memelihara atau memliki “begu

ganjang” sebagaimana tuduhan masyarakat tersebut;

- Bahwa terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias KEPITING

yang mendengar langsung perkataan/ucapan korban “ditakuti”itu, merasa terhina

dan dihina langsung oleh korban yang telah mengungkit-ungkit masa lalu, sehingga

saat itu timbullah niat dan rencana terdakwa untuk membunuh korban LISBON

HASIHOLAN SIMBOLON, dan ketika korban mengajak terdakwa main catur “ayo

kita main catur kepiting...?, taruhan tuak satu kong satu plat”dan terdakwa pun

menjawab “Ayo...”, karena terdakwa mengetahui korban sudah dalam keadaan

mabuk berat;

- Bahwa kemudian korbanpun berpindah tempat duduk kesebelah kiri saksi Jainal

Silaban berhadap – hadapan dengan terdakwa, lalu menyusun buah catur masing -

masing……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

17

masing korban catur warna putih terdakwa catur warna hitam, oleh karena saksi Jainal

Silaban dan Harangan Limbong pergi pulang meninggal warung tuak tersebut, maka

pada saat terdakwa dan korban sedang bermain catur itu saksi Harman Silaban masih

duduk disebelah kanan korban, sedangkan saksi Martua Tamba tetap duduk disebelah

kiri terdakwa, selanjutnya terdakwa dan korbanpun memesan satu kong tuak sebagai

taruhan dan diletakkan diatas meja;

- Bahwa setelah terdakwa dan korban menjalankan beberapa langkah bermain catur

itu, ternyata posisi catur korban kalah/ langkah catur korban mati, dan karena catur

korban sudah kalah, lalu terdakwa berkata “homa mambayar tuakki (kaulah yang

membayar tuak itu)”, tetapi korban menjawab “dang olo ahu mambayar tuakki

alana dang mate dope catur i (saya tidak mau mebayar tuak itu, karena caturnya

belum mati), terdakwa balas “berengma... dang mate dope nimmu.? (lihatlah dulu

caturnya, tidak mati kau bilang (sambil menunjuk posisi caturnya)? akan tetapi

korban tetap ngotot kalau langkah caturnya belum mati, lalu terdakwa berdiri dan

beranjak kesamping kanan warung tuak untuk membuang ludah kesebelah kanan dan

kembali ketempat duduk bermain catur itu, namun terdakwa memperhatikan/melihat

posisi buah catur dari korban sudah berubah dari sebelumnya yakni pion yang ada

didepan raja sudah tidak ada lagi, sehingga terdakwa bertanya “boasa dang adong

nadijoloni rajai nakkaning, molo songoni posisina dang mate bei, alana adongdo

pion disi, bayarma tuak i, alana nungga talu ho... (mana pion yang ada didepan

raja tadi...? kalau begitu posisinya memang tidak mati, bayarlah tuak itu karena

kamu udah kalah) namun korban tetap tidak mau membayar tuak satu kong itu;

- Bahwa oleh korban yang sudah kalah dalam permainan catur dan tidak mau

membayar tuak yang satu kong itu, terdakwa dan korban bertengkar mulut, lalu saksi

Harman Silaban mengatakan jangan karena tuak satu kong itu orang lae berkelahi,

udah biar saya aja yang bayar tuak itu..? dengan suara keras dan marah terdakwa

berkata tidak usah... kami yang main,,, kalau dia tidak mau bayar, biar aku aja

yang bayar nanti, maka terdakwa pun membayar tuak yang satu kong itu, lalu saksi

Harman Silaban pun pergi langsung pulang kerumahnya;

- Bahwa korban yang telah menghina terdakwa didepan umum, tidak mau mengakui

kekalahannya serta tidak mau membayar tuak yang satu kong itu, membuat terdakwa

naik emosinya, sehingga rencana terdakwa untuk membunuh korban itu semakin

kuat, maka terdakwa pun pulang kerumahnya dengan mengendarai sepeda motor

miliknya mengambil pisau belati di dalam lemari dapur ;

- Bahwa ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

18

- Bahwa selanjutnya lebih kurang 10 (sepuluh) menit terdakwa naik sepeda motor

dengan pisau belati disimpan di dalam kantong celana belakangnya kembali menuju

warung tuak itu untuk menemui korban LISBON HASIHOLAN SIMBOLON yang

masih tetap duduk ditempat itu, dari jarak ± 10 meter dari warung tuak itu terdakwa

memarkirkan sepeda motornya dan dengan berjalan kaki mendatangi korban,

selanjutnya terdakwa dengan emosi dan amarahnya bertanya kepada korban yang

masih dalam keadaan duduk “dang olo ho mambayar (kau tidak mau

membayar...?)korban menjawab “daong (tidak)” hingga dua kali terdakwa bertanya

kepada korban, jawaban korban selalu tetap tidak mau membayar;

- Bahwa mendengar jawaban korban yang selalu tidak mau membayar tuak itu,

terdakwa yang sudah dalam keadaan marah dan emosi tinggi, dan saksi Martua

Tamba yang masih duduk di warung tuak itu melihat terdakwa tiba-tiba dengan

tangan kanannya mengambil sebilah pisau belati dari kantong belakang celananya

langsung menusukkan atau menikamkan pisau belati itu ke samping kanan perut

korban sebanyak satu kali dan menusukkan atau menikamkan pisau belati itu perut

sebelah kanan bagian atas sebanyak satu kali yang masih dalam keadaan duduk, lalu

terdakwa pun menusukkan pisau belati itu bagian pinggang sebelah kanan sebanyak

satu kali, lalu korban berusaha bangkit dan berjalan keluar dari warung tuak itu,

namun terdakwa kembali lagi menusuk bagian atas pinggang korban sebanyak

satu kali ;

- Bahwa setelah itu terdakwa pulang kerumahnya dan dengan menggunakan sepeda

motor terdakwa pergi menuju Aek Kanopan, langsung menuju tempat kost anak

terdakwa yang ada dikampung Toba, lalu didepan pintu kost itu anak terdakwa

bertanya “ngapain bapak malam-malam gini..?” terdakwa jawab “bapak baru

menikam orang (sambil meletakkan pisau belati)”dan“simpan dulu pisau ini”,

tidak berapa lama kemudian terdakwapun berangkat kearah Damuli Pekan Kec.

Kualuh Selatan Kab. Labuhan Batu Utara;

- Bahwa terdakwa sebelum melaksanakan rencananya untuk membunuh korban, masih

mempunyai waktu yang cukup untuk berpikir atau memikirkannya secara tenang

untuk tidak melaksanakan niatnya tersebut, karena terdakwa pada saat itu masih

sempat bertanya kepada korban sebanyak dua kali apakah korban mau membayar

tuak taruhan itu atau tidak atau setidak-tidaknya terdakwa memiliki waktu yang

cukup untuk membatalkan niatnya tersebut, akan tetapi oleh karena terdakwa sudah

dibalut emosi yang tinggi dan sakit hati kepada korban karena dibilang ditakuti, maka

terdakwa tetap melaksanakan niatnya itu;

- Bahwa……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

19

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut menyebabkan korban LISBON

HASIHOLAN SIMBOLON, meninggal dunia, sesuai dengan VER (Visum Et

Repertum) yang dibuat dan ditandatangani oleh dibawah sumpah jabatan

dr.FERDINAND POHAN dokter pada Klinik Flora yang menerangkan sebagai

berikut :

1.1. Pemeriksaan Fisik Luar :

- Kesadaran : Mati

Pupil Medreasis

Reflek Cahaya Kanan (-) Kiri (-) tidak ada

TD Tidak ada / tidak teraba

Nadi tidak teraba

Pasien dinyatakan meninggal dunia pukul 00.00 wib

- Kepala, Leher : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan

- Dada : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan

- Perut : ditemukan 2 luka tusuk sebagai berikut luka tusuk serong kanan

padaperut samping kanan dengan panjang 1 cm, lebar 0,5 cm dalam 13

cm,luka tusuk serong kanan pada perut atas dengan panjang 1 cm, lebar 0,5

cm dalam 13 cm;

- Punggung : ditemukan 2 luka tusuk pada punggung, sebagai berikut 1 luka

tusukvertiksl dekat tulang punggung dengan panjang 2 cm, lebar 0,5

cm,dalam 13 cm, 1 luka tusuk serong kiri pada punggung sebelah

kanandengan panjang 2 cm, lebar 0,5 cm dalam 13 cm

- Anggota gerak atas : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan

- Anggota gerak bawah : Tidak dijumpai tanda-tanda kekerasan

1.2. Pendapatan

- Perut : ditemukan 2 luka tusuk sebagai berikut luka tusuk serong kanan

padaperut samping kanan dengan panjang 1 cm, lebar 0,5 cm dalam 13

cm,luka tusuk serong kanan pada perut atas dengan panjang 1 cm, lebar 0,5

cm dalam 13 cm;

- Punggung : ditemukan 2 luka tusuk pada punggung, sebagai berikut 1 luka

tusukvertiksl dekat tulang punggung dengan panjang 2 cm, lebar 0,5

cm,dalam 13 cm, 1 luka tusuk serong kiri pada punggung sebelah kanan

dengan panjang 2 cm, lebar 0,5 cm dalam 13 cm.

1.3 Kesimpulan ………

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

20

1.3. Kesimpulan

- Kemungkinan penyebab kematian adalah ruda paksa (benda tajam);

Berdasarkan Surat Keterangan yang dibuat dan ditandatangani oleh dibawah sumpah

jabatan dr. FERDINAND POHAN pimpinan pada KLINIK FLORA yang

menerangkan sebagai berikut :

- Nama : Lisbon Hasiholan Simbolon

- Umur : 33 Tahun;

- Pekerjaan : Petani ;

- Agama : Kristen;

- Alamat : Dusun Parsaoran Desa Simangalam Kec. Kualuh Selatan Kan. Labura

Setelah korban tiba di Klinik Flora Aek Kanopan, dilakukan pemeriksaan (sesuai

VER ) dan setelah diperiksa pada pukul 00.00 Wib korban dinyatakan meninggal

dunia.

Berdasarkan Surat Keterangan Kematian nomor : 474.3/973/Pem/2013 tanggal 12

Nopember 2013, yang dibuat dan ditandatangani oleh ARSIANUS MARPAUNG,

Kepala Desa Simangalam Kec. Kualuh Selatan Kab. Labura, yang menerangkan

bahwa :

Nama : Lisbon Hasiholan Simbolon;

Jenis kelamin : laki-laki

Tempat / tgl lahir : Rianate, 31 Juli 1979

Umur : 33 Tahun

Pekerjaan : Petani

Agama : Kristen

Alamat : Dsn Parsaoran Ds Simangalam Kec. Kualuh Selatan Kab. Labura Benar

nama tersebut diatas kami ketahui telah meninggal dunia pada :

- Hari : Minggu (Malam Senin) ;

- Tanggal : 10 Nopember 2013 ;

- Pukul : 22.30 Wib ;

- Bertempat di : Dusun Parsaorang Simangalam;

Dan telah dikebumikan : Pada hari Selasa tanggal 12 Nopembewr 2013, dipekuburan

( tanah Wakaf ) Umum Kristen Dsn Barisan Rel Desa Simangalam.

-----Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351

ayat (3) KUHPidana;

II. Tuntutan ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

21

II. Tuntutan Pidana Jaksa Penuntut Umum tanggal 08 Mei 2014 Nomor

Reg. Perkara : PDM – 21/RP-RAP/02/2014 yang menuntut Terdakwa sebagai

berikut :

1. Menyatakan terdakwa Edison Simamora Alias Pak Tuppal alias Kepiting

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

“Dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain yaitu korban Lisbon

Hasiholan Simbolon” sebagaimana dalam dakwaan Subsidair melanggar

pasal 338 KUHP;

2. Menjatukan pidana penjara terhadap terdakwa Edison Simamora Alias Pak

Tuppal alias Kepiting dengan pidana penjara selama 12 (dua belas) tahun

dikurangi selama terdakwa ditahan dengan perintah agar terdakwa tetap

ditahan;

3. Menyatakan barang bukti berupa :

- Sebilah pisau belati bergagang kayu dengan panjang lebih kurang 10 cm;

- 1 (satu) potong celana pendek kantong samping kanan dan kiri warna biru

langit;

- 1 (satu) potong celana lea warna biru langit yang berlumuran darah;

- 1 (satu) potong kaos warna biru langit yang berlumuran darah,

Dirampas untuk dimusnahkan;

- 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda Supra fit tanpa plat, warna hitam,

dikembalikan kepada yang berhak yaitu terdakwa Edison Simamora;

4. Menetapkan agar terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp. 1.000.- (seribu rupiah) ;

III. Pembelaan Terdakwa secara lisan yang pada pokoknya mohon agar terhadap

terdakwa dijatuhkan hukuman yang seringan-ringannya, karena terdakwa mengakui

dan menyesal atas perbuatannya ;

IV. Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat tanggal 02 Juli 2014 Nomor : 123/

Pid.B/2014/PN.RAP. yang amarnya berbunyi sebagai berikut ;

1. Menyatakan terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias

KEPITING, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

tindak pidana sebagaimana dimaksudkan dalam dakwaan Kesatu Primair ;

2. Membebaskan terdakwa dari dakwaan Kesatu Primair tersebut ;

3. Menyatakan……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

22

3. Menyatakan terdakwa EDISON SIMAMORA Alias PAK TUPPAL Alias

KEPITING, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

tindak pidana “PEMBUNUHAN” ;

4. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 11

Tahun ;

5. Menetapkan lamanya terdakwa telah ditahan dikurangkan seluruhnya dari

pidana yang dijatuhkan;

6. Memerintahkan terdakwa tetap ditahan;

7. /Menentapkan barang bukti berupa :

- 1 (satu) bilan pisau belati bergagang kayu panjang 10 cm;

- 1 (satu) potong celana pendek warna biru langit;

- 1 (satu) potong celana lea warna biru langit berlumuran darah;

- 1 (satu) potong baju kaos warna biru langit berlumuran darah ;

Dimusnahkan;

- 1 (satu) unit sepeda motor merk Honda supra fit tanpa plat, warna hitam;

Dikembalikan kepada terdakwa Edison Simamora;

8. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp. 5. 000.- (lima ribu rupiah) ;

V. Akta permintaan Banding, dari Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 08

Juli 2014 Nomor : 123/Pid.B/2014/PN.RAP. yang ditanda tangani oleh :

MEGAWATI SIMBOLON, SH. pada Pengadilan Negeri Rantau Prapat yang

menerangkan bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan

banding terhadap putusan pengadilan tersebut, permintaan banding mana telah

diberitahukan dengan sempurna kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 22

Juli 2014 ;----------------------------------------------------------------------------------------

VI. Akta permintaan Banding, dari Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 08 Juli 2014

Nomor : 123/Pid.B/2014/PN.RAP. yang ditanda tangani oleh : MEGAWATI

SIMBOLON, SH. pada Pengadilan Negeri Rantai Prapat yang menerangkan bahwa

Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan

pengadilan tersebut, permintaan banding mana telah diberitahukan dengan

sempurna kepada Terdakwa pada tanggal 25 Juli 2014 ;--------------------------------

VII. Memori ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

23

VII. Memori Banding, dari Jaksa Penuntut Umum, yang diterima di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri Rantau Prapat pada tanggal 04 Agustus 2014 oleh :

MEGAWATI SIMBOLON, SH. Panitera / Sekretaris pada Pengadilan Negeri

Rantau Prapat tersebut, yang mana telah diberitahukan dengan sempurna kepada

Terdakwa pada tanggal 20 Agustus 2014 ; ------------------------------------------------

VIII. Surat pemberitahuan, untuk mempelajari berkas perkara yang

ditujukan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa masing – masing pada

tanggal 05 Agustus 2014 kepadanya telah diberikan kesempatan untuk membaca

dan mempelajari berkas perkara Nomor : 123/Pid.B/2014/PN.RAP. terhitung

selama 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal pemberitahuan tersebut sebelum berkas

dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan ; -----------------------------------------------------

-------Menimbang, bahwa permintaan dan pemeriksaan banding oleh Jaksa Penuntut

Umum dan Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta

syarat - syarat yang ditentukan dalam Undang - Undang, oleh karena itu

permohonan banding tersebut secara Yuridis Formal dapat diterima ; ---------------

-------Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam Memori Bandingnya

tertanggal 04 Agustus 2014 yang pada pokoknya mengajukan alasan dan

permohonan sebagai berikut : -----------------------------------------------------------------

1. Menerima permohonan Kontra Memori Banding dari Jaksa Penuntut Umum ; --

2. Menyatakan terdakwa EDISON SIMAMORA alias PAK TUPPAL alias

KEPITING terbukti bersalah melakukan Tindak Pidana “Dengan sengaja

menghilangkan nyawa orang lain” sebagaimana dakwaan Subsidair

melanggar pasal 338 KUHPidana ;

3. Menjatuhkan pidana penjara terdakwa EDISON SIMAMORA alias PAK

TUPPAL alias KEPITING dengan pidana penjara selama 12 (dua belas) Tahun

atau sesuai dengan apa yang kami mintakan dalam Surat Tuntutan pidana yang

telah kami bacakan dan diajukan pada hari Rabu tanggal 02 Juli 2014 ;

-------Menimbang, bahwa keberatan dan alasan Jaksa Penuntut Umum

dalam Memori Banding tersebut tidak terdapat alasan-alasan Hukum untuk

membatalkan putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat tanggal 02 Juli 2014

Nomor : 123/Pid.B/2014/PN.RAP. oleh karena itu alasan - alasan atau keberatan -

keberatan Jaksa Penuntut Umum dalam Memori Banding tersebut haruslah

dikesampingkan ; -------------------------------------------------------------------------------

------ Menimbang, ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

24

-------Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama

berkas perkara dan Berita Acara persidangan dan Berita Acara penyidikan dan

putusan resmi putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat tanggal 02 Juli 2014

Nomor : 123/Pid.B/2014/PN.RAP. maka Pengadilan Tinggi sependapat dengan

pertimbangan Hukum Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya, bahwa Terdakwa

terbukti dengan sah dan menyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana

sebagaimana didakwakan kepadanya dan pertimbangan Hukum Hakim Tingkat

Pertama telah tepat dan benar sehingga diambil alih dan dijadikan sebagai

pertimbangan Hukum Pengadilan Tinggi Sendiri dalam memutus perkara ini dalam

tingkat Banding ;--------------------------------------------------------------------------------

-------Menimbang, bahwa dengan mengambil alih pertimbangan Hukum Hakim

Tingkat Pertama, maka Pengadilan Tinggi dapat Mempertahankan dan

Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Rantau tanggal 02 Juli 2014

Nomor : 123/Pid.B/2014/PN.RAP. yang dimintakan banding tersebut ; ----------------

-------Menimbang, bahwa karena Terdakwa berada dalam tahanan, maka Pengadilan

Tinggi memerintahkan supaya Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; ----------------

----- Menimbang, bahwa masa penangkapan dan penahanan Terdakwa dikurangkan

seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; ----------------------------------------------------

-------Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan

dipidana, maka Terdakwa harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara dalam

kedua tingkat peradilan ; -----------------------------------------------------------------------

-------Memperhatikan pasal 338 KUHP dan UU No. 8 Tahun 1981 tentang

KUHAP serta Peraturan Hukum lain yang berhubungan dengan perkara ini ;---------

---------------------------M E N G A D I L I ------------------------ ----- Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat

Hukum Terdakwa ; ----------------------------------------------------------------------

----- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat tanggal

02 Juli 2014 Nomor : 123/Pid.B/2014/PN.RAP. yang dimintakan banding

tersebut ;-----------------------------------------------------------------------------------

----- Menetapkan agar Terdakwa tetap dalam tahanan ; ----------------------------------

----- Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat

peradilan yang untuk tingkat banding ini sebesar Rp. 2.500.- (dua ribu lima

ratus rupiah) ; -----------------------------------------------------------------------------

------ DEMIKIANLAH, ……..

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN

25

-------DEMIKIANLAH, diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 09 September 2014 oleh Kami :

SAUT H. PASARIBU, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan

sebagai Hakim Ketua Majelis, SAMA RAJA MARPAUNG, SH. dan

JANNES ARITONANG , SH. MH. masing – masing sebagai Hakim Anggota, yang

ditunjuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam pemeriksaan perkara

tingkat banding berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 03

September 2014 Nomor : 486/PID/2014/PT.MDN. Putusan mana telah diucapkan

dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 16 September 2014

oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Hakim – Hakim Anggota tersebut serta

dibantu Hj. DIANA SYAHPUTRI NASUTION, SH. Panitera Pengganti pada

Pengadilan Tinggi Medan, akan tetapi tanpa dihadiri Jaksa Penuntut Umum mau pun

Terdakwa ; ----------------------------------------------------------------------------------------------

Hakim- Hakim Anggota, Hakim Ketua,

ttd. ttd.

SAMA RAJA MARPAUNG, SH. SAUT H. PASARIBU, SH.

ttd. JANNES ARITONANG , SH.MH.

Panitera Pengganti,

ttd.

Hj. DIANA SYAHPUTRI NASUTION, SH.

PENGADIL

AN T

INGGI M

EDAN