penetapan kriteria ketuntasan minimal (kkm)
DESCRIPTION
Materi Workshop Penyusunan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)TRANSCRIPT
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan Analisis Pencapaiannya
MADRASAH ALIYAH AL-FURQON CIMERAKSelasa, 8 Oktober 2013
Dadan Nasrullah
Penetapan KKM
Analisis Pencapaian
KKM
Langkah Kegiatan
5’• Pengantar
15’• Simulasi
40’• Kerja Kelompok
10’• Kesimpulan
25’• Presentasi
25’• Saling Cermat
Langkah Kegiatan
Pengantar (5 menit)• Fasilitator menyampaikan tujuan yang harus dicapai melalui
kegiatan dalam sesi ini dan langkah-langkah kegiatan.
Simulasi (15 menit)• Fasilitator menunjukkan kriteria dan cara menentukan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) indikator pencapaian kompetensi (IPK), kompetensi dasar (KD), dan mata pelajaran (MP).
Kerja Kelompok (40 menit)
• Setiap kelompok bekerja untuk menentukan KKM suatu mata pelajaran dengan melakukan analisis ketercapaian KKM melalui ketercapaian indikator dan kompetensi dasar
Saling Cermat (25 menit)
• Peserta mencermati hasil kerja kelompok tentang Penentuan KKM. Hasil pencermatannya dituangkan dalam kertas plano dalam bentuk komentar, tanggapan, dan koreksi.
Presentasi (25 menit)• Beberapa kelompok yang dipilih secara acak mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya dan dilanjutkan dengan tanya jawab.
Kesimpulan (10 menit)
• Fasilitator meminta salah satu peserta untuk menyimpulkan sesi ini.
Tujuan Umum
Peserta mampu menganalisa dan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Tujuan Khusus
Mampu menetapkan kriteria ketuntasan minimal indikator pencapaian kompetensi (IPK)
Mampu menetapkan kriteria ketuntasan minimal standar kompetensi (SK)
Mampu menetapkan kriteria ketuntasan minimal kompetensi dasar (KD)
Mampu menetapkan kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran (MP)
Penetapan
riteriaK
etuntasanK
inimalM
Pengertian
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2007 Lampiran butir A.10);
KKM merupakan kriteria ketuntasan minimal yang harus dicapai siswa pada setiap mata pelajaran. Siswa yang belum mencapai KKM dikatakan belum tuntas.
Tujuan
Menentukan target kompetensi yang
harus dicapai siswaPatokan/ acuan/ dasar
dalam menentukan kompeten atau tidak kompetennya siswa
Fungsi
sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti
sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran
dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah
merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat
merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran
Rambu-rambuKKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran;
tidak bisa diubah pada tengah semester
KKM ditetapkan oleh guru mata pelajaran (forum MGMP)
Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100
Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100; target ketuntasan secara nasional minimal 75
Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah ketuntasan maksimal atau di bawah target nasional
Nilai KKM harus dicantumkan dalam LHBS
Proses
ditentukan oleh guru mata pelajaran (MGMP).
disyahkan oleh kepala sekolah/madrasah
Disosialisasikan kepada peserta didik,
orang tua, dinas pendidikan/
kemenag
Alur KerjaKepala Madrasah Wakil Kurikulum/ TPK Guru Mata Pelajaran/MGMP
Menugaskan Wakil Kurikulum/ TPK untuk menyusun
perencanakan penetapan KKM
Memberi arahan teknis tentang penetapan KKM
Memeriksa draf KKM yang telah ditetapkan oleh guru/ MGMP dan memberikan masukan untuk perbaikan
Menyetujui dan menandatangani dokumen
KKM yang dihasilkan
Sosialisasi KKM yang telah ditetapkan oleh guru/MGMP kepada orang tua dan peserta didik
Membuat perencanaan dan jadwal kegiatan penetapan
KKM
Menetapkan mekanisme yang akan digunakan untuk
penetapan KKM
Menggandakan dan mendistribusikan dokumen
KKM
Menyusun draf penetapan KKM sesuai mekanisme yang telah
dirumuskan
Melakukan perbaikan terhadap draft rumusan KKM
Mekanisme
KKM IPK
KKM KD
KKM SK
KKM MP
Nilai KKM
Nilai KKM IPK
• = Perhitung-an 3 Kriteria
Nilai KKM KD
• = Rata-rata Nilai KKM IPK
Nilai KKM SK
• = Rata-rata Nilai KKM KD
Nilai KKM Mata
Pelajaran
• = Rata-rata Nilai KKM SK
Kriteria
• Tinggi (?)• Sedang (?)• Rendah (?)
Kompleksitas
• Tinggi (?)• Sedang (?)• Rendah (?)
Daya Dukung
• Tinggi (?)• Sedang (?)• Rendah (?)
Intake Siswa
Penetapan KKM menggunakan:
Format A
Format A
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kriteria PencapaianKetuntasan Belajar Siswa
KriteriaKetuntasan
MinimalKompleksitas
Daya Dukung
Intake Siswa PPK PRAK
3.1. Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.a. Menyimpulkan gejala-gejala hantaran arus
listrik dalam berbagai larutan berdasarkan hasil pengamatan.
b. Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya.
c. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.
d. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
Kompleksitas
Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
• Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut:• guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik;• guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi;• guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan;• peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;• peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;• peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan;• waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki tingkat kesulitan
dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;
• tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar.
Contoh Penentuan Kompleksitas (1)
• SK– 2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam
perhitungan kimia (stoikiometri)• KD
– 2.2. Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan
• Indikator– Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
• Indikator ini memiliki kompleksitas yang TINGGI, karena untuk menentukan pereaksi pembatas diperlukan beberapa tahap pemahaman/ penalaran peserta didik dalam perhitungan kimia.
Contoh Penentuan Kompleksitas (2)
• SK– 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan
kimia• KD
– 1.1. Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron
• Indikator– Menentukan konfigurasi elektron berdasarkan tabel periodik atau
nomor atom unsur.• Indikator ini memiliki kompleksitas yang RENDAH karena tidak
memerlukan tahapan berpikir/ penalaran yang tinggi.
Daya Dukung
Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-
masing sekolah
• Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran;
• Ketersediaan ketenagaan, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah
Contoh Penentuan Daya Dukung• SK
– 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri
• KD– 3.3. Menjelaskan keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah keseimbangan dengan melakukan percobaan• Indikator
– Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran keseimbangan melalui percobaan.
• Daya dukung untuk Indikator ini TINGGI apabila sekolah mempunyai sarana prasarana yang cukup untuk melakukan percobaan, dan guru mampu menyajikan pembelajaran dengan baik. Tetapi daya dukungnya RENDAH apabila sekolah tidak mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau guru tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan baik
Intake Siswa
Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang bersangkutan
• Penetapan intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil:• seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru,• nilai Ujian Nasional/ Sekolah,• rapor SMP/MTs,• tes seleksi masuk atau psikotes;
• Penetapan intake di kelas XI dan XII• berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas
sebelumnya.
Menafsirkan Kriteria
Professional Judgement
Metode Kualitatif
Menggunakan Skala/Rentang
Menggunakan Poin/Skor
Metode Kuantitatif
Professional Judgement
dapat dikatakan hanya satu komponen yang mempengaruhi untuk mencapai ketuntasan maksimal 100 yaitu intake sedang. Jadi, guru dapat mengurangi
nilai menjadi antara 90 – 80
Kompleksitas
• = Rendah
Daya Dukung
• = Tinggi
Intake Siswa
• = Sedang
memberikan justifikasiterhadap indikator pencapaian yang
terdapat pada kompetensi dasar
Kompleksitas Daya Dukung Intake Siswa
Tinggi Tinggi Tinggi
Sedang Sedang Sedang
Rendah Rendah Rendah
Contoh: Nilai:
Kriteria Kompleksitas Daya Dukung Intake SiswaTinggi < 65 80 – 100 80 – 100
Sedang 65 – 79 65 – 79 65 – 79Rendah 80 – 100 < 65 < 65
Menggunakan Skala/Rentang
300 = jumlah skor terbesar kriteria100 = nilai ketuntasan maksimal
Kompleksitas
• (Tinggi)• = 58
Daya Dukung
• (Tinggi)• = 96
Intake Siswa
• (Sedang)• = 76
menganalisis setiap indikator, KD, dan SK
dengan menggunakan skala/ rentang 1 – 100 yang disepakati oleh
guru/ MGMP
Kriteria Kompleksitas Daya Dukung Intake Siswa
Tinggi 50 – 64 81 – 100 81 – 100
Sedang 65 – 80 65 – 80 65 – 80
Rendah 81 - 100 50 – 64 50 – 64
Contoh (menggunakan rentang pertama): Nilai:
Menggunakan Skala/Rentang
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kriteria PencapaianKetuntasan Belajar Siswa
KriteriaKetuntasan
MinimalKompleksitas
Daya Dukung
Intake Siswa PPK PRAK
3.1. Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
72 72
a. Menyimpulkan gejala-gejala hantaran arus listrik dalam berbagai larutan berdasarkan hasil pengamatan.
Rendah(80)
Tinggi(80)
Sedang(70)
76,6
b. Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya.
Sedang(70)
Tinggi(80)
Sedang(70)
73,3
c. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.
Tinggi(65)
Tinggi(80)
Rendah(65)
70
d. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
Tinggi(65)
Tinggi(80)
Rendah(65)
70
Menggunakan Skor/Poin
9 = jumlah skor terbesar kriteria100 = nilai ketuntasan maksimal
Kompleksitas
• (Rendah)• = 3
Daya Dukung
• (Tinggi)• = 3
Intake Siswa
• (Sedang)• = 2
menganalisis setiap indikator, KD, dan SK
dengan menggunakan skor/ poin 1, 2, dan 3
Kriteria Kompleksitas Daya Dukung Intake Siswa
Tinggi 1 3 3
Sedang 2 2 2
Rendah 3 1 1
Contoh: Nilai:
Menggunakan Skor/Poin
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kriteria PencapaianKetuntasan Belajar Siswa
KriteriaKetuntasan
MinimalKompleksitas
Daya Dukung
Intake Siswa PPK PRAK
3.1. Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
75 75
a. Menyimpulkan gejala-gejala hantaran arus listrik dalam berbagai larutan berdasarkan hasil pengamatan.
Rendah(3)
Tinggi(3)
Sedang(2)
88,9
b. Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya.
Sedang(2)
Tinggi(3)
Sedang(2)
77,8
c. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.
Tinggi(1)
Tinggi(3)
Rendah(2)
66,7
d. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
Tinggi(1)
Tinggi(3)
Rendah(2)
66,7
Kriteria yang DigunakanWakil Kepala Bidang Akademik/ Kurikulum dan Tim Pengembang Kurikulum
(TPK) MA Al-Furqon Cimerak menetapkan mekanisme penafsiran kriteria dalam penetapan KKM yakni dengan menggunakan SKOR atau POIN sebagai berikut:
Aspek yang Dianalisis Kriteria dan Skala PenilaianTinggi Sedang Rendah
Kompleksitas 1 2 3Daya Dukung 3 2 1Intake siswa 3 2 1
Jumlah Skor Kriteria 3 4 5 6 7 8 9
Nilai KKM 33,3 44,4 55,5 66,7 77,8 88,9 100
Contoh 1
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kriteria PencapaianKetuntasan Belajar Siswa
KriteriaKetuntasan
MinimalKompleksitas
Daya Dukung
Intake Siswa PPK PRAK
3.1. Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan. 75 75a. Menyimpulkan gejala-gejala hantaran arus
listrik dalam berbagai larutan berdasarkan hasil pengamatan.
3 3 2 88,9
b. Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya.
2 3 2 77,8
c. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik. 1 3 2 66,7
d. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
1 3 2 66,7
Contoh 2
Kompetensi Dasar dan IndikatorKriteria Pencapaian
Ketuntasan Belajar SiswaKriteria
Ketuntasan Minimal
Kompleksitas
Daya Dukung
Intake Siswa PPK PRAK
1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara
74
Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
3 3 2 88.9
Menguraikan pengertian bangsa dan unsur terbentuknya bangsa 1 2 2 55.6
Menganalisis pengertian negara dan unsur terbentuknya Negara 2 3 2 77.8
Tabel KKM
KomponenSemester
1 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 72 74
b. Akidah Ahlak 70 72
c. Fikih 65 67
d. Sejarah Kebudayaan Islam 60 62
2. Pendidikan Kewarganegaraan 60 62
3. Bahasa Indonesia 62 64
4. Bahasa Arab 70 72
Kelas: X
Ketuntasan Belajar• Ketuntasan belajar adalah tingkat ketercapaian kompetensi setelah
peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran yang diukur dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
• Siswa dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator, hasil belajar (IPK), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.
• Jika siswa tidak tuntas perlu diberi layanan remedial sedangkan yang sudah tuntas diberi pengayaan.
• Kegiatan remedial adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan untuk membantu siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan.
• Remedial dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif maupun jam tidak efektif.
• Penilaian kegiatan remedial dapat melalui tes maupun penugasan.
Tujuan Analisis
mengetahui tingkat ketercapaian KKM
yang telah ditetapkan
Manfaat Analisis
sebagai dasar untuk menetapkan KKM
pada tahun berikutnya
Data Analisis
KD yang dapat dicapai oleh 75% – 100% dari jumlah peserta didik pada kelas X, XI, atau
XII
KD yang dapat dicapai oleh 50% – 74% dari jumlah peserta didik pada kelas X, XI, atau
XII;
KD yang dapat dicapai oleh ≤ 49% dari
jumlah siswa peserta didik kelas X, XI, atau
XII.
Analisis Pencapaian
NoNAMA PESERTA DIDIK
Pencapaian Ketuntasan Belajar Peserta Didik Per KD
SK1 SK2
KD KD dst
1.1 1.2 …dst 2.1 2.2 …dst
PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK
KKM … … … … … … … … … … … …
1
2
3
4
dst
Frekuensi JumlahPeserta Didik
Rata-rata
≤ 49
50 - 74
75 - 100
≥ KKM SEKOLAH
Presentase yang tuntas
Rekapitulasi Pencapaian
Terima Kasih