pendahuluan new impct pdl15

Upload: budi-prasetya

Post on 05-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    1/24

    I; PENDAHULUAN

    A; Latar Belakang

    Dalam perkembangan di dunia industri, terutama yang berhubungan dengan

     penelitian bahan dan penggunaannya, maka dalam proses produksi banyak hal

    atau kriteria yang harus dipenuhi agar suatu material dapat digunakan dalam

    dunia industri. Hal yang paling penting yaitu terletak pada konstruksi

     penggunaan material sebagai bahan utama yang akan digunakan untuk 

     berbagai macam keperluan dan keadaan. Tetapi semua itu harus diimbangi juga

    dengan kelayakan desain material tersebut. Sebelum membuat desain yang

    nyata, material tersebut harus diuji terlebih dahulu ketahanan konstruksi

    desainnya agar desain tersebut dapat dinyatakan aman untuk operasional

    manusia dan keselamatan manusia itu sendiri. Kepekaan suatu material

    terhadap patah getas adalah masalah besar pada kontruksi material. Bila patah

    getas ini terjadi pada suatu material dengan daya tahan yang rendah, maka

     patahan tersebut dapat merambat dengan kecepatan sampai 2000 mmdetik,

    yang dapat menyebabkan kerusakan dalam !aktu yang sangat singkat atau

    cepat.

    Sebagai bahan untuk penggunaan, si"at#si"at khas dari material logam harus

    diketahui sebab logam itu sendiri akan digunakan untuk berbagai macam

    keperluan dan keadaan. Si"at logam tersebut meliputi si"at mekanik, si"at

    thermal, si"at kimia, kemampukerasan, kemampuan dimensi, dan lain#lain

    sebagainya. $dapun dalam percobaan ini yang akan diuji adalah si"at mekanik 

    dari logam terutama si"at ketangguhannya.

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    2/24

    2

    Dengan mengetahui tingkat ketangguhan logam, maka tentunya kita dapat

    memperkirakan kemampuannya dalam menerima energi tumbukan yang

    diberikan secara tiba#tiba sehingga dapat mematahkan suatu material. %ntuk 

    itulah dilakukan pengujian impak pada material yang nantinya akan digunakan

    dalam konstruksi mesin. &engujian ini sangat penting dalam menentukan

    ketahanan suatu material terhadap perpatahan, berdasarkan energi yang

    diberikan oleh tumbukan ataupun pembebanan secara tiba#tiba pada suatu

    material.

    %ntuk mengetahui nilai ketahanan suatu material tersebut terhadap patah atau

    getas perlu adanya pengujian guna mempertimbangkan "aktor#"aktor dinamisyang dapat mempengaruhi patah getas suatu material antara lain kecepatan

    regang, takik, tebal pelat, tegangan sisa dan lain#lain. Dengan mengetahui

    tingkat ketangguhan material, maka tentunya kita dapat memperkirakan

    kemampuan suatu material dalam menerima energi tumbukan yang diberikan

    secara tiba#tiba sehingga dapat mematahkan suatu material. &engujian impak 

    merupakan suatu cara untuk mensimulasikan kondisi operasi material yang

    sering ditemui dalam perlengkapan transportasi atau konstruksi, dimana beban

    material tidak selamanya terjadi secara perlahan#lahan melainkan datang secara

    tiba#tiba. 'leh karena itu untuk mengurangi dan menghindari kemungkinan#

    kemungkinan terburuk, maka sebelum menentukan material#material yang

    akan digunakan perlu diadakan suatu pengujian a!al untuk mengetahui

    ketangguhan material yang akan digunakan dalam menahan beban kejut

    sehingga diadakan pengujian impact test . Hal inilah yang melatar belakangi

     praktikum impak agar meningkatkan keselamatan dalam penggunaan berbagai

    "asilitas.

    B; Tujuan Praktikum

    $dapun tujuan praktikum pengujian impak antara lain(

    1; )engetahui nilai ketahanan suatu material terhadap patah getas

    2; )engetahui "aktor#"aktor yang dapat mempengaruhi pengujian impak 

    3; )emperkirakan kemampuan suatu material dalam menerima energi

     tumbukan yang diberikan secara tiba#tiba

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    3/24

    3

    4; )engetahui energi takikan terhadap kekuatan impak 

    5; )engetahui pengaruh temperature terhadap energi impak bahan

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    4/24

    4

    II; TINJAUAN PUSTAKA

    A; Pengertian Uji Impak 

    )aterial mungkin mempunyai kekuatan tarik tinggi tetapi tidak tahan dengan

     beban kejut. %ntuk menentukannya perlu diadakan pengujian impak. )enurut

    *Dieter, +-- uji impak digunakan untuk menentukan kecenderungan material

    untuk rapuh atau ulet berdasarkan si"at ketangguhannya. %ji ini akan menguji

    ketangguhan suatu  specimen  bila diberikan beban secara tiba#tiba melalui

    tumbukan dan mendeteksi perbedaan yang tidak diperoleh dari pengujian

    tegangan#regangan. Hasil uji impak juga tidak dapat kita baca secara langsung

    kondisi perpatahan batang uji, sebab kita tidak dapat mengukur komponen

    gaya tegangan tiga dimensi yang terjadi pada batang uji. Ketahanan impak 

     biasanya diukur dengan metode Charpy atau Izood yang bertakik maupun tidak 

     bertakik. &ada pengujian ini, beban diayunkan dari ketinggian tertentu untuk 

    memukul benda uji, yang kemudian diukur dengan energi yang diserap oleh

     perpatahannya.

    Ketangguhan adalah ukuran suatu energi yang diperlukan untuk mematahkan

    atau merusak suatu bahan yang diukur dari luas daerah diba!ah kur/a

    tegangan regangan. Suatu bahan mungkin memiliki kekuatan tarik yang tinggi

    tetapi tidak memenuhi syarat untuk kondisi pembebanan kejut. Suatu paduan

    memiliki parameter ketangguhan terhadap perpatahan yang dide"inisikan

    sebagai kombinasi tegangan kritis dan panjang retak. *Dani, 20+0

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    5/24

    Bentuk spesimen yang digunakan dalam pengujian tumbukan yaitu batang uji

    memiliki yang spesi"ikasi, luas penampang dan takikan berbentuk dengan

    sudut 1o kedalaman takik 2 mm dengan radius pusat 0.2 mm dan terdiri dari

    dua buah bahan yang di uji pada suhu normal dan suhu yang rendah.

    *3smail, 20+2

    $pabila nilai atau harga impak tersebut semakin tinggi maka material tersebut

    memiliki keuletan yang tinggi. Dimana material uji dikatakan ulet jika patahan

    yang terjadi pada bidang patah tidak rata dan tampak berserat#serat. Tetapi

    apabila material getas, hasil dari patahan tampak rata dan mengkilap. &ada

    kondisi material ulet dapat mengalami patah getas dengan de"ormasi plastisyang sangat kecil, "enomena ini terjadi jika(

    +. Temperatur rendah

    2. 4aju tegangan bertambah dan tarikan

    Besarnya energi impact   *joule dapat dilihat pada skala mesin penguji.

    Sedangkan besarnya energi impak dapat dihitung dengan persamaan sebagai

     berikut (

    506 7.h0................................................................................................*2.+

    5+6 7.h+888888888888888888888888*2.2

    95 6 50 # 5+

      6 7 *h0#h+888888888888888888888..*2.:

    h0 6 ; # ;cos <

      6 ; *+ # cos

    Dimana (

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    6/24

    50 6 5nergi a!al *?

    5+ 6 5nergi akhir *?

    7 6 Berat bandul *@

    h0 6 Ketinggian bandul sebelum dilepas *m

    h+ 6 Ketinggian bandul setelah dilepas *m

    ; 6 &anjang lengan bandul *m

    < 6 Sudut a!al *o

    = 6 Sudut akhir *o

    %ntuk mengetahui kekuatan impakimpact strength *3s maka energi impact

    tersebut harus dibagi dengan luas penampang e"ekti" spesimen *$ sehingga (

    3s 6 95$

      6 7 ;* cos = # cos < $ 888888888888888.8...*2.A

    &ada suatu konstruksi keberadaan takikan atau nocth memegang peranan yang

    sangat berpengaruh terhadap kekuatan pengujian impak yaitu sebagai

    diskotinuitas pada pengelasan atau korosi lokal yang bersi"at sebagai pemusat

    tegangan * stress concentration. $danya pusat tegangan ini yang dapat

    menyebabkan material brittle  *getas sehingga patah pada beban di ba!ah

     yield strength.  Fracture  *kepatahan pada suatu material dapat di golongkan

    sebagai brittle *getas atau ductile  *ulet. )aterial yang mengalami brittle

     Fracture hanya mampu menahan energi yang kecil saja sebelum mengalami

    kepatahan. *$lbin, 20+0

    B; Metode Pengujian Impak 

    )etode pengujian impak dibedakan menjadi 2 yaitu metode Charpy  dan

    metode Izod .

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    7/24

      ambar 2.+ 3lustrasi skematik pembebanan impak pada benda uji Charpy dan

     Izod  *Dani, 20+:

    1; )etode Charpy 

    )etode ini dikembangkan pada +0 oleh ilmu!an &erancis eorges

    Charpy. &engujian ini sangat penting dilakukan dalam memahami masalah

     patahan kapal selama perang dunia 33. &ada metode ini, spesimen

    diletakkan mendatar dan kedua ujung spesimen ditumpu pada suatu

    landasan. $lat untuk pegujian Charpy Impact   tersebut adalah Charpy

     Impact Tester  atau Charpy Impact Tes ting Machine. 4etak takikan *notch

    tepat ditengah dengan arah pemukulan dari belakang takikan. )etode ini banyak digunakan di $merika dan banyak negara yang lain termasuk 

    3ndonesia. &engujian impak Charpy *juga dikenal sebagai tes Charpy #

    notch merupakan standar pengujian laju regangan tinggi yang

    menentukan jumlah energi yang diserap oleh bahan selama terjadi patahan.

    5nergi yang diserap adalah ukuran ketangguhan dari bahan tertentu dan

     bertindak sebagai alat untuk belajar bergantung pada suhu transisi ulet

    getas.

    )etode pengujian material ini sekarang digunakan di banyak industri

    untuk menguji material yang digunakan dalam pembangunan kapal,

     jembatan dan untuk mengatasi pengaruh keadaan alam terhadap bahan

    yang digunakan dalam berbagai macam aplikasi industri. Tujuan uji

    impact charpy  adalah untuk mengetahui kegetasan atau keuletan suatu

     bahan spesimen yang akan diuji dengan cara pembebanan secara tiba#tiba

    terhadap benda yang akan diuji secara statik. Dimana benda uji dibuattakikan terlebih dahulu sesuai dengan standar $ST) 52: 02$ dan hasil

     pengujian pada benda uji tersebut akan terjadi perubahan bentuk seperti

     bengkokan atau patahan sesuai dengan keuletan atau kegetasan terhadap

     benda uji tersebut.

    Kelebihan (

    a. Hasil pengujian lebih akurat.

     b. &engerjaannya lebih mudah dipahami dan dilakukan.

    http://www.alatuji.com/kategori/80/impact-testing-machinehttp://www.alatuji.com/kategori/80/impact-testing-machinehttp://www.alatuji.com/kategori/80/impact-testing-machinehttp://www.alatuji.com/article/detail/84/charpy-impact-tester#charpy_impact_testerhttp://www.alatuji.com/article/detail/84/charpy-impact-tester#charpy_impact_testerhttp://www.alatuji.com/article/detail/84/charpy-impact-tester#charpy_impact_testerhttp://www.alatuji.com/kategori/80/impact-testing-machinehttp://www.alatuji.com/kategori/80/impact-testing-machine

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    8/24

    c. )enghasilkan tegangan uniform di sepanjang penampang.

    d. Harga alat lebih murah.

    e. 7aktu pengujian lebih singkat.". Hasil pengujian dapat diperoleh dengan cepat dan murah.

      Kekurangan (

    a; Hanya dapat dipasang pada posisi horizontal .

    b; Spesimen dapat bergeser dari tumpuannya karena tidak dicekam.

    c; &engujian hanya dapat dilakukan pada spesimen yang kecil.

    d; Hasil pengujian kurang dapat atau tepat diman"aatkan dalam

     perancangan karena level  tegangan yang diberikan tidak rata.*3smail, 20+2

    2; )etode izod

    &ada metode ini, dimana spesimen berada pada posisi vertical   pada

    tumpuan dengan salah satu ujungnya di cekam dengan arah takikan pada

    arah gaya tumbukan. Tumbukan pada spesimen dilakukan tidak tepat pada

     pusat takikan melainkan pada posisi agak diatas dari takikan spesimen arah

     pemukulan dari depan takikan. Biasanya )etode ini banyak digunakan di

    3nggris dan banyak negara yang lain. *)egita, 20+0

    Kelebihan (

    a. Tumbukan tepat pada takikan karena benda kerja dicekam.

     b. Dapat menggunakan spesimen dengan ukuran yang lebih besar.

    Kerugian (

    a; Biaya pengujian yang lebih mahal

    b; &embebanan yang dilakukan hanya pada satu ujungnya, sehingga hasil

    yang diperoleh kurang baik.

    c; &roses pengerjaan pengujiannya lebih sukar.

    d; Hasil perpatahan yang kurang baik.

    e; 7aktu yang digunakan cukup banyak karena prosedur pengujiannya

     banyak.

    f; )emerlukan mesin uji yang berkapasitas +0000 ton. *3smail, 20+2

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    9/24

     

    C; Perpataan Impak 

    Secara umum sebagaimana analisis perpatahan pada benda hasil uji tarik maka

     perpatahan impak digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu(

    1; &erpatahan berserat * fibrous fracture

    $dalah perpatahan yang didahului dengan suatu de"ormasi plastis dan

    melibatkan mekanisme pergeseran bidang#bidang kristal di dalam material

    yang ulet *ductile. Ditandai dengan permukaan patahan berserat yang

     berbentuk dimpel yang menyerap cahaya dan berpenampilan buram. &atah

    yang ditandai oleh de"ormasi plastis yang cukup besar, sebelum dan selama

     proses penjalaran retak.

    2; &erpatahan granular/ kristalin

    Suatu material yang mengalami kepatahan tanpa mengalami de"ormasi

     plastis dan dihasilkan oleh mekanisme pembelahan *cleavage pada butir#

     butir dari bahan *logam yang rapuh *brittle. Ditandai dengan permukaan

     patahan yang datar yang mampu memberikan daya pantul cahaya yangtinggi *mengkilat.  &atah yang ditandai oleh adanya kecepatan penjalaran

    retak yang tinggi, tanpa terjadi de"ormasi kasar, dan sedikit sekali terjadi

    de"ormasi mikro. &erpatahan campuran *berserat dan granular . )erupakan

    kombinasi dua jenis perpatahan di atas.

     

    ambar 2.2 3lustrasi permukaan patahan (fractografi) benda uji

    impak Charpy *)egita,200

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    10/24

    3n"ormasi lain yang dapat dihasilkan dari pengujian impak adalah

    temperatur transisi bahan. Temperature transisi adalah temperatur yang

    menunjukkan transisi perubahan jenis perpatahan suatu bahan bila diuji

     pada temperatur yang berbeda#beda. &ada pengujian dengan temperatur 

    yang berbeda#beda maka akan terlihat bah!a pada temperatur tinggi

    material akan bersi"at ulet *ductile sedangkan pada temperatur rendah

    material akan bersi"at rapuh atau getas *brittle. enomena ini berkaitan

    dengan vibrasi  atom#atom bahan pada temperatur yang berbeda dimana

     pada temperatur kamar vibrasi itu berada dalam kondisi kesetimbangan dan

    selanjutnya akan menjadi tinggi bila temperatur dinaikkan *ingatlah bah!a

    energi panas merupakan suatu driving force  terhadap pergerakan partikel

    atom bahan. Vibrasi atom inilah yang berperan sebagai suatu penghalang

    *obstacle terhadap pergerakan dislokasi pada saat terjadi de"ormasi kejut

    atau impak dari luar. Dengan semakin tinggi vibrasi  itu maka pergerakan

    dislokasi mejadi relati" sulit sehingga dibutuhkan energi yang lebih

     besaruntuk mematahkan benda uji. Sebaliknya pada temperatur di ba!ah

    nol derajat celcius, vibrasi atom relati" sedikit sehingga pada saat bahan di

    de"ormasi pergerakan dislokasi menjadi lebih mudah dan benda uji menjadi

    lebih mudah dipatahkan dengan energi yang relati" lebih rendah.

    ambar 2.: 5"ek temperatur terhadap ketangguhan impak

     beberapa material *3smail, 20+2

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    11/24

    Terdapat : "aktor dasar yang mendukung terjadinya patah ulet menjadi patah

    getas( a.

    Keadaan tegangan : sumbutakikan. b. Suhu

    yang rendah. c. 4aju

    regangan yang tinggilaju pembebanan yang cepat.

    ambar 2.1 ?enis#jenis takikannotch pada pengujian impak

    *Dani, 20+:

    3; !aktor"!aktor #ang Mempengarui Ketangguan Baan

    1; Bentuk takikan

    Bentuk takikan amat berpengaruh pada ketangguahan suatu material, karena

    adanya perbedaan distribusi dan konsentrasi tegangan pada masing#masing

    takikan tersebut yang mengakibatkan energi impak yang dimilikinya

     berbeda#beda pula. Berikut ini adalah urutan energi impak yang dimiliki

    oleh suatu bahan berdasarkan bentuk takikannya.

    2; Takikan segitiga

    )emiliki energi impak yang paling kecil, sehingga paling mudah patah. Hal

    ini disebabkan karena distribusi tegangan hanya terkonsentrasi pada satu

    titik saja, yaitu pada ujung takikan.

    a; Takikan segi empat

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    12/24

    )emiliki energi yang lebih besar pada takikan segi tiga karena tegangan

    terdistribusi pada 2 titik pada sudutnya.

    b; Takikan Setengah lingkaran

    )emiliki energi impak yang terbesar karena distribusi tegangan tersebar 

     pada setiap sisinya, sehingga tidak mudah patah.

    3; Kadar Karbon

    )aterial yang memiliki kadar karbon yang tinggi memiliki si"at yang kuat

    dan getas sehingga membutuhkan energi yang tidak besar sedangkan

    material yang kadar karbonnya rendah memiliki si"at yang ulet dan lunak 

    sehingga membutuhkan energi yang besar dalam perpatahannya.

    4; Beban

    Semakin besar beban yang diberikan, maka energi impak semakin kecil

    yang dibutuhkan untuk mematahkan  specimen ini, dan demikian pun

    sebaliknya. Hal ini diakibatkan karena suatu material akan lebih mudah

     patah apabila dibebani oleh gaya yang sangat besar.

    5; Temperatur 

    Semakin tinggi temperature dari specimen, maka ketangguhannya semakin

    tinggi dalam menerima beban secara tiba#tiba, demikinanpun sebaliknya,

    dengan temperatur yang lebih rendah. @amun temperatur memiliki batas

    tertentu dimana ketangguhan akan berkurang dengan sendirinya.

    6; Transisi ulet rapuh

    Hal ini dapat ditentukan dengan berbagai cara, misalnya kondisi struktur 

    yang susah ditentukan oleh sistem tegangan yang bekerja pada benda uji

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    13/24

    yang ber/ariasi, tergantung pada cara pengusiaannya. Sehingga harus

    digunakan sistem penekanan yang berbeda dalam berbagai persamaan.

    A. 5"ek komposisi ukuran butir 

    %kuran butir berpengaruh pada kerapuhan, sesuai dengan ukuran besarnya.

    Semakin halus ukuran butir maka bahan tersebut akan semakin rapuh

    sedangkan bila ukurannya besar maka bahan akan ulet.

    8; &erlakuan panas dan perpatahan

    &erlakuan panas umumnya dilakukan untuk mengetahui atau mengamati

     besar#besar butir benda uji dan untuk menghaluskan butir. Sedangkan untuk 

    menambah keuletan suatu bahan dapat dilakukan dengan penambahan

    logam.

    9; &engerasan kerja dan pengerjaan radiasi

    &engerasan kerja terjadi yang ditimbulkan oleh adanya de"ormasi plastis

    yang kecil pada temperatur ruang yang melampaui batas atau tidak luluh

    dan melepaskan sejumlah dislokasi serta adanya pengukuran keuletan pada

    temperature  rendah. &engerasan kerja ini akan menimbulkan berapakah

     pada logam karena peningkatan komplikasi akibat pembentukan dislokasi

    yang saling berpotongan.

    E$ Pata %eta& dan Pata Ulet

    &atahan dapat dibedakan menjadi dua yaitu

    +. &atah getas * rittle Fracture

    )erupakan "enomena patah pada material yang dia!ali terjadinya retakan

    secara cepat dibandingkan patah ulet tanpa de"ormasi plastis terlebih dahulu

    dan dalam !aktu yang singkat. Dalam kehidupan nyata, peristi!a patah

    getas di nilai lebih berbahaya daripada patah ulet, karena terjadi tanpa

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    14/24

    disadari begitu saja. Biasanya patah getas terjadi pada material berstruktur 

    martensite, atau material yang memiliki komposisi karbon yang sangat

    tinggi sehingga sangat kuat namun rapuh. *Kristianto, 20++

    &atah getas memiliki ciri # ciri sebagai berikut

    a; &ermukaannya terlihat berbentuk berkilat dan memantulkan cahaya.

    b; Terjadi secara tiba#tiba tanpa ada de"ormasi plastis terlebih dahulu

    sehingga tidak tampak gejala#gejala.

    c; )aterial tersebut akan patah.

    d; Tempo terjadinya patah lebih cepat.

    e; Bidang patahan relati" tegak lurus terhadap tegangan tarik.

    f; Tidak ada reduksi luas penampang patahan, akibat adanya tegangan

    multiaksial. *&asapan, 20++

    2. &atah ulet * !uctile  Fracture

    &atah ulet merupakan patah yang diakibatkan oleh beban statis yang

    diberikan pada material, jika beban dihilangkan maka penjalaran retak akan

     berhenti. &atah ulet ini ditandai dengan penyerapan energi disertai adanya

    de"ormasi plastis yang cukup besar di sekitar patahan, sehingga permukaan patahan nampak kasar, berserabut * fibrous, dan ber!arna kelabu. Selain itu

    komposisi material juga mempengaruhi jenis patahan yang dihasilkan, jadi

     bukan karena pengaruh beban saja. Biasanya patah ulet terjadi pada material

     berstruktur bainite yang merupakan baja dengan kandungan karbon rendah.

    *Dani, 20+0

    &atah ulet memiliki ciri#ciri sebagai berikut *Eosidin, 20++ (

    a; $da reduksi luas penampang patahan, akibat tegangan unia"sial.

    b; Tempo terjadinya patah lebih lama.

    c; &ertumbuhan retak lambat, tergantung pada beban.

    d; &ermukaan patahannya terdapat garis#garis benang serabut * fibrosa,

     berserat, dan menyerap cahaya.

    e; &enampilannya buram.

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    15/24

    :. !uctile to rittle Tension

     !uctile to rittle Tension adalah "enomena perubahan si"at yang disebabkan

    "aktor#"aktor tertentu di mana pada saat suatu material mengalami patah

    mengalami pergeseran si"at, a!alnya merupakan material ulet tetapi

    mengalami patah getas. *)urdiati, +>

    $dapun "aktor#"aktor yang menyebabkan !uctile to rittle Tension (

    a. Temperatur 

    )aterial pada temperatur tinggi si"atnya ulet, molekul dan ikatannya

    dapat meregang dan bergerak, tetap pada temperatur rendah si"atnya

    menjadi getas.

     b. Kecepatan Eegangan dan Kecepatan &embebanan

    ?ika material ulet mengalami kenaikan laju pembebanan maka energi

    yang diserap semakin kecil sehingga mengakibatkan terjadinya patah

    getas.

    c. Kandungan $ir 

    )aterial yang memiliki kandungan air tinggibasah cenderung memiliki

    si"at ulet, apabila material menjadi kering maka cenderung memiliki si"at

    getas.

    d. &erbedaan ?enis 3katan Kimia

     #$arsa, olifin, dan  feldspar   cenderung brittle, sedangkan minerallempung, mika, dan cenderung memiliki si"at ductile. *Kristianto, 20++

    F; 'ara Peritungan

    &ada uji impak, perhitungan energi yang dibutuhkan untuk menyebabkan patah

    adalah sangat penting. &ada gambar dapat dilihat energi potensial bandul

    sebelum dilepas *titik $ adalah mga. Setelah dilepas, energi potensialnya

     berkurang dan energi kinetiknya meningkat, sampai tepat sebelum impak *titik 

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    16/24

    B yang pada a!alnya nol menjadi maksimum. &ada titik B jumlah energi yang

    dibutuhkan untuk mematahkan spesimen terbuang. Ketika bandul melanjutkan

    ayunannya energi kinetik yang masih ada diubah kembali menjadi energi

     potensial, prosesnya selesai ketika bandul mencapai jarak terjauhnya pada titik 

    C, dimana energi potensialnya adalah mgb. &erbedaan antara energi potensial

     pada titik $ dan titik C adalah energi yang dibutuhkan untuk menyebabkan

     patahan yang besarnya sama dengan mg  *a F b. ?ika skala pembacaan dalam

    derajat maka tinggi a sama dengan r ( + F cos

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    17/24

    Benda yang digunakan adalah batang logam segi empat berukuran +00 +0

    +0 mm, yang diberikan takikan yang berbentuk atau % sedalam 2 mm,

    seperti terlihat pada gambar 

    ambar 2.> Benda %ji 3mpak 

    *http(dc110.1shared.comdocBS14!G2)pre/ie!.html

    &ada pengujian impak ini, benda uji disamping dihitung dengan persamaan (

    H3 6 5$...........................................................*2.+0

    Keterangan (

    5 6 5nergi yang diserap benda uji.

    5 6 m . g * ............................................*2.++

    Keterangan (m 6 )assa bandul.

    g 6 &ercepatan gra/itasi.

      h+6 Tinggi bandul a!al.

    h+6 r*+ F cos

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    18/24

     speciment akan berkurang sebagian energi karena diserap oleh spesimen.

    Setelah kita masukkan harga h * h dan H maka (

    5p 6 m.g.h *cos% cos

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    19/24

    Keterangan (

    m 6 )assa

    g 6 ra/itasi

    h 6 Tinggi bandul

    &atah liat ditandai dengan de"ormasi palstis yang cukup besar selama

     penjalaran retakan. &atah getas ada kaitannya dengan pembelahan kristalionik,

    kecenderungan terjadi pada getas akan bertambah besar apabila temperatur 

    turun, laju regangan bertambah besar dan tegangan yang bekerja

    adalah tegangan tiga sumbu. Berdasarkan yang telah ditentukan dalam uji

    impak adalah bekerja persatuan luas. *)urdiati, 200

    Harga impak ditentukan oleh beberapa "aktor antara lainnya *)urdiati, 200(1; Bentuk dan ukuran takikan.

    2; Kecepatan, pembebanan dan regangan.

    3; Temperatur.

    %$ Temperatur Tran&i&i

    Kemampuan suatu material untuk menahan energi impact sangat dipengaruhi

    oleh temperatur kerja. &engaruh temperatur terhadap kekuatan impact   setiap

     jenis material berbeda#beda. Baja karbon merupakan salah satu contoh logam

    yang kekuatan impactnya turun drastis bila berada pada temperatur yang sangat

    dingin *#1, IC. Sebaliknya aluminium adalah contoh logam yang masih

    mempunyai kekuatan impak yang cukup tinggi pada temperatur yang sangat

    dingin tersebut. &ada umumnya kenaikan temperatur akan meningkatkan

    kekuatan impak logam, sedangkan penurunan temperatur akan menurunkan

    kekuatan impaknya. Diantara kedua kekuatan impak yang ekstrim tersebut ada

    suatu titik temperatur yang merupakan transisi dari kedua titik ekstrim tersebut

    yakni suatu temperatur yang menunjukkan pada perubahan si"at material

    dari ductile menjadi brittle. Titik temperatur tersebut disebut dengan

    Jtemperatur transisi. *Su!ardi, 200

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    20/24

    ambar 2.A ra"ik Temperatur Transisi

    *http(+.bp.blogspot.comLtpmGhEBn!j$T@o-Go4ymA3$$$$$$$$$

    1>ituc2MEp$gs+>00untitled2.bmp

    H$ De(eni&i Si(at"&i(at Material

    Secara garis besar material mempunyai si"at#si"at yang mencirikannya, pada

     bidang teknik mesin umumnya si"at tersebut dibagi menjadi tiga si"at.

    *Su!ardi, 200

    Si"at#si"at itu akan mendasari dalam pemilihan material, si"at tersebut adalah (

    +. Si"at )ekanik.

    2. Si"at isik.

    :. Si"at Teknologi.

    http://1.bp.blogspot.com/_tpmZhRBnwjA/TNo8ZoLym7I/AAAAAAAAAG4/6ituc2XRpAg/s1600/untitled2.bmphttp://1.bp.blogspot.com/_tpmZhRBnwjA/TNo8ZoLym7I/AAAAAAAAAG4/6ituc2XRpAg/s1600/untitled2.bmphttp://1.bp.blogspot.com/_tpmZhRBnwjA/TNo8ZoLym7I/AAAAAAAAAG4/6ituc2XRpAg/s1600/untitled2.bmphttp://1.bp.blogspot.com/_tpmZhRBnwjA/TNo8ZoLym7I/AAAAAAAAAG4/6ituc2XRpAg/s1600/untitled2.bmp

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    21/24

    III; MET)D)L)%I PE*')BAAN

    A; Alat dan Baan

    $dapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum uji impak ini adalah

    sebagai berikut(

    +. Spesimen

    ambar :.+ Spesimen Sebelum Diuji 3mpak 

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    22/24

    ambar :.2 Spesimen Sesudah Diuji 3mpak2. Impact Tester 

    ambar :.: Impact Tester 

    :. Kotak 5s

    ambar :.1 Kotak es

    1.  Furnace

    ambar :. Furnace

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    23/24

    . Sarung Tangan

    ambar :.> Sarung Tangan

    >. &enjepit

    ambar :.A &enjepit

    A. 4ap )ajun

    ambar :.- Kain lap

  • 8/16/2019 PENDAHULUAN New Impct Pdl15

    24/24

    B$ Pro&edur Per+o,aan

    $dapun prosedur percobaa yang dilakukan dalam praktikum uji impak ini

    adalah sebagai berikut(

    1; )engukur spesimen yang akan diuji dengan jangka sorong.

    2; )emasang spesimen dengan benar.

    3; )engkalibrasi impact tester.

    4; )engunci pendulum.

    5; )elepas pendulum.

    6; )enarik tuas rem setelah dua kali ayunan.

    7; )elakukan langkah tersebut sebanyak tiga kali dengan ketiga spesimen

    yang berbeda.