penanggung jawablppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/jurnal pengabdian lppm... · daftar...

77

Upload: trankhanh

Post on 29-Jul-2018

238 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas
Page 2: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

PENANGGUNG JAWAB :

Ketua LPPM Universitas Bangka Belitung

KETUA DEWAN REDAKSI :

Suhardi

SEKERTARIS DEWAN REDAKSI :

Budi Afriansyah

ANGGOTA REDAKSI :

Ismed Inonu

Ibrahim

Reniati

Yulian Fakhrurrozi

Muntoro

Fadillah Sabri

Sarpin

Rodiawan

Toni

Samsul Hadi

Iskandar Zulkarnain

Nizwan Zukhri

Indra Ambalika

Darus Altin

SEKERTARIAT :

Adi Irawan

Herbowo Dwi Warasto

Dwi Puspa Ningsih

ALAMAT REDAKSI :LPPM UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG, GEDUNG TIMAH I, BALUNIJUKTELP. 0717-4260024 FAX. 0717-421303 LAMAN : http://journal.ubb.ac.id

EMAIL : [email protected] / [email protected]

Page 3: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, SWT Tuhan yang Maha Kuasa, berkat rahmatdan karunianya kami dapat menghadirkan kumpulan karya pengabdian dosen-dosenUniversitas Bangka Belitung ini ke dalam bentuk naskah publikasi berupa jurnal yangkami namakan Jurnal Pengabdian Kepada masyarakat Universitas Bangka Belitung.

Pada edisi kedua ini, kami merangkai karya yang kami saring dan review dari kegiatanKuliah Kerja Nyata (KKN) baik KKN PPM maupun KKN tematik serta Iptek Bagimasyarakat (IbM) yang dihasilkan oleh dosen-dosen Universitas Bangka Belitung padatahun 2015. Harapan kami, jurnal pengabdian ini dapat menjadi karya tulis yang mampumenjadi inspirasi nyata bagi pembangunan baik bagi akademisi, pemerintah daerahterlebih lagi pada masyarakat khususnya masyarakat Bangka Belitung.

Redaksi sangat mengharapkan serpihan-serpihan berserakan dari kegiatan pengabdiandosen baik dosen universitas bangka belitung maupun dari luar universitas bangkabelitung untuk dapat kami bukukan dalam karya ilmiah ini, sehingga jurnal ini tetapterbit sesuai dan tepat pada waktunya.

Semoga artikel yang kami sajikan dapat bermanfaat. Selamat membaca, kami menunggukarya anda.

Dewan Redaksi,Ketua

Suhardi

Page 4: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

DAFTAR ISI

Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk MeningkatkanKualitas Sosial- Ekonomi Masyarakat Menuju Green Economy Development Di Desa ParitPadang Kecamatan Sungailiat Kabupaten BangkaFADILLAH SABRI, RENIATI, SUHARDI 1 - 8

Pemberdayaan Masyarakat Berparadigma ”People Centered Development”(Penanggulangan Dampak Buruk Pertambangan Dengan Pemetaan Dan PemanfaatanModal Sosial)FITRI RAMDHANI HARAHAP, SUJADMI 9 - 18

Pemetaan Fisik Lingkungan Tambang, Dampak Dan Potensi Yang Dapat DikembangkanIRVANI, FITRI RAMDHANI HARAHAP, SUJADMI 19 - 25

Ibm Aplikasi Kelompok Nelayan Transplantasi Karang Untuk Meningkatkan ProduksiPerikananSUCI PUSPITA SARI, SUDIRMAN ADIBRATA, DWI ROSALINA 26 - 31

Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Melalui Teknologi Organic Waste Trap Dalam SistemPolikultur Bagi Pembudidaya Ikan Di Desa Tua Tunu, Kota PangkalpinangEVA PRASETIYONO, DENNY SYAPUTRA, ROBIN 32 - 41

Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Lepar Pongok Dalam Pengelolaan Sampah GunaMenyongsong Destinasi Wisata Pulau LeparIRWAN DINATA 42 - 47

Revitalisasi Fungsi Sistem Drainase Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dalam RangkaPengurangan Risiko Banjir Kota PangkalpinangROBY HAMBALI 48 - 56

Pemanfaatan Mesin Tetas Telur Untuk Peningkatan Sektor Peternakan Di Desa LalangKabupaten Belitung TimurEKA SARI WIJIANTI , YUDI SETIAWAN 57 - 63

Desa Balunijuk Menuju Desa MandiriMAYA YUSNITA 64 - 71

Page 5: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fadillah Sabri, Reniati, dan Suhardi: Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk...

1

MODEL PEMANFAATAN SUMBERDAYA KOLONG BEKASTAMBANG TIMAH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SOSIAL-

EKONOMI MASYARAKAT MENUJU GREEN ECONOMYDEVELOPMENT DI DESA PARIT PADANG KECAMATAN

SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

1)Fadillah Sabri, 2)Reniati, dan 3)Suhardi1)Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung

[email protected])Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung

[email protected])Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung

ABSTRAKKolong merupakan daerah cekungan

yang terisi air sebagai akibat penambangantimah. Jumlah kolong di Bangka Belitungsebanyak 887 lobang dengan luas 11712,65Ha. Kolong tersebut tersebar di pulau Bangkasebanyak 544 lobang dengan luas 1035,51 Hadan pulau Belitung sebanyak 343 lobangdengan luas 677,14 Ha. Perbandingan antaraluas wilayah Bangka sebesar 0,09% danpulau Belitung sebesar 0,14%. (PT TimahTbk, 2000). Kolong memiliki potensi yangbesar untuk memberikan dampak ekonomikepada masyarakat seperti potensi perikanandan pariwisata. Namun, masyarakat lebihbanyak memanfaatkan kolong untuk mandidan mencuci selebihnya dibiarkan begitusaja.

Kuliah Kerja Nyata Pembelajarandan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)Universitas Bangka Belitung yangmengangkat tema Model PemanfaatanSumberdaya Kolong Bekas Tambang TimahUntuk Meningkatkan Kualitas Sosial-Ekonomi Masyarakat Menuju GreenEconomy Development Di Kelurahan ParitPadang Kecamatan Sungailiat KabupatenBangka didanai oleh DIKTI. Tujuan dariProgram KKN-PPM dapat dibagi menjaditiga yaitu: pemberdayaan masyarakat,peningkatan peran perguruan tinggi dandukungan bagi Pemerintah. KKN PPM initerdiri dari 45 orang mahasiswa yang dibagimenjadi tiga kelompok. Kelompok 1berlokasi di Kelurahan Bukit Betung,Kelompok 2 berlokasi di Kelurahan ParitPadang dan Kelompok 3 berlokasi diKecamatan Merawang. Setiap kelompokdiberikan tugas untuk menjalankan programutama dan program pendukung.

Program KKN PPM UniversitasBangka Belitung telah berhasil dilaksanakandengan keterlibatan aktif masyarakat dalamsetiap kegiatan. Untuk itulah, perguruan

tinggi perlu melaksanakan program yanglebih banyak memberdayakan masyarakat.PPM ini juga telah menjadikan kolong Apatdan Kolong Merawang sebagai modelpengelolaan kolong yang terencana. Keduakolong ini telah dibuat peta dan rancanganpembangunan secara komprehensif untukmemberdayakan masyarakat. Untuk itulah,selain membuat peraturan daerah pemerintahdaerah sudah semestinya menyisihkan APBDutuk pengelolaan kolong. Pemerintah jugadiharapakan mampu merealisasikan site plandan master plan kolong Apat dan KolongMerawang dengan bekerjasama denganberbagai pihak agar mampu meningkatkankualitas sosial ekonomi masyarakat. Hal yangtidak kalah penting, masyarakat harusberperan dalam Komunitas Pecinta Kolonguntuk menjaga dan merawat kolong.

Kata Kunci : Kolong, Green Development,Kualitas Sosial Ekonomi

PENDAHULUANKolong merupakan daerah

cekungan yang terisi oleh air sebagaiakibat penambangan timah.Masyarakat Bangka Belitung lebihmengenal kolong dengan sebutan“kulong”. Jumlah dan luas kolongpasca penambangan timah di WilayahBangka Belitung adalah 887 kolongdengan luas 11712,65 Ha. Kolongtersebut tersebar di pulau Bangkaberjumlah 544 kolong dengan luas1035,51 Ha dan pulau Belitungsebanyak 343 kolong dengan luas677,14 Ha. Jumlah luas kolongtersebut dibandingkan dengan luaswilayah Bangka Belitung, maka

Page 6: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fadillah Sabri, Reniati, dan Suhardi: Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk...

2

persentasenya mencapai 0,10%.Perbandingan antara luas kolong danluas wilayah Bangka sebesar 0,09%dan pulau Belitung sebesar 0,14%.(PT.Timah Tbk, 2000). Jumlahtersebut tentunya semakin bertambahbanyak seiring degan maraknyapertambangan inkonvensional yangdiexploitasi oleh masyarakat.

Untuk saat ini memang air darikolong belum bisa langsung dijadikansebagai sumber air baku, harusdilakukan penanganan khusus denganwaktu yang cukup lama untukmenjadikannya bisa dimanfaatkansebagai sumber air baku.

Gambar 1.Kolong bekas tambang yang dibiarkan tanpa ada

tindak lanjutnya.

Sejauh ini pemanfaatan kolongtimah di Pulau Bangka belumoptimal. Sebagian besar hanyadibiarkan, secara ekologis kolongtersebut berfungsi sebagai kolamretensi dan water catchment areauntuk menampung hujan yang

mengalir melalui aliran permukaan.Secara ekonomi, potensi kolong dapatdimanfaatkan sebagai sumber airbaku, budidaya perairan, atau tempatrekreasi air akan tetapi belum banyakdilakukan, baik oleh perusahaanpenambang maupun pemerintah.

Pada dasarnya, kolongmempunyai potensi yang yang harusdikembangkan lebih lanjutberdasarkan karakteristiknya masing-masing. Kolong yang sudah bisa dimanfaatkan biasanya sudah berumurkurang lebih 20 tahun, karena jikakurang dari umur tersebutdikhawatirkan zat-zat seperti logamberat yang berbahaya masih banyakterkandung di perairan.

Untuk kegiatan perikanan kitabisa melakukan usaha budidaya ikan,namun jenis ikan pun tidaksembarangan jenis yang bisa di hanyaikan tertentu saja yang bisadibudidayakan.Kemudian untuk Parawisata kita bisamembuka wisata pemancingan ikan,tempat rekreasi dan lain sebagainya.Jika seperti ini maka kolong bekaspenambangan timah sepenuhnya tidaktersingkirkan begitu saja, kolong yangselama ini tidak digunakan dan tidakada nilai manfaatnya namun kinisangat bermanfaat bagi kita semua.

1.1 Inventarisasi Isu danPermasalahan

Permasalahan yang dihadapisaat ini dapat dijabarkan dalamberbagai isu yang di hadapi DesaParit Padang dan Desa Merawangdapat diinventarisir sebagai berikut :belum optimalnya penataan danpemanfaatan kolong, masihrendahnya kualitas SDM dalampengelolaan kolong, terbatasnyasarana dan prasarana, belumoptimalnya pemberdayaansumberdaya kolong untukpembangunan ekonomi, belum

Page 7: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fadillah Sabri, Reniati, dan Suhardi: Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk...

3

optimalnya pengelolaan potensiperikanan, belum optimalnyapengembangan potensi dan objekwisata kolong (edukasi), sertapencemaran dan kerusakanlingkungan. Untuk menyelesaikanpersoalan-persoalan tersebut makaperlu dilakukan KKN-PPM ModelPemanfaatan Sumberdaya KolongBekas Tambang Timah UntukMeningkatkan Kualitas Sosial-Ekonomi Masyarakat MenujuGreen Economy Development DiDesa Parit Padang KecamatanSungailiat Kabupaten Bangka.

Untuk keberlajutan kegiatan inimaka kelompok sasarannya terdiridari : 1) Kelompok Stakeholder yangada di Desa Parit Padang dan DesaMerawang, 2) Para Ibu-ibu PKK, 3)Generasi Muda dan 4) Anak-anakUsia Sekolah.

Setelah kegiatan ini dilakukanmaka diharapkan bahwa UniversitasBangka Belitung dapat lebih fokusuntuk memberikan solusi-solusikepada persoalan-persoalan yang adadimasyarakat. Kegiatan ini akanditindaklanjuti pusat-pusat studi baikUBB, Universitas di TingkatNasional bahkan Internasional karenamenyangkut keunikan-keunikan yangdimiliki oleh kolong-kolong yangada di Kabupaten Bangka itu sendiri.

1.2 Target dan Luaran.Berdasarkan hasil di lapangan,

KKN PPM UBB Tahun 2015 berhasilmenciptakan beberapa keluarandiantaranya:a. Buku yang berjudul “Mengupas

Kolong dari Berbagai SudutPandang”. Buku ini mewakilibeberapa target luaran yang ingindicapai seperti peningkatankualitas sumber daya manusiadaerah kawasan kolong diKeluarahan Parit Padang,pariwisata edukasi di Kecamatan

Sungailiat lebih dikenal olehmasyarakat luas denganpembuatan brosur dan profilkawasan kolong bekas tambangtimah, peningkatan keterampilandan pendapatan masyarakat dalampemanfaatan sumber daya kolongbekas tambang timah. Pemanfaatankolong bekas tambang timah diKelurahan Parit Padang,Kecamatan Sungailiat KabupatenBangka.

b. Masterplan Kolong Merawang danKolong Apat. Masterplan iniberupa desain pengembangankolong yang dibuat denganharapan dapat menjadi pilotproject pengelolaan kawasan yangpeduli lingkungan dan menjaringkerjasama dengan seluruhstakeholder, Pemda, BUMN(PT.Timah Tbk), dan lain-lain.

c. Brosur Identifikasi Kolong.Adanya brosur ini diharapkandapat digunakan sebagai mediauntuk peningkatan kesadaranmasyarakat akan pentingnyamenjaga lingkungan menuju GreenDevelopment, menciptakankemandirian masyarakat denganmerubah pola pikir dari sektorpertambangan menuju ke visiMengelola Sumber Daya AlamYang Lestari.

d. Film Pendek yang merupakan hasildokumentasi kegiatan mahasiswaKKN PPM UBB Tahun 2015selama menjalani KKN dilapangan. Film Pendek ini jugasudah di upload di “Youtube”dengan alamathttp://www.youtube.com/watch?v=X2F_IHg2sGg sehingga dapatdisaksikan oleh banyak orang.

e. Publikasi Jurnal Ilmiah. Dalamjurnal ini berisikan ringkasansecara garis besar mengenaipelaksanaan KKN PPM UBBTahun 2015 yang akan diikuti

Page 8: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fadillah Sabri, Reniati, dan Suhardi: Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk...

4

dalam national conference diIndonesia.

II. Tinjauan LiteraturMenurut Fadillah Sabri (2015),

kolong merupakan daerah cekunganyang terisi oleh air sebagai akibatpenambangan timah. Setelah adanyaPeraturan Daerah Provinsi KepulauanBangka Belitung Nomor 3 Tahun2004 tentang Pengelolaan UsahaPertambangan Umum, aktivitaspertambangan di pulau Bangkasemakin meningkat dan menyebabkanjumlah kolong juga ikut meningkat.

Berdasarkan UU No 4 Tahun2009, aktivitas pertambangan adalahsebagian atau seluruh tahapankegiatan dalam rangka penelitian,pengelolaan dan pengusahaan mineralatau batubara yang meliputipenyelidikan umum, eksplorasi, studikelayakan, konstruksi, penambangan,pengolahan dan pemurnian,pengangkutan dan penjualan, sertakegiatan pasca tambang.

Hasil dari aktivitas pertambanganitu adalah timah. Timah dalam bahasaInggris disebut sebagai Tin dengansymbol kimia Sn. Nama latin daritimah adalah “Stannum” dimana kataini berhubungan dengan kata“stagnum” yang dalam bahasa inggrisbersinonim dengan kata “dripping”yang artinya menjadi cair / basah,timah adalah unsur dengan jumlahisotop stabil yang terbanyak dimanajangkauan isotop ini mulai dari 112hingga 126. Logam timah banyakdipergunakan untuk solder(52%),industri plating (16%), untuk bahandasar kimia (13%), kuningan &perunggu (5,5%), industri gelas (2%),dan berbagai macam aplikasi lain(11%).

Menurut (UNEP; United NationsEnvironment Programme) dalamlaporannya berjudul Towards GreenEconomy menyebutkan, Green

Economy adalah ekonomi yangmampu meningkatkan kesejahteraandan keadilan sosial. Green Economyingin menghilangkan dampak negatifpertumbuhan ekonomi terhadaplingkungan dan kelangkaan sumberdaya alam.

III. Metode PelaksanaanPersiapan dan Pembekalan.

Kegiatan perencanaan atau persiapanmeliputi kegiatan survey lapangandan updating informasi yang terkaitdengan keberlanjutan kegiatan yangsudah pernah dilaksanakan,pembekalan mahasiswa untuk tekniskegiatan KKN PPM serta sosialisasikepada Pemerintah Daerah setempatterutama instansi-instansi terkaitseperti Badan Lingkungan Hidup,PDAM, Dinas Kebudayaan danPariwisata, Dinas Sosial dan TenagaKerja, Dinas Pendidikan, DinasPeridustrian, Perdagangan, Koperasi,PT Timah Tbk. dan Dinas Kesehatanserta Camat dan Kepala Desasetempat. Materi pembekalan yangdiberikan terdiri dari :A. Aspek Umum, terdiri dari : (1)

Peran mahasiswa sebagai agenperubahan, (2) PemberdayaanMasyarakat dan Pendekatannya,dan (3) Pemanfaatan Kolong danKewirausahaan

B. Aspek Khusus, terdiri dari : (1)Pemanfaatan kolong bekas lahantambang timah untukmeningkatkan aspek sosial danekonomi masyarakat di KabupatenBangka (2) Program KKN-PPMdan Implementasinya, (3)Mengenal Budaya MasyarakatBangka, (4) Kiat Sukses Bermitradengan Masyarakat.

Kegiatan Pembekalan dengantema Model PemanfaatanSumberdaya Kolong Bekas TambangTimah Untuk Meningkatkan KualitasSosial- Ekonomi Masyarakat Menuju

Page 9: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fadillah Sabri, Reniati, dan Suhardi: Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk...

5

Green Economy Development DiDesa Parit Padang KecamatanSungailiat Kabupaten Bangka. Panitiapelaksana kegiatan seleksi KKN PPMUBB yakni Bpk. Fadillah Sabri,ST.,M.Eng ; Ibu Dr. Reniati S.E,M.Si dan Bpk. Suhardi,SE.,Akt.,M.Sc.Survey Awal ke Lokasi.

Kegiatan survei awal KKNPPM UBB dengan tema ModelPemanfaatan Sumberdaya KolongBekas Tambang Timah UntukMeningkatkan Kualitas Sosial-Ekonomi Masyarakat Menuju GreenEconomy Development Di Desa ParitPadang Kecamatan SungailiatKabupaten Bangka dilaksanakan padatanggal 25-26 Juli 2015. Kegiatansurvei awal ini dilaksanakan denganmelakukan kunjungan ke instansi-instansi dan pemerintah desa yangberada di Sungailiat dan Merawangterkait dengan program-program kerjaKKN PPM UBB serta melakukantinjauan lokasi berlangsungnyakegiatan di Desa Parit Padang danDesa Merawang, Kabupaten Bangka.

Pelepasan Mahasiswa KKN PPM.Kegiatan pelepasan dan

pemberangkatan mahasiswa pesertaKKN PPM UBB oleh Prof. Dr.Bustami Rahman, M.Sc. selaku rektorUBB dilaksanakan di UniversitasBangka Belitung di Kampus TerpaduUniversitas Bangka Belitung BalunIjuk Merawang.

Pelaksanaan Program KKN PPM.Kegiatan KKN PPM

Universitas Bangka Belitung dengantema Model PemanfaatanSumberdaya Kolong Bekas TambangTimah Untuk Meningkatkan KualitasSosial- Ekonomi Masyarakat MenujuGreen Economy Development DiDesa Parit Padang KecamatanSungailiat Kabupaten Bangka yang

dilaksanakan mulai tanggal 27 Juli2015. Dalam rangka mencapai tujuanKKN PPM dan target-target yangtelah ditetapkan maka kegiatan KKNPPM dibagi menjadi 3 (tiga)kelompok dari 45 peserta yang telahdiseleksi. Kegiatan dibagi dua yaitukegiatan/program bersama dankegiatan program kelompok. Programbersama terdiri dari 4 (empat) jenisyaitu sebagian berikut:a. Program Bersama, terdiri dari 4

(empat) jenis yaitu GerakanKebersihan Di Lingkungan SekitarKolong; Pembuatan Papan NamaKolong untuk Identifikasi;Memperbaiki Sistem Drainase DiLingkungan Pemukiman; danPenanaman Pohon Di SekitarKolong. Hasil rancangan yangtelah dicapai dalam kegiatanpembuatan master plan kolongMerawang dan kolong Apat dapatdilihat di Gambar 2.

Gambar 2.Beberapa produk KKN PPM. Pembuatan

Plang nama kolong (kanan) dan masterplankolong merawang dan kolong apat (kiri).

b. Program Kelompok, program darisetiap kelompok KKN terdiri dari6 program kerja. Dimana masing-masing program kerja kelompoksudah mencakup kedalampenyelesaian isu-isu permasalahan:kelompok 1 mempunyai programdiantaranya ceramah agama,seminar dan pelatihankewirausahaan agar dapatmengembangkan kreatifitas diri,

Page 10: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fadillah Sabri, Reniati, dan Suhardi: Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk...

6

seminar pembentukan pola pikirremaja terhadap kolong bekaspenambangan timah, pelatihan senitari campak perubahan pola pikirmasyarakat terhadap kolongpenambangan timah gunapemanfaatan sebagai objekwisata,seminar bimbingan kepadamasyarakat tentang kesehatanakibat dari kolong bekas tambang.Kelompok 2 mempunyai programdiantaranya pelatihankewirausahaan, sosialisasipemanfaatan kolong bekastambang timah, pelatihanpengelolaan sarana air bersih,pelatihan aksesoris berbahanproduk unggulan, sosialisasibangka sebagai destinasi wisatapendidikan, sosialisasi ancamanperusakan lingkungan sekitarkolong.Kelompok 3 mempunyai programdiantaranya sosilisasi peningkatankualitas kesehatan dan keluargaberencana (kb) di kelurahankenanga, masyarakat ekonomiASEAN masuk desa (MEA masukdesa), pelatihan pembuatankerajinan tangan dari kulit jagung,sosialisasi pemanfaatansumberdaya air kolong, seminarkepimpinan bagi generasi muda,sosialisasi pelestarian air.

Rencana Keberlanjutan Program.Dalam jangka panjang untukkeberlanjutan program KKN PPMUBB Tahun 2015 di Desa ParitPadang dan Merawang harusdisinergikan dengan semuastakeholdernya sehingga merekamerasa memiliki daerah dan programini. Langkah-langkah yang dilakukanadalah :1. Membuat Forum Pengelolaan

Sumber Daya Kolong BekasTambang Timah di KabupatenBangka yang anggotanya terdiri

dari Pemerintah, Pelaku Usaha(Pengusaha), Masyarakat,Akademisi, OrganisasiKemasyarakatan (Ormas),Lembaga Swadaya Masyarakat,dan lain-lain. Sehingga semuakomponen terlibat dalam prosespembangunan.

2. Melakukan banyak kajian danpenelitian serta pengabdianmasyarakat di Provinsi KepulauanBangka Belitung karena daerah inimemiliki kolong dalam jumlahbesar, yang belum dikelola denganbaik. Kedepan potensi tersebutakan menjadi peluang ekonomiyang besar dan bermanfaat untukkelangsungan hidup masyarakat disekitarnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASANProgram KKN PPM seperti yang

disebutkan diatas, telah dilaksanakandengan pencapaian 100% (sudahterlaksana sesuai metode dan keluaranyang dibutuhkan). Secara umumkegiatan yang dilakukan UBB melaluiKKN PPM ini disambut olehantusiasme warga masyarakat danbeberapa institusi pemerintah yangterlibat.

Gambar 3.Target Luaran dari KKN PPM UBB Tahun

2015

Adapun program kegiatan yangtelah berhasil dilaksanakan mencakupoptimalisasi pemanfaatan kolong,peningkatan kualitas SDM kawasan

Page 11: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fadillah Sabri, Reniati, dan Suhardi: Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk...

7

kolong bekas tambang timah,peningkatan sarana dan prasaranakawasan kolong bekas tambangtimah, optimalisasi pengelolaanpotensi unggulan daerah, optimalisasipengembangan potensi dan objekwisata pendidikan, optimalisasipengembangan potensi industripengolahan dan perdaganganUMKM, mengurangi pencemaran dikawasan kolong dan mencegahterjadinya erosi dan penggundulankawasan kolong bekas tambang.

Berbagai sosialisasi dan pelatihanjuga telah berhasil dilaksanakan gunamewujudkan program kegiatan KKNseperti Seminar dan PelatihanKewirausahaan Agar DapatMengembangkan Kreatifitas Diri,Seminar Pembentukan Pola PikirRemaja Terhadap Kolong BekasPenambangan Timah, Perubahan PolaPikir Masyarakat Terhadap KolongPenambangan Timah GunaPemanfaatan Sebagai Objek Wisata,Seminar Bimbingan KepadaMasyarakat Tentang KesehatanAkibat Dari Kolong Bekas Tambang,Kegiatan Pembersihan DrainaseJalan, Lomba Dayung Rakit,Pembuatan Plang Dan Taman,Pembuatan Plang Himbauan,Pembuatan Video Youtube,Sosialisasi Pemanfaatan KolongBekas Tambang Timah dan AncamanPengrusakan Lingkungan SekitarKolong, Sosialisasi dan PelatihanKewirausahaan Produk Kreatif,Sosialisasi Strategi Bangka SebagaiDestinasi Wisata Pendidikan,Sosialisasi dan Pelatihan PengelolaanAir Bersih, Pembuatan Master Plan“KOLONG MERAWANG” dan“KOLONG APAT” , PembuatanPlang Nama Kolong, PembuatanBrosur Kolong, Pembuatan PlangIdentifikasi Nama Kolong,Penanaman Pohon Di Daerah SekitarKolong, Sosialisasi Peningkatan

Kualitas Kesehatan dan KeluargaBerencana (KB) di KelurahanKenanga, Sosialisasi MasyarakatEkonomi Asean (MEA) Masuk Desa,Pelatihan Pembuatan KerajinanTangan dari Kulit Jagung diKelurahan Kenanga, PemanfaatanSumber Daya Kolong, SeminarKepimpinan Bagi Generasi Muda,Sosialisasi Pelestarian Sumber DayaAir Kolong, Tabligh Akbar, LombaMewarnai, Pembuatan Buku,Gerakan Kebersihan Kolong BersamaMasyarakat Sekitar Kolong Apat danKolong Merawang, Ceramah Agama,dan Pelatihan Seni Tari Campak.

Gambar 4.Dokumentasi pelaksanaan kegiatan dalam

rangka mewujudkan program kegiatan KKNPPM

V. PENUTUPProgram kerja yang merupakan

wujud dari pemecahan masalah,terselenggara 100% (telahdilaksanakan semua). Kuliah KerjaNyata Pembelajaran danPermberdayaan Masyarakat yangdilakukan oleh mahasiswaUniversitas Bangka Belitung telahselesai dilaksanakan. Kegiatan yangdimulai dengan penyeleksian calonpeserta hingga kegiatan penarikanmahasiswa Kuliah Kerja NyataPembelajaran dan PemberdayaanMasyarakat berlangsung dengan baik.Secara keseluruhan Kuliah KerjaNyata Pembelajaran danPermberdayaan Masyarakatdilaksanakan selama 53 hari. Satu

Page 12: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fadillah Sabri, Reniati, dan Suhardi: Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk...

8

minggu pertama digunakan untukpenyeleleksian hingga survei lokasi.Kegiatan KKN PPM ini berlangsungselama 46 hari.

Penyelenggaraan KKN PPMyang dilaksanakan di Desa ParitPadang dan Desa Merawangdilakukan dengan keterlibatanbeberapa institusi. KementerianPendidikan Nasional, UniversitasBangka Belitung (Pusat KajianEkonomi dan Kewirausahaan),Pemerintah Daerah KabupatenBangka (terutama Badan LingkunganHidup, Dinas Kebudayaan danPariwisata, Dinas Sosial dan TenagaKerja dan PDAM), MajlisPemberdayaan Masyarakat (MPM)Pimpinan Wilayah MuhammadiyahProvinsi Bangka Belitung adalahinstitusi yang berperan dalamterselenggaranya kegiatan KKN PPM.Dalam setiap pelaksanaan kegiatantentu mempunyai kendala begitu pulapelaksanaan KKN PPM. Kegiatanyang telah direncanakan denganmatang tetapi aktualisasinya tidaksesuai yang diharapkan, hal inidikarenakan masyarakatnya yangkurang kesadaran dan juga kurangnyakeamanan lingkungan di lokasi KKNmenjadi salah satu penyebab kurangsiapnya pelaksanaan beberapakegiatan.

Usulan kami sebagai mahasiswaKuliah Kerja Nyata yang fokusnyapada pemanfaatan kolong berharapagar kolong yang ada sekarang dapatdimanfaatkan secara optimal.Masyarakat dapat memanfaatkankolong untuk aktivitas wisata,budidaya ikan air tawar, pusat

pembenihan ikan, olahraga air dansebagainya. Pemerintah diharapkandapat berperan aktif dengan membuatkebijakan/ peraturan terkaitpemanfaatan kolong. Selain itu,pemerintah dapat mendukung setiapkegiatan masyarakat di sekitar kolongdengan memberikan bantuan berupadana. Pihak ketiga dalam hal inistakeholder juga dapat berperanpenting dengan mengucurkan danaCSR nya untuk kegiatan penghijauandan kegiatan sosial lainnya.

Kami juga berharap dari hasilKuliah Kerja Nyata yang kamiberikan kepada pemerintah daerahberupa masterplan pengembangankolong dapat segera direalisasikanoleh pemerintah daerah.

DAFTAR PUSTAKABadan Pusat Statistik KabupatenBangka Tahun 2013,Bangka Dalam Angka Dalam AngkaTahun 2010Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka2012, Laporan Akhir PengembanganPariwisata BangkaRencana Pembangunan JangkaPendek Kabupaten Bangka 2012Rencana Pembangunan JangkaMenengah Kabupaten Bangka 2012Rencana Pembangunan JangkaPanjang Kabupaten KabupatenBangka 2012Sabri Fadillah, 2015. PengelolaanSumber Daya Kolong. Palembang:Citra Books.Suara Muhammadiyah (2009),Manhaj Gerakan MuhammadiyahProvinsi bangka Belitung

Page 13: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemberdayaan Masyarakat Berparadigma”People Centered Development”...

9

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPARADIGMA”PEOPLE CENTERED DEVELOPMENT”

(PENANGGULANGAN DAMPAK BURUK PERTAMBANGAN DENGANPEMETAAN DAN PEMANFAATAN MODAL SOSIAL)

Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi

ABSTRAKPemberdayaan masyarakat di Desa GunungMuda, Riding Panjang, dan Desa Lumut,Kecamatan Belinyu Kabupaten BangkaProvinsi Kepulauan Bangka Belitung melaluikegiatan Kuliah Kerja Nyata PembelajaranPemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)bertujuan untuk memetakan danmengidentifikasi masalah-masalah mendasaryang dialami oleh masyarakat BangkaBelitung khususnya masyarakat di DesaGunung Muda, Riding Panjang, dan DesaLumut, Kecamatan Belinyu terkait kegiatanpenambangan timah, merencanakan danmengembangkan potensi modal sosial yangdimiliki masyarakat untuk kepentingan ilmupengetahuan dan kesejahteraan masyarakat diKecamatan Belinyu dan memetakan modal-modal sosial yang potensial untuk dijadikansebagai modal untuk mengatasi dampakburuk pertambangan timah.Kegiatan pemberdayaan dengan pendekatanPeople Centered Development sebagaisebuah model pembangunan partisipatorisyang berpusat pada rakyat menggunakanmetode pemetaan sosial dan pemetaan fisik.Pemetaan sosial dan pemataan fisik fokusuntuk memetakan permasalahan yangditimbulkan sebagai dampak burukpertambangan timah yang dihadapi olehmasyarakat di Kecamatan Belinyu. Dalamupaya memetakan permasalahan sosiallingkungan fisik, maka yang dilakukanadalah mengidentifikasi modal sosialpotensial dan dampak buruk pertambangantimah, menemukan alternatif solusipenanganan dampak buruk pertambangantimah, meningkatkan kesadaran danpengetahuan masyarakat terkait penanganandampak buruk pertambangan timah,meningkatkan peran serta masyarakat danpemerintah, serta membentuk danmenguatkan sistem kelembagaan sosialdalam penanganan dampak burukpertambangan timah.Adapun hasil pelaksanaan kegiatan sebagaibentuk program KKN-PPM 2015 ditemukanbeberapa metode yang dituangkan dalamkegiatan yaitu (1) pemetaan sosial danpemetaan fisik dalam upaya mengidentifikasi

modal sosial potensial dan dampak burukpertambangan, (2) diskusi kelompok terarah(focus group discussion) dan sosialisasi untukmenemukan alternatif solusi penanganandampak buruk pertambangan timah, (3)penyuluhan dan pelatihan untukmeningkatkan kesadaran dan pengetahuanmasyarakat, (4) penyuluhan, pelatihan dankunjungan lapangan (site visit) untukmeningkatkan peran serta masyarakat danpemerintah, dan (5) pendampingan kelompokuntuk membentuk dan menguatkan sistemkelembagaan sosial dalam penanganandampak buruk pertambangan timah.

Kata Kunci : Pemberdayaan, Modal Sosial,Pemetaan Sosial

A. PendahuluanIndonesia mempunyai

cadangan timah yang cukup besar dantelah ditambang lebih dari 300 tahun.Cadangan timah ini, tersebar dalambentangan wilayah sejauh lebih dari800 kilometer, yang disebut TheIndonesian Tin Belt (Sabuk TimahIndonesia). Bentangan ini merupakanbagian dari The Southeast Asia TinBelt(Sabuk Timah Asia Tenggara)yang membujur sejauh kurang lebih3.000 km dari daratan Asia ke arahThailand, semenanjung Malaysiahingga Indonesia. Di Indonesiasendiri, wilayah cadangan timahmencakup Pulau Karimun, Kundur,Singkep, dan sebagian di daratanSumatera (Bangkinang) di utara teruske arah selatan yaitu Pulau Bangka,Belitung, dan Karimata hingga kedaerah sebelah barat Kalimantan.Penambangan di Bangka, telahdimulai pada tahun 1711, di Singkeppada tahun 1812, dan di Belitungsejak 1852. Namun, aktivitas

Page 14: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemberdayaan Masyarakat Berparadigma”People Centered Development”...

10

penambangan timah lebih banyakdilakukan di Pulau Bangka, Belitung,dan Singkep. Kegiatan penambangantimah di pulau-pulau ini telahberlangsung sejak zaman kolonialBelanda hingga sekarang. Darisejumlah pulau penghasil timah itu,Pulau Bangka dan Belitungmerupakan pulau penghasil timahterbesar di Indonesia.

Maraknya penambangan timahrakyat berdampak positif terhadapperekonomian Provinsi KepulauanBangka Belitung dan wargamasyarakat. Penambangan timahrakyat memberikan manfaat keuanganyang besar. Tidak seperti bertani ladayang hasilnya baru didapatsetidaknya setelah dua tahunmemelihara tanaman ini, pekerjaanmenambang timah dapatmenghasilkan uang yang setaradengan jangka waktu 1-3 bulan saja.Ribuan rumah di tepi jalan yangdulunya terbuat dari kayu atauanyaman bambu kini telah direnovasipara pemiliknya menjadi rumah--rumah layaknya di perkotaan denganperangkat elektronik yang lengkapdan kendaraan pribadi. Akan tetapi,dampak negatif penambangan timahrakyat lebih besar dari dampakpositifnya. Tidak adanya kebijakantentang mekanisme penjualan hasiltambang timah rakyat, menyebabkanpenambangan timah rakyat dapatmenjual hasilnya ke mana sajadengan harga “miring”, dan kemudiandengan adanya kebijakan pemerintahkabupaten/kota yang mengizinkanmengekspor pasir timah secaralangsung, telah menimbulkan pulakerugian yang semakin besar bagi PT.Timah Tbk dan PT. Koba Tin, jugaterhadap pemasukan negara danpemerintah daerah, karena eksporproduksi penambangan timah rakyattidak membayar royalti, terjadinyapenurunan harga logam timah di

pasaran internasional akibat stoklogam timah sampai di atas normalyang sebagian besar berasal dariIndonesia.

Penambangan timah rakyatmenyebabkan pencemaran laut.Akibatnya nelayan kehilangan matapencahariannya karena mereka tidakbisa lagi menangkap ikan di laut yangtelah tercemar oleh tailing Di desaAir Anyut, Kabupaten Bangka sendiritelah terjadi pencemaran dankerusakan air sungai sehinggamasyarakat tidak bisa lagimemanfaatkan air sungai untukkebutuhan sehari-hari. Sementara ituPerusahaan Air Minum Daerah(PDAM) mengeluhkan bahwapersediaan air mereka mulai tercemar.Pencemaran air juga terjadi dipersawahan sehingga mempengaruhimenurunnya produksi padi diKabupaten Bangka. Perkebunankelapa sawit mengeluhkan hal yangsama karena perkebunan merekapenuh dengan lobang-lobang kecilbekas galian tambang timah. Hutan diBangka Belitung semakin berkurangkarena dirambah setelah lahanperkebunan lada semakin berkurangdigantikan dengan tambang timah.

Seiring dengan bergulirnyaera reformasi, penyelenggaraanpemerintahan di daerah mengalamiperubahan dengan diterapkannyaotonomi daerah secara luas, nyata,dan bertanggung jawab. Otonomidaerah sebenarnya merupakansebuah peluang bagi daerah otonomuntuk memperbaiki fungsipemerintah daerah dalammelaksanakan pembangunan daerahsebab otonomi yang mentransferberbagai kewenangan akanmelahirkan diskresi di tingkat lokaldalam membuat kebijakanpembangunan daerah yang sesuaiaspirasi dan kebutuhan masyarakat didaerah. Namun, peluang tersebut

Page 15: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemberdayaan Masyarakat Berparadigma”People Centered Development”...

11

tidak serta merta dapat merubah polapembangunan daerah menjadisemakin baik untuk masyarakatdaerah. Komitmen dan konsistensipemerintah daerah dan kesiapanmasyarakat adalah faktor operasionalyang cukup signifikan membuatpeluang tersebut terealisasi secaraempirik.

Dalam kerangka itu,belakangan ini muncul berbagaimodel pembangunan alternatifdiantaranya adalah pengembangankomunitas lokal; pembangunanpartisipatoris berpusat pada rakyat;pembangunan untuk pemenuhankebutuhan pokok dan HAM; danpembangunan perspektif perdamaian.Secara substansial berbagai modelpembangunan alternatif yang adameskipun memiliki variasi tekananmasing-masing pada dasarnyamemiliki kesamaan umum. MenurutBjorn Hettne kesamaan umum ituyaitu berorientasi pada kebutuhanpokok, bersifat dari dalam/lokal,bernuansa menghargai lingkungandan berdasar pada transformasistruktural. Misalnya modelpembangunan partisipatoris berpusatpada rakyat atau yang lebih populerdengan istilah “People CenteredDevelopment”. Model atau paradigmaini merupakan salah satu alternatifbagi paradigma pembangunan daerahdi era otonomi. Konsep modal sosial(social capital) menjadi salah satukomponen penting untuk menunjangmodel pembangunan manusia karenadalam model ini, manusiaditempatkan sebagai subjek pentingyang menentukan arahpenyelenggaraan pembangunan.Partisipasi dan kapasitasmengorganisasikan diri menjadipenting agar masyarakat dapaberperan dalam model pembangunanmanusia.

B. Metode Pelaksanaan1. Persiapan Program KKN-PPM

Persiapan program KKN-PPMsangat penting untuk dilakukan dalamrangka merumuskan konsep dalambentuk usulan kegiatan atau proposalyang disusun secara sistematis sesuaidengan pedoman penyusunanproposal KKN-PPM. Setelah konsepdipersiapkan, maka tahapan kegiatanpersiapan yang dilakukan selanjutnyaadalah survei dan observasi awaldengan mengumpulkandata/informasi sekunder danberkunjung langsung ke lokasipenelitian.

Setelah mendapatkan data daninformasi yang dibutuhkan, DosenPembimbing Lapangan (DPL)menyelesaikan usulan kegiatan atauproposal KKN disusun ulang kembali.Proposal yang telah selesai dijadikanpedoman untuk audiensi dankoordinasi dengan pihak-pihak yangakan terlibat terutama Camat danKepala Desa, serta mitra yang akanterlibat dan membantu pelaksanaanprogram KKN-PPM. Audiensi dankoordinasi ini dilakukan oleh DPLbersama-sama dengan mahasiswapeserta KKN.

Setelah audiensi dankoordinasi dilakukan, tahapanberikutnya sesuai dengan jadwalpelaksanaan KKN X UniversitasBangka Belitung adalah melakukanpengumuman dan rekrutmenmahasiswa yang akan menjadi pesertaKKN-PPM. Rekrutmen mahasiswadimulai dengan mengumumkanrekrutmen peserta KKN-PPM dengansyarat dan ketentuan. Mempersiapkanmahasiswa yang akan terlibat dalamprogram KKN-PPM merupakantahapan penting untuk memilihmahasiswa yang memiliki kapasitassesuai tema program KKN-PPM.Pemilihan mahasiswa dilakukan lewatproses seleksi yaitu wawancara dan

Page 16: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemberdayaan Masyarakat Berparadigma”People Centered Development”...

12

evaluasi makalah terkait judulprogram KKN-PPM. Mahasiswa yangakan terlibat dalam program KKN-PPM merupakan mahasiswa yangberasal dari berbagai disiplin ilmu,seperti Sosiologi, Hukum, TehnikPertambangan, Teknik Sipil EkonomiManajemen, dan Teknik Elektro.

Kegiatan pembekalan terhadapmahasiswa yang akan terlibat dalamprogram KKN-PPM dilakukandengan metode memberikan muatanpengetahuan atas masalah dan metodepenyelesaian masalah terkait temayang diangkat dengan berdiskusi dantanya jawab. Pembekalan dilakukanoleh dosen dengan memberikanmateri-materi antara lain; (1) dampakburuk pertambangan, (2)pemberdayaan masyarakat, (3) teknikpemetaan sosial dan pemetaan fisik,(4) modal sosial, dan (5) teknikpenyusunan program, evaluasi, sertapelaporan.

2. Pelaksanaan Program KKN-PPM

Proses pelaksanaan programKKN-PPM dilaksanakan dalam duabentuk kegiatan yaitu kegiatan utamadan kegiatan tambahan. Adapunmetode yang digunakan dalamkegiatan utama yaitu metodepemetaan sosial, pemetaan fisik,diskusi kelompok terarah (focusgroup discussion), sosialisasi hasildiskusi kelompok terarah,penyuluhan, pelatihan, kunjunganlapangan (site visit), danpendampingan kelompok. Selainkegiatan utama, kegiatan tambahanyang dilakukan antara lain mengikutikegiatan sosial masyarakat sepertipengajian, sholat berjamaah dimesjid, menjadi panitia 17 Agustus,mengajar siswa SD, gotong royong,olah raga bersama masyarakat, danlain-lain.

3. Evaluasi Pelaksanaan ProgramKKN-PPM

Evaluasi program KKN-PPMdilakukan oleh tim internal(Monitoring dan evaluasi internal)dari LPPM Universitas BangkaBelitung serta evaluasi eskternal dariKementrian Riset, Teknologi, danPendidikan tinggi (Monitoring danevaluasi eksternal). Evaluasi inimeliputi hal-hal yang berhubungandengan pengelolaan, pelaksanaantahapan kegiatan, Evatermasukpenyusunan laporan, danpenilaiannya. Hasil evaluasi inidapat digunakan untuk mengukurpencapaian tujuan dan dampak yangditimbulkan baik terhadappembelajaran mahasiswa maupunpemberdayaan masyarakat itusendiri.

4. Rencana KeberlanjutanProgram KKN-PPM

Usaha-usaha tindak lanjutdalam bentuk pembinaan danpemeliharaan terhadap semua hasilkegiatan KKN yang telah dicapaiperlu dilakukan di daerah yangpernah menjadi lokasi KKN denganmenjadikan lokasi KKN-PPM inisebagai desa atau wilayah binaandengan melaksanakan kegiatanpenelitian dan pengabdian masyarakatdi masa yang akan datang. Selain itu,masyarakat setempat diharapkandapat meneruskan danmengembangkan program yang telahdirintis dan dibina bersamamahasiswa KKN. Pembinaan tersebutdapat ditinjau dan atau disesuaikandengan kebutuhan masyarakatsetempat.

Setiap pelaksanaan kegiatanKKN selalu mengupayakan adanyajalinan kerjasama yang sinergisdengan instansi dan pihak terkait,agar dapat memberdayakanmasyarakat sesuai dengan potensi

Page 17: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemberdayaan Masyarakat Berparadigma”People Centered Development”...

13

yang dimiliki. Kerjasama inidilaksanakan sejak persiapan,pelaksanaan atau operasional sampaitindak lanjut. Pembinaan kerjasamatersebut dilakukan denganmenggunakan pengembangan hasilevaluasi dampak kegiatan KKN dandengan mengadakan pertemuan-pertemuan periodik dalam bentukrapat evaluasi kegiatan KKN.Selanjutnya rapat evaluasi kegiatanKKN dilakukan untuk menilaipelaksanaan kegiatan KKN. Dalamrapat evaluasi tersebut dibahasmengenai usaha-usaha perbaikanpelaksanaan kegiatan KKN untukperiode berikutnya.

C. Hasil dan Pembahasan1. Identifikasi Modal Sosial

Potensial dan Dampak BurukPertambangan Timah

Dalam pemetaan sosial, teknikpengumpulan data yang digunakanyaitu: (1) mengumpulkan datasekunder dengan cara mengumpulkandokumen-dokumen yang dibutuhkanseperti struktur desa, arsip-arsip desa,dokumentasi dan lain-lain yangdiambil dari kantor desa tempatkegiatan dilakukan, (2)mengumpulkan data primer dengancara wawancara dilakukan kepadaaparat desa agar mendapatkaninformasi yang akurat serta dapatmengetahui informasi yangdiperlukan yang terjadi di wilayahsetempat dan juga wawancara ataupendekatan langsung kepadamasyarakat untuk mengetahui hal-halyang telah dirasakan oleh masyarakat.Dan pengamatan (observasi) terhadapkondisi-kondisi lingkungan sosial,hubungan sosial, kebiasaan-kebiasaan masyarakat setempat, danlain-lain.

Identifikasi terhadap tigabentuk modal sosial potensial yaitusolidaritas pada tingkat tertinggi,

kepercayaan pada tingkat kedua dangotong royong pada tingkat ketiga,sehingga berdasarkan hasil pemetaansosial menunjukkan bahwasolidaritas, kepercayaan dan gotongroyong sangat mungkin untukdigunakan untuk mengembangkandan membangun kembali normakehidupan bersama yang sangat kuatmengindikasikan pengaruhnya yangsangat besar terhadap keberhasilanberbagai upaya penangangan dampakburuk pertambangan timah.

Akibat yang nyata darikegiatan penambangan timah adalahterjadinya lubang bekas penambangantimah yang menurut istilah di wilayahBangka Belitung adalah kolong.Kolong pasca penambangan timahtelah terjadi sejak penambangantimah dimulai, yang tersebar dibeberapa kecmataan di wilayahBangka Belitung. Penambangandengan sistem tambang terbuka(tambang semprot) menyebabkanterjadinya lubang-lubang yang padaumumnya terisi air sebagaimanalayaknya reservoir alam. Sumber airtersebut berasal dari air tanah, sungai,dan air hujan.

Pada dasarnya, kolongmempunyai potensi yang harusdikembangkan lebih lanjutberdasarkan karakteristiknya masing-masing. Pemanfaatan kolong yanglebih efesien diharapkan akan dapatmendorong pertumbuhanperekonomian masyarakat danpemerintah daerah. Denganberfungsinya kolong secara optimal,permasalahan setempat yang dihadapimasyarakat maupun pemerintahdaerah akan dapat dipecahkan denganbaik. Pemanfaatan kolong saat inibelum dilakukan secara optimalmengingat hanya beberapa kolongyang sudah dimanfaatkan terutamauntuk irigasi/persawahan,perendaman lada putih,

Page 18: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemberdayaan Masyarakat Berparadigma”People Centered Development”...

14

keramba/tambak ikan, sumber airPDAM, dan keperluan PLN.Pemberdayaan kolong paskapenambangan timah akan optimal jikaaspek fisik kolong dan aspek sosial-ekonomi masyarakat di sekitar kolongdapat diidentifikasikan dengan baik.

2. Alternatif Solusi PenangananDampak Buruk PertambanganTimah

Sebuah upaya yang diambiluntuk menangani dampak burukpertambangan timah dilakukan dalambentuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakatdan pemerintah desa secara langsung.Melalui kegiatan ini diharapkan dapatmenggali alternatif-alternatif yangtepat untuk bisa digunakan, meskipunmasih terdapat beberapa kekuranganyang mungkin dapat dijadikansebagai bahan masukan pada kegiatanpengembangan yang berkelanjutan kedepannya.

Metode ini merupakan carayang cepat untuk mengumpulkaninformasi mengenai pandangan danmasukan dari masyarakat danstakeholders lainnya mengenaikondisi geografis dan sosial-ekonomi. Disikusi kelompok dapatmelibatkan anggota yang telah dipilihberdasarkan kesamaan latarbelakang,dalam hal ini yang memahamipersoalan pertambangan timahterutama dampak-dampak yangditimbulkannya.

Sosialisasi diharapkanmenerapkan beberapa pendekatanyang didasarkan atas perbedaankhalayak sasaran. Pendekatan yangdilakukan, diharapkan bisamembangun keterlibatan masyarakat(sebagai subjek pelaksana program)melalui pertukaran pengalaman,pengetahuan, dan pemahaman untukmenemukan kesepakatan-kesepakatanbersama yang berpijak pada

kesetaraan, kesadaran kritis dan akalsehat.

3. Peningkatan Kesadaran danPengetahuan Masyarakatterhadap Penanganan DampakBuruk Pertambangan Timah

Kesadaran masyarakatmengenai pentingnya perananlingkungan hidup perlu terusditingkatkan melalui penyuluhan,penerangan, pendidikan, penegakanhukum disertai pemberian rangsanganatau motivasi atas peran aktifmasyarakat menjaga lingkunganhidup, dalam hal ini terkaitkeperdulian terhadap dampak burukpertambangan timah dilingkungannya.

Penekanan konsep penyuluhanlebih pada upaya mengubah perilakusasaran agar berperilaku terutamapada aspek kognitif (pengetahuan danpemahaman sasaran), sehinggapengetahuan sasaran penyuluhantelah sesuai dengan yang diharapkanoleh penyuluh maka penyuluhanberikutnya akan dijalankan sesuaidengan program yang telahdirencanakan. Maka terkaitpenanganan dampak burukpertambangan perlu dilakukanpenyesuaian materi penyuluhansesuai kebutuhan masyarakat.

Selain kegiatan penyuluhan,kegiatan pelatihan juga dianggapperlu karena pelatihan lingkungankepada masyarakat akanmenghasilkan masyarakat yang sadarakan betapa pentingnya keadaanlingkungan yang seimbang untukkehidupan yang sempurna. Namunpendidikan lingkungan tidak dapatdilakukan dalam waktu yang singkat,melainkan membutuhkan prosesuntuk menciptakan sumber dayamanusia yang peduli akanlingkungan. Atas dasar itulahPendidikan lingkungan harus

Page 19: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemberdayaan Masyarakat Berparadigma”People Centered Development”...

15

diberikan sedini mungkin, agar dapatmengurangi kerusakan lingkungan.

4. Peningkatan Peran SertaMasyarakat dan PemerintahDaerah dalam PenangananDampak Buruk PertambanganTimah

Upaya peningkatan peran sertamasyarakat dan pemerintah daerah,khususnya pemerintahan desa dalampenanganan dampak burukpertambangan timah juga dilakukanbersamaan dengan kegiatanpenyuluhan dan pelatihan. Uraianmengenai metode yang digunakanakan menjelaskan kegiatan kunjunganke lokasi perkebunan, dimanakelompok binaan dapat belajar secaralangsung dengan pengalaman terlibatuntuk menumbuhkan semangat danmotivasi untuk memulai kegiatanyang telah dirintis dalam kegiatansebelumnya.

Kegiatan kunjungan inidilakukan pada hari kamis tanggal 3september 2015 dilakukan dari pagisampai sore hari. Lokasi ataupunobjek dari kegiatan kunjungan iniyaitu kebun Haji Eng di Jada Bahrin.Kegiatan Kunjungan lapangan inimelibatkan masyarakat yangberjumlah 5 orang masyarakat desaGunung Muda untuk mengajakmereka melihat kebun Haji Eng yangterkenal dengan tanaman-tanamanyang unik dan telah berhasilmenciptakan teknik penanaman bibityang unggul sehingga menjadipengusaha yang sukses.Adapuntujuan dari kegiatan kunjunganlapangan ini diharapkan masyarakatdapat mengambil ilmu ataupunpengalaman dari bapak Haji Eng dibidang pertanian sehingga dapatmenerapkannya serta dapatmensosialisasikan kepada masyarakatlain untuk kemajuan desa Gunung

Muda sebagai alternative paskatambang.

D. SimpulanPemberdayaan masyarakat di

Desa Gunung Muda, Riding Panjang,dan Desa Lumut, Kecamatan BelinyuKabupaten Bangka ProvinsiKepulauan Bangka Belitung melaluikegiatan Kuliah Kerja NyataPembelajaran PemberdayaanMasyarakat (KKN-PPM) bertujuanuntuk memetakan danmengidentifikasi masalah-masalahmendasar yang dialami olehmasyarakat sebagai akibat kegiatanpertambangan timah, merencanakandan mengembangkan potensi modalsosial yang dimiliki masyarakat untukkepentingan ilmu pengetahuan dankesejahteraan masyarakat diKecamatan Belinyu dan memetakanmodal-modal sosial yang potensialuntuk dijadikan sebagai modal untukmengatasi dampak burukpertambangan timah. Target khususyang diharapkan adalah adanyapeningkatan partisipasi masyarakatdalam mengidentifikasi,merencanakan, mengembangkan danmemanfaatkan modal-modal sosialpotensial yang dimiliki, semakinberdayanya lembaga-lembaga sosialyang dimiliki masyarakat, danmeningkatnya peran serta pemerintahdaerah dalam menyelesaikanpermasalahan dampak buruk yangditimbulkan oleh pertambangantimah, dan untuk menentukankebijakan pemanfaatan modal sosialdalam penangan dampak burukpertambangan timah di ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.

Modal sosial potensial yangberhasil diidentifikasi dibedakan kedalam tiga tingkatan yaitu modalsosial solidaritas pada tingkatanpertama, kepercayaan pada tingkatankedua dan gotong royong pada

Page 20: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemberdayaan Masyarakat Berparadigma”People Centered Development”...

16

tingkatan ketiga. Adapun perbedaantingkatan ini didapatkan dariintensitas aktifitas sosial yang selamaini dimiliki dan dilaksanakan olehmasyarakat yang di dalamnyaterkandung modal-modal sosialtersebut. Modal-modal sosialpotensial ini kemudian digunakanuntuk mengembangkan danmembangun kembali normakehidupan bersama yang sangat kuatmengindikasikan pengaruhnya yangsangat besar terhadap keberhasilanberbagai upaya penangangan dampakburuk pertambangan timah yang akandilakukan berikutnya. Modal sosialbila dikelola dengan baik dan benarakan lebih mampu memberdayakanmasyarakat. Dalam konteks ini,pengembangan kelembagaan(pranata) sosial ekonomi baik ituyang bersifat formal maupuninformal mutlak dilaksanakan untukmendukung pemenuhan modal sosialdalam pembangunan. Untuk hal ituperlu dilakukan upaya selalumemperkuat kelembagaan sosialekonomi masyarakat sebagai modalsosial dalam pembangunan.

Dampak buruk pertambanganyang berhasil diidentifikasi denganmengamati aspek fisik ditemukandimensi (jumlah dan luas kolong),usia, kondisi ikutan, kualitas airkolong (warna, rasa dan bau), statuspemanfaatan kolong dan potensipemanfaatan kolong yang cukupberagam. Namun secara umumditemukan bahwa sebagian besarkolong dimanfaatkan untuk cuci danmandi terutama pada saat musimkemarau, sementara potensipemanfaatannya dapat dikembangkanuntuk perikanan, pertanian danpariwisata dengan penanganan lebihlanjut.

Alternatif solusi penanganandampak buruk pertambangan timahyang telah dilakukan yaitu

menggerakkan ekonomi kreatif usahakemplang yang sudah dimiliki olehmasyarakat khususnya di DesaLumut, pemanfaatan lahan bekaspenambangan untuk perikanan,pertanian dan pariwisata kolong diDesa Lumut, Riding Panjang danDesa Gunung Muda, budidaya Togadi pekarangan rumah, sertapembentukan Perdes (Peraturan Desa)terkait pertambangan yang sudahdigagas di Desa Gunung Muda.

Peningkatan kesadaran,pengetahuan dan peran sertamasyarakat juga pemerintah terkaitpenanganan dampak burukpertambangan timah telah dilakukandengan melaksanakan kegiatanpelatihan penyadaran lingkunganbekerjasama dengan Walhi BangkaBelitung dan melakukan kunjunganke salah satu perkebunan yaituperkebunan Haji Eng di Desa JadeBahrain yang telah berhasilmelakukan pengembangan sistempertanian. Kegiatan kunjungan keperkebunan ini diharapkan dapatmemotivasi kelompok masyarakatuntuk melakukan pengembanganpertanian di Desa masing-masingyang memanfaatkan lahan bekaspertambangan.

Pembentukan dan penguatansistem kelembagaan sosial dalampenanganan dampak burukpertambangan timah dilakukandengan menindaklanjuti hasilkegiatan penyuluhan denganmembentuk kelompok masyarakatyang berminat pada kegiatankelompok pengusaha kemplang,kelompok usaha perikanan, dankelompok usaha pertanian danperkebunan. Kelompok-kelompok inidiharapkan dapat terbentuk secaraformal maupun informal sebagaisebuah organisasi dan kemudianterlembaga sehingga dapat dilihatsejauh mana perkembangannya.

Page 21: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemberdayaan Masyarakat Berparadigma”People Centered Development”...

17

Meskipun dalam pembentukannyatidaklah mudah untuk tetapmempertahankan keberadaankelompok-kelompok ini karenabanyaknya keterbatasan, namun dimasa yang akan datang diharapkandapat dilakukan keberlanjutankegiatan yang berupaya menguatkankelompok-kelompok ini.

E. SaranProgram Pemberdayaan yang

baik seyogyanya mampumengakomodir berbagai aspek yangberkembang dan dibutuhkan dimasyarakat. Masyarakat memerlukanpeningkatan kesejahteraan, namunjuga berharap agar dalam pencapaiankesejahteraan tersebut tidakmengorbankan aspek-aspek lain,seperti budaya, keserasianlingkungan, dan jati diri sebagaibagian dari sebuah komunitas.Program Pemberdayaan yang baikjuga mampu memunculkan berbagaipotensi khas masyarakat, danmengembangkannya dengan dibantuoleh sistem, alat, atau teknologi barudan peran pendamping atau fasilitatoryang akan mempercepat prosespemberdayaan sehingga bernilaitambah tinggi. Pemberdayaanmasyarakat merupakan proses untukmemfasilitasi dan mendorongmasyarakat agar mampumenempatkan diri secara proporsionaldan menjadi pelaku utama dalammemanfaatkan lingkunganstrategisnya untuk mencapai suatukeberlanjutan dalam jangka panjang.

Dalam upaya menindaklanjutiupaya-upaya penanganan dampakburuk pertambangan timah makapenguatan kelembagaan sosial baikyang formal maupun informal harusdilaksanakan untuk mendukungpemanfaatan modal sosial potensialyang telah diidentifikasi. Upaya

selanjutnya yang akan dilakukanadalah :

1. Perbaikan struktur dan fungsikelembagaan sosial

2. Pemanfaatan informasi danteknologi yang berimbang

3. Peningkatan program-programpendidikan dan pelatihan secaraberkelompok

4. Meningkatkan pembangunansarana dan prasarana aktifitaskelembagaan

5. Memberdayakan danmemfasilitasi kelembagaansosial informal

6. Menciptakan pemimpinkelembagaan yangtransformasional

F. Ucapan TerimakasihUcapan terimakasih diucapkan

kepada Kementrian Riset,Teknologi, dan Pendidikan TinggiRepublik Indonesia yang telahmendanai kegiatan KKN melaluiHibah Kuliah Kerja NyataPembelajaran PemberdayaanMasyarakat (KKN-PPM) tahun2015, Lembaga Penelitian danPengabdian Kepada Masyarakat(LPPM) Universitas BangkaBelitung, Pemerintah DaerahKabupaten Bangka Induk,Kecamatan Belinyu dan DesaGunung Muda, Desa RidingPanjang dan Desa Lumut, sertamitra Walhi Bangka Belitung danPT. Timah.

DAFTAR PUSTAKAAtmoko, dkk. 2008. Pemetaan dan

Pemanfaatan Modal Sosialdalam PenanggulanganKemiskinan di Jawa Barat.Tidak Dipublikasikan.Bandung.

Bungin, Burhan. 2009. PenelitianKualitatif: Komunikasi,Ekonomi, Kebijakan Publik,

Page 22: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemberdayaan Masyarakat Berparadigma”People Centered Development”...

18

dan Ilmu SosialLainnya.Kencana. Jakarta.

Leibo. J, 1996. SU: SosiologiPedesaan. Mencari Suatustrategi PembangunanMasyarakat DesaBerparadigma Ganda. PenerbitAndi Offset. Yoyakarta.

Sudibyo dan Sudayatna, 2002.Pemberdayaan MasyarakatPedesaan. Materi PelatihanPengelolaan Hutan MangroveSecara Lestari, diselenggarakanoleh Mangrove InformationCentre Project, Kerjasama JICA

dan Departemen Kehutanan diBali, September 2002. PusatDiklat Kehutanan. Bogor.

Suharto, Edi. 2007. Kebijakan SosialSebagai Kebijakan Publik.Alfabeta. Bandung.

Suhendra. 2006. Peranan Birokrasidalam PemberdayaanMasyarakat. Alfabeta.Bandung.

Todaro, M.P., 1978. EconomicDevelopment in The ThirdWorld. Longmen Inc. NewYork.

Page 23: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Irvani, Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemetaan Fisik Lingkungan Tambang, Dampak Dan Potensi...

19

PEMETAAN FISIK LINGKUNGAN TAMBANG, DAMPAK DANPOTENSI YANG DAPAT DIKEMBANGKAN

(KKN-PPM UBB 2015 di Desa Lumut, Riding Panjang dan Gn. Muda Kec. Belinyu)

Irvani1, Fitri Ramdhani Harahap2, Sujadmi21 Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Bangka Belitung

2Jurusan Sosiologi, Universitas Bangka BelitungEmail: [email protected]

ABSTRAKPenambangan timah selama ratusan tahun diPulau Bangka menyebabkan kerusakanpuluhan ribu hektar lahan. Melalui KuliahKerja Nyata Pemberdayaan PemberdayaanMasyarakat (KKN-PPM) dilakukan pemetaanfisik kerusakan lingkungan akibatpenambangan beserta potensi yang dapatdikembangkan di Desa Lumut, RidingPanjang dan Gn. Muda Kec. Belinyu, Kab.Bangka. Pemetaan fisik dilakukan melaluiobservasi lapang wilayah tambang, diskusikelompok terarah (FGD) dan sosialisasipotensi kolong. Lebih dari 3.000 ha lahanberupa lahan kritis, kerusakan lingkunganmengakibatkan erosi, sedimentasi, banjir,kekeringan dan potensi longsoran. Kolongmemiliki potensi dikembangkan sebagaisumber air bersih, budidaya ikan dan wisatakolong. Umumnya masyarakatmemanfaatkan kolong sebagai sumber airbersih pada musim kemarau. Sebanyak 40dari 128 kolong memiliki potensidikembangkan sebagai sumber air bersih,lokasi budidaya ikan air tawar danpengembangan wisata kolong.

Kata Kunci: Pemetaan fisik, Kolong,Lingkungan, Tambang.

1. PENDAHULUANPulau Bangka bagian dari Tin

Islands yang terletak pada SundalandCraton Lempeng Eurasia (Barber etal., 2005) merupakan daerahpenghasil timah. Penambangan timahtelah berlangsung lebih dari 300tahun. Timah menjadi penopangutama perekonomian PropinsiKepulauan Bangka Belitung sampaidengan sekarang ini.

Setelah era reformasi,penambangan timah oleh masyarakatsangat marak dan menyebabkan

kerusakan atau berdampak burukterhadap lingkungan. Kerusakanlingkungan terjadi secara sporadis danmasif pada puluhan ribu hektar lahanyang kehilangan kesuburan. Selain itupenambangan timah juga menyisakanlubang-lubang galian terisi air yangdisebut dengan kolong.

Melalui kegiatan Kuliah KerjaNyata Pembelajaran PemberdayaanMasyarakat (KKN-PPM) dilakukanpemetaan fisik lingkungan wilayahpertambangan timah di Desa GunungMuda, Riding Panjang, dan DesaLumut, Kecamatan BelinyuKabupaten Bangka ProvinsiKepulauan Bangka Belitung.Pemetaan menggunkan teknologisistem informasi geografis (SIG).Johnson (1996) menyatakan SIGmerupakan suatu sistem untukmengumpulkan, menyimpan,memanipulasi/ memodelkan,menganalisis, dan menyajikan dataspatial/keruangan.

Hasil pemetaan fisik tersebutdiharapkan menjadi modal bagimasyarakat untuk mengatasi dampakburuk pertambangan danmemanfaatkan semua daya danpotensi lingkungan yang ada sepertihalnya kolong.

2. METODOLOGIPELAKSANAAN

Pelaksanaan pemetaan fisiklingkungan tambang dilakukanmelalui survei lapang lokasipenambangan/eks lokasi

Page 24: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Irvani, Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemetaan Fisik Lingkungan Tambang, Dampak Dan Potensi...

20

penambangan timah. Deskripsilapang, pengambilan foto,pengukuran, serta pencatatankoordinat merupakan cara dalampengumpulan data. Paramater kualitasair kolong dieroleh melaluiidentifikasi fisik warna, rasa dan bau,sedangkan umur dan pemanfaatankolong diperoleh berdasarkanwawancara terhadap masyarakatsekitar. Interpretasi citra LandsatTM7 membantu pengidentifikasiansebaran eks wilayah pertambangan.Penggambaran peta fisik lingkungantambang menggunakan SoftwareArcGIS.

Wawancara dilakukan terhadapmasyarakat yang tingggal disekitarlokasi kolong. Forum diskusi terarah(FGD) dan sosialisasi hasil pemetaanmelengkapi langkah pemetaan fisiklingkungan tambang.

3. HASIL DAN PEMBAHASANPenambangan timah telah

menyisakan puluhan ribu hektar lahankritis berupa hamparan tanahpasir/tailing, beserta kolong. Kondisitersebut juga tergambarkan pada DesaLumut, Riding Panjang dan Gn.Muda Kecamatan Belinyu KabupatenBangka secara jelas. Wilayah ekspenambangan timah dijumpai hampirdisemua sudut desa, dimana sebagianbesar penduduknya menggantungkanhidup dari penambangan timah lebihdari satu dasawarsa.

Demografi DesaSecara administrasi Desa Lumut,

Riding Panjang dan Gn. Mudaterletak di Kecamatan BelinyuKabupaten Bangka. Geografis ketigadesa terletak di bagian utara PulauBangka, disebelah barat dibatasi lautdan berbatasan terhadap KabupatenBangka Barat. Mata pencarianmasyarakat Kecamatan Belinyumayoritas berprofesi sebagaipenambang timah, kemudian diikutioleh sektor perkebunan, demikianjuga dengan mata pencarian utamaketiga desa lokasi KKN-PPM UBB2015.

Demografi Desa Lumut, RidingPanjang dan Gn. Muda terdapat padaTabel 1. Penduduk Desa Lumutterdiri dari 597 KK, mayoritasmerupakan etnis Tionghoa, denganagama mayoritas adalah Budha(>52%). Desa Riding Panjangmemiliki 939 KK, dengan kepadatanpenduduk tertinggi diantara ketigadesa. Desa Gn. Muda terdiri dari1.577 KK dan merupakan desa yangpaling luas dengan jumlah pendudukpaling besar jika dibandingkan keduadesa lain sebagai lokasi KKN-PPMUBB 2015.Penduduk Desa Riding Panjang danGn. Muda mayoritas beretniskanMelayu Bangka dan beragama Islam.

Tabel 1. Luas dan jumlah penduduk Desa Lumut, Riding Panjang dan Gn. Muda

No. Desa Luas(km2)

JumlahPenduduk

Kepadatan(/km2)

JumlahDusun

1. Lumut 38,80 1.642 42,2 72. Riding Panjang 79,77 3.558 44,6 63. Gn. Muda 302,65 6.163 20,4 10

Sumber: Statistik Kecamatan Belinyu Tahun 2014

Page 25: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Irvani, Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemetaan Fisik Lingkungan Tambang, Dampak Dan Potensi...

21

Kondisi Fisik DesaLokasi KKN-PPM UBB 2015

dan sekitarnya disusun oleh batuanGranit Klabat (TrJkg) yangmembentuk bukit-bukit di bagiantimur dan batuan metamorf KompleksMalihan Pemali (CPp) dan EndapanAluvial (Qa) sungai dan pantaiberawa-rawa pada bagian baratnya(Mangga dan Djamal, 1994). Kondisigeologi tersebut berhubungan denganketerdapatan bijih timah yangberlimpah diketiga desa.Geomorfologinya wilayah berupadataran (peneplain), dataranbergelombang dan perbukitan landai.

Aktivitas Pengambilan DataMelalui interpretasi citra Landsat

TM7 dapat diperkirakan luasan lahankritis dampak penambangan timahterhitung dalam ribuan hektar (>3.000ha) di ketiga desa lokasi KKN-PPMUBB 2015. Hamparan lautan pasir,lubang bukaan tambang dan kolongsangat mudah dijumpai, danmemberikan kesan gersang.

Dampak Kerusakan LingkunganKerusakan lingkungan terutama

disebabkan oleh aktivitaspenambangan timah oleh masyarakatmengakibatkan terjadinya erosi,sedimentasi, banjir dan kekeringan diDesa Lumut, Riding Panjang dan Gn.Muda. Sebagian kecil kerusakanlingkungan juga diakibatkan olehpenebangan hutan untuk perkebunan.Gambar 1 mengilustrasikan aktivitaspenambangan timah dan dampakkerusakan lingkungan yangditimbulkan. Adapun detail dampakkerusakan lingkungan sebagaiberikut:1. Erosi: Desa Lumut, Riding Panjang

dan Gn. Muda sebagai daerahpenambangan timah memilikihamparan luas lokasi eks

penambangan timah, dimana pasirtailing terhampar luas. Secaraalami/geologi keadaan pelapukantelah memasuki tahap lanjut, tetapifakta lapangan menunjukkantingginya angka erosi. Upayareklamsi lahan tambang telahdilakukan PT Timah (persero) Tbk,tetapi belum menunjukkan hasilyang optimal, karena adanyaremaining pada eks lokasi tambangoleh masyarakat.

2. Sedimentasi: Secara umum sungai-sungai yang terdapat di DesaLumut, Riding Panjang dan Gn.Muda mengalami sedimentasi.Diperkiraan kondisi sedimentasiadalah tinggi - sedang. Endapansedimen banyak menumpuk didasar sungai, mengakibatkanpendangkalan sungai dankekeringan. Penambangan timaholeh masyarakat (TambangInkonvensional/TI) merusak daerahaliran sungai. Sebagian kecilsedimentasi akibat pembukaanlahan untuk perkebunan sawit.Adapun Penanggulangansedimentasi belum dilakukan.

3. Banjir: Bencana banjir Kp. GedongDesa Lumut Kec. Belinyu seluas25,87 ha yang terjadi setiap tahun.Banjir terjadi karena jebolnyatanggul tambang pada bagian aliransungai, sehingga air sungai meluappada musim hujan. Penangananbanjir di Kp. Gedong sebatasperencanaan untuk pembuatantanggul baru.

4. Kekeringan: Pada waktupelaksanaan KKN PPM UBB 2015kekeringan menimpa seluruh desadi Kecamatan Belinyu. Sumur-sumur warga menjadi kering dantidak mencukupi kebutuhan sehari-

Page 26: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Irvani, Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemetaan Fisik Lingkungan Tambang, Dampak Dan Potensi...

22

hari, sehingga masyarakatmemanfaatkan air kolong yangbanyak terdapat di ketiga desa.Kekeringan menyebabkan sektorperkebunan (sayuran dan lada),perikanan tawar mengalamikerugian.

5. Longsoran: Potensi longsorandijumpai pada lokasi penambangan

timah di Kecamatan Belinyu.Aktivitas penambangan timahterutama yang dilakukan olehmasyarakat tidak memperhatikankeselamatan kerja membentuklubang bukaan dalam dan terjalyang dapat menyebabkanlongsoran.

Gambar 1. Foto: (A) Aktivitas tambang inkonvensional, (B) Kerusakan hutandengan potensi erosi tinggi, (C) Sedimentasi sungai, (D) Area berpotensi longsor

Potensi KolongBerdasarkan data observasi

lapangan terhitung/teridentifikasisetidaknya sebanyak 128 kolongdiketiga desa lokasi KKN PPM UBB2015 di Kecamatan Belinyu (Tabel2). Jumlah tersebut bukan merupakankeseluruhan kolong yang ada, karenaterdapat kendala alam dan waktuuntuk menginventarisir keseluruhankolong. Desa Riding Panjangmemiliki jumlah kolongteridentifikasi paling banyak,kemudian diikuti oleh Desa Lumutdan Gn. Muda, masing-masingsejumlah 52, 43 dan 33 kolong.

Keadaan masing-masing kolongdigambarkan peta pada Gambar 2.

Secara umum kolong berumurlebih dari 5 tahun yaitu sebanyak 87kolong, dan sejumlah 41 kolongberusia kurang dari 6 tahun.Umumnya pH air masih rendah(keadaan asam), dimana sebanyak 53air kolong memiliki pH 6-7.

Kolong yang dimanfaatkansebanyak 40 buah, umumnya sebagaitempat pemandian umum ketikamusim kemarau terjadi, sejumlahkecil kolong telah dimanfaatkansebagai tempat budidaya ikan airtawar seperti Ikan Lele dan Nila.

Page 27: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Irvani, Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemetaan Fisik Lingkungan Tambang, Dampak Dan Potensi...

23

Untuk kolong-kolong yang berukurankecil dan mudah meluap di musimhujan tidak dapat dimanfaatkan untukbudidaya ikan air tawar walaupunkualitas airnya telah memenuhisyarat.

Pengembangan kolong untuk

wisata juga cukup menjanjikan karenaterdapat beberapa kolong yangmemiliki keindahan alam yangmenarik. Salah satu kolong yangberpotensi dikembangkan terdapat diDesa Riding Panjang (Gambar 3).

Tabel 2. Potensi kolong di lokasi KKN PPM UBB 2015 Kecamatan Belinyu

No. Parameter KolongDesa

KeteranganLumut RidingPanjang

Gn.Muda

1. Jumlah 43 52 33

2. Luas - - -

3. Usia

1-5 tahun 8 14 19

6-10 tahun 14 22 8

> 10 tahun 21 16 6

4. pH

3-5 21 40 14

6 21 12 13

7 1 0 6

5. Warna

Jernih 16 - 15

Agak keruh 15 - 6

Keruh 12 - 12

6. Rasa

Tawar 26 - 15

Payau 5 - -

Asin 12 - -

7. BauTidak berbau 36 - 15

Bau lumpur/laut 7 - 18

8. StatusDimanfaatkan 9 16 15 Pemandian

umum, tambakTidakdimanfaatkan 34 36 18

Page 28: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Irvani, Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemetaan Fisik Lingkungan Tambang, Dampak Dan Potensi...

24

Gambar 2. Peta fisik dan pemanfaatan kolong

Gambar 3. Foto kolong di Desa Riding Panjang yang potensial dijadikan objekwisata

4. KESIMPULANKerusakan lingkungan akibat

penambangan menimbulkan dampaknegatif berupa erosi, sedimentasisungai, banjir, kekeringan danlongsoran. Luasan lahan kritis lebihdari 3.000 ha lahan.

Sebanyak 40 kolong yangdihasilkan dari penambangan timahmemiliki potensi dikembangkansebagai sumber air bersih, lokasibudidaya ikan air tawar danpengembangan wisata kolong.Umumnya masyarakat memanfaatkan

Page 29: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Irvani, Fitri Ramdhani Harahap, Sujadmi: Pemetaan Fisik Lingkungan Tambang, Dampak Dan Potensi...

25

kolong sebagai sumber air bersihpada musim kemarau.

UCAPAN TERIMAKASIHKami ucapakan terima kasih kepadaRISTEKDIKTI yang mensponsoripelaksanaan KKN PPM UBB 2015 diKecamatan Belinyu, demikian jugadiucapkan terimakasih kepadamasyarakat dan aparatur Desa Lumut,Riding Panjang dan Gn. Muda, dansemua pihak yang telah membantu.

DAFTAR PUSTAKABarber, A.J., Crow, M.J. and De

Smet, M.E.M. 2005. TectonicEvolution. In Barber, A.J., Crow,M. J. and Milsom, J. S. (ed.)Sumatra : Geology, Resourcesand Tectonic Evolution.Geological Society Memoir, No.31.

Johnson, A. Howard., 1996.Pengindraan Jauh Untuk SumberDaya Hutan, Teori dan Aplikasi.Gajah Mada University Press.Jogjakarta.

Mangga, A.S. dan Djamal, B. 1994.Peta Geologi Lembar BangkaUtara, Sumatra. Pusat Penelitiandan Pengembangan Geologi,Bandung.

Page 30: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Suci Puspita Sari, Sudirman Adibrata, Dwi Rosalina: Ibm Aplikasi Kelompok Nelayan Transplantasi Karang Untuk...

26

Ibm Aplikasi Kelompok Nelayan Transplantasi Karang UntukMeningkatkan Produksi Perikanan

Suci Puspita Sari1, Sudirman Adibrata2 Dwi Rosalina2

1Budidaya Perairan Universitas Bangka Belitung, 2Manajemen Sumberdaya PerairanUniversitas BangkaBelitung

ABSTRAKTeknologi transplantasi karang (coraltransplantation) merupakan suatu upayarehabilitasi melalui pencangkokan ataupemotongan karang hidup untuk ditanam ditempat lain yang mengalami kerusakan.Transplantasi dapat mempercepat regenerasiterumbu karang rusak dan untuk membangundaerah yang sebelumnya belum terdapatterumbu karang. Kegiatan transplantasidilaksanakan di perairan Teluk Camban,menggunakan metode yang relatif mudah dantingkat efesiensinya tinggi sehingga lebihefektif dalam proses pembuatan danaplikasinya. Kegiatan ini menggunakanmedia kerangka besi. Kerangka besidigunakan sebagai tempat diikatkannyafragmen yang akan ditransplantasikan.Transplantasi karang di Teluk Cambanmenghasilkan luaran berupa ikan danterumbu karang. Monitoring transplantasikarang menunjukkan pertumbuhan fragmenkarang yang baik. Pertumbuhan fragmenkarang per bulan sebesar ± 0.6 cm dandengan tingkat kelangsungan hidup 35%.

Kata Kunci: Fragmen Karang, Rehabilitasi,Transplantasi Karang

PENDAHULUANIndonesia diperkirakan hanya

5,23 persen kondisi terumbu karangdalam kondisi sangat baik, 24,26persen baik, 37,34 persen cukup,sedangkan 33,17 persen dalamkondisi rusak. Oleh karena itu,apabila tidak diantisipasi makakekayaan dan potensi terumbu karangakan hilang (COREMAP II, 2009).

Proses perbaikan secara alamipada terumbu karang yang kondisinyasudah rusak lebih lama danmembutuhkan kondisi lingkunganyang betul-betul tidak terganggu olehaktivitas manusia. Upaya

penanggulangan kerusakan ekosistemterumbu karang dapat dilakukandengan mengembangkan tekniktransplantasi karang (COREMAP II,2006).

Transplantasi karangmerupakan salah satu alternatif yangdapat digunakan untukmenanggulangi degradasi ekosistemterumbu karang alami. Terumbubuatan juga merupakan suatubangunan yang sengaja dibenamkandi dasar perairan dengan menirukarakteristik terumbu karang alami.Umumnya terumbu buatan diletakandi daerah-daerah tertentu dengantujuan meningkatkan atau merestorasilingkungan dan sumberdaya pesisir,seperti daerah yang terumbukarangnya sudah rusak, hilangataupun daerah yang sebelumnyatidak terdapat terumbu karang.

Pelaksanaan kegiatantransplantasi karang idealnya harusmelibatkan masyarakat. Masyarakatsecara perlu mendapat pengertianbahwa hasil kegiatan transplantasikarang akan menjadi milikmasyarakat, khususnya bagiKelompok Nelayan Karang.Pemahaman tersebut dapatmenimbulkan rasa ikut memiliki(tumbuh sense of belonging) dannantinya akan memberikankeuntungan bagi kelompok nelayanmitra. Oleh karena itu dalammelaksanakan program Iptek BagiMasyarakat kegiatan transplantasikarang ini melibatkan KelompokNelayan.

Page 31: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Suci Puspita Sari, Sudirman Adibrata, Dwi Rosalina: Ibm Aplikasi Kelompok Nelayan Transplantasi Karang Untuk...

27

METODESosialisasi Teknologi Transplantasikarang di Teluk Camban

Teluk Camban berjarak sekitar30 km dari Balunijuk. Sebagian besarpenduduk Teluk Camban bermatapencaharian sebagai nelayan danpetani serta buruh. Transplantasikarang dengan tujuan membangunkesadaran masyarakat dilakukan olehmasyarakat pesisir yang sudahmenyadari dampak negatif akibatkerusakan terumbu karang.

Tim Pelaksana programmelakukan diskusi interaktif dengankelompok nelayan karang UsahaBersama Sungai Buntu dan UsahaBersama Teluk Limau di TelukCamban Kabupaten Bangka.Sosialisasi dan diskusi diharapkanmembuat masyarakat paham akanpentingnya pembuatan transplantasikarang sebagai media tempel bagitunas – tunas terumbu karang yangada. Selain itu juga diberikaninformasi mengenai berbagai kegiatanpreventif dalam upaya menjagakelestarian ekosistem sumberdayapesisir dan laut. Gambar 1 merupakandokumentasi dari kegiatan sosialisasidi Teluk Camban. Masyarakat TelukCamban sangat antusias denganadanya kegiatan transplantasi karang,hal ini terlihat dari aktifnya merekadalam berdiskusi.

Gambar 1. Kegiatan Sosialisasi diTeluk Camban

Metode Transplantasi KarangMetode yang digunakan dalam

kegiatan pengabdian kepadamasyarakat adalah metodeParticipatory Action Research (PAR),dimana kelompok masyarakat yangpeduli akan lingkungan, masyarakatnelayan serta penyuluh lapangan yangterkait dengan konservasi lautmenerapkan suatu paket teknologitentang pengembangan teknologitransplantasi karang. Metode yangdigunakan untuk membuat mediatransplantasi karang cukup banyak,namun dalam hal ini kamimenggunakan metode yang relatifmudah dan tingkat efesiensinya tinggisehingga lebih efektif dalam prosespembuatan dan aplikasinya. Kegiatanini menggunakan media kerangkabesi. Kerangka besi digunakansebagai tempat diikatkannya fragmenyang akan ditransplantasikan,disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Media TransplantasiKarang

Pemilihan menggunakan mediatransplantasi kerangka besi agarfragmen karang yang diikatkan ditiang besi tidak mudah bergeser darirak besi. Jarak antara tiang besi tidaksaling mengganggu pertumbuhanfragmen karang pada media kerangkabesi. Setiap rak besi berjarak sekitar25 cm dengan rak lain. Setiap rak

Page 32: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Suci Puspita Sari, Sudirman Adibrata, Dwi Rosalina: Ibm Aplikasi Kelompok Nelayan Transplantasi Karang Untuk...

28

terdiri dari 36 tiang besi yangdiikatkan fragmen karang. Rakterbuat dari besi siku berukuran 80 x80 cm2 yang berbentuk bujur sangkar.Pada setiap sudutnya diberi kakidengan tinggi 25 cm, lalu semuabagian dicat untuk menghindarikorosi, kemudian bagian atasnyaterdapat tiang besi sebagai substrat.Substrat berfungsi sebagai tempatpenempelan bibit karang. Ukurantiang besi tempat pengikatan substratyaitu ± 5cm. Selanjutnya mejatransplantasi dipasang di dasarperairan pada kedalaman 5 m, denganmematok setiap kaki rangka besi padadasar perairan.

Pengambilan Fragmen KarangPemilihan spesies yang

ditransplantasikan dilakukanberdasarkan kelimpahannya yang luasdi sekitar lokasi penelitian, hal inidilakukan agar fragmen transplanakan lebih mudah untuk beradaptasidengan lingkungan dan mengurangitingkat kematian fragmen trasplan.Fragmen karang yang diambilberukuran tinggi ± 5 cm. Jika lokasipengambilan fragmen karang jauhdari lokasi transplaantasi, makafragmen karang tersebut diletakkanpada jaring dalam keadaan terendamair laut.

Pemasangan Fragmen KarangSesaat setelah fragmen dipotong

dari induknya, lalu dipasang padatiang besi dengan menggunakan talikabel. Proses ini tetap berlangsungdi bawah air, dan diletakkan secaratersusun pada rak media transplantasidi dasar perairan. Pemasanganfragmen pada substrat ditunjukkanpada Gambar 3.

Gambar 3. Pemasangan fragmentransplantasi pada tiang besi

Pengukuran Pertumbuhan KarangPengukuran pertumbuhan karang

dilakukan setiap satu bulan.Pengukuran panjang dan diameterdilakukan dengan menggunakanjangka sorong langsung di bawah airmulai pada bagian batang yangberada di dasar substrat. Hasilpengukuran pada bulan berikutnyadikurangi dengan data sebelumnyamerupakan pertumbuhan karangselama satu bulan.

Pertumbuhan karang dalamwaktu singkat dapat dihitung denganrumus berikut (Buddemeier et al.,dalam Supriharyono, 2000):G = dL/dTDimana:G = Pertumbuhan (mm/bulan)dL = Perubahan tinggi atau lebar(mm)dT = Perubahan waktu (bulan)

Analisis Tingkat KelangsunganHidup (Survival Rate)

Tingkat kelangsungan hidupkarang dapat diketahui denganmembandingkan antara jumlahkarang yang hidup pada akhirpenelitian (Nt) dibandingkan denganjumlah karang yangditransplantasikan (No). Analisis datapertumbuhan dan tingkatkelangsungan hidup dihitung denganmenggunakan rumus berikut(Effendie, 1979):SR = (Nt/No) X 100%Dimana:SR = Tingkat kelangsungan hidup

Fragmen

Tali kabel

Tiang besi

Page 33: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Suci Puspita Sari, Sudirman Adibrata, Dwi Rosalina: Ibm Aplikasi Kelompok Nelayan Transplantasi Karang Untuk...

29

Nt = Jumlah individu akhirNo = Jumlah individu awal

HASIL DAN PEMBAHASANPenerapan Iptek bagi Program

IbM Kelompok NelayanTransplantasi karang untukmeningkatkan produksi perikanan.Teknologi transplantasi karang (Coraltransplantation) adalah usahamengembalikan terumbu karangmelalui pencangkokan ataupemotongan karang hidup untukditanam di tempat lain atau di tempatyang karangnya telah mengalamikerusakan. Transplantasi bertujuanuntuk pemulihan atau pembentukanterumbu karang alami.

Prinsip transplantasi karangadalah memotong cabang karang darikarang hidup, lalu ditanam padaterumbu karang yang mengalamikerusakan atau pada substrat buatan.Teknik ini diharapkan dapatmempercepat regenerasi terumbukarang yang telah rusak dan dapatpula dipakai untuk membangundaerah terumbu karang yang baru,selain itu kegunaannya juga untukmenambah karang dewasa ke dalampopulasi sehingga produksi larva diekosistem terumbu karang yang rusakdapat ditingkatkan.

Pelaksanaan KegiatanTransplantasi Karang

Pelaksanaan kegiatantransplantasi diawali denganpembuatan meja transplantasi karang.Metode yang digunakan untukmembuat meja tranplantasi karangmerupakan hasil adaptasi dari metodeDepartemen Kelautandan Perikanan.Metode yang digunakan padakegiatan ini tidak menggunakansubstrat untuk menempelkan fragmenkarang. Fungsi substrat digantikanoleh tiang besi. Tiang besi tersebutmerupakan bahan yang sama untuk

membuat kerangka mejatransplantasi. Alasan penggunaantiang besi sebagai tempatdiikatkannya fragmen karang yaituagar fragmen yang diikatkan tidakmudah hilang karena pengaruh arus.Tahapan untuk membuat mejatransplantasi karang dan pemberatnyadisajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. kegiatan pembuatan mejatransplantasi karang dan pemberatnya

Kerangka besi yang telah dibuatkemudian dibawa ke lokasitransplantasi lalu diikat bibit karang.Pengikatan bibit karang pada tiangbesi, dilakukan di dalam kolomperairan. Proses penurunan danpengikatan bibit karang disajikanpada Gambar 4.

Gambar 4. Proses penurunan mejatransplantasi dan pengikatan bibitkarang

Beberapa bulan setelahpenurunan, dilakukan monitoringterhadap kondisi dan pertumbuhankarang. Pada monitoring pertama,pengukuran terhadap pertumbuhankarang sulit untuk dilakukan, karenapengaruh cuaca yang menyebabkankondisi perairan menjadi keruh.Walaupun tidak dapat diukur

Page 34: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Suci Puspita Sari, Sudirman Adibrata, Dwi Rosalina: Ibm Aplikasi Kelompok Nelayan Transplantasi Karang Untuk...

30

pertumbuhannya, hasil pengamatanpada saat monitoring menunjukkanbahwa fragmen karang yang diikatkanpada tiang substrat mampu tumbuhdengan baik.

Kondisi perairan yang keruh danrendahnya intensitas cahaya akanmempengaruhi proses fotosintesisyang dilakukan oleh zooxanthellae,hal ini didukung oleh Guntur (2011),bahwa tanpa cahaya yang cukup, lajufotosintesis akan berkurang danbersamaan dengan itu kemampuankarang untuk menghasilkan kalsiumkarbonat dan membentuk terumbujuga akan berkurang

Selanjutnya pada monitoringkedua (bulan ke-6) dilakukanpengukuran terhadap ketinggian bibitkarang yang ditransplantasi.Dokumentasi pada saat monitoringmemperlihatkan adanya sekawananikan yang bermain di sekitar mejatransplantasi karang. Hasil monitoringpada bulan ke-6 juga menunjukkanbahwa karang yang ditransplantasitumbuh, tetapi di sekitarnya ditutupioleh sedimen dan perairan terlihatsedikit keruh. Kondisi karang padamonitoring kedua dapat dilihat padaGambar 5. Menurut Jipriandi et al.(2013), pola pertumbuhan karangAcropora cenderung vertikaldipengaruhi oleh intensitas cahayamatahari yang cukup besar untukpertumbuhannya. Pola pertumbuhantersebut berarti pertumbuhan tinggilebih cepat dibandingkanpertumbuhan diameter. Faktorlingkungan yang subur sertakemampuan adaptasi karang yangcepat dengan jumlah polip yangbanyak, sehat yang ditandai denganwarna yang cerah dan indah, tidakstres dibandingkan dengan yang lain.Selain itu, karang yang ditransplantasijuga berasal dari lokasi yang sama.Faktor-faktor tersebut yangmendukung dan menyebabkan

pertumbuhan karang optimal.

Gambar 5. Kondisi transplantasikarang pada monitoring kedua

Kondisi perairan pada monitoringkedua berbeda dengan kondisi padamonitoring ketiga. Pada monitoringketiga, perairan terlihat jernih dankarang terlihat tumbuh lebih baikdibandingkan monitoringsebelumnya. Berdasarkan hasilperhitungan, pertumbuhan karang perbulan sebesar ± 0.6 cm dan tingkatkelangsungan hidupnya sebesar 35%.Rendahnya tingkat kelangsunganhidup disebabkan oleh kondisiperairan yang keruh akibatsedimentasi dan pengaruh cuaca.Selain itu juga, pada saat monitoringberlangsung keegiatan penambangantimah di sekitar area transplantasi.Kondisi karang pada monitoringketiga disajikan pada Gambar 6.

Gambar 6. Kondisi transplantasikarang pada monitoring kedua

Page 35: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Suci Puspita Sari, Sudirman Adibrata, Dwi Rosalina: Ibm Aplikasi Kelompok Nelayan Transplantasi Karang Untuk...

31

KESIMPULANProgram ini dapat berjalan denganbaik, target memberikan pelatihandan sosialisasi transplantasi karangdapat terlaksana melalui pemaparandan diskusi di depan masyarakat.Semua target dan luaran dalamkegiatan ini tercapai dengan baik.Kegiatan Program IbM menghasilkanluaran berupa barang yaitu ikan danterumbu karang. Transplantasi karangmenunjukkan pertumbuhan yangbaik, hal ini terlihat dari kondisikarang pada saat monitoring.Pertumbuhan per bulan sebesar ± 0.6cm dan dengan tingkat kelangsunganhidup 35%.

DAFTAR PUSTAKACOREMAP II. 2006. Modul trasnplantasi

Karang Secara Sederhana.Yayasan Lanra-Link Makassar.Selayar.

COREMAP II. 2009. Mengenal PotensiKawasan Konservasi Perairan(Laut) Daerah. Ditjen Kelautan,

Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.Departemen Kelautan danPerikanan: Jakarta

Effendie, M.I. 1979. Metode BiologiPerikanan. Cetakan Pertama.Yayasan Dewi Sri, Bogor.

Guntur. 2011. Ekologi Karang padaTerumbu Buatan. GhaliaIndonesia: Bogor

Jipriandi. Pratomo, A. Irawan, H.2013. Pertumbuhan KarangAcropora formosa denganTeknik Transplantasi PadaUkuran Fragmen YangBerbeda. Jurnal umrah.http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/Jipriandi-090254241041.pdf(Diakses tanggal 12November 2015)

Supriharyono. 2000. PengelolaanEkosistem Terumbu Karang.Jakarta : Djambatan.

Page 36: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eva Prasetiyono, Denny Syaputra, Robin: Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Melalui Teknologi Organic Waste...

32

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MELALUITEKNOLOGI ORGANIC WASTE TRAP DALAM SISTEM POLIKULTUR

BAGI PEMBUDIDAYA IKANDI DESA TUA TUNU, KOTA PANGKALPINANG

Eva Prasetiyono*, Denny Syaputra*1, Robin*11Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka

Belitung, Kampus Terpadu Universitas Bangka Belitung, Desa Balunijuk, Kecamatan Merawang,Kabupaten Bangka, Provinsi Kep. Bangka Beltung 33172

email : [email protected]

ABSTRAKKegiatan budidaya ikan yang dilakukan olehpara pembudidaya ikan seringkalimenghadapi permasalahan yangmenyebabkan kegiatan produksi menjaditidak optimal. Padahal peningkatan kapasitasproduksi merupakan hal yang sangat pentinguntuk meningkatkan keuntungan.Permasalahan yang seringkali muncul padadasarnya merupakan hal yang umum terjadi.Namun akibat kurangnya penguasaanterhadap teknologi dan manajemen produksimaka permasalahan tersebut menjadi halyang sangat menghambat optimalnyakegiatan usaha yang dilakukan. PembudidayaIkan di Desa Tua Tunu, Kota Pangkalpinangmerupakan pembudidaya ikan yang bergerakdalam kegiatan budidaya ikan air tawarkhususnya ikan patin (Pangasius pangasius).Selama ini kegiatan budidaya ikan yangdilakukan oleh para pembudidaya ikan inimenghadapi permasalahan yang disebabkanoleh dua faktor utama yaitu buruknya kualitasair pada kolam-kolam budidaya akibat limbahsisa pakan dan feses ikan serta kurangnyadiversifikasi komoditi budidaya ikan. Tujuankegiatan ini adalah memberikan aplikasiIPTEKS berupa teknologi untukmeminimaliasi limbah budidaya dan sistemteknologi akuakultur sehingga kapasitasproduksi para pembudidaya ikan meningkat.Kegiatan ini dilaksanakan di kolam budidayaikan yang dimiliki oleh para pembudidayaikan di Desa Tua Tunu, Kota Pangkalpinang.Target khususnya yaitu meningkatnyakapasitas produksi budidaya ikan denganteraplikasinya teknologi pada semua kolambudidaya ikan bagi bagi para pembudidayaikan di Tua Tunu. Metode yang digunakanyaitu metode survey dengan cara melakukankegiatan budidaya ikan dengan menyisipkanaplikasi teknologi berupa teknologi organicwaste trap dan teknologi sistem polikultur.Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa

kapasitas produksi kolam dan hasil panenpara pembudidaya ikan lebih optimal. Hasilkegiatan menunjukan bahwa mitrapembudidaya ikan dapat memanen ikandengan jenis yang lebih banyak dankeuntungan yang lebih banyak. Kualitas airpada media budidaya ikan menjadi lebih baik.Baiknya kualitas air dari penerapan teknologiini terlihat secara fisik dari warna air dengantingkat kekeruhan oleh padatan tersuspensisisa pakan yang lebih rendah dibandingkandengan kolam-kolam yang tidakmenggunakan teknologi ini..

Kata kunci : Kapasitas Produksi ikan,Teknologi organic waste trap, SistemPolikultur, Pembudidaya Ikan

PendahuluanKegiatan Budidaya ikan

(akuakultur) di Kota Pangkalpinangsaat ini semakin marak dan menjadialternatif utama dalam meningkatkanpendapatan masyarakat. Beberapapembudidaya ikan banyakmemanfaatkan lahan basah baikberupa perairan rawa maupun kolongbekas tambang timah sebagai mediauntuk membudidayakan ikan. Kolongmerupakan perairan danau yangterbentuk dari kegiatan penambangantimah (Wardoyo dan Ismail 1998).Budidaya ikan ini cukup menjanjikankarena tingkat konsumsi masyarakatakan ikan semakin tinggi. Tingginyatingkat konsumsi ini terlihat darisemakin maraknya rumah makan atauwarung tenda yang menyediakan ikanair tawar sebagai menu utamanya.Pelaku pembudidaya ikan yang

Page 37: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eva Prasetiyono, Denny Syaputra, Robin: Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Melalui Teknologi Organic Waste...

33

terdapat di Kota Pangkalpinangdiantaranya yaitu pembudidaya ikanyang berlokasi di Desa Tuatunu. Parapembudidaya ikan ini sudahmelangsungkang kegiatan budidayaselama lebih kurang 4 tahun. NamunKegiatan usaha yang dilakukan masihterkendala oleh permasalahan yangmenyebabkan belum optimalnyakapasitas produksi dan hasil panenikan yang dibudidayakan.

Secara umum kegiatanproduksi yang telah dilakukan olehpara pembudidaya ikan di DesaTuatunu terdiri atas 3 kegiatan utama.Kegiatan yang pertama yaitupenyiapan kolam dan pembelianbenih ikan dari para pembenih ikanatau balai benih ikan. Benih ikanyang digunakan benih ikan yangberumur 14 hari dan sudahmengkonsumsi pelet sebagai pakanutamanya. Kegiatan kedua yaitukegiatan pembesaran ikan yang terdiriatas pemberian pakan danpengontrolan media budidaya ikan.Kegiatan ketiga yaitu pemanenan danpenjualan ikan hasil produksi. Semuakegiatan ini dilakukan dengan dengancara yang cukup konvensionaldikarenakan pemahaman akanteknologi dan juga biaya produksinyayang rendah.

Komoditi ikan yangdibudidayakan oleh parapembudidaya ikan tersebut adalahikan patin (Pangasius pangasius).Jenis ikan patin merupakan jenis ikanyang digemari untuk dikonsumsi olehmasyarakat Pangkalpinang. Namunsebenarnya tidak hanya ikan patinyang banyak dikonsumsi masyarakat.Beberapa jenis ikan lain seperti : ikannila, ikan mas dan ikan lelemerupakan jenis-jenis ikan yang jugadigemari oleh masyarakat BangkaBelitung. Budidaya ikan selain ikan

patin sebenarnya memiliki prospekyang menguntungkan bila mampudilakukan oleh para pembudidayaikanKolam-kolam untuk memproduksiikan patin yang dimiliki oleh parapembudidaya ikan di Desa Tua Tunu,Kota Pangkalpinang adalah kolam-kolam tanah yang sumber airnyaberasal dari rembesan dinding kolamdekat rawa. Kolam-kolam ini sangatsulit untuk dikeringkan ataudilakukan proses penggantian air.Sulitnya hal ini karena kolam-kolamtanah yang dibangun tersebutmerupakan daerah perairan rawa.Selama ini dalam melakukan prosespengeringan air setelah panen ikanmenggunakan mesin penyedot air.Namun kemampuan mesin penyedotair tidak mampu untuk mengeringkanair secara optimal. Luasnya ukurankolam, tingginya biaya untuk bahanbakar mesin, dan lamanya prosespengurasan air menyebabkanpenggunaan mesin penyedot airkurang efektif dan efisien. Mahalnyabiaya penggunaan mesin penyedot airini menyebabkan para pembudidayaikan tidak melakukan proses sanitasikolam untuk mengurangi partikelorganik sisa pakan dan feses yangmenjadi racun bagi ikan untuk siklusbudidaya selanjutnya.

Pada kegiatan budidaya ikanyang dilakukan oleh parapembudidaya ikan Tua Tunu, masalahyang seringkali muncul cukupkompleks. Namun inti daripermasalahan tersebut adalahrendahnya kualitas air yangberdampak pada berbagai aspek.Rendahnya kualitas air disebabkanpemberian pakan buatan yangmenyebabkan sisa pakan dan fesesikan dalam bentuk partikel padatanorganik mempengaruhi kualitas airdan berdampak pada pertumbuhan

Page 38: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eva Prasetiyono, Denny Syaputra, Robin: Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Melalui Teknologi Organic Waste...

34

benih ikan yang kurang optimal.Kegiatan penggantian air denganmenggunakan mesin penyedot airuntuk mengurangi padatan organiktersebut tidak menjadi solusi yangtepat karena biaya produksi menjadimeningkat sehingga kurang efesien.Selain itu, lamanya proses budidayaserta bobot dan ukuran tubuh ikanyang kurang optimal dikarenakankurang baiknya kualitas airmenyebabkan harga jual menjadirendah. Masalah lain yang cukupmengganggu yaitu harga jual ikanpatin yang tidak stabil serta tingginyapermintaan atas jenis ikan air tawarlain, seperti : ikan nila, ikan mas danikan lele.

Kualitas air merupakanmasalah utama yang menjadipenyebab produksi budidaya ikanoleh para pembudidaya ikan TuaTunu kurang optimal. Menurut Kordidan Tancung (2007), kualitas air yangburuk akan menyebabkan ikansebagai organisme budidayamengalami stress, pertumbuhanlambat, mudah terserang penyakithingga akhirnya mengalami kematian.Tingginya padatan organik dari sisapakan dan feses ikan merupakan salahsatu penyebab rendahnya parameterkualitas air yang menjadi masalahutama dalam kegiatan budidaya ikanoleh para pembudidaya ikan TuaTunu. Rendahnya kualitas airberdampak pada kegiatan produksiyang kurang optimal seperti : ikanyang mudah terserang penyakit, ikanyang stres, lambatnya pertumbuhanikan budidaya, lamanya waktubudidaya, dan hasil panen yangkurang optimal. Hal ini menyebabkankeuntungan yang didapatkan jugakurang optimal. Selain masalahkualitas air, masalah komoditibudidaya yang hanya satu jenis jugakurang mengoptimalkan keuntungan

yang diraih. Peluang untukmelakukan diversifikasi komoditibudidaya juga menjadi sesuatu yangpenting dilakukan untukmeningkatkan keuntungan produksi.Budidaya ikan dengan sistempolikultur layak untuk dikembangkandalam rangka meningkatkankeuntungan pembudidaya ikan.

Penggunaan teknologi terapansederhana diperlukan untukmeningkatkan kualitas air sehinggaoptimal bagi kegiatan budidaya ikan.Selain itu, penggunaan teknologiterapan juga diharapkan mampumengoptimalkan kolam budidayaikan yang ada dengan diversifikasikomoditi yang dibudidayakan dengansistem polikultur. Tingginya padatanorganik dari sisa pakan yang tidaktermakan dan fese ikan membutuhkanteknologi untukmeminimalisasikannya. Teknologipenggantian air yang membutuhkanbiaya produksi yang cukup tinggi dantidak efesien harus diganti denganteknologi sederhana lain. Teknologiyang digunakan adalah teknologiyang mampu menghilangkan padatanorganik dan mempertahankan kualitasair tanpa melakukan prosespenggantian air secara rutin.Penggunaan teknologi kualitas airdalam kegiatan budidaya harusmudah, murah, efektif dan efesien(Prasetiyono 2013).

BAHAN DAN METODEWaktu dan tempat

Kegiatan ini dilaksanakan padabulan Agustus 2015. Kolam budidayaikan yang digunakan yaitu kolambudidaya ikan dengan ukuran 12 x 5x 3 m3 dan 10 x 3 x 2,5 m3 sertakolam berukuran 10 x 5 x 3 m3 dan 9x 4 x 2,5 m3.

Page 39: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eva Prasetiyono, Denny Syaputra, Robin: Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Melalui Teknologi Organic Waste...

35

Alat dan bahanAlat-alat yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain : kolambudidaya ikan, waring, pipa paralon,kayu, serokan, wadah plastik. Bahan-bahan yang digunakan yaitu ikanpatin, ikan sapil (tambakan), ikan leledumbo dan ikan nila, pakan ikanmerk PF1000 untuk benih ikanukuran 3 – 4 cm, pakan ikan merk Hi-provit 781-2 untuk ikan ukuranjuvenil (muda), pakan ikan merk Hi-provit 781 untuk ikan ukuran dewasa,pakan ikan merk Preo 2 untuk ikanukuran dewasa.

MetodeMetode survey langsung ke

lapangan merupakan metode yangdigunakan. Pendekatan dilakukanberdasarkan permasalahan-permasalahan yang dialami oleh parapembudidaya ikan yaitu melakukankegiatan budidaya denganmenggunakan teknologi terapan.Tingginya padatan bahan organikdihilangkan dengan menggunakanteknologi organic waste trap.Teknologi ini terdiri atas komponenwaring dan pipa paralon sebagai alatpenjerap partikel organik sisa pakandan feses ikan. Diversifikasi komoditiyang dibudidayakan dilakukandengan memelihara lebih dari satujenis ikan dengan menggunakanbeberapa waring dalam satu kolambudidaya.

Prosedur KegiatanProsedur kegiatan terbagi dalam

3 tahapan utama yaitu :1. Penyiapan input kegiatan budidaya

Penyiapan input kegiatanbudidaya merupakan tahap persiapansebelum proses produksi (kegiatanbudidaya) dilakukan. Persiapan yangdilakukan menyangkut penyiapansarana dan prasaranan pendukunguntuk melangsungan kegiatan

budidaya. Beberapa sarana danprasarana yang disiapkan yaitu :

1) Penyiapan kolam budidayaKolam budidaya yang

digunakan adalah kolam tanah.sebelum digunakan kolambudidaya dilakukan prosesperbaikan dari kerusakan-kerusakan yang mungkinterjadi. Proses perbaikan yangdilakukan antara lain :perbaikan pematang, perbaikandinding-dinding kolamdanperbaikan lingkungan sekitarkolam dari hama dan gulamyang mengganggu. Pada tahappenyiapan kolam ini jugadisiapkan teknologi terapanuntuk mengatasi limbahbudidaya dan menambahkeanekaragaman jenis ikanyang dibudidayakan.

2) Penyiapan alat dan bahanproduksi untuk kegiatanbudidaya ikan

Penyiapan alat-alat produksidilakukan dengan mencariperalatan dan bahan-bahan yangdibutuhkan untuk kegiatanbudidaya. Beberapa peralatandan bahan yang disiapkantercantum pada tabel berikut ini:

3) Pembuatan teknologi organicwaste trap

Pembuatan teknologi inidilakukan melalui beberapaprosedur. Prosedur yangdilakukan harus dilakukandengan sistematis. Prosedur-prosedurnya yaitu :- Penyiapan bahan-bahan baku

utama yaitu : pembuatan danpenjahitan design waringsupaya dasar waring tersebutmengarah ke satu titik.

- Pembuatan pipa paralon yangditutup bagian ujungnya

Page 40: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eva Prasetiyono, Denny Syaputra, Robin: Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Melalui Teknologi Organic Waste...

36

berukuran panjang 25 cm dandiameter lubang 4 inch yang

dipasang dititik dasar waringsebagai waste trap.

a. b.

Gambar 1. a. Desain keramba jaring tancap dengan organic waste trap (tampakdepan) ; b. Desain keramba jaring tancap dengan organic waste trap(tampak samping)

4) Penyiapan teknologi sistempolikultur

Teknologi sistem akuakulturpada intinya adalah memasangwadah-wadah pada kolamsebagai wadah budidayaberbagai jenis ikan yang lain.Prosedur-prosedurnya yaitu :- Penyiapan bahan-bahan bakuberupa waring.- Pengukuran waring sesuai

dengan kebutuhan denganukuran panjang 2 meter, lebar4 meter dan tinggi 1,7 meter.Dibagian dasar waring dibuatdengan bentuk agak kerucutdan mengarah pada satu titikyang mana pada titik tersebutdipasang pipa paralon sebagaiwaste trap.

- Pemasangan waring tersebutkedalam satu kolam sebanyakempat paket waring, untukmemelihara ikan nila, ikansapil, ikan lele dumbo danikan patin.

- Waring dipasang dengan caraditancapkan (keramba waringtancap).

2. Proses Kegiatan Budidaya IkanProses Kegiatan Budidaya ikan

merupakan proses dalam melakukanpemeliharaan ikan dan pengontrolankualitas lingkungan. Pemeliharaanikan dilakukan dengan memberikanpakan pada ikan sebanyak 3 kalisehari secara at satiation. Selamapemberian pakan dilakukan prosespengamatan terhadap kelangsunganhidup dan pertumbuhan ikan. Selainitu bila selama proses pemeliharaanditemukan adanya ikan yangterserang penyakit berdasarkan cirimorfologi dan tingkah laku ikan,maka segera dilakukan prosespengobatan dengan menggunakanobat-obatan yang dipersiapkan.Pengontrolan kualitas air rutindilakukan untuk menjaga kualitas airagar tetap sesuai dengan habitat hidupikan-ikan budidaya. Pengontrolankualitas air juga dilakukan untukmelihat penerapan teknologi yangdilakukan apakah berjalan denganbaik.

3. Pemanenan dan EvaluasiTeknologi

Page 41: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eva Prasetiyono, Denny Syaputra, Robin: Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Melalui Teknologi Organic Waste...

37

Panen dilakukan ketika kegiatanbudidaya ikan-ikan sudah mencapaiukuran konsumsi ataun ukuran yangdikehendaki pasar. Ukuran ini dicapaidalam proses pemeliharaan ikanselama 3 – 4 bulan. Pemanenandilakukan tidak dengan menguras airnamun menggunakan jaring ataumengangkat waring. Waktupemanenan dilakukan pada pagi hariatau pada cuaca yang tidak terlalupanas. Setelah panen ikan kemudiandiangkut dan dijual ke pedagang-pedagang pengumpul atau ke pasar.Setelah panen juga dilakukan prosesevaluasi terhadap teknologi yangditerapkan pada kegiatan budidaya.

Secara umum teknologi yangakan diterapkan pada kegiatan inimerupakan teknologi yang disisipkanpada proses kegiatan budidaya yangdilakukan oleh para pembudidayaikan. Selama ini siklus produksi yangdilakukan dalam satu tahun terdiriatas dua siklus. Masing-masing siklusterdiri atas rangkaian kegiatan mulaidari penyiapan input untuk kegiatanbudidaya ikan, proses pemeliharaanikan (kegiatan budidaya) sampai padapemanenan ikan dan penangananpasca panen. Penerapan teknologi iniakan dilakukan pada saat kegiatanpenyiapan input budidaya ikan.

HASIL DAN PEMBAHASANKondisi Mitra dan Wilayah

Kolam-kolam yang dimilikioleh mitra dilakukan di daerah rawa-rawa diujung desa Tuatunu,Pangkalpinang. Satu kawasan kolamdimiliki oleh individu-individu yangtergabung dalam kelompok budidayaikan (pokdakan) Mandiri Sejahtera.Kelompok ini terdiri atas beberapaindividu namun yang dijadikan mitrauntuk program IbM sebanyak 2orang. Kolam-kolam ini berada padasatu hamparan kawasan dan

dikelilingi oleh hutan. Kondisi fisikkimia perairan cukup baik untukdigunakan sebagai media budidayaikan namun volume air pada kolambudidaya cukup sulit dikeringkan.Pada saat musim kemarau yangberkepanjangan, air-air pada kolamberkurang secara signifikan. Bahkanjika kemarau sangat berkepanjangan,kolam-kolam ini dapat kering dantidak terisi air. Pelaksanaan kegiatanprogram hibah IbM dilakukan padasaat kemarau panjang terjadi sehinggavolume air berkurang secarasignifikan.

Gambar 2. Kondisi Wilayah KegiatanIbM

Selama ini mitra pembudidayaikan di Desa Tua Tunu hanyamembudidayakan ikan patin sebagaikomoditi ikan yang dibudidayakan.Produksi ikan patin dilakukan dengansistem monokultur dalam satu kolam.Padahal kapasitas kolam mampudigunakan untuk budidaya ikansistem polikultur (banyak ikan dalamsatu kolam). Program Hibah IbMdilakukan dengan menambahkomoditi ikan-ikan yangdibudidayakan yaitu ikan nila, ikanlele, ikan sapil dan ikan patin.Penambahan komoditi ini berdampakpada hasil produksi yang diapatkanlebih banyak dan menguntungkanbagi para mitra pembudidaya ikan.Hal ini sangat membantu bagi para

Page 42: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eva Prasetiyono, Denny Syaputra, Robin: Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Melalui Teknologi Organic Waste...

38

mitra dalam meningkatkankeuntungannya.

Penggunaan teknologi organic wastetrap dan wadah polikultur

Waring yang digunakan yaituwaring yang berwarna hitam dengankombinasi waring berwarna hijaudibagian dasarnya. Mata jaring (meshsize) waring hitam yaitu 0,3 cm,sedangkan waring berwarna hijauberukuran lebih kecil dari waringhitam yaitu sekitar 0,1 mm.

Gambar 3. Pembuatan Waring danOrganic Waste Trap

Penerapan teknologi waste trapdilakukan dengan membuat waringdengan dasar waring mengarah kesatu titik tempat diletakannya pipaparalon sebagai waste trap.Pembuatan waring ini menyesuaikandengan kedalaman kolam danketinggian volume air. Kedalamandan ketinggian volume air padasemua kolam yaitu 1,3 – 1, 4 meter.Kolam yang digunakan sebanyak 4kolam dengan perincian 2 kolam padamasing-masing mitra. Pada setiapkolam dipasang masing-masingempat waring sesuai dengan komoditiyang direncanakan yaitu : ikan lele,patin, sapil dan nila. Pemasanganwaring dilakukan dengan sistemtancap (keramba waring tancap).Penancapan kayu sebagai rangkauntuk mengikatkan waring tidakterlalu sulit karena kedalaman air

yang rendah dan sedimen kolam yangberlumpur. Pemasangan dilakukanoleh tim pelaksana program hibahIbM.

Pemasangan waring sebagaiwadah polikultur dilakukan pada sisidekat pinggir kolam budidaya. Hal inibertujuan untuk memudahkan dalampemberian pakan dan pengontrolankualitas air. Pemasangan dilakukanpada kolam yang masih berisi airdikarenakan air yang sulitdikeringkan dan kondisi musimkemarau yang menyebabkan jika airdikeringkan, air sulit didapatkankembali.

Gambar 4. Proses PemasanganWaring dan Organic Waste Trap

Langkah selanjutnya ketikakeramba waring telah selesaidipasang yaitu memasukan komoditiikan pada wadah waring yang telahdipersiapkan. Pemasukan ikandilakukan pada saat pagi dan sore hariuntuk meminimalisir tingkat kematianpada benih yang ditebar. Setiapspesies ikan yang ditebar memilikiukuran yang seragam. Ukuran benihikan yang ditebar rata-rata 4 – 5 cm.Pada setiap keramba ditebar spesiesikan sebanyak 750 ekor. Kondisicuaca yang sedang berada dalammusim kemarau menyebabkan benihsulit didapatkan dan harganya cukupmahal. Namun walaupun demikiandidapatkan juga benih yangdibutuhkan.

Page 43: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eva Prasetiyono, Denny Syaputra, Robin: Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Melalui Teknologi Organic Waste...

39

a. b.Gambar 5. a. Keramba yang sudah dipasang Organic Waste Trap ; b. Pelepasan

Benih ke Keramba

Pemeliharaan ikanPemeliharaan ikan dilakukan

dengan memberikan pakan ikan(pelet) yang telah disiapkan terhadapikan-ikan yang dibudidayakan.Pemberian pakan dilakukan tiga kalidalam sehari secara at satiation.Selama proses pemeliharaan pakandilakukan proses kontrol terhadappertumbuhan ikan dan kualitas air.Jika ada ikan yang mati makadilakukan proses pembuanganterhadap ikan. Selama prosespemeliharaan berlangsung terdapatbeberapa ikan yang mati. Didugaikan-ikan yang mati ini disebabkanoleh cuaca yang terlalu panas.Kontrol terhadap kualitas airdilakukan dengan melihat volume airyang ada di waring. Musim kemarau

dan cuaca panas menjadi penyebabberkurangnya volume air. Kegiatanpemeliharaan ikan dengan pemberianpakan ikan dilakukan oleh parapembudidaya ikan yang menjadimitra. Selama pemeliharaanberlangsung, ikan lele, ikan sapil,ikan nila dan ikan patin terlihat cukupaktif dalam memakan makanan yangdiberikan. Jenis-jenis pakan ikan yangdiberikan pada proses kegiatanbudidaya ini yaitu :1. Pakan ikan merk PF1000 untuk

benih ikan ukuran 3 – 4 cm2. Pakan ikan merk Hi-provit 781-2

untuk ikan ukuran juvenil (muda)3. Pakan ikan merk Hi-provit 781

untuk ikan ukuran dewasa4. Pakan ikan merk Preo 2 untuk ikan

ukuran dewasa.

a. b.Gambar 6. a. Pemberian Pakan Ikan ; b. Ikan-ikan yang mati selama pemeliharaan

Page 44: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eva Prasetiyono, Denny Syaputra, Robin: Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Melalui Teknologi Organic Waste...

40

Pemanenan ikanKegiatan pemanenan ikan

dilakukan setelah ikan mencapaiukuran konsumsi. Waktu yangdibutuhkan untuk pemanenan sekitar3- 4 bulan setelah penebaran benih diwadah budidaya. Hasil panendidapatkan dengan melihat jumlahkelangsungan hidup ikan selamaproses pemeliharaan. Pada prosespemeliharaan ikan yang dilakukan,jumlah ikan yang mati pada setiapwaring dalam satu kolam rata-rata 30– 50 ekor. Sehingga total dalam satukolam jumlah ikan yang matisebanyak 200 ekor. Kematian ikanyang dialami bukan disebabkan olehpenyakit tapi oleh cuaca panas yangmencapai puncaknya. Penghitungankelangsungan hidup pada ikanmenggunakan rumus Effendie (1979):

Keterangan : SR = Survival Rate(%)

Nt = Jumlah ikan padaakhir pengamatan (ekor)

N0 = Jumlah ikan padaawal pengamatan (ekor)

Berdasarkan rumus diatastotal kelangsungan hidup ikan padadua mitra pembudidaya ikan yaitusebanyak 70%. Panen rata-rata ikandalam satu waring berjumlah 700ekor ikan. Ukuran panen padamasing-masing ikan berbeda-beda.Hal ini dikarenakan karakteristik ikanmemiliki ukuran konsumsi yangsaling berbeda.

Tabel 1. Hasil panen selama pemeliharaan

No. Jenis Ikan Ukuran Panen(gram/ekor)

LamaPemeliharaan

(bulan)

Hasil Panen *)(Kilogram)

1. Ikan Patin 500 6 1.2002. Ikan Nila 300 4 7203. Ikan Lele 150 3 3604. Ikan Sapil 300 4 720

Ukuran berat panen ikandisesuaikan dengan permintaan pasar.Lama pemeliharaan ikan bervariasitergantung dari jenis pakan yangdiberikan dan karakteristik jenis ikan.Pada proses budidaya ikan yangdilakukan oleh mitra, disampingpakan komersil berupa pelet pabrikyang diberikan juga pakan buatan dantambahan dari ikan-ikan rucahdiberikan. Pakan-pakan buatan dantambahan ini diberikan agar ikan-ikanyang dibudidayakan lebih cepattumbuh dan mencapai ukurankonsumsi.

Dampak Teknologi terhadap kegiatanbudidaya ikan mitra

Dampak signifikan daripenerapan teknologi organic wastetrap yang terintegrasi dengan sistempolikultur adalah optimalnyakapasitas produksi kolam dan hasilpanen para pembudidaya ikan. Mitrapembudidaya ikan dapat memanenikan dengan jenis yang lebih banyakdan keuntungan yang lebih banyak.Jika selama ini hanya ikan patin sajayang dipeihara dan dipanen, saat inijenis-jenis ikan lain juga dipeliharadan dipanen.

%100NoNtSR

Page 45: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eva Prasetiyono, Denny Syaputra, Robin: Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Melalui Teknologi Organic Waste...

41

Persoalan kualitas air yangsemula mendapatkan kendala dengankualitas air yang jelek disebabkanoleh sisa pakan dan feses ikan yangmenumpuk di sedimen air makaketika teknologi ini diterapkanmampu menjaga kualitas air menjadilebih baik. Hali ini berdampak padahasil panen dan kualitas ikan-ikanyang dibudidayakan cukupmenguntungkan bagi mitrapembudidaya ikan. Baiknya kualitasair dari penerapan teknologi initerlihat secara fisik dari warna airdengan tingkat kekeruhan olehpadatan tersuspensi sisa pakan yanglebih rendah dibandingkan dengankolam-kolam yang tidakmenggunakan teknologi ini.

Kesimpulan dan SaranKesimpulan

Secara umum teknologi yangditerapkan pada kegiatan ini berjalandengan baik dan membantu mitrapembudidaya ikan dalammendapatkan keuntungan yangoptimal dalam kegiatan budidayaikan. Teknologi organic waste trapberpengaruh terhadap kekeruhanperairan sedangkan sistem polikulturmampu menghasilkan hasil panenikan yang lebih bervariasi. Selain itukapasitas produksi kolam mejadilebih optimal untuk dimanfaatkanbagi kegiatan budidaya ikan. Padaproses berjalannya kegiatan, musimkemarau dan cuaca yang panasmenjadi permasalahan yangmempengaruhi kegiatan.

SaranTeknologi organic waste trap dalamsistem polikultur dapat diterapkanpada kondisi-kondisi budidaya ikandengan keterbatasan sumberdaya airnamun ingin meraih hasil panen yangoptimal. Kedepannya diharapkanteknologi ini dapat dicontoh oleh para

pembudidaya ikan khusunyapembudidaya ikan di daerah BangkaBelitung.

DAFTAR PUSTAKAEffendi I. 2004. Pengantar

Akuakultur. Jakarta : penebarSwadaya

Effendi MI. 1979. Metode BiologiPerikanan. Bogor: YayasanDewi Sri.

Henny C, Susanti E. 2009.Karakteristik limnologis kolongbekas tambang timah di PulauBangka. Limnotek 26: 119-131.

Kordi MGHK, Tancung AB. 2007.Pengelolaan Kualitas AirDalam Budidaya Perairan.Jakarta : Rinneka Cipta.

Prasetiyono, E. 2013. EfektivitasKompos Batang Pisang (Musasp.) Untuk meminimalisasikandungan logam berat timahhitam (Pb) dan menaikan pHrendah pada media budidayaikan lele dumbo (Clariasgariepinus). Akuatik-Jurnalsumberdaya Perairan vol. 7 No.1 : 1-8.

Valentina AE, Miswadi SS, Latifah.2013. Pemanfaatan ArangEceng Gondok DalamMenurunkan Kekeruhan, COD,BOD Pada Air Sumur.Indonesian Journal of ChemicalScience 2 (2). 84-89.

Wardoyo SE, Ismail W. 1998. AspekFisika, Kimia, dan BiologiKolong-Kolong di PulauBangka UntukPengembangan Perikanan.Jurnal Penelitian PerikananIndonesia 4(2).

Page 46: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Irwan Dinata: Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Lepar Pongok Dalam Pengelolaan Sampah...

42

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KECAMATAN LEPAR PONGOKDALAM PENGELOLAAN SAMPAH GUNA MENYONGSONG

DESTINASI WISATA PULAU LEPAR

Irwan DinataDosen Tetap Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

[email protected]

ABSTRAKSektor pariwisata sebagai suatu industri

jasa merupakan salah satu bidang yangdiharapkan dapat memberikan andil yangcukup besar dalam pembangunan daerah.Kegiatan pariwisata ini bila dikelola denganbaik dapat menjadi salahsatu penyumbangpendapatan yang potensial dalampertumbuhan ekonomi daerahmaupunnasional. Pariwisata bukan hanya sebagaisumber devisa tetapi juga dapatmemperluaskesempatan kerja yang ditimbulkan darisejumlah keterlibatan sektor-sektor lain didalamnya. Bagi Provinsi Kepulauan BangkaBelitung, pariwisata adalah salah satu sektoryang dapat diandalkan untuk mengantisipasiera pasca pertambangan timah yang selamaini masih menjadi unggulan di BangkaBelitung, karena selain letaknya strategis,pariwisata juga memberikan multipliereffects yang dapat mendorong pertumbuhanekonomi.

Untuk membangun pulau wisata makaperlu dipersiapkan berbagai aspek. Salahsatunya adalah kebersihan pulautersebut.Sampah-sampah yang dihasilkanoleh masyarakat setempat dan lingkungansetempat hendaknya perlu dikelola denganbaik. Terlebih lagi jika sampah tersebut dapatmemberi manfaat baik secara langsungataupun tak langsung.

PENDAHULUANPulau Lepar adalah pulau ketiga

terbesar di Prov. Kep.BangkaBelitung setelah pulau Bangka danpulau Belitung dengan luas wilayahsekitar 261,873 km2.Secaraadministratif, pulau Lepar beradadalam kecamatan Lepar Pongok,Kabupaten Bangka Selatan. Pulau inisecara geografis berbatasan denganSelat Gaspar di sebelah utara danTimur, Laut Jawa di sebelah Selatankemudian di sebelah timur berbatasan

dengan Selat Gaspar. Awalnya,kecamatan Lepar Pongok terdiri ataspulau Lepar, pulau Pongok, danpulau-pulau kecil. Namun, sejaktahun 2012 pulau Pongokdanbeberapa pulau kecil lain memisahkandiri untuk membentuk kecamatanKep. Pongok. Hingga saat ini,Kecamatan Lepar Pongok hanyaterdiri atas empat desa yakni, TanjungLabu, Tanjung Sangkar, Penutuk, danKumbung. Semua desa tersebutterletak di pulau Lepar dengan kantoradministrasi kecamatan berada didesa Tanjung Labu.Secara geografis,seluruh desa tersebut berbatasandengan pantai. Oleh sebab itu, dapatdikatakan bahwa seluruh desa dikecamatan Lepar Pongok merupakankawasan pesisir.

Salah satu masalah utamayangdihadapi oleh masyarakat kecamatanLepar Pongok adalah pengelolaansampah rumah tangga, sampahindustri kecil, dan sampah-sampahyang dihasilkan tanaman di sekitartepi pantai. Saat ini, masyarakatsetempat belum menemukan carayang aman dan ramah lingkungandalam mengolah sampah yang merekaproduksi. Menurut Kepala DesaTanjung Labu, saat ini di Pulau Leparbelum tersedia Tempat PembuanganAkhir (TPA). TPA terdekat berada dikecamatan Tukak Sadai. Agar dapatdibawa ke Sadai, diperlukan kapalpengangkut sampah dan pelabuhankhusus bagi kapal tersebut. Olehsebab itu, cara ini tentu akanmemakan biaya yang sangat mahal.

Page 47: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

43

Oleh karena belum tersedianyaTPA di pulau tersebut, masyarakatsetempat mengalami kebingunganuntuk mengolah sampah-sampah yangmereka produksi. Akhirnya, merekamenggunakan cara-cara tradisionaldemi menghilangkan sampah,khususnya yang dihasilkan olehrumah tangga. Beberapa jenis sampahmereka bakar dan beberapa lainnyamereka buang di semak-semak sekitarrumah dan laut. Kedua langkahtersebut tentu bukan cara yang amanuntuk menghilangkan sampah darilingkungan. Jika dilakukan terus-menerus, maka sampah akancenderung lebih menumpukdibandingkan terurai. Hal inimengingat sampah-sampah rumahtangga tidak dapat diurai secara alamidalam hitungan hari, sementarasampah yang mereka produksi selaludalam hitungan hari. Mengenaisampah yang dihasilkan oleh tanamansekitar pantai, masyarakat cenderungmembiarkan tanpa melakukan usahapembersihan dan pengkonsentrasiansampah di satu titik. Akibatnya,sampah-sampah cenderungberserakan di tepi pantai.Keadaan inijika dibiarkan terus-menerus dapatmerusak ekosistem pantai, terutamaterumbu karang. Berdasarkanobservasi lapangan, kami menemukanbahwa terumbu karang di pantaiTanjung Labu masih hidup. Namuntetap memerlukan usaha pelesatarian.Salah satunya adalah dengan caramenjaga kebersihan di sekitar tepipantai.

METODE PELAKSANAANBerdasarkan hasil observasi awal,

sampah yang dihasilkan olehmasyarakat Lepar Pongok adalahberupa sampah organik dan anorganikyang berasal dari: (1) Sisa-sisakebutuhan rumah tangga, (2) sisa-sisapembuatan peralatan/kebutuhan

nelayan dan petani setempat, dan (3)sisa-sisa industri kecil. Sampah lainyang juga muncul di kawasan pantaiadalah bersumber dari tanaman-tanaman sekitar pantai. BerdasarkanSNI 19-3964-1994 sampah yangdihasilkan di kota besar berkisarantara 2 – 2,5 L/orang/hari dan dikota kecil berkisar antara 1,5 - 2L/orang/hari. Oleh karena masyarakatkecamatan Lepar Pongok adalahmasyarakat pedesaan, dapatdiasumsikan bahwa produksi sampaholeh masyarakat ini berkisar antara 1– 1,5 L/orang/hari.Untuk mengolah sampah anorganik,solusi awal yang dapat diberikanadalah dengan membuat lumbung-lumbung sampah yang dapatdigunakan sebagai tempatpembakaran. Solusi lain yangmemungkinkan juga untuk dikerjakanadalah dengan memberikan pelatihanpemanfaatan sampah-sampahanorganik menjadi barang bernilaiekonomi. Harapannya, saat wisata dipulau Lepar sudah berjalan baikmasyarakat setempat dapatmemanfaatkan sampah-sampahanorganik sebagai souvenir bagi parawisatawan.

Pada KKN Tematik ini,pengolahan sampah organik lebihmenekankan pada hasilpengomposan. Hal ini karenamayoritas penduduk kecamatan LeparPongok adalah petani.Untukmengompos sampah-sampah organik,diperlukan perlakuan terpisah antarasampah-sampah yang berasal daritanaman dan daging-dagingan. Hal inikarena sampah daging-dagingan lebihmudah mengundang belatung danmenimbulkan bau yang lebihmenyengat.

A. Persiapan dan PembekalanSebelum memulai pelaksanaan

KKN yang berkisar antara Juli-

Page 48: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

44

September 2015, perlu dilakukantahapan persiapan danpembekalan.Tahapan ini menjadikunci awal bagi kesuksesan KKNtematik ini. Tahapan ini dapatdibedakan menjadi:1) Persiapan dan pembekalan kepada

mahasiswa.2) Komunikasi dengan aparatur

setempat seperti camat, kepaladesa, dan tokoh masyarakat.

3) Komunikasi dengan para mitra.

B. Pelaksanaan KegiatanProses pelaksanaan kegiatan

KKN Tematik UBB di KecamatanLepar Pongok direncanakan akanmelalui tahapan kegiatan berikut:

Gambar 1. Proses PelaksanaanKegiatan KKN Tematik UBB di

Kecamatan Lepar Pongok

C. Monitoring dan EvaluasiProgramTahapan ini diisi dengan

berbagai kegiatan monitoring danevaluasi berbagai program kegiatanyang telah dicanangkan. Hasil dariproses ini adalah beberapa data daninformasi perkembanganimplementasi program KKN yangdilakukan secara periodik selamaKKN berlangsung dan pasca programKKN dilaksanakan.

D. Rencana KeberlanjutanProgramTujuan jangka panjang program

KKN ini adalah untuk menjadikanKecamatan Lepar Pongok sebagai

destinasi wisata pulau.Oleh sebab itu,keberlanjutan program ini lebihditekankan pada pengupayaanpengembangan potensi wisata pulauLepar. Terkait dengan program KKNini, maka akan lebih baik jika di masamendatang program yang dijalankanadalah mengupayak padapemanfaatan sampah-sampahanorganik sebagai souvenir wisatapulau Lepar. Selain itu, upayapendirian TPS dan TPA di pulau inijuga sangat diperlukan, mengingattidak semua sampah selalu dapatdidaur ulang menjadi produk bernilaiekonomi.

HASIL DAN PEMBAHASANA. Pembuatan Tempat

Pembuangan Sementara atauDipo.Pembuatan Dipo dilakukan di

Desa Tanjung Labu. Dipo sampahyang dibangun sebanyak 5 dipo. Dipopertama dibangun di dekat rumahketua RT di dusun 1, dipo keduadibangun di depan balai desa, dipoketiga di dekat rumah kepala dusun 3,dipo ke empat berada didekat rumahketua RT dan dipo ke lima dibuat didekat rumah anggota BPD.Pembuatan tempat sampah atau dipodengan ukuran 1 x 1 meter.

Pembuatan tempat sampah ataudipo yang telah direncanakan adalahsebanyak enam buah. Masing-masingdusun dibangun dua tempat sampahdi tempat yang berbeda. Pemilihanlokasi berdasarkan kesepakatan darimasing-masing RT yang termasuk didalam dusun itu sendiri. Ketika sudahditentukan tempat yang pasti dandirasa pas bagi semua warga barulahdibangun tempat sampah tersebut.Namun dari enam dipo yangdirencanakan hanya 5 dipo yang dapatdirealisasikan.

Page 49: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

45

Gambar 2. Dipo Sampah TanjungLabu

B. Pembangunan TempatPembuangan Akhir (TPA).Pembangunan TPA dilakukan di

Desa Penutuk dimulai sejak minggupertama pelaksanaan KKN. Surveilokasi dilakukan bersama denganaparatur desa setempat. Danpembangunan TPA dilakukan padaminggu kedua pelaksanaan KKN.Pembuatan TPA ini dibantu olehaparat desa. Penyelesaian dariprogram pembuatan TPA inidilaksanakan pada minggu ketigaKKN berlangsung. Pembuatanpembuangan tempat akhir atau TPATanjung Sangkar dilaksanakanmenjadi beberapa tahapan pekerjaan.Pekerjaan pertama yaitu melakukanpenggalian pada tempat pembuanganakhir dengan kedalaman 1,5 meterdan besar 15x15 meter. Pekerjaantersebut dibantu oleh perangkat desauntuk kepastian lokasi.

Penggalian dilakukan secaramanual yaitu masih menggunakancangkul, sehingga prosespembuatannya cukup mengambilbanyak waktu. Untuk hari berikutnyapun proses penggalian hanyadilakukan oleh mahasiswa KKN yangdilakukan setiap hari. Kelanjutanpembuatan TPA pun dibantu olehseorang tukang untukmemaksimalkan hasil TPA. Lokasiyang telah dipilih untuk pembuatantempat pembuangan akhir inilumayan cukup jauh dari pemukiman

warga sekitar sehingga tidakmembuat warga resah dengankeberadaan TPA tersebut. PembuatanTPA ini pun mendapat respon dandukungan yang baik dari warga desa,walaupun mereka tidak ikutmembantu dalam pembuatannyasecara langsung.

Gambar 3. Pembuatan TPA TanjungSangkar

C. Pengelolaan SampahKegiatan pengelolaan sampah

yang dilakukan selama masa KKNyaitu pengelolaan sampah sisa kulitkerang dan kulit siput untuk dijadikanbarang yang lebih memiliki daya jual.Sebagai contoh mahasiswa KKNmembuat tulisan HUT RI yangdibawa saat mengikuti kegiatankarnaval 17 Agustus. Selain itu jugamahasiswa KKN membuat kreasitulisan untuk pos kamling DesaKumbung dari sisa kulit kerang yangtelah diserahkan sebagai cindramatasaat sosialisasi penanggulangansampah.

Gambar 4. Kerajinan dari Sisa KulitKerang

Page 50: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

46

D. Sosialisasi PenanggulanganSampahSosialisasi Desa Penutuk

dilakukan untuk berbagi informasitentang sampah, dampak, danpengelolaannya dan mengajakmasyarakat untuk berpartisipasidalam pengelolaan sampah desa.Kegiatan sosialisasi ada 3 sasaran:

1. Pelajar SDSosialisasi tentang pengenalan

sampah dengan sasaran anak usia dinidi SD 4 Satu Atap Desa Penutuk.Sasaran utama adalah anak usia dinikarena anak-anak merupakan embrioperubahan bangsa. Menanamkanpengenalan sampah dan peduliterhadap lingkungan sangat pentinguntuk usia dini sehingga akan menjadisuatu kebiasaan hingga merekadewasa. Kegiatan ini meliputipengenalan umum sampah, dampaksampah, jenis sampah, dan aksimengatasi sampah. Selain itu, adabagian kuis dan tanya jawab sehinggamemacu rasa ingin tahu dan semangatmereka.

2. Pelajar SMPSosialisasi dilakukan di SMP

Negeri 3 Desa Penutuk. Materi yangdiberikan tentang sampah danpengelolaannya dan dampak sampahterhadap lingkungan dan kesehatan.Pemaparan dilakukan dengan siswakelas 1, 2, dan 3. Kegiatan inimembagikan informasi kepada pelajartentang sampah dan mengajak merekauntuk peduli dan ikut serta dalamprogram untuk menjaga kebersihanlingkungan sekolah dan rumah sertadesa demi terciptanya lingkunganyang harmonis dan sehat.3. Masyarakat

Program kerja melibatkanmasyarakat dengan langsung terjunlangsung ke lapangan yaitu dengan

gotong royong membersihkan desa.Hal ini bertujuan agar masyarakatlangsung sebagai tokoh utamapendukung keberhasilan program,menjalin tali silahturahmi, rasakekeluargaan, dan membangunsemangat bekerjasama untuk tujuanyang sama yaitu lingkungan yangbersih, indah, dan sehat.

Pelaksanaan sosialisasi dengantema penanggulangan sampah diikutioleh sebanyak 50 peserta. Dalamsosialisasi yang berlangsung selama 2jam ini dijelaskan tentang sampah,penanggulangan sampah danmenjadikan sampah sebagai produkyang ekonomis. Sosialisasi ini dapatdilaksanakan dengan bantuan dariaparatur desa dan dilaksanakan diKantor Kepala Desa Kumbung.Kegiatan ini mengikuti kondisimasyarakat yang mayoritas adalahnelayan. Dalam sosialisasi jugamahasiswa memberikan cindramatakepada Desa Kumbung hasilkreatifitas mahasiswa KKN.

Gambar 5. Sosialisasi PengelolaanSampah

KESIMPULANPulau Lepar merupakan pulau

yang memiliki potensi dalam bidanglautnya, baik itu potensi wisataataupun sumber daya lautnya.Namun, apalah arti sebuah potensitanpa adanya upaya mewujudkan danmengembangkan potensi tersebut.Dari pelaksanaan KKN di KecamatanLepar Pongok ditemukan berbagai

Page 51: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

47

permasalahan yang berkaitan dengantema “Pemberdayaan masyarakatdalam pengelolaan sampahmenyongsong destinasi wisata PulauLepar”.

Permasalahan tersebut terkaitdengan kondisi lingkungan yangpenuh dengan sampah-sampahorganik dan anorganik, infrastrukturdesa yang tidak memadai seperti tidaktersedianya TPA dan TPAS, sertakurang pedulinya masyarakat danpemerintah terhadap pengelolaansampah. Berbagai kegiatan telahdilaksanakan guna mengatasipermasalahan tersebut diantaranyamelaksanakan kegiatan kerja bakti,pembuatan TPA dan TPAS, sertakegiatan-kegiatan lain yang bertujuanpemberdayaan masyarakat dalammengolah sampah.

Selain itu juga adanya beberapaprogram tambahan yang dilakukanoleh mahasiswa KKN selamapelaksanaan KKN di KecamatanLepar dengan harapan dapatmengembangkan Pulau Lepar sebagaidaerah yang maju dan produktif.Masyarakat beserta dengan aparatdesa ditiap-tiap desa juga lebihmempedulikan keadaan lingkunganuntuk menyongsong destinasi wisataPulau Lepar.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2013, Kecamatan Lepar

Pongok dalam Angka 2013,Badan Pusat Statistik.

Pusat Kajian Kuliah Kerja Nyata danPemberdayaan Masyarakat, 2014,Pedoman Pelaksanaan KuliahKerja Nyata (KKN) Tematik2014, LPPM UBB.

Page 52: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Roby Hambali: Revitalisasi Fungsi Sistem Drainase Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka...

48

REVITALISASI FUNGSI SISTEM DRAINASE BERBASISPEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PENGURANGAN

RISIKO BANJIR KOTA PANGKALPINANG

Roby HambaliDosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

email: [email protected]

ABSTRAKPelaksanaan KKN tematik ini didasarkanpada tujuan objektif revitalisasi fungsi sistemdrainase Kota Pangkalpinang untukmengurangi resiko banjir yang selama inisering terjadi. Untuk dapat melakukanrevitalisasi fungsi tersebut, sistem drainaseharus dipandang sebagai satu kesatuan sistemtata air, dan penyelesaiannya memerlukanmultidisiplin ilmu. Penyelesaian masalahdalam program revitalisasi fungsi sistemdrainase ditekankan pada kegiatanpemeliharaan yang menggunakan pendekatanpartisipatif dengan tujuan mempengaruhiprilaku masyarakat sehingga tingkatkesadaran masyarakat meningkat terhadappentingnya sistem drainase yang baik.Program KKN yang dilaksanakan sebanyakempat program (11 kegiatan). PelaksanaanKKN-Tematik dengan rentang waktu satubulan tidak mampu menjangkau seluruhwilayah dan seluruh aspek dalam pengelolaansistem drainase Kota Pangkalpinang. Untukitu, kegiatan revitalisasi fungsi sistemdrainase di Kota Pangkalpinang tetapdiperlukan di masa yang akan datang untukmenjangkau wilayah-wilayah dalam sistemyang bermasalah serta mempertahankankondisi-kondisi sistem yang sudah baik.Program-progaram kegiatan revitalisasifungsi sistem drainase berikutnyadiproyeksikan dalam bentuk implementasikonsep-konsep yang telah dicetuskan padaKKN-Tematik tahun 2015 sertamengakomodir rekomendasi hasil RembugWarga, dengan mempertimbangkan aspek-aspek rasionalitas dan kesesuaian denganprogram Pemerintah Daerah.

Kata Kunci: Revitalisasi, Drainase,Pemberdayaan Masyarakat

PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Kolong kacang Pedang danSungai Rangkui merupakan satukesatuan sub sistem drainase yang

berfungsi sebagai pengendali banjirKota Pangkalpinang. Fungsi initentunya merupakan fungsi vital,mengingat frekuensi bencana banjiryang sering terjadi di beberapakawasan di Pangkalpinang sebagaidampak keberadaan KotaPangkalpinang pada lahan rendah danpenduduk yang padat. Banjir dangenangan air disebabkan olehmenurunnya fungsi pelayanandrainase. Selain permasalahan banjir,penurunan kualiats lingkungandrainase akibat tercemar limbahrumah tangga dan industri. Beberapamasalah sektor drainase di KotaPangkalpinang yang sering dijumpaiantara lain kapasitas saluran drainasemasih belum memadai, ditambah lagimunculnya pemukiman-pemukimandi sepanjang saluran drainase yangsecara teknis dapat mengurangi luaspenampang basah saluran sertabeberapa ruas saluran penuh dengansampah dan tanah akibat buangan darirumah tangga. Selain itu, mutuoperasi saluran drainase masih dibawah standar dan kurangnyapemeliharaan terhadap saluran yangada sehingga kapasitas pengaliran dandaya tampung tidak optimal. Adanyadegradasi kualitas catchment area dihulu dan di hilir menyebabkanpemanfaatan kolam retensi belumoptimal karena banyaknya sedimen.Masalah-masalah tersebut tentunyabukan merupakan persoalan teknissemata, melainkan terkait dengansistem tata kelola dan masalah sosial.Secara umum kendala-kendala yang

Page 53: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Roby Hambali: Revitalisasi Fungsi Sistem Drainase Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka...

49

dihadapi dalam penanganan drainaseterjadi pasca pelaksanaanpembangunan, antara lainmenurunnya perhatian pengelolapembangunan bidang drainase,khususnya mengenai masalah operasidan pemeliharaan, pola pikir dankesadaran masyarakat yang rendahakan lingkungan hidup yang bersihdan sehat, serta lemahnya institusipengelola prasarana dan saranadrainase dan ketidakmampuan untukmenyusun program yang dibutuhkan.

Kondisi tersebut menjadi latarbelakang dilakukannya KKN disekitar Sungai Rangkui dan KolongKacang Pedang serta beberapa subsistem drainase Kota Pangkalpinang.KKN angkatan X UBB tersebutmengangkat tema “RevitalisasiFungsi Sistem Drainase BerbasisPemberdayaan Masyarakat DalamRangka Mengurangi Resiko BanjirKota Pangkalpinang”.

Untuk dapat melakukanrevitalisasi fungsi tersebut, sistemdrainase harus dipandang sebagai satukesatuan sistem tata air, danpenyelesaiannya memerlukanmultidisiplin ilmu. Penyelesaianmasalah dalam program revitalisasifungsi sistem drainase ditekankanpada kegiatan pemeliharaan yangmenggunakan pendekatan partisipatifdengan tujuan mempengaruhi prilakumasyarakat sehingga tingkatkesadaran masyarakat meningkatterhadap pentingnya sistem drainaseyang baik.

1.2. TujuanTujuan dari KKN-Tematik

dengan tema “Revitalisasi FungsiSistem Drainase BerbasisPemberdayaan Masyarakat DalamRangka Pengurangan Resiko BanjirKota Pangkalpinang adalah sebagaiberikut :

1) Mengubah pola pikir danpeningkatan kesadaranmasyarakat akan pentingnyalingkungan hidup yang bersihdan sehat.

2) Penguatan pemahaman konsepdrainase berwawasan lingkunganbagi masyarakat dan institusipengelola.

3) Meningkatkan peran aktifmasyarakat dalam aksipemeliharaan komponen sistemdrainase.

4) Mengembangkan gagasan-gagasan baru dalam penerapankonsep drainase berwawasanlingkungan.

5) Menumbuhkan rasa cintamasyarakat terhadap sunga.

6) Mengangkat potensi sungaisebagai nilai tambah pariwisatakota.

7) dapat menumbuhkan kesadarandan peran aktif masyarakat dalammenjaga dan memeliharakebersihan lingkungan.

2. METODE PELAKSANAANKKN Tematik Kota

Pangkalpinang dilaksanakan selama36 hari sejak bulan Juli hinggaAgustus 2015. Sebanyak 41mahasiswa dibagi menjadi tigakelompok yang tersebar pada tigawilayah, yaitu Kelurahan GedungNasional, Kelurahan Kejaksaan danKelurahan Pintu Air. Peta Wilayahkegiatan KKN disajikan pada Gambar1.

Tahap persiapan kegiatan KKN-Tematik sangat penting untukdilakukan dalam rangka menyusunkonsep dalam bentuk usulan kegiatanatau proposal yang disusun secarasistematis. Konsep yang akan dibuatmemiliki tujuan jelas danimplementasinya mempunyai dampakbesar ke masyarakat. Setelah konsep,maka berkoordinasi dengan pihak-

Page 54: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Roby Hambali: Revitalisasi Fungsi Sistem Drainase Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka...

50

pihak yang akan terlibat terutamamitra, daerah tujuan, serta dukungankerjasama dari pihak lain. Proses

pelaksanaan kegiatan KKN-Tematikdirencanakan akan melalui tahapansebagaimana Gambar 2.

Gambar 1. Peta lokasi pelaksanaan program KKN(Sumber: Kementerian Pekerjaan Umum, 2011)

Gambar 2. Proses PelaksanaanKegiatan KKN-Tematik

Pelaksanaan program kerja yangtelah direncanakan dikemas dalambentuk kegiatan-kegiatan yangtentunya menyesuaikan kondisi dilapangan setelah dilakukannyaidentifikasi dan pendekatan awal kemasyarakat setempat. Adapunprogram kerja yang dilaksanakanterdiri dari program kerja pokok danprogram kerja tambahan. Bentuk-bentuk kegiatan yang disipakan padaKKN Kota Pangkalpinang adalahsebagai berikut:1) Perkenalan dan sosialisasi

kegiatan KKN-Tematik2) Identifikasi masalah sistem

drainase3) Diskusi kelompok terarah

merumuskan konsep revitalisasifungsi sistem drainase.

Ke

Sun

gai L

iat

KABUPATEN BANGKA

Kecamatan Gerunggang

Kecamatan Pangkal Balam

Kecamatan Taman Sari

Kecamatan Bukit Intan

KABUPATEN BANGKA TENGAH

KABUPATEN BANGKA TENGAH

Ke Koba Ke Batu

Betumpang

Kecamatan RangkuiKe Mentok

Ke S. S

elan

Kantor Walikota

L A U T C I N A S E L A T A N

P. PUNAI

Tg. Bungkal

02° 05' 40" Ls

02° 05' 10" Ls

02° 04' 55" Ls

Ke DesaAir Duren

106° 10' 00" BT106° 08' 30" BT106° 07' 00" BT106° 05' 30" BT106° 04' 00" BT106° 02' 30" BT

c

c

c

c

Sungai Liat

Tg. Pandan

Kota Pangkalpinang

PROP. KEPILAUAN BANGKA BELITUNG

Pangkalpinang

LUAS = 43.75 Ha

LUAS = 155.50 Ha

LUAS = 288 Ha

LUAS = 29 Ha

Identifikasi dan Pemetaanmasalah drainase

Pengembangan Konseprevitalisasi fungsi sistem

drainase

Terbentuknya awarenessmasyarakat terhadap

pentingnya fungsi drainase

Terbentuknya kebijakanpengelolaan sistemdrainase partisipatif

Page 55: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Roby Hambali: Revitalisasi Fungsi Sistem Drainase Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka...

51

4) Membuat implementasi rumusankonsep revitalisasi dalam bentukprogram kegiatan.

5) Sosialisasi hasil perumusankonsep revitalisasi.

6) Kampanye “Aksi Bersih”7) Kerja Bakti8) Nonton Bareng Film Animasi

dan lomba menggambar tentanglingkungan

9) Pesta Permainan Rakyat dalamFestival Sungai Rangkui

10) Rembug Warga “Sungai RangkuiUrat Nadi Ku”

11) Pengadaan “Tong Sampah MasaDepan”.Beberapa kegiatan dilaksanakan

dalam satu paket program.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1. Identifikasi Masalah

KKN tematik X KotaPangkalpinang dilaksanakan pada tigakelurahan dalam dua kecamatan, yaituKelurahan Gedung Nasional danKelurahan Kejaksaan di KecamatanTamansari, serta Kelurahan Pintu Airdi Kecamatan Rangkui.

Kelurahan Gedung Nasionalyang merupakan bagian dariKecamatan Tamansari terdiri dari 8RT dan 2 RW. Dimana RW 1 terdiridari RT 1-4 dan RW 2 terdiri dari RT5-8. Sejarah terbentuknya KelurahanKejaksaan yaitu pada Tahun 1980dibawah Kecamatan Pangkalpinang 1

(satu) Kotamadya Pangkalpinang.Pada waktu itu Kantor KelurahanKejaksaan Negeri Pangkalpinangberlokasi di Kelurahan Kejaksaan,sehingga sesuai dengan hasil rapatAnggota Dewan Perwakilan Rakyat(DPRD) Kota Pangkalpinangterbentuklah Kelurahan Kejaksaansampai saat ini. Saat ini KelurahanKejaksaan termasuk dalam wilayahKecamatan Taman Sari KotaPangkalpinang (Profil KelurahanKejaksaan, 2015). Kelurahan PintuAir termasuk salah satu kelurahanyang tertua di Kota Pangkalpinang,sejarah dari namanya pintu air yaitudiambil dari nama bendungan pintuair, karena di pintu airlah pada tahun1983 di bangun bendungan pintu airdari aliran Sungai Kace. Aliran sungaiinilah yang memisahkan antaraKelurahan Kejaksaan dan KelurahanPintu Air. Kelurahan Pintu Air sendiridulunya terbagi menjadi dua yaituKelurahan Pintu Air Atas KelurahanPintu Air Bawah, tapi pada tahun2000 Kelurahan Pintu Air digabungmenjadi satu yaitu Kelurahan PintuAir (Profil Kelurahan Pintu Air,2015).

Kegiatan identifikasi masalahdan potensi wilayah KKN dilakukanpada tanggal 28-30 Juli 2015 di tiap-tiap kelurahan, dengan fokus padaaspek sistem drainase. Hasilidentifikasi disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Masalah dan Potensi Wilayah KKNNo Wilayah Masalah Potensi1 Kelurahan

GedungNasional

sering terjadi banjir disebabkanoleh penyempitan penampangsaluran drainase. Peyempitanpenampang saluran disebabkanoleh adanya pembangunanhunian masyarakat diatas salurandi sekitar RT 1hujan dengan intensitas yangtinggi dan dengan durasi waktuyang lama memyebabkan

Page 56: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Roby Hambali: Revitalisasi Fungsi Sistem Drainase Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka...

52

No Wilayah Masalah Potensiterjadinya banjir di sertai sampahdan sedimentasi yang mengalir dibadan air menuju ke RT 2prilaku masyarakat RT 4 yangmembuang sampah sembaranganmenyebabkan saluran air buntuterdapatnya saluran air yangkecil yang tidak berfungsi dansering terjadi banjir jika hujanyang berpanjangan di sekitar RT5penumpukan sedimen, sampahyang hanyut oleh air dari hulu kehilir dan penumpukan sampah dibadan sungai di sekitar RT 6masyarakat membuang sampahsembarangan dan adanyasedimentasi yang menumpuk disaluran drainase dimana RT 7 initermasuk dalam kategori wilayahkumuhRT 8 yang merupakan daerahyang paling kumuh yangtermasuk daerah hilir sungaiterdapat banyaknya tumbuh –tumbuhan liar di badan sungai,sampah, sedimentasi.

2 KelurahanKejaksaan

Masalah utama di lingkunganpemukiman terdapat di RW 04,yaitu buruknya pengelolaansampah rumah tangga, sehinggabanyak sampah yang menumpukdi saluran, yang kemudianmengalir ke Sungai RangkuiRata-rata limbah rumah tanggalangsung dialirkan ke salurandrainase, kemudian menuju kesungai. Hal ini menyebabkan airsungai menjadi berwarnakehitam-hitaman dan bau.

3 KelurahanPintu Air

Adanya sedimentasi di daerahsekitar kolong yang di sebabkanoleh aktivitas pertambangan didaerah bagian hulu

Wilayah ini berpotensisebagai wialayahekowisata bahari selainitu juga berpotensisebagai tempat wisatapasar terapung

Adanya penumpukan sampah di Lokasi ini bisa di

Page 57: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Roby Hambali: Revitalisasi Fungsi Sistem Drainase Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka...

53

No Wilayah Masalah Potensisaluran drainase yang terutamasaluran drainasenya dekat denganpemukiman padat pendudukselain itu juga adanya faktorlimbah rumah tangga yangmenyebabkan kualitas air disungai sungai kurang baik.

kembangkan sebagailokasi cagar wisata air,bila didukung denganpartisipasi masyarakatdalam pemeliharaansistem saluran yangberbasis ramahlingkungan

Aktivitas pembangunan padadaerah sekitar bangunan pintu airyang menyebabkan aliran airmenuju saluran utama menjadisedikit terhambat selain itu jugamasalah penumpukan sampah disekitar bangunan pintu airmenjadikan aliran air kurangstabil.Adanya faktor aktivitaspenambangan serta adanyalimbah buangan seperti limbahrumah tangga yang limbahnyadibuang menuju saluran utama

3.2. Pekan Aksi Bersih LingkunganProgram Pekan Aksi Bersih

Lingkungan ini diselenggarakandengan tujuan dapat menumbuhkankesadaran dan peran aktif masyarakatdalam menjaga dan memeliharakebersihan lingkungan, khususnyasaluran drainase.a. Kampanye “Aksi Bersih”

Aksi sosialisasidan kampanyeinovatif untuk menjagalingkungan, khususnya drainasedari sampah. Kegiatan dilakukandengan pawai keliling kota (sekitarwilayah KKN) denganmenonjolkan karakter-karakterunik berkaitan dengan sampahserta membawa pesan-pesankampanye kebersihan. Adapunpihak-pihak yang terlibat dalamkampanye ini yaitu mahasiswaKKN, pelajar SD (SDN 16, SDN43, SDN 5, SD Muhammadiyahdikota Pangkalpinang), pelajarSMP (SMP 2 Pangkalpinang),

serta pelajar SMA (SMA 1Pangkalpinang, SMK 2Pangkalpinang, SMK 1Pangkalpinang).

Gambar 3. Kegiatan KampanyeAksi Bersih

b. Kerja Bakti AkbarKerja bakti dilakukan serentakuntuk tiga kelurahan (termasukkolong retensi dan TamanMandara) dalam rangkapembersihan lingkungan darisampah dan pemeliharaan ringansaluran drainase. Kegiatan inidilaksanakan melibatkan Peserta

Page 58: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Roby Hambali: Revitalisasi Fungsi Sistem Drainase Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka...

54

KKN, aparatur kelurahan(kelurahan pintu air, kelurahankejaksaaan, dan kelurahan gedungnasional), aparatur kecamatan,warga setempat, pelajar (SMA 1Pangkalpinang), dan KODIM 043Bangka.

Gambar 4. Kegiatan kerja baktiakbar

3.3. Festival Sungai RangkuiTujuan program Festival Sungai

Rangkui adalahmenumbuhkembangkan rasa cintamasyarakat terhadap sungai, sehinggasungai dapat terpelihara dengan baik.Selain itu, lewat program ini potensisungai dapat terangkat menjadi nilaitambah pariwisata perkotaan.

Permainan rakyatdiselenggarakan dalam rangkamemeriahkan peringatan HUTkemerdekaan RI yang ke 70 tahun.Kegiatan difokuskan di lokasi sekitarsungai Rangkui dan Kolong KacangPedang. Permainan rakyat yangdilakukan yaitu Lomba mancingdisekitar kawasan kolong retensiKacang Pedang. Lomba inibermaksud untuk selain memeriahkanHUT RI juga menjalinkan talisilaturahmi antara mahasiswa denganmasyarakat serta menumbuhkankepedulian untuk menjaga kebersihankawasan kolong. Adapun pihak yangterkait dalam penyelenggaraan iniyaitu mahasiswa KKN, wargasetempat, serta pihak kelurahan pintuair. Adapun permainan rakyat yang

dilakukan, dimana dalam hal inimahasiswa KKN membantu pihakkelurahan dalam memeriahkan HUTRI diantaranya lomba makankerupuk, turnamen futsal, lari karung,gebug bantal, panjat pinang danpisang,joget jeruk untuk ibu-ibu danlain-lainnya.

Gambar 5. Salah satu lomba dalampermainan rakyat di Sungai Rangkui

3.4. Lomba Menggambar danNonton Bareng Film Animasitentang LingkunganLomba menggambar dan nonton

bareng film animasi tentanglingkungan diselenggarakan dalamrangka memeriahkan HUTkemerdekaan RI ke 70 tahun denganmengangkat tema “Lingkungankumerdeka dari sampah”. Peserta padakegiatan ini adalah anak-anak dari 3kelurahan dengan usia sekolah dasar.Kegiatan ini bertujuan memberikanpemahaman kepada generasi mudatentang pentingnya kebersihanlingkungan melalui media visual yangmenarik. Sasaran dari kegiatan iniadalah anak-anak hingga remaja.Pelaksanaan kegiatannya dilakukanbersamaan dengan pembagian hadiahdari kegiatan lomba HUT RI.Kegiatan ini dilaksanakan padatanggal 22 agustus 2015 yangmelibatkan lurah dari 3 kelurahan,standup comedy Pangkalpinang,pihak dari BNN Kota Pangkalpinang,anak-anak sekitar 3 kelurahan,

Page 59: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Roby Hambali: Revitalisasi Fungsi Sistem Drainase Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka...

55

masyarakat setempat serta mahasiswaKKN Kota Pangkalpinang.

Gambar 6. Lomba Menggambartentang Lingkungan

Gambar 7. Peserta Nonton BarengFilm Animasi tentang Lingkungan

3.5. Rembug Warga “SungaiRangkui Urat Nadi Ku”Bentuk kegiatan adalah dialog

interaktif seluruh aparat dari 3kelurahan (RT, RW) dan beberapapihak terkait (BLHD, Pariwisata,Forum DAS, Tata Kota, dll). Wargamemiliki peran sentral dalam dialogini untuk mengangkat isu-isu terkaitpermasalahan sistem drainase sungairangkui dan mencari solusi masalahserta rencana-rencana pengembanganpotensi sungai rangkui. Hasil akhirdari kegiatan ini berupa kesimpulandan rekomendasi pengelolaanlingkungan sekitar Sungai Rangkuidan Kolong Kacang Pedang.

Gambar 8. Kegiatan Rembug Warga

3.6. Pengadaan “Tong SampahMasa Depan”Tong sampah masa depan adalah

satu set tong sampah organik dananorganik yang dibuat dengan bentukyang unik dengan tujuan dapatmemberikan daya tarik padamasyarakat, terutama anak-anak agarmau membuang sampah pada tongtersebut. Dinamakan tong sampahmasa depan, karena diharapkan tongsampah ini menjadi pengantar bagianak-anak di sekitar lokasi KKNuntuk cinta lingkungannya hinggamereka dewasa nanti. Kegiatan iniyang melibatkan lurah di 3 kelurahan(secara simbolis peletakan tongsampah pertama di daerah kolongretensi Kacang Pedang), masyarakatsekitar, serta peserta KKN itu sendiri.

Gambar 9. Kegiatan Pengadaan“Tong Sampah Masa Depan”

Page 60: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Roby Hambali: Revitalisasi Fungsi Sistem Drainase Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka...

56

4. KESIMPULAN DAN SARAN4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan KKNTematik Kota Pangkalpinang, makadapat disimpulkan beberapa halsebagai berikut:1) Permasalahan drainase perkotaan

merupakan masalah yangmemiliki kompleksitas cukuptinggi, sehingga membutuhkanpenyelesaian secarakomprehensif dan berkelanjutan.

2) Pelaksanaan KKN-Tematikdengan rentang waktu satu bulantidak mampu menjangkauseluruh wilayah dan seluruhaspek dalam pengelolaan sistemdrainase Kota Pangkalpinang.

3) Partisipasi masyarakat setempatdalam pelaksanaan program kerjaKKN masih rendah, karena kulturpemikiran masyarakat yangsudah mengarah kearahpemikiran masyarakat perkotaan,terlebih lagi didukung olehkondisi sosial masyarakat yangmemang sudah sangat tinggi.

4) Masih kurangnya kemampuanmahasiswa KKN melakukanpendekatan dan koordinasidengan warga, perangkatkelurahan, SKPD dan pihakketiga menyebabkan dukunganterhadap kegiatan masih rendah.

4.2. SaranSaran-saran yang ingin

disampaikan untuk dijasikanpertimbangan dalam kegiatanselanjutnya adalah:1) Kegiatan revitalisasi fungsi

sistem drainase di KotaPangkalpinang tetap diperlukandi masa yang akan datang untukmenjangkau wilayah-wilayahdalam sistem yang bermasalahserta mempertahankan kondisisistem yang sudah baik.

2) Hasil monitoring dan evaluasipada kegiatan KKN Tematik

perlu dijadikan landasan berartidalam menentukan pendekatan-pendekatan yang lebih efektifdalam kegiatan selanjutnya

3) Program-progaram kegiatanrevitalisasi fungsi sistem drainaseberikutnya diproyeksikan dalambentuk implementasi konsep-konsep yang telah dicetuskanpada KKN Tematik saat ini sertamengakomodir rekomendasi hasilRembug Warga, denganmempertimbangkan aspek-aspekrasionalitas dan kesesuaiandengan program PemerintahDaerah.

UCAPAN TERIMA KASIHKegiatan Revitalisasi Fungsi

Sistem Drainase BerbasisPemberdayaan Masyarakat DalamRangka Mengurangi Resiko BanjirKota Pangkalpinang mendapatkandukungan dan bantuan banyak pihak.Untuk itu, terima kasih diucapkankepada:1) Camat Rangkui dan Camat

Tamansari beserta jajarannya.2) Lurah Gedung Nasional, Lurah

Kejaksaan dan Lurah Pintu Airbeserta jajarannya.

3) BPDAS Baturusa Cerucuk danForum DAS Provinsi Kep.Bangka Belitung

4) Seluruh anggota Kodim 043Bangka

5) Tokoh Masyarakat dan wargasekitar lokasi KKN

DAFTAR PUSTAKAKementerian Pekerjaan Umum, 2011,

Laporan Akhir PerencanaanDED Drainase Primer KotaPangkalpinang.

_____, 2015, Profil KelurahanKejaksaan.

_____, 2015, Profil Kelurahan PintuAir.

Page 61: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eka Sari Wijianti dan Yudi Setiawan: Pemanfaatan Mesin Tetas Telur Untuk Peningkatan Sektor Peternakan...

57

PEMANFAATAN MESIN TETAS TELURUNTUK PENINGKATAN SEKTOR PETERNAKAN

DI DESA LALANG KABUPATEN BELITUNG TIMUR

Eka Sari Wijianti dan Yudi SetiawanDosen Tetap Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung

[email protected] dan [email protected]

ABSTRAKDalam penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata(KKN) ini kegiatan utama difokuskan kepadapembuatan mesin tetas telur dan pemanfaatanmesin tersebut untuk budidaya ayam.Menetaskan telur ayam menggunakan mesinpenetas bisa menjadi cara cepat agar telurtersebut menetas. Tanpa bantuan mesin tetas,proses telur menjadi anak ayam akanmemakan waktu lama dan resiko kematianyang lebih besar. Bagi peternak, waktusangatlah berharga untuk kelancaran usahapeternakan, disamping itu keberhasilanpenetasan telur jauh lebih besar dibandingkancara manual.Pelaksanaan KKN dibagi menjadi 4 tahap,tahap pertama yaitu pembuatan mesindilakukan sebelum pelaksanaan KKN jugapencarian bibit telur. Tahap keduamengadakan sosialisasi penggunaan mesintetas telur dan bagaimana cara pembiakanayam, sosialisasi dilakukan oleh dinaspeternakan kabupaten Belitung timur. Tahapketiga adalah pembuatan kandang. Kandangdibuat di rumah warga desa lalang yangdipilih berdasarkan kesepakatan dari desadimana warga yang dipilih tersebutselanjutnya akan mempergunakan mesin tetastelur untuk menjadi peternak ayam. Tahapkeempat pembiakan ayam, meliputipemberian makanan dan vitamin. Tahapterakhir adalah pemantauan, tahap inidilakukan untuk melihat bagaimanaperkembangan ayam sebelum KKN selesaidilakukan.

PENDAHULUANBeternak ayam adalah hal

yang sangat lazim dilakukan olehmasyarakat di Indonesia. Beternaktidak perlu dalam skala besar, karenakeluarga/masyarakat di daerahperkampungan kerap kali memeliharaayam skala kecil untuk menambahpenghasilan keluarga. Usaha ayampotong atau sering disebut dengan

ayam boiler sudah dikenal umum diseluruh tanah air. Permintaan proteinhewani yang semakin meningkat darihari ke hari terkadang membuat hargaproduk peternakan ini semakin mahalkarena tidak diimbangi denganproduksi yang cukup. Harga ayampotong menjelang lebaran, biasanyaakan melambung tinggi hinggamencapai Rp. 40.000/kg, padahalbiaya produksinya hanya Rp. 10–15ribu/kg.

Untuk meningkatkan kualitasdan kuantitas usaha tersebut, dapatditunjang dengan peralatan modernseperti sebuah mesin penetas telur.Penetasan dengan mengunakan mesinlebih efektif dibandingkan dengancara manual. Beberapa keunggulanmenggunakan mesin tetas telurdiantaranya yaitu tingkat keberhasilantinggi, dengan mengikuti tata carayang benar, keberhasilan telur yangmenetas dengan mesin penetas inibisa di atas 90%, dengan caratradisional biasanya dibawah 50%.

Melalui program kuliah kerjanyata (KKN) sesuai bidang keilmuanTeknik Mesin, maka mahasiswa yangtergabung dalam kelompok ini,merancang dan membuat sebuah alatyang berdaya guna sertaberkelanjutan bagi masyarakatpedesaan setempat yaitu “Mesin TetasTelur”. Alasan memanfaatkan alattersebut adalah agar bisameningkatkan taraf hidup masyarakatmelalui sektor peternakan.

Pelaksanaan KKNdilaksanakan di Desa Lalang

Page 62: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eka Sari Wijianti dan Yudi Setiawan: Pemanfaatan Mesin Tetas Telur Untuk Peningkatan Sektor Peternakan...

58

kecamatan Manggar KabupatenBelitung Timur. Tempat inimerupakan tempat KKN Tematikyang dilaksanakan oleh jurusanTeknik Mesin tahun 2014. Untuktahun 2015 ini, tetap memilihdilaksanakan ditempat yang sama.Penyambutan yang baik olehpengelola desa dan warga, jugaantusias mahasiswa merupakan salahsatu faktor dipilihnya tempat tersebut.Faktor lain yang juga menjadipendukung adalah, ketika diadakandiskusi dengan LPM desa, merekasangat mendukung aplikasi keilmuanyang dimiliki mahasiswa untukditerapkan di tempat mereka, halinilah yang menjadi wacana bahwauntuk tahun-tahun mendatang akandibuat kerjasama antara JurusanTeknik Mesin dengan Desa Lalanguntuk menjadikan Desa Lalangsebagai desa binaan jurusan TeknikMesin. Ini tentu akan menjadi momenyang tepat bagi para mahasiswa untukmenjajaki desa, baik daripermasalahan yang ada juga daripotensi daerah yang dapat digaliuntuk kemajuan desa di masamendatang.

METODOLOGI PELAKSANAANPelaksanaan dibagi menjadi tigatahap, yaitu:1. Persiapan sebelum keberangkatan

ke lokasi,meliputi: Diskusi awal dengan pejabat

desa Perekrutan mahasiswa peserta

KKN Pembuatan mesin tetas telur

oleh mahasiswa peserta KKN Pencarian bibit telur ayam Pembelian bahan-bahan untuk

pembiakan telur Pembekalan sebelum

pemberangkatan KKN

Pengiriman mesin

2. Pelaksanaan di lokasi KKN,meliputi:

2.1 Sosialisasi Melakukan sosialisasi dan

penyuluhan mengenaimesin tetas telur dansosialisasi pembiakanayam.

Persiapan mesin tetas telursebelum digunakan.

Menyeleksi bibit telurayam yang memiliki benih.

2.2 Rancangan dan mekanismekegiatan pembuatan kandangayam : Perencanaan lokasi

pembuatan kandang ayam(dilakukan survey lokasi diDesa Lalang KecamatanManggar).

Perencanaan alat dan bahanyang akan digunakan untukpembuatan kandangayamdan budidaya ayam.

Perencanaan dalampersiapan pembuatankandang ayam.

3.3 Pembiakan Ayam Perencanaan vitamin,

vaksin, tempat minum,dan vaksin.

Pembuatan kotak ataukardus yang dilengapidengan lampu listrik danserbuk kayu untuk lantai.

Pemberian vitamin,vaksin, makan, minumdan pengecekan tempat.

3.4 Pemantauan perkembanganpembiakan ayam sebelumKKN berakhir

Page 63: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eka Sari Wijianti dan Yudi Setiawan: Pemanfaatan Mesin Tetas Telur Untuk Peningkatan Sektor Peternakan...

59

3. Monitoring dan EvaluasiProgramMonitoring dilakukan untukmelihat bagaimana pelaksanaanKKN. Kemudian dilakukandiskusi dan evaluasi terhadapsemua tahapan yang telahdilakukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN1. Pembuatan Mesin Tetas Telur

Mesin tetas telur dibuat sebelumpelaksanaan KKN. Pembuatan mesindilakukan oleh mahasiswa pesertaKKN di laboratorium teknik mesin.Kapasitas mesin yang dibuat adalah150 butir telur ayam.

Peralatan yang diperlukanmeliputi : gergaji, kayu, gergaji besi,meteran, alat tulis, bor, obeng, tang,pahat kayu dan palu.

Sedangkan bahan yangdibutuhkan untuk membuat mesinpenetas telur dengan sumber panasdari listrik meliputi:- Multiplex/triplek 9 mm- Engsel- Kawat ram diameter 0,5cm- Seng- Thermostat- Kabel Listrik- Fitting Lampu- Steker listrik- Lampu bohlam- Thermometer- Baki/Nampan air- Paku triplek dan lem kayu

Gambar 1. mesin tetas telur

Hal yang perlu diperhatikandalam pembuatan mesin tetas adalahkotak atau box mesin penetas janganada yang bocor atau tidak tertutuprapat. Apabila terjadi kebocoran makasuhu dalam ruang mesin penetas tidakakan pernah tercapai, karena udarapanas akan keluar melalui lubangtersebut.Cara penggunaan mesin: Letakkan mesin tetas di tempat

yang terlindung dari sinar mataharilangsung atau sumber panaslainnya. Jangan meletakkanditempat yang kotor, lembabseperti di gudang, dekat kamarmandi, dekat tempat cucian, danjangan diletakkan menempel padadinding bangunan. Peletakan yangterbaik adalah di dalam ruanganyang agak luas, tidak tertutupbarang lain, bersih (berlantaisemen atau keramik), berventilasibaik (tidak pengap).

Telur yang akan ditetaskanberumur maksimum 7 hari, terbaikmaksimum 3 hari. Sebelumditetaskan telur diletakkan dalamtray plastik (bukan tray kertas),karena tray plastik tidak menyerapkotoran dan lebih awet. Perhatikanagar suhu udara di sekitar telurtidak terlalu tinggi, terbaik bersuhu20 – 30°C, dan cukup lembab,contohnya di dalam lemaripendingin atau dekat sumber air(di atas ember berisi air atau dekatkamar mandi). Perhatikanpeletakan telur, sisi tumpulnyabarns berada di atas, bukansebaliknya.

Biasakan melakukan testpendahuluan dengan mencobafungsi-fungsi mesin tetas agarbekerja secara normal. Biasakanjuga selalu melakukan cek suhudengan seksama setiap akanmelakukan penetasan baru.Sebelum telur dimasukkan ke

Page 64: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eka Sari Wijianti dan Yudi Setiawan: Pemanfaatan Mesin Tetas Telur Untuk Peningkatan Sektor Peternakan...

60

dalam mesin tetas, biarkan mesintetas beroperasi dalam keadaankosong selama 2 – 3 jam (kecualisaat pengoperasian pertama kali,harus sehari semalam) untukmeratakan panas di dalamnyasekaligus cek suhu. Jika suhu turunsesaat memasukkan telur, janganlangsung melakukan koreksi suhu,karena mungkin penurunandiakibatkan penyerapan suhu daritelur yang lebih dingin. Setelahbeberapa jam, suhu akan naik lagi.

Jangan meletakkan benda berat diatas mesin tetas karena dapatmengganggu sistem pengaturansuhunya.

Untuk mencegah masuknya semutatau serangga lain melewati lubangventilasi pada mesin tetas, gunakankapur anti semut pada kaki dankabel mesin tetas.

Jika listrik padam, jangan panic,karena telur dapat bertahan selama± 2-3 jam tanpa pemanasan,asalkan mesin tetas telahberoperasi minimal 3 – 5 hari.Namun jika pemadaman listriklebih dari 3 jam, gunakan pemanasdarurat berupa lampu minyak ataulilin berdiameter besar, danarahkan nyalanya di bawah pelataluminium yang terletak di bawahmesin tetas. Atur nyala api lampuminyak kecil saja, dan perhatikanthermometer agar tidak melebihisuhu 40°C, jika lebih, aturnyalanya atau atur jaraknya daripelat aluminium. Alternatif laingunakan lilin berdiameter besar(jangan lilin kecil) agar jaraknyake pelat pemanas tidak cepatberkurang. Atur juga ketinggianlilin jika suhu di dalam mesin tetasterlalu tinggi. Menurut penelitiankami, jika listrik padam (tidak adapemanasan) selama maksimum 3jam, daya tetas telur dapatdipertahankan pada 95 – 100%.

Jika padam 3 – 6 jam, daya tetasmenjadi 80 – 95%, sedangkan jikapadam 6 -12 jam, daya tetasmenjadi 40 – 70%. Namun jikapadam lebih dari 12 jam,sebaiknya penetasan dibatalkansaja, karena kecil kemungkinanmendapat hasil penetasan yangbaik, kalaupun ada yang menetas,biasanya berkualitas buruk.

Jangan lupa untuk menambah airpelembab pada bak paling lambat2 hari sekali. Pengisian dan pe-nambahan air dapat dilakukan dariluar mesin tetas menggunakanbotol berselang pada lubang yangterletak di bagian atas tengah.Akan lebih baik jika menggunakanhygrometer untuk memantautingkat kelembaban (minimal55%).

Jika telur sudah mulai retak(biasanya mulai hari ke 19 untuktelur ayam), keluarkan bak airyang ada di lantai mesin tetas (bakair di box pemanas atas, jangandikeluarkan). Beri alas potongankoran pada lantai yang gunanyauntuk mengumpulkankotoran/bulu/sisa kulit telursehingga pembersihan lantainyaakan lebih mudah.

Tips: Pindahkan semua telur padarak telur tingkat teratas ke lantaiyang telah dialasi potongan kertaskoran, pindahkan juga telur yangterletak pada rak telur dibawahnya, jika masih mencukupitempatnya. Susun telur-telurdengan posisi vertikal (Janganditidurkan) dan teratur dengan sisitumpul tetap menghadap ke atas.Jangan kuatir, anak ayam yangtelah menetas dan jatuh di lantaibawah tidak akan mengalamiapapun.

Biarkan anak ayam yang barumenetas di dalam mesin tetas

Page 65: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eka Sari Wijianti dan Yudi Setiawan: Pemanfaatan Mesin Tetas Telur Untuk Peningkatan Sektor Peternakan...

61

beberapa jam hingga badannyamengering, kemudian pindahkanke tempat yang sudah disiapkan.Seringkali ada anak ayam yangsulit untuk keluar daricangkangnya, sehingga perludibantu untuk memecahkan kulitcangkangnya. Hati-hati,pemecahan kulit harus perlahan-lahan, dan sedikit demi sedikit,untuk mencegah pendarahan.Namun demikian, anak ayam yangharus dibantu saat menetas,seringkali menjadi jelekkualitasnya, karena itu jika perlupisahkan dengan anak ayam yangmenetas normal, dan beri perhatianlebih besar untuk meningkatkankualitasnya.

Setelah semua anak ayam menetas,matikan mesin tetas, keluarkansemua rak telur, dan bak air,bersihkan menggunakan air bersih.Bersihkan pula kotoran, sisa kulittelur di dalam mesin tetas, semprottipis-tipis dengan cairandesinfectan. Buka pintu mesintetas selama 1 -2 hari untukmenguapkan sisa kotoran dancairan di dalam mesin tetas. Jikaperlu bersihkan.pula bagian luarmesin tetas dari debu-debu yangmenempel. Dengan pembersihansecara berkala, mesin tetastentunya akan lebih tahan lama.

2. Pencarian bibit telurUntuk mendapatkan hasil

maksimal atas performa mesin makatelur yang akan ditetaskan harusmempunyai kualitas yang baik. Untukitu harus dipilih telur ayam yangbetul-betul bagus dan berusia kurangdari tujuh hari agar penetasanmencapai 100%.

3. Pelaksanaan SosialisasiSosialisasi dilakukan oleh Dinas

Peternakan Kabupaten Belitung

Timur dan dilaksanakan di DesaLalang. Peserta yang hadir adalahmasyarakat desa setempat.

Gambar 2. Sosialisasi penggunaanmesin tetas telur dan cara pembiakan

ayam

KESIMPULANDalam sosialisasi ini dinas peternakandibantu oleh mahasiswa menjelaskankepada warga bagaimana caramenggunakan alat tetas tersebut, apamanfaatnya dan bagaimanakeuntungannya dibandingkan dengancara manual. Disamping itu dinaspeternakan juga menjelaskanbagaimana cara pembiakan ayam agarusaha peternakan yang dihasilkanmendapatkan hasil yang optimal.Antusias masyarakat dalampelaksanaan sosialisasi dibuktikandengan banyaknya warga yangberminat untuk menjadi objek (tempatpelaksanaan pembiakan ayam).

4. Pembuatan Kandang AyamKandang ayam dibuat disalah

satu rumah warga yang sebelumnyasudah mempunyai usaha ayampotong. Namun dikarenakanketerbatasan dana, warga tersebut

Page 66: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eka Sari Wijianti dan Yudi Setiawan: Pemanfaatan Mesin Tetas Telur Untuk Peningkatan Sektor Peternakan...

62

hanya mampu melakukan usaha ayampotong saja, dan tidak beternak ayam.

Gambar 3. Pembuatan kandang ayam

Melalui program KKN ini,kini warga tersebut mulai meluaskanusahanya dengan merambah kebeternak ayam. Selain beternak ayam,yang bersangkutan juga akan akanmengembangkan usaha penjualantelur dan bibit ayam.

5. Pembiakan ayamPenggunaan mesin tetas telur

yang telah dilakukan cukup berhasil,dari semua telur yang dimasukkankedalam satu mesin tetas sebanyaktelur menetas dan hanya 2 buah teluryang tidak menetas. Artinya tingkatkeberhasilan mesin sangatlah tinggi.

Gambar 4. Penetasan telur danpembiakan ayam

Dari jumlah tersebut berarti tingkatkegagalan yang dialami yaitu sangatsedikit. Faktor yang menyebabkantelur ayam tersebut tidak menetasdikarenakan posisi telur ayam yangterbalik, sehingga anak ayam tidakmampu memecahkan cangkangnyadengan sempurna

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

Beternak ayam merupakansalah satu media wirausaha yangdapat dikembangkan dilingkunganmanapun, terlebih dilingkungan desa.Pelaksanaan KKN yang dilakukan didesa Lalang Kecamatan ManggarKabupaten Belitung Timurmemfokuskan kepada kegiatanpemanfaatan mesin tetas telur dalamusaha pembiakan ayam telah berhasildilaksanakan. Mesin yang telahdibuat dapat berfungsi secara optimal.

Dari hasil KKN yang sudahdilaksanakan diharapkan mesin tetastelur yang telah disumbangkankepada warga berikut dengansosialisasi cara penggunaan mesindan cara pembiakan ayam yangdilakukan oleh dinas peternakan dapatdikembangkan dan dapatmeningkatkan ekonomi masyarakatpada sektor peternakan.

Page 67: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Eka Sari Wijianti dan Yudi Setiawan: Pemanfaatan Mesin Tetas Telur Untuk Peningkatan Sektor Peternakan...

63

SaranPerlu adanya bantuan dan komitmendari pengelola desa dan dusun didalam mengembangkan sektorpeternakan ini yang dapatmeningkatkan taraf hidup masyarakat.

DAFTAR PUSTAKAPusat Kajian Kuliah Kerja Nyatadan Pemberdayaan Masyarakat, 2014,Pedoman Pelaksanaan KuliahKerja Nyata (KKN) Tematik 2014,LPPM UBB.

https://telurtetas.wordpress.com/pengoperasian-mesin-tetas/ (diunduhtanggal 20 Juli 2015)

Page 68: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Maya Yusnita: Desa Balunijuk Menuju Desa Mandiri

64

DESA BALUNIJUK MENUJU DESA MANDIRI

Maya YusnitaFakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung

e-mail: [email protected]

ABSTRAKKuliah Kerja Nyata merupakan bentuk

pengabdian kepada masyarakat sebagaiperwujudan dari pengamalan tri dharmaperguruan tinggi. Salah satu tujuan dariKuliah Kerja Nyata ialah untuk melatihmahasiswa dalam menerapkan ilmupengetahuan, teknologi, seni dan budaya sertamengembangkan softskills dan karaktermahasiswa. Kuliah Kerja Nyata XUniversitas Bangka Belitung dibidangtematik yang diselenggarakan di desaBalunijuk ini bertujuan untuk memberikanpemahaman terhadap perangkat desa danmasyarakat setempat akan pentingnya danadesa, menumbuhkan jiwa wirausahamasyarakat, meningkatkan minat bacamasyarakat serta mewujudkan masyarakatsehat melalui keikusertaan dalam fasilitaskesehatan yang dijamin oleh pemerintah.Metode pelaksanaan dilakukan melaluisurvey, sosialiasi serta pendampinganterhadap warga, yang dilaksanakan mulaitanggal 27 Juli sampai dengan 4 September2015. Mahasiswa dibagi menjadi 3 (tiga)kelompok sesuai dengan program utama yangtelah direncanakan, yaitu kelompok 1(sosialisasi dana desa), kelompok 2(sosialisasi BPJS kesehatan), dan kelompok 3(sosialisasi dan pelatihan kewirausahaan).Program-program utama serta beberapaprogram tambahan telah terlaksana denganbaik. Adanya penambahan keanggotaan BPJSKesehatan dari masyarakat serta lahirnyaproduk yang dihasilkan dari olahan nanasmenjadi tolok ukur tercapainya tujuandilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata. Titikawal ini diharapkan memberikan langkahyang lebih maju bagi desa Balunijuk menujudesa mandiri.Kata Kunci: Dana Desa, Kewirausahaan,Kesehatan, Mandiri

PENDAHULUANPembangunan desa dan daerah

jelas menjadi prioritas utamapemerintahan baru. Kuepembangunan yang awalnya hanyaberkutat di ibu kota, akan dicoba

untuk lebih diratakan ke seluruhIndonesia. Hal tersebut tak lepas darifenomena ketimpangan pendapatanantar daerah yang stagnan 0,41 dalamkurun waktu 4 tahun terakhir. Namundemikian, pemerintah tetap concerndengan persoalan ini, dibuktikandengan mulai dialokasikannyaAnggaran Dana Desa (ADD) untuktahun 2015. Pengalokasian dana desatersebut merupakan amanat Undang-Undang (UU) No. 6 Tahun 2014tentang Desa serta PeraturanPemerintah (PP) No. 60 Tahun 2014tentang Dana Desa yang bersumberdari APBN.

Dana Desa adalah dana yangbersumber dari Anggaran Pendapatandan Belanja Negara (APBN) yangdiperuntukkan bagi desa yangditransfer melalui AnggaranPendapatan dan Belanja DaerahKabupaten/Kota dan digunakan untukmembiayai penyelenggaraanpemerintahan, pelaksanaanpembangunan, pembinaankemasyarakatan, dan pemberdayaanmasyarakat (Permendagri No. 113Tahun 2014). Tujuan dari dana desasalah satunya untuk meningkatkankualitas hidup masyarakat desasehingga dapat terwujudnyapertumbuhan ekonomi dengan lebihmemeratakan pendapatan.

Provinsi Kepulauan BangkaBelitung memiliki 6 kabupaten, yaitukabupaten Bangka, kabupatenBelitung, kabupaten Bangka Selatan,kabupaten Bangka Tengah, kabupatenBangka Barat dan kabupaten BelitungTimur. Berikut rincian dana desauntuk provinsi Kepulauan Bangka

Page 69: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Maya Yusnita: Desa Balunijuk Menuju Desa Mandiri

65

Belitung menurut kabupatenberdasarkan APBNP 2015.

Tabel 1.Rincian Alokasi Dana DesaProvinsi Kepulauan Bangka

BelitungBerdasarkan APBNP 2015

No Kabupaten Jumlah1 Bangka 18.136.5262 Belitung 12.892.2223 Bangka Selatan 14.901.1334 Bangka Tengah 16.429.3435 Bangka Barat 17.494.1006 Belitung Timur 12.074.236

Total 91.927.560Sumber: Direktorat Jenderal PerimbanganKeuangan, 2015 (data diolah)

Berdasarkan tabel 1 diatas, dapatdiketahui bahwa, alokasi dana desauntuk provinsi Kepulauan BangkaBelitung sebesar Rp 91.927.560miliar dengan jumlah alokasi danaterbesar pada kabupaten Bangkasebesar Rp 18.136.526 (19.72%)miliar dan yang terkecil yaitukabupaten Belitung Timur sebesarRp 12.074.236 miliar (13.13%).

Kabupaten Bangka memiliki 8kecamatan. Kecamatan Merawangmerupakan salah satu kecamatan yangmemiliki jumlah desa terbesar keduasetelah kecamatan Mendo Barat.Berikut desa-desa yang termasukdalam wilayah kecamatan Merawangyang telah memperoleh dana desa.

Tabel 2.Desa-desa pada Kecamatan

Merawangyang telah Memperoleh Dana Desa

No Desa Jumlah1 Desa Riding

Panjang993.359.325,08

2 Desa Jurung 939.359.325,083 Desa

Pagarawan1.057.649.498,82

4 DesaMerawang

1.005.649.498,82

Sumber: http://babel.antaranews.com, 2015(data diolah)

Berdasarkan tabel 2 diatas, desaPagarawan memperoleh dana yangterbesar jika dibandingkan denganketiga desa lainnya. MenurutPeraturan Pemerintah (PP) No. 60Tahn 2014, besaran dana desa untuksetiap desa berbeda. Besaran danadesa setiap desa dihitung berdasarkanjumlah penduduk desa, luas wilayahdesa, angka kemiskinan desa, dantingkat keseluitan geografis.

Belum diperolehnya alokasi danadesa pada desa Balunijuk ini tentunyaperlu mendapatkan perhatian,Balunijuk sebagai sentral sayurmayur, holtikultura dan palawijaterbesar di Bangka, terkenal denganperkebunan lada dan karet, ditambahlagi dengan jumlah penduduk yangcukup padat tentu saja akan sangatmembutuhkan suntikan dana desauntuk pengembangan desaberkelanjutan.

METODOLOGI PELAKSANAANPelaksanaan kegiatan KKN

terfokus pada kantor kepala desaBalunijuk serta balai pertemuanwarga. Waktu pelaksanaan dimulaipada tanggal 27 Juli – 4 September2015.

Mahasiswa dibagi menjadi 3(tiga) kelompok sesuai denganprogram utama yang sudahdirencanakan, yaitu kelompok 1(sosialisasi dana desa), kelompok 2(sosialisasi BPJS kesehatan), dankelompok 3 (sosialisasi dan pelatihankewirausahaan).

Sosialisasi Dana DesaPemberian penjelasan tentang

kebijakan dana desa yang dapatdioptimalkan untuk membiayai

Page 70: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Maya Yusnita: Desa Balunijuk Menuju Desa Mandiri

66

penyelenggaraan pemerintah,pembangunan, pemberdayaanmasyarakat dan kemasyarakatankepada para perangkat desa danmasyarakat desa Balunijuk. Metodeyang akan digunakan nantinya adalahdengan melakukan kunjungan kekantor kepala desa Balunijuk sertamengadakan interaksi ke masyarakatsecara langsung, sehingga dapatmenjaring aspirasi masyarakat dalammenentukan program-program yangmemang dirasa sangat dibutuhkanoleh masyarakat desa Balunijukdalam pengelolaan dana desa.Mahasiwa sebelum turun kemasyarakat terlebih dahulu akanmemperkenalkan diri danmenjelaskan program KKN Tematikkepada para perangkat desaBalunijuk.

Sosialisasi BPJS Kesehatan1) Mahasiswa menjelaskan kepada

masyarakat mengenai manfaatkeikusertaan dalam programBPJS Kesehatan.

2) Mahasiswa mendampingimasyarakat dalam pengisianformulir keanggotaan BPJSKesehatan.

Sosialisasi dan PelatihanKewirausahaan1) Mahasiswa menjelaskan urgensi

serta manfaat berwirausahakepada masyarakat.

2) Mahasiswa memberikanpengajaran dan pelatihan dengancara simulasi mengenaipengelolaan denganmemanfaatkan hasil perkebunanmasyarakat menjadi produk yangmemiliki nilai tambah (valueadded).

HASIL DAN PEMBAHASANKelompok KKN tematik di desa

Balunijuk berjumlah 42 mahasiswa

yang berasal dari berbagai rumpunilmu yang berbeda, dengan rinciansebagai berikut:

Tabel 3.Rincian Jumlah MahasiswaBerdasarkan Program Studi

No Program Studi Jumlah(Orang)

1 Akuntansi 52 Manajemen 313 Teknik Elektro 54 Teknik

Pertambangan1

Total 42Sumber: data diolah (2015)

Berdasarkan Tabel 3 diatasdapat diketahui bahwa, jumlahmahasiswa KKN terbesar berasal dariprogram studi manajemen yaitusebanyak 31 orang (73,8%),sedangkan yang terkecil berasal dariprogram studi teknik pertambanganyaitu hanya 1 orang (2,38%).Mahasiswa yang berasal dari programstudi akuntansi dan teknik elektroberjumlah sama yaitu 5 orang denganpersentase masing-masing 11,9%.

Sosialisasi Dana DesaProgram sosialisasi dana desa

merupakan program pertama yangdiselenggarakan oleh tim KKNtematik X Balunijuk. Program inibertujuan untuk memberikaninformasi serta pemahaman kepadaperangkat desa serta masyarakatmengenai dana desa dan alokasi danadesa, sumber-sumber pendapatandesa, penyaluran dana desa, kendaladalam pengelolaan keuangan desahingga kepada partisipasi masyarakatdalam pembangunan desa.

Sosialisasi dana desadiselenggarakan pada hari Senin, 10Agustus 2015 yang bertempat dikantor kepala desa Balunijuk.Pelaksanaan program ini bekerja

Page 71: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Maya Yusnita: Desa Balunijuk Menuju Desa Mandiri

67

sama dengan Badan PemberdayaanMasyarakat dan Pemerintahan Desa(BPMPD) Kabupaten Bangka.Narasumber dalam program ini BapakHarly Juniarsah, S. IP., M. Si. selakuKasubbid. Administrasi PemerintahDesa/Kelurahan BPMPD.

Selama pelaksanaan program,para peserta tampak antusiasmendengarkan pemaparan materiyang disampaikan oleh narasumber.Acara dilanjutkan dengan sesi tanyajawab serta ditutup dengan pemberianpenghargaan kepada narasumber.

Sosialisasi BPJS KesehatanProgram selanjutnya yang

berhasil diselenggarakan yaitusosialisasi BPJS Kesehatan.Berselang satu hari dengan programsosialisasi dana desa, program initerlaksana pada hari Selasa, 11Agustus 2015 di Balai DesaBalunijuk. Program ini bertujuanuntuk memberikan informasi sertameningkatkan partisipasimasyarakat dalam keikutsertaansebagai anggota BPJS Kesehatan.Sebelum pelaksanaan, mahasiswadibagi menjadi 4 (empat) tim yangtersebar di Dusun I, Dusun II,Dusun III, dan Dusun IV Balunijuk.Tim ini bertugas untuk melakukansurvey, memberikan informasi sertamengajak masyarakat untuk turutberpartisipasi dalam pelaksanaanprogram.

Sosialisasi BPJS Kesehatanberjalan dengan efektif, masyarakatdesa Balunijuk serta para perangkatdesa turut ramai menyukseskanprogram ini. Program initerselenggara dengan baik berkatkerjasama dengan pihak BPJSKesehatan Kabupaten Bangka.Narasumber dalam program ini ialahIbu Novie Sagita, SKM., AAAK.selaku Kepala Layanan OperasionalBPJS Kesehatan Kabupaten Bangka.

Narasumber menyampaikan materimengenai pentingnya keikutsertaanBPJS Kesehatan, manfaat yangdapat dirasakan masyarakat jikaterdaftar sebagai anggota, serta tatacara dan prosedur pendaftarananggota.

Setelah program initerselenggara, beberapa masyarakatdesa Balunijuk berminat untukbergabung sebagai anggota BPJSKesehatan. Hal ini dibuktikandengan beberapa warga yangmendatangi posko KKN untukmeminta pendampingan mahasiswadalam pendaftaran sebagai anggotaBPJS Kesehatan. Pendaftaransebagai anggota ketika pelaksanaanacara hanya terbatas padapendaftaran permohonan formulir,untuk aktivasi akun secara onlineserta pembukaan rekening bank,secara teknis didampingi olehmahasiswa KKN.

Sosialisasi dan PelatihanKewirausahaan

Salah satu potensi dari hasilperkebunan di Balunijuk ialah buahnanas. Selama ini, buah nanas yangdihasilkan dari perkebunanmasyarakat, dijual secara mentaholeh penduduk. Hal inilah yangmendorong tim untuk melakukansosialisasi dan pelatihankewirausahaan didalam pengolahannanas, sehingga nanas yangsebelumnya hanya memiliki nilaijual, setelah dilakukan pengolahanlebih lanjut diharapkan akanmemiliki nilai tambah (valueadded). Selain itu, produk hasilolahan nanas ini juga diharapkanakan menjadi suatu produk khas(icon) dari desa Balunijuk. Tujuanjangka panjang dari program iniialah terciptanya kemandirianmasyarakat Balunijuk, sertaterciptanya lapangan pekerjaan

Page 72: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Maya Yusnita: Desa Balunijuk Menuju Desa Mandiri

68

khususnya pemberdayaan bagi ibu-ibu dan kaum perempuan.

Sebelum pelaksanaanprogram, dilakukan beberapa ujicoba untuk membuat produk dimanabahan bakunya berasal dari desaBalunijuk. Percobaan awal timmembuat keripik bonggol yangdiberi nama “Kribo (KripikBonggol)”. Bahan baku utamanyaberasal dari bonggol pisang yangdiolah bersama bahan-bahanlainnya. Keripik ini berhasil dibuatdengan rasa yang cukupmenjanjikan. Namun, setelahberdiskusi dengan penduduk dankelompok masyarakat, keripik inikurang memungkinkan untukdiproduksi oleh warga, hal inidikarenakan pohon pisang tidakbanyak dijumpai di Balunijuk.

Percobaan selanjutnya, timmembuat keripik nanas. Namun,keripik ini hanya sampai pada tahappengeringan. Hal ini dikarenakanketerbatasan pada peralatan untukmelakukan pengolahan lebih lanjut.

Belajar dari pengalamansebelumnya, maka tim memutuskanuntuk kembali mengolah nanasmenjadi produk denganmenggunakan peralatan yangsederhana. Produk tersebut ialahsirup dan selai nanas. Pemilihansirup nanas dikarenakan sirupdengan varian ini belum terlalubanyak diproduksi, selain itu untukselai nanas dapat dihasilkan dari sisaperasan sirup nanas sehingga tidakada bagian yang tidaktermanfaatkan. Sirup dan selainanas ini selanjutnya diberi nama“SINAS” (Sirup/Selai Nanas).

Upaya penyempurnaan produkyang dihasilkan, tim mencarireferensi pihak eksternal sebagairekanan dalam pelaksanaan programini. Kerjasama ini terjalin denganUPPKS Melati kecamatan

Selindung Pangkalpinang yangdiketuai oleh Ibu Sri Yunita.UPPKS Melati ini merupakanKUBE (Kelompok Usaha Bersama)yang telah menghasilkan produkminuman JEKI (Jeruk Kunci).Produk ini tidak hanya telahdipasarkan di provinsi KepulauanBangka Belitung, akan tetapi sudahmemasuki pasar nasional. Selainminuman JEKI, UPPKS Melati jugatelah menghasilkan aneka produklain, seperti keripik pisang,kempelang, getas, rusip serta produkkhas Bangka Belitung lainnya.

Sosialisasi dan pelatihankewirausahaan ini diselenggarakanpada tanggal 14 Agustus 2015 yangbertempat di Balai Desa Balunijuk.Narasumber dalam kegiatan ini ialahibu Sri Yunita. Setelah materi danmotivasi yang disampaikan oleh IbuSri Yunita, acara kemudiandilanjutkan dengan demo praktekmembuat sirup dan selai nanas olehmahasiswa, dimana peralatan danbahan baku telah disiapkansebelumnya.

Acara ini berlangsung sangatmeriah dengan hadirnya Ketua PKKKabupaten Bangka, Ibu MinaTarmizi beserta rombongan, KepalaBidang Industri Dinas Perindustrian,Perdagangan, Koperasi dan UKM(Disperindag) Kabupaten Bangka,perwakilan Camat Merawang,perangkat desa serta tokohmasyarakat lainnya.

Program TambahanProgram tambahan KKN

merupakan program yang disusunberdasarkan temuan masalah,usulan, pertimbangan-pertimbangan,serta musyawarah tim sebagaibentuk pengabdian terhadapmasyarakat dengan mengaitkanprinsip-prinsip program KKN yaitudapat dilaksanakan (Feasible), dapat

Page 73: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Maya Yusnita: Desa Balunijuk Menuju Desa Mandiri

69

diterima (Acceptable), berkelanjutan(Sustainable), dan partisipatif(Participative). Beberapa programtambahan oleh tim KKN di desaBalunijuk adalah sebagai berikut :Rumah Pintar Balunijuk

Program ini merupakaninisiasi dari mahasiswa untukmenyelenggarakan program berupapendampingan dan bimbinganbelajar kepada anak-anak di desaBalunijuk. Program pendampingandan bimbingan yang dikemasdengan nama “Rumah Pintar” inidilaksanakan setiap hari di poskoKKN dengan mengambil waktupukul 19.30 WIB hingga 21.00WIB.

Mengadakan GotongRoyong/Kerja Bakti

Gotong royong dilaksanakanbersama aparatur dan warga desa inidiselenggarakan dengan melakukanbersih-bersih di beberapa titikwilayah desa seperti kebun, jalandan halaman pemukiman warga.

Menyelenggarakan kegiatanPeringatan Hari Besar Negara(HUT RI)

Bersama dengan karangtaruna dan ikatan remaja masjid,diselenggarakan serangkaiankegiatan dalam rangkamemperingati dan memeriahkanHari Ulang Tahun RepublikIndonesia yang ke 70.

Kegiatan yang pertama adalahmenjadi panitia sekaligus pesertaKarnaval Kabupaten Bangka.Sebagai panitia, tim KKN membuatreplika nanas raksasa yang dalamkarnaval tersebut dijadikan ikon danmaskot. Selain itu, jugadiperkenalkan produk olahan buahnanas yang merupakan hasil dariprogram pelatihan kewirausahaan.

Kegiatan kedua yangmerupakan bagian dari rangkaianperingatan HUT RI adalahpenyelenggaraan lomba-lomba yangditujukan untuk masyarakatBalunijuk. Lomba gaple dan lombamemasak untuk remaja, bapak-bapak dan ibu menjadi perlombaanpertama yang diselenggarakan.Untuk anak-anak, tim dan panitiadari desa menggelar lombapidato/orasi kemerdekaan, hafalanpembukaan UUD 1945, hafalan teksproklamasi dan lomba rakyat sepertimakan kerupuk, tarik tambang, pakubotol, balap bakiak dan balapkarung.

Revitalisasi Perpustakaan DesaPerpustakaan desa yang diberi

nama “Ruang Bebas Baca”, awalnyamerupakan salah satu programpokok diproposal KKN Balunijuk.Namun, setelah dilakukan observasilebih lanjut, fasilitas perpustakaandesa ini telah tersedia di Balunijuk,walaupun hampir sebagianmasyarakat dan bahkan mahasiswa/iyang tinggal disini belummengetahuinya, hal ini salah satunyadikarenakan lokasi perpustakaandesa yang kurang strategis, yaituberada disebelah masjid didalamsebuah lorong. Secara umum,kondisi perpustakaan desa Balunijuksudah cukup baik termasuk koleksibuku juga sudah cukup lengkap.Hanya saja, buku-buku yang adamasih belum tersusun rapiberdasarkan kategorinya. Untuk itu,tim berinisasi untuk melakukansortir atau pengelompokan bukuberdasarkan kategori-kategorikhusus dan melakukan penyampulanuntuk buku-buku tersebut.

Kegiatan revitalisasiperpustakaan desa dilaksanakanpada tanggal 30 Agustus 2015.

Page 74: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Maya Yusnita: Desa Balunijuk Menuju Desa Mandiri

70

Pembuatan Tugu BatasPembangunan tugu perbatasan

dimulai dengan pembuatan pondasitugu yang mulai dilaksanakan padatanggal 28 Agustus 2015. Tugu inidibangun sendiri oleh tim KKN desaBalunijuk dengan bimbingan wargadesa yang berprofesi sebagai tukangbangunan. Selama kurang lebih 7hari, tugu ini berhasil diselesaikan.

SIMPULANBerdasarkan uraian di atas,

maka dapat ditarik kesimpulansebagai berikut:1. Program-program yang

direncanakan telah terlaksanadengan baik.

2. Kerjasama dengan kepala desaBalunijuk dan beberapa pihakdiantaranya BPMPD KabupatenBangka, BPJS KabupatenBangka, PKK KabupatenBangka, serta UPPKS MelatiPangkalpinang juga terjalindengan harmonis.

3. Beberapa program tambahanyang dilaksanakan dapatditerima dengan baik tidakhanya oleh pemerintah desa,melainkan juga oleh masyarakatsetempat.

SARANBeberapa rekomendasi yang kami

usulkan antara lain:1. Pemerintah Desa

a. Menyediakan kotak saranuntuk menyerap aspirasiwarga desa

b. Diharapkan agar lebih banyakmenyelenggarakan kegiatanyang melibatkan partisipasiwarga desa.

c. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan denganmengutamakan tujuan

pengoptimalan potensi yangdimiliki desa Balunijuk.

d. Memperluas dan memperkuatkerjasama denganstakeholder-stakeholder untukpengembangan desa.

2. Karang tarunaa. Lebih aktif dalam medukung

pelaksanaan kegiatan-kegiatanmaupun program-programyang dicanangkan desa.

b. Mempererat hubungan denganpemerintah desa danmasyarakat serta memperluasjaringan serta kerja sama.

3. Warga desaa. Berperan aktif dengan

memberikan saran danmasukan untuk kemajuandesa.

b. Lebih berperan aktif dalammendukung setiap kegiatanyang melibatkan warga desa.

UCAPAN TERIMAKASIHTerselenggaranya Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di desa Balunijuk ini,tentunya tidak terlepas dari perananpelbagai pihak, untuk itu penulismengapresiasikan dan mengucapkanterimakasih yang sebesarnya kepada:1. Bapak Ahmad Afindi selaku

kepala desa Balunijuk atas saran,dukungan serta kerjasama yangbaik selama proses KKN

2. Bapak Drs. Suhardi selaku CamatMerawang atas saran dandukungan yang diberikan

3. LPPM UBB terkhususnya panitiaKKN Tematik X ataskerjasamanya

4. BPMPD Kabupaten Bangka ataskerjasamanya

5. BPJS Kesehatan Pangkalpinangdan BPJS Keseharan kabupatenBangka atas dukungan sertakerjasamanya

6. Dinas Perindustrian,Perdagangan, Koperasi dan UKM

Page 75: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

Maya Yusnita: Desa Balunijuk Menuju Desa Mandiri

71

Kabupaten Bangka atas saran dandukungan yang diberikan

7. Ketua PKK Kabupaten Bangka,Ibu Mina Tarmizi besertaanggota untuk saran dandukungan yang diberikan

8. Ketua PKK Desa Balunijukbeserta anggota untuk dukungan,saran dan kerjasamanya

9. UPPKS Melati Pangkalpinangatas kerjasamanya

10. Mahasiswa/i KKN Tematik XUBB desa Balunijuk atassemangat, kerjasama dankekeluargaan yang terjalin

11. Warga desa Balunijuk ataspenerimaan dan dukungan yangbaik

DAFTAR PUSTAKA

balunijuk.desa.id

Devi Valeriani. Sosialisasi DanaDesa, 12 Mei 2015.Kelompok EkonomBangka Belitung 2015.

http://www.kemenkeu.go.id/Artikel/manfaat-bijak-dana-desa

http://babel.antaranews.com/berita/21278/30-desa-kabupaten-bangka-terima-add-2015

http://apbnnews.com/kawal-apbn/rincian-dana-desa-apbnp-2015/

PP No. 60 Tahun 2014 tentang DanaDesa yang Bersumber dariAnggaran Pendapatan danBelanja Negara

www.bangka.go.id

Page 76: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas

PETUNJUK TEKNIS PENULISAN ARTIKELUNTUK JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat MemuatPublikasi Ilmiah Modul Atau Konsep dan atauImplementasinya dalam Rangka PeningkatanPartisipasi Masyarakat dalam Pembangunan,Pemberdayaan Masyarakat dan atauPelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat

2. MEMUAT HASIL PELAKSANAANKEGIATAN PPM

3. JUDUL Jumlah Kata (15-25) Memberi gambaran isi artikel dengan

cermat Menjelaskan subjek pengabdian dengan

ringkas Menghindari singkatan, rumus, dan jargon Biasanya tidak mengandung kata kerja dan

singkatan Mudah dipahami

4. NAMA PENULIS Lengkap supaya mudah diidentifikasi Tak perlu gelar akademik Cantumkan nama yang benar-benar

penulis Penyunting dapat meminta konfirmasi dari

semua penulis

5. ABSTRAK Pendek (± 200 kata) hanya satu paragraf Artikel dilengkapi dengan abstrak Bahasa

Indonesia atau Bahasa Inggris Unsur harus lengkap yang terdiri tujuan

Pengabdian kepada Masyarakat,lingkup, metode ringkas, hasil utamatermasuk fakta-fakta baru, simpulanutama, dan keberartiannya.

Mengandung semua kata kunci yang akandi indeks-kan

Abstrak tidak mencantumkan tabelilustrasi, rujukan, singkatan dan akronim

Tidak memuat informasi atau simpulanyang tidak ada dalam naskah

6. PENDAHULUAN/LATAR BELAKANG Berisi uraian masalah atau alasan

Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan Panjang tidak lebih dari dua halaman ketik Mengacu kepada pustaka yang menjadi

landasan atau alasan Pengabdian kepadaMasyarakat

Hasil yang diharapkan

7. METODOLOGI PELAKSANAAN

8. HASIL DAN PEMBAHASAN Jangan ada pengulangan data Data terkait langsung dengan tujuan

Pengabdian kepada Masyarakat Gambar yang tidak perlu jangan

ditampilkan Pastikan bahwa penulis telah:o Menangani setiap tujuan pengabdian

yang hendak dicapaio Pembahasan berurut sesuai dengan

urutan dalam tujuano Semua hal yang dibahas sudah

dijelaskan lebih duluo Hindari perincian yang tidak perlu atau

pengulangan dari bagian-bagiansebelumnya

o Tafsirkan hasilnya dan sarankanimplikasinya untuk Pengabdian kepadaMasyarakat yang akan datang

o Argumentasi harus logis mengaitkandengan pendapat atau hasil Pengabdiankepada Masyarakat antara hasilpengabdian kepada masyarakat baikteoritis maupun penerapan

o Pendapat penulis terkemas dalamparagrap yang baik

9. SIMPULAN Simpulan dituliskan secara kritis, cermat,

logis dan jujur berdasarkan fakta yangdiperoleh

Buat generalisasi

10. SARAN Saran berkait dengan pelaksanaan atau

hasil Pengabdian kepada Masyarakat Saran jangan terkesan mangada-ada

11. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih disampaikan kepada

pihak yang sepantasnya menerima ucapantersebut

Kepada lembaga atau orang yang benar-benar membantu Pengabdian kepadaMasyarakat

Kepada pemberi dana, fasilitas, bahan,atau saran

12. DAFTAR PUSTAKA Sesuai dengan aturan jurnal Perhatikan singkatan untuk nama jurnal:

Phys. (=Physics), Biol (=Biology) Jumlah pustaka tidak perlu banyak, dan

yang terpenting adalah mutu pustakaacuan (primer, mutakhir, relevan)

Tulis nama dengan lengkap (nama depandan nama belakang) di daftar pustaka

Nama penerbit dan satu nama kota: NewYork: Akademik Pres

Page 77: PENANGGUNG JAWABlppm.ubb.ac.id/sites/default/files/documents/Jurnal Pengabdian LPPM... · DAFTAR ISI Model Pemanfaatan Sumberdaya Kolong Bekas Tambang Timah Untuk Meningkatkan Kualitas