pembuatan abon ikan kepada ibu – ibu rumah tangga di …
TRANSCRIPT
67Prayudi
PEMBUATAN ABON IKAN KEPADA IBU – IBU RUMAH TANGGADI DESA KRAWANG SARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN
LAMPUNG SELATAN
MANUFACTURE OF SHREDDED FISH TO MOTHERS OF HOUSE-HOLDS IN KECAMATAN NATAR KABUPATEN SOUTH LAMPUNG
PrayudiProgram Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Dan Pelabuhan, Sekolah Tinggi Ilmu
Maritim Mutiara [email protected]
ABSTRAK
Ikan mempunyai kadar protein hewani yang tinggi sehigga baik untuk pertumbuhanbadan untuk anak-anak maupun orang dewasa, salah satu pengolahan ikan adalahpembuatan abon ikan kepada ibu-ibu rumah tangga di Desa Krawang Sari KecamatanNatar Kabupaten Lampung Selatan karena ada program pengabdian kepadamasyarakat, dengan adanya demo pembuatan abon ikan, maka ibu-ibu sudah dapatmembuat abon ikan yang dapat disimpan selama dua bulan untuk bahan sajian makandan dapat menjadi program berwira usaha dengan berjualan abon ikan.
Kata Kunci: Abon ikan, ibu-ibu rumah tangga, Berwirausaha
ABSTRACT
The fish have high levels of animal protein so good for the growing body ofchild and adults, ane fish processors is themanufacture of shredded fish formother hausewife in the village of Lampung Natar Krawang Sari Southemdistricts, because their demo making mothers shredded fish then have to makeabon which can be stored for two mounths for two months for dish meal andcan become businees by sell shredded fish.
Keywords: Shredded fish, Mother housewife, Entrepreneurship
PENDAHULUAN
Pengabdian kepada masyarakat
adalah salah satu program dari
tridharma perguruan tinggi, cara
pembuatan abon ikan kepada ibu-ibu
rumah tangga di Desa Krawang Sari
Kecamatan Natar Lampung Selatan,
diperlukan karena mengolah ikan yang
tidak tahan lama dapat diolah menjadi
abon ikan sehingga dapat disimpan
lebih lama dan dapat diusahakan
menjadi usaha rumah tangga sehingga
SOSIOTEKNOLOGI KREATIFVol. 1, No. 1 Februari 2017Hal. 67-76
68Februari 2017
SOSIOTEKNOLOGI KREATIF
pendapatan dari penjualan abon ikan
bisa menambaha penghasilan yang
rutin.
Ikan mempunyai kandungan protein
kurang lebih 18 gram dari 100 gram
bahan ikan lele ( Suyatno, 2010) jadi
baik untuk pertumbuhan anak-anak
maupun kebutuhan akan protei
hewani bagi orang dewasa bila
dikonsumsi secara teratur, memakan
ikan dapat dikonsumsi dalam bentuk
segar dan dapat dikonsumsi dalam
bentuk olahan seperti abon ikan,
sasimi,ikan kaleng dan lain-lain.
Protein ikan lele mengandung asam
amino esensial seperti isoleusin, leusin,
lisin dan fenilalanin dalam jumlah yang
cukup, bahkan kandungannya lebih
tinggi dibandingkan dengan standar
asam amino esensial yang dikeluarkan
oleh FAO untuk kebutuhan tubuh
(FAO, 1985 didalam Astawan ,2009 ).
Abon mempunyai daya simpan yang
cukup lama , hasil penelitian
menunjukkan jika abon diolah dengan
mengoreng menggunakan minyak
maka dapat bertahan selama dua bulan
pada suhu 25 derajat celsius ,tetapi bila
digoreng tampa minyak bisa bertahan
selama sembilan bulan pada suhu 25
derajat celsius (Suryaningrum et all,,
2010).
Abon dipasarkan dalam kemasan
plastik, aluminium foil, toples atau
kemasan rangkap yaitu kemasan
kantong plastik kemudian dikemas
kembali dengan kemasan karton. Ikan
lele merupakan salah satu komoditas
yang menjadi andalan perikanan
budidaya dengan adanya
perkembangan teknologi saat ini ,
ikan lele dapat dipijahkan dengan
tiga cara yaitu pemijahan secara alami,
teknik pemijahan semi alami/buatan
dan teknik pemijahan buatan dengan
adanya ikan lele yang tersedia adal
jumlah yang setabil maka, usaha
pembuatan abon ikan akan
berkelanjutan.
Dengan adanya pengabdian cara
pembuatan abon ikan kepada ibu-ibu
rumah tangga di Desa Krawang Sari
diharapkan dapat membuat abon ikan
yang berkelanjutan karena banyak
manfaatnya yaitu untuk bahan lauk
pauk makan dan dapat berwira usaha
69Prayudi
berjualan abon ikan.
TINJAUAN PUSTAKA DANKERANGKA BERFIKIR
Ikan Lele (Clarias spp.) merupakan
salah satu komoditas perikanan
budidaya yang dijadikan unggulan oleh
Kementrian Kelautan dan Perikanan
dalam rangka peningkatan produksi
hasil perikanan.Ikan lele dapat
dijadikan abon ikan , abon mempunyai
daya simpan yang cukup lama. Hasil
penelitian menunjukkan jika abon
diolah dengan menggoreng
menggunakan minyak maka hanya
dapat bertahan selama dua bulan pada
suhu 25 derajat celsius, tetapi jika
digoreng tampa minyak bisa bertahan
sampai sembilan bulan pada suhu 25
derajat celsius (Suryaningrum,et al,,
2011). Bahan dan peralatan
pembuatan abon ikan mudah didapat
seperti ikan lele bayak di pasar atau
dipengumpul ikan sedangkan bumbu
ada dipasar dengan harga yang relatuf
murah, untuk alat-alat juga dapat
diperoleh mudah seperi pisau, tang, alat
penggorengan dan kompor. Ikan lele
dalam seratus gram mengandung 18
gram protein sehingga baik untukpertumbuhan anak-anak maupun
orang dewasa, sehingga rangka
pemikiran untuk membuat abon ikan
karena dapat disimpan dua bulan untuk
bahan sajian makanan sehari-hari.
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan pembuatan abon ikan
dimulai tanggal 14 September 2016
,dengan persiapan untuk bahan dan alat
yang diperlukan yaitu ikan lele ukuran
diatas 800 gram sebanyak tiga ekor,
garam 20 gram , daun salam 10 helai,
serai dua batang , bawang merah 30
gram, bawang putih 10 gram,
ketumbar 10 gram, penyedap rasa 5
gram , lengkuas 10 gram , gula pasir
200 gram ,santan kental 100 ml, toples
atau plastik alumunim foil. Untuk
peralatan yaitu pisau, gunting ,tang,
talenan, ember, panci perebus, wajan,
baskom untuk tempat abon, wadah
untuk mengemas dan timbangan.
Proses pembuatan abon cukup
sederhana, dapat menggunakan
peralatan rumah tangga, kwalitas abon
lele yang diperoleh sangat baik karena
diolah dari lele hidup sehingga rasanya
lebih enak jika dibandingkan
dengan abon ikan laut Lele yang
digunakan untuk pengolahan abon
70Februari 2017
SOSIOTEKNOLOGI KREATIF
dimatikan dengan mendinginkan suhu
sampai 4-5 derajat celcius selama 10-
15 menit, perlakuan suhu dingin
bertujuan untuk mengurangi aktivitas
lele mudah dipegang dantidak meronta-
ronta ketika hendak disiangi. Lele
ukuran besar mempunai tenaga yang
sangat kuat karena gerakan lele
bertumpu pada otot bagian perut
(Mahyudin, 2010). Kemudian
dilakukan pendarahan selama 3-4
menit agar daging yang diolah
berwarna lebih cerah . Pendarahan
dimaksud untuk mengurangi bau amis
ikan sehingga dihasilkan abon yang
tidak mudah berbau selama distribusi
dan pemasaran. Lele kemudian
dihilangkan kulitnya dengan mengerat
bagian kulitnya di bawah spina
pektoral, menggunting sirip punggung,
dan siri perutna. Kulit lele kemudian
ditarik dengan menggunakan tang
sehingga diperoleh ikan lele tampa
kulit. Kulit dan sirip dipisah tersendiri
untuk diolah lebih lanjut. Lele
kemudian di- filet dengan
menggunakan pisau. Pem-filet-an
dilakukan dengan cara melepaskan
daging ikan dari tulang, dengan
memotong daging dari punggung ke
arah perut sehingga daging ikan
terlepas dari tulangnya. Daging fillet
kemudian dibersihkan dari isi perut
dan lemaknya , kemudian dicuci bersih
Daging filet yang telah dicuci,
direndam dalam larutan cuka 2 persen
selama 30 menit untuk menghilangkan
bau amis, serta mencegah terjadinya
bau apek selama distribusi ata
pemasaran. Daging filet kemudian
ditiriskan dan dikukus dengan dandang
yang telah diberi dan salam dan serai
yang telah disiapkan, pengukusan
dilakukan selama 15-30 menit atau
sampai matang. Daging lele setelah di
kukus kemudian di peras dengan
menggunakan kain untuk
mengeluarkan airnya, selanjutnya
dicabik-cabik dengan tangan sehingga
terurai menjadi serat daging yang
lembut.
Bumbu-bumbu yang telah dicuci
ditambahkan santan, kemudian
dihancurkan dengan blender. Bumbu
kemudian ditumis sampai berbau harm
dan berbentuk pasta. Pasta bumbu
kemudian dicampurkan ke dalam serat
daging dan diaduk sampai merata.
Serat daging yan sudah diberi bumbu
71Prayudi
kemudian digoreng dengan minyak
atau disangrai sampai kering dan
matang . Abon yang telah matang
ditandai dengan terjadinya proses
pencokelatan sehingga warna menjadi
kuning kecoklatan atau cokelat muda.
Kemudian abon ikan didiamkan / ditiris
hingga kering dan dicabik-cabik lagi
sehingga serat-serat abon menjadi
terurai kembali. Abon siap untuk
dikemas plastik atau toples plastik.
HASIL PEMBAHASAN
Produksi ikan lele dari tahun ke tahun
meningkat terus di provinsi Lampung
daerah Pringsewu pada tahun 2013
produksi ikan lele sebanyak 5.752 ton,
oleh karena itu hasil produksi dapat
dikomsumsi dalam bentuk ikan segar
tetapi dalam bentuk olahan dapat
dibuat abon ikan dengan rasa yang
gurih dan tahan lama, untuk pembuatan
abon ikan pada tanggal 14 September
2016 dilakukan demo pembuatan abon
ikan kepada ibu-ibu rumah tangga di
desa Krawang Sari kecamatan Natar
Lampung Selatan dimana tujuannya
adalah untuk memperkenalkan cara
pembuatan abon ikan agar dapat
disimpan lebih lama yaitu dua bulan dan
dapat melakukan usaha pembuatan
abon untuk menambah penghasilan
keluarga. Untuk pembutan abon ikan
dalam demo bahan yang dibutuhkan
adalah
1. Tiga ekor ikan lele berat satu
ekor 1 kg harga 3 kg x Rp.
17.000 = Rp. 51.000
2. Bumbu-bumbu dan minak
goreng = Rp. 30.000
3. Plastik = Rp. 5.000
4. Gas = Rp. 10.000
Jumlah = Rp. 96.000
Setelah dilakukan proses pembuatan
abon ikan yang dihadiri kurang lebih 22
orang ibu-ibu rumah tangga di rumah
kepala desa Krawang Sari kecamatan
Natar Lampung Selatan dengan
penuh perhatian dan diamati cara
pembuatan abon ikan dalam waktu 2
jam ,maka dapat menghasilkan abon
ikan sebanyak 1 kg abon dengan
rincian hasil penjualan dikemas 100
gram dalam satu kantong plastik
diperoleh hasil penjualan sebanyak 10
plastik x Rp 20.000 = Rp 200.000,- .
Dari perhitungan keuntungan harga
jual Rp. 200.000 – Rp. 96.000 = Rp.
104.000,-.
72Februari 2017
SOSIOTEKNOLOGI KREATIF
Apabila dilakukan dengan volume
bahan yang lebih banyak maka dapat
menghasilkan keuntungan yang lebih
besar. Proses pembuatan abon ikan
dapat dilihat pada gambar 1.
Pembuatan abon ikan yang di
perkenalkan kepada ibu-ibu rumah
tangga di desa Krawang Sari
kecamatan Natar Lampung Selatan
dapat menjadi pengetahan sekaligus
praktek, sehingga dari belum
pernah membuat abon jadi
bisa memproduksi abon ikan
untuk kebutuhan keluarga dan
bisa untuk berwirausaha berjualan
abon untuk kebutuhan tetangga,
saudara atau dijual ke toko
maupun pasar-pasar sehingga
dapat menambah penghasilan
keluarga.
KESIMPULAN
Program pengabdian kepada
masyarakat pembuatan abon
ikan diperlukan bagi ibu-ibu
rumah tangga di desa Krawang Sari
kecamatan Natar karena menambah
pengetahuan untuk membuat abon ikan
yang hasilnya dapat disimpan selama
kurang lebih dua bulan dapat dapat
digunakan untuk sajian makan
sehari-hari untuk anak-anak
dan dewasa agar pertumbuhan
badan baik karena abon ikan
mengandung protein hewani yang
tinggi. Perhitungan keuntungan
dari pembuatan abon ikan
akan mendapatkan uang sebesar
seratus empat ribu rupiah dari hasil
ahkir pembuatan abon ikan sebayak 1
kg abon.
Saran
Ibu-ibu rumah tangga di desa Krawang
Sari kecamatan Natar Lampung
Selatan agar membuat kelompok
pembuat abon ikan agar dapat
memproduksi abon lebih banyak
lagi, untuk mendapatkan modal
usaha dapat diperoleh dari kredit
usaha rakyat yang disediakan
oleh bank pelaksana di kota maupun
di daerah sehingga dapat lebih
baik mutu dan pemasaran yang lebih
luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Alamendah. 2009. Klasifikasi dan
Jenis Ikan Lele. [Internet].
[diunduh pada 28 Mei 2011].
73Prayudi
Tertera pada: http://
alamendah.wordpress.com/
2009/09/21/klasifikasi-dan-
jenis-ikan-lele/.
Astaman, M. 2009. Tentang lele.
[Internet]. [diunduh pada
tanggal 13 November
2010]. Tertera pada: http:/
/ b l o g s p o t . a s t a m a n c
pembudidayaan lele. astaman-
tentang-lele.
Astawan, M. 2009. 2011. Lele Bantu
Pertumbuhan Janin.
[Internet]. [diunduh pada: 22 Juli
2016]. Tertera pada: http://
www.ahliwasir.om/news.
Mahyudin, K. 2010. Panduan
Lengkap Agribisnis Ikan
Lele. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Peranginangin, R., dkk. 1999.
Pengolahan Produk dari Lele
Dumbo (Clarias Gariepinus)
Seri Bahan Paket Teknologi.
Jakarta: Institut Penelitian
Perikanan Laut Slipi.
Suryaningrum, TD, D.Ikasari, dan
H.E.Irianto. 2010. Optimalisasi
Pemanfaatan Ikan Lele
Dumbo (Clarias gariepinus)
dalam rangka mendukung
ketahanan pangan dan
budidaya perikanan, laporan
penelitian Diknas. Balai Riset
Pengolahan Produk dan
Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan Departemen
Kelautan dan Perikanan.
Suyatno. 2010. Daftar Komposisi
Bahan Makanan, Universitas
Dipenogoro: Semarang.
74Februari 2017
SOSIOTEKNOLOGI KREATIF
Gambar 1. Proses penggorengan abon ikan disaksikan oleh ibu-ibu
Gambar 2. Peserta Pengabdian Masyarakat di Desa Krawang Sari
75Prayudi
Gambar 3. Peserta Ibu-Ibu Rumah Tangga Pembuatan Abon Ikan
Gambar 4. Peserta Ibu-Ibu Rumah Tangga Pembuatan Abon Ikan
76Februari 2017
SOSIOTEKNOLOGI KREATIF
Gambar 5. Hasil Abon Ikan Lele yang dibuat pada Pengabdian Masyarakat