pemasyarakatan produk teknologi air bersih dan plp melalui u.pdf

Upload: putu-agus-santosa

Post on 09-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PETUNJUK TEKNIS Pt-T-02-2003

    Pemasyarakatan produk teknologiAir bersih dan PLP melalui UKM

    DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

  • Kata pengantar

    Petunjuk Teknis ini disusun untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat/pengusaha kecildan menengah (UKM) di daerah mengenai produk teknologi bidang air bersih danpenyehatan lingkungan permukiman (PLP) guna meningkatkan pendapatan masyarakat/pengusaha kecil dan menengah.

    Petunjuk teknis ini mengacu pada buku/laporan hasil penelitian dan kajian pustaka, kamiyakin bahwa Petunjuk Teknis ini masih ada kekurangan dalam penyajiannya, maka untuklebih menyempurnakan Petunjuk Teknis ini kami mengharapkan kepada khalayak pembacaatau pengguna untuk memberikan masukan secara tertulis.

    Dengan tersusunnya Petunjuk Teknis Tata cara pemanfaatan produk teknologi Air Bersih danPLP melalui UKM ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagimasyarakat.

    Bandung, Nopember 2002

    Penyusun:

    1. Aryenti2. Dadang Sobana3. Kukuh Firmanto

  • Daftar isi

    Kata pengantar

    Daftar isi

    Pendahuluan

    1 Ruang lingkup

    2 Acuan normatif

    3 Istilah dan definisi

    4 Pemberdayaan UKM

    5 Persyaratan- persyaratan

    5.1 Persyaratan umum

    5.2 Persyaratan teknis

    6 Pemasaran produksi

    7 Pelaksanaan produksi

    7.1 Saluran air hujan pracetak

    7.2 Sumur resapan air hujan

    7.3 Komposter rumah tangga

    7.4 Saringan air rumah tangga (SARUT)

    Lampiran A : Gambar Teknis Produk Teknologi

    Lampiran B : Struktur Organisasi UKM

    Lampiran C : Contoh Perhitungan Ekonomi Produk Teknologi

  • Pemasyarakatan produk teknologiAir bersih dan PLP melalui UKM

    Pendahuluan

    Petunjuk teknis ini dimaksudkan sebagai pegangan atau pedoman bagimasyarakat/pengusaha kecil dan menengah (UKM) dalam upaya pengembangan usahanyaserta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan melalui pemanfaatan potensi sumberdaya yang ada (SDA dan SDM) di daerah.

    Petunjuk teknis ini bertujuan untuk memberikan masukan dalam prosedur pengembanganusaha produksi teknologi tepat guna bidang air bersih dan Penyehatan LingkunganPermukiman (PLP) bagi masyarakat/Pengusaha kecil dan menengah (UKM) di daerahberupa volume satuan kerja untuk saluran air hujan pracetak, sumur resapan air hujan,saringan air rumah tangga (SARUT), serta komposter rumah tangga.

    1 Ruang lingkup

    Petunjuk teknis ini mencakup istilah dan definisi, persyaratan umum, persyaratan teknis,volume satuan kerja untuk :1) Saluran air hujan pracetak2) Sumur resapan air hujan3) Saringan air rumah tangga (SARUT)4) Komposter rumah tangga

    2 Acuan normatif

    1) Pusat Litbang Permukiman, 1996, Laporan Penelitian Bahan dan Konstruksi Drainaseuntuk di Kawasan Permukiman;

    2) Pusat Litbang Permukiman, 2001, Laporan Penelitian dan Pengembangan Kemitraandalam Pengelolaan Permukiman;

    3) SNI 06-2459-1991, mengenai Spesifikasi Sumur Resapan air hujan untuk lahanpekerangan;

    4) SNI 03-2453-1991, mengenai Tata cara Perencanaan Sumur Resapan air hujan untuklahan pekarangan;

    5) Rancangan SNI 2001, mengenai Spesifikasi Saluran air hujan pracetak berlubang untuklingkungan permukiman;

    6) Rancangan SNI 2001, mengenai Spesifikasi Komposter rumah tangga individual dankomunal;

    7) H. Ating Tedjasutisna, MBA, 2000, Membuka usaha kecil Bisnis dan Manajemen,penerbit Armico Bandung.

    8) Sofyan Assauri, SE, MBA, 1999, Manajemen Produksi dan Operasi Lembaga penerbitFakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

    3 Istilah dan definisi

    Yang dimaksud dengan :

  • 1) Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil yang mempunyai totalasset atau kekayaan bersih paling banyak 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunantempat usaha, serta mempunyai hasil penjualan produknya pertahun paling banyak 1milyar (UU No. 9/1995);

    2) Air bersih adalah air yang memenuhi ketentuan baku mutu air bersih yang berlaku;

    3) Beton pracetak adalah elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan, yangdicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan;

    4) Saluran air hujan pracetak berlubang adalah prasarana untuk menampung danmeresapkan sebagian air hujan kedalam tanah serta mengalirkan air hujan ke badan air;

    5) Komposter rumah tangga adalah prasarana yang dipergunakan untuk mengolahsampah dapur menjadi kompos;

    6) Saringan air rumah tangga (SARUT) adalah prasarana untuk mengolah air tanah atauair permukaan yang mempunyai kualitas sesuai dengan kriteria tertentu atau menjadi airbersih;

    7) Sumur resapan air hujan adalah prasarana untuk menampung dan meresapkan airhujan ke dalam tanah;

    4 Pemberdayaan UKM

    - Tahap PersiapanMerupakan tahap pendekatan pada pengusaha kecil dan menengah (UKM) yang ada didaerah pada tahap ini dilakukan identifikasi dan inventarisasi potensi sumber daya SDA danSDM yang ada serta potensi pengusaha kecil dan menengah (UKM), serta penyampaianrencana program yang akan dilaksanakan.

    - Sosialisasi ProgramMerupakan tahap memperkenalkan dan mensosialisasikan teknologi hasil-hasil Litbangdalam bidang sarana dan prasarana air bersih dan PLP, pada tahap ini dilakukan pelatihan/bimbingan teknis pada para pengusaha kecil dan menengah yang ada di daerah.

    - Tahap PelaksanaanMelakukan uji coba pembuatan model produk teknologi di lapangan bersama pengusahakecil dan menengah (UKM) dalam bidang sarana dan prasarana air bersih dan PLP, sertapengujian bahan di laboratorium.

    5 Persyaratan

    5.1 Persyaratan umum

    - PermodalanModal investasi dan modal usaha yang dibutuhkan UKM untuk menjalankan usaha, dapatberupa modal sendiri/keluarga atau pinjaman dari Koperasi, Bank Pemerintah atau swasta;

    - Status KepemilikanDi dalam pendirian usahanya, UKM harus mendaftarkan atau mendapatkan izin dari DinasPerindustrian dan Perdagangan berupa status kepemilikan seperti Usaha perorangan,perkumpulan koperasi, Firma, CV, atau PT.

  • - Pengelolaan (Manajemen)Tenaga kerja :Tenaga kerja yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan usaha, dapat dimanfaatkan tenagakerja setempat dengan kualifikasi pendidikan minimal tamat SD yang ditempatkan sebagaitenaga kerja harian/borongan, sedangkan untuk staf (sekretaris/keuangan dan pengawaslapangan) kualifikasi pendidikan minimal SLTA atau D3.

    5.2 Persyaratan teknis

    Lahan yang digunakan untuk sentra produksi dan tempat usaha yang harus dimiliki oleh paraUKM adalah :- Bangunan kantor digunakan untuk bagian administrasi, pimpinan pabrik, serta bagian

    pemasaran;- Bangunan los kerja (pabrik) berfungsi sebagai tempat kerja, menyiapkan bahan baku,

    dan hasil produk, menyimpan peralatan.- Bangunan asrama untuk pemondokan pekerja.

    6 Pemasaran produk

    Produk yang dihasilkan UKM dapat dilakukan pemasarannya kepada Pemerintah daerahmelalui proyek-proyek pembangunan sarana/prasarana permukiman Developer(pengembang) perumahan, serta masyarakat, secara skematis pemasaran produk dapatdilihat seperti gambar 2.

    Gambar 2 : Pemasaran produk teknologi

    7 Pelaksanaan produksi

    7.1 Saluran air hujan pracetak

    - Kebutuhan lahan untuk produksi

    Untuk memproduksi saluran air hujan pracetak diperlukan lahan untuk membangun silo yangakan dipergunakan untuk tempat penyimpanan bahan baku, tempatpengadukan/pencampuran bahan, pembuatan rangka beton, tempat meletakan alatpencetak atau tempat pencetakan, tempat pengeringan produk setengah jadi. Berikut caraperhitungan kebutuhan ruang untuk saluran air hujan pracetak dengan alat cetak 10 unit :

    Hasil produkteknologi

    Koperasi

    Workshop/Show room

    Toko bahanBangunan/Material

    Konsumen :- Pemerintah Daerah- Developer Perumahan- Masyarakat

  • Luas ruang cetak dihitung dengan rumus panjang x lebar sebagai berikut :Panjang = ( 5 x 6y )Lebar = ( 2z x 3y )Dimana X = panjang alat cetak SAH = 0,45 m

    Y = jarak antar alat cetak = 0,30 mZ = lebar alat cetak SAH = 0,47 m Luas ruang cetakan = (5.0,47 + 6.0,30) (2.0,45 + 3.0,30) m2 = 7,47 m2 Luas ruang penyimpanan bahan, agar efektif dan efisien dapat digabungkan dengan

    ruang cetakan (lihat gambar) dengan ukuran 2m x 2m = 4 m2. Luas ruang pencampur/pengaduk bahan dan pembuatan rangka beton, sama dengan

    ruang penyimpanan bahan agar efektif dan efisien dapat digabungkan dengan ruangcetakan (lihat gambar) dengan ukuran 2m x 2m = 4 m2.Dengan demikian jumlah lahan yang diperlukan = (7,47 + 4 + 4) m2 = 15,47 m2

    (dibulatkan 16 m2).

    2 m 2 m

    x y

    z R. Bahan 2 m

    R. Cetak4 m

    2 mR. Pencampur

    - Jenis Produksi

    Jenis saluran air hujan pracetak berlubang dapat berbentuk U, setengah lingkaran, danbulat, sedangkan mengenai bentuk dan ukuran dapat mengacu kepada standar yangberlaku, atau spesifikasi teknis yang berlaku.

  • - Kebutuhan bahan baku dan tenaga kerja setiap unit

    Tabel 1 : Kebutuhan bahan baku dan upah kerja produk saluran

    No Nama Bahan Volume/satuan Harga Satuan(Rp)

    Jumlah harga(Rp)

    1. Semen PC 0,25 zak (0,25 x50 kg = 12,5 kg)

    25.000,00

    2. Pasir/trass 20 lt = 0,02 m3 50.000,00 1.000,003. Kerikil 2 3 cm 30 lt = 0,03 m3 130.000,00 3.900,004. Besi beton 1 batang 8.000,00 8.000,005. Kawat beton 0,03 kg 5.000,00 150,006. Air equivalent -- --7. Adidtive - -- --8. Tenaga kerja 0,5 x 2 org pekerja 5.000,00 5.000,00

    Jumlah (belum termasuk keuntungan dan biaya lain) : 24.050,00Sumber : Harga Satuan Setempat, Purwakarta, Oktober 2001

    - Proses produksi

    Gambar 3 : Proses produksi Saluran Air Hujan Pracetak berlubang

    7.2 Sumur resapan air hujan

    - Kebutuhan lahan untuk produksi

    Untuk memproduksi saluran air hujan pracetak diperlukan lahan untuk membangun silo yangakan dipergunakan untuk tempat penyimpanan bahan baku, tempat pengadukan/pencampuran bahan, tempat meletakan alat cetak atau tempat pencetakan. Sebagai asumsikebutuhan ruang minimal dapat didisain seperti terlihat pada gambar berikut (untuk jumlahalat cetak 5 unit).

    Luas ruang cetakan, dapat dihitung dengan rumus panjang x lebar sbb :Panjang = (3x + 4y)

    Lebar = (2x + 3y)

    Dimana x = diameter alat cetak SAH = 0,80 m

    Y = jarak antar alat cetak = 0,30 m

    Luas ruang cetakan = (3. 0,80 + 4. 0,30) (2. 0,80 + 3. 0,30) m2 = 9 m2

    PersiapanBahan baku

    ProsesPencampuran

    ProsesPencetakan

    Proses pengeringanAwal + 4 jam

    (menunggu buka cetakan)

    Proses pengeringan akhir+ 20 jam (setelah cetakan

    dibuka

    Proses penyimpanan(siap jual)

    Persiapanperalatan

  • Luas ruang penyimpanan bahan, agar supaya efektif dan efisien dapat digabungkandengan ruang cetakan dengan ukuran 2 m x 1,80 m = 3,60 m2

    Luas ruang pencampur/pengaduk bahan dan pembuatan rangka beton, sama halnyadengan ruang cetakan (lihat gambar) ukuran 2 m x 1,80 m = 3,60 m2

    Dengan demikian jumlah lahan yang diperlukan kurang lebih = (9 m2 + 3,60 m2 =19,40m2 (dibulatkan 19,5 m2)

    2,50 m 2,00 mx

    y1,80 m

    R. Bahan

    3,60 m

    R. Pencampur 1,80 mBahan

    - Jenis Produksi

    Sumur resapan air hujan dapat berbentuk bulat dan persegi, sedangkan bentuk dan ukurandapat mengacu kepada standar yang berlaku, atau spesifikasi teknis yang berlaku.

    - Kebutuhan bahan baku dan tenaga kerja setiap unit

    Tabel 2 : Kebutuhan bahan baku dan upah kerja produk sumur resapan air hujan

    No Nama Bahan Volume/satuan Harga Satuan(Rp)

    Jumlah harga(Rp)/unit

    1. Semen PC 0,75 zak 25.000,00 6.000,002. Pasir/trass 0,08 m3 50.000,00 4.000,003. Air Equivalen -- --4. Tenaga kerja 0,5 x 2 org pekerja 4.000,00 4.000,00

    Jumlah (belum termasuk keuntungan dan biaya lain) : 14.000,00Sumber : Harga Satuan Setempat, Purwakarta, Oktober 2001

  • - Proses produksi

    Gambar 4 : Proses produksi Saluran Air Hujan

    7.3 Komposter rumah tangga

    - Kebutuhan lahan untuk produksiUntuk perakitan komposter, kebutuhan ruang dan lahan ditentukan oleh jumlah unitkomposter yang akan dirakit. Untuk perakitan dapat menggunakan ruang ukuran minimal2m x 2 m. Sedangkan untuk ruang penyimpanan, kebutuhan ruang tergantung dari jumlahpersediaan komponen dan jumlah komposter yang sudah dirakit.

    - Jenis produksiModel komposter rumah tangga dapat berbentuk silinder/tabung, sedangkan bentuk danukuran dapat mengacu kepada standar yang berlaku, atau spesifikasi teknis yang berlaku.

    - Kebutuhan bahan baku dan tenaga kerja setiap unit

    Tabel 4 : Kebutuhan bahan baku dan upah kerja produk Komposter rumah tangga

    NoBahan/

    Jenis PekerjaanVolume/satuan

    HargaSatuan

    (Rp)

    HargaBahan(Rp)

    Upah(Rp)

    Jumlah(Rp)

    1. Tong plastik tinggi 80 cm 1 buah 50.000 50.000 50.0002. Pipa PVC AW 4 0,5 btg 8.000 4.000 4.0003. Perakitan komposter 0,25/buah 30.000 7.500 7.500

    61.500Sumber : Harga Satuan Setempat, Garut, Oktober 2001

    - Proses produksi

    Gambar 5 : Proses produksi Komposter rumah tangga

    PersiapanBahan baku

    ProsesPencampuran

    ProsesPencetakan

    Proses pengeringanAwal + 1/2 jam

    (menunggu buka cetakan)

    Persiapanperalatan Proses pengeringan akhir

    ( + 28 hari dan siap jual )

    PersiapanBahan baku

    Persiapanperalatan

    MerakitKomponenKomposter

    Model produkKomposter Rumah Tangga

    (siap jual)

  • 7.4 Saringan air rumah tangga (SARUT)

    - Kebutuhan lahan untuk produksiUntuk pembuatan saringan rumah tangga (SARUT) tidak dapat dipastikan perhitungankebutuhan lahan, karena lahan hanya dibutuhkan untuk perakitan. Ruang yang diperlukanuntuk saringan air rumah tangga adalah ruang untuk menyimpan alat yang telah dirakit,kebutuhan lahan yang diperlukan tergantung banyaknya hasil yang telah jadi.

    - Jenis produksiModel saringan rumah tangga silinder/tabung, sedangkan bentuk dan ukuran dapatmengacu kepada standar yang berlaku, atau spesifikasi teknis yang berlaku.

    - Kebutuhan bahan baku dan tenaga kerja setiap unit

    Tabel 5 : Kebutuhan bahan baku dan upah kerja produkSaringan air rumah tangga (SARUT)

    NoBahan/

    Jenis PekerjaanVolume/satuan

    HargaSatuan

    (Rp)

    HargaBahan(Rp)

    Upah(Rp)

    Jumlah(Rp)

    1. Tong plastik tinggi 80 cm 1 buah 50.000 50.000 - 50.0002. Tong plastik tinggi 40 cm 1 buah 25.000 25.000 - 25.0003. Pipa PVC AW 0,25 lente 6.000 1.500 - 1.5004. Soket drat luar 3 buah 1.000 3.000 - 3.0005. Soket drat luar : 2 buah 1.000 2.000 - 2.0006. Dop 1 buah 1.000 1.000 - 1.0007. Te 1 buah 1.000 1.000 - 1.0008. Sealtape 0,25 Roll 1.000 250 - 2509. Lem PVC 0,25 Tube 4.000 1.000 - 1.00010. Kasa nyamuk plastik 1 M 5.000 5.000 - 5.00011. Pasir beton 0,4 m3 30.000 12.000 - 12.00012. Kalium Permanganat (PK) 5 grm (btl) 1.000 1.000 - 1.00013. Kerikil 0,25 m3 30.000 7.500 - 7.50014. Ayakan untuk pasir 1,52 4.000 6.000 - 6.00015. Ayakan untuk kerikil 1,52 2.500 3.750 - 3.75016 Arang batok kelapa 0,25 m3 8.000 2.000 - 2.00017 Pengayakan dan peng-

    aktifan pasir0,4 m3 8.000 20.000 20.000

    18 Pengayakan kerikil 0,25 m3 15.000 15.00019. Perakitan sarut 1 buah 10.000 15.000 10.000

    167.000Sumber : Harga Satuan Setempat, Garut, Oktober 2001

  • - Proses produksi

    Gambar 6 : Proses produksi Saringan air rumah tangga (SARUT)

    PersiapanBahan baku

    Pengayakan,Pencucian, dan penjemuran

    Serta membuat pasir aktif

    Persiapanperalatan

    MerakitKomponen Sarut

    Model produkSaringan air rumah tangga

    (siap jual)

  • Lampiran : A

    Gambar teknis produk teknologi

  • Lampiran : B

    Struktur Organisasi UKM

    Manajer

    Pengawas Lapangan

    Pekerja Pekerja Pekerja

    Sekretaris / Keuangan

  • Lampiran : C

    Contoh perhitungan ekonomi produk teknologi

    1) Produksi saluran air hujan pracetakModal kerja adalah modal yang yang berputar dalam perusahaan untuk mendapatkan labayang diinginkan. Dari hasil penelitian di lapangan modal investasi dan modal kerja yangditanamkan untuk memproduksi saluran air hujan pracetak, dapat dilihat pada tabel 1 dan 2.

    Tabel 1 : Rincian Biaya sebagai Modal InvestasiNo. Uraian Besar Biaya

    (Rp)1 Pekerjaan persiapan

    1.1 Pra survai 250.000,001.2 Perencanaan 300.000,001.3 Perijinan, dll 300.000,002 Fisik Konstruksi

    2.1 Tanah/lahan --2.2 Alat cetak 10 unit 10.000.000,00

    Jumlah11,5 % PPN

    10.850.000,001.247.750,00

    Total investasi tanpa lahan 12.097.750,00Sumber : Harga Satuan Setempat, Purwakarta, November 2001.

    a) Biaya ProduksiBiaya produksi dihitung berdasarkan operasi kontinyu satu hari kerja adalah sepuluh jam(07.00 7.00), tiga shift produksi/pencetakan, dan masa kerja 1 tahun adalah 300 hari (sisahari dalam 1 tahun untuk keperluan hari libur dan pembersihan atau overhaul peralatanproduksi).Jadi jumlah produksi per tahun = 10 unit cetakan x 3 shift x 300 hari = 9.000 buah/unit SAH.Biaya produksi terdiri dari :(1) Biaya bahan baku dan bahan pembantu

    Tabel 2 : Kebutuhan optimum bahan baku dan harganya per tahun

    No Nama Bahan Satuan Kuantitas Harga Satuan(Rp)

    Jumlah Harga(Rp)

    1. Portland Cement zak 2.250 25.000,00 56.250.000,002. Pasir/Trass m3 180 50.000,00 9.000.000,003. Kerikil 2-3 cm m3 270 130.000,00 35.100.000,004. Besi beton btg 9.000 8.000,00 54.000.000,005. Kawat beton kg 270 5.000,00 1.350.000,006. Additive -- -- -- --7. -- -- -- --

    155.700.000,00Sumber : Harga Satuan Setempat, Purwakarta, November 2001.

    Bahan pembantu misalnya: air, bahan pembubuh additive, dan sebagainya tidakdiperhitungkan.

  • (2) Biaya Tenaga kerjaOperasi unit produksi dilakukan secara kontinyu, maka tenaga kerja yang berhubunganlangsung dengan produksi diperlukan tiap hari, terdiri dari :- Tenaga tukang = 3 orang- Mandor/Tenaga staf Adm = 1 orang- Manajer = 1 orang

    Jumlah = 5 orang

    Tabel 3 : Kebutuhan biaya Tenaga Kerja per tahun

    No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan(Rp)

    Jumlah Harga(Rp)

    1. Tukang OB 9.000 5.000,00 45.000.000,002. Mandor/Adm OB 12 400.000,00 4.800.000,003. Manajer OB 12 750.000,00 9.000.000,00

    Jumlah15 % Pph

    Jumlah

    58.000.000,008.820.000,00

    67.620.000,00Sumber : Harga Satuan Setempat, Purwakarta, November 2001.

    (3) Biaya Overhead unit produksiBiaya overhead unit produksi terdiri dari biaya pemeliharaan, penyusutan (depresiasi), biayapenelitian laboratorium, kebutuhan kantor, serta pajakn dan retribusi diasumsikan sepertipada tabel 4.

    Tabel 4 : Biaya Overhead unit produksi

    No Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan(Rp)

    Jumlah Harga(Rp)

    1. Pemeliharaan Thn 1 100.000,00 100.000,002. Penyusutan 10% dari

    investasi tanpa tanahThn 1 1.209.775,00 1.209.775,00

    3. Pengujian produk Bln Ls 100.000,00 100.000,004. Pajak & retribusi Thn 1 500.000,00 500.000,00

    Jumlah Biaya Overhead Pabrik 1.909.775,00Sumber : Harga Satuan Setempat, Purwakarta, November 2001.

    (4) Analisis Harga Pokok ProdukDiasumsikan unit produksi bekerja pada full-capacity selama 300 hari setahun, maka dapatdihitung jumlah hasil produksi saluran air hujan sebagai berikut : 10 unit cetakan x 3 shift x300 hari = 9.000 buah/unit. Dari elemen-elemen biaya produksi di atas, maka dapatlahdihitung harga pokok produksi dan harga pokok penjualan hasil produksi pada kapasitasnominal (full capacity) unit produksi sebagai berikut:

    - Harga pokok produksi :(a) Biaya bahan baku Rp 155.700.000,-(b) Biaya bahan pembantun Rp 0,-(c) Biaya tenaga kerja Rp 67.620.000,-(d) Biaya overhead Rp 1.909.775,-Harga pokok produksi Rp 225.229.775,-Harga pokok produksi tiap unit

    = Rp 225.229.775,- : 9.000 unit= Rp 25.025,-

  • - Harga pokok produk yang dijual :(a) Harga pokok produksi Rp 225.229.775,-(b) Biaya komersial

    Biaya adm Rp 1.500.000,-Biaya penjualan Rp 2.000.000,-

    Rp 3.500.000,-Harga pokok produk siap jual Rp 228.729.775,-

    Harga pokok produksi siap dijual per unit= Rp 228.729.775,- : 9.000 unit= Rp 25.420,-

    - Harga penjualan(a) Harga pokok siap jual Rp 228.729.775,-(b) Laba diinginkan 15 % Rp 34.309.466,-

    Jumlah Rp 263.039.241,-(c) PPN 10 % Rp 26.303.924,-Harga jual Rp 289.343.165,-Harga penjualan tiap unit produksi dapat dihitung sebagai berikut :

    Rp 289.343.165,00 : 9.000 unit = Rp 32.149,-Dibulatkan = Rp 32.150,-

    b) Analisis Break-Even Point (BEP)Untuk menghitung titik pulang pokok/titik impas ini biaya-biaya harus dibagi menjadi duagolongan, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variable (variable cost) sebagai berikut :

    (1) Fixed cost terdiri dari :- Gaji Rp 13.800.000,-- Biaya pemeliharaan Rp 100.000,-- Biaya penyusutan Rp 1.209.775,-- Pajak dan retribusi Rp 700.000,-- Biaya komersial Rp 3.500.000,-

    Jumlah fixed cost Rp 18.809.775,-

    (2). Variabel cost terdiri dari :- Bahan baku Rp 155.700.000,-- Bahan pembantu Rp 0,-- Upah pekerja pabrik Rp 67.620.000,-- Biaya penelitian/lab Rp 100.000,-

    Jumlah total variable cost Rp 223.420.000,-

    Kemudian dari kapasitas produksi nominal tiap tahun(full capacity) : 9.000 unit saluran airhujan yang siap dijual dapat ditentukan :

    Rp 223.420.000,-Variabel cost tiap unit = -------------------------- = Rp 24.825,- (vc)

    9.000

    Harga penjualan tiap unit = Rp 32.150,00 (P)

    FcBEP = Q* = ---------

    P - Vc

  • BEP akan dicapai apabila jumlah produksi mencapai jumlah sebesar Q unit. Dimana FC =Biaya tetap (fixed cost), P = Harga jual per unit, vc = Biaya variable per unit.

    Rp 18.809.775,-Maka Q* = ---------------------------------------- = 2.568

    (Rp 32.150,- - Rp 24.825,0)

    Artinya angka BEP akan tercapai pada kapasitas produksi 2.568 unit, atau pada totalpenjualan sebesar (32.150 x 2.568) = Rp 82.561.200,-

    2.568BEP = ------------ x 100 % = 28,53 % dari kapasitas produksi

    9.000

    Nominal, atau BEP = 28,53 % x 300 hr = 85,60 86 hari produksi.

    Dari hasi analisis ekonomi, bahwa harga jual produk saluran air hujan pracetak adalahsebesar Rp 32.150,- per unit (harga tersebut sudah termasuk keuntungan perusahaan,pajak, dan biaya over head).Berdasarkan analisis BEP (Break Event Point) modal tersebut dapat kembali setelah 86 hariproduksi.Selanjutnya untuk analisis ekonomi produk saluran air hujan, saringan air rumah tangga,serta komposter rumah tangga, tahapan analisis ekonomi dapat dilakukan seperti di atas.Dari hasil analisis ekonomi tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :

    2) Produksi Sumur Resapan Air HujanDari hasil analisis ekonomi, bahwa harga jual produk sumur resapan air hujan adalahsebesar Rp. 40.400,- per unit (harga tersebut sudah termasuk keuntungan perusahaan,pajak, dan biaya over head). Berdasarkan analisis BEP (Break Event Point) modal tersebutdapat kembali setelah 115 hari produksi.

    3) Produksi Saringan air rumah tangga (SARUT)Dari hasil analisis ekonomi, bahwa harga jual produk Saringan air rumah tangga adalahsebesar Rp 249.650,- per unit (harga tersebut sudah termasuk keuntungan perusahaan,pajak, dan biaya over head).Berdasarkan analisa BEP (Break Event Point) modal tersebut dapat kembali setelah 91 hariproduksi.

    4) Produksi Komposter rumah tanggaDari hasil analisis ekonomi bahwa harga jual produk Komposter adalah sebesar Rp.94.100,-per unit (harga tersebut sudah termasuk keuntungan perusahaan, pajak, dan biaya overhead). Berdasarkan analisis BEP (Break Event Point) modal tersebut dapat kembali setelah114 hari produksi.

    Harga jual terhadap produk teknologi yang diproduksi oleh UKM tersebut di atas, berlakupada bulan Nopember 2001.