pemenuhan hak-hak anak didik pemasyarakatan...

107
PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG TUA (Studi pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1 Palembang) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh : Nur Hamidah NIM 11140440000027 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1440 H/2019 M

Upload: lydiep

Post on 13-May-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN

OLEH ORANG TUA

(Studi pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1 Palembang)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Oleh :

Nur Hamidah

NIM 11140440000027

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1440 H/2019 M

Page 2: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

i

Page 3: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

ii

Page 4: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

iii

Page 5: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

iv

ABSTRAK

Nur Hamidah. NIM 11140440000027. PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK

PEMASYARAKATAN OLEH ORANG TUA (STUDI PADA LEMBAGA

PEMBINAAN KHUSUS ANAK KLAS 1 PALEMBANG). Program Studi Hukum

Keluarga (Ahwal Syakhshiyyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam

Negeri Jakarta, 1440 H/2019M. xii + 77 halaman 16 halaman lampiran.

Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pemenuhan hak

anak didik pemasyarakatan oleh orang tua di LPKA Klas 1 Palembang, dan

hubungan (korelasi) antara pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan oleh orang

tua dengan jumlah anak didik pemasyarakatan yang melanjutkan pendidikan formal

di LPKA Klas 1 Palembang. Dalam ketentuan Pasal 14 Undang-Undang

Perlindungan Anak menyebutkan bahwa terjadinya pemisahan antara anak yang

berada di LPKA tidak menyebabkan putusnya hubungan antara anak dan orang tua,

sehingga anak didik pemasyarakatan tetap wajib dipenuhi hak-haknya oleh orang

tua. Namun, masih ada anak yang merasa harga diri rendah, membutuhkan rasa

nyaman dan aman dari orang tua atau keluarga, merasa kurang kasih sayang orang

tua, dan putus sekolah.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif dengan

pendekatan normatif-empiris. Penelitian dilakukan terhadap data yang diperoleh

secara langsung di LPKA Klas 1 Palembang (field research) sebagai data primer

dan data kepustakaan (library research) sebagai data sekunder. Selanjutnya

dianalisis secara statistik dengan rumus Spearmen Rank Order Correlation pada

program komputer Microsoft Excel dan SPSS Statistics 25.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 70 responden secara umum

sebagian besar hak anak didik pemasyarakatan sudah dipenuhi oleh orang tua

dengan rata-rata persentase lebih dari 50%. Namun, jika dilihat secara individu pada

setiap responden, maka sebanyak 18 anak dengan persentase 25,7% yang terpenuhi

seluruhnya. Kemudian sebanyak 41 anak atau 58,6% haknya terpenuhi sebagian

besar. Lalu terdapat 10 anak dengan persentase 14,3% hak anak terpenuhi sebagian

kecil, dan terdapat 1 anak dengan persentase 1,4% tidak terpenuhi sama sekali

haknya. Temuan tersebut selanjutnya dikaitkan dengan jumlah responden yang

melanjutkan sekolah formal di LPKA Klas 1 Palembang sebanyak 46 anak, maka

menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat dan

signifikan yakni apabila pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan oleh orang tua

ditingkatkan, maka akan memengaruhi peningkatan jumlah anak didik

pemasyarakatan yang melanjutkan sekolah formal.

Kata Kunci: Perlindungan Anak, Pemenuhan Hak Anak, Anak Didik

Pemasyarakatan

Pembimbing : Indra Rahmatullah, S.H.I, M.H

Daftar Pustaka : 1974-2017

Page 6: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta alam, yang telah memberikan

limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada umat manusia di muka bumi ini,

khususnya kepada penulis. Salawat beriringan salam disampaikan kepada Nabi

Muhammad saw., keluarga serta para sahabatnya yang merupakan suri tauladan

bagi seluruh umat manusia.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menerima bantuan dari berbagai

pihak, sehingga dapat terselesaikan atas izin-Nya. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil, khususnya kepada:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta beserta Wakil

Dekan I, II dan III Fakultas Syariah dan Hukum.

2. Dr. H. Abdul Halim, MA. Ketua Program Studi Hukum Keluarga beserta

Sekretaris Program Studi Hukum Keluarga, Indra Rahmatullah, S.H.I., M.H

yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam

mengerjakan skripsi ini.

3. Indra Rahmatullah, S.H.I., M.H, Sekretaris Program Studi Hukum Keluarga,

sebagai dosen pembimbing skripsi penulis yang senantiasa sabar dalam

memberikan arahannya untuk membimbing penulis dalam proses penyusunan

skripsi ini.

4. Dosen penasihat akademik penulis yang telah sabar mendampingi hingga

semester akhir dan telah membantu penulis dalam merumuskan desain tema

skripsi ini.

5. Wahyu Hidayat, Bc.IP, S.E, M.Si, selaku Kepala Lembaga Pembinaan

Khusus Anak Klas 1 Palembang yang telah mengizinkan penulis melakukan

penelitian di LPKA Klas 1 Palembang. Kepada A. Fuad, S.H., M.Si dan

Faharuddin Yusef, S.Ag selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Pendidikan,

serta seluruh pejabat yang bertugas di LPKA Klas 1 Palembang yang telah

membantu penulis dalam pengumpulan data penelitian.

Page 7: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

vi

6. Para dewan penguji munaqasyah, serta seluruh Dosen Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan

memberikan ilmunya kepada penulis, sekaligus kepada seluruh staf dan

karyawan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan pelayanan

secara maksimal selama masa perkuliahan.

7. Penyelenggara Beasiswa Bidikmisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis menempuh pendidikan dengan

beasiswa, seluruh staf kemahasiswaan yang telah membantu proses

penyaluran beasiswa, serta keluarga besar Bidikmisi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah mengiringi perjuangan penulis dalam mencapai pendidikan

dan prestasi.

8. Staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan staf

Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan pelayanan

kepada penulis serta memberikan fasilitas untuk mengadakan studi

kepustakaan guna menyelesaikan skripsi ini.

9. Yang paling istimewa untuk kedua orang tua penulis, Ayahanda Abdul Wahid

(Alm) dan Ibunda Musyarofah yang tak pernah jenuh dan tak pernah

menyerah dalam memberikan dukungan, semangat dan tak henti-hentinya

mendoakan penulis dalam menempuh pendidikan. Tersayang Mas Habibul

Mun Fadil beserta keluarga, Mbak Yuyun Nadhiroh beserta keluarga, dan

Adik-adikku Bagus Irawan dan Sigit Setiawan yang selalu memberikan

motivasi dan dukungan kepada penulis agar segera wisuda. (You are my

everything).

10. Keluarga kontrakan Kece, Millah, Ella, Khusnul, Adek Ika, Wiwi, Kak Gina,

dan Angguune, yang telah mendampingi dan membantu penulis dalam

keadaan apapun selama studi hingga skripsi ini terselesaikan.

11. Sahabat seperjuangan penulis Mbak Say, Luthfah, Fia, Mbak Phe, Yonah,

Mawar yang selalu membantu penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Sary,

Vera, Bundo Novit, Isti, yang selalu menyemangati dan mengingatkan agar

penulis segera menyelesaikan skripsi ini. Dan kepada seluruh teman-teman

Page 8: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

vii

Program Studi Hukum Keluarga, terkhusus SAS A Varokah terima kasih atas

kebersamaannya, semoga ukhuwah kita tetap terjaga.

12. Teman Berjuang, Betang Munda Prawoji yang selalu menyediakan waktu

untuk membantu penulis selama penelitian hingga skripsi ini selesai.

13. Para relawan PKBI Sumatera Selatan, khususnya Kak Tami yang banyak

membantu penulis dalam observasi hingga pengumpulan data selama

penelitian. Dan juga kepada adik-adik binaan, khususnya Riki, Irvan, Rengga,

Arin, Kadi, Alam, Eka, Reza, dan Anwar yang banyak membantu penulis

menyelesaikan penelitian, dan dengan senang hati menerima penulis di

lingkungan LPKA.

14. Sahabat Pena di Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Ciputat. Terima kasih

untuk ilmu kepenulisan yang sangat bermanfaat bagi penulis selama

menyusun skripsi, dan juga selalu memotivasi penulis untuk segera memakai

toga. Semoga di mana pun keberadaan kita tetap mampu “berbagi, berkarya,

berarti” untuk sesama.

Bagi seluruh pihak yang memberikan doa dan kebaikan-kebaikan semoga

Allah swt. membalasnya dengan kemuliaan terbaik. Dan semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya, pembaca pada umumnya, serta dicatat sebagai

amal baik di sisi Allah swt., Aamiin.

Jakarta, 16 Januari 2019

Ttd.

NUR HAMIDAH

Page 9: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

viii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii

SURAT PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Rumusan Masalah ....................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Masalah ..................................................... 8

D. Review Studi Terdahulu ............................................................. 9

E. Kerangka Teori dan Konseptual .............................................. 10

F. Metode Penelitian..................................................................... 12

G. Sistematika Penelitian ................................................................... 18

BAB II HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN SEBAGAI

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA ........................................ 20

A. Hak Anak ................................................................................. 20

1. Pengertian Hak Anak ......................................................... 20

2. Hak Anak yang Harus Dipenuhi ........................................ 23

B. Anak Didik Pemasyarakatan dan Hak-Haknya ........................ 32

C. Hak-Hak Anak Didik Pemasyarakatan oleh Orang Tua .......... 33

D. Urgensi Pemenuhan Hak Anak oleh Orang Tua ...................... 35

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS

ANAK KLAS 1 PALEMBANG .................................................. 38

A. Profil Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Palembang .. 38

1. Sejarah Berdirinya LPKA Klas I Palembang ..................... 38

Page 10: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

ix

2. Visi dan Misi LPKA Klas I Palembang ............................. 39

3. Asas Pembinaan ................................................................. 40

4. Tugas Pokok dan Fungsi LPKA Klas I Palembang ........... 40

5. Tujuan dan Sasaran ............................................................ 40

6. Keadaan Pegawai LPKA Klas I Palembang ...................... 41

7. Sarana dan Prasarana LPKA Klas I Palembang ................. 43

B. Sistem Pemenuhan Hak-Hak Anak Didik Pemasyarakatan ..... 45

1. Pembinaan .......................................................................... 45

2. Pendidikan .......................................................................... 48

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS .................................... 49

A. Standar Minimum Pemenuhan Hak Anak ............................... 49

1. Hasil Uji Validitas .............................................................. 52

2. Hasil Uji Reliabilitas .......................................................... 53

B. Gambaran Umum Responden .................................................. 53

C. Pemenuhan Hak-Hak Anak Didik Pemasyarakatan oleh Orang

Tua di LPKA Klas I Palembang............................................... 56

1. Deskripsi Data Tiap Dimensi ............................................. 57

2. Hasil Pemenuhan Hak Anak Seluruh Dimensi .................. 68

D. Pengaruh Pemenuhan Hak Anak Didik Pemasyarakatan oleh

Orang Tua terhadap Jumlah Anak yang Melanjutkan Sekolah

Formal di LPKA Klas I Palembang ......................................... 69

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 71

A. Simpulan ................................................................................... 71

B. Saran ......................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 78

Page 11: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Ketentuan Pemberian Skor.................................................... 16

Tabel 2.1 : Hak anak dalam Undang-undang Perlindungan Anak.......... 26

Tabel 3.1 : Jumlah Pegawai LPKA Klas I Palembang ........................... 41

Tabel 3.2 : Sarana dan Prasarana LPKA Klas I Palembang ................... 43

Tabel 4.1 : Kisi - Kisi Instrumen untuk Hak Anak Didik

Pemasyarakatan oleh Orang Tua ..........................................

50

Tabel 4.2 : Hasil Uji Validitas Dimensi Nomor 1 .................................. 52

Tabel 4.3 : Hasil Uji Validitas Dimensi Nomor 2 ................................. 52

Tabel 4.4 : Hasil Uji Validitas Dimensi Nomor ..................................... 52

Tabel 4.5 : Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .......................................... 53

Tabel 4.6 : Frekuensi Responden Berdasarkan Usia .............................. 54

Tabel 4.7 : Frekuensi Responden Berdasarkan Tinggal Bersama

Siapa .....................................................................................

55

Tabel 4.8 : Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor yang

Melatarbelakangi Kasus ......................................................

55

Tabel 4.9 : Frekuensi Responden Berdasarkan Minat Sekolah .............. 56

Tabel. 4.10 : Frekuensi Anak Mendapatkan Kunjungan Orang Tua

di LPKA Klas 1 Palembang.................................................

58

Tabel 4.11 : Frekuensi Anak dapat Menjalin Komunikasi dengan Orang

Tua Melalui Saluran Telepon ...............................................

58

Tabel 4.12 : Frekuensi Anak dapat Merasakan Momen Makan

Bersama dengan Orang Tua ketika Kunjungan ....................

59

Tabel 4.13 : Frekuensi Pemenuhan Dimensi 1 Per-Individu ................... 60

Tabel 4.14 : Frekuensi Anak Mendapat Asupan Makanan

Bergizi dari Orang Tua .........................................................

61

Tabel 4.15 : Frekuensi Anak Mempunyai Pakaian Sehari-Hari Selain

dari LPKA Klas 1 Palembang ..............................................

62

Tabel 4.16 : Frekuensi Anak Mendapat Dukungan untuk Melanjutkan

Sekolah..................................................................................

63

Page 12: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

xi

Tabel 4.17 : Frekuensi Anak Mempunyai Peralatan Sekolah yang

Memadai................................................................................

64

Tabel 4.18 : Frekuensi Anak Mendapatkan Perlengkapan Ibadah

yang Memadai ......................................................................

64

Tabel 4.19 : Frekuensi Anak Mendapat Dukungan Mengajukan

Pembebasan Bersyarat (PB) dari Orang Tua ........................

65

Tabel 4.20 : Frekuensi Pemenuhan Dimensi 2 Per-Individu ................... 66

Tabel 4.21 : Frekuensi Anak Memperoleh Biaya Hidup Berupa

Sejumlah Uang dari Orang Tua ...........................................

67

Tabel 4.22 : Frekuensi Rangking Responden Berdasarkan Pemenuhan

Hak Anak menurut Keseluruhan Dimensi ............................

68

Tabel 4.23 : Hasil Uji Korelasi antara Pemenuhan Hak Anak (Variabel

X) dengan Jumlah Anak yang Sekolah di LPKA Klas 1

Palembang (Variabel Y) ......................................................

69

Page 13: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 : Jumlah Anak Pidana dari tahun 2015-2017 di Indonesia ............... 2

Grafik 1.2 : Jumlah Anak Pidana dari tahun 2015–2017 di Kanwil

Sumatera Selatan ............................................................................ 3

Grafik 3.1 : Struktur Organisasi LPKA Klas I Palembang .............................. 43

Page 14: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak sebagai karunia yang dititipkan oleh Allah swt. sudah seharusnya

dijaga dan dilindungi kehormatan, martabat dan harga diri, serta harus terjamin

hak-haknya sesuai fitrah dan kodratnya. Hal ini dilakukan agar anak dapat

hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sejalan dengan

tujuan diadakannya perlindungan anak dalam Undang-Undang Nomor 35

Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

tentang Perlindungan Anak, selanjutnya disebut dengan Undang-Undang

Perlindungan Anak. Upaya pemenuhan hak-hak anak sangat membutuhkan

perhatian yang lebih tinggi khususnya dari orang tuanya sendiri sebagai pelaku

pengasuhan (hadhanah).

Mengenai hak-hak anak, Islam pun mengisyaratkan bahwa anak harus

mendapat apresiasi sebagaimana orang dewasa, bahkan anak-anak lebih sensitif

terhadap masalah-masalah sosial lingkungannya, sehingga pendidikan,

bimbingan, dan perhatian terhadap anak lebih tinggi intensitasnya agar mereka

dapat melalui proses tumbuh kembang secara wajar.1

Anak yang dimaksud adalah ia yang belum mencapai umur 18 tahun

atau belum pernah melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang

tuanya, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1

Tahun 1974 dan Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002

yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014.

Fenomena saat ini, pada proses pengasuhan (hadhanah) yang dilakukan

oleh orang tua, banyak anak-anak yang mengalami masalah sosial hingga harus

berhadapan dengan hukum. Tentu bukan tanpa alasan hal tersebut terjadi.

1 Mufidah, Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender, (Malang : UIN-Malang

Press, 2008), h. 301

Page 15: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

2

Di Indonesia pada tahun 2015 jumlah anak pidana sebesar 2.017 anak.2

Sedangkan pada tahun 2016 terdapat 2.167 anak pidana,3 kemudian pada tahun

2017 terdapat 2.721 anak pidana.4

Grafik 1.1 : Jumlah Anak Pidana dari tahun 2015-2017 di Indonesia

Data tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan jumlah

anak yang terjerat kasus pidana di Indonesia. Dari peningkatan jumlah anak

pidana tersebut, wilayah Sumatera Selatan menjadi salah satu wilayah yang

turut mengalami peningkatan jumlah anak pidana, hal ini dapat dilihat dari

Status Pelaporan Klasifikasi Anak Kantor Wilayah Sumatera Selatan pada

tahun 2015 tercatat sebesar 174 anak pidana.5 Kemudian, pada tahun 2016

2 Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Perkanwil

Tahun 2015. Diakses pada tanggal 25 April 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/arl/current/monthly/year/2015/month/12 3 Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Perkanwil

Tahun 2016. Diakses pada tanggal 21 Maret 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/arl/current/monthly/year/2016/month/12 4 Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Perkanwil

Tahun 2017. Diakses pada tanggal 21 Maret 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/arl/current/monthly/year/2017/month/12 5 Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Kanwil

Sumatera Selatan Tahun 2015. Diakses pada tanggal 25 April 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/arl/current/monthly/year/2015/month/12

20172167

2721

2015 2016 2017

Page 16: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

3

terdapat 185 anak pidana,6 dan pada tahun 2017 mengalami peningkatan

menjadi 205 anak pidana.7 Berikut ini grafik yang akan menjelaskan

peningkatan jumlah anak yang menyandang status sebagai terpidana.

Grafik 1.2 : Jumlah Anak Pidana dari tahun 2015-2017 di Kanwil

Sumatera Selatan

Di tahun 2017 berdasarkan Status Pelaporan Klasifikasi Anak Per-UPT

terdapat 164 anak pidana8 atau 80% dari jumlah total anak terpidana se-

Provinsi Sumatera Selatan menghuni Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas

1 Palembang dengan berbagai macam kasus. Di antaranya kasus pembunuhan,

pencurian, pelecehan seksual dan narkoba. Hampir semua kasus

dilatarbelakangi oleh faktor lingkungan, faktor keluarga dan faktor

ekonomi.9

6 Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Kanwil

Sumatera Selatan Tahun 2016. Diakses pada tanggal 21 Maret 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/arl/current/monthly/year/2016/month/12 7 Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Kanwil

Sumatera Selatan Tahun 2017. Diakses pada tanggal 21 Maret 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/arl/current/monthly/year/2017/month/12 8 Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Per-UPTl

Tahun 2017. Diakses pada tanggal 24 April 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/grl/current/monthly/kanwil/db7065e0-6bd1-1bd1-

fc4c-313134333039/year/2017/month/12 9Baldi Anggara, “Pemenuhan Hak-Hak Pendidikan Keagamaan Islam Anak

Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Pakjo Palembang” Tadrib. Vol. III, No. 1, (Juni

2017) h. 167. Diakses pada 13 April 2018 dari

174

185

205

2015 2016 2017

Page 17: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

4

Faktor keluarga dalam hal ini tentu menjadi faktor utama karena

keluarga merupakan lingkungan sosial terdekat dan paling kuat serta memiliki

peranan penting dalam perkembangan anak. Keluarga yang tidak normal

(broken home) dan keadaan jumlah anggota keluarga yang kurang

menguntungkan dapat menjadi sebab kurang terpenuhi hak-hak anak oleh orang

tua.10 Ketika pemenuhan hak-hak anak kurang baik, maka besar kemungkinan

anak akan melakukan tindak pidana seperti yang telah disebutkan di atas hingga

anak harus berhadapan dengan hukum.

Meski telah disebutkan dalam pasal 98 Kompilasi Hukum Islam bahwa

orang tua anak mewakili segala perbuatan hukum di dalam dan di luar

pengadilan, tetap saja hukuman atas tindak pidana yang dilakukan seorang anak

tidak dapat diwakilkan/digantikan oleh orang tua yang mengasuhnya, kecuali

hukuman dalam bentuk ganti rugi. Alhasil, anak-anak yang terpidana tersebut

harus mengalami pemisahan dengan orang tuanya untuk menjalani hukuman

sesuai aturan hukum dengan mengikuti pembinaan dan pendidikan yang

dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan atau Lembaga Pembinaan Khusus

Anak. Meskipun demikian, mereka tetap berhak atas hak-hak sebagai seorang

anak dari orang tua, sebagaimana penjelasan pasal 14 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 35 Tahun 2014 bahwa pemisahan karena situasi tertentu dengan tidak

menghilangkan hubungan anak dengan kedua orang tuanya.

Undang-undang Dasar 1945 pada Pasal 28B ayat (2) juga menyatakan

bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang,

serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Penyebutan

setiap anak tersebut tentu tanpa terkecuali anak didik pemasyarakatan juga

memiliki hak tersebut.

Penelitian terdahulu di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1

Palembang yang selanjutnya peneliti sebut LPKA Klas 1 Palembang, yang

:http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Tadrib/article/view/1389/pdf

10 Wagiati Soetodjo, Hukum Pidana Anak, (Bandung : Refika Aditama, 2006), h.

20-21

Page 18: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

5

dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 20 orang narapidana remaja,

didapatkan hasil sebanyak 16 orang narapidana remaja (80%) mengalami harga

diri rendah. Harga diri rendah yang terjadi pada narapidana remaja di LPKA

Klas 1 Palembang akan menghambat penyesuaian diri mereka terhadap

lingkungan lembaga pemasyarakatan dan apabila tidak diatasi dapat

menyebabkan remaja depresi dan gangguan kejiwaan.11 Kemudian, meskipun

sistem pemasyarakatan di LPKA Klas 1 Palembang telah berubah yakni lebih

mengutamakan pembinaan dan pendidikan serta tidak ada lagi sistem

pemenjaraan, menurut Budi Yuliarno cukup sulit mengubah image LPKA ini.

Terlebih pandangan negatif masyarakat, membuat tekanan psikologis bagi anak

didik pemasyarakatan.12 Sebagaimana yang diungkapkan Bagus, salah satu

anak didik pemasyarakatan di LPKA Klas 1 Palembang dalam film dokumenter

perjalanannya hingga harus masuk LPKA bahwa ia rindu untuk bertemu dan

berkumpul dengan orang tua serta keluarganya, bahkan meskipun fasilitas

LPKA Klas 1 Palembang lebih baik, dan sistem pembinaan yang diterapkan

bukan lagi sistem hukuman penjara, baginya tetap saja tempat ternyaman dan

teraman adalah di rumah sendiri karena dapat berkumpul dengan keluarga.13

Kisah tersebut menunjukkan bahwa anak didik pemasyarakatan tetap

membutuhkan jaminan rasa nyaman dan aman dari keluarga khususnya orang

tua.

Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa kebutuhan

eksternal anak didik pemasyarakatan yang melibatkan peran orang tua, yaitu

mereka mengharapkan orang tua maupun keluarga dekatnya mau

mengunjunginya, anak-anak mengharapkan orang tuanya mengusahakan Grasi

11 Zulian Effendi, dkk. “Pengaruh Terapi Kognitif terhadap Peningkatan Harga Diri

Remaja” J.K. Mesencephalon, Vol.2, No.4, (Oktober 2016), h.293. 12 Ubah Image Lapas, Maksimalkan Pendidikan. Sumatera Ekspres. Diakses pada

tanggal 24 April 2018 dari : http://sumeks.co.id/ubah-image-lapas-maksimalkan-

pendidikan/ 13 Kisah Nyata Anak Didik LPKA Palembang. Diakses pada tanggal 18 Maret 2018

dari : http://youtu.be/dgJODHt7Aho

Page 19: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

6

bagi dirinya, adanya penguatan psikologis anak sehingga anak-anak tidak

merasa bersalah, serta berharap dapat melanjutkan sekolahnya kembali.14

Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dari berbagai elemen masyarakat

terutama orang tua untuk tetap memenuhi hak-hak anaknya yang berhadapan

dengan hukum agar proses pembinaan dan pendidikan berjalan dengan baik,

harga diri anak terangkat, anak dapat melanjutkan sekolah, dan anak tetap

memiliki harapan di masa depan, serta dapat berguna bagi masyarakat. Sebab,

berdasarkan pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014,

narapidana anak tetap berhak atas hak-hak sebagai berikut :

1. Bertemu langsung dan berhubungan pribadi secara tetap dengan kedua

orang tuanya;

2. mendapatkan pengasuhan, pemeliharaan, pendidikan dan perlindungan

untuk proses tumbuh kembang dari kedua orang tuanya sesuai dengan

kemampuan, bakat, dan minatnya;

3. memperoleh pembiayaan hidup dari kedua orang tuanya; dan

4. memperoleh hak anak lainnya.

Atas dasar permasalahan di atas yakni faktor keluarga menjadi salah

satu pemicu tingginya tindak pidana yang dilakukan oleh anak-anak di wilayah

Sumatera Selatan, kemudian rendahnya rasa percaya diri anak didik

pemasyarakatan, dan pengaruhnya terhadap proses pembinaan dan pendidikan

selama berada di LPKA Klas 1 Palembang yang akan menjadi tempat

penelitian, maka sebagai upaya dalam membuat suatu analisis ilmiah dari

pemaparan tersebut, peneliti ingin membahasnya ke dalam skripsi yang

berjudul “Pemenuhan Hak-Hak Anak Didik Pemasyarakatan oleh Orang

Tua (Studi pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1 Palembang)”.

14Yanuar Farida Wismayanti. “Permasalahan dan Kebutuhan Anak yang

Berkonflik dengan Hukum di Lapas Anak Blitar” Jurnal Penelitian dan Pengembangan

Kesejahteraan Sosial, Vol. 12, No. 01, 2007, h. 71.

Page 20: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

7

B. Identifikasi, Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi beberapa

masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

a. Hak-hak apa sajakah yang terpenuhi baik oleh LPKA Klas 1 Palembang

maupun oleh orang tua anak didik pemasyarakatan?

b. Bagaimana upaya orang tua dalam memenuhi hak-hak anaknya yang

berada di LPKA Klas 1 Palembang?

c. Bagaimana LPKA Klas 1 Palembang mengatasi anak didik

pemasyarakatan yang hak-haknya tidak terpenuhi oleh orang tua?

d. Apakah kendala yang dihadapi orang tua dalam pemenuhan hak-hak

anak didik pemasyarakatan di LPKA Klas 1 Palembang?

e. Bagaimana pengaruh pemenuhan hak-hak anak didik pemasyarakatan

oleh orang tua terhadap proses pembinaan dan pendidikan di LPKA Klas

1 Palembang?

2. Pembatasan Masalah

Pembahasan dalam skripsi ini akan dibatasi oleh peneliti guna

menghindari kemungkinan meluasnya pembahasan hingga keluar dari tema.

Di sini peneliti akan membahas mengenai pemenuhan hak-hak anak didik

pemasyarakatan oleh orang tuanya di LPKA Klas 1 Palembang, dengan

ketentuan usia minimal 12 tahun dan maksimal 18 tahun, berstatus sebagai

narapidana, dan sebelumnya tinggal bersama orang tua. Serta khusus pada

hak-hak anak yang tercantum dalam Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang

Perlindungan Anak.

3. Perumusan Masalah

Rumusan masalah tersebut peneliti rinci dalam bentuk pertanyaan

sebagai berikut :

a. Apakah hak-hak anak didik pemasyarakatan terpenuhi oleh orang tua di

LPKA Klas 1 Palembang?

Page 21: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

8

b. Apakah pemenuhan hak-hak anak didik pemasyarakatan oleh orang tua

berpengaruh terhadap jumlah anak didik pemasyarakatan yang

melanjutkan sekolah formal di LPKA Klas 1 Palembang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya hak-hak anak didik

pemasyarakatan oleh orang tua di LPKA Klas 1 Palembang;

b. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemenuhan hak-hak

anak didik pemasyarakatan oleh orang tua terhadap jumlah anak yang

melanjutkan sekolah formal di LPKA Klas 1 Palembang.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Manfaat Teoritis

1) Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu

pengetahuan di bidang hukum secara umum, dan di bidang hukum

keluarga secara khusus;

2) Dapat menjadi acuan bagi penelitian berikutnya dan sebagai

referensi bagi penelitian yang serupa;

3) Dapat memberi informasi mengenai pengaruh pemenuhan hak-hak

anak terhadap jumlah anak yang melanjutkan sekolah formal di

LPKA Klas 1 Palembang.

b. Manfaat Praktis

1) Dapat mengembangkan kemampuan peneliti dalam bidang

penelitian hukum, serta menjadi bekal bagi peneliti di masa yang

akan datang sebagai penegak hukum maupun sebagai praktisi

hukum;

2) Dapat memberikan dorongan kepada orang tua, masyarakat,

pemerintah maupun negara agar lebih masif dalam pemenuhan hak-

hak anak baik di dalam maupun di luar LPKA.

Page 22: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

9

D. Review Studi Terdahulu

Peneliti telah melakukan review studi terdahulu dan menemukan beberapa

penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yakni tentang pemenuhan hak-

hak anak dalam sudut pandang yang berbeda dari penelitian yang akan

dilakukan peneliti. Adapun penelitian tersebut antara lain :

1. Pelaksanaan Hak Anak Didik Pemasyarakatan sebagai Warga Binaan

(Studi di LPKA Kelas II Bandar Lampung) oleh Cindy Elviyany Tarigan

mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Lampung tahun 2017. Jumlah

anak didik pemasyarakatan di LPKA Kelas II Bandar Lampung yang

tercatat dalam skripsi ini sebanyak 108 orang. Jumlah ini tentu lebih

rendah jika di bandingkan dengan LPKA Klas 1 Palembang. Selanjutnya

dalam skripsi ini dapat disimpulkan mengenai beberapa faktor

penghambat pelaksanaan hak anak didik pemasyarakatan, di antaranya:

kurangnya jumlah petugas, kurangnya dana anggaran untuk pemenuhan

sarana dan fasilitas, kurangnya simpati masyarakat, buruknya stigma

masyarakat, serta kurangnya kesadaran diri dari anak didik

pemasyarakatan. Sedangkan pelaksana pemenuhan hak anak didik

pemasyarakatan dalam skripsi ini adalah oleh LPKA Klas 1 Bandar

Lampung.

2. Pemenuhan Hak Narapidana Anak untuk Mendapatkan Pendidikan di

Lembaga Pemasyarakatan (Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan

Kelas 1 Makassar) oleh Afandi Haris Raharjo, NIM: B11110049

mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makasar tahun

2014. Hasil penelitian dalam skripsi ini adalah belum sepenuhnya

terpenuhi hak narapidana anak untuk mendapatkan pendidikan anak di

Lapas Klas 1 Makassar. Hal ini dikarenakan beberapa faktor antara lain

: antara lain kurangnya mitra kerja untuk melakukan proses pemenuhan

hak mendapatkan pendidikan, sarana yang tersedia di Lapas belum

memadai, keterbatasan tenaga pendidik yang disediakan oleh Dinas

Pendidikan setempat, pengawalan terhadap narapidana anak apabila

menempuh pendidikan di luar Lapas, serta alokasi anggaran yang

Page 23: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

10

minim untuk pendidikan di dalam Lapas.

Selanjutnya, perbedaan dengan penelitian yang hendak peneliti lakukan

adalah di mana peneliti lebih fokus pada pemenuhan hak-hak anak didik

pemasyarakatan oleh orang tuanya. Adapun hak-hak anak didik

pemasyarakatan yang peneliti maksud tidak hanya hak pendidikan saja, namun

juga hak-hak anak didik pemasyarakatan yang menjadi kewajiban orang tua

sebagaimana dalam hukum Islam dan Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang

Perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014 perubahan dari Undang-Undang

Nomor 23 tahun 2002. Kemudian dilanjutkan dengan meneliti pengaruh

pemenuhan hak-hak anak didik pemasyarakatan terhadap jumlah anak didik

pemasyarakatan yang melanjutkan sekolah formal di LPKA Klas 1 Palembang.

E. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

Dalam penelitian normatif-empiris, kerangka teori merupakan

kerangka acuan yang pada dasarnya mengadakan identifikasi terhadap

dimensi-dimensi sosial yang dianggap relevan oleh peneliti atau ilmuwan

tertentu dan merupakan konsep-konsep yang sebenarnya merupakan

abstraksi-abstraksi dari hasil pemikiran.15

Kerangka teoritis yang dapat diterapkan dalam penelitian hukum

empiris harus didasarkan pada kerangka acuan hukum.16 Oleh karena itu,

pemenuhan hak-hak anak didik pemasyarakatan oleh orang tua mengacu

pada teori perlindungan anak.

Barda Nawawi Arief mengartikan teori perlindungan anak adalah

sebagai upaya perlindungan hukum terhadap berbagai kebebasan dan hak

asasi anak (fundamental Rights and freedoms of children) serta sebagai

kepentingan yang berhubungan dengan kesejahteraan anak.17

15 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cet. 3, (Jakarta: UI Press,

2015), h. 125-125. 16 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cet. 3, h. 127. 17 Barda Nawawi Arief, Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan

Pengembangan Hukum Pidana. (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1998), h. 155.

Page 24: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

11

Perlindungan anak berkaitan erat dengan keadilan, karena dalam

Peradilan Anak, rasa keadilan penegak hukum yang menangani anak nakal

mempengaruhi tindakan-tindakannya. Apabila keadilan dihubungkan

dengan perlindungan anak maka dalam keadilan tercermin perlindungan

anak yang baik atau perlindungan anak yang baik mencerminkan keadilan

yang implementasinya adalah hak-hak anak.18

2. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan kumpulan dari arti-arti yang

berkaitan dengan istilah atau dapat pula mencakup definisi-definisi

operasional.19 Dalam penelitian hukum empiris dimungkinkan untuk

menyusun kerangka konseptual didasarkan atau diambil dari peraturan

perundang-undangan tertentu.20

a. Pemenuhan

Menurut KBBI V pemenuhan dapat diartikan sebagai perbuatan

memenuhi.21

b. Hak Anak

Hak Anak menurut Pasal 1 Angka 12 Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2014 adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,

dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, negara,

pemerintah, dan pemerintah daerah.

c. Anak Didik Pemasyarakatan

Anak Didik Pemasyarakatan menurut Pasal 1 Angka 8 Undang-Undang Nomor

12 Tahun 1995 adalah :

a) Anak Pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan

menjalani pidana di LAPAS Anak paling lama sampai berumur 18

(delapan belas) tahun;

18 Maidin Gultom, Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem Peradilan

Pidana Anak di Indonesia, Cet. 3, (Bandung :PT. Refika Aditama, 2013), h. 28-29. 19 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cet. 3, (Jakarta: UI Press,

2015), h. 132-133. 20 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cet. 3, h. 137. 21 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. 2016.

Page 25: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

12

b) Anak Negara yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan

diserahkan pada negara untuk dididik dan ditempatkan di

LAPAS Anak paling lama sampai berumur 18 (delapan belas)

tahun;

c) Anak Sipil yaitu anak yang atas permintaan orang tua atau

walinya memperoleh penetapan pengadilan untuk dididik di LAPAS

Anak paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun.

d. Orang Tua

Orang Tua menurut Pasal 1 Angka 4 Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2014 adalah ayah dan/atau ibu kandung, atau ayah dan/atau ibu tiri,

atau ayah dan/atau ibu angkat.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif-empiris.

Pedekatan ini untuk mengkaji implementasi ketentuan hukum positif dan

kontrak secara faktual pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi

dalam masyarakat guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. 22

Penggunaan pendekatan empiris dalam penelitian ini untuk

mengetahui implementasi Pasal 14 Undang-Undang Perlindungan Anak

yakni pelaksanaan pemenuhan hak-hak anak didik pemasyarakatan oleh

orang tuanya di LPKA Klas 1 Palembang.

2. Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Perlu

diketahui bahwa penelitian kuantitatif memandang tingkah laku manusia

dan realitas sosial; objektif dan dapat diukur,23 dan penelitian kuantitatif

menggunakan data berupa angka-angka dan analisis menggunakan

22 Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Cet. 1 , (Bandung : PT.

Citra Aditya Bakti, 2004), h. 52. 23 A. Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian

Gabungan. (Jakarta : Prenadamedia Group, 2014), h. 64.

Page 26: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

13

statistik.24 Sehingga dapat diketahui besaran pemenuhan hak-hak anak didik

pemasyarakatan yang ada di LPKA Klas 1 Palembang serta pengaruhnya

terhadap jumlah anak didik pemasyarakatan yang melanjutkan pendidikan

formal. Kemudian, jenis penelitian deskriptif kuantitatif mencoba

memberikan gambaran keadaan masa sekarang secara mendalam. Menurut

Lehmann (1979) penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan mendeskripsikan

secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi

tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail.25

3. Data dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua data yakni data

primer dan data sekunder.

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data

pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.26 Adapun sumber data

primer dari penelitian ini adalah anak didik pemasyarakatan yang berada

di LPKA Klas 1 Palembang. Dalam hal ini artinya peneliti melakukan

pengukuran secara langsung di lapangan (field research).

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua dari data

yang kita butuhkan.27 Adapun sumber data sekunder yang diambil

peneliti yaitu data dari penelitian kepustakaan (library research) berupa

dokumen mengenai laporan terbaru jumlah keseluruhan anak didik

pemasyarakatan penghuni LPKA Klas 1 Palembang, perundang-

unangan, dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian berupa

laporan, jurnal, surat kabar, artikel, data online dan buku harian.

Kemudian, sumber data sekunder berikutnya berupa keterangan dari

pegawai LPKA Klas 1 Palembang yang mengetahui proses pembinaan

dan pendidikan yang dijalani anak didik pemasyarakatan.

24Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung :

Alfabeta, 2007), h. 7. 25 A. Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan, h. 62. 26 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana, 2005), h.

122. 27 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 122.

Page 27: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

14

4. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui

karakter secara umum anak didik pemasyarakatan dan kondisi tempat

penelitian. Selanjutnya, peneliti menggunakan terbuka untuk mengetahui

gambaran umum responden dengan menyediakan daftar pertanyaan tanpa

alternatif jawaban, dan kuesioner tertutup sebagai teknik pengumpulan data

penelitian dengan menyediakan daftar pertanyaan disertai alternatif

jawaban untuk diisi oleh responden. Kuesioner yang digunakan berskala

Guttman dengan jenis pengukuran ordinal untuk memperoleh jawaban tegas

antara “Terpenuhi” atau “Tidak Terpenuhi” dan jawaban “Ya” atau

“Tidak”. Nilai jawaban berdasarkan skala Guttman dapat dibuat skor

tertinggi 1 untuk jawaban ya atau terpenuhi, dan terendah 0 untuk jawaban

tidak atau tidak terpenuhi.28

Sebelum kuesioner digunakan, peneliti melakukan uji coba

instrumen kepada 20 responden dengan tingkat kesalahan sampling sebesar

5% atau 0,05. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak

untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan dan reliabel.29 Pengujian

tersebut menggunakan program SPSS Statistics 25 dengan uji validitas

menggunakan rumus Pearson Product Moment dan uji reliabilitas

menggunakan rumus Cronbach Alpha. Adapun rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut:

a. Rumus Pearson Product Moment

𝑟 =N (XY) − (XY)

√[(NX2 − (X)2)(NY2 − (Y)2)]

Keterangan:

N = Jumlah responden

X = Skor setiap pernyataan

28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed

Methods), (Bandung: ALFABETA, 2017), h. 140. 29 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed

Methods, h. 168.

Page 28: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

15

Y = Skor total

XY = Skor setiap pernyataan dikalikan skor total

Dasar keputusan untuk mengetahui valid atau tidak sebuah

instrumen penelitian adalah dengan melihat besaran nilai rhitung terhadap

rtabel (Jika N = 20, tingkat kesalahan sampling sebesar 5% atau 0,05,

maka rtabel = 0,444)30

. Dalam hal ini instrumen dinyatakan valid apabila

nilai rhitung lebih besar daripada rtabel. Dan sebaliknya, dinyatakan tidak

valid apabila nilai rhitung lebih kecil daripada rtabel.

b. Rumus Cronbach Alpha

𝛼 = 𝑘

𝑘 − 1(1 −

Ʃ𝑆2𝑌

𝑆2𝑋)

Keterangan:

α = Koefisien reliabilitas

k = Banyaknya Butir

S2X = Varian butir ke-X

S2Y = Varian Skor total

N = Banyaknya populasi

Dasar pengambilan keputusan instrumen reliabel (konsisten)

adalah apabila nilai alpha lebih besar dari nilai rtabel (Jika N = 20, tingkat

kesalahan sampling sebesar 5% atau 0,05, maka rtabel = 0,444), dan

sebaliknya jika nilai alpha lebih kecil dari rtabel, maka instrumen tidak

reliabel.

5. Teknik Pengolahan Data

Data kuantitatif dari hasil kuesioner tertulis akan diolah melalui

tahap pemberian identitas (coding) dengan mengelompokkan data agar

mudah diolah oleh sistem komputer, kemudian memasukannya ke dalam

sistem komputer yakni program statistik berupa Microsoft Excel.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kesesuaian data yang telah dimasukkan

30 Lihat Lampiran rtabel.

Page 29: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

16

ke dalam sistem komputer dengan data yang ada pada kuesioner. Hal ini

bertujuan untuk memastikan data sebelum diolah menggunakan program

SPSS Statistics 25 dalam bentuk angka-angka yang lebih mudah dipahami

secara langsung dalam bentuk tabel maupun grafik.

6. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan statistik

deskriptif (descriptive statistics) untuk memahami informasi dan

menginterpretasikan data kuantitatif dengan melihat data terbanyak atau

yang sering muncul (modus) dan analisis Spearman Rank Order

Correlation untuk mengetahui hubungan antara jumlah hak yang terpenuhi

dengan jumlah anak didik pemasyarakatan yang melanjutkan sekolah di

LPKA Klas 1 Palembang. Berikut ini ketentuan pemberian skor terhadap

tingkatan hak anak yang diperoleh masing-masing responden, yakni :

Tabel 1.1: Ketentuan Pemberian Skor

Skor untuk Pemenuhan

Hak Anak Keterangan

Terpenuhi Seluruhnya 3

Terpenuhi Sebagian Besar 2

Terpenuhi Sebagian Kecil 1

Tidak Terpenuhi 0

Adapun dasar pengambilan keputusan pada analisis Spearman Rank

Order Correlation menggunakan SPSS Statistics 25 adalah sebagai

berikut:31

a. Jika nilai signifikansi (p-value) < 0,05, maka berkorelasi atau terdapat

hubungan antara pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan oleh orang

tua dengan jumlah anak didik pemasyarakatan yang melanjutkan

sekolah formal.

31 Kadir, Statistik Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 476

Page 30: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

17

b. Jika nilai signifikansi (p-value) > 0,05, maka tidak berkorelasi atau tidak

ada hubungan antara pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan oleh

orang tua dengan jumlah anak didik pemasyarakatan yang melanjutkan

sekolah formal.

Sedangkan untuk melihat kekuatan hubungan menurut Robert

Koenker (1961:52) dapat dilihat pada ukuran umum korelasi, di antaranya

sebagai berikut:32

a. 0,80-1,00 korelasi tinggi, adanya saling ketergantungan

b. 0,60-0,79 korelasi sedang/moderat

c. 0,40-0,59 cukup korelasi

d. 0,20-0,39 sedikit korelasi, korelasi yang lemah

e. 0,00-0,19 sangat sedikit, tidak berarti

Dari analisis tersebut, pada nilai Correlations Coefficient dapat

diketahui arah hubungan, yakni apabila ia bernilai positif (+) maka

hubungan kedua variabel searah. Dapat dikatakan ketika pemenuhan hak

anak didik pemasyarakatan ditingkatkan oleh orang tua, maka akan

meningkat pula jumlah anak yang minat melanjutkan sekolah formal. Dan

jika bernilai negatif (-) maka saling bertolak belakang, yakni ketika

pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan oleh orang tua berkurang, maka

minat melanjutkan sekolah formal pada anak meningkat.

Dengan cara demikian, penelitian ini dapat menggambarkan apakah

hak-hak anak didik pemasyarakatan dari orang tuanya sudah terpenuhi.

Kemudian, dari jumlah responden yang haknya terpenuhi dapat diukur

seberapa besar pengaruhnya terhadap minat melanjutkan sekolah formal.

Selanjutnya hasil analisis dipaparkan dengan memberi penjelasan

berupa narasi pada setiap data tabel maupun grafik yang dicantumkan.

32 Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 379-380.

Page 31: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

18

G. Sistematika Penulisan

Sistematika seluruh hasil penelitian akan disusun dalam sebuah karya

ilmiah sebagai berikut :

Bab I :

Bab II :

Bab III :

Bab IV :

Di dalam bab I ini berisi pemaparan pendahuluan yang

meliputi latar belakang masalah perlunya dilakukan

penelitian mengenai pemenuhan hak-hak anak didik

pemasyarakatan, selanjutnya pemaparan identifikasi

masalah, pembatasan dan perumusan masalah guna

memfokuskan tema penelitian, kemudian disertakan tujuan

dan manfaat dari penelitian yang akan dilakukan peneliti.

Lebih lanjut dijabarkan review studi terdahulu guna

menghindari plagiat. Berikutnya dicantumkan kerangka

teori dan konseptual, penggunaan metode penelitian yang

mendukung penelitian, serta sistematika penulisan hasil

penelitian.

Pada bab II berisi tinjauan pustaka tentang pengertian hak

anak, penjelasan mengenai anak didik pemasyarakatan dan

hak-haknya, kemudian pemaparan hak-hak anak didik

pemasyarakatan oleh orang tua baik menurut hukum Islam

maupun hukum positif.

Dalam bagian bab III ini berisi tentang profil LPKA Klas 1

Palembang sebagai tempat penelitian, dan sistem

pemenuhan hak-hak anak didik pemasyarakatan oleh LPKA

Klas 1 Palembang.

Pada bagian bab IV berisi tentang standar minimum hak

dianggap terpenuhi, hasil uji validitas dan reliabilitas

instrumen penelitian. Kemudian berisi hasil temuan

gambaran umum responden, selanjutnya analisis terhadap

data pemenuhan hak-hak anak didik pemasyarakatan oleh

orang tua, serta pengaruhnya terhadap jumlah anak didik

Page 32: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

19

Bab V :

pemasyarakatan yang melanjutkan pendidikan formal di

LPKA Klas 1 Palembang.

Di dalam bab V ini akan dipaparkan mengenai penutup yang

meliputi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi

beberapa pihak terkait pemenuhan hak-hak anak khususnya

anak didik pemasyarakatan.

Page 33: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

20

BAB II

HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN SEBAGAI

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA

A. Hak Anak

1. Pengertian Hak Anak

Berbicara mengenai pengertian hak anak, tentu akan diuraikan

terlebih dahulu mengenai definisi hak dan anak secara umum. Hak dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti 1) benar, 2) milik; kepunyaan, 3)

kewenangan, 4) kekuasaan untuk berbuat (karena telah ditentukan oleh

undang-undang, aturan, dan sebagainya), 5) kekuasaan yang benar atas

sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, 6) derajat atau martabat, 7) wewenang

menurut hukum.33 Sedangkan menurut Muladi bahwa hak adalah sesuatu

yang oleh sebab itu seseorang (pemegang) memiliki keabsahan untuk

menuntut sesuatu yang dianggap tidak dipenuhi atau diingkari.34

Ketika hak didasarkan pada syarak, Mushthafa Zarqa’ mengatakan,

hak adalah kepemilikan yang ditetapkan oleh syara’ baik dalam bentuk

kewenangan maupun pembebanan.35

Beberapa definisi di atas menjelaskan mengenai hak dari beberapa

segi, sehingga dapat disimpulkan bahwa hak merupakan suatu kepemilikan

yang telah ditetapkan oleh syarak maupun hukum terhadap seseorang,

sehingga apabila sesuatu tersebut tidak terpenuhi atau diingkari, maka

seseorang tersebut berwenang menuntutnya.

Selanjutnya anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan

sangat menentukan nasib dan masa depan bangsa secara keseluruhan di

masa yang akan datang. Definisi mengenai anak juga terdapat dalam

beberapa ayat Al-Qur’an yaitu anak diartikan sebagai karunia serta nikmat

33 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima. 2016. 34 Muladi, Hak Asasi Manusia – Hakekat, Konsep, & Implikasinya dalam

Perspektif Hukum & Masyarakat. (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h. 228. 35 h. 363.

Page 34: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

21

dari Allah swt. sesuai dengan firman Allah swt. dalam surat Al-Isra’ : 6

sebagai berikut :

دمد

فيرا... وا

ر ن

ثكم ا

كنبنين وجعل موال و

م با

ك )٦ (ن

Artinya :“...dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak

dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.” (Q.S. Al-Isra’:6).36

Anak juga merupakan pelengkap kebahagiaan hidup dalam

keluarga, hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Furqan: 74 yakni

sebagai berikut:

م ا لل

نعين وٱجعل

أة را ق

تن ي ر

ا وذ

جن و

زا من أ

نب ل

ا ه

ن رب

ون

ولذين يق

وٱل

قين ت

) ٤٧ (إماما

Artinya: “Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhan kami,

anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai

penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang

yang bertakwa.” (Q.S. Al-Furqan: 74).37

Demikian Al-Qur’an telah menerangkan secara jelas bahwa anak

adalah anugerah maupun karunia serta nikmat dari Allah swt. kepada

pasangan suami istri dan sebagai pelengkap kebahagiaan hidup dalam

keluarga serta penyejuk hati bagi orang tuanya.

Anak adalah orang yang belum dewasa dan belum pernah

melakukan perkawinan, hal ini disebutkan dalam Kompilasi Hukum Islam

pasal 98 ayat (1) bahwa batas usia anak adalah 21 tahun sepanjang anak

tersebut tidak bercacat fisik maupun mental atau belum pernah

melangsungkan perkawinan.

Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014

menyebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18

(delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.

36 Al-Qur’anulkarim Terjemahan Perkata Warna Transliterasi Latin, (Bandung:

Cordoba, 2016), h. 282. 37 Al-Qur’anulkarim Terjemahan Perkata Warna Transliterasi Latin, h. 366.

Page 35: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

22

Menurut Kartini Kartono anak adalah keadaan manusia normal yang

masih muda usia dan sedang menentukan identitasnya serta sangat labil

jiwanya, sehingga mudah terkena pengaruh lingkungannya.38

Romli Atmasasmita memberikan pengertian bahwa anak adalah

seseorang yang masih di bawah usia tertentu dan belum dewasa serta belum

kawin.39

Dari beberapa definisi anak tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21

Tahun dan belum melangsungkan perkawinan, ia berada dalam masa

penentuan identitas diri, jiwanya masih sangat labil sehingga mudah

terpengaruh.

Uraian di atas telah menjelaskan pengertian hak dan anak secara

umum baik menurut perspektif Al-Qur’an, hukum Islam, hukum positif,

hingga menurut pendapat para ilmuwan.

Adapun pengertian hak anak secara umum merupakan bagian dari

hak asasi manusia. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 39 tahun

1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 52 ayat (1) yang menyebutkan

bahwa hak anak adalah hak asasi manusia dan untuk kepentingannya hak

anak itu diakui dan dilindungi oleh hukum bahkan sejak dalam kandungan.

Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 juga

menyebutkan bahwa hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia

yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga,

masyarakat, negara, pemerintah, dan pemerintah daerah.

Sebagai pemilik hak, anak diberi kewenangan secara hukum untuk

menuntut hak-haknya yang tidak dipenuhi atau diingkari tentu seiring

dengan pelaksanaan kewajiban yang harus dipenuhinya.

38 Abintoro Prakoso, Hukum Perlindungan Anak, (Yogyakarta: LaksBang

PRESSindo, 2016), h. 36. 39 Abintoro Prakoso, Hukum Perlindungan Anak, h. 37.

Page 36: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

23

2. Hak Anak yang Harus Dipenuhi

Pemenuhan hak anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh

kembangnya baik secara fisik maupun psikis sebagai tunas dan generasi

penerus bangsa. Hal ini akan berdampak pada kepribadian, rasa tanggung

jawab, dan perannya di masa yang akan datang dalam kehidupan

bermasyarakat. oleh karena itu, memberikan kesempatan seluas-luasnya

untuk mengembangkan potensinya secara optimal..

Sebagai bentuk dari perlindungan anak, maka hak anak dipenuhi

dengan berasaskan Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta prinsip-prinsip dasar

Konvensi Hak Anak, yaitu:

a. non diskriminasi;

b. kepentingan terbaik bagi anak;

c. hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan, dan;

d. penghargaan terhadap pendapat anak.

Berbagai literatur berikut ini baik dari segi agama, perundang-

undangan, hingga hukum internasional mengatur hak apa saja yang harus

diperoleh oleh anak sejak ia dalam kandungan hingga mampu menghidupi

dirinya sendiri. Adapun hak anak tersebut di antaranya yaitu :

a. Hak Anak Perspektif Hukum Islam

Agama Islam sangat memperhatikan hak anak yang harus

dipenuhi oleh orang tua. Selain untuk menjamin pertumbuhan fisik dan

psikis, juga menjamin kematangan akidah serta akhlak anak dengan

memberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan agama maupun

pendidikan formal sebagai bekal kehidupan di masa mendatang dalam

lingkungan masyarakat.

Perlindungan hak anak yang sesuai syariat Islam memiliki

prinsip untuk memelihara agama (hifz al-Din), jiwa (hifz an-Nafs), akal

Page 37: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

24

(hifz al-Aql), dan keturunan (hifz an-Nasl). Keempat prinsip tersebut

merupakan kebutuhan mendasar bagian dari maqasid al-syariah.40

Untuk merealisasikan kelima kebutuhan di atas dilakukan

dengan memperhatikan tingkatannya, yakni mengutamakan kebutuhan

pokok (dharuriyah), kemudian kebutuhan sekunder (hajiyah), dan

terakhir kebutuhan pelengkap (tahsiniyah). Menurut Abdul Wahab

Khallaf kemaslahatan tercapai dengan nyata apabila ketiga tingkatan

kebutuhan tersebut terpenuhi.41

Wujud perhatian terhadap perlindungan hak anak dapat dilihat

dari ayat-ayat Al-Qur’an yang dengan jelas memerintahkan para orang

tua untuk menjamin kesejahteraan anak dengan melakukan upaya

pemenuhan hak anak.

Berikut beberapa ayat yang menjadi bukti adanya perintah untuk

melindungi, memelihara dan merawat serta mendidik anak, di antaranya

yaitu:

ذين ي

ا ال ه ي

و ءاأ

وا ق

من

ن ا أ

ارة

ا وال

ا الن

هود

ارا وق

م ن

لق

هم وأ

س

ف

ا مل يه

عل

ا م

الل

ون يع

ا

لادد ا

د

ظ

لا ئك م

ون

عل

م ويف

مره

أ

مرون

)٦ (يؤ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak

durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-

Tahrim: 6.)42

40 Sapiudin Shidiq, Ushul Fiqh, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), h. 227-

229. 41 Abdul Wahhab Khallaf. Ilmu Ushulul Fiqh. Penerjemah Noer Iskandar al-

Barsany. Kaidah-Kaidah Hukum Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2000. Cet. 7,

h. 321. 42 Al-Qur’anulkarim Terjemahan Perkata Warna Transliterasi Latin, (Bandung:

Cordoba, 2016), h. 560.

Page 38: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

25

Dalam ayat lain , surat Luqman ayat 13 Allah swt. berfirman:

إن

بالل

رك

ش ت

ي ا

يا بن

و يعظ

ابن وه

مان

قال ل

قر وإذ

مل الش

لظ لك

)٣١ (عظقمل

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di

waktu ia memberi pelajaran kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah)

adalah benar-benar kezaliman yang besar’.” (Q.S. Luqman: 13).43

Masa depan anak bergantung pada peran orang tua dalam pola

asuh dan pendidikan yang diajarkan. Rasulullah saw. bersabda:

ى الل

ال رسول الل صل

ول : ق

يق

ن كا ن أ عن

رضي الل

ريرة

بي ه

عن أ

ان ، د بواه يهو

أفطرة، ف

ى ال

عل

د يول

ود إا

م، ما من مول

ق و سل

عل

سان ... 44 ران ، ويم وين

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA. Dia berkata: “Rasulullah saw. telah

bersabda, ‘Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia

berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang

akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi...”

(Muslim 8/52)

Hak-hak anak menurut perspektif hukum Islam tersebut dapat

diperincikan sebagai berikut:45

1) Hak untuk hidup

2) Hak dalam Pengakuan Nasab

3) Hak pemberian nama yang baik

4) Hak untuk menerima tebusan (Aqiqah)

5) Hak mendapat penyusuan

6) Hak untuk mendapat pengasuhan

7) Hak anak untuk menerima nafkah (biaya hidup)

43Al-Qur’anulkarim Terjemahan Perkata Warna Transliterasi Latin, h. 412. 44 Imam Muslim, Shahih Muslim, Jilid 8, (Beirut: Dar al-Jail), h. 52 45 Abu Hadian Shafiyarrahman, Hak-Hak Anak dalam Syariat Islam, (Yogyakarta:

Al Manar, 2003), h. 47-111.

Page 39: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

26

8) Hak anak untuk mendapat pendidikan

9) Hak diperlakukan secara adil

b. Hak Anak Perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak

Upaya perlindungan anak yang dilakukan oleh pemerintah adalah

salah satunya dengan menjamin hak-hak anak dalam sebuah undang-

undang yang memiliki kekuatan hukum, dengan harapan dapat

dilaksanakan dengan baik.

Adapun beberapa hak anak yang diatur dalam Undang-undang

Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor

23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1: Hak anak dalam Undang-undang Perlindungan Anak

No. Jenis Hak Pasal Uraian

1. Hak untuk Hidup Pasal 4 “Setiap anak berhak untuk dapat

hidup, tumbuh, berkembang,

dan berpartisipasi secara wajar

sesuai dengan harkat dan

martabat kemanusiaan, serta

mendapat perlindungan dari

kekerasan dan diskriminasi.”

2. Hak atas Suatu Nama Pasal 5 “Setiap anak berhak atas suatu

nama sebagai identitas diri dan

status kewarganegaraan.”

3. Hak untuk Beribadah

menurut Agamanya

Pasal 6 “Setiap anak berhak untuk

beribadah menurut agamanya,

berpikir, dan berekspresi sesuai

dengan tingkat kecerdasan dan

usianya, dalam bimbingan orang

tua.”

Pasal 42 (1) Setiap anak mendapat

perlindungan untuk

beribadah menurut

agamanya.

(2) Sebelum anak dapat

menentukan pilihannya,

agama yang dipeluk anak

mengikuti agama orang

tuanya.

Pasal 43 (1) Negara, pemerintah,

masyarakat, keluarga, orang

tua, wali, dan lembaga

sosial menjamin

perlindungan anak dalam

Page 40: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

27

memeluk agamanya.

(2) Perlindungan anak dalam

memeluk agamanya

sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) meliputi

pembinaan, pembimbingan,

dan pengamalan ajaran

agama bagi anak.

4. Hak untuk Diasuh

oleh Orang Tuanya

Pasal 7 (1) Setiap anak berhak untuk

mengetahui orang tuanya,

dibesarkan, dan diasuh oleh

orang tuanya sendiri.

Pasal 14 (1) Setiap Anak berhak untuk

diasuh oleh Orang Tuanya

sendiri, kecuali jika ada

alasan dan/atau aturan

hukum yang sah

menunjukkan bahwa

pemisahan itu adalah demi

kepentingan terbaik bagi

Anak dan merupakan

pertimbangan terakhir.

5.

Hak Mendapat

Jaminan Kesehatan

Pasal 8 “Setiap anak berhak

memperoleh pelayanan

kesehatan dan jaminan sosial

sesuai dengan kebutuhan fisik,

mental, spiritual, dan sosial.”

Pasal 44 (1) Pemerintah wajib

menyediakan fasilitas

dan menyeleng-garakan

upaya kesehatan yang

komprehensif bagi anak,

agar setiap anak

memperoleh derajat

kesehatan yang optimal

sejak dalam kandungan.

(2) Penyediaan fasilitas dan

penyelenggaraan upaya

kesehatan secara

komprehensif sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1)

didukung oleh peran serta

masyarakat.

(3) Upaya kesehatan yang

komprehensif sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1)

meliputi upaya promotif,

preventif, kuratif, dan

rehabilitatif, baik untuk

pelayanan kesehatan dasar

Page 41: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

28

maupun rujukan.

(4) Upaya kesehatan yang

komprehensif sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1)

diselenggarakan secara

cuma-cuma bagi keluarga

yang tidak mampu.

(5) Pelaksanaan ketentuan

sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1), ayat (2),

ayat (3), dan ayat (4)

disesuaikan dengan

ketentuan peraturan

perundang-undangan yang

berlaku.

Pasal 45 (1) Orang tua dan keluarga

bertanggung jawab

menjaga kesehatan anak

dan merawat anak sejak

dalam kandungan.

(2) Dalam hal orang tua dan

keluarga yang tidak

mampu melaksanakan

tanggung jawab

sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1), maka

pemerintah wajib

memenuhinya.

(3) Kewajiban sebagaimana

dimaksud dalam ayat (2),

pelaksanaannya dilakukan

sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Pasal 46 “Negara, pemerintah, keluarga,

dan orang tua wajib

mengusahakan agar anak yang

lahir terhindar dari penyakit

yang mengancam kelangsungan

hidup dan/atau menimbulkan

kecacatan.”

Pasal 47 (1) Negara, pemerintah,

keluarga, dan orang tua

wajib melindungi anak dari

upaya transplantasi organ

tubuhnya untuk pihak lain.

(2) Negara, pemerintah,

keluarga, dan orang tua

wajib melindungi anak dari

perbuatan :

Page 42: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

29

a. pengambilan organ

tubuh anak dan/atau

jaringan tubuh anak

tanpa memperhatikan

kesehatan anak;

b. jual beli organ dan/atau

jaringan tubuh anak;

dan

c. penelitian kesehatan

yang menggunakan

anak sebagai objek

penelitian tanpa seizin

orang tua dan tidak

mengutamakan

kepentingan yang

terbaik bagi anak.

6.

Hak Mendapat

Pendidikan

Pasal 9 (1) Setiap anak berhak

memperoleh pendidikan dan

pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya

dan tingkat kecerdasannya

sesuai dengan minat dan

bakat.

(1a)Setiap anak berhak

mendapatkan

perlindungan di satuan

pendidikan dari

kejahatan seksual dan

kekerasan yang

dilakukan oleh

pendidik, tenaga

kependidikan, sesama

peserta didik, dan/atau

pihak lain.

(2) Selain mendapatkan hak

anak sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan

ayat (1a), anak penyandang

viabilitas berhak

memperoleh pendidikan

luar biasa dan anak yang

memiliki keunggulan

berhak mendapatkan

pendidikan khusus.

Pasal 48 “Pemerintah dan Pemerintah

Daerah wajib

menyelenggarakan pendidikan

dasar minimal 9 (sembilan)

tahun untuk semua anak.”

7. Pasal 13 (1) Setiap anak selama dalam

Page 43: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

30

Hak Mendapat

Perlindungan

pengasuhan orang tua, wali,

atau pihak lain mana pun

yang bertanggung jawab

atas pengasuhan, berhak

mendapat perlindungan dari

perlakuan:

a. diskriminasi;

b. eksploitasi, baik

ekonomi maupun

seksual;

c. penelantaran;

d. kekejaman, kekerasan,

dan penganiayaan;

e. ketidakadilan; dan

f. perlakuan salah lainnya.

Pasal 15 Setiap Anak berhak untuk

memperoleh perlindungan

dari:

a. penyalahgunaan dalam

kegiatan politik;

b. pelibatan dalam

sengketa bersenjata;

c. pelibatan dalam

kerusuhan sosial;

d. pelibatan dalam

peristiwa yang

mengandung unsur

kekerasan;

e. pelibatan dalam

peperangan; dan

f. kejahatan seksual.

Pasal 16 (1) Setiap anak berhak

memperoleh perlindungan

dari sasaran

penganiayaan, penyiksaan,

atau penjatuhan hukuman

yang tidak manusiawi.

8. Hak Mendapat

Jaminan dalam

Bersosial

Pasal 10 “Setiap anak berhak

menyatakan dan didengar

pendapatnya, menerima,

mencari, dan memberikan

informasi sesuai dengan

tingkat kecerdasan dan usianya

demi pengembangan dirinya

sesuai dengan nilai-nilai

kesusilaan dan kepatutan.”

Pasal 11 “Setiap anak berhak untuk

beristirahat dan memanfaatkan

waktu luang, bergaul dengan

anak yang sebaya, bermain,

Page 44: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

31

berekreasi, dan berkreasi

sesuai dengan minat, bakat,

dan tingkat kecerdasannya

demi pengembangan diri.”

Pasal 12 “Setiap anak penyandang

disabilitas berhak memperoleh

rehabilitasi, bantuan sosial, dan

pemeliharaan taraf

kesejahteraan sosial.”

c. Hak Anak Perspektif Konvensi Hak Anak

Majelis Umum PBB telah mengesahkan Konvensi Hak Anak

(KHA) pada tanggal 28 November 1989. Kemudian Negara Indonesia

meratifikasi KHA pada tanggal 25 Agustus 1990 melalui Keputusan

Presiden No. 36 Tahun 1990, selanjutnya mulai diberlakukan sejak 5

Oktober 199046. Maka, sejak saat itu dengan tegas Indonesia diwajibkan

untuk mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak dalam penegakan

hukum (the Best Intertest of the child).47 Menurut Konvensi Hak Anak

terdapat tiga kategori pembagian hak anak, yaitu:

1) Hak-hak sipil dan kemerdekaan

a) Hak atas identitas (akta kelahiran, kewarganegaraan, asal usul);

b) Hak untuk berpendapat;

c) Hak kebebasan memperoleh informasi;

d) Hak atas kebebasan beragama;

e) Hak-hak atas kebebasan berhimpun dan kebebasan berkumpul

(kebebasan berserikat);

f) Hak atas privasi;

g) Hak anak berhadapan dengan hukum;

h) Hak anak bebas dari penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi

lainnya.

46 Imran Siswadi. “Perlindungan Anak dalam Perspektif Hukum Islam dan HAM”

Al-Mawarid, Vol. XI, No. 2, (September-Januari 2011 ), h. 226-227. 47 Alghiffari Aqsa, dkk. Mengawal Perlindungan Anak Berhadapan dengan

Hukum (Pendidikan dan Laporan Monitoring Paralegal LBH Jakarta untuk Anak

Berhadapan dengan Hukum), (Jakarta : Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, 2012), h. 28

Page 45: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

32

2) Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif

a) Hak untuk dibesarkan dan diasuh oleh kedua orang tuanya dan

dalam keluarga alaminya;

b) Hak untuk menerima pengasuhan alternatif jika anak mengalami

kondisi tertentu (penelantaran oleh orang tua, orang tua

bertempat tinggal terpisah).

3) Hak-hak ekonomi, sosial dan budaya

a) Hak kesehatan dan kesejahteraan dasar;

b) Hak atas pendidikan, kegiatan di waktu senggang dan kegiatan

budaya;

c) Hak perlindungan terhadap eksploitasi.48

B. Anak Didik Pemasyarakatan dan Hak-Haknya

Kategori anak yang berhadapan dengan hukum salah satunya adalah

anak yang berkonflik dengan hukum atau disangkakan melakukan tindak

pidana. Ketika anak yang berkonflik tersebut menurut putusan ditetapkan

sebagai pelaku tindak pidana pada umur 12 tahun dan sebelum umur 18 tahun,

serta harus menjalani hukuman berupa pidana penjara di Lembaga Pembinaan

Khusus Anak selama waktu tertentu, maka ia disebut sebagai anak didik

pemasyarakatan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Undang-

Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Sedangkan tujuan dari penerapan hukuman terhadap anak yang telah

melakukan tindak pidana adalah untuk memperbaiki dan merehabilitasi

perilaku mereka sebagai pelaku kejahatan atau tindak pidana. Hukuman yang

diberikan tersebut juga merupakan sarana dan solusi paling terakhir setelah

semua cara dan solusi yang lain telah gagal dan tidak mampu mengatasi

permasalahan yang ada.49

48 Alghiffari Aqsa, dkk. Mengawal Perlindungan Anak Berhadapan dengan

Hukum (Pendidikan dan Laporan Monitoring Paralegal LBH Jakarta untuk Anak

Berhadapan dengan Hukum), h. 19-20. 49 Wahbah Az-Zuhaili, Alfiqhul Islamu wa Adillatuhu, Penerjemah Abdul Hayyie

la-Kattani, dkk. Fiqih Islam wa Adillatuhu. Jakarta: Gema Insani, 2011, Jilid 7, h. 260-261.

Page 46: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

33

Sebagai terpidana, anak didik pemasyarakatan tetap berhak atas

beberapa hal, yaitu:

1. Melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya;

2. Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani;

3. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran;

4. Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak;

5. Menyampaikan keluhan;

6. Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa

lainnya yang tidak dilarang;

7. Menerima kunjungan keluarga, penasihat hukum, atau orang tertentu

lainnya;

8. Mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi);

9. Mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi

keluarga;

10. Mendapatkan pembebasan bersyarat;

11. Mendapatkan cuti menjelang bebas; dan

12. Mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Hak-hak tersebut di atas sebagaimana yang tercantum dalam Undang-

undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.

Setelah menelaah tujuan penghukuman tersebut, maka tidak ada seorang

pun yang berhak menyakiti dan merendahkan anak didik pemasyarakatan

sebagai terpidana.

C. Hak-Hak Anak Didik Pemasyarakatan oleh Orang Tua

Terjadinya pemisahan anak dari keluarga khususnya orang tua sebagai

upaya terakhir untuk kepentingan terbaik bagi anak dengan menempatkan anak

ke dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak, tentu tidak menjadi penyebab

putusnya tanggung jawab orang tua terhadap hak-hak anak didik

pemasyarakatan, dengan demikian hak anak tetap dijadikan sebagai prioritas

utama.

Page 47: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

34

Terkait hal tersebut bahwa perlindungan anak merupakan bagian dari

upaya memprioritaskan pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan, maka

sebagaimana kaidah fikih dalam menentukan skala prioritas di bawah ini:

يئل من ا

زع

ينابت معروف ا

ب ق ث

حد إا

يد أ

“ Sesuatu tidak boleh dicabut dari tangan seseorang kecuali atas dasar

hak yang benar-benar dikenal”

Kaidah tersebut mempunyai makna bahwa seseorang yang memiliki

suatu benda atau hak tertentu, maka benda atau hak tersebut tetap menjadi

miliknya selama tidak ada bukti-bukti lain yang membatalkan haknya

tersebut.50 Oleh karena itu, anak didik pemasyarakatan tetap berhak untuk

dipenuhi hak-haknya secara wajar sebagaimana yang telah diketahui meskipun

telah terjadi pemisahan. Sebab pemisahan tersebut sifatnya sementara serta

tidak menyebabkan putusnya hubungan antara anak dengan orang tua.

Berikut ini beberapa hak anak didik pemasyarakatan sebagai hak lain

yang diatur undang-undang dan wajib dipenuhi oleh orang tua dalam Pasal 14

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yakni:

1. Berhak untuk bertemu langsung dan berhubungan pribadi secara tetap

dengan kedua orang tuanya;

2. Mendapatkan pengasuhan, pemeliharaan, pendidikan dan perlindungan

untuk proses tumbuh kembang dari kedua orang tuanya sesuai dengan

kemampuan, bakat, dan minatnya;

3. Memperoleh pembiayaan hidup dari kedua orang tuanya; dan

4. Memperoleh hak anak lainnya.

Pemaparan di atas memperjelas betapa pentingnya peran orang tua

dalam mewujudkan perbaikan yang diharapkan agar anak didik pemasyarakatan

dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu berintegrasi dengan

masyarakat tanpa merasa terdiskriminasi.

50 A. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih: Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam

Menyelesaikan Masalah-Masalah yang Praktis, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 176.

Page 48: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

35

Tercerminnya kepribadian yang luhur pada anak menjadi acuan bahwa

anak tersebut memiliki keimanan yang baik dan termasuk anak yang saleh.

Demikianlah anak yang dapat dibanggakan semasa hidup orang tua. Atas usaha

yang dilakukan orang tua untuk memenuhi hak-hak anaknya, maka ia berhak

memperoleh pahala dari kebaikan anaknya walaupun telah meninggal dunia.

Hal tersebut sebagaimana hadis Rasulullah saw. di bawah ini :51

ال: م ق

ق و سل

عل

ى الل

رسول الل صل

ن أ عن

رضي الل

ريرة

بي ه

عن أ

ا مات

إذ

ع ب ، فتم ين

و عل

، أ جاري

ق من صد

، إا

ث من ث

إا

عمل

طع عن

ق ان

سان

اإلن

52. عو ل

د صالح يد

و ول

أ

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Apabila

seseorang telah meninggal dunia maka putuslah semua amal perbuatannya,

kecuali tiga perkara, yaitu, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, anak shalih

yang selalu mendoakannya.” (Muslim 5/73).

D. Urgensi Pemenuhan Hak Anak oleh Orang Tua

Pemenuhan hak anak merupakan bagian dari implementasi

perlindungan anak. Oleh sebab itu, pelaksanaannya dilakukan kepada setiap

anak tanpa ada unsur pembeda. Begitu pun terhadap anak didik

pemasyarakatan.

Keberadaan anak di LPKA bukan bertujuan untuk merampas hak anak

yang semestinya diberikan, melainkan hanya sebagai upaya terakhir untuk

perbaikan perilaku melalui kegiatan pembinaan, pendidikan dan latihan kerja.

Akan tetapi, penahanan terhadap anak kerap disertai dengan sejumlah

pelanggaran hak anak lainnya, seperti:

1. Putus sekolah;

2. Tidak didampingi kuasa hukum;

3. Dipaksa bekerja;

51 Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2014), Cet.

Keenam, h. 184. 52 Imam Muslim, Shahih Muslim, Jilid 5, (Beirut: Dar al-Jail), h. 73

Page 49: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

36

4. Kekerasan seksual

5. Kekerasan fisik;

6. Kekerasan psikis;

7. Tidak bisa bermain;

8. Kurang kasih sayang dari orang tua.53

Terkait hal di atas, maka dianggap penting keterlibatan orang tua untuk

terlibat dalam pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan, semata-mata untuk

kepentingan terbaik bagi anak.

Peter Newel sebagai seorang pemerhati anak menyebutkan beberapa

alasan mengapa hak anak perlu dilindungi, dalam bukunya “Taking Children

Seriously – A Proposal for Children’s Rights Commisioner”, adapun alasan

tersebut di antaranya yaitu:

1. Biaya untuk melakukan pemulihan akibat dari kegagalan dalam

memberikan perlindungan anak sangat tinggi. Jauh lebih tinggi dari biaya

yang dikeluarkan jika anak-anak memperoleh perlindungan;

2. Anak sangat berpengaruh langsung dan berjangka panjang atas

tindakan/perbuatan (action) atau ketiadaan tindakan/perbuatan (unaction)

dari pemerintah atau kelompok lain;

3. Anak selalu mengalami kesenjangan dalam pemberian pelayanan publik;

4. Anak tidak memiliki hak suara, dan tidak memiliki kekuatan lobby untuk

memengaruhi kebijakan pemerintah;

5. Anak pada banyak situasi tidak dapat mengakses perlindungan dan

pemenuhan hak-hak anak;

6. Anak lebih berisiko dalam eksploitasi dan penyalahgunaan.54

Keterlibatan orang tua sebagai salah satu pihak yang memiliki kewajiban

dalam pemenuhan hak anak, dalam hukum Islam digambarkan bahwa kelak segala

53 Alghiffari Aqsa, dkk. Mengawal Perlindungan Anak Berhadapan dengan

Hukum (Pendidikan dan Laporan Monitoring Paralegal LBH Jakarta untuk Anak

Berhadapan dengan Hukum), h. 30. 54 Alghiffari Aqsa, dkk. Mengawal Perlindungan Anak Berhadapan dengan

Hukum (Pendidikan dan Laporan Monitoring Paralegal LBH Jakarta untuk Anak

Berhadapan dengan Hukum), h. 17.

Page 50: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

37

pelaksanaan kewajiban yang harus dilaksanakan terhadap keluarga akan

dipertanggungjawabkan di hari akhir. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah

saw. yaitu:

هما عن عن

بي ابن عمر رضي الل

م عن الن

ق وسل

عل

ى الل

صل

ن أ

ل ق

لم : أ

كلك

ت ،راع ولل عن رعيم مسئ

كلاوك

، ف

ا ير م ل

ى الن

ذي عل

ولل عن ،راع ال

و مسئ

وه

ت جل راع ، رعي ى والرل عل

هولل ، بيت أ

و مسئ

هم، وه

عن

ل راعق

ةمرأ

ىوال

بيت عل

هي و ده،بعلها وول

عن

لول ومسئ

عبد

ى راع هم، ول

ده عل ولل ، مال سق

و ومسئ

وه

عن

ل، ا

م راع ف

كلت ،ك ولل عن رعي

م ومسئ

كل(٦/٨)م وك

Artinya: “Dari Ibnu Umar RA. dari Nabi Muhammad saw. beliau telah bersabda,

‘setiap orang dari kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai

pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Seorang raja adalah

pemimpin bagi rakyatnya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang

dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin bagi anggota keluarganya dan ia

akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang istri

adalah pemimpin bagi rumah tangga suami dan anak-anaknya, dan ia akan

dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang hamba sahaya

adalah pemimpin bagi harta tuannya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban

atas apa yang dipimpinnya. Ketahuilah bahwa setiap kalian akan dimintai

pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. (1206-Muslim 6/8).55

Uraian tersebut dengan jelas menggambarkan betapa penting peran orang

tua dalam mengambil sikap untuk mengupayakan agar sebisa mungkin hak anak

terpenuhi sehingga kelak dapat dipertanggungjawabkan oleh orang tua sebagai

pemimpin anak-anaknya.

55 Imam Muslim, Shahih Muslim, Jilid 6, (Beirut: Dar al-Jail), h. 7.

Page 51: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

38

BAB III

GAMBARAN UMUM

LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KLAS I PALEMBANG

A. Profil Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Palembang

1. Sejarah Berdirinya LPKA Klas I Palembang56

Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Palembang awal berdiri

pada tahun 1967 di atas lahan seluas 59,735 M2. Secara geografis Lembaga

Pembinaan Khusus Anak Klas I Palembang terletak di jalan Inspektur

Marzuki KM. 4,5 Kelurahan Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I Kota

Palembang Provinsi Sumatera Selatan.

Sebelum menjadi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas

I Palembang, terdapat beberapa tahapan perubahan yakni berdasarkan

keputusan Menteri Kehakiman RI tanggal 27 April 1972 No. DDP.1.4/8/17 di

bentuklah Lembaga Pembinaan Khusus Anak Negara dan Pemuda Palembang

terlebih dahulu, sedangkan Lembaga Pemasyarakatan Wanita ditiadakan, sesuai

dengan surat Direktur Jenderal Bina Tuna Warga Departemen Kehakiman RI

tanggal 23 November 1974 No.DDP.1.4/141/B.

Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang

Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak (UUSPA) yang diberlakukan pada

akhir bulan Juli 2014, secara tegas mengamanatkan peran dan fungsi strategis

pemasyarakatan dalam sistem peradilan pidana anak. Peran strategis

Pemasyarakatan dimulai sejak pra-adjudikasi, adjudikasi, hingga post

adjudikasi. Lembaga Pembinaan Khusus Anak merupakan lembaga yang

berada pada tahap post adjudikasi di mana berperan dalam memberikan

pembinaan untuk melindungi hak asasi anak didik pemasyarakatan

(andikpas). Pembinaan dalam hal ini bertujuan sebagai pencegah terjadinya

“prisonisasi” yaitu sebuah proses pembelajaran dalam kultur penjara yang

justru dapat membuat kondisi seseorang (andikpas) lebih buruk daripada

56 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kantor Wilayah

Sumatera Selatan, Profil Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Palembang.

Page 52: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

39

sebelum ia masuk ke dalam Lapas. Oleh karena itu, salah satu perubahan yang

mendasar dari undang-undang ini adalah perubahan nomenklatur dari Lembaga

Pemasyarakatan Anak (LPA) menjadi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA),

sehingga dasar pembinaan lebih ditujukan untuk pendidikan anak.

Adapun gambarkan kondisi fisik dari Lembaga Pembinaan Khusus

Anak Klas I Palembang yaitu sebuah gedung kantor yang dibangun pada

tahun 1967 yang telah mengalami sejumlah renovasi antara lain pada tahun

2004 berupa pembangunan Blok Hunian 2 (dua) lantai dan komponen

ruangan seksi-seksi serta pada tahun 2015 berupa pembangunan sejumlah

fasilitas pendukung bagi anak didik pemasyarakatan.

Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Palembang memiliki

kapasitas maksimal 500 orang dengan jumlah penghuni rata-rata

pertahunnya adalah 200 orang. Selain itu, LPKA Klas I Palembang telah

dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang menunjang dalam melakukan

tugas dan fungsinya, antara lain telah menyediakan blok tahanan yang layak

bagi anak didik pemasyarakatan, kamar mandi umum, masjid, perpustakaan

hingga gedung sekolah.

2. Visi dan Misi LPKA Klas I Palembang57

a. Visi

Terwujudnya Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dan Lembaga

Penempatan Anak Sementara (LPAS) Klas I Palembang yang aktif dan

produktif yang berlandaskan iman dan takwa

b. Misi

Meningkatkan pembinaan mental, rohani dan keterampilan terhadap

Anak Didik Pemasyarakatan dan pelaksanaan pengamanan menuju

Lapas yang aman dan tertib.

57 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kantor Wilayah

Sumatera Selatan, Profil Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Palembang.

Page 53: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

40

3. Asas Pembinaan

Dalam sistem pembinaan yang dilaksanakan oleh Lembaga Pembinaan

Khusus Anak Klas I Palembang menganut pada asas-asas sebagai berikut :

a. Asas Pengayoman

b. Asas persamaan Perlakuan dan Pelayanan

c. Asas Pendidikan

d. Asas Pembinaan

e. Asas Penghormatan Harkat dan Martabat Manusia

f. Asas Kehilangan Kemerdekaan Satu-satunya Penderitaan

g. Asas Berhubungan dengan Keluarga atau Orang-orang tertentu

4. Tugas Pokok dan Fungsi LPKA Klas I Palembang58

a. Tugas Pokok

Melaksanakan pemasyarakatan anak didik pemasyarakatan (narapidana)

sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

b. Fungsi

1) Melaksanakan pembinaan terhadap anak didik pemasyarakatan;

2) Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil

kerja;

3) Melakukan hubungan sosial kerohanian anak didik pemasyarakatan;

4) Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban; dan

5) Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

5. Tujuan dan Sasaran

Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Palembang dalam menjalankan

tugas dan fungsi tentu memiliki tujuan dan sasaran yakni sebagai berikut :

a. Tujuan

1) Membentuk Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) melalui

pendidikan budi pekerti menjadi karakter yang berbudi pekerti luhur,

58 Tugas Pokok dan Fungsi, diakses pada 10 September 2018 dari:

http://www.lpkapalembang.org/tugas/

Page 54: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

41

bersikap sopan santun, tertib menurut aturan dan adat yang berlaku,

menunjukkan tingkah laku yang beradab;

2) Memberikan jaminan perlindungan hak tahanan dalam rangka

proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang

pengadilan.

b. Sasaran

1) Meningkatkan kualitas ketakwaan narapidana kepada Tuhan Yang Maha

Esa, sikap dan perilaku, profesionalisme/keterampilan, intelektual serta

peningkatan kesehatan jasmani dan rohani;

2) Meningkatkan program integrasi sosial berupa Pembebasan Bersyarat (PB),

Cuti Bersyarat (CB), Cuti Menjelang Bebas (CMB), asimilasi, isi hunian

sesuai dengan kapasitas yang ideal, menurunnya gangguan kamtib,

menurunnya angka residivis, persentase angka kematian dan sakit sama

dengan persentase yang ada di masyarakat serta koordinasi dengan instansi

terkait dengan baik.

6. Keadaan Pegawai LPKA Klas I Palembang

a. Jumlah Pegawai59

Tabel 3.1 : Jumlah Pegawai LPKA Klas I Palembang

No. Jabatan Jumlah

1. Pejabat Struktural 15

2. JFU 81

3. JFT 6

Jumlah Total Pegawai 102

59 Data Kepegawaian LPKA Klas I Palembang, dokumen dalam bentuk hard file yang

diberikan oleh Petugas Bagian Kepegawaian LPKA Klas I Palembang pada tanggal 19 September

2018.

Page 55: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

42

b. Struktur Organisasi LPKA Klas 1 Palembang60

Grafik 3.1 : Struktur Organisasi LPKA Klas I Palembang

60 Struktur Organisasi, diakses pada 10 September 2018 dari:

http://www.lpkapalembang.org/struktur-organisasi/

Page 56: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

43

7. Sarana dan Prasarana LPKA Klas I Palembang

Pelaksanaan sistem pembinaan dan pendidikan di Lembaga

Pembinaan Khusus Anak Klas I Palembang ditunjang oleh beberapa

fasilitas sarana dan prasarana di antaranya yaitu:

Tabel 3.2 : Sarana dan Prasarana LPKA Klas I Palembang61

No. Jenis Jumlah

1 Ruang Kepala LPKA 1

2 Ruang Pemeriksa Kunjungan 1

3 P2U 1

4 Ruang TU 1

5 Ruang Keuangan/Perlengkapan 1

6 Ruang Kunjungan 1

7 Ruang Perawatan 1

8 Ruang Wasgakin 1

9 Ruang Registrasi 1

10 Ruang Bimaswat 1

11 Ruang Binadik 1

12 Ruang Dapur 1

13 Ruang Guru 2

14 Ruang Kepegawaian 1

15 Ruang KPLP 1

16 Ruang SDP 1

17 Ruang Band 1

18 Blok Hunian /Wisma :

Blok A 20

Blok B 13

Blok C 16

19

Ruang Kelas :

SD 3

61 Catatan Observasi Lapangan tanggal 17 September 2018.

Page 57: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

44

SMP 3

SMA 3

20 Lab. Komputer 1

21 Perpustakaan 1

22 Mushola 1

23 Tempat Wudhu 2

24 Pos Jaga 3

25 MCK Umum 7

26 Lapangan 1

27 Tempat Istirahat 1

28 Selasar 1

29 Gudang 4

30 Isi Ulang Air Galon 1

31 Gazebo 43

32 Taman 3

33 Lahan Perkebunan 1

34 Kolam Perikanan 7

35 Kandang Ternak Ayam 4

36 Parkir Motor 1

37 Parkir Mobil 1

38 ATM BRI 1

39 Saluran Telepon 8

40 Televisi Umum 1

41 Pakaian Per-Anak Didik Pemasyarakatan

Baju 6

Celana 1

42 Seragam Sekolah Per-Siswa 3 Pasang

Page 58: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

45

B. Sistem Pemenuhan Hak-Hak Anak Didik Pemasyarakatan

Adanya fasilitas sarana dan prasarana tidak cukup untuk menunjang

upaya pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan tanpa adanya sistem dalam

memaksimalkan pelaksanaannya. Oleh karena itu, LPKA Klas I Palembang

berusaha menghadirkan beberapa kegiatan pembinaan dan pendidikan yang

mampu memaksimalkan hak-hak anak didik pemasyarakatan agar terpenuhi

sehingga harapan terhadap tumbuh kembang anak didik baik secara fisik

maupun mental dapat tercapai.

Adapun sistem yang digunakan oleh LPKA Klas I Palembang terbagi

menjadi dua, yakni sistem pembinaan dengan beberapa kegiatan dan sistem

pendidikan dengan mengadakan sekolah formal. Beberapa kegiatan tersebut di

antaranya yaitu:

1. Pembinaan

a. Pembinaan Kesadaran Beragama/Kerohanian

Bagi anak didik pemasyarakatan yang bergama Islam, pembinaan

kesadaran kerohanian yang dilaksanakan dengan beberapa kegiatan yang

terjadwal yaitu setiap hari Senin dan Selasa khusus untuk tahfidz bagi

anak didik pemasyarakatan yang menghafal Al-Quran, bagi yang lainnya

diperkenankan untuk belajar membaca Al-Quran/Iqro. Pada hari Rabu

dijadwalkan untuk tafsir Al-Quran. Selanjutnya, pada hari Kamis dan

Jumat khusus untuk belajar membaca Al-Quran, kegiatan tersebut

dilaksanakan setelah apel siang yakni pukul 14.00 s/d masuk waktu salat

Ashar. Kegiatan yang terjadwal lainnya yakni salat berjamaah di waktu

Dzuhur dan Ashar, serta diwajibkan untuk salat Jumat.62

Selain kegiatan yang terjadwal setiap hari tersebut, juga

diprogramkan kegiatan menjelang dan selama hari-hari besar keagamaan

yaitu selama bulan Ramadhan diselenggarakan kegiatan puasa Ramadan,

salat Tarawih berjamaah, tadarus al-Quran, pesantren kilat, buka puasa

bersama, salat Idul Fitri bersama, salat Idul Adha serta pemotongan

62 Hasil observasi langsung yang dilakukan Penulis selama Penelitian di LPKA Klas 1

Palembang.

Page 59: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

46

hewan korban, perayaan Isra Mikraj, dan perayaan Maulid Nabi

Muhammad saw.63

b. Pembinaan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Kegiatan berikutnya yakni pramuka, upacara bendera,

perlombaan-perlombaan, hiburan antar keluarga anak didik

pemasyarakatan dalam acara-acara peringatan hari-hari besar nasional.

Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran anak didik

pemasyarakatan dalam mencerminkan sikap dan partisipasi sebagai

warga negara yang baik.

c. Pembinaan Kesadaran Hukum

Penyuluhan hukum merupakan pembinaan yang dilakukan oleh

LPKA Klas I Palembang sebagai upaya menumbuhkan sikap sadar

hukum anak didik pemasyarakatan.

d. Pembinaan Jasmani

Menjaga kesehatan tubuh tentu bukan hanya dengan makan yang

teratur, tetapi juga dengan melakukan aktivitas untuk menunjang

kebugaran jasmani. Oleh karena itu, di LPKA Klas I Palembang setiap

pagi anak didik pemasyarakatan yang tidak mengikuti kegiatan sekolah

diwajibkan untuk mengikuti senam pagi. Dan diberi waktu untuk

kegiatan futsal di waktu sore selepas salat Ashar berjama’ah. Kemudian,

pada hari Sabtu jadwal untuk pelatihan seni bela diri Tapak Suci yang

diikuti oleh beberapa anak didik pemasyarakatan sesuai minat dan

bakatnya.

63 Program Pembinaan, diakses pada 10 September 2018 dari:

http://www.lpkapalembang.org/program-pembinaan/

Page 60: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

47

e. Pembinaan Keterampilan

LPKA Klas I Palembang juga menyediakan beberapa kegiatan

untuk mengasah keterampilan anak didik pemasyarakatan. Hal ini

dilakukan untuk bekal mereka ketika kembali ke masyarakat. Adapun

kegiatan yang diberikan yaitu pelatihan sablon, membuat kerajinan

anyaman dari koran bekas, pelatihan musik, dan pelatihan komputer atau

teknologi informasi. Selain kegiatan tersebut, pembinaan keterampilan

lainnya yang dilakukan di lapangan adalah berkebun aneka sayuran,

perikanan air tawar, dan peternakan.

f. Pembinaan Mengintegrasikan Diri dengan Masyarakat

Harapan dari kembalinya anak didik pemasyarakatan ke dalam

lingkungan keluarga dan masyarakat adalah dapat memulai kehidupan

baru yang lebih dan dapat diterima di lingkungan masyarakat. Oleh

karena itu, LPKA Klas I Palembang berupaya melakukan

pengintegrasian melalui pemenuhan hak cuti bersyarat (CB) dan

pembebasan bersyarat (PB) kepada anak didik pemasyarakatan yang

telah memenuhi syarat pengajuan CB maupun PB.

g. Pembinaan Penataan Lingkungan

Lingkungan yang bersih dan rapi menjadi salah satu perhatian

khusus untuk menciptakan lembaga pemasyarakatan yang asri dan layak

huni. Hal ini dapat di lihat dari sistem yang dilakukan oleh LPKA Klas I

Palembang melalui penataan taman di depan blok dan di area

perkantoran. Kemudian, bekerja sama dengan anak didik

pemasyarakatan untuk selalu menjaga kebersihan baik ruang kamar

maupun area blok hunian, hal ini juga melatih tanggung jawab anak didik

pemasyarakatan. Dan selain untuk kenyamanan, kebersihan lingkungan

juga menjadi faktor penting untuk menjaga kesehatan.

Page 61: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

48

2. Pendidikan

Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, hal ini

sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945,

kemudian diatur pula dalam Pasal 9 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang berbunyi, “setiap anak

berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat

dan bakatnya.”

Di sini setiap anak tanpa kecuali anak yang berhadapan dengan

hukum sekalipun tetap berhak untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan

amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan

dalam Pasal 14 Ayat (1) huruf c bahwa narapidana berhak mendapatkan

pendidikan dan pengajaran.

Sebagai upaya pemenuhan hak pendidikan tersebut, LPKA Klas I

Palembang memberikan kesempatan pendidikan dengan mengadakan

Sekolah Filial (Kelas Jauh) yang peresmian dilakukan oleh Bapak Gubernur

Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal 17 Agustus 2014 bersamaan telah

ditandatangani perjanjian kerja sama antara Kantor Wilayah Kementerian

Hukum dan HAM Sumatera Selatan dengan Wali Kota Palembang Nomor:

W6.PAS.2.PK.01.06.05 -0313 dan Nomor : 000/2810/26.8/PN/2014.64

Adapun sekolah yang direkomendasikan Dinas Pendidikan Sumatera

Selatan sebagai sebagai sekolah induk di antaranya yaitu :

a. SD Negeri 25 Palembang.

b. SMP Negeri 22 Palembang.

c. SMA Negeri 11 Palembang.65

64 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kantor Wilayah

Sumatera Selatan, Profil Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Palembang. 65 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kantor Wilayah

Sumatera Selatan, Profil Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Palembang.

Page 62: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Standar Minimum Pemenuhan Hak Anak

Peneliti dapat mengetahui ada atau tidak adanya sesuatu pada objek

yang diteliti apabila ada satu atau beberapa tanda atau indikator. Cara

menentukan indikator dapat dilakukan dengan pengamatan, berinteraksi secara

langsung, membaca buku dari sumber yang relevan66. Oleh karena itu, sebelum

melakukan survei, peneliti menentukan indikator terlebih dahulu melalui

pengamatan, membaca beberapa literatur terkait standar pemenuhan hak anak,

berinteraksi secara langsung dengan anak didik pemasyarakatan sebagai objek

penelitian maupun para petugas, hingga mengikuti kegiatan di LPKA Klas I

Palembang selama 1 bulan yakni sejak tanggal 1 Agustus s/d 31 Agustus 2018,

Dari hasil pengamatan dengan menyesuaikan beberapa ketentuan

pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan yang diatur dalam perundang-

undangan, Pedoman Perlakuan Anak di LPKA, Standar Pelayanan

Pemasyarakatan, hingga penyesuaian terhadap Standar Nasional Pengasuhan

Anak, peneliti memperoleh beberapa indikator sebagai standar minimum

terpenuhinya hak anak didik pemasyarakatan oleh orang tua. Adapun indikator

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hak Bertemu Langsung dan Berhubungan Pribadi Secara Tetap dengan

Kedua Orang Tua

Hak tersebut dapat dikatakan terpenuhi jika :

a. Anak mendapatkan kunjungan orang tua;

b. Anak dapat menjalin komunikasi dengan orang tua melalui saluran

telepon;

c. Anak dapat merasakan momen makan bersama dengan orang tua ketika

kunjungan.

66 Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015, Cet. Ketiga), h. 64-

67.

Page 63: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

50

2. Hak Mendapatkan Pengasuhan, Pemeliharaan, Pendidikan dan

Perlindungan untuk Proses Tumbuh Kembang dari Kedua Orang Tua Sesuai

dengan Kemampuan, Bakat, dan Minat Anak

Hak tersebut dapat dikatakan terpenuhi jika :

a. Anak mendapat asupan makanan bergizi dari orang tua;

b. Anak mempunyai pakaian sehari-hari selain dari LPKA;

c. Anak mendapat dukungan untuk melanjutkan sekolah;

d. Anak mempunyai peralatan sekolah yang memadai;

e. Anak mendapatkan perlengkapan ibadah yang memadai;

f. Anak mendapat dukungan mengajukan pembebasan bersyarat (PB) dari

orang tua.

3. Hak Memperoleh Pembiayaan Hidup dari Kedua Orang Tua

Hak tersebut dapat dikatakan terpenuhi jika :

a. Anak memperoleh biaya hidup berupa sejumlah uang dari orang tua.

Indikator tersebut dijadikan sebagai instrumen untuk mengetahui

pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan oleh orang tua dan hubungannya

terhadap jumlah anak yang melanjutkan sekolah formal di LPKA Klas 1

Palembang. Sebagai standar minimum, setiap dimensi hak anak dapat

dikategorikan sudah terpenuhi apabila setiap indikator seluruhnya terpenuhi

lebih dari 50%. Kemudian berikut ini kisi-kisi instrumen untuk variabel hak

anak didik pemasyarakatan oleh orang tua dan minat sekolah:

Tabel 4.1: Kisi-Kisi instrumen untuk Hak Anak Didik Pemasyarakatan

oleh Orang Tua

No. Dimensi Indikator No. Butir Jumlah

1. Hak Bertemu Langsung

dan Berhubungan

Pribadi Secara Tetap

dengan Kedua Orang

Tua

Orang tua

mengunjungi saya di

LPKA Kelas I

Palembang.

1 1

Orang tua menelepon

saya untuk 2 1

Page 64: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

51

mengetahui keadaan

saya.

Orang tua mengajak

makan bersama ketika

berkunjung.

3 1

2. Hak Mendapatkan

Pengasuhan,

Pemeliharaan,

Pendidikan dan

Perlindungan untuk

Proses Tumbuh

Kembang dari Kedua

Orang Tua Sesuai

dengan Kemampuan,

Bakat, dan Minat Anak.

Orang tua

membawakan atau

mengirim makanan

bergizi untuk saya.

1 1

Orang tua

membawakan pakaian

sehari-hari untuk saya.

2 1

Orang tua meminta

saya untuk

melanjutkan sekolah.

3 1

Orang tua

menyediakan

peralatan sekolah

seperti alat tulis dan

buku pelajaran.

4 1

Orang tua

menyediakan

kebutuhan ibadah

seperti pakaian

ibadah.

5 1

Orang tua

menghendaki

Pembebasan Bersyarat

(PB) ketika saya telah

memenuhi syarat

mengajukan

Pembebasan Bersyarat

(PB).

6 1

3. Hak Memperoleh

Pembiayaan Hidup dari

Kedua Orang Tua

Orang tua

memberikan sejumlah

uang kepada saya saat

berkunjung atau

mengirimnya untuk

biaya hidup selama di

LPKA Kelas I

1 1

Total Butir 10

Page 65: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

52

Hasil penelitian yang valid sangat dipengaruhi oleh instrumen yang

valid dan reliabel. Oleh karena itu, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba

instrumen dengan melihat validitas dan reliabilitasnya. Adapun hasilnya ialah

sebagai berikut:

1. Hasil Uji Validitas

Pada bab pendahuluan telah dipaparkan bahwa instrumen

dinyatakan valid apabila nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Sedangkan

rtabel dengan jumlah responden (N) sebanyak 20 adalah sebesar 0,444. Maka

hasil dari penghitungan adalah berikut ini:

Tabel 4.2: Hasil Uji Validitas Dimensi Nomor 1

No. Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,904 0,444 Valid

2 0,814 0,444 Valid

3 0,835 0,444 Valid

Tabel 4.3: Hasil Uji Validitas Dimensi Nomor 2

No. Butir rhitung rtabel Keterangan

1 0,792 0,444 Valid

2 0,765 0,444 Valid

3 0,767 0,444 Valid

4 0,639 0,444 Valid

5 0,633 0,444 Valid

6 0,792 0,444 Valid

Tabel 4.4: Hasil Uji Validitas Dimensi Nomor 3

No. Butir rhitung rtabel Keterangan

1 1,000 0,444 Valid

Page 66: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

53

Berdasarkan data uji validitas terhadap butir instrumen pada setiap

dimensi dapat dinyatakan valid seluruhnya karena seluruh nilai rhitung lebih

besar dari 0,444. Dalam hal ini berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur kevalidan data penelitian pemenuhan hak anak didik

pemasyarakatan oleh orang tua.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Sebagaimana uji validitas, penentuan reliabilitas instrumen

dinyatakan reliabel apabila nilai Alpha lebih besar dari nilai rtabel. Sedangkan

rtabel dengan jumlah responden (N) sebanyak 20 responden adalah sebesar

0,444. Maka hasil dari penghitungan adalah berikut ini:

Tabel 4.5: Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Dimensi Jumlah

Butir Alpha rtabel Keterangan

Nomor 1 3 0,785 0,444 Reliabel

Nomor 2 6 0,813 0,444 Reliabel

Nomor 3 1 1,000 0,444 Reliabel

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap dimensi dari

instrumen yang digunakan untuk penelitian telah reliabel seluruhnya. Hal ini

berarti instrumen dapat menghasilkan data penelitian yang reliabel pula.

B. Gambaran Umum Responden

Jumlah responden dengan kesalahan sampel yang dikehendaki sebesar

5% atau 0,05 adalah sebanyak 70 responden dari populasi sampel sebanyak 88

anak didik pemasyarakatan yang diambil berdasarkan usia anak minimal 12

tahun dan maksimal 18 tahun, berstatus sebagai narapidana, serta tinggal

bersama orang tua. Pengambilan sampel tersebut dilakukan pada tanggal 4

September 2018.

Peneliti mengalami kesulitan pada saat pengambilan sampel karena

anak didik pemasyarakatan lebih sering melakukan aktivitas yang berbeda

Page 67: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

54

sehingga sulit untuk dikumpulkan. Dan momen berkumpul yang tepat adalah

setelah salat Zuhur dan Ashar, untuk mengkoordinasi anak didik

pemasyarakatan dalam mengisi kuesioner pun membutuhkan izin dan bantuan

dari Bapak Ahmad Fuad, SH., M.Si. selaku Kepala Seksi Pembinaan dan Bapak

Fahriyuddin Jusep, S.Ag. selaku Kepala Subseksi Pendidikan dan

Keterampilan. Selanjutnya akan dipaparkan data hasil penelitian.

Data responden telah dibagi berdasarkan usia, bersama siapa mereka

tinggal, dan jenis kasus. Berikut ini akan dipaparkan frekuensi data responden

berdasarkan usia :

Tabel 4.6 : Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

(%)

12 0 0

13 0 0

14 0 0

15 2 2,9

16 16 22,9

17 27 38,6

18 25 35,7

Total 70 100

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dominasi responden

terbanyak adalah usia 17 tahun yang berjumlah 27 anak dengan persentase

38,6%. Berikutnya dominasi responden kedua yakni usia 18 tahun sebanyak 25

anak dengan persentase 35,7%. Kemudian dominasi responden ketiga adalah

anak dengan usia 16 tahun yang berjumlah 16 anak dengan persentase 22,9%.

Lalu dominasi responden keempat yaitu usia 15 tahun dengan jumlah 2 anak

atau 2,9%. Sedangkan untuk usia 12-14 tahun berjumlah 0 atau tidak ada.

Karakteristik responden berikutnya berdasarkan dengan siapa anak

didik pemasyarakatan tinggal sebelum masuk LPKA. Hal ini untuk mengetahui

Page 68: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

55

latar belakang adanya orang tua sebagai pemenuh hak. Berikut ini dapat

diketahui jumlah anak yang tinggal bersama orang tua.

Tabel 4.7 : Frekuensi Responden Berdasarkan Tinggal Bersama Siapa

Tinggal Bersama

Siapa Frekuensi

Persentase

(%)

Orang tua lengkap 62 88,6

Hanya dengan ibu 7 10,0

Hanya dengan ayah 1 1,4

Total 70 100

Dari data di atas dapat dilihat bahwa mayoritas pertama responden

tinggal bersama orang tua lengkap yakni sebanyak 62 anak atau 88,6%.

Sedangkan mayoritas kedua adalah tinggal bersama ibu saja sebanyak 7 anak

dengan persentase 10%. Dan hanya ada 1 anak atau 1,4% yang tinggal bersama

ayah saja.

Selain karakteristik responden berdasarkan usia dan bersama siapa

mereka tinggal, terdapat faktor yang melatarbelakangi kasus yang mereka

hadapi. Tentu hal ini dapat memberikan informasi mengenai faktor penyebab

tindak pidana dilakukan oleh responden. Berikut ini disajikan data frekuensi

responden berdasarkan beberapa faktor penyebab kasus, di antaranya yaitu:

Tabel 4.8: Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor

yang Melatarbelakangi Kasus

Faktor Frekuensi Persentase

(%)

Broken Home 8 11,4

Ekonomi 3 4,3

Pengaruh Lingkungan 32 45,7

Pengaruh Teman 22 31,4

Dendam 5 7,1

Total 70 100

Page 69: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

56

Data di atas menunjukkan bahwa faktor yang menempati peringkat

pertama melatarbelakangi kasus adalah pengaruh lingkungan dengan jumlah 32

anak atau 45,7%. Berikutnya peringkat kedua dilatarbelakangi oleh adanya

pengaruh teman yakni sebanyak 22 anak dengan persentase 31,4%. Pada

peringkat ketiga terdapat sebanyak 8 anak atau 11,4% melakukan tindak pidana

yang disebabkan oleh faktor broken Home. Kemudian peringkat keempat

dilatarbelakangi oleh adanya dendam yakni sebanyak 5 anak dengan persentase

7,1%. Dan peringkat terakhir terdapat 3 anak atau 4,3% melakukan tindak

pidana lantaran faktor ekonomi.

Selanjutnya dari 70 responden dengan berbagai karakteristik tersebut,

telah diketahui data minat melanjutkan sekolah formal yang diadakan oleh

LPKA Klas 1 Palembang berdasarkan kecocokan nama yang terdapat di absensi

kehadiran. Adapun data responden yang melanjutkan sekolah formal mulai SD,

SMP, hingga SMA adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9: Frekuensi Responden Berdasarkan Minat Sekolah

Minat Frekuensi Persentase

(%)

Sekolah 46 65,7

Tidak Sekolah 24 34,3

Total 70 100

Berdasarkan data di atas dapat diketahui responden yang melanjutkan

sekolah adalah sebesar 65,7% atau sebanyak 46 anak. Sedangkan yang tidak

melanjutkan sekolah adalah sebesar 34,3% dengan jumlah 24 anak.

C. Pemenuhan Hak-Hak Anak Didik Pemasyarakatan oleh Orang Tua di

LPKA Klas I Palembang

Pada bagian ini dijelaskan hasil penelitian lapangan mengenai

pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan oleh orang tua di LPKA Klas 1

Palembang berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Perlindungan Anak.

Penelitian lapangan yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner

Page 70: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

57

menghasilkan beberapa temuan. Hasil temuan selanjutnya diolah menggunakan

Microsoft Excel untuk mengurutkan jumlah data yang paling tinggi sampai

jumlah data yang paling rendah. Selanjutnya data dianalisis berdasarkan teori

pada bab sebelumnya.

Hasil analisis dipaparkan dalam bentuk deskripsi statistik untuk

mengetahui seberapa besar hak anak didik pemasyarakatan yang dipenuhi oleh

orang tua. Pendeskripsian hasil temuan akan dipaparkan tiga dimensi

sebagaimana yang telah diatur oleh Undang-Undang Perlindungan Anak pada

pasal 14 yaitu pemenuhan hak bertemu langsung dan berhubungan pribadi

secara tetap dengan kedua orang tua, hak mendapatkan pengasuhan,

pemeliharaan, pendidikan dan perlindungan untuk proses tumbuh kembang dari

kedua orang tua sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat anak, serta hak

memperoleh pembiayaan hidup dari kedua orang tua. Kemudian peneliti

menjabarkan ketiga dimensi tersebut ke beberapa pokok pembahasan

berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Di bawah ini akan dipaparkan hasil

temuan beserta analisisnya.

1. Deskripsi Data Tiap Dimensi

a. Dimensi 1: Pemenuhan Hak Bertemu Langsung dan Berhubungan

Pribadi Secara Tetap dengan Kedua Orang Tua

Pada dimensi ini terdapat tiga indikator sebagai standar

minimum yang harus dipenuhi seluruhnya sehingga dapat dikategorikan

hak responden telah terpenuhi. Berikut ini dipaparkan tabel analisis

indikator, yaitu:

1) Anak Mendapatkan Kunjungan Orang Tua

Salah satu cara agar anak didik pemasyarakatan dapat

bertemu langsung dengan orang tua di LPKA Klas 1 Palembang

adalah berkunjung sesuai jadwal kunjungan yang telah ditetapkan

petugas LPKA Klas 1 Palembang. Frekuensi pemenuhan kunjungan

dari orang tua dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 71: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

58

Tabel 4.10: Frekuensi Anak Mendapatkan Kunjungan Orang Tua

di LPKA Klas 1 Palembang

Orang Tua Mengunjungi Saya

di LPKA Klas 1 Palembang Frekuensi

Persentase

(%)

Terpenuhi 68 97,1

Tidak Terpenuhi 2 2,9

Total 70 100

Dari data di atas mayoritas responden dikunjungi oleh orang

tuanya sehingga dapat bertemu langsung dengan jumlah sebanyak

68 anak atau 97,1%, dan terdapat 2 anak dengan persentase 2,9%

yang tidak pernah dikunjungi oleh orang tuanya. Sehingga

berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

kesempatan anak didik pemasyarakatan untuk bertemu langsung

dengan orang tua sudah terpenuhi.

2) Anak dapat Menjalin Komunikasi dengan Orang Tua Melalui

Saluran Telepon

Ketika orang tua berhalangan untuk berkunjung, maka untuk

mengetahui keadaan anak sekaligus menjalin hubungan pribadi

secara tetap dapat dilakukan dengan komunikasi melalui saluran

telepon. Berikut ini tabel yang menjelaskan frekuensi dari

pemenuhan hak berhubungan antara orang tua dan anak melalui

saluran telepon.

Tabel 4.11: Frekuensi Anak dapat Menjalin Komunikasi dengan

Orang Tua Melalui Saluran Telepon

Orang Tua Menelpon Saya untuk

Mengetahui Keadaan Saya Frekuensi

Persentase

(%)

Terpenuhi 47 67,1

Tidak Terpenuhi 23 32,9

Total 70 100

Page 72: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

59

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar

orang tua menelepon untuk mengetahui keadaan anak selama di

LPKA Klas 1 Palembang yang berjumlah 47 anak dengan persentase

67,1%. Dan terdapat 23 anak atau 32,9% tidak terpenuhi atau tidak

pernah ditelepon orang tuanya. Dalam hal ini berarti dapat

disimpulkan komunikasi melalui saluran telepon antara orang tua

dengan anak terpenuhi.

3) Anak dapat Merasakan Momen Makan Bersama dengan Orang Tua

Ketika Kunjungan

Hubungan kedekatan antara orang tua dengan anak dapat

terjalin dengan memaksimalkan kesempatan bertemu untuk makan

bersama ketika berkunjung, karena dengan makan bersama dapat

menjadi momen untuk menyampaikan keluhan dan pendapat anak

serta anak dapat berinteraksi secara akrab dengan orang tua. Berikut

tabel yang dapat menjelaskan kedekatan anak dengan orang tua

melalui makan bersama ketika kunjungan.

Tabel 4.12: Frekuensi Anak dapat Merasakan Momen Makan

Bersama dengan Orang Tua ketika Kunjungan

Orang Tua Mengajak Makan

Bersama ketika Berkunjung Frekuensi

Persentase

(%)

Terpenuhi 66 94,3

Tidak Terpenuhi 4 5,7

Total 70 100

Berdasarkan data frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa

mayoritas anak didik pemasyarakatan diajak makan bersama oleh orang

tua ketika berkunjung untuk menjalin kedekatan dengan anak, yakni

sebanyak 66 anak dengan persentase 94,3%. Sedangkan jumlah yang

tidak terpenuhi sebanyak 4 anak atau 5,7%. Dari data tersebut dapat

dikatakan bahwa pada aspek anak dapat menjalin kedekatan melalui

makan bersama orang tua ketika momen kunjungan sudah terpenuhi.

Page 73: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

60

Sesuai dengan konsep bahwa dapat dikatakan sudah terpenuhi

apabila seluruh standar minimum terpenuhi. Maka secara umum dari

penjelasan tiga indikator pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa

dimensi pemenuhan hak bertemu langsung dan berhubungan pribadi secara

tetap dengan kedua orang tua sudah terpenuhi. Sedangkan jika pemenuhan

dilihat secara per-individu, maka hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13: Frekuensi Pemenuhan Dimensi 1 Per-Individu

Hak Bertemu Langsung dan Berhubungan

Pribadi Secara Tetap dengan Kedua Orang Tua Frekuensi

Persentase

(%)

Terpenuhi 45 64,3

Tidak Terpenuhi 25 35,7

Total 70 100

Ketika pemenuhan hak pada dimensi 1 dijabarkan per-individu,

maka kelompok responden yang sudah terpenuhi sebanyak 45 anak dengan

persentase 64,3%. Sedangkan yang tidak terpenuhi yakni sebanyak 25 anak

atau 35,7%. Tentu dari hasil temuan tersebut dapat dilihat bahwa belum

seluruhnya anak didik pemasyarakatan terpenuhi hak untuk bertemu secara

langsung dan berhubungan pribadi secara tetap dengan orang tua.

b. Dimensi 2 : Hak Mendapatkan Pengasuhan, Pemeliharaan, Pendidikan

dan Perlindungan untuk Proses Tumbuh Kembang dari Kedua Orang

Tua Sesuai dengan Kemampuan, Bakat, dan Minat Anak

Pada bagian ini terdapat 6 indikator yang dianalisis dan

dijabarkan peringkatnya berdasarkan 70 responden. Berikut tabel yang

menjelaskan pemenuhan hak pada dimensi 2, di antaranya yaitu:

1) Anak Mendapat Asupan Makanan Bergizi dari Orang Tua

Asupan makanan bergizi sangat penting untuk memenuhi

kebutuhan fisik agar tubuh tetap bugar, sehingga anak dapat

melakukan aktivitas seperti kegiatan pembinaan maupun pendidikan

Page 74: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

61

dengan baik. Berikut ini dijabarkan mengenai pemenuhan makanan

bergizi bagi anak oleh orang tua.

Tabel 4.14: Frekuensi Anak Mendapat Asupan Makanan Bergizi

dari Orang Tua

Orang Tua Membawakan atau

Mengirim Makanan Bergizi untuk

Saya

Frekuensi Persentase

(%)

Terpenuhi 68 97,1

Tidak Terpenuhi 2 2,9

Total 70 100

Berdasarkan data tersebut di atas, dapat dilihat bahwa

sebanyak 68 anak dengan persentase 97,1% terpenuhi, sedangkan

terdapat 2 anak atau 2,9% yang tidak terpenuhi. Dalam hal ini berarti

mayoritas anak terpenuhi kebutuhan makanan bergizinya karena

orang tua memberikan makanan bergizi baik dengan membawanya

ketika kunjungan ataupun mengirimnya melalui pengawasan

petugas.

2) Anak Mempunyai Pakaian Sehari-Hari Selain dari LPKA

Sebagai kebutuhan pokok, pakaian yang bersih dan layak

memengaruhi kesehatan kulit seseorang, terutama anak yang lebih

banyak menghabiskan waktu di luar ruangan. Oleh karena itu, untuk

menghindari penyakit yang timbul akibat bercampurnya keringat

dan kotoran, maka dianjurkan untuk mengganti pakaian minimal dua

kali sehari. Sedangkan, anak didik pemasyarakatan hanya

memperoleh 6 kaos dan satu celana dari LPKA Klas 1 Palembang,

maka sangat diperlukan pakaian tambahan untuk sehari-hari dan

tentu membutuhkan peran orang tua untuk memenuhinya. Berikut

ini tabel frekuensi anak yang mempunyai pakaian sehari-hari yang

dibawakan oleh orang tua.

Page 75: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

62

Tabel 4.15: Frekuensi Anak Mempunyai Pakaian Sehari-Hari

Selain dari LPKA Klas 1 Palembang

Orang Tua Membawakan Pakaian

Sehari-Hari untuk Saya Frekuensi

Persentase

(%)

Terpenuhi 56 80,0

Tidak Terpenuhi 14 20,0

Total 70 100

Menurut data tersebut di atas, mayoritas responden

menyatakan orang tua membawakan pakaian untuk kebutuhan

sehari-hari yang berjumlah 56 anak atau 80% dan terdapat 14 anak

yang menyatakan bahwa orang tuanya tidak membawakan pakaian

sehari-hari dengan persentase 20%. Dari uraian data tersebut dapat

disimpulkan bahwa anak didik pemasyarakatan sebagian besar

mempunyai pakaian sehari-hari selain pemberian dari LPKA Klas 1

Palembang yang dibawakan oleh orang tua.

3) Anak Mendapat Dukungan untuk Melanjutkan Sekolah

Dukungan dari orang tua sangat dibutuhkan oleh anak didik

pemasyarakatan sebagai semangat untuk tetap menata masa depan

yang lebih baik. Meskipun LPKA Klas 1 Palembang telah

memberikan fasilitas sekolah agar anak didik pemasyarakatan dapat

melanjutkan pendidikan, tetap saja dibutuhkan dukungan dari orang

tua agar anak lebih semangat untuk melanjutkan sekolah sesuai

jenjang yang telah ditempuh sebelumnya. Di bawah ini tabel yang

dapat menjelaskan terpenuhi atau tidak terpenuhi dukungan orang

tua untuk anak didik pemasyarakatan.

Page 76: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

63

Tabel 4.16: Frekuensi Anak Mendapat Dukungan untuk Melanjutkan

Sekolah

Orang Tua Meminta Saya untuk

Melanjutkan Sekolah Frekuensi

Persentase

(%)

Terpenuhi 67 95,7

Tidak Terpenuhi 3 4,3

Total 70 100

Dari data di atas telah memberikan informasi bahwa

sebanyak 67 anak yang orang tuanya meminta agar anak

melanjutkan sekolah di LPKA Klas 1 Palembang dengan persentase

95,7%. Sedangkan terdapat 3 anak yang tidak diminta untuk

melanjutkan sekolah dengan persentase 4,3%. Dalam hal ini berarti

anak didik pemasyarakatan memperoleh dukungan dari orang tua

karena untuk melanjutkan sekolah di LPKA Klas 1 Palembang

dibutuhkan kerja sama dengan orang tua agar bersedia membawakan

berkas seperti ijazah atau rapor terakhir sebagai syarat daftar

sekolah.

4) Anak Mempunyai Peralatan Sekolah yang Memadai

Meskipun LPKA Klas 1 Palembang memfasilitasi sekolah

untuk anak didik pemasyarakatan dengan menyediakan gedung,

tenaga pengajar, seragam sekolah, buku-buku pelajaran. Namun,

tetap saja dibutuhkan perhatian orang tua untuk memenuhi

kebutuhan sekolah anaknya seperti menyediakan peralatan sekolah

untuk menunjang kegiatan belajar anak. Oleh karena itu, untuk

melihat pemenuhan kebutuhan sekolah tersebut, maka di sajikan

hasil temuan yang di paparkan pada tabel di bawah ini.

Page 77: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

64

Tabel 4.17: Frekuensi Anak Mempunyai Peralatan Sekolah yang

Memadai

Orang Tua Menyediakan Peralatan

Sekolah seperti Alat Tulis dan Buku

Pelajaran

Frekuensi Persentase

(%)

Terpenuhi 45 64,3

Tidak Terpenuhi 25 35,7

Total 70 100

Berdasarkan hasil temuan penelitian di atas, dapat

disimpulkan bahwa mayoritas anak disediakan peralatan sekolah

oleh orang tuanya yang berjumlah 45 anak dengan persentase

64,3%. Dan sebanyak 25 anak tidak disediakan peralatan sekolah

oleh orang tuanya dengan persentase 35,7%. Jika melihat data

tersebut, maka dapat dikatakan kebutuhan peralatan sekolah untuk

menunjang kegiatan belajar anak didik pemasyarakatan di sekolah

sudah terpenuhi.

5) Anak Mendapatkan Perlengkapan Ibadah yang Memadai

Sebagai bentuk dukungan orang tua terhadap pembinaan

kesadaran beragama anak didik pemasyarakatan, maka orang tua

dapat memenuhi kebutuhan beribadah anak dengan menyediakan

peralatan ibadah. Tabel berikut ini menjelaskan apakah anak

memiliki peralatan ibadah yang diberi oleh orang tua.

Tabel 4.18: Frekuensi Anak Mendapatkan Perlengkapan

Ibadah yang Memadai

Orang Tua Menyediakan

Kebutuhan Ibadah seperti Pakaian

Ibadah

Frekuensi Persentase

(%)

Terpenuhi 68 97,1

Tidak Terpenuhi 2 2,9

Total 70 100

Page 78: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

65

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas orang tua

menyediakan peralatan ibadah seperti pakaian ibadah untuk anaknya

yang berada di LPKA Klas 1 Palembang dengan jumlah sebanyak

68 anak atau 97,1% dan responden yang tidak terpenuhi sejumlah 2

anak dengan persentase 2,9%. Berarti peralatan ibadah yang

dibutuhkan oleh anak didik pemasyarakatan secara umum sudah

terpenuhi.

6) Anak Mendapat Dukungan Mengajukan Pembebasan Bersyarat

(PB) dari Orang Tua

Ketika masa hukuman anak didik pemasyarakatan telah

mencapai 2/3 masa hukuman atau tidak kurang dari 9 bulan, maka

dapat mengajukan pembebasan bersyarat. Pengajuannya melibatkan

peran orang tua karena setelah keluar dari LPKA orang tua dituntut

untuk turut bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan anak dan

perlindungan anak. berikut tabel yang menjelaskan adanya

dukungan atau tidak dari orang tua ketika anak telah memenuhi

ketentuan pengajuan pembebasan bersyarat.

Tabel 4.19: Frekuensi Anak Mendapat Dukungan Mengajukan

Pembebasan Bersyarat (PB) dari Orang Tua

Orang Tua Menghendaki

Pembebasan Bersyarat (PB) Ketika

Saya Telah Memenuhi Syarat

Mengajukan Pembebasan Bersyarat

(PB)

Frekuensi Persentase

(%)

Terpenuhi 64 91,4

Tidak Terpenuhi 6 8,6

Total 70 100

Menurut data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

mayoritas anak memperoleh dukungan dari orang tua untuk

mengajukan pembebasan bersyarat yang berjumlah 64 anak dengan

persentase 91,4%. Dan terdapat 6 anak yang tidak terpenuhi dengan

Page 79: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

66

persentase 8,6%. Data tersebut menunjukkan bahwa dukungan dari

orang tua untuk mengajukan pembebasan bersyarat sudah terpenuhi.

Selanjutnya secara umum dapat disimpulkan bahwa seluruh butir

indikator sebagian besar sudah terpenuhi, sehingga dapat dinyatakan pula

secara umum bahwa pemenuhan hak pada dimensi 2 yakni hak

mendapatkan pengasuhan, pemeliharaan, pendidikan dan perlindungan

untuk proses tumbuh kembang dari kedua orang tua sesuai dengan

kemampuan, bakat, dan minat anak telah terpenuhi.

Apabila dilihat dari pemenuhan hak anak per-individu, maka dari

seluruh indikator yakni sebanyak 6 butir dapat dijelaskan melalui tabel di

bawah ini, yaitu:

Tabel 4.20: Frekuensi Pemenuhan Dimensi 2 Per-Individu

Hak Mendapatkan Pengasuhan,

Pemeliharaan, Pendidikan dan Perlindungan

untuk Proses Tumbuh Kembang dari Kedua

Orang Tua Sesuai dengan Kemampuan,

Bakat, dan Minat Anak

Frekuensi Persentase

(%)

Terpenuhi 35 50

Tidak Terpenuhi 35 50

Total 70 100

Secara individu pemenuhan hak anak pada dimensi 2 berdasarkan

data di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 35 anak terpenuhi dengan

persentase 50% dan terdapat 35 anak dengan persentase 50% tidak

terpenuhi. Artinya pemenuhan hak mendapatkan pengasuhan,

pemeliharaan, pendidikan dan perlindungan untuk proses tumbuh kembang

dari kedua orang tua sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat anak

terpenuhi sebagian.

Page 80: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

67

c. Dimensi 3 : Hak Memperoleh Pembiayaan Hidup dari Kedua Orang

Tua

Pada bagian ini hanya terdapat satu indikator sebagai tolok ukur

pemenuhan hak pada dimensi 3. Anak didik pemasyarakatan tetap diberi

hak untuk menerima pembiayaan dari orang tua dengan syarat dicatat di

bagian register. Hal ini untuk kepentingan biaya selama hidup di LPKA

Klas 1 Palembang karena dari Lembaga Pemasyarakatan hanya

memberikan makanan pokok seperti nasi dan lauk yang terbatas.

Sedangkan untuk kebutuhan mandi, cuci pakaian, dan kebutuhan yang

lain anak didik pemasyarakatan harus memenuhinya sendiri. Oleh sebab

itu, membutuhkan peran orang tua dalam memenuhi biaya hidup anak

didik pemasyarakatan selama tinggal di LPKA Klas 1 Palembang.

Berikut ini tabel frekuensi yang menjelaskan pemenuhan hak

memperoleh pembiayaan dari orang tua.

Tabel 4.21: Frekuensi Anak Memperoleh Biaya Hidup Berupa

Sejumlah Uang dari Orang Tua

Orang Tua Memberikan atau

Mengirim Sejumlah Uang kepada

Saya untuk Biaya Hidup Selama di

LPKA Kelas I Palembang.

Frekuensi Persentase

(%)

Terpenuhi 66 94,3

Tidak Terpenuhi 4 5,7

Total 70 100

Tabel di atas menunjukkan bahwa pemenuhan hak anak didik

pemasyarakatan untuk memperoleh pembiayaan hidup yang diberikan

oleh orang tua mayoritas terpenuhi dengan jumlah sebanyak 66 anak

atau 94,3% dan terdapat 4 anak dengan persentase 5,7% yang tidak

terpenuhi. Data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar hak

anak terpenuhi baik secara umum maupun secara individu.

Page 81: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

68

2. Hasil Pemenuhan Hak Anak Seluruh Dimensi

Berdasarkan uraian deskripsi data tiap dimensi, dapat di kategorikan

menurut jumlah hak yang terpenuhi. Beberapa kategori pemenuhan hak anak

yang diperoleh oleh masing-masing responden kemudian dijabarkan menjadi

beberapa tingkatan sebagaimana ketentuan pemberian skor pada bab satu, maka

dari 70 responden dapat dijelaskan ke dalam tabel yang ada di bawah ini.

Tabel 4.22: Frekuensi Rangking Responden Berdasarkan Pemenuhan Hak

Anak menurut Keseluruhan Dimensi

Kategori Pemenuhan Hak

Anak Rangking Frekuensi

Persentase

(%)

Terpenuhi Seluruhnya 3 18 25,7

Terpenuhi Sebagian Besar 2 41 58,6

Terpenuhi Sebagian Kecil 1 10 14,3

Tidak Terpenuhi Sama Sekali 0 1 1,4

Total 70 100

Data di atas menunjukkan bahwa dari tiga dimensi yang mewakili hak

anak didik pemasyarakatan sebagaimana dalam Pasal 14 Undang-Undang

Perlindungan Anak adalah mayoritas pertama pada kategori terpenuhi sebagian

besar yaitu sebanyak 41 anak dengan persentase 58,6%. Kemudian mayoritas

kedua dengan kategori terpenuhi seluruhnya berjumlah 18 anak dengan

persentase 25,7%. Sedangkan mayoritas ketiga ditempati oleh kategori

terpenuhi sebagian kecil dengan jumlah 10 anak atau 14%. Dan terakhir

terdapat 1 anak yang haknya tidak terpenuhi sama sekali dengan persentase

1,4%. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak hak

anak didik pemasyarakatan yang belum terpenuhi.

Hasil temuan tersebut secara umum sesuai dengan kaidah fikih yakni

hak anak tetap diberikan oleh orang tua karena tindak pidana yang

menyebabkan anak harus berada di LPKA Klas 1 Palembang tidak

menyebabkan anak kehilangan hak dari orang tuanya. Secara khusus yakni

melihat dari sisi setiap responden dapat dikatakan masih menyimpang dari

Page 82: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

69

kaidah yang seharusnya, karena hak anak yang semestinya tetap wajib dipenuhi

oleh orang tua justru realitanya hanya sebagian kecil saja yang sepenuhnya

terpenuhi, sedang sebagian besar belum terpenuhi.

D. Pengaruh Pemenuhan Hak Anak Didik Pemasyarakatan oleh Orang Tua

terhadap Jumlah Anak yang Melanjutkan Sekolah Formal di LPKA Klas

I Palembang

Analisis yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak hubungan

(korelasi) antara hasil pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan oleh orang

tua terhadap jumlah anak didik pemasyarakatan yang melanjutkan sekolah

formal adalah analisis menggunakan Spearman Rank Order Correlation.

Berikut ringkasan hasil uji korelasi.

Tabel 4.23: Hasil Uji Korelasi antara Pemenuhan Hak Anak (Variabel X)

dengan Jumlah Anak yang Sekolah di LPKA Klas 1 Palembang

Variabel X Variabel Y Nilai Sig.

(2-tailed)

Correlation

Coefficient Kesimpulan

Pemenuhan Hak

Anak Didik

Pemasyarakatan

oleh Orang Tua

Jumlah

responden yang

Melanjutkan

Sekolah Formal

0,000 0,409 Berhubungan

Signifikan

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS Statistics 25

di atas diketahui nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Oleh sebab

nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < lebih kecil dari 0,005, maka dapat diambil

kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara pemenuhan hak anak didik

oleh pemasyarakatan dengan Jumlah responden yang melanjutkan sekolah

Formal di LPKA Klas 1 Palembang.

Kemudian dari data pada tabel di atas diperoleh nilai Correlation

Coefficient atau koefisien korelasi sebesar 0,409. Artinya dapat diketahui

tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara variabel X dan variabel Y

sebagaimana ketentuan pada bab satu adalah cukup kuat.

Page 83: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

70

Selanjutnya nilai koefisien korelasi pada tabel di atas bernilai positif,

yaitu 0,409. Sehingga hubungan antara dua variabel tersebut memiliki jenis

hubungan searah. Sehingga dapat diartikan bahwa semakin meningkat

pemenuhan hak terhadap anak didik pemasyarakatan oleh orang tua, maka

semakin meningkat pula jumlah anak didik pemasyarakatan yang akan

melanjutkan sekolah formal di LPKA Klas 1 Palembang.

Uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan

kualitas pada diri anak didik pemasyarakatan baik dari segi kepribadian,

pendidikan maupun keagamaan sangat diperlukan peran serta orang tua.

Dengan demikian, akan timbul kesadaran dan kemauan pada diri anak didik

pemasyarakatan untuk memperbaiki diri, meningkatkan rasa percaya diri,

melanjutkan pendidikan, dan meningkatkan kualitas ibadah. Lalu, akan timbul

rasa aman dan nyaman, serta semangat untuk menata masa depan yang lebih

baik.

Demikian sebagaimana tujuan adanya ketentuan hukum, baik hukum

positif maupun hukum Islam yakni akan tercapai kemaslahatan bagi kehidupan

manusia apabila hukum yang telah ditetapkan dapat dijalankan dengan baik dan

penuh tanggung jawab.

Page 84: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

71

BAB V

PENUTUP

Pada bagian bab ini, penulis akan menarik kesimpulan berdasarkan hasil

analisis pada bab sebelumnya. Penulis juga akan memberikan saran baik kepada

Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas 1 Palembang, para orang tua, maupun

kepada para pembaca.

A. Simpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data penelitian tentang pemenuhan hak

anak didik pemasyarakatan oleh orang tua di LPKA Klas 1 Palembang, dapat

ditarik kesimpulan bahwa :

1. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pemenuhan hak

anak didik pemasyarakatan oleh orang tua di LPKA Klas 1 Palembang sudah

terpenuhi. Dari segi pemenuhan hak anak sebagaimana Undang-Undang

Perlindungan Anak Pasal 14 terhadap 70 responden secara umum seluruh

dimensi sebagian besar terpenuhi, yakni dimensi pemenuhan hak bertemu

langsung dan berhubungan pribadi secara tetap dengan kedua orang tua

dengan jumlah 45 anak atau 64,3% . Kemudian terdapat 35 anak terpenuhi

dengan persentase 50% pada dimensi hak mendapatkan pengasuhan,

pemeliharaan, pendidikan dan perlindungan untuk proses tumbuh kembang

dari kedua orang tua sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat anak. Dan

pada dimensi hak memperoleh pembiayaan hidup dari kedua orang tua,

terdapat sebanyak 66 anak atau 94,3%. Namun, jika dilihat secara individu

pemenuhan hak anak pada setiap responden belum sepenuhnya terpenuhi,

karena dari 70 responden hanya terdapat 18 anak yang haknya terpenuhi

seluruhnya dengan persentase 25,7%.

2. Hubungan antara pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan oleh orang tua

dengan jumlah responden yang melanjutkan sekolah dapat dinyatakan

memiliki hubungan yang cukup kuat dan bernilai positif. Sehingga memiliki

pengaruh apabila pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan ditingkatkan

Page 85: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

72

oleh orang tua, maka akan semakin meningkat pula jumlah anak didik

pemasyarakatan yang akan melanjutkan sekolah di LPKA Klas 1 Palembang.

B. Saran

Sebagai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemenuhan

hak anak didik pemasyarakatan, maka diharapkan agar berbagai elemen

masyarakat maupun pemerintah khususnya LPKA Klas 1 Palembang

meningkatkan kerja sama dengan orang tua dari anak didik pemasyarakatan.

Begitu juga dengan para orang tua agar turut berupaya mengembalikan rasa

percaya diri anak dan membantu anak untuk kembali mewujudkan harapan

terbaik guna kehidupan anak di masa depan dengan cara memenuhi hak anak

baik selama di dalam maupun di luar Lembaga Pemasyarakatan.

Kepada para pembaca agar kiranya dapat menjadikan hasil penelitian

dalam skripsi ini menjadi bahan penelitian selanjutnya. Dan menjadikan

informasi ini sebagai pengetahuan agar turut meningkatkan kepedulian terhadap

perlindungan anak tanpa diskriminasi.

Page 86: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

73

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Jurnal

Adjis, Chairil A, Dudi Akasyah. Kriminologi Syariah Kritik terhadap Sistem

Rehabilitasi. Jakarta : ICRI. 2004.

Al Albani, Muhammad Nashiruddin. Mukhtashar Shahih Muslim. Penerjemah

Subhan. Imran Rosadi. Ringkasan Shahih Muslim II. Jakarta : Pustaka Azzam

Anggota IKAPI DKI, 2003.

Al Albani, Muhammad Nashiruddin. Mukhtashar Shahih Muslim. Penerjemah

Subhan. Imran Rosadi. Ringkasan Shahih Muslim I. Jakarta : Pustaka Azzam

Anggota IKAPI DKI, 2003.

Al-Qur’anulkarim Terjemahan Perkata Warna Transliterasi Latin. Bandung:

Cordoba, 2016.

Aqsa, Alghiffari. dkk. Mengawal Perlindungan Anak Berhadapan dengan Hukum

(Pendidikan dan Laporan Monitoring Paralegal LBH Jakarta untuk Anak

Berhadapan dengan Hukum). Jakarta : Lembaga Bantuan Hukum Jakarta,

2012.

Arief, Barda Nawawi. Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan

Hukum Pidana. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. 1998.

Az-Zuhaili,Wahbah. Alfiqhul Islamu wa Adillatuhu. Penerjemah Abdul Hayyie la-

Kattani. dkk. Fiqih Islam wa Adillatuhu. Jilid 7. Jakarta: Gema Insani, 2011.

Ahmad Bahiej. “Pembinaan bagi Anak Didik Pemasyarakatan Pelaku Kejahatan

Seksual di Lembaga Pemasyarakatan Anak (LPA) Kelas II A Kutoarjo Jawa

Tengah” Supremasi Hukum. Vol. 2, No. 2, (Desember 2013).

Baldi Anggara, “Pemenuhan Hak-Hak Pendidikan Keagamaan Islam Anak

Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Pakjo Palembang” Tadrib. Vol. III,

No. 1, (Juni 2017) : 167. Diakses pada 13 April 2018 dari :

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Tadrib/article/view/1389/pdf

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana. 2005.

Departemen Agama RI. Kompilasi Hukum Islam. 1997/1998.

Page 87: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

74

Dian Sasmita. “Sistem Pemasyarakatan dalam Kerangka Perlindungan Anak yang

Berkonflik dengan Hukum” Jurnal Pasca Sarjana UNS. Edisi 5 Januari-Juni

2015.

Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Pedoman Satuan Bakti Pekerja Sosial Perlindungan Anak (Sakti Peksos PA)

Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA). Jakarta: 2011.

Djazuli, A. Kaidah-Kaidah Fikih: Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam

Menyelesaikan Masalah-Masalah yang Praktis. Jakarta: Kencana, 2014.

Ghozali, Abdul Rahman. Fiqh Munakahat. Cet. 6. Jakarta : Kencana. 2016.

Gultom, Maidin. Perlindungan Hukum terhadap Anak dalam Sistem Peradilan

Anak di Indonesia. Bandung : PT. Refika Aditama. 2013.

Hani Sholihah. “Perlindungan Anak dalam Perspektif Hukum Islam” al-Afkar,

Journal for Islamic Studies. E-ISSN :2614-4905, P-ISSN :2614-4883. Vol.

1, No, 1, (Januari 2018).

Hidayat, Bunandi. Pemidanaan Anak di Bawah Umur. Bandung : PT. Alumni.

2010.

Imran Siswadi. “Perlindungan Anak dalam Perspektif Hukum Islam dan HAM” Al-

Mawarid. Vol. XI. No. 2. (September-Januari 2011).

Kadir. Statistik Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. 2016.

Khallaf, Abdul Wahhab. Ilmu Ushulul Fiqh. Penerjemah Noer Iskandar al-Barsany.

Kaidah-Kaidah Hukum Islam. Cet. 7. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2000.

Marsaid. “Perlindungan Hukum Anak Pidana dalam Perspektif Maqasid Asy-

Syari’ah (Studi Kasus Penanganan Anak Pidana di Lembaga Pemasyarakatan

Jambi)” Nurani. Vol. 15, No. 2, (Desember 2015).

Morissan. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana. 2015.

Mufidah. Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender. Malang : UIN-Malang

Press. 2008.

Muhammad, Abdulkadir. Hukum dan Penelitian Hukum. Cet. 1. Bandung : PT.

Citra Aditya Bakti. 2004.

Muslim, Imam. Shahih Muslim. Jilid 5. Beirut: Dar al-Jail.

Page 88: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

75

Muslim, Imam. Shahih Muslim. Jilid 6. Beirut: Dar al-Jail.

Muslim, Imam. Shahih Muslim. Jilid 8. Beirut: Dar al-Jail.

Nawawi, Imam. Riyadhus Sholihin. Penerjemah Agus Hasan Bashori Al Sanuwi &

Muhammad Syu’aib Al Faiz Al Sanuwi. Terjemah Riyadhus Sholihin.

Surabaya: Data Ilmu, 2006.

Prakoso, Abintoro Hukum Perlindungan Anak. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo,

2016.

Shafiyarrahman, Abu Hadian. Hak-Hak Anak dalam Syariat Islam. Yogyakarta: Al

Manar, 2003.

Shidiq, Sapiudin. Ushul Fiqh. Jakarta: Prenada Media Group. 2011.

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Cet. 3. Jakarta : UI-Press. 2015.

Soetodjo, Wagiati. Hukum Pidana Anak, (Bandung : Refika Aditama, 2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: ALFABETA. 2017.

Syafiyarrahman, Abu Hadian. Hak-Hak Anak dalam Syariat Islam : dari Janin

Hingga Pasca Kelahiran. Yogyakarta : Al-Manar. 2003.

Tedy Sudrajat. “Perlindungan Hukum terhadap Hak Anak sebagai Hak Asasi

Manusia dalam Perspektif Sistem Hukum Keluarga di Indonesia” Kanun

Jurnal Ilmu Hukum. No. 54, Th. XIII, (Agustus, 2011).

Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum 2017.

Jakarta : Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017.

Yanuar Farida Wismayanti. “Permasalahan dan Kebutuhan Anak yang

Berkonflik dengan Hukum di Lapas Anak Blitar” Jurnal Penelitian dan

Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Vol. 12, No. 01, 2007.

Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian

Gabungan. Jakarta : Prenadamedia Group. 2014.

Zulian Effendi, dkk. “Pengaruh Terapi Kognitif terhadap Peningkatan Harga Diri

Remaja” J.K.Mesencephalon, Vol.2, No.4, (Oktober 2016).

Page 89: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

76

Website

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Kelima. 2016.

Data Kepegawaian LPKA Klas I Palembang, dokumen dalam bentuk hard file yang

diberikan oleh Petugas Bagian Kepegawaian LPKA Klas I Palembang pada

tanggal 19 September 2018.

Kisah Nyata Anak Didik LPKA Palembang. http://youtu.be/dgJODHt7Aho

diakses pada 18 Maret 2018.

Program Pembinaan, diakses pada 10 September 2018 dari:

http://www.lpkapalembang.org/program-pembinaan/

Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Perkanwil

Tahun 2015. Diakses pada tanggal 25 April 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/arl/current/monthly/year/2015/month/

12

Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Perkanwil

Tahun 2016. Diakses pada tanggal 21 Maret 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/arl/current/monthly/year/2016/month/

12

Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Perkanwil

Tahun 2017. Diakses pada tanggal 21 Maret 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/arl/current/monthly/year/2017/month/

12

Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Kanwil

Sumatera Selatan Tahun 2015. Diakses pada tanggal 25 April 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/arl/current/monthly/year/2015/month/

12

Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Kanwil

Sumatera Selatan Tahun 2016. Diakses pada tanggal 21 Maret 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/arl/current/monthly/year/2016/month/

12

Page 90: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

77

Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Kanwil

Sumatera Selatan Tahun 2017. Diakses pada tanggal 21 Maret 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/arl/current/monthly/year/2017/month/

12

Sistem Database Pemasyarakatan, Status Pelaporan Klasifikasi Anak Per-UPTl

Tahun 2017. Diakses pada tanggal 24 April 2018 dari :

http://smslap.ditjenpas.go.id/public/grl/current/monthly/kanwil/db7065e0-

6bd1-1bd1-fc4c-313134333039/year/2017/month/12

Struktur Organisasi, diakses pada 10 September 2018 dari:

http://www.lpkapalembang.org/struktur-organisasi/

Tugas Pokok dan Fungsi, diakses pada 10 September 2018 dari:

http://www.lpkapalembang.org/tugas/

Data Lapangan

Catatan Observasi Lapangan tanggal 17 September 2018.

Hasil observasi langsung yang dilakukan Penulis selama Penelitian di LPKA Klas

1 Palembang 31 Juli-19 September 2018.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kantor Wilayah

Sumatera Selatan, Profil Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I

Palembang.

Peraturan Perundang-undangan

Konvensi Hak Anak, 1990.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-undang Nomor

23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan

Page 91: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

78

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 92: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

79

Lampiran Surat Penunjukan Dosen Pembimbing

Page 93: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

80

Lampiran Surat Izin Penelitian

Page 94: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

81

Lampiran Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Page 95: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

82

Lampiran Instrumen Penelitian

KUESIONER PEMENUHAN HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN

OLEH ORANG TUA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSES

PEMBINAAN DAN PENDIDIKAN

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER :

1. Baca dan pahami dengan baik semua pertanyaan di bawah ini;

2. Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan anda;

3. Harap menjawab pertanyaan dengan jujur yang sesuai dengan diri anda dan tanpa

pengaruh orang lain;

4. Identitas dan jawaban yang anda berikan dijamin kerahasiaannya;

Bila telah selesai, harap segera dikembalikan kepada peneliti.

Atas perhatian, kerja sama, dan bantuan saudara, peneliti ucapkan terima

kasih.

Saya ingin mendapatkan sedikit informasi mengenai diri Anda guna

mengetahui bagaimana perbedaan latar belakang dapat memengaruhi pandangan

kita terhadap berbagai hal yang akan saya tanyakan.

1. Nama : .............................................................................

2. Umur : .............................................................................

3. Alamat Asal : .............................................................................

4. Kasus : .............................................................................

5. Lama Hukuman : .............................................................................

6. Lama Hukuman Dilalui : .............................................................................

7. Pendidikan : .............................................................................

8. Ekstrakurikuler : .............................................................................

9. Prestasi yang Dicapai : .............................................................................

1. Bersama siapakah anda tinggal?

a. Orang tua lengkap

b. Hanya dengan Ibu

c. Hanya dengan Ayah

d. Paman/Bibi/Saudara

e. Rumah singgah atau panti

2. Apakah di luar LPKA sebelumnya anda sekolah?

a. Ya b. Tidak

3. Faktor apa yang melatarbelakangi kasus yang anda lakukan?

a. Broken Home

b. Ekonomi

c. Pengaruh Lingkungan

d. Pengaruh Teman

e. Dendam

Page 96: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

83

4. Bagaimana menurut anda tentang kegiatan pembinaan atau pendidikan di

LPKA?

f. Sangat menyenangkan

g. Menyenangkan

h. Kurang menyenangkan

i. Tidak menyenangkan

5. Apakah anda semangat mengikuti kegiatan pembinaan atau pendidikan di

LPKA?

a. Sangat semangat

b. Semangat

c. Kurang semangat

d. Tidak semangat

6. Apa saja harapan anda setelah keluar dari LPKA?

Jawab :

............................................................................................................................

Page 97: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

84

KUESIONER PEMENUHAN HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN

OLEH ORANG TUA

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER :

5. Baca dan pahami dengan baik semua pernyataan di bawah ini;

6. Berilah tanda checklist ( √ ) pada kolom pilihan yang tersedia sesuai

dengan jawaban anda;

7. Harap pilih jawaban dengan jujur yang sesuai dengan diri anda dan tanpa

pengaruh orang lain;

8. Identitas dan jawaban yang anda pilih dijamin kerahasiaannya;

9. Bila telah selesai, harap segera dikembalikan kepada peneliti.

Atas perhatian, kerja sama, dan bantuan saudara, peneliti ucapkan terima

kasih.

PEMENUHAN HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

TUA BERDASARKAN PASAL 14 (2) UU NO. 35 TAHUN 2014

A. Hak Bertemu Langsung dan Berhubungan Pribadi Secara Tetap dengan

Kedua Orang Tua

No. Dimensi Terpenuhi Tidak

Terpenuhi

1 Orang tua mengunjungi saya di LPKA Kelas I

Palembang.

2 Orang tua menelepon saya untuk mengetahui

keadaan saya.

3 Orang tua mengajak makan bersama ketika

berkunjung.

Page 98: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

85

B. Hak Mendapatkan Pengasuhan, Pemeliharaan, Pendidikan dan

Perlindungan untuk Proses Tumbuh Kembang dari Kedua Orang Tua

Sesuai dengan Kemampuan, Bakat, dan Minat Anak.

No. Dimensi Terpenuhi Tidak

Terpenuhi

1 Orang tua membawakan atau mengirim makanan

bergizi untuk saya.

5 Orang tua membawakan pakaian sehari-hari untuk

saya.

6 Orang tua meminta saya untuk melanjutkan

sekolah.

8 Orang tua menyediakan peralatan sekolah seperti

alat tulis dan buku pelajaran.

11 Orang tua menyediakan kebutuhan ibadah seperti

pakaian ibadah.

18 Orang tua menghendaki Pembebasan Bersyarat

(PB) ketika saya telah memenuhi syarat

mengajukan Pembebasan Bersyarat (PB).

C. Hak Memperoleh Pembiayaan Hidup dari Kedua Orang Tua

No. Dimensi Terpenuhi Tidak

Terpenuhi

1 Orang tua memberikan sejumlah uang kepada

saya untuk biaya hidup selama di LPKA Kelas I

Palembang.

Pada lembar ini Anda dipersilakan menyampaikan keluhan atau curhatan. Terima

kasih atas bantuan saudara...

Page 99: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

86

Lampiran rtabel

Page 100: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

87

Lampiran Uji Validitas Instrumen

Dimensi 1

Correlations

Item_1 Item_2 Item_3 Skor

Item_1 Pearson Correlation 1 ,577** ,793** ,904**

Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,000

N 20 20 20 20

Item_2 Pearson Correlation ,577** 1 ,404 ,814**

Sig. (2-tailed) ,008 ,077 ,000

N 20 20 20 20

Item_3 Pearson Correlation ,793** ,404 1 ,835**

Sig. (2-tailed) ,000 ,077 ,000

N 20 20 20 20

Skor Pearson Correlation ,904** ,814** ,835** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dimensi 2

Correlations

Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Skor

Item_1 Pearson Correlation 1 ,728** ,490* ,229 ,546* ,608** ,792**

Sig. (2-tailed) ,000 ,028 ,332 ,013 ,004 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

Item_2 Pearson Correlation ,728** 1 ,577** ,236 ,397 ,404 ,765**

Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,317 ,083 ,077 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

Item_3 Pearson Correlation ,490* ,577** 1 ,357 ,459* ,490* ,767**

Sig. (2-tailed) ,028 ,008 ,122 ,042 ,028 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

Item_4 Pearson Correlation ,229 ,236 ,357 1 ,281 ,514* ,639**

Sig. (2-tailed) ,332 ,317 ,122 ,230 ,020 ,002

N 20 20 20 20 20 20 20

Item_5 Pearson Correlation ,546* ,397 ,459* ,281 1 ,546* ,663**

Page 101: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

88

Sig. (2-tailed) ,013 ,083 ,042 ,230 ,013 ,001

N 20 20 20 20 20 20 20

Item_6 Pearson Correlation ,608** ,404 ,490* ,514* ,546* 1 ,792**

Sig. (2-tailed) ,004 ,077 ,028 ,020 ,013 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

Skor Pearson Correlation ,792** ,765** ,767** ,639** ,663** ,792** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,001 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dimensi 3

Correlations

Item_1 Skor

Item_1 Pearson Correlation 1 1,000**

Sig. (2-tailed) ,000

N 20 20

Skor Pearson Correlation 1,000** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 102: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

89

Lampiran Uji Reliabilitas Instrumen

Dimensi 1

Reliability Statistics

Cronbach’s

Alpha N of Items

,785 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item_1 1,60 ,463 ,804 ,568

Item_2 1,75 ,408 ,510 ,877

Item_3 1,65 ,450 ,632 ,702

Dimensi 2

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,813 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item_1 3,95 2,050 ,687 ,761

Item_2 4,05 1,945 ,616 ,775

Item_3 4,00 2,000 ,635 ,770

Item_4 4,20 2,063 ,408 ,835

Item_5 3,85 2,450 ,579 ,798

Item_6 3,95 2,050 ,687 ,761

Page 103: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

90

Lampiran Uji Spearman Rank Order Correlation

Correlations

Tingkat

Pemenuhan

Hak Anak

Jumlah

Responden yang

Melanjutkan

Sekolah

Spearman's rho Tingkat Pemenuhan

Hak Anak

Correlation Coefficient 1,000 ,409**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 70 70

Jumlah Responden

yang Melanjutkan

Sekolah

Correlation Coefficient ,409** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Data Responden pada Pemenuhan Seluruh Dimensi

Responden Dimensi

Hak 1

Dimensi

Hak 2

Dimensi

Hak 3 Skor Sekolah

1 0 0 0 0 0

2 0 1 1 2 0

3 1 0 1 2 1

4 0 1 1 2 0

5 1 1 1 3 1

6 0 1 1 2 0

7 1 1 1 3 1

8 0 1 1 2 0

9 1 1 1 3 1

10 0 1 1 2 1

11 1 0 1 2 1

12 0 1 1 2 1

13 1 0 1 2 1

14 1 0 1 2 1

15 1 0 1 2 0

16 0 1 1 2 1

17 1 1 1 3 1

18 1 0 1 2 1

19 0 1 1 2 1

Page 104: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

91

20 1 1 1 3 1

21 1 0 1 2 1

22 1 0 1 2 1

23 1 0 1 2 1

24 1 1 1 3 1

25 1 0 1 2 1

26 0 0 1 1 0

27 1 1 1 3 1

28 1 1 1 3 1

29 0 1 1 2 1

30 1 1 1 3 1

31 0 0 1 1 1

32 1 1 1 3 1

33 1 1 1 3 1

34 1 1 1 3 1

35 1 0 1 2 1

36 0 0 1 1 0

37 0 1 1 2 0

38 0 0 1 1 0

39 1 0 1 2 0

40 1 0 1 2 0

41 1 0 1 2 1

42 0 0 1 1 1

43 1 1 1 3 1

44 0 0 1 1 1

45 1 0 1 2 1

46 0 1 1 2 1

47 1 1 1 3 1

48 1 0 1 2 1

49 0 1 1 2 1

50 1 1 0 2 0

51 0 0 1 1 0

52 1 0 1 2 0

53 1 0 1 2 0

54 1 1 0 2 0

55 1 0 1 2 0

56 1 0 1 2 1

57 1 0 1 2 0

58 1 1 1 3 1

59 1 0 1 2 0

60 1 0 1 2 1

Page 105: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

92

61 0 1 1 2 0

62 1 1 1 3 1

63 0 0 1 1 1

64 0 1 1 2 0

65 1 0 1 2 1

66 1 0 1 2 0

67 1 1 1 3 1

68 0 1 0 1 1

69 1 1 1 3 1

70 0 0 1 1 0

TOTAL 45 35 66 146 46

Page 106: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

93

Lampiran Dokumentasi Penyebaran Kuesioner

Page 107: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44732/1/NUR HAMIDAH-FSH.pdfPEMENUHAN HAK-HAK ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN OLEH ORANG

94

Lampiran Dokumentasi Masa Observasi