pemanfaatan kulit pinang dalamkreasi rangkaian …
TRANSCRIPT
68
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
PEMANFAATAN KULIT PINANG
DALAMKREASI RANGKAIAN BUNGA KERING
Riska Yanti1, Fadhilah2, Fitriana2
Program Studi Pendidikan Kesejahteraan keluarga
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia
Email Correspondence: [email protected]
ABSTRAK
Pinang (Areca Catechu) merupakan jenis tanaman palma yang menghasilkan limbah
kulit pinang, selama ini kulit pinang terbuang begitu saja tidak dimanfaatkan sebagai sumber
ekonomis, salah satu dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk mengkreasikan rangkaian
bunga kering. Rangkaian bunga kering adalah sebuah rangkaian dari beberapa potongan
bunga kering yang dirangkai menjadi sebuah susunan yang indah dengan menggunakan
limbah kulit pinang sebagai bahan dasar dan beberapa jenis tanaman lain sebagai pelengkap.
Penelitian ini mengkaji tentang Pemanfaatan Kulit Pinang dalam Kreasi Rangkaian Bunga
Kering. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk Menggunakan limbah kulit pinang
sebagai bahan dasar,kendesain bunga kering dari limbah kulit pinang, mengaplikasikan
limbah organik lainnya sebagai pelengkap dan untuk mengetahui respon konsumen terhadap
rangkaian bunga kering. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen terapan dengan
pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui kepustakaan, dokumentasi,
eksperimen terapan dan penyebaran angket. Pengolahan data dilakukan 3 bulan pada
Januari-Maret 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian telah memanfaatkan
limbah kulit pinang sebagai bahan dasar untuk pembuatan kreasi rangkaian bunga kering, 3
model bentuk yaitu desain 1 merupakan desain berbentuk hand bouqet, rangkaian 2
merupakan rangkaian bunga dalam vas, dan rangkaian 3 adalah rangkaian hiasan dinding..
Adapun untuk proses pembuatannya dibuat secara sistematis dan terarah sesuai dengan
desain yang akan dirangkai. Berdasarkan hasil respon masyarakat sangat menyukai hasil
desain 3 karena terkesan lebih indah dan rapi dengan dipadukan bingkai kayu, selanjutnya
model 1karena mudah dibawa dan model 2 disebabkan hasilnya kurang maksimal
dibandingkan dengan rangkaian 1 dan 2. Respon konsumen hasilnya positif terhadap ide,
perpaduan warna, produk, kerapian, kelayakan produk, dan tanggapan terhadap rangkaian
bunga kering yang sudah dihasilkan.Limbah kulit pinang dapat digunakan membuat
rangkaian bunga, gantungan kunci, yang memiliki nilai estetika dan nilai jual untuk
menambah perekonomian.
Kata Kunci: Kulit Pinang, Rangkaian Bunga Kering
1 Alumni Program Studi PKK FKIP Unsyiah 2 Dosen Program Studi PKK FKIP Unsyiah
69
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
ABSTRACT
Areca nut (Areca Catechu) is a kind of palm plant that produces areca nut bark waste,
so far, the waste of areca nut bark is not used as an economical source, one of which can be
used as a base material for creating dried flower arrangements. Dried flower arrangement is
a series of several dried flower pieces arranged into a beautiful arrangement using betel nut
bark waste as a base material and several other types of plants as a complement. This
research examines the use of areca nut bark in the creation of dried flower arrangements.
Specifically, this study aims to use areca nut peel waste as a basic material, design dried
flowers from areca nut bark waste, apply other organic wastes as a complement and to
determine consumer responses to dried flower arrangements. This study uses an applied
experimental method with a quantitative approach. The technique of collecting data through
literature, documentation, applied experiments and distributing questionnaires. Data
processing was carried out for three months in January to March 2020. The results showed
that the research had used areca nut bark waste as a basic material for making dried flower
arrangements, three shape models, namely design one was a hand-shaped design, series two
was a flower arrangement in a vase, and series three is a series of wall hangings. As for the
manufacturing process, it is made systematically and directed in accordance with the design
to be assembled. Based on the results of the public response, they really like the results of
design three because it seems more beautiful and neat with a combined wooden frame, then
model one because it is easy to carry and model two because the results are less than the
maximum results compared to series one and two.Consumer response results are positive
towards ideas, color combinations, product, neatness, product feasibility, and response to the
dried flower arrangements that have been produced. The waste of areca nut bark can be used
to make flower arrangements, key chains, which have aesthetic and selling value to add to
the economy.
Keywords: Areca nut bark, Dried Flowers Arrangements
70
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
PENDAHULUAN
Kulit pinang merupakan limbah
dari buah pinang yang sudah diambil
bijinya.Kulit pinang berbentuk setengah
lingkaran dengan sisi permukaan seperti
serabut yang halus apabila sudah kering.
Semakin banyak produksi biji pinang
maka semakin banyak pula limbah yang
dihasilkan, sehingga petani-petani
membakarnya dan menjadi pencemaran
udara dengan asap yang dihasilkan. Pada
umumnya petani pinang hanya
memanfaatkan bijinya saja, tidak ada
pemanfaatan terhadap kulit pinang dan
dibiarkan bertumpuk-tumpuk tanpa adanya
pengolahan kembalisehingga limbah yang
dihasilkan dapat mencemari lingkungan.
Kabupaten Aceh Utara merupakan
salah satu kabupaten yang menghasilkan
limbah kulit pinang karena kebanyakan
masyarakat Aceh Utara berprofesi sebagai
petani dan memiliki kebun pinang seperti
masyarakat yang ada di kecamatan
Sawang. Masyarakat Sawang hanya
memanfaatkan biji pinang saja sedangkan
kulitnya dibuang dan tidak ada pengolahan
tahap selanjutnya. Kulit pinang akan
menumpuk dan akan menjadi pencemaran
tanah karena kulit pinang merupakan
limbah organik yang lama terurai. Melihat
permasalahan tersebut peneliti muncul ide
untuk mengolah kulit pinang menjadi
suatu kreatifitas yang memiliki nilai
estetika dan nilai jual yang tinggi yang
dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat.
Berkaitan dengan permasalahan
limbah kulit pinang yang terus menerus
meningkat maka perlu diberikan
penanganan agar masayarakat bisa
memanfaatkan limbah kulit pinang
sehingga permasalahan tersebut bisa
diatasi. Jika banyak limbah yang
dimanfaatkan sebagai pendaur ulangan
maka dapat meningkatkan kreatifitas
sumber daya manusia sehingga masyarakat
dapat mengolah dan membuat limbah kulit
pinang sebagai suatu hasil karya dan
dimanfaatkan untuk menjadi sumber
penghasilan dengan cara mengolahnya
menjadi kerajinan tangan.
Salah satu contoh pemanfaatan
kulit pinang menjadi kerajinan tangan
adalah rangkaian bunga hias
kering.Kerajinan merupakan suatu
71
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
karya seni keterampilan yang dibuat atau
dilakukan oleh seseorang pada suatu
benda, dimana hasilnya dapat dinikmati
dalam kehidupan. (R. Dewi 2012: 1) Salah
satu kerajinan yang dapat dinikmati adalah
rangkaian bunga kering.
Rangkaian bunga kering
mempunyai nuansa keindahan dan
keunikan tersendiri. Sebuah rangkaian
sebagai suatu proses penciptaan karya
seni, tentunya memerlukan berbagai materi
sebagai bahan pembuatan sebuah
rangkaian. Bahan yang diperlukan antara
lain bunga sebagai bahan utama, serta
unsur tanaman lain sebagai bahan
tambahan atau asesoris untuk
mempercantik sebuah rangkaian.
Berdasarkan penjelasan diatas
penulis tertarik untuk mengadakan suatu
penelitian tentang “Pemanfaatan Kulit
Pinang dalam Kreasi Bunga Kering”
dengan memanfaatkan limbah kulit pinang
sebagai bahan dasar dan ditambahkan
beberapa bahan tanaman lainnya sebagai
pelengkap dan aksesoris.
Rumusan masalah yang peneliti
rumuskan pada penelitian ini adalah
”Bagaimanakah cara memanfaatkan kulit
pinang sebagai rangkaian bunga kering?”
Tujuanpenelitian ini adalah untuk
menggunakan limbah kulit pinang sebagai
bahan dasar pembuatan rangkaian bunga
kering, mendesain bunga hias kering dari
limbah kulit pinang, mengaplikasikan
limbah organik lainnya sebagai pelengkap
bunga kering serta mengetahui respon
konsumen terhadap rangkaian bunga
kering.
Penelitian ini bermanfaat untuk
mengurangi limbah kulit pinang,
menambah wawasan masyarakat dalam
memanfaatkan limbah kulit pinang,
memberi informasi cara membuat
rangkaian bunga hias kering, dapat
menginspirasi masyarakat bahwasanya
limbah bisa dimanfaatkan sebagai
kerajinan tangan yang unik, kreatif,
inovatif serta sebagai peluang bisnis untuk
menambah ekonomi keluarga yang
menjanjikan karena untuk memperoleh
bahan baku sangat mudah, harga untuk
mendapatkan murah dan memanfaatkan
bahan limbah untuk menghasilkan
kreatifitas bagi orang lain (Irma
Mulyani,2017)
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian eksperimen
terapan (applied research). Margono
(2009:6) menyatakan penelitian
72
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
eksperimen terapan adalah penelitian yang
dilakukan dengan hati-hati, sistematis dan
terus menerus terhadap suatu masalah.
Penelitian ini bertujuan untuk
memperbaiki proses atau memodifikasinya
dengan menerapkan teori-teori yang ada.
Hasil penemuan tidak harus baru, tetapi
merupakan aplikasi baru dari penelitian
yang sudah ada.
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, karena cocok untuk
penelitian eksperimen terapan. Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data
yang dikumpulkan berupa angka yang
diolah dan dianalisis untuk mendapatkan
suatu informasi ilmiah dibalik angka-
angka tersebut (Martono, 2010:20).
Metode kuantitatif digunakan dalam
penelitian untuk mengetahui respon
konsumen terhadap produk rangkaian
bunga kering dari kulit pinang. Proses
berlangsungnya. Penelitian ini
dilaksanakan di lab Tata Busana dan
PSDK program studi Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pengetahuan,
Universitas Syiah Kuala. Jalan Tgk. Hasan
Krueng Kalee, Darussalam, Banda Aceh.
Penelitian dilakukan dengan tujuan
membuat suatu kreasi dari limbah kulit
pinang sehingga menjadi suatu produk
yang memiliki nilai estetika dan nilai
Proses ekonomi. Waktu penelitian dalam
pengumpulan data ini dilakukan selama 3
bulan dan selesai sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Untuk mengetahui respon
konsumen melakukan penyebaran angket
kepada responden yang telah ditetapkan
yaitu mahasiswa Tata Busana dan telah
lulus mata kuliah Dasar Graha dengan
jumlah populasi 40 orang. Sampel yang
diambil dalam penelitian ini seluruh
anggota populasi sebagaimanang
dikemukakan (Sugiyono:2010) bahwa
teknik untuk menentukan sampel
penelitian dengan beberapa pertimbangan
tertentu yang bertujuan agar data yang
diperoleh bisa representative.
73
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui teknik kepustakan (library
research), teknik dokumentasi, teknik
eksperimen terapan dan angket (kuisioner).
Data-data yang diperoleh selanjutnya
diuraikan secara naratif sesuai dengan data
yang terkumpul dan hasil eksperimen yang
telah dilakukan.
Teknik eksperimen dalam
pembuatan rangkaian bunga kering
dengan memanfaatkan kulit pinang kering
memiliki beberapa tahap pengerjaannya,
yaitu:Membuat desain rangkaian bunga
hias kering dari limbah kulit pinang,
Menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan untuk membuat rangkaian
bunga kering.Limbah kulit pinang yang
sudah kering dilakukan proses perubusan
untuk pewarnaan terlebih dahulu
kemudian dikeringkan dan disisir balu-
bulu halus sehingga kulit pinang tersebut
menjadi terbentuk seperti serabut- serabut
halus yang lembut, memilih ranting
tanaman yang cocok untuk digunakan
sebagai batang dari bunga kering Kulit
pinang dirangkai ke kawat dan
dicampurkan dengan bahan-bahan lain
ranting, bunga, daun dan bahan organik
lainnya untuk dirangkai menjadi
rangakaian bunga dengan bentuk desain
model I, II dan desain model III.
Alat yang digunakan pada
penelitian ini adalah kompor, panci,
gunting, gunting kawat, cutter, kayu lem,
tampah, pensil, celemek, pasir pengering,
buku tebal bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah keranjang bunga, goni
pembungkus, bingkai kayu, kertas, oasis
kering, lem kayu, kawat, kertas, pewarna,
tali hias, kulit pinang, ranting, daun kering,
dan bunga kering.
Gambar I Desain Rangkaian I
Sumber: Kreasi Penulis
74
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
Gambar 2 Desain Rangkaian II
Sumber: Kreasi Penulis
Gambar 3Desain Rangkaian III
Sumber : Kreasi Penulis
Pembagian angket dilakukan untuk
mengetahui respon dari konsumen
terhadap rangkaian bunga kering.
Kemudian menggunakan rumus distribusi
frekuensi perhitungan persentase jawaban
dari setiap pertanyaan, sehingga peneliti
dapat mengambil kesimpulan. Untuk
mengetahui persentase ketertarikan
konsumen terhadap rangkaian bunga
kering, maka penulis menggunakan rumus
yang dikemukan oleh (Sudijono, 2014:43)
sebgai berikut:
P= 𝑓
𝑛 x 100%
Keterangan:
P : Presentase jawaban responden
F : Jumlah jawaban responden
n: Jumlah responden
100% : Nilai tetap
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian,
selanjutnya membahas serangkaian proses
penelitian yang telah dilalui selama
penelitian untuk membuat aneka bunga
kering. Pada bagian ini peneliti
memberikan uraian penjelasan langkah-
langkah pengolahan kulit pinang mentah
sampai menjadi rangkaian bunga kering.
Langkah-langkah pengolahan kulit pinang
didapatkan melalui beberapa sumber yang
dibaca dan dicoba lakukan eksperimen.
Proses pembuatan bunga kering
dari kulit pinang tersebut di kerjakan di
Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya
Keluarga Program Studi
Pendidikan kesejahteraan
75
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
Keluaga, Fakultas Keguruan & Ilmu
Pendidikan, Universitas Syiah Kuala yang
beralamat di jalan Tgk. Hasan Krueng
Kalee, Darussalam, Banda Aceh dengan
jangka waktu yang diperlukan selama 3
bulan. Produk bunga kering dari bahan
kulit pinang yang dieksperimenkan pada
penelitian ini berjumlah 3 buah, dengan
bentuk dan rangkaian yang berbeda.
Pelaksanaan eksperimen ini telah
dilakukan berdasarkan ketentuan dan
aturan yang telah ditetapkan.
1. Hasil Penelitian
Proses pengolahan kulit pinang
menjadi rangkaian bunga kering dilakukan
berdasarkan desain-desain yang telah
dirancang dengan tahapan yang berbeda.
Setiap desain yang telah dirancang
disesuaikan wana dan tata letaknya dalam
setiap rangkaian. Hal ini dilakukan supaya
rangkaianbungayang dihasilkan terlihat
menarik dan warna yang dipadukan akan
cocok antara satu komponen dengan
komponen yang lain.
Adapun proses rangkaian bunga
kering dengan menggunakan bahan kulit
pinang dilakukan dengan melewati
beberapa tahapan-tahapan terlebih dahulu,
tahapan pembuatan (perangkaian) bunga
antara satu rangkaian dengan rangkain
lainnya berbeda.
2. Analisis Kuisioner Responden
Untuk mengetahui respon
responden terhadap produk bunga yang
telah peneliti rangkai dengan
memanfaatkan kulit pinang sebagai bahan
utama dan beberapa bahan pendukung
lainnya peneliti membuat kuesioner,
kuesioner tersebut di bagikan kepada 40
orang mahasiswa. Adapun kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner tertutup,
setiap responden hanya perlu menjawab
pertanyaan dari jawaban yang telah
disediakan. Pertanyaan yang disediakan
oleh peneliti berjumlah lima soal, adapun
point-poin yang ditanyakan antara lain:
tanggapan responden terhadap ide
pembuatan bunga kering dari kulit pinang,
suka atau tidak responden terhadap produk
bunga kering dari kulit pinang, bagaimana
perpaduan warna yang diberikan pada
rangkaian bunga kering
denganmemanfaatkan kulit pinang,
tanggapan responden terhadap kerapian
rangkaian bunga dari kulit pinang dan suka
atau tidak responden terhadap rangkaian
bunga.
76
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
Gambar 5 Grafik Tanggapan Responden
Terhadap Ide Pembuatan
Bunga Kering dari Kulit Pinang
Sumber: Hasil Penelitian
Dari gambar grafik tersebut
dapat diketahui tentang tanggapan
responden terhadap pembuatan bunga
kering dengan memanfaatkan kulit pinang.
Berdasarkan grafik diketahui bahwa
sebanyak 70% suka , 25% sangat suka dan
hanya 5% yang kurang suka terhadap ide
pem,buatan bunga kering. Jadi,
berdasarkan jawaban para responden dapat
disimpulkan bahwa hampir seluruh
responden yang diberikan angket
mengatakan sangat suka dan suka dengan
ide pembuatan bunga kering dengan
memanfaatkan limbah kulit pinang. Untuk
mengetahui tanggapan responden terhadap
bunga kering bahan dari kulit pinang dapat
dilihat pada grafik gambar 5
Gambar 5 Grafik Tanggapan Responden
Terhadap Bunga Kering
Dengan Bahan Dasarnya Kulit Pinang
Sumber: Hasil Analisis Kuesioner
Berdasarkan grafik terhadap
tanggapan responden terhadap pembuatan
bunga kering dengan memanfaatkan kulit
pinang dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden menyukai bunga tersebut.
Hal ini terlihat dari hasil kuesioner yang
diisi oleh responden, sebanyak 62% suka
dengan bunga kering, 30% sangat suka dan
hanya 7,5% tidak suka dengan hasil
rangkaian bunga kering ini. Jadi, dari hasil
jawaban responden dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden yang diuji suka
dan tertarik dengan pengolahan kulit
pinang menjadi bunga kering ini.
Adapun pertanyaan ketiga yang
ditanyakan tentang perpaduan warna yang
digunakan dalam rangkaian bunga dapat
dilihat pada grafik gambar 6 dibawah ini:
0
20
40
60
80
bungakering darikulitpinang
0
20
40
60
80
bungakering darikulit pinang
77
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
Gambar 6 Grafik tanggapan responden
terhadap perpaduan warna yang digunakan
dalam pembuatan bunga kering berbahan
kulit pinang
Sumber: Hasil Analisis Kuesioner
Berdasarkan gambar 6 dapat
dilihat bahwa ketertarikan responden
terhadap rangkaian satu dan rangkaian
lainnya sangat bervariasi. Pada rangkaian
I sebagian besar responden memilih suka
terhadap perpaduan warna yaitu 62,5%,
sedangkan 30% sangat suka dan hanya
sebagian kecil atau sekitar 7,5% dari
reponden yang kurang suka, hal yang tidak
jauh berbeda ditunjukkan oleh tanggapan
responden terhadap rangkaian II, sebanyak
65% suka perpaduan warna, sekitar 25%
sangat suka dan hanya sekitar 10% dari
mereka yang merasa kurang suka dengan
perpaduan warna yang digunakan pada
rangkaian II ini. Hal ini juga terjadi pada
rangkaian III, sebanyak 52,5% suka, 45%
sangat menyukai perpaduan warna pada
rangkaian III dan sekitar 2,5% responden
merasa kurang suka dengan perpaduan
warna pada rangkaian bunga kering yang
telah dirangkai. Berdasarkan pemaparan
pada gambar 6 dapat ditarik kesimpulan
bahwa rata-rata responden suka dengan
perpaduan warna yang digunakan pada
rangkaian bunga kering dari kulit pinang
yang telah dirangkai.
Adapun pertanyaan keempat yang
tanyakan pada responden adalah kerapian
pada perangkaian bunga ini, adapun
jawaban ke 40 responden dapat dilihat
pada grafik gambar 7 di bawah ini:
Gambar 7 Grafik tanggapan responden
terhadap kerapian dalam perangkaian
bunga kering berbahan kulit pinang
Sumber: Hasil Analisis Kuesioner
0
20
40
60
80
rangkaian I
rangkaian II
rangkaianIII
0
2040
6080
san
gat
suka
suka
kura
ng
suka
tid
ak s
uka
sanga
t…rangkaian I
rangkaian II
rangkaianIII
78
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
Berdasarkan grafik gambar 7
dapat dilihat bagaimana tanggapan
responden terhadap kerapian produk bunga
kering yang dihasilkan pada rangkaian.
Pada rangkaian I sebanyak 60% suka,
sebanyak 35% sangat suka dengan
kerapiannya, dan sisanya 5% kurang suka
dengan kerapian rangkaian bunga yang
kedua. Pada rangkaian II sebanyak 65%
suka, 25% sangat suka dengan kerapian
bunga kering rangkaian dua dan sisanya
sebanyak 10% mengaku kurang suka
dengan kerapian pada rangkaian dua.
Adapun pada rangkaian III, sebanyak 55%
suka, 42,5% memilh sangat menyukai
kerapian perangkaian bunga, dengan
kerapian rangkaian III dan sisanya
sebanyak 2,5% mengaku kurang suka
dengan kerapian bunga kering rangkaian
III. Berdasarkan analisis jawaban
responden pada grafik gambar 7 dapat
disimpulkan bahwa rata-rata responden
suka dengan kerapian produk bunga kering
yang telah di rangkai.
Adapun pertanyaan kelima yang
tanyakan pada responden adalah apakah
responden menyukai hasil dari produk
rangkaian bunga kering yang telah
dirangkai dengan memanfaatkan kulit
pinang, setelah melakukan analisis hasil
kuisioner yang telah dijawab oleh
responden peneliti mendapatkan informasi
tentang tanggapan mereka. Adapun
jawaban ke 40 responden dapat dilihat
pada grafik gambar 8 :
Gambar 8 Grafik Tanggapan Responden
Terhadap Hasil
Rangkaian Bunga Kering Berbahan Kulit
Pinang
Sumber: Hasil Analisis Kuesioner
Berdasarkan grafik gambar 8
dapat dilihat bagaimana tanggapan
responden terhadap hasil rangkaian bunga
kering dari kulit pinang. Pada rangkaian
pertamasebanyak 60% suka, 35% sangat
suka dengan hasil rangkaiannya dan
sisanya 5% kurang suka dengan hasil
rangkaian I. Pada rangkaian II sebanyak
65% suka 25% sangat suka dengan hasil
bunga kering rangkaian dua dan sisanya
sebanyak 10% mengaku kurang suka pada
020
4060
80
san
gat
suka
suka
kura
ng
suka
tid
ak s
uka
sanga
t…
rangkaian I
rangkaian II
rangkaianIII
79
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
rangkaian II. Adapun pada rangkaian III,
sebanyak 60% menyatakan suka, 37,5%
sangat menyukai rangkaian bunga III dan
sisanya sebanyak 2,5% mengaku kurang
suka. Berdasarkan analisis jawaban
responden pada grafik di atas dapat
disimpulkan bahwa rata-rata responden
suka dengan kerapian produk bunga kering
yang telah di rangkai.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah diuraikan sebelumnya, maka
pembahasan yang dapat peneliti berikan
adalah sebagai berikut:
1. Merangkai bunga kering dengan
memanfaatkan kulit pinang
Kulit pinang merupakan salah satu limbah
yang sering kali dilupakan oleh sebagian
masyarakat Banyak masyarakat yang
menganggap kulit pinang tidak perlu dan
membuangnya setelah pengambilan biji
yang melekat pada kulit pinang selesai
dipisahkan. Padahal, pada zaman sekarang
dengan sedikit kekreatifitasan dan
pengolahan kulit pinang dapat diolah dari
limbah menjadi benda yang berguna dan
dapat digunakan dalam kehidupan kita
sehari-hari. Sebagaimana Mutia H (2016:
51) Kemampuan daya cipta, ketrampilan
dan seni dapat merubah bahan limbah
tanaman menjadi berbagai bentuk bunga
dan dapat dirangkai menjadi rangkaian
yang indah. Salah satu bentuk olahan kulit
pinang yang dapat dilakukan adalah
dengan mengolah kulit pinang menjadi
rangkaian yang cantik.
Pada penelitian ini, peneliti
merangkai tiga bentuk rangkaian bunga
kering dari kulit pinang dengan bentuk dan
model rangkaian yang berbeda. Untuk
rangkaian yang I, membuat rangkaian
berbentuk handbuequet model rangkaian
ini dipilih supaya mudah dibawa kemana
saja. Jenis rangkaian ini juga cocok untuk
diberikan ke pada orang lain untuk acara-
acara wisuda, ulang tahun dan lain
sebagainya. Sementara rangkaian ke II
merupakan rangkaian dalam vas yang
terkesan mewah, rangkaian II sangat cocok
untuk diletakkan diruang keluarga maupun
ruang tamu, bisa didekat sofa, di atas meja
dan di sudut ruangan. Sementara rangkaian
III yaitu hiasan dinding, dipilih karena
rangkaian ini sangat cocok untuk di
gantung di dinding sebagaipajangan,
80
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
bingkai kayu 2 dimensi dengan rangkaian
bunga didalamnya membuat model ini
menjadi lebih mewah.
Adapun pengolahan kulit pinang
menjadi bunga kering yang cantik harus
melalui beberapa tahapan terlebih dahulu.
Tahapan-tahapan tersebut dimulai dari
pengeringan kulit pinang, pemisahan kulit
pinang dengan bijinya, pewarnaan,
penempelan kulit pinang dengan
menggunakan lem dan langkah terakhir
adalah merangkai bunga sesuai dengan
media (buequet, vas dan bingkai) yang
telah disediakan.
2. Mendesain dan mengaplikasikan Kulit
pinang pada rangkaian bunga kering
Desain merupakan perencanaan atau
rancangan yang dilakukan sebelum
pembuatan satu objek, sistem, komponen
atau struktur-struktur. Adapun unsur-unsur
desain yang dikemukakan oleh Ernawati
(2008: 69) terdiri dari unsur arah, garis,
bentuk, struktur, ukuran, value dan warna.
Dalam pembuatan rangkaian bunga
kering dengan memanfaatkan limbah kulit
pinang ini peneliti terlebih dahulu
membuat desain dari setiap model yang
ingin dirangkai. Desain ini disiapkan
supaya lebih mudah dalam perangkaian
bunga karena strukturnya telah disediakan
sebagai pedoman perangkaian untuk
menghasilkan produk yang sama seperti
pada desainnya. Peneliti membuat produk
bunga kering dengan memperhatikan nilai
estetika dan menyesuaikan dengan trend
yang sedang berkembang di kalangan
masyarakat saat ini.
Pada penelitian ini membuat tiga
jenis desain rangkaian bunga kering.
Desain pertama menggunakan bahan
pembungkus rangkaian bunga berupa kain
dan kertas wrap. Selain untuk
memudahkan di bawa kemana-mana kain
yang digunakan juga mampu memberikan
kesan mewah kepada rangkaian bunga
tersebut.Sementara untuk desain II,
peneliti menggunakan vas bunga dari
bahan kayu, vas berguna untuk wadah
perangkaian yang menampung setiap
bunga. Hadirnya wadah sebagai tempat
merangkainya bunga dapat memberikan
kesan mewah pada bunga. Sementara
desain ketiga memilih menggunakan
bingkai kayu yang dapat dibongkar
pasang. Penggunaan bingkai kayu ambil
karena lebih mudah untuk digantug di
dinding rumah.
3. Tanggapan responden terhadap bunga
kering dari kulit pinang
Produk yang dihasilkan pada penelitian ini
adalah rangkaian bunga kering dengan
memanfaatkan limbah kulit pinang.
Setelah produk selesai dieksperimenkan,
81
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
maka langkah selanjutnya melihat
bagaimana tanggapan dari responden
terhadap produk tersebut.Tanggapan dapat
diartikan sebagai pendapat atau argument
dari seseorang setelah melihat dan
mengamati suatu objek
(Ahmadi,2017:7).Tanggapan dari setiap
responden berbeda tergantung dari
penilaian mereka terhadap suatu objek.
Adapun hasil analisis kuesioner
yang dilakukan pada gambar grafik 4
sampai grafik 8 dapat disimpulkan bahwa,
rata-rata hampir 50% dari 40 responden
yang memberikan penilaian terhadap
bunga kering yang dihasilkan dari proses
mengolah limbah kulit pinang menyatakan
suka dengan ide pembuatan bunga kering
dari kulit pinang, responden suka terhadap
produk bunga kering dari kulit pinang,
responden suka dengan perpaduan warna
yang diberikan pada rangkaian bunga
kering, responden suka terhadap kerapian
rangkaian bunga dan responden suka
produk dari rangkaian bunga kering yang
telah di buat. Hasil ini selaras dengan
penelitian yang dilakukan oleh vera
Zahara.S (2018) bahwa unsure warna
menjadi salah satu faktor yang membuat
suatu produk terlihat menarik.
Dari hasil analisis, kuesioner
dapat dilihat bahwa hanya sebagian kecil
ataupun tidak sampai 10% dari responden
yang mengaku kurang puas dengan produk
bunga kering ini.
Jadi, berdasarkan analisis setiap
item pertanyaan pada kuesioner yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
produk rangkaian bunga kering dengan
memanfaatkan limbah kulit pinang
merupakan produk yang disukai oleh
masyarakat. Produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli dan
digunakan serta yang dapat dapat
memuaskan keinginan serta memenuhi
keinginan konsumen (Darmayani,
2013:52).Hal ini dapat dilihat dari
persentase jawaban dari para responden
yang rata-rata pada setiap poin memilih
suka dan sangat suka dan diterima oleh
masyarakat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
telahdilakukantentang pembuatan bunga
kering dari limbah kulit pinang maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan bahwa
Penelitian eksperimen mendesain dan
membuat kreasi rangkaian bunga kering
menggunakan bahan dasar limbah kulit
pinang berhasil dilakukan dengan 3
macam bentuk. Desain I hand bouqet,
menggunakan kain dan kertas wrap dan
limbah organik lainnya yaitu daun pakis,
82
JURNAL ILMIAH MAHASISWA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
VOLUME: 5 NOMOR : 2 MEI 2020 hal : 68-82
Website : http://www.jim.unsyiah.ac.id/pkk/issue/view/ 582
ilalang, bunga kancing, bunga obor, daun
bambu dan biji cemara. Desain II bunga
dalam vas, menggunakan vas kayu sebagai
wadah, vas kayu dapat memberikan kesan
mewah untuk hiasan bunga yang
dirangkai. Rangkaian bunga dalam vas
dilengkapi bahan limbah organik lainnya
yaitu daun palem, bunga kancing, bunga
lagurus, bunga celosia, bunga ilalang, akar
beringin, bunga obor dan biji cemara.
Sedangkan rangkaian III Hiasan dinding,
desain yang cocok untuk digantung
sebagai pajangan hiasan dinding
menggunakan bingkai kayu sebagai
wadahnya. Rangkaian dilengkapi bahan-
bahan lainnya yaitu daun palem kipas,
bunga celosia, bunga lagurus dan bunga
caspea. Berdasarkan hasil eksperimen
masyarakat sangat menyukai hasil desain
III karena terkesan lebih indah dan rapi
dengan dipadukan bingkai kayu, kemudian
model I karena mudah dibawa dan terlihat
mewah dengan balutan kertas wrap dan
yang terakhir yaitu model II dikarenakan
lebih kurang maksimal hasilnya
dibandingkan dengan rangkaian III dan
rangkaian I.
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati, Dkk. 2008. Tata Busana Jilid 3.
Jakarta. Direktorat Sekolah Menengah
Kejuruan
Irma Mulyani, Fitriana, Rosmala Dewi.
2017. Pemanfaatan Limbah Plastik
pada Photo Booth Acara Resepsi
Pernikahan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Kesejahte raan keluarga.
FKIP. Unsyiah. Volume 2 No.3
Diakses 9 September
2020.(http://www.
jimunsyiah.ac.id/pkk/article/view)
Rosmala Dewi. 2012. Seni Kerajinan dan
Perlengkapan Busana. Universitas
Syiah Kuala
Margono, S. 2009. Metodelogi Penelitian
Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Martono, Nanang. 2012. Metode
Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan
Analisis Data Sekunder. Jakarta:
Rajawali Pers
Mutia Hantining P, dkk.2016. Merangkai
Bunga Kering dan buatan level 2.
Direktorat Jendral Kursus dan
Pelatihan
Sugiyono 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D .
Bandung Alfabeta
Sudijono, Anas. 2014. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta: Raja wali Pers
Verra Zahara S, Mukhirah, Fitriana. 2018.
Daya Terima Wisatawan pada Produk
Kerajinan Bordir Aceh, Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan
keluar ga. FKIP. Umsyiah. Volume
3, No. 1. Diakses 9 September
2020.(http://www.jim.unsyiah.ac.id/pk
k/article/view/15693)