pemahaman tentang penelitian tindakanef kelas

9
PEMAHAMAN TENTANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PESERTA DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR User Rating: /2 Poor Best PEMAHAMAN TENTANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PESERTA DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR Dra. Erwin Roosilawati, M.Pd. LPMP Jawa Tengah Jl. Kyai Mojo Srondol Kulon Semarang Email: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengungkap pemahaman guru-guru sekolah dasar tentang penelitian tindakan kelas (PTK). Sebagai responden penelitian ini adalah para peserta diklat peningkatan kompetensi guru sekolah dasar yang diselenggarakan LPMP Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman para guru sekolah dasar tentang PTK masih belum memuaskan. Disarankan agar para guru sekolah dasar diberikan pelatihan dan pendampingan yang intensif tentang hakekat dan tahapan PTK hingga pelaksanaan PTK. Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, guru sekolah dasar I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Terbitnya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009, tentang jabatan guru dan angka kreditnya, mengharuskan para guru untuk mengumpulkan angka kredit pengembangan profesi sejak guru menduduki jabatan Guru Penata Pertama Tk. I /IIIb untuk kenaikan jabatannya. Hal ini merupakan perbaikan untuk memberikan bobot pada jabatan guru profesional yang lebih Rate

Upload: orrien-cantona

Post on 21-Sep-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pemahaman Tentang Penelitian Tindakanef Kelas

TRANSCRIPT

PEMAHAMAN TENTANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PESERTA DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASARTop of FormUser Rating:/2PoorBestBottom of FormPEMAHAMAN TENTANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PESERTA DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI GURUSEKOLAH DASARDra. Erwin Roosilawati, M.Pd.LPMP Jawa TengahJl. Kyai Mojo Srondol Kulon SemarangEmail:[email protected] ini bertujuan mengungkap pemahaman guru-guru sekolah dasar tentang penelitian tindakan kelas (PTK). Sebagai responden penelitian ini adalah para peserta diklat peningkatan kompetensi guru sekolah dasar yang diselenggarakan LPMP Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman para guru sekolah dasar tentang PTK masih belum memuaskan. Disarankan agar para guru sekolah dasar diberikan pelatihan dan pendampingan yang intensif tentang hakekat dan tahapan PTK hingga pelaksanaan PTK.Kata Kunci:Penelitian Tindakan Kelas, guru sekolah dasarI.Pendahuluan1.1 Latar BelakangTerbitnya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009, tentang jabatan guru dan angka kreditnya, mengharuskan para guru untuk mengumpulkan angka kredit pengembangan profesi sejak guru menduduki jabatan Guru Penata Pertama Tk. I /IIIb untuk kenaikan jabatannya. Hal ini merupakan perbaikan untuk memberikan bobot pada jabatan guru profesional yang lebih jelas dan faktual dalam menduduki pangkat/jabatan tertentu (Supardi dan Suhardjono, 2009).Salah satu unsur dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah publikasi ilmiah dalam bentuk laporan hasil penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2006), guru harus mempunyai kemampuan melakukan penelitian sederhana dalam rangka meningkatkan kualitas profesional, khususnya kualitas pembelajaran.Terdapat beberapa jenis penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian eksperimen, deskriptif dan penelitian tindakan. Dalam praktik pembelajaran, jenis penelitian yang diutamakan dan disarankan kepada guru adalah penelitian tindakan (Suharsimi, 2006). Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang sangat tepat untuk meningkatkan kulaitas pembelajaran, dan yang selanjutnya dapat meningkatkan kulaitas pendidikan secara luas (Suharsimi Arikunto, 2010). Sehubungan dengan hal tersebut, Suharsimi (2010) mengatakan bahwa penelitian tindakan, dari istilahnya bertujuan untuk menyelesaikan masalah melalui tindakan nyata, bukan mencermati fenomena tertentu kemudian mendeskripsikan apa yang terjadi dengan fenomena yang bersangkutan. Dalam penelitian tindakan, berarti guru melakukan sesuatu, dengan arah dan tujuan yang jelas, yaitu demi kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan (Suharsimi Arikunto, 2006).Menurut Supardi dan Suhardjono (2009), penelitian tindakan dapat dibagi menjadi beberapa macam, di antaranya (a) penelitian tindakan partisipasi, (b) penelitian tindakan kritis, (c) penelitian tindakan institusi, dan (d) penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki mutu proses pembelajaran yang dirasakan adanya permasalahan pembelajaran di suatu kelas.Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian yang harus dikuasai oleh guru, kepala sekolah dan pengawas. Agar mampu menulis karya publikasi karya ilmiah, khususnya penelitian tindakan kelas, guru perlu memahami karakteristik serta kaidah metodologi penelitian tindakan kelas. PTK berbeda dengan jenis penelitian yang lain, namun paling tepat untuk diketahui, dipahami, dikuasai dan diimplementasikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran (Supardi dan Suhardjono, 2009). Pengetahuan terhadap Penelitian Tindakan Kelas sangat diperlukan oleh guru profesional, karena menyangkut kepada penguasaan kompetensi guru sebagai pendidik, peneliti dan pengembang dalam perbaikan pembelajaran (Situmorang, 2010).Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang terjadi di kelas, untuk selanjutnya meningkatkan ke arah perbaikan secara profesional (Sumini, 2010).Menurut Supardi dan Suhardjono (2009), penguasaan guru dalam menulis karya ilmiah, khususnya penelitian tindakan kelas masih banyak kelemahannya. Hal ini terjadi, kemungkinan para guru belum memahami secara baik tentang konsep PTK. Oleh karena itu penelitian ini akan mengungkap pemahaman guru tentang PTK, khususnya guru sekolah dasar peserta Pendidikan dan Latihan (Diklat) peningkatan kompetensi guru sekolah dasar yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Semarang.1.2PermasalahanPermasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.Bagaimana pemahaman para guru sekolah dasar tentang penelitian tindakan kelas (PTK)?.1.3Tujuan PenelitianPenelitian yang dilakukan bertujuan untuk emngungkap pemahaman guru-guru sekolah dasar tentang penelitian tindakan kelas (PTK).II.Kajian PustakaPenelitian tindakan kelas atau dalam istilah bahasa Inggrisnya adalahClassroom Action Research(CAR) menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas (Suharsimi Arikunto, 2006).Penelitian TindakanKelasadalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas (Wikipedia). Departemen Pendidiktian Nasional berpendapat bahwa peneletian tindakan kelas merupakan peneleitian yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan yang selanjutnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran (Suharsimi Arikunto, 2010).Menurut Suharsimi Arikunto (2006), terdapat tiga pengertian yang dapat dijelaskan dari Penelitian Tindakan kelas, yaitu:(1)Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.(2)Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.(3)Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifikDengan menggabungkan pengertian tiga kata inti tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.Menurut Suharsimi Arikunto (2010), penelitian tindakan sebaiknya menggunakan prinsip SMART yandapat dijelaskan sebagai berikut.-Sspecific,artinya khusus, tertentu-Mmanagable, artinya dapat dilaksanakan, tidak rumit-Aacceptable, artinya dapat diterima oleh pihak pelaku tindakan atau dapat dicapai-Rrealistic, artinya dalam kegiatan nyata, terdukung sumber daya yang ada-T time-bound, artinya dilaksanakan dalam waktu yang terbatasPenelitian tindakan mempunyai ciri, yaitu menggunakan siklus dalam pelaksanaannya. Satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi.1.Perencanaanatau rencana tindakan merupakan langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan memulai tindakannya. Guru membuat semacam panduan yang menggambarkan (a) apa yang harus dilakukan oleh siswa, (b) kapan dan berapa lama harus dilakukan, (c) di mana akan dilakukan, (d) apa peralatan atau sarana yang diperlukan, (e) apa tindak lanjunya2.Pelaksanaan merupakan implementasi perencanaan yang sudah dibuat. Dalam hal ini guru harus memperhatikan: (a) apakah ada kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan, (b) apakah proses yang dilakukan siswa cukup lancar, (c) bagaimanakah situasi tindakan, (d) apakah siswa melaksanakan dengan bersemangat, (e) bagaimanakah hasil keseluruhan tindakan itu.3.Pengamatan merupakan proses mencermati jalannya tindakan dengan melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang sudah dilaksanakan. Pengamatan dapat dilakukan oleh:(a)Orang lain, yaitu pengamat diminta oleh peneliti untuk mengamati proses pelaksanaan tindakan.(b)Guru yang melaksanakan PTK, dengan mengamati apa yang sedang dilakukan guru itu sendiri, sekaligus mengamati apa yang dilakukan oleh siswa, dan bagaimana proses berlangsung.4.Refleksi merupakan langkah perenungan, yaitu mengingat kembali kegiatan yang dilakukan oleh guru maupun siswa.III.Metode PenelitianPenelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah guru sekolah dasar peserta Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Kelas Sekolah Dasar yang diselenggarakan di LPMP Jawa Tengah yang berlangsung pada bulan November 2013. Sebagaimana tujuan penelitian, untuk mengetahui pemahamana guru tentang PTKdigunakan instrumenberupates, berupa tes pilihan ganda dengan 4 (empat) pilihan untuk masing-masing pemahamn materi hakekat PTK dan tahapan PTK. Dalam penelitian ini digunakan analisis prosentase, yaitu untuk setiap pertanyaan diberikan nilai dengan formula sebagai berikut.

.Selanjutnya dihitung prosentase pemahaman rata-rata responden.IV.Hasil Penelitian dan Pembahasan4.1Hasil PenelitianHasil untuk pemahaman tentang hakekat dan tahapan PTK masing-masing ditunjukkan pada Tabel 1.Tabel 1. Hasil tes pemahaman tentang hakekat PTKNo.IndikatorNilai(%)

1PelaksanaPTK0

2Tujuan PTK47,5

3Karakteristik PTK dibandingkan dengan non PTK2,5

4Sifat hasil PTK55

5Manfaat PTK bagi siswa7,5

6Metode yang digunakan dalam PTK22,5

7Latar belakang permasalahan dalam PTK42,5

8Latar belakang guru melakukan PTK82,5

9Peran guru dalam PTK ditinjau dari tujuannya65

10Perbedaan PTK dengan penelitian kelas47,5

Tabel 2.Hasil tes pemahaman tentang tahapan PTKNoIndikatorNilai (%)

1Tahapan PTK35

2Hal yang diperhatikan dalam pemilihan masalah65

3Cara pemecahan masalah20

4Tahapan observasi25

5Hal yang dipersiapkan sebelum pelaksanaan tindakan32,5

Nilai rata-rata yang diperoleh oleh seluruh peserta adalah 37 %.4.2PembahasanBerdasarkan hasil analisis tes pemahaman para guru sekolah dasar tentang PTK telah diperoleh bahwa secara rata-rata para guru sekolah dasar hanya memahami 37% tentang hakekat dan tahapan PTK. Secara rinci pemahaman tentang hakekat PTK sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1 diperoleh bahwa pemahaman guru tentang hakekat PTK masih kurang memuaskan. Satu hal yang memprihatinkan, tidak satu pun responden yang menjawab benar ketika diberi pertanyaan tentang siapa pelaksana PTK. Pemahaman yang termasuk dalam kategori memuaskan hanya pada jawaban pertanyaan mengenai latar belakang guru dalam melaksanakan PTK. Pemahaman mengenai pelaksana, karakteristik dan manfaat PTK ternyata jauh dari memuaskan. Selanjutnya untuk pemahaman tahapan PTK, secara rata-rata juga masih kurang memuaskan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman para guru sekolah dasar masih rendah. Padahal menurut Situmorang (2010), pengetahuan terhadap Penelitian Tindakan Kelas sangat diperlukan oleh guru profesional, karena menyangkut kepada penguasaan kompetensi guru sebagai pendidik, peneliti dan pengembang dalam perbaikan pembelajaran.Oleh karena ituhasil penelitian ini memperkuat pendapat Supardi dan Suhardjono (2011) yang menyatakan bahwa berdasarkan laporan PTK yang dilaporkan oleh para guru menunjukkan bahwa penguasaan guru dalam menulis karya tulis, khususnya PTK masih banyak kelemahan. Kelemahan yang dijumpai dalam penulisan PTK antara lain: (a) laporan PTK namun tidak jelas apa, bagaimana dan mengapa kegiatan itu dilakukan, dan tidak jelas bagaimana peran hasil evaluasi dan efleksi sebagai dasar penentuan siklus-siklus berikutnya, (b) laporan PTK, namun hanya laporan pembelajaran biasa, tidak ada hasil tindakan yang meruapakan pembaruan kegiatan yang dilakukan, (c) laporan PTK namun tidak menunjukkan tahapansetiap siklus dan indikator keberhasilannya, dan tidak ada data lengkap setiap siklus.V.Kesimpulan dan SaranBerdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemahaman guru-guru sekolah dasar peserta diklat masih belum memuaskan. Mereka tidak menguasai dengan baik hakekat dan tahapan-tahapan PTK. Hal ini perlu memperoleh perhatian untuk keberhasilan para guru sekolah dasar dalam kaitannya dengan pengembangan profesi guru sekolah dasar. Oleh karena itu para guru sekolah dasar perlu diberikan pelatihan dan pendampingan yang intensif tentang hakekat dan tahapan PTK hingga pelaksanaan PTK.Daftar PustakaManihar, S., 2010.Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Mata Pelajaran Kimia.Penerbit: Universitas Negeri Medan.Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16Tahun 2009 tentangJabatan Fungsional Guru dan Angka KreditnyaSuharsimi Arikunto, 2006.Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action Research) dalambukuPenelitian Tindakan Kelas.Penerbit: Bumi AksaraSuharsimi Arikunto, 2010.Penelitian Tindakan Untuk Guru, Kepala Sekolah danPengawas.Penerbit: Aditya MediaSumini, Th., 2010.Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Profesi Guru, JurnalHistoria Vitae, Vol. 24 No.1, April 2010 (http://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal20Histori20Vitae/vol24no1april2010/PENELITIAN20TINDAKAN20KELAS20Th20sumini.pdf)Supardi dan Suhardjono, 2009.Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit:AndiWikipedia,Penelitian Tindakan Kelas.diunduh tanggal 9 April 2014(http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_tindakan_kelas).