pelanduk jenaka

9

Upload: shinfaani

Post on 25-Oct-2015

2.600 views

Category:

Documents


108 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelanduk Jenaka
Page 2: Pelanduk Jenaka

Hikayat Pelanduk Jenaka

Tuan Syeikh Alam di Rimba telah bertitah bahwa ada suatu bahaya akan menimpa masyarakat binatang yang tinggal di hutan. Kemudian masyarakat binatang berkenaan telah pergi ke sungai Tinam untuk menangkap ikan yang banyak di sana. Namun di sungai berkenaan terdapat seorang raksasa yang menjadi penunggu tempat itu. Sang Beruang, Sang Seladang, Sang Harimau dan Sang Badak tidak berjaya menjaga ikan hasil tangkapan mereka lantaran ancaman raksasa tersebut. Malah Badak yang sudah tewas itu menipu rekan-rekannya dengan mengatakan dirinya cedera karena berlawan dengan raksasa. Sebenarnya luka di badan Badak itu karena tercangkuk onak dan duri ketika berlari menyelamatkan diri daripada raksasa.

Sang Beruang mengatakan bahwa dirinya mampu mengalahkan raksasa dengan mudah. Hakikatnya, Sang Beruang tidak berkemampuan untuk mengalahkan raksasa secara fisik. Akhirnya beliau tewas dan mengaku kalah. Kemudian masyarakat binatang pun meminta pertolongan daripada Pelanduk Jenaka (Syeikh Alam di Rimba). Pelanduk Jenaka meminta tempoh tujuh hari baru beliau hendak berangkat untuk melawan raksasa. Setelah genap tujuh hari, Pelanduk Jenaka pun pergi ke tempat raksasa. Pelanduk Jenaka mengajak masyarakat binatang menangkap ikan sebanyak mungkin. Pelanduk Jenaka pula membuat simpai yang diperbuat daripada rotan.

Pelanduk telah mengarahkan rekan binatang yang lain untuk menyembunyikan diri sementara Pelanduk menunggu ikan yang sedang dimasak. Apabila raksasa datang, Pelanduk pun berbuat helah dan menipu Raksasa menggunakan simpai yang kononnya dapat mengubat masalah sakit-sakit di badan. Akhirnya raksasa terperangkap dengan simpai (diperbuat daripada rotan) yang dipasang dibadannya. Badan raksasa terguling ke tanah. Pelanduk pun mengambil kesempatan mencakar mata raksasa tersebut sehingga buta. Raksasa telah menjerit kesakitan dan jeritan berkenaan telah menyebabkan seluruh masyarakat rimba terkejut. Setelah raksasa dapat dikalahkan, maka amanlah seluruh penduduk rimba dan mereka dapat hidup dengan tenang di sungai Tinam.

Page 3: Pelanduk Jenaka

UNSUR INTRINSIK

Hikayat Pelanduk Jenaka

1) Tema : Kecerdikan binatang yang dapat mengatasi berbagai masalah dalam masyarakat.

2) Latar Tempat : Hutan dan sungai Tinam

(Bukti) : “Tuan Syeikh Alam di Rimba telah bertitah bahwa ada suatu bahaya akan menimpa masyarakat binatang yang tinggal di hutan.”

“Kemudian masyarakat binatang berkenaan telah pergi ke sungai Tinam untuk menangkap ikan yang banyak di sana.”

Suasana : Menegangkan(Bukti) : “Pelanduk pun mengambil kesempatan mencakar

mata raksasa tersebut sehingga buta. Raksasa telah menjerit kesakitan dan jeritan berkenaan telah menyebabkan seluruh masyarakat rimba terkejut.”

Waktu : Pagi hari, siang hari

(Bukti) : “Kemudian masyarakat binatang pun meminta pertolongan daripada Pelanduk Jenaka (Syeikh Alam di Rimba). Pelanduk Jenaka meminta tempoh tujuh hari baru beliau hendak berangkat untuk melawan raksasa. Setelah genap tujuh hari, Pelanduk Jenaka pun pergi ke tempat raksasa. Pelanduk Jenaka mengajak masyarakat binatang menangkap ikan sebanyak mungkin.”

Page 4: Pelanduk Jenaka

3) Alur : Maju Pengenalan

Pelanduk Jenaka mengumumkan bahwa ada suatu bahaya akan menimpa masyarakat binatang yang tinggal di hutan, sehingga masyarakat binatang tidak dapat menangkap ikan di sungai Tinam.

PengembanganMasyarakat binatang pun meminta pertolongan kepada Pelanduk

Jenaka untuk menaklukkan raksasa.

KonflikPelanduk Jenaka meminta tempo tujuh hari baru beliau hendak

berangkat untuk melawan raksasa. Hal ini menimbukan rasa takut dan kekhawatiran bagi masyarakat binatang karena hidup mereka akan terancam keamanannya oleh raksasa.

KlimaksPelanduk Jenaka mengajak masyarakat binatang menangkap ikan

sebanyak mungkin. Pelanduk menunggu ikan yang sedang dimasak, sedangkan rekan-rekannya menyembunyikan diri. Apabila raksasa datang, ia akan menipu raksasa menggunakan simpai yang ia buat dari rotan.

Solusi Akhirnya, raksasa terperangkap dengan simpai yang dipasang

dibadannya. Badan raksasa terguling ke tanah. Pelanduk pun mengambil kesempatan mencakar mata raksasa tersebut sehingga buta.

4) Penokohan Pelanduk Jenaka : Berani, cerdik, bijaksana, jujur Badak : Tidak jujur, sombong Beruang : Takabur, sombong Seladang : Berani, jujur Harimau : Berani, jujur Raksasa : Sombong, angkuh, egois

Page 5: Pelanduk Jenaka

5) Amanat Positif (+) : Sebaiknya kita harus bijaksana dan berusaha dalam

menyelesaikan suatu masalah. Negatif (-) : Jangan bersikap takabur maupun berbohong

terhadap sesama.

6) Sudut Pandang : Orang ketiga serba tahu(Bukti) : Menggunakan kata ganti orang ketiga seperti ia,

Beliau, mereka, dan menggunakan nama pelaku itu sendiri.

“Kemudian masyarakat binatang pun meminta pertolongan daripada Pelanduk Jenaka (Syeikh Alam di Rimba). Pelanduk Jenaka meminta tempoh tujuh hari baru beliau hendak berangkat untuk melawan raksasa.”

7) Gaya Bahasa : Klise dan sukar dimengerti

Page 6: Pelanduk Jenaka

UNSUR EKSTRINSIK

Hikayat Pelanduk Jenaka

Nilai-Nilai yang Terkandung1) Nilai Moral

Terdapat golongan yang bersikap tak a bu r . Dalam cerita ini, Sang Beruang sangat takabur dan mengatakan bahwa dirinya mampu mengalahkan raksasa dengan mudah. Hakikatnya, Sang Beruang tidak berkemampuan untuk mengalahkan raksasa secara fisik. Akhirnya beliau tewas dan mengaku kalah.

Terkadang seseorang bersikap tidak jujur terhadap diri sendiri dan r e kan sesamanya. Perkara ini dapat dibuktikan berdasarkan sikap Badak yang telah mengalami cedera. Badak mengatakan ia mengalami cedera karena melakukan perlawanan dengan raksasa. Hal tersebut sebenarnya sangat tidak masuk akal dan dianggap tidak mungkin terjadi oleh rekan-rekannya.

Seringkali bertindak dengan cara yang salah . Mereka tidak menggunakan karunia yang diberikan oleh Tuhan, yaitu kelebihan akal yang ada pada diri mereka. Masyarakat binatang dalam cerita ini diselubungi rasa takut yang besar. Apabila berjumpa raksasa, mereka segera melarikan diri tanpa berpikir panjang. Akibatnya mereka mengalami kecederaan dan kesukaran dalam mengatasi masalah dalam masyarakatnya.

2) Nilai Budaya Selalu melakukan rutinitas maupun pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Contohnya, rutinitas sehari-sehari masyarakat binatang ialah menangkap ikan di sungai Tinam untuk dimakan.

3) Nilai Sosial P erlu berkerjasama dengan sesama ahli masyarakat . Mufakat yang

diamalkan oleh masyarakat binatang dalam cerita ini begitu baik. Mereka memberikan peranan kepada setiap anggota masyarakat yang ada.

Page 7: Pelanduk Jenaka

Pelanduk juga bijaksana dalam mengarahkan rekan-rekannya supaya dapat melaksanakan tugas masing-masing ketika hendak memerangkap raksasa.

KepengaranganAnonim