pedoman - repositori institusi kementerian pendidikan dan...
TRANSCRIPT
PEDOMAN
UJI KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA
PengarahDadang SunendarHurip Danu Ismadi
Emi Emilia
Ketua
Gufran Ali Ibrahim
Wakil Ketua
Sugiyono
Sekretaris
Fairul Zabadi
AnggotaDora Amalia, Maryanto, Margiyati, Januar, Abdul Khak,Atikah Solihah, Sri Kusuma Winahyu, Ovi Soviaty Rivay
Pembantu Umum
Sun'an Yohanto, Elvi Suzanti, Triwulandari, Nur Azizah,Joke Sugiarto, Kity Karenisa, Riswanto, Muhamad Sanjaya
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
PERPUSTAKAAN
BADAN BAHASA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Edisi Pertama Tahun 2016
Klaslfikasi
PERPUSTAKAAN : Penaarah!ADAH PENOEMBAWGAN BAHASA DAN PERBUKUAI
Hurip Danu IsmadiEmi Emilia
No. tnduk
Tgl.
Ttd. Ketua
Gufran Ali Ibrahim
Wakil Ketua
Sugiyono
Sekretaris
Fairul Zabadi
Anggota
Dora Amalia, Maiyanto, Margiyati, Januar, Abdul Khak,Atikah Solihah, Sri Kusuma Winahyu, Ovi Soviaty Rivay
Pembantu Umum
Sun'an Yohanto, Elvi Suzanti, Triwulandari, Nur Azizah,Joko Sugiarto, Kity Karenisa, Riswanto, Muhamad Sanjaya
Katalog dalam Terbitan (KDT)
PB
499.218
FED Pedoman Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia/Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
v,87 him. 21 cm
ISBN 978-979-069-264-0
1. Bahasa Indonesia-Kemampuan Bahasa
2. Bahasa Indonesia-Pedoman
KATA PENGANTAR
Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa nasional dan
bahasa negara sebagaimana tercantum di dalam UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam
peijalanannya, bahasa Indonesia telah bergerak menuju
bahasa yang modem. Hal itu salah satunya ditunjang
dengan keberadaan Tata Bahasa Baku Indonesia (TBBI),
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), serta tes
kemahiran yang disebut dengan Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia (UKBI). Di samping itu, jumlah
penutur bahasa Indonesia, baik di dalam maupun di luar
negeri, seiring dengan peijalanan waktu, tumt
menunjang perwujudan bahasa Indonesia sebagai
bahasa modem.
Sebagai standar kemahiran yang telah diakui
keberadaannya secara hukum dan keilmuan, banyak
pihak memerlukan dan berkepentingan dengan UKBI.
Penutur jati dan penutur asing bahasa Indonesia sama-
sama memanfaatkan UKBI untuk mengetahui tingkat
kemahirannya dalam berbahasa Indonesia. Agar
kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dengan baik dalam
kualitas dan kuantitas, berdirilah tempat-tempat uji
yang memfasilitasi para peserta uji tersebut. Agar tempat
uji tersebut dapat melaksanakan pengujian sesuai
dengan ketentuan, perlu disusun tata kelola dan
prosedur operasional standar UKBI yang mempakan
instmmen untuk menguji stsindar kemahiran berbahasa
Indonesia. Buku Pedoman Uji Kemahiran Berbahasa
iCi,
Indonesia yang telah disusun oleh Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa diharapkan dapat menjawab
kebutxihan tersebut.
Pedoman ini dapat terwujud dengan baik atas
keija sama berbagai pihak. Untuk itu, ucapan terima
kasih saya sampaikan atas partisipasi berbagai pihak
hingga buku ini dapat disusun dan diterbitkan. Semoga
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, memberikan jalan bagi
bahasa Indonesia agar dapat terns berkembang dan
digunakan secara intemasional.
Jakarta, Agustus 2016
Dadang SunendarKepala BadanPengembangan danPembinaan Bahasa
DAFTAR ISI
HALAMAN
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II STANDAR KEMAHIRAN
BERBAHASA INDONESIA 6
BAB III MATERI DAN MEDIA UKBI 17
BAB IV TATA KELOLA UKBI 33
BAB V PENILAIAN, PENGOLAHAN, DAN
PEMBERIAN SERTIFIKAT 63
BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI 65
BAB VII PENUTUP 66
LAMPIRAN 67
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
nasional dan bahasa resmi negara. Dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai sarana pemersatu berbagai
suku bangsa dan sebagai sarana komunikasi
antardaerah dan antarbudaya daerah. Sementara itu,
dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi negara,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi
kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, bahasa
komunikasi tingkat nasional, bahasa media massa, serta
bahasa pengembangan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan kedudukan seperti
itu, bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat
penting dan strategis dalam memfasilitasi proses
kemajuan bangsa Indonesia.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bsihasa
negara dan sebagai bahasa nasional merupakan cita-cita
pendiri bangsa. Generasi penerus bangsa terus berusaha
untuk menempatkan bahasa Indonesia sesuai dengan
keduduksinnya dan berusaha mewujudkan cita-cita
pendiri bangsa tersebut. Beberapa perangkat
kebahasaan mengalami penyesuaian dengan kebutuhan
pengguna bahasa Indonesia melalui konvensi pakar dan
1
penelitian. Perkembangan dan pengembangan bahasa
Indonesia telah menunjukkan bahwa bahasa Indonesia
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna
sebagai bahasa ilmu pengetahuan, bahasa pergaulan,
dan bahasa kekerabatan. Adanya slogan utamakan
bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai
bahasa asing di kalangan pengguna jati bahasa
Indonesia merupakan salah satu upaya untuk lebih
menguatkan kedudukan bahasa Indonesia.
Seiring dengan itu, perkembangan bahasa
Indonesia hams pula sejalan dengan perkembangan
bahasa-bahasa lain di dunia. Perkembangan bahasa
Indonesia saat ini telah mencapai era bam dengan
ditetapkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta
Lagu Kebangsaan. Di dalam undang-undang tersebut
diatur peran dan fUngsi bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi negara. Selain itu, disebutkan pula tentang
penggunaan, pengembangan, pembinaan, dan
pelindungan bahasa Indonesia.
Dalam pergaulan internasional, Indonesia memiliki
posisi tawar yang cukup tinggi mengingat negara
Indonesia mempakan destinasi investasi dan industri.
Posisi tawar tersebut berimplikasi pada penggunaan
bahasa Indonesia oleh penutur asing, baik yang berada
di Indonesia maupun di luar negeri. Hal itu ditunjukkan
oleh berkembangnya lembaga penyelenggara pengajaran
bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) di dalam
negeri dan di luar negeri. Perkembangan itu hams
ditangkap sebagai peluang dan tantangan.
Perkembangan itu menjadi peluang bagi bangsa
Indonesia untuk berdiplomasi dalaim berbagai ranah
dengan memanfaatkan bahasa Indonesia sehingga
negara Indonesia lebih memiliki nilai dalam hubungan
regional dan intemasional. Perkembangan itu juga
menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk
menunjukkan kualitas bahasa Indonesia sebagai bahasa
yang mudah dipelajari dan mampu menjadi bahasa
pengetahuan bagi penutumya.
Untuk meningkatksin peran dan kedudukan bsihasa
Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
mengembangkan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia
(UKBI). Pengembangan UKBI sebagai alat uji diiringi
dengan fungsinya untuk mengukur kemahiran penutur
bahasa Indonesia, baik penutur yang merupakan warga
negara Indonesia maupun warga negara asing. Untuk
itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
memberikan layanan berupa pengujian UKBI kepada
masyarakat yang memerlukannya. Pengujian UKBI
dikoordinasi dan/atau dilaksanakan oleh Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Pusat
Pembinaan.Selain itu, pengujian UKBI juga dilaksanakan
oleh Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi
Kebahasaan , Balai dan Kantor Bahasa selaku Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa serta lembaga atau instansi yang
telah menjadi Tempat Uji Kemahiran Berbahasa
Indonesia (TUKBI). Untuk mendukung hal tersebut,
diperlukan sebuah pedoman pelaksanaan pengujian
UKBI.
B. Landasan Hukum
Landasan hukum pelaksanaan pengujian UKBI ini
mengacu pada peraturan perundang-undangan berikut
ini.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Pengembangan, Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa
dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi Bahasa
Indonesia;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
5. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
152/U/2003 tentang Uji Kemahiran Berbahasa
Indonesia; dan
6. Surat Pendaftaran Ciptaan Kementerian Hukum dan
HAM Nomor 023993 dan 023994 tertanggal 8 Januari
tahun 2004 dan telah diperbarui pada tahun 2011
atas nama Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa.
C. Tujuan
Pedoman Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia disusun
untuk
1. memberi informasi tentang alat uji bagi penutur
bahasa Indonesia, baik calon peserta, pengajar bahasa
Indonesia, maupun peyelenggara UKBI;
2. menjadi acuan tentang tata cara pelaksanaan
pengujian UKBI yang dilaksanakan oleh TUKBI; dan
3. menjadi acuan tentang organisasi TUKBI dan prosedur
pendiriannya.
D. Manfaat
Pedoman ini bermanfaat bagi penanggung jawab,
pengelola, dan pengguna untuk mengenal lebih dalam
tentang UKBI. Selain itu, pedoman ini juga menjadi
acuan penyelenggaraan UKBI bagi instansi yang
ditunjuk atau TUKBI.
BAB II
STANDAR
KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA
Sebagai sebuah bahasa modem, standar kemahiran
berbahasa Indonesia telah ditetapkan. Untuk
mengetahui tingkat kemahiran berbahasa seorang
penutur bahasa, dibutuhkan sebuah alat. Untuk
mengetahui tingkat kemahiran itulah, pemerintah
Republik Indonesia melalui Badan Pengembangsin dan
Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mengembangkan sebuah alat uji kemahiran
berbahasa bemama Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia
(UKBI).
UKBI adalah instmmen uji yang digunakan untuk
mengukur kemahiran berbahasa Indonesia penutur
bahasa Indonesia, baik penutur asli/jati maupun
penutur asing, dalam penggunaan bahasa Indonesia
ragam lisan dan tulis. Soal-soal di dalam UKBI disusun
berdasarkan tingkat performansi seseorang dalam
serangkaian kemahiran berbahasa dengan tujuan yang
telah dimmuskan dengan baik. Dengan menjawab soal-
soal UKBI, peringkat kemahiran berbahasa seseorang
aksin diketahui. Pemeringkatan kemahiran berbahasa
Indonesia dimmuskan sebagai berikut.
PERINGKAT PREDIKAT SKOR
Istimewa 725—800
II Sangat Unggul 641—724
III Unggul 578—640
IV Madya 482—577
V Semenjana 405—481
VI Marginal 326—404
VII Terbatas 251—325
Tabel 1 Pemeringkatan Standar Kemahiran BerbahasaIndonesia
Peringkat seorang peserta uji diketahui melalui
skor yang dicapainya setelah mengikuti UKBI. Setlap
tingkat kemahiran diberi predikat yang berbeda. Berikut
ini deskripsi setiap predikat dalam kemahiran berbahasa
Indonesia.
A. Peringkat I: Istimewa (Skor 725—800)
Deskripsi
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki
kemahiran yang sempuma dalam berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun
tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan tidak
memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk keperluan
personal, sosial, keprofesian, dan keilmiahan.
Penjelas
1. Peserta uji memiliki kemampuan menganalisis
informasi faktual, konseptual, dan prosedural dalam
wacana lisan dan tulis dalam berbagai ranah
komunikasi, terutama komunikasi yang dibutuhkan
dalam kehidupan profesional dan akademik.
2. Peserta uji memiliki pemahaman kaidah bahasa
Indonesia yang balk untuk keperluan keilmiahan.
3. Peserta uji mampu menangkap dengan baik gagasan
dari berbagai bacaan yang menggunakan kalimat
kompleks dan kosakata yang sulit serta bervariasi.
4. Peserta dengan predikat ini mampu menyimpulkan
wacana, baik dialog, monolog, maupun bacaan secara
detail serta mampu merefleksikan gagasan dalam
bentuk wacana lisan dan tulis dengan baik.
5. Peserta dapat memahami tujuan penulisan wacana
dengan baik serta mengungkapkannya kembali, baik
lisan maupun tulis, dengan penggunaan parafrasa
yang beragam.
6. Peserta uji secara umum siap mengungkapkan
kemahiran berbahasanya secara lisan dan tulis.
B. Peringkat II: Sangat Unggul (Skor 641—724)
Deskripsi
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki
kemahiran yang sangat tinggi dalam berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan
maupun tulis. Dengan kemahiran ini yang bersangkutan
tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk
keperluan sintas, sosial, dan keprofesian. Untuk
kepentingan akademik yang kompleks, yang
bersangkutan masih memiliki kendala.
PERPUSTAKAAN
BADAN BAHASA
KEMLSTERIAN PENDlOlKAN DAN KEBUDAYAAN
Penjelas
1. Peserta uji memiliki kemampuan untuk mengevaluasi
dan menganalisis informasi faktual, konseptual, dan
prosedural di dalam wacana lisan dan tulis.
2. Peserta uji memahami kaidah bahasa Indonesia untuk
keperluan keilmiahan dengan cukup baik.
3. Peserta uji mampu menangkap gagasan dari berbagai
bacaan yang menggunakan kalimat kompleks dan
kosakata yang sulit dan bervariasi. Akan tetapi, ia
masih memiliki kendala dalam pengungkapan gagasan
secara tulis maupun lisan dengan menggunakan
parafrasa
4. Peserta uji mampu menyimpulkan dengan benar dan
baik wacana lisan dan tulis.
5. Peserta uji memahami struktur yang benar dan
kosakata yang tepat dalam wacana lisan dan tulis.
6. Peserta uji mampu merefleksikan gagasan di dalam
wacana dengan cukup baik. Akan tetapi, kadang-
kadang ia masih salah ketika menyimpulkan wacana
yang kompleks untuk keilmiahan.
C. Peringkat III: Unggul (Skor 578—640)
Deskripsi
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki
kemahiran yang sangat memadai dalam berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan
maupun tulis. Dengan kemahiran ini, yang bersangkutan
tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk
keperluan sintas dan sosial. Peserta juga tidak
i
terkendala dalam berkomunikasi untuk keperluan
keprofesian, baik keprofesian yang sederhana maupun
kompleks.
Penjelas
1. Peserta uji memiliki kemampuan untuk menganalisis
informasi faktual, konseptual, dan prosedural dalam
kehidupan profesional dan keilmiahan tingkat rendah.
2. Peserta uji memahami kaidah bahasa Indonesia yang
umum digunakan untuk keperluan keprofesian dan
keilmiahan dengan cukup baik sehingga mampu
mengungkapkan gagasan, baik secara lisan maupun
tulis.
3. Peserta uji mampu menangkap gagasan dari berbagai
bacaan yang menggunakan kalimat dengan struktur
yang cukup kompleks.
4. Peserta uji cukup memahami hubungan antargagasan
di dalam wacana yang cukup kompleks dengan baik.
5. Ketika memahami wacana dengan struktur yang
kompleks serta pilihan kosakata yang bervariasi,
peserta uji masih mengalami kendala. Peserta uji
dengan predikat ini mampu menjdmpulkan wacana,
baik berupa dialog, monolog, maupun bacaan,
sekalipun simpulannya tidak selalu benar.
6. Peserta uji dapat memahami tujuan penulisan wacana
dengan baik. Pengungkapan kembali informasi dari
wacana masih hams dibantu dengan pola-pola yang
telah diketahui dari wacana atau kalimat pemancing
yang terdapat di dalam soal.
D. Peringkat IV: Madya (Skor 482—577)
Deskripsi
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki
kemahiran yang memadai dalam berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia, balk lisan maupun
tulis. Dengan kemahiran ini, yang bersangkutan mampu
berkomunikasi untuk keperluan sintas dan
kemasyarakatan dengan baik, tetapi masih mengalami
kendala dalam hal keprofesian yang kompleks.
Penjelas
1. Peserta uji memiliki kemampuan untuk memahami
informasi faktual, konseptual, dan prosedural dalam
wacana lisan dan tulis dalam kehidupan sosial dan
profesional.
2. Peserta uji kadang-kadang dapat mengevaluasi
informasi.
3. Peserta uji memiliki pemahaman yang baik terhadap
kaidah bahasa Indonesia untuk keperluan sosisd.
4. Peserta uji mampu menangkap dengan baik gagasan
pada wacana yang menggunakan struktur kalimat dan
kosakata yang tingkat kesulitannya sedang.
5. Peserta uji mampu mengungkapkan kembali informasi
yang terdapat di dalam wacana dengan struktur dan
kosakata yang tingkat kesulitannya sedang.
6. Peserta uji mengalami kesulitan untuk menyimpulkan
wacana yang struktur dan kosakatanya kompleks.
Akan tetapi, ia masih mampu memahami hubungan
antargagasan pada wacana yang cukup kompleks.
E. Peringkat V: Semenjana (Skor 405—481)
Deskripsi
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki
kemahiran yang cukup memadai dalam berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia, balk lisan
maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan
keilmiahan, yang bersangkutan sangat terkendala.
Untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang
kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala,
tetapi tidak terkendala untuk keperluan keprofesian dan
kemasyarakatan yang tidak kompleks.
Penjelas
1. Peserta uji memiliki kemampuan untuk mengingat
dan memahami informasi faktual dalam wacana lisan
dan tulis dalam kehidupan sosial di masyarakat.
2. Peserta uji hanya dapat memahami sebagian
informasi konseptual dan prosedural dalam wacana
yang sederhana.
3. Peserta uji cukup baik dalam memahami kaidah
bahasa Indonesia untuk keperluan sosial, sekalipun
sesekali masih mengalami kendala.
4. Peserta uji mampu menangkap dengan baik gagasan
pada wacana yang menggunakan struktur kalimat dan
kosakata yang sederhana.
5. Peserta uji memahami hubungan antargagasan dalam
wacsina yang sederhana.
12
6. Peserta uji dapat mengungkapkan kembali secara
lisan dan tulis informasi yang terdapat di dalam
wacana yang sederhana.
F. Peringkat VI: Marginal (Skor 326—404)
Deskripsi
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki
kemahiran yang tidak memadai dalam berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan
maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan
kemasyarakatan yang sederhana, yang bersangkutan
tidak mengalami kendala. Akan tetapi, untuk keperluan
kemasyarakatan yang kompleks, yang bersangkutan
masih mengsdami kendala. Hal itu berarti yang
bersangkutan belum siap berkomunikasi untuk
keperluan keprofesian, apalagi untuk keperluan
keilmiahan.
Penjelas
1. Peserta uji memiliki kemampuan untuk mengingat
dan memahami informasi faktual dalam wacana lisan
dgin tulis di dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peserta uji memiliki pemahaman yang rendah
terhadap informasi konseptual dan prosedural.
3. Peserta uji hanya dapat memahami informasi ketika
informasi diungkapkan dengan struktur kalimat dan
pilihan kata sama persis dengan wacana.
13
4. Peserta uji memahami hubungan antargagasan dalam
wacana yang struktur dan kosakatanya sangat
sederhana.
5. Peserta uji memahami kaidah bahasa Indonesia untuk
keperluan sehari-hari yang sederhana.
6. Peserta uji dapat mengungkapkan gagasan secara
tulis atau lisan dengan struktur dan pilihan kata yang
lazim dan sederhana.
G.Peringkat VII: Terbatas (Skor 251—325)
Deskripsi
Predikat ini menunjukkan bahwa peserta uji memiliki
kemahiran yang sangat tidak memadai dalam
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia,
baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini peserta
uji hanya mampu berkomunikasi untuk keperluan
sintas. Pada saat yang sama, predikat ini juga
menggambarkan potensi yang bersangkutan dalam
berkomunikasi masih sangat besar kemungkinannya
untuk ditingkatkan.
Penjelas
Peserta uji memiliki kemampuan untuk mengingat
informasi faktual dalam wacana lisan dan tulis yang
ditemui dalam kehidupan sehari-hari dalam bahasa
Indonesia.
1. Peserta uji sesekali mampu memahami informasi
faktual dengan baik. Peserta uji memiliki pemahaman
yang terbatas terhadap kaidah bahasa Indonesia
untuk keperluan sehari-hari.
2. Peserta uji dapat mengungkapkan gagasan, balk lisan
maupun tulis, dalam situasi dan kondisi yang dikenal
secara terbatas.
3. Peserta uji menguasai kosakata yang ada di sekitamya
sesuai dengan kebutuhan dasar hidupnya.
4. Peserta uji kadang-kadang masih terkendala dalam
memahami gagasan dan hubungan antargagasan,
meskipun gagasan itu terdapat dalam wacana yang
mudah dan sederhana.
Standar kemahiran berbahasa Indonesia bagi
penutur jati ditentukan berdasarkan tingkat
kebutuhannya dalam berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia, Berdasarkan klasifikasi baku jabatan
Indonesia terdapat sepuluh tingkatan jabatan
profesional, yaitu (1) TNI/POLRI, (2) manajer, (3)
profesional, (4) teknisi/asisten ahli, (5) tenaga tata
usaha, (6) tenaga usaha jasa dan penjualan, (7) pekeija
terampil pertanian, kehutanan, dan perikanan, (8)
pekeija pengolahan dan kerajinan, (9) operator dan
perakit, serta (10) pekeija kasar. Kemahiran berbahasa
Indonesia untuk kelompok-kelompok jabatan tersebut
secara spesifik telah ditentukan oleh Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Khusus untuk
kelompok profesional, yaitu jabatan guru Bahasa
Indonesia, kemahiran minimal yang disyaratkan adalah
unggul.
I
Berkaitan dengan pemanfaatan UKBI sebagai salah
satu penentu standar kemahiran berbahasa bagi penutur
asing yang akan menjadi warga negara Indonesia dan
standar kemahiran bagi penutur asing yang akan belajar
atau bekeija di Indonesia sebagaimana yang tercantum
di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014,
berikut ini adalah standar kemahiran berbahasa bagi
penutur asing.
NO PENUTUR ASING
STANDAR
MINIMAL
KEMAHIRAN
BERBAHASA
1 Belajar di Indonesia Semenjana
2 Bekerja di Indonesia di bidangsosial, pendidikan, dan penelitian
Unggul
3 Bekerja di Indonesia di bidangumum
Semenjana
4 Akan menjadi warga negaraIndonesia
Unggul
(Sumber: 1) Rata-rata hasil UKBI orang asing, mahasiswa, dan karyawan,
tahun 2005—2015; 2) Peserta penyetaraan hasil lokakarya kemahiran
berbahasa Indonesia tahun 2015)
Tabel 2 Standar Kemahiran Berbahasa bagi Penutur Asing
Berikut ini konversi peringkat UKBI, Common
European Framework of Reference (CEFR), dan Standar
Kemahiran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
UKBICEFR BIPA Kriteria Penutur Keterangan
Perinqkat Predikat Skor
I Istimewa 725—800 C2+ BIPA 7Penutur Setnpurna{excellent user)
Penutur Jati dan
Penutur Asing
II Sangat Unggul 641—724 C2 BIPA 6Penutur Mahir
{ProficientSpeaker)
Penutur Jati dan
Penutur Asing
III UnqquI 578—640 C1 BIPA 5
IV Madya 482—577 B2 BIPA 4Penutur Mandiri
{IndependentSpeaker)
Penutur Jati dan
Penutur Asing
V Semeniana 405—481 81 BIPA 3
VI Marginal 326—104 A2 BIPA 2 Penutur Dasar
{Basic Speaker)
Penutur Jati dan
Penutur Asing
VII Terbatas 251—325 A1 BIPA 1
VIII-
0-250 •
Penutur Asing(kondisi prawicara)
(Sumber: Hasil lokakarya BIPA tahun 2016)
Tabel 3 Konversi antara UKBI dan CEFR
•>C7-
BAB 111
MATBRl DAN MEDIA UKBl
A. Materi UKBI
1. Ranah Materi UKBI
Materi UKBI bersumber dari penggunaan bahasa
Indonesia secara nyata dalam penggunaan bahasa
Indonesia sehari-hari dari berbagai ranah penggunaan
bsihasa. Materi UKBI diambil dari penggunaan bahasa
Indonesia dari berbagai ranah, yaitu ranah komunikasi,
ranah bidang ilmu, ranah dimensi kognitif, dan ranah
dimensi pengetahuan.
a. Ranah Komunikasi
1) Ranah Komunikasi Wacana Sintas
Wacana atau kutipan wacana memperlihatkan
kesadaran berkomunikasi untuk kepentingan
personal di tempat umum.
2) Ranah Komunikasi Wacana Sosial
Wacana sosial memperlihatkan gambaran tentang
kesadaran berkomunikasi untuk kepentingan
interpersonal. Dengan wacana sosial, sekurang-
kurangnya peserta uji dapat memahami bagaimana
menjalin komunikasi dengan orang lain dalam
rangka menjalin kerja sama, mengungkapkan
kepedulian, dan mengungkapkan gagassin dalam
meningkatkan hubungan.
3) Ranah Komunikasi Wacana Vokasional
Wacana vokasional memperlihatkan kesadaran
berkomunikasi mengenai perilaku produktif.
Misalnya, menceritakan proses, urutan langkah-
langkah, ciri-ciri, dan kiat melakukan sesuatu yang
bersifat produktif.
4) Ranah Komunikasi Wacana Akademik
Wacana akademik memperlihatkan gambaran
tentang kesadaran berkomunikasi mengenai
perilaku keilmiahan untuk pengembangan ilmu dsin
pengetahuan, misalnya mengenai temuan ilmiah
atau laporan iptek.
b. Ranah Bidang Ilmu
Materi UKBI merujuk pada berbagai ranah bidang ilmu.
Pada hakikatnya, setiap bidang ilmu dapat digunakan
sebagai bahan wacana UKBI.
c. Ranah Dimensi Kognitif
Dimensi kognitif memuat tingkat kognitif dari Bloom
yang dapat dipetakan ke dalam soal uji, yaitu mengingat,
memahami, menganalisis, dan mengevaluasi. Ketika
megambil baterai uji lengkap, peserta juga diuji dalam
mencipta wacana tulis dan lisan.
d. Ranah Dimensi Pengetahuan
Dimensi pengetahuan yang termuat di dalam soal terbagi
atas tiga bentuk, yaitu pengetahuan faktual, konseptual,
dan prosedural.
2, Perwujudan Ranah dalam Materi Soal
Ranah komunikasi, ranah bidang ilmu, ranah dimensi
kognitif, dan ranah dimensi pengetahuan diwujudkan
dalam materi UKBI. Materi UKBI meliputi empat
keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan
mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Selain
itu, UKBI juga berisi materi tentang kaidaih bahasa.
Kelima materi tersebut diejawantahkan ke dalam lima
seksi pengujian, yaitu Seksi I Mendengarkan, Seksi II
Merespons Kaidah, Seksi III Membaca, Seksi IV Menulis,
dan Seksi V Berbicara.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia lisan, UKBI
mengukur keterampilan aktif reseptif peserta uji dalam
kegiatan mendengarkan dan mengukur keterampilan
aktif produktif peserta uji dalam kegiatan berbicara.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia tulis, UKBI
mengukur keterampilan aktif reseptif peserta uji dalam
kegiatan membaca dan mengukur keterampilan aktif
produktif peserta uji dalam kegiatan menulis.
Soal untuk keterampilan mendengarkan dan
membaca dipetakan ke dalam kisi-kisi berdasarkan
dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan dari beragam
bidang ilmu pengetahuan. Soal juga akan berkaitan
dengan teks yang dipilih sesuai dengan ranah
komunikasi yang dirujuk di dalam dialog, monolog, dan
bacaan.
Selain menekankan pengukuran terhadap empat
keterampilan mikrobahasa tersebut, UKBI juga
mengukur pengetahuan peserta uji dalam penerapan
19
kaidah bahasa Indonesia {ejaan, bentuk dan pilihan
kata, serta kalimat). Pengukuran penerapan kaidah
tersebut terdapat dalam Seksi II (Merespons Kaidah).
Berikut ini materi UKBI, jumlah seal, dan waktu yang
diperlukan.
SeksiJumlah
SoalWaktu Keterangan
SEKSI I
(Mendengarkan)40 butir
soal
30
menit
Wacana lisan dalam
bentuk 4 dialog dan 4monolog. Setiap dialogdan monolog terdiri atas5 butir soal.
Seksi II
(MeresponsKaidah)
25 butir
soal
20
menit
Soal teitulis berupakalimat yang diresponspeserta dengan memilihopsi pengganti untukbagian yang salah.
Seksi III
(Membaca)40 butir
soal
45
menit
Wacana tulis berjumlah5 wacana. Setiapwacana terdiri atas 8
butir soal.
Seksi IV
(Menulis)1 butir
soal
30
menit
Soal tertulis berupapermintaan untukmempresentasikangambar/ diagram / tabelke dalam wacana tulis
200 kata.
Seksi V
(Berbicara)1 butir
soal
15
menit
Soal tertulis berupapermintaan untukmempresentasikangambar / diagram / tabelke dalam wacana lisan
selama 5 menit
persiapan dan 10 menitpresentasi.
Jumlah
Seksi 1—3
105
butir
soal
95 menit
Seksi 1—4
106
butir
soal
125 menit
Jumlah
Seksi 1—5
107
butir
soal
140 menit
Tabel 4 Materi UKBI
20
Berikut ini deskripsi materi kemahiran berbahasa
Indonesia.
a. Deskripsi Seksi I (Mendengarkan)
Seksi I (Mendengarkan) adalah tahapan uji dalam
UKBI untuk menguji kemahiran mendengarkan.
Kepada peserta diperdengarkan dialog dan monolog.
Saat mendengarkan, peserta melihat butir soal pada
buku uji. Jika sudah menentukan jawaban yang
dianggap benar, peserta menandai jawaban pada
lembar jawaban komputer (LJK).
b. Deskripsi Seksi II (Merespons Kaidah)
Seksi II (Merespons Kaidah) adalah tahapan uji dalam
UKBI untuk melihat respons peserta uji terhadap
kesalahan penggunaan kaidah bahasa Indonesia.
Setiap butir soal pada seksi ini mengandung dua
bagian yang bercetak tebal dan bergaris bawah.
Peserta diminta merespons dua bagian tersebut.
Bagian yang salah diganti dengan opsi jawaban di
bawahnya, sedangkan bagian yang sudah benar
diabaikain.
c. Deskripsi Seksi III (Membaca)
Seksi III (Membaca) adalah tahapan uji dalam UKBI
untuk menguji kemahiran membaca. Peserta diminta
membaca lima buah teks di dalam buku uji. Setiap
teks mewakili ranah komunikasi tertentu. Misalnya,
ranah komunikasi yang paling dasar untuk
kebertahanan hidup terdapat pada teks pertama.
d. Deskripsi Seksi IV (Menulis)
Seksi IV (Menulis) adalah tahapan uji dalam UKBI
untuk menguji kemahiran penutur bahasa Indonesia
dalam menyampaikan gagasan secara tertulis dengan
teknik terbimbing. Pada setiap seal menulis terdapat
kalimat pemancing (pemyataan) dan gambar, diagram,
atau tabel yang mendukung informasi yang terdapat
di dalam kalimat pemancing (pemyataan). Peserta uji
diminta menguraikan dan mengembangkan kalimat
pemancing (pemyataan) serta gambar yang terdapat di
dalam seal ke dalam tulisan sepanjang 200 kata.
e. Deskripsi Seksi V (Berbicara)
Seksi V (Berbicara) adalah tahapan uji dalam UKBI
untuk menguji kemahiran berbicara penutur bahasa
Indonesia dalam menyampaikan gagasan secara lisan.
Pada setiap soal berbicara terdapat kalimat pemancing
(pemyataan) dan gambar, skema, atau bagan yang
mendukung informasi yang terdapat di dalam kalimat
pemancing (pemyataan). Peserta uji diminta
menguraikan dan mengembangkan kalimat
pemancing (pemyataan) serta gambar ke dsdam
wacana lisan selama 10 menit.
Satu paket soal lengkap terdiri atas lima seksi.
Setiap seksi terdiri atas soal-soal. Bentuk soal Seksi I
sampai Seksi III berbeda dengan Seksi IV dan Seksi V.
Sosil UKBI pada Seksi I (Mendengarkan), Seksi II
(Merespons Kaidah), serta Seksi III (Membaca) disusun
dalam bentuk soal pilihan ganda dengan empat pilihan
jawaban. Soal Seksi IV dan Seksi V berbentuk
presentasi.
Kelima materi uji kemahiran berbahasa Indonesia
disajikan dalam satu paket soal yang dikembangkan oleh
Pusat Pengembangan dan Pelindungan. Paket soal
tersebut dikembangkan dengan standar nasional
sehingga penyusunannya melalui pembakuan.
Dalam satu waktu pelaksanaan pengujian berbasis
kertas, peserta uji menerima paket soal yang sama. Akan
tetapi, dalam pengujian UKBI Daring, paket soal yang
diterima oleh peserta berbeda-beda dengan sistem acak.
Aplikasi UKBI akan mengacak soal yang terdapat di
dalam bank soal sehingga dapat diakses dalam berbagai
paket soal.
Pengembangan soal dilakukan secara terus-
menerus untuk menjamin ketersediaan bank soal yang
memadai yang dipakai dalam pengujian. Dalam kerangka
itu, perlu juga ditetapkan sistem pemantauan pemakaian
paket soal. Paket soal yang diketahui hilang atau diduga,
karena satu atau lain hal, tidak teijamin kerahasiaannya
atau sudah jenuh masa paikainya hams dikeluarkan dari
bank soal untuk dijadikan sebagai latihan bagi
masyarakat secara umum.
B. Media Pengujian UKBI
Media pengujian UKBI ada dua, yaitu kertas dan daring.
UKBI daring terbagi atas UKBI dalam jejaring komputer
dan UKBI dalam jejaring internet. Terdapat beberapa
perbedaan dalam hal bentuk sajian soal dan
perlengkapan yang dibutuhkan dalam menjalankan tes
dengan tiap media tersebut.
1. UKBI Berbasis Kertas
UKBI berbasis kertas adalah pengujian yang dilakukan
secara mamual. Dalam pengujian ini peserta menerima
buku uji dan menjawab soal-soal di atas kertas yang
disebut lembar jawaban komputer (LJK) dengan
menggunakan pensil 2B.
2. UKBI Daring Berbasis Komputer
UKBI daring berbasis komputer terdiri atas modul-modul
aplikasi yang tergabung dalam sistem pengujian UKBI
dengan menggunakan jaringan komputer dalam satu
area jaringan LAN yang digunakan oleh TUKBI dalam
rentang waktu tertentu sesuai dengan jadwal pengujian.
Soal berada di dalam jaringan komputer yang
sebelumnya telah diunduh dari laman UKBI atau
diberikan secara langsung oleh Pusat Pengembangan dan
Pelindungan. Hasil uji peserta terekam di dalam
komputer. Hasil uji Seksi I—III dapat secara langsung
diolah di dalam sistem komputer sehingga setelah selesai
pengujian, peserta uji dapat mengetahui secara langsung
pada peringkat (predikat) mana ia berada.
Ada empat paket modul yang disiapkan dalam UKBI
daring, yaitu modul aplikasi informasi, modul informasi,
modul aplikasi server, dan modul aplikasi klien.
a. Modul Aplikasi Informasi
Aplikasi informasi menyajikan informasi mengenai
UKBI yang dapat diakses oleh semua pengunjung
laman. Aplikasi informasi tersebut berisi
1) Beranda
2) Sekilas UKBI
3) Materi uji
4) Pengujian
5) Sertifikat
6) Berita
7) Galerl Foto
8) Pendaftaran
9) Hubungi kami
I MS TmuanTCMI
unduh
rnA KCMAXtRAN
lEIBAHASA IK[>OMU[A
IIRDASAIKAN UKII
S«lama< Daung ei Situ* Ratnl UKSBadan Pengembangan dan Pembmaan Bahasa
UOl eitM
I • ant#)
('» liij* scsis s
r«4C«rt9'0 t
IM tt MI4 n i««>« UlM I
ci««u)«n A«n3rt«>M pwyiM tM
Vg-htArftrt ^ 4«rM«| »Ahm rM9 "VMMfiV MA
•wTiht Uiti. ttro>i ipa9*«i>« "Wk
AHr^lRja it«»« ■jA^ij lim inJH Eirn <'"Jf U»
Mr*r« »a«l4M BMK «MI a»l MAt*arM>lr4 H1MIDvai
Gambar 1 Aplikasi Informasi UKBI Daring
•'■"25" : ; ;
b. Modul Administrasi
Modul ini merupakan aplikasi yang dikhususkan bagi
operator TUKBI yang telah mendapatkan sertifikasi.
Dalam modul ini operator TUKBI dapat memiliki kode
akses yang telah diberikan oleh administrator (admin)
pusat. Operator TUKBI dapat mendaftarkan peserta
uji, mengatur jadwal uji, dan memberikan paket soal
untuk diujikan.
Jadwal uji dapat dilihat secara umum oleh
seluruh peserta yang memiliki kode akses. Akan
tetapi, tes UKBI hanya dapat dimasuki satu kali oleh
peserta yang sama yang telah terdaftar pada rentang
jam yang telah ditentukan. Jika akan mengulang,
peserta uji tersebut tidak dapat mengakses tes UKBI
dengan kode akses yang sama.
Aplikasi Administrasi
LAYANAN ADUINISTRASI UJI KEUAHIRAN BBRBAHASA MOOHESIA
Gambar 2 Aplikasi Administrasi UKBI Daring Komputer
26
c. Modul Aplikasi Server
Modul aplikasi server ini diinstal di komputer lokal
yang terdapat di laboratorium komputer TUKBI. Modul
aplikasi ini hanya dioprasikan oleh operator TUKBI.
Modul ini berisi unduh soal yang sudah teijadwal
pada modul administrasi, dan unggah hasil tes setelah
peserta melakukan tes UKBl daring. Batas waktu
untuk unduh soal adalah satu hari sebelum
pelaksanaan tes. Batas waktu unggah hasil tes adalah
satu hari setelah peserta melakukan tes.
Aplikasi Server Pengujian
MSERVER TUKIIJ
U K B lylllUJI K*nulim ln4on*U< ■ IIW/
Gambar 3 Server UKBI dalam Jejaring Komputer
d. Modul Aplikasi Klien
Modul aplikasi klien ini diinstal ke dalam komputer
lokal yang terdapat di laboratorium komputer TUKBI.
Aplikasi ini dipergunakan untuk peserta yang akan
melakukan tes UKBl daring. Peserta dapat langsung
tes UKBI daring sesuai jadwal yang ditentukan dengan
syarat telah mendapat kode akses oleh operator TUKBI
untuk dapat masuk ke dalam pengujian.
Aplikasi Pengujian
■UKBl
di»L
SrAy/ifS tfufifir^ ('fji/
UKBI ilcvram n.'.n.m «-nlin--,
(SM «•&•»«■
BmBi•ImuUsJMa«uli UJlAnBUtvm Komp«j|«
Gambar 4 Aplikasi Pengujian (Klien)
3. UKBI Daring Berbasis Internet
Sistem UKBI daring berbasis internet merupakan suatu
keterpaduan keija antarmodul aplikasi perangkat lunakuntuk menyelenggarakan layanan UKBI yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Sistem ini juga menggunakan aplikasi yang relatif sama
dengan UKBI berbasis komputer.
UKBI daring berbasis internet dapat dilaksainakan
dengan relatif lebih mandiri, dengan syarat didukung
koneksi internet sepenuhnya. Namun, sekalipun dapat
dilakukan tanpa batas tempat, untuk keamanan dan
keabsahan sebuah tes standar, pelaksanaannya tetap
dilakukan di TUKBI atau lokasi yang ditunjuk. Untuk
itu, dalam pelaksanaannya sistem tersebut diterapkan
dengan melibatkan beberapa pihak, yaitu Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai pengelola
atau administrator pusat dan 30 Balai/Kantor Bahasa
dan lembaga/instansi lain sebagai TUKBI.
Jaringan UKBI daring berbasis internet
menggunakan dua server, yaitu cloud server yang
digunakan untuk bank soal dan aplikasi pengujian serta
hosting server untuk tampilan statis. Berikut ini topologi
yang digunakan dengan cloud server yang difasilitasi
Pustekom.
DAtlASA
TEMPAT UJI KEMAHtRAN (TUK)
Gambar 5 Topologi Aplikasi UKBI dalam Jejaring Internet
Berikut ini tampilan beranda laman Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia.
hobtnua ki&iu
ZemdIkbBd
TUT ■
Gambar 6 Beranda UKBI Daring
Setiap TUKBI akan didaftarkan terlebih dahulu oleh
administrator. Jika sudah didaftarkan, TUKBI dapat
mengakses laman dengan menggunakan kata sandi yang
telah diberikan sebagai TUKBI.
mUKBI
l/i. MASUKSEBA6AI TUKBI
Gambar 7 Halaman Masuk TUKBI
Setiap calon peserta uji dapat mendaftarkan diri
terlebih dahulu untuk mendapatkan jadwal uji. Jika
administrator TUKBI telah memveriflkasi pendaftaran,
peserta dapat mengakses laman dengan menggunakan
kata sandi sebagai peserta UKBI.
Gambar 8 Halaman Masuk Peserta UKBI
its
Gambar 9 Halaman Pendaftaran Peserta UKBI
Di dalam UKBI terdapat juga ruang bagi
kontributor. Kontributor adalah penutur bahasa
Indonesia yang ingin memberi kontribusi berupa artikel,
catatan ilmiah, atau informasi tentang UKBI kepada
publik. Kontributor terlebih dahulu mendaftarkan diri
dalam menu pendaftaran. Setelah mendapat verlfikasi
dan memiliki kata sandi, kontributor dapat mengirimkan
tulisannya.
■:
Gambar 10 Halaman Pendaftaran Kontributor
:C
^UKBI
Gambar 11 Halaman Masuk Kontributor
<fr32
BAB IV
TATA KELOLA UKBI
A.Pelaksana Pengujian
Pengujian UKBI dikoordinasi oleh Pusat Pembinaan
sebagai TUKBI induk. Koordinasi Pusat Pembinaan
dilakukan dengan TUKBI lainnya, yaitu Pusat
Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, dan
Balai/Kantor Bahasa, yang telah memenuhi syarat
sebagai TUKBI. Koordinasi ini dilakukan pula dengan
lembaga/instansi lain yang telah memenuhi syarat
menjadi TUKBI, baik di dalam negeri maupun di luar
negeri.
Lembaga/instansi di dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang dapat menjadi TUKBI,
antara lain sekolah, perguruan tinggi, lembaga
pendidikan dan pelatihan, serta instansi pemerintah dan
swasta. Sementara itu, lembaga/instansi di luar wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dapat menjadi
TUKBI antara lain, Kedutaan Besar RI (KBRI), Konsulat
Jenderal RI, sekolah Indonesia di luar negeri, perguruan
tinggi, dan lembaga pendidikan dan pelatihan.
Dalam kaitannya dengain provinsi yang belum
memiliki Balai/Kantor Bahasa, pelaksanaan pengujian
UKBI dilakukan oleh TUKBI Bsdai/Kantor Bahasa di
provinsi terdekat. Pelaksanaan UKBI di DKI Jakarta
menjadi wewenang Pusat Pembinaan. Sementara itu,
pelaksanaan UKBI di lembaga-lembaga di luar negeri
yang belum tersertifikasi sebagai TUKBI dilakukan oleh
Pusat Pembinaan sebagai TUKBI induk berkoordinasi
dengan PPSDK,
TUKBI berfungsi melayani masyarakat yang
berkaitan dengan permintaan layanan pengujian UKBI,
baik yang berbasis kertas, berbasis daring komputer,
maupun berbasis daring internet. Dalam fungsi tersebut,
TUKBI berperan sebagai lembaga penyelenggara
pengujian UKBI di wilayah TUKBI tersebut berada.
Struktur organisasi TUKBI terdiri atas penanggung
jawab TUKBI yang membawahkan dua koordinator, yaitu
koordinator administratif dan koordinator teknis.
Koordinator administratif membawahkan staf
kesekretariatan, stsif keuangan, dan staf pemasaran.
Koordinator teknis membawahkan koordinator staf
teknis pengujian berbasis daring komputer atau daring
internet dan/atau koordinator staf teknis pengujian
berbasis kertas. Koordinator staf pengujian berbasis
komputer/jaringan membawahkan staf (teknisi)
administrator jaringan dan staf pelaksana pengujian.
Koordinator staf pengujian berbasis kertas
membawahkan staf administrasi pengujian dan staf
pelaksana pengujian. Bagan berikut ini merupakan
struktur organisasi standar TUKBI.
STRUKTUR ORGANISASI TUKBI
—I Kesekretariatan
—i Keuangan
Pemasaran
Koordinator
Administratif
Penanggung Jawab
Koordinator
Teknis
Koordinator
Pengujian BerbasisKertas
Koordinator PengujianBerbasis
Komputer/Jaringan
Administrator
Pengujian
Pelaksana
Pengujian
Administrator
Jaringan
Pelaksana
Pengujian
Bagan 1 Struktur Organisasi TUKBI
Seluruh koordinator dan staf TUKBI harus memiliki
Sertifikat UKBI sebagai bukti bahwa kemahirannya
dalam berbahasa Indonesia telah disertifikasi dengan
predikat sekurang-kurangnya semenjana.
Untuk menunjang penyelenggaraan UKBI,
diperlukan keija sama di antara lembaga/instansi calon
TUKBI dalam kerangka program pendirian dan
pengeiolaan TUKBI. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menganggap
perlu untuk memfasilitasi kerja sama antara Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan lembaga-
lembaga calon TUKBI, antara lain melalui penerbitan
pedoman yang menjelaskan ihwal TUKBI dan prosedur
pendiriannya.
Sebuah lembaga/instansi yang ingin menjadi
TUKBI dapat mengajukan permohonan pendirian TUKBI
kepada Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa. Jika permohonan telah diajukan,
Pusat Pembinaan akan memverlfikasi TUKBI tersebut.
Verifikasi TUKBI meliputi verifikasi administrasi dan
tempat uji. Jika telah memenuhi syarat yang ditentukan,
lembaga/instansi tersebut dinyatakan layak, Pusat
Pembinasm memvalidasi lembaga/instansi tersebut
untuk mendapatkan sertifikat sebagai TUKBI. Penetapan
tersebut melalui surat keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan atau Kepala Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa.
1. Kriteria TUKBI Tersertifikasi
TUKBI harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. memiliki struktur organisasi TUKBI yang lengkap;
b. memiliki pengelola pengujian yang telah tersertifikasi;
c. memiliki sertifikat kelengkapan sarana dan prasarana;
d. memiliki akses terhadap peserta uji;
e. menandatangani surat peijanjian menjadi pengelola
TUKBI; dan
f. memiliki SK dan sertifikat sebagai TUKBI.
Kewenangan TUKBI yang telah tersertifikasi adalah
sebagai berikut:
a. dapat melaksanakan UKBl secara mandiri;
b. dapat melaksanakan pengujian berbasis kertas,
c. dapat melakssinakan pengujian berbasis daring
komputer dsin berbasis daring internet secara mandiri
:<rr36
X?-
dengan mekanisme yang dikoordinasikan oleh Pusat
Pembinaan; dsin
d. memiliki masa aktif selama tiga tahun dengan
peninjauan ulang akreditasi dilakukan setiap tiga
tahun.
Kewajiban TUKBI yang telah tersertifikasi adalah
sebagai berikut:
a. menggandakan bahan simulasi UKBI;
b. menggandakan buku paket soal UKBI;
c. mengadministrasi pendaftaran peserta;
d. menyiapkan kelengkapan, sarana, dan prasarana
pengujian sesuai dengsin standar pengujian;
e. mengadministrasi pengujian sesuai dengan format uji;
f. mengolah hasil uji Seksi I, II, dan III serta menilai
basil uji Seksi IV (Menulis) dan Seksi V (Berbicara);
g. mencetak sertifikat hasil uji pada kertas sertifikat
yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan;
h. memasukkan data nilai dan rekapitulasi nilai peserta
ke dalam pangkalan data pengujian dan
melaporkannya kepada Pusat Pembinaan, Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa paling lambat
empat belas hari sejak tanggal pengujian;
i. mengirimkan laporan rekapitulasi hasil uji,
pemeringkatan hasil uji, pemeringkatan hasil uji
berdasarkan profesi, dan fotokopi sertifikat kepada
Pusat Pembinaan paling lambat empat belas hari sejak
tanggsd pengujian; dan
j. mengundang pengelola TUKBI Induk (Pusat
Pembinaan) dalam pelaksanaan pengujian, minimal
satu kali dalam setahun (untuk menjaga kualitas
pengujian).
2. Syarat dan Ketentuan Pendirian TUKBI
Pengajuan usulan dari lembaga/instansi yang berminat
menjadi TUKBI dilakukan sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang sudah ditetapkan.
a. Pengajuan Usulan
Pengajuan usulan untuk menjadi lembaga calon
TUKBI dilakukan dengan menyerahkan formulir
pendaftaran dan proposal.
1) Pengisisin formulir
Formulir pendaftaran calon TUKBI dapat diperoleh
melalui permintaan langsung kepada Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
2) Penyusunan proposal
Proposal disusun berdasarkan sistematika proposal
pendirian TUKBI berikut ini.
SISTEMATIKA PROPOSAL PENDIRIAN TUKBI
Halaman Sampul (memuat judul proposal, nama,logo, dan alamat lembaga)Pengesahan (oleh pimpinan lembaga)Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan1. Latar Belakang2. Visi dan Misi
3. Tujuan dan Sasaran4. Ruang Lingkup
Bab II OrganisasiBab III Strategi Implementasi
1. Rencana Tindakan {Action Plan)2. Pemetaan Pemasaran
Bab IV Pengelolaan Dana1. Rencana Anggaran2. Aliran Dana [Cash Flow)
Bab V Rencana Pengembangan1. Program2. Teknis
PenutupBab VI
Lampiran1. Profil dan Legalitas Lembaga2. Biodata SDM
3. Denah Ruang Uji4. Informasi Infrastruktur Laboratorium Pengujian
(untuk pengujian berbasis komputer)a. Koneksi Internet
b. Komputer Serverc. Komputer Kliend. Pendukung TIK Lainnya
5. Peta Data Calon Peserta Uji6. Foto Prasarana dan Sarana
Gambar 12 Sistematika Proposal Pendirian TUKBI
Salinan lunak [softcopy) dan/atau salinan cetak
{hardcopy) formulir pendaftaran dan proposal
diserahkan kepada Tim UKBI dengan alamat surat
dan pos-el sebagai berikut.
Tim UKBI
Pusat Pembinaan
Badan Pengembangan dan Pembinaan KementerianPendidikan dan Kebudayaan
Gedung Iswara Lantai IIJalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun, Jakarta Timur 13220Telepon: (021) 4896558 psw 2212, 2213
Faksimile: (021)4750407pos-el {e-mail): [email protected]
Gambar 13 Alamat Tim TUKBI Pusat Pembinaan
Dalam pengisian formulir pendaftaran dan
penyusunan proposal, lembaga calon TUKBI dapat
berkonsultasi dengan narahubung Tim UKBI Pusat
Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa.
b. VeriHkasi TUKBI
Setelah calon TUKBI mengajukan usulan, Pusat
Pembinaan melakukan verifikasi pada calon TUKBI
tersebut. Verifikasi dilakukan oleh tim verifikator yang
ditunjuk oleh Pusat Pembinaan, Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui dua
tahap kegiatan, yaitu verifikasi administratif dan
verifikasi teknis (lembar verifikasi terlampir). Verifikasi
administratif berkaitan dengan penilaian berkas
kelengkapan data administratif lembaga calon TUKBI
dan verifikasi teknis berkaitan dengan penilaian
sarana dan prasarana lembaga calon TUKBI.
1) Verifikasi administratif
Verifikasi administratif dilakukan oleh tim
verifikator dengan (1) mengevaluasi proposal
pendirian TUKBI dari lembaga calon TUKBI, (2)
menguji dokumen-dokumen administratif lembaga
calon TUKBI, dan (3) melakukan kunjungan
langsung ke lembaga calon TUKBI.
2) Verifikasi teknis
Verifikasi teknis dilakukan oleh tim verifikator
dengan melakukan pengamatan Igingsung terhadap
prasairana dan sarana yang dimiliki lembaga calon
TUKBI berdasarkan prasarana dan sarana standar
yang telah ditentukan. Standar prasarana dan
sarana tersebut diperinci sebagai berikut.
a) Prasarana
Prasarana yang dimaksud secara umum memiliki
kriteria sebagai berikut:
1. ruang uji yang nyaman (luas dan penerangan
ruangan serta peredaran udara memadai);
2. pengondisi udara [air conditioner) dengan daya
sesuai dengan luas ruangan;
3. sumber daya listrik yang cukup dan stabil
(dilengkapi dengan mesin pembangkit sebagai
cadangan);
4. untuk pengujian berbasis daring komputer,
hubungan (koneksi) internet stabil saat
pengunduhan soal dengan lebar jalur
[bandwidth) sekurang-kurangnya 54 kbps
dedicated, dan
5. untuk pengujian berbasis daring internet,
hubungan (koneksi) internet stabil selama 24
jam/hari dengan lebar jalur [bandwidth)
sekurang-kurangnya 54 kbps Dedicated.
b) Sarana
Sarana pengujian dipilahkan menjadi dua jenis,
yaitu sarana pengujian berbasis kertas dan sarana
pengujian berbasis daring komputer/daring
internet.
1. Pengujian Berbasis Kertas
Sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan
pengujian berbasis kertas adalah
a. pemutar CD/DVD/MP-3 portabel;
b. speaker multimedia 30 Watts RMS (jika CD
diputar dengan menggunakan komputer); dan
c. perekam suara digital [file output: MP-3), jika
dilaksanakan hingga Seksi V (Berbicara).
Selain itu, diperlukan pula petugas
pengujian, yaitu petugas layanan administrasi,
pemandu pengujian, dan pengawas pengujian.
2. Pengujian Berbasis Daring Komputer dan Daring
Internet
Sarana yang diperlukan dalsim pelaksanaan
pengujian berbasis daring komputer/daring
internet adalah sebagai berikut:
a. koneksi internet steindar dengan kecepatan
minimal 54 kbps, dengan dedicated access;
b. komputer server;
42li'. .
c. komputer peserta uji (lengkap dengan tetikus
Imouse] dan perangkat audio kepala);
d. komputer pemandu;
e. perangkat lunak;
f. koneksi jaringan lokal (LAN);
g. meja dan kursi komputer server;
h. meja dan kursi komputer peserta uji;
i. meja dan kursi komputer pemandu; dan
j. proyektor dan layar proyektor (opsional).
Selain itu, diperlvikan pula petugas
pengujian, yaitu petugas layanan administrasi,
pemandu jaringan teknologi informasi, dan
pengawas pengujian.
LEO TVRuSno Tunogu
Layar
ProyekM
l^TV
Gambar 14 Contoh Denah Ruang Uji UKBI Berbasis DaringKomputer/Daring Internet
43
c. Penentuan Kelayakan Calon TUKBI
Setelah melakukan verifikasi, tim verifikator akan
memberikan rekomendasi kepada Pusat Pembinaan,
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
mengenai kelayakan prasarana dan sarana calon
TUKBI. Berdasarkan rekomendasi itu, Pusat
Pembinaan akan menerbitkan surat penerimaan atau
penolakan pengusulan pendirian TUKBI. Calon TUKBI
yang tidak diterima usulannya akan diberi
kesempatan untuk memperbaiki atau melengkapi
prasarana dan sarana berdasarkan hasil verifikasi.
d. Pelatihan Pengelolaan TUKBI
Sebagai tindsik lanjut penerimaan pengusulan
pendirian TUKBI, calon TUKBI yang memenuhi syarat
diwajibkan untuk menunjuk dua staf calon TUKBI
untuk menjalani pelatihan pengelolaan TUKBI dan
mengikuti tes UKBI dengan target minimal predikat
semenjana. Pelatihan pengelolaan TUKBI dan
penyelenggaran UKBI, balk berbasis kertas maupun
berbasis komputer/daring internet, merupakan salah
satu syarat yang hams dipenuhi oleh calon TUKBI dan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh Pusat Pembinaan, Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Setelah kedua
staf calon TUKBI tersebut dinyatakan lulus dalam
pelatihan, Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa dan calon TUKBI yang
bersangkutan mempersiapkan penandatanganan
piagam keija sama pengelolaan TUKBI dan
penyelenggaraan UKBI.
e. Penandatanganan Piagam Keija Sama
Penandatanganan piagam keija sama pengelolaan
TUKBI dan penyelenggaraan UKBI dilakukan di Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Pada tahap
ini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa juga
menyerahkan Surat Keputusan (SK) TUKBI serta
dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan TUKBI
dan penyelenggaraan UKBI. Dengan
ditandatanganinya piagam keija sama dan
diserahkannya SK TUKBI, TUKBI yang bersangkutan
secara sah dan resmi berdiri serta dapat segera
menjalankan fungsinya.
Berikut bagan prosedur pendirian TUKBI yang
hams diikuti oleh calon TUKBI.
45
PUSAT PEMBINAAN LEMBAGA GALON TUKBI
Mempelajan PedomanUKBI tentang Pengusulan
Pendirian TUKBI
Mengajukan usulanpendirian TUKBI
Memverifikasi kelayakancalon TUKBI
MemutuskanMenolak
usulan
Menyiapkan ulang keiengkapanadministratif dan leknis
berdasarkan catatan tim verifikasi
serta mengajukan usulan ulangsekurang-kurangnya tiga bulan
kemudian
Menerima usulan ^
Mengirimkan suratpersetujuan atas usulan
dan undangan pelatlhan
staf calon TUKBI
Mengirimkan dua orangstaf untuk pelatlhanpengelolaan TUKBI
Pelatlhan
PengelolaanTUKBI
Penandatanganan
plagam kerja sama danpenyerahan SK TUKBI
Bagan 2 Prosedur Pendirian TUKBI
3. Kode Etik Pengelola TUKBI
Dalam melaksanakan tugasnya, pengelola TUKBI hams
mematuhi kode etik berikut:
a. mengikuti Prosedur Operasional Standar (POS)
Pengujian UKBI;
b. menjaga kerahasiaan soal dan/atau kunci jawaban,
balk pada pengujian berbasis kertas, maupun
berbasis daring komputer/daring internet;
c. memberikan sertifikat kepada peserta uji yang sudah
mengikuti UKBI sesuai dengan mekanismenya;
d. mengelola data peserta uji beserta hasilnya dengein
baik;
e. memberikan data basil uji banya kepada peserta uji
atau koordinator penyelenggara; dan
f. melaporkan dan mengoordinasikan data uji jika
diperlukan untuk kepentingan penelitian kepada
Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan.
Pengelola yang melanggar kode etik akan
mendapatkan sanksi bempa teguran sampai dengan
pencabutan surat keputusan dan sertifikat sebagai
pengelola TUKBI oleb Kepala Badan Pengembangan dan
Pembinaan Babasa atau Kepala Pusat Pembinaan sesuai
dengan pelanggaran yang dilakukan.
B. Pelaksanaan Pengujian
Dalam pelaksanaan UKBI, peserta uji wajib mengikuti
minimal tiga seksi, yaitu Seksi I, Seksi II, dsin Seksi III.
Berikut ini syarat yang bams dipenubi ketika
pelaksanaan pengujian.
47
1. Kelengkapan Pengujian
a. Alat uji
Alat uji berbasis kertas meliputi (1) daftar hadir
peserta, nomor peserta, dan nomor meja/kursi
peserta; (2) rekaman suara simulasi; (3) buku
slmulasi; (4) rekaman suara Seksi I (Mendengarkan);
(5) buku uji Seksi I, Seksi II, dan Seksi III (bemomor
unit); (6) lembar jawaban komputer; (7) pensil,
penghapus, peraut, pulpen; (8) alat rekam; dan (9)
pencatat waktu.
1) Daftar Hadir, Nomor Peserta, dan Nomor
Meja/Kursi
Daftar hadir peserta diperlukan untuk data
kehadiran peserta, Nomor unit pada daftar hadir
sesuai dengan nomor peserta, nomor meja/kursi
peserta, dan nomor buku uji.
2) Rekaman Suara Simulasi
Pengujian UKBI diawali dengan kegiatan simulasi
untuk memberikan pemahaman kepada peserta
mengenai tata cara mengeijakan soal UKBI.
Simulasi ini didukung oleh rekaman suara simulasi
yang berisi petunjuk dan contoh soal Seksi I
(Mendengarkan), petunjuk dan contoh soal Seksi II
(Merespons Kaidah), serta petunjuk dan contoh soal
Seksi 111 (Membaca).
3) Buku Simulasi
UH xtiiuHiuiismHA$A iniidiAl
SIMULASIPErimJui Oil (oitoH tou
Gambar 15 Buku Simulasi UKBI
Kegiatan simulasi, selain didukung oleh rekaman
suara simulasi, juga didukung oleh buku simulasi.
Buku simulasi berguna untuk memandu peserta
memahami tata cara mengeijakan seal UKBI.
Seperti halnya rekaman suara simulasi, buku
simulasi berisi (a) petunjuk dan contoh seal Seksi I
(Mendengarkan), (b) petunjuk dan contoh soal Seksi
II (Merespons Kaidah), dan (c) petunjuk dan contoh
soal Seksi 111 (Membaca). Contoh soal Seksi I
(Mendengarkan) terdiri atas satu dialog dan satu
monolog. Dialog dan monolog tersebut disertai oleh
lima soal. Contoh soal Seksi II (Merespons Kaidah)
terdiri atas dua soal: satu soal berupa kaddah yang
berbentuk dialog dan satu soal lagi berupa kaidah
berbentuk monolog. Contoh soal Seksi III
(Membaca) terdiri atas satu teks sebagai bahan
bacaan yang diikuti oleh lima soal.
49"
4) Rekaman Suara Seksi I
Pengujian UKBI berbasis kertas didukung oleh
rekaman suara Seksi I. Rekaman suara Seksi I
berisi rekaman dengaran yang terdiri atas 4
dengaran berupa dialog dan 4 dengaran berupa
monolog. Di samping itu, rekaman suara Seksi I
juga didukung oleh rekaman panduan bagi peserta
untuk mengikuti uji Seksi 1.
5) Buku Uji Seksi I, Seksi II, Seksi III, Seksi IV, dan
Seksi V (Bemomor Urut)
Buku uji Seksi I berisi soal yang berkaitan dengan
isi dengaran. Soal secara keseluruhan beijumlah 40
soal dengan perincian 5 soal dari 4 dengaran
berupa dialog dan 5 soal dari 4 dengairan berupa
monolog. Setiap soal disertai 4 pilihan jawaban.
Buku uji Seksi II berisi soal yang berkaitan dengan
kaidah bahasa Indonesia. Soal di dalam buku uji
Seksi II ini beijumlah 25 butir soal. Buku uji Seksi
III berisi lima bacaan yang tiap-tiap diikuti oleh 8
butir soal sehingga seluruh soal dalam Seksi III
beijumlah 40 butir. Buku uji Seksi IV dan Seksi V
masing-masing berisi soal yang menguji kemahiran
menulis dan berbicara.
6) Lembar Jawaban
Lembar jawaban UKBI terdiri atas dua jenis, yaitu
lembar jawaban komputer (LJK) dan lembar
jawaban menulis. LJK merupakan lembar jawaban
yang digunakan untuk menjawab soal Seksi I, Seksi
II, dan Seksi III. Lembsir jawaban Menulis
digunakan untuk menulis jawaban soal Seksi IV,
Format kedua lembar jawaban tersebut ditentukan
oleh Pusat Pembinaan.
7) Pensil, Penghapus, Peraut, dan Bolpoin
Sarana alat tulis yang digunakan dalam pengujian
UKBI berupa pensil, penghapus, peraut, dan
bolpoin. Pensil, penghapus, dan peraut diperlukan
peserta untuk mengeijakan soal Seksi 1, Seksi 11,
dan Seksi 111 karena pengolahan jawaban seksi ini
menggunakan pemindai. Agar dapat dipindai
dengan baik, jawaban tersebut hams ditulis dengan
pensil 2B. Bolpoin digunakan untuk menjawab
Seksi rv, yaitu menulis teks setelah peserta
memahami soal seksi IV.
8) Alat Rekam
Alat rekam diperlukan untuk mendokumentasikan
jawaban peserta pada pengujian Seksi V (Berbicara)
karena pada seksi ini peserta hams menyampaikan
jawabannya secara lisan.
9) Pencatat Waktu
Pencatat waktu diperlukan untuk menandai waktu
berlangsungnya tes UKBI dari awal hingga akhir.
Alat-alat uji yang tertera di atas hams selalu
disiapkan setiap kali sebelum pengujian berlangsung.
Jumlah buku uji, lembar jawaban, pensil, penghapus,
dan bolpoin hams dilebihkan dari jumlah peserta,
yaitu 2—3 eksemplar dan 2—3 buah alat tulis. Di
samping itu, pengawas hams senantiasa memeriksa
buku uji untuk memastikan buku tersebut bersih dari
coretan dan tidak cacat {sobek, kotor, dan lecek).
2. Pemandu dan Pengawas Pengujian
Pemandu dan pengawas sangat diperlukan dalam
kegiatan pengujian UKBI. Pada pengujian berbasis
kertas, pemandu bertugas memandu pelaksanaan tes,
yaitu memberikan instruksi pengujian dan aba-aba
kepada peserta sejak awal hingga akhir proses
pengujian. Pada pengujian berbasis komputer/daring
internet, pemandu yang dimaksud adaiah pemandu
jaringan teknologi informasi.
Pengawas bertugas mengawasi jalannya
pengujian UKBI. Khusus pada pengujian berbasis
kertas pengawas juga bertugas mendistribusi berkas
uji kepada peserta, mengambil berkas uji dari peserta,
dan menghitung berkas tersebut dengan cermat.
Jumlah pemandu pada setiap pelaksanaan tes
sebanyak satu orang, sedangkan jumlah pengawas
ditentukan sebagai berikut.
No.Jumlah Jumlah Jumlah
Peserta Pemandu Pengawas
1. 1—5 orang 1 0
2. 6—20 orang 1 1
3. 21—40 orang 1 2
4. dst.*I QSt." I
*Tiap kelipatan jumlah peserta 20 orang, jumlahpengawas ditambah 1 orang.
Tabel 5 Jumlah Pengawas dan Pemandu padaSetiap Pelaksanaan Pengujian
Keberadaaan pengawas dan pemandu
sepenuhnya disediakan oleh TUKBI dan hams
dipastikan sudah tersertifikasi oleh Pusat Pembinaan,
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
3. Tata Cara Pengujian
Pada hari pelaksanaan pengujian, sebelum memasuki
mangan, peserta uji wajib menunjukkan identitas
yang sah (KTP/SIM/paspor), menandatangani daftar
hadir, dan menerima nomor peserta sesuai dengan
nomor yang tertera pada daftar hadir. Pengawas
mencocokkan foto pada identitas peserta dengan
fisik/wajah peserta. Pencocokan identitas ini diulang
kembali di dalam mangan sambil mencocokkan
nomor peserta dengan nomor kursi setelah semua
peserta duduk di kursi masing-masing. Tas dan alat
komunikasi (telepon seluler peserta) diletakkan di
depan mangan atau tempat yang telah ditentukan
oleh pengawas UKBI. Telepon seluler dalam kondisi
diam atau dimatikan. Selama pelaksanaan pengujian,
mangan uji selalu dalam kondisi tertutup.
a. Pengujian Berbasis Kertas
Paket soal UKBI diserahkan langsung oleh
Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan kepada
Kepala Pusat Pembinaan. Selanjutnya, Kepala Pusat
Pembinaan menyerahkan kepada Kepala Pusat
Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan
(PPSDK), Kepala Balai/Kantor Bahasa, dan kepala
lembaga/instansi yang telah tersertifikasi sebagai
TUKBI untuk digunakan sebagai alat uji.
Dalam pengujian berbasis kertas, peserta uji
dapat melakukan pendaftaran, baik secara
perseorangan maupun berkelompok. Pusat atau
TUKBI melakukan verfikasi pendaftaran peserta,
melaksanakan pengujian, melaksanakan pengolahan
dan penilaian, serta mencetak sertifikat yang
ditandatangani oleh penanggung jawab TUKBI dan
melaporkannya dalam bentuk rekapitulasi nilai
kepada Pusat Pembinaan. Berikut adalah bagan alir
pengujian berbasis kertas.
SelesalMulai
PESERTA UJI
Melakukan pendaftaran
PUSBIN
Menerima laporan dan
rekapitulasi data hasil pengujiandari TUKBI
PUSBANGLIN
Menyerahkan paket soal uji kepadaKepala Pusat Pembinaan
PUSBIN (TUKBI Induk)Menerima paket soal dan
mendistribusikanya kepada PPSDKdan TUKBI
PPSDK, TUKBI
Melaporkan hasil ujl maksimal 14hari pasca-uji ke Pusat Pembinaan
PPSDK, TUKBI
1. Menerima paket soal uji
2. Menggandakan paket soal uji3. Merencanakan pengujian
4. Menerima pendaftaran
pengujian
4. Melakukan penllaian
5. Mencetak sertifikat
6. Memasukan data hasil ujipeserta ke pangkalan data
PPSDK, TUKBI
1. Memverifikasi pendaftaran
2. Melakukan pengujian
3. Melakukan pengolahan hasil
Bagan 3 Bagan Alir Pengujian UKBI Berbasis Kertas
Proses akhir pelaksanaan UKBI berbasis kertas
adalah TUKBI memasukkan data rekapitulasi nilai ke
pangkalan data pengujian dan melaporkannya kepada
Pusat Pembinaan paling lambat empat belas hari setelah
pengujian. Berikut ini adalah tahapan teknis
pelaksanaan pengujian UKBI berbasis kertas.
%Pemberkasan
A1. Mengonfirmasi jumlah
peserta
2. Menyiapkan buku uji
bernomor, CD dengaran,UK, daftar hadir, nomor
peserta, berkas simulasi,
dan alat uji
3. Menyiapkan lembarserah
terima berkas kepada
penguji
Pelaporan Hasil Uji |
1. Mencetak rekapitulasi nllal
dan sertifikat hasil uji
2. Memasukan rekapitulasi
hasil uji ke pangkalan data
hasil UKBI
3. Menyerahkan rekapitulasi
nilai dan sertifikat hasil uji
elaksanaan UKBi]1. Memandu dan mengawasi
simulasi pengujian I'2. Memandu dan mengawasi
pengujian
3. Memastikan keamanan buku | :uji I'i
MemtndaiUK Seksi Mendengarkan,
Merespons Kaidah, dan Membaca
2. Mengolah hasil pindai menggunakan
template pengolahan baterai uji
3. Menilai hasil Seksi Menulis dan
Berblcara
4. Membuat rekapitulasi nilai
5. Memverifikasi hasil pengolahan -
Bagan 4 Tahapan Teknis Pelaksanaan UKBI Berbasis Kertas
b. Pengujian Berbasis Daring Komputer
Pengujian berbasis daring komputer dilakukan
menggunakan jaringan komputer yang berada dalam
satu area jaringan atau daring (UKBI daring) di TUKBI
dalam rentang waktu yang telah ditentukan. Soal
berada di dalam jaringan komputer yang sebelumnya
telah diunduh dari laman UKBI atau diberikan secara
langsung oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan.
Jawaban berupa basil uji peserta terekam di dalam
komputer. Hasil uji peserta yang mengikuti Seksi I—III
langsung dapat diketahui. Hasil uji Seksi IV dan V
perlu dinilai terlebih dahulu sehingga peserta uji
menerima sertifikat dua minggu setelah pengujian.
Berikut ini bagan alir pengujian berbasis jaringan
komputer.
Selesai
Muiai
PESERTA UJI
Mclakukan pendaftaran
PUSBIN
Menerima laporan dan
rekapitulasi data hasil pengujiandari TUKBI
PPSDK, TUKBI
Melaporkan hasil uji maksimal 14hari pasca-uji ke Pusat Pembinaan
4*—
PUSBIN, PPSDK, TUKBI
1. Registrasi dan verifikasi
pendaftaran peserta
2. Penjadwalan waktu dan tanggal uji3. Menyiapkan ruang UKBI daring
I
PESERTA UJI
Mendapatkan sertifikat
JL_
PUSBANG
Mengunggah paket soal uji
PUSBIN, PPSDK, TUKBI
1. Mengunduh paket soal uji
2. Melakukan pengujian
3. Mengunggah paket soal uji
4. Melakukan pengolahan hasil uji
5. Melakukan penilaian hasil uji
6. Melakukan pencetakan sertifikat
7. Memasukan data hasil uji peserta
ke pangkalan data
Bagan 5 Bagan Alir Pengujian UKBI Berbasis Jaringan Komputer
c. Pengujian Berbasis Daring Internet
Pengujian berbasis internet menggunakan jaringan
internet sebagai sarana lalu lintas informasi berupa
pendaftaran, pengujian, ataupun pemberian sertifikat.
Pengujian berbasis internet tetap harus dilakukan di
TUKBI. Hasil ujl peserta yang mengikuti Seksi I—III
langsung dapat diketahui. Hasil uji Seksi IV dan V
peril! dinilai terlebih dahulu sehingga peserta uji akan
menerima sertifikat dua minggu setelah pengujian.
Berikut ini bagan alir UKBI berbasis jaringan
internet.
PESERTA UJI
Menerima sertifikat
Mulal
PESERTA UJI
1. Mellhat jadwai uji
2. Mendatangi TUKBI
3. Melakukan pengujian
PESERTA UJI
Melakukan pendaftaran melalui laman
www.ukbi.kemdikbud.CQ.id
PPSDK
Menerima laporan danrekapitulasi data hasil pengujiandari TUKBI
PPSDK, TUKBI
Meiaporkan hasil uji maksimal 14hari pasca-uji ke PusatPembinaan
PUSBIN, PPSDK, TUKBI
1. Memverifikasi peserta uji
2. Menjadwalkan waktu dan tanggal uji3. Menyiapkan ruang UKBI daring
PUSBANGLIN
1. Mengoordinasikan antarpengujian
2. Memberikan kode pengguna bagi
peserta uji kepada Pusbin, PPSDK
dan TUKBI
PUSBIN, PPSDK, TUKBI
1. Menerima kode pengguna2. Memberikan kode pengguna
kepada peserta uji 5 menitsebelum pengujian dimulai
3. Mengawasi pengujian
4. Melakukan penilaian
5. Mencetak sertifikat
6. Memasukan data hasil uji
peserta ke pangkalan data
Bagan 6 Bagan Alir Pengujian UKBI Berbasis Jaringan Internet
58
C. Pendaftaran dan Pembiayaan
Pengujian diawali dengan tahapan pendaftaran peserta
yang dapat dilakukan secara langsung di TUKBI atau
melalui pos-el TUKBI yang dipilih untuk melaksanakan
pengujian. Untuk pelaksanaan pengujian di Pusat
Pembinaan dan/atau di lembaga/instansi luar negeri,
pendaftaran dapat dilakukan secara langsung ke Pusat
Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa. Pendaftaran juga dapat dilakukan dengan
mengirim surat permintaan layanan UKBl ke Pusat
Pembinaan atau melalui pos-el
Komponen biaya pengujian yang ditanggung oleh
lembaga/instansi pemohon atau peserta uji UKBl adalah
sebagai berikut:
a. biaya transpor narasumber, pemandu, dan
pengawas;
b. akomodasi dan konsumsi;
c. jasa profesi narasumber sosialisasi;
d. honorarium pemandu dan pengawas;
e. pengolahan Seksi 1—111;
f. penilaian Seksi IV dan Seksi V;
g. pencetakan sertifikat;
h. penggandaan buku uji;
i. pencetakam LJK; dan
j. penggandaan LJM.
Pembahan kebijakan pembiayaan pelaksanaan
pengujian UKBI (jika ada) akan diatur dan
diinformasikan kemudian.
D. Peserta Uji
Peserta uji adalah penutur bahasa Indonesia, baik
penutur jati maupun penutur asing, yang telah terdaftar
di Pusat Pembinaan atau TUKBI untuk mengikuti UKBI.
Pada saat pendaftaran peserta mengisi formulir
pendaftaran. Peserta mengisi formulir pendaftaran
dengan datang langsung ke Pusat Pembinaan atau
dengan cara mengakses laman UKBI Daring (untuk
pengujian berbasis daring komputer/intemet). Dalam
pengisian tersebut peserta hams melampirkan identitas
diri, seperti kartu tanda penduduk (KTP), surat izin
mengemudi (SIM), kartu pelajar, kartu mahasiswa,
paspor, atau visa. Selain itu, peserta juga memastikan
jadwal dan melakukan pembayaran sesuai dengan
ketentuan.
Pada saat pelaksanaan pengujian, peserta datang
tepat waktu ke tempat uji sesuai dengan jadwal yang
diberikan oleh Pusat Pembinaan atau TUKBI, mengikuti
selumh proses uji sesuai dengan petunjuk, dan
mematuhi tata tertib pengujian.
1. Kondisi Khusus Kepesertaan
a. Peserta yang mengalami gangguan pendengaran
dapat mengikuti UKBI tanpa mengikuti Seksi
Mendengarkan. Secara khusus, hasil uji tidak
mencantumkan skor Seksi Mendengarkan.
b. Peserta yang sakit dapat meminta penjadwalan
ulang dengan catatan permintaan disertai surat
dari dokter.
c. Peserta yang sakit di tengah-tengah pelaksanaan
ujian, dipersilakan mengulang pengujian dengan
melakukan penjadwalan ulang.
d. Peserta uji yang sudah mendaftarkan diri, tidak
dapat lagi membatalkan diri. Peserta hanya dapat
memindah pilihan hari tes. Pemindahan hari tes
maksimal dilakukan satu minggu sebelum pilihan
hari pelaksanaan tes sebelumnya.
e. Peserta diminta menunggu dengan batas waktu 30
menit jika dalam pelaksanaan tes teijadi gangguan
berupa pemadaman listrik. Peserta dipersilakan
datang kembali dengan penjadwalan ulang dan
tidak dikenakan biaya tambahan jika pemadaman
listrik teijadi lebih dari 30 menit.
2. Sanksi bagi Peserta
a. Peserta yang terlambat hadir dengan alasan apa
pun pada saat mengikuti UKBI berbasis kertas
tidak diizinkan mengikuti tes. Peserta yang
terlambat dipersilakan mengikuti tes pada waktu
yang lain yang ditentukan kemudian.
b. Peserta yang terlambat hadir pada saat mengikuti
UKBI berbasis jaringan komputer dan UKBI
berbasis jaringan internet tidak dapat mengikuti
pengujian dan hams melakukan penjadwalan
ulang.
c. Peserta yang menyembunyikan buku uji atau
mencoba untuk menggandakan atau memfoto
berkas soal yang terdapat di dalam aplikasi UKBI
berbasis jaringan komputer dan UKBI berbasis
jaringan internet akan dibatalkan keikutsertaannya
sebagai peserta uji.
d. Peserta yang mengganggu ketertiban pelaksanaan
pengujian akan dikeluarkan dari ruang pengujian.
e. Peserta yang bekeija sama menjawab soal akan
ditegur dan diingatkan secara lisan jika peserta
tersebut masih mengulanginya, kepesertaannya
dibatalkan.
BAB V
PENILAIAN, PENGOLAHAN, DAN
PEMBERIAN SERTIFIKAT
A. Penilaian
Berkas lembar jawaban Seksi IV Menulis dan Seksi V
Berbicara dinilai oleh tim penilai. Tim penilai ditunjuk
oleh penanggung jawab TUKBI. Dalam pelaksanaan
pengujian oleh Balai/Kantor Bahasa, tim penilai
ditunjuk oleh Kepala Balai/Kantor Bahasa. Dalam
pelaksanaan pengujian oleh Pusat Pembinaan, tim
penilai ditunjuk oleh Kepala Subbidang Modul dan
Bahan Ajar dengan persetujuan Kepala Bidang
Pembelajsiran.
Tim penilai UKBl yang ditunjuk adalah mereka
yang telah memiliki kecakapan untuk menilai
berdasarkan pelatihan tim penilai UKBl yang dilakukan
oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan. Parameter
penilaian diserahkan oleh Pusat Pengembangan dan
Pelindungan setelah tim penilai mengikuti pelatihan
penilaian UKBl. Tim penilai menandatangani peijanjian
untuk menjaga kerahasiaan parameter penilaian yang
disiapkan oleh Subbidang Pedoman dan Acuan, Pusat
Pengembangan dan Pelindungan.
B. Pengolahan
Berkas lembar jawaban Seksi 1 sampai dengan Seksi V
diolah agar diperoleh hasil atau nilai peserta. Seksi IV
dan Seksi V diolah setelah dilakukan penilaian oleh tim
penilai. Dalam pelaksanaan pengujian oleh Pusat
Pembinaan, tim pengolah dltunjuk oleh Kepala
Subbidang Modul dan Bahan Ajar dengan persetujuan
Kepala Bidang Pembelajaran. Tim pengolah yang
ditunjuk adalah mereka yang telah memiliki kecakapan
untuk mengolah berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
Setiap kali pengolahan hasil uji, TUKBI
menghasilkan lembar rekapitulasi nilai hasil uji.
Rekapitulasi nilai hasil uji memuat informasi identitas
peserta uji dan hasil yang dicapainya. Lembar tersebut
ditandatangani oleh koordinator teknis TUKBI. Format
lembar rekapitulasi hasil uji terlampir.
C. Pemberian Sertiflkat
Peserta yang telah mengikuti UKBI akan mendapatkan
sertiflkat UKBI dengan kriteria yang telah ditentukan
oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Pada
sertiflkat tersebut tercantum peringkat beserta nilai yang
diperoleh peserta. Sertiflkat tersebut berlaku selama dua
tahun sejak disahkan. Jika melewati waktu tersebut,
sertiflkat dinyatakan tidak berlaku lagi. Sertiflkat UKBI
ditandatangani oleh penanggung jawab pelaksanaan uji
(Kepala Pusat Pembinaain, Kepala Pusat Pengembangan
Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, Kepala Balai/Kantor
Bahasa, Atdikbud, atau kepala lembaga/instansi yang
tersertifikasi sebagai TUKBI). Contoh sertiflkat tercantum
dalam lampiran pedoman ini.
BAB VI
PBMANTAUAN DAN EVALUASI
Pelaksanaan fiingsi TUKBI akan selalu dipantau dan
dievaluasi oleh Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa.
A. Pemantauan
Secara berkala Pusat Pembinan, Badan Pengembangan
dan Pembinan Bahasa akan melakukan pemantauan
terhadap kineija TUKBI, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Selain itu, Pusat Pembinan juga
melakukan pembinaan berkaitan dengan peningkatan
mutu layanan dan kineija TUKBI.
B. Evaluasi
Hasil pemantauan terhadap kineija TUKBI dijadikan
sebagai laporan untuk bahan evaluasi terhadap TUKBI.
Hasil pemantauan tersebut dianalisis oleh Pusat
Pembinaan, kemudian diberikan rekomendasi dan
pertimbanggin. Rekomendasi dan pertimbangan yang
diberikan Pusat Pembinaan dapat berupa peringatan,
kelanjutan keija sama, atau penghentian keija sama
dengan TUKBI. Evaluasi merupakan tindak lanjut dari
hasil pemantauan yang dilakukan kepada semua TUKBI.
BAB VII
PENUTUP
Seiring dengan perkembangan terkini yang berkaitan
dengan kondisi sosial, ekonomi, dan politik, baik skala
nasional, regional maupun intemasional, kebutuhan
terhadap kebijakan penggunaan bahasa Indonesia makin
meningkat. Kehadiran UKBI harus ditindaklanjuti
dengan kebijakan penggunaannya di masyarakat, baik
penutur jati maupun penutur asing, serta kebijakan lain
berupa standar layanan pengujian kemahiran berbahasa
Indonesia. Hal itu sangat penting mengingat banyaknya
pemangku kepentingan yang terlibat, tidak hanya yang
berada di dalam negeri, tetapi juga yang berada di luar
negeri.
Manfaat besar dapat dirasakan bagi pengambil
kebijsikan di bidang bahasa dengan penggunaan UKBI di
kalangan masyarakat, terutama peningkatan sikap
positif berbahasa Indonesia setelah seseorang
mengetsihui profil kemahiran berbahasanya. Dengan
demikian, pengembangan UKBI seiring dan sejalan
dengan kebijakan lain dalam pengembangan bahasa dan
sastra Indonesia yang pada hakikatnya akan
mengarahkan pada tujuan nasionalisasi dan
intemasionalisasi bahasa Indonesia.
LAMPIRAN
67
LAMPIRAN 1
PROSEDUR PELAKSANAAN TES UKBI
Penjelasan Prosedur Pelaksanaan UKBIdan Materi UKBI
Pemandu menjelaskan prosedur pelaksanaan dan materiUKBI.
Prosedur Pelaksanaan UKBI
1. Peserta mencantumkan
data diri pada lembarjawaban.
2. Peserta mengikutisimulasi.
3. Peserta mengikuti tes.
menit
Materi UKBI
1. Seksi I: Mendengarkan (40 seal;30 menit)
2. Seksi II: Merespons Kaidah (25soal; 20 menit)
3. Seksi III: Membaca (40 soal; 45menit)
4. Seksi IV: Menulis (1 soal; 200kata; 30 menit)
5. Seksi V: Berbicara (1 soal; 5menit memahami; 10 menit
Pengisian Lembar Jawabandan Pembagian Buku Simulasi
menit
Pengawas membagikan buku simulasi dan lembar jawabankomputer.
Pemandu mempersilakan peserta mencantumkan data-data
yang diminta, menghitamkan bulatan angka atau huruf
sesuai dengan ketentuan, dan menanandatangani lembar
jawaban.
68
Pelaksanaan Simulasi UKBI
menit
Pengawas memutar cakram (CD) simiUasi.
Pemandu meminta peserta untuk membaca bukusimulasi sambil menyimak rekaman suara simulasi.
Persiapan Tes UKBI
Pemandu menyampaikan kiat khusus kepada peserta.
/
Khusus untuk Seksi I, sambil menyimak dengaran,peserta dapat menandai bulatan tanda jawaban padalembar jawaban sesuai dengan jawaban yang dipilihdengan tanda titik terlebih dahulu. Pada akhir Seksi I adawaktu 2 menit untuk mengarsir bulatan tanda jawaban.
Pemandu memberikan kesempatan kepada peserta
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas.
Pemandu memoersilakan peserta untuk berdoa.
Pengawas membagikan buku uji (Seksi I—III) sambilmengingatkan peserta agar tidak membuka buku ujisebelum ada aba-aba melalui rekaman suara dari
cakram (CD) seksi I.
sPelaksanaan Tes Seksi I—^III
2
Pemandu meminta peserta untukmenyiapkan buku Seksi I dan melarangpeserta membuka buku seksi 1 sebelum ada
aba-aba dari rekaman suara CD Seksi I.
/Seksi I
berlangsungselama 30
menit.Seksi I dimulai. Pengawas memutar cakram{CD] Seksi I.
Seksi 1 selesai. Pengawas mengambil buku ujiSeksi 1.
Seksi II dimulai. Pemandu meminta pesertauntuk mulai mengerjakan soal Seksi II.
Seksi 11 1berlangsungselama 20
menit. |
f ̂Lima menit sebelum alokasi waktu Seksi 11
habis, pemandu memberi tahu peserta waktupengerjaan Seksi 11 tersisa 5 menit.
Seksi II selesai. Pengawas mengambil bukuuji Seksi 11.
Seksi III dimulai. Pemandu meminta pesertauntuk mulai mengerjakan soal Seksi III.
Seksi 111
berlangsung
selama 45
menit.
fLima menit sebelum alokasi waktu Seksi 111
habis, pemandu memberi tahu peserta waktupengerjaan Seksi III tersisa 5 menit.
Seksi 111 selesai. Pengawas mengambil buku
Seksi 111, lembar jawaban, dan buku simulasi.
5^
Pelaksanaan Tes Seksi IVmenit
Seksi IV
berlangsung
selama 30
menit.
Pengawas membagikan buku uji danlembar jawaban Seksi IV.
Pemandu meminta peserta untuk mulaimengerjakan soal Seksi IV.
Lima menit sebelum alokasi waktu Seksi IV
habis, pemandu memberi tahu pesertawaktu pengerjaan Seksi IV tersisa 5 menit.
Seksi IV selesai. Pengawas mengambil bukuSeksi IV dan lembar jawaban.
Pelaksanaan Tes Seksi V
Seksi V
berlangsungselama 15
menit/peserta.
menit
Pemandu membagikan buku uji dan lembarcatatan.
Pemandu meminta peserta untuk memahamisoal dan membuat catatan (bila perlu)selama 5 menit.
Pemandu meminta peserta untukmempresentasikan jawabannya secara lisanselama maksimal 10 menit.
Presentasi diawali dengan menyebutkannomor peserta, nama lengkap, dan asalinstansi/orofesi.
Pemandu merekam presentasi lisan peserta.Setelah selesai, peserta dimintamengembalikan seal Seksi V.
LAMPIRAN 2
PROSEDUR PEMANDU TES UKBI
' gPenjelasan Prosedur Pelaksanaan UKBI idan Materi UKBI ®
"Pelaksanaan UKBI ini terdiri atas tiga tahap, yaitupengisian data diri pada lembar jawaban, pelaksanaansimulasi, dan pelaksanaan uji."
"Materi UKBI terdiri atas lima seksi, yaitu
a. Seksi I : Mendengarkan (40 soal; 30 menit),b. Seksi II : Merespons Kaidah (25 soal; 20 menit),c. Seksi III : Membaca (40 soal; 45 menit),d. Seksi IV : Menulis (1 soal; 200 kata; 30 menit), dane. Seksi V : Berbicara (1 soal; 5 menit pemahaman soal;
10 menit presentasi lisan)."
"Pada pelaksanaan hari ini Anda akan mengikuti UKBIhingga Seksi " {*bergantung pilihan peserta saatpendaftaran).
Pengisian Lembar Jawabandan Pembagian Buku Simulasi
"Pengawas dipersilakan membagikan buku simulasi danlembar jawaban."
"Silakan mengisikan data diri Anda pada lembarjawaban komputer. Bubuhkan tanda tangan Anda padakolom tanda tangan peserta."
"Seluruh pengisian lembar jawaban komputermenggunakan pensil 2B."
"Silakan buka buku simulasi Anda pada halaman 1.Kami akan memperdengarkan Simulasi UKBI. Simulasiini hanya untuk disimak. Jawaban dari simulasi initidak dituangkan di dalam lembar jawaban. Dilarangmencorat-coret buku simulasi."
|Persiapan Tes UKBI
"Apakah ada pertanyaan tentang pelaksanaan tesUKBI?" (*jika ada, pemandu menjawabnya).
"Khusus untuk Seksi I, sambil menyimak dengaran,
Anda dapat menandai bulatan jawaban pada lembarjawaban sesuai dengan jawaban yang dipilih dengantanda titik terlebih dahulu. Pada akhir Seksi I ada
waktu 2 menit untuk menghitamkan bulatan jawabanpilihan."
"Pada Seksi II, hanya ada 1 jawaban pilihan untuk tiapnomor. Tentukan mana yang salah dari bagian yangdigarisbawahi dan dicetak tebal. Selanjutnya, bagianyang dianggap salah ganti dengan jawaban yeing benardari salah satu opsi jawaban yang ada di bawahnya."
"Sebelum dimulai, marl kita berdoa agar pelaksanaan
tes UKBI ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Berdoa mulai." "Berdoa selesai."
"Kami akan membagikan buku uji. Anda dilarang
membuka buku uji sebelum ada aba-aba. Dilarang
mencorat-coret buku uji."
fpelaksanaan Tes Seksi I—III I
"Siapkan buku uji Seksi I.""Seksi I dimulai" (pengawas memutarkan rekaman suaraSeksi I)."Seksi I selesai. Pengawas dipersilakan mengambil buku ujidari meja peserta dan menghitung jumlahnya."
"Silakan lanjutkan mengeijakan Seksi II, tanpa dipandudengaran. Waktu untuk mengerjakan Seksi 11 adalah 20menit dari sekarang.""Masih ada 5 menit untuk menyelesaikan Seksi II.""Seksi II berakhir. Pengawas dipersilakan mengambil buku ujidari meja peserta dan menghitung jumlahnya."
"Silakan lanjutkan mengeijakan Seksi III. Waktu untukmengeijakan Seksi III adalah 45 menit dari sekarang.""Masih ada 5 menit untuk menyelesaikan Seksi III.""Seksi III berakhir. Sisipkan lembar jawaban ke dalam bukuuji. Pengawas dipersilakan mengambil buku uji dan bukusimulasi dari meja peserta serta menghitung jumlahnya."
6Ielaksanaan Tes Seksi IV
"Seksi IV akan berlangsung selama 30 menit. Seksi IVdikerjakan dengan mengunakan pena. Kami akanmembagikan soal dan lembar jawaban menulis.Pengawas dipersilakan membagikan soal dan lembarjawaban menulis."
"Silakan mulai mengerjakan soal. Jangan lupa isikanterlebih dahulu data Anda pada lembar jawaban dan
bubuhkan tanda tangan pada kolom tanda tangan peserta.""Dilarang mencorat-coret buku soal."
"Masih ada 5 menit untuk menyelesaikan Seksi IV.""Seksi IV berakhir. Sisipkan lembar jawaban ke dalam bukuuji. Pengawas dipersilakan mengambil buku uji dari mejapeserta dan menghitung jumlahnya."
IPelaksanaan Tes Seksi V
"Pada pelaksanaan Seksi V ini peserta akan kami panggilsatu per satu ke dalam ruangan. Peserta lain dipersilakanmenunggu di luar."
"Silakan pahami soal ini selama 5 menit."
"Silakan mempresentasikan jawaban Anda secara lisanselama maksimal 10 menit. Presentasi diawali dengan
menyebutkan nomor peserta, nama lengkap, dan asalinstansi/profesi Anda."
LAMPIRAN 3
Lembar Verifikasi TUKBI
No. Komponen Verifikasi Keterangan1 Ruang Uji
a. Kursi
b. Meja
c. Komputer PC
d. Jaringan LAN
e. Koneksi Internet
f. LCD dan Layar
g. Sound System dan Pelantang
h. Pendingin Ruangan (AC)1. Penerangan
2 Proposal Pendirian TUKBI
3 Berkas Ujia. Lembar Pendaftaran
b. Lembar Serah Terima Berkas
UKBI
c. Buku Simulasi
d. Buku Uii Seksi I
e. Buku Uii Seksi II
f. Buku Uii Seksi IIIg. Buku Uii Seksi IV
h. Buku Uii Seksi V
i. Lembar Jawaban Komputer
j. Daftar Hadir Peserta
k. Lembar Pengolahan Hasil UKBI
1. Lembar Pelaporan Hasil UKBI
m. Sertifikat UKBI
Tabel 6 Lembar Verifikasi TUKBI
< ! 76
LAMPIRAN 4
Komponen pembiayaan UKBIdi Balai/Kantor Bahasa melalui APBN
a. Narasumber sosialisasi
b. Pemandu dan pengawas
c. Pengolah Seksi I~III
d. Penilai Seksi IV dan V
e. Pencetakan buku uji
f. Pencetakan UK
g. Pencetakan UM
h. Pemberkasan (verifikasi berkas uji) dan pengemasan
i. Pelatihan
j. Sewa ruangan untuk tempat uji (bagi Balai/Kantor
Bahasa yang belum memiliki tempat uji yang layak)
LAMPIRAN 5
DOKUMEN KEABSAHAN UKBI
REPUBLIK INDO^ESIADEPARTEMBN KBHAKIMAR DAN HAK ASASI MANUSIA
SURAT PENDAFTARAN CIPTAAN
Ucnuri kfluiUriat; Oni. H;i> ml l i h .i,.iir«w i»oiii*ii i.Un«
""" .-i.un, iv„,n4un^..t^iptawi di bMUni llmu s^n; .Jnt. Sxtita ituUk incUndun(i Hak KckatMn Inwirfcluallainaya).dm^n Ini wktfi tcnUttar dj«Um lJUItai l.ni.nn Ci^jiaan
I IVtvipuN*ma rUMT
'! riakainapai! Ftoiiil IVR»i»»man«„n. .lakarta Timuf
krwuaancsanHUi
II rymf^rv^ llak CiplaPUSAT BAHASA
.11 DaVamapali Itaiai IVRawamaufvm, .lakana Tumjr
KaiaiuguieBafMui
' Jrnia C-ipuan Kai\»ti,|i,
IV Judui C-iptMn ■ UJl KBHAHXRAN BUUUHAM IMOONMIA tVKIII
V Tame^ .ton .ainpai dwmumkan W Ur*n.l« I'WH, d. k'.k k>. M..,.r.ka. HI !-•,«*unliih Panama kaii cb vUayahImtoaaiw alau ill hiar wiUvahiBdoiwee
Jangka arahlii {■etiimjunsaii Bartoku arlama MJ (lima puluh] tabun ai^ )■» ■aina kahdiufliurakan
VII NonMM dan langpl prnda/Uuaii 0J3W. 3i Saptamber 3003
8a^i Hukum ian< namanya imUnar arbafai iViiripU. dianc^p artaaaai PMiciiKa kKuaUtcrbukti Kbaltknya I Iknal Q Uiidang-Undani Hak Cipu |.
Jakana. 08 Januan 30l>«
A n MKNTCM UKAKIUAN (Mb IIAh AJUlU MAIcmUSfKiaUK HRXMKinA
DIRCimja JBNOMUL UU KKKAYAAM IWmAICTVAl.
IIIHBKTUK INUUSTKI. UliliAlN TATADAN RAHASIA DAOANO
81797111
■ -Mi- i1. B.H..KR.
M-REPUBUK INDONESIA
DEPARTEMEN KEHAKiMAN DAN HAK ASASI AtANUSIA
8URAT PENDAFTARAN CIPTAAN
Krhi»VjaiAr. "Ian HjW Aaast Manuvui K^puOtlk « 'tXAr-c,
I ad.in^ Namof Tahun 2W/2 Tcntftim Hak Cipla )aitu L'tuUw.a l inlAni: fvrCiptAA:^ (li t>i<Sari|c Ihnu IVni^rfatiUttii. Srni dnn !>a«tra (tHiak H«k KrWavnafiiamn>a) iirngan :rti trkih trrtiaftat ilalarn Daflnr t.'nium CipC«in;t
AT aam
31 iVrTiPv..ti-.f; Ci
NarM
AJarT'.af
Kr-A AT z.\r.r%}irAAr.
K .itutul r'lptaan
<**r» lr?nr«a! diUTnuRikar.i.niiik (r-rlatt^A kaii <)< 'AiU>Ahliu)o!^rvwi Alau d: Iua* Mtla^ah
SniSAT DAIIASA
Jl ()aktl(ut{Mli tiufat i\
RaH.tiTiani:tiT). Itnii
PU8AT BAilASA
J1 OakaiTua^Mtt iiarat (VKa^mnancun. JakaMA riRUir
Kaha Urk.iinan
' 80AL UJt KBMAHtRAN BBRBAHASA IHDONEStA
(UKBir
09 iVartnbrr IWB. dl Kak Kr% MaA>ara:
*;tk:u (>crlinOuni^n kkrtakLi acLittui 50 (liirui puliih) uhwndiurnuinkati
?»<-rv»' tiaT' fanggal ppnitallaran 0*i2J9*IJ. JIS S^plrntb^f JO')J
IUx'ar< Hvjkani >anc fuitnaTiya trrdaftar (VruTtpta. <iuii(g(ap artu^t {ViMtpta krtuahirrtjuk:: aebalikina ( Paaal 9 Undang^Uixiing Hak Cipia |
Jokaita. 08 Januari .'OO-i
K r. MICXTEWI K£I(AKIM.U< UAX AiAM UA-NObL^
Rm,:BUK WOOkKSU
WKKKTUK Jt:Nl)tKAt UAf;KKKAtAA» lN7tLt:iCrUAl
UIKEKTUK jy I{Tr^;t>g^N INDUSTKI. IJESAIN TATALLTAK^ dan HAIIAStA nAOANO
A\ ''
o4oo?80ioeV,33Gi[E!iEI!m
KEPUTUSANMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 152/U/2003
UJI KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL.
Manimbang : a. bahwa dalam raitgka pemasyorsluilan penggunaan Bahau Indonesiayong baik dan benar di era globalisasi masyamkat pedu dimoltvasi untukmengetahui mutu bahasa Indonesia yang digunakan;
b. bahwa untuk mengetahui mutu berbahasa Indonesia diperlukan saranapengukuran yang l>erstandar nasional melalui pongujian kemahiranbetbahasa Indonesia:
c. bahwa sehubungon dengan tut tenebut pada humf a dan b. dipandangpcftu menctapkan Keptdusan Mcnteri PemSdikan Nasional tentang UiiKemahiran Berbahasa Indonesia;
Mengingal : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan LembaranNegara Nomor 4301);
2. Keputusan PreskJen Repubi* Indonesia Nomor 177 Tahun 2000 tentangSusunan Organisasi dan Tugas Departemen sebagalmana telah diubahdengan Keputusan PresWen Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/M Tahun 2001mengenai Pembentukan Kabtnel Gotong Royong;
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2001 tentangKedudukan, Tugos. Fungsi, Kewenangan. Susunan Organisasi. danTatakeija Departemen sebagaimana telah diubah dengan KeputusanProsidan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2002;
MEMUTUSKAN
Mcnolapkan KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG UIIKEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA icn.writ, UJI
(t) l^mnm^on ko™hmm berbahasa Indonesia drkalangan masyarakat dapat d-lonlukandongan Komoh^n Btfrbahaia Indonesia (UKBI).
12) UKBI disusun dan dlkcmbangkan oksh Pusol Bahase Oopartomon Pendidikan Nasional.
Fatal 2
Keputusan m< mulat bortaku poda tonggal 28 Oktobor 2003
Oilotopkan di Jakartapado tanggsi 13 OKIobor 2003
MENTERI PENDtOIKAN NASIONAL.
TTD
A. MALIK FADJAR
Sai:nan totooi dongon atknyaBtro Kukum don OrgonitasiOeportcmon Por>dtdikan NatMrtal.
. Kopata Bagian Ponyutunan RancongonParundang*undangan.
8H
NIP 13U70478
LAMPIRAN 6
APLIKASI SIMULASI UKBI
Aplikasi Simulasi UKBI merupakan program
simulasi yang berisi petunjuk dan contoh yang dapat
diunduh secara bebas di laman Badan Bahasa. Aplikasi
dengan program flash tersebut berisi petunjuk dan
contoh soal Seksi Mendengarkan, Seksi Merespons
Kaidah, dan Seksi Membaca.
UKBIUJI KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA
ITLTJtH'.l
Gambar 16 Halaman Masuk Aplikasi Simulasi
nisiiaiii Piimmi"^KtsusavM"itoptee*hi bim
SvLamal m«ngikuti simutaai UKBI.
M. Sanjaya
Gambar 17 Halaman Pembuka Simulasi UKBI
LAMPIRAN 7
Sertifikat UKBI
NofTy>r oooiA^KBf/201^
SERTIRKAT
UKBIUJI KEMAHIRAN BESBAHA2A INDONESIA
<Badan dan
XftnUrian <Smdi£i^n dan T^fSudrfoan 'SfpuSCIf^IndctmtmStn^fin xftddifi imSgptda
ffi. SMet IS71
4700}1MWOCOS
tfi^atdan tanggaiUa
skgi
penngifii ifmoUmn Illfilngend
(itftmnw UtigntJfsidXJi^imieiiitii'dmaa dm
Jai^U. 1 Ttiram XU
/.■tuKiJ-ru'v uiwaf mxw
I!iII
Bagian Depart
PEBNOAN SKOR UKB KMSINGKATAN KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA
S^ksi t Mvndcngwkon 697
Scksi II M«<v4pont Koiilah 7S6 1
S«kii III M«fnboco 742 1
!a*kll IV M^Aukf 403
S«ksi V S*fb<oro 430
SkorUKBI 610
I '- tstimrum 726—800
11. Songol Unggul 641—724
III. Unsgvl 378—640
' N. Modyc 482—377
V. S«ni«p|Qrko 403—481
VI. Mor9inoi 326-404
1 VII. TxboM 231—325
Bagian Belakang
Gambar 18 Sertifikat UKBI
LAMPIRAN 8
Tabel Rekapitulasi Hasil Uji
REKAPITVLASIIlASILnSUKBI
□ Perin^iProBBt]
Tabel Pemeringkatan Hasil Uji
KomGnaterTelmisTllKBI
REKAPITULASI PEMERINGKATAN HASIL UJIBULAN: TAHUN:
1 I , I, , . „ ~~| PemeringkatanNo Tempat Uji Tanggal Uji Jumlah Peserta istimewa I Sanaat Ungqui I Unqqull Madya I Semenjana | Marqinai I Terbatas
Tabel Pemeringkatan Hasil UjiBerdasarkan Profesi
REKAPmjLASI PEMERINGKATAN HASIL UJI BERDASARKAN PROFESIBULAN: ^TAHUN:
PROFESI*:
No Tempat UJI Tanggal Uji Jumbh Peseita PemerinakatanIstimewa Sanoat Unaaul UnQQUl Madya Semeniana Marqlnal Terbatas
1
2
3
4
S
6
7
8
9
10
(Coordinator Teknis TUKBIKet: 1 Tabd menerangkan 1 profiea yang sama
Jadwal Pengujian UKBI September—Desember 2016
NO BULAN TANGGAL
1 September 13 September 20162 27 September 20163 Oktober 11 Oktober 2016
4 25 Oktober 2016
5 November 8 November 2016
6 22 November 2016
7 Desember 6 Desember 2016
8 20 Desember 2016
84
PERPUSTAKAAN
BADAN BAHASA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEM BANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
l' ba danbahasa.kemd ikbud.go.id
e badan.ba [email protected]
~ (021 )4706287,4706288,4896558,4750407