bab ii dasar teori 2.1 proses pengelasan. proses pengelasan. 2.1.1 pengertian pengelasan pengelasan...

16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 3 3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari peleburan dan dua bagian yang digabungkan bersama, dengan atau tanpa penggunaan penekanan dan pengisian material. Panas yang dibutuhkan untuk meleburkan material berasal dan nyala api pada las asitelin atau las busur listrik pada las listrik. Pada proses pengerjaan proyek akhir ini menggunakan Las busur listrik atau disebut juga SMAW (Shield Metal Arc Welding) untuk membuat rangka, dan mengunakan elektroda jenis elektroda AWS E7016 diameter 2,6mm. Adapun proses pengelasan yang dilakukan, 1. Proses penyulutan Setelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan disentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis tengah elektroda). 2. Menyalakan busur listrik Penyalaan busur listrik dapat dilakukan dengan menghubungkan singkat ujung elektroda dengan logam induk (yang akan dilas) dan segera memisahkan lagi pada jarak yang pendek Jenis-jenis sambungan las yang dipakai pada pembuatan alat ini antara lain ditunjukan oleh Gambar 2.1. Gambar 2.1 Jenis sambungan las Keterangan: a. Sambungan las sudut dalam b. Sambungan las sudut Luar c. Sambungan las tumpang d. Sambungan las T

Upload: vuque

Post on 12-Feb-2018

248 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

3

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Proses Pengelasan.

2.1.1 Pengertian pengelasan

Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari

peleburan dan dua bagian yang digabungkan bersama, dengan atau tanpa

penggunaan penekanan dan pengisian material. Panas yang dibutuhkan untuk

meleburkan material berasal dan nyala api pada las asitelin atau las busur listrik

pada las listrik. Pada proses pengerjaan proyek akhir ini menggunakan Las busur

listrik atau disebut juga SMAW (Shield Metal Arc Welding) untuk membuat

rangka, dan mengunakan elektroda jenis elektroda AWS E7016 diameter 2,6mm.

Adapun proses pengelasan yang dilakukan,

1. Proses penyulutan

Setelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur

sambungan disentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang

pendek (garis tengah elektroda).

2. Menyalakan busur listrik

Penyalaan busur listrik dapat dilakukan dengan menghubungkan singkat

ujung elektroda dengan logam induk (yang akan dilas) dan segera

memisahkan lagi pada jarak yang pendek

Jenis-jenis sambungan las yang dipakai pada pembuatan alat ini antara lain

ditunjukan oleh Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Jenis sambungan las

Keterangan:

a. Sambungan las sudut dalam

b. Sambungan las sudut Luar

c. Sambungan las tumpang

d. Sambungan las T

Page 2: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Sebelum dilakukan pengelasan busur listrik benda kerja dibuat

kampuh atau alur las seperti yang ditunjukan oleh Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Bentuk alur/kampuh las

Keterangan:

a. sambungan langsung/tanpa kampuh

b. sambungan V tunggal

c. sambungan U tunggal

d. sambungan V ganda

e. sambungan U ganda

Perhitungan dalam perencanaan las.

Panjang Las minimum dalam proses pengelasan (1)

dimana:

P = 1.414 s l Ο„ ...............................................................................................(2.1)

l= panjang pengelasan (mm)

P = beban yang bekerja (N)

s = Tebal plat (mm)

Ο„ = tegangan geser (Mpa)

Menghitung tebal las dan bentuk pengelasan yang dipakai ditunjukan pada

Gambar 2.3

Page 3: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Gambar 2.3 Tebal las dan bentuk pengelasan

Gambar tebal las dan bentuk pengelasan diatas dapat diuraikan pusat titik

beratnya dengan rumus sebagai berikut,

x= 𝑙2

2π‘₯(𝑙+𝑏)......................................................................(2.2)

y= 𝑏2

2π‘₯(𝑙+𝑏)......................................................................(2.3)

maka,

r1= BG =l........................................................................(2.4)

r2=√(𝐴𝐡)2+√𝐡𝐺2...............................................................(2.5)

cosΙ΅=π‘Ÿ1

π‘Ÿ2..........................................................................(2.6)

keterangan:

1 = lebar plat (mm)

b = tebal plat (mm)

r1= jarak beban dengan pusat titik berat (mm)

r2= jarak beban dengan pusat titik berat (mm)

Ι΅ = sudut maksimum pengelasan

Menghitung momen inersianya (I)

I=𝑏+𝑙4βˆ’(6𝑏π‘₯6𝑏)(𝑙π‘₯𝑙)

12 (𝑙+𝑏)..........................................................(2.7)

Page 4: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Keterangan:

I = momen inersia (mm)

t = tebal lasan (mm)

Menghitung gaya geser (Ο„1danΟ„2)

Ο„1=P/A...........................................................................(2.8)

Dimana:

A=t.l+t.b........................................................................(2.9)

Dan

Ο„2=𝑝 π‘₯ 𝑒 π‘₯ π‘Ÿ2

𝐽 ...................................................................(2.10)

Keterangan:

Ο„1= gaya geser normal/tegak lurus ke arah gravitasi (N/mm2)

Ο„2= gaya geser tegak lurus ke arah G/sesuai momen akibat dan

pembebanannya (N/mm2)

P= gaya yang membebani (N)

A= throat area (mm)

e = jarak gaya dengan pusat titik berat G ( mm)

r2 = radius las (mm)

Resultan untuk tegangan geser maksimal:

R=√(Ο„1)2+(𝜏2)2 + 2Ο„1𝜏2π‘π‘œπ‘ Ι΅..................................... (2.11)

2.2 Proses Penggerindaan.

2.2.1 Pengertian gerinda

Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk

mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin

gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga

terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan. Pada proses

pengerjaan proyek akhir ini menggunakan mesin gerinda untuk proses pengerjaan

penghalusan bekas las pada rangka dan pemotongan besi L untuk rangka. Macam-

macam gerinda yang digunakan pada proses pengerjaan proses pemotongan

ditunjukan oleh Gambar 2.4

Page 5: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Gambar 2.4 Gerinda potong dan gerinda tangan

2.2.2 Jenis-Jenis Mesin Gerinda

1. Mesin Gerinda Datar

Penggerindaan datar adalah suatu teknik penggerindaan yang mengacu pada

pembuatan bentuk datar, bentuk dan permukaan yang tidak rata pada sebuah

benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang berputar. Pada umumnya

mesin gerinda digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja mesinnya

bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada kotak meja magnetik,

digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar

dapat dioperasikan secara manual atau otomatis. Berdasarkan sumbu utamanya,

mesin gerinda datar dibagi menjadi 4 macam.

1. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik. Mesin

gerinda ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan permukaan

rata dan menyudut.

2. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar, mesin jenis

ini dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.

3. Mesin gerinda datar vertikal dengan gerak meja bolak-balik, mesin jenis

ini digunakan untuk menggerinda benda-benda berpermukaan rata, lebar,

dan menyudut.

4. Mesin gerinda datar vertikal dengan gerak meja berputar, mesin jenis ini

dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.

Berdasarkan prinsip kerjanya mesin gerinda datar dibagi menjadi dua

macam,

Page 6: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1. Mesin gerinda datar semi otomatis, proses pemotongan dapat

dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis mesin.

2. Mesin gerinda datar otomatis, proses pemotongan diatur melalui

program(NC/Numerical Control dan CNC/Computer Numerically

Control).

2.3 Proses Pembubutan

2.3.1 Pengertian Mesin Bubut

Mesin bubut mungkin merupakan salah satu mesin perkakas yang tertua

yang pernah dibuat manusia, dan merupakan mesin yang paling handal dan yang

paling umum digunakan. Ini disebabkan karena presentase dari material yang

dikerjakan pada proses permesinannya dalam bentuk silinder. Mesin bubut dasar

telah dikembangkan menjadi mesin bubut turret, Srew Machines, Boring Mills,

mesin bubut dengan control numeric dan turning center.

Beberapa operasi penting yang dilakukan dengan mesin bubut antara lain

seperti Facing, Taper Turning,Tread Cutting, Knurling, Boring, Drilling dan

Reaming. Mesin bubut umumnya digunakan untuk mengerjakan bagian tersendiri,

disesuaikan dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Mesin bubut umumnya

digunakan ketika sejumlah kecil bagian yang mempunyai kesamaan bentuk yang

diinginkan (in-short-productions runs). Hal ini merupakan tulang punggung dari

suatu bengkel permesinan, Karena itu pengetahuan yang mendalam sangat

dibutuhkan untuk semua ahli permesinan. Pada proses pengerjaan proyek akhir ini

menggunakan mesin bubut untuk membuat posos dengan bahan ST60 dan

diameter 20 mm. Gambar 2.5 menunjukan gambar mesin bubut beserta dengan

bagian-bagianya.

Page 7: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Gambar 2.5 Mesin Bubut dan bagian-bagianya

2.3.2 Gerakan Pada Mesin Bubut

Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk membuat

produk dengan bentuk dasar silindris;batang silindris;lubang silindris;bentuk

tirus;bentuk ulir, dan sebagainya. Gerakan-gerakan pada mesin bubut saat

melakukan proses potong terdiri dari:

a. Gerak potong

Gerak ini bertujuan agar dapat terjadi proses pemotongan.Gerak

potong merupakan gerak berputar dari benda kerja yang berasal dari

gerakan Spindel.

b. Gerak makan (feeding)

Gerak yang bertujuan untuk menggeser sedikit demi sedikit letak

proses pemotongan agar pemotongan dapat merata kesemua bagian benda

kerja. Gerakan ini adalah gerakan translasi pahat.

2.3.3 Fungsi dan elemen pada mesin bubut

Fungsi utama dari mesin bubut adalah untuk menyediakan segala

sesuatunya untuk dapat memutar benda kerja melawan pahat potong, sehingga

membuang sebagian dari benda kerja. Semua mesin bubut tanpa

mempertimbangkan desain dan ukurannya, secara umum adalah sama.

Page 8: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Secara umum mesin bubut dilengkapi beberapa elemen antara lain yaitu:

1. Sebuah pendukung untuk memegang benda kerja.

2. Sebuah cara untuk memegang dan melepaskan benda kerja

3. Sebuah mekanisme untuk memegang dan menggerakkan pahat potong

(tools)

2.3.4 Jenis Pembubutan Menurut Arah Gerak Laju

1. Pembubutan Memanjang

Gerak laju berlangsung sejajar dengan sumbu putaran,dengan demikian

bidang permukaan luar bidang kerja (bidang garapan lengkung) yang

dimakan oleh pahat. Gerakan penyetelan menempatkan perkakas pada

posisi penyayatan tepat pada benda kerja. Setelah setiap penyayatan.

Kedalaman tusukan ditentukan oleh penyetelan tegak lurus terhadap

sumbu putaran.

2. Pembubutan Membidang

Gerakan laju berlangsung tegak lurus dengan putaran, dengan cara ini

dihasilkan bidang rata tegak lurus dengan putaran (bidang garapan datar)

benda kerja memperoleh panjang yang tepat. Arah laju didapat dari luar

perputaran atau sebaliknya.

3. Pembubutan Alur

Berlangsung hanya dengan gerakan laju tegak lurus terhadap sumbu

putaran.

4. Pembubutan dengan alur sejajar dan tegak lurus

Sumbu perputaran pada saat yang sama dihasilkan benda bulat atau benda

rotasi

5. Pembubutan dengan Pengaluran dan Pemenggalan.

Penggaluran adalah pembubutan ulir. Pada tusukkan kecil profil alur

menyerupai bentuk penyayat, alur lebar dihasilkan dengan memperluas

sebuah alur sempit kearah samping.

Pemenggalan adalah pemotongan sebuah benda kerja berbentuk batang

pada mesin bubut. Disini digunakan sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang

sangat ramping.

Page 9: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2.3.5 Rumus Perhitungan Mesin Bubut

Proses bubut atau Turning masih banyak digunakan didalam industri

dewasa ini, begitu juga di Indonesia, berikut adalah rumus-rumus penting yang

digunakan untuk menghitung berbagai parameter permesinan dari mesin bubut

seperti yang ditunjukan oleh Gambar 2.6

Gambar 2.6 Arah pemakanan

n : putaran spindle (rpm)

fn : pemakanan (mm)

ap : kedalaman pemotongan (mm)

Perlu diperhatikan arah dari proses pengerjaan bila memulai perhitungan,

kenali dahulu proses apa yang terjadi apakah facing, atau proses pemakanan ke

arah Spindle ataukah pembuatan groove. Apabila perhitungan untuk groove maka

lebar dari pahat/cutting tool adalah kedalaman pemotongan. Sedangkan proses

perhitungan untuk taper dapat didekati dengan metode trapesium, metode yang

lebih baik tentunya dengan menghitung setiap pergerakan cutting tool.

1. Kecepatan Pemotongan

Dihitung dari putaran per menit terhadap diameter benda kerjanya, sering juga

disebut dengan kecepatan pada permukaan

𝑉𝑐 =πœ‹ π‘₯ 𝐷 π‘₯ 𝑛

1000π‘š/π‘šπ‘–π‘›.......................................................................................(3.12)

n = putaran benda kerja (rpm)

D = Diameter benda kerja (mm)

Vc = kecepatan pemotongan (m/menit)

Page 10: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Kecepatan Putaran Benda Kerja (RPM)

Kecepatan putaran benda kerja dihitung dari jumlah putaran setiap menitnya,

konstanta 1000 adalah perubahan dari mm ke meter

𝒏 =π‘½π’„π’™πŸπŸŽπŸŽπŸŽ

π…π’™π‘«π’Ž..................................................................................................(3.13)

3. Lama Waktu Pemotongan

Dihitung dari jumlah 𝑇 π‘Ÿπ‘œπ‘’π‘”β„Žπ‘–π‘›π‘” dengan 𝑇 π‘“π‘–π‘›π‘–π‘ β„Žπ‘–π‘›π‘” sehingga

didapatkan 𝑇 π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™

𝑇 π‘Ÿπ‘œπ‘’π‘”β„Žπ‘–π‘›π‘” = 𝐿.𝑖

𝑛,𝑠...........................................................................................(3.14)

𝑇 π‘“π‘–π‘›π‘–π‘ β„Žπ‘–π‘›π‘” = 𝐿.𝑖

𝑛,𝑠............................................................................................(3.15)

𝑇 π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝑇 π‘Ÿπ‘œπ‘’π‘”β„Žπ‘–π‘›π‘” + 𝑇 π‘“π‘–π‘›π‘–π‘ β„Žπ‘–π‘›π‘”....................................................... (3.16)

2.3 Proses Milling

2.4.1 Pengertian milling

Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam, mulai

dari pengerjaan panas, pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam secara

mekanis.

Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan

maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal

beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan perataan permukaan

dengan menggunakan mesin Frais atau biasa juga disebut mesin Milling.

Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas

bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena

selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian

dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda

kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.

Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup

halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk

pendingin mata milling agar tidak cepat aus.

Page 11: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (geram). Milling

menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang

ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan.

Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin milling dimulai dengan

mencekam benda kerja, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengan alat

potong yang disebut cutter, dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran

maupun bentuknya.

2.4.2 Prinsip kerja mesin milling

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi

gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan

diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel

mesin milling.

Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang

bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau

gerakan pemotongan.

Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang

telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan

pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material

penyusun cutter mempunyai kekerasan di atas kekerasan benda kerja.

2.4.3 Jenis-jenis mesin milling

Penggolongan mesin milling menurut jenisnya penamaannya disesuaikan

dengan posisi spindle utamanya dan fungsi pembuatan produknya, ada beberapa

jenis mesin milling dalam dunia manufacturing antara lain; berdasarkan posisi

spindle utama.

Page 12: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1. Mesin Milling Universal

Mesin frais universal yang digunakan pada proses pengeboran

ditunjukan oleh Gambar 2.7

Gambar 2.7 Mesin frais universal

Mesin milling ini mempunyai fungsi bermacam-macam sesuai dengan

prinsipnya, seperti:

a. Frais muka

b. Frais spiral

c. Frais datar

d. Pemotongan roda gigi

e. Pengeboran

f. Reaming

g. Boring

h. Pembuatan celah

2. Mesin milling CNC

Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan

bentukan–bentukan yang lebih komplek, merupakan penggangi mesin milling

Copy dan Gravier. Semua control menggunakan sistem electronic yang komplek

(rumit), dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga mesin

CNC ini sangat mahal.

2.4.4 Gerakan dalam mesin milling

Pekerjaan dengan mesin milling harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja.

Page 13: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1. Gerakan Pemotongan

Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan

pusat sumbu utama.

2. Gerakan Pemakanan

Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan

digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.

3. Gerakan Penyetelan

Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan

pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi

potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan

2.4.5 Pengerjaan pada mesin milling

1. Pengefraisan Sisi, adalah pengefraisan dimana pisau sejajar dengan

permukaan benda kerja.

2. Pegefraisan Muka, adalah pengefraisan dimana sumbu pisau tegak lurus

dengan permukaan benda kerja.

2.4.6 Perhitungan Pemotongan dalam Frais

Kecepatan potong ditentukan pada diameter luar pemotong frais, yang dapat

dikonversikan dengan kecepatan putar spindel, N, dinyatakan dalam rev./min.

dengan persamaan sebagai berikut:

𝑁 =𝑉

πœ‹π·..................................................................................................(4.17)

dimana : V = kecepatan potong (mm/min)

D = diameter luar pemotong frais (mm).

2. Panjang pemakanan

𝐿 = 𝑙 +𝑑

2+ 2....................................................................................... (4.18)

dimana : L = Panjang pemakanan

d = diameter luar pemotong frais (mm)

l = panjang awal

Page 14: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3. waktu pembuatan slot

𝑇 π‘Ÿπ‘œπ‘’π‘”β„Žπ‘–π‘›π‘” = 𝐿.𝑖

𝑠...........................................................................(4.19)

𝑇 π‘“π‘–π‘›π‘–π‘ β„Žπ‘–π‘›π‘” = 𝐿.𝑖

𝑠...........................................................................(4.20)

Maka T total = 𝑇 π‘Ÿπ‘œπ‘’π‘”β„Žπ‘–π‘›π‘” + 𝑇 π‘“π‘–π‘›π‘–π‘ β„Žπ‘–π‘›π‘”.................................. (4.21)

2.5 Proses Bor

2.5.1 Pengertian mesin bor

Pengertian Bor adalah salah satu mesin perkakas, yang secara umum

digunakan untuk mengebor suatu benda kerja. Pada mesin ini juga dapat

dilakukan pekerjaan

Pekerjaan yang lainnya seperti, memperluas lubang, pengeboran untuk

tirus pada bagian suatu lubang atau pembenaman. Dalam pelaksanaannya

pengeboran sesungguhnya adalah suatu poros yang berputar, dimana pada bagian

ujungnya (bagian bawah) disambungkan mata bor yang dapat mengebor terhadap

bendakerja yang di jepit pada meja mesin bor. Jadi secara umum dalam

pelaksanaan pengeboran suatu lubang pada benda kerja diperlukan suatu mesin

bor yang bekerja baik dan teliti. Mesin dapat mengebor benda kerja secara terus

menerus dan mempunyai kecepatan poros yang dapat disetel menurut

kebutuhannya dan dapat dilakukan bermacam-macam pengeboran yang sesuai

kebutuhan. Gambar 2.8 menunjukan bor duduk dan bor listrik yang digunakan

pada proses pengeboran.

Gambar 2.8 Bor duduk dan bor tangan

Page 15: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2.5.2 Bagian Utama Mesin Bor

1. Spindle pada mesin bor berfungsi menggerakkan mata bor

2. Drill head pada mesin bor berfungsi menopang mekanisme penggerak

pisau potong dan menghantarkan ke benda kerja

3. Lengan Radial, bagian dari mesin bor radial yang dapat bergerak naik

turun maupun berputar dimana motor penggerak dan drill head

terpasang kuat.

4. Meja, bagian yang menopang seluruh bagian mesin bor dimana meja

terbuat dari material besi cor dengan kekuatan yang tinggi dan stabilitas

yang mantap.

2.5.3 Jenis-jenis Mesin Bor

1. Mesin Bor Meja

Mesin bor meja digunakan untuk proses bor sederhana (aplikasi ringan)

dimana dalam pengoperasiannya menggunakan penekanan tangan pada

hand feed lever atau otomatik untuk menurunkan mata bor menuju

benda kerja yang dilubangi.

2. Mesin Bor Tangan

Mesin bor meja digunakan untuk proses bor sederhana dalam

pengoperasiannya menggunakan penekanan tangan secara manual.

2.5.4 Jenis cutting tool (mata bor)

1. Drilling

Proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda kerja

yang solid.

2. Step drill

Proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan diameter

bertingkat.

3. Reaming Reaming

Page 16: BAB II DASAR TEORI 2.1 Proses Pengelasan. Proses Pengelasan. 2.1.1 Pengertian pengelasan Pengelasan adalah suatu sambungan yang permanen yang mana berasal dari ... Pada proses pengerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Proses yang digunakan pengepasan dan Finishing lubang yang sudah

ada sebelumnya.

4. Boring

Proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu titik

pahat. Boring lebih disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran

lubang, atau keselarasan dan dapat menghasilkan lubang yang halus.

2.5.5 Rumus yang digunakan

Kemampuan ini dapat kita peroleh secara efisien dengan cara mengatur

kecepatan putaran pada mesin berdasarkan hasil perhitungan jumlah putaran

dalam satu menit atau Revolution per minute (rpm). Kecepatan putaran mata bor

dapat dihitung dengan rumus:

𝑁 =1000 𝐢𝑠

πœ‹π· = ...rpm ...........................................................................(5.22)

π‘‡π‘š =𝐼 π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™+0,3π‘₯𝐷

0,1 π‘₯ 𝑁.................................................................................(5.23)

Dimana:

N = kecepatan putaran mesin dalam satuan putaran/menit (rpm).

Cs = cutting speed (kecepatan potong) dalam satua m/menit.

πœ‹ = 22/7

D = diameter mata bor dalam satuan mm.

1000 = konersi dari satuan meter pada Cs ke milimeter.

Tm = waktu pada proses bor.

Cutting Speed (Cs) untuk setiap jenis bahan sudah dibakukan berdasarkan

jenis bahan alat potong.