pdda_2012_gabungan (acc) 24-4-2013
DESCRIPTION
pembangunan daerahTRANSCRIPT
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
KATA PENGANTAR
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
K A T A P E N G A N T A R i
KATA PENGANTAR DEPUTI
Buku Pembangunan Daerah Dalam Angka 2012(PDDA) ini merupakan kelanjutan dari publikasi sejenis tahun sebelumnya yang disusun oleh Direktorat Pengembangan Wilayah, Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah. Dalam publikasi ini disajikan data dan informasi tentang perkembangan hasil pembangunan daerah dalam kurun waktu 2005 sampai dengan 2012. Yang, mencakup enampokok bahasan yaitu: (i) geografis dan administrasi wilayah, (ii). kondisi fisikwilayah, (iii). sosial ekonomi dan kependudukan, (iv). perekonomian daerah, (v). prasarana wilayah, dan (vi) kondisi lingkungan hidup
Seluruh data sebagian besar diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan sebagian lainnya bersumber dari Kementerian dan lembaga yang kompeten di bidangnya.
Uraian dari setiap pembahasan dalam laporan ini tentunya belum menggambarkan perkembangan dari keseluruhan aspek pembangunan, karena keterbatasan ketersediaan data. Namun, dalam penyusunan laporan mendatang diharapkan dapat terus disempurnakan dengan berbagai indikator yang lebih relevan, cakupan informasi yang lebih luas dan mutakhir sejalan dengan kemudahan dalam perolehan data dari berbagai instansi terkait.
Kami mengucapkan terimakasih atas segala dukungan berbagai pihak dalam penyusunan laporan ini. Kami sangat menghargai kritik dan saran dari berbagai pihak guna menyempurnakan Laporan di masa mendatang.
Jakarta, Desember 2012
Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah
Max H. Pohan
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
ii K A T A P E N G A N T A R
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
TIM PENYUSUN
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
T I M P E N Y U S U N iii
TIM PENYUSUN
PENGARAH:
Dr. Ir. Max H. Pohan, CES, MA
Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah
PENANGGUNG JAWAB :
Ir. Arifin Rudiyanto M.Sc, Ph.D
Direktur Pengembangan Wilayah
TIM PENYUSUN :
Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D, Awan Setiawan, SE, MM, ME
Yudianto, ST. MT, MPP, Rudi Alfian, SE ,Supriyadi, S.Si, MTP,
M. Agung Widodo, SP, MIDEC, Septaliana Dewi Prananingtyas, SE,M.Bus.Ec
Fidelia Silvana, SP. M.Int. Ekon & F, Ika Retna Wulandary, ST.
Bimo Fahrizal Arvianto, S.Si
TIM AHLI: Bambang Waluyanto; Moch Rum Alim; Nana Mulyana; Aziz Faizal Fachrudin;
Setya Rusdianto; Tri Supriyana; Nur Farida Panglipuring Tyas.
TIM PENDUKUNG:
Anna Astuti, SE, Eni Arni, Sapto Mulyono,
Donny Yanuar, Cecep Supriyadi, Nuning Ariwati, Slamet Supriyanto.
Komentar, saran dan kritik dapat disampaikan ke:
Direktorat Pengembangan Wilayah Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta Pusat 10310
Telp/Fax. (021) 3193 4195
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
iv T I M P E N Y U S U N
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
DAFTAR ISI
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R I S Iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Deputi i
Tim Penyusun iii
Daftar Isi v
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xxxi
BAB 1. PROFIL PEMBANGUNANSUMATERA 1-1
1.1. ADMINISTRASI WILAYAH 1-1
1.2. SOSIAL EKONOMI DAN KEPENDUDUKAN 1-2
1.2.1. Kependudukan 1-2
1.2.2. Ketenagakerjaan 1-4
1.2.3. Kesehatan 1-9
1.2.4. Pendidikan 1-11
1.2.5. Kemiskinan 1-12
1.2.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 1-14
1.3. PEREKONOMIAN DAERAH 1-15
1.3.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 1-15
1.3.1.1. PDRB MenurutLapangan Usaha 1-15
1.3.1.2. PDRB MenurutPenggunaan 1-18
1.3.2. Investasi PMA dan PMDN 1-20
1.3.3. Perdagangan Ekspor dan Impor 1-21
1.3.4. KomoditasdanSektor Unggulan Daerah 1-22
1.4. INFRASTRUKTUR WILAYAH 1-27
1.4.1. InfrastrukturJalan 1-27
1.4.2. InfrastrukturEnergiListrik 1-29
1.4.3. Infrastruktur Telekomunikasi 1-30
1.4.4. Infrastruktur Air Bersih 1-32
1.5. SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 1-32
1.5.1. Sumber Daya Alam 1-32
1.5.2. Lingkungan Hidup 1-34
BAB 2. PROFIL PEMBANGUNANJAWABALI 2-1
2.1. ADMINISTRASI WILAYAH 2-1
2.2. SOSIAL EKONOMI DAN KEPENDUDUKAN 2-2
2.2.1. Kependudukan 2-2
2.2.2. Ketenagakerjaan 2-4
2.2.3. Kesehatan 2-9
2.2.4. Pendidikan 2-12
2.2.5. Kemiskinan 2-13
2.2.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2-14
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
vi D A F T A R I S I
2.3. PEREKONOMIAN DAERAH 2-15
2.3.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2-15
2.3.1.1. PDRB MenurutLapangan Usaha 2-15
2.3.1.2. PDRB MenurutPenggunaan 2-18
2.3.2. Investasi PMA dan PMDN 2-20
2.3.3. Perdagangan Ekspor dan Impor 2-21
2.3.4. Komoditas dan Sektor Unggulan Daerah 2-23
2.4. INFRASTRUKTUR WILAYAH 2-29
2.4.1. Infrastruktur Jalan 2-29
2.4.2. Infrastruktur Energi Listrik 2-31
2.4.3. Infrastruktur Telekomunikasi 2-33
2.4.4. Infrastruktur Air Bersih 2-34
2.5. SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 2-35
2.5.1. Sumber Daya Alam 2-35
2.5.2. Lingkungan Hidup 2-37
BAB 3. PROFIL PEMBANGUNAN NUSA TENGGARA 3-1
3.1. ADMINISTRASI WILAYAH 3-1
3.2. SOSIAL EKONOMI DAN KEPENDUDUKAN 3-1
3.2.1. Kependudukan 3-1
3.2.2. Ketenagakerjaan 3-3
3.2.3. Kesehatan 3-8
3.2.4. Pendidikan 3-10
3.2.5. Kemiskinan 3-11
3.2.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 3-13
3.3. PEREKONOMIAN DAERAH 3-13
3.3.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2-13
3.3.1.1. PDRB Menurut Lapangan Usaha 2-13
3.3.1.2. PDRB Menurut Penggunaan 2-16
3.3.2. Investasi PMA dan PMDN 3-18
3.3.3. Perdagangan Ekspor dan Impor 3-19
3.3.4. Komoditas dan Sektor Unggulan Daerah 3-21
3.4. INFRASTRUKTUR WILAYAH 3-26
3.4.1. Infrastruktur Jalan 3-26
3.4.2. Infrastruktur Energi Listrik 3-28
3.4.3. Infrastruktur Telekomunikasi 3-29
3.4.4. Infrastruktur Air Bersih 3-30
3.5. SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 3-30
3.5.1. Sumber Daya Alam 3-30
3.5.2. Lingkungan Hidup 3-32
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R I S I vii
BAB 4. PROFIL PEMBANGUNAN KALIMANTAN 4-1
4.1. ADMINISTRASI WILAYAH 4-1
4.2. SOSIAL EKONOMI DAN KEPENDUDUKAN 4-2
4.2.1. Kependudukan 4-2
4.2.2. Ketenagakerjaan 4-4
4.2.3. Kesehatan 4-9
4.2.4. Pendidikan 4-11
4.2.5. Kemiskinan 4-12
4.2.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 4-14
4.3. PEREKONOMIAN DAERAH 4-15
4.3.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2-15
4.3.1.1. PDRB MenurutLapangan Usaha 2-15
4.3.1.2. PDRB MenurutPenggunaan 2-18
4.3.2. Investasi PMA dan PMDN 4-19
4.3.3. Perdagangan Ekspor dan Impor 4-20
4.3.4. Komoditas dan Sektor Unggulan Daerah 4-21
4.4. INFRASTRUKTUR WILAYAH 4-27
4.4.1. Infrastruktur Jalan 4-27
4.4.2. Infrastruktur Energi Listrik 4-29
4.4.3. Infrastruktur Telekomunikasi 4-30
4.4.4. Infrastruktur Air Bersih 4-31
4.5. SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 4-32
4.5.1. Sumber Daya Alam 4-32
4.5.2. Lingkungan Hidup 4-34
BAB 5. PROFIL PEMBANGUNAN SULAWESI 5-1
5.1. ADMINISTRASI WILAYAH 5-1
5.2. SOSIAL EKONOMI DAN KEPENDUDUKAN 5-2
5.2.1. Kependudukan 5-2
5.2.2. Ketenagakerjaan 5-4
5.2.3. Kesehatan 5-8
5.2.4. Pendidikan 5-11
5.2.5. Kemiskinan 5-12
5.2.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 5-13
5.3. PEREKONOMIAN DAERAH 5-14
5.3.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2-14
5.3.1.1. PDRB MenurutLapangan Usaha 2-14
5.3.1.2. PDRB MenurutPenggunaan 2-17
5.3.2. Investasi PMA dan PMDN 5-19
5.3.3. Perdagangan Ekspor dan Impor 5-20
5.3.4. Komoditas dan Sektor Unggulan Daerah 5-21
5.4. INFRASTRUKTUR WILAYAH 5-27
5.4.1. Infrastruktur Jalan 5-27
5.4.2. Infrastruktur Energi Listrik 5-29
5.4.3. Infrastruktur Telekomunikasi 5-30
5.4.4. Infrastruktur Air Bersih 5-32
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
viii D A F T A R I S I
5.5. SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 5-32
5.5.1. Sumber Daya Alam 5-32
5.5.2. Lingkungan Hidup 5-34
BAB 6. PROFIL PEMBANGUNAN MALUKU 6-1
6.1. ADMINISTRASI WILAYAH 6-1
6.2. SOSIAL EKONOMI DAN KEPENDUDUKAN 6-1
6.2.1. Kependudukan 6-1
6.2.2. Ketenagakerjaan 6-3
6.2.3. Kesehatan 6-8
6.2.4. Pendidikan 6-10
6.2.5. Kemiskinan 6-11
6.2.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 6-12
6.3. PEREKONOMIAN DAERAH 6-13
6.3.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2-13
6.3.1.1. PDRB MenurutLapangan Usaha 2-13
6.3.1.2. PDRB MenurutPenggunaan 2-16
6.3.2. Investasi PMA dan PMDN 6-18
6.3.3. Perdagangan Ekspor dan Impor 6-19
6.3.4. Komoditas dan Sektor Unggulan DaeraH 6-20
6.4. INFRASTRUKTUR WILAYAH 6-24
6.4.1. Infrastruktur Jalan 6-24
6.4.2. Infrastruktur Energi Listrik 6-26
6.4.3. Infrastruktur Telekomunikasi 6-27
6.4.4. Infrastruktur Air Bersih 6-28
6.5. SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 6-29
6.5.1. Sumber Daya Alam 6-29
6.5.2. Lingkungan Hidup 6-31
BAB 7. PROFIL PEMBANGUNAN PAPUA 7-1
7.1. ADMINISTRASI WILAYAH 7-1
7.2. SOSIAL EKONOMI DAN KEPENDUDUKAN 7-1
7.2.1. Kependudukan 7-1
7.2.2. Ketenagakerjaan 7-3
7.2.3. Kesehatan 7-8
7.2.4. Pendidikan 7-10
7.2.5. Kemiskinan 7-11
7.2.6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 7-13
7.3. PEREKONOMIAN DAERAH 7-13
7.3.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 7-13
7.3.1.1. PDRB Menurut Lapangan Usaha 7-13
7.3.1.2. PDRB Menurut Penggunaan 7-17
7.3.2. Investasi PMA dan PMDN 7-18
7.3.3. Perdagangan Ekspor dan Impor 7-19
7.3.4. Komoditas dan Sektor Unggulan Daerah 7-20
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R I S I ix
7.4. INFRASTRUKTUR WILAYAH 7-24
7.4.1. Infrastruktur Jalan 7-24
7.4.2. Infrastruktur Energi Listrik 7-26
7.4.3. Infrastruktur Telekomunikasi 7-27
7.4.4. Infrastruktur Air Bersih 7-29
7.5. SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 7-29
7.5.1. Sumber Daya Alam 7-29
7.5.2. Lingkungan Hidup 7-31
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
x D A F T A R I S I
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
DAFTAR TABEL
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R T A B E L xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1-1. Administrasi Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2010 1-1
Tabel 1-2. Distribusi Pulau Menurut Provinsi dan Status Penamaan di Wilayah Sumatera Tahun 2009 1-1
Tabel 1-3. Perkembangan Jumlah Penduduk di Wilayah Sumatera Menurut Provinsi 1-2
Tabel 1-4. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Usia di Wilayah Sumatera Tahun 2010 1-3
Tabel 1-5. Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan
di Wilayah Sumatera (Februari 2012) 1-5
Tabel 1-6. Penduduk Bekerja Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan
di Wilayah Sumatera (Februari 2012 1-5
Tabel 1-7. Distribusi Persentase Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja
Menurut Provinsi dan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Wilayah
Sumatera (Februari 2012) 1-6
Tabel 1-8. Distribusi Persentase Penduduk Bekerja Menurut Provinsi danLapangan Usaha di Wilayah Sumatera, (Februari 2012) 1-7
Tabel 1-9. Perkembangan Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera (Februari 2009-Februari 2012) 1-7
Tabel 1-10. Distribusi Pengangguran Terbuka Menurut dan Wilayah Perkotaa/Perdesaan , Februari 2011 1-8
Tabel 1-11. Distribusi Persentase Pengangguran terbuka menurut Provinsi dan Pendidikan Tertinggi yang di Tamatkan di Wilayah Sumatera (Februari 2012) 1-9
Tabel 1-12. Prevalensi Gizi Buruk dan Gizi Kurang Menurut Provinsi Tahun 2007dan 2010. 1-10
Tabel1-13. Persentase Kelahiran Balita Menurut Provinsi dan Penolong Kelahiran Terakhir Tahun 2011 1-11
Tabel 1-14. Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf Menurut Provinsi Di Wilayah Sumatera Tahun 2009-2011 1-11
Tabel 1-15. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Provinsi dan Usia Sekolah Tahun 2009-2011 1-12
Tabel 1-16. Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi Di Wilayah Sumatera Tahun 2006-2012 (Februari) 1-13
Tabel 1-17. Penurunan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Dalam Priode 2004-2012 1-13
Tabel 1-18. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi dan Wilayah
Perkotaan/Perdesaan di Wilayah Sumatera Tahun 2012 1-14
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xii D A F T A R TA B E L
Tabel 1-19. Indek Pembangunan Manusia Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2006-2010 1-14
Tabel 1-20. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Sumatera Atas Dasar Harga Konsta (ADHK) Tahun 2000,2007-2011 1-15
Tabel 1-21. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Sumatera Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2010 ADHK Tahun 2010 (persen/tahun) 1-15
Tabel 1-22. Distribusi Persentase PDRB Menurut Provinsi dan Lapangan Usaha di Wilayah Sumatera Tahun 2011 ADHB 1-17
Tabel 1-23. Peran PDRB Provinsi dalam Pembentukan PDRB Wilayah Sumatera
dan PDRB Total 33 Provinsi Tahun 2011 (persen) 1-17
Tabel 1-24. PDRB Per Kapita Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2007-2011 Atas Dasar Harga Berlaku 1-18
Tabel 1-25. Distribusi Persentase PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan
Di Wilayah Sumatera Tahun 2011 Atas Dasar Harga Berlaku 1-19
Tabel 1-26. Laju Pertumbuhan PDRB Wilayah Sumatera Menurut Penggunaan Tahun 2007-2011 (persen/tahun) 1-19
Tabel 1-27. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan
Di Wilayah Sumatera Tahun 2011 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 1-20
Tabel 1-28. Perkembangan Realisasi Investasi PMDN (Milyar Rp) dan Jumlah Proyek MenurutProvinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2007-2011 1-20
Tabel 1-29. Perkembangan Realisasi Investasi PMA (Juta USD) dan Jumlah Proyek Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2007-2011 1-21
Tabel 1-30. Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera
Tahun 2006-2010 (Juta USD) 1-21
Tabel 1-31. Perkembangan Nilai Impor Non Migas Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera
Tahun 2006-2010 (Juta USD) 1-22
Tabel 1-32. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi
di Wilayah Sumatera Tahun 2006-2012 1-23
Tabel 1-33. Perkembangan Produksi Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Padi Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2012 1-23
Tabel 1-34. Produksi (Ton) Tanaman Perkebunan Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2011 1-24
Tabel 1-35. Luas Areal (Ha) Tanaman Perkebunan Meurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2011 1-24
Tabel 1-36. Perkembangan Ternak Besar di Wilayah Sumatera Tahun 2005-2011 1-25
Tabel 1-37. Populasi Ternak Besar Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2009 1-25
Tabel 1-38. Populasi Ternak Unggas Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2009 1-26
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R T A B E L xiii
Tabel 1-39. Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap di Wilayah Sumatera Tahun 2007 dan 2010 (ton) 1-26
Tabel 1-40. Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya di Wilayah Sumatera Tahun 2005 dan 2010 (ton) 1-27
Tabel 1-41. Panjang Jalan Menurut Provinsi dan Status Kewenangan di Wilayah Sumatera
Tahun 2008 dan 2010 1-27
Tabel 1-42. Kondisi Jalan Nasional Menurut Provinsi Tahun 2010 1-29
Tabel 1-43. Kapasitas Terpasang Menurut Jenis Pembangkit (Mw) di Wilayah Sumatera Tahun 2011 1-29
Tabel 1-44. Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrifikasi dan Konsumsi Listrik Perkapita 1-30
Tabel 1-45. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Telepon kabel dan Penerimaan SInyal Telepon Selular 1-31
Tabel 1-46. Umlah Air Bersih Untuk Kebutuhan Masyarakat Menurut Provinsi di
Wilayah Sumatera Tahun 2007 1-32
Tabel 1-47. Luas Lahan Hutan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Per Provinsi (s.d. Bulan September 2009) di Wilayah Sumatera 1-33
Tabel 1-48. Persentase Desa/Kelurahan yang Mengalami Gangguan Lingkungan menurut Provinsi dan Jenis Gangguan, 2002, 2005 & 2008 1-34
Tabel 1-49. Jumlah Titik Panas Terpantau Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2005-2009 1-35
Tabel 1-50. Luas dan Penyebaran Lahan Kritis di Sumatera Menurut Provinsi Tahun 2010. (dalam hektar) 1-36
Tabel 1-51. Jumlah DAS Berdasarkan Tingkat Prioritas penangannya di Sumatera 1-36
Tabel 2-1. Administrasi Provinsi di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2010, Menurut Ditjen Kemendagri 2-1
Tabel 2-2. Jumlah Pulau Menurut Provinsi di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2009 2-1
Tabel 2-3. Perkembangan Jumlah Penduduk di Wilayah Jawa-Bali Menurut Provinsi 2-2
Tabel 2-4. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Antar Provinsi di Wilayah Jawa Bali, Tahun 2010 2-4
Tabel 2-5. Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan
di Wilayah Jawa- Bali (Februari 2012) 2-5
Tabel 2-6. Penduduk Bekerja Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan
di Wilayah Jawa-Bali (Februari 2012) 2-5
Tabel 2-7. Distribusi Persentase Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xiv D A F T A R TA B E L
Menurut Provinsi dan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan
Wilayah Jawa-Bali (Februari 2012) 2-6
Tabel 2-8. Distribusi Persentase Penduduk Bekerja Menurut Provinsi dan
Lapangan Usaha Di Wilayah Jawa-Bali (Februari 2012) 2-7
Tabel 2-9. Perkembangan Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi
Tahun 2009 dan 2012 (Februari) 2-7
Tabel 2-10. Distribusi Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi dan Wilayah
Perkotaan/Perdesaan di Wilayah Jawa-Bali (Februari 2012) 2-8
Tabel 2-11. Distribusi Persentase Pengangguran Terbuka Menurut
Provinsi dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
di Wilayah Jawa-Bali (Februari 2012) 2-9
Tabel 2-12. Prevalensi Gizi Buruk dan Kurang Menurut Provinsi Tahun 2007 dan 2010 2-10
Tabel 2-13. Persentase Kelahiran Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, Tahun 2011. 2-11
Tabel 2-14. Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf Menurut Provinsi Tahun 2009 dan 2011 2-12
Tabel 2-15. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Usia Sekolah Antarprovinsi Tahun 2009,2011 2-12
Tabel 2-16. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Antarprovinsi di Wilayah Jawa-Bali, Tahun 2006-2012 2-13
Tabel 2-17. Perkembangan Penurunan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin 2-14
Tabel 2-18. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Jawa-Bali Menurut Perdesaan dan Perkotaan Antarprovinsi Tahun 2012 2-14
Tabel 2-19. Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi di Wilayah Jawa Bali Tahun 2006-2010 2-15
Tabel 2-20. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Jawa-Bali Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2007-2011 (Persen) 2-15
Tabel 2-21. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Jawa-Bali Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan 2000,Tahun 2006-2010. (Persen) 2-16
Tabel 2-22. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Jawa-Bali Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan2000,Tahun 2010 (Persen) 2-16
Tabel 2-23. Struktur Ekonomi ADHB Provinsi di Wilayah Jawa Bali Tahun 2011, (persen) 2-17
Tabel 2-24. Kontribusi Provinsi terhadap Pembentukan PDRB ADHB Wilayah Jawa-Bali dan Nasional Tahun 2011, (dalam persen) 2-18
Tabel 2-25. PDRB Per Kapita dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000
Menurut Provinsi di Wilayah Jawa BaliTahun 2007-2011,
(dalam Ribu Rupiah. 2-18
Tabel 2-26. Distribusi Persenntase PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R T A B E L xv
Di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2011 Atas Dasar Harga Berlaku 2-19
Tabel 2-27. Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan Wilayah Jawa Bali Tahun 2007-2011, (dalam persen) 2-20
Tabel 2-28. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan Di
Wilayah Jawa-Bali Tahun 2011 Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2000 2-20
Tabel 2-29. Perkembangan Realisasi Investasi PMA (Juta US$) dan Jumlah Proyek Menurut Provinsi di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2007-2011 2-21
Tabel 2-30. Perkembangan Realisasi Investasi PMDN (Rp. Miliar) dan Jumlah Proyek Menurut Provinsi di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2007-2011 2-21
Tabel 2-31. Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Provinsi di Wilayah Jawa-Bali
Tahun 2006-2010. (dalam juta US$) 2-22
Tabel 2-32. Perkembangan Nilai Impor Non Migas Provinsi di Wilayah Jawa-Bali
Tahun 2006-2010. (dalam juta US$) 2-22
Tabel 2-33. Perkembangan Neraca Perdagangan Provinsi di Wilayah Jawa-Bali
Tahun 2006-2010. (dalam juta US$) 2-23
Tabel 2-34. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi
di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2007-2012 2-23
Tabel 2-35. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi
di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2012 2-24
Tabel 2-36. Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2007-2012 2-24
Tabel 2-37. Perkembangan Luas Areal (Ha) dan Produksi (Ton) Tanaman
Perkebunan Menurut Provinsi di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2004-2011 2-25
Tabel 2-38. Produksi Perkebunan Menurut Provinsi di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2011. (dalam ton) 2-26
Tabel 2-39. Luas Areal Perkebunan Menurut Provinsi di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2011. (dalam ha) 2-26
Tabel 2-40. Perkembangan Ternak Besar Menurut Jenis Ternak di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2005-2011 2-27
Tabel 2-41. Populasi Ternak Besar Menurut Provinsi di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2011 2-27
Tabel 2-42. Perkembangan Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2005-2011 2-28
Tabel 2-43. Populasi Ternak Besar Menurut Provinsi di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2011, (ribu ekor) 2-28
Tabel 2-44. Perkembangan Produksi Perikanan tangkap Menurut Provinsi
di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2007-2010, (ton) 2-29
Tabel 2-45. Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Provinsi
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xvi D A F T A R TA B E L
di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2007-2010, (ton) 2-29
Tabel 2-46. Perkembangan Panjang Jalan Menurut Status Pembinaannya di Wilayah Sumatera Tahun 2008 dan 2010 2-30
Tabel 2-47. Kondisi Jalan Nasional Tidak Mantap antar provinsi, Tahun 2010 2-31
Tabel 2-48. Kapasitas Terpasang Menurut Jenis Pembangkit (Mw) di Wilayah Jawa-Bali Tahun 2011 2-32
Tabel 2-49. Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrifikasi dan Konsumsi Listrik Perkapita 2-33
Tabel 2-50. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Telepon Kabel dan Penerimaan Sinyal Telpon Seluler 2-34
Tabel 2-51. Sumber Air Bersih Untuk Kebutuhan Domestik Masyarakat Menurut
Provinsi di Wilayah Jawa Bali, Tahun 2010 2-35
Tabel 2-52. Luas Lahan Hutan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Per Provinsi (s.d. Bulan September 2009) 2-36
Tabel 2-53. Persentase Desa/Kelurahan yang Mengalami Gangguan Lingkungan menurut Provinsi dan Jenis Gangguan Tahun 2005 dan 2008 2-37
Tabel 2-54. Luas dan Penyebaran Lahan Kritis di Jawa-Bali Menurut Provinsi Tahun 2010. (dalam hektar) 2-38
Tabel 2-55. Jumlah DAS Berdasarkan TingkatPrioritas penanganannya di Jawa-Bali Tahun 2007 2-38
Tabel 3-1. Administrasi Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2010 3-1
Tabel 3-2. Jumlah Pulau Menurut Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2009 3-1
Tabel 3-3. Perkembangan Jumlah Penduduk di Wilayah Nusa Tenggara Menurut Provinsi 3-2
Tabel 3-4. Jumlah dan Persentase Penduduk Wilayah Sumatera Menurut Kelompok Usia, Tahun 2010 3-2
Tabel 3-5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Antar Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara, Tahun 2010 3-3
Tabel 3-6. Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan
di Wilayah Nusa Tenggara (Februari 2012) 3-4
Tabel 3-7. Penduduk Bekerja Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan
di Wilayah Nusa Tenggara (Februari 2012) 3-5
Tabel 3-8. Distribusi Persentase Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja
Menurut Provinsi dan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di
Wilayah Jawa-Bali (Februari 2012) 3-5
Tabel 3-9. Distribusi Persentase Penduduk Bekerja Menurut Provinsi dan Lapangan Usaha Di Wilayah Nusa Tenggara (Februari 2012) 3-6
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R T A B E L xvii
Tabel 3-10. Perkembangan Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi Di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2009 dan 2012 (Februari) 3-7
Tabel 3-11. Distribusi Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi dan Wilayah
Perkotaan/Perdesaan di Wilayah Nusa Tenggara (Februari 2012) 3-7
Tabel 3-12. Distribusi Persentase Pengangguran TerbukaMenurut Provinsi dan
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Wilayah Nusa Tenggara
(Februari 2012) 3-7
Tabel 3-13. Prevalensi Gizi Buruk dan Kurang Menurut Provinsi Tahun 2007dan 2010 3-9
Tabel 3-14. Persentase Kelahiran Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, Tahun 2011 3-10
Tabel 3-15. Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf Menurut Provinsi Tahun 2009 dan 2011. 3-10
Tabel 3-16. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Usia Sekolah Antarprovinsi Tahun 2009,2011 3-11
Tabel 3-17. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Antarprovinsi di Wilayah Nusa Tenggara, Tahun 2006-2012 3-12
Tabel 3-18. Perkembangan Penurunan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin 3-12 Tabel 3-19. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Nusa Tenggara
Menurut Perdesaan dan Perkotaan Antarprovinsi Tahun 2012). 3-12
Tabel 3-20. Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi di Wilayah Nusa TenggaraTahun 2006-2010 3-13
Tabel 3-21. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara Atas Dasar Harga Konstan 2000Tahun 2007-2012 (Persen) 3-13
Tabel 3-22. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Nusa Tenggara Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, 2006-2010. (Persen) 3-14
Tabel 3-23. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2010 (Persen). 3-14
Tabel 3-24. Struktur Ekonomi Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2011, (persen). 3-15
Tabel 3-25. Kontribusi Provinsi terhadap Pembentukan PDRB ADHB Wilayah Nusa Tenggara dan Nasional Tahun 2011, (dalam persen) 3-16
Tabel 3-26. PDRB Per Kapita dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 Menurut Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2007-2010, (Ribu Rupiah) 3-16
Tabel 3-27. Distribusi Persenntase PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan
Di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2011 Atas Dasar Harga Berlaku 3-17
Tabel 3-28. Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan Wilayah Nusa Tenggara
Tahun 2007-2011, (persen). 3-18
Tabel 3-29. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xviii D A F T A R TA B E L
Di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2011 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000. 3-18
Tabel 3-30. Perkembangan Realisasi Investasi PMA (Juta US$) dan Jumlah Proyek Menurut Provinsi di Wilayah Nusa Tnggara Tahun 2007-2011 3-19
Tabel 3-31. Perkembangan Realisasi Investasi PMDN (Rp. Miliar) dan Jumlah Proyek Menurut Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2006-2010 3-19
Tabel 3-32. Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara
Tahun 2006-2010. (dalam persen). 3-20
Tabel 3-33. Perkembangan Nilai Impor Non Migas Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara
Tahun 2006-2010. (dalam persen) 3-20
Tabel 3-34. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi
di Nusa Tenggara Tahun 2012 3-21
Tabel 3-35. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi
Menurut Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2012 3-22
Tabel 3-36. Produksi dan Luas Panen Tanaman Palawija Menurut Provinsi
di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2012 3-22
Tabel 3-37. Perkembangan Produksi (ton) dan Luas Areal (Ha) Tanaman Perkebunan
di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2008 3-23
Tabel 3-38. Produksi (ton) dan Luas Areal Tanaman Perkebunan Menurut Provinsi
di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2011 3-23
Tabel 3-39. Perkembangan Ternak Besar Menurut Jenis Ternak di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2005-2009 3-24
Tabel 3-40. Populasi Ternak Besar Menurut Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2011 3-24
Tabel 3-41. Perkembangan Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak di Wilayah
Nusa Tenggara Tahun 2005-2011 3-24
Tabel 3-42. Populasi Ternak Unggas Menurut Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2011 3-25
Tabel 3-43. Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Menurut Provinsi di Wilayah
Nusa Tenggara Tahun 2005 dan 2010, (dalam ton) 3-25
Tabel 3-44. Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Provinsi
di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2005 dan 2010, (dalam ton) 3-26
Tabel 3-45. Perkembangan Panjang Jalan Menurut Status Kewenangan di Wilayah Nusa Tenggara 3-26
Tabel 3-46. Kondisi Jalan Nasional Tidak Mantap antarprovinsi, Tahun 2010 3-28
Tabel 3-47. Kapasitas Terpasang Menurut Jenis Pembangkit (Mw) di Wilayah
Nusa Tenggara Tahun 2011 3-28
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R T A B E L xix
Tabel 3-48. Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrifikasi dan Konsumsi Listrik Perkapita. 3-29
Tabel 3-59. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Telepon
Kabel dan Penerimaan Sinyal Telpon Seluler 3-30
Tabel 3-50. Sumber Air Bersih Untuk Kebutuhan Domestik Masyarakat Menurut
Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara, Tahun 2010 3-30
Tabel 3-51. Luas Lahan Hutan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Per Provinsi (s.d. September 2009) di Wilayah Nusa Tenggara 3-31
Tabel 3-52. Persentase Desa/Kelurahan yang Mengalami Gangguan Lingkungan menurut Provinsi dan Jenis Gangguan Tahun 2005 dan 2008 3-32
Tabel 3-53. Luas dan Penyebaran Lahan Kritis di Nusa Tenggara Menurut Provinsi Tahun
2010. (dalam hektar) 3-35
Tabel 3-54. Jumlah DAS Berdasarkan Tingkat Prioritas penangannya di Nusa Tenggara 3-35
Tabel 4-1. Administrasi Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2010 4-1
Tabel 4-2. Jumlah Pulau Menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2009 4-1
Tabel 4-3. Perkembangan Jumlah Penduduk di Wilayah Kalimantan Menurut Provinsi 4-2
Tabel 4-4. Jumlah dan Persentase Penduduk Wilayah Kalimantan Menurut Kelompok Usia, Tahun 2010 4-3
Tabel 4-5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Antar Provinsi di Wilayah Kalimantan, Tahun 2010 4-4
Tabel 4-6. Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan
di Wilayah Kalimantan (Februari 2012) 4-5
Tabel 4-7. Penduduk Bekerja Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan
di Wilayah Kalimantan (Februari 2012) 4-6
Tabel 4-8. Penduduk Bekerja Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan
di Wilayah Kalimantan (Februari 2012) 4-6
Tabel 4-9. Distribusi Penduduk Bekerja Menurut Provinsi dan Lapangan Usaha di wilayah Kalimantan, Tahun 2011 4-7
Tabel 4-10. Perkembangan Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi
Di Wilayah Kalimantan Tahun 2009 dan 2012 (Februari) 4-8
Tabel 4-11. Distribusi Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi dan Wilayah
Perkotaan/Perdesaan di Wilayah Kalimantan (Februari 2012) 4-8
Tabel 4-12. Distribusi Persentase Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi dan
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Wilayah Kalimantan
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xx D A F T A R TA B E L
(Februari 2012) 4-9
Tabel 4-13. Prevalensi Gizi Buruk dan Kurang Menurut Provinsi Tahun 2007dan 2010 4-10
Tabel 4-14. Persentase Kelahiran Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, Tahun 2011 4-11
Tabel 4-15. Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf Menurut Provinsi Tahun 2009 dan 2011. 4-11
Tabel 4-16. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Usia Sekolah Antarprovinsi Tahun 2009,2011 4-12
Tabel 4-17. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan, Tahun 2006-2012 4-13
Tabel 4-18. Perkembangan Penurunan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin 4-13 Tabel 4-19. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Kalimantan Menurut
Perdesaan dan Perkotaan Antarprovinsi Tahun 2012). 4-14
Tabel 4-20. Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2006-2010 4-14
Tabel 4-21. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Kalimantan Atas Dasar Harga Konstan 2000Tahun 2007-2012 (Persen) 4-15
Tabel 4-22. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Kalimantan Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, 2006-2010. (Persen) 4-15
Tabel 4-23. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Kalimantan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2010 (Persen). 4-16
Tabel 4-24. Struktur Ekonomi Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2011, (persen). 4-17 Tabel 4-25. Kontribusi Provinsi terhadap Pembentukan PDRB ADHB Wilayah
Kalimantan dan Nasional Tahun 2011, (dalam persen) 4-17
Tabel 4-26. PDRB Per Kapita dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 Menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2007-2010, (Ribu Rupiah) 4-18
Tabel 4-27. Distribusi Persenntase PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan
Di Wilayah Kalimantan Tahun 2011 Atas Dasar Harga Berlaku 4-18
Tabel 4-28. Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan Wilayah Kalimantan
Tahun 2007-2011, (persen). 4-18
Tabel 4-29. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan
Di Wilayah Kalimantan Tahun 2011 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000. 4-19
Tabel 4-30. Perkembangan Realisasi Investasi PMA (Juta US$) dan Jumlah Proyek Menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2007-2011 4-19
Tabel 4-31. Perkembangan Realisasi Investasi PMDN (Rp. Miliar) dan Jumlah Proyek Menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2007-2011 4-20
Tabel 4-32. Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Provinsi di Wilayah Kalimantan
Tahun 2006-2010. (dalam persen). 4-20
Tabel 4-33. Perkembangan Nilai Impor Non Migas Provinsi di Wilayah Kalimantan
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R T A B E L xxi
Tahun 2006-2010. (dalam persen) 4-21
Tabel 4-34 Perkembangan neraca perdagangan luar negeri Kalimantan dari tahun 2006-2010 4-21
Tabel 4-35. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi
di Kalimantan Tahun 2007-2012 4-22
Tabel 4-36. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi
di Kalimantan Tahun 2012 4-22
Tabel 4-37 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Wilayah Kalimantan Tahun 2007-2012 4-23
Tabel 4-38 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan Menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2012 (ton) 4-23
Tabel 4-39 Perkembangan Produksi dan Luas Areal Tanaman Perkebunan di Wilayah Kalimantan Tahun 2005-2011 (ton) 4-24
Tabel 4-40 Perkembangan Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2008 (ton) 4-24
Tabel 4-41. Perkembangan Ternak Besar Menurut Jenis Ternak di Wilayah Kalimantan Tahun 2005-2011 4-25
Tabel 4-42. Populasi Ternak Besar Menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2011 4-25
Tabel 4-43. Populasi Ternak Unggas Menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2011 4-25
Tabel 4-44. Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Menurut Provinsi di Wilayah
Kalimantan Tahun 2005 dan 2010 4-26
Tabel 4-45. Produksi Perikanan Budidaya Menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2005 dan 2010, (dalam ton) 4-26
Tabel 4-46. Perkembangan Panjang Jalan Menurut Status Kewenangan di Wilayah Kalimantan 4-27
Tabel 4-47 Kondisi Jalan Nasional Tidak Mantap Antarprovinsi Tahun 2010 4-29
Tabel 4-48. Kapasitas Terpasang Menurut Jenis Pembangkit (Mw) di Wilayah
Kalimantan Tahun 2011 4-29
Tabel 4-49. Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrifikasi dan Konsumsi Listrik Perkapita. 4-30
Tabel 4-50. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Telepon
Kabel dan Penerimaan Sinyal Telpon Seluler 4-31
Tabel 4-51 Sumber Air Bersih untuk Kebutuhan Domestik Masyarakat Menurut
Provinsi di Wilayah Kalimantan 4-32
Tabel 4-52. Luas Lahan Hutan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Per Provinsi (s.d. September 2009) di Wilayah Kalimantan 4-33
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xxii D A F T A R TA B E L
Tabel 4-53 Persentase Desa/Kelurahan yang Mengalami Gangguan Lingkungan menurut Provinsi dan Jenis Gangguan Tahun 2005 dan 2008 4-34
Tabel 4-54. Jumlah Titik Panas Terpantau Menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2004-2008 4-35
Tabel 4-55. Luas dan Penyebaran Lahan Kritis di Kalimantan Menurut Provinsi Tahun 2010. (dalam hektar) 4-35
Tabel 4-56. Perkembangan Jumlah DAS Berdasarkan Tingkat Prioritas Penangannya di Kalimantan 4-36
Tabel 5-1. Administrasi Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2010 5-1
Tabel 5-2. Jumlah Pulau Menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2009 5-1
Tabel 5-3. Perkembangan Jumlah Penduduk di Wilayah Sulawesi Menurut Provinsi. 5-2
Tabel5-4. Jumlah dan Persentase Penduduk Wilayah Sulawesi Menurut Kelompok Usia, Tahun 2010 5-3
Tabel 5-5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Antar Provinsi di Wilayah Sulawesi, Tahun 2010. 5-4
Tabel 5-6. Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan
di Wilayah Sulawesi (Februari 2012) 5-5
Tabel 5-7. Penduduk Bekerja Menurut Provinsi dan Wilayah
Perkotaan/Perdesaan di Wilayah Sulawesi (Februari 2012) 5-5
Tabel 5-8. Distribusi Persentase Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut
Provinsi dan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Wilayah
Sulawesi (Februari 2012) 5-6
Tabel 5-9. Distribusi Persentase Penduduk Bekerja Menurut Provinsi dan
Lapangan Usaha Di Wilayah Sulawesi (Februari 2012) 5-7
Tabel 5-10. Perkembangan Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi Di Wilayah Sulawesi Tahun 2009 dan 2012 (Februari) 5-7
Tabel 5-11. Distribusi Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan di Wilayah Sulawesi (Februari 2012) 5-8
Tabel 5-12. Distribusi Persentase Pengangguran Terbuka
Menurut Provinsi dan Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkandi Wilayah Sulawesi (Februari 2012) 5-8
Tabel 5-13. Prevalensi Gizi Buruk dan Kurang Menurut Provinsi Tahun 2007dan 2010 5-9
Tabel 5-14. Persentase Kelahiran Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, Tahun 2011 5-10
Tabel 5-15. Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf Menurut Provinsi Tahun 2009 dan 2011 5-11
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R T A B E L xxiii
Tabel 5-16. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Usia Sekolah Antarprovinsi Tahun 2009,2011 5-11
Tabel 5-17. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Antarprovinsi di Wilayah Sulawesi, Tahun 2006-2012 5-12
Tabel 5-18. Perkembangan Penurunan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin 5-13 Tabel 5-19. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Sulawesi Menurut
Perdesaan dan Perkotaan Antarprovinsi Tahun 2012 5-13
Tabel 5-20. Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2006-2010 5-14
Tabel 5-21. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Sulawesi Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Tahun 2007-2012 (Persen) 5-14
Tabel 5-22. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Sulawesi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, 2006-2010 (Persen) 5-15
Tabel 5-23. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Sulawesi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2010. (dalam persen) 5-15
Tabel 5-24. Struktur Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2011, (dalam persen) 5-16
Tabel 5-25. Kontribusi Provinsi terhadap Pembentukan PDRB ADHB Wilayah Sulawesi dan Total 33 Provinsi Tahun 2011, (dalam persen) 5-17
Tabel5-26. PDRB Per Kapita dengan Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2007-2011, (dalam Ribu Rupiah) 5-17
Tabel5-27. Distribusi Persenntase PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan Di Wilayah Sulawesi Tahun 2011 Atas Dasar Harga Berlaku 5-18
Tabel 4-28. Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan Wilayah Sulawesi Tahun 2011,
(dalam persen) 5-18
Tabel 4-29. Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Pengeluaran Per Provinsi Tahun 2011, (dalam %) 5-19
Tabel 5-30. Perkembangan Realisasi Investasi PMA (Juta US$) dan Jumlah Proyek Menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2007-2011 5-19
Tabel 5-31. Perkembangan Realisasi Investasi PMDN (Rp. Miliar) dan Jumlah Proyek Menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2007-2011 5-20
Tabel 5-32. Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Provinsi di Wilayah Sulawesi
Tahun 2006-2010. (dalam persen) 5-20
Tabel 5-33. Perkembangan Nilai Impor Non Migas Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2006-2010. (dalam persen) 5-21
Tabel 5-34. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi Di Wilayah Sulawesi Tahun 2011Tahun 2007-2011 5-21
Tabel 5-35. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi di Sulawesi Tahun 2012 5-22
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xxiv D A F T A R TA B E L
Tabel 5-36. Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Wilayah Sulawesi Tahun 2007-2012 5-22
Tabel 5-37. Produksi (ton)dan Luas Panen (ha) Tanaman Palawija Menurut Provinsi
di Wilayah Sulawesi Tahun 2012 5-23
Tabel 5-38. Perkembangan Produksi (ton) Tanaman Perkebunan Menurut Provinsi di
Wilayah Sulawesi Tahun 2006-2011 5-23
Tabel 5-39. Produksi (ton) dan Luas Areal (ha) Tanaman Perkebunan Menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2011 5-24
Tabel 5-40. Perkembangan Ternak Besar Menurut Jenis Ternak di Wilayah Sulawesi Tahun 2005-2009 5-24
Tabel 5-41. Populasi Ternak Besar Menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2011 5-25
Tabel 5-42. Perkembangan Ternak Unggas Menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2011 5-25
Tabel 5-43. Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2005 dan 2010, (dalam ton) 5-26
Tabel 5-44. Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2005 dan 2010, (dalam ton) 5-26
Tabel 5-45. Perkembangan Panjang Jalan Menurut Status Kewenangan di Wilayah Sulawesi 5-27
Tabel 5-46. Kondisi Jalan Nasional Tidak Mantap Antarprovinsi,Tahun 2010 5-28
Tabel 5-47. Kapasitas Terpasang Menurut Jenis Pembangkit (Mw) di Wilayah Sulawesi Tahun 2011 5-29
Tabel 5-48. Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrifikasi dan Konsumsi Listrik Perkapita 5-30
Tabel 5-49. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Telepon Kabel dan Penerimaan Sinyal Telpon Seluler 5-31
Tabel 5-50. Sumber Air Bersih Untuk Kebutuhan Domestik Masyarakat Menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi, Tahun 2010 5-32
Tabel 5-51. Luas Lahan Hutan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Per Provinsi (s.d. Bulan September 2009) di Wilayah Sulawesi. 5-33
Tabel 5-52. Persentase Desa/Kelurahan yang Mengalami Gangguan Lingkungan menurut Provinsi dan Jenis Gangguan Tahun 2005 dan 2008 5-34
Tabel 5-53. Luas dan Penyebaran Lahan Kritis di Sulawesi Menurut Provinsi Tahun 2010. (dalam hektar) 5-35
Tabel 5-54. Jumlah DAS Berdasarkan Tingkat Prioritas Penangannya di Sulawesi 5-35
Tabel 6-1. Administrasi Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2010 6-1
Tabel 6-2. Jumlah Pulau Menurut Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2009 6-1
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R T A B E L xxv
Tabel 6-3. Perkembangan Jumlah Penduduk di Wilayah Maluku Menurut Provinsi 6-2
Tabel6-4. Jumlah dan Persentase Penduduk Wilayah Maluku Menurut Kelompok Usia, Tahun 2010 6-2
Tabel 6-5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Antar Provinsi di Wilayah Maluku, Tahun 2010 6-3
Tabel 6-6. Angkatan Kerja Menurut Provinsi di Wilayah Maluku, Tahun 2011 6-4
Tabel 6-7. Penduduk Bekerja Menurut Provinsi di Wilayah Maluku, Tahun 2011 6-5
Tabel 6-8. Komposisi Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut Provinsidan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2011. (dalam persen) 6-5
Tabel 6-9. Distribusi Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2011 6-6
Tabel 6-10. Perkembangan Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi Di Wilayah MalukuTahun 2009 dan 2012 (Februari) 6-7
Tabel 6-11. Distribusi Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan di Wilayah Maluku (Februari 2012) 6-7
Tabel 6-12. Distribusi Persentase Pengangguran TerbukaMenurut Provinsi dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkandi Wilayah Maluku (Februari 2012) 6-7
Tabel 6-13. Prevalensi Gizi Buruk dan Kurang Menurut Provinsi Tahun 2007dan 2010 6-9
Tabel 6-14 Persentase Kelahiran Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, Tahun 2011 6-10
Tabel 6-15. Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf Menurut Provinsi Tahun 2009 dan 2011 6-10
Tabel 6-16. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Usia Sekolah Antarprovinsi Tahun 2009,2011 6-11
Tabel 6-17. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Antarprovinsi di Wilayah Maluku, Tahun 2006-2012 6-12
Tabel 6-18. Perkembangan Penurunan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin 6-12 Tabel 6-19. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Maluku Menurut
Perdesaan dan Perkotaan Antarprovinsi Tahun 2012 6-12
Tabel 6-20. Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2006-2010 6-13
Tabel 6-21. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Maluku Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, 2007-2011(Persen) 6-13
Tabel 6-22. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Maluku Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, 2006-2010. (Persen) 6-14 Tabel 6-23. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Maluku Tenggara Menurut
Lapangan Usaha Atas dasar harga Konstan 2000, tahun 2010(persen) 6-14 Tabel 6-24. Struktur Ekonomi Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2011, (dalam persen) 6-15
Tabel 6-25. Kontribusi Provinsi terhadap Pembentukan PDRB ADHB Wilayah Maluku dan Nasional Tahun 2011, (dalam persen) 6-16
Tabel 6-26. PDRB Per Kapita dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xxvi D A F T A R TA B E L
Menurut Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2005-2010, (dalam Ribu Rupiah) 6-16
Tabel 4-27. Distribusi Persentase PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan di Wilayah
Maluku Tahun 2011 Atas dasar harga berlaku 6-17
Tabel 4-28. Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan Wilayah Maluku Tahun 2007-2011, (persen) 6-18
Tabel 6-29. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan Di Wilayah Maluku Tahun 2011 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 6-18
Tabel 6-30. Perkembangan Realisasi Investasi PMA (Juta US$) dan Jumlah Proyek Menurut Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2006-2010 6-19
Tabel 6-31. Perkembangan Realisasi Investasi PMDN (Rp. Miliar) dan Jumlah Proyek Menurut Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2006-2010 6-19
Tabel 6-32. Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2006-2010. (dalam persen) 6-19
Tabel 6-33. Perkembangan Nilai Impor Non Migas Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2006-2010. (dalam persen) 6-20
Tabel 6-34. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi Di Wilayah MalukuTahun 2011Tahun 2007-2012 6-20
Tabel 6-35. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi di Wilayah Maluku Tahun 2012 6-21
Tabel 6-36. Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Wilayah Maluku Tahun 2007-2012, (dalam ton) 6-21
Tabel 6-37. Produksi TanamanPalawija Menurut Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2012, (dalam ton) 6-22
Tabel 6-38. Perkembangan Luas Areal (ha) dan Produksi Tanaman Perkebunan di Wilayah Maluku Tahun 2008. 6-22
Tabel 6-39. Perkembangan Ternak Besar Menurut Jenis Ternak di Wilayah Maluku Tahun 2005-2009 6-23
Tabel 6-40. Perkembangan Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak di Wilayah Maluku Tahun 2007-2011 6-23
Tabel 6-41. Populasi Ternak Unggas Menurut Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2011 6-23
Tabel 6-42. Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Menurut Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2005 dan 2010, (dalam ton) 6-24
Tabel 6-43. Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2005 dan 2010, (dalam ton) 6-24
Tabel 6-44. Perkembangan Panjang Jalan Menurut Status Kewenangan di Wilayah Maluku 6-25
Tabel 6-45 Kondisi JalanNasional Tidak Mantap antarprovinsi, Tahun 2010 6-26
Tabel6-46. Kapasitas Terpasang Menurut Jenis Pembangkit (Mw) di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2011 6-27
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R T A B E L xxvii
Tabel 6-47. Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, RasioElektrifikasi dan Konsumsi Listrik Perkapita. 6-27
Tabel 6-48. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Telepon Kabel dan Penerimaan Sinyal Telpon Seluler 6-28
Tabel 6-49. Sumber Air Bersih Untuk Kebutuhan Domestik Masyarakat Menurut Provinsi di Wilayah Maluku, Tahun 2010 6-29
Tabel 6-50. Luas Lahan Hutan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Per Provinsi (s.d. Bulan September 2009) di Wilayah Maluku 6-30
Tabel 6-51. Persentase Desa/Kelurahan yang Mengalami Gangguan Lingkungan menurut Provinsi dan Jenis Gangguan Tahun 2005 dan 2008 6-31
Tabel 6-52. Luas dan Penyebaran Lahan Kritis di Maluku Menurut Provinsi Tahun 2010. (dalam hektar) 6-32
Tabel 6-53. Jumlah DAS Berdasarkan Tingkat Prioritas penangannya di Maluku 6-32
Tabel 7-1. Administrasi Provinsi di Wilayah Papua Tahun 2010 7-1
Tabel 7-2. Jumlah Pulau Menurut Provinsi di Wilayah Papua Tahun 2009 7-1
Tabel 7-3. Perkembangan Jumlah Penduduk di Wilaya Papua Menurut Provinsi 7-2
Tabel7-4. Jumlah dan Persentase Penduduk Wilayah Papua Menurut Kelompok Usia, Tahun 2010 7-2
Tabel 7-5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Antar Provinsi di Wilayah Papua, Tahun 2010 7-3
Tabel 7-6. Angkatan Kerja Menurut Provinsi di Wilayah Papua, Tahun 2012 7-4
Tabel 7-7. Penduduk Bekerja Menurut Provinsi di Wilayah Papua, Tahun 2012 7-5
Tabel 7-8. Komposisi Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja
Menurut Provinsi dan Tingkat Pendidikan yang
Ditamatkan Tahun 2012. (dalam persen) 7-5
Tabel 7-9. Distribusi Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2012 7-6
Tabel 7-10. Perkembangan Pengangguran Terbuka Antarprovinsi, Tahun 2009 dan 2012 7-7
Tabel 7-11. Distribusi Pengangguran terbuka Menurut Provinsi di Wilayah Papua, Tahun 2012 7-7
Tabel 7-12. Komposisi Persentase Pengangguran Terbuka Menurut
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Antarprovinsi, Februari 2012 7-7
Tabel 7-13. Prevalensi Gizi Buruk dan Kurang Menurut Provinsi Tahun 2007dan 2010 7-9
Tabel 7-14. Persentase Kelahiran Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, Tahun 2011 7-10
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xxviii D A F T A R TA B E L
Tabel 7-15. Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf Menurut Provinsi Tahun 2009 dan 2011 7-10
Tabel 7-16. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Usia Sekolah Antarprovinsi Tahun 2009,2011 7-11
Tabel 7-17. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Antarprovinsi di Wilayah Papua, Tahun 2006-2012 7-12
Tabel 7-18. Perkembangan Penurunan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin 7-12 Tabel 7-19. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Papua Menurut
Perdesaan dan Perkotaan Antarprovinsi Tahun 2012) 7-12
Tabel7-20. Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi di Wilayah Papua Tahun 2006-2010 7-13
Tabel 7-21. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Papua
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, 2007-2012 (Persen) 7-13
Tabel 7-22. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Papua Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, 2006-2010. (Persen) 7-14
Tabel 7-23. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Wilayah Papua Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2010. (Persen) 7-14
Tabel 7-24. Struktur Ekonomi Provinsi di Wilayah Papua Tahun 2011, (persen) 7-16
Tabel 7-25. Kontribusi Provinsi terhadap Pembentukan PDRB ADHB Wilayah Papua dan Nasional Tahun 2011, (dalam persen) 7-16
Tabel 7-26. PDRB Per Kapita dengan Migas Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Provinsi
di Wilayah Papua Tahun 2005-2010, (dalam Ribu Rupiah) 7-17
Tabel 7-27. Distribusi Persenntase PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan
Di Wilayah Papua Tahun 2011 Atas Dasar Harga Berlaku 7-17
Tabel 7-28. Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan Wilayah Papua
Tahun 2007-2011, (persen 7-18
Tabel 7-29. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi dan Penggunaan
Di Wilayah Papua Tahun 2011 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 7-18
Tabel 7-30. Perkembangan Realisasi Investasi PMA (Juta US$) dan Jumlah Proyek
Menurut Provinsi di Wilayah Papua Tahun 2007-2011 7-19
Tabel 7-31. Perkembangan Realisasi Investasi PMDN (Rp. Miliar) dan Jumlah Proyek Menurut Provinsi di Wilayah Papua Tahun 2007-2011 7-19
Tabel 7-32. Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Provinsi di Wilayah Papua Tahun 2006-2010 7-19
Tabel 7-33. Perkembangan Nilai Impor Non Migas Provinsi di Wilayah Papua Tahun 2006-2010 7-20
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R T A B E L xxix
Tabel 7-34. Perkembangan Neraca Perdagangan Provinsi di Wilayah Papua Tahun 2006-2010 7-20
Tabel 7-35. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi
Di Wilayah Papua Tahun 2007-2012 7-21
Tabel 7-36. Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Tanaman Padi Menurut Provinsi
di Wilayah Papua Tahun 2012 7-21
Tabel 7-37. Perkembangan Produksi (ton) Tanaman Palawija di Wilayah Papua Tahun 2007-2012 7-21
Tabel 7-38. Perkembangan Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak di Wilayah Maluku Tahun 2005-2009 7-22
Tabel 7-39. Produksi (Ton) dan Luas Areal Tanaman Perkebunan Menurut Provinsi
di Wilayah Papua Tahun 2011 7-22
Tabel 7-40. Perkembangan Ternak Besar Menurut Jenis Ternak di Wilayah Papua Tahun 2007-2011 7-23
Tabel 7-41. Populasi Ternak Besar Menurut Provinsi di Wilayah Papua Tahun 2011 7-23
Tabel 7-42. Populasi Ternak Unggas Menurut Provinsi di Wilayah Papua Tahun 2011 7-23
Tabel 7-43. Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Menurut Provinsi di Wilayah
Papua Tahun 2005 dan 2010, (dalam ton) 7-24
Tabel 7-44. Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Menurut
Provinsi di Wilayah Papua Tahun 2005 dan 2010, (dalam ton) 7-24
Tabel 7-45. Perkembangan Panjang Jalan Menurut Status Kewenangan di Wilayah Papua 7-25
Tabel 7-46. Kondisi jalan Nasional Tidak Mantap antarprovinsi, Tahun 2010. 7-26
Tabel 7-47. Kapasitas Terpasang Menurut Jenis Pembangkit (Mw) di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2011 7-27
Tabel 7-48. Perkembangan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga, Rasio Elektrifikasi dan Konsumsi Listrik Perkapita 7-27
Tabel 7-49. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Telepon Kabel dan Penerimaan Sinyal Telpon Seluler 7-28
Tabel 7-50. Sumber Air Bersih Untuk Kebutuhan Domestik Masyarakat Menurut Provinsi di Wilayah Papua, Tahun 2010 7-29
Tabel 7-51. Luas Lahan Hutan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Per Provinsi (s.d. Bulan September 2009) di Wilayah Papua. 7-30
Tabel 7-52. Persentase Desa/Kelurahan yang Mengalami Gangguan Lingkungan menurut Provinsi dan Jenis Gangguan, 2005 dan 2008 7-31
Tabel 7-53. Luas dan Penyebaran Lahan Kritis di Papua Menurut Provinsi Tahun 2007. (dalam hektar) 7-32
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xxx D A F T A R TA B E L
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
DAFTAR GAMBAR
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R G A M B A R xxxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1-1: Angka Ketergantungan (Dependency Ratio) Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2010 1-3
Gambar 1-2: Distribusi Penduduk Menurut Provinsi, Jenis Kelamin dan
Sex Ratio di Wilayah Sumatera Tahun 2010 1-4
Gambar 1-3: Perkembangan Ketenagakerjaan di Wilayah Sumatera Periode 2005-2012 (Februari) 1-4
Gambar 1-4: Distribusi Persentase Penduduk Bekerja di Wilayah Sumatera Menurut Lapangan Usaha (Februari 2012) 1-6
Gambar 1-5: Distribusi Persentase Pengangguran Terbuka Menurut
Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Wilayah
Sumatera (Februari 2012) 1-8
Gambar 1-6: Estimasi Umur Harapan Hidup (UHH) Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2007-2010 1-9
Gambar 1-7: Persentase Balita dengan Status Tinggi Badan Pendek (Stunting) Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Pada Tahun 2007 dan 2010 1-10
Gambar 1-8: Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Sumatera Tahun 2006-2012 1-12
Gambar 1-9: Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Wilayah
Sumatera Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2005 dan 2010, (persen) 1-16
Gambar 1-10: Distrubusi Persentase PDRB Wilayah Sumatera Menurut Penggunaan Tahun 2011 1-18
Gambar 1-11: Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density)
Menurut Provinsi Di Wilayah Sumatera Tahun 2010 1-28
Gambar 1-12: Jumlah dan Persentase Desa yang Terdapat BTS Menurut Provinsi
di Wilayah Sumatera Tahun 2011 1-31
Gambar 1-13: Proporsi Luas Kawasan Hutan di Wilayah Sumatera Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan 2009 1-33
Gambar 1-14: Jumlah Desa yang Terkena Bencana Longsor menurut Provinsi
di Wilayah Sumatera Tahun 2005 dan 2008 1-37
Gambar 2-1: Angka Ketergantungan (Dependency Ratio) Menurut Provinsi di Wilayah Jawa Bali Tahun 2010 2-3
Gambar 2-2: Perkembangan Ketenagakerjaan di Wilayah Jawa-
Bali Periode 2005-2012 2-4
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xxxii D A F T A R G AM B A R
Gambar 2-3: Komposisi Penduduk Bekerja di Wilayah Jawa- Bali Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2012 2-6
Gambar 2-4: Persentase Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan di Wilayah Jawa- Bali, Tahun 2012 2-8
Gambar 2-5: Estimasi Umur Harapan Hidup (UHH) Menurut Provinsi di Wilayah
Jawa Bali Tahun 2007-2010 2-10
Gambar 2-6: Status Tinggi Badan Antarprovinsi di Wilayah Jawa-Bali Pada Tahun 2007 dan 2010 2-11
Gambar 2-7: Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Jawa-Bali, Tahun 2006-2012 2-13
Gambar 2-8: Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Wilayah Jawa-Bali Atas Dasar
Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 (persen) 2-17
Gambar 2-9: Kontribusi Komponen Penggunaan terhadap PDRB di Wilayah Jawa-Bali
Tahun 2011, (dalam persen) 2-19
Gambar 2-10: Total PanjangJalandanKerapatanJalan (Road Density) AntarProviinsi Di Wilayah Jawa Bali 2-30
Gambar 2-11: Perkembangan Kondisi Kualitas Jalan di Wilayah Jawa Bali 2-31
Gambar 2-12: Jumlah dan Persentase Desa yang Terdapat BTS Menurut
Provinsi Di Wilayah Jawa Bali 2-34
Gambar 2-13: Proporsi Luas Kawasan Hutan di Wilayah Jawa Bali Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan 2009 2-36
Gambar 2-14: Jumlah Desa yang Terkena Bencana Longsor menurut Provinsi
di Wilayah Jawa Bali Tahun 2005 dan 2008 2-39
1-
Gambar 3-1: Angka Ketergantungan (Dependency Ratio) Menurut Provinsi di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2010 3-3
Gambar 3-2: Perkembangan Ketenagakerjaan di Wilayah Nusa Tenggara
Periode 2005-2012 (Februari) 3-4
Gambar 3-3: Distribusi Persentase Penduduk Bekerja di Wilayah Nusa Tenggara Menurut Lapangan Usaha (Februari 2012) 3-6
Gambar 3-4: Estimasi UmurHarapanHidup (UHH) Menurut Provinsi di Wilayah
Nusa Tenggara Tahun 2007-2010 3-8
Gambar 3-5: Status Tinggi Badan Antarprovinsi di Wilayah Sumatera Pada Tahun 2007 dan
2010) 3-9
Gambar 3-6: Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Nusa Tenggara, Tahun 2006-2012 3-11
Gambar 3-7: Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Wilayah Nusa Tenggara
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R G A M B A R xxxiii
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2005 dan 2011. (persen) 3-15
Gambar 3-8: Struktur PDRB Penggunaan ADHB Wilayah Nusa Tenggara
Tahun 2011, (dalam persen) 3-17
Gambar 3-9: Perkembangan Neraca Petrdagangan di Kepulauan Nusa Tenggara 3-21
Gambar 3-10: Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) Antar Proviinsi Di Wilayah Nusa Tenggara 3-27
Gambar 3-11: Perkembangan Kondisi Kualitas Jalan di Wilayah Nusa Tenggara 3-27
Gambar 3-12: Jumlah dan Persentase Desa yang Terdapat BTS Menurut
Provinsi Di Wilayah Nusa Tenggara 3-29
Gambar 3-13: Proporsi Luas Kawasan Hutan di Wilayah Nusa Tenggara Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan 2009 3-31
Gambar 3-14: Jumlah Desa yang Terkena Bencana Longsor menurut Provinsi
di Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2005 dan 2008 3-34
Gambar 4-1: Angka Ketergantungan (Dependency Ratio) Menurut Provinsi di Wilayah Kalimanatan Tahun 2010 4-4
Gambar 4-2: Perkembangan Ketenagakerjaan di Wilayah Kalimantan Periode
2005-2012 (Februari) 4-5
Gambar 4-3: Distribusi Persentase Penduduk Bekerja di Wilayah Kalimantan Menurut Lapangan Usaha (Februari 2012) 4-7
Gambar 4-4: Estimasi Umur Harapan Hidup (UHH) Menurut Provinsi di Wilayah
Kalimantan Tahun 2007-2010 4-9
Gambar 4-5: Status Tinggi Badan Antarprovinsi di Wilayah Kalimantan
Pada Tahun 2007 dan 2010 4-10
Gambar 4-6: Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Kalimantan, Tahun 2006-2012 4-12
Gambar 4-7: Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Wilayah Kalimantan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011. (dalam persen) 4-16
Gambar 4-8: Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) AntarProviinsi Di Wilayah Kalimantan 4-28
Gambar 4-9: Perkembangan Kondisi Kualitas Jalan di Wilayah Kalimantan (Km) 4-28
Gambar 4-10: Jumlah dan Persentase Desa yang Terdapat BTS Menurut Provinsi
di Wilayah Kalimantan Tahun 2011 4-31
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xxxiv D A F T A R G AM B A R
Gambar 4-11: Proporsi Luas Kawasan Hutan di Wilayah Kalimantan Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan 2009 4-32
Gambar 4-12: Jumlah Desa yang Terkena Bencana Longsor menurut Provinsi di Wilayah Kalimantan Tahun 2005 dan 2008 4-36
Gambar 5-1: Perkembangan Angka Ketergantungan (Dependency Ratio) Antarprovinsi di Wilayah Sulawesi, Tahun 2000 dan 2010 5-3
Gambar 5-2: Perkembangan Ketenagakerjaan di Wilayah Sulawesi Periode
2005-2012 (Februari) 5-4
Gambar 5-3: Distribusi Persentase Penduduk Bekerja di Wilayah Sulawesi Menurut Lapangan Usaha (Februari 2012) 5-6
Gambar 5-4: Estimasi Umur Harapan Hidup (UHH) Menurut Provinsi di Wilayah
Sulawesi Tahun 2007-2010 5-9
Gambar 5-5: Status Tinggi Badan Antarprovinsi di Wilayah Sulawesi
Pada Tahun 2007 dan 2010 5-10
Gambar 5-6: Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Sulawesi, Tahun 2006-2012 5-12
Gambar 5-7: Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Wilayah Sulawesi Atas Dasar
Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011. (dalam persen) 5-16
Gambar 5-8: Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) AntarProviinsi
Di Wilayah Sulawasi 5-27
Gambar 5-9: Perkembangan Kondisi Kualitas Jalan di Wilayah Sulawesi(Km) 5-28
Gambar 5-10: Jumlah dan Persentase Desa yang Terdapat BTS Menurut Provinsi
di Wilayah Sulawesi Tahun 2011 5-31
Gambar 5-11: Proporsi Luas Kawasan Hutan di Wilayah Sulawesi Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan 2009 5-33
Gambar 5-12: Jumlah Desa yang Terkena Bencana Longsor menurut Provinsi di Wilayah Sulawesi Tahun 2005 dan 2008 3-36
Gambar 6-1: Perkembangan Angka Ketergantungan (Dependency Ratio) Antarprovinsi di Wilayah Maluku, Tahun 2000 dan 2010 6-3
Gambar 6-2: Perkembangan Ketenagakerjaan di Wilayah Maluku Periode 2005-2011 6-4
Gambar 6-3: Komposisi Penduduk Bekerja di Wilayah Maluku Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2011 6-6
Gambar 6-4: Estimasi UmurHarapanHidup (UHH) Menurut Provinsi di Wilayah MalukuTahun 2007-2010 6-8
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
D A F T A R G A M B A R xxxv
Gambar 6-5: Status Tinggi Badan Antarprovinsi di Wilayah Maluku Pada Tahun 2007 dan 2010. 6-9
Gambar 6-6: Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Maluku, Tahun 2006-2012 6-11
Gambar 6-7: Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Wilayah Maluku Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 6-15
Gambar 6-8: Struktur PDRB Menurut Komponen Penggunaan ADHB di Maluku Tahun 2011 6-17
Gambar 6-9: Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) Antar Proviinsi Di Wilayah Maluku Mauku 6-26
Gambar 6-10: Perkembangan Panjang Jalan Menurut Status Kewenangan di Wilayah Maluku (Km) 6-25
Gambar 6-11: Jumlah dan Persentase Desa yang Terdapat BTS Menurut Provinsi Di Wilayah Maluku 6-28
Gambar 6-12: Proporsi Luas Kawasan Hutan di Wilayah Maluku Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan 2009 6-30
Gambar 6-13: Jumlah Desa yang Terkena Bencana Longsor Menurut Provinsi di Wilayah Maluku Tahun 2005 dan 2008 6-33
Gambar 7-1: Perkembangan Angka Ketergantungan (Dependency Ratio) Antarprovinsi di Wilayah Papua, Tahun 2000 dan 2010 7-3
Gambar 7-2: Perkembangan Ketenagakerjaan di Wilayah Papua Periode 2005-2012 7-4
Gambar 7-3: Komposisi Penduduk Bekerja di Wilayah Papua Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2012 7-6
Gambar 7-4: Estimasi Umur Harapan Hidup (UHH) Menurut Provinsi di
Wilayah Papua Tahun 2007-2010 7-8
Gambar 7-5: Status Tinggi Badan Antarprovinsi di Wilayah Papua Pada Tahun 2007 dan 2010.) 7-9
Gambar 7-6: Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Wilayah Papua, Tahun 2006-2012 7-11
Gambar 7-7: Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Wilayah Papua Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Tahun 2005 dan 2011. 7-15
Gambar 7-8: Struktur PDRB menurut Penggunaan ADHB di Wilayah Papua Tahun 2011, (dalam persen) 7-17
Gambar 7-9: Total Panjang Jalan dan Kerapatan Jalan (Road Density) AntarProviinsi Di Wilayah Papua 7-25
Gambar 7-10: Perkembangan Kondisi Kualitas Jalan di Wilayah Papua 7-26
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
xxxvi D A F T A R G AM B A R
Gambar 7-11: Jumlah dan Persentase Desa yang Terdapat BTS Menurut Provinsi Di Wilayah Papua 7-28
Gambar 7-12: Proporsi Luas Kawasan Hutan di Wilayah Papua Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan 2009 7-30
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
PROFIL PEMBANGUNAN SUMATERA
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
P U L A U S U M A T E R A 1
1 -
PROFIL PEMBANGUNAN SUMATERA
1.1. ADMINISTRASI WILAYAH Wilayah Sumatera secara administratif terbagi menjadi 10 provinsi, 34 kota, 117
kabupaten, 1.774 kecamatan dan 23.213 kelurahan/desa, dengan total luas wilayah daratan
sekitar 480.802 km2. Wilayah Sumatera terdiri dari 5.277 pulau, di mana 2.654 pulau di
antaranya sudah bernama dan 2.623 pulau lainnya belum bernama. Provinsi Kepulauan Riau
memiliki jumlah pulau terbanyak, yaitu 2.408 pulau.
Tabel 1-1:
Wilayah Administrasi Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2010
NO. PROVINSI LUAS
WILAYAH (KM2)
KOTA KAB. KEC. KEL. DESA
1. Aceh 57.965 5 18 275 112 6.308 2. Sumatera Utara 72.981 8 25 408 661 4.988 3. Sumatera Barat 42.013 7 12 169 286 678 4. R i a u 87.024 2 10 153 196 1.304 5. J a m b i 50.058 2 9 128 151 1.168 6. Sumatera Selatan 91.592 4 11 217 350 2.519 7. Bengkulu 19.919 1 9 116 148 1.294 8. Lampung 34.624 2 12 206 174 2.184 9. Bangka Belitung 16.424 1 6 43 61 300
10. Kepulauan Riau 8.202 2 5 59 130 201 SUMATERA 480.802 34 117 1.774 2.269 20.944 Sumber: Ditjen Pum Kemendagri (Mei 2010)
Tabel 1-2:
Distribusi Pulau Menurut Provinsi dan Status Penamaan di Wilayah Sumatera Tahun 2009
NO. PROVINSI PULAU SUDAH
BERNAMA PULAU BELUM
BERNAMA JUMLAH
1. Aceh 205 458 663 2. Sumatera Utara 250 169 419 3. Sumatera Barat 210 181 391 4. Riau 73 66 139 5. Kep. Riau 1.436 972 2.408 6. Jambi 16 3 19 7. Sumatera Selatan 43 10 53 8. Kep. Bangka Belitung 311 639 950 9. Bengkulu 23 24 47
10. Lampung 87 101 188 SUMATERA 2.654 2.623 5.277 INDONESIA 8.651 8.853 17.504
Sumber: Statistik Perikanan dan Kelautan 2009, DKP
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
2 P U L A U S U M A T E R A
1 -
1.2. SOSIAL EKONOMI DAN KEPENDUDUKAN
1.2.1. Kependudukan
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, penduduk Wilayah Sumatera berjumlah
50,63 juta orang, meningkat sebanyak 8,2 juta dari jumlah pada tahun 2000. Jumlah penduduk
wilayah tersebut merupakan 21,3 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia, dan merupakan
konsentrasi penduduk tertinggi kedua setelah wilayah Jawa- Bali yang mencapai 60,7 persen.
Dengan luas wilayah Sumatera sekitar 480.793,28 km2, tingkat kepadatan penduduk
wilayah Sumatera diperkirakan sebesar 105 jiwa per km2, lebih rendah dari rata-rata kepadatan
penduduk Indonesia sebesar 124 jiwa/km2. Namun demikian tingkat kepadatan di dalam
wilayah Sumatera sangat bervariasi antarprovinsi. Provinsi Kepulauan Riau merupakan daerah
terpadat dengan densitas mencapai 205 jiwa per km2, sedangkan Provinsi Jambi memiliki
kepadatan yang paling rendah dengan 62 jiwa per km2. Bila dilihat dalam perspektif dinamis,
maka tingkat kepadatan penduduk di Kepulauan Riau meningkat sebesar 61 persen, yang
merupakan laju terpesat di tingkat wilayah. Sementara itu di Provinsi Sumatera Utara tingkat
kepadatan hanya meningkat 11 persen dalam periode yang sama.
Tabel 1-3:
Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2000 dan 2010
NO. PROVINSI JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
KEPADATAN PENDUDUK PER KM2
LAJU PERTUMBUHAN (%)
2000 2010 2000 2010 90-00 00-10 1. Aceh 3.929,2 4.494,4 68 78 1,46 2,36 2. Sumatera utara 11.642,5 12.982,2 160 178 1,32 1,10 3. Sumatera Barat 4.248,5 4.846,9 101 115 0,62 1,34 4. Riau 3.907,8 5.538,4 45 64 4,27 3,58 5. Jambi 2.407,2 3.092,3 48 62 1,83 2,56 6. Sumatera Selatan 6.210,8 7.450,4 68 81 1,24 1,85 7. Bengkulu 1.455,5 1.715,5 73 86 2,20 1,67 8. Lampung 6.730,7 7.608,4 194 220 1,17 1,24 9. Kep. Bangka Belitung 900,0 1.223,3 55 74 3,14
10. Kepulauan Riau 1.040,2 1.679,2 127 205 4,95 SUMATERA 42.472,4 50.631,0 88,0 105,0 1,60 1,80 NASIONAL 205.132,5 237.641,3 107,0 124,0 1,40 1,50
Sumber Data : BPS, Sensus Penduduk
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan penduduk Wilayah Sumatera dalam periode
2000-2010 mencapai 1,8 persen/tahun, lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk nasional
1,5 persen/tahun. Tingginya laju pertumbuhan penduduk Wilayah Sumatera disumbang oleh
tingginya pertumbuhan penduduk di Provinsi Kepulauan Riau (4,95 persen/tahun), Riau (3,58
persen/tahun), Kepulauan Bangka Belitung (3,14 persen/tahun), Jambi (2,56 persen/tahun),
dan Provinsi Aceh (2,36 persen/tahun). Sementara itu populasi di Provinsi Sumatera Utara,
Sumatera Barat dan Lampung bertumbuh relatif lambat di bawah laju rata-rata nasional.
Dari sisi struktur penduduk menurut kelompok usia, hampir 65 persen penduduk
Wilayah Sumatera tergolong dalam usia produktif (15-65 tahun). Kelompok usia terbesar
berikutnya adalah penduduk usia 0-14 tahun sebesar 31,5 persen, dan sisanya sebanyak 4,01
persen adalah penduduk usia lanjut (di atas 65 tahun). Dengan demikian, rasio ketergantungan
(dependency ratio) di wilayah Sumatera adalah sebesar 55 persen, yang berarti setiap 100 orang
yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan sebanyak 55 orang yang belum
produktif (0-14 tahun) dan dianggap tidak produktif lagi (>65 tahun). Angka dependency ratio
tersebut relatif tinggi dibandingkan angka nasional sebesar 51,3 persen.
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
P U L A U S U M A T E R A 3
1 -
Tabel 1-4:
Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Usia di Wilayah Sumatera Tahun 2010
KELOMPOK USIA JUMLAH %
Usia Muda (< 14 tahun) 15.950.793 31,50 Usia Produktif (15-64 tahun) 32.651.956 64,49 Usia Tua ( >65 tahun) 2.028.182 4,01 TOTAL PENDUDUK 50.630.931 100,00 DEPENDENCY RATIO 55
Sumber: Sensus Penduduk 2010,BPS
Jika dilihat perbandingannya antarprovinsi, ternyata angka ketergantungan di Provinsi
Kepulauan Riau merupakan yang terendah meskipun memiliki laju pertumbuhan penduduk
tertinggi di tingkat wilayah. Sebaliknya, Provinsi Sumatera Barat yang memiliki laju
pertumbuhan penduduk rendah memiliki angka ketergantungan tinggi (Gambar 1-1). Hal ini
mengindikasikan bahwa pertumbuhan penduduk di Kepulauan Riau lebih didorong oleh
migrasi tenaga kerja usia produktif. Dengan kata lain, Kepulauan Riau menjadi tujuan migrasi
penduduk dari daerah lain. Namun demikian semua provinsi mengalami penurunan angka rasio
ketergantungan, yang menunjukkan besarnya potensi percepatan pertumbuhan wilayah.
Gambar 1-1:
Angka Ketergantungan (Dependency Ratio) Menurut Provinsi di Wilayah Sumatera Tahun 2010.
Sumber : Sensus Penduduk 2010, BPS
Sementara itu dari sisi perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan (sex
ratio) sebagian besar provinsi di Wilayah Sumatera memiliki jumlah laki-laki yang lebih banyak
dari perempuan. Di Kepulauan Bangka Belitung, untuk setiap 100 perempuan terdapat 108 laki-
laki. Sebaliknya di Sumatera Barat hanya terdapat 98 laki-laki untuk 100 orang perempuan.
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
4 P U L A U S U M A T E R A
1 -
Gambar 1-2:
Distribusi Penduduk Menurut Provinsi, Jenis Kelamin dan Sex Ratio di Wilayah Sumatera
Tahun 2010
Sumber: Sensus Penduduk 2010,BPS
1.2.2. Ketenagakerjaan
Kondisi ketenagakerjaan di wilayah Sumatera secara umum menunjukkan
perkembangan yang positif. Kesempatan kerja (yang ditunjukkan oleh jumlah orang bekerja)
bertambah lebih banyak dari angkatan kerja baru sehingga memungkinkan terjadinya
pengurangan tingkat pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Wilayah Sumatera
menurun relatif cepat dibandingkan nasional dalam empat tahun terakhir. Per Februari 2012
TPT Wilayah Sumatera mencapai 5,61 persen, lebih rendah dari TPT nasional 6,32 persen.
Gambar 1-3:
Perkembangan Ketenagakerjaan di Wilayah Sumatera Periode 2005-2012 (Februari)
Sumber: Sakernas ( Februari), BPS 2012
Angkatan Kerja. Total angkatan kerja di Wilayah Sumatera pada tahun 2012 mencapai
25,46 juta orang. Angka tersebut menyumbang 21,14 persen dalam total angkatan kerja
nasional. Provinsi Sumatera Utara memiliki angkatan kerja terbesar, diikuti Lampung dan
Sumatera Selatan. Hampir di semua provinsi sebagian besar angkatan kerja berada di
perdesaan. Hanya di Kepulauan Riau sebagian besar angkatan kerjanya berada di perkotaan
yang merupakan pusat kegiatan industri.
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
P U L A U S U M A T E R A 5
1 -
Tabel 1-5: Angkatan Kerja Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan
di Wilayah Sumatera (Februari 2012)
NO. PROVINSI
PERKOTAAN (K) PEDESAAN (D) TOTAL (K+D)
% WIL JUMLAH (JIWA)
% JUMLAH (JIWA)
% JUMLAH (JIWA)
%
1. Aceh 565.603 27,09 1.522.089 72,91 2.087.692 100 8,20 2. Sumatera Utara 3.058.255 46,63 3.499.951 53,37 6.558.206 100 25,76 3. Sumatera Barat 908.542 38,64 1.442.650 61,36 2.351.192 100 9,24 4. Riau 1.005.349 38,32 1.618.147 61,68 2.623.496 100 10,31 5. Jambi 466.007 30,05 1.085.005 69,95 1.551.012 100 6,09 6. Sumatera Selatan 1.295.422 32,97 2.634.039 67,03 3.929.461 100 15,44 7. Bengkulu 261.601 28,63 652.205 71,37 913.806 100 3,59 8. Lampung 995.673 25,32 2.936.566 74,68 3.932.239 100 15,45 9. Kep. Bangka Belitung 293.561 47,53 324.070 52,47 617.631 100 2,43
10. Kepulauan Riau 742.485 83,31 148.732 16,69 891.217 100 3,50 SUMATERA 9.592.498 37,68 15.863.454 62,32 25.455.952 100 100
Sumber: Sakernas (Februari), BPS 2012.
Penduduk Bekerja. Jumlah penduduk bekerja di wilayah Sumatera pada tahun 2012
mencapai 24,03 juta orang. Pola persebaran penduduk bekerja mirip dengan pola persebaran
angkatan kerja. Terlepas dari kualitasnya, kesempatan kerja di sebagian besar provinsi di
Wilayah Sumatera lebih banyak tersedia di perdesaan dibandingkan di perkotaan. Namun
demikian di Di Provinsi Kepulauan Riau kesempatan kerja di perkotaan jauh lebih banyak
dibandingkan dengan di wilayah perdesaannya. Pola ini seiring dengan tahapan pengembangan
wilayah di sebagian besar provinsi yang masih merupakan wilayah agraris di mana peran
sektor pertanian masih dominan dalam penyediaan lapangan kerja.
Tabel 1-6:
Penduduk Bekerja Menurut Provinsi dan Wilayah Perkotaan/Perdesaan di Wilayah Sumatera (Februari 2012)
NO. PROVINSI PERKOTAAN (K) PEDESAAN (D) TOTAL (K+D)
% Wil JUMLAH (JIWA)
% JUMLAH (JIWA)
% JUMLAH (JIWA)
%
1. Aceh 519.640 27,02 1.403.645 72,98 1.923.285 100 8,00 2. Sumatera Utara 2.779.718 45,24 3.364.851 54,76 6.144.569 100 25,57 3. Sumatera Barat 831.384 37,72 1.372.834 62,28 2.204.218 100 9,17 4. Riau 935.236 37,59 1.552.621 62,41 2.487.857 100 10,35 5. Jambi 447.093 29,92 1.047.305 70,08 1.494.398 100 6,22 6. Sumatera Selatan 1.177.051 31,73 2.532.632 68,27 3.709.683 100 15,44 7. Bengkulu 251.697 28,15 642.517 71,85 894.214 100 3,72 8. Lampung 883.047 23,67 2.847.921 76,33 3.730.968 100 15,53 9. Kep. Bangka Belitung 281.597 46,89 318.891 53,11 600.488 100 2,50
10. Kepulauan Riau 701.377 83,60 137.557 16,40 838.934 100 3,49 SUMATERA 8.807.840 36,66 15.220.774 63,34 24.028.614 100 100,00
Sumber: Sakernas (Februari), BPS 2012.
Penduduk bekerja menurut tingkat pendidikan terakhir yang ditamatkan.
Meskipun memiliki potensi penduduk usia produktif yang besar, namun sebagian besar tenaga
kerja di Wilayah Sumatera merupakan tamatan pendidikan dasar dan menengah. Secara
keseluruhan tenaga kerja tamatan pendidikan tinggi (universitas dan akademi) tidak sampai 10
persen dari total penduduk bekerja. Sebaliknya, tenaga kerja berpendidikan SD masih
mendominasi di semua provinsi, termasuk di Kepulauan Riau yang merupakan salah satu basis
industri nasional.
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
6 P U L A U S U M A T E R A
1 -
Tabel 1-7:
Distribusi Persentase Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut Provinsi
dan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Wilayah Sumatera (Februari 2012)
NO PROVINSI
TINGKAT PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN
Jumlah SD SMTP
SMTA Umum
SMTA Kejuruan
Diploma I/II/III/
Akademi Universitas
1. Aceh 39,43 20,57 23,51 3,80 5,31 7,38 100,00 2. Sumatera Utara 39,73 23,52 19,50 9,39 2,66 5,21 100,00 3. Sumatera Barat 41,44 20,18 17,63 9,49 3,80 7,46 100,00 4. Riau 38,06 21,35 21,85 8,93 3,29 6,52 100,00 5. Jambi 50,38 17,33 16,89 5,02 2,76 7,62 100,00 6. Sumatera Selatan 49,73 19,17 17,23 6,11 2,76 4,99 100,00 7. Bengkulu 47,22 21,72 16,47 6,42 2,12 6,04 100,00 8. Lampung 50,94 22,65 13,35 6,77 2,27 4,02 100,00 9. Kep. Bangka Belitung 51,02 16,28 15,68 9,90 3,16 3,95 100,00
10. Kepulauan Riau 30,31 16,48 24,16 15,60 6,63 6,82 100,00 SUMATERA 43,87 21,07 18,38 7,84 3,13 5,71 100,00
Sumber: Sakernas (Februari), BPS 2012.
Penduduk yang bekerja pada lapangan usaha pertanian masih tergolong dominan,
mencapai hampir separuh dari seluruh penduduk bekerja. Berikutnya diikuti oleh penduduk
bekerja di sektor perdagangan dan jasa-jasa (Gambar 1-4).
Gambar 1-4:
Distribusi Persentase Penduduk Bekerja di Wilayah Sumatera Menurut Lapangan Usaha
(Februari 2012)
Sumber: Sakernas (Februari), BPS 2012.
Lebih dari separuh penduduk bekerja di Provinsi Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan,
Lampung, Sumatera Utara, dan Aceh menggantungkan pendapatannya dari sektor pertanian.
Sebaliknya kurang dari seperlima penduduk bekerja di Kepulauan Riau yang bekerja di
pertanian.
-
PEMBANGUNAN DAERAH DALAM ANGKA 2012
P U L A U S U M A T E R A 7
1 -
Tabel 1-8: Distribusi Persentase Penduduk Bekerja Menurut Provinsi dan Lapangan Usaha
Di Wilayah Sumatera (Februari 2012)
NO. PROVINSI LAPANGAN USAHA *)
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Aceh 50,2 0,3 4,4 0,1 6,2 13,9 3,6 1,1 20,3 100,0 2. Sumatera Utara 51,1 0,9 6,2 0,1 4,0 17,5 4,5 1,3 14,4 100,0 3. Sumatera Barat 42,3 1,9 7,2 0,1 4,6 19,8 4,6 2,0 17,4 100,0 4. Riau 44,8 1,1 6,0 0,3 3,9 21,5 4,0 2,7 15,8 100,0 5. Jambi 56,2 1,2 3,1 0,3 3,3 15,8 3,0 1,8 15,2 100,0 6. Sumatera Selatan 55,2 1,2 4,7 0,1 4,5 15,2 4,0 1,3 13,9 100,0 7. Bengkulu 58,5 0,6 3,9 0,1 4,0 15,3 2,4 1,0 14,1 100,0 8. Lampung 51,8 0,8 8,4 0,2 2,9 18,9 3,2 1,1 12,8 100,0 9. Kep. Bangka Belitung 29,5 23,2 4,9 0,1 3,9 21,3 1,5 2,5 13,1 100,0
10. Kepulauan Riau 15,1 3,6 14,6 0,6 5,1 29,6 6,9 2,8 21,7 100,0 SUMATERA 49,1 1,6 6,2 0,2 4,1 18,0 3,9 1,6 15,2 100,0 Sumber: Sakernas (Februari), BPS 2012.
Keterangan:
1. Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan,
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, gas dan air
5. Bangunan
6. Perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel
7. Angkutan, pergudangan dan komunikasi
8. Keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan,
tanah, dan jasa perusahaan
9. Jasa kemasyarakatan
Pengangguran Terbuka. Jumlah pengangguran Terbuka di wilayah Sumatera pada
tahun 2012 mencapai 1,43 juta orang, berkurang sebesar 364,8 ribu jiwa dibanding tahun 2009.
Sementara berdasarkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), berkurang sebesar 2,07 poin
persentase dibanding tahun 2009. Selama kurun waktu tersebut, Provinsi Sumatera Utara
mampu menurunkan jumlah pengangguran terbuka terbanyak di tingkat wilayah. Sebaliknya di
Kepulauan Riau jumlah pengangguran terbuka justru sedikit meingkat. Namun demikian dari
sisi persentase, penurunan TPT yang signifikan terjadi di Riau dan Bengkulu. Bahkan pada
tahun 2012, tingkat pengangguran terbuka di Bengkulu termasuk yang paling rendah secara
nasional, di mana hanya dua dari seratus angkatan kerjanya yang belum menemukan pekerjaan.
Tabel 1-9: Perkembangan Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi
Di Wilayah Sumatera Tahun 2009 dan 2012 (Februari)
NO. PROVINSI
JUMLAH PENGANGGURAN TERBUKA (JIWA)
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (%)
TAHUN 2009
TAHUN 2012
('12-'09) TAHUN
2009 TAHUN
2012 ('12-
'09)
1. Aceh 173.624 164.407 -9.217 9,31 7,88 -1,43
2. Sumatera Utara 521.643 413.637 -108.006 8,25 6,31 -