paparan deputi ii kemenko kesra pada diskusi panel pembangunan perumahan dan permukiman
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
1/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
11
Pengantar Deputi II Kemenko KesraDiskusi Panel PembangunanPerumahan dan Permukiman
Kemenko Kesra - Harian Kompas
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
2/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
2
1.Lingkup tugas dan peran Kemenko Kesradlm koordinasi
bidang perumahan dan permukiman
a. Melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian dalampelaksanaan kebijakan pembangunan perumahan dan
permukiman antar pemangku kepentingan/kewajiban:
pemerintah (pusat dan daerah), masyarakat, dunia usaha, serta
para akademisi dan ahli.
b. Tujuan koordinasi dimaksud: mewujudkan pelaksanaankebijakan pembangunan bidang perumahan dan permukiman
yang terintegrasi antar berbagai pihak untuk mencapai tujuan
peningkatan kesejahteraan rakyat atas papan (hunian).
c. Hasil yang diharapkan: terciptanya sinergi pelaksanaan
kebijakan pembangunan bidang perumahan dan permukimanantar berbagai pihak pemangku kepentingan/ kewajiban.
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
3/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
3
2. Regulasi strategisterkait bidang perumahan dan permukiman:
a. Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia tahun 1948 padaResolusi 27A, Pasal 25 Ayat (1).
b. Pasal 28 H amandemen ke-4 UUD 1945 menyatakan bahwa
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat,
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Untuk itu
negara berkewajiban memberikan jaminan dalam pelaksanaan
hak atas papan untuk kesejahteraan umum
c. UU nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
d. UU nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman
e. UU nomor 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
4/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
4
3.Perlunya turunan UU Perkim: apa saja dan sudah sejauh mana
progresnya
a. RUU tentang Pertanahan
Status:tidak selesai dibahas pada periode DPR RI 2009-2014
b. RUU tentang Tabungan Perumahan Rakyat
Status:tidak selesai dibahas pada periode DPR RI 2009-2014
c. RUU tentang Perkotaan
Status: konsolidasi di tingkat pemerintahd. RPP tentang Pembinaan Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
Status:per tanggal 16 Juli 2014 sudah berada di Setneg untuk
diproses mendapatkan persetujuan (paraf) antar Menteri terkait
sebelum diajukan ke Presiden.e. RPP tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
Status:per tanggal 16 Juli 2014 sudah berada di Setneg untuk
diproses mendapatkan persetujuan (paraf) antar Menteri terkait
sebelum diajukan ke Presiden
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
5/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
5
f. RPP tentang Tata Cara Pengerahan dan Pemupukan Dana dan
PelaksanaanKemudahan dan Bantuan Pembiayaan Dalam Sistem
Pembiayaan Perumahan dan Kawasan Permukiman.Status:sedang dilakukan proses reviewatas hasil harmonisasi oleh
Kemenkeu.
g. RPP tentang Penyelenggaraan Rumah Susun.
Status:sedang dilakukan proses harmonisasi dengan Kementerian
Keuangan terkait aturan pembebasan PPn serta antara Kemenpera dan
Kemen PU terkait adanya dua usulan draft RPP yang serupa dari keduaKementerian tersebut.
h. RPP tentang Badan Pelaksana Pembangunan Perumahan
Permukiman.
Status:sedang dilakukan proses harmonisasi tahap awal di
Kemenhukham.
i. Rancangan Perpres tentang TAPERUM PNS (revisi atas Keppres nomor14 tahun 1993 tentang Taperum PNS))
Status:akan dibahas ulang dengan melihat perkembangan pembahasan
RUU Tapera.
j. Keppres nomor 31 tahun 2013 tentang Tim Koordinasi Percepatan
Pembangunan Rumah Susun.
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
6/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
6
4. Permasalahan strategissaat ini
a. Back log yang hingga saat ini telah mencapai sekitar 15 jutaunit rumah (BPS,2013)
b. Luas permukiman kumuhyang telah mencapai 59.000.Ha
(BPS, 2009)
c. Rumah tidak layak huniyang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia berjumlah sekitar 7,5 juta unit.Ketiga masalah tersebut lebih disebabkan pada persoalan tata kelola pembangunan
perumahan dan permukiman, yang meliputi 5 aspek strategis, yakni:
1) Regulasi
2) Kelembagaan (pusat dan daerah)
3) Tata Ruang dan Pertanahan
4) Pembiayaan (termasuk pajak/retribusi dan perijinan)
5) Infrastruktur permukiman
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
7/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
7
5.Target pencapaianbidang perumahan dan permukiman,berdasarkan RPJP Nasional 2005-
2025 dan RPJMN 2010-2014 difokuskan kepada:
a. Penyediaan regulasi bidang perumahan dan permukiman disertai implementasinyasecara konsisten
b. Pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi MBR dalam rangka mengurangi
kesenjangan (backlog) yang terjadi, melalui berbagai program, antara lain:
penyediaan rumah (tapak) khusus, peningkatan kualitas rumah tidak layak huni,
penyediaan rusunawa, dukungan penyediaan rusunami, dll.
c. Penyediaan dukungan pembiayaan (subsidi) dalam penyediaan rumah layak huni
(rumah susun dan rumah tapak), untuk meningkatkan kemampuan akses MBRterhadap kredit pemilikan rumah.
d. Penyediaan infrastruktur permukiman dalam rangka meningkatkan kualitas kawasan
permukiman, berupa penyediaan prasarana/sarana: air bersih/minum, sanitasi
(MCK, air limbah, persampahan, drainase), jalan lingkungan, dll.
e. Dukungan sertifikasi untuk rumah/hunian bagi MBR.
f. Peningkatan kerjasama Pemerintah-Swasta dalam mengupayakan pencapaian
target pembangunan bidang perumahan dan permukiman.
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
8/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
8
6. Capaianhingga tahun 2014
Secara umum, pelaksanaan program pembangunan perumahandan permukiman, khususnya dalam kurun waktu 2010-2014 yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian
Perumahan Rakyat, sebagian besar telah mencapai target RPJMN
2010-2014. Sedangkan beberapa program yang masih perlu
mendapat perhatian untuk perbaikan kinerjanya ke depan adalahPenyediaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)
bagi MBR.
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
9/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
9
7. Upaya yang perlu dilakukan dalam rangkapercepatan
(perbaikan/peningkatan) yang perlu dilakukan:
a. Umum1.Penyediaan database yang valid terkait bidang perumahan
dan permukiman (yang hingga saat ini belum tersedia secara
akurat)
2.Penyediaan SPM (Standar Pelayanan Minimal) bidang
perumahan dan permukiman hingga tingkat Kabupaten/ Kota3.Perlu ditekankan penguatan kembali fungsi koordinasi, seperti
yang pernah dilakukan sebelumnya walaupun belum optimal
(terkait dengan keberadaan Badan Kebijaksanaan dan
Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Nasional, sesuai Keppres 63/2000 berdasarkan amanat UU
4/1992 tentang Perumahan dan Permukiman)
4.Pengintegrasian komponen papan (perumahan) ke dalam
SJSN dengan menggunakan BPJS Ketenagakerjaan pada
tahap transisinya.
5.Peningkatan kapasitas skema kerjasama Pemerintah-Swasta
dalam percepatan pemenuhan kebutuhan rumah layak huni.
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
10/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
10
b. Khusus
1). Regulasi: percepatan penyelesaian regulasi strategis bidang
perumahan dan permukiman (RUU, RPP, dll), termasuk hinggapenyediaan dokumen operasional (rencana aksi / grand design).
2). Kelembagaan:
a) Koordinasi dan sinkronisasi berbagai kebijakan/program di
tingkat Pemerintah Pusat
b) Koordinasi dan sinkronisasi berbagai kebijakan/program antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahc) Dukungan pelaksanaan bagi Pemda dalam melaksanakan
urusan wajib pembangunan bidang perumahan (regulasi, fiskal,
dll) termasuk yang berkaitan dengan perlu adanya Bank Tanah
(Land Banking)
d) Revitalisasi peran/fungsi dan tanggung jawab masing-masing
pihak:Pemerintah Pusat: regulator, enabler, dll
Pemerintah Daerah: pelaksana wajib urusan
pembangunan perumahan
Lembaga lain (operator) : Perum Perumnas, Bank BTN,
dll.
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
11/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
11
3. Tata Ruang dan Pertanahan
a. Implementasi pemanfaatan dan pengendalian tata ruan secarakonsisten sesuai peruntukan.
b. Reformasi kebijakan pertanahan, dengan kembali mengedepankan
fungsi sosial dari sumberdaya tanah.
4. Pembiayaan
a. Peningkatan prosentase anggaran pembangunan bidang
perumahan dan permukiman (papan) sebagai komitmen
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (selain pangan, sandang,
pendidikan dan kesehatan)
b. Dukungan anggaran (dekonsentrasi / DAK / TP) bagi Pemerintah
Daerah untuk pelaksanaan
5. Infrastruktur permukiman
a. Komitmen seluruh pihak, khususnya Pusat-Daerah, dalam
menuntaskan penyediaan infrastruktur permukiman menuju kualitas
lingkungan permukiman yang sehat dan berkesinambungan.
b. Dukungan anggaran (dekonsentrasi / DAK / TP) bagi Pemerintah
Daerah untuk pelaksanaan
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
12/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
12
8. Strategiuntuk implementasi selanjutnya
a. Jangka Pendek (2015): Tahap Konsolidasi
Konsolidasi berbagai regulasi, kebijakan dan strategi dan penetapanrencana aksi nasional bidang perumahan dan permukiman.
b. Jangka Menengah (2016-2020): Tahap Industrialisasi
Pengurangan jumlah subsidi seiring dengan naiknya jumlah dan daya
beli masyarakat kelas menengah
Subsidi diberikan hanya kepada MBR yang benar-benar tidak mampu.
Menguatkan fungsi kelembagaan sehingga siap untuk diintegrasikanke dalam tuntutan-tuntutan yang berlaku di pasar perumahan.
Penyediaan regulasi yang dapat lebih member stimulasi bagi
pengembang untuk lebih giat membangun (melalui birokrasi yang
efisien, transparan, imparsial melalui sistem satu atap).
Penguatan fungsi dan wewenang pada program Bank Tanah seiring
dengan meningkatnya kapasitas dan dukungan dana.
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
13/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
13
c. Jangka Panjang (2020 dst): Tahap Resiliensi (Tangguh)
Kebutuhan rumah untuk penduduk secara bertahap
diserahkan kepada pasar, namun negara tetap berperan aktifdi dalamnya sebagi pengendali dan pemberi regulasi untuk
mencegah terjadinya ekses negatif dan kegagalan pasar
seperti timbulnya monopoli, eksternalitas, diskriminasi, dll.
Negara juga masih berperan sebagai pelindung bagi
masyarakat miskin tersisa yang mengalami kesulitanberpartisipasi dalam aturan main pasar, seperti subsidi
konvensional seperti yang pernah diberikan pada tahap
konsolidasi dan industrialisasi, sebagai bantuan penyangga
atau bantuan darurat.
Penyiapan sistem dan kebijakan dalam rangkamengantisipasi (mitigasi) jika terjadi krisis perumahan (misal:
bencana alam maupun akibat mismanagement, yang dapat
berdampak pada sektor lainnya, mengingat sektor perumahan
-
8/10/2019 Paparan Deputi II Kemenko Kesra pada Diskusi Panel Pembangunan Perumahan dan Permukiman
14/14
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
TERIMA KASIH
1414