panduan resusitasi

Upload: sulistya-ningsih

Post on 15-Oct-2015

113 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Skill Lab

TRANSCRIPT

RESUSITASI PADA BAYI BARU LAHIR

PANDUAN SKILL LAB BLOK 19

GENETIK, TUMBUH KEMBANG DAN GERIATRI

RESUSITASI PADA

BAYI BARU LAHIR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS JAMBI

T.A. 2013/2014RESUSITASI PADA BAYI BARU LAHIR

PENGERTIAN Resusitasi ( respirasi artifisialis) adalah usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen kepada otak, jantung dan alat-alat vital lainnya.(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)

TUJUAN RESUSITASI

1. Memberikan ventilasi yang adekuat

2. Membatasi kerusakan serebi

3. Pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen kepada otak, jantung dan alat alat vital lainnya

4. Untuk memulai atau mempertahankan kehidupan ekstra uteri

TANDA TANDA RESUSITASI PERLU DILAKUKAN

1.Pernafasan

Apabila penilaian pernafasan menunjukkan bahwa bayi tidak bernafas atau bahwa pernafasan tidak adekuat. Lihat gerakan dada naik turun, frekuensi dan dalamnya pernafasan selama 1 menit. Nafas tersengal-sengal berarti nafas tidak efektif dan perlu tindakan, misalnya apneu. Jika pernafasan telah efektif yaitu pada bayi normal biasanya 30 50 x/menit dan menangis, kita melangkah ke penilaian selanjutnya.

2.Denyut jantung frekuensi

Apabila penilaian denyut jantung menunjukkan bahwa denyut jantung bayi tidak teratur.Frekuensi denyut jantung harus > 100 per menit. Cara yang termudah dan cepat adalah dengan menggunakan stetoskop atau meraba denyut tali pusat. Meraba arteria mempunyai keuntungan karena dapat memantau frekuensi denyut jantung secara terus menerus, dihitung selama 6 detik (hasilnya dikalikan 10 =frekuensi denyut jantung selama 1 menit) Hasil penilaian ;

Apabila frekuensi>100x / menit dan bayi bernafas spontan, dilanjutkan dengan menilai warna kulit.

Apabila frekuensi < 100x / menit walaupun bayi bernafas spontan menjadi indikasi untuk dilakukan VTP (Ventilasi Tekanan Positif)

3.Warna Kulit

Apabila penilaian warna kulit menunjukkan bahwa warna kulit bayi pucat atau bisa sampai sianosis.Setelah pernafasan dan frekuensi jantung baik, seharusnya kulit menjadi kemerahan. Jika masih ada sianosis central, oksigen tetap diberikan. Bila terdapat sianosis purifier, oksigen tidak perlu diberikan, disebabkan karena peredaran darah yang masih lamban, antara lain karena suhu ruang bersalin yang dingin.

KONDISI YANG MEMERLUKAN RESUSITASI

1.Sumbatan jalan napas : akibat lendir / darah / mekonium, atau akibat lidah yang jatuh ke posterior.

2.Kondisi depresi pernapasan akibat obat-obatan yang diberikan kepada ibu misalnya obat anestetik, analgetik lokal, narkotik, diazepam, magnesium sulfat, dan sebagainya

3.Kerusakan neurologis.

4.Kelainan / kerusakan saluran napas atau kardiovaskular atau susunan saraf pusat, dan / atau kelainan-kelainan kongenital yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan / sirkulasi.

5.Syok hipovolemik misalnya akibat kompresi tali pusat atau perdarahanResusitasi lebih penting diperlukan pada menit-menit pertama kehidupan. Jika terlambat, bisa berpengaruh buruk bagi kualitas hidup individu selanjutnya.

HALHAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM RESUSITASI

1.Tenaga yang terampil, tim kerja yang baik.

2.Pemahaman tentang fisiologi pernapasan, kardiovaskular, serta proses asfiksia yang progresif.

3.Kemampuan / alat pengaturan suhu, ventilasi, monitoring.

4.Obat-obatan dan cairan yang diperlukan.

PERSIAPAN RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Di dalam setiap persalinan, penolong harus selalu siap melakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir. Kesiapan untuk bertindak dapat menghindarkan kehilangan waktu yang sangat berharga bagi upaya pertolongan. Walaupun hanya beberapa menit tidak bernapas, bayi baru lahir dapat mengalami kerusakan otak yang berat atau meninggal.

1.Persiapan Keluarga

Sebelum menolong persalinan, bicarakan dengan keluarga mengenai kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu dan bayinya serta persiapan yang dilakukan oleh penolong untuk membantu kelancaran persalinan dan melakukan tindakan yang diperlukan.

2.Persiapan Tempat Resusitasi

Persiapan yang diperlukan meliputi ruang bersalin dan tempat resusitasi. Gunakan ruangan yang hangat dan terang. Tempat resusitasi hendaknya rata, keras, bersih dan kering, misalnya meja, dipan atau di atas lantai beralas tikar. Kondisi yang rata diperlukan untuk mengatur posisi kepala bayi. Tempat resusitasi sebaiknya di dekat sumber pemanas (misalnya; lampu sorot atau bohlam berdaya 60 watt) dan tidak banyak tiupan angin (jendela atau pintu yang terbuka). 3.Persiapan Alat Resusitasi

Sebelum menolong persalinan, selain peralatan persalinan, siapkan juga alat-alat resusitasi dalam keadaan siap pakai, yaitu:

2 helai kain/handuk

Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang, handuk kecil, digulung setinggi 2,5 cm dan mudah disesuaikan untuk mengatur posisi kepala bayi.

Alat pengisap lendir DeLee atau bola karet

Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal

Stetoskop bayi.

Jam atau pencatat waktu

LANGKAH-LANGKAH RESUSITASI BBL

Sebelum bayi lahir, harus mengetahui informasi:

Bayi cukup bulan atau tidak?

Air ketuban bercampur mekonium atau tidak?

Setelah bayi lahir, lakukan penilaian:

Bernafas atau menangis?

Tonus otot baik?

a. Bila hasil penilaian baik, yaitu bayi cukup bulan, air ketuban tidak bercampur mekonium, bayi menangis, tnus otot baik. Maka lakukan PERAWATAN RUTIN: Beri kehangatan, Bersihkan jalan nafas, Mengeringkan bayi

b. Bila hasil penilaian tidak baik, maka lakukan

A.AIRWAY (LANGKAH AWAL)

1.Jaga bayi tetap hangat..Selimuti bayi dengan kain, pindahkan bayi ke tempat resusitasi.

2.Atur posisi bayi.. Baringkan bayi terlentang dengan kepala di dekat penolong. Ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi. Posisi semi ekstensi yaitu hidung dan mulut dalam satu garis lurus.

3.Isap lendir. Gunakan alat pengisap lendir DeLee atau bola karet.

Pertama, isap lendir di dalam mulut, kemudian baru isap lendir di hidung.

Hisap lendir sambil menarik keluar pengisap (bukan pada saat memasukkan).

Bila menggunakan pengisap lendir DeLee, jangan memasukkan ujung pengisap terlalu dalam (lebih dari 5 cm ke dalam mulut atau lebih dari 3 cm ke dalam hidung) karena dapat menyebabkan denyut jantung bayi melambat atau henti napas bayi.

4.Keringkan dan Rangsang taktil.

Keringkan bayi mulai dari muka,kepala dan bagian tubuh lainnya dengan sedikit tekanan. Rangsangan ini dapat memulai pernapasan bayi atau bernapas lebih baik.

Lakukan rangsangan taktil dengan beberapa cara di bawah ini:

1)Menepuk atau menyentil telapak kaki.

2)Menggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak tangan. Rangsangan yang kasar, keras atau terus menerus, tidak akan banyak menolong dan malahan dapat membahayakan bayi.

5.Reposisi.

Ganti kain yang telah basah dengan kain bersih dan kering yang baru (disiapkan).

Selimuti bayi dengan kain tersebut, jangan tutupi bagian muka dan dada agar pemantauan pernapasan bayi dapat diteruskan.

Atur kembali posisi terbaik kepala bayi (sedikit ekstensi).

6.Lakukan penilaian apakah bayi bernapas normal, megap-megap atau tidak bernapas. Lakukan evaluasi meliputi:

Pernapasan

Frekuensi jantung

Warna kulit

Bila bayi bernafas, FJ > 100x/menit(PERAWATAN SUPORTIF

B.BREATHING (VTP)

Bila FJ< 100x/menit /APNUE( lakukanVTP (Ventilasi Tekanan Positif)

Ventilasi adalah bagian dari tindakan resusitasi untuk memasukkan sejumlah udara ke dalam paru dengan tekanan positip yang memadai untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa bernapas spontan dan teratur.

1. Pasang sungkup, perhatikan lekatan. Sungkup harus menutupi mulut dan hidung bayi.

2. Ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air, amati gerakan dada bayi.

Ventilasi percobaan (2 kali) Lakukan tiupan udara dengan tekanan 30 cm air. Tiupan awal ini sangat penting untuk membuka alveloli paru agar bayi bisa mulai bernapas dan sekaligus menguji apakah jalan napas terbuka atau bebas.

Lihat apakah dada bayi mengembang,Bila tidak mengembang

a.Periksa posisi kepala, pastikan posisinya sudah benar.

b.Periksa pemasangan sungkup dan pastikan tidak terjadi kebocoran.

Bila dada mengembang, lakukan tahap berikutnya

a.Bila dada bayi mengembang, lakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan 20 cm air dalam 30 detik.

b.Penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur?

Kecukupan ventilasi dinilai dengan memperhatikan gerakan dinding dada dan auskultasi bunyi napas.

Bila bayi bernafas, FJ > 100x/menit, kemerahan( lakukan PERAWATAN LANJUT

C.CIRCULATION

Apabila setelah dilakukan VTP, FJ < 60x/menit( VTP dan kompresi dada

Kompresi Dada

Kompresi dinding dada dapat dilakukan dengan melingkari dinding dada dengan kedua tangan dan menggunakan ibu jari untuk menekan sternum atau dengan menahan punggung bayi dengan satu tangan dan menggunakan ujung dari jari telunjuk dan jari tengah dari tangan yang lain untuk menekan sternum.

Tehnik penekanan dengan ibu jari lebih banyak dipilih karena kontrol kedalaman penekanan lebih baik.

Tekanan diberikan di bagian bawah dari sternum dengan kedalaman 1,5 cm dan dengan frekuensi 90x/menit.

Dalam 3x penekanan dinding dada dilakukan 1x ventilasi sehingga didapatkan 30x ventilasi per menit. Perbandingan kompresi dinding dada dengan ventilasi yang dianjurkan adalah 3 : 1.

Evaluasi denyut jantung dan warna kulit tiap 30 detik. Bayi yang tidak berespon, kemungkinan yang terjadi adalah bantuan ventilasinya tidak adekuat, karena itu adalah penting untuk menilai ventilasi dari bayi secara konstan.

D.DRUG

Bila FJ < 60x/menit, berikan EPINEPRIN

AIR KETUBAN BERCAMPUR MEKONIUM?

Bila tidak terdapat mekonium (LANGKAH AWAL

Bila air ketuban bercampur mekonium, lakukan penilaian bayi bugar atau tidak:

Usaha nafas baik

Tonus otot baik

FJ > 100x/menit

Bila bayi bugar ( LANGKAH AWAL

Bila bayi tidak bugar(penghisapan mulut dan trachea( LANGKAH AWAL

.

Bagan Resusitasi Bayi Baru LahirCHECKLIST RESUSITASIPADA BAYI BARU LAHIR

Nama : __________________

NIM :_________________

NoLangkah/KegiatanSkor

012

1.Mempersiapkan alat-alat:

1. alas yang datar, kering dan bersih

2. 2 kain bersih dan kering untuk menutupi tubuh dan kepala neonatus

3. handuk kecil untuk ganjal bahu;

4. alat penghisap lendir;

5. ambu bag neonatus

6. sungkup neonatus

7. pipa orofaring (goedel)

8. lampu 60 watt dengan jarak 60 cm,

9. stetoskop bayi

Skor: 2: menyiapkan 7-9 item

1: menyiapkan 4-6 item

0: menyiapkan < 4 item, atau selain kriteria di atas

2Penolong mencuci tangan

3Mengenakan sarung tangan steril

4Letakkan bayi diatas alas yang datar, kering dan bersih

5Lakukan penilaian selintas :

Apakah bayi cukup bulan? Ditanyakan pada

Apakah air ketuban jernih tak bercampur mekonium? penolong persalinan

Apakah bayi menangis kuat/ bernafas?

Apakah tonus otot baik?

Skor : 2: menilai 4 item

1: menilai 2-3 item

0: selain kriteria di atas

6Jika jawaban ya ( keringkan, berikan kehangatan, bersihkan jalan napas, nilai warna kulit

7.Jika jawaban tidak ( lakukan penatalaksanaan asfiksia BBL

8.Posisikan kepala bayi pada posisi sedikitekstensi dan ganjal bahu bayi dengan handuk yang telah disiapkan

9Hisap lendir mulai dari mulut kemudian hidung dalam waktu 6 detik.

10.Keringkan bayi mulai dari muka,kepala dan bagian tubuh lainnya dengan sedikit tekanan.

11.Lakukan rangsangan taktil yang aman, dengan cara :

Menepuk / menyentil telapak kaki, atau

Menggosok punggung/perut/dada/ekstremitas

12.Ganti kain yang telah basah dengan kain bersih dan kering yang baru, dan atur kembali kepala bayi sedikit ekstensi

13.Nilai pernapasan bayi dan denyut jantung dengan stetoskop dan nilai warna kulit

14.Jika bayi bernafas, FJ > 100x/menit, kemerahan( lakukan PERAWATAN LANJUT

15.Jikapernapasantetaptersengalatauapnuatau FJ