panduan praktikum osteichtyes

9
Panduan Praktikum Vertebrata 1 2. Kelas Osteichthyes A. PENGANTAR Osteichtyes merupakan kelompok ikan bertulang sejati atau bertulang keras. Anggotanya sangat beragam dan dapat ditemukan di perairan tawar, payau, maupun laut. Untuk mempelajari taksonomi ikan, terdapat beberapa karakter yang penting untuk diketahui. Karakter atau ciri morfologi yang penting untuk identifikasi ikan, antara lain adalah karakter sirip, linea lateralis, sisik dan tulang-tulang insang, serta morfometri. Sirip (  pinna; fin) Sirip ikan sangat beragam baik bentuk, susunan maupun jumlahnya. Selain dinyatakan secara deskriptif dalam deskripsi spesies, karakter sirip suatu ikan dapat dinyatakan dalam bentuk rumus sirip. Rumus sirip adalah suatu rumus yang menggambarkan bentuk dan jumlah sirip serta jumlah dan macam jari -jar i siri p.  a. Jenis jari-jari sirip  Jari-jari sirip dapat dibedakan menjadi 2 macam:  1 ) Jari- jari keras Jari-jari keras tidak beruas-ruas, pejal (tidak berlubang), keras dan tidak dapat dibengkokkan. Biasanya jari-jari keras ini berupa duri atau patil dan merupakan alat untuk mempertahankan diri bagi ikan. Jumlah jari-jari keras dinotasikan dengan huruf Romawi (I, II, III,).  2) Jari-j ari lemah Jari-jari lemah biasanya bening, seperti tulang rawan, mudah dibengkokkan dan beruas-ruas. Bentuknya berbeda-beda tergantung pada jenis ikan, jari-jari lemah ini mungkin sebagian mengeras, salah satu bergerigi, bercabang atau satu sama lain berhimpitan. Jumlah jari-jari lemah dinotas ikan denga n a ngka bia sa (1 ,2, 3 , ). Notasi yang biasanya digunakan untuk penulisan rumus sirip adalah sebagai berikut:  - sirip punggung (  pinna dorsalis = dorsal fin)= D - sirip punggung pertama (di muka, first dorsal fin )= D 1  - sirip punggung kedua (di belakang, second dorsal fin) = D 2  - sirip ekor (  pinna caudalis = caudal fin)= C - sirip dubur (  pinna analis = anal fin )= A

Upload: hendriknurfitrianto

Post on 10-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Praktikum Osteichtyes

8/8/2019 Panduan Praktikum Osteichtyes

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-praktikum-osteichtyes 1/8

Panduan Praktikum Vertebrata 1 

2. Kelas Osteichthyes 

A. PENGANTAR 

Osteichtyes merupakan kelompok ikan bertulang sejati atau bertulang keras.

Anggotanya sangat beragam dan dapat ditemukan di perairan tawar, payau, maupun

laut. Untuk mempelajari taksonomi ikan, terdapat beberapa karakter yang penting

untuk diketahui. Karakter atau ciri morfologi yang penting untuk identifikasi ikan,

antara lain adalah karakter sirip, linea lateralis, sisik dan tulang-tulang insang, serta

morfometri.

Sirip ( pinna; fin) 

Sirip ikan sangat beragam baik bentuk, susunan maupun jumlahnya. Selain

dinyatakan secara deskriptif dalam deskripsi spesies, karakter sirip suatu ikan dapat

dinyatakan dalam bentuk rumus sirip. Rumus sirip adalah suatu rumus yang

menggambarkan bentuk dan jumlah sirip serta jumlah dan macam jari-jari sirip. 

a. Jenis jari-jari sirip 

Jari-jari sirip dapat dibedakan menjadi 2 macam: 

1) Jari-jari keras 

Jari-jari keras tidak beruas-ruas, pejal (tidak berlubang), keras dan tidak

dapat dibengkokkan. Biasanya jari-jari keras ini berupa duri atau patil danmerupakan alat untuk mempertahankan diri bagi ikan. Jumlah jari-jari

keras dinotasikan dengan huruf Romawi (I, II, III,). 

2) Jari-jari lemah 

Jari-jari lemah biasanya bening, seperti tulang rawan, mudah

dibengkokkan dan beruas-ruas. Bentuknya berbeda-beda tergantung

pada jenis ikan, jari-jari lemah ini mungkin sebagian mengeras, salah satu

bergerigi, bercabang atau satu sama lain berhimpitan. Jumlah jari-jarilemah dinotasikan dengan angka biasa (1,2, 3, ). 

Notasi yang biasanya digunakan untuk penulisan rumus sirip adalah

sebagai berikut: 

- sirip punggung ( pinna dorsalis= dorsal fin)= D

- sirip punggung pertama (di muka, first dorsal fin)= D1 

- sirip punggung kedua (di belakang, second dorsal fin) = D2 

- sirip ekor ( pinna caudalis= caudal fin)= C

- sirip dubur ( pinna analis= anal fin)= A

Page 2: Panduan Praktikum Osteichtyes

8/8/2019 Panduan Praktikum Osteichtyes

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-praktikum-osteichtyes 2/8

Panduan Praktikum Vertebrata 2 

- sirip perut ( pinnae ventralis= pelvic fins)= V

- sirip dada ( pinnae pectoralis= pectoral fins)= P

b. Menghitung jari-jari sirip

Untuk memberikan rumus suatu sirip tertentu, pertama dicantumkan

dahulu notasi yang menentukan sirip mana yang dimaksud, misal suatu  jenis ikan mempunyai jari-jari sirip punggung 6 jari-jari lemah, sirip ekor 12

serta jari-jari sirip dubur 6 dan 2 di antaranya keras, maka hal ini dapat ditulis:

D.2; C.12; A.II.4. Menghitung jari-jari sirip yang berpasangan, dilakukan pada

sirip yang terletak pada sebelah kiri, terkecuali jika ada ketentuan yang lain.

Pada pengamatan, ikan diletakkan dengan posisi perut (bagian ventral)

menghadap pengamat dan kepala di sebelah kiri. 

Pada ikan yang jari-jari ekornya bercabang, jumlah jari-jari ini ditetapkansebanyak jumlah jari-jari bercabang ditambah dua.

Morfometri

Morfometri merupakan pengukuran ikan dan bagian-bagian tertentu yang

dapat menjadi karakter taksonomi. Karena ukuran satu jenis ikan berbeda-beda

akibat pengaruh umur dan lingkungannya, maka tidak mungkin memberikan

ukuran untuk identifikasi secara mutlak. Pada umumnya, yang digunakan untuk

identifikasi adalah ukuran perbandingan yang diolah dari hasil pengukuran secara

langsung. Beberapa parameter morfometri adalah sebagai berikut. 

•  Panjang total (total length): Jarak garis lurus antara ujung kepala paling

depan dengan ujung sirip paling belakang. 

•  Panjang baku (standard length): Jarak garis lurus antara ujung

kepala paling depan (biasanya ujung salah satu rahang) dengan pelipatan

pangkal sirip ekor. 

•  Tinggi badan (deep of body ): Jarak antara pangkal sirip punggung

sampai pangkal sirip perut.

•  Tinggi batang ekor (deep of caudal peduncle): Jarak terendah dari

kelipatan atau pangkal ekor.

•  Panjang batang ekor (length of caudal peduncle): Jarak miring

antara tepi caudal dari sirip dubur sampai dengan pangkal jari-jari tengah

sirip ekor. 

•  Panjang dasar sirip punggung (dorsal-fin base): Jarak antara pangkal

 jari-jari pertama sampai dengan selaput sirip di belakang jari-jari terakhir.

Page 3: Panduan Praktikum Osteichtyes

8/8/2019 Panduan Praktikum Osteichtyes

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-praktikum-osteichtyes 3/8

Panduan Praktikum Vertebrata 3 

•  Panjang dasar sirip dubur (anal-fin base): Jarak antara pangkal jari-jari

pertama sampai dengan selaput sirip di belakang jari-jari terakhir.

•  Panjang kepala (head length): Jarak antara ujung hidung sampai dengan

tepi belakang keping tutup insang (operkulum). 

Linea lateralis (lateral line)

Linea lateralis adalah garis pada bagian lateral ikan yang dibentuk oleh

barisan sisik yang berpori atau berlubang. Linea lateralis berfungsi sebagai

indra untuk mengetahui perubahan-perubahan hidrostatis dalam air. Garis ini

disebut juga garis rusuk. Pada ikan yang tidak mempunyai linea lateralis,

digunakan istilah garis sisi, yaitu suatu garis khayal yang ditarik dari

pertengahan belakang tutup insang secara lurus sampai pangkal ekor. a. Bentuk garis rusuk (linea lateralis) dan sisik yang membentuk

linea lateralis tersebut. 

Linea lateralis umumnya berjumlah satu, tetapi ada yang lebih.

Bentuknya bervariasi, yaitu lengkap, terputus, lurus, bengkok dan melengkung

ke bawah. Sisik membentuk linea lateralis berlubang atau berpori dan di

bawah sisik ini terdapat berkas saraf. Untuk menghitung jurnlah sisik pada

garis linea lateralis dirnulai dari sisik belakang lengkung bahu sampai sisik

pada permulaan pangkal ekor, atau pada ruas tulang belakang bagian ekor 

yang terakhir. 

b. Jumlah sisik pada linea lateralis serta jumlah sisik di atas dan di bawah linea

lateralis. Untuk menentukan jumlah sisik di atas linea lateralis, dimulai dari

permulaan sirip punggung dan dihitung miring ke arah ventral. Sisik

penyusun linea lateralis tidak ikut dihitung.

linea lateralis

sisik di ataslinea lateralis

sisik di bawah

linea lateralis

Page 4: Panduan Praktikum Osteichtyes

8/8/2019 Panduan Praktikum Osteichtyes

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-praktikum-osteichtyes 4/8

Panduan Praktikum Vertebrata 4 

Sisik (scale) 

Bentuk susunan dan tempat melekatnya sisik-sisik. Pada Pisces dikenal 4

tipe sisik, yaitu: siklloid, stenoid, ganoid, dan placoid. 

• Sikloid: sisik tipe ini terbentuk dari corium/dermis. Bentuknya

sirkuler atau ovoid, secara mikroskopis tampak adanya garis-garis

konsentris, garis-garis radier, guanophore da sel-sel pigmen.

• Stenoid: bagian tepi luarnya mempunyai satu baris/lebih rigi-rigi

seperti duri-duri halus atau gigi-gigi sisir, sedangkan bagian tepi yang

melekat mempunyai tonjolan-tonjolan sehingga memperkuat

pelekatannya.

Ganoid: bagian terbesar tipe ini terdiri atas lapisan-lapisan tukang, dan permukaan luarnya diselubungi oleh ganion, yaitu suatu

material yang mempunyai email yang dibentuk oleh corium.

• Placoid: sisik ini paling primitif, berasal dari dermis. Squama ini

mempunyai suatu memipih, tertanam di dalam kulit, dengan suatu spina

yang meruncing atau membulat yang menonjol yang terdiri atas dentin

yang keras.

Page 5: Panduan Praktikum Osteichtyes

8/8/2019 Panduan Praktikum Osteichtyes

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-praktikum-osteichtyes 5/8

Panduan Praktikum Vertebrata 5 

KEGIATAN 1 

A. Tujuan:

Mempelajari perbedaan morfologi eksternal Osteichtyes dan Chondrichtyes

B. Cara Kerja:

1. Lengkapi sketsa ikan anggota Osteichtyes berikut

2. Bandingkan dengan ikan anggota Chondrichtyes yang telah Anda amati

pada kegiatan praktikum sebelumnya. Diskusikan dengan anggota

kelompok Anda, ciri-ciri morfologi eksternal yang dapat membedakan

anggota Osteichtyes dan Chondrichtyes.

a)__________________________________________________________ 

b)__________________________________________________________ 

c)__________________________________________________________ 

d)__________________________________________________________ 

c)……….

b)……….

a)……….

e)……….

f)……….

d)……….

g)……….h)……….i)……….

 j)……….

k)……….

l)……….

m)……….

n)……….

Page 6: Panduan Praktikum Osteichtyes

8/8/2019 Panduan Praktikum Osteichtyes

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-praktikum-osteichtyes 6/8

Panduan Praktikum Vertebrata 6 

KEGIATAN 2

A. Tujuan:

Mempelajari karakter pembeda beberapa ordo dalam Kelas Osteichtyes

B. Cara Kerja: 

1. Perhatikan beberapa sketsa ikan yang mewakili beberapa ordo dalam Kelas

Osteichtyes di bawah ini.

Ordo Anguiliformes Ordo Siluriformes

Ordo Gonorynchiformes Ordo Perciformes

Ordo Pleuronectiformes Ordo Tetraodontiformes

2. Rangkumlah karakter morfologi eksternal setiap kelas yang dapat digunakan

sebagai pembeda dalam tabel di bawah ini.

Karakter Anguiliformes Siluriformes Gonorynchi-

formes

Perciformes Pleuronecti-

formes

Tetraodontiformes

Bentuk

tubuh

Bentuk

kepala

Sirip

punggung

Jari-jari

penyusun

sirip

Page 7: Panduan Praktikum Osteichtyes

8/8/2019 Panduan Praktikum Osteichtyes

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-praktikum-osteichtyes 7/8

Panduan Praktikum Vertebrata 7 

KEGIATAN 3

A. Tujuan:

Setelah mengikuti kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat:

1. Mengenal ciri-ciri anggota Osteichtyes yang penting untuk identifikasi

2. Melakukan morfometri pada ikan

3. Membuat deskripsi ikan anggota Osteichtyes

4. Mengidentifikasi ikan anggota Osteichtyes hingga tingkat famili

B. Alat dan Bahan:

Alat: penggaris mika, nampan plastik, pinset, lup, mikroskop

Bahan: Kelompok A: ikan lele, ikan patin, ikan sapu-sapu (pembersih kaca),

Kelompok B: ikan mujaer, ikan kembung, ikan gurami, ikan kakap

C. Cara Kerja:

1. Setiap kelompok akan mendapatkan dua spesies ikan, masing-masing dari

kelompok A dan B.

2. Ikan diletakkan di papan pengamatan (nampan plastik) dengan posisi kepala

berada di bagian kiri pengamat dan ventral tubuh menghadap ke pengamat.

3. Amati spesimen tersebut dengan teliti. Catatlah semua karakter morfologieksternal yang penting untuk identifikasi, antara lain sirip, linea lateralis, sisik,

dan morfometri setiap spesimen. Anda dapat menggunakan mikroskop untuk

mengamati tipe sisik.

4. Buatlah sketsa setiap spesimen ikan tersebut dan tunjukkan bagian-bagiannya.

Bagian khusus yang tidak terlihat pada sketsa umum dapat dijelas di bagian

terpisah, misalnya sketsa sisik, bentuk keping tutup insang (operkulum), dan

sebagainya.

5. Berdasarkan data hasil pengamatan, susunlah deskripsi setiap spesies.

Deskripsi ditulis secara singkat, namun terperinci dan jelas. Deskripsi juga

mencakup karakter pembeda suatu spesies.

6. Dengan menggunakan kunci identifikasi, tentukan ordo dan famili setiap

spesies.

7. Tuliskan hasil kerja Anda pada lembar pengamatan (lembar praktikum) yang

tersedia.

Page 8: Panduan Praktikum Osteichtyes

8/8/2019 Panduan Praktikum Osteichtyes

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-praktikum-osteichtyes 8/8

Panduan Praktikum Vertebrata 8 

Ordo Siluriformes

Kunci Menuju Famili

1. a. Permukaan tubuh halus, tidak bersisik …………………… 2

b. Permukaan tubuh tertutup plat tulang (bony plates) …….. 4

2. a. Sirip dorsal pendek …………………………………………. 3b. Sirip dorsal sangat panjang, terputus atau bersambung

dengan sirip ekor, memiliki empat pasang sungut (barbel ) Clariidae

3 a. Tidak memiliki sirip adiposa ………………………………... Siluridae

b. Memiliki sirip adiposa yang terletak di antara sirip

punggung dan sirip ekor, sirip anal 26-46 jari-jari ………... Pangasidae

4. a. Mulut terletak di bagian ventral, dengan 1-2 pasang

sungut (barbel ), mempunyai sirip adiposa yang berduri ..Callichthyidae

b. Mulut terletak di bagian ventral, umumnya tanpa sungut

(barbel ), tidak mempunyai sirip adiposa berduri Loricariidae

 

Ordo Perciformes

Kunci Menuju Famili

1. a. Sisik berukuran sedang hingga besar, umumnya stenoid,

tersebar merata…………………………………………….. 2

b. Sisik berukuran kecil, umumnya sikloid, sebagian besar 

permukaan tubuh terbuka (tanpa sisik) ...………………… 5

2. a. Linea lateralis lengkap ……………………………………… 3

b. Linea lateralis terputus ……………………………………... Cichlidae

3 a. Mata berukuran kecil, kepala berukuran relatif lebih kecil

dibanding ukuran tubuh ……………………………….. Osphronemidae

b. Mata berukuran sedang-besar ……………………………. 4

4. a. Operkulum terdapat modifikasi berupa duri……………….. Serranidae

b. Operkulum tanpa tonjolan …………………………………. Lutjanidae

5. a. Ekor bercangak, tubuh sangat pipih, jari-jari pertama sirip

perut sangat panjang ………………………………………. Menidae

b. Ekor sangat bercangak (forked), peduncula caudal

sempit ………………………………………………………... Carangidae