ambon syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

182
Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 1

Upload: syarifudin-amq

Post on 22-Jul-2015

81 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 1

Page 2: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 2

Page 3: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 3

Praktikum Broadcasting, Baca tulis Al-Quran, dan Ibadah

Panitia Pelaksana praktikum Ibadah

tahun 2011 Hak paten 2010-2011.

Diterbitkan oleh:

University Press IAIN Ambon

Jl. Dr. H. Tarmizi Taher Kebun

Cengkeh Batu Merah Atas.

Telp. 0911-84615

Cetakan: I Panduan ini tidak diperjualbelikan, hanya dikhususkan bagi mahasiswa yang mengikuti praktikum angkatan 24 tahun 2010-2011 pada Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

Editor:

Arman Man Arfah

Mahdi Malawat

Syarifudin Desain Cover: Syarifudin

Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Ambon

Page 4: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 4

Kata Pengantar

Atas karunia Allah swt yang telah memberikan

kekuatan, kesempatan dan kesehatan. Buku panduan

praktikum praktikum broadcasting, baca tulis Al-Quran,

dan ibadah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ushuluddin

IAIN Ambon Jurusan Komunikasi Penyiaran (KPI) dan

konsentrasi jurnalistik tahun ajaran 2010 – 2011 yang

ada dihadapan dapat diselesaikan dengan baik sesuai

kemampuan yang dimiliki oleh panitia.

Panduan praktikum broadcasting, baca tulis Al-

Quran, dan ibadah adalah buku petunjuk tekniks untuk

melakukan operasional selama praktikum berlangsung.

Buku panduan praktikum broadcasting, baca tulis Al-

Quran, dan ini banyak memberikan informasi positif

bagi mahasiswa dan panitia sehingga dalam proses

pelaksanaan praktikum untuk menjalin kerjasama yang

baik sehingga dapat melahirkan hasil yang maksimal.

Ambon, 17 Juni 2011

Dekan

Drs. Hasan Lauselang, M.Ag.

Nip. 196112311992031015

Page 5: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 5

Kata Pengantar ............................................................. ii

Daftar isi ....................................................................... iii

BAGIAN I Praktikum Media ................................ 1

A. Dasar Pemikiran .............................................. 1

B. Tujuan dan Kegunaan praktikum ................. 4

C. Tempat Dan Waktu Kegiatan ....................... 5

D. Konten Materi Praktikum .............................. 7

1. Deskripsi teknologi komunikasi. .................. 7

2. Teknik pembuatan berita............................. 10

3. Teknik penggunaan Media .......................... 12

a. Radio ...................................................... 12

b. Televisi ................................................... 19

c. Koran/Majala dan Buku ......................... 19

d. Teknologi Komunikasi Global ............... 20

e. Komputer Grafis ..................................... 20

f. Fotografi ................................................. 23

g. Kegrafikaan ............................................ 24

4. Teknik Analisis Informasi........................... 25

Metode Pembimbingan ................................. 25

E. Pedoman Penilaian ........................................ 33

F. Teknik Penyusunan Laporan ....................... 38

G. Pengesahan pembimbing ............................. 39

BAGIAN II Praktikum Khat Al-Quran ......... 41

A. Dasar Pemikiran ............................................ 41

B. Tujuan dan Kegunaan praktikum ............... 44

C. Tempat Dan Waktu Kegiatan ..................... 44

D. Konten Materi ................................................ 45

1. Sejarah Kaligrafi ........................................ 45

2. Pengenalan Perlatan Khat Al-Quran ........... 57

3. Teknik Penulisan Khat Al-Quran................ 58

4. Bentuk-bentuk kaligrafi .............................. 62

Page 6: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 6

E. Metode Pembimbingan ................................. 67

F. Pedoman Penilaian ........................................ 75

G. Teknik Penyusunan Laporan ....................... 80

H. Lampiran Pengesahan .................................. 81

BAGIAN III Praktikum Ibadah ........................ 83

A. Dasar Pemikiran ............................................ 83

B. Tujuan dan Kegunaan................................... 87

C. Tempat Dan Waktu Kegiatan ..................... 88

D. Konten Materi ................................................ 89

1. Praktek Thahara ......................................... 89

2. Praktek Shalat .......................................... 120

3. Pengurusan Jenaza ................................... 142

E. Metode Membimbing .................................. 161

F. Bentuk Penilaian .......................................... 163

G. Komposisi Penyusunan Laporan ............... 166

H. Lampiran Pengesahan ................................. 166

BAGIAN IV Teknik Publikasi Dakwah ........ 169

A. Pemilihan materi ........................................... 170

B. Teknik Penyusunan Materi ........................... 170

A. Dasar Pemikiran

BAGIAN I

Praktikum Media

Page 7: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 7

Praktikum boradcasting bidang pertelevisian, radio,

koran, buku, kegrafikaan, dan teknologi komputer grafis

sampai saat ini, masih menjadi primadona dalam

menyiarkan, meny5ebarkan informasi baik secara tatap

muka maupun jarah jauh. Media ini sadar atau tidak

jasanya telah banyak memberikan kontribusi dalam

menunjang proses komunikasi sebagai perpanjangan

panca indra manusia.

Perkembangan ICT juga bidang broadcasting,

kegrafikaan, kaligrafi dan media lainnya sebagai fasilitas

publikasi dakwah bagi calon informan Islam penguasaan

media komunikasi perlu ditunjang dengan keterampilan

yang memadai sebagai alat publikasi pesan-pesan yang

dapat merubah prilaku masyarakat menjadi humas

berdasarkan pada Al-Quran dan Sunnah. Pengembangan

teknologi informasi ICT di pada Fakultas Dakwah dan

Ushuluddin khususnya Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam dan konsentrasi jurnalitik. Perhatian khusus pada

media informasi adalah instrument penting yang

memiliki peran strategis dalam penyebaran informasi

Islam. Karena sifatnya strategis maka mahasiswa calon

sarjana dakwah dan komunikasi perlu dibekali

keterampilan media.

Melalui kegiatan praktikum diharapkan mahasiswa

dapat menyerap informasi dari narasumber yang ahli

dibidangnya untuk memberikan pengaruh positif

terhadap mahasiwa dalam pengembangan keterampilan,

keahlian demi peningkatan wawasan berfikir sebagai

seorang informan Islam (Dai dan Muballigh). Selain

dengan praktikum ini dihapkan dapat diperoleh masukan

berharga dari masyarakat bagi mahasiswa dan Perguruan

Tinggi untuk pengembangan lebih lanjut.

Dalam rangka mewujudkan visi pengembangan

Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon untuk

Page 8: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 8

mengantarkan peserta didiknya menjadi manusia yang

trampil dan selalu berinovasi untuk memperbaiki

kredibilitas diri dan orang lain. Karakter mahaisswa

Komunikasi Penyiaran Islam adalah pada prilaku

komunikasinya. Cirinya adalah setiap perkataan yang

keluar dari mulutnya mengandung mutiara hikmah yang

dapat memicu dan orang lain untuk berkarya, serta dapat

menjadi motivator bagi jiwa-jiwa yang lemah untuk

bangkit melakukan kreatifitas rahmatalli‟alamin, dalam

bentuk kecerdasan sosial, kecerdasan berkomunikasi

secara sopan dan santun, kecerdasan akhlaq, dan

kecerdasan spiritual.

Upaya ini diperlukan untuk menghasilkan lulusan

yang berkemampuan ilmu amaliyah dan amal yang

ilmiyah yang akan menunjukan kompetensinya dalam

masalah kehidupan beragama (Islam) dan kompetensi

praktis dalam dakwah dan misi komunikasi/ publikasi

Islam. Untuk merealisasikan misi itulah, maka

dibutuhkan suatu sistem perkuliahan yang sifatnya

prakticable melihat dan mengarahkan sekaligus

memberikan penilaian kepada masiswa sebagai peserta

didik dalam penguasaan tata peribadatan yang wajib dan

rutin dilaksanakan semisal Praktikum Ibadah dan

Praktikum Dakwah/Khutbah serta Praktikum/ Magang

dalam latihan kerja jurnalistik. Hal ini lebih ditekankan

lagi karena program praktikum tersebut di atas ini,

ditetapkan dalam program perkuliahan dengan bobot

SKS tersendiri.

Untuk melaksanakan kegiatan dan pelaksanaan

praktikum ini, maka kami mengajukan proposal /

permintaan dana dengan perencanaan anggaran yang

dibutuhkan.

Praktikum media merupakan salah satu upaya

mengenalkan dan mempersiapkan mahasiswa memasuki

Page 9: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 9

dunia kerja (professional) yang cenderung menuntut

kemampuan aplikatif keilmuannya yang didapat selama

diperkualihan. Karena itu Praktikum media pada

hakikatnya adalah suatu upaya yang dilakukan agar

mahasiswa terbiasa dan teruji dalam mempraktekkan

teori yang diperolehnya selama di bangku perkualiahan

untuk dipresentasikan dalam kerja praktis.

Dengan demikian maka secara pure sciensi

mahaiswa mampu mendarmbaktikan keilmuannya untuk

dipraktekkan ke dalam dunia profesi. Praktikum Media

salah satu mata kuliah profesi yang harus dilaksakan

oleh mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon sebagai

langkah teknis keilmuan jurusan sekaligus media praktek

sekaligus laboratorium lapangan. Bagi pengembangan

jurusan itu sendiri.

Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan

akademik ini, berangkat dari visi dan misi IAIN Ambon

dan visi Fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon

sebagai garda terdepan yang memiliki keahlian dan

keterampilan dalam publikasi infromasi yang dapat

memperbaiki, dan merubah pola pikir mahasiswa untuk

dapat mandiri, kreatif, inovatif, dan memiliki visi

perubahan secara individual dan global.

Praktikum ini sebagai implementasi kultur akademik

yang telah menjadi PROTAP(program tetap) jurusan

Komunikasi Penyiaran Islan dan konsentrasi jurnalitik

Fakultas Dakwah dan Ushuluddin karena bagian integral

kurikulum. Praktikum media juga merupakan bagian dari

mata kuliah yang ada diprogram studi.

Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa

semester III, V dan VII (semester ganjil) pada jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan jurusan

Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN

Page 10: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 10

Ambon tahun akademik 2010 / 2011 ini dilakukan

dengan berpedoman pada peraturan perundang-

undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 2, Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60, Tahun 1990

tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Presiden RI, Nomor 111 Tahun 2006

tanggal 29 Desember 2006 tentang perubahan

status STAIN menjadi IAIN Ambon.

4. Keputusan Menteri Agama RI. Nomor 10 Tahun

2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN

Ambon.

5. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2004 tentang

Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung jawab

Keuangan

6. Surat Keputusan Dekan Fakultas Dakwah dan

Ushuluddin IAIN Ambon Nomor 01 Tahun 2011

tanggal 18 Juni 2011, perihal Panitia Pelaksana

Praktikum Dakwah tahun akademik 2011-2012.

B. Tujuan dan Kegunaan a. Tujuan;

1. Untuk membentuk prilaku komunikasi

mahasiswa yang sopan dan santun dalam

menyampaikan argumentasi lewat teknologi

broadcasting seperti radio, televisi, koran,

majalah, buku dan iklan. Media adalah sebagai

perpanjangan panca indra manusia.

2. Melatih mahasiswa berpikir kritis terhadap

publikasi informasi yang kurang terkendali

oleh media tertentu. Mempelajari Menyelidiki

cara publiakasi media dalam membingkai isu,

dan pesan-pesan yang kerap kali tidak

Page 11: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 11

terkendali akibat motivasi materi yang lebih

dominan melalui media media massa.

3. Agar mahasiswa mampu melacak, meliput,

dan memberikan informasi yang kredibel

dalam menyiarkan pristiwa aktual yang terkait

dengan permasalahan dalam masyarakat

(memproduksi berita).

b. Kegunaan:

1. Dapat memberikan keterampilan untuk

membangun kesadaran mahasiswa sebagai

agent perubahan menuju kemaslahatan umat.

2. Membangun karakter mahasiswa dalam

menyikapi setiap informasi yang dapat

merusak tatanan serta struktur masyarakat

multikultural.

3. Untuk menjaga, merawat keharmonisan umat

beragama dari isu yang dapat merusak

persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

C. Tempat Dan Waktu Kegiatan 1. Tempat;

Adapun tempat pelaksanaan praktikum media

mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

dan konsentrasi jurnalistik pada Fakultas Dakwah

dan Ushuluddin IAIN Ambon angkatan ke-24

pada semester ini akan dibuka pada tanggal 24

Juni 2011 sampai tanggal 2 Juli 2011

direncanakan berlokasi dibeberapa media cetak

dan elektronik diwilayah daerah Kota Ambon.

Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa

jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan

Page 12: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 12

konsentrasi jurnalistik Fakultas Dakwah dan

Ushuluddin IAIN Ambon tahun akademik 2010

/2011 ini dipusatkan di laboratorium dakwah dan

media penyiaran sebagai penunjang kompetensi

mahasiswa dalam melakukan praktikum.

2. Waktu;

Pendafataran peserta praktikum setiap jam kerja

yang dimulai pada tanggal 17 Juni sampai

dengan tanggal 23 Juni 2011. Pendaftaran

Mahasiswa peserta praktikum media

dilaksanakan sesuai tanggal penetapan panitia

praktikum. Waktu pelaksanaan praktikum.

3. Syarat pendaftaran;

a. Mahasiswa mahasiswa yang terdaftar pada

jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan

konsentrasi jurnalistik.

b. Melunasi SPP sementara berjalan dengan

memperlihatkan kepada panitia pendafataran.

c. Menunjukkan kartu indentitas mahasiswa.

d. Mengambil formulir pendaftaran.

4. Peserta Praktikum;

Peserta praktikum media angkatan ke-24

semester gasal tahun akademik 2010/2011 adalah

mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

(KPI) dan konsentrasi jurnalistik yang telah

memenuhi syarat akademik termasuk telah lulus

beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan

dakwah dan komunikasi dengan bidang

praktikum sebagai berikut:

a. Reporting, Editing, Writing,

b. Advertising (REWA).

Page 13: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 13

c. Broadcasting; produksi siaran Radio, Televisi

dan Film (RTF),

d. Desain Grafis. Setting Agenda,

e. Analisis framing media dalam melakukan

konstruksi berita.

D. Konten Materi Praktikum 5. Deskripsi teknologi komunikasi.

Sebagai mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam

dan konsentrasi jurnalistik fakultas dakwah dan

Ushuluddin IAIN Ambon perlu menelaah prilaku media

di Indonesia yang dipublikasikan lewat media massa.

Hal ini telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses

komunikasi massa dewasa ini bahkan ketergantungan

manusia pada media massa sudah sedemikian besar.

Media komunikasi massa abad ini yang tengah

digandrungi masyarakat adalah televisi.

Di Indonesia berdasarkan survey Ac Nielsen di

tahun 1999 bahwa 61% sampai 91% masyarakat

Indonesia suka menonton televisi, hasil ini lebih lanjut

dijelaskan bahwa “hampir 8 dari 10 orang dewasa di

kota-kota besar menonton televisi setiap hari dari 4 dari

10 orang mendengarkan radio” ( Media Indonesia, 16-

Nopember 1999). Hal ini menunjukkan bahwa menonton

televisi merupakan “aktivitas” utama masyarakat yang

seakan tak bisa ditinggalkan. Realitas ini sebuah bukti

bahwa televisi mempunyai kekuatan menghipnotis

pemirsa, sehingga seolah-olah televisi telah

mengalienasi seseorang dalam agenda settingnya.

Perkembangan pertelevisian di Indonesia dua

tahun terakhir ini memang amat menarik, televisi-televisi

swasta bermunculan melengkapi dan memperkaya TV

yang sudah ada. Tercatat lebih dari 17 TV yang ada di

Indonesia adalah TVRI, RCTI, SCTV, TPI, AN-TV,

Indosiar, Trans-TV, Lativi, TV-7, TV Global, dan Metro

Page 14: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 14

TV ditambah TV-TV lokal seperti Bandung TV, STV,

Padjadjaran TV dan sebagainya. Fenomena ini tentu saja

menggembirakan karena idealnya masyarakat Indonesia

memiliki banyak alternatif dalam memilih suguhan acara

televisi.

Namun realitasnya, yang terjadi adalah stasiun-

stasiun TV di Indonesia terjebak pada selera pasar

karena tema acara yang disajikan hampir semua saluran

TV tidak lagi beragam tetapi seragam di mana informasi

yang sampai kepada publik hanya itu-itu saja tidak

menyediakan banyak alternatif pilihan. Beberapa format

acara TV yang sukses di satu stasiun TV acapkali

diikuti oleh TV-TV lainnya, hal ini terjadi hampir pada

seluruh format acara TV baik itu berita kriminal dan

bedah kasus, tayangan misteri, dangdut, film india,

telenovela, serial drama Asia, Infotainment, dan lain-

lain.

Media watch mencatat bahwa selama ini atas nama

mekanisme pasar, pilihan format isi pertelevisian tak

pernah lepas dari pertimbangan ”tuntunan khalayak”

menurut perspektif pengelola. Berbagai program acara

dibuat hanya untuk melayani kelompok budaya

mayoritas yang potensial menguntungkan, sementara

kelompok minoritas tersisihkan dari dunia simbolik

televisi.

Ukuran televisi hanya dilihat berdasarkan rating

tidak memperhatikan faktor fungsional, akibatnya ada

kelompok masyarakat yang dapat menikmati berbagai

stasiun TV karena berada di wilayah yang berpotensi,

tapi ada masyarakat yang tak terlayani sama sekali atau

menangkap acara televisi namun isinya secara kultural

tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Keadaan ini sebelumnya terjadi juga pada negara

adi kuasa seperti Amerika Serikat penelitian di negara

Page 15: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 15

ini menunjukkan bahwa surat kabar dan televisi

mengarahkan sasaran liputan mereka terutama pada

kelompok elite dan tak memperdulikan sebagian besar

warga (Kovach, 2003:66) dalam pemenuhan fungsi

informasi dan hiburan belakangan ini, TV-TV gencar

menayangkan berita-berita yang disebut dengan

infotainment. Kehadiran infotainment amat mewarnai

program-program acara di televisi bahkan menempati

posisi rating tertinggi yang berarti acara-acara model

seperti ini amat digemari oleh masyarakat. Pengiklan

pun tak urung berbondong-bondong memasang iklan

pada setiap tayangannya tentu saja semakin mamacu

pengelola media untuk berloma-lomba membuat heboh

acara infotainment yang dikemasnya.

Dipelopori oleh tayangan kabar-kabari lima tahun

silam di RCTI, saat ini tidak kurang dari 50 judul acara

serupa muncul menyebar di semua stasiun TV termasuk

TVRI bahkan Metro TV. Semua format yang tampil

mengatasnamakan infotainment sebagai penggabungan

dari kata ”Information‟ dan Entertainment‟ (Informasi

dan Hiburan) wujudnya merupakan paket tayangan

informasi yang dikemas dalam bentuk hiburan &

informasi yang menghibur.

Jika kita cermati tampaknya tayangan-tayangan

infotainment yang mengklaim sebagai sebuah produk

jurnalisme seringkali berorientasi bukan pada efek yang

timbul dalam masyarakat tetapi produk komersial

tersebut apakah mampu terjual dan mempunyai nilai

ekonomis atau tidak, sehingga tidak memperhatikan apa

manfaatnya bagi pemirsa ketika menginformasikan

adegan ”syur” Mayangsari Bambang Soeharto,

exploitasi kawin cerai para selebritis, konflik, gaya

Page 16: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 16

hidup, serta kebohongan publik yang kerap digembar-

gemborkan oleh kalangan selebritis.

Fenomena ini menandakan satu permasalahan di

dalam kehidupan nilai-nilai sehingga peran mahasiswa

komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi jurnalistik

fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon, yang

akan turun ke media penyiaran menyaksikan para

praktisi media dalam mengkonstruksi berita. Televisi

Indonesia semakin hari semakin memperlihatkan

kecenderungan mencampuradukan berita dan hiburan,

agama, budaya melalui format tayangan ”infotainment”.

Kebergunaan berita menjadi berkurang bahkan

menyimpang. Hal ini disebabkan di antaranya oleh

tekanan pasar yang makin meningkat. Inilah tugas

mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi

jurnalistik fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN

Ambon di lokasi praktikum.

6. Teknik pembuatan berita

Teknik pembuatan berita telah mengalami

pergeseran daeri waktu kewaktu sesaui perkembangan

jaman. Tetapi sampai sekarang masih banyak para

jurnalis menggunakan 5 W 1 H. dalam praktikum ini

mahasiswa diajakar cara membuat berita untuk

dipublikasikan lewat media cetak dan elektronik. Media

pertelevisian hamper sama dengan media radio

perbedaanya pada tampilan visdualnya saja.

Karena perbedaan ini maka perlu ada teknik

menyunting berita dari berbagai media cetak dan

elektronik serta idiologi dari masing-masing media

dalam membingkai berita sesuai isu yang ingin dijual.

Hal ini akan memberikan corak dari masing-masing

idiologi dari media yang ada dibelakang layar. Informasi

Page 17: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 17

yang terbit serta opini, isu dan pilihan kalimat dari

media cetak tersebut menggambarkan idiologi media

tersebut. Inilah pentingnya mata kulian teknik

menyunting berita untuk mahasiswa ketahui pada media

cetak dan elektronik, sehingga mahasiswa mampu

menjelaskan kepada masyarakat informasi yang sehat

dan tidak sehat melalui mata kulian ini yakni teknik

menyunting berita.

a. Tujuan materi praktikum ini bertujuan diharapkan

mahasiswa mampu membuat artikel, rangkuman

(ringkasan), menyalin (mengutip) dan memparafrase

sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa jurnalistik yang

berlaku pada media tertentu yang mudah dipahami,

artikulasi bahasanya.

b. Ilmu terapan yang didapatkan:

Sistematika penyajian, isi, dan bahasa

(menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat);

mengedit: pekerjaan naskah yang betul-betul

menjadi naskah yang siap untuk dicetak.

Keterampilan menyusun paragraph dan

menuangkan ide dalam memberikan suatu

peristiwa.

Mampu merencanakan dan mengarahkan

penerbitan (surat kabar, majalah dan televisi).

Mampu menyusun, mengedit naskah, dan

merakit film, pita rekaman dengan cara

memotong-motong dan memasang kembali.

Dapat menganalisis naskah, gambar, foto yang

akan dikonstruksi atau diberikan kepada

masyarakat.

7. Teknik penggunaan Media

h. Radio

Page 18: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 18

Publikasi teknologi dakwah di bidang

broadcasting (penyiaran) Teknologi radio digital

memiliki signifikansi tersendiri dibanding dengan media

informasi lainnya. Radio pertamakali didemonstrasikan

di Jenewa, Swis pada “World Administrative Radio

Conference” musim panas tahun 1988 Teknologi

penyiaran radio digital yang pertama kali

diperkenalknalkan di Amerika adalah EUREKA-147

Digital Audio Broadcasting (DAB) pada pertengahan

tahun 1990 pada “National Assocoation of Broadcasters

Convention” di Atlanta, Georgia. Siaran radio digital

EUREKA-147 pertamakali didemonstrasikan pada NAB

tahun 1991 di Las Vegas. Hasil jajak pendapat yang

dilakukan oleh Zogby International yang diterbitkan

pada tanggal 3 Oktober 2003 menunjukkan bahwa

orang-orang Amerika sangat menyenangi dan

menghargai stasiun penyiaran publik lokal didaerahnya.

Lebih dari 3/4 penduduk Amerika (76%) sangat

menyenangi siaran radio lokal yang menyuguhkan acara

berita, informasi dan hiburan.

Jajak pendapat mencari informasi dari responden

tentang berapa besar manfaat siaran radio lokal ketik

terjadi keadaan darurat seperti bencana alam, adanya

serangan teroris, cuaca buruk, badai dll. Sembilan dari

sepuluh orang (93%) menjawab bahwa radio merupakan

sumber informasi yang sangat penting bila dalam

keadaan darurat. Bahkan diantara orang-orang yang

mengaku tidak pernah mendengarkan radio, 70%

diantaranya bila dalam keadaan darurat atau keadaan-

keadaan tertentu selalu mengandalkan informasi dari

radio, dan peran radio menjadi sangat penting.

Jajak pendapat juga bertanya kepada responden

berapa sering stasiun radio lokal menyiarkan musik yang

merek sukai? Dari pertanyaan tadi diperoleh hasil bahwa

Page 19: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 19

stasiun penyiaran radio lokal sangat memuaskan

pendengarnya. Sementara siaran radio lokal juga

memenuhi keinginan sub kelompok demografis

masyarakat. Anak-anak remaja usia 18 tahun s/d. 19

tahun memberikan rating yang sangat kuat (84%) dan

musik yang didengarkan melalui radio mendominasi

siaran radio (74%) menyatakan bahwa radio lokal selalu

dan sebagian besar waktu siarannya memperdengarkan

musik yang mereka inginkan. Bila terjadi kemacetan lalu

lintas, pendengar radio di mobil selalu mencari

informasi lebih banyak tentang keadaan lalu lintas dari

radio, dan radio digital dapat memberikan informasi

lebih banyak lagi bagi pendengar yang segmentasinya

lebih bervariasi dan lebih banyak lagi.

Radio merupakan suatu industri yang sehat dalam

industri iklan. Radio merupakan segmen segmen media

yang membantu percepatan ekonomi paling cepat selama

tahun 1997 s/d. 2002, sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Merchant Bank Veronis Suhler

Stevenson. Kajian ini menunjukkan bahwa media ini

masih relevan untuk dijadikan sebagai media dakwah.

mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi

jurnalistik fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN

Ambon. Mengetahui teknologi Radio Digital memiliki

kemampuan tersendiri untuk melakukan dakwah yang

mudah dan murah karena hanya memiliki audio.

Teknologi ini masih sangat relevan untuk dijadikan oleh

media dakwah karena memiliki masyarakat tertentu

sebagai peminatnya.

1. Cara kerja Siaran Radio Digital

Radio digital IBOC memancarkan sinyal audio

digital dalam bentuk aliran data digital yang dikirim

secara berurutan sebagaimana pada modem dan faksimili

Page 20: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 20

bersama sama dengan signal analog. Dengan ini

memungkinkan spektrum yang sama digunakan untuk

kedua jenis signal analog dan digital, sehingga pesawat

penerima radio AM atau FM masih bisa menerima

digunakan untuk menerima siaran yang sama.

Penyiaran radio digital mengubah informasi

analog menjadi angka-angka biner yang nilanya selalu

berubah-ubah sesuai dengan besaran sinyal audio analog

yang masuk. Sistim pemancar radio digital mengubah

atau menyediakan (encode) sinyal suara analog yang

masuk menjadi bilangan biner untuk dipancarluaskan/

Proses ini disebut sebagai Code/Decode (penyandian

sinyal analog menjadi sinyal digital dan penguraian

kembali dari sinyal digital menjadi sinyal analog, atau

dari satu sistim penyandian yang satu ke penyandian

yang lain), yang selanjutnya disebut CODEC. Dalam hal

dimana studio telah mengirim sinyal digital ke

pemancar, pemancar radio digital hanya memproses

sinyal audio digital yang masuk siap untuk

dipancarluaskan. Proses ini disebut modulation. Pesawat

penerima radio digital menguraikan kembali (decode)

sinyal digitalyang diterima menjadi sinyal audio analog

kembali (pada proses yang berlawanan dari digital ke

analog). Proses ini disebut demodulation.

Terdapat beberapa cara untuk merubah sinyal

analog menjadi sinyal digital. Cara-cara ini dapat

diuraikan secara matematis yang disebut dengan

Algorithm (Algoritma). Dalam menggunakan algoritma,

para pakar dan teknisi dapat membuang komponen-

komponen sumber sinyal audio digital yang tidak

diperlukan dan hanya meninggalkan bagian-bagian yang

penting saja untuk dipancarluaskan melalui antena dan

selanjutnya direproduksi pada pesawat penerima radio

atau pada atau pafda alat pemutar rekaman. Sebagai

Page 21: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 21

contoh, perbasarkan “psycho-acoustical” yang dimiliki

telinga manusia dikeahui bahwa telinga tidak dapat

merasakan suara-suara yang berintensitas rendah yang

tersembunyi oleh frekuensi-frekuensi lain yang sama.

CODEC algoritma sangat membantu konsep ini dengan

memisahkan dan tidak memancarluas-kan sura-suara

yang tidak diperlukan tadi tanpa mengurangi kualitas

suara audio yang telah disandikan (decode) menjadi

informasi analog pada pesawat penerima.

Proses pengurangan bit ini dikenal dengan istilah

compresion (kompresi). Kompresi akan mengurangi

sinyal yang masuk menjadi komponen-komponen

penting sedemikian rupa yang berkibat pada

berkurangnya lebar pita (band-width) saluran transmisi.

Kompresi sinyal audio ini menjadi sangat penting untuk

mengurangi lebar pita transmisi siaran digital. Beberapa

jenis kompresi algoritma sistim pengolahan sinyal audio

secara digital yang kita kenal adalah AAC, PAC, MP-3

atau HDC. Ini semua merupakan nama dagang dari

sistim kompresi informasi audio digital dan untuk

menyatakan hak cipta intelektual dan sekaligus untuk

membedakan masing-masing cara kodefikasi algoritma

diantara beberapa sistim tadi.

Dengan menggunakan HD-Radio secara digital

sinyal yang telah dimodulasikan pada frekuensi yang

sama dengan frekuensi analog yang ada

2. Kualitas audio digital

Pada rangkaian jalur transmisi penyiaran audio,

terdapat titik-titik atau simpul-simpul dimana dilakukian

kompresi sinyal audio; yaitu ketika sistim otomatisasi

level dinyal audio, saat perekaman audio, hubungan

antara studio ke pemncar (Studio to Transmitter Links),

saat dial-up (yaitu ketika mengirimkan sinyal audio pada

Page 22: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 22

jarak jauh dengan menggunakan saluran telepon digital

“ISDN”, dan sekarang ditambah lagi dengan

memancarluaskan sinyal audio ke pesawat penerima

secara digital. Di setiap titik-titik tadi masing-masing

menggunakan kompresi sinyal sinyal audio yang secara

teknis dikelola sedemikian rupa agar sinyal-simyal audio

tidak berkurang kualitasnya bila pada tahap berikutnya

melalui proses penyandian dan diurai kembali (encode

dan decode) beberapa kali.

Hasil kerugian yang tidak begitu kentara dapat

terjadi pada frekuency response, hilangnya dynamic

range, atau yang lebih parah lagi bisa juga terjadi pada

informasi tambahan yang dibuat belakangan. Dalam hal

ini, kualitas sinyal audio digital akan terdengar sangat

jelek dan lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan

kualitas suara pada sistim pemancaran radio FM. Tentu

saja kualitas audio digital yang jelek akan membuat

pendengar menolak rencana migrasi dari sistim

penyiaran analog ke digital.

Cara-cara CODEC sinyal audio dimaksudkan

untuk sebanyak mungkin mengurangi jumlah informasi

bit, sementara membuat tiruannya secara tepat tanpa

dapat dikenali perbedaannya secara nyata oleh

pendengar. Untuk mengenali perbedaan tadi diperlukan

orang-orang terlatih yang “bertelinga emas”. Setelah

melalui kajian dan penelitian secara intensif pada

akhirnya diperoleh cara CODEC dengan menggunakan

jumlah bit minimal dengan hasil yang sangat

memuaskan. Cara kodifikasi (CODEC) dengan

menggunakan jumlah bit minimal untuk menghasilkan

kualitas suara sesuai dengan kualitas asli tersebut disebut

“Low Bit Rate” atau “Low Data Rate” CODEC.

Hingga saat ini sistim HD Radio menggunakan

teknologi kompresi yang dikenal dengan istilah PAC,

Page 23: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 23

dikembangkan oleh Lucent Technologies. Namun

iBiguity Digital telah mengembangkan sistim HD-Radio

dengan CODEC HDC baru yang secara signifikan dapat

memperbaiki kualitas “Low Bit Rate” pada sistim HD-

Radio AM.

Di dalam mengevaluasi kualitas CODEC audio,

kriteria yang digunakan pada sinyal audio analog di

masa lampau benjadi tidak berguna lagi. Sementara

parameter-parameter yang digunakan untuk mengukur

kualitas suara seperti “Signal to Noise Ratio (S/N Ratio),

“Frequency Response” dan distorsi masih dapat

digunakan. Proses coding memasukkan sejumlah

komponen-komponen yang benar-benar baru berupa

perangkat lunak untuk memanipulasi, memperbaiki,

mengatur, menyesuaikan setiap kekurangan yang

muncul akibat CODEC.

Antara tahun 1950 hingga tahun 1960-an untuk

menggambarkan suara yang berkualitas tinggi

berpedoman pada “High Fidelity”, kemudian pada tahun

1970 hingga 1980-an kriteria suara berkualitas tinggi

ditambah dengan “Stereophonic”. Namun setelah

Compact Disc masuk pasar peralatan hiburan di rumah-

rumah, diperkenalkanlah suatu parameter baru untuk

menilai kualitas audio, yaitu yang disebut dengan

“kualitas CD”

Kualitas penyiaran radio FM baru dikenal sebagai

Kualitas “High Fidelity” dan “Stereophonic”. Namun

dengan munculnya CD penilaiannya ditambah dengan

“Low Noise” dan “High Dynamic Range”. Harapan

inilah yang didambakan oleh masyarakat ketika

mendengarkan radio. Pada penyiaran radio FM kita bisa

mendengarkan siaran FM yang masih menghadapi

beberapa kekurangan, yaitu ketika menerima siaran

Page 24: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 24

siaran radio dengan bergerak melaju di mobil dengan

kecepatan tinggi.

Siaran radio AM juga mempunyai beberapa

masalah kualitas audio serius yang tidak dapat

dipisahkan. Gangguan dari pemancar radio yang

beroperasi di kanal sebelah (adjacent channel) dan

gangguan dari pemancar radio yang beroperasi pada

frekuensi yang sama (co-channel) khususnya pada

malam hari sangat mengganggu. Setelah bertahun-tahun

tidak bisa mengatasi masalah ini, beberapa stasiun

penyiaran radio AM melempar handuk untuk tidak

menyiarkan acara musik. Sebagai gantinya mereka

bermigrasi ke stasiun penyiaran radio FM. Di lain pihak

stasiun pemancar AM mempunyai keuntungan berupa

jangkauan siaran yang sangat jauh di malam hari, namun

tetap tidak dapat mengatasi keinginan pendengar yang

lebih senang mendengarkan siaran musik yang

berkualitas tinggi. Hanya dengan menggunakan siaran

AM-Digital sajalah yang dapat menyelesaikan masalah

ini.

Perubahan dari sistim penyiaran anlog ke digital

tahap pertama Tahun pertama dari penyiaran radio

digital di Amerika dimulai pada tahun 2003. Kira-kira

300 stasiun pemancar radio AM dan FM telah diberi izin

untuk bermigrasi dari analog ke digital dengan

menggunakan sistim “H-D Radio”. Selama masa transisi

tadi, stasiun penyiaran radio yang bermigrasi ke

penyiaran digital diharuskan memancarkan siarannya

pada dua sistim (analog dan digital) sekaligus yang

disebut “Simulcast”. Pada bulan Oktober di tahun yang

sama, Kenwood USA membagi-bagikan 1000 pesawat

penerima radio digital HD-Radio. Pada bulan Januari

2004 pesawat penerima radio digital buatan Kenwood

telahper beredar di pasar. Pada saat itu juga pesawat

Page 25: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 25

penerima radio digital IBOC pertama kali juga dapat

dibeli di Cedar Rapid, Iowa

i. Televisi

Perkembangan teknologi pertelevisi dewasa ini

cukup signifikan sehingga media ini termasuk media

bergensi sampai sekarang ini. Media ini memiliki

banyak kekuatan dan melakukan konstruksi informasi

karena media TV terdiri dari audio visual bisa dilihat

dan didengar sehingga memiliki pangsa pasar yang

cukup menggembirakan.

Dalam teori komunikasi Gutman (1984: 29);

mengatakan bahwa semakin banyak fasilitas media

dalam menyebarkan informasi maka pesan tersebut

semakin efektif. Karena pentingnya mempelajari media

ini sehingga mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam dan

konsentrasi jurnalistik fakultas dakwah dan Ushuluddin

IAIN Ambon perlu mengetahui cara kerja dalam meliput

berita dan semacamnya.

j. Koran/Majala dan Buku

Karakter dari media cetak ini pada prinsipnya

sama, tetapi koran dicetak dan dibaca bagi kebutuhan

setiap hari. Koran laksana makanan sehari-hari,

prinsipnya memberitakan peristiwa penting yang

dianggap layak untuk diberitakan. Begitupula dengan

majalah ini juga bervariasi modelnya, tetapi biasanya

majalah ini ukurannya lebih kecil dari koran dan lebih

besar dari buku. Sementara buku hanya sekali saja

dicetak, sehingga ada namanya cetakan pertama, kedua

dan seterusnya.

k. Teknologi Komunikasi Global

Page 26: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 26

Teknologi komunikasi global dalam materi

praktikum inilah internet, sebuah jangingan global yang

dapat digunakan sebagai media penyebaran informasi

dakwah. Materi yang akan diberikan hanya sekedar saja,

hal ini dimaksudkan karena keterbatasan waktu. Materi

internet dalam praktikum ini terdiri dari:

1. Teknik pembutan email, blogger, face book

dan twitter sebagai media komunikasi secara

global.

2. Teknik mengirim berita teks, film, dan

animasi vektor.

3. Dalam materi ini juga diajakkan pembelajaran

kaligrafi kontemporer dengan mengganakan

software animasi kaligrafi dalam lembaran

elektronik.

l. Komputer Grafis

Materi komputer grafis yang akan diberikan

kepada mahasiswa adalah untuk mengetahui media

produksi film, animasi, grafik vector yang akan

dipublikasikan lewat media cetak dan elektronik.

Pembahasan materi ini bagi peserta praktikum untuk

memberikan keterampilan teknologi komputer grafis

sebagai media produksi pesan-pesan Islam. Komputer

grafis adalah media produksi yang memiliki berbagai

macam fasilitas untuk mendesain pesan-pesan Islam

untuk memudahkan umat dengan kekuatan kemasan

Informasi. Kemasan informasi yang elegan akan

meminimalisasi distorsi ajaran Islam kepada umat yang

selama ini hanya mengandalkan pesan lisan semata.

Model ini perlu diperpadat asesorisnya sehingga

dapat memaksimalkan panca indra manusia menyerap

informasi Islam. Jasa desain grafis dapat mendesain

naskah-naskah hadis, Al-Quran, dalam berbagai macam

Page 27: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 27

versi. Selain itu naskah-naskah klasik para ulama klasik,

yang dikonversi menjadi buku digital untuk

memudahkan para ilmuan dan praktisi Dakwah dan

komunikasi mengakses literatur-literatur untuk

kebutuhan akademik.

Selain kebutuhan akademik media desain grafis ini

juga efektif bagi perkembangan rumpun ilmu dakwah

yang selama ini didominasi dakwah lewat mimbar saja.

Gagasan ilmu desain grafis ini berangkat dari desakan

kebutuhan para ilmuan dakwah yang menggunakan

media sebagai media penunjang untuk memudahkan

para Dai dan Muballigh mengolah data dan tema-tema

Islam yang akan menjadi bahan dakwah baik secara

verbal maupun non verbal.

Atas dasar inilah sehingga perlu diberikan kepada

mahasiswa ilmu desain grafis untuk karena memiliki

peran strategis terhadap pengembangan publikasi

dakwah. Mata kuliah desain grafis adalah pengembangan

studi Islam bidang dalam rumpun ilmu dakwah dan

komunikasi serta inovasi baru yang dikemas secara

etika dan estetik untuk memudahkan mad‟u menerima

informasi dalam berbagai macam kemasan informasi

Islam dalam berbagai bentuk seperti bentuk cetak

maupun dalam bentuk lembaran elektronik.

Mata kuliah Desain grafis salah satu media penungjang

Dakwah dan Komunikasi yang efektif dalam melakukan

publikasi dalam melakukan dakwah bi al-Qalam. bagi

kondisi masyarakat, karena telah menjadi kebutuhan

penunjang hidup baik itu instansi perkantoran maupun

rumah tangga. Dunia periklanan dengan komponen

software yang profesional dapat menghasilkan nilai seni

dalam dunia gambar dan publikasi. Media ini dapat

diambil sebagai lahan menyampaikan informasi

Page 28: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 28

keislaman khususnya bagi fakultas dakwah dan

Ushuluddin. Kemajuan Teknologi informasi khususnya

media cetak maupun visul jika bisa manfaatkan dapat

menjadi bekal siswa untuk memiliki keterampilan

menjadi user desain grafis di dunia percetakan mapun

pertelevisian.

Mata kuliah ini bertujuan agar bagaimana

mahasiswa dituntut dapat menggunakan teknologi

komputer grafis kegrafikaan untuk mendesain informasi-

informasi Islam agar memenuhi standar etika dan

estetika. Dalam proses pembelajaran program komputer

grafis, merupakan salah satu software yang paling

handal dalam dunia reklame seperti membuat border,

logo (simbol), manipulasi efek gambar agar tampak

menjadi lebih menarik dan interaktif sentuhan media

eletronik. Keterampilan yang didapatkan dalam materi

ini adalah:

1. Ruang lingkupnya Desain Grafis.

2. Mengenal dan memahami typografi media grafis

3. Mampu memanfaatkan aplikasi CorelDraw dan

Photoshop sebagai media untuk medesain informasi

agama.

4. Penyampaian informasi komunikasi visual secara

digital serta memahami elemen-elemen desain

grafis

5. Mampu melahirkan informasi yang dapat

memberikan inspirasi, inovasi, dan motivasi kepada

orang lain yang dapat merubah orang tersebut

menjadi budi pekerti yang luhur.

6. Penciptaan komunikasi visual baik secara interaktif

maupun telekomunikasi.

7. Mahasiswa mampu mengolah data yang tidak

menarik menjadi menarik, karena banyak memiliki

yang dapat memanjakan panca indra mad‟u dalam

Page 29: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 29

menerima infromasi agama lewat sentuhan gradasi

warna yang dapat membantu panca indra manusia

untuk menyerap pesan-pesan agaman dengan

efektif. Peran desain grafis bisa efektif karena

memiliki unsur: Teks/simbol, Image, Movie:

Animation, Sound, User Control.

8. Peserta praktikum mampu menerapkan ilmu

komputer grafis dalam mendesain pesan dakwah

dalambentuk multimedia komunikasi seperti: Radio,

Televisi, Telephon seluler, SMS, Melalui 3G (Hp

yang memiliki fasilitas 3G), Bahasa Pemograman,

Seperti visual basic, Cobol, java script, HTML,

email Blogger, website dan sejenisnya.

m. Fotografi

Dalam kajian ilmu dakwah motivasi mempelajari

fraktek fotografi adalah untuk merekam peristiwa

dakwah pada moument tertentu sebagai dokumentasi

dalam setiap melakukan publikasi dakwah. Dalam kajian

studi naskah dakwah ada materi digitalisasi naskah

kuno/klasik.

Untuk melakukan digitalisasi naskah dakwah yang

klasik maka membutuhkan jasa fotografi. Dalam materi

praktikum tidak mempelajari seni fotografi, berbeda

dengan para pratisi seniman fotografi yang

membutuhkan keahlian dan kamera profesional.

Karena unsur ini juga penting maka mahasiswa

komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi jurnalistik

fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon diberikan

materi keterampilan fotografi dengan mempelajari hal-

hal yang sangat mendasar saja seperti:

a. Pengenalan kamera Digital: kamera pocket/compact.

kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana

dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format

Page 30: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 30

35mm. Rangefinder. Kamera pencari jarak. Kecil,

sekilas mirip dengan kamera Saku. Bedanya,kamera

ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya

disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film

format 35mm. 3. SLR, Single Lens Reflex. Kamera

refleks lensa tunggal. Populer di kalangan

profesional, amatir dan hobiis. Umumnya

mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan

film format 35mm.

b. Komposisi

c. Pencahayaan

d. Dan teknik transver foto ke komputer untuk

dilakukan pengolahan selanjutnya.

n. Kegrafikaan

Materi kegrafikaan ini penting diberikan kepada

mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam dan konsentrasi

jurnalistik fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN

Ambon, sebagai gambaran saja tentang teknik mencatak

sablon dan cetak offcet. Dalam kajian kegrafikaan ini

berbagai macam keilmuan seperti: kalkulasi biaya cetak,

desain grafis, bahasa Indonesia, editing naskah, dan cara

kerja percetakan baik warna mapun hitam putih.

Salah satu argumentasi pentingnya ilmu

kegrafikaan adalah mahasiswa memahami dunia

percetakan sebagai satu sarana publikasi dakwah. Baik

percetakan yang sifatnya digital printing maupun cetak

offset. Inilah materi pengenalan tentang ilmu

kegrafikaan bagi mahasiswa komunikasi Penyiaran

Islam dan konsentrasi jurnalistik fakultas dakwah dan

Ushuluddin IAIN Ambon.

8. Teknik Analisis Informasi Media

Page 31: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 31

Dalam kajian komunikasi penyiaran Islam bentuk

analisis informai terispirasi pada tradisi keshahihan

informasi dalam ilmu hadis. Dalam ilmu ini diajarkan

bagimana cara menganalisis informasi yang memiliki

tingkat kebenaran yang tinggi. Dalam ilmu dakwah

jugadikenal dengan kesiqahan informan dalam

menyebarkan informasi yang intinya dapat memberikan

stimulan bagi masyarakat untuk senang berbuat baik dan

resah jika berbuat curang, dan ketika ia tidak berbuat

adil. Sehingga dikenal berbagai cara menganalisis berita-

berita dimedia baik cetak maupun elektronik. Model

analisis yang dapat digunakan adalah:

a. Analisis Framing dan Analisis Konten

b. Analisis Kridibilitas informasi

c. Teknik Pengambilan berita

d. Etika menerima & menyebarkan berita

H. Metode Pembimbingan

Bagi Dosen pembimbing yang telah dibagi sesuai

ketepatan panitia. Metode membimbing pada prinsipnya

membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum atau

magang.

Praktikum media ini dilaksanakan dimedia cetak

dan elektronik baik televisi, radio, surat kabar ataupun

majalah. Sesuai dengan tujuan praktikum di atas, maka

bentuk-bentuk kerja praktikum ini adalah sebagai

berikut:

1. Mengamati dan terlibat langsung dalam proses

produksi dan penyiaran pesan melalui media

massa yang ditempati.

2. Praktek produksi;

a. Melacak, meliput dan menyiarkan berita

b. Memproduksi pesan dakwa, secara pribadi

maupun dengan menampilkan nara sumber.

Page 32: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 32

3. Mengamati secara aktif, untuk memahami sistem

marketing media massa yang ditempati.

Langkah-langkah pembimbingan dapat diatur

tekniknya tetapi dalam buku panduan ini sangat normatif

sifanya seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

No Materi Bimbingan Indikator

Media :

1. Radio Memahami cara kerja radio dan mampu menerapkan mulai teknik mencari berita

sampai menyiarkan berita.

2. Televisi Memahami cara kerja TV mulai teknik mencari berita sampai menyiarkan berita.

3. Koran/Majala dan Buku

Memahami cara kerja koran mulai teknik layout, membuat berita head line, opini dan

feature.

4. Teknologi Komunikasi Global

Memahami cara kerja internet dan mampu menerapkan mulai teknik pembuatan email

dan teknik menerima dan mengirin berita di internet.

5 Prakter kegrafikaan Memahami cara kerja radio dan mampu

menerapkan mulai teknik mencari berita sampai menyiarkan berita.

6 Fotografi Memahami cara kerja fotografi

7 Komputer grafis Memahami cara kerja komputer grafis.

A. Persiapan Praktikum

1. Persiapan praktikum media dilakukan di jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah

dan Ushuluddin IAIN Ambon yang di koordinir

oleh panitia.

2. Melakukan registrasi/pendaftaran peserta

praktikum bagi mahasiswa yang mengambil mata

kuliah praktikum media pada panitia pendaftaran.

Page 33: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 33

3. Menentukan jumlah dan mekanisme pembayaran

peserta praktikum.

4. Panitia menentukan lokasi tempat praktek

mahasiswa dan atau mahasiswa mencari lokasi

praktikum media secara mandiri yang di fasilitasi

oleh panitia.

5. Panitia melakukan pengelompokan mahasiswa

berdasarkan jumlah. Lokasi yang di pakai dan

kota yang diberikan pada tiap-tiap lokasi atau

lembaga.

6. Panitia menentukan Dosen pembimbing

praktikum (DPP) sesuai bidang keahliannya.

7. Panitia membuat proposal kegiatan untuk di

ajukan kepada fakultas, lembaga/instansi lokasi

praktikum dan pihak-pihak yang berkepentingan.

8. Pengurusan administrasi dan perijinan.

9. Menentukan standar penilaian sebagai wujud

indikator keberhsilan pelaksanaan praktikum

serta evaluasinya.

B. Pembekalan

1. Tujuan

Pertama, menciptakan kesiapan psikologi, fisik

dabn sarana pendukung kepada peserta praktikum

media akan hal-hal yang terkait dengan kegiatan

lapangan yang akan di jalani para peserta

praktikum. Kedua, memberikan tambahan

wawasan dan pengetahuan, terutama yang terkait

dengan praktikum media.

2. Materi dan Metode:

Materi yang diberikan dalam kegiatan

pembekalan ini adalah: praktikum media bagi

mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam fakultas Dakwah dan Ushuluddin,

Page 34: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 34

pengenalan lembaga/lokasi praktikum media,

penyusunan rencan praktikum, pelaksanaan

praktikum, penyusunan laporan, dan evaluasi.

Metode yang digunakan untuk pembekalan

meliputi; cerama, dialog interaktif, dan lain-lain.

3. Tata Tertib Praktikum media:

Peserta wajib mengikuti pembekalan secara

intens (kehadiran, keseriusan, kesopanan, dan

lain-lain).

4. Waktu Pelaksanaan pelaksanaan praktikum

media dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juni 2011

Waktu : 09.00 Wib s/d selesai.

Tempat : Ruangan Pertemuan Lantai dua

Fakultas Dakwah dan

Ushuluddin

C. Pelaksanaan

a. Penerjunan

1) Penerjunan peserta kelokasi praktikum media

dilakukan secara serentak oleh panitia dan

atau berdasarkan permintaan dari lembaga

praktikum setelah mahasiswa mengikuti

pembekalan

2) Mahasiswa diserahkan oleh panitia praktikum

media (dosen pembimbing praktikum) kepada

lembaga tempat praktikum.

b. Penyusunan Rencana Praktikum Media

1) Setiap mahasiswa harus menyusun rencana

praktikum media yang sesuai dengan program

media baik cetak maupun elektronik.

2) Rencana praktikum media di buat dilokasi

praktek berdasarkan hasil temuan atau

pembicaraan dengan pihak lembaga.

Page 35: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 35

3) Waktu untuk pembuatan rencana praktikum

media maksimal 1 (satu) minggu.

4) Rencana program praktikum media digunakan

sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan

praktikum.

c. Pelaksanaan Program Kerja

1) Dilakukan berdasarkan program kerja

praktikum media minimal 12 kali pertemuan.

2) Menetapkan mekanisme pelaksanaan program

secara tepat dan terpadu (ada pihak-pihak

yang dilibatkan/membangun kebersamaan).

3) Bekerja secara terjadwal (sesuai dengan

jadwal yang ditentukan sebelumnya).

4) Berusaha mencapai tujuan dan target yang

telah ditetapkan dalam rencana program.

5) Memperhatikan dana, sarana dan prasarana

yang diperlukannya.

6) Mengadakan evaluasi proses untuk

mencermati melaksanakan (keberhasilan dan

hambatan yang di jumpainya).

d. Tata Tertib Dan Sanksi

1) Peserta praktikum Media Wajib melaksanakan

kegiatan dengan penuh tanggungjawab.

2) Peserta praktikum Media Wajib menjaga

akhlak dan nama baik almamater.

3) Peserta praktikum Media Wajib menggunakan

identitas diri atau jaket almamater.

4) Peserta praktikum media tidak diperkenankan

memakai sandal.

5) Peserta praktikum Media Wajib menyesuaikan

tatatertib dan ketentuan yang berlaku di

lembaga/tempat praktek.

Page 36: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 36

6) Peserta praktikum Media Wajib menjalankan

tugas-tugas yang telah ditentukan panitia

praktikum melalui dosen pembimbing

praktikum (DPP) dan ketentuan yang dibuat

oleh lembaga tempat praktikum.

7) Peserta praktikum media harus membangun

keharmonisan hubungan dengan

lembaga/tempat praktek.

8) Sanksi diberikan berupa teguran

(lisan/tulisan), pengurangan nilai praktikum

media dan atau pembatalan kegiatan

praktikumnya.

e. Jadwal Praktikum Media

1. Persiapan praktikum media: 17 Juni – 19 Juni

2011

No Narasumber Ket

1 Menyurat ke narasumber

2 Menentukan target pencapaian

3 Menentukan topik materi praktikum

4 Menentukan alokasi waktu praktikum

5 Membuka ruang media dan konseling

2. Penentuan lokasi praktikum media: Lokasi

praktikum ini ditentukan bersama sesuai target

yang ingin dicapai dalam praktikum tersebut

sehingga pemilihan lokasi penting ditentukan

untuk memberikan kenyamanan bagi pembimbing

dan mahasiswa dalam melakukan praktikum

media. Waktu yang pemilihan lokasi ini mulai dari

tanggal 20-21 Juni 2011

3. Pendaftaran peserta praktikum media dibuka paitia

pelaksana praktikum sejak tanggal 22 - 23 Juni

2011.

Page 37: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 37

4. Pelaksanaan praktikum dilakukan mulai dari 24

Juni–2 Juli 2011.

5. Penyerahan laporan dimasukkan kepada

pembimbing paling lambat 17 Juli 2011, untuk

dinilai untuk mendapatkan nilai sebagai bentuk

prestasi mahasiswa dalam melakukan praktikum

media.

A. Pembimbing Praktikum

Pembimbing praktikum media adalah dosen jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam Falultas Dakwah dan

Ushuludddin yang disebut sebagai Dosen Pembimbing

Praktikum (DPP). Dalam melaksanakan tugasnya

pembimbing berkonsultasi dengan lembaga atau yang

ditunjuk menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

B. Syarat Pembimbing Praktikum

1. Dosen tetap jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Fakultas Dakwah Dakwah dan

Ushuludddin yang di angkat melalui Surat

Keputusan rektpor yang di tanda tangani oleh

dekan fakultas Dakwah dengan status Dosen

Pembimbing Praktikum (DPP).

2. Memenuhi persyaratan menjadi Dosen

Pembimbing Praktikum (DPP).

3. Mempunyai kompetensi salah satu bidang jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Bersedia dan sanggup melaksanakan bimbingan

dengan penuh tanggungjawab.

C. Tugas Pembimbing Praktikum

Page 38: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 38

1. Menjelaskan hak-hak dan kewajiban mahasiswa

selama praktikum.

2. Membimbing mahasiswa dalam menyusun

program kerja.

3. Memberikan pengarahan dan membantu

memecahkan masalah-masalah yang di hadapi

mahasiswa di lokasi agar kegiatan praktikum

media dapat terarah dan berlangsung sesuai

dengan rencana.

4. Bersama DPL di lapangan, DPP memantau

pelaksanaan program kerja oleh mahasiswa

5. Menyerahkan nilai peserta praktikum media

kepada panitia, apabila terjadi keterlambatan dari

jadwal yang telah ditetapkan, maka panitia

berkewajiban mengambil nilai dari lembaga.

D. Materi Bimbingan

1. Materi-materi bimbingan disesuaikan dengan

bidang kompetensi dari Jurusan komunikasi

Penyiaran dan jurnalistik. yang telah

disampaikan pada perkuliahan dan pembekalan.

2. Masalah-masalah aktual yang sedang dihadapi

oleh mahasiswa yang belum di sampaikan pada

saat perkuliahan atau pembekalan.

E. Mekanisme Bimbingan

Dalam melaksanakan bimbingan:

1. DPP mendatangi langsung lokasi atau lembaga

tempat praktikum media untuk mengadakan

wawancara dan mendiskusikan masalah-masalah

yang timbul dalam melaksanakan praktikum.

2. DPP meminta kepada mahasiswa untuk

memberikan laporan berkala baik secara indiviu

Page 39: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 39

maupun kelompok tentang hasil-hasil yang telah

dicapai dan hambatan-hambatan yang ditemui

dalam melaksanakan praktikum.

3. Sebaliknya bimbingan yang jarang dilakukan

DPP akan berpengaruh terhadap keberhasilan

mahasiswa dalam melaksanakan praktikum.

4. DPP diharapkan sering berkonsultasi dengan

DPL dilapangan agar dapat mengetahui

perkembangan mahasiswa di lokasi.

F. Frekuensi Bimbingan dan standar penilaian

a) Bimbingan secara formal minimal tiga kali secara

berkala. Tingginya frekuensi dan konsistensi

bimbingan yang di lakukan DPP akan mendorong

mahasiswa untuk melaksanakan program kerja

dengan baik dan bertanggung jawab.

b) Mahasiswa dapat menggunakan media dan

pengolahan berita baik media cetak dan

elektronik (Broacasting).

I. Pedoman Penilaian

Tujuan penilaian praktikum media adalah untuk

mendapatkan informasi yang akurat dari pencapaian

kemampuan mahasiswa dalam melalakukan praktikum

teknologi informasi seperti bidang broadcasting dan

media cetak yang terkait dengan praktikum media.

Penilaian dalam kegiatan praktikum media adalah

pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan

praktikum media yang terdiri dari Dosen Pembimbing

Praktikum (DPP), pimpinan lembaga terkait, dan Dosen

Pendamping Lapangan (DPL).

Page 40: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 40

Aspek-aspek untuk masing-masing penilaian

adalah sebagai berikut:

1) Pembekalan Meliputi:

Kedisiplinan dan Akhlaq

Penguasaan media

Kehadiran

Penguasaan materi praktikum seperti kecerdasan

menggunakan teknologi informasi.

2) Praktek dilapangan meliputi kompetensi personal

yang terdiri dari:

Rasa tanggungjawab dalam melaksanakan

praktikum dengan memanfaatkan media

teknologi komunikasi yang disediakan oleh

panitia praktikum.

Kedisiplinan mahasiswa dalam melakukan

praktikum sebagai salah satu kriteria penilaian

bagi pembimbing.

Kedisiplinan mahasiswa berpakaian

Kesopanan dalam mengemukakan argumentasi

dan kedewasaan mahasiswa dalam memperoleh

informasi dan menyebarkan informasi.

3) Kompetensi sosial meliputi:

Kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi

dengan orang lain (Panitia Praktikum Media,

DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).

Kemampuan mahasiswa dalam bekerjasama

dengan orang lain (Panitia Praktikum Media,

DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).

4) Kompetensi profesional meliputi kompetensi bidang

akademik, meliputi: Penguasaan mahasiswa

terhadap materi, Penguasaan mahasiswa terhadap

peralatan.

Page 41: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 41

5) Kompetensi bidang metodologi, meliputi:

Kemampuan mahasiswa merumuskan

permasalahan di lapangan.

Kemampuan mahasiswa memproduksi sebua

acara atau program.

6) Laporan pelaksanaan praktikum media yang

mencakup:

Sistematika dan teknis prnulisan

Kelengkapan data laporan

Singkronisasi laporan dengan buku catatan

kegiatan harian praktikum.

Analisa hasil laporan dan kesimpulan dan saran.

7) Pedoman Praktikum Media: Penilaian akhir

praktikum media merupakan gabungan dari nilai

kegiatan pembekalan, nilai rancangan persiapan

praktikum, pelaksanaan praktikum dan laporan

pelaksanaan praktikum media.

8) Nilai akhir praktikum media diolah oleh panitia

praktikum sesuai standar kriteria yang telah

ditetapkan oleh panitia pada tabel berikut ini.

Perubahan nilai angka ke huruf menggunakan

pedoman sebagai berikut:

Nilai Anggaran Nilai huruf Bobot/Tafsiran

95-100,0 A+ 4,00

90-94,99 A 3,75

85-89,99 A- 3,50

80-84,99 B+ 3,25

75-79,99 B 3,00

70-74,99 B- 2,75

65-69,99 C+ 2,50

60-64,99 C 2,25

55-59,99 C- 2,00

Page 42: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 42

50-54,99 D 1,00

00-49,99 E 0,00

Rumusan penentuan nilai akhir praktikum media

adalah sebagai berikut:

Nilai Akhir 4

1N4 N3 2 N2 0,5 N1 0,5

Keterangan:

N1 : Nilai pembekalan

N2 : Nilai Rencana Program Kerja (RPK)

N3 : Nilai praktikum media

N4 : Nilai laporan Praktikum Media

0,5 dsb : Proporsi masing-masing unsur penilaian

9) Yudisium:

Nilai pembekalan diberikan oleh panitia

nilai rancangan program kerja diberikan oleh

DPP

nilai praktek di lapangan diberikan oleh DPL

dan arau pimpinan lembaga kemudian diserahkan

kepada DPP

nilai laporan praktikum media dilakukan oleh

DPP

nilai akhir peserta praktikum media adalah nilai

yang di putuskan oleh tim (panitia) dalam sidang

dewan yudisium, sehingga apabila dikemudian

hari terjadi komplain dari peserta praktikum

media, maka sepenuhnya diserahkan kepada

panitia. DPP tidak berhak mengubah atau

memberi penilaian baru.

Page 43: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 43

10) Pemagaman di Media Massa: Untuk mahasiswa

yang mengikuti pemagangan di media massa maupun

mahasiswa yang bekerja di media massa (cetak atau

elektronik) dianggap setara dengan praktikum media.

Dengan persyaratan sebagai berikut:

Terdaftar sebagai peserta praktikum media

(membayar biaya praktikum media) dan telah

mencantumkan mata kuliah praktikum media di

KRS

Menyerahkan laporan selama mengikuti

pemagangan/bekerja.

Menyerahkan sertifikat atau surat keterangan dari

media massa tempat mahasiswa tersebut

mengikuti pemagangan.

11) Sertifikat: Apabila praktikum media sudah selesai

dan nilai akhir sudah diumumkan panitia pelaksana

praktikum media akan menerbitkan sertifikat tanda

kelulusan peserta praktikum Meida. Sertifikat akan

ditandatangani oleh ketua panitia pelaksana praktik

media, ketua jurusan, dan diketahui oleh dekan

fakultas.

12) Evaluasi:Kegiatan evaluasi dilakukan setelah

selesai dilaksanakan praktikum media evaluasi

melibatkan pihak-pihak terkait yang meliput:

Panitia pelaksana praktikum media

Dosen pembimbing praktikum media (DPP)

Pimpinan lembaga

Dosen pembimbing lapangan (DPL)

Wakil mahasiswa

Kegiatan evaluasi dilakukan untuk menjaring

informasi, saran dan kritik yang bersifat konstruksi

sebagai masukan berharga, khususnya bagi panitia

Page 44: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 44

pelaksana praktikum dan bagi jurusan maupun fakultas

pada umumnya. Kegiatan evaluasi dikoordinir oleh

panitia pelaksana praktikum media.

G. Teknik Penyusunan Laporan Untuk menyusun laporan hasil praktikum dengan

kompisis sebagai berikut:

1. Menentukan Tema,Topik, dan Judul .......................

2. Pendahluan ..............................................................

a. Latar belakang ....................................................

b. Fokus masalah ...................................................

c. Pemilihan masalah pokok. ..................................

3. Pembahasan .............................................................

a. Pengertian ...........................................................

b. Landasan Normatif .............................................

c. Analisis ...............................................................

4. Penutup ....................................................................

a. Kesimpulan .........................................................

b. Lampiran &referensi. .........................................

H. Pengesahan pembimbing Lampiran 2 Contoh halaman pengesahan

PENGESAHAN

Bismillahirrahmaanirrohiim

Setelah diadakan pengarahan koreksi dan perbaikan

seperlunya dari laporan akhir individual praktikum

media jurusan kpi fakultas dawah angkatan di-24

semester gasal tahun 2010/2011 dari saudara:

Nama :...............................................

NIM :...............................................

Lokasi :................................................

Page 45: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 45

Maka laporan ini telah memenuhi syarat dan sesuai

dengan pelaksanaan tugas poraktikum mahasiswa yang

bersangkutan. Untuk itu laporan ini sudah dapat diajukan

sebagai tugas akhir praktikum.

Demikian pengesahan ini dibuat, semoga dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ambon .................2011

Pendamping Lapangan Dosen

Pembimbing Praktikum

Pembimbing Mahasiswa

(……………………)

Nip

(………...…….…..……)

Ditetapkan : Ambon

Pada tanggal : 19 Juni 2010

Hasan Lauselang, M.Ag

Nip. 196112311992031015

Lampiran I

Contoh halaman judul

LAPORAN PRAKTIKUM MEDIA

KPI FAKULTAS DAKWAH ANGKATAN

Lokasi: ...............................

Page 46: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 46

Oleh:

.............................................

NIM:

Dosen pembimbing praktikum

...........................................

NIP:

FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

DAN KONSENTRASI JUERNALISITIK

TAHUN 2011

I. Dasar Pemikiran

Praktikum khat Al-Quran merupakan salah satu

peningkatan kompetensi mahasiswa Komunikasi dan

BAGIAN II

Praktikum Khat Al-Quran

Page 47: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 47

Penyiaran Islam (KPI) dan konsentrasi Jurnalistik

Fakultas Ushuluddin IAIN Ambon tahun 2010-2011.

Praktikum khat Al-Quran ini adalah merupakan

keterampilan yang diberikan kepada mahasiswa untuk

diaplikasikan di masyarakat saat melakukan praktikum

sehingga panduan ini menjadi guides untuk lebih

memaksimalkan kompetensi mahasiswa Komunikasi

Penyairan Islam dan Jurnalistik sebagai wujud aplikasi

dari publikasi Dakwah.

Khat Al-Quran adalah bagian dari ilmu kaligrafi

Islam, yang dalam juga sering disebut sebagai kaligrafi

Arab, merupakan suatu seni artistik tulisan tangan, atau

kaligrafi, serta meliputi hal penjilidan, yang berkembang

di negara-negara yang umumnya memiliki warisan

budaya Islam. Bentuk seni ini berdasarkan pada tulisan

Arab, yang dalam waktu lama pernah digunakan oleh

banyak umat Islam untuk menulis dalam bahasa masing-

masing. Kaligrafi adalah seni yang dihormati di antara

berbagai seni rupa Islam, karena merupakan alat utama

untuk melestarikan Al-Qur'an.

Penolakan penggambaran figuratif karena dapat

mengarah pada penyembahan berhala, menyebabkan

kaligrafi dan penggambaran abstrak menjadi bentuk

utama ekspresi seni dalam berbagai budaya Islam,

khususnya dalam konteks keagamaan. Sebagai contoh,

khat Al-Quran diperkenankan sementara penggambaran

figuratif menulisan manuskrip budaya sehingga penting

Mahasiswa memahami pola dasar penulisan Arab

sebagai keterampilan mahasiswa Komunikasi Penyiaran

Islam (KPI) dan konsentrasi jurnalistik. Karena

pentingnya materi ini karya kaligrafi banyak dijadikan

koleksi dan adalah hasil seni yang dihargai.

Page 48: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 48

Praktikum khat Al-Quran merupakan salah satu

upaya mengenalkan dan mempersiapkan mahasiswa

memasuki dunia kerja (professional) yang cenderung

menuntut kemampuan aplikatif keilmuannya yang

didapat selama diperkualihan. Karena itu Praktikum

khat Al-Quran pada hakikatnya adalah suatu upaya yang

dilakukan agar mahasiswa terbiasa dan teruji dalam

mempraktekkan teori yang diperolehnya selama di

bangku perkualiahan untuk dipresentasikan dalam kerja

praktis.

Bagi mahasiwa Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam Fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon

agar memiliki kemampuan praktek menulis khat Al-

Quran. Praktikum ini wajib diikuti oleh seluruh

mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah dan Ushuluddin karena bagian integral

kurikulum. Praktikum penuisan dan baca tulis Al-Quran

juga merupakan bagian dari mata kuliah yang ada

diprogram studi.

Dengan demikian maka secara pure sciensi

mahaiswa mampu mendarmbaktikan keilmuannya untuk

dipraktekkan ke dalam dunia profesi. Praktikum khat Al-

Quran salah satu mata kuliah profesi yang harus

dilaksakan oleh mahasiswa jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam fakultas dakwah dan Ushuluddin IAIN

Ambon sebagai langkah teknis keilmuan jurusan dalam

praktek khat Al-Quran. Bagi pengembangan jurusan itu

sendiri.

Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa

semester III, V dan VII (semester ganjil) pada jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan jurusan

Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN

Ambon tahun akademik 2010 / 2011 ini dilakukan

Page 49: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 49

dengan berpedoman pada peraturan perundang-

undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 2, Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60, Tahun 1990

tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Presiden RI, Nomor 111 Tahun 2006

tanggal 29 Desember 2006 tentang perubahan

status STAIN menjadi IAIN Ambon.

4. Keputusan Menteri Agama RI. Nomor 10 Tahun

2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN

Ambon.

5. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2004 tentang

Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung jawab

Keuangan Surat Keputusan Dekan Fakultas

Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon Nomor 01

Tahun 2011 tanggal 18 Juni 2011, perihal Panitia

Pelaksana Praktikum Dakwah tahun akademik

2010-2011

J. Tujuan dan Kegunaan praktikum 1. Tujuan;

a) Membentuk skil mahasiswa memahami dan

menguasai model dan teknik penulisan khat

Al-Quran sebagai modal untuk

mengembangan ke tingkat seni kaligrafi baik

kalsik maupun konteporer.

b) Melatih mahasiswa pada proses penulisan

khat Al-Quran berdasarkan kaidah kaligrafi.

Page 50: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 50

2. Kegunaan;

a) Membangun kesadaran mahasiswa bahwa

penulisan khat Al-Quran termasuk hal yang

sangat penting sebagai corak yang akan

menjadi Alumni pada IAIN Ambon

khususnya Fakultas dakwah dan Ushuluddin

jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

b) Mahasiswa mampu menulis bahasa Arab

atau bahkan ayat suci Al-Quran dengan baik

dan benar.

c) Mahasiswa mampu memproduksi penulisan

khat Al-Quran

d) Untuk memudahkan serta membiasakan

mahasiswa menulis khat Al-Quran.

K. Tempat Dan Waktu Kegiatan Penulisan khat Al-Quran mahasiswa praktikum

Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan

Ushuluddin IAIN Ambon tahun 2011 dan konsentrasi

dakwah dan komunikasi adalah berpusat pada

laboratorium Fak. Dakwah sesuai hasil kesepakatan

antara Dosen Pembimbing dan Mahasiswa.

Materi praktikum ini diberikan pada waktu

pembekalan mahasiswa praktikum Komunikasi

Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN

Ambon tahun 2011 dengan materi yang akan diberikan

antara lain: Sejarah Kaligrafi, Pengenalan Perlatan Khat

Al-Quran, Teknik Penulisan Khat Al-Quran, Bentuk-

bentuk kaligrafi.

L. Konten Materi

Page 51: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 51

5. Sejarah Kaligrafi

Sebelum masuk pada pelajaran teknis khat Al-

Quran perlu diberikan gambaran perkembangan

histografi kaligrafi di dunia. Hal ini penting di

informasikan kepada peserta praktikum sehingga dapat

memberikan penjelasan kepada masyarakat jika suatu

kelak mendapat pertanyaan yang berhubungan dengan

sejarah khat Al-Quran dan sejarah ilmu kaligrafi sebagai

tradisi seni budaya Islam.

Kata kaligrafi berasal dari bahasa Yunani yang

artinya adalah “tulisan indah”. Dalam sejarah peradaban

Islam, seni tulis huruf Arab yang isinya berupa potongan

ayat Alqur'an atau Hadits Nabi SAW ini mempunyai

tempat yang sangat istimewa. Setiap muslim percaya

bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh

Tuhan ketika menurunkan Alquran kepada Nabi

Muhammad SAW. Bahasa ini juga digunakan dalam

seluruh tata peribadatan oleh kaum muslimin di seluruh

dunia. Karena di dalam ajaran Islam lukisan berupa

mahluk hidup adalah termasuk sesuatu yang dilarang,

maka kaum muslimin mengeskpresikan gairah seninya

antara lain lewat seni kaligrafi ini. Karya-karya kaligrafi

ini banyak menjadi hiasan di banyak bidang, mulai dari

bangunan, koin, seni dekoratif, permata, tekstil, senjata

sampai manuskrip.

Meskipun sebenarnya Bahasa Arab telah

berkembang jauh sebelum Islam lahir, tetapi bahasa ini

menyebar dengan cepat sejalan dengan perkembangan

agama Islam. Khalifah Abdul Malik (685-705 M) dari

Page 52: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 52

Bani Umayyah membuat sebuah keputusan politik yang

sangat penting dalam bidang ini yaitu dengan

menetapkan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi seluruh

wilayah Islam, meskipun pada awalnya Bahasa Arab

bukan bahasa yang dipakai di wilayah-wilayah tersebut.

Pada awalnya, kaligrafi Islam banyak ditulis di atas kulit

atau daun lontar. Penemuan kertas di Cina pada

pertengahan abad 9 M berperan cukup besar dalam

perkembangan seni ini, kertas harganya relatif lebih

murah, cukup melimpah, mudah dipotong dan dari sisi

teknik pewarnaan lebih mudah daripada bahan-bahan

yang dipakai sebelumnya.

Ibnu Muqla (886-940 M) adalah salah seorang

kaligrafer terbaik pada masa awal perkembangan seni

kaligrafi Islam. Dia mengembangkan prinsip-prinsip

geometris dalam kaligrafi Islam yang kemudian banyak

digunakan oleh para kaligrafer yang datang sesudahnya,

dia juga berperan mengembangkan tulisan kursif yang di

kemudian hari dikenal sebagai gaya Naskh yang banyak

dipakia untuk menulis mushaf Alqur‟an. Hingga saat ini

terdapat beberapa aliran utama dalam seni Kaligrafi

Islam , antara lain ; Kufi, Ta'liq, Diwani, Thuluth, Naskh

dan Riq'a. Seni kaligrafi Islam insya allah akan terus

berkembang sampai akhir jaman nanti sebagaimana

pemeluk Islam yang terus berkembang dan bergerak di

seluruh permukaan bumi ini.

Al-Qur'an selalu memainkan peranan utama dalam

perkembangan tulisan Arab. Keperluan untuk merakam

al-Qur'an memaksa memperbaharui tulisan mereka dan

Page 53: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 53

memperindahnya sehingga ia pantas menjadi wahyu

Ilahi. Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad

dalam bahasa Arab dengan perantaraan malaikat Jibril.

Baginda menerima wahyu dan menyiarkannya sampai

wafat pada tahun 632 M, sesudah itu wahyu tidak turun

lagi dan penyebarannya dari orang mukmin yang satu

kepada yang lain secara lisan oleh para Huffaz (mereka

yang hafal al-Qur'an dan dapat membaca dalam hati).

Pada tahun 633, sejumlah huffaz ini terbunuh dalam

peperangan yang timbul setelah wafatnya Nabi. Ini

memberikan peringatan kepada kaum Muslimin,

khususnya Umar bin Khatab. Umar mendesak Khalifah

pertama Abu Bakar supaya mengerjakan penulisan al-

Qur'an.

Juru tulis Nabi, Zayd bin Thabit diperintahkan

menyusun ian mengumpulkan wahyu ke dalam sebuah

kitab, yang kemudian ditetapkan oleh Khalifah ketiga,

Usman, pada tahun 651. Penyusunan yang disucikan ini

kemudian disalin ke dalam empat atau lima edisi yang

serupa dan dikirim ke wilayah-wilayah Islam yang

penting untuk digunakan sebagai naskah kitab yang

baku.

Abad ke-13, di mana bersama Yaqut, adalah abad

kehancuran dan pembangunan kembali di negeri Islam

Timur. Penghancuran tu terjadi akibat serbuan Jengis

Khan (1155-1227) dan pasukan Mongolnya, dan

memuncak dengan ditaklukannya Bagdad oleh putranya

Hulagu pada tahun 1258 dan kejatuhan terakhir

kekhalifahan Abbasiyyah.

Page 54: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 54

Pembangunan kembali hampir secara langsung

oleh pemantapan kekuasaan Mongol, dan putera Hulagu,

Abaga (1265-82), adalah penguasa pertama yang

memberikan gelas Il- Khan (penguasa Suku) bagi dinasti

baru tersebut. Adalah sangat menakjubkan bahwa Islam

mampu, setelah dihancurkan sedemikian rupa, bangkit

kembali dan meneruskan vitalitasnya yg tak pernah

berkurang. Kurang dari setengah abad setelah

kehancuran Bagdad, Islam memperoleh kemenangan

atas penakluknya yang kafir, sebab, tidak hanya buyut

Hulagu, Ghazan (1295-1305) memeluk Islam, melainkan

dia juga yang menjadikan Islam sebagai agama resmi

seluruh negeri yang diperintahnya. Ghazan menjadi

seorang Muslim ya terpelajar, teguh dan membaktikan

sebagian besar hidupnya demi kebesaran Islam dan

kebangkitan kembali kebudayaannya. Dia memberikan

dorongan yang amat besar terhadap seni Islam, termasuk

kaligrafi dan penyalinan buku!

Tradisi ini dilanjutkan oleh saudara dan

penggantinya Uljaytu (1306-16), yang pemerintahannya

berlimpah dengan kebesaran seni dan kemajuan sastra.

Dia beruntung memiliki menteri dua tokoh yang

berpikiran terang, Rashid al-Din dan Sa'd al-Din, yang

mendorong dia melindungi kaum terpelajar, para

seniman dan ahli kaligrafi. Di bawah kekuasaannya,

seni kaligrafi dan penerangan Il-Khanid mencapai

puncaknya, sebagaimana dapat dilihat dari salinan al-

Quran yang sangat indah dalam tulisan Rayhani yang

ditulis atas perintah Ulyaytu dan disalin serta diperterang

Page 55: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 55

pada tahun 1313 oleh Abd Allah ibn Muhammad al-

Hamadani. Pendekar kaligrafi yang lain pada masa awal

dinasti Il-Khan, yang dibimbing oleh Yaqut, adalah

Ahmad al-Suhrawardi, yang meninggalkan untuk kita

salinan al-Qur'an dalam tulisan Muhaqqaq tahun 1304.

Bangsa Arab diakui sebagai bangsa yang sangat

ahli dalam bidang sastra, dengan sederet nama-nama

sastrawan beken pada masanya, namun dalam hal tradisi

tulis-menulis (baca: khat) masih tertinggal jauh bila

dibandingkan beberapa bangsa di belahan dunia lainnya

yang telah mencapai tingkat kualitas tulisan yang sangat

prestisius. Sebut saja misalnya bangsa Mesir dengan

tulisan Hierogliph, bangsa India dengan Devanagari,

bangsa Jepang dengan aksara Kaminomoji, bangsa

Indian dengan Azteka, bangsa Assiria dengan

Fonogram/Tulisan Paku, dan pelbagai negeri lain

sudah terlebih dahulu memiliki jenis huruf/aksara.

Keadaan ini dapat dipahami mengingat Bangsa Arab

adalah bangsa yang hidupnya nomaden (berpindah-

pindah) yang tidak mementingkan keberadaan sebuah

tulisan, sehingga tradisi lisan (komuniksai dari mulut

kemulut) lebih mereka sukai, bahkan beberapa diantara

mereka tampak anti huruf. Tulisan baru dikenal

pemakaiannya pada masa menjelang kedatangan Islam

dengan ditandai pemajangan al-Mu’alaqat (syair-syair

masterpiece yang ditempel di dinding Ka‟bah).

Pembentukan huruf abjad Arab sehingga menjadi

dikenal pada masa-masa awal Islam memakan waktu

berabad-abad. Inskripsi Arab Utara bertarikh 250 M, 328

M dan 512 M menunjukkan kenyataan tersebut. Dari

inskripsi-inskripsi yang ada, dapat ditelusuri bahwa

huruf Arab berasal dari huruf Nabati yaitu huruf orang-

Page 56: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 56

orang Arab Utara yang masih dalam rumpun Smith yang

terutama hanya menampilkan huruf-huruf mati. Dari

masyarakat Arab Utara yang mendiami Hirah dan Anbar

tulisan tersebut berkembang pemakaiannya ke wilayah-

wilayah selatan Jazirah Arab.

1. Periode Bani Umayyah (661-750 M)

Beberapa ragam kaligrafi awalnya dikembangkan

berdasarkan nama kota tempat dikembangkannya

tulisan. Dari berbagai karakter tulisan hanya ada tiga

gaya utama yang berhubungan dengan tulisan yang

dikenal di Makkah dan Madinah yaitu Mudawwar

(bundar), Mutsallats (segitiga), dan Ti’im (kembar yang

tersusun dari segitiga dan bundar). Dari tiga inipun

hanya dua yang diutamakan yaitu gaya kursif dan mudah

ditulis yang disebut gaya Muqawwar berciri lembut,

lentur dan gaya Mabsut berciri kaku dan terdiri goresan-

goresan tebal (rectilinear). Dua gaya inipun

menyebabkan timbulnya pembentukan sejumlah gaya

lain lagi diantaranya Mail (miring), Masyq (membesar)

dan Naskh (inskriptif). Gaya Masyq dan Naskh terus

berkembang, sedangkan Mail lambat laun ditinggalkan

karena kalah oleh perkembangan Kufi. Perkembangan

Kufi pun melahirkan beberapa variasi baik pada garis

vertikal maupun horizontalnya, baik menyangkut huruf-

huruf maupun hiasan ornamennya.

Muncullah gaya Kufi Murabba’ (lurus-lurus),

Muwarraq (berdekorasi daun), Mudhaffar (dianyam),

Mutarabith Mu’aqqad (terlilit berkaitan) dan lainnya.

Demikian pula gaya kursif mengalami perkembangan

luar biasa bahkan mengalahkan gaya Kufi, baik dalam

hal keragaman gaya baru maupun penggunannya, dalam

Page 57: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 57

hal ini penyalinan al-Qur‟an, kitab-kitab agama, surat-

menyurat dan lainnya.

Diantara kaligrafer Bani Umayyah yang

termasyhur mengembangkan tulisan kursif adalah

Qutbah al-Muharrir. Ia menemukan empat tulisan yaitu

Thumar, Jalil, Nisf, dan Tsuluts. Keempat tulisan ini

saling melengkapi antara satu gaya dengan gaya lain

sehingga menjadi lebih sempurna. Tulisan Thumar yang

berciri tegak lurus ditulis dengan pena besar pada tumar-

tumar (lembaran penuh, gulungan kulit atau kertas) yang

tidak terpotong. Tulisan ini digunakan untuk komunikasi

tertulis para khalifah kepada amir-amir dan penulisan

dokumen resmi istana. Sedangkan tulisan Jalil yang

berciri miring digunakan oleh masyarakat luas.

Sejarah perkembangan periode ini tidak begitu

banyak terungkap oleh karena khilafah pelanjutnya yaitu

Bani Abbasiyah telah menghancurkan sebagian besar

peninggalan-peninggalannya demi kepentingan politis.

Hanya ada beberapa contoh tulisan yang tersisa seperti

prasasti pembangunan Dam yang dibangun Mu‟awiyah,

tulisan di Qubbah Ash-Shakhrah, inskripsi tulisan Kufi

pada sebuah kolam yang dibangun Khalifah Hisyam dan

lain-lain.

2. Periode Bani Abbasiyah (750-1258 M)

Gaya dan teknik menulis kaligrafi semakin

berkembang terlebih pada periode ini semakin banyak

kaligrafer yang lahir, diantaranya Ad-Dahhak ibn „Ajlan

yang hidup pada masa Khalifah Abu Abbas As-Shaffah

(750-754 M), dan Ishaq ibn Muhammad pada masa

Khalifah al-Manshur (754-775 M) dan al-Mahdi (775-

786 M). Ishaq memberi kontribusi yang besar bagi

Page 58: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 58

pengembangan tulisan Tsuluts dan Tsulutsain dan

mempopulerkan pemakaiannya. Kemudian kaligrafer

lain yaitu Abu Yusuf as-Sijzi yang belajar Jalil kepada

Ishaq. Yusuf berhasil menciptakan huruf yang lebih

halus dari sebelumnya.

Adapun kaligrafer periode Bani Abbasiyah yang

tercatat sebagai nama besar adalah Ibnu Muqlah yang

pada masa mudanya belajar kaligrafi kepada Al-Ahwal

al-Muharrir. Ibnu Muqlah berjasa besar bagi

pengembangan tulisan kursif karena penemuannya yang

spektakuler tentang rumus-rumus geometrikal pada

kaligrafi yang terdiri dari tiga unsur kesatuan baku

dalam pembuatan huruf yang ia tawarkan yaitu : titik,

huruf alif, dan lingkaran. Menurutnya setiap huruf

harus dibuat berdasarkan ketentuan ini dan disebut al-

Khat al-Mansub (tulisan yang berstandar). Ia juga

mempelopori pemakaian enam macam tulisan pokok (al-

Aqlam as-Sittah) yaitu Tsuluts, Naskhi, Muhaqqaq,

Raihani, Riqa‟, dan Tauqi‟ yang merupakan tulisan

kursif. Tulisan Naskhi dan Tsuluts menjadi populer

dipakai karena usaha Ibnu Muqlah yang akhirnya bisa

menggeser dominasi khat Kufi.

Usaha Ibnu Muqlah pun dilanjutkan oleh murid-

muridnya yang terkenal diantaranya Muhammad ibn As-

Simsimani dan Muhammad ibn Asad. Dari dua

muridnya ini kemudian lahir kaligrafer bernama Ibnu

Bawwab. Ibnu Bawwab mengembangkan lagi rumus

yang sudah dirintis oleh Ibnu Muqlah yang dikenal

dengan Al-Mansub Al-Faiq (huruf bersandar yang

indah). Ia mempunyai perhatian besar terhadap

perbaikan khat Naskhi dan Muhaqqaq secara radikal.

Namun karya-karyanya hanya sedikit yang tersisa

Page 59: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 59

hingga sekarang yaitu sebuah al-Qur‟an dan fragmen

duniawi saja.

Pada masa berikutnya muncul Yaqut al-

Musta‟simi yang memperkenalkan metode baru dalam

penulisan kaligrafi secara lebih lembut dan halus lagi

terhadap enam gaya pokok yang masyhur itu. Yaqut

adalah kaligrafer besar di masa akhir Daulah Abbasiyah

hingga runtuhnya dinasti ini pada tahun 1258 M karena

serbuan tentara Mongol.

Pemakaian kaligrafi pada masa Daulah Abbasiyah

menunjukkan keberagaman yang sangat nyata, jauh bila

dibandingkan dengan masa Umayyah. Para kaligrafer

Daulah Abbasiyah sangat ambisius menggali penemuan-

penemuan baru atau mendeformasi corak-corak yang

tengah berkembang. Karya-karya kaligrafi lebih

dominan dipakai sebagai ornamen dan arsitektur oleh

Bani Abbasiyah daripada Bani Umayyah yang hanya

mendominasi unsur ornamen floral dan geometrik yang

mendapat pengaruh kebudayaan Hellenisme dan

Sasania.

3. Periode India pada abad ke-14

Di Kawasan India dan Afganistan berkembang

kaligrafi yang lebih bernuansa tradisional. Gaya Behari

muncul di India pada abad ke-14 yang bergaris

horisontal tebal memanjang yang kontras dengan garis

vertikalnya yang ramping. Sedangkan di kawasan Cina

memperlihatkan corak yang khas lagi, dipengaruhi

tarikan kuas penulisan huruf Cina yang lazim disebut

gaya Shini. Gaya ini mendapat pengaruh dari tulisan

yang berkembang di India dan Afganistan. Tulisan Shini

biasa ditorehkan di keramik dan tembikar.

Page 60: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 60

Dalam perkembangan selanjutnya, wilayah Arab

diperintah oeh Dinasti Utsmaniyah (Ottoman) di Turki.

Perkembangan kaligrafi sejak masa dinasti ini hingga

perkembangan terakhirnya selalu terkait dengan dinasti

Utsmaniyah Turki. Perkembangan kaligrafi pada masa

Utsmaniyah ini memperlihatkan gairah yang luar biasa.

Kecintaan kaligrafi tidak hanya pada kalangan terpelajar

dan seniman tetapi juga beberapa sultan bahkan dikenal

juga sebagai kaligrafer. Mereka tidak segan-segan untuk

merekrut ahli-ahli dari negeri musuh seperti Persia,

maka gaya Farisi pun dikembangkan oleh dinasti ini.

Adapun kaligrafer yang dipandang sebagai kaligrafer

besar pada masa dinasti ini adalah Syaikh Hamdullah al-

Amasi yang melahirkan beberapa murid, salah satunya

adalah Hafidz Usman. Perkembangan kaligrafi Turki

sejak awal pemerintahan Utsmaniyah melahirkan

sejumlah gaya baru yang luar biasa indahnya,

berpatokan dengan gaya kaligrafi yang dikembangkan di

Baghdad jauh sebelumnya. Yang paling penting adalah

Syikastah, Syikastah-amiz, Diwani, dan Diwani Jali.

Syikastah (bentuk patah) adalah gaya yang

dikembangkan dari Ta‟liq an Nasta‟liq awal. Gaya ini

biasanya dipakai untuk keperluan-keperluan praktis.

Gaya Diwani pun pada mulanya adalah

penggayaan dari Ta‟liq. Tulisan ini dikembangkan pada

akhir abad ke-15 oleh Ibrahim Munif, yang kemudian

disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah. Gaya ini benar-

benar kursif, dengan garis yang dominan melengkung

dan bersusun-susun. Diwani kemudian dikembangkan

lagi dan melahirkan gaya baru yang lebih monumental

disebut Diwani Jali, yang juga dikenal sebagai

Humayuni (kerajaan). Gaya ini sepenuhnya

dikembangkan oleh Hafidz Usman dan para muridnya.

Page 61: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 61

4. Periode Islam di Timur abad ke-15

Selain di kawasan negeri Islam bagian timur (al-

Masyriq) yang membentang di sebelah timur Libya

termasuk Turki, dikenal juga kawasan bagian barat dari

negeri Islam (al-Maghrib) yang terdiri dari seluruh

negeri Arab sebelah barat Mesir, termasuk Andalusia

(Spanyol Islam). Kawasan ini memunculkan bentuk

kaligrafi yang berbeda. Gaya kaligrafi yang berkembang

dominan adalah Kufi Maghribi yang berbeda dengan

gaya di Baghdad (Irak). Sistem penulisan yang

ditemukan oleh Ibnu Muqlah juga tidak sepenuhnya

diterima, sehingga gaya tulisan kursif yang ada bersifat

konservatif.

Sementara bagi kawasan Masyriq, setelah

kehancuran Daulah Abbasiyah oleh tentara Mongol

dibawah Jengis Khan dan puteranya Hulagu Khan,

perkembangan kaligrafi dapat segera bangkit kembali

tidak kurang dari setengah abad. Oleh Ghazan cucu

Hulagu Khan yang telah memeluk agama Islam, tradisi

kesenian pun dibangun kembali. Penggantinya yaitu

Uljaytu juga meneruskan usaha Ghazan, ia memberikan

dorongan kepada kaum terpelajar dan seniman untuk

berkarya. Seni kaligrafi dan hiasan al-Qur‟an pun

mencapai puncaknya. Dinasti ini memiliki beberapa

kaligrafer yang dibimbing Yaqut seperti Ahmad al-

Suhrawardi yang menyalin al-Quran dalam gaya

Muhaqqaq tahun 1304, Mubarak Shah al-Qutb, Sayyid

Haydar, Mubarak Shah al-Suyufi dan lain-lain.

Dinasti Il-Khan yang bertahan sampai akhir abad

ke-14 digantikan oleh Dinasti Timuriyah yang didirikan

Timur Leng. Meskipun dikenal sebagai pembinasa besar,

Page 62: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 62

namun setelah ia masuk Islam kaum terpelajar dan

seniman mendapat perhatian yang istimewa. Ia

mempunyai perhatian besar terhadap kaligrafi dan

memerintahkan penyalinan al-Qur‟an. Hal ini

dilanjutkan oleh puteranya Shah Rukh. Diantara ahli

kaligrafi pada masa ini adalah Muhammad al-Tughra‟I

yang menyalin al-Qur‟an bertarih 1408 daam gaya

Muhaqqaq emas. Dan putera Shah Rukh sendiri yang

bernama Ibrahim Sulthan menjadi salah seorang

kaligrafer terkemuka.

Dinasti Timuriyah mengalami kemunduran

menjelang abad ke-15 dan segera digantikan oleh Dinasti

Safawiyah yang bertahan di Persia dan Irak sampai

tahun 1736. pendirinya Shah Ismail dan penggantinya

Shah Tahmasp mendorong perumusan dan

pengembangan gaya kaligrafi baru yang disebut Ta‟liq

yang sekarang dikenal khat Farisi. Gaya baru yang

dikembangkan dari Ta‟liq adalah Nasta‟liq yang

mendapat pengaruh dari Naskhi. Tulisan Nasta‟liq

ahkirnya menggeser Naskhi dan menjadi tulisan yang

biasa digunakan untuk menyalin sastra Persia.

Dari histografi ilmu kaligrafi tersebut berikut ini

akan diajarkan cara dan kaidah penulisan Arab khat.

Dalam teknik penulisan banyak model penulisan

kaligrafi tetapi bagi pemula perlu memahami cara dan

karakter dari penulisan tertentu. Berikut ini contoh

penulisan kaligrafi sebagai berikut:

6. Pengenalan Perlatan Khat Al-Quran

Dalam praktikum khat Al-Quran, peserta akan

mendapatkan fasilitasi-fasilitasi sebagai berikut:

a) Pengetahuan seputar praktikum khat Al-Quran

b) Foto copy materi pembekalan khat Al-Quran

Page 63: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 63

c) Buku pedoman praktikum khat Al-Quran

d) Segala prasarana yang diizinkan oleh lembaga-

lembaga lokasi praktikum khat Al-Quran.

e) Qalam: Qalam adalah sebutan lain dari pena

kaligrafi. Qalam dapat dibuat dari aneka bahan

seperti rotan, bambu, kayu, kuas, pena hero (yang

sudah dibentuk ujungnya), batang pakis hutan, dan

lain-lain. Semuanya tetap sama, ujung dari pena

harus dibentuk seperti pena hero.

f) Tinta: Tinta dapat Anda gunakan Hero, Tinta

China, dan lain sebagainya.

g) Kertas: Kertas yang Anda gunakan bisa

bermacam-macam seperti kertas Manila, karton,

dlsb.

h) Meja Tulis: Untuk pemula, lebih baik Anda

gunakan meja kaca, yang dibawahnya sudah Anda

letakkan lampu TL. usahakan cahaya tidak keluar

kecuali dari kaca yang ada di atasnya. Kemudian,

letakkan khat Al-Quran kaligrafi yang sudah jadi

dan standart di atas meja tersebut, kemudian

letakkan kembali khat Al-Quran yang masih

kosong yang Anda ingin tulis.

7. Teknik Penulisan Khat Al-Quran

Berbicara tentang teknik penulisan khat Al-Quran

tidak terlepas dari ilmu kaligrafi. Ilmu kaligrafi ini

mengkaji kaidah-kaidah penulisan huruf Arab baik

klasik maupun kontemporer.

Langkah-langkah praktikum penulisan:

Page 64: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 64

Page 65: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 65

Setelah mengetahui kaidah teknik di atas tentang

penulisan khat Al-Quran berikut ini dideskrisikan jenis-

jenis penulisan sebagai pengembangan kreatifitas dalam

penulisan khat Al-Quran.

Jenis-jenia tulisan kaligrafi sebenarnya banyak

macamnya. Tapi yang paling dasar dan dianjurkan serta

dikembangkan oleh para penulis kaligrafi terdiri dari 6

jenis, yaitu:

Nasakh atau naskhi

Nasakh adalah salah satu jenis khat yang paling

awal berkembang. Itu pertama kali diperkenalkan oleh

seorang master kaligrafer bernama Imam Muqlah pada

abad ke-10. Kemudian dikembangkan lagi oleh Ibnu

Bawwab dan para kaligrafer lainnya ke dalam tulisan

teks al Qur'an. Karena jenis ini relatif sangat mudah

dibaca dan ditulis, maka tulisan ini paling banyak

digunakan oleh para muslim dan orang Arab di belahan

dunia. Contoh

Page 66: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 66

Tsuluts atau tsulutsy

Khat Tsuluts pertama kali dibuat pada abad ke-7

pada zaman khalifah Ummayah akan tetapi baru

dikembangkan pada akhir abad ke-9. Kata Tsuluts

berarti sepertiga, hal ini mungkin disebabkan karena

tulisan ini memiliki ukuran lebih sepertiga dibandingkan

dengan gaya tulisan lainnya. Walaupun tulisan ini jarang

digunakan untuk tulisan Al Qur'an, tsuluts tetap sangat

populer dan memegang peran penting terutama untuk

tulisan hiasan/dekorasi, judul, dan kepala surat. Tulisan

ini juga paling populer untuk dekorasi masjid, mushalla,

dan produk kaligrafi lainnya

Contoh di bawah ini.

Ta'liq atau Farisi

Ta'liq artinya menggantung, karena tulisan gaya ini

terkesan menggantung. Tulisan ini pertama kali

Page 67: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 67

dikembangkan oleh orang-orang Persia (Iran). Ta'liq

disebut juga Farisi, termasuk gaya tulisan yang

sederhana dan digunakan sejak awal abad ke-9. Abdul

Hayy, seorang kaligrafer yang telah berperan besar di

awal perkembangan tulisan ini. Dia termotivasi oleh

Shah Ismail sebagai peletak dasar-dasar tulisan ta'liq.

Gaya ini disukai oleh orang-orang Arab dan merupakan

gaya tulisan kaligrafi asli bagi orang Persia, India, dan

Turki.

Seorang kaligrafer Persia Mir Ali Sultan al-Tabrizi

kemudian mengembangkan gaya ini lebih halus dan

variatif menjadi Nasta'liq. Nasta'liq asal kata dari 'nasakh

dan ta'liq'. Namun demikian para kaligrafer Turki, Persia

tetap menggunakan tulisan ini pada momen-momen

penting. Ta'liq dan nasta'liq biasa digunakan untuk

penulisan literatur dan syair-syair tentang kepahlawanan,

bukan untuk penulisan AlQur'an.

Contoh:

Riq'ah atau riq'iy

Tulisan ini disebut juga dengan ruq'ah, yang

dikembangkan dari nasakh dan tsuluts, namun ia tetap

mimiliki ciri khas yang berbeda. Riq'ah lebih simpel dan

sederhana, memiliki bentuk huruf tebal dengan batang

Page 68: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 68

huruf pendek dan huruf alif tidak pernah ditulis dengan

berkepala.

Riq'ah dulu adalah tulisan favorit para kaligrafer

Ottoman dan banyak mengalami pengembangan oleh

Syakh Hamdullah al Amasi. Kemudian riq'ah banyak

direvisi oleh para kaligrafer lainnya dan menjadi tulisan

yang popluler dan dipakai secara luas di dunia Arab.

3. Bentuk-bentuk kaligrafi

a. Kufi

Gaya penulisan kaligrafi ini

banyak digunakan untuk

penyalinan Alquran periode awal.

Karena itu, gaya Kufi ini adalah

model penulisan paling tua di antara semua gaya

kaligrafi. Gaya ini pertama kali berkembang di Kota

Kufah, Irak, yang merupakan salah satu kota terpenting

dalam sejarah peradaban Islam sejak abad ke-7 M. Gaya

penulisan kaligrafi yang diperkenalkan oleh Bapak

Kaligrafi Arab, Ibnu Muqlah, memiliki karakter huruf

yang sangat kaku, patah-patah, dan sangat formal. Gaya

ini kemudian berkembang menjadi lebih ornamental dan

sering dipadu dengan ornamen

floral

b. Tsuluts

Page 69: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 69

Seperti halnya gaya Kufi, kaligrafi gaya Tsuluts

diperkenalkan oleh Ibnu Muqlah yang merupakan

seorang menteri (wazii) di

masa Kekhalifahan Abbasiyah. Tulisan kaligrafi gaya

Tsuluts sangat ornamental, dengan banyak hiasan

tambahan dan mudah dibentuk dalam komposisi tertentu

untuk memenuhi ruang tulisan yang tersedia. Karya

kaligrafi yang menggunakan gaya Tsuluts bisa ditulis

dalam bentuk kurva, dengan kepala meruncing dan

terkadang ditulis dengan gaya sambung dan interseksi

yang kuat. Karena keindahan dan keluwesannya ini,

gaya Tsuluts banyak digunakan sebagai ornamen

arsitektur masjid, sampul buku, dan dekorasi interior.

c. Naskhi

Kaligrafi gaya

Naskhi paling sering

dipakai umat Islam, baik

untuk menulis naskah keagamaan maupun tulisan sehari-

hari. Gaya Naskhi termasuk gaya penulisan kaligrafi

tertua. Sejak kaidah penulisannya dirumuskan secara

sistematis oleh Ibnu Muqlah pada abad ke-10, gaya

kaligrafi ini sangat populer digunakan untuk

menulis mushaf Alquran sampai sekarang. Karakter

hurufnya sederhana, nyaris tanpa hiasan tambahan,

sehingga mudah ditulis dan dibaca.

Page 70: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 70

d. Riq'ah

Kaligrafi gaya

Riq'ah merupakan

hasil pengembangan

kaligrafi gaya Naskhi dan

Tsuluts. Sebagaimana halnya dengan tulisan gaya

Naskhi yang dipakai dalam tulisan sehari-hari. Riq'ah

dikembangkan oleh kaligrafer Daulah Usmaniyah, lazim

pula digunakan untuk tulisan tangan biasa atau untuk

kepentingan praktis lainnya. Karakter hurufnya sangat

sederhana, tanpa harakat, sehingga memungkinkan untuk

ditulis cepat.

e. Ijazah (Raihani) Tulisan kaligrafi

gaya Ijazah (Raihani) merupakan

perpaduan antara gaya Tsuluts dan

Naskhi, yang dikembangkan oleh

para kaligrafer Daulah Usmani. Gaya

ini lazim digunakan untuk penulisan ijazah dari seorang

guru kaligrafi kepada muridnya. Karakter hurufnya

seperti Tsuluts, tetapi lebih sederhana, sedikit hiasan

tambahan, dan tidak lazim ditulis secara bertumpuk

(murakkab).

f. Diwani

Page 71: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 71

Gaya kaligrafi Diwani dikembangkan

oleh kaligrafer Ibrahim Munif. Kemudian,

disempurnakan oleh Syaikh Hamdullah dan kaligrafer

Daulah Usmani di Turki akhir abad ke-15 dan awal abad

ke-16. Gaya ini digunakan untuk menulis kepala surat

resmi kerajaan. Karakter gaya ini bulat dan tidak

berharakat. Keindahan tulisannya bergantung pada

permainan garisnya yang kadang-kadang pada huruf

tertentu meninggi atau menurun, jauh melebihi patokan

garis horizontalnya. Model kaligrafi Diwani banyak

digunakan untuk ornamen arsitektur dan sampul buku.

g. Diwani Jali

Kaligrafi

gaya Diwani Jali

merupakan pengembangan gaya Diwani. Gaya penulisan

kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hafiz Usman, seorang

kaligrafer terkemuka Daulah Usmani di Turki. Anatomi

huruf Diwani Jali pada dasarnya mirip Diwani, namun

jauh lebih ornamental, padat, dan terkadang bertumpuk-

tumpuk. Berbeda dengan Diwani yang tidak

berharakat, Diwani Jali sebaliknya sangat melimpah.

Harakat yang melimpah ini lebih ditujukan untuk

keperluan dekoratif dan tidak seluruhnya berfungsi

sebagai tanda baca. Karenanya, gaya ini sulit dibaca

secara selintas. Biasanya, model ini digunakan untuk

Page 72: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 72

aplikasi yang tidak fungsional, seperti dekorasi interior

masjid atau benda hias.

h. Farisi

Seperti tampak dari

namanya, kaligrafi gaya

Farisi dikembangkan

oleh orang Persia dan menjadi huruf resmi bangsa ini

sejak masa Dinasti Safawi sampai sekarang. Kaligrafi

Farisi sangat mengutamakan unsur garis, ditulis tanpa

harakat, dan kepiawaian penulisnya ditentukan oleh

kelincahannya mempermainkan tebal-tipis huruf dalam

'takaran' yang tepat. Gaya ini banyak digunakan

sebagai dekorasi eksterior masjid di Iran, yang biasanya

dipadu dengan warna-warni arabes.

i. Moalla

Walaupun belum cukup terkenal,

gaya kaligrafi Moalla merupakan gaya

yang tidak standar, dan tidak masuk

dalam buku panduan kaligrafi yang umum

beredar. Meski tidak begitu terkenal,

kaligrafi ini masih masuk dalam

daftar jenis-jenis kaligrafi dalam wikipedia

Arab, tergolong bagian kaligrafi jenis yang berkembang

di Iran. Kaligrafi ini diperkenalkan oleh Hamid Ajami,

seorang kaligrafer kelahiran Teheran.

Page 73: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 73

E. Metode Pembimbingan

Bagi Dosen pembimbing khat Al-Quran pada

praktikum mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam dan

konsentrasi jurnalistik maka mahasiswa perlu mengikuti

saran-saran pembimbing demi tercapaikan hasil yang

memuaskan. Metode membimbing pada prinsipnya

membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum atau

magang dalam bidang khat Al-Quran.

Praktikum khat Al-Quran ini dilaksanakan bersama

dengan mahasiswa sesuai dan juknis yang telah ditetap

oleh panitia praktikum di atas, maka bentuk-bentuk kerja

praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mengamati dan terlibat langsung dalam proses

penulisan khat Al-Quran.

2. Mengamati secara aktif, mahasiswa dalam

melakukan penulisan khat Al-Quran, mulai dari

pemilihan tinta dan jenis khat yang ditulis.

Langkah-langkah pembimbingan dapat diatur

tekniknya tetapi dalam buku panduan ini sangat normatif

sifanya seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

No Materi Bimbingan Indikator

Media :

1. Jenis Huruf Arab Memahami cara tulis kaligrafi Arab dengan baik sesuai kaidah-kiadahnya.

2. Sejarah kaligrafi Mampu mendeskripsikan histografi kaligrafi di Indonesia dan pekembangan kaligrafi di

dunia.

3. Bentuk-bentuk kaligrafi

Mengetahui jenis-jenis kaligrafi dan teknik menulisnya dengan baik sesuai kaidah yang

berlaku dalam hukum kaligrafi

4. Komposisi dan Tata lay outnya menarik dalam artian

Page 74: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 74

keindahan tulisan menempatkan huruf dan pewarnaan yang

sesuai dengan estetika.

5 Komposisi warna Mahasiswa tahu cara pencapuran warna,

serta mampu meletakkan warna sesuai

dengan kekuatan dari masing-masing huruf Arab.

6 Media yang digunakan

Media yang digunakan unik , murah, mudah didapatkan serta kompetible dengan cat

yang digunakan.

7 Durasi waktu yang digunakan

Dapat menyelesaikan tepat pada waktunya yang ditentukan oleh pembimbing khat Al-

Quran.

D. Persiapan Praktikum

1. Persiapan praktikum media dilakukan di jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah

dan Ushuluddin IAIN Ambon yang di koordinir

oleh panitia.

2. Melakukan registrasi/pendaftaran peserta

praktikum bagi mahasiswa yang mengambil mata

kuliah praktikum media pada panitia pendaftaran.

3. Menentukan jumlah dan mekanisme pembayaran

peserta praktikum.

4. Panitia menentukan lokasi tempat praktek

mahasiswa dan atau mahasiswa mencari lokasi

praktikum media secara mandiri yang di fasilitasi

oleh panitia.

5. Panitia melakukan pengelompokan mahasiswa

berdasarkan jumlah. Lokasi yang di pakai dan

kota yang diberikan pada tiap-tiap lokasi atau

lembaga.

Page 75: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 75

6. Panitia menentukan Dosen pembimbing

praktikum (DPP) sesuai bidang keahliannya.

7. Panitia membuat proposal kegiatan untuk di

ajukan kepada fakultas, lembaga/instansi lokasi

praktikum dan pihak-pihak yang berkepentingan.

8. Pengurusan administrasi dan perijinan.

9. Menentukan standar penilaian sebagai wujud

indikator keberhsilan pelaksanaan praktikum

serta evaluasinya.

E. Pembekalan

1. Tujuan

Pertama, menciptakan kesiapan psikologi, fisik

dabn sarana pendukung kepada peserta praktikum

media akan hal-hal yang terkait dengan kegiatan

lapangan yang akan di jalani para peserta

praktikum. Kedua, memberikan tambahan

wawasan dan pengetahuan, terutama yang terkait

dengan praktikum media.

2. Materi dan Metode:

Materi yang diberikan dalam kegiatan

pembekalan ini adalah: praktikum media bagi

mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam fakultas Dakwah dan Ushuluddin,

pengenalan lembaga/lokasi praktikum media,

penyusunan rencan praktikum, pelaksanaan

praktikum, penyusunan laporan, dan evaluasi.

Metode yang digunakan untuk pembekalan

meliputi; cerama, dialog interaktif, dan lain-lain.

3. Tata Tertib Praktikum media:

Peserta wajib mengikuti pembekalan secara

intens (kehadiran, keseriusan, kesopanan, dan

lain-lain).

Page 76: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 76

4. Waktu Pelaksanaan pelaksanaan praktikum

media dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juni 2011

Waktu : 09.00 Wib s/d selesai.

Tempat : Ruangan Pertemuan Lantai dua

Fakultas Dakwah dan

Ushuluddin

F. Pelaksanaan

a. Penerjunan

1) Penerjunan peserta kelokasi praktikum media

dilakukan secara serentak oleh panitia dan

atau berdasarkan permintaan dari lembaga

praktikum setelah mahasiswa mengikuti

pembekalan

2) Mahasiswa diserahkan oleh panitia praktikum

media (dosen pembimbing praktikum) kepada

lembaga tempat praktikum.

b. Penyusunan Rencana Praktikum Media

1) Setiap mahasiswa harus menyusun rencana

praktikum media yang sesuai dengan program

media baik cetak maupun elektronik.

2) Rencana praktikum media di buat dilokasi

praktek berdasarkan hasil temuan atau

pembicaraan dengan pihak lembaga.

3) Waktu untuk pembuatan rencana praktikum

media maksimal 1 (satu) minggu.

4) Rencana program praktikum media digunakan

sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan

praktikum.

c. Pelaksanaan Program Kerja

1) Dilakukan berdasarkan program kerja

praktikum media minimal 12 kali pertemuan.

Page 77: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 77

2) Menetapkan mekanisme pelaksanaan program

secara tepat dan terpadu (ada pihak-pihak

yang dilibatkan/membangun kebersamaan).

3) Bekerja secara terjadwal (sesuai dengan

jadwal yang ditentukan sebelumnya).

4) Berusaha mencapai tujuan dan target yang

telah ditetapkan dalam rencana program.

5) Memperhatikan dana, sarana dan prasarana

yang diperlukannya.

6) Mengadakan evaluasi proses untuk

mencermati melaksanakan (keberhasilan dan

hambatan yang di jumpainya).

d. Tata Tertib Dan Sanksi

1) Peserta praktikum Media Wajib melaksanakan

kegiatan dengan penuh tanggungjawab.

2) Peserta praktikum Media Wajib menjaga

akhlak dan nama baik almamater.

3) Peserta praktikum Media Wajib menggunakan

identitas diri atau jaket almamater.

4) Peserta praktikum media tidak diperkenankan

memakai sandal.

5) Peserta praktikum Media Wajib menyesuaikan

tatatertib dan ketentuan yang berlaku di

lembaga/tempat praktek.

6) Peserta praktikum Media Wajib menjalankan

tugas-tugas yang telah ditentukan panitia

praktikum melalui dosen pembimbing

praktikum (DPP) dan ketentuan yang dibuat

oleh lembaga tempat praktikum.

7) Peserta praktikum media harus membangun

keharmonisan hubungan dengan

lembaga/tempat praktek.

Page 78: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 78

8) Sanksi diberikan berupa teguran

(lisan/tulisan), pengurangan nilai praktikum

media dan atau pembatalan kegiatan

praktikumnya.

e. Jadwal Praktikum Media

Penjadwalan praktikum penulisan khat Al-Quran

mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan

konsentrasi jurnalistik dilakukan dalam rangka untuk

meberikan mencapai hasil yang maksimal.

No Kegitan Praktikum Hari /Tanggal

1 Kegiatan praktikum khat Al-Quran dimulai pada 25 Junia 2011

sampai dengan 1

juli.

2 Penentuan surah (ayat Al-Quran) dalam praktek:

Lokasi praktikum ini ditentukan bersama sesuai

target yang ingin dicapai dalam praktikum tersebut

sehingga pemilihan lokasi penting ditentukan untuk

memberikan kenyamanan bagi pembimbing dan

mahasiswa dalam melakukan praktikum khat AL-

Quran

20-21 Juni 2011

3 Pendaftaran peserta praktikum khat Al-Quran

22 - 23 Juni 2011

4 Pelaksanaan praktikum dilakukan mulai dari 24 Juni–2 Juli

2011.

5 Penyerahan laporan praktikum 17 Juli 2011,

E. Metode membimbing Praktikum

Pembimbing praktikum media adalah dosen jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam Falultas Dakwah dan

Ushuludddin yang disebut sebagai Dosen Pembimbing

Page 79: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 79

Praktikum (DPP). Dalam melaksanakan tugasnya

pembimbing berkonsultasi dengan lembaga atau yang

ditunjuk menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

F. Syarat Pembimbing Praktikum

1. Dosen tetap jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Fakultas Dakwah Dakwah dan

Ushuludddin yang di angkat melalui Surat

Keputusan rektpor yang di tanda tangani oleh

dekan fakultas Dakwah dengan status Dosen

Pembimbing Praktikum (DPP).

2. Memenuhi persyaratan menjadi Dosen

Pembimbing Praktikum (DPP).

3. Mempunyai kompetensi salah satu bidang jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Bersedia dan sanggup melaksanakan bimbingan

dengan penuh tanggungjawab.

G. Tugas Pembimbing Praktikum

1. Menjelaskan hak-hak dan kewajiban mahasiswa

selama praktikum.

2. Membimbing mahasiswa dalam menyusun

program kerja.

3. Memberikan pengarahan dan membantu

memecahkan masalah-masalah yang di hadapi

mahasiswa di lokasi agar kegiatan praktikum

media dapat terarah dan berlangsung sesuai

dengan rencana.

4. Bersama DPL di lapangan, DPP memantau

pelaksanaan program kerja oleh mahasiswa

5. Menyerahkan nilai peserta praktikum media

kepada panitia, apabila terjadi keterlambatan dari

jadwal yang telah ditetapkan, maka panitia

berkewajiban mengambil nilai dari lembaga.

Page 80: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 80

H. Materi Bimbingan

1. Materi-materi bimbingan disesuaikan dengan

bidang kompetensi dari Jurusan komunikasi

Penyiaran dan jurnalistik. yang telah

disampaikan pada perkuliahan dan pembekalan.

2. Masalah-masalah aktual yang sedang dihadapi

oleh mahasiswa yang belum di sampaikan pada

saat perkuliahan atau pembekalan.

I. Mekanisme Bimbingan

Dalam melaksanakan bimbingan:

1. DPP mendatangi langsung lokasi atau lembaga

tempat praktikum khat Al-Quran untuk

mengadakan wawancara dan mendiskusikan

masalah-masalah yang timbul dalam

melaksanakan praktikum.

2. DPP meminta kepada mahasiswa untuk

memberikan laporan berkala baik secara indiviu

maupun kelompok tentang hasil-hasil yang telah

dicapai dan hambatan-hambatan yang ditemui

dalam melaksanakan praktikum.

3. Sebaliknya bimbingan yang jarang dilakukan

DPP akan berpengaruh terhadap keberhasilan

mahasiswa dalam melaksanakan praktikum.

4. DPP diharapkan sering berkonsultasi dengan

DPL dilapangan agar dapat mengetahui

perkembangan mahasiswa di lokasi.

J. Frekuensi Bimbingan dan standar penilaian

a) Bimbingan secara formal minimal tiga kali secara

berkala. Tingginya frekuensi dan konsistensi

bimbingan yang di lakukan DPP akan mendorong

Page 81: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 81

mahasiswa untuk melaksanakan program kerja

dengan baik dan bertanggung jawab.

b) Mahasiswa dapat dinilai langsung oleh

pembimbing dalam proses penulisan khat Al-

Quran.

F. Pedoman Penilaian

Tujuan penilaian praktikum media adalah untuk

mendapatkan informasi yang akurat dari pencapaian

kemampuan mahasiswa dalam melalakukan praktikum

teknologi informasi seperti bidang broadcasting dan

media cetak yang terkait dengan praktikum media.

Penilaian dalam kegiatan praktikum media adalah

pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan

praktikum media yang terdiri dari Dosen Pembimbing

Praktikum (DPP), pimpinan lembaga terkait, dan Dosen

Pendamping Lapangan (DPL).

Aspek-aspek untuk masing-masing penilaian

adalah sebagai berikut:

1) Pembekalan Meliputi:

Kedisiplinan dan Akhlaq

Penguasaan media

Kehadiran

Penguasaan materi praktikum seperti kecerdasan

menggunakan teknologi informasi.

2) Praktek dilapangan meliputi kompetensi personal

yang terdiri dari:

Rasa tanggungjawab dalam melaksanakan

praktikum dengan memanfaatkan media

teknologi komunikasi yang disediakan oleh

panitia praktikum.

Page 82: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 82

Kedisiplinan mahasiswa dalam melakukan

praktikum sebagai salah satu kriteria penilaian

bagi pembimbing.

Kedisiplinan mahasiswa berpakaian

Kesopanan dalam mengemukakan argumentasi

dan kedewasaan mahasiswa dalam memperoleh

informasi dan menyebarkan informasi.

3) Kompetensi sosial meliputi:

Kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi

dengan orang lain (Panitia Praktikum Media,

DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).

Kemampuan mahasiswa dalam bekerjasama

dengan orang lain (Panitia Praktikum Media,

DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).

4) Kompetensi profesional meliputi kompetensi bidang

akademik, meliputi: Penguasaan mahasiswa

terhadap materi, Penguasaan mahasiswa terhadap

peralatan.

5) Kompetensi bidang metodologi, meliputi:

Kemampuan mahasiswa merumuskan

permasalahan di lapangan.

Kemampuan mahasiswa memproduksi sebua

acara atau program.

6) Laporan pelaksanaan praktikum media yang

mencakup:

Sistematika dan teknis prnulisan

Kelengkapan data laporan

Singkronisasi laporan dengan buku catatan

kegiatan harian praktikum.

Analisa hasil laporan dan kesimpulan dan saran.

7) Pedoman Praktikum Media: Penilaian akhir

praktikum media merupakan gabungan dari nilai

kegiatan pembekalan, nilai rancangan persiapan

Page 83: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 83

praktikum, pelaksanaan praktikum dan laporan

pelaksanaan praktikum media.

8) Nilai akhir praktikum media diolah oleh panitia

praktikum sesuai standar kriteria yang telah

ditetapkan oleh panitia pada tabel berikut ini.

Perubahan nilai angka ke huruf menggunakan

pedoman sebagai berikut:

Nilai Anggaran Nilai huruf Bobot/Tafsiran

95-100,0 A+ 4,00

90-94,99 A 3,75

85-89,99 A- 3,50

80-84,99 B+ 3,25

75-79,99 B 3,00

70-74,99 B- 2,75

65-69,99 C+ 2,50

60-64,99 C 2,25

55-59,99 C- 2,00

50-54,99 D 1,00

00-49,99 E 0,00

Rumusan penentuan nilai akhir praktikum media

adalah sebagai berikut:

Nilai Akhir 4

1N4 N3 2 N2 0,5 N1 0,5

Keterangan:

N1 : Nilai pembekalan

N2 : Nilai Rencana Program Kerja (RPK)

N3 : Nilai praktikum media

N4 : Nilai laporan Praktikum Media

0,5 dsb : Proporsi masing-masing unsur penilaian

9) Yudisium:

Page 84: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 84

Nilai pembekalan diberikan oleh panitia

nilai rancangan program kerja diberikan oleh

DPP

nilai praktek di lapangan diberikan oleh DPL

dan arau pimpinan lembaga kemudian diserahkan

kepada DPP

nilai laporan praktikum media dilakukan oleh

DPP

nilai akhir peserta praktikum media adalah nilai

yang di putuskan oleh tim (panitia) dalam sidang

dewan yudisium, sehingga apabila dikemudian

hari terjadi komplain dari peserta praktikum

media, maka sepenuhnya diserahkan kepada

panitia. DPP tidak berhak mengubah atau

memberi penilaian baru.

10) Pemagaman di Media Massa: Untuk mahasiswa

yang mengikuti pemagangan di media massa maupun

mahasiswa yang bekerja di media massa (cetak atau

elektronik) dianggap setara dengan praktikum media.

Dengan persyaratan sebagai berikut:

Terdaftar sebagai peserta praktikum media

(membayar biaya praktikum media) dan telah

mencantumkan mata kuliah praktikum media di

KRS

Menyerahkan laporan selama mengikuti

pemagangan/bekerja.

Menyerahkan sertifikat atau surat keterangan dari

media massa tempat mahasiswa tersebut

mengikuti pemagangan.

11) Sertifikat: Apabila praktikum media sudah selesai

dan nilai akhir sudah diumumkan panitia pelaksana

Page 85: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 85

praktikum media akan menerbitkan sertifikat tanda

kelulusan peserta praktikum Meida. Sertifikat akan

ditandatangani oleh ketua panitia pelaksana praktik

media, ketua jurusan, dan diketahui oleh dekan

fakultas.

12) Evaluasi:Kegiatan evaluasi dilakukan setelah

selesai dilaksanakan praktikum media evaluasi

melibatkan pihak-pihak terkait yang meliput:

Panitia pelaksana praktikum media

Dosen pembimbing praktikum media (DPP)

Pimpinan lembaga

Dosen pembimbing lapangan (DPL)

Wakil mahasiswa

Kegiatan evaluasi dilakukan untuk menjaring

informasi, saran dan kritik yang bersifat konstruksi

sebagai masukan berharga, khususnya bagi panitia

pelaksana praktikum dan bagi jurusan maupun fakultas

pada umumnya. Kegiatan evaluasi dikoordinir oleh

panitia pelaksana praktikum media.

M. Teknik Penyusunan Laporan Untuk menyusun laporan hasil praktikum khat Al-

Quran dengan kompisis sebagai berikut:

1. Menentukan Tema,Topik, dan Judul

2. Pendahluan ..............................................................

a. Latar belakang ....................................................

b. Fokus masalah ...................................................

c. Pemilihan masalah pokok. ..................................

3. Pembahasan .............................................................

a. Pengertian ...........................................................

b. Landasan Normatif .............................................

c. Analisis ...............................................................

Page 86: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 86

4. Penutup ....................................................................

a. Kesimpulan .........................................................

b. Lampiran &referensi. .........................................

N. Lampiran Pengesahan Lampiran 1

Contoh halaman pengesahan

PENGESAHAN

Bismillahirrahmaanirrohiim

Setelah diadakan pengarahan koreksi dan perbaikan

seperlunya dari laporan akhir individual praktikum

media jurusan kpi fakultas dawah angkatan di-24

semester gasal tahun 2010/2011 dari saudara:

Nama :...............................................

NIM :...............................................

Lokasi :................................................

Maka laporan ini telah memenuhi syarat dan sesuai

dengan pelaksanaan tugas poraktikum mahasiswa yang

bersangkutan. Untuk itu laporan ini sudah dapat diajukan

sebagai tugas akhir praktikum.

Demikian pengesahan ini dibuat, semoga dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ambon .................2011

Pendamping Lapangan Dosen

Pembimbing Praktikum

Pembimbing Mahasiswa

(……………………)

Nip

(………...…….…..……)

Ditetapkan : Ambon

Page 87: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 87

Pada tanggal …….

………..2011

Hasan Lauselang, M.Ag

Nip. 196112311992031015

Lampiran 2

Contoh halaman judul

LAPORAN PRAKTIKUM KHAT AL-QURAN

KPI FAKULTAS DAKWAH ANGKATAN

Lokasi: ...............................

Page 88: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 88

Oleh:

.............................................

NIM:

Dosen pembimbing praktikum

...........................................

NIP:

FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

DAN KONSENTRASI JUERNALISITIK

TAHUN 2011

I. Dasar Pemikiran

Tugas utama umat manusia adalah beribadah kepada

Allah sebagai bentuk rasa syukur atas karunia yang telah

diberikan kepada-Nya. Indonesia adalah negara yang

berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa, sebagai warga

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) perlu

memahami tata cara beragama yang diatur dalam

Undang-Undag Dasar 1945 pasal 29 tentang tata cara

beribadah berdasarkan keyakinan dan kepercayaanya

BAGIAN III

Praktikum Ibadah

Page 89: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 89

masing-masing. Peran Kementrian agama sebagai

institusi yang memiliki otoritas menjaga, merawat, dan

melestarikan keharmonisan umat beragama di Indonesia,

tampak pada lembaga Pendidikan Tinggi, seperti

STAIN, IAIN, dan UIN.

Lembaga Pendidikan Tinggi Kementrian agama

Islam yang berada di Ambon, juga memiliki peran

penting menuntun umat untuk beribadah sesuai Al-

Quran dan Sunnah. IAIN Ambon khususnya Fakultas

Dakwah dan Ushuluddin memiliki peran strategis untuk

menjaga harmonisasi umat beragama dengan memahami

dan menerapkan tata cara beribadah yang bersumber dari

Al-Quran dan Sunnah. Sebagai masyarakat akademik,

khususnya Fakultas Dakwah dan Ushuluddin jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam dan Konsentrasi Jurnalistik

menjadi garda terdepan menyuarakan, menyiarkan, dan

menerapkan metode dakwah dengan kemasan yang

mudah diterimah oleh masyarakat berdasarkan pada Al-

Quran dan Sunnah.

Atas dasar inilah sehingga perlu praktikum, untuk

memberikan pendalaman keilmuan kompetensi dalam

bentuk praktek Ibadah. Kenapa hal ini penting? karena

sebagai mahasiswa akan diperhadapkan dengan berbagai

macam cara beribadah masyarakat, dalam artian

percampuran antara adat dan agama perlu mahasiswa

dibekali landasan yang kokoh terhadap pemahaman Al-

Quran dan Sunnah. Selain itu mahasiswa harus peka dan

mampu memberikan informasi agama dengan

menggunakan komunikasi Qaulan layyinan yang

Page 90: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 90

bersumber dari Al-Quran dan Sunnah dalam menghadapi

fenomena keberagamaan masyarakat.

Fenomena model pemahaman masyarakat

khususnya di Maluku tentang tata cara memahami

agama seperti perbedaan mazhab, aliran, pemikiran, dan

tradisi keberagamaan, sebagai calon sarjana mahasiswa

dakwah perlu hati-hati memberikan penjelasan

keagamaan dengan cara bi al-Hikmah (komunikasi yang

bijaksana). Masyarakat Maluku menurut hasil penelitian

Syarifudin (2009: 17) faham keberagamaan orang

Maluku sangat kental dengan tradisi tasawuf dan

akulturasi budaya dan agama. Banyak tardisi, budaya

dan praktek keagamaan yang harus difahami untuk

menghindari benturan pemahaman. Pola keagamaan

orang Maluku salah satu contohnya: tahlil, barzanji,

shalat jenazah, thahara, cara memandikan mayyit, dan

cara berkhotbah bercorak tasawuf. Semua ini perlu

disikapi dengan pendekatan dakwah kultural yang baik

berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.

Dari gambaran sosial model faham keagamaan

masyarakat Maluku inilah sehingga, praktikum ibadah

ini menjadi hal yang sangat penting dan strategis bagi

pendalaman keilmuan mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Ushuluddin Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)

IAIN Ambon. Untuk mewujudkan visi pengembangan

Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon sebagai

garda terdepan publikasi Dakwah untuk mencerahkan

masyarakat menjadi masyarakat yang istiqamah pada

Aqidah, Syari‟ah dan Akhlaq berdasarakan Al-Quran

Page 91: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 91

dan Sunnah Rasulullah saw. Wawasan ini yang

melatarbelakangi diperlukan praktikum Ibadah bagi

mahasiswa Fakultas dakwah dan Ushuluddin khususnya

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan konsentrasi

Jurnalistik IAIN Ambon.

Praktikum ibadah merupakan salah satu upaya

mengenalkan dan mempersiapkan mahasiswa terjun

dimasyarakat yang cenderung menuntut kemampuan

aplikatif keilmuannya yang didapat selama

diperkualihan. Karena itu Praktikum ibadah pada

hakikatnya adalah suatu upaya yang dilakukan agar

mahasiswa terbiasa dan teruji dalam mempraktekkan

teori yang diperolehnya selama di bangku perkualiahan.

Ilmu yang telah didapatkan dibangku perkulihan

harus mampu mendarmbaktikan keilmuannya dalam

praktikum ibadah dalam aktifitas sehari-hari. Praktikum

salah satu mata kuliah profesi yang harus dilaksakan

oleh mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

dan konsentrasi jurnalistik fakultas dakwah dan

Ushuluddin IAIN Ambon sebagai langkah teknis

keilmuan jurusan sekaligus praktek ibadah. Bagi

pengembangan jurusan itu sendiri.

Sasaran praktikum ibadah sesuai kalender akademik

mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan

konsentrasi jurnalistik Fakultas dakwah dan Ushuluddin

IAIN Ambon memiliki kemampuan/kompetensi

menerapkan tata cara beribadah sesuai Al-Quran dan

Sunnah Rasulullah saw. Fokus materi praktikum

disesuikan dengan kondisi sosiologis faham keagamaan

masyarakat Indonesia dan khususnya di Maluku.

Praktikum ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa

jurusan Komunikasi Penyiaran Islan dan konsentrasi

jurnalistik karena bagian integral kurikulum yang harus

Page 92: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 92

dipenuhi untuk mencapai gelar sarjana. Praktikum

ibadah ini juga, merupakan bagian dari mata kuliah yang

ada diprogram studi.

A. Peserta Praktikum Ibadah

Peserta praktikum ibadah angkatan ke-24 semester

gasal tahun akademik 2011/2012 adalah mahasiswa

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan

konsentrasi jurnalistik yang telah memenuhi syarat

akademik termasuk telah lulus beberapa mata kuliah

yang berkaitan dengan praktikum ibadah, antara lain: 1).

Aqidah. 2). Syariah dan 3). Akhlaq.

Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa

semester III, V dan VII (semester ganjil) pada jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan jurusan

Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN

Ambon tahun akademik 2010 / 2011 ini dilakukan

dengan berpedoman pada peraturan perundang-

undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 2, Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60, Tahun 1990

tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Presiden RI, Nomor 111 Tahun 2006

tanggal 29 Desember 2006 tentang perubahan

status STAIN menjadi IAIN Ambon.

4. Keputusan Menteri Agama RI. Nomor 10 Tahun

2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN

Ambon.

5. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2004 tentang

Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung jawab

Keuangan.

Page 93: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 93

6. Surat Keputusan Dekan Fakultas Dakwah dan

Ushuluddin IAIN Ambon Nomor 01 Tahun 2011

tanggal 17 Juni 2011, perihal Panitia Pelaksana

Praktikum Dakwah tahun akademik 2011-2012.

B. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan:

a) Agar mahasiswa memahami dan menguasai

bentuk-bentuk ibadah baik wajib dan sunnah.

b) Mahasiswa memahami dan menguasai

proses pelaksanaan ibadah wajib, sunnat,

fardu kifayah, dan fardu „ain, baik secara

individual maupun berjamaah.

c) Mahasiswa dapat memahami dan

menerapkan pelaksanaan ibadah dengan baik

dan benar sesuai kontes sosiologis

berlandasakan pada Al-Quran dan Sunnah.

2. Kegunaan:

a) Untuk memperteguh Aqidah, Syari‟ah dan

Akhlaq Mahasiswa Komunikasi Penyairan

Islam (KPI) dan Konsentrasi Jurnalistik

sebelum menghadapi masyarakat yang

multikultural dalam paham keagamaan.

b) Dapat membiasakan diri dalam melakukan

ibadah yang selama ini kurang menjadi

perhatian mahasiswa. Ibadah adalah

merupakan sarana hamblumminanllah yang

menjadi mahasiswa memahami dan

menerapkan ajaran agama dengan baik

sesuai sunnah yang telah contokan oleh

Rasulullah.

c) Membangun kesadaran mahasiswa bahwa

dirinya dimasyarakat merupakan agent

Page 94: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 94

perubahan menuju kearah kebijakan dan

kemaslahatan umat manusia.

J. Tempat Dan Waktu Kegiatan

Tempat pelaksanaan praktikum ibadah dilakukan

di kampus, sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh

panitia praktikum angkatan 24 tahun 2011. Peserta yang

mengikuti praktikum ini adalah mahasiswa Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas dakwah dan

Ushuluddin IAIN Ambon.

Kegiatan praktikum ibadah ini wajib diikuti semua

pserta praktikum sehingga dapat memahami tata cara

melakukan praktik pemandikan mayat, praktik shalat,

thahara dan praktik cerama dan khotbah yang

kesemuanya bertempat di kampus dalam menerima

materi praktikum ibadah yang diberikan oleh dosen

pembimbing.

K. Konten Materi Praktikum Ibadah

4. Praktek Thahara

Sesungguhnya Islam adalah agama yang suci dan

bersih. Tidak ada satupun agama yang mengatur tentang

bersuci sebagaimana agama Islam.

Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman:

ي هللا لهللا هللا ه إ يي إ ب اي ي هللا هللا ي إ ب الن ن اإ إ ن هللا

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang

bertaubat dan mencintai orang-orang yang

mensucikan diri/ berthaharah.” (Al-Baqarah: 222)

Di dalam kitab-kitab fiqih para ulama menempatkan

pembahasan Bab Thaharah dalam bab pertama, sebelum

pembahasan yang lainnya. Maka dalam rubrik ini, kami

Page 95: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 95

juga akan mengawali pembahasan tentang masalah

Thaharah.

1. Makna Thaharah

Thaharah menurut arti bahasa adalah pembersihan

dari segala kotoran, baik yang tampak maupun yang

tidak tampak. Adapun arti Thaharah secara syariat

adalah meniadakan atau membersihkan hadats dengan

air atau debu yang bisa dipakai untuk menyucikan.

Selain itu bermakna juga, usaha untuk menghilangkan

najis dan kotoran. Disini bisa diambil pengertian akhir

bahwa Thaharah adalah melenyapkan sesuatu yang ada

di tubuh yang menjadi hambatan bagi pelaksanaan shalat

dan ibadah lainnya.

2. Pembagian Thaharah

Thaharah terbagi menjadi dua macam yaitu:

Thaharah Batin dan Thaharah Lahir. Thaharah batin,

yaitu Thaharah dari berbagai macam kemusyrikan dan

kemaksiatan. Hal ini bisa dilakukan dengan menguatkan

tauhid dan beramal shalih. Thaharah semacam ini lebih

penting daripada Thaharah fisik. Sebab tidak mungkin

Thaharah fisik ini akan bisa terwujud manakala masih

adanya najis kemusyrikan. Allah berfirman:

ي ي إ ي هللا هللا هللا س هللا هللا ي إ ن هللا اي ب هللا ان إ

هللا هللا

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya

orang-orang yang musyrik itu najis.” (QS. At-

Taubah: 28)

Sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu „alaihi wa

sallam bersabda,

Page 96: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 96

هللا ي ي ي إ ن اي ي ي إ هللا هللا

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu tidak najis.”

(HR. Bukhari Muslim).

Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban bagi

seorang muslim untuk membersihkan hatinya dari najis

kemusyrikan dan keragu-raguan. Yaitu dengan cara

ikhlas, bertauhid dan berkeyakinan serta bertekad untuk

bisa membersihkan diri dan hatinya dari kotoran-kotoran

kemaksiatan, pengaruh-pengaruh iri, dengki, suap, tipu

daya, sombong, ujub, riya‟ dan sum‟ah. Semua ini bisa

dilakukan dengan cara taubat yang sebenar-benarnya

dari semua dosa dan maksiat. Dan thaharah ini

merupakan sebagian dari iman.

Adapun sebagian yang lainnya adalah thaharah fisik

atau lahir. Thaharah fisik, yaitu bersuci dari kotoran-

kotoran dan najis-najis, dan thaharah ini adalah separuh

keimanan yang kedua. Rasulullah Shallallahu „alaihi wa

sallam bersabda, “Bersuci itu separuh dari keimanan.”

Thaharah macam kedua ini dilakukan menurut tata

cara yang telah disyariatkan oleh Allah yaitu dengan

cara berwudhu‟, mandi atau tayamum (ketika sedang

tidak ada air), serta membersihkan najis dari pakaian,

badan, dan tempat shalat.

Thaharah ini bisa dilakukan dengan dua hal:

Pertama: Thaharah dengan cara menggunakan air,

dan inilah cara Thaharah yang paling pokok. Oleh sebab

itu, setiap air yang turun dari langit atau keluar dari perut

Page 97: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 97

bumi adalah air yang menempati asal penciptaannya.

Maka hukum air tersebut adalah suci dan menyucikan

dari segala hadats dan kotoran meskipun sudah

mengalami perubahan rasa atau warna atau baunya oleh

sebab sesuatu yang bersih. Sebagaimana sabda

Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam:

“Sesungguhnya air itu dapat menyucikan. Yang

tidak bisa dibuat najis oleh sesuatupun.” (HR. Abu

Dawud).

Di antara macam-macam air tersebut adalah air

hujan, mata air, air sumur, air sungai, air lembah, air

salju yang mencair, dan air laut. Sehubungan dengan air

laut, Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam bersabda:

“Air laut itu bisa menyucikan dan bangkainya pun

halal.” (H.R. Abu Dawud)

Adapun berkenaan dengan air zam zam telah

ditetapkan oleh suatu hadits dari Ali Radhiyallahu „anhu

bahwa Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam pernah

meminta dibawakan satu timba dari air zam zam, lalu air

tersebut beliau pakai untuk minum dan untuk berwudu.

(HR. Imam Ahmad)

Page 98: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 98

Akan tetapi apabila air itu telah berubah warna, rasa,

atau baunya yang disebabkan oleh benda najis, menurut

ijma‟ (kesepakatan) para ulama, air itu pun najis yang

harus dihindari yang artinya tidak boleh lagi digunakan

untuk bersuci.

Kedua: Thaharah dengan memakai debu yang suci.

Thaharah ini merupakan ganti dari thaharah dengan air

oleh sebab tidak memungkinkan bersuci dengan

menggunakan air pada bagian-bagian yang harus

disucikan atau karena tidak adanya air, atau karena takut

bahaya yang ditimbulkan jika menggunakan air sehingga

bisa digantikan dengan debu yang suci.

Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman:

قي اي هللا لهللا ي هللا لهللا عي لنى لهللا ى هللا ليمي سي هللا هللا الةهللا هللا هللا ي اي اصن قي هللا هللا هللا ي لهللا ب هللا ان إ هللا هللا

فهللا هللا ي لهللاى سهللا ى هللا ي عهللا ضهللا ليمي هللا ي لي هللا إ ي ي ي سإ لهللا ؽي لنى لهللا اإل هللا ي سهللا هللا ي يا إ عهللا اإ إ

د عإ هللا ن ي صهللا لهللا دي هللا ء فهللا لهللامي لهللا إ ليمي ا هسهللا ءهللا فهللا سي مي إ هللا ايؽهللا ئإ إ هللا ي هللا دس إ ي ي هللا ءهللا هللا هللا

في في ؼهللا هللا هللا هللا عهللا مي إ ن ن ي دإ يمي هللا هللا سهللا ي اإ ي ي هإ ي ا فهللا ي ه هللا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga

kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula

hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub,

terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.

Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau

kembali dari tempat buang air atau kamu telah

menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat

air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik

(suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya

Page 99: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 99

Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS. An-

Nisa‟ : 43)

Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam

bersabda,“Bumi (mana saja) dijadikan sebagai masjid,

dan suci bagiku.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan asal

hadits ini dari Shahih Al Bukhari dan Muslim).

1. Definisi Hadats dan Najis

Hadats adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang

tidak sah melakukan ibadah tertentu seperti shalat;

dapat dibedakan menjadi dua:

1. Hadats Kecil: segala sesuatu yang membatalkan

wudhu‟, seperti kentut, kencing, buang air besar,

dll.

2. Hadats Besar: sesuatu yang menyebabkan mandi

besar, seperti mimpi basah, bersetubuh, haidh, dan

nifas.

4. Najis adalah sesuatu yang datang dari dalam diri

(tubuh) manusia ataupun dari luar manusia, yang

dapat menyebabkan tidak sahnya badan, pakaian, atau

tempat untuk dipakai beribadah; dapat dibedakan

menjadi tiga:

Najis Mukhaffafah (najis ringan): misalnya air

kecing bayi yang belum berumur 2 tahun dan

belum makan apa pun selain air susu ibu.

Najis Mutawasithah (najis sedang):

Page 100: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 100

a. Hukmiyah: benda suci yang terkena benda

najis dan masih bisa disucikan (dengan air,

dll.).

b. Ainiyah: benda yang pada asalnya dihukumi

najis dan tidak bisa disucikan.

Najis Mughalladhoh (najis berat): misalnya air

liur/air kencingnya anjing atau babi, dan atau

keturunanya.

Pembahasan dalam makalah ini akan memfokuskan pada

jenis thaharah fisik, yang meliputi wudhu‟, mandi wajib

(al-ghuslu), dan tayammum.

a. Pengertian Wudhu’

Secara bahasa wudhu‟ berarti husnu/keindahan

dan nadhofah/kebersihan. Wudhu‟ untuk sholat

dikatakan sebagai wudhu‟ karena ia membersihkan

anggota wudhu‟ dan memperindahnya. Sedangkan

pengertian menurut istilah dalam syari‟at, wudhu‟ adalah

peribadatan kepada Allah „azza wa jalla dengan

menggunakan air yang suci dan mensucikan dengan

cara yang tertentu di empat anggota badan yaitu,

wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki.

Adapun sebab yang mewajibkan wudhu‟ adalah

hadats, yaitu apa saja yang mewajibkan wudhu‟ atau

mandi. Hadats terbagi menjadi dua macam: hadats besar,

3. BERWUDHU’

Page 101: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 101

yaitu segala yang mewajibkan mandi; dan hadats kecil,

yaitu semua yang mewajibkan wudhu‟.

Adapun dalil wajibnya wudhu‟ (apabila berhadats

sebelum sholat) adalah firman Allah Subhanahu wa

Ta‟ala,

Terjemahnya

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu

dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah

kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua

mata kaki” (QS. Al-Maidah : 6)

b. Fardhu Wudhu’

Fardhu (rukun) wudhu‟ ada 6 (enam), yaitu :

1. Membasuh muka (termasuk berkumur dan

memasukkan dan mengeluarkan air ke dan dari

hidung)

2. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku,

3. Mengusap (menyapu) seluruh kepala

4. Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki,

Page 102: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 102

5. Tertib (berurutan),

6. Muwalah (tidak diselingi dengan perkara-perkara

yang lain).

c. Sunnah Wudhu’

Yang termasuk sunnah-sunnah wudhu‟ adalah :

1. Bersiwak sebelum berwudhu‟

2. Membasuh dua telapak tangan sebanyak tiga kali

3. Bersungguh-sungguh dalam memasukkan air ke

dalam hidung kecuali bagi yang berpuasa

4. Mendahulukan anggota wudhu‟ yang kanan

5. Mengulangi setiap basuhan dua kali atau tiga kali

6. Menyela-nyela antara jari-jemari (tangan dan

kaki)

7. Menyela-nyela jenggot yang lebat.

8. Menyempurnakan wudhu‟

d. Tata Cara Wudhu’

Adapun tata cara wudhu‟ secara ringkas berdasarkan

hadits Nabi shallallahu „alaihi was sallam yang

diriwayatkan dari Humraan, budak sahabat Utsman bin

Affan rodhiyallahu „anhu,

غهللا أهللافي هللا ضي ء ، فهللا عهللا اإ هللا هللا هللا دهللاثي هي هللا هللاى عي فن هللا هللا ن هللا هللا اي إ عهللا

ثي اهللاى عي عهللا ي ي ي هللا هللا هللا يضي ءإ ، هي فإى اي هللا هللا هللا إ لهللا خهللا لهللا ي هللا ثهللاالهللاثهللا هللا ن ت ، ثيمن هللادي سهللا هإ إ ي إ هللا ئإهإ ، فهللاؽهللا ي دهللا هللا لهللاى عهللا

هإ إاهللاى ي دهللا هللا هي ثهللاالهللاث هللا لهللا هللا ي هللا سهللا من ؼهللاثهللا هللا ، ثي لهللا ي لهللا ي هللاقهللا ، هللا سي ضي هللاضهللا ، هللا سي ثيمن لهللا هللا

تي ي ل ثهللاالهللاث ، ثيمن قهللا لهللا هللا هللا لن إ ي لهللا ي سهللا من ؼهللاهإ ، ثي حهللا اإ هللا يسإ سهللا من هللا

ي إ ثهللاالهللاث ، ثي قهللا فهللا اي إ ياإىن أهللا – صلى عله سلم – ا ن ضن قهللا لهللا هللا ي لهللا هللا ضي ئإى ههللا هللا هللا ي هللا ي هللا ي أ ضن لهللا هللا هللا

ي اهللاهي هللا فهللا هللا ن هي ، ؼهللا فيسهللا ثي فإ إ هللا هللا ده ي هللا ي إ ، هللا لهللا عهللا لنى هللا ي من صهللاضي ئإى ههللا هللا ثي هللا ي هللا ي

اإهإ مهللا إ ي هللا ي قهللادن لهللاArtinya:

Dari Humraan -bekas budak Utsman bin Affan-,

suatu ketika „Utsman memintanya untuk

membawakan air wudhu‟ (dengan wadahpent.

),

kemudian ia tuangkan air dari wadah tersebut ke

kedua tangannya. Maka ia membasuh kedua

Page 103: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 103

tangannya sebanyak tiga kali, lalu ia memasukkan

tangan kanannya ke dalam air wudhu‟ kemudian

berkumur-kumur, lalu beristinsyaq dan beristintsar.

Lalu beliau membasuh wajahnya sebanyak tiga kali,

(kemudian) membasuh kedua tangannya sampai siku

sebanyak tiga kali kemudian menyapu kepalanya

(sekali sajapent.

) kemudian membasuh kedua kakinya

sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengatakan,

“Aku melihat Nabi shallallahu „alaihi was sallam

berwudhu‟ dengan wudhu‟ yang semisal ini dan

beliau shallallahu „alaihi was sallam mengatakan,

“Barangsiapa yang berwudhu‟ dengan wudhu‟

semisal ini kemudian sholat 2 roka‟at (dengan

khusyuked.

) dan ia tidak berbicara di antara wudhu‟

dan sholatnya maka Allah akan ampuni dosa-dosanya

yang telah lalu”(HR. Bukhari - Muslim)

Dari hadits yang mulia ini dan beberapa hadits yang

lain dapat kita simpulkan tata cara wudhu‟ Nabi

shallallahu „alaihi was sallam secara ringkas sebagai

berikut,

1. Niat berwudhu‟ (dalam hati) untuk

menghilangkan hadats

2. Membaca basmallah

3. Membasuh dua telapak sebanyak tiga kali

4. Berkumur sebanyak tiga kali, menghirup air ke

hidung (Istinsyaq) sebanyak tiga kali, dan

menyemprotkan air (istin-tsar) dari hidung ke

sebelah kiri

5. Membasuh muka sebanyak tiga kali.

Batasan muka dimulai dari tumbuhnya rambut

kepala –menurut kebiasaan- hingga ke bagian

ujung dua tulang rahang dan dagu.

6. Membasuh dua tangan beserta siku sebanyak tiga

kali.

Page 104: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 104

Batasan tangan dimulai dari ujung jari-jari tangan

(berikut kuku-kukunya) sampai lengan atas.

Sebelum kedua tangan dibasuh, terlebih dahulu

menghilangkan sesuatu yang melekat pada

keduanya seperti lumpur dan celupan yang tebal

yang melekat pada kuku agar air sampai ke kulit.

7. Menyapu seluruh kepala berikut dua telinga

sebanyak satu kali sapuan dengan air yang baru

dan bukan air dari sisa basuhan tangan.

Cara menyapu kepala ialah meletakkan kedua

tangan yang sudah dibasahi degan air yang baru

pada bagian depan kepala, lalu melintaskan

keduanya sampai tengkuk lalu mengembalikan

keduanya ke tempat semula, lalu memasukkan

dua jari telunjuk kedua lubang telinga dan

menyapu bagian luar telinga dengan dua ibu jari.

8. Membasuh dua kaki beserta dua mata kaki

sebanyak tiga kali.

Mata kaki ialah dua tulang yang menonjol pada

bagian bawah betis. Bagi orang yang tangan atau

kakinya diamputasi, maka cukup membasuh

bagian yang tersisa dari siku atau kaki.

Setelah selesai berwudhu‟ dengan cara-cara tadi,

maka arahkanlah pandangan ke langit (atas) dan

ucapkanlah doa, sebagaimana yang diriwayatkan dari

Rasulullah. Doa yang dibaca Nabi setelah selesai

wudhu‟, diantaranya adalah:

Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa

syariikalah wa asyhadu anna muhammadan „abduhu wa

rasuuluh, allahummaj „alnii minattawwaabiinaa

waj‟alnii minal mutathahhiriin. Subhaanakallahumma

wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta,

astaghfiruka wa atuubu ilaik

Page 105: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 105

“Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak

disembah selain Allah yang Maha Esa, Yang tidak ada

sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad

adalah hamba dan rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku

sebagai bagian dari golongan orang-orang yang (selalu)

bertobat serta jadikanlah aku sebagai bagian dari

golongan orang-orang yang selalu bersuci. Maha suci

Engkau ya Allah. Dengan memuji-Mu, bahwa tidak ada

tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Aku

memohon ampunan dan bertobat kepada-Mu.” (HR.

Muslim, Tirmidzi)

e. Pembatal Wudhu’

Pembatal pertama: Kencing, buang air besar, dan

kentut

Dalil bahwa kencing dan buang air besar merupakan

pembatal wudhu dapat dilihat pada firman Allah Ta‟ala,

مي إ هللا ايؽهللا ئإ إ دس إ ي ي هللا ي هللا ءهللا هللا هللاTerjemahnya

“Atau kembali dari tempat buang air (kakus).”(QS.

Al Ma-idah : 6)

Yang dimaksud dengan al ghoith dalam ayat ini

secara bahasa bermakna tanah yang rendah yang luas. Al

ghoith juga adalah kata kiasan (majaz) untuk tempat

buang air (kakus) dan lebih sering digunakan untuk

makna majaz ini.

Sedangkan dalil bahwa kentut (baik dengan bersuara

atau pun tidak) membatalkan wudhu adalah hadits dari

Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wa

sallam bersabda,

أهللا » ضن لهللا هللا هللا لنى ثهللا هللا دهللا الهللاةي هللا ي هللا ي لي صهللا اهللا تهللا هللا . « هللا ليقي ضي هللا هللا ي لس إ ي هللا قهللا لهللا هللا يةهللا قهللا لهللا فيسهللا ءس هللا ي ضي هللا س ي هللا هللا هللااهللا هي هللا ثي دهللا اي هللا

“Shalat seseorang yang berhadats tidak akan

diterima sampai ia berwudhu.” Lalu ada orang dari

Page 106: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 106

Hadhromaut mengatakan, “Apa yang dimaksud hadats,

wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah pun menjawab, فيسهللا ءس هللا ي ضي هللا س

“Di antaranya adalah kentut tanpa suara atau

kentut dengan suara.”(HR. Bukhari – Muslim).

Pembatal kedua: Keluarnya mani, wadi, dan madzi

Wadi adalah sesuatu yang keluar sesudah kencing

pada umumnya, berwarna putih, tebal mirip mani,

namun berbeda kekeruhannya dengan mani. Wadi tidak

memiliki bau yang khas.

Sedangkan madzi adalah cairan berwarna putih,

tipis, lengket, keluar ketika bercumbu rayu atau ketika

membayangkan jima‟ (bersetubuh) atau ketika

berkeinginan untuk jima‟. Madzi tidak menyebabkan

lemas dan terkadang keluar tanpa terasa yaitu keluar

ketika muqoddimah syahwat. Laki-laki dan perempuan

sama-sama bisa memiliki madzi.

Adapun mani, sebagaimana dijelaskan oleh ulama

Syafi‟iyah, bisa dibedakan dari madzi dan wadi dengan

melihat ciri-ciri mani yaitu:

1. Baunya khas seperti bau adonan roti ketika basah

dan seperti bau telur ketika kering,

2. Airnya keluar dengan memancar,

3. Keluarnya terasa nikmat dan mengakibatkan

futur (lemas).

Jika salah satu syarat sudah terpenuhi, maka cairan

tersebut disebut mani. Wanita sama halnya dengan laki-

laki dalam hal ini. Namun untuk wanita tidak

disyaratkan air mani tersebut memancar sebagaimana

disebutkan oleh An Nawawi dalam Syarh Muslim dan

diikuti oleh Ibnu Sholah.

Wadi dan madzi najis. Sedangkan mani -menurut

pendapat yang lebih kuat- termasuk zat yang suci. Cara

mensucikan pakaian yang terkena madzi dan wadi

Page 107: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 107

adalah dengan cara diperciki. Sedangkan mani cukup

dengan dikerik.

Jika keluar mani, maka seseorang diwajibkan untuk

mandi. Mani bisa membatalkan wudhu berdasarkan

kesepakatan para ulama dan segala sesuatu yang

menyebabkan mandi termasuk pembatal wudhu.

Adapun madzi bisa membatalkan wudhu‟,

berdasarkan hadits tentang cerita „Ali bin Abi Tholib.

„Ali mengatakan,

اإىن لهللا ا نأهللا إى هللا ي هللاسي لهللا ي سي

تي هللا ال هللا ن ء هللا ي ي تي هللا ي - صلى عله سلم- ي يي أ ضن لهللا هللا هللا لي هللا هللا هللا ي هللا سإ ؽي هللا أهللااهللاهي فهللاقهللا لهللا دإ فهللاسهللا دهللا دهللا اي هللا اهللاسي هللا قي تي اي إ أهللا هللا ي لإهإ فهللا .اإ هللا هللا إ اي هللا

“Aku termasuk orang yang sering keluar madzi. Namun

aku malu menanyakan hal ini kepada Nabi shallallahu

„alaihi wa sallam dikarenakan kedudukan anaknya

(Fatimah) di sisiku. Lalu aku pun memerintahkan pada

Al Miqdad bin Al Aswad untuk bertanya pada Nabi

shallallahu „alaihi wa sallam. Lantas beliau memberikan

jawaban pada Al Miqdad, “Cucilah kemaluannya

kemudian suruh ia berwudhu”.”(HR. Bukhari – Muslim)

Sedangkan wadi semisal dengan madzi sehingga

perlakuannya sama dengan madzi.

Pembatal ketiga: Tidur lelap (dalam keadaan tidak

sadar)

Tidur yang membatalkan wudhu adalah tidur lelap

yang tidak lagi dalam keadaan sadar. Maksudnya, ia

tidak lagi mendengar suara, atau tidak merasakan lagi

sesuatu jatuh dari tangannya, atau tidak merasakan air

liur yang menetes. Tidur seperti inilah yang

membatalkan wudhu‟, baik tidurnya dalam keadaan

berdiri, berbaring, ruku‟ atau sujud. Karena tidur

semacam ini yang dianggap mazhonnatu lil hadats, yaitu

kemungkinan muncul hadats.

Sedangkan tidur yang hanya sesaat yang dalam

keadaan kantuk, masih sadar dan masih merasakan

Page 108: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 108

merasakan apa-apa, maka tidur semacam ini tidak

membatalkan wudhu. Inilah pendapat yang bisa

menggabungkan dalil-dalil yang ada.

Di antara dalil hal ini adalah hadits dari Anas bin

Malik,

إ سي لإ ن لب هللا هللا هللا - صلى عله سلم- هللا هللا هللاصي هللا ي هللا يصهللا هللا هللا ي هللا ثيمن ئي هللا ضن لهللا هللا هللا

Artinya:

“Para sahabat Rasulullah shallallahu „alaihi wa

sallam pernah ketiduran kemudian mereka pun

melakukan shalat, tanpa berwudhu lagi.” (HR.

Muslim) Pembatal keempat: Hilangnya akal karena mabuk,

pingsan dan gila. Ini berdasarkan ijma‟ (kesepakatan

para ulama). Hilang kesadaran pada kondisi semacam ini

tentu lebih parah dari tidur.

Pembatal kelima: Memakan daging unta.

Dalilnya adalah hadist dari Jabir bin Samuroh,

إ أ سي لهللا ن أهللالهللا هللا ال سهللا مإ - صلى عله سلم- ن هللا ي ؽهللا هللا ي مإ اي

ي إ ي اي أ ضن هللا هللالهللا هللاأي » قهللا لهللا ضن تهللا فهللاالهللا لهللا هللا ئي هللا إ ي إ

أي ضن تهللا فهللالهللا هللا ئي ي مإ إلإاإلإ . « إ ي إي إ ي اي أ ضن قهللا لهللا هللالهللا هللا

ي مإ إلإاإلإ » قهللا لهللا أي إ ي اي ضن مي فهللالهللا هللا عهللا .« هللا

Artinya:

“Ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah

shallallahu „alaihi wa sallam, “Apakah aku mesti

berwudhu setelah memakan daging kambing?”

Beliau bersabda, “Jika engkau mau, berwudhulah.

Namun jika enggan, maka tidak mengapa engkau

tidak berwudhu.” Orang tadi bertanya lagi, “ Apakah

seseorang mesti berwudhu setelah memakan daging

unta?” Beliau bersabda, “Iya, engkau harus

berwudhu setelah memakan daging unta.”(HR.

Muslim)

Page 109: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 109

Inilah beberapa hal yang disepakati sebagai

pembatal wudhu‟. Sebagian lainnya adalah pembatal

wudhu‟ yang masih diperselisihkan di antara para

„ulama.

e. Mandi Wajib

Pengertian Mandi Wajib (Al-Ghuslu) Yang

dimaksud dengan al ghuslu secara bahasa adalah

mengalirkan air pada sesuatu. Sedangkan yang dimaksud

dengan al ghuslu secara syari‟at adalah menuangkan air

ke seluruh badan dengan tata cara yang khusus untuk

menghilangkan hadats besar.

Beberapa Hal yang Mewajibkan untuk Mandi (al ghuslu)

Pertama: Keluarnya mani dengan syahwat (junub). Dalil

bahwa keluarnya mani mewajibkan untuk mandi adalah

firman Allah Ta‟ala,

ليمي ي يا فهللا ن ن ي هللا إ ي ي ي“Dan jika kamu junub maka mandilah.” (QS. Al

Maidah: 6) لهللا ي هللا عي لنى لهللا ى هللا ليمي سي هللا هللا ةهللا هللا هللا ي الهللا اي اصن قي هللا هللا هللا هللا ي هللا لهللا ب هللا ان إ هللا هللا

لي سإ لهللا ؽي لنى لهللا اإل هللا ي سهللا هللا هللا هللا ي يا إ ن عهللا اإ إقي اي لهللا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga

kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, dan (jangan

pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan

junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu

mandi.” (QS. An Nisa‟: 43) Dalil lainnya dapat kita temukan dalam hadits Abu

Sa‟id Al Khudri radhiyallahu „anhu, Nabi shallallahu

„alaihi wa sallam bersabda,

إ ن هللا اي هللا ءي إ هللا اي هللا ءإ “Sesungguhnya (mandi) dengan air disebabkan

karena keluarnya air (mani).” (HR. Muslim)

Page 110: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 110

Juga terdapat dalil dalam hadits Ummu Salamah

radhiyallahu „anha, ia berkata,

إ سي لإ ن ةهللا إاهللاى هللا لي هللا اإى هللام ي هللا هللاةي هللا ي لهللا تي يمب سي صلى عله – هللا ءهللا

لهللاى – سلم لي عهللا قه ، ههللا إى إ هللا اي هللا لهللا ي سي هللا هللا هللا إ ، إ ن ن سي لهللا ن هللا هللا فهللاقهللا اهللاتي إ سي لي ن تي فهللاقهللا لهللا هللا لهللا هللا لهللا ىهللا ي ل إ هللا هإ سي ةإ إ ي ؼي

– صلى عله سلم – اي هللا ي هللامي إ هللا هللا هللاتإ اي هللا ءهللا عهللا هللا

“Ummu Sulaim (istri dari Abu Tholhah) datang

menemui Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam dan

berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak

malu terhadap kebenaran. Apakah bagi wanita wajib

mandi jika ia bermimpi?” Nabi shallallahu „alaihi

wasallam menjawab: “Ya, jika dia melihat air.” (HR.

Bukhari - Muslim)

Kedua: Bertemunya dua kemaluan (laki-laki dan

perempuan), walaupun tidak keluar mani.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, Nabi

shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

لي سي ههللا ، فهللاقهللادي هللا هللا هللا ايؽهللا دهللا اهللا إ ثيمن هللا هللا ياإ هللا اهللا ي هللا يعهللا لهللا هللا اهللا إ هللا هللا

“Jika seseorang duduk di antara empat anggota

badan istrinya (maksudnya: menyetubuhi istrinya,pen

),

lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib

baginya mandi.” (HR. Bukhari - Muslim)

Di dalam riwayat Muslim terdapat tambahan,

لي ي ي إ هللا إ ي اهللامي “Walaupun tidak keluar mani.” Ketiga: Ketika berhentinya darah haidh dan nifas.

Dalil mengenai hal ini adalah hadits „Aisyah

radhiyallahu „anha, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam

berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy,

مهللا كإ ادن لإى عهللا ي سإ تي فهللا ؼي اهللا هللا الهللاةهللا هللا إ هللا هللادي ى اصن عإ ةي فهللادهللا ضهللا ي لهللاتإ اي هللا اهللا قيإإ هللا هللا فهللا

لهى صهللا هللا“Apabila kamu datang haidh hendaklah kamu

meninggalkan shalat. Apabila darah haidh berhenti,

Page 111: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 111

hendaklah kamu mandi dan mendirikan shalat.” (HR.

Bukhari - Muslim). Untuk nifas dihukumi sama dengan haidh

berdasarkan ijma‟ (kesepakatan) para ulama. Asy

Syaukani rahimahullah mengatakan, “Mengenai

wajibnya mandi karena berhentinya darah haidh tidak

ada perselisihan di antara para ulama. Yang

menunjukkan hal ini adalah dalil Al Qur‟an dan hadits

mutawatir (melalui jalur yang amat banyak). Begitu pula

terdapat ijma‟ (kesepakatan) ulama mengenai wajibnya

mandi ketika berhenti dari darah nifas.”

Keempat: Ketika orang kafir masuk Islam.

Mengenai wajibnya hal ini terdapat dalam hadits

dari Qois bin „Ashim radhiyallahu „anhu,

دي سإ لهللا اإ هللا ء هللا لهللاسإ ؽي هللا ي لنمهللا هللا سهللا هإ هللا ي لهللا ي عهللا لنى ن ب صهللا اإ هللا هللا ي ا ن

أهللا لهللامهللا فهللا هي هللاسي هللا ن“Bahwasanya dia (Qois) masuk Islam, lantas Nabi

shallallahu „alaihi wa sallam memerintahkannya untuk

mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara).” (HR.

An Nasa‟i, At Tirmidzi, Ahmad). Perintah yang berlaku untuk Qois di sini berlaku

pula untuk yang lainnya. Dalam kaedah ushul, hukum

asal perintah adalah wajib. „Ulama yang mewajibkan

mandi ketika seseorang masuk Islam di antaranya adalah

Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hanbal.

Kelima: Karena kematian.

Yang dimaksudkan wajib mandi di sini ditujukan

pada orang yang hidup, maksudnya orang yang hidup

wajib memandikan orang yang mati. Jumhur (mayoritas)

ulama menyatakan bahwa memandikan orang mati di

sini hukumnya fardhu kifayah, artinya jika sebagian

orang sudah melakukannya, maka yang lain gugur

kewajibannya. Yang wajib dimandikan di sini adalah

Page 112: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 112

setiap muslim yang mati, baik laki-laki atau perempuan,

anak kecil atau dewasa, orang merdeka atau budak,

kecuali jika orang yang mati tersebut adalah orang yang

mati di medan perang ketika berperang dengan orang

kafir.

Dalil mengenai wajibnya memandikan si mayit di

antaranya adalah perintah Nabi shallallahu „alaihi wa

sallam kepada Ummu „Athiyah dan kepada para wanita

yang melayat untuk memandikan anaknya,

دي سإ اإكهللا اإ هللا ء هللا لي ن هللا ياإكهللا إ ي هللا هللا ثهللا هللا هللا ي هللا ي

س هللا ي هللا لي هللا هللا ثهللاالهللاث هللا ي خهللا ي سإ ؼي

“Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang

dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau

lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah

yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian).”

(HR. Bukhari - Muslim).

f. Rukun Mandi

1. Niat mandi (dalam hati) untuk menghilangkan

hadats besar.

2. Hakikat mandi adalah mengguyur seluruh badan

dengan air, yaitu mengenai rambut dan kulit.

Inilah yang diterangkan dalam banyak hadits Nabi

shallallahu „alaihi wa sallam. Di antaranya adalah

hadits „Aisyah radhiyallahu „anha yang

menceritakan tata cara mandi Nabi shallallahu

„alaihi wa sallam,

لههإ دإ إ ي سهللا لهللاى هللا يفإضي اي هللا ءهللا عهللا ثيمن

Page 113: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 113

“Kemudian beliau (Rasulullah) mengguyur air pada

seluruh badannya.” (HR. An Nasa-i)

Dalil lainnya adalah hadits yang diriwayatkan dari

Ummu Salamah radhiyallahu „anha. Ia

mengatakan,

ةإ لإ اي هللا هللا اهللا سي هي اإؽي قيضي أهللا ي ى فهللا في هللا هللا يسإ إ إ هى ي هللا هللاةس هللا يدب ضهللا سي لهللا ن هللا هللا قيليتي

هللا » قهللا لهللا هللا ت ثيمن ليفإضإ ثهللا كإ ثهللاالهللاثهللا هللا لهللاى هللا يسإ ثإى عهللا فإكإ هللا ي لهللا ي هللا ي هللا إ ن هللا

هللا ي إكإ اي هللا ءهللا فهللالهللا ي ي لهللا .«عهللا

“Saya berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita

yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus

membuka kepangku ketika mandi junub?” Beliau

bersabda, “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu

mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian

guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah

suci.” (HR. Muslim)

Dengan seseorang memenuhi rukun mandi ini, maka

mandinya dianggap sah, asalkan disertai niat untuk

mandi wajib (al ghuslu). Jadi seseorang yang mandi di

pancuran atau shower dan air mengenai seluruh

tubuhnya, maka mandinya sudah dianggap sah.

g. Tata Cara Mandi yang Sempurna

Berikut kita akan melihat tata cara mandi yang

disunnahkan. Apabila hal ini dilakukan, maka akan

membuat mandi tadi lebih sempurna. Yang menjadi dalil

dari bahasan ini adalah dua dalil yaitu hadits dari

„Aisyah dan hadits dari Maimunah.

Page 114: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 114

Hadits pertama:

اإىه جإ ا ن هللا يةهللا اإىن – صلى عله سلم – عهللا ي عهللا ئإ هللا ن ا ن

صلى – هللا

ي هللا هللا – عله سلم أ ضن لهللا هللا هللا هإ ، ثيمن ي دهللا هللا لهللا سهللا دهللا هللا فهللاؽهللا ةإ اهللا لهللا إ هللا اي هللا هللا اهللا لهللاسهللا هللا هللا إ هللا ؼي

عهللا إ إ ثيمن صي لهللا هللالهلي اإ هللا ي يخهللا هي فإى اي هللا ءإ ، فهللا صهللا اإعهللا

خإلي هللا يدي الهللاةإ ، ثيمن ي اإلصن أ ضن لهللا هللا هللا

لههإ ليدإ إ ي لهللاى إ يفإضي اي هللا ءهللا عهللا هإ ، ثيمن ي دهللا هللا ؾ اإ هإ ثهللاالهللاثهللا ؼي هللا سإلهللاى هللا ي هللاصي ب عهللا

“Dari „Aisyah, isteri Nabi shallallahu „alaihi wa

sallam, bahwa jika Nabi shallallahu „alaihi wa sallam

mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua

telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu

sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau

memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu

menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian

menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan

kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian

beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR.

Bukhari - Muslim)

Hadits kedua:

إ سي لإ ن تي اإ هللا عي ضهللا ةي هللا ي ي هللا ان قهللا لهللا قهللا اهللاتي هللا صلى عله – عهللا إ اي إ عهللا

ي إ هللا ي ثهللاالهللاث – سلم لهللا ي إ هللا ن لهللا لهللا ي هللا هللا ن سهللا هإ ، فهللاؽهللا ي دهللا هللا لهللاى غهللا عهللا في هللاأهللا لي اإهإ ، فهللا لهللاسإ ؽي هللا هللا ء

ضإ ، ثيمن دهللا ي اإ اهللا ي هللا اهللاكهللا من دهللا هللا ي ، ثي لهللا هللا هللا إ سهللا لهللاى إ هللا اإهإ ، فهللاؽهللا إهإ عهللا هللا إ غهللا اإ في هللا

، ثيمن هللا

غهللا هي ثهللاالهللاث ، ثيمن هللافي هللا لهللا هللا يسهللا سهللا هإ ثيمن ؼهللا ي دهللا هللا هي هللا لهللا هللا ي هللا سهللا لهللا ي هللاقهللا ، ثيمن ؼهللا ضي هللاضهللا هللا سي هللا

هإ ي لهللا قهللادهللا هللا سهللا هإ فهللاؽهللا قهللا إ ى إ ي هللا دإ إ ، ثيمن لهللا هللا ن سهللا لهللاى هللا عهللا

Artinya:

Dari Ibnu „Abbas (dia) berkata, bahwa Maimunah

mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi

untuk Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam. Lalu

beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan

mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali.

Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air

Page 115: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 115

pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau

mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau

menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau

berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam

hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua

tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya

tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah

itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci

kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).”

(HR. Bukhari - Muslim)

Dari dua hadits di atas, kita dapat merinci tata cara

mandi yang disunnahkan sebagai berikut.

1. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali

sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana

atau sebelum mandi.

2. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada

dengan tangan kiri.

3. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan

dengan menggosokkan ke tanah atau dengan

menggunakan sabun.

4. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti

ketika hendak shalat.

5. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali

hingga sampai ke pangkal rambut.

6. Memulai mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala

bagian kiri.

7. Menyela-nyela rambut.

Dalam hadits „Aisyah radhiyallahu „anha

disebutkan,

إ سي لي ن ةإ – صلى عله سلم – هللا هللا هللا لهللا إ هللا اي هللا هللا اهللا لهللاسهللا إ هللا ؼي

عهللا هللا ي دإ إ هللا هللا لهلي اإ يخهللا من لهللا ، ثي لهللاسهللا الهللاةإ ثيمن ؼي ضي ءهللا ي اإلصن أهللا ي ضن لهللا هللا هإ ، هللا ي دهللا هللا لهللا سهللا ؼهللا

Page 116: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 116

هإ اي هللا ءهللا ثهللاالهللاثهللا هللا ن ت ، ي لهللا هي ، هللافهللا ضهللا عهللا لهللا ى اهللا هللا هللا لنى إ هللا ظهللا ن هللا ي قهللادي هللا ي هللا ، هللا

دإ إ سهللا لهللا سهللا ئإ هللا هللا سهللا ثيمن ؼهللا

Artinya:

“Jika Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam mandi

junub, beliau mencuci tangannya dan berwudhu

sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian beliau

mandi dengan menggosok-gosokkan tangannya ke

rambut kepalanya hingga bila telah yakin merata

mengenai dasar kulit kepalanya, beliau

mengguyurkan air ke atasnya tiga kali. Lalu beliau

membasuh badan lainnya.” (HR. Bukhari)

Kedelapan: Mengguyur air pada seluruh badan

dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.

Dalilnya adalah hadits „Aisyah radhiyallahu „anha,

ia berkata,

اإىب لإهإ – صلى عله سلم – هللا هللا ا ن لهللا هللا ب لإهإ هللا عب هللا ب ي فإى لهللا هللا ايهي الن يعي إ

لههإ أي إهإ ي فإى هللا ي إ إ هللا هللا ي

Artinya:

“Nabi shallallahu „alaihi wa sallam biasa

mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal,

ketika bersisir, ketika bersuci dan dalam setiap

perkara (yang baik-baik).” (HR. Bukhari - Muslim)

Mengguyur air ke seluruh tubuh di sini cukup sekali

saja sebagaimana zhohir (tekstual) hadits yang

membicarakan tentang mandi. Inilah salah satu

pendapat dari madzhab Imam Ahmad dan dipilih

oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Page 117: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 117

h. Bagaimanakah Tata Cara Mandi pada Wanita?

Tata cara mandi junub pada wanita sama dengan

tata cara mandi yang diterangkan di atas sebagaimana

telah diterangkan dalam hadits Ummu Salamah, “Saya

berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang

mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus

membuka kepangku ketika mandi junub?” Beliau

bersabda, “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu

mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian

guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah

suci.” (HR. Muslim)

Untuk mandi karena haidh dan nifas, tata caranya

sama dengan mandi junub namun ditambahkan dengan

beberapa hal berikut ini:

Pertama: Menggunakan sabun dan pembersih

lainnya beserta air. Hal ini berdasarkan hadits „Aisyah

radhiyallahu „anha,

اإىن اهللاتإ ا نأهللا لإ اي هللا إضإ - صلى عله سلم- هللا ن هللاسي هللا ءهللا سهللا سي عهللا ي ؼي

سإ ي ا ب ي هللا ثيمن » فهللاقهللا لهللا لهللا هللا فهللالهللا هللا ن ي فهللالي ي دي هللا سإ ههللا هللا دهللا ي ن هللا ءهللا إ يأيخي ي لهللا

ليػهللا يئي هللا هللا يسإ هللا ثيمن اي لنى لهللا د هللا دإ اي هللا هي دهللا اي ي دي لهللاى هللا يسإ هللا فهللالهللا لهللاصي ب عهللا

ي هللا اي هللا ءهللا لهللا ة فهللالهللا هللا ن ي اإ هللا . لهللاصي ب عهللا سن هللا ة ي هللا صهللا فإ يأيخي ي فهللاقهللا اهللاتي . «ثيمن لهللا

ؾهللا لهللا هللا ن ي اإ هللا فهللاقهللا لهللا ي سي هللا ءي هللا هللا هللا اإ هللا » هللا إ لهللا هللا ن إ

اي هللا هللا ن فهللاقهللا اهللاتي . «سي

مإ هللا ادن هللا هللاثهللا انعإ لهللا اإكهللا لهللا فإى هللا أهللا ن هللا ليخي ةي هللا .عهللا ئإ هللا

ةإ فهللاقهللا لهللا لإ اي هللا هللا اهللا سي هي عهللا ي ؼي أهللااهللالي سهللا سإ ي ا ب ي هللا » هللا أيخي ي هللا ء فهللالهللا هللا ن ي فهللالي ي لهللا

لإػي ا ب ي هللا – ليػهللا يئي هللا – هللا ي لياي اي لنى لهللا هي هللا اي ي دي لهللاى هللا يسإ هللا فهللالهللا ثيمن لهللاصي ب عهللا

ي هللا اي هللا ءهللا لهللا « هللا يسإ هللا ثيمن ليفإضي عهللا

“Asma‟ bertanya kepada Nabi shallallahu „alaihi

wa sallam tentang mandi wanita haidh. Maka

Page 118: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 118

beliau bersabda, “Salah seorang dari kalian

hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu

engkau bersuci, lalu membaguskan bersucinya.

Kemudian hendaklah engkau menyiramkan air pada

kepalanya, lalu menggosok-gosoknya dengan keras

hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian

hendaklah engkau menyiramkan air pada kepalanya

tadi. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik,

lalu bersuci dengannya“.

Lalu Asma‟ berkata, “Bagaimana dia bersuci

dengannya (kapas bermisik)?”

Beliau bersabda, “Subhanallah, bersucilah kamu

dengannya.”

Lalu Aisyah berkata -seakan-akan dia menutupi hal

tersebut-, “Kamu sapu bekas-bekas darah haidh

yang ada (dengan kapas tadi)”.

Dan dia (Asma‟) bertanya kepada beliau

(Rasulullah) tentang mandi junub, maka beliau

bersabda, „Hendaklah kamu mengambil air lalu

bersuci dengan sebaik-baiknya bersuci, atau

bersangat-sangat dalam bersuci kemudian kamu

siramkan air pada kepala, lalu memijatnya hingga

mencapai dasar kepalanya, kemudian mencurahkan

air padanya‟.” (HR. Bukhari - Muslim)

Kedua: Melepas kepangan rambut sehingga air

sampai ke pangkal rambut.

Dalil hal ini adalah hadits yang telah lewat,

ليػهللا يئي هللا هللا يسإ هللا اي لنى لهللا د هللا دإ اي هللا هي دهللا اي ي دي لهللاى هللا يسإ هللا فهللالهللا ثيمن لهللاصي ب عهللا

“Kemudian hendaklah kamu menyiramkan air pada

kepalanya, lalu menggosok-gosoknya dengan keras

hingga mencapai akar rambut kepalanya.”

Page 119: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 119

Dalil tersebut menunjukkan bahwa pada mandi

karena haidh tidak cukup dengan hanya mengalirkan

air seperti halnya mandi junub. Sedangkan

mengenai mandi junub disebutkan,

ي هللا اي هللا ءهللا لهللا ليػهللا يئي هللا هللا يسإ هللا ثيمن ليفإضي عهللا اي لنى لهللا هي هللا اي ي دي لهللاى هللا يسإ هللا فهللالهللا ثيمن لهللاصي ب عهللا

Artinya:

“Kemudian kamu siramkan air pada kepala, lalu

memijatnya hingga mencapai dasar kepalanya,

kemudian mengguyurkan air padanya.”

Dalam mandi junub tidak disebutkan “menggosok-

gosok dengan keras”. Hal ini menunjukkan bedanya

mandi junub dan mandi karena haidh/nifas.

Ketiga: Ketika mandi seusai masa haidh, seorang

wanita disunnahkan membawa kapas atau potongan kain

untuk mengusap tempat keluarnya darah guna

menghilangkan sisa-sisanya. Selain itu, disunnahkan

mengusap bekas darah pada kemaluan setelah mandi

dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini

dengan tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak

karena bekas darah haidh. Dalilnya sebagaimana hadits

„Aisyah tentang pertanyaan Asma‟ di atas.

1. Tayammum

Pengertian Tayammum: Tayammum secara bahasa

diartikan sebagai Al Qosdu ( دي .yang berarti maksud ( اقهللاصي

Sedangkan secara istilah dalam syari‟at adalah sebuah

peribadatan kepada Allah berupa mengusap wajah dan

kedua tangan dengan menggunakan sho‟id yang bersih.

Sho‟id adalah seluruh permukaan bumi yang dapat

Page 120: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 120

digunakan untuk bertayammum, baik yang terdapat

tanah di atasnya ataupun tidak.

a. Dalil Disyari’atkannya Tayammum

Tayammum disyari‟atkan dalam Islam berdasarkan

dalil Al Qur‟an, As Sunnah dan Ijma‟ (konsensus) kaum

muslimin. Adapun dalil dari Al Qur‟an adalah firman

Allah „Azza wa Jalla,

مي إ هللا ايؽهللا ئإ إ هللا ي دس إ ي ي فهللا هللا ي هللا ءهللا هللا هللا لهللاى سهللا ى هللا ي عهللا ضهللا ليمي هللا ي هللا إ ي ي ي

مي سهللا ي اإ ي ي هإ ي ا فهللا ي ه د هللا عإ هللا ن ي صهللا لهللا دي هللا ء فهللا لهللامي لهللا إ ليمي ا هسهللا ءهللا فهللا سي هللا هللا

هي مي إ ي ي دإ ي هللا هللا

“Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau

kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan

dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,

maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang

baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan

tanah itu”. (QS. Al Maidah : 6).

Adapun dalil dari As Sunnah adalah sabda

Rasulullah shollallahu „alaihi was sallam dari sahabat

Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiyallahu „anhu,

دإ اي هللا ءهللا » لي هللا اهللا هللا هللا ي إ هللا اهللامي هللا إ اهللا لهللاتي لي ي عإ « هللا ي

“Dijadikan bagi kami (ummat Nabi Muhammad

shollallahu „alaihi was sallam) permukaan bumi sebagai

thohur/sesuatu yang digunakan untuk bersuci

(tayammum) jika kami tidak menjumpai air”. (HR.

Muslim)

Page 121: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 121

b. Alat untuk Tayammum

Media (alat) yang dapat digunakan untuk

bertayammum adalah seluruh permukaan bumi yang

bersih, baik itu berupa pasir, bebatuan, tanah yang

berair, lembab ataupun kering. Hal ini berdasarkan

hadits Nabi shollallahu „alaihi was sallam dari sahabat

Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiyallahu „anhu di atas dan

secara khusus,

ضي لهللاتإ اهللا ي عإ لب هللا ي د هللا هللا ي ي سي إ لإى هللا ناي اإى هللا

Artinya:

“Dijadikan (permukaan, pent.

) bumi seluruhnya

bagiku (Nabi shollallahu „alaihi was sallam) dan

ummatku sebagai tempat untuk sujud dan sesuatu

yang digunakan untuk bersuci”(HR. Ahmad)

Jika ada orang yang mengatakan bukankah dalam

sebuah hadits dari Hudzaifah ibnul Yaman, Nabi

mengatakan tanah?! Maka kita katakan sebagaimana

yang dikatakan oleh Ash Shon‟ani rohimahullah,

“Penyebutan sebagian anggota lafadz umum bukanlah

pengkhususan”. Hal ini merupakan pendapat Al

Auzaa‟i, Sufyan Ats Tsauri Imam Malik, dan Imam Abu

Hanifah.

c. Keadaan yang Membolehkan Tayammum

Syaikh Dr. Sholeh bin Fauzan Al Fauzan

hafidzahullah menyebutkan beberapa keadaan yang

dapat menyebabkan seseorang bersuci dengan

tayammum,

Page 122: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 122

Jika tidak ada air baik dalam keadaan safar/dalam

perjalanan ataupun tidak.

Terdapat air (dalam jumlah terbatas pent.

)

bersamaan dengan adanya kebutuhan lain yang

memerlukan air tersebut semisal untuk minum

dan memasak.

Adanya kekhawatiran jika bersuci dengan air

akan membahayakan badan atau semakin lama

sembuh dari sakit.

Ketidakmampuan menggunakan air untuk

berwudhu dikarenakan sakit dan tidak mampu

bergerak untuk mengambil air wudhu dan tidak

adanya orang yang mampu membantu untuk

berwudhu bersamaan dengan kekhawatiran

habisnya waktu sholat.

Khawatir kedinginan jika bersuci dengan air dan

tidak adanya yang dapat menghangatkan air

tersebut.

d. Tata Cara Tayammum

Tata cara tayammum Nabi shollallahu „alaihi was

sallam dijelaskan hadits „Ammar bin Yasir rodhiyallahu

„anhu,

إ سي لي ن ثهللا إى هللا عهللا دإ – صلى عله سلم – اهللا لهللامي هللا إ تي ، فهللا اي أهللا ي هللا ة فهللا فإى هللا هللا

اإىه اإكهللا اإل ن تي هللا ةي ، فهللا هللا هللا ي غي ادن ان دإ هللا هللا لهللا هللا ن عإ تي فإى اصن ؼي صلى – اي هللا ءهللا ، فهللالهللا هللا ن

فإكهللا هللا ي لهللاصي هللا هللا ههللا هللا هللا » فهللاقهللا لهللا – عله سلم هللا ي فههإ . « إ ن هللا هللا هللا فهللاضهللا هللا هللا اإ هللا

فههإ اإ إ هللا اإهإ ، هللا ي ظهللا ي هللا حهللا اإ هللا ظهللا ي هللا هللا سهللا من هللافهللاضهللا هللا ، ثي ضإ ثيمن هللا لهللاى اهللا ي ة عهللا اهللا ضهللا ي

هي حهللا اإ إ هللا هللا ي هللا سهللا من هللافههإ ، ثي إ هللا اإهإ اإ هللا

Artinya:

Page 123: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 123

“Rasulullah shallallahu „alaihi was sallam

mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku

mengalami junub dan aku tidak menemukan air.

Maka aku berguling-guling di tanah sebagaimana

layaknya hewan yang berguling-guling di tanah.

Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi

shallallahu „alaihi was sallam. Lantas beliau

mengatakan, “Sesungguhnya cukuplah engkau

melakukannya seperti ini”. Seraya beliau

memukulkan telapak tangannya ke permukaan bumi

sekali pukulan lalu meniupnya. Kemudian beliau

mengusap punggung telapak tangan (kanan)nya

dengan tangan kirinya dan mengusap punggung

telapak tangan (kiri)nya dengan tangan kanannya,

lalu beliau mengusap wajahnya dengan kedua

tangannya (HR. Bukhari – Muslim)

Dan dalam salah satu lafadz riwayat Bukhori,

ة دهللا هإ هللا إ ي فن هي هللا هللا حهللا هللا ي هللا سهللا هللا هللا

“Dan beliau mengusap wajahnya dan kedua telapak

tangannya dengan sekali usapan”.

Berdasarkan hadits di atas kita dapat simpulkan

bahwa tata cara tayammum beliau shallallahu „alaihi

was sallam adalah sebagai berikut.

1. Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan

bumi dengan sekali pukulan, kemudian

meniupnya.

2. Kemudian menyapu punggung telapak tangan

kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya.

Page 124: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 124

3. Kemudian menyapu wajah dengan dua telapak

tangan.

4. Semua usapan baik ketika mengusap telapak

tangan dan wajah dilakukan sekali usapan saja.

5. Bagian tangan yang diusap adalah bagian

telapak tangan sampai pergelangan tangan saja, atau dengan kata lain tidak sampai siku

seperti pada saat wudhu.

6. Tidak wajibnya urut/tertib dalam tayammum.

7. Tayammum dapat menghilangkan hadats besar

semisal janabah (junub), demikian juga untuk

hadats kecil.

e. Pembatal Tayammum

Pembatal tayammum adalah sebagaimana pembatal

wudhu. Demikian juga tayammum tidak dibolehkan lagi

apabila dalam kondisi berikut:

Telah ditemukan air bagi orang yang

bertayammum karena ketidakadaan air,

Telah adanya kemampuan menggunakan air,

Tidak sakit lagi bagi orang yang bertayammum

karena ketidakmampuan menggunakan air.

Akan tetapi shalat atau ibadah lainnya yang telah ia

kerjakan sebelumnya sah dan tidak perlu

mengulanginya. Hal ini berdasarkan hadits Nabi

shallallahu „alaihi was sallam dari sahabat Abu Sa‟id Al

Khudri radhiyallahu „anhu,

ةي الهللا تي اصن ضهللا هللا فهللا ، فهللا هللا الهللا إ فإ سهللا جهللا هللا ي عهللا ي هللا هللا ءس – خهللا هللا ي هللا هللا اهللا هللا ن هللا – هللا لهللا فهللا

ةهللا الهللا هي هللا اصن دي أهللاعهللا دهللا هللا هللا قيتإ ، فهللا دهللا اي هللا ءهللا فإ اي هللا هللا ، ثيمن هللا هللا لن ا ، فهللاصهللا ه د هللا عإ صهللا

لنمهللا فهللا هللا هللا هللا سهللا هإ هللا ي لهللا ي عهللا لنى ن إ صهللا سي لهللا ن هللا هللا خهللا ي ، ثيمن هللالهللا دي لي يعإ اهللامي ضي ءهللا ، هللا هللا اي ي

Page 125: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 125

دي يعإ ي اهللامي اإكهللا اهللاهي ، فهللاقهللا لهللا اإلن إ خهللا إ : هللاقهللا لهللا اإلي ليك هللا الهللا ةهللا هللا هللا ي هللا هللاليك صهللا ايت اسب ن : هللاصهللا

ي إ لهللا ي ي هللا نهللا اهللاك اي

Artinya:

“Dua orang lelaki keluar untuk safar. Kemudian

tibalah waktu shalat dan tidak ada air di sekitar mereka.

Kemudian keduanya bertayammum dengan permukaan

bumi yang suci lalu keduanya shalat. Setelah itu

keduanya menemukan air sedangkan saat itu masih

dalam waktu yang dibolehkan shalat yang telah mereka

kerjakan tadi. Lalu salah seorang dari mereka berwudhu

dan mengulangi shalat sedangkan yang lainnya tidak

mengulangi shalatnya. Keduanya lalu menemui Nabi

shallallahu „alaihi was sallam dan menceritakan yang

mereka alami. Maka beliau shallallahu „alaihi was

sallam mengatakan kepada orang yang tidak mengulang

shalatnya, “Apa yang kamu lakukan telah sesuai dengan

sunnah dan kamu telah mendapatkan pahala shalatmu”.

Beliau mengatakan kepada yang mengulangi

shalatnya, “Untukmu dua pahala” (HR. Abu Dawud,

An Nasa‟i).

Juga hadits Nabi shollallahu „alaihi was sallam dari

sahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu „anhu,

دي اي هللا ءهللا عهللا ي هللا سإ إ هللا هللا إ لإمإ ، هللا إ ي اهللامي سي يضي ءي اي دي ي عإ لنقإ . اصن هللا لي دهللا اي هللا ءهللا فهللا إإ هللا هللا هللا فهللا

هي لهللا هي اهللا هللا هللا سن ي إ اي هللا هللا ن

Artinya:

“Seluruh permukaan bumi (tayammum) merupakan

wudhu bagi seluruh muslim jika ia tidak menemukan air

Page 126: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 126

selama sepuluh tahun (sebagai kiasan, bukan

pembatasan angka), apabila ia telah menemukannya

hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dan

menggunakannya sebagai alat untuk bersuci” (HR.

Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, An Nasa‟i, dan

selainnya).

Rujukan/Referensi

Syeikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin, Tuntunan Thaharah dan Shalat diterjemahkan Ali Maktum

Assalamy.

Dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz

rahimahullah, ditujukan kepada setiap orang yang

menginginkan shalatnya sebagaimana yang dilakukan

Rasulullah , sesuai dengan sabdanya:

Artinya:

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku

shalat” (HR. Bukhari).

Adapun rincian praktek shalat Nabi yang harus

kita ikuti adalah:

1. Menyempurnakan wudhu, yakni berwudhu seperti

yang diperintahkan Allah dalam firman-Nya:

2. Praktek Shalat

Page 127: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 127

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki ” (Q.S; Al Maidah: 6).

Rasulullah bersabda

س )) ش ط ((ال حقبو صالة بغ

“shalat tidak diterima (tidak sah) bila tanpa bersuci”

2. Menghadap ke kiblat (Ka’bah) dimanapun berada,

dengan seluruh badan, dengan niat dalam hati

melakukan shalat yang hendak dikerjakan, baik

shalat fardhu maupun shalat sunnat.

3. Niat tidak perlu diucapkan dengan lisan karena hal

itu tidak dianjurkan dan tidak pernah dicontohkan

oleh Nabi , dan juga para shahabat tidak pernah

melafadzkan dengan lisan mereka.

4. Nabi Muhammad menyunahkan agar kita ketika

hendak shalat untuk membuat sutrah (batasan)

sebagai tempat shalat, baik ketika kita sebagai

imam maupun shalat sendirian.

5. Takbiratul ihram dengan mengucapkan “Allahu Akbar” dengan menatap ke tempat sujud.

Page 128: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 128

6. Mengangkat tangan ketika takbir setinggi pundak

atau sejajar telinga.

7. Meletakkan kedua tangan di atas dada. Telapak

tangan kanan berada di atas punggung telapak

tangan kiri. Ini berdasarkan hadits yang

diriwayatkan oleh Wa'il bin Hujr dan Qubaishah bin

Halab At Tha'i dari bapaknya .

8. Disunnahkan membaca do’a istiftah (pembukaan)

yaitu:

Artinya:

“Ya Allah, jauhkanlah aku dari segala dosa-dosaku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari segala dosa-dosaku seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari segala dosa-dosaku dengan air, es dan embun”.

Selain do’a di atas, boleh juga membaca do’a:

Artinya:

“Maha suci Engkau, ya Allah. Aku memuji-Mu dengan pujian-Mu, Maha berkah Asma-Mu, Maha tinggi kebesaran-Mu, dan tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Engkau.”

2. Kemudian membaca ta’awwudz:

Page 129: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 129

3. Membaca basmala serta surat Al Fatihah, karena

Rasulullah pernah bersabda:

Artinya:

“Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca fatihatul Kitab.”

Setelah membaca surat Al-Fatihah, ucapkanlah

“Aamiin” dengan suara keras dalam shalat jahriyah

(shalat yang bacaannya dikeraskan/ disuarakan). Setelah

itu bacalah salah satu surat dari Al Qur’an yang dihafal

(yang mudah).

3. Ruku’ dengan membaca takbir serta mengangkat

kedua tangan setinggi pundak atau sejajar telinga.

Lalu sejajarkan kepala dengan punggung, dan

letakkan kedua tangan di atas kedua lutut, dan

renggangkan jari-jari, dan berada pada posisi

tuma’ninah (menenangkan badan) dalam ruku’, dan

mengucapkan:

“Maha suci Allah yang Maha agung”.

Lebih utama bila ucapan ini diulang-ulang tiga

kali atau lebih. Dan disunnahkan juga menambahkan

bacaan:

Terjemahnya:

Page 130: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 130

“Maha suci Allah, Rabb kami, dan dengan memuji

Engkau, ya Allah, ampunilah aku.”

4. Mengangkat kepala setelah ruku’ dengan

mengangkat kedua tangan setinggi pundak atau

telinga, seraya mengucapkan:

“Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya”.

Dibaca oleh imam, dan juga ketika kita shalat

sendirian.

Ketika berdiri ucapkanlah:

Artinya:

"Ya Rabb kami, bagi Engkau-lah segala puji dengan pujian yang banyak, yang baik dan diberkati, yang memenuhi langit, bumi, antara langit dan bumi, dan memenuhi apa saja yang Engkau kehendaki.”

Lebih baik lagi apabila setelah mengucapkan do’a

tersebut, membaca do'a:

Artinya:

“Yang memiliki pujian dan keagungan, Yang berhak menerima apa yang dikatakan hamba-Nya. Kami semua milik-Mu, ya Allah. Tidak ada yang dapat menolak apa yang telah Engkau berikan, tidak ada yang dapat memberikan apa yang telah Engkau tolak, dan tidak ada gunanya bagi Engkau kekayaan dunia.”

Page 131: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 131

Menambah do’a di atas merupakan kebaikan,

karena do’a di atas terdapat dalam beberapa hadits yang

shahih.

Ketika berdiri dari ruku’, makmum mengucapkan

“Rabbanaa wa lakal hamdu …” Dan seterusnya.

Baik imam, munfarid (orang yang shalat sendirian)

dan makmum disunnahkan meletakkan kedua tangan di

atas dada seperti ketika berdiri sebelum ruku’. Ini

berdasarkan petunjuk dari Rasulullah dari hadits

yang diriwayatkan dari Wa'il bin Hujr dan Sahal bin

Sa'ad radhiyallahu 'anhuma.

5. Sujud dengan mengucapkan takbir serta meletakkan

kedua lutut sebelum kedua tangan (jika mampu).

Bila tidak bisa/ tidak mampu, maka boleh

mendahulukan tangan sebelum lutut. Dan jari-jari kedua

kaki dan kedua tangan dihadapkan ke arah kiblat, dan

jari-jari tangan dirapatkan.

Sujud di atas hendaknya dengan menggunakan

anggota sujud yang tujuh, yakni kening bersama hidung,

kedua tangan, kedua lutut, dan jari-jari kedua kaki, serta

mengucapkan:

“Maha Suci Allah yang Maha Tinggi” ( 3x atau

lebih).

Disunnahkan juga membaca:

Page 132: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 132

“Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabb kami, dengan memuji Engkau, ya Allah, ampunilah aku.”

Dan disunnahkan pula memperbanyak do’a.

Rasulullah bersabda:

Artinya:

“Ketika ruku’ maka agungkanlah (nama) Rabbmu. Dan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdo’a, karena do’a kalian layak untuk dikabulkan”.(HR. Muslim).

Artinya:

“Kondisi dimana seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah di saat ia sedang sujud, karena itu perbanyaklah do’a”. (HR. Muslim).

Disunnahkan pula berdo’a untuk diri sendiri dan

mendo'akan umat Islam lainnya untuk kebaikan di dunia

dan di akhirat.

Ketentuan lainnya adalah merenggangkan kedua

lengan dari kedua lambung, tidak merapatkan perut

dengan paha, merenggangkan kedua paha dari kedua

betis dan mengangkat kedua lengan dari tanah (lantai/

tempat sujud). Hal ini sebagaimana yang disabdakan

oleh Rasulullah :

Artinya:

Page 133: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 133

“Tegaklah dalam sujud kalian, jangan ada salah seorang dari kalian yang meletakkan kedua lengannya seperti seekor anjing.”

6. Mengangkat kepala dari sujud (bangun dari sujud)

sambil mengucapkan takbir, menghamparkan

telapak kaki yang kiri dan mendudukinya,

menegakkan kaki yang kanan, meletakkan kedua

tangan di atas kedua paha atau lutut, dan

mengucapkan:

“Ya Rabb, ampunilah aku (3x). Ya Allah, ampunilah aku, kasihilah aku, berikanlah rizki-Mu kepadaku, sehatkanlah aku,tunjukilah aku, dan cukupkanlah segala kekuranganku".

Thuma’ninah (menenangkan badan) ketika duduk

sehingga tulang-tulangnya kembali lagi ke tempat

asalnya, seperti i’tidal setelah ruku’ . Nabi Muhammad

memanjangkan i'tidal dan duduk di antara dua sujud.

7. Sujud kedua dengan mengucapkan takbir, dan

mengerjakan seperti yang dikerjakan pada sujud

pertama.

8. Mengangkat kepala dengan mengucapkan takbir;

lalu duduk sejenak seperti duduk di antara dua

sujud, dan yang ini disebut dengan duduk istirahat.

Menurut salah satu pendapat ulama ini merupakan

amalan yang disunnahkan. Karena itu apabila ini

ditinggalkan tidak apa-apa dan pada kondisi tersebut

tidak ada dzikir maupun do’a yang harus diucapkan.

Page 134: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 134

Kemudian bangkit ke raka'at yang kedua dengan

bertumpu pada kedua lutut (bila kondisi

memungkinkan). Bila tidak mampu, maka boleh

bertumpu pada alas (dasar/ tempat sujud).

Lalu membaca surat Al Fatihah, dan selanjutnya

membaca salah satu surat dari Al Qur’an. Baru setelah

itu mengerjakan seperti yang dilakukan pada raka'at

pertama.

Makmum tidak diperkenankan mendahului imam,

karena Nabi telah memperingatkan hal itu kepada

umatnya. Hukumnya makruh apabila gerakan makmum

bersamaan dengan imam. Yang disunnahkan adalah

semua perbuatan makmum (dalam shalat) dilakukan

setelah imam tanpa menunggu-nunggu dan setelah

terhentinya suara imam. Hal ini berdasarkan sabda

Rasulullah :

Artinya:

“Imam hanya dijadikan untuk diikuti, karenanya janganlah kalian menyelisihi imam, apabila imam takbir, maka takbirlah, apabila imam mengucapkan “sami’allaahu liman hamidah” maka ucapkanlah: “Rabbanaa wa lakal hamd.” Apabila imam sujud, maka sujudlah". (HR. Bukhari dan Muslim).

9. Apabila shalat terdiri dari dua raka'at, seperti shalat

Subuh, shalat Jum’at dan shalat Ied, maka setelah

sujud yang kedua, duduk dengan menegakkan kaki

yang kanan, dan duduk di atas kaki yang kiri,

meletakkan tangan kanan di atas paha kanan,

Page 135: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 135

menggenggam semua jari kecuali jari telunjuk yang

mengisyaratkan pengesaan Allah , atau

menggenggam jari kelingking dan jari manis saja

sedangkan jari tengah beserta ibu jari membentuk

lingkaran, lalu mengisyaratkan jari telunjuk, ini juga

baik bila dilakukan. Kedua cara ini berdasarkan

hadits Nabi . Dan tangan kiri diletakkan di atas

paha atau lutut yang kiri juga. Dalam duduk ini

kemudian membaca tasyahud, yaitu:

.

Artinya:

“Segala puja dan puji, shalawat dan kebaikan milik Allah, keselamatan dari Allah, rahmat-Nya dan keberkahan-Nya kepadamu wahai Nabi , keselamatan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah. Aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba dan utusan-Nya. Ya Allah sampaikan keselamatan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan keselamatan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung, berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan

Page 136: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 136

Maha Agung. Ya Allah aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah Al Masih Ad-Dajjal”.

Kemudian berdo'a apa saja meminta kebaikan di

dunia dan akhirat, dan jika mendo'akan orang tua atau

sesama kaum muslimin, maka tidak apa-apa, baik

dilakukan dalam shalat wajib maupun dalam shalat

sunnah.

Selanjutnya salam ke kanan dan ke kiri, seraya

mengucapkan:

10. Apabila shalat terdiri dari tiga raka'at, seperti shalat

Maghrib, atau empat raka'at, seperti shalat Dzuhur,

Ashar dan shalat Isya’. Maka setelah membaca

tasyahud dan shalawat kepada Nabi , berdiri lagi

dengan bertumpu pada lutut, mengangkat kedua

tangan setinggi pundak dengan mengucapkan

“Allahu Akbar” dan meletakkan kedua tangan di

atas dada, lalu membaca Al-Fatihah saja.

Apabila dalam raka'at ketiga dan keempat dari

shalat Dzuhur sesekali menambah bacaan ayat sesudah

surat Al-Fatihah, maka tidak apa-apa, karena ini

berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abi Sa’id .

Kemudian melakukan tahiyat pada raka'at ketiga

dari shalat Maghrib dan setelah raka'at keempat dari

shalat Dzuhur, Ashar atau Isya’; membaca shalawat

kepada Nabi , memohon perlindungan dari siksa

neraka Jahannam, siksa kubur, dan fitnah Dajjal,

memperbanyak do'a sebagaimana pada shalat yang dua

raka'at. Pada saat ini duduknya “Tawarruk”, yakni

Page 137: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 137

meletakkan kaki kiri di bawah kaki kanan, pantat di atas

lantai/alas dengan menegakkan kaki kanan. Ini

berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abi Humaid

.

Setelah itu melakukan salam ke kanan dan ke kiri,

seraya mengucapkan:

.

Kemudian beristighfar (3x) dan mengucapkan:

Artinya:

“Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera, dari Engkaulah datangnya kesejahteraan, Engkau Maha Berkah, wahai yang mempunyai Keagungan dan Kemuliaan, tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang mampu menghalangi apa yang Engkau berikan, tidak ada yang mampu memberi sesuatu yang Engkau tolak, dan tidak ada gunanya bagi Engkau kekayaan manusia, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Engkau, ya Allah. Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah. Kami tidak menyembah selain Dia. Bagi-Nya kenikmatan, bagi-Nya anugrah, dan bagi-Nya pujian yang baik. Tidak ada Ilah yang

Page 138: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 138

berhak disembah selain Allah. Kami mengikhlaskan dien ini (agama ini) karena-Nya, meskipun orang-orang kafir membenci.”

Kemudian membaca tasbih (subhanallah) 33x,

membaca hamdalah (Al Hamdulillah) 33x, dan takbir

(Allahu Akbar) 33x, dan untuk kesempurnaan, maka

bacalah:

Artinya:

“Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia berkuasa atas segala sesuatu.”

Lalu membaca ayat kursi, surat Al Ikhlash, surat

Al Falaq dan surat An Naas setelah shalat. Disunnahkan

untuk mengulang-ulang tiga surat tersebut sebanyak

tiga kali setelah shalat Maghrib dan Subuh. Ini

berdasarkan hadits yang shahih. Setelah melakukan

shalat Maghrib dan Subuh juga disunnahkan untuk

membaca dzikir di bawah ini sepuluh kali setelah

membaca dzikir-dzikir yang telah disebutkan di atas:

Artinya:

"Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah

semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala

kerajaan dan bagi-Nyalah segala pujian, Dialah Dzat

Yang Menghidupkan dan Mematikan, dan Dia Maha

Kuasa atas segala sesuatu".

Page 139: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 139

Berdasarkan hadits Nabi tentang hal ini.

Seorang imam, setelah mengucapkan istighfar (3x) dan

mengucapkan:

Artinya:

"Ya Allah Engkau Maha Sejahtera, dari-Mu

kesejahteraan, Maha Berkah Engkau wahai Dzat

yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan".

Ia berpaling menghadap makmumnya, kemudian

berdzikir (dzikir seperti dijelaskan di atas). Amalan ini

sebagaimana telah ditunjukkan beberapa hadits Nabi ,

diantaranya hadits yang diriwayatkan Aisyah

radhiyallahu 'anha dalam shahih Muslim. Dan yang

perlu dipahami dengan baik bahwa dzikir hukumnya

sunnah bukan wajib.

Setiap muslim dan muslimah disunnahkan untuk

senantiasa berusaha melaksanakan shalat dua belas

raka'at disaat tidak bebergian (safar) yaitu empat raka'at

sebelum Dzuhur, dua raka'at setelah Dzuhur, dua raka'at

setelah Maghrib, dua raka'at setelah Isya’ dan dua

raka'at sebelum Subuh. Karena Nabi selalu

memelihara shalat-shalat sunnah ini. Shalat-shalat

sunnah ini disebut dengan sunnah Rawatib.

Ummi Habibah radhiyallahu 'anha meriwayatkan

bahwa Nabi bersabda:

Artinya:

Page 140: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 140

“Barang siapa melaksanakan shalat sunnah 12 raka'at setiap hari, maka akan disediakan untuknya rumah di surga”. (HR. Muslim).

Ketika bepergian atau dalam perjalanan, Nabi

meninggalkan shalat sunnah sebelum dan sesudah

Dzuhur, shalat sunnah ba’da Maghrib, dan shalat sunnah

ba’da Isya’. Tetapi beliau masih tetap menjaga shalat

sunnah sebelum Subuh, dan shalat witir. Oleh kerena itu

kita perlu meneladani kehidupan beliau, karena Allah telah berfirman:

Terjemahnya:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS.

Al -Ahzab: 21).

Rasulullah pun telah bersabda:

Artinya:

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”.

Allah pemberi taufiq, dan semoga salam

sejahtera tetap terlimpah kepada Nabi kita, Muhammad

bin Abdullah, kepada keluarganya, para shahabatnya,

dan para pengikutnya sampai hari kiamat.

Page 141: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 141

Kewajiban Melaksanakan Shalat Berjama'ah

Banyak orang yang meremehkan shalat

berjama'ah. Yang menjadi alasan mereka adalah sikap

ketidak pedulian sebagian ulama terhadap masalah ini.

Oleh karenanya, dalam tulisan ini saya berkewajiban

untuk menjelaskannya karena sebenarnya masalah ini

teramat penting.

Setiap muslim tidak dibenarkan meremehkan

masalah yang dianggap penting oleh Allah (dalam

Kitab suci-Nya) dan Rasul-Nya (dalam sunnahnya).

Allah telah banyak menyebut kata “Shalat”

dalam Al Qur’anul Karim. Ini sebagai pertanda begitu

pentingnya perkara ini. Allah telah memerintahkan

kita untuk memelihara dan melaksanakan shalat dengan

berjama'ah.

Allah juga menegaskan bahwa meremehkan dan

malas mengerjakan shalat berjama'ah termasuk sifat

orang munafik. Dan hal ini terdapat dalam salah satu

firman-Nya:

“Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’”. (Al Baqarah: 238).

Bagaimana mungkin seorang muslim dapat

dikatakan sebagai orang yang memelihara dan

mengagungkan shalat, bila ia tidak melakukan (bahkan

meremehkan) shalat berjama'ah bersama rekan-

rekannya.

Allah berfirman:

Page 142: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 142

Terjemahnya:

“Dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’". (Al Baqarah: 43).

Ayat yang mulia ini merupakan nash tentang

kewajiban shalat berjama'ah. Pada awal ayat tersebut

Allah sudah memerintahkan kita untuk mendirikan

shalat, ini berarti kita diperintahkan Allah untuk

memelihara shalat berjama'ah, bukan sekedar

mengerjakan shalat saja.

Dalam surat An Nisaa’ ayat 102, Allah

berfirman:

Terjemahnya:

“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka'at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat, lalu shalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata …”. (An Nisaa’: 102).

Page 143: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 143

Pada ayat di atas Allah mewajibkan kaum

muslimin untuk mengerjakan shalat berjama'ah dalam

keadaan perang. Apatah lagi dalam keadaan damai?!

Jika seorang muslim diperbolehkan meninggalkan

shalat berjama'ah (oleh Allah ), tentu kaum muslimin

yang lain yang tengah berbaris menghadapi serangan

musuh dan yang paling terancam dibolehkan

meninggalkan shalat berjama'ah.

Tetapi di dalam ayat di atas, perintah Allah

tidaklah demikian. Dari sini kita dapat mengetahui

bahwa shalat berjama'ah merupakan kewajiban utama.

Oleh karenanya tidak dibenarkan seorang muslim

meninggalkan kewajiban tersebut.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi

pernah bersabda:

Artinya:

“Aku berniat memerintahkan kaum muslimin untuk mendirikan shalat. Maka aku perintahkan seseorang untuk menjadi imam dan shalat bersama manusia. Kemudian aku berangkat dengan sekelompok kaum muslimin yang membawa seikat kayu bakar menuju orang-orang yang enggan shalat berjama'ah, dan niscaya aku bakar rumah-rumah mereka". (HR.

Bukhari dan Muslim).

Abdullah bin Mas’ud berkata: “Engkau telah

melihat kami, tidaklah seseorang yang meninggalkan

shalat berjama'ah, kecuali ia seorang munafik yang

diketahui kenifakan-nya, atau seseorang yang sakit,

Page 144: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 144

bahkan seorang yang sakitpun berjalan (dengan

dipapah) di antara dua orang untuk mendatangi shalat

(berjama'ah di masjid).”

Abdullah bin Mas’ud lalu menegaskan:

“Rasulullah mengajarkan kepada kami jalan-jalan

hidayah, dan salah satu jalan hidayah itu adalah shalat

di masjid (shalat berjama'ah di masjid).” (HR. muslim).

Abdullah bin Mas’ud berkata: “Barang siapa

ingin bertemu Allah di hari akhir nanti dalam

keadaan muslim, maka hendaklah ia memelihara semua

shalat yang diserukan-Nya. Allah telah menetapkan

kepada Nabi kalian jalan-jalan hidayah dan shalat itu

termasuk jalan hidayah. Jika kalian shalat di rumah

berarti kalian telah meninggalkan jalan Nabi kalian. Jika

kalian meninggalkan jalan Nabi kalian, niscaya kalian

akan tersesat. Seorang lelaki yang bersuci dengan baik,

kemudian menuju ke masjid, maka Allah menulis

setiap langkahnya satu kebaikan, mengangkatnya satu

derajat, dan menghapus satu kejahatannya. Engkau

telah melihat dikalangan kami, tidak pernah ada yang

meninggalkan shalat (berjama'ah) kecuali orang

munafik yang sudah nyata dan jelas kenifakan-nya.

Perlu diketahui pernah ada seorang lelaki hadir dengan

dituntun di antara dua orang untuk didirikan di shaf. ”

Dari Abu Hurairah dikisahkan bahwa pernah

ada seorang lelaki buta bertanya kepada Rasulullah ,

“Wahai Rasulullah, aku tidak mempunyai penuntun yang menggandengku ke masjid. Apakah aku mendapatkan keringanan untuk shalat di rumah saja?”

Rasulullah bertanya kepadanya: “Apakah kamu mendengarkan adzan (seruan) untuk shalat ?”, “Ya”

jawab lelaki buta itu. Rasulullah lalu berkata dengan

Page 145: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 145

tegas, “jika demikian datangilah masjid untuk shalat berjama'ah !.”

Hadits yang menunjukkan wajibnya shalat

berjama'ah dan kewajiban melaksanakannya di rumah

Allah sangat banyak. Oleh karena itu setiap muslim

wajib memperhatikan dan bersegera melaksanakannya.

Juga wajib untuk memberitahukan hal ini kepada anak-

anaknya, keluarga, tetangga, dan seluruh teman-teman

seakidah, agar mereka mengerjakan perintah Allah

dan perintah Rasul-Nya. Agar mereka takut terhadap

larangan Allah dan Rasul-Nya, dan agar mereka

menjauhkan diri dari sifat-sifat orang munafik yang

tercela, di antaranya sifat malas mengerjakan shalat.

Allah telah berfirman:

Terjemahnya:

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas, mereka bermaksud untuk riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia, dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir). Tidak masuk dalam galongan ini (orang-orang yang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir).

Page 146: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 146

Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.” (An Nisaa’: 142-143).

Meninggalkan shalat berjama'ah merupakan salah

satu penyebab untuk meninggalkan shalat sama sekali.

Dan perlu kita pahami bahwa meninggalkan shalat

adalah kekafiran dan keluar dari Islam. Hal ini

berdasarkan sabda Nabi :

“Batas pemisah antara seseorang dengan kekafiran dan kemusyrikan adalah meninggalkan shalat.” (H.R;

Muslim).

Rasulullah juga pernah bersabda:

Artinya:

“Janji yang membatasi antara kita dan orang-orang kafir adalah shalat. Barang siapa meninggalkannya maka ia telah kafir.”

Setiap muslim wajib memelihara shalat pada

waktunya, mengerjakan shalat sesuai dengan yang

disyari'atkan Allah , dan mengerjakannya secara

berjama'ah di rumah-rumah Allah . Seorang muslim

wajib ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya, serta takut

akan murka Allah dan siksa-Nya.

Apabila kebenaran telah tampak dan dalil-

dalilnyapun telah jelas, maka siapapun tidak dibenarkan

menyeleweng serta mengingkarinya dengan alasan

menurut perkataan si fulan ini atau si fulan itu, karena

Allah telah berfirman:

Page 147: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 147

Terjemahnya:

“Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An

Nisaa’: 59).

Terjemahnya:

“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi kehendaknya (Rasul) takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.” (An Nuur: 63).

Tidak diragukan lagi, bahwasanya shalat

berjama'ah mempunyai beberapa hikmah serta maslahat

yang banyak. Hikmah yang paling tampak adalah akan

timbul di antara sesama muslim sikap saling mengenal

dan saling membantu untuk kebaikan, ketakwaan, dan

saling berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran.

Hikmah lainnya adalah untuk memberi dorongan

kepada orang yang meninggalkannya, dan memberi

pengajaran kepada orang yang tidak tahu. Juga untuk

menumbuhkan rasa tidak suka/benci terhadap

kemunafikan, untuk memperlihatkan syi'ar-syi'ar Allah

Page 148: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 148

di tengah-tengah hamba-hamba-Nya, dan sebagai

sarana dakwah lewat ucapan serta perbuatan.

Semoga Allah melimpahkan taufiq-Nya kepada

saya dan anda sekalian untuk mencapai ridha-Nya serta

perbaikan dalam masalah dunia dan akhirat. Kami juga

memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan-

kejahatan diri serta keburukan amalan-amalan kami dan

dari sifat-sifat yang menyerupai orang-orang kafir dan

munafik. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha

Mulia.

2. Pengurusan Jenaza

Page 149: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 149

Page 150: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 150

Page 151: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 151

Page 152: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 152

Page 153: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 153

Page 154: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 154

Page 155: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 155

Page 156: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 156

B. Tempat Dan Waktu Kegiatan

1. Tempat

Adapun tempat pelaksanaan praktikum ibadah

mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN Ambon

angkatan ke-24 pada semester ini akan dilaksanakan

mulai bulan Juni 2011 sampai bulan Juli 2011

direncanakan berlokasi pada Desa binaan. Kegiatan

praktikum ibadah ini selain memberikan pencerahan

kepada mahasiswa juga memahami fenomena paham

keagamaan masyarakat dilokasi praktikum. Pelaksanaan Praktikum Dakwah bagi mahasiswa jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan

Ushuluddin IAIN Ambon tahun akademik 2011 ini

dipusatkan di beberapa lokasi, antara lain :

a) Praktikum Ibadah berlokasi di Mesjid kampus dengan

lamanya 1 hari.

b) Lokasi Desa binaan yang memiliki banyak paham

keagaman untuk melacak kronologi munculnya

pahama tersebut pada masyarakat Maluku.

c) Praktikum Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan

konsentrasi Jurnalistik Dakwah berlokasi di beberapa

desa/dusun di kecamatan baguala dan leihitu (Hulung,

Telaga Kodok, Wanath dan Oli, serta Taeno Atas,

Taeno Bawah, Telaga Pange, Air Ali, Dusun dan

Karanjang. Praktikum ini berlangsung berlangsung

dalam 3 minggu.

Page 157: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 157

MEKANISME PELAKSANAAN

A. Persiapan Praktikum

1. Persiapan praktikum ibadah dilakukan di jurusan

Komunikasi Penyiaran dan konsentrasi jurnalistik

Islam Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAIN

Ambon yang di koordinir oleh panitia.

2. Melakukan registrasi/pendaftaran peserta

praktikum bagi mahasiswa yang mengambil mata

kuliah praktikum ibadah pada panitia

pendaftaran.

3. Menentukan jumlah dan mekanisme pembayaran

peserta praktikum.

4. Panitia menentukan lokasi tempat praktek

mahasiswa dan atau mahasiswa mencari lokasi

praktikum ibadah secara mandiri yang di

fasilitasi oleh panitia.

5. Panitia melakukan pengelompokan mahasiswa

berdasarkan jumlah. Lokasi yang di pakai dan

kota yang diberikan pada tiap-tiap lokasi atau

lembaga.

6. Panitia menentukan dosen pembimbing

praktikum (DPP).

7. Panitia membuat proposal kegiatan untuk di

ajukan kepada fakultas, lembaga/instansi lokasi

praktikum ibadah dan pihak-pihak yang

berkepentingan.

8. Pengurusan administrasi dan perijinan.

Page 158: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 158

B. Pembekalan

1. Tujuan

Pertama, menciptakan kesiapan psikologi,

fisik dan sarana pendukung kepada peserta

praktikum ibadah akan hal-hal yang terkait

dengan kegiatan lapangan yang akan di

jalani para peserta praktikum.

Kedua, memberikan tambahan wawasan dan

pengetahuan, terutama yang terkait dengan

praktikum ibadah.

2. Materi dan Metode

Materi yang diberikan dalam kegiatan

pembekalan ini adalah: penerapan nalar bayani

dalam praktikum ibadah bagi mahasiswa jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam dan konsentrasi

jurnalistik fakultas Dakwah dan Ushuluddin,

pengenalan lembaga/lokasi praktikum ibadah,

penyusunan rencan praktikum, pelaksanaan

praktikum, penyusunan laporan, dan evaluasi.

Metode yang digunakan untuk pembekalan

meliputi; cerama, dialog interaktif, dan lain-lain.

3. Tata Tertib Pembekalan

Peserta wajib mengikuti pembekalan secara

intens (kehadiran, keseriusan, kesopanan, dan

lain-lain).

4. Waktu Pelaksanaan:

Pelaksanaan pembekalan praktikum ibadah

dilaksanakan besok pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juni 2011

Waktu : 08.00 Wib s/d selesai.

Tempat : Aula IAIN Ambon

5. Tes pembekalan secara tertulis di laksanakan setelah

acara pembekalan selesai.

Page 159: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 159

C. Pelaksanaan

a. Penerjunan

1) Penerjunan peserta kelokasi praktikum ibadah

dilakukan secara serentak oleh panitia dan

atau berdasarkan permintaan dari lembaga

praktikum setelah mahasiswa mengikuti

pembekalan

1) Mahasiswa diserahkan oleh panitia praktikum

ibadah (dosen pembimbing praktikum) kepada

lembaga tempat praktikum.

b. Penyusunan Rencana Praktikum Ibadah

1) Setiap mahasiswa harus menyusun rencana

praktikum ibadah yang sesuai dengan program

ibadah baik cetak maupun elektronik.

2) Rencana praktikum ibadah di buat dilokasi

praktek berdasarkan hasil temuan atau

pembicaraan dengan pihak lembaga.

3) Waktu untuk pembuatan rencana praktikum

ibadah maksimal 1 (satu) minggu.

4) Rencana program praktikum ibadah digunakan

sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan

praktikum.

c. Pelaksanaan Program Kerja

1) Dilakukan berdasarkan program kerja

praktikum ibadah minimal 12 kali pertemua.

2) Menetapkan mekanisme pelaksanaan program

secara tepat dan terpadu (ada pihak-pihak

yang dilibatkan/membangun kebersamaan).

3) Bekerja secara terjadwal (sesuai dengan

jadwal yang ditentukan sebelumnya).

4) Berusaha mencapai tujuan dan target yang

telah ditetapkan dalam rencana program.

Page 160: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 160

5) Memperhatikan dana, sarana dan prasarana

yang diperlukannya.

6) Mengadakan evaluasi proses untuk

mencermati melaksanakan (keberhasilan dan

hambatan yang di jumpainya).

d. Tata Tertib Dan Sanksi

1) Peserta praktikum Ibadah Wajib

melaksanakan kegiatan dengan penuh

tanggungjawab.

2) Peserta praktikum Ibadah Wajib menjaga

akhlak dan nama baik almamater.

3) Peserta praktikum Ibadah Wajib menggunakan

identitas diri atau jaket almamater.

4) Peserta praktikum ibadah tidak diperkenankan

memakai sandal.

5) Peserta praktikum Ibadah Wajib

menyesuaikan tatatertib dan ketentuan yang

berlaku di lembaga/tempat praktek.

6) Peserta praktikum Ibadah Wajib menjalankan

tugas-tugas yang telah ditentukan panitia

praktikum melalui dosen pembimbing

praktikum (DPP) dan ketentuan yang dibuat

oleh lembaga tempat praktikum.

7) Peserta praktikum ibadah harus membangun

keharmonisan hubungan dengan

lembaga/tempat praktek.

8) Sanksi diberikan berupa teguran

(lisan/tulisan), pengurangan nilai praktikum

ibadah dan atau pembatalan kegiatan

praktikumnya.

Page 161: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 161

e. Penarikan

Setelah praktikum ibadah selesai mahasiswa

di tarik kembali ke fakultas oleh panitia melalui

dosen pembimbing praktikum (DPP).

BIMBINGAN

A. Pembimbing Praktikum Pembimbing praktikum ibadah adalah Dosen jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam Falultas Dakwah dan

Ushuluddin IAIN Ambon yang disebut sebagai Dosen

Pembimbing Praktikum (DPP). Dalam melaksanakan

tugasnya pembimbing berkonsultasi dengan lembaga atau

yang ditunjuk menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

B. Syarat Pembimbing Praktikum

1. Dosen tetap jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Fakultas Dakwah dan Ushuluddin yang di

angkat melalui Surat Keputusan rektor yang di

tanda tangani oleh dekan fakultas Dakwah

dengan status Dosen Pembimbing Praktikum

(DPP).

2. Memenuhi persyaratan menjadi Dosen

Pembimbing Praktikum (DPP).

3. Mempunyai kompetensi salah satu bidang jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Bersedia dan sanggup melaksanakan bimbingan

dengan penuh tanggungjawab.

C. Tugas Pembimbing Praktikum

1. Menjelaskan hak-hak dan kewajiban mahasiswa

selama praktikum

2. Membimbing mahasiswa dalam menyusun

program kerja

Page 162: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 162

3. Memberikan pengarahan dan membantu

memecahkan masalah-masalah yang di hadapi

mahasiswa di lokasi agar kegiatan praktikum

ibadah dapat terarah dan berlangsung sesuai

dengan rencana.

4. Bersama DPL di lapangan, DPP memantau

pelaksanaan program kerja oleh mahasiswa

5. Menyerahkan nilai peserta praktikum ibadah

kepada panitia, apabila terjadi keterlambatan dari

jadwal yang telah ditetapkan, maka panitia

berkewajiban mengambil nilai dari lembaga.

D. Materi Bimbingan

1. Materi-materi yang telah disampaikan pada

pembekalan praktikum berhubungan dengan hasil

survei Dosen pembimbing pada lokasi yang

dianggap memiliki akulturasi budaya dan agama.

Mahasiswa diharapkan dapat menelaah tradisi

paham paham keagamaan seperti tahlil, barzanji,

Praktek memandikan mayat dan sejenisnya. Hal

ibadah yang dianggap penting untuk diteliti dan

ditelaah berdasarkan standar Al-Quran dan

Sunnah. Hal ini diberikan sehingga lulusan

Fakultas dan Ushuluddin tidak canggung di

tengah-tengah masyarakat.

2. Materi praktik ibadah yang aktual berhubungan

dengan pelaksanaan ibadah wajib dan sunat yang

belum di sampaikan pada saat perkuliahan atau

pembekalan.

3. Mahasiswa diajak peka terhadap fenomena

praktek pola keagamaan masyarakat, sehingga

materi yang berhubungan dengan hal ini juga

menjadi perhatian.

Page 163: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 163

4. Mahasiswa juga diberikan materi tentang peran

media dalam menyebarkan informasi agama dan

pengaruhnya di masyarakat yang disiarkan oleh

media cetak dan elektronik

5. Materi tentang adanya aliran-aliran sesat yang

dapat merusak kerukunan dan keharmonisan

umat beragama di Negara Republik Indonesia.

E. Mekanisme Bimbingan

Dalam melaksanakan bimbingan praktikum

ibadah panitia yang melakukan mekanisme tata cara

pelaksaan praktikum ibadah:

1. DPP mendatangi langsung lokasi atau lembaga

tempat praktikum ibadah untuk mengadakan

wawancara dan mendiskusikan masalah-masalah

yang timbul dalam melaksanakan praktikum.

2. DPP meminta kepada mahasiswa untuk

memberikan laporan berkala baik secara indiviu

maupun kelompok tentang hasil-hasil yang telah

dicapai dan hambatan-hambatan yang ditemui

dalam melaksanakan program kerja.

3. DPP diharapkan sering berkonsultasi dengan DPL

dilapangan agar dapat mengetahui perkembangan

mahasiswa di lokasi.

F. Frekuensi Bimbingan

Bimbingan secara formal minimal tiga kali secara

berkala. Tingginya frekuensi dan konsistensi bimbingan

yang di lakukan DPP akan mendorong mahasiswa untuk

melaksanakan program kerja dengan baik dan

bertanggungjawab. Sebaliknya bimbingan yang jarang

dilakukan DPP akan berpengaru terhadap keberhasilan

mahasiswa dalam melaksanakan program kerja.

Page 164: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 164

No Nama

Mahasiswa

Hafalan Durasi Ket

1 Thahara

2 Shalat

3 Pemandikan

Janazah

4 Ceramah

PENYUSUNAN LAPORAN

a) Penulisan Laporan

Setelah menyelesaikan seluruh kegiatan dilokasi dan

kembali kekampus, maka tugas dan kewajiaban mahasiswa

adalah menulis laporan sebagai akhir dari tugas-tugas di

lapangan. Laporan ini ditulis secara individual dengan

sistematika yang suda ditentukan.

Laporan yang ditulis dan digandakan minimal dua

eksemplar yaitu satu eksemplar untuk lembaga tempat

praktikum ibadah dan satu eksemplar diserahkan kepada

panitia.

b) Sisitematika Laporan

Mahasiswa wajib membuat laporan praktikum ibadah

yang memuat laporan kegiatan secara menyeluruh setiap

kegiatan, yaitu yang diprogramkan pada awal praktikum dan

kegiatan lain yang dilaksanakan lembaga. Secara umum

sistem laporan ini adalah:

1. Badian Awal: Sampul laporan menurut tulisan

praktikum ibadah, lokasi, logo IAIN Ambon,

Page 165: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 165

nama mahasiswa dan NIM, kelompok, DPP,

jurusan, fakultas, dan tahun praktikum. (contoh

sebagaimana terlampir).

2. Halaman Pengesahan: Halaman pengesahan

memuat bukti pengesahan administratif

akademik oleh DPP dan DPL. Unsure-unsur yang

ada dalam halaman pengesahan adalah tulisan

“halaman pengesahan”, nama mahasiswa dan

NIM serta tulisan “telah memenuhi syarat”.

(contoh sebagaimana terlampir).

3. Kata Pengantar: Kata pengantar ditulis dalam

bentuk esai memuat informasi secara global

mengenai maksud penulisan laporan dan ucapan

terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

berjasa selama proses praktikum ibadah.

4. Daftar Isi: Daftar isi memuat secara terperinci isi

keseluruhan laporan beserta nomor halaman.

5. Daftar Tabel (jika ada)

6. Daftar gambar (jika ada).

1. Yudisium

a. Nilai pembekalan diberikan oleh panitia

b. Nilai rancangan program kerja diberikan oleh

DPP

c. Nilai praktek di lapangan diberikan oleh DPL

dan arau pimpinan lembaga kemudian diserahkan

kepada DPP nilai laporan praktikum ibadah

dilakukan oleh DPP nilai akhir peserta

praktikum.

d. Nilai yang di putuskan oleh tim (panitia) dalam

sidang dewan yudisium, sehingga apabila

dikemudian hari terjadi komplain dari peserta

Page 166: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 166

praktikum ibadah, maka sepenuhnya diserahkan

kepada panitia. DPP tidak berhak mengubah atau

memberi penilaian baru.

Untuk mahasiswa yang mengikuti pemagangan di

ibadah massa maupun mahasiswa yang bekerja di ibadah

massa (cetak atau elektronik) dianggap setara dengan

praktikum ibadah. Dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Terdaftar sebagai peserta praktikum ibadah

(membayar biaya praktikum ibadah) dan telah

mencantumkan mata kuliah praktikum ibadah di

KRS

b. Menyerahkan laporan selama mengikuti

pemagangan/bekerja.

c. Menyerahkan sertifikat atau surat keterangan dari

ibadah massa tempat mahasiswa tersebut

mengikuti pemagangan.

2. Sertifikat: Apabila praktikum ibadah sudah selesai

dan nilai akhir sudah diumumkan panitia pelaksana

praktikum ibadah akan menerbitkan sertifikat tanda

kelulusan peserta praktikum Meida. Sertifikat akan

ditandatangani oleh ketua panitia pelaksana praktik

ibadah, ketua jurusan, dan diketahui oleh dekan

fakultas.

3. Evaluasi: Kegiatan evaluasi dilakukan setelah selesai

dilaksanakan praktikum ibadah evaluasi melibatkan

pihak-pihak terkait yang meliput:

a. Panitia pelaksana praktikum ibadah

b. Dosen pembimbing praktikum ibadah (dpp)

c. Pimpinan lembaga

d. Dosen pembimbing lapangan (dpl)

Page 167: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 167

e. Wakil mahasiswa

Kegiatan evaluasi dilakukan untuk menjaring

informasi, saran dan kritik yang bersifat konstruksi

sebagai masukan berharga, khususnya bagi panitia

pelaksana praktikum dan bagi jurusan maupun fakultas

pada umumnya. Kegiatan evaluasi dikoordinir oleh

panitia pelaksana praktikum ibadah.

4. Pembiayaan

Kegiatan praktikum ibadah ini dibiayai oleh Uang

pratikum ibadah mahasiswa. Pererta praktikum ibadah

sesuai ketentuan yang berlaku pada jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam adalah mahasiswa yang telah

melunasi uang SPP nya. Seluruh biaya kesekretariatan,

administrasi antara lembaga, pelaksanaan praktikum, dan

membayar honorarium seluruh komponen yang terlibat

dalam pelaksanaan praktikum ibadah.

Fasilitasi dan Perlengkapan.

Dalam praktikum ibadah, peserta akan mendapatkan

fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

1. Pengetahuan seputar praktikum ibadah dari

narasumber yang berkompeten dibidangnya.

2. Foto copy materi pembekalan

3. Buku pedoan praktikum

4. Segala prasarana yang diizinkan oleh lembaga-

lembaga lokasi praktikum ibadah.

L. Metode Membimbing

Bagi Dosen pembimbing khat Al-Quran pada

praktikum mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam dan

konsentrasi jurnalistik maka mahasiswa perlu mengikuti

Page 168: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 168

saran-saran pembimbing demi tercapaikan hasil yang

memuaskan. Metode membimbing pada prinsipnya

membantu mahasiswa dalam melakukan praktikum atau

magang dalam bidang khat Al-Quran.

Praktikum khat Al-Quran ini dilaksanakan bersama

dengan mahasiswa sesuai dan juknis yang telah ditetap

oleh panitia praktikum di atas, maka bentuk-bentuk kerja

praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mengamati dan terlibat langsung dalam proses

penulisan khat Al-Quran.

2. Mengamati secara aktif, mahasiswa dalam

melakukan penulisan khat Al-Quran, mulai dari

pemilihan tinta dan jenis khat yang ditulis.

Langkah-langkah pembimbingan dapat diatur

tekniknya tetapi dalam buku panduan ini sangat normatif

sifanya seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

No Materi Bimbingan Indikator

Ibadah

1. Pengertian

Thahara

Mahasiswa memahami cara

mendefinisikan kekotoran jiwa.

2. Thahara ruhani Mahasiswa memahami cara mensucikan

jiwa yang terserang virus sombong,

angkuh, tamak, rakus dan selalu mencari kesalahan orang lain, prilaku komunikasi

yang kuran baik. Semua ini perlu

disucikan.

3. Thahara fisik Bersih dari segala bau, rasa yang dapat

membatalkan shalat.

4. Shalat Mahaiswa mampu melaksanakan shalat berdasarkan pandangan para ulama

piqih.

Page 169: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 169

5 Pemandikan

janazah

Tahu tata cara memandikan janazah

sesuai sunnah Rasululah saw.

6 Jenazah Laki-laki

dan perempuan

Mahasis memahami cara mengkafani dan

menguburkan mayat baik laki maupun

perempuan.

7 Durasi waktu yang

digunakan

Dapat menyelesaikan tepat pada

waktunya yang ditentukan oleh

pembimbing ibadah.

M. Bentuk Penilaian

Laporan yang ditulis oleh mahasiswa kemudian

dipertanggungjawabkan yang dinilai langsung oleh

Dosen Pembimbing dalam bentuk ujian yang

dimaksudkan untuk:

1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam

melaksanakan program kerja praktikum ibadah baik

secar konsepsional maupun operasional.

2. Mengetauhi pertanggungjawaban mahasiswa

terhadap apa yang di programkan, dilaksanakan dan

laporkan.

a. Tujuan Penilain: Tujuan penilaian praktikum

ibadah adalah untuk mendapatkan informasi

yang akurat dari pencapaian kemampuan

mahasiswa dalam menjalankan tugas-tugas

yang terkait dengan praktikum ibadah.

b. Penilaian Kegiatan: Penilaian dalam kegiatan

praktikum ibadah adalah pihak-pihak yang

terlibat dalam proses pelaksanaan praktikum

ibadah yang terdiri dari Dosen Pembimbing

Praktikum (DPP), pimpinan lembaga terkait,

dan Dosen Pendamping Lapangan (DPL).

Aspek-aspek penilaian praktikum ibadah untuk

masing-masing masiswa terdiri dari:

Page 170: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 170

3. Pembekalan Meliputi:

a. Kedisiplinan termasuk akhlaq

b. Kehadiran

c. Penguasaan materi

4. Praktek dilapangan meliputi:

a. Kompetensi personal mahasiswa terdiri dari:

1) Rasa tanggungjawab dalam melaksanakan

tugas

2) Kedisiplinan mahasiswa dalam menjalankan

tugas

3) Kedisiplinan mahasiswa berpakaian

4) Kesopanan dan kedewasaan mahasiswa dalam

bertindak dan bertutur kata.

b. Kompetensi sosial meliputi:

1) Kemampuan mahasiswa dalam berkomunikai

dengan orang lain (Panitia Praktikum Ibadah,

DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).

2) Kemampuan mahasiswa dalam bekerjasama

dengan orang lain (Panitia Praktikum Ibadah,

DPP, Pimpinan Lembaga, dan DPL).

Kompetensi profesional meliputi:

c. Kompetensi bidang akademik, meliputi:

1) Penguasaan mahasiswa terhadap materi

2) Penguasaan mahasiswa terhadap peralatan.

d. Kompetensi bidang metodologi, meliputi:

1) Kemampuan mahasiswa merumuskan

permasalahan di lapangan

2) Kemampuan mahasiswa memproduksi sebua

acara atau program

5. Format laporan praktikum ibadah

a. Sistematika dan teknis prnulisan

Page 171: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 171

b. Kelengkapan data laporan

c. Singkronisasi laporan dengan buku catatan

kegiatan harian praktikum.

d. Analisa ahsil laporan

e. Simpulan dan saran.

6. Pedoman Penelitian: Penilaian akhir

praktikum ibadah merupakan gabungan dari

nilai kegiatan pembekalan, nilai rancangan

persiapan praktikum, pelaksanaan praktikum

dan laporan pelaksanaan praktikum ibadah.

Nilai akhir praktikum ibadah diolah oleh panitia

praktikum. Perubahan nilai angka ke huruf

menggunakan pedoman sebagai berikut:

Nilai anggaran Nilai huruf Bobot

95-100,0 A+ 4,00

90-94,99 A 3,75

85-89,99 A- 3,50

80-84,99 B+ 3,25

75-79,99 B 3,00

70-74,99 B- 2,75

65-69,99 C+ 2,50

60-64,99 C 2,25

55-59,99 C- 2,00

50-54,99 D 1,00

00-49,99 E 0,00

Rumusan penentuan nilai akhir praktikum ibadah adalah

sebagai berikut:

Nilai Akhir 4

1N4 N3 2 N2 0,5 N1 0,5

Keterangan:

N1 : Nilai pembekalan

N2 : Nilai Rencana Program Kerja (RPK)

Page 172: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 172

N3 : Nilai praktikum ibadah

N4 : Nilai laporan Praktikum Ibadah

0,5 dsb : Proporsi masing-masing unsur penilaian

N. Komposisi Penyusunan Laporan

1. Pendahluan .....................................................

a. Latar belakang ..........................................

b. Fokus masalah .........................................

c. Pemilihan masalah pokok ........................ .

2. Pembahasan....................................................

a. Pengertian ..................................................

b. Landasan Normatif ....................................

c. Analisis ......................................................

3. Penutup ..........................................................

a. Kesimpulan ...............................................

b. Lampiran referensi. ...................................

O. Lampiran Pengesahan Lampiran 1 Contoh halaman pengesahan

PENGESAHAN

Bismillahirrahmaanirrohiim

Setelah diadakan pengarahan koreksi dan perbaikan

seperlunya dari laporan akhir individual praktikum ibadah

jurusan KPI dan konsentrasi jurnalistik fakultas dawah

semester gasal tahun 2010/2011 dari saudara:

Nama :...............................................

NIM :...............................................

Lokasi :................................................

Page 173: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 173

Maka laporan ini telah memenuhi syarat dan sesuai

dengan pelaksanaan tugas poraktikum mahasiswa yang

bersangkutan. Untuk itu laporan ini sudah dapat diajukan

sebagai tugas akhir praktikum. Demikian pengesahan ini

dibuat, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ambon,.................2011

Pendamping Lapangan Dosen Pembimbing Praktikum

(…………………………..) (…………………………..)

Page 174: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 174

Lampiran I

Contoh halaman judul

LAPORAN PRAKTIKUM IBADAH

KPI FAKULTAS DAKWAH ANGKATAN

Lokasi: ...............................

Oleh:

.............................................

NIM:

Dosen pembimbing praktikum

...........................................

NIP:

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN

IAIN AMBON 2011

Page 175: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 175

JADWAL PRAKTIKUM MAHASISWA

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM DAN

KONSENTRASI JURNALISTIK

TAHUN 2010-2011 No Jenis Praktikum Tanggal Narasumber Waktu

1 a) Pembelajaran Khat Al-Quran. b) Baca Al-Quran

24-25 a) Arman Man Arfah, M.Pd.I. b) Pasdianto, M.Si

2 Ibadah (Thahara dan Shalat) 02-03 a) Saleh Umarella b) Duriana

Ibadah Janazah 08-09 a) Hasan Lauselang, M.Ag.

b) Khadijah Togubu

3 a) Broadcasting Radio KPI b) Khobah/Ceramah/Pidato

16-17 a) Mey Cresntya b) Abdullah Latuapo, M.Pd.I

4 a) Broadcasting Radio b) Khobah/Ceramah

23 - 26 a) Mochctar Touwe b) Nur Payapo

5 Wisata Jurnalistik 27-28 a) Mochctar Touwe b) Nur Payapo a) Rajab Kardi

6 Pra Magang b) Syarifudin, M.sos.I c) Ismail Hehanusa, S.Sos.I d) Syamsuddin, M.Ag.

A. Teknik menyusun Khotbah dan Ceramah.

Perbedaan khotbah dengan cermah pada etika dan

adab khotbah lebih pada pendalaman spiritual

kemanusiaan yang humas global. Ceramah adalah

penyampaian pesan agama yang dilakukan secara bebas

dan etika sosiologis yang berlaku pada komunitas

tersebut.

B. Komposisi Ceramah dan Khotbah:

1. Pembukan (Salam, Rasa syukur dan Salawat).

2. Menentukan tema dan topik ceramah dan

kotbah.

BAGIAN IV

Teknik Publikasi Dakwah

Page 176: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 176

3. Mengangkat isu-isu yang bertentangan dengan

Al-Quran dan Sunnah

4. Menawarkan solusi dengan pilihan kata,

kalimat, analogi yang mudah difahami audiens.

Hindari kalimat yang bermakna ganda serta

khilafiah.

5. Penutup dengan Renungan.

Khotbah I

MERAWAT JIWA MENJADI DERMAWAN

س وعر ببلل حعبى مه شش ، ذ وسخ وسخغفشي ى وسخع وحمذي اىحمذ لله

مه ضيو فال بد ذي هللا فال مضوه ى مه سئبث أعمبىىب، مه أوفسىب

س ا فمب ى مه و سر مه ى عو هللا ى و حذي . ى، أشذ أن ال إى إاله هللا ى سس ا عبذي ذر أشذ أنه محمه ل ى : قبه هللا حعبى. الشش ه ى ىخش اىهز

تر ضعبفرب رس ا مه خيف ببسك عي . (9: اىىسبء). حشم سي ه صو اىيه

أصحبب عي ى ذ . محمه أمخىب عي ميهخ ه عي سىهخ أحىب اىيه بعذ؛.

Jamaah jumat yang berbahagiah

Pada kesempatan ini, Khatif ingin menjelaskan

secara spesifik tentang cara merawat kesucian jiwa

sebagai kunci untuk melahirkan kepekaan sosial akibat

dari kedermawanan jiwa yang suci.

Konsep penyucian jiwa dalam Al-Quran ditemukan

sebanyak 59 kali dalam Disertasi mencapai gelar Doktor

Firdaus Dosen UIN Alauddin Makassar dalam berbagai

macam bentuk. Begitu pentingnya merawat jiwa

manusia sehingga Al-Quran banyak memberikan

informasi kepada manusia tentan cara merawat jiwa

sebagai tanda kasih sayang Allah kepada Hambanya.

Merawat jiwa adalah berkah yang paling besar dari

Allah, karena kesucian jiwa itulah sehingga manusia

Page 177: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 177

dapat dihargai, disegani, dan dihormati serta meraih

kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Jamaah jumat yang berbahagiah

Jika menyimak fenomena yang berkembangan pola

hidup masyarakat sekarang ini, banyak orang yang kotor

jiwanya sehingga terjadi prilaku korupsi, aliran sesat,

cara berkomunikasi yang kurang bijak, cara mencari dan

nafkah yang merusak nilai-nilai kemanusiaan.

Informasi tersebut, dipercepat oleh media TV,

Internet dan media cetak yang kurang mendidik

masyarakat. Dari tayangan tersebut maka dibutuhkan

filterisasi terhadap setiap berita yang kita dengar jangan

sampai merusak suasana hati kita.

Adanya teknologi komunikasi sangat berbahaya jika

dikendalikan bagi orang yang kotor jiwanya, karena

dengan teknologi dapat merusak orang lewat informasi

yang disuguhkan setiap harii kepada masyarakat

sehingga menyebabkan kerusakan jiwa melalui siaran

informasi yang kurang mendidik masyarakat menjadi

baik. Kata Saidina Ali jika ada setes makanan haram

masuk dalam tubuh akan merusak jiwa yang bersih.

Permasalahannya adalah bagaimana cara merawat

jiwa menjadi jiwa yang mutmainnah. Gejolak jiwa

masyarakat moderen dewasa ini adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya Ilmu tentang cara merawat jiwa

2. Kurang kepekaan sosial dan kurangnya kerinduan

pada prilaku komunikasi yang baik.

3. Input informasi tentang cara merawat jiwa kurang

maksimal. Sehingga setiap hari masalah

bertambah

4. Adanya sifat, takabbur, kesombongan, dan

ketamakan yang berlebihan.

Page 178: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 178

5. Semakin banyak masalah semakin sedikit ilmu

dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Jamaah jumat yang berbahagiah

A. Teknik merawat jiwa menjadi dermawan

Cara mensucikan jiwa menjadi dermawan adalah

berdasarkan informasi Al-Quran yang dipahami dalam

Al-Quran adalah sebagai berikut:

Terjemahnya:

Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwa itu,

Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Jamaah jumat yang berbahagiah

Kata zaka dalam ayat tersebut menurut Abu Abdillah

Muhammad ibn Ahmad Abi Bakar al-Qurtubi salah

seorang ulama tafsir, dalam kitabnya al-Jami li ah-kam

al-Quran juz 12 h. 207. Bahwa ayat tersebut memiliki

tiga makna diantaranya:

a. Orang yang beruntung adalah orang yang

disucikan Allah dan orang yang merugi orang yang

tidak mendapat petunjuk dari Allah. Prilaku gemar

mendengar informasi agama yang dapat merawat

jiwanya menjadi baik adalah ciri manusia yang

baik.

b. Orang yang beruntung adalah orang yang berusaha

mengsucikan naps-nya dan memperbaikinya

dengan cara senang berbuat baik dan gelisa jiwa

berbuat kejahatan besar maupun kecil.

c. Orang yang beruntung adalah orang-orang yang

mensucikan dan menambah pengetahuan dirinya

dengan sebagai aktifitas keilmuan. Mengetahi cara

merawat jiwa menjadi dermawan

Page 179: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 179

d. Melakukan penyucian jiwa: Berusaha

membiasakan memilih perkataan yang mulia dan

menyenangkan orang lain dalam setiap berbicara

atau menyampaikan aspirasi.

e. Merawat jiwa dan Membentengi jiwa dari sifat

yang dapat merusak jiwa menjadi rusak, hal ini

perlu dihindari dari Allah berefimran dalam Al-

Quran QS As-Syams 91/9-10

Langkah Merawat Jiwa:

1. Mencari ilmu yang dapat merawat jiwa menjadi

dermawan

2. Bertobat kepada Allah agar kamu beruntung pesan

Allah dalam QS an-Nur/24: 31. Dan barasing siapa

yang tidak pernah bertobat maka ia termasuk

manusia yang zhalim.

3. Mensucikan Aqidah dengan memelihara input

makanan dan informasi yang diserap oleh tubuh

yang diberikan kepada Maha penguasa Alam

Semesta.

4. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa dengan

menjadikan pekerjaan sebagai amal ibadah, serta

menjaga lisan, hati dan pikiran dari informasi yang

kurang baik dengan cara memelihara shalat dan

Puasa.

اىز االب مه بمبف ابم وفعى . اىعظ اىقشان ف ىن ى هللا ببسك

اىعي اىسمع او ح حال مىن مى حقبو اىحن مش

Khotbah II

اىحمذ ى وحمذي لله وسخع وسخغفشي ، ذ وسخ وعر س مه حعبى ببلل شش

مه أوفسىب ذي مه أعمبىىب، سئبث مه ى مضوه فال هللا فال ضيو بد

مه ى، ا ى هللا عو ى سر س مه ى فمب و أشذ . و حذي هللا إاله إى ال أن

Page 180: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 180

ل أشذ ى الشش ا أنه ذر ى عبذي محمه سس ىخش : حعبى هللا قبه . ه اىهز ى

ا مه حشم تر خيف ه (. 9: اىىسبء. )ضعبفرب رس سي صو اىيه ببسك عي

ذ عي محمه ى أصحبب أحىب. ه عي اىيه أمخىب سىهخ عي بعذ؛. ميهخ

Pada khotbah yang kedua ini marilah kita menjaga

telinga kita, hati, mata, lisan kita agar terhindari

kekotoran jiwa yang dapat merusak tatanan kemanusiaan

kita yang mulia ini.

Semua orang didunia ini ingin mendapatkan yang

namanya kesucian jiwa sehingga pola hidup menjadi

tenang, bahagia didunia dan bahagia diakhirat.

Waqalallahu ta‟ala fil Quranil karim:

حسي صيمؤ عي صو امه ىزه باب عيىب صييه ميينخ هللا ان

وب سذ عو ببك * ابشا وب سذ اه عي ابشا وب سذ عي صيج ممب

اه عي ابشا وب سذ عي بشمج ممب * محمذ وب سذ اه عي محمذ

م ذ حمذ اول ىمه ىعب ا ف * ابشا وب سذ

Jamaah jumat yang berbahagiah

Marilah kita berdoa kepada Allah moga jiwa kita dapat

dirawat oleh Allah sehingga kita menjadi umat yang

terbaik dimana saja kita berada dan selalu bermanfaat

bagi orang lain.

Amin Ya Rabbal Alamin

Alhamdulillah Rabbil Alamin, Allahumma Shalli

„alasaidina Muhammad wa ala „ali Saidina Muhammad.

1. Ya Allah Ya Rabbal Alamin, sucikanlah hamba-

hambamu yang ada dalam Masjid ini, sehingga

kami dapat menjadi manusia yang cinta kepada

prilaku dan perkataan yang suci lagi baik.

2. Ya Allah Ya Aziz, penguasa seluruh jiwa-jiwa

manusia dipermukaan bumi ini, tancapkan dihati

kami kebahagiaan dan keharmonisan dalam rumah

Page 181: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 181

tangga kami Ya Allah, dan seluruh kaum mulimin

baik yang telah meninggalkan kami maupun yang

akan lahir kedunia ini. karena kami sadar Ya Allah

bahwa kami adalah makhluk yang paling lemah

dan tak berdaya atas segala ketetapan-Mu.

3. Ya Allah Ya Rahman, Maha pengendali alam

semesta, anugrahkanlah kekayaan dan keberkahan

yang mubarakah pada keluarga kami, anak-anak

kami, sehingga tercipta keluarga yang sakinah

mawaddataw warahma. Ya Allah peliharalah,

rawatlah jiwa kami agar tetap dermawan serta peka

untuk berbagi kebahagiaan sesama umat manusia.

4. Ya Allah Ya Salam, Selamatkanlah kami dari

kehidupan yang sensara dan angkatlah kami

menjadi orang yang kaya sehingga dapat merawat

jiwa kami menjadi dermawan dan tidak lupa sujud

kepadamu baik diwaktu siang maupun diwaktu

malam.

5. Ya Allah Ya Razzak, karuniakanlah kami rezki

yang halal lagi baik dari pintu-pintu yang tidak

dingka-sangka baik di dunia maupun di Akhirat

kelak.

6. Ya Allah Ya Salam, Selamatkanlah kami dari

gejolak jilatan api neraka jahannnam. Karena kami

tak sanggup menahan panasnya Ya Allah.

7. Ya Allah Ya Rahman, Ya Rahim, Rahmatilah jiwa

kami agar tetapi cinta dan selalu rindu kepada-Mu

untuk beribadah, sehingga kamipun layak menjadi

ahli surga yang telah engkau janjikan kepada orang

yang selalu merawat, memelihara, kedermawanan

jiwa.

ارابىش قه حسه اخشة افو حسه وب فذ احىب بىبر

Page 182: ambon Syarifudin, panduan praktikum mahasiswa

Panduan Praktikum Mahasiswa 2011 182

عه ى * اىقشة ر اخب االاحسبن ىعذه بب مش هللا ان : عبادهللا

زمشم اىعظي ارمشاهللا * حزمشن عظن اىب مىنش افحشبء

ىصيت اق * امبش ىزمشاهللا