panduan praktikum anatomi i

16
1 PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI I Tim Penyusun dan editor: dr. Dedek Joko Wibowo dr. May Valzon Learning Objective Praktikum Anatomi I 1. Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis dan pembagian tulang panjang 2. Mahasiswa mampu memahami istilah-istilah anatomi untuk bangunan pada tulang 3. Mahasiswa mampu menghafalkan semua nama tulang penyusun ekstrimitas superior Catatan: Mahasiswa yang tidak hafal semua nama tulang penyusun ekstrimitas superior tidak diperbolehkan mengikuti praktikum 4. Mahasiswa mampu membedakan cingulum membri superior dan pars libera membri superior 5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bangungan-bangunan khas pada tiap tulang penyusun ekstrimitas superior. Jenis Tulang Berdasarkan bentuknya, tulang dibagi dalam empat kelas yaitu: 1) Tulang panjang (ossa longa), contoh : tulang paha (os femoris), tulang betis (os fibula), tulang kering (os tibia), tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (os. radius), lengkapi seluruh tulang panjang yang ada ditubuh! 2) Tulang pendek (ossa brevia), contoh : tulang pergelangan tangan (ossa carpi), tulang pergelangan kaki (ossa tarsi), lengkapi seluruh tulang pendek yang ada di tubuh! 3) Tulang pipih (ossa plana), contoh : neurocranium (sebutkan apa saja!), scapula, sternum, sebutkan 1 contoh lagi tulang jenis ini! 4) Tulang irreguler (ossa irregularia) , contoh : os palatinum, os sphenoidale, vertebrae 5) Tulang sesamoid (ossa sesamoidea), contoh: patella, sebutkan contoh lain! Diantara berbagai macam bentuk tulang diatas ada yang disebut os pneumatica (tulang beronggal), contohnya : os frontale, os maxillae, os ethmoidale, sebutkan 1 lagi contoh tulang beronggal lainnya! Keterangan: os. = osis (tulang tunggal), ossa (tulang jamak)

Upload: wulan-ulan-dari

Post on 29-Nov-2015

160 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

jj

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Praktikum Anatomi I

1

PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI I

Tim Penyusun dan editor:

dr. Dedek Joko Wibowo

dr. May Valzon

Learning Objective Praktikum Anatomi I

1. Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis dan pembagian tulang panjang

2. Mahasiswa mampu memahami istilah-istilah anatomi untuk bangunan pada tulang

3. Mahasiswa mampu menghafalkan semua nama tulang penyusun ekstrimitas superior

Catatan: Mahasiswa yang tidak hafal semua nama tulang penyusun ekstrimitas

superior tidak diperbolehkan mengikuti praktikum

4. Mahasiswa mampu membedakan cingulum membri superior dan pars libera membri

superior

5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bangungan-bangunan khas pada tiap tulang

penyusun ekstrimitas superior.

Jenis Tulang

Berdasarkan bentuknya, tulang dibagi dalam empat kelas yaitu:

1) Tulang panjang (ossa longa), contoh : tulang paha (os femoris), tulang betis (os fibula),

tulang kering (os tibia), tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (os. radius), lengkapi

seluruh tulang panjang yang ada ditubuh!

2) Tulang pendek (ossa brevia), contoh : tulang pergelangan tangan (ossa carpi), tulang

pergelangan kaki (ossa tarsi), lengkapi seluruh tulang pendek yang ada di tubuh!

3) Tulang pipih (ossa plana), contoh : neurocranium (sebutkan apa saja!), scapula, sternum,

sebutkan 1 contoh lagi tulang jenis ini!

4) Tulang irreguler (ossa irregularia) , contoh : os palatinum, os sphenoidale, vertebrae

5) Tulang sesamoid (ossa sesamoidea), contoh: patella, sebutkan contoh lain!

Diantara berbagai macam bentuk tulang diatas ada yang disebut os pneumatica (tulang

beronggal), contohnya : os frontale, os maxillae, os ethmoidale, sebutkan 1 lagi contoh

tulang beronggal lainnya!

Keterangan: os. = osis (tulang tunggal), ossa (tulang jamak)

Page 2: Panduan Praktikum Anatomi I

2

Bagian Tulang Panjang

Gambar 1. Struktur anatomis tulang panjang

Tulang panjang berdasarkan strukturnya dapat dibagi menjadi tiga bagian penting, yaitu:

1) Epiphyses (jamak); epiphysis (tunggal), yaitu kedua ujung tulang panjang (ujung

proksimal dan ujung distal)

2) Diaphysis, yaitu bagian tengah tulang panjang. Dalam istilah anatomi sering disebut

corpus (badan) sedangkan di klinik sering disebut shaft (contoh penggunaan istilah

fraktur shaft femur)

3) Metaphysis, yaitu bagian diantara epiphysis dan diaphysis. Pada metaphysis terdapat

suatu lempeng jaringan tulang rawan yang disebut epiphysial plate (growth plate =

lempeng pertumbuhan). Jenis tulang rawan apa yang membentuk epiphysial plate?

Secara histologis lapisan tulang panjang disusun oleh komponen-komponen berikut:

1. Cartilago articularis (rawan sendi), yaitu lapisan tipis tulang rawan hyalin yang

membungkus permukaan epiphysis yang akan bersendi dengan bagian lain. Apa

fungsinya?

Page 3: Panduan Praktikum Anatomi I

3

2. Periosteum, yaitu selaput yang membungkus tulang dari luar kecuali tempat-tempat

yang sudah dilapisi rawan sendi. Terdiri dari dua lapis lamina fibrosa (lapisan luar)

dan lamina osteogenik (lapisan dalam). Cari tahu lebih lanjut tentang histo-fisiologi

periosteum!

4) Endosteum, yaitu lapisan tipis membran yang membungkus permukaan tulang

sebelah dalam (menghadap ke cavitas medullaris)

5) Jaringan tulang

6) Cavitas medullaris (sum sum tulang; sum-sum tulang merah/kuning), apa arti istilah

dalam kurung tersebut? Cavitas medullaris yaitu rongga memanjang di dalam

diaphysis tulang panjang. Cavitas medularis = bone marrow

Secara histologis Jaringan tulang sendiri dapat dibagi menjadi 2 :

1. Pars compacta, yaitu bagian yang tersusun kompak (padat) dan keras. Terutama

menyusun diaphysis

2. Pars spongiosa, yaitu bagian yang tersusun seperti spong (bunga karang),berongga-

rongga, terutama menyusun epiphysis.

Gambar 2. Struktur histologis tulang

Page 4: Panduan Praktikum Anatomi I

4

SKELETON (RANGKA)

Tabel 1. Pembagian Skleton

Rangka Jumlah

Skleton axial Tengkorak

(SKULL)

Cranium

(tempurung kepala)

Os. Frontale 1

Os. Parietale 2

Os. Temporale 2

Os. Occipitale 1

Os. Sphenoidale 1

Os. ethmoidale 1

Ossa faciei

(tulang-tulang

wajah)

Os. Nasalia 2

Os. Lacrimale 2

Maxsila 2

Os. Zygomaticum 2

Os. Paltinum 2

Chonca nasalis inferior 2

vomer 1

Mandibula 1

Vertebrae

(tulang belakang)

Ver. Cervicales 7

Ver. Thoracales 12

Ver. Lumbales 5

Os. Sacrum 1

Os. Coccygis 1

Os. Hyoideum

Sternum

Costae Costa vera (sejati) 7

Costa spuria (palsu) 3

Costa melayang

2

Skleton

apendicular

Membrum

superior

Cingulum

membri superior

Clavicula 2

Scapula 2

Membrum superior Humerus 2

Ulna 2

Radius 2

Ossa carpi 16

Ossa metacarpi 10

Ossa phalangea 28

Membrum

inferior

Os. Coxa: fusi dari os. Ili, ischii, dan pubis 2

Membrum inferior Femur 2

Patella 2

Tibia 2

Fibula 2

Ossa tarsi 14

Ossa metatarsi 10

Ossa phalangea 28

Total 206

Page 5: Panduan Praktikum Anatomi I

5

ISTILAH

Tugas: Hapalkan Istilah istilah anatomi berikut ini !

1. Istilah – istilah untuk bagian yang meninggi :

Tuber : suatu tonjolan yang membulat

Tuberculum : tonjolan kecil

Condylus : suatu bulatan pada ujung tulang dekat persendian yang merupakan

bagian dari persendian

Epicondylus : suatu tonjolan diatas condylus

Juga (jugum) : tonjolan sebagai bukit

Spina : bangunan sebagai duri (umumnya meruncing)

Processus : tonjolan kecil (umumnya panjang)

Crista : suatu rigi (tepi) yang meninggi

Linea : suatu rigi (tepi) yang tidak meninggi

Labium : suatu peninggian yang tumpul dan lebar (= bibir)

Pecten : suatu rigi yang tidak terlalu lebar dan tinggi

Cornu : bangunan sebagai tanduk

Caput : suatu bulatan yang besar (= kepala)

Capitulum : caput yang kecil

2. Istilah – istilah untuk bagian yang mencekung

Fovea : suatu cekungan seperti lembah

Foveola : fovea kecil

Impressio : suatu cekungan yang disebabkan oleh desakan atau tekanan suatu alat

tubuh lain sewaktu pertumbuhan

Fissure : suatu celah sempit

Incisura : suatu takik (tepi yang menakik)

Sulcus : suatu alur (parit)

Fossa : daerah cekungan seperti lembah yang luas

3. Istilah – istilah untuk lubang

Apertura : pintu masuk ke dalam suatu rongga (biasa dibagi menjadi dua inlet (pintu

masuk) dan outlet (pintu keluar)

Page 6: Panduan Praktikum Anatomi I

6

Ostium : muara suatu saluran (rongga) ke dalam rongga lain, ostia (jamak)

Porus : lubang, umumnya sebagai pintu masuk atau muara keluar

Foramen : lubang seperti porus, lebih luas, biasanya tempat keluar masuknya

pembuluh darah

Orificium : lubang seperti porus, lebih kecil

Foramina : (jamak foramen)

4. Istilah – istilah untuk saluran – saluran

Vas : saluran (untuk organ lunak)

Canalis : terowongan , Canalicullus : kanal yang kecil

Ductus : pipa

Ductulus : pipa yang kecil

Tubus/tuba : pipa besar

Tubulus : pipa agak besar

Meatus : gang atau liang

5. Istilah – istilah untuk rongga – rongga

Cavum/cavitas : rongga yang besar

Sinus : rongga yang tertutup yang biasanya berisi udara dan cairan,

pelebaran suatu saluran

Cellula : rongga – rongga kecil dalam tulang yang berisi udara

TULANG PENYUSUN EKSTRIMITAS ATAS (MEMBRI SUPERIORES)

Tulang penyusun ekstrimitas superor dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1. Cingulum membri superior (gleang bahu). Yaitu kumpulan tualng yang membentuk

gelang bahu. Berfungsi menggantung pars libera membri superior atau seabgai

penghubunga pars libera dengan skeleton axial. Terdiri dari dua tulang calviculae dan

scapulae

2. Pars libera membri superior , yaitu bagian ekstrimitas yang bergerak bebas. Terdiri dari

os humerus, ulna, radius, ossa carpi, ossa metacarpi, ossa phalangea.

Scapula

Page 7: Panduan Praktikum Anatomi I

7

Gambar 1 : Scapula (aspektus posterior)

Gambar 2 : Scapula (aspectus anterior)

Page 8: Panduan Praktikum Anatomi I

8

Facies costalis (anterior). Permukaan scapula yang berhadapan dengan tulang iga

Fossa subscapularis. Kecekungan pada facies costalis. Tempat perlekatan m. subscapularis

Facies posterior. Permukaan scapula yang menghadap ke kulit punggung

Spina scapulae. Taju tulang yang panjang pada facies scapularis posterior yang meluas

sampai acromion

Fossa supraspinata. Permukaan scapula di atas spina scapula. Tempat perlekatan m.

supraspinatus

Fossa infraspinata. Permukaan scapula di bawah spina scapulae

Acromion. Ujung bebas spina scapularis yang menonjol di atas caput humeri

Facies articularis acromii. Permukaan articularis untuk os clavicula

Angulus acromialis. Belokan tajam pada spina scapulae yang berlanjut menjadi margo

lateralis acromii

Margo medialis. Batas os scapula yang berhadapan dengan columna vertebralis

Margo lateralis. Batas os scapula yang berhadapan dengan os humeri

Margo superior. Batas atas (superior) os scapula

Incisura scapulae (scapularis). Cekungan pada margo superior os scapula tepat di sebelah

medial processus coracoideus.

Angulus inferior. Angulus bawah os scapulae

Angulus lateralis. Angulus bawah os scapulae yang memuat cavitas glenoidalis

Angulus superior. Angulus medialis atas os scapulae

Cavitas glenoidalis. Cekungan sendi (cavitas articularis) bahu

Tuberculum supraglenoidale. Tuberculum kecil pada margo superior cavitas glenoidalis

untuk origo caput longum m.biceps

Tuberculum infraglenoidale. Tuberculum kecil pada margo inferior cavitas glenoidalis untuk

origo caput longum m.biceps

Collum scapulae. Bagian os scapulae yang terletak disebelah medial margo cavitas

glenoidalis

Processus coracoideus. Processus yang berbentuk seperti pengait yang menonjol di sebelah

anteriordari margo superior os scapulae, tepat di sebelah lateral incisura scapularis. Tempat

perlekatan m.pectoralis minor, m.coracobrachialis dan caput brevis m.biceps brachii

Page 9: Panduan Praktikum Anatomi I

9

Gambar 3 : Scapula (aspektus lateral)

Clavicula

Gambar 4 : Clavicula Aspek superior

Gambar 5 : Clavicula Aspek inferior

Page 10: Panduan Praktikum Anatomi I

10

Letak normal 2/3 medialnya cembung ke depan dan 1/3 lateralnya cekung ke belakang.

Kapsula articularis acromioclavicularis.bagian yang membentuk area melekat membentuk

persendian antara acromion dan clavikula.

Extremitas sternalis. Ujung sternal (medial) os clavicula yang berhadapan dengan os sternum

Facies articularis sternalis. Permukaan sendi pada ujung medial os clavicula untuk bersendi

dengan os sternum

Impressio ligamenti costoclavicularis. Area kasar di dekat ujung sternal facies inferior

clavicula untuk perlekatan ligamentum costoclavicularis

Corpus claviculae. Bagian tengah os claviculae

Sulcus musculus subclavii. Sulcus yang memanjang menunjukkan dalamnya untuk area

perlekatan m.subclavius

Ekstremitas acromialis. Ujung os clavicula yang berhadapan dengan acromion

Acromion

Tuberositas ligamenti coracoclavicularis. Area kasar untuk tempat perlekatan dua bagian

ligamentum costoclavicularis

Facies articularis acromialis. Permukaan sendi untuk acromion

Tuberculum conoideum. Eminentia kecil pada facies inferior extremitas acromialis os

calviculae untuk perlekatan ligamentum conoideum

Linea trapezoidea. Tempat perlekatan lig.Trapezoideum pada facies inferior ekstremitas

acromialis clavicula

Page 11: Panduan Praktikum Anatomi I

11

Humerus

Gambar 6 : Humerus (Aspektus anterior et posterior)

Caput humeri (humerale)

Collum anatomicum. Area di antara caput humeri dan tuberculum (majus er minus)

Collum cirurgicum. Regio distal tuberculum yang bentuknya lonjong dan berlanjut dengan

corpus humeri

Tuberculum majus. Prominentia yang besar, mengarah ke posterolateral ujung superior os

humeri.Tempat insersio m. supraspinatus

Tuberculum minus. Prominentia yang lebih kecil, mengarah ke anterior ujung superior os

humeri. Tempat insertio m. subscapularis

Sulcus intertubercularis. Sulcus yang terletak diantara 2 tuberculum , untuk jalannya tendon

caput longum m.biceps

Page 12: Panduan Praktikum Anatomi I

12

Tuberositas deltoidea. Peninggian permukaan kasar pada pertengahan lateral corpus humeri

Sulcus bicipitalis. Alur yang terletak dibawah collum anatomicum anatara tuberculum mayus

dan minus kearah inferior.

Crista tuberculi majoris. Taju tulang yang meluas ke arah tuberculum majus. Tempat

perlekatan m.pectoralis major

Crista tuberculi minoris. Taju tulang yang meluas ke bawah tuberculum minus. Tempat

perlekatan m.teres major dan m.latissimus dorsi

Corpus humeri. Batang tulang humerus diantara 2 ujung tulang.

Sulcus nervi radialis/ spiralis. Sulkus oblik pada facies posterior os humeri yang menurun di

sebelah lateral. Ditempati oleh n.radialis

Facies anteromedial . permukaan corpus humeri anterior sebelah medial. Tempat perlekatan

m.brachialis

Facies anterolateralis , permukaan corpus humeri anterior sebelah lateral.

Facies posterior . permukaan corpus humeri posterior. Tempat perlekatan m. caput medial m.

triceps

Crista supracondylaris lateralis. Taju tulang yang meluas ke arah atas lateral epicondylus

humeri. Tempat perlekatan m. brachioradialis

Crista supra condylaris medialis Taju tulang yang meluas ke arah atas medial epicondylus

humeri . Tempat perlekatan m.brachialis

Condylus humeri. Ujung distal os humeri yang terdiri dari fossa olecranon , fossa

coronoideus , fossa radialis dan facies articularis

Capitulum humeri. Tonjolan bulat di ujung distal humeri untuk persendian dengan os radius

Trochlea humeri. Silinder persendian pada ujung distal os humeri untuk persendian dengan

os ulna

Fossa olecrani. Lubang dalam di atas trochlea os humeri pada aspek posterior os humeri,

untuk memuat olecranon selama ekstensi sendi siku

Fossa radialis. Cekungan diatas capitulum humeri pada aspek anterior os humeri, untuk

memuat caput radii, saat memerlukan flexi adekuat sendi siku

Fossa coronoidea. Cekungan pada aspek anterior os humeri sebelah proksimal trochlea

humeri, untuk memuat processus coronoideus os ulna selama flexi sendi siku

Page 13: Panduan Praktikum Anatomi I

13

Epycondilus medialis. Protuberantia yang mengarah ke medial, memberikan origo untuk otot

– otot flexor lengan atas

Sulcus nervi ulnaris. Menempati facies posterior epycondilus medialis humeri

Epycondylus lateralis. Protuberantia di lateral capitulum humeri, memberikan origo untuk

otot – otot extensor lengan atas

Radius dan Ulna

Tugas :

Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menyebutkan bagian – bagian dari tulang radius

dan ulna

Mahasiswa mampu mengidentifikasi perlekatan otot pada radius dan ulna

Gambar 7. Ulna dan Radius

Page 14: Panduan Praktikum Anatomi I

14

A. Ulna

Olecranon Ulnae. Ujung posterior os ulna. Tempat perlekatan otot otot extensor

sendi siku

Processus coronoideus. Tonjolsn arah anterior pada ujung anterior incisura

trochlearis.

Tuberositas ulnae. Area kasar pada facies anterior pars superior corpus ulnae,

untuk perlekatan m. brachialis

Incisura trochlearis. Permukaan sendi pada ujung proximal facies anterior ulna

untuk bersendi dengan trochlea humeri.

Incisura radialis. Permukaan sendi pada aspek lateral os ulna setinggi processus

coronoideus, untuk bersendi dengan circumferential articularis radii.

Corpus ulnae. Batang tulang ulnae

Facies anterior/posterior /medialis

Margo interosseus anterior / posterior

Crista musculi supinatoris. Taju tulang meluas kea rah distal dari incisura radialis

, untuk perlekatan m.supinatorius

Caput ulnae. Ujung distal os ulna

Circumferential articularis. Permukaan sendi yang terletak disebelah

anterolateral caput ulnae, untuk bersendi dengan incisura ulnaris radii

Processus styloideus. Tonjolan yang berbentuk seperti pasak yang menonjol ke

bawah aspek posteromedial ujung bawah os ulna. Tempat perlekatan untuk

discuss articularis dan ligamentum collateralis ulnaris.

B. Os Radius

Caput radii. Ujung proximal os radii bersendi dengan capitulum humeri

Fovea articularis. Cekungan untuk memuat capitulum humeri

Circumferential articularis. Permukaan caput radii mirip lingkaran untuk bersendi

dengan incisura ulnae

Corpus radii. Batang os radii

Page 15: Panduan Praktikum Anatomi I

15

Tuberositas radii. Prominentia kasar pada aspek medialis os radii, kira – kira 2 cm

sebelah distal ujung proximal. Tempat perlekatan untuk tendon m.biceps.

Facies anterior/posterior /medialis

Tuberositas pronatoria. Area kasar pada pertengahan facies lateralis. Tempat

perlekatan pronator teres.

Margo introosseus. Tepi yang berhadapan dengan os ulnae dan memberikan

perlekatan dengan membrane interossea.

Margo anterior. Tepi yang menghadap sebelah anterolateral.

Margo posterior.

Processus styloideus. Tonjolan kea rah bawah pada ujung distal facies lateralis os

radius.

5. Ossa manus

Tugas :

Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menyebutkan bagian – bagian dari

ossa penyusun manus

Mahasiswa mampu mengidentifikasi perlekatan otot pada ossa manus

A. OSSA CARPI (CARPALIA) = TULANG PERGELANGAN TANGAN

– Terdiri dari 8 buah tulang dan terletak dalam 2 baris.

– Baris I (deretan proximal) : os scaphoideum (=os naviculare), os lunatum, os

triquentrum dan os pisiforme.

– Baris II (deretan distal) : os trapezium (= os multangulum majus), os

trapezoideum, (= os multangulum minus). Os capitulum dan os hamatum.

– Os scaphoideum membentuk tuberculum ossis scaphoidei.

– Os trapezium membentuk tuberculum ossis trapezii.

– Os hamatum membenuk hamalus ossis hamati.

– Tonjolan-tonjolan ini bersama-sama dengan os pisiforme membentuk eminentiae

carpi yang membatasi sulcus carpi. Sulcus carpi ditutupi oleh ligamentum carpi

transversum dan membentuk canalis carpal

Page 16: Panduan Praktikum Anatomi I

16

B. OSSA METACARPI (METACARPALIA) = TULANG TELAPAK TANGAN

Terdiri dari 5 buah os longum.

Setiap os metacarpale mempunyai basis metacarpalis, corpus metacarpalis

dan caput metacarpalis.

C. OSSA DIGITORUM (PHALANGES) = TULANG JARI

Ibu jari (Polex), jari telunjuk (index), jari tengah (digiti tertius), jari

keempat/jari manis (digitti quartus), jari kelingking (digitti minimi)

Setiap jari mempunyai 3 ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai 2 ruas, yaitu

phalanx proximalis, phalanx media dan phalanx distalis.

Setiap phalanx mempunyai basis phalangis, corpus phalangis dan caput

phalangis.

Gambar 8. Ossa manus