modul praktikum lapangan gelombang laut
DESCRIPTION
modulTRANSCRIPT
MODUL PRAKTIKUM LAPANGAN
MATA KULIAH GELOMBANG LAUT
STATISTIK DAN SPEKTRUM GELOMBANG
PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015
PENDAHULUAN
TUJUAN PRAKTIKUM:
1. Mencari Nilai tinggi dan periode gelombang acak.
2. Mengetahui estimasi Nilai Ts berdasarkan 3 metode pengukuran gelombang laut
(Zero Up-Crossing, Zero-Down Crossing, dan Crest to Through).
3. Mengetahui estimasi nilai E1/2 dan Hs dari E berdasarkan 3 metode (Zero Up-
Crossing, Zero-Down Crossing, dan Crest to Through).
4. Mengetahui Tinggi Gelombang Design.
TEORI DASAR
2.1 Statistik Gelombang
Untuk dapat menganalisis gelombang laut yang bersifat acak maka diperlukan
penyedehanaan, yaitu dengan mengasumsikan bahwa suatu gelombang acak dapat
diuraikan menjadi gelombang sinusoidal (monokromatis) tak berhingga jumlahnya yang
mempunyai tinggi, panjang dan perioda gelombang yang berbeda-beda. Salah satu
metoda yang dipakai untuk mempelajari gelombang acak ini adalah dengan melakukan
analisa statistik gelombang dan spektrum gelombang.
Tujuan analisis statistik gelombang ini adalah untuk mendapatkan hasil yang terdefinisi
baik dan mempunyai arti statistik dari catatan analog gelombang. Dari catatan
gelombang akan diestimasi 3 parameter yaitu :
1. Tz yaitu perioda rata-rata zero up Crossing.
2. Hs yaitu tinggi gelombang signifikan.
3. Hmax (3 jam) yaitu tinggi gelombang yang paling mungkin dari gelombang zero
up-crossing terbesar dalam waktu 3 jam.
2.2 Definisi Parameter Gelombang
Suatu gelombang didefinisikan dengan meninjau setiap titik maksimum pada suatu
catatan gelombang sebagai suatu gelombang terpisah, amplitudo diukur dari garis rata-
rata. Setiap gelombang individu dari rekaman data gelombang dapat ditentukan dengan
cara mencuplik nilai dari tinggi dan perioda yang mewakili setiap satu gelombang.
Metoda pencuplikan tersebut dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1. Zero Up-crossing
Berdasarkan metoda zero up-crossing, satu buah gelombang didefinisikan dari
suatu titik di still water level (SWL) yang akan membentuk satu puncak sampai
mencapai titik lain di SWL yang akan membentuk puncak berikutnya.
2. Zero down-crossing
Metoda ini sama dengan metoda zero up-crossing tetapi arah pergerakan dari
titik SWL menuju ke lembah. Perioda gelombang didefinisikan sebagai jarak
horizontal dari dua titik upcrossing/downcrossing yang berurutan.
3. Crest to Trough
Metoda puncak ke lembah menganggap setiap puncak dianggap satu
gelombang. Tinggi gelombang didefinisikan sebagai jarak vertikal antara puncak
dan lembah sebelumnya.
2.3 Analisa Statistik Gelombang
Elevasi permukaan rata-rata kuadrat (root mean square – rms, E1/2) didefinisikan
sebagai :
21lim ( )2
T
TT
E f t dtT® ¥
-
= ò
Dimana f(t ) : jarak vertikal dari garis rata-rata kepermukaan pada waktu t.
Untuk sejumlah gelombang zero up-cross H1, H2, H3.....,Hn, maka Hrms adalah :
2 2 2 2 21 2 3
1 ......rms nH H H H Hné ù= + + + +ë û
Tinggi gelombang Signifikan Hs didefinisikan sebagai tinggi rata-rata dari sepertiga
gelombang tertinggi. Bila ada 3N gelombang zero up-cross, maka tinggi gelombang
signifikannya adalah :
2 1 31 ....s N NH H Hn +é ù= + +ë û
Dimana masing-masing H telah diurutkan dari yang kecil sampai besar.
Perioda zero up cross didefinisikan sebagi interval antara dua zero up crossing yang
melingkupinya, bila catatan gelombang mempunyai durasi t menit, perioda rata-ratanya
adalah :
60detikz
t xT
jumlah gelombang zero up cross=
-
2.3.1 Perhitungan Awal
Setiap catatan gelombang secara manual dianalisa sebagai berikut : garis rata-rata
dibuat dengan perkiraan, kemudian dicatat praameter berikut :
A = ketinggian puncak terbesar diukur dari garis rata-rata
B = ketinggian puncak terbesar kedua
C = kedalaman lembah terbesar (nilai positif)
D = kedalaman lembah terbesarkedua (nilai positif)
Nc = jumlah puncak
Nd = jumlah lembah
Nz = jumlah zero up crossing
Ny = jumlah zero down crossing
2.3.2 Estimasi Tz
Dari record selama 12 menit dihitung:
Estimasi T dari zero-up-crossing z
zN
T6012
Estimasi T dari zero-down-crossing y
yN
T6012
Estimasi T dari crest-to-trough x
xN
T6012
Jika diasumsikan gelombang adalah stasioner, maka nilai Tz dan Ty ini juga merupakan
perioda zero-up-crossing dan zero-down-crossing rata-rata untuk interval 3 jam.
2.3.3 Estimasi E
Setelah diturunkan dari rata-rata distribusi amplitudo, maka didapatkan harega-harga E
berikut :
1. Estimasi T dari Zero up-crossing
1
1/ 2 1 2
1 1 2
1
1/ 2 1 2
2 1 1 2
1 11
2 82 20
1 11 (1 ) (2 )
2 82 20
A CE A A
B DE A A A
q q
q q
-
- -
-
- -
é ù+ê ú= + -ê úë û
é ù+ê ú= - - - -ê úë û
Dengan A1 = 0.5772 ; A2 = 1.9781 ; q =ln( Nc )
Estimasi E1/2 adalah rata-rata kedua nilai E diatas yaitu :
1 / 2 1 / 2 1 / 21 20.5( )E E E= +
2. Estimasi T dari Zero down-crossing
1
1/ 2 1 2
1 1 2
1
1/ 2 1 2
2 1 1 2
1 11
2 82 20
1 11 (1 ) (2 )
2 82 20
A CE A A
B DE A A A
q q
q q
-
- -
-
- -
é ù+ê ú= + -ê úë û
é ù+ê ú= - - - -ê úë û
Dengan A1 = 0.5772 ; A2 = 1.9781 ; q =ln( Nd )
Estimasi E1/2 adalah rata-rata kedua nilai E diatas yaitu :
1 / 2 1 / 2 1 / 21 20.5( )E E E= +
3. Estimasi T dari Crest to Trough
Estimasi E untuk crest to trough = estimasi E untuk zero up-crossing
2.3.4 Estimasi Hs dari E
Dari teori distribusi Rayleigh untuk ringgi gelombang zero up-cross, didapatkan
hubungan berikut :
1.416 2s rms rmsH H H= =
Dengan mengasumsikan lebar band frekuensi cukup kecil. Kita mendapatka hubungan
antara Hrms dengan E. Tinggi H gelombang zero up-cross mendekati dua kali tinggi
amplitudo x puncak gelombang dari garis rata-rata.
1 / 2
22 , :
2 2 , 4rms rms
rms
HBila H maka
H E sehingga Hs E
x
x
=
=
= »
2.3.5 Estimasi Tinggi Gelombang Desain
Proses estimasi ini dibagi dalam dua tahap. Pertama untuk setiap catatan gelombang
analisa perioda pendek diperpanjang untuk mengestimasi Hmax(3 jam ), yaitu tinggi
gelombang yang mungkin dalam interval catatan 3 jam. Kedua, statistik dari deretan
panjang nilai Hmax(3 jam ) dihitung dan dilakukan ekstrapolasi untuk mengestimasi
tinggi gelombang desain.
2.3.6 Estimasi Hmax ( 3 jam ) dari E dan T
Jumlah gelombang zero up-cross selama perioda 3 jam adalah : 3 60 60
z
x xN
T=
Jumlah gelombang zero down-cross selama perioda 3 jam adalah :
3 60 60
y
x xN
T=
Jumlah gelombang crest to trough selama perioda 3 jam adalah : 3 60 60
x
x xN
T=
Juga didefinisikan fungsi Y berikut :
22 3 40.566405 0.316548 0.330573 0.073968 0.006361Y Y Y Yé ùY = + + - +ë û
Dimana :
0.5
1(ln )Y N= untuk zero up crossing
0.5
2(ln )Y N= untuk zero down crossing
0.5
3(ln )Y N= untuk crest to trough
Dari perumusan diatas akan diperoleh Hmax ( 3 jam ) untuk masing-masing metoda, yaitu
: ( )max 3 2 2H jam E m= Y
MATERI METODE
3.1 Alat dan Bahan
1. Kompas tembak
2. GPS (Global Positioning System)
3. Palem Gelombang
4. Anemometer
5. Stopwatch
6. Alat Tulis
3.2 Metode Pengukuran
1. Siapkan alat dan bahan untuk pengukuran parameter gelombang laut.
2. Pasang palem gelombang pada stasiun yang sudah ditentukan (Sebelum gelombang
peecah), catat koordinat stasiun, pastikan kedudukan palem tidak mudah roboh.
3. Lakukan pengamatan selama 30 menit dengan rincian sebagai berikut:
a. Zero-up-crossing: catat elevasi puncak muka air yang berhimpit dengan skala
palem selama 10 menit.
b. Zero-down-crossing: pada 10 menit berikutnya, catat elevasi puncak muka air
yang berhimpit dengan skala palem.
c. Crest to through: 10 menit terakhir, catat elevasi maksimum (puncak) dan lembah
gelombang.
d. Ukur kecepatan angin menggunakan anemometer dan arah angin menggunakan
kompas tembak setiap 10 menit pengamatan.
4. Lakukan perhitungan Hs dan Ts gelombang acak, Estimasi Ts, estimasi nilai E1/2 dan
Hs dari E,serta tinggi gelombang design.
LAPORAN SEMENTARA PENGAMBILAN DATA GELOMBANG LAUT
Tempat :
Hari/Tanggal :
Stasiun :
Koordinat :
Kondisi Cuaca :
Waktu Pengamatan :
Tabel Hasil Pengamatan
a. Metode Zero-up Crossing.
NO Elevasi Puncak (cm) Periode (s) Keterangan
NO Elevasi Puncak (cm) Periode (s) Keterangan
b. Zero-down Crossing
NO Elevasi Lembah (cm) Periode (s) Keterangan
c. Crest to Through
NO Elevasi Puncak (cm)
Elevasi Lembah (cm)
Periode (s) Keterangan
FORMAT LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
Note: Sistematika Laporan (Margin, Tulisan, Ukuran Huruf, Format tabel,
pengutipan sitasi, penulisan Daftar Pustaka, dan lain-lain) mengacu pada buku
Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah FPIK UNDIP.
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
LEMBAR PENILAIAN DAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Pendekatan dan Perumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.4 Lokasi dan Waktu
II. TINJAUAN PUSTAKA (dari Buku, Jurnal, web terpercaya, abstrak prosiding, majalah
ilmiah, koran, dsj)
2.1 Gelombang
2.2 Pembentukan Gelombang Laut
2.3 Klasifikasi Gelombang Laut
2.4 Statistika dan Spektrum Gelombang
2.4.1 Statistik Gelombang
2.4.2 Gelombang Refresentatif
2.4.3 Spektrum Gelombang
2.4.4 Fungsi Analisis Statistik dan Spektrum Gelombang
2.5 Metode Pengukuran Gelombang Laut
III. MATERI DAN METODE
3.1 Materi
3.2 Alat dan Bahan
3.3 Metode
3.2.1 Metode Pengambilan Data
3.2.2 Metode Pengolahan Data
3.2.3 Metode Analisa Data
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Pengukuran Lapangan
4.1.1.1 Hs dan Ts, Hmax, Hmin (Disajikan dalam bentuk grafik juga boleh
(grafik boxplot))
4.1.1.2 Grafik Tinggi dan Periode Gelombang (3 Jam pengukuran/dari semua
data, di overlay dengan data angin)
4.1.2 Statistika dan Spektrum Gelombang
4.1.2.1 Estimasi Tz
Jenis Tz (detik) Ty (detik) Tx (detik)
Zero up-crossing
Zero down-crossing
Crest to trough
4.1.2.2 Estimasi E dan Hs
Jenis E11/2
E21/2 E
1/2Hs (m)
Zero up-crossing
Zero down-crossing
Crest to trough
4.1.2.3 Estimasi Hmax dari E dan Tz
Jenis N1,N2,N3 Y y Hmax(3jam) (m)
Zero up-crossing
Zero down-crossing
Crest to trough
4.2 Pembahasan
4.2.1 Data Lapangan (bahas hasil pengukuran yang didapat, Hs, Ts, hubung antara
bentuk grafik dengan kecepatan angin, termasuk jenis gelombang apa?
Kenapa hasil yang didapat bisa demikian, dsj.)
4.2.2 Statistika dan Spektrum Gelombang
4.2.2.1 Estimasi Tz
4.2.2.2 Estimasi E dan Hs
4.2.2.3 Estimasi Hmax dari E dan Tz
4.2.3 Perbandingan Hasil Pengukuran Lapangan dengan Estimasi (bahas nilai Hs,
Ts, antara data lapangan pengukuran 3 jam dengan nilai estimasi statistika
gelombang. Apakah ada perbedaan? Nilainya lebih besar yang mana? Kenapa?
Dibahas!, data mana yang lebih bisa dipercaya? Kenapa? Dibahas! Bahas faktor
yang mempengaruhi ketidakakuratan hasil yang didapat)
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a. Data Gelombang Semua Stasiun, dengan H dan T telah di diurutkan dan
dicari Nilai Hs dan Ts
b. Laporan Sementara Lapangan
c. Biodata Lengkap (dilampirkan foto 3 x 4)
d. Pesan dan Kesan untuk Praktikum Gelombang (Ruangan dan Lapangan)
(overall) (Beri nilai untuk praktikum gelombang pada skala 1-100 relatif
terhadap praktikum lain di semester ini).
e. Assisten Award (Minimal 8 kateegori)
f. Penilaian Assisten (pada skala: 0-100)
No Nama Assisten Nilai Pesan/Kesan/Saran/Keluhan/whatever
1
2
3
4
5
6
7
8
*Lampiran dengan tinta biru, tidak memepengaruhi penilaian. Tuliskan apa yang
ingin kalian tuliskan, untuk praktikum yang lebih baik ke depannya.
Usaha dan kerja keras tidak akan mengkhianatimu