metode ceramah

Download Metode ceramah

If you can't read please download the document

Upload: billy-budiardjo

Post on 26-Oct-2015

123 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Metode dan Strategi PembelajaranMetode CeramahDisusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode dan Strategi PembelajaranSemester IIIDosen Pengampu : Drs. Bambang Prawiro, M.M.Disusun oleh:Billy Budiardjo (K2511009) Binabar Sungging L (K2511010)UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN2011/2012Kata PengantarPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan anugerah-Nya selama saya berusaha menyusun materi ini. Penyusunan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode dan Strategi Belajar Mengajar.Penyusun menyadari bahwa makalah yang berjudul Kegiatan Belajar Mengajar dengan Metode Ceramah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari banyak pihak. Untuk itu penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada:1. Drs. Sutrisno, S.T., M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan TeknikKejuruan FKIP UNS,2.Yuyun Estriyanto, ST.,M.T. selaku ketua Program Pendidikan , Teknik Mesin FKIP UNS,3. Drs. Bambang Prawiro, MM selaku dosen pengampu mata kuliahMetode dan Strategi Belajar Mengajar,4. Seluruh staff pengajar dan pegawai Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan UNS,5. Teman-teman Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS angkatan2011.Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bemanfaat bagi banyak pihak.Surakarta, Oktober 2012PenyusunMETODE CERAMAH iDAFTAR ISIKata Pengantar .................................................................................................. i Daftar isi ................................................................................................. ii BAB II. Konsep Ceramah .................................................................................. 1II. Metode Ceramah ................................................................................. 2III. Tujuan Penggunaan Metode Ceramah ................................................. 3BAB IIIV. Keterampilan Dasar Berceramah ....................................................... 5IV. Prinsip Prinsip Penggunaan Metode Ceramah ............................... 6V. Perencanaan Ceramah ........................................................................ 8VI. Struktur Penyajian atau Prosedur Berceramah .................................... 9VII. Pengolahan Perhatian Peserta Pembelajaran ...................................... 11BAB IIIXI. Kesimpulan .......................................................................................... 14Daftar Pustaka ..................................................................................... 16METODE CERAMAH iiMETODE CERAMAHI. Konsep Ceramah BAB IMetode ceramah telah lama dipergunakan untuk menyampaikan infomasi kepada sekelompok pendengar. Orang-orang Yunani, Hindu dan China misalnya, sejak beberapa abad yang silam, telah menggunakan ceramah sebagai alat utama untuk menyampaikan informasi (Suprihadi, 1993; Dharma, S,2008). Dalam tradisi pembelajaran, ceramah juga telah lama menjadi alat yang dipergunakan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Mc Leish (1976) memperkirakan usia penggunaan metode ceramah sudah lebih dari dua ribu tahun. Sampai saat ini, metode ceramah masih dominan dalam pembelajaran di sekolah. Terlebih ketika bahan-bahan belajar yang tercetak belum banyak diterbitkan, ceramah menjadi andalan dalam sistem pembelajaran (Dharma, S, 2008).Ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, penyaji materi/penceramah dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya. Demikian pula ceramah dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antar ide atau konsep yang diceramahkan atau menjelaskan hubungan antara teori dan hasil-hasil penelitian. Ceramah cocok untuk pembangkitan minat dan motivasi belajar (Dharma, S, 2008).Penggunaan ceramah secara terus menerus tanpa divariasikan dengan teknik- teknik yang lain dapat menurunkan konsentrasi peserta pembelajaran. Hasil penelitian membuktikan bahwa konsentrasi peserta pembelajaran menurun dengan cepat setelah lebih dari 20 menit pemateri menggunakan ceramah secara terus-menerus (Budiardjo, 1994; Dharma, S, 2008). Menurut Head (1974) atas dasar penelitian Trenaman (Sudiran, Ed, 1989; Dharma, S, 2008), tentang pendidikan orang dewasa menyebutkan bahwa orang dewasa yang mendengarkan ceramah, memperlihatkan bahwa mereka yang mendengarkan ceramah dengan waktu 15 menit dapat mengingat kembali 41 % fakta yang diceramahkan.II. Metode Ceramah1. Pengertian Metode CeramahYang dimaksud metode ceramah adalah cara menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan lisan kepada siswa atau khalayak ramai.Adapun menurut M. Basyiruddin Usman yang dimaksud dengan metode ceramah adalah teknik penyampaian pesan pengajaran yang sudah lazim disampaikan oleh para guru di sekolah. Ceramah diartikan sebagai suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru bilamana diperlukan. Pengertian senada juga diungkapkan oleh Mahfuz Sholahuddin dkk., bahwa metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan oleh guru di depan kelas atau kelompok. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan yang dimaksud dengan metode ceramah adalah cara belajar mengajar yang menekankan pada pemberitahuan satu arah dari pengajar kepada pelajar (pengajar aktif, pelajar pasif). Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Adapun gambaran penggunaan metode ini dikemukakan Zakiyah Daradjat dalam bukunya Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam bahwa dalam metode ceramah ini murid duduk, melihat dan mendengarkan serta percaya bahwa apa yang diceramahkan guru itu adalah benar, murid mengutip iktisar ceramah semampu murid itu sendiri dan menghafalnya tanpa ada penyelidikan lebih lanjutoleh guru yang bersangkutan.III. Tujuan Penggunaan Metode CeramahPenggunaan metode ceramah memiliki beberapa tujuan. Tujuan penggunaan metode ceramah untuk pembelajaran adalah berikut ini (Turney, dalam Moedjiono, dkk, 1996; Dharma, S, 2008).1.Untuk mengarahkan peserta pembelajaran memperoleh pemahaman yang jelas tentang masalah yang dihadapi2.Untuk melibatkan peserta pembelajaran dalam berpikir melalui pemecahan masalah3.Memperoleh umpan balik dari siswa tentang kualitas pemahamannya dan mengatasi kesalah pahaman4.Untuk membantu siswa dalam apresiasi dan memperoses penalaran serta penggunaan bukti dalam memecahkan keraguan.Menurut M. Basyiruddin Usman, metode ceramah layak digunakan guru dimuka kelas apabila:a. Pesan yang akan disampaikan berupa fakta atau informasi;b. Jumlah siswanya terlalu banyak;c. Guru adalah seorang pembicara yang baik, berwibawa dan dapat merangsang siswaUntuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut seorang guru harus mengusahakan hal-hal sebagai berikut:a. Untuk menghilangkan kesalahpahaman siswa terhadap materi yang diberikan, hendaknya diberi penjelasan beserta keterangan-keterangan, gerak-gerik, dan contoh yang memadai dan bila perlu hendaknya menggunakan media yang refresentatif.b. Selingilah metode ceramah dengan metode lainnya untuk menghilangkan kebosanan peserta didik.c. Susunlah ceramah secara sistematis.d. Mengulang kata atau istilah-istilah yang digunakan secara jelas, dapat membantu siswa yang kurang atau lambat kemampuan dan daya tangkapnya.e. Carilah umpan balik sebanyak mungkin sewaktu ceramah berlangsung.METODE CERAMAHBAB IIIV. Keterampilan Dasar BerceramahAgar ceramah dapat mencapai tujuan secara efektif, maka penyaji perlu menguasai keterampilan dasar berceramah. Keterampilan berceramah memiliki komponen pokok berikut ini (Dharma, S, 2008) :i. Komponen KejelasanBahasa yang digunakan penyaji materi/penceramah harus lugas, sederhana, dan tepat. Pengungkapan pernyataan-pernyataannya dari berbagai seginya, baik dari segi pilihan kata, pengucapan maupun volume dan intonasi suara (prosodi), hendaknya tepat. Pilihan katanya perlu disesuaikan dengan perkembangan bahasa dan kemampuan daya nalar siswa. Kelancaran dalam pengungkapan pernyataan sangat dibutuhkan untuk memudahkan siswa dalam menangkap keutuhan makna yang diceramahkan. Kalimat- kalimat yang dipakai sebaiknya menggunakan kata dan istilah yang lugas.Penggunaan kalimat yang tidak logis dan tidak gramatikal perlu dihindari. Demikian pula gunakan struktur kalimat yang sederhana dan menhindari sedapat mungkin penggunaan kalimat kompleks.Struktur penyampaian bahan ceramah merupakan bagian yang tak kalah pentingnya , agar pesan yang disampaikan dapat dipahami peserta pembelajaran dengan baik. Penyaji dapat menggunakan berbagai pilihan struktur penyampaian dengan pertimbangan tertentu yang matang. Struktur penyajian dapat berupa: (1) bertolak dari yang mudah ke yang sukar, (2) bertolak dari yang dekat dengan peserta pembelajaran, (3) penyajian secara induktif, (4) penyajian secara deduktif, (5) berangkat dari bahan yang meprasyarati untuk memahami konsep diatasnya yang lebih tinggi, (6) bertolak dari konsep kongkrit ke yang abstrak.ii. . Penggunaan ContohPemahaman peserta pembelajaran tentang konsep yang tidak lazim dan sulit dapat ditingkatkan dengan menghubungkan konsep itu dengan situasi-situasi yang dialami siswa. Menggunakan bermacam contoh: padanan-padanan verbal sederhana, diagram, sketsa gambar, benda, model, media audio visual dan sebagainya,iii. . Penggunaan PenekananSelama memberikan penjelasan penyaji materi/penceramah harus memusatkan perhatian siswa pada rincian-rincian masalah yang esensial dan mengurangi sedikit mungkin informasi yang tidak esensial. Misalnya menggunakan tanda-tanda verbal yang penting: "pertama", "utamanya", "penting", "vital", "dengarkan baik-baik", "jangan lupa", dan "kesimpulan pokok adalah ...".iv. . Pemberian Umpan BalikPenyaji materi/penceramah harus memberikan kesempatan kepada peserta pembelajaran untuk menunjukkan pemahamannya atau memberi penjelasan hal yang membingungkan peserta pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan penyaji materi/penceramah dengan memberi kesempatan peserta pembelajaran bertanya atau menjawab pertanyaan penyaji materi/penceramah.V. Prinsip-prinsip Penggunaan Metode CeramahAgar pelaksanaan metode ceramah efektif, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan penyaji materi/penceramah.1. Penyiapan bahan ceramah secara matang.2. Pemberitahuan kepada siswa tujuan belajar yang akan dicapai.3. Penggunaan bahan pengait untuk memahamkan peserta pembelajaran tentang keterkaitan bahan ceramah dengan pengetahuan yang telah dipahami peserta pembelajaran sebelumnya.4. Penyajian penjelasan awal secara garis besar (review) materi yang akan diceramahkan. Penjajagan pengetahuan prasyarat yang telah dikuasai siswa.5. Penyajian bahan ceramah diselingi tanya jawab, penggunaan peraga, ilustrasi dan contoh yang relevan.6. Penilaian secara bertahap pada setiap satuan bahasan.7. Pemberian kesempatan kepada peserta pembelajaran untuk mengajukan pertanyaan, tanggapan dan kritik.8. Penciptaan hubungan penyaji materi/penceramah--siswa secara harmonis, terbuka, penuh humor, dan kegembiraan.9. Penciptaan iklim sosio-emosional tempat pembelajaran secara hangat.10.Memberikan rangkuman, kesimpulan pada setiap akhir satuan bahasan dan akhir ceramah.11 Memberikan tugas-tugas lanjutan kepada siswa.VI. Perencanaan CeramahWilkins (1982; Dharma, S, 2008) mengajukan beberapa gagasan mengenai persiapan ceramah yang perlu diperhatikan penyaji materi/penceramah. Hal yang perlu menjadikan perhatian penyaji materi/penceramah adalah (a) penyiapan struktur, (b) subtansi isi ceramah. Selain hal itu, tidak boleh dilupakan adalah (c) pengelolaan perhatian peserta pembelajaran.Persiapan umum, berikut ini perlu dilakukan penyaji materi/penceramah.1. Siapkan rencana jenis bahan pengait yang akan digunakan.2. Tuliskan ide-ide pokok dan ide-ide penjelas masing-masing ide pokok.3. Mendesain bahan pengait untuk dijadikan kerangka fikir peserta pembelajaran dalam memahami bahan yang diceramahkan.4. Pikirkan contoh dan ilustrasi untuk memudahkan peserta pembelajaran dalam mengklarifikasi konsep.5. Pikirkan cara-cara untuk menghubungkan bahan ceramah dengan pengalaman nyata yang diketahui peserta pembelajaran.6. Rencpeserta pembelajaranan alat bantu alat batu yang diperlukan.7. Siapkan tindak lanjutnya setelah ceramah berakhir.Moedjiono Dkk (1986) menyebutkan persiapan ceramah menyangkut, penulisan bahan ceramah, penggunaan alat bantu, dan pengorganisasian kelas. Berkenaan dengan itu, persiapan ceramah meliputi hal- hal berikut (Dharma, S, 2008) :1. Persiapkan secara cermat segala sesuatu yang diperlukan untuk mendukung keefektifan penggunaan ceramah. Ceramah yang baik jika dipersiapkan secara baik keseluruhan aspek yang diperlukan sejak awal ceramah sampai dengan akhir ceramah.2. Siapkan bahan pengait untuk memulai ceramah.3. Tuliskan ide-ide pokok dengan tebal sebagai topik inti.4. Hubungkan tiap-tiap ide pokok dengan bahan pengait.5. Susunlah contoh dan ilustrasi untuk masing-masing satuan sajian.6. Urutkan ide-ide pokok secara logis dan sitematis.7. Berilah tanda bagi ide pokok yang penyajiannya membutuhkan penggunaan alat bantu.8. Berikan tanda pada bagian sajian yang kiranya dapat digunakan untuk memancing partisipasi siswa.9. Kembangkan simpulan secara ringkas point-point dan hubungkan dengan bahan pengait.10. Susunan fisik kelas perlu diperhatikan agar setiap peserta pembelajaran dapat mendengar dan melihat penyaji materi.penceramah dengan baik.VII. Struktur Penyajian atau Prosedur BerceramahTeknik-teknik penyajian ceramah secara prosedural dapat dilakukan dengan teknik berikut ini :METODE CERAMAH1. Memperkenalkan topik Ceramah.2. Membuka ceramah dengan memperkenalkan bahan pengait.3. Sebutkan tujuan pembelajaran secara singkat tetapi jelas bagi siswa.4. Sebutkan garis besar materi ceramah dalam bentuk ide-ide pokok, atau topik inti.5. Ceramahkan topik inti secara berurutan mulai pertama dan dan selanjutnya dengan selalu mengaitkan dengan bahan pengait yang relevan. Jelaskan rincian masing- masing materi dengan disertai contoh dan ilustrasi dan alat bantu untuk topik-topik yang memerlukan.6. Susunlah rangkuman atau ringkasan tiap-tiap sajian topik inti dan jangan lupa pertanyaan atau pemberian kesempatan bertanya untuk siswa sebagai masukan penyaji materi/penceramah.7. Gunakan teknik membuka yang benar tiap-tiap akan memulai topik inti yang baru, dan diakhri dengan rangkuman dan pertanyaan.8. Rangkuman menyeluruh setelah akhir ceramah sangat diperlukan untuk membulatkan pemahaman peserta pembelajaran terhadap bahan ceramah secara menyeluruh.VIII. Pengelolaan Perhatian Peserta PembelajaranTantangan terbesar dalam pembelajaran dengan metode ceramah adalah menjaga perhatian peserta pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perhatian peserta pembelajaran cenderung menurun tajam untuk mendengarkan ceramah yang disampaikan penyaji materi/penceramah dalam waktu lebih dari dua puluh menit (Budiardjo, 1994; Dharma, S, 2008). Mengingat hal itu, penyaji materi/penceramah memerlukan teknik- teknik khusus dalam berceramah agar perhatian peserta pembelajaran tetap terjaga. Gaya mengajar yang dapat divariasikan meliputi berikut.1. Variasi gerak dan perubahan posisi penyaji materi/penceramah selama ceramah berlangsung.Penyaji materi/penceramah selama berceramah perlu bergerak dan mengubah-ubah posisi secara dinamis. Penyaji materi/penceramah berceramah dengan diam di tempat, cenderung membosankan peserta pembelajaran,sehingga dapat menurunkan perhatiannya.2. Variasi suara penyaji materi/penceramah untuk menghindari kemonotonan. Suara penyaji materi/penceramah yang monoton, tidak menarik perhatian peserta pembelajaran. Oleh karena itu, suara penyaji materi/penceramah dalam berceramah perlu divariasikan nada dan tekanannya agar tidak membosankan peserta pembelajaran.3. Menjaga kontak pandang dengan peserta pembelajaran secara merata, sehingga setiap peserta pembelajaran merasa memperloreh perhatian.4. Hilangnya perhatian peserta pembelajaran biasanya ditandai dengan munculnya pembicaraan peserta pembelajaran dengan teman dekatnya tentang hal-hal diluar materi yang diceramahkan penyaji materi/penceramah. Untuk mengembalikan perhatian peserta pembelajaran akibat kasus tersebut, penyaji materi/penceramah dapat menggunakan teknik diam sejenak. Dengan teknik tersebut, siswa akan memperbarui perhatiannya kembali.5. Penggunaan teknik gestural. Selama berceramah penyaji materi/penceramah perlu memanfaatkan anggota tubuhnya seperti tangan, kepala dan tubuh untuk memvisualisasikan konsep-konsep tertentu yang sedang diceramahkan.6. Mengekspresikan mimik dengan ekspresi tertentu yang menggambarkan makna tertentu.Ekspresi mimik dapat digunakan pula untuk menggambarkan antusiasme dan keyakinan penyaji materi/penceramah terhadap materi yang diceramahkan.Gage dan Berliner (1984) menyebutkan, untuk menjaga perhatian peserta pembelajaran terhadap ceramah penyaji materi/penceramah dapat menggunakan berbagai teknik diantaranya adalah berikut ini (Dharma, S, 2008).1. Variasi stimulus. Gage dan Berliner (1984) menyebutkan variasi stimulus mempunyai pengaruh terhadap motivasi. Macam variasi stimulus yang dapat dipadukan dalam berceramah mencakup variasi nada dan tekanan suara, penggunaan gerak dan gestural, variasi struktur gramatikal (panjang-pendeknya kalimat). Rosenshine, (1971) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa variasi bentuk gerakan dan gestural berkorelasi positif dengan prestsi siswa. Hal ini diperkuat pula oleh Wyckoff (1973) yang juga menyebutkan bahwa variasi stimulus berkorelasi secara linier dengan prestasi peserta pembelajaran.2. Perubahan saluran komunikasi. Bentuk lain untuk mempertahankan perhatian peserta pembelajaran dalam mengikuti ceramah adalah dengan memadukan ceramah dengan penggunaan variasi saluran komunikasi. Hal ini dapat dilakukan penyaji materi/penceramah dengan meman-faatkan media seperti slide, grafik, gambar, papan tukis, OHP,dan media visual yang lain. Dengan mengubah saluran komunikasi dari penuturan lisan kepenggunaan media visual dapat menjaga perhatian peserta pembelajaran. Dalam hasil penelitian Stevenson dan Sigel (1969) menunjukkan bahwa perhatian siswa relatif tinggi terhadap informasi visual dari pada informasi audio.3. Penggunaan humor yang diintegrasikan dalam penyampaian bahan ceramah dapat menjaga perhatian peserta pembelajaran. Namun yang harus diingat dalam penggunaannya, penyaji materi/penceramah perlu membatasinya agar humor yang digunakan penyaji materi/penceramah tidak menenggelamkan pemerolehan makna dari materi yang diceramahkan. Humor berfungsi untuk mempertahankan perhatian. Oleh karena itu, apabila perhatian peserta pembelajaran telah terpusat pada penyaji materi/penceramah, maka penyampian materi pokok segera dilanjutkan. Di samping itu, penggunaan humor berfungsi untuk selingan agar siswa tidak mudah bosan dengan ceramah penyaji materi/penceramah. Jadi penggunaan humor bukan tujuan utama, melainkan alat yang dapat dipakai penyaji materi/penceramah untuk mempertahankan dan memperbarui perhatian peserta pembelajaran terhadap penyajian materi pembelajaran.4. Menunjukan antusiasme. Hasil penelitian Rosenshine (1971) menujukkan bahwa antusiasme penyaji materi/penceramah dalam berceramah berkorelasi sekitar 0,37-0,58 dengan pencapaian prestasi belajar peserta pembelajaran. Antusiasme penyaji materi/penceramah dalam penyampaian bahan ceramah dapat mendorong motivasi peserta pembelajaran. Penyaji materi/penceramah yang memperlihatkan antusiame yang tinggi dalam berceramah, menjadikan ceramah lebih dinamis dan hidup.Berbeda dengan penyaji materi/penceramah yang tidak antusias dalam berceramah. Siswa dapat mengingat lebih banyak materi yang disajikan secara dinamis dari pada materi yang disajikan secara statis.5. Penggunaan pertanyaan untuk selingan ceramah dapat memancing respon peserta pembelajaran. Sehingga dengan selingan pertanyaan dapat meningkatkan perhatian.IX. Kesimpulan BAB III PENUTUPDari beberapa pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran kepada siswa secara lisan.Berikut adalah keunggulan dan kelemahan Metode Ceramah : . Kelebihan Metode Ceramaha. Suasana kelas berjalan dengan tenang karena murid melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komfrehensif.b.Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara bersamaan.c. Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak.d.Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.e. Dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam belajar;f. Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan, jika bahan banyak sedangkan waktu terbatas maka dapat dibicarakan pokok-pokok permasalahannya saja, sedangkan bila waktu masih panjang, dapat dijelaskan lebih mendetail. . Kelemahan Metode Ceramaha. Interaksi cenderung bersifat centered (berpusat pada guru).b.Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah.c. Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru.d.Siswa kurang menangkap apa yang dimaksudkan oleh guru, jika ceramah berisi istilah-istilah yang kurang/tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah kepada verbalisme.e. Tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah.Karena siswa hanya diarahkan untuk mengikuti fikiran guru.f. Kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kecakapan dan kesempatan mengeluarkan pendapat.g. Guru lebih aktif sedangkan murid bersikap pasif.h. Bila guru menyampaikan bahan sebanyak-banyaknya dalam waktu yang terbatas, menimbulkan kesan pemompaan atau pemaksaan terhadap kempuan penerimaan siswa.i. Cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang, kerena guru kurang memperhatikan faktor-faktor psikologis siswa, sehingga bahan yang dijelaskan menjadi kabur.DAFTAR PUSTAKAArief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: CiputatPers, 2002, Cet. Ke-1.Usman, Basyiruddin, M., Metodologi Pembelajaran Islam, Jakarta: Ciputat Pers,2002, Cet. Ke-1.Shalahuddin, Mahfudz, dkk., Metodologi Pendidikan Islam, Surabaya: PT. Bina Ilmu,1986.Penyusun, Tim, Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: BalaiPustaka, 2002, Cet. Ke-3.Daradjat, Zakiah, Prof. Dr., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: BumiAksara, 1995, Cet. Ke-1.METODE CERAMAH 16