mengenal berkat abraham
DESCRIPTION
Exploration of Abraham's BLessingsTRANSCRIPT
1
MENGENAL BERKAT ABRAHAM
“Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
Kejadian 12: 3
Cikal Bakal Berkat
Tulisan ini merupakan seri ke 2 dari Kingdom Business Principles (KBP) yang telah dimuat dalam blog ini sebelumnya.
Kali ini kita akan membahas tentang “Berkat Abraham.”
Pertanyaannya, mengapa kita harus membahas Berkat Abraham terlebih dahulu?
Karena “Berkat Abraham” adalah cikal bakal dari semua berkat TUHAN yang TUHAN berikan kepada manusia, kaum dan
bangsa di dunia, melalui orang-orang percaya keturunan Abraham:
18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku." (Kejadian 22: 18)
Jadi semua berkat TUHAN (bukan berasal dari Iblis) yang ada di dunia ini sesungguhnya adalah “Berkat Abraham” yang
disalurkan kepada semua orang melalui keturunan Abraham, yakni orang-orang percaya atau orang-orang beriman.
Nah untuk itu marilah kali ini kita bersama-sama membahas Berkat Abraham, dimana kita bisa belajar mengenal apa berkat dan
bagaimana kita mengelola berkat itu, khususnya dalam kita berbisnis atau bekerja.
Menyebut kata “berkat” pikiran kita biasanya langsung melayang ke materi, khususnya atau lebih-lebih bagi kita para pebisnis,
pengusaha, professional atau mereka yang bergerak dalam dunia bisnis,
2
Bukankah hampir semua dari kita pernah berpikir bahwa tujuan utama dari bisnis adalah mencari keuntungan sebesar-besarnya
yang wujudnya dalam hitungan uang? Dan bukankah uang tersebut selanjutnya kita jadikan harta benda materi yang dapat
dinikmati, bukan saja oleh diri kita, tetapi juga keluarga dan juga keturunan kita kelak?
Namun perlu kita sadari bahwa yang disebut berkat itu tidak selalu harus dalam bentuk materi, sebut saja ketika kita sedang sakit,
apalagi sakit parah di ruang ICU atau ICCU, antara sadar dan tidak, koma, maka yang kita sebut berkat adalah kesehatan, pada
saat itu berapapun harta seakan tidak artinya dibandingkan dengan “hidup sehat.”
Ketika timbul persoalan dalam rumah tangga, yang nyaris membawa ke perceraian, maka yang namanya berkat adalah
keharmonisan, hidup suami-isteri yang romantis, bahagia dikelilingi anak dan cucu penuh sukacita dan damai sejahtera.
Harta menjadi tidak ada artinya dibandingkan dengan “rumah tangga yang bahagia.”
Berkat materi memang perlu namun tanpa kita menyikapinya dengan benar semuanya itu tidak akan membawa manfaat bahkan
mungkin yang terjadi sebaliknya, justeru membawa malapetaka.
Berkat Abraham adalah berkat yang utuh, materi, jasmani dan rohani yang datangnya dari TUHAN sendiri, bahkan TUHAN
bersumpah untuk itu.
15 Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, 16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri—demikianlah firman TUHAN—:Karena engkau telah berbuat
demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, 17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang
di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. 18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."
Kejadian 22: 15 - 18
Janji Berkat TUHAN Kepada Abraham
Pada waktu Abram (artinya Bapak yang dimuliakan) berumur tujuh puluh lima tahun, TUHAN menampakkan diri di Haran (kota
yang terletak di sebelah tenggara Turki sekarang) dan memberitahukan kepada Abram bahwa IA akan memberkati Abram:
1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: ―Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.‖
(Kejadian 12: 1 – 3)
Dalam berbagai kesempatan berikutnya TUHAN mengulang dan meneguhkan janji-Nya terhadap Abram (Baca Kejadian 13: 14
– 18, 15: 1 – 6,).
3
Dan duapuluh empat tahun sejak penampakkan TUHAN di Haran, ketika Abram telah berusia sembilan puluh sembilan tahun,
TUHAN mengikat perjanjian (covenant, berith – bahasa Ibrani, ikatan perjanjian yang bersifat kekal ) dengan Abram, dan
bersamaan dengan itu pula TUHAN merubah nama Abram menjadi Abraham (artinya Bapak bangsa-bangsa):
1 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: ―Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.‖ 3 Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya: 4 ―Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. 5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa
sejumlah besar bangsa. 6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari
padamu akan berasal raja-raja. 7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian
yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. 8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh
tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.‖ 9 Lagi firman Allah kepada Abraham: ―Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan
keturunanmu turun-temurun. 10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap
laki-laki di antara kamu harus disunat; 11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
(Kejadian 17: 1 – 11)
Pemenuhan Janji TUHAN Terhadap Abraham
Abraham yang disebut sahabat ALLAH (2 Tawarikh 20: 7, Yakobus 2: 23) kemudian menjadi orang kaya (Kejadian 13: 2) dan
ternama, dan dari dirinya-lah kemudian bangsa-bangsa di Timur Tengah berkembang turun temurun sampai hari ini baik dari
keturunan Ishak (Israel) maupun Ismael (Arab) dan secara spiritual iapun menjadi Bapak semua orang percaya (Roma 4: 11).
Ia diakui sebagai leluhur bagi tiga agama besar di dunia: Judaisme, Kristen dan Islam.
Kita patut menduga bahwa Abraham pun adalah seorang pengusaha; businessman. Darimana kita tahu?
Tradisi Yahudi menceritakan bahwa Terah ayah Abram adalah seorang pedagang patung berhala (dewa yang banyak disembah
pada waktu itu adalah dewa bulan yangbernama Sin) dan tentunya ketiga anaknya: Abram, Nahor dan Haran diajari oleh ayahnya
untuk berjualan patung-patung tersebut.
Namun Abram merasa tidak sejahtera dan suatu ketika ia mengancurkan patung-patung yang lebih kecil kemudian meletakkan di
tangan patung yang terbesar. Terah ayahnya memarahi Abram dan menanyakan hal itu. Abram kemudian mengatakan bahwa
berhala yang besar memukuli patung berhala yang lebih kecil hingga banyak yang menjadi hancur dan Abram memunguti
patung-patung yang hancur tersebut kemudian meletakkannya di tangan patung berhala yang terbesar.
Terah, sang ayah menyemprotnya: “Jangan bodoh, patung-patung itu tidak bernjawa dan tidak punya kekuatan, hanya buatan
tangan manusia mana mungkin bisa berkelahi?” Dan Abram pun menimpalinya: “Lalu kenapa ayah ikut menyembahnya?”
Bukankah Alkitab juga mencatat bagaimana dengan gigihnya Abraham bernegosiasi dengan TUHAN pada waktu membela kota
Sodom, kota dimana Lot keponakannya sekeluarga tinggal. Walau pada akhirnya TUHAN menghancurkan kedua kota itu dengan
api dan belerang, bukan berarti Abraham gagal dalam bernegosiasi, namun karena manusia-manusia bejat yang ada di kedua kota
4
itu sudah terlalu bejat moral dan rohaninya sehingga tidak ada jalan lain bagi TUHAN selain memusnahkannya (Kejadian 18: 16 –
33). Dan bagaimana pula kita tahu Abraham bernegosiasi sewaktu membeli sebidang tanah seharga empat ratus syikal perak dari
Efron untuk dipergunakan sebagai tempat kuburan isterinya, Sara (Kejadian 23).
Berkat Abraham Mencakup Aspek Materi, Jasmani Dan Spiritual
Berkat Abraham tidak hanya sekedar berupa materi, namun mencakup yang lebih luas, baik jasmani maupun rohani, baik yang
bersifat sementara maupun yang bersifat kekal.
a. Secara materi; berupa kekayaan harta benda
b. Secara jasmani; berupa keturunan yang tak terhitung banyaknya seperti bintang di langit dan pasir di pantai
c. Dalam kemasyhuran bukan saja nama Abraham menjadi buah bibir manusia sepanjang jaman namun TUHAN pun ikut
mengatakan diri-Nya sebagai ALLAH Abraham, Ishak dan Yakub, seperti ketika IA berbicara dengan Musa (Keluaran 3: 6).
Tuhan Yesus juga dalam berbagai kesempatan berdialog dengan para murid maupun dengan para imam dan pemuka agama
Yahudi menceritakan tentang Abraham (ingat kisah Lazarus dan orang kaya di Injil Lukas 16: 19 – 31?). Dan berapa banyak
raja-raja lahir dalam garis keturunannya baik secara jasmani maupun keturunan rohani.
d. Secara spiritual; TUHAN menyatakan bahwa Berkat Abraham bersifat kekal bagi Abraham dan keturunannya agar IA
menjadi ALLAH bagi mereka selama-lamanya. Dan juga menunjuk kepada Roh Kudus seperti dikatakan dalam Galatia 3: 14
―Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.‖
Berkat Abraham Berkesinambungan Dan Berlipat Ganda
Berkat Abraham tidak terhenti bersamaan dengan meninggalnya Abraham pada usia 175 tahun (Kejadian 25: 7 – 11).
TUHAN ALLAH yang hidup terus memelihara janji-Nya untuk memberkati Abraham, kemudian anaknya dari Sarah, yaitu Ishak
dan keturunan berikutnya.
“Diberkatilah mereka yang memberkati engkau.” Siapa saja yang memberkati Abraham dan keturunannya akan menerima Berkat
Abraham . Dan semakin banyak orang memberkati Abraham semakin berlipat ganda Berkat Abraham itu, tentunya. Oleh karena
itu kita sesame anak TUHAN harus saling memberkati satu sama lain. Begitulah cara TUHAN memberkati seluruh umat manusia
di dunia yang mau percaya kepada-Nya..
Kepada Ishak, TUHAN mengatakan:
3 Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu.
4 Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat,
5 karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku."
(Kejadian 26: 3 – 5)
5
Dan kepada Jakub (namanya kemudian diganti oleh TUHAN menjadi Israel, Kejadian 32: 28), anak Ishak, cucu Abraham,
TUHAN meneguhkan janji-Nya:
13 Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
14 Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."
(Kejadian 28: 13 – 15)
YESUS Menjadi Jaminan Berlangsungnya Dan Berkesinambungannya Berkat Abraham
Secara jasmani Tuhan Yesus adalah keturunan dari Abraham:
17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
(Matius 1: 17)
Namun sesungguhnya Tuhan Yesus adalah TUHAN yang juga disembah oleh Abraham:
58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
(Yohanes 8: 58)
TUHAN setia dengan janji-Nya dan IA tidak menghendaki bahwa Berkat Abraham terputus disebabkan keturunan Abraham tidak
sanggup menjalankan Hukum Taurat secara utuh, sehingga dapat mengubah berkat menjadi kutuk (Ulangan 28), belum lagi
tangan-tangan kotor si IBlis dan pengikutnya yang menghambat dan membelokkan arah berkat, oleh karena itu TUHAN perlu
turun tangan dan hanya melalui karya penebusan Kristus di atas kayu salib Berkat Abraham bisa sampai kepada semua umat
manusia yang mau percaya dan menerima DIA sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
14. Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
(Galatia 3: 13 – 14)
Hanya melalui Yesus Kristus kita dapat menerima Berkat Abraham!
Berkat Abraham Bagi Generasi Sekarang
Kita berhak menerima Berkat Abraham karena kita adalah keturunan Abraham secara rohani melalui Yesus Kristus.
29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
(Galatia 3: 29)
Berkat Abraham tidak serta merta - take for granted - kita terima, namun kita harus menerimanya dengan iman dan ketaatan:
6
6 Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
7 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. 8 Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh
karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." 9 Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.
(Galatia 3: 6 – 9)
Kita harus beriman bahwa Berkat Abraham itu satu-satunya berkat yang patut dan harus kita terima dan kita beriman bahwa hanya
melalui Yesus Kristus sajalah kita berhak dan akan menerimanya.
Berkat Abraham Dalam Dunia Bisnis
Dengan demikian kiranya menjadi jelas bagi kita bahwa Berkat Abraham itulah yang kita cari dan terima dari TUHAN melalui
bisnis dan pekerjaan kita. Bukan berkat dari Iblis atau dari sumber yang lain.
Berkat- materi - tidak mungkin datang dari langit begitu saja, caranya kita peroleh melalui bisnis dan pekerjaan kita yang
diberkati oleh TUHAN.
Mujizat terjadi karena kepatuhan kita kepada TUHAN, kepada Firman Tuhan. Sebagai langkah pertama yang harus kita lakukan.
Bekerja dengan penuh tanggung jawab adalah perintah TUHAN.
Kita menyadari sekarang bahwa berkat yang kita cari melalui bisnis dan pekerjaan kita bukan semata-mata materi yang tidak
ketahuan asal muasalnya. Melainkan Berkat Abraham yang meliputi aspek jasmani, materi maupun rohani. Yang bersifat
sementara maupun yang bersifat kekal.
Kita Diberkati Untuk Menjadi Berkat Bagi Orang Lain
Sejak awal mulanya TUHAN memberkati Abraham, bukan hanya untuk dinikmati diri sendiri namun untuk dan agar menjadi
berkat bagi semua orang, semua kaum dan bangsa.
Abraham, sudah tiada, Ishak sudah tiada, Yakub juga sudah tiada tetapi keturunannya baik secara jasmani (bangsa Israel) maupun
secara rohani (orang-orang percaya termasuk kita), masih hidup dan melalui merekalah, melalui kita-kitalah bangsa-bangsa akan
diberkati!
18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku." (Kejadian 22: 18)
Dengan kita memberkati orang lain, maka TUHAN akan semakin memberkati hidup kita:
38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
(Lukas 6: 38)
7
Kita rindu menerima Berkat Abraham melalui bisnis dan pekerjaan kita, namun pada saat yang sama kita juga ingin dan
merindukan menjadi penyalur Berkat Abraham itu kepada dunia dimana TUHAN menempatkan kita dalam bisnis dan pekerjaan
kita.
Materi dan jasmani bersifat sementara, namun melalui keduanya kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang agar mereka dapat
mengenal Kristus dan pada akhirnya itulah berkat rohani yang sangat bernilai, memiliki nilai kekekalan.
Bayangkan suatu saat kita akan bersyukur menikmati kehidupan kekal bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di Sorga
11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
(Matius 8: 11)
Semoga kebenaran ini menjadi berkat bagi anda sekalian sidang pembaca, khususnya para pebisnis, pengusaha, profesional dan
karyawan dimanapun anda berada .
Sampai disini dulu.
Tuhan Yesus memberkati.
Dr. Eliezer H. Hardjo Ph.D., CM, CPC.
Email: [email protected]