membuat media pembelajaran pelayangan gelombang€¦ · web viewspreadsheet excel. secara...
TRANSCRIPT
Membuat Media Pembelajaran Pelayangan Gelombang
Interferensi dua gelombang dengan frekuensi yang hampir sama akan
menghasilkan suatu fenomena menarik yang sering disebut perlayangan (beats).
Contoh peristiwa yang menunjukkan adanya pelayangan adalah terdengarnya
nada dengan intensitas berubah-ubah secara bergantian antara lemah dan keras
layangan yang dihasilkan oleh dua gelombang bunyi dari dua garpu tala yang
frekuensinya hampir sama namun tidak identik (tidak sama persis).
Konsep perlayangan gelombang merupakan konsep yang memiliki nilai
aplikasi cukup penting, salah satu di antaranya adalah penerapan konsep
perlayangan pada teknologi Medical Doppler Ultrasound (MDU) untuk
mendeteksi proses aliran darah). Selain nilai aplikasi teknologi, konsep ini juga
dipakai untuk menjelaskan fenomena fisika yang lain. Sebagai contoh adalah
penerapan konsep perlayangan untuk menjelaskan fenomena Effek Doppler secara
experimental. Meskipun konsep ini diajarkan di tingkat Fisika Dasar dan bahkan
pada jenjang sekolah menengah, namun konsep ini sulit didemonstrasikan baik
secara audio maupun visual. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kita akan
berlatih mendemonstrasikan fenomena perlayangan gelombang dengan membuat
visualisasi dengan memanfaatkan Spreadsheet Excel.
Secara matematis, dua gelombang y1 dan y2 yang menjalar pada medium
dengan kecepatan serta amplitudo sama dimana keduanya memiliki frekuensi f1
dan f2, dapat dinyatakan oleh fungsi simpanganya terhadap posisi dan waktu. Jika
hanya akan ditinjau sebagai fungsi simpangan terhadap waktu, maka persamaan
matematisnya dinyatakan sebagai
...(1)
...(2)
berdasarkan prinsip superposisi maka resultan kedua gelombang tersebut akan
menghasilkan gelombang baru dengan persamaan
...(3)
berdasarkan aturan cosinus yang menyatakan bahwa
Maka persamaan (3) dapat dituliskan sebagai
...(4)
Berdasarkan persamaan (4) dapat kita simpulkan bahwa getaran yang dihasilkan
akan memiliki frekuensi rata-rata
...(5)
Sedangkan nilai amplitudonya dinyatakan dengan .
Berdasarkan persamaan ini, maka dapat disimpulkan bahwa amplitudo gelombang
hasil resultan akan berubah terhadap waktu dengan frekuensi .
Jika f1 dan f2 hampir sama, maka nilai fmodulasi kecil dan amplitudo akan
berfluktuasi secara lambat. Fenomena ini tampak sebagai bentuk modulasi
amplitudo yang mempunyai pita samping di dalam penerima radio AM. Sebuah
layangan akan terjadi jika bernilai 1 atau -1. Dengan mengingat
bahwa tiap siklus hanya sekali saja bernilai 1 atau -1 maka dapat
disimpulkan bahwa banyaknya layangan per detik adalah dua kali frekuensi fmodulasi
atau f1 – f2 sehingga banyaknya layangan yang terjadi per detik adalah sama
dengan selisih frekuensi gelombang-gelombang penyebabnya.
Persamaan (4) maka dapat digunakan untuk memprediksi perilaku
gelombang hasil superposisi dua gelombang yang memiliki amplitudo dan fase
sama, namun proses itu tidak demikian halnya jika dua gelombang yang berpadu
tersebut memiliki amplitudo dan fase yang berlainan. Secara analitis agak sulit
menunjukkan pengaruh amplitudo dan fase gelombang terhadap perilaku
gelombang hasil perpaduan, namun demikian dengan memanfaatkan Spredsheet,
semua pengaruh variabel dalam resultan gelombang tersebut dapat disimulasikan
dengan mudah tanpa harus memiliki kemampuan matematik yang tinggi. Selain
itu dengan mempergunakan Spreadsheets Excel maka pengaruh perbedaan
frekuensi antara kedua sumber gelombang terhadap perubahan fase gelombang
tersebut dapat ditunjukkan secara jelas sehingga titik-titik terjadinya interferensi
konstruktif dan destruktif dapat gambarkan dengan demikian pengaruh besar atau
kecilnya perbedaan frekuensi terhadap cepat atau lambatnya perubahan fase kedua
gelombang secara mudah dapat ditunjukkan.
Contoh Analisis perlayangan dengan Spreadsheet
Dua buah garpu tala masing-masing memiliki frekuensi f1 = 534 Hz dan f2 = 536
Hz masing-masing digetarkan secara bersamaan sehingga menyebabkan
timbulnya amplitudo 2 satuan. Dengan menggunakan Spraedsheet analisislah pola
layangannya dengan memvariasikan nilai amplitudo, frekuensi dan beda fasenya.
Gunakan ∆t = 0,001 s.
Penyelesaian:
Misalkan kita akan menganalisis soal di atas dengan mengemasnya menjadi satu
media pembelajaran. Langkah yang perlu kita lakukan adalah membuat rancangan
media pembelajaran yang akan dibuat misalkan dalam format sebagai berikut:
Gambar 1 Tampilan Muka Media Pembelajaran
Tulisan Sheet pada Worksheet dapat kita ganti dengan mudah dengan cara klik
kanan Sheet yang akan kita ganti namanya kemudian kita pilih Rename, kemudian
ketikkan nama Sheet yang kita kehendaki. Misalkan nama Sheet akan kita ganti
dengan nama: Intro, Analisis Rumus, Contoh kasus, Penyelesaian pada t = 0,05 s,
Penyelesaian pada t = 1 s, soal 1, soal 2, dan Score. Kita juga dapat mengubah
warna nama Sheet dengan cara mengklik kanan mouse pada Sheet yang akan kita
ubah warnanya kemudian pilih Tab Color.
Gambar 2. Mengubah Nama Sheet
Berdasarkan soal tersebut maka persamaan simpangan gelombang masing-masing
dapat dinyatakan dengan persamaan:
Langkah awal yang perlu kita lakukan adalah mendeklarasikan variabel-variabel
persamaan di atas menjadi suatu tabel dalam Spreadsheet seperti tabel berikut.
Tabel 1 Variabel-Variabel Layangan Gelombang
Variabel Nilai
Satua
n
A1 2 Satuan
A2 2 Satuan
f1 534 Hz
f2 536 Hz
f1-f2 2 Hz
to 0 s
∆t 0.001 s
Adapun secara lengkap membuat tabel variabel-variabel secara lengkap akan
diuraikan dengan cara sebagai berikut.
1) Pada sel A1 tuliskan “Variabel”, pada sel B1 tuliskan “ Nilai” dan pada sel
C1 tuliskan “Satuan”.
2) Pada sel A2 tuliskan “ A1”, pada sel A3 tuliskan “A2”, pada sel A4
tuliskan “f1”, pada sel A5 tuliskan “f2”, pada sel A6 tuliskan “f1-f2”,pada
sel A7 tuliskan “t0”, dan pada sel A8 tuliskan “∆t”.
3) Isi sel B pada tabel di atas merupakan sel absolut, oleh karena itu kita
perlu membuat isi sel menjadi sel absolut secara interaktif. Cara yang
perlu kita lakukan adalah:
a) Jika kita menggunakan Excel 2003, tempatkan Cursor Mouse pada sel B2
kemudian klik menu Insert, kemudian pilih Name, kemudian Klik Define
isikan kotak dialog pada jendela tersebut kemudian klik OK.
Gambar 3. Urutan Langkah Penentuan Variabel dengan Excel 2003
Langkah selanjutnya adalah isilah kotak dialog pada menu Define name
sesuai dengan keingginan kita.
Apabila kita menggunakan Excel 2007 langkah yang perlu ditempuh
adalah pilih menu Formula kemudian pilih Define Name sehingga akan
muncul gambar berikut.
Gambar 4 Urutan Langkah Penentuan Variabel dengan Excel 2007
Selanjutnya isilah kotak dialog pada menu Define name sesuai keingginan
kita.
b) Ulangilah langkah a) untuk sel B3 sampai sel B8, kemudian isikan
besarnya nilai f1, f2, f1-f2, to dan ∆t, pada sel B4 sampai B8 (misalkan f1 =
534 dan seterusnya). Langkah selanjutnya pada sel C isikan satuan dari
tiap-tiap variabel sel A, misalkan karena sel A2 merupakan fungsi
frekuensi maka pada sel C2 tuliskan satuan frekuensi yaitu Hz dan
seterusnya.
4) Langkah selanjutnya adalah mensintesis data dalam suatu tabel dengan
cara sebagai berikut:
a) Tempatkan Cursor Mouse pada A11 kemudian ketikkan “t”, ketikkan “Y1”
pada sel B11, ketikkan “Y2” pada sel C11, dan ketikkan Y pada sel D11.
b) Tempatkan cursor Mouse pada sel A12 kemudian ketikkan “=to”, ketikkan
“=A1*COS(2*3,14*f1*A12)” pada sel B12, ketikkan
“=A2*COS(2*3,14*f2*A12)” pada sel C12, kemudian ketikkan
“=B12+C12” pada sel D12.
c) Ketikkan “=A12+∆t” pada sel A13 kemudian Copylah sel B12 sampai sel
E12 sehingga sel B13 sampai sel D13 terisi nilai y1, y2, dan y=y1+y2
d) Tempatkan Cursor Mouse pada sel A14, kemudian bloklah sel A14 sampai
sel D14 sampai muncul tanda + pada bagian kanan bawah sel D14, klik
tombol kiri Mouse pada tanda tanda + kemudian copylah isi sel A14
sampai D14 sebanyak data yang dikehendaki. Pada kasus soal ini,
menggunakan ∆t = 0,001s sehingga untuk mendapatkan nilai t = 1s maka
kita perlu mengkopi isi sel A14 sampai D14 sampai diperoleh nilai t = 1 s
( pada soal ini sampai pada sel A1012 sampai sel D 1012.
5) Agar media pembelajaran yang dihasilkan lebih menarik, maka kita perlu
menganimasikan visualisasi data dan grafiknya dengan menambahkan
Scroll bar. Adapun langkah yang perlu dikerjakan adalah
a) Jika kita menggunakan Office 2007, klik menu Developer kemudian
pilih menu Insert sehingga muncul Icon Form Control kemudian pilih
Scroll bar sehingga muncul tanda + seperti gambar berikut.
Gambar 5 Form Control untuk Excel 2007
b) Jika kita menggunakan Office 2003, maka langkah yang perlu
dilakukan adalah pilih menu View, Tolbars kemudian pilih Control
Tollbox seperti gambar berikut.
Gambar 6 Urutan Langkah Mengeluarkan Form Control dengan Excel 2003
Selanjutnya pilih icon Scroll Bar seperti gambar berikut
Gambar 7 Tampilan Menu Scroll Bar pada Excel 2003
c) Langkah berikutnya tempatkan tanda + pada sel E2 dan tariklah tanda
+ tersebut sampai sel F2 sampai terbentuk bentuk Scroll Bar.
d) Klik kanan pada Scroll Bar yang terbentuk kemudian pilihlah menu
Format Control seperti gambar berikut
Gambar 8 Tampilan Menu Format Control pada Excel 2007
Apabila kita menggunakan Excel 2003 maka pilih menu Propertis
seperti gambar berikut
Gambar 9 Tampilan Menu Propertis pada Excel 2003
e) Apabila kita pakai Excel 2007, selanjutnya setelah kita pilih Format
Control akan muncul gambar berikut
Gambar 10 Kotak Dialog Format Control dengan Excel 2007
Isikan nilai-nilai pada kotak isian dialog di atas sesuai angka yang kita
kehendaki. Pada Cell link kita isikan $B$2 artinya nilai Scroll Bar ini
akan ditampilkan pada sel B2.
f) Apabila kita menggunakan Excel 2003, dengan memilih menu
Propertis maka akan tampil gambar berikut.
Gambar 11 Fasilitas Propertis pada Excel 2003
g) Isikan data yang dikehendaki pada kotak dialog propertis yang
disediakan. Minimal kita harus mengisi Lingked Cell untuk
menentukan alamat sel Scroll yang dibuat. Ingat untuk Excel 2007
nilai maksimum Scrolling adalah 30000 sedangkan pada Excel
2003 nilainya adalah 32767.
h) Ulangilah langkah a) sampai d) sehingga semua variabel
persamaan perlayangan gelombang memiliki scroll bar.
Catatan: pada Scroll bar kita tidak dapat membuat Scroll bar
dengan nilai desimal karena output scroll bar hanya memiliki nilai
0-30000. Pada soal di atas ∆t kita pilih 0,001 s, agar scroll bar
dapat menghasilkan nilai ini, maka kita perlu mereferensikan nilai
Scroll bar pada suatu sel (sebagai contoh link cell kita tuliskan
$O$1) kemudian pada sel B8 kita tuliskan rumus = $O$1/1000000
6) Langkah selanjutnya adalah membuat grafik hubungan antara t, y1,y2 dan y
(materi ini sudah disajikan pada pelatiha sebelumnya sehingga tidak
dibahas pada modul ini).
a) Pada kasus perlayangan gelombang cukup rumit persoalannya, oleh
karena itu kita perlu mengajarkan konsep perlayangan gelombang
secara lengkap. Sebagai contoh untuk menjelaskan adanya resultan
gelombang, kita perlu memperlihatkan kepada siswa pola kedua
gelombang pada waktu yang masih dapat diamati misalkan pada waktu
t = 0,05 s.
Gambar 12 Tampilan Interferensi Gelombang pada t = 0,05 s
b) Selanjutnya kita juga perlu menunjukkan grafik resultan kedua
gelombangnya seperti pada grafik-grafik berikut.
Gambar 13 Pola Interferensi yang Dihasilkan oleh Gelombang 1 dan 2 dengan Amplitudo Masing-Masing 2 Satuan untuk Waktu t = 0,05 s dengan Beda Fase 00
Gambar 1.35 Pola perlayangan Gelombang dari Superposisi Dua Gelombang dengan Frekuensi 534 Hz dan 536 Hz dengan Amplitudo Masing-Masing 2 Satuan untuk Waktu t = 1 s
Gambar 14 Pola perlayangan Gelombang dari Superposisi Dua Gelombang dengan Frekuensi Masing-Masing 534 Hz dan 536 Hz dan Amplitudo Masing-Masing 2 Satuan dan 4 Satuan
Apabila dibandingkan gambar-gambar di atas disimpulkan bahwa pola
perlayangan tidak berubah terhadap perubahan amplitudo dimana
frekuensi modulasi tetap 1 Hz, namun amplitudo gelombang modulasi
berubah menjadi 6 satuan.
c) Selanjutnya kita juga perlu menunjukkan pengaruh perubahan fase
gelombang seperti grafik berikut
Gambar 15 Pola perlayangan Hasil Superposisi Dua Gelombang dengan Frekuensi Masing-Masing 534 Hz dan 536 Hz Amplitudo Masing-Masing 4 Satuan dan Beda Fase 300
Gambar 16 Pola perlayangan Hasil Superposisi Dua Gelombang dengan Frekuensi Masing-Masing 534 Hz dan 536 Hz Amplitudo Masing-Masing 4 Satuan dan Beda Fase 600
Berdasarkan gambar di atas dapat diambil kesimpulan bahwa beda
fase antara dua gelombang yang dipadukan ternyata tidak
mempengaruhi frekuensi perlayangan yang nilainya tetap sama
dengan setengah kali selisih frekuensi dari kedua gelombang
penyebab layangan. Dengan membandingkan gambar di atas juga
dapat diambil kesimpulan bahwa semakin besar beda fase antara dua
gelombang yang dipadukan maka semakin cepat kedua gelombang
tersebut menjadi berbeda fase dan kemudian kembali sefase lagi.
7) Salah satu hal penting dalam media pembelajaran adalah adanya quiz atau
evaluasi. Pada materi ini diberikan dua contoh soal saja dengan nama soal
1dan soal 2. Langkah awal adalah dengan menuliskan soal evaluasinya.
a) Untuk tiap soal kita berikan beberapa opsi jawaban sehingga siswa dapat
menjawab secara langsung. Apabila kita menggunakan Excel 2007, Klik
Developer, Insert kemudian pilih Option Button sehingga muncul tanda +
Gambar 17 Langkah Mengeluarkan Option Button dengan Excel 2007
b) Tempatkan tanda + pada sel yang dikehendaki kemudian seretlah dengan
mouse sesuai kebutuhan.
c) Klik kanan Mouse untuk merubah nama Option Box dengan memilih Edit
Text dan pilihlah Format Control untuk menentukan alamat referensi
selnya.
d) Setelah kita selesai membuat soalnya, tugas kita berikutnya adalah
memberi skor nilai. Cara yang perlu kita tempuh adalah dengan membuat
urutan soal dan jawaban yang benar. Pada sel A4 tuliskan “Pertanyaan”,
pada sel A5 tuliskan “1”, dan pada sel A6 tuliskan “2).
e) Langkah berikutnya adalah menuliskan kunci jawaban (dalam bentuk opsi)
pada sel B5 dan B6. Cara menuliskan kuncinya adalah dengan menuliskan
=’nama sheet!alamat opsi Option Box. Misalkan = ‘soal 1’! B4.
f) Untuk menentukan perolehan skor, misalkan nilai akan ditampilkan pada
sel H8. Tuliskan “ Total jawaban benar” pada sel F8 dan tuliskan pula
“Nilai “ pada sel F9. Rumus untuk menghitung total jawaban benar adalah
dengan persamaan = sum ( sel: sel) dengan alamat sel H7. Sedangkan nilai
dihitung dari persamaan = H7*50