memahami ambivalensi kejiwaan manusia

6
MEMAHAMI AMBIVALENSI KEJIWAAN MANUSIA Apa itu Ambivalensi Kejiwaan? etika seseorang memadamkan lampu, bay-i yang ada dalam gendongannya se~cra menangis dan mendekapnya erat- erat. Ketika seorang bocah melihat oran; lain pang agak seram, ia segera berlari mencari avah clan ibunya, serta berlindung dalam dekapan orang tuanya. Ketika seorang anak melakukan kesalahan, wajahnya segera pucat dan berharap orang tua atau gurunya mau nzemaatkann~ , a. Ketika seseoran; menderita sakit, ia takut mati clan berharap dibcrikan kesembuhan. Ketika seorang kary-awan mela Memahami Ambivalensi Kejiiuaan... - 51 kukan kesalahan fatal di kantornya, ia segera cemas dan berharap atasanny-a akan bermurah lzati memaaflcannya, sebab ia takut kehilangan pekerjaan yang menjadi sumber mata pencaharianny <t. Ketika seorang pejabat ting;i mendekati usia pensiun, ia segera cemas, sebab takut kehilangan power, akses, dan tidak clihargai lagi seperti sebelumnya. Itulah gambaran sederhana tentang dua sudut jiwa yang berhaclapan, namun sangat berbeda; rasa takut dan rasa harap. Bayi itu takut pada gelap, dan mengharap rasa aman dalam gendongan ibunya. Bocah itu takut pada orang asing, dan berharap rasa aman dalam pelukan orangtuanya. Anak itu takut dihukum-yang berarti tidak diterima di lingkungannya, dan mengharap diterima secara wajar kembali, walaupun baru saja melakukan kesalahan. Karyawan itu takut dipecat, karena berarti ia akan kehilangan mata pencaharian, clan karena pada waktu yang satna, ia mengharapkan kekayaan dan status sosial. Orang yang sakit itu takut mati, clan inengharap bisa i,anjang umur. Dan, pejabat itu puny•a harapan besar terhadap penghargaan, karenanya takut pada apa yang disebut pensiun. Itulah ambivalensi kcjiwaan manusia, rasa takut di salah satu sudut jiwanya, dan pada sudut jiwa yang lain, pada garis yang paralel, ada rasa harap. Ketakutan clan harapan adalah dua garis jiwa yang

Upload: hanum

Post on 17-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

akhlak

TRANSCRIPT

MEMAHAMI AMBIVALENSI KEJIWAAN MANUSIA

MEMAHAMI AMBIVALENSI KEJIWAAN MANUSIA

Apa itu Ambivalensi Kejiwaan?

etika seseorang memadamkan lampu, bay-i yang ada dalam gendongannya se~cra menangis dan mendekapnya erat-erat. Ketika seorang bocah melihat oran; lain pang agak seram, ia segera berlari mencari avah clan ibunya, serta berlindung dalam dekapan orang tuanya. Ketika seorang anak melakukan kesalahan, wajahnya segera pucat dan berharap orang tua atau gurunya mau nzemaatkann~,a. Ketika seseoran; menderita sakit, ia takut mati clan berharap dibcrikan kesembuhan. Ketika seorang kary-awan mela

Memahami Ambivalensi Kejiiuaan... - 51

kukan kesalahan fatal di kantornya, ia segera cemas dan berharap atasanny-a akan bermurah lzati memaaflcannya, sebab ia takut kehilangan pekerjaan yang menjadi sumber mata pencaharianny < Takut

aCinta> < Bend

aKhayali> < Realisme

aFisik> < Spiritual

aEmpiris> < Meta.fisik

aEgoisme> < Altruisme

aKomitrnen> < Sukarela

NegatiN-isrne > < Positivisme

Apa Fungsi Ambivalensi Jiwa? Ambivalensi jiwa mcrupakan fitrah dasar manusia. Garis-garis jiwa yang ambivalen stidah ada dalam diri manusia sejak ia lahir, dan akan tetap ada sampai waktu hidupnya berakhir.

52 - ?vlentbentuk Karakter Cara Islam

Merruihami Ambivalmui Kejiauaan... - 53

Seperti juga senar pada gitar, maka setiap sentuhan pada salah satu garis jiwa akan melahirkan bunyi yang berbeda. Dan jika semua senar itu dipetik pada waktu yang sama secara sinltzltan, maka bunyi kolektif yang ditimbulkannya juga akan berbcda.

Jadi, fitrah ambivalensi mempunyai fungsi dalam pembentukan perilaku clan pengarahan hidup manusia. Fungsi-fungsi itu adalah sebagai berikut:

Pertama, merekatkan sisi-sisi kepribadian manusia tetap utuh.

Hal ini disebabkan garis jiwa yang ambivalen sesungguhnya bisa bertemu dalam arah yang sama, clan arah serta motif inilah yang sesungguhnya membeni nilai pada garis ji