maulana chasan - mata i

34
Maulana Chasan-Mata I ( Ѿ) 1. Jelaskan anatomi dari mata, jaringan ekstraokuler, dan persarafannya? 1. Anatomi Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang membentuk dinding orbita : a. Lakrimal b. Ethmoid

Upload: maulana-chasan

Post on 18-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lbm 1 mata

TRANSCRIPT

1. Jelaskan anatomi dari mata, jaringan ekstraokuler, dan persarafannya?1. Anatomi

Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang membentuk dinding orbita :Maulana Chasan-Mata I ()a. b. Lakrimal c. Ethmoid d. Sfenoide. Frontalf. Maksilag. Palatinumh. Zygomatikum

Berbentuk piramid, terletak pada kedua sisi rongga hidung. Dinding lateral orbita membentuk sudut 45o dengan dinding medialDinding orbita terdiri atas tulang :a. Atap atau superior : os. Frontalb. Lateral: os. Frontal, os. Zygomatikum, ala magna os. Sfenoidc. Inferior : os. Zygomatikum, os. Maksila, os. Palatinad. Nasal : os. Maksila, os. Lakrimal, os ethmoidIlmu Penyakit Mata. Prof. dr. H. Sidarta Ilyas, Sp. M. FKUIAntara atap dan dinding lateral terdapat fissura orbitalis superior ( dibatasi oeh corpus dan kedua ala ossis sfnoidalis )Fissura orbitalis superior menghubungkan orbita dengan fossa cranii media.FISSURA ORBITALIS SUPERIOR dilalui oleh: N.Oculomotorius N. Trochlearis N. Abduscens N. Opthalmius N. Frontalis N. Lacrimalis N. Nasociliaris Vasa opthalmica, a. Lacrimalis Arteri meningea media (kadang-kadang)

2. Antara dasar orbita dan dinding lateral terdapat fissura orbitalis inferior.FISSURA ORBITALIS INFERIOR dilalui oleh: N. Maxillaris N. Zygomaticus Vasa infra orbitalis Serabut-serabut ganlion sfenopalatinum

Oblik inferior, dipersarafi n.III Aksi primer : ekstorsi dalam abduksi Aksi sekunder : elevasi dalam aduksi, abduksi dalam elevasi Oblik superior, dipersarafi n.IV Aksi primer : intorsi pada abduksi Aksi sekunder : depresi dalam aduksi, abduksi dalam depresi Rektus inferior , dipersarafi n.III Aksi primer : depresi pada abduksi Aksi sekunder : ekstorsi pada abduksi, aduksi pada depresi Rektus lateral, dipersarafi n.VI : abduksi Rektus medius, dipersarafi n.III : aduksi Rektus superior, dipersarafi n.III Aksi primer : elevasi dalam abduksi Aksi sekunder : intorsi dalam aduksi, aduksi dalam elevasi

A. Palpebra

Secara anatomis dibagi 4 lapisan : a. Lapisan epidermal :b. Lapisan muskular : m. Levator palpebra m. Orbikularis okuli m. Mulleri m. Riolani c. Lapisan tarsal : jaringan ikat padat sbg kerangka palpebra. Pada tarsus ada Gld.Meibom dng produksi sebum. Fungsi : Memberi bentuk palpebra Origo & insertio otot Memberi kekuatan pada palpebrad. Lapisan konjungtiva

Otot kelopak mataa) M.orbicularis oculii) Inervasi: n.Fasialis ii) Fungsi: menutup matab) M.levator palpebrai) Inervasi: N.occulomotoriusii) Fungsi: membuka matac) M.tarsalis mullerii) Inervasi syaraf simpatisii) Fungsi: pertahankan buka palpebraAdapun fungsi palpebra, yaitu : Melindungi bola mata terhadap trauma dari luar yang bersifat fisik atau kimiawi Memberi jalan masuk sinar ke dalam bola mata yang dibutuhkan untuk penglihatan Pembasahan dan pelicinan seluruuh permukaan bola amta terjadi karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak mata Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang terdapat pada permukaan bola mataIlmu Penyakir Mata. Perhimpunan dokter spesialis mata indonesia. Edisi 2. Sagung SetoB. Konjungtiva Terdiri dari 3 bagian : Konjungtiva tarsal : menutupi tarsus Konjungtiva bulbi : menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnya Konjungtiva fornises atau forniks : peralihan dari konjungtiva tarsal dan bulbiIlmu Penyakit Mata. Prof. dr. H. Sidarta Ilyas, Sp. M. FKUISklera dan episklera Merupakan lanjutan kornea, membentuk dinding bola mata bagian belakang. Berupa jaringan ikat padat, disusun oleh kolagen. Tempat perlekatan dari khoroid Normal berwarna putih padat Peradangan disebut episkleritis dan skleritis (Buku Oftalmologi Umum, Vaugan)Kornea Merupakan lanjutan dari sklera, ikut membentuk bola mata Merupakan bagian dari media refrakta (diperiksa dgn fundus reflek) Bersifat transparan dan avaskuler Diinervasi oleh N V (Trigeminus), merupakan organ yang paling banyak mempunyai serabut syaraf sensibel terutama bagian sentralnya sehingga sentuhan sedikit pada kornea akan dirasakan sangat sakit. Kornea memiliki 5 lapisan yaitu : Epitel Membrana Bowman Stroma Membrana Descemeth Endothel Kekeruhan kornea dapat disebabkan oleh Infiltrat (mis pada keratitis) Sikatrik kornea Nebula, makula, leukoma Pembuluh darah baru di kornea disebut Pannus. Disebabkan oleh radang kronis di kornea dimana kornea berusaha menyembuhkan sendiri dengan membentuk pembuluh darah baru untuk membawa nutrisi dan bhn pertahanan tubuh.Atlas Anatomi Sobbotta, dan Fisiologi kedokteran ganongKorpus vitreum Sebagai media refrakta Bila kekeruhan sedikit akan melihat benda hitam melayang (floaters). Penyebabnya biasanya uveitis posterior. Bila keruh sekali penglihatan akan kabur, mis. Karena perdarahan atau uveitis posterior.Buku Oftalmologi Umum, VauganPupil Fungsi pupil : Mengatur jumlah sinar yang masuk ke mata Meningkatkan ketajaman fokus Mengurangi aberasi sferis dan kromatisBuku Oftalmologi Umum, VauganLensa Sebagai media refrakta (harus jernih) Bersifat avasculer Terbungkus capsul elastis Metabolisme diambil dari humor aquos Alat penggantungzonula zinii,melekat pada corpus ciliare yg mengandung otot ciliare untuk akomodasi Akomodasi: untuk melihat dekat Otot ciliaris kontraksi, permukaan lensa depan mencembung, kekuatan optis ,bayangan dekat terfokus t.a 3 prosesa. Konvergensib. Konstriksi pupilc. Pencembungan lensaBuku Oftalmologi Umum, VauganRetina Tempat reseptor cahaya Reseptor di retina terdiri atas sel conus dan sel bacilus Sel conus bersifat photopic: Untuk adaptasi terang, melihat sentral dan warna Sel bacilus bersifat scotopic: Untuk adaptasi gelap dan penglihatan samping Pemeriksaan retina, dengan ophthalmoscop, pupil dilebarkan lebih dahulu Cari pembuluh darah, kemudian diurutkan ke papil N.II, kemudian dicari makula. Dinilai seluruh retinaBuku Oftalmologi Umum, VauganHumor Aquous Humor Aquos terdapat di Camera Oculi Anterior ( COA ) Dihasilkan oleh korpus siliaris, dikumpulkan di COP, mengalir lewat celah antara lensa dan iris (pupil) ke COA, keluar lewat trabekulum terus ke kanalis Schlemm. Pemeriksaan COA, yang dinilai : Kedalamannya (dg focal ilumination) Kejernihannya (melihat Tyndal effect) Fungsi Sebagai media refrakta. Bila keruh penglihatan kabur Suplai nutrisi lensa dan kornea Penentu tekanan bola mata Bila tekanan bola mata naik disebut GlaukomaBuku Oftalmologi Umum, VauganAparatus lakrimalis : orbita dan palpebraTerdiri atas : Pars glandula lakrimalis Bag.yang produksi air mata Pars ekskretorius Bag yang menampung air mata dan mengalirkan ke hidung Glandula sekretorius assesorius : Gld.Krause, gld Wolfring, sel gobletPersarafan : N.trigeminus sensoris N.simpatis lwt gln.cervicale N.fascialis parasimpatisGlandula lakrimalis, terdiri atas : Pars orbitalis Pars palpebralis Pars sekretorius : saluran sekresi duktuli lakrimalis 6-12 buah bermuara di forniks superior sebelah lateral. Bisa tertutup oleh proses sikatrik akibat : Trakhoma Trauma kimia Steven Johnson syndromaAkibatnya produksi air mata berkurang/tidak ada sehingga menyebabkan keratitis siccaMekanisme pengaliran air mata : Diproduksi gld.lakrimalis dikumpulkan di forniks superior Diratakan ke bola mata dengan cara berkedip Kemudian masuk ke pars ekretorius melalui pungtumPars ekskretorius Terdiri atas : Pungtum lakrimalis Kanalikuli lakrimalis Sakus lakrimalis Duktus lakrimalis Meatus lakrimalis (ada valvula Hasner) Mekanisme pengaliran air mata Gerakan berkedip Gerakan peristaltik Gaya berat (gravitasi) Gaya kapiler Gaya pompa (dari lig.canthi) Tersumbat nrocos epiforaLAKRIMA Adalah organ tubuh yang secara reflektoris memproduksi air mata Fungsi air mata: sebagai cairan pelindung terhadap kekeringan dan sebagai antibakterial karena mengandung enzim lisozim sebagai pelicin pada waktu berkedip Air mata terdiri dari 3 lapis : Mukus : dihasilkan oleh sel goblet konjungtiva Cair : dihasilkan oleh gld.Lakrima Berminyak : dihasilkan oleh gld.MeibomAtlas Anatomi Sobbotta, dan Fisiologi kedokteran ganong

Media refrakta itu apa??Media refrakta itu sendiri adalah organ-organ mata yang fungsinya untuk meneruskan sinar sehingga bisa ditangkap oleh retina untuk proses melihat. Selain lensa yang termasuk dalam media refrakta adalah kornea,humor akuos dan badan kaca.Humor aquous (produksi, jalur, dll)? Humor Aquos terdapat di Camera Oculi Anterior ( COA ) Dihasilkan oleh korpus siliaris, dikumpulkan di COP, mengalir lewat celah antara lensa dan iris (pupil) ke COA, keluar lewat trabekulum terus ke kanalis Schlemm. Pemeriksaan COA, yang dinilai : * Kedalamannya (dg focal ilumination) * Kejernihannya (melihat Tyndal effect) Fungsi Sebagai media refraktaBila keruh penglihatan kabur Suplai nutrisi lensa dan kornea Penentu tekanan bola mataBila tekanan bola mata naik disebut Glaukoma

(Buku Oftalmologi Umum, Vaugan)

The aqueous is the thin, watery fluid that fills the space between the cornea and the iris (anterior chamber). It is continually produced by the ciliary body, the part of the eye that lies just behind the iris. This fluid nourishes the cornea and the lens and gives the front of the eye its form and shapeFUNCTION Maintains the intraocular pressure . Provides nutrition (e.g. amino acids and glucose). Carries away waste products . May serve to transport ascorbate in the anterior segment to act as an anti-oxidant agent. Presence of immunoglobulins indicate a role in immune response to defend against pathogensCOMPOTITION The fluid is essentially the same as blood plasma although with less protein. Water: 99% Ions: HCO3-, buffers metabolic acids; Cl-, preserves electric neutrality; Na+; K+; Ca2+; PO43-. Proteins: albumin, -globulins. . Ascorbate: anti-oxidative, protects against UV. Glucose Lactate: produced by metabolism of anaerobic structures of the eye. Amino acids: transported by cilary epithelial cells.

DISORDER Glaucoma is a condition characterized by increased intraocular pressure (pressure within the eye) either through increased production or decreased outflow of aqueous humor. Uncontrolled glaucoma typically leads to visual field loss and ultimately blindness

2. Jelaskan histologi dan fisiologi dari mata?Histology

Kelenjar lakrimalis Kelenjar asiniBentuk dan ukuran bervariasi, mirip jenis serosa tapi lumennya besar. Ada yang menampakkan kantung2 tak teratur dengan sel di dalamnya. Sel2 asinar lebih silindris daripada piramidal mengandung granul sekresi dan tetes lipid besar dan terpulas lemah. Duktus eksekretorius intralobularSaluran yang terletak di dalam sebuah lobus dan diantara kantung2 asini. Duktus intralobular yang kecil dilapisi epitel selapis kuboid atau silindris. Duktus intralobular yang lebih besar terdiri dari dua lapis sel silindris rendah atau epitel bertingkat semu. Duktus interlobularSaluran yang terletak diantara lobus dan diantara kantung2 asini. Terdiri dari dua lapis sel silindris rendah atau epitel bertingkat semu. Sel mioepitel : mengelilingi tiap2 asini Kornea Epitel anteriorEpitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan tanpa papil. Membran limitans anterior (membran BOWMAN)Di bawah epitel kornea berasal dari stroma kornea di bawahnya. Stroma kornea (substansia propria)Membentuk badan kornea terdiri atas serat kolagen paralel yang membentuk lamela tipis dan lapisan2 fibroblas gepeng bercabang yaitu keratosit diantara serat kolagen. Membran limitans posterior (membran DESCEMENT)Membran basal yang berada di posterior dari stroma kornea. EndotelMenutupi permukaan posterior kornea tersusun dari epitel kuboid rendah. Retina, koroid, dan skleraDinding bola mata terdiri atas sclera, koroid, dan retina. Retina mengandung sel sel reseptor fotosensitif. Di antara berkas kolagen terdapat anyaman serat elastin halus. Fibroblast gepeng atau memanjang terdapat di seluruh sclera dan melanosit terdapat di lap paling dalam Lapisan koroid dan retinaKoroid di bagi atas beberapa lapis : lamina suprakoroid, lap vaskuler, lap koriokapiler dan membrane limitans transparan atau membran vitrea. Lamina suprakoroid terdiri atas lamella serat serat kolagen halus, anyaman serat elastin luas, fibroblast, dan banyak melanosit besar. Lapisan vaskuler mengandung banyak pembuluh darah berukuran sedang dan besar. Lapisan koriokapiler mengandung anyaman kapiler dengan lumen besar di dalam stroma serat kolagen dan elastin halus. Membrane vitrea bersebalahan dengan sel sel pigmen. Di sebelah sel sel pigmen terdapat lap fotosensitif yg terdiri dari sel batang langsing dan sel kerucut yg lebih tebal. Kedua sel ini terdapat di sebelah membrane limitan eksterna yg dibentuk oleh cabang cabang sel neuroglia, yaitu sel sel muller. (Atlas Histologi)3. Fisiologia. fungsi mata (umum) : untuk melihatb. Fungsi bagian2 mata : Konjungtiva : palpebra, bulbaris, dan forniks Palpebra : menghindari dari trauma fisik maupun kimia. Sklera dan episklera : memberi bentuk pada mata Kornea : meneruskan cahaya yang masuk ke bola mata Iris : memberi pigmentasi pada mata, mengatur besar kecilnya pupil Korpus siliaris :tempat menempelnya zonula siliaris yang berfungsi untuk fiksasi lensa, menghasilkan humor aquous Koroid : memberi nutrisi retina bagian luar Pupil : mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk Lensa : memfokuskan cahaya yang masuk dan akomodasi mata Retina : menangkap cahaya yang masuk melalui pupil Humor Vitreus : mediarefrakta, membentuk bola mata Humor Aquous : mempengaruhi tekanan intra okulera. Mekanisme pengaliran air mata (mengapa saat membuka mata tidak tumpah keluar)Lacrima(air mata) dibentuk supaya melindungi cornea dari kekeringan dan untuk membersihkan cornea. GL.Lacrimalis ini terletak pada sudut atas lateral cavum orbita.Pengaliran air mata dari glandula lacrimalis setelah membasahi cornea akan mengalir ke punctum lacrimalis canaliculi lacrimalis saccus lacrimalis ductus nasolacrimalis meatus nasi inferior. Tear film terdiri dari 3 komponen, yaitu :a. Lipid, lapisan paling superficial yang dihasilkan oleh kelenjar Meibom yang terdapat di palpebra superior dan inferior. Tebal lapisan ini 0,1 umb. Akuos, lapisan tengah (paling tebal) yang dihasilkan oleh kelenjar Lakrimalis utama dan kelenjar lakrimalis asesorius (kelenjar Krause dan Wolfring). Tebal lapisan ini 7 um. Selain air sebagai komponen utama, juga terdiri dari elektrolit, glukosa, oksigen, protein (termesuk imunoglobulin A), enzim dan komponen lainnya.c. Mucin, lapisan paling profunda yang dihasilkan oleh sel Goblet conjunctiva. Tebal lapisan ini 0,02 0,05 um. Selain dihasilkan oleh sel Goblet, mucin juga diproduksi oleh epitel permukaan conjunctiva dan kornea yang disebut dengan N-linked mucin. Sedangkan mucin yang dihasilkan oleh sel Goblet disebut dengan O-linked mucin.b. Fungsi air mata sebagai cairan pelindung terhadap kekeringan dan sebagai antibakterial karena mengandung enzim lisozim sebagai pelicin pada waktu berkedip

Mekanisme pergerakan bola mata Otot ekstrinsik Bola mataa. M.rectus medius b. M.rectus superiorc. M.rectus inferiord. M. Rectus lateralise. M.obliqus inferiorf. M.Oblique superior

mekanisme akomodasipada orang muda lensa terdiri dari kapsul elastik yg kuat dan berisi cairan kental yg mengandung banyak protein dan serabut transparan. bila lensa dalam keadaan relaksasi tanpa ada tarikan terhadap kapsul maka lensa dianggap berbentuk hampir sferis. namun terdapat kira2 70 ligamen yang sangat tidak elastis melekat disekeliling lensa menarik ke arah lingkar bola mata . ligamen ini secara konstan diregangkan oleh perlekatannya ke badan siliaris ke arah tepi anterior koroid retina. regagan ini menyebabkan lensa relatif datar dalam keadaan istirahat.tempat perlkatan lensa dibadan siliaris disebut otot siliaris. otot ini mempunyai 2 perangkat otot polos yaitu serabut meridional dan sirkular . serabut miridional membentang sampai peralihan kornea sklera dr ligamen. kalao seranut berkontraksi bagian perifer lgamen lensa tertarik ke depan dan bagian medialnya ke arah kornea sehingga regangan lensa berkurang sebagian. serabut sirkular tersusun melingkar sehingga saaat kontraksi terjadi gerak seperti sfingter , jarak antar ligamen mendekat aehingga terjadi regangan dr ligamen terhadap kapsul lensa berkurang.kontraksi aeperangkat otot polos ini akan mengendurkan ligamen kapsul lensa dan lensa cembung . otot siliaris relaksasi maka kekuatan lensa berkurang menjadi kecil, bila otot siliaris kontraksi kuat , kekuatan lensa menjadi maksimal.

pengaturan akomodasi melalui sarafotot siliaris hampir seluruhnya diatur oleh saraf para simpatis.perangsangan saraf para simoatis menimbulkan kontraksi otot siliaris , selanjutnya mengendurkan ligamen lensa dan meningkatkan daya bias. dengan meningkatnya daya bias, mata mampu melihat objek lebih dekat dibanding waktu daya bias rendah. akibat dengan mendekatnya objek ke mata frekwensi impuls para simpatasi ke otot siliaris secara progresif ditingkatkan agar ogjek tetap tampak jelas

3. Jelaskan mekanisme melihat?Secara Singkat Mekanisme melihat adalah :1. Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.2. Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata.3. Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan bayangan benda tersebut ke otak.Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita dapat melihat benda tersebut Otak dan impuls saraf bagaimana??

meknisme penghantar impuls saraf dalam proses penglihatansetelah meningglakan retina impuls saraf berjalan ke belakang melalui n.optikus. dikiasma optikus semua serabut dari bagian nasal retina menyeberangi garis tengah tempat mereka berabung dengan serabut yg berasaldari bagian temporal retina mata yg lain sehingga trebntuk traktus oktikus. saraf dr trktus optikus bersinaps di nukleus genikulatu lateral dorsalis dan dr sini serabut genikulokalkarina berjalan melalui radiasi optika menuju korteks penglihatan primer yg berada di area kalkarian lobus oksipital.

penyatuan bayangan penglihtan dari kedua matabayangan penglihatan dalam kedua mata normal mengadakan fusi satu sama lain pada titik yg berhubungan pada retina. korteks penglihatan berperan dalam fusi.titik yg berhubunagn dari kedua retina menjalarkan sinyal penglihatan ke berbagai sel saraf dari korpus genikulatum lateral , dan sinyal ini sebaiknya disiarkan kembali ke garis paralel saraf dalam korteks penglihatan. terjadi interaksi antara garis sel saraf kortek . ini menyebabkan pola interferensi dari eksitasi dalam beberapa sel saraf .

4. Mekanisme akomodasi mata?akomodasi lensa diatur oleh mekanisme umpan balik yg secara otomatis mengatur kekuatan fokal lensa untuk tingkat tajam penlihatan yg paling tinggi. mata seakan3 mengubah jarak titik fiksasi , lensa selalu mengubah kekuatnnya dalam arah yg sesuai untuk menapai fokus yg baru. lensa tidak membut kesalahan dalam dan mengbah kekuatnya pada rah yg salah. aberasi kromatik, dg demikian sinar cahaya difokuskan sedikit diposterior sinar cahaya biru dr pada merah. mata dapt mendeteksi mana dr ke dua type sinar yg dapat mendeteksi sinar lebih kuat atau lemah. bila benda difiksasi pd objekdekat mata berkonvergensi saling maju. korne fovea terletak pada lekukan lubang paling dalam dr lainnya pada retina maka kejelasan fokus pad fovea beda dengan sekitarnya.tingkat akomodasi bergetar sedikit sepanjang waktu pada frekuensi sampai 2 x per detik, bayangan jadi ebih jelas bila getaran lensa kuat diubah dalam arah sesuai menjadi lemah bila kekuatan lensa dalam arah yg salah5. Apa maksud dari visus kedua mata 6/6?Cara memeriksa :

Kartu diletakkan pada jarak 5 atau 6 meter dari pasien dengan posisi lebih tinggi atau sejajar dengan mata pasien.Bila jarak 5 meter, maka visus normal akan bernilai 5/5 artinya mata normal dapat melihat pada jarak 5 meter, pasien juga dapat melihat pada jarak 5 meter. Bila berjarak 6 m, berarti visus normalnya 6/6. Satuan selain meter ada kaki = 20/20, ada juga log (logaritma). Pastikan cahaya harus cukup Bila ingin memeriksa visus mata kanan, maka mata kiri harus ditutup dan pasien diminta membaca kartu.

Cara menilai visus dari hasil membaca kartu :

Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 5/5 atau 6/6, maka tidak usah membaca pada baris berikutnya => visus normal Bila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas visus normal, cek pada 1 baris tersebut

Bila cuma tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan false 1. Bila tidak dapat membaca 2, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan false 2. Bila tidak dapat membaca lebih dari setengah jumlah huruf yang ada, berarti visusnya berada di baris tepat di atas baris yang tidak dapat dibaca. Bila tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terdapat pada baris di atasnya. Bila terdapat penurunan visus, maka cek dengan menggunakan pinhole (alat untuk memfokuskan titik pada penglihatan pasien)

Bila visus tetap berkurang => berarti bukan kelainan refraksiBila visus menjadi lebih baik dari sebelumnya => berarti merupakan kelainan refraksi

6. Mekanisme cara membedakan warna?Teori Young-Helmholtz Teori penting pertama mengenai penglihatan warna adalah dari Young, yang kemudian dikembangkan dan diberi dasar eksperimental yang lebih mendalam oleh Helmholtz. Menurut teori ini ada tiga jenis sel kerucut yang masing-masing beraksi secara maksimal terhadap suatu warna yang berbeda. Oleh sebab itu menurut teori ini ada 3 macam conus, yaitu : 1. Conus yang menerima warna hijau 2. Conus yang menerima warna merah 3. Conus yang menerima warna violet Ketiga macam conus itu mengandung zat photokemis yaitu substansi yang dapat dipecah oleh sinar matahari. Jika ketiga macam conus itu mendapat rangsang bersama-sama, maka terlihatlah warna putih. Warna-warna lain adalah kombinasi dari 3 warna dasar itu dengan perbandingan berbeda-beda. Contohnya cahaya monokromatik merah dengan panjang gelombang 610 milimikron merangsang kerucut merah ke suatu nilai rangsang sebesar kira-kira 0.75 (76% dari puncak perangsangan pada panjang gelombang optimum), sedangkan ia merangsang kerucut hijau ke suatu nilai rangsang sebesar kira-kira 0.13 dan kerucut biru sama sekali tidak dirangsang. jadi rasio perangsangan dari ketiga jenis conus dalam hal ini adalah 75 : 13 :0, sehingga sistem saraf menafsirkan kelompok rasio ini sebagai sensasi merah. Unsuk sensasi biru, kelompok rasionya adalah 0 : 14 : 86; untuk sensasi jingga tuakuning , kelompok rasionya 100 : 50 : 0; untuk sensasi hijau, kelompok rasionya 50 : 85 : 15, demikian seterusnya7. Mekanisme berkedip? Refleks Berkedip:Stimulasi: N. trigeminus di kornea, palpebra, dan konjungtiva (refleks kedip sensoris / refleks kornea)cepat: 0,1 detik Cahaya yg menyilaukan (refleks kedip opticus)lebih lambatStimulasiglobus pallidus / adanya hubungan sirkuit dopamin di hipothalamus dopamin refleks berkediprepository.usu.ac.idPada keadaan terbangun, mata mengedip secara reguler dengan interval dua sampai sepuluh detik dengan lama kedip selama 0,3-0,4 detik. Hal ini merupakan suatu mekanisme untuk mempertahankan kontinuitas film prekorneal dengan cara menyebabkan sekresi air mata ke kornea. Selain itu, mengedip dapat membersihkan debris dari permukaan okuler. Sebagai tambahan, mengedip dapat mendistribusikan musin yang dihasilkan sel goblet dan meningkatkan ketebalan lapisan lipid (McMonnies, 2007).

8. Mekanisme gerakan otot mata?

repository.usu.ac.idKontraksi otot dipacu oleh potensial aksi dari sinapsis sel saraf yang menyebabkan pelepasan ion kalsium (Ca2+) oleh retikulum sarkoplasma (retikulum endoplasma yang terspesialisasi) di otot. Pelepasan Ca2+ menyebabkan terjadi ikatan antara kepala miosin dan filamen aktin. Ketika filamen-filamen aktin meluncur menuju tengah sarkomer, otot memendek (kontraksi). Pada saat relaksasi, filamen-filamen tersebut kembali ke bentuk semula

9. Mekanisme pengeluaran air mata? Sekresi basal air mata perhari diperkirakan berjumlah 0,75-1,1 gram dan cenderung menurun seiring dengan pertambahan usia. Volume terbesar air mata dihasilkan oleh kelenjar air mata utama yang terletak di fossa lakrimalis pada kuadran temporal di atas orbita. Persarafan pada kelenjar utama berasal nukleus lakrimalis pons melalui nervus intermedius dan menempuh jalur kompleks dari cabang maksilaris nervus trigeminus. Sekresi dari kelenjar ini dapat dipicu oleh emosi atau iritasi fisik dan menyebabkan air mata mengalir berlimpah melewati tepian palpebra (epiphora). Kelenjar air mata tambahan: Kelenjar Krause dan Wolfring identik dengan kelenjar utama yang menghasilkan cairan serosa namun tidak memiliki sistem saluran. Kelenjar-kelenjar ini terletak di dalam konjungtiva, terutama forniks superior. Sel goblet uniseluler yang tersebar di konjungtiva menghasilkan glikoprotein dalam bentuk musin. Modifikasi kelenjar sebasea Meibom dan Zeis di tepian palpebra memberi substansi lipid pada air mata. Kelenjar Moll adalah modifikasi kelenjar keringat yang juga ikut membentuk film prekorneal (Sullivan, 1996 dan Kanski, 2003).

Kandungan Air mata: Air mata tersebut disekresikan oleh aparatus lakrimalis dan disertai dengan mukus dan lipid oleh organ sekretori dari sel-sel pada palpebra serta konjungtiva. Sekresi yang dihasilkan inilah yang disebut sebagai film air mata atau film prekorneal. Analisis kimia dari air mata menunjukkan bahwa konsentrasi garam didalamnya mirip dengan komposisi di dalam plasma darah. Selain itu, air mata mengandung lisozim yang merupakan enzim yang memiliki aktivitas sebagai bakterisidal untuk melarutkan lapisan luar bakteria (Encyclopdia Britannica, 2007). Walaupun air mata mengandung enzim bakteriostatik dan lisozim, menurut Sihota (2007), hal ini tidak dianggap sebagai antimikrobial yang aktif karena dalam mengatasi mikroorganisme tersebut, air mata lebih cenderung memiliki fungsi mekanik yaitu membilas mikroorganisme tersebut dan produk-produk yang dihasilkannya. K+, Na+, dan Cl- terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi dalam air mata dari dalam plasma. Air mata juga mengandung sedikit glukosa (5 mg/dL) dan urea (0,04 mg/dL) dan perubahannya dalam konsentrasi darah akan diikuti perubahan konsentrasi glukosa dan urea air mata. pH rata-rata air mata adalah 7,35, meski ada variasi normal yang besar (5,20-8,35). Dalam keadaan normal, cairan air mata adalah isotonik. Osmolalitas film air mata bervariasi dari 295 sampai 309 mosm/L (Whitcher, 2000).

10. Kriteria mata disebut baik dan normal?Untuk dapat melihat, stimulus (cahaya) harus jatuh di reseptor dalam retina kemudian diteruskan ke pusat penglihatan (fovea centralis). Untuk dapat melihat dengan baik perlu ketajaman penglihatan. Ketajaman penglihatan inilah yang disebut visuskedokteran.unsoed.ac.id/pengelihatandanpandangan11. Apa saja pemeriksaan untuk kelainan mata?PEMERIKSAAN OBYEKTIF pemeriksaan visus pemeriksaan fisik : untuk menilai fungsi maupun anatomi kedua mata.1. adnexa (palpebra dan jaringan periokuler)2. conjungtiva3. cornea keratometer (alat terkalibrasi yang mengukur radius kelengkungan kornea dalam 2 merisian yang terpisah 90 derajat)fotokeratoskop alat yang menilai keseragaman dan ratanya permukaan dengan memantulkan pola lingkaran konsentris ke atasnya.Pachymeter mengukur ketebalan kornea sentral.4. camera oculi anterior dengan gonioskopi, alat pemeriksaan anatomi kamera anterior dengan pembesaran binokuler dan sebuah goniolens khusus.5. pupil (simetris, ukuran, bentuk bulat atau tidak teratur, reaksi terhadap cahaya dan akomodasi)6. lensa7. corpus vitreus8. retina

motilitas mata mengevaluasi perpaduan kedua mata dan gerakannya, baik masing-masing sendiri (ductions) dan bersama (version).Daniel G. Oftalmologi Umum. Edisi 14. widya medika

Pemeriksaan visus Inspeksi, dengan urutan : Posisi bola mata Gerak bola mata Palpebra Silia Konjungtiva Sklera Kornea Camera Oculi Anterior (COA) Iris Pupil Lensa Korpus vitreum / badan kaca Retina

Peralatan yang dibutuhkan : Optotype Batere Lampu pijar 75 watt Lensa +20 dioptri Kaca pembesar Cermin cekung dengan lobang ditengahnya (skiaskop) Keratoskop placido Oftalmoskop

mengapa pd org tua u/ melihat dekat perlu kaca mata bacakarena dengan meningkatnya usia lensa akan semakin besar dan melebar serta kurang elastik sebagian disebabkan oleh denaturasi protein, akibatnya kemampuan untuk merubah bentuk akan berkurang secara progresif