martabat-tujuh

Download martabat-tujuh

If you can't read please download the document

Upload: oun-ginseng

Post on 26-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

martabat

TRANSCRIPT

BAB I

Bab I Pendahuluan

1.1 Identifikasi Naskah

Identifikasi naskah Martabat Tujuh merupakan pengidentifikasian yang dilakukan terhadap wujud konkret naskah dengan melihat aspek-aspek kodikologi, yaitu ilmu yang khusus mempelajari bahan tulisan tangan, seluk-beluk semua aspek naskah, termasuk di dalamnya bahan, umur, tempat penulisan, dan perkiraan penulisan naskah. Tujuan dari kodikologi ini adalah untuk mengetahui secara menyeluruh mengenai proses pembuatan dan pemakaian naskah, termasuk di dalamnya orang- orang yang berkaitan dengan naskah. Dengan diperolehnya pengetahuan kodikologi ini diharapkan identifikasi sebuah naskah dapat tersedia secara jelas sehingga memaknai isi naskah menjadi lebih mudah dan setidaknya dapat mengurangi salah penafsiran makna isi kandungan naskah.

Identifikasi yang dilakukan terhadap naskah Martabat

Tujuh adalah mendeskripsikan segi fisik naskah dengan melihat hal-hal sebagai berikut. Pertama, hal-hal umum, seperti pengoleksi, nomor naskah, judul, penyalin, bahasa, dan penanggalan naskah. Kedua, bagian buku (naskah), seperti bahan, kondisi naskah, cap kertas, jumlah halaman, halaman pelindung, susunan kuras, ukuran halaman, sampul naskah, dan jumlah baris. Ketiga, hal-hal yang berkaitan dengan tulisan, seperti teks ditulis oleh berapa orang (jumlah penyalin), apakah ada koreksi, rubrikasi, dan hiasan. Keempat, hal-hal yang berhubungan dengan penjilidan, seperti bahan sampul, ukuran sampul, motif

dan warna sampul, cara penjilidan, dan pemotongan kertas. Kelima, hal yang berkaitan dengan sejarah naskah, seperti kolofon, kepemilikan, dan catatan lain yang terdapat di dalam naskah.

Salah satu naskah koleksi filologika yang terdapat di Balai Pengelolaan Permuseuman Negeri Propinsi Jawa Barat Sri Baduga dengan nomor inventarisasi naskah 07.07 yang dalam daftar koleksi Filologika Balai Permuseuman Negeri Propinsi Jawa Barat Sri Baduga berjudul Pelajaran Fiqih, yang merupakan naskah tunggal (codex unicus). Setelah dibaca dan ditelaah isinya naskah ini berisi tentang Martabat Tujuh, Doa-Doa, dan Primbon, berdasarkan isi tersebut selanjutnya naskah ini diberi judul Martabat Tujuh, karena sebagian besar isi naskah adalah mengenai ajaran martabat tujuh atau emanasi Tuhan dalam martabat tujuh, yaitu salah satu ajaran tasawuf yang menjelaskan hakikat keberadaan Tuhan. Naskah ini berasal dari Majalengka dan pemiliknya tidak diketahui, tidak ada keterangan lain yang menjelaskan asal-usul naskah sebelum naskah ini disimpan di Balai Pengelolaan Permuseuman Jawa Barat Sri Baduga.

Naskah yang berjudul Martabat Tujuh ini diawali dengan beberapa doa istigfar yang dilanjutkan dengan cerita Abdullah dan istrinya, Baginda Ali, serta Nabi Muhammad. Nabi Muhammad memberikan pelajaran hidup dan doa yang dapat menghapuskan segala dosa. Selain doa, penulis juga menambahkan mantra (berupa primbon) dalam bahasa Jawa. Selanjutnya, dari halaman delapan barulah dipaparkan mengenai ajaran martabat tujuh, hakikat mengenai keberadaan Tuhan, melalui bagan yang dikombinasikan dengan simbol-simbol berupa garis, lingkaran, serta teks-teks yang mendukung makna dari simbol-simbol tersebut. Bagan-bagan ini terdapat pada halaman 26 sampai 32, serta halaman 36 sampai 39, pada halaman-halaman tersebut teks naskah berilustrasi berbentuk diagram atau skema. Pada halaman berikutnya dipaparkan penjelasan dari bagan-bagan tersebut, diperkaya dengan doa-doa, bahkan berupa primbon dalam bahasa

Jawa.

Naskah ini teksnya berbentuk prosa, namun seperti sudah dijelaskan di atas, sebagian teksnya ada yang ditulis dalam bentuk

diagram atau skema. Semua tulisan dan bagan ditulis dengan tulisan yang kurang jelas karena terlalu rapat dan hurufnya kecil, dengan menggunakan alat tulis berupa pena yang runcing serta tintanya berwarna hitam. Kalau dilihat dari kerapihan dan kerapatan tulisan, terdapat dua jenis tulisan, yaitu yang satu hurufnya lebih besar, tebal, serta memakai tanda baca, dan kerapatannya tidak terlalu rapat, jarak antarbaris sekitar 1 cm, sedangkan yang satunya lagi hurufnya kecil, tipis, serta tidak memakai tanda baca dengan kerapatan sangat padat, jarak antarbaris sekitar 0,3-0,5 cm. Ada kemungkinan teks naskah ini disalin oleh dua orang penyalin, karena karakteristik huruf yang berbeda, seperti yang dijelaskan di atas.

Keadaan naskah sudah rusak, mulai mengkhawatirkan,

beberapa lembar sudah sobek dan tidak dapat dibaca lagi, terutama di halaman akhir kertasnya sudah tidak utuh lagi. Bahan naskah dari kertas tradisional berupa kertas saeh berwarna putih kekuning-kuningan, sedangkan aksaranya berhuruf pegon (Arab- Sunda atau Jawa) berbahasa Arab dan Jawa Cirebon, sebagian huruf Arabnya gundul, tanpa ada pemarkah. Hampir semua teks berbahasa Jawa Cirebon kecuali bagian berupa doa-doa yang ditulis dalam bahasa Arab, begitu juga pada teks yang dibuat bagan atau skema bahasanya beberapa kata atau istilah digunakan bahasa Arab, sedangkan penjelasannya menggunakan bahasa Jawa Cirebon.

Naskah ini berukuran 13,8 X 18,8 cm dengan ukuran

ruang tulisan 12,5 X 17,7 cm, tebal naskah/jumlah halaman 46 halaman. Jumlah baris per halaman antara 5 sampai dengan 22 baris per halaman, halaman awal 5 baris, sedangkan halaman akhir 12 baris. Beberapa halaman yang jumlah barisnya cukup banyak di antaranya, halaman 44 sebanyak 20 baris, halaman 35 sebanyak 22 baris, sementara halaman yang lainnya rata-rata 12-

15 baris.

Naskah sudah tidak terlihat kurasnya karena sudah sobek dan tidak berjilid lagi. Bahkan beberapa lembar terutama bagian luar sudah hampir lepas dari bagian bukunya. Sementara di bagian pinggir beberapa halaman sobek dan melipat, selain itu ada

juga yang bagian tengahnya sobek-sobek dimakan rayap. Hampir dipastikan beberapa tahun lagi naskah ini akan lapuk.

Di bagian awal naskah tertulis kolofon yang berbunyi, Kang kembara ki ngimpi ti rasul (.....) asta ki beukeul jaga wista nuli nini apu-apu terah Nyimas Anggadita apu-apu terah ratu dipati-pati apu-apu terah sulton anom sewarga apu-apu terah Sultan Imam Mudabih Sultan Komarudin Hariri aja Caribon ingkang rai Sultan Imam Mudabih Sultan Komarudin ingkang jumeuneung iki ingkang jumeuneung iki. Taun 1249 wa Allahu alam. Ini menjelaskan kepemilikan atau sejarah naskah pada saat naskah ini ditulis atau disalin, yaitu dari keluarga raja Sultan Komarudin Hariri yang merupakan Sultan Cirebon pada tahun

1249.

5

Bab II Ringkasan Isi

Naskah Martabat Tujuh ini adalah naskah yang berisi tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam tujuh sifat atau tujuh martabat, yaitu martabat Ahadiyah, martabat Wahdah, martabat Wahidiyah, martabat alam arwah, martabat alam misal, martabat alam ajsam, dan martabat alam insan. Tiga martabat yang pertama, Ahadiyah, Wahdah, dan Wahidiyah disebut juga alam ilahiyah, sedangkan martabat alam arwah, martabat alam misal, martabat alam ajsam, dan martabat alam insan disebut muhdas, yang serba ada atau baharu.

Martabat tujuh dalam naskah ini dapat diartikan sebagai

hakikat keberadaan Allah yang terkandung dalam semua kekuasaan dengan sifat-sifatnya. Ketujuh martabat ini bisa dijelaskan sebagai berikut. Martabat Ahadiyah adalah martabat yang pertama, yaitu wujud sunyi dari segala sifat dan bentuk kaitannya, atau la tayin (tidak nyata). Dalam naskah ini dijelaskan bahwa martabat Ahadiyah adalah martabat Allah yang berupa zat kodim ajali, masih bersifat belum nyata, semuanya dalam keadaan gaib atau tidak nampak. Martabat ini menjelaskan keberadaan Allah merupakan hakikat dari Muhammad. Martabat yang kedua adalah martabat Wahdah, yaitu tayin awal, hakikat Muhammad yang merupakan pengetahuan Tuhan secara umum, global, atau ijmal. Dalam naskah ini dijelaskan bahwa martabat Wahdah merupakan penjelasan bahwa Allah telah memiliki wujud yang berupa zat dada Muhammad, Allah ada dalam ilmu-Nya, yang diibaratkan dengan dinding kayu. Martabat yang ketiga

adalah martabat Wahidiyah, yaitu tayin sani yang merupakan pengetahuan Tuhan yang terperinci atau tafsil tentang zat dan sifat serta segenap yang ada lainnya. Dalam naskah ini dijelaskan bahwa martabat Wahidiyah merupakan kehendak Allah yang berupa zat dan sifat yang terkandung dalam asma-Nya.

Martabat keempat adalah martabat alam arwah, yaitu alam yang sederhana tidak bersusun dari unsur-unsur dan tidak bersifat materi. Martabat ini merupakan martabat yang menyatakan kekuasaan Allah, kun payakun, untuk menciptakan semua makhluk (manusia) yang diberi pancaindra dohir dan batin berupa pikiran, karya, dan bicara. Alam arwah merupakan alam di mana nyawa belum menerima nasib, nyawa masih merupakan cahaya suci. Martabat kelima adalah martabat alam misal, yaitu alam yang sudah tersusun dari unsur-unsur yang halus, tetapi tidak akan mengalami cerai-berai, usang, atau rusak. Martabat ini merupakan kehendak Allah untuk mengadakan rupa yang nyata dalam wujud ilmu-Nya yang tersusun namun tidak beraturan dan tidak akan rusak, inilah yang dimaksud dengan cahaya gaib. Alam misal adalah alam segala rupa yang telah diisi dengan nyawa dan mulai menerima nasib.

Martabat keenam adalah martabat Alam Ajsam, yaitu alam yang tersusun dari unsur-unsur yang kasar dan dapat mengalami perceraiberaian. Martabat ini merupakan kehendak Allah yang diibaratkan susunan yang beraturan seperti bumi dan langit, ketika nyawa selah bertemu dengan pancaindra zahir. Alam Ajsam adalah alam segala tubuh, rupa tubuh sekalian insan, dan rupa kalbu serta rohnya. Dan martabat ketujuh adalah martabat alam insan, yaitu martabat yang menghimpun semua martabat sebelumnya. Dalam naskah ini, martabat ini disebut juga martabat alam insan kamil, yaitu martabat yang menyatakan kehendak dan kekuasaan Allah yang sangat nyata berupa insan (manusia) suci yang diberi nama Muhammad, atau manusia sempurna tempat berkumpulnya keenam martabat sebelumnya yang disatukan dengan pancaindra dohir dan batin. Alam insan adalah alam segala manusia, yakni adanya manusia anak keturunan Adam.

Berdasarkan naskah ini, kata Allah terdiri dari empat huruf dengan martabat-martabat-Nya. Keempat huruf itu adalah sebagai berikut. Pertama, huruf alif merupakan hakikat Allah dalam martabat alam arwah. Kedua, huruf lam yang merupakan hakikat dari martabat Wahidiyah. Ketiga, huruf lam alif merupakan hakikat dari martabat Wahdah. Dan keempat, huruf ha yang merupakan hakikat dari martabat Ahadiyah, yaitu kehendak dan kekuasaan Allah yang mencakup tujuh langit dan tujuh bumi yang merupakan zat Allah semua.

Sementara itu, kata Muhammad juga berasal dari empat huruf yang masing-masing mengandung makna sebagai berikut. Pertama, huruf mim (yang pertama) dalam mu- mengandung makna sukma, yaitu ingat akan zat kesempurnaan hidup yang disebut zat. Kedua, huruf ha dalam ham- mengandung makna ingat akan aku yang merupakan kumpulan hidup yang disebut sifat. Ketiga, huruf mim (yang kedua) dalam mmad- mengandung makna ingat akan nama jati diri hidup yang disebut asma. Dan keempat, huruf dal dalam mmad mengandung arti ingat akan nyawa untuk hidup yang disebut apal.

Dalam ilmu tasawuf makhluk yang pertama sekali diciptakan Allah SWT adalah nur Muhammad yang disebut juga hakikat Muhammad atau roh Muhammad, setelah itu barulah diciptakan alam yang lainnya. Konsep nur Muhammad ini ada sehubungan dengan pencapaian manusia pada derajat insan kamil (manusia sempurna), yaitu manusia yang sudah mencapai tingkat tertinggi dari sifat kemanusiaannya atau manusia yang sudah memiliki nur Muhammad. Insan kamil merupakan wahdatul wujud (kesatuan wujud) antara manusia sebagai alkhaliq dengan hakikat Yang Esa atau al-Haqq.

Untuk memperoleh nur Muhammad sebagai pencapaian

derajat insan kamil yang merupakan penampakan diri Tuhan ada tiga tingkatan, yaitu Ahadiyah (satuan Tuhan), Hawiyah (kediaan Tuhan), dan Aniyah (keakuan Tuhan). Pada tahap Ahadiyah, Tuhan dengan kemutlakan-Nya baru keluar dari al-ama atau kanzan makhfiyyah (kabut gelap tanpa nama dan sifat). Pada tahap Hawiyah nama dan sifat Tuhan telah mulai menampakkan

diri. Pada tahap Aniyah, Tuhan menampakkan diri dengan nama- nama dan sifat-sifat-Nya pada semua makhluk-Nya, namun Tuhan menampakkan diri terbatas pada insan kamil.

Berdasarkan nama dan sifat-Nya Allah memiliki empat sifat, yaitu sifat nafsiyah, sifat salbiyah, sifat maani, dan sifat manawiyah. Sifat nafsiyah adalah sifat yang tetap ada pada Allah (kekal) atau sifat yang berhubungan dengan zat Allah, yaitu wujud (ada). Sifat salbiyah adalah sifat yang tidak sesuai atau tidak layak terhadap perkara yang tidak pantas pada Allah, yaitu qidam, baqa, mukhalapah li alhawadisi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniyat. Sifat maani adalah sifat yang menetapkan hukum atau sifat yang wajib bagi Allah yang dapat digambarkan oleh pikiran manusia untuk meyakinkan bahwa kebenarannya dapat dibuktikan dengan pancaindra, yaitu sama basar, kalam, qudrat, iradat, ilmu, dan hayat. Sifat manawiyah adalah sifat yang tetap pada Allah atau sifat yang berhubungan dengan sifat maani, yaitu samian, basiran, mutakaliman, qadiran, muridan, aliman, dan hayan. Jadi, inilah yang dinamakan dengan Allah sebagai al-Haqq yang patut disembah, yang terkandung dalam makna La ilaha illa Allah (tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah).

Jika dikaitkan dengan tujuh martabat pada Allah, nama dan sifat Allah dapat dipaparkan sebagai berikut. Martabat Ahadiyah merupakan hakikat Allah yang bersifat hidup, Yang Maha Hidup tergambar dalam badan kita. Martabat Wahdah merupakan hakikat Allah yang bersifat ilmu dan aliman, Yang Maha Mengetahui yang tergambar dalam hati kita. Martabat Wahidiyah merupakan hakikat Allah yang bersifat iradat dan muridan, Yang Maha Kersa yang tergambar pada nafsu dan kehendak kita. Martabat alam arwah merupakan hakikat Allah yang bersifat qudrat dan qaridan, Yang Maha Kuasa yang tergambar dalam gerak anggota badan kita. Martabat alam misal merupakan hakikat Allah yang bersifat sama dan samian, Yang Maha Mendengar yang tergambar dalam telinga kita. Martabat alam ajsam merupakan hakikat Allah yang bersifat basor dan basiran, Yang Maha Melihat yang tertanam dalam mata kita. Dan martabat alam insan kamil merupakan hakikat Allah yang bersifat

kalam dan mutakaliman, Yang Maha Berkata melalui firman-Nya yang tergambar dalam lidah kita. Ketujuh martabat ini terdapat dalam sifat maani dan sifat manawiyah.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa naskah ini selain berisi ajaran martabat tujuh, penulis menambahkan doa- doa yang sering dibaca oleh Rasulullah dan para wali, di antaranya doa yang dibaca oleh Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Kalijaga. Selain itu, ditulis juga beberapa mantra atau primbon dalam bahasa Jawa, di antaranya, mantra untuk anjala, mantra untuk menaklukkan hati perempuan, mantra ketika mendapatkan kesusahan atau masalah, dan sebagainya. Doa-doa dan mantra- mantra ini, dijelaskan juga cara dan waktu pembacaannya, begitu juga khasiat-khasiatnya.

Sepertinya naskah ini memiliki nilai fungsi sosial pada

masyarakat pemiliknya sebagai naskah yang dipakai dalam mempelajari ajaran ilmu tasawuf, atau kemungkinan sebagai sarana untuk menyampaikan ajaran ilmu mistik, dan emanasi Tuhan dalam martabat tujuh. Naskah ini menarik untuk dipelajari jika kita ingin mencapai kesempurnaan hidup sebagai makhluk insan kamil, manusia yang sempurna, seperti yang dipelajari oleh para sufi.

Dalam Ensiklopedia Islam, dijelaskan bahwa manusia

(sufi) akan dapat mencapai derajat insan kamil dengan melakukan taraqqi (usaha kecil) melalui tiga tahap, yaitu (1) bidayah (sufi disinari oleh nama-nama Tuhan), (2) tawassut (sufi disinari oleh sifat-sifat Tuhan), dan (3) khitam (sufi disinari zat Tuhan sehingga Tuhan bertajali dengannya). Pada tahap terakhir inilah sufi memperoleh nur Muhammad menjadi insan kamil.

Bab III Transliterasi dan Terjemahan

3.1 Trasliterasi

//..... /1/Kang kembara ngimpi ti rosul (.....) asta beukeul jaga wista nuli nini apu-apu terah nyimas anggadita apu-apu terah ratu dipati-pati apu-apu terah sulton anom sewarga apu-apu terah Sulton Imam Mudabih Sulton Komarudin Hariri aja Caribon ingkang rai Sultan Imam Mudabih Sulton Komarudin ingkang jumeuneung iki ingkang jumeuneung iki. Taun 1249. Wa Allahu

alam./2/

Punika pangleumeus baraja sir (....) nyaka tekaln siro ing nur ilmu jatining baraja weuri lungguh ing kulit waja lungguh ing dading panemur lungguh ing geutih rupa lungguh ing tingal landep lungguh ing tangan baraja lungguh ing pengucap iya isun kang (....) amissa ing baraja kabh. Punika panalukan sakh kang ana sangkul lenggang sangkul hrang sang kasep rasa, sang kasp rasa sang kasp rasa siro apeusa siro anut maring isun ana siro saking isun iya isun pangran niro sang nur dat baya putih niro matwa. Punika panalukan sakhing cucumah siro anut maring isun ana niro saking isun iya isun pangran niro sang nur dat sakti sakurulang miceun gibong gambar sakurulang kuat/3/ dning yn (.....) in getar ora susi yn atur katon gaton kaya sgara yn ing katon kaya gunung susi yn alumaku katon sing siwa alala kumat weudang sang dading kumat pacel sang sikut mati sikuting jari jiku sang dn karep sang dn asup teka jagat jagat cur macur cahayan sang jabang bayi dadi kawasan baraja

misti panguku sang karep sang dak asup pada leubur teka leubur musna tanan-tanann (....) aja anglada-lada.

Punika pertlan iku dat kita sadung tamba maring bapa babu kita iku misti anan iku ambuh maring sifating (....) ing aranan kudrat kita iku kahanan jatining nuli tumipil kudrat kita iku maring sipating lo anur tumipil malih kudrat kita iku ing ntra in/4/ kudrat kita iku maring kuping karo ing aranan ilmu kudrat Allah ing aranan tuladan kuping karo anuli tumepil malih kudrat kita iku maring geroan ing aranan nur Allah kudrat Allah, ana mapar tuladan geroan anuli tumepil malih kudrat kita iku maring pangucap ing aranan suhud kudrat Allah, ana mapar tuladan pangucap tamoran kudrat kita iku maring teteg tanempilan dning para sambong babu ing aranan ruh kudrat sifat Allah, ana mapar tuladan teteg anuli tamuran malih kudrat kita iku maring dadi tanimpilan para sambing bapa babu ing aranan akal kudrat sifat Allah, ana mapar tuladan dadi rosul tamuran malih kudrat kita iku maring suku karo tanimpilan para sambing ing bapa babu ing aranan kalam kudrat sifat Allah, ana mapar tuladan suka karo anuli tamoran malam kudrat kita iku maring tangan karo tanimpelan para sambing bapa babu ing aranan nur kudrat sifat Allah, ana mapar tuladan suka karo anuli tetemu babu anuli ngaran dakah karo puji and kang mati dng lawon bapa mati dng lanang lamun babu mati dng dadi wadon saya anut tuli bapa babu ing aranan kudrat kita iku dat Allah, lanang yunin iku ingkang ing aranan kipasan anuli agaw alam papat wujud karna ntra karo nyata/5/ tahu karna ing pengucap karo nyatan alin nisut wujud ilmu iku dadi cahaya ning Allah, eunuli suhud iku dadi sipating Allah eunuli agaw malaikat papat sarta sipat rong puluh Jabarail Mikail suka karo Izrail Asrafil tangan karo nyatan andn nyatan parasambing bapa babu in iku pitung perkara ingkang kocap ing dalem tulis rupan saking bapa mani dadi wong kuwasa madi dadi kakuh rupan saking bapa wadi dadi ari-ari man kama dadi geutih suci.

Punika pipikkan dat Allah iku ing dalem sangan wulan

anu handal saking kalut ing aranan sipat Allah tangayon awal dn ari surga kapindo wis sals jajaluk dat Allah iku wis jumeuneung

sipat Allah sarta eugaw makom papat makom bako ing teu gaga wujud nyatan eumako jumeuneung ing dalem nyatan lilimaning ing tangan karo anuli nyatan makom parawang suka karo suhud nyatan. And nyatan mani kang dadi wong kawasan ing sama samangk dadi lelangit wadi kang dadi kukuh samangk iku dadi euwong-euwong madi kang dadi ari-ari iku amangk kang dadi bumi menikam kang dadi geutih samangk iku kang dadi tutuwuhan.

Anuli teu muran malih kudrat kita iku maring antara

kodim (.....) anyar ing aran surga, kaping teulu ing aranan ki kudrat iku hakikating sipat jumeuneung ratu ing dwk Allah sir tutuhann lan parntah ing malaikat papat suka karo/6/ tangan karo nyatan lan sampurna malih kudrat kita maring antonaning akal balig ing aranan surga, kaping pat sarta eunyatakakeun ing martabat ing dwk, andni nyatan ahadiyah pusar kita nyatan wadah kebal kayati nyatan wahidiyah jalibir kita nyatan ing aranan martabat kidam azali abdi, andni martabat anyar alam arwah, ucap kita nyatan alam misal, ambu kita nyatan alam ajsam, rungu kita nyatan alam insan kamil, tinggali kita nyatan ing aranan kudrat kita iku hakikati dat Muhammad jatining sifat in iku kang amangkon sifat kabh. Nuli eusujud bumi ing eumapar seunokan atawa teuka kancingan ing aranan napsu amarah, palawa anu pangrungu eusujud malih tutuhan eungalap malih rahasan sani kabh manusa seunokan makom geutih daging ing aranan napsu liwamah, palawangan pengucap ambeun malih ing euwong-euwong ing alap malih rahasan sani kabh ing gaganjal seunokan makom suwung saum dibilang ing aranan napsu muatmainah, palawangan pengambung eusujud malih kuluput eungalap rahasan sani kabh ing lilimango sinwakan makom awal kulit ing aranan napsu sawiyah palawangan paningal.

Nuli nur pakeun cahaya kudrat saking surga kaping san kabh ing jajating janeulukan/7/ Rosulullah ing aranan jajating iku surga. Kaping pat in iku kang amangkon rahasa kabh in iku kang ing aranan sir ling jatining hurip. Anuli wujud napsu sawiyah semokan surga tatagag ing aranan huriping wujud Allah,

eusujud malih napsu amrahu samokan surga dadi ing aranan akal ilmu kudrat Allah, eusujud malih napsu mutmainah seunokan surga karo ing aranan ilmu eunur afal Allah, eusujud napsu liwamah seunokan surga tangan karo ing aranan nur suhur afal Allah. Utawi ling iku ing aranan hati sanubari in iku sur kita nyatan ing aranan Muhammad hakikat in iku ingkang amangko ing sariat kabh wawayangan sarngng ing aranan sarngng ing Muhammad majazi dadi panutanning sifat kabh. Andni siro iku ing aranan hat manawi euning kita nyatan ing aranan Rasulullah hakki in iku kang ing hakikat kabh wawayangan mulan ing aranan Rasulullah majazi panutan napi kabh. Utawi hakikat jagat iku kang dehan masrika baga nyatan mulan ing aranan masrika bagai ku dning pakupulaning kudrat Allah, kaping dua magribu ambo-ambon kitan mulih ing aranan magrib/8/ ambo-ambo nan iku dning wateuning kudrat Allah.

Kaping teulu pusar bumi weudaling kita nyatan mulan

ing aranan pusar bumi weudal iku dning panjating kudrat Allah, kaping pat arana weureung kita nyatan mulan ing aranan rama weuteung iku dning panggonaning kudrat Allah, kaping lima sir jajating kita nyatan mulan ing aranan sir jajating iku barheunang kudrat Allah, kaping neuneup Cirebon dadi kita nyatan mulan ing aranan Cirebon dadi iku pacar meuneung kudrat Allah, kaping pitu kabitah Allah teunggak kita nyatan mulan ing aranan kabitah Allah teunggak dning paliro palerenaning kudrat Allah, kaping wolu kersa pangucap kita nyatan mulan ing aranan kersa pangucap iku dning hormating kudrat Allah, kaping sanga bal irus pangambung kita nyatan mulan ing aranan bal irus dning sahing kudrat Allah, kaping sapuluh dadang jalak kuping karo nyatan mulan ing aranan dadang jalak kuping iku dning kaheloning kudrat Allah, kaping sawelas Mekah netra iku dning nyataning kudrat Allah gunaw kartonning Rasulullah gunaw pahning kudrat Allah, kaping rolas Madinah wujud kita nyatan mulan/9/ langn Madinah ing aranan wujud kita iku sirnaning Rasulullah nyata muhid wujud Allah sirna maring kudrat Allah. Andni sakhing nusa iku ora

kacarita malih wis gunaw kasugihaning kudrat Allah dadi wawayangning wujud Allah, wa Allahu ala kuli syaiin qadir.

Punika awis (...) tis banyu oranana banyu ning tengah banyu and kang tengah awak kang tengah-tengah tanagah dning Allah. Punika lamun arep karep dning kodamah iku wawacan jagat mandala kalasukahah suri kang koh bumi anabisa jagat mun saban kabh maka panggawn iku dn lalang rupan. Punika ngalibir panguwasaning wong manusa iki wawacan kolaang labur dina adinyana anglabur kola kola kubur kawadi nyananih kola kubur kawali nyana. Punika maring salujah hrang mata hrang jahaning mata heuneung mata hrang supaya sumurup ka mata putih mata putih sumurup ka mata hrang sureum banyu natruk caniro aran niro sang rka kuliyat tapan aja mangan andas.

Punika kaweruhna diri tahun hakekating nabi ingkang

neuneum iku sawiji Nabi Adam gunaw sajagating kudratullah jisim kita nyatan mulan ing aranan/10/ reubagan jisim iku dning wujud Allah ing aranan jagat kudrat Allah gunaw limala kamil ning Allah lan kapindo nabi gunaw akroning kudrat Allah talangan kita nyatan mulan ing aranan talangan dening nyata ing datullah gunaw uleukan dning Allah, lan kaping teulu Nabi Musa euakroting kudrat Allah ntra kita nyatan ing dat Allah gunaw kesucian dning Allah, lan kaping pat Nabi Ibrahim ukiran kudrat Allah pangambung karo nyatan mulan ing aranan pangambung dning nyata ing dat Allah gunaw sahing Allah, kaping lima Nabi Nuh gunaw i karoning kudratullah pangucap kita nyatan mulan ing aranan pengucap dning nyata ing dat pancari dning Allah ing aranan jagat maripat Allah wis nyata kamuhitna ing kudrat Allah, lan kaping neup Nabi Muhammad gunaw atawa saning kudrat Allah nyawa kita nyatan mulan ing aranan ngalu dning wis nyata ing asma Allah gunaw kanyataan dning Allah ing ngaranan jagat thariqat wis nyata kamuhitna dning kudrat Allah.

Punika lamun arep alinggih ing martabat kudrating,

martabat ahadiyah iki ti but iya isun bibilang ngedunub nur Allah sakh Allah tetep langgeng haku pulihing Allah iku iki sabut lagal ing wahdah neumurub tanpa badan dning nyawa isun

Allah in isun Rasulullah iya nisun tuwahid kang dat/11/ iya isun kanyataan dat Allah iya isun kanyataan rosul Allah. Iki ing martabat wahidiyah iya isun nu ngalinggang jati tanana insan- insan iya isun nu ngaraga tanana sang insan-insan, punika araning bedil sang klinis maya aroning mimis ketunggalan lan kukus, kakageuraha unine sang buyar euning aron uru beteut-buteut.

Punika doa sanggama, Allahuma bibildiyati, saperti mah tari bureu cahyaning wulan iya isun kakasihing Allah. Punika lamun arep kawasan pangaweruh iya isun wahyu widiyatullah sadurung ana keursa paningali isun nurkah pengucap isun berkah jenengan isun haji putih terus gumuling kaweruhna dinir tatawin datullah aran isun. Punika hakikating para wali sasing ing gawn karomaning sipat Allah kang dehan boning lan kapinda pangran majagang gunaw teur sadiding kudratullah sing susu dibilang kita nyatan mula ing aranan karomaning sipat Allah gunaw sanga lungguhan dning Allah, lan kaping pat lemah abang gunaw teur sadi dning kudrat Allah geutih daging nyatan mulan ing aranan geutih daging wis nyata karomang sipat Allah gunaw sipatemon dning Allah, kaping lima syah (....) lan kaping lima syeh-syeh lan magrib gunaw teur sada dning kudrat Allah eutut kakandangan kita nyatan mulan ing aranan eutut kakancangan dning/12/ wis nyata karokang sipatullah geunaw sarasa dning Allah, lan kaping pat susuhunan Ampel dinta lan kaping teulu susuhunan ing Giri iya gunaw tersada dning kudrat Allah wali kawalat kita nyatan mulan ing aranan wali kawalat wis nyata ing sipatullah gunaw ketinggalan ing Allah, kaping sanga susuhunan Kalijaga gunaw wiwinganing kudratullah nyatan ing wiwinganing sipatullah ing aranan jagat hakekating Allah ing kudrat Allah. Utawi hakikating malaikat papat iku kang dehan Malaikat Jibril gunaw sandingining kudrat Allah saka tangan nyatan, kaping do Malaikat Mikail gunaw sandingining kudrat Allah suka kayu nyatan mulan malaikat roro iku dn ing suka kuru, dn uwis nyata ing apal Allah dadi kenyataan sipat jalalullah (....) sakit dning Allah, lan kaping teulu Malaikat Izroil tangan-tangan nyatan, lan kaping pat Malaikat Isroil tangan kayu nyatan, mulan malaikat-malaikat roro dn kari maka ing tangan

kuru dning wis nyata ing apal Allah seunokeun kagunan dning Allah ing aran jagat saritullah gunaw kajambaran dning tamat sakhing, lan parain malaikat wis ora kucap tamalih wis gunaw kasugihaning kudratullah gunaw wiwinganing wujud Allah ing sakur mahing bumi sakur ing langit iku idopi teges warna- warna./13/

Punika kaweuruhna diri satahun hakikat sampurna pulih kita rancik sawiji-wiji sampurnaning pulih iku ing aranan sariatillah, mulan ing aranan sariatillah dning weus nyatan kaliputan dning tariqat Allah kapindo sampurna ausak lan angucap ing aranan torikotillah, mulan ing aranan torikotillah iku dning wis nyata kalipat dning sipatullah. Kaping teulu sampurnaning wong meuneung ing aranan sipatullah, mulan ing aranan sipatullah iku dning weus nyata kalipeutan dning dat Allah. Kaping pat sampurnaning wong atur ing aranan dat Allah mulan ing aranan dat Allah iku dning wis nyata kaliputan dning kudrat Allah. Kaping lima sampurnaning dat pati ing aranan kudratullah mulan ing aranan kudrotullah dning wis nyata angalimput ambuh maring dat sipatullah asma Allah, apal Allah ing aranan jagat kudrat Allah mulan ing aranan jagat kudratullah iku dning wis nyata ing wujud Allah iya iku ingkang arani kanan manusa sampurna.

Punika kaweruhna diri satahun malih ilmu hakikoting

jagat limang perkara kang dihan jagat kudratullah ing aranan punika gumeling kapingdo jagat datullah ing aranan manik gumanceung. Kaping teulu jagat sipatullah ing aranan manik gamilit, kaping pat ing aranan asma Allah ing aranan manik gumiwibir, kaping lima jagat apal Allah ing aranan manik gumibir. Andni ringkeus ingkang kudrat in diri kita ingkang dat iya diri kita ingkang sipat in diri kita ingkang asma,/14/ i diri kita apal i diri kita iku ingkang sadaja mantep. Punika langgeng ing dwk ing aranan manik wujud bada Adam sampurna ora wiwitan ora weukasan, ora tua ora anom, ora lanang ora wadon, ora weuruh ora eunggon, ora jahat ora sanah, ora kayu ora tangan, and nyatan ingkang ing aranan Adam hakki lan Adam majazi. Andni Adam hakki iku iya wujuding diri kita, junlukeun

Muhammad kang ameungaku jagat sogir lan kabir jumeuneung ratuning sipat ingkang ameungaku sipat-sipat kabh gunaw keunyatahan ing dat Allah ingkang ngadaton ing jagat mapar peuteng diri kita. Andni Adam majazi iku rahasaning diri kita, junlukeun Rasulullah in iku ingkang amengakun rahasan jagat sogir lan kabir jumeuneung rataning rahasa kabh gunaw kenyataan ning dat Allah ingkang ngadaton ing jagating hakikating diri kita, Muhammad jumeuneung ratuning ing sipating diri kita, Rasulullah jumeuneung ku ratuning ing rahasaning diri kita mulan ana dohir lan batin, wiwitan lan wekasan neupi lan isbat rosul ingkang Nabi Muhammad, ingkang isbat and nyatan saringating Muhammad pengucap guru kang amangaku rahasa kabh, torikoting Muhammad pengambung karo guru kang amangaku hurip kabh, hakikoting Muhammad tangan guru kang ameungaku ilmu kabh, maripating Muhammad paningal karo kang ameungaku sipat kabh, angaranan huriping dat Allah eunyatakakeun ing wujud Allah. Wa Allahu alam./15/

Andhi saringating rosul tangan karo katingal mangkon panggaw kabh torikoting rosul suku karo ingkang amangka kekalahan kabh. Hakikoting rosul aca-aca ingkang amangkon angan-angan kabh maripating rosul tenggak sampurnaning rahasa kabh ing aranan rahasaning dat Allah ingkang enya teka ing sipat Allah.

Punika hakikating rosul lan hakikating Muhammad andhi pasti nyan-nyan rosul iku linging diri kita ingaran iman ingadeg dwk teges berheuning Allah. Andhi-andhi pastinyaning Muhammad iku ucaping diri kita ingaranan sahadat angaja dwk teges ananing Allah andhi pasti nyanning Adam kahaning diri kita ingaranan ana ing Bismillah teges kudroting Allah iku kahaning diri iki aja asak aja mangmang malih karana ingkang agama dning para nabi, para wali, para mumin, sadaya ingkang sampon sampurna mapar pati ingkang rarasan iku ingkang gendungan amonaca kaum-kaum maring kang dning dawai guru kang sampurna karana (....) karana salah natanangani.

Punika ingkang pangandika susuhan Ratu Giri nya isun kang jumeuneung ratuning Suryanala manik menur inten pamerta

sorma taya ing weulas rahas/16/ akur atawa ing urip. Punika ingkang pangandika susuhan ing Kalijaga in isun jumeuneung ratu susuhan tayaluh alasan wulan angamurus anaris peuteng bumi peuteng langit eumacang iku ing jagat kabeh. Punika ingkang pangandika Pangran Cirebon in isun ingkang mulya jumeuneung ratu sukma wissa eumeungaku ing sanihing bawan

kabh iya isun peutengkaning arep kabh. Wa Allahu alam.

bismi

Teges bis iku manan seumuning wujud. Teges mil iku ananing wujud manan ananing wujud

Allahi

Teges Allahi iku namaning wujud.

alrahman

Teges rroh iku manan pangucapning wujud pakumpulning rahas kabh. Teges man iku man iki manan pangranganing wujud pakumpulan

nur kabh.

alrahim

Teges ah iku manan pangambun wujud pakumpulan urip kabh. arrohimmin iku manan paningalang wujud pakumpulan

sipat kabh./17/

Punika paranti analukakeun wong wadon, bismillahir- rohmannirrohim jajaka junduk pernama eming lintiran wong wong wadon sang utara sironing rahsa arep hatn wong wadon ngisun (....) nu cahya sarining nu matih sir semujud maring ingsun iya isun panutan nurning purba wis nu tinggal sajatining meuneung teka sewujud sakedip teka karti secipta nisun teka kedap sajujulukeun jatining lanang.

Punika sarah doa Sulaiman sima sing sopo eumaca doa iki

ing saban-saban dina atawa barang kang dn karo karepakeun tanakeun dning Allah maka lamun ingon-ingon ayam atawa kebo atawa (...) maka enero ing siro saking barkating doa iku, maka wacan pang tiga puluh maka lamun arep dning dn kah dning wawacan doa iku pang weulas, lamun arep kenah dning pandet

maka waca tatkala arep aturning sigit lan lamun arep kenah dening wong akh ing tengah weungi wawacan tatkala arep turu./18/

Maka lamun arep dn dning wong wadon maka winaca tatkala arep atur pangpat lan tatkala surup sarngng ping pindon tengah weungi pan tiga waktu subuh kiwacan malem ping pat. Maka lamun arep dn kasih dning raray maka winaca ing tengah weungi maka lan pang tegas niscaya raray ing wadas iku pada asih, lamun arep dn ketemu teni dning sang alas dn waca pang peuteng dn sarta aja mangan iwak kang lian (....) balak sanapat kalawan weus lan aja atuh kalawan wong dn peuteng puluh dina insyaallah saking barkating doa iku. Maka lamun arep weuruh ing syaiton atawa jin maka dn wacaha atawa jin wamaka wacaha tatkala weulan peuting weulan dina sarta imaca saping puluh niscaya asih ing siroh. Maka arep dn kasihi dning robin kalawan asih dn asih ing siro maka tulis dn iku ing panggan putih maka aksaran nukun ing kendi niscaya asih atawa rarayn sangkono oga barang karep niscaya asih atawa pindonti ikilah

doan.

Allahuma Sulaiman ibni alrahman ibni alrahimi alrahim zati yulika yatinil watu fa kulli alsamawati wa al-ardi. Summa ya Allah 3x, summa ya Muhammad 3x, summa ya Abdullah,/19/ summa yaa Allah 3X, summa ya Muhammad 3X, summa ya Abda Allah ya habiba Allah. La ilaha illa Allahu Muhammadun rasulu Allahi adada khalkihi wa ridha nafsika wa zinata arsyihi wa milka alsamawati wa al-ardi wa ma baina dzalika wa adafu zalika, wa alhamdu ala zalika daiman abadan ila yaumi aldin.

Punika doa panetep iman iku ingkang winaca, Allahuma bi hurmati Husain wa akhihi wa jaddihi wa ummihi wa abaihi najjini min algammi allazi ana fihi ya Hayyu ya Qayyum. Ya La ilaha illa anta ya Zal jalali wa al-ikram, inni as-aluka an tuhibba alqalba binuri maripatika, ya Allah, ya Allah, ya Allah bi rahmatika ya arhama alrahimin./20/

Punika doa parantin adus istilah ingkang winaca mandi Allah, mandian badan jasmani bad mandian nyawa rohani mandian nyawa roh idopi bur Allah bur Rasullullah. Allahu akbar.

Iki sus adus asyhadu wuluku-wuluku kuman kulit kami kaleumba kasturi daging sekar pawana getih meunyan kuyar urot ku kumanning rot. Alif tunggal kang mulya iyahu-iyahu urip tan kenang paning pati, pati tan kenang ing owah. Punika doa pangkubur dosa lamun winaca sapisan maka lineubur darakeun dosa wong iku dning Allah, lamun winaca kapindo lineubur dosa dosan anak rabin. Allahuma inni asbahtu laka wa ashadu jumlata arsyika wa malaikatika wa jamii khalkika, innaka anta La ilaha illa anta wahdahu la syarika lahu, wa abduka wa rasulika birahmatika ya arhama alrahimin./21/

Punika masalah ingkang pangandika Pangran Bonang

arep sayogya lan angaweruh wong mumin kang angawikani lampah lima perkara pan pilih kang angawikani ing lampah. Punika yn tan weruh durung mumin pada senaka ana sn lampah lima perkara wenang kang lima perkara iku paguru keuna kang hasil pangaweruh karana wong mumin iku pada ana sn lampah lima perkara iku paguru keuna mangkana tingkahing kang dinuron lamun ora amartakakeun lampah iku tan yogya ginuron kang lilima iku niat sampurnaning takbir, sampurnaning sahadat, sampurnaning sekarat, sampurnaning urip. Anapon sampur- naning niat iku orana anduweni karep kawula dning wus murid dadi sirna kareping kawula anging sih anging lulut iro kawula, anapon sampurnaning takbir iku ora anduweni tingal (...) kawula iku sabab weus kawiyahan/22/ dning sifat basir dadi sirna tingali ing kawula anging eusih iro kang anjatni, anapon sampurnaning sahadat ora anduweni pangucap kawula ikuh dning wus kawiwihan dning sifat kalam dadi sirna pangucap ing kawula anging in iku tilik ing pangran, anapon sampurnaning sahadat iku orana patin waluya maring jatin iku dadi sirna urip kawiwihan dning sifat dadi sadaya urip kawula, anapon sampurnaning urip iku dadi lampah yn piryan sifating roh idopi ing dattullah mananing sampurnaning datullah kawula teges tisun isun wujud tunggal, tunggaling wujud sampurna aja malih.

Punika masalah dn sami angaweruhi mulan dadi alam

iku kabh wiyos saking karsaning kang purba kang andadekakeun Pangran Ampl deunte sastera ingkang/23/ puluh

ikuh ana ing Nabiyullah ingkang barkah Pangran Ampl deunta lan Pangran Kalijaga dn sami waspada ing tawuh ing na nokot amanjingakeun ing pangaweruh ikuh euba euta. Maring kang dineudekateun dning Allah barmula teges orana khtan wiwilangan ing dadi neeu dadi langit. Euba srngng euna, dadi rambut eusta, dadi lintang euja, dadi mga euhe, dadi ujan eupa, dadi angin euda, dadi gunung eudza, kakayu ingkang sarwa nelah- nelah eula, dadi bangawan euza, dadi enok endah sa, nyawa sa dadi sa dadi napsu/24/ eudo dadi geuni eudo dadi asreup eudo, dadi rahina eupa dadi rasa geunin eudo eukap dadi watu, eupa weusi eula, dadi urung ing banyu eumim, dadi cahya euwaning euna dadi padang wawu, dadi sarwaka weulipit eja, dadi gelap lan ora alawas-alimima agampang mintul. Wallahualam.

Punika doa anjala, Bismillah nini kuru nyinyi aki kuru

nyinyi angaing mnta ngakasan dititah ku batara sang keuna larang nu aya di nagara di Panggarangan. Batara sangkulan dara ngiang mnta cocoowan sia hayam nitik bulu hiris sang rayak- rayak ra anak sika kulawu abu-abu tut seuri bangbang kuning. Batara ari teka ing sangkulan seuri nu aya di cai. Ngiang mnta hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak anaknya sika kulawu abu- abu tut seuri bangbang kuning./25/

Lngn martabat sifat kodim ajali abadi maka ing aranan maklumah suun datiyah ing aranan hakikat Muhammadiyah lan ing aranan naktu gaib lan ing aranan hurup kang mahalur.

Huwa

Ahadiyah

Asiq

Martabat dat qadim ajali abadi. Lngn istip huma na ikuh sipating ahadiyah pangran asik kang ambidekakeun.

Lngn ahadiyah iku martabat ing Allah taala lan ing aranan katayun teges orana nyatan lan ing aranan goibal kuyub lan ing aranan imahuwiyah lan ing aranan (....) teges jatining Allah taala lan ing aranan datul bahti teges dat kang sawakcan mapan durung ana sawiji nyata mengku ora keuna ing ucapakeun kidam bako lan lian pon durung nyata lan orana anduga ngangaling para waliyullah karana orana martabat malih ing kang saduhuring martabat ahadiyah./26/

Wahadiyah Allah

Masuq Wahdah

Barhuma

Lngn martabat wahidiyah iku ngibarat Allah taala angandikan ing dat lan sipat lan ing asman dwk lan angandikan ing sakh kang maujud dat atas dada lan munpasor teges weus

dn pisahakeun satengah saking satengah maklumat ikilah kaya bumi langit tatapi durung lahir ikilah dat ana dwk

Lngn martabat wahdah iku ibarat Allah taala angandikan ing dwk karana dwk lan angandikan ing sakh kang maujud dat atas dada lan Muhammad teges durung dn pisahakeun satengah saking

satengah karana maksih

umpetan ing dalem ilmuning Allah taala kaya upaman dinding kayu dadi kang dong lan pang sadurung tuwuh ikilah maksih umpetaning

wiji./27/

Lngn Allah taala ikilah angliputi ing hurip-huriping makhluk kabh.

Allah Muhammad Mumin

Lngn asma Allah nyata ing asma Muhammad insan kamil.

Ikilah maka arep betah ora turu guruning cahyaning sarining buana sarining Allah muru cahya muruning cahyaning Allah. La ilaha illa Allah, doa kalawan arep betah ora amangan isun arep acucu tatkala nepangan ing dalem patih inget isun katerahan rosul Allah, betah doa La ilaha illa Allah, in ikilah doan malih darapon betah ora palsu cahya mak rasa-rasa maparin rara kaya jahanam rasa kang pinalingan La ilaha illa

Allah./28/

Rahman

Allah

Huwa

Alam arwah

Wahidiyah

Wahdah

Ahadiyah

Allah

Lngn Allah taala iku angleung keupi ing pitung langit lan pitung bumi kalimputan dning dating Allah taala kabh.

sukma, ling ing dat iku sampurnaning hurip namaning dat.

ling ing nyawa iku jenening hurip ikilah namaning apal.

Muhammad

ling ing siro iku kumpuling hurip namaning sifat. /29/

ling rasa ikilah jenening jatining hurip namaning asma.

Iftiqar akareup

Lngn iftiqar iku sipating kaula wajib akareup maring Allah

Alam misal Alam arwah

Lngn alam misal iku mula-mula Allah taala angdadekakeun rupa kang nyata ing dalem ilmuning Allah taala iku eususun-eususun latip ora anarima sukuh-sukuh ora anarima tengah-tengah lan ora anarima genglah rusak maksudn ikilah cahya gaib.

Lngn alam arwah iku mula-mula Allah taala anganakakeun makhluk kabh saking pangandika kun payaku in iku jisim alus ora tinemu dning pancaindra dohir batin maka pancaindra iku lilima paningali lan pangrungu lan pengambung lan pangrasa lan panggeupok lan pancaindra batin ikilah teteluh kaya pikir lan cipta lan amicara./30/

Alam insan kamil Alam ajsam

Lngn alam insan kamil iku weugeusan in sakh martabat kang karuhun teges wekasan eunggon kang nyata Allah taala iku ing alam insan iku ini ikilah salehi manusa maka kang ing aranan insan kamil iku Muhammad teges manusa kang sampurna lan in iku eunggoning kumpul sakhing martabat kang karuhun kang nenem kaya ahadiyah, wahdah, wahidiyah, alam arwah, alam misal, alam asam, geus kumpul ing alam insan kamil maka in ikilah katemu dning pancaindra dohir batin./31/

Lngn alam ajsam iku ngibarat sakabh ing sekang ono susun-susun kang kapinda kang anarima tengah-tengah in iku dohiring bumi langit lan kayan kang ora na nyawan kang ketemu dning pancaindra dohir.

Dohiring wujud ikilah ilmu leh batining ilmu ikilah wujud nur ikilah cahyaning ilmu suhud ikilah kumpuli ilmu sipat ilmu

ikilah terus saring ati kita.

Bakaling roh

Suhud

Lngn basa suhud ikilah tunggaling Muhammad kalawan Allah nyata Allah ing Muhammad kalawan dohiring Allah ing Muhammad batining Muhammad ikilah Allah- Allah Muhammad- Muhammad

Allah./32/

Iki papat

Nur

Lngn nur ikilah cahaya Muhammad padang cahaya ikilah padang Muhammad lah padang iku ilmu Muhammad kang padang ikilah Muhammad kang amadangi ikilah allah ini

ikilah sabenering

nur.

Sir batin

Ilmu

Lngn basa ilmu ikilah angaweruh kanganga weruh ikilah Muhammad kang dn kaweruhi ikilah Allah in ikilah sabenering ilmu.

Napon

Wujud

Ing basa wujud ana kang ikilah kang nyata ikilah kang angana kang Allah maka Allah ing Muhammad- Muhammad

weus kasimpeun Allah tala anging kang ono.

Pangaweruh kita teges pangaweruhing Allah taala lan nur ikuh padanging ati kita lah suhud ikuh tunggal panarima kita, hati kita hati manawi ikuh hati sanubari.

Punika liriking naga saditan pon sayogyan maka dn

kaweruh tingkahing. Opo karya sawiji-wiji atawa aperang atawa ana nadur atawa alulungan liriking naga weunang sininggahan, ing dina sabtu-ahad lirik naga ikilah angalr, ing dina isnn- salasa lirik naga ikilah angtan, lan lamun ing dina arba-khomis lirik naga ikilah angidul, lan lamun dina jumat lirik naga ikilah angulon, maka punika sampurnana ning sahadat dat, sahadat ing rat sampurna badan kalawan nyawa, leunyeup tunggal sampur-

naning hurip wit saking kudrot Allah mulih saking arodat Allah sah sampurna badan kalawan nyawa./33/

Punika doa anolak sakh pakewuh ing ati atawa balahi cocoba saking Alloh atawa saking pitnahing manusa maka amacaha ing doa ikilah ing saban-saban wengi utaman ikilah barang surup-surup sarngng maka ikilah doan : Allahuma afina min jamii albalai wa albaliyyati min syarri al-insi wa aljinni wa alsyayatin, bi barakati Muhammadin wa jamii al- anbiyai wa almursalin, wa almalaikati almuqarrabin wa sunadii wa alsalihin, nasrun min Allahi wa fathun qarib wa basysyir almuminin. Allahuma afina min jamii albalwai wa albis libasa altaqwa wa ihdina tariqa alhuda, wa istamilna amalan salihan fima tuhibbu fatardha, innaka ala kulli syaiin

qadir.

Punika doa paranti angraksa umah darapan aja katon dning wongkan seusaha ala maka sarat dn waca ing saban- saban wengi lamun arep alulungan maka dn waca doa ikilah hari dn i deuri umah ikilah kabh waca doa ikilah sarta madep maring madhab papat insyaallah ora katon umah saking berkating doa iki ikilah doan kang dn waca : Allahumma/34/ subhana man ihtajaba bi aljabaruti an khalaqani fa la aina tarahu, lahidan mala fidan siwahu wa Allahu al-Qawiyyu alAjiz. Ikilah sirah doa pukoro, lamun ana panggawan maka dn wacaha doa iku insyaalloh dadi asih wong wadon ikilah maka kalawan arep lan madep ajari maka dn usapakeun ing rarah maka barang kang aningali sami asih wadon maka lamun arep sawiji maka dn wacaha iki ing saban-saban wengi seupin balak analloha taala, tanaken doa dning Allah taala.

Lamun arep gawai berkat tamba maka tinulis ing tembaga maka nuli dn waca doa iki maka peundeum ing panduning imah insya Allah taala kang maling lan aduh balahi waring kita maka, lamun arep ana wong padu maka dn wacaha doa ikilah insyaallah taala dadi wurung padoan, maka lamun arep ora kersa nakah dn wong akh maka dn cintaha doa iki insyaalloh taala ora kersa dadi tamba, lan lamun tutung parungun ing paran ikilah eupuasa pitung dina lan sarwa sawiji lan paningali ing enggon

kang sepi maka doa ikilah dn wacaha tinulis ing teritis maka dn bunga ikilah lan dn wacaha doa ikilah insyaallah taala katon yn mataha utawi yn-yn aripa maka lamun ana tamah-tamah sagara katonn banyu maka dn wacaha doa ikilah insyaallah taala dadi tubacah ikilah maka lamun ono ora dawai sirna sandungku maka dn wacaha doa ikilah insyaallah taala dn hormat dning wong akh maka lamun ana hatin wong ikilah kaya wong dan lan dn wacaha doa ikilah matih.

Lamun ora bisa eumaca maka dn talisaken ing pagan putih maka lamun banyu nuli maka dn inum insyaallah taala hatin wong dadi waras saking berkating doa ikilah, ikilah doan walpakri. Bismi Allahi alrahmani alrahim. Subhanaka anta Allah la ilaha illa anta alrahmanu alrahim. Subhanaka anta Allah la ilaha illa anta rabbu al alamin. Subhanaka anta Allah la ilaha illa anta kalamu almuminin. Subhanaka anta Allah la ilaha illa anta almaliku alquddus. Subhanaka anta Allah la ilaha illa anta almuhaimin alazizu. Subhanaka anta Allah la ilaha illa anta aljabbaru almutakabbiru. Subhanaka anta Allah la ilaha illa anta almusawwiru alhakimu. Subhanaka anta Allah la ilaha illa anta altawwabu alwahhabu. Subhanaka anta Allah la ilaha illa anta lam yalid wa lam yulad wa lam yakun lahu kufuwan ahad. Subhanaka inni kuntu min alzalimin, pa istajaba istajaban lahu wa najjina lahu min Allah./35/

Wahidiyah Wahdah Ahadiyah

irodat, muridan ilmu, aliman hayat, hayan budi akarep ati anganweruh sim urip kalawan kersaning kalawan Allah kalawan

Allah Allah

Wahidiah iradat karep Allah

Wahidah ilmu weruh Allah

Ahadiah hayat

urip Allah

Muridan eukang akarep Allah

Aliman kang weruh Allah

Hayan kang

urip Allah

nafsu kita ati kita badan kita karep kita /36/

Alam insan kamil

Alam ajsam Alam misal Alam arwah

kalam, mutakaliman lidah

angucap

kalawan

Allah

basar, basiran netra aningali

kalawan

Allah

sama, samian talingan angrungu

kalawan

Allah

qodrat, qadiran anggahota pasil meuneung kalawan

Alloh

alam insan kamil kalam angandika Allah

alam ajsam basar aningali Allah

alam misal sama amharsa Allah

alam arwah kudrot usik Allah

mutakali

-man

kang angandika Allah

basar kang aningali Allah

samian amharsa Allah

qadiran kang kawasa Allah

ilat kita mata kita kuping kita usik kita

Anggahota kita / 37 /

mukhalafah li alhawadis qiyamuhu binafsih

baqa

wujud

qidam

qadiran

muridan qudrat

aliman iradat hayan ilmu samian hayat basiran sama matakaliman basar

kalam

Allah aran /38/

la ilaha illa Allah

istigna sama sawelas iftikor

sifat nafsiyah

wujud

qidam sifat salbiyah

baqa

mukhalafah li alhawadisi qiyamuhu binafsih

sama

basar sifat maani

kalam

samian

basiran sifat manawiyah

mutakaliman

kudrat

iradat ilmu hayat

qadiran muridan aliman

hayan

wahdaniyat/39/

Punika doa paranti anjala, nini kuru cici aki kuru cici ing aing mnta ngakasan dititah ku batara sangkana karang nu aya panggarangan, batara sang kulan dara ngiang mnta cocooan sia, hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak, ra anak siku lawu abu- abu, tut seuri bangbang kuning, sira teka ing kali batari, sangkulan batara dara ngiang mnta hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak,

ra anakna siku lawu abu-abu, tut seuri bangbang kuning, curuluk janduk ti parung, taralak datang di batara, ti bantar nangtung, ngaing bantar tutur kang aing, ka bantar nangtung ngaing di leuwi, tutur kang ngaing ka leuwi-leuwi, tutur kang ngaing ka Leuwi Sipatahunan, sangai wong ngaing dong salidang, sang lara kubang maka neneh cageur maka ayangan anu pandeuri.

Punika doa purba nagara : Allahumma unsur imamana

sahiba haza albaladi alayya alaihi nasran zahiran, wa thawwil umurahu umuran azizan, wa ij-al baladihi baladan aminan wa ikhlud mulkahu malakan./40/Aziman wa ma fi yadihi ya za sahiyan wa haliman adilan wa amalihi amalan salihan wa ikhpiz bi zikrihi wa ma fihi hifzan kamilan wa ajalan. Allahumma waduwalatan muwasian wa alin darajatahu mukarrama wajibun alaihi wa raiyatan muhibatan muakidan au ikfifhu fi bi zikrihi alayya jaminatan mudarratan min syarri umuri aldunya wa azabi al akhirah. Allahumma ijal imamana fi kulli riayatihi wa jaisyihi wa aqyan raiyan adilan sadiqan, wa abdilhu an sukrati al mulki wa alzulmi wa aljauri wa antahal wa aharijihi min kulli amrin. Huma filihi ila intibai ajalihi wa kiha alayya kulli balai aldunya wa alakhirah, maka ala kulli syaiin qadir wa salla Allahu ala khairi khalqihi Muhammadin wa ala alihi wa ashhabihi ajmain bi rahmatika ya arhama alrahimin. Punika doa istigpar agung sawaban carita saking Abdulloh ibnu Istir radiya Allahu anhu, hal ana agung Abdullah iki panggawn./41/

Saban-saban panggawnan ikilah dn lakon kabh kayan jinah kamaling eunginum sajeung lan totohan hal ana Abdullah jaman Rosululloh ikilah amaca ing saban-saban wulan atawa saban-saban weungi nuli neuka Abdulloh kabh ing patin pisan nuli oranana pisan wong sawiji kang teka maring mayit Abdullah malem-malem Rasulullah ora kungsi anglawad nuli ana wong sawiji matur maring Rasulullah, H gusti Rasulullah (....) matur maring tuan kedos pandi tuan teu anglawad dateng abdi tuan Abdullah laman ono nuli kalawan ka Rasulullah ora anglawad pisan orenan sawaban masiat ora nana teu ka he(.....) engilono. Nuli angandika siro kang agung maring Malaikat

Jabrail siro ngumuruna maring alam dunya kabh pisan Muhammad konon anglawad konon adusi kanubur pisan karana Abdullah iki olih nur gahan saking isun nuli lunga Malaikat Jabrail saking ayun ing pangran maring Nabi Muhammad hal rupa lanang bagus rupan, H angandika sampurn layad dateng abdi sampean pun Abdullah./42/ Enjing ngandika adusi andika (.....) andika kanu (burpa) karana abdi sampyan.

Nuli Abdullah panik antuk nur gahana saking Allah taala nuli kesah Rasullullah sumeja anglawad Ki Abdullah sarta maring gamparan karo nuli angadusi Rasulullah hal (....) ameuto kaki jarijin mongkono nuli matur sahabat sawiji maring Rasulullah kudi pundi tuan wahu punik sarta miniding gamparan angadusi tuan weudalaken jarijin sarta mesem tuan sapunidi kula supsap ing kono nuli angandika nabi kita mulan isun miring gamparan isun sen (.....) dning pirang-pirang malaikat ora kena winilang malaikat ayu kabh saking akh ikilah peuting keuti maha tegas ora jembar isun angadusi ana denan isun mesem isun kalawan uwong-uwong widadari ing pada meulok-meulok rupan pada tumurun saking surga pada anggo baju naln (....) widadari ikilah pitung puluh ayu rupa-rupa leuwih saking ayun widadari ikih yn wetu kala maring alam dunya bukti pada kadanan orana pisan- pisan wong ikilah kabh kaliwat demen maring widadari carita anggoan-anggoann kang sarwa pitung apis yakti katon begahan widadari ikilah saking ayun ing saban-saban widadari sawiji angucap, Ki Abdullah, andika kaula siro sami rerebutan widadari ikilah kabh.

Nuli ki nubur Abdullah iki dning Nabi Muhammad bubar

iki sarta para sohabat saking pakuburan Abdullah maka kersan Rasulullah maring umah Abdullah kersa amariksa robinan Abdullah nuli kitako,/43/ nuli engimbalan lawang rabin Abdullah ikilah nuli engucap ing sapa wong kang madeg maring andan wong doraka. Nuli eungucap, H embok ayu aja angin bakeun lawang karana gusti andika Rasullullah antariksa lakun laki andika nuli melebet nabi kita alingi ing umah maka angandika nabi, H ayu ingsun atakon ing siro wadon laki siro kapeuriban. Nuli matur embok ayu, Kaula nuhun gusti boten

aningali kaula ing abdi yn pun Abdullah panik yn adamel kang padamelan ingkang peteng amung abdi yn adamel wong batahaus boten amagih kaula ing abdi sampyan panika rokaat kaula boten pisan-pisan lan puasa sadinten sangamurn boten amagih kaula ing abdi sampyan punika jinah eunginum sajeung kalawan totohan pun barang kalah dalu sampyan boten angilang saban wulan ing malam ingkang dn eupadol malam-malam kaula kungsi (.....) kaula malah ing konon. Nuli angandika Rosullulloh maring Baginda Ali, Iku siro turunan nuli dn turun dning Baginda Ali maka susu ikilah, nuli angandika Nabi Muhammad, sing seupa maca dua ikilah sangkan maka lebur dosan kusemahan sing sapa eumaca malihupindo maka leubur dosan sauhun badan pon ora sabab bisa dua ikilah lamun amaca tengah-tengah weungi sapisan atawa saban-saban enggeus pitung puluh sewarga saban-saban sewarga sawiji ikilah pitung puluh, saban-saban kebonan sawiji pitung puluh gedong saban-saban gedong sawiji aya widadari saban-saban widadari sawiji pitung ayu papajangan ing saban/44/ papanjangan sawiji iku pirang eunggon.

Papag doanan aa : Astagfiru Allah, Astagfiru Allah,

Astagfiru Allah alladzi la ilaha illa huwa alhayu alqayyum, wa atubu ilaih min jamii ma kuriha Allah qaulan wa filan, wa samian wa basiran wa naziran. Allahumma inni astagfiruka ma qaddamtu wa ma akhkhartu wa ma asraftu wa ma asrartu wa ma alantu wa ma anta alamu bihi minni, Anta muqaddimu wa anta muakhkhiru wa anta ala kulli syaiin qadir. Allahuma inni astagfiruka min kulli zanbin tubtu ilaika minhu summa udtu fihi. Wa astagfiruka bi ma aradtu bihi min wajhika alkarim fa khalathahu laisa laka bihi ridha. Wa astagfiruka bi ma daani ilaihi alhawa min qabli alrahsi mimma asybatuhu alayya wa huwa indaka mahdurun. Wa astagfiruka min al niami allati anamta biha alayya fa saraftaha wa taqwaita biha alayya maahika. Astagfiruka min alzunubi allati la yarifuha gairuka wa la yatlau alaiha ahadun siwaka wa la yasuha ila rahmatika wa la yunjibu minha ila afwaka, wa astagfiruka min kulli yamini salaka minni fasahat fiha wa ana indaka maa khaufun

biha. Wa astagfiruka la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu min alzalimin./45/

Wa astagfiruka la ilaha illa anta alimu algaib, wa

alsyahadati min kulli syaiin amaltuhu fi bayadi alnahari wa aswadi allaili, fi malai wa khali wa sirri wa alaniyati, wa anta

alayya nadiran dar fakatabtuhu wa asbutuhu bima min alis ya halimu ya Karim. Wa astagfiruka la ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu min alzalimin. Rabbi igfirli wa irham wa anta khairu alrahimin. Wa astagpiruka li kulli farimatin wajabat alayya fi anaa allaili wa atrafa alnahar fataraktaha amdan au khataan, wa niyyatan wa ana mas-ulun biha wa nastagfiruka min kulli sunnatin almursalin, wa khatim alnabiyyin Muhammadin salla Allahu alaihi wa sallam. Fa taraktuha gaflatan wa sahwan wa juhlan, wa tahawuna wa anaqilatan mubalatin biha. Wa astagfiruka la ilaha illa anta wahdahu la syarika laka subhanaka ya Rabba alalamin, laka almulku wa laka alhamdu anta hasbuna Allah wa nima al wakil wa nima almaula wa nima alnasir, la haula wa la quwwata illa billahi al aliyi al

azim./46/

3.2 Terjemahan

// ............ /1/ Kang kembara memimpikan rasul menjadi bekal untuk nanti Sultan Anom di surga, Sultan Imam Mudabih Sultan Komarudin Hariri asal Cirebon pada Sultan Imam Mudabih Sultan Komaruddin. Ini pada menghadapnya tahun 1249. Wallahualam./2/

Doa untuk melemahkan hati nyatanya tekad kita cahaya

ilmu jati diri dalam kulit baja menjadi bertemu dalam rupa darah serta ada dalam tangan dan ucapan saya semua. Doa menaklukkan diri, banyaknya sanggul lapang sanggul gelap sang tampan rasa, sang tampan rasa, sang tampan rasa terhadap aku ada kamu supaya menjadi pangeran dalam dzat cahaya putih. /3/ Seperti terlihat hutan, terlihat seperti gunung suci, terlihat dalam cahayanya si jabang bayi menjadi kawasan dalam keinginan yang bergabung menjadi satu dalam angan-angan. Dzat kita tambah

terhadap bapak babu kita itu adanya itu terhadap sifat disebut kodrat kita itu terhadap jati diri yang menempel pada kodrat kita itu oleh sifat cahaya dalam kodrat kita ini menjadi nyata/4/ ilmu kodrat Allah dinamakan teladan telinga kodrat kita itu terhadap tangisan disebut cahaya Allah kodrat Allah, teladan tangisan kodrat kita terhadap ucapan disebut sujud kodrat Allah, teladan ucapan kodrat kita terhadap ucapan disebut akal kodrat sifat Allah, teladan menjadi rasul kodrat kita terhadap pendengaran menjadi perempuan saya tuli bapak babu disebut kodrat kita itu dzat Allah, sedangkan laki-laki disebut kipasan membuat alam empat wujud dan/5/ nyatanya wujud ilmu, ilmu itu menjadi cahaya pada Allah, malaikat empat serta sifat dua puluh, Malaikat Jibril, Mikail, Ijrail, dan Izrail tangan dan nyatanya bapak babu tujuh perkara dalam tulis rupanya dari bapak menjadi orang berkuasa lalu menjadi darah suci.

Dzat Allah di dalam bulan handal dalam surga bertambah

meminta dzat Allah, sudah sifat Allah serta wujud nyata di dalam nyatanya pada tangan nyatanya menjadi orang kuasa di bumi maka menjadi darah sehingga akan menjadi tumbuhan.

Setelah itu kodrat kita kepada antara qodim barulah

disebut surga, yang ketiga disebut kodrat hakikat sifat ratu pada diri Allah dan perintah kepada malaikat empat suka pada kodrat kita terhadap telinga dinamakan/6/ tangan dan nyatanya sempurna kodrat kita kepada akal balig disebut surga, yang keempat menyatakan martabat dirinya, nyatanya wadah kekal disebut martabat kidam azali abadi, martabat baru alam arwah, ucapan kita nyatanya alam misal, penciuman kita nyatanya alam ajsam, pendengaran kita alam insan kamil, penglihatan kita nyatanya disebut kodrat kita itu disebut hakikat dzat Muhammad. Lalu wujud bumi disebut nafsu amarah yang terdengar, sujud lagi merupakan rahasia semua manusia pada makam darah daging yang disebut nafsu limawah. Ucapan, penciuman orang-orang, juga rahasia semua yang merupakan makam kosong disebut nafsu mutmainah. Wujud rahasia semua makam awal kulit disebut nafsu sawiyah.

Lalu cahaya kodrat dari surga/7/ Rasulullah disebut jajating surga. Yang keempat rahasia semuanya yang disebut sir eling jatining hurip, wujud nafsu sawiyah surga disebut huriping wujud Allah. Wujud nafsu amarah semua surga menjadi disebut ilmu kodrat Allah, wujud nafsu mutmainah disebut ilmu afal Allah, wujud nafsu limawah disebut cahaya afal Allah. Ingatan disebut hati sanubari yang disebut Muhammad. Hakikat Muhammad sariat adalah semua perwayangan matahari disebut matahari pada Muhammad Majazi yang menjadi panutan sifat semua. Sujud kamu disebut hati kita nyatanya disebut Rasulullah merupakan hakikat semua pewayangan awalnya disebut Rasulullah Majazi panutan hati semua. Hakikat jagat Muhammad disebut masrika. Yang kedua baunya kita pulang disebut magrib/8/ ambo-ambo kodratullah yang ketiga pusar bumi kita nyatanya mulanya disebut pusar bumi itu dipanjatkan kodrat Allah, yang keempat nyatanya awalnya disebut rama weuteung, pada pemakaian kodrat Allah. Yang kelima kita nyatanya awalnya disebut sirjatining kodrat Allah, yang keenam Cirebon menjadi nyatanya mulanya disebut Cirebon menjadi pacar kodrat Allah. Yang ketujuh keinginan Allah kita nyatanya mulanya kodrat Allah, yang kedelapan baik ucapan kita nyatanya awalnya disebut ucapan baik hormat kodrat Allah. Yang kesembilan bale irus kita nyatanya disebut bale irus kodrat Allah. Yang kesepuluh nyatanya awalnya disebut dadang jalak puping kodrat Allah, yang kesebelas mekah nyatanya kodrat Allah. Yang kedua belas madinah wujud kita nyatanya awalnya/9/ madinah disebut wujud kita nyata wujud Allah sirna terhadap kodrat Allah, kekayaan kodrat Allah menjadi pewayangan wujud Allah. Wa Allahu alam ala kuli syaiin qadir.

Tidak ada air di tengah air yang tengah-tengah tenaga pada Allah. Jika ingin kodamah bacaannya jagat mandala, bumi jagat semua maka dibuatlah rupanya penguasaan manusia bacaannya kila an labor, mata gelap supaya nyala ke mata putih, mata putih nyala ke mata gelap suram air namamu jangan makan

kelapa.

Pengetahuan diri hakikat nabi enam, salah satunya Nabi

Adam sejagat kodratullah kita nyatanya awalnya disebut/10/

nyatanya wujud Allah dinamakan jagat kodratullah limalakamil pada Allah dan ditambah nabi nyatanya kodrat Allah, diganti kita nyatanya awalnya dinamakan diganti pada nyata dzat Allah pada Allah, dan yang ketiga Nabi Musa dinamakan kodratullah kesucian Allah, yang keempat Nabi Ibrohim kodrat Allah dengan nyata awalnya disebut penciuman pada nyata dzat Allah, yang kelima Nabi Nuh nyata kodratullah pada alat bicara kita nyatanya awalnya disebut pengucap nyata pada dzat pencari Allah disebut jagat makrifat Allah telah nyata pada kodrat Allah, yang keenam Nabi Muhammad atau kodrat Allah nyata kita nyatanya awalnya disebut ngalu telah nyata asma Allah kenyataan disebut jagat tarikot telah nyata kodrat Allah.

Jika ingin meninggikan martabat, martabat ahadiyah ini

aku membawa cahaya Allah, sesungguhnya Allah tetap abadi menyala tanpa badan pada nyawa saya, Allah, Rasulullah satu yang dzat/11/ kenyataan dzat Allah kenyataan rosul Allah. Ada martabat wahidiyah saya yang ngalinggang jati manusia-manusia yang beraga manusia-manusia, senjata-senjata, bunyinya hancur.

Doa senggama, Allahuma bibildiyati, seperti cahaya bulan

kekasih Allah. Jika ingin mengetahui wahyu widyatullah sebelum ada, melihat saya mengucap saya berkah dinamakan saya haji putih terus dzatullah nama saya. Hakikat para wali pada perbuatan sifat Allah yang dan Pangeran Majagang kodratullah yang sudah dibilang kita nyatanya awal bernama juga sifat Allah sembilan sifat pada Allah, yang keempat tanah merah pada kodrat Allah, darah daging mulanya pada nama darah daging sudah nyata sifat Allah, yang kelima Syah Magribi nyatanya kodrat Allah kita nyatanya awalnya pada nama Ketut Kakancangan/12/ sudah nyata dengan sifat Allah serasa dengan Allah, dan yang keempat Sunan Ampel, yang ketiga Sunan Giri Gumawe pada kodrat Allah, wali kita nyatanya awalnya dinamakan wali kuwalat sudah nyata pada sifat Alah. Ketinggalan pada Allah yang kesembilan Sunan Kalijaga, kodratullah nyatanya pada sifatullah dinamakan jagat hakikat Allah. Pada kodrat Allah hakikat malaikat empat itu malaikat Jibril nyatanya kodrat Allah pada tangan nyatanya, yang kedua Malaikat Mikail nyatanya kodrat Allah awalnya malaikat

dua itu, telah nyata jadi kenyataan sifat djalalullah. Yang ketiga Malaikat Jibril yang keempat Malaikat Isropil, awalnya malaikat dua telah nyata fungsi Allah dinamakan jagat saritullah tamat banyaknya. Dan malaikat sudah tidak terucap lagi kekayaan kodratullah. Wujud Allah kaya di bumi kaya di langit, utamanya warna-warni./13/

Pengetahuan diri sesungguhnya hakikat sempurna pulih kita satu-satunya sempurna pulih adalah bernama sariatillah. Awalnya bernama sariatillah nyatanya pada tarikatillah bertambah sempurna dan berucap nama tarikatillah, awalnya pada nama tarikatillah itu ternyata kelipatan sifat Allah. yang ketiga sempurnanya seseorang diamnya pada nama sifat Allah, awalnya pada nama sifat Allah itu sudah nyata kelipatan dzat Allah. Yang keempat sempurnanya seseorang dzat Allah awalnya pada dzat Allah itu sudah nyata kelipatan pada kodrat Allah. Yang kelima sempurnanya dzat pada kodratullah awalnya kodratullah sudah nyata, tercium oleh dzat sifat asma Allah, sifat asma Allah pada jagat kodrat Allah awalnya pada nama jagat kodrat Allah itu sudah nyata pada wujud Allah yaitu manusia sempurna.

Pengetahuan diri sesungguhnya ilmu hakikat jagat lima

perkara yang jagat kodratullah, yang kedua jagat dzat Allah pada dinamakan Manik Gumanceung. Yang ketiga jagat sifatullah dinamakan Manik Gamilik. Yang keempat dinamakan asma Allah yakni Manik Gumiwibir. Yang kelima jagat asma Allah pada nama Manik Gumibir. Ringkasnya kodrat diri kita pada dzat diri kita sifat kita sama/14/ diri kita ingat pada diri kita dengan mantap. Abadi pada dirinya menamai wujud Adam sempurna, tidak baru tidak bekas, tidak tua tidak muda, tidak lelaki tidak perempuan, tidak tahu maupun tahu, tidak jahat tidak baik, tidak kayu tidak tangan, kenyataannya nama Adam Hakiki dan Adam Majazi. Adam Hakiki itu terwujud pada diri kita, julukan Muhammad yang mengaku alam Sogir dan Kobir menghadap ratu sifat yang mengaku sifat-sifat semua kenyataan pada dzat Allah pada jagat diri kita. Adam Majazi itu rahasia diri kita, julukan Rasulullah, pada mengaku rahasia jagat Sogir dan Kobir menghadap ratu rahasia semua kenyataan dzat Allah pada jagat hakikat diri kita,

Rasulullah menghadap ratu pada rahasia diri kita awalnya ada dohir dan batin, baru dan bekas, dan isbat rosul pada Nabi Muhammad, pada isbat kenyataannya Muhammad pengucap guru yang menyimpan rahasia semua, tarikat Muhammad dan guru yang menyimpan kehidupan semua, hakikat Muhammad tangan guru yang menyimpan ilmu semua, makrifat Muhammad terlihat yang menyimpan sifat semua, nama kehidupan dzat Allah dinyatakan pada wujud Allah. Wa Allahu alam./15/

Andhehi sariating rosul tangan serta terlihat dibebani

pekerjaan tarekat rosul juga kekalahan semua. Hakikat rasul aca- aca pada beban angan-angan semua rosul sempurna rahasia semua pada nama rahasianya dzat Allah sampai pada sifat Allah. Hakikat rasul dan hakikat Muhammad pasti rasul itu mengingatkan diri kita untuk menegakkan iman utamanya kepada Allah, hakikat Muhammad ucapan diri kita pada syahadat utamanya kepada Allah pasti mencontoh Adam pada diri kita, pada nama Bismillah utamanya kudrat Allah pada diri. Jangan ragu pada agama, para nabi, para wali, para mukmin, semuanya sudah sempurna pada rasanya kaum-kaum yang menjadi guru sempurna karena salah menangani.

Pada yang terhormat Ratu Giri yang menghadap ratu di Suryanala, Manik Menur Inten Pamerta Sorma pada pengasih hati/16/ cocok atau dalam kehidupan. Pada Sunan Kalijaga saya menghadap ratu pada bulan gelap bumi, gelap langit membaca itu untuk jagat raya. Teruntuk Pangeran Cirebonku yang mulia menghadap Ratu Sukma mengaku kepada saya gelap pada semua.

Wallahualam.

bismi

Tegasnya bis ini disebut umurnya wujud. Tegasnya

Allahi

Tegasnya llahi ini disebut wujud.

Alrahman

Tegasnya rroh ini adalah ucapan dari wujud

alrahim

Tegasnya ah ini adalah penciuma n wujud tempat

mil ini adalah wujud.

tempat kumpul semua rasa. Tegasnya man ini man adalah bentuk wujud tempat kumpulny a semua

cahaya.

kumpulny a semua hidup. arrohim min ini adalah penglihat an wujud tempat kumpulny a semua sifat./17/

Ini untuk menaklukan perempuan, Bismi Allahi alrahmani alrahim jajaka junduk pernama eming lintiran wong wong wadon sang utara sironing rahsa arep hatn wong wadon ngisun (....) nu cahya sarining nu matih sir semujud maring ingsun iya isun panutan nurning purba wis nu tinggal sajatining meuneung teka sewujud sakedip teka karti secipta nisun teka kedap sajujulukeun jatining lanang.

Ini doa Sulaeman, barang siapa membaca doa ini setiap hari atau semaunya pada Allah maka jika memelihara ayam atau kerbau maka berkat doa ini jika dibaca tiga puluh kali akan dibaca doa ini yang pengasih, jika ingin maka bacalah tatkala akan dikenal orang banyak pada tengah malam menjelang tidur,/18/ maka jika ingin disukai perempuan bacalah tatkala akan senja hingga tengah malam dan waktu subuh, bacalah malam sebanyak empat kali. Jika ingin disayang maka bacalah tengah malam niscaya menjadi sayang. Jika ingin bertemu sang alas bacalah di waktu petang dan jangan makan ikan terhadap orang pada empat puluh hari, insyaallah berkat doa ini. Jika ingin mengetahui setan atau jin bacalah tatkala bulan gelap serta dibaca sepersepuluh niscaya disayang oleh si Roh. Jika ingin dikasihi tuhannya dan

saling mengasihi tulislah pada wadah putih maka taruhlah pada kendi niscaya disayangi atau barang semuanya. Inilah doanya, Allahuma Sulaiman ibni Alrahman ibni alrahim dzati yulika yatinil watu fakulli alsamawati wa al-ardi. Summa ya Allah 3x, summa ya Muhammad 3x, summa ya Abdullah./19/

Kemudian baca Ya Allah 3X, kemudian baca Ya Muhammad 3X, kemudian baca Ya Abdullah umat Allah/kekasih Allah 3X. Tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Sejumlah makhluk Allah dan ridho dirinya Engkau dan perhiasan aras Allah, dan yang memilih semua langit dan bumi, dan perkara antara langit dan bumi, dan golongan-golongan yang ada di langit dan di bumi. Segala puji pada yang disebut itu kekal selamanya sampai hari kiamat.

Ini doa memantapkan iman, Ya Allah dengan segala hormat kepada Husen dan saudaranya Husen dan kakeknya Husen dan bapak-bapaknya Husen, dan putra-putranya Husen, semoga menyelamatkan Allah padaku dari setiap kesusahan, dari sifat yang memunafikkan. Ya Tuhanku dzat yang menghidupkan dan dzat yang kekal. Tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau ya Allah, dzat yang mempunyai keagungan dan kemuliaan. Sesungguhnya aku meminta kepada-Mu supaya menyukai hati dengan cahaya-Mu yang ingin mengetahuinya aku kepada Engkau ya Allah. Dengan rahmat-Mu yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang./20/

Istilah dibaca mandi Allah, memandikan badan jasmani, memandikan nyawa rohani, memandikan nyawa roh hidup pada Allah pada Rasulullah, Allahu akbar. Ini mandinya, ashadu waluku-waluku human kulit kami harum bunga, darah, kemenyan, diurutkan alif tunggal yang mulia iyahu-iyahu hidup mengenai pati, pati mengenai kesadaran.

Ini doa pengubur dosa, jika dibaca sekali maka dihapuskan atau dileburkan dosa orang itu oleh Allah, jika dibacanya sering maka leburlah dosa anak dan istrinya, Ya Allah sesungguhnya aku pada waktu subuh menyaksikan, dan kami bersaksi pada semua malaikat yang membawa asas-Mu dan

malaikat-Mu dan semua makhluk-Mu. Sesungguhnya Engkau ya Allah tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau. Dan Maha Tunggal tidak ada yang menemani pada Allah dan umat-Mu dan utusan-Mu, serta belas kasih-Mu yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. /21/

Doa masalah yang diucapkan Pangran Bonang ketika mengharap selamat dan pengaruhnya orang mumin yang selalu melakukan pekerjaan lima perkara supaya yang dilakukan di dalam pekerjaan. Doa supaya sebelum mumin pada ada satu pekerjaan dari lima perkara hidup yang lima perkara itu merupakan guru yang hasil ilmunya karena orang mumin itu pada ada satu pekerjaan dari lima perkara itu adalah gurunya inti dari tingkah laku yang diharapkan kalau tidak melakuykan pekerjaan itu tentunya. Dari kelima itu niat takbir yang sempurna, sempurnanya sahadat, sempurnanya sekarat, sempurnanya hidup. Adapun sempurnanya niat itu tidak mengharapkan aku sudah menjadi murid jadi menghilang mengharap aku hanya asih hanya mengharapkan dari-Nya, adapun sempurnanya takbir itu tidak sembarangan melihat (...) aku itu sebab sudah/22/ menjadi sifat basir jadi hilang penglihatan di dalam aku hanya isi yang menjadi, adapun sempurnanya sahadat itu adanya ucapan aku itu menjadi wiwitan dan menjadi sifat kalam jadi hilang ucapan di dalam aku hanya ini yang dilihat di dalam Allah, adapun sempurnanya sahadat itu tidak matinya hidup menjadi jati dirinya itu jadi hilang hidupnya menjadi sifat jadi semua hidupnya aku, adapun sempurnanya hidup itu jadi pekerjaan yang sipatnya roh idopi di dalam dzattullah ini namanya sempurnanya dzatullah aku tegasnya diri saya berwujud menjadi satu, bersatu dalam wujud sempurna saja.

Doa masalah sama ilmu mulannya menjadi alam itu

semua menjadi kekuasaan yang purba yang dikerjakan oleh Pangran Ampl dalam sastra, yang/23/ puluh itu ada di dalam Nabiyullah yang berkah Pangran Ampl dan Pangran Kalijaga sama waspada di dalam hidupnya, di dalam ddup yang cukup di dalam ilmunya itu. Bahkan yang dikemukakan oleh Allah semula tegasnya tidak kehilangan hitungan di dalam menjadikan langit.

matahari, jadi rambut, jadi lintang, jadi mga, jadi hujan, jadi angin, jadi gunung, kayu yang sama, jadi bangawan, jadi gadis cantik, nyawa satu jadi satu jadi napsu/24/ jadi darah jadi asap, jadi rahimnya jadi rasa darahnya terus jadi batu, beusi, menyala di dalam air, jadi cahaya jadi padang babu, jadi gelap dan tidak mudah tumpul. Wallohualam.

Doa anjala : Bismillah nini kuru nyinyi aki kuru nyinyi

angaing mnta ngakasan dititah ku batara sang keuna larang nu aya di nagara di Panggarangan. Batara sangkulan dara ngiang mnta cocoowan sia hayam nitik bulu hiris sang rayak- rayak ra anak sika kulawu abu-abu tut seuri bangbang kuning. Batara ari teka ing sangkulan seuri nu aya di cai. Ngiang mnta hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak anaknya sika kulawu

abu-abu tut seuri bangbang kuning./25/

Martabat sipat kodim ajali kekal maka ini namai maklumah suun dzatiyah dinamai

hakikat Muhammadiyah dan dinamai naktu gaib dan dinamai hidup yang

Huwa

Martabat dat kodim ajali abadi. Bab ini istip

huma ini sipatnya ahadiyah Allah yang

berkehendak.

tinggi.

Ahadiyah

Asiq

Ahadiyah itu adalah martabat dari Allah taala dan dinamai katayun tegasnya tidak nyatanya dan dinamai goib dan dinamai imahuwiyah dan dinamai (....) tegasnya jati diri Allah taala dan dinamai datul bahti tegasnya dzat yang satu perkataannya sudah sejahtera belum ada satu nyata tidak kena pada ucapan kidam bako dan lain bahkan belum nyata dan tidak diduga melalui para waliyuloh karena martabat bahkan yang sebelumnya martabat ahadiyah./26/

Wahadiyah Allah

Masuq Wahdah

Barhuma

Martabat wahidiyah itu ibarat ucapannya Allah taala di dalam dzatnya dan sipatnya dan di dalam asmanya Allah dan ucapan di dalam yang berwujud dzat atas dada dan munpasor tegasnya sudah dipisahkan setengahnya dari setengahnya maklumat inilah

seperti bumi langit tetapi belum lahir inilah dzat adanya Allah.

Martabat wahdah itu ibarat Allah taala ucapannya di dalam Aku-Nya karena Aku dan ucapannya di dalam yang berwujud dzat atas dada dan Muhammad tegasnya belum dipisahkan setengahnya dari setengahnya karena masih sembunyi di dalam ilmunnya Allah taala seperti upamannya dinding kayu jadi yang bersamaan dan

bersama sebelumnya tumbuh

ini masih bersembunyi satu./27/

Allah tala inilah yang meliputi semua kehidupan, hidupnya semua makhluk.

Allah Muhammad Mumin

Asma Allah nyata dalam asma Muhammad insan kamil.

Inilah maka mengharap tetap tidak tidur gurunya cahayanya asalnya dunia asalnya Allah datang cahaya datangnya cahayanya Allah. Laa ilaha ilallah, doa serta mengharap tetap tidak makan saya berharap ketika cucu bertemunya di dalam ingatannya saya keturunan rosul Allah, tetap doa laa ilaha alalloh, inilah doannya bahkan bisa tetap tidak palsu cahaya memakai rasa menurunkan kesedihan seperti neraka rasa yang tidak menentu

laa ilaha ilallah./28/

Rahman

Allah

Huwa

Alam arwah

Wahidiyah

Wahdah

Ahadiyah

Allah

Allah tala yaitu yang menguasai tujuh langit

dan tujuh bumi yang melingkupi semua dzatnya Allah taala.

sukma, ingat akan Dzat sempurnanya hidup namanya dzat.

Ingat akan nyawa ini dinamakan hidup inilah yang disebut afal.

Muhammad

Ingat akan diri itu adalah kumpulan hidup yang disebut sifat. /29/

Ingat akan rasa inilah yang dinamakan jati diri hidup yang disebut asma.

Iptikor ingin

Iptikor itu sipatnya Aku wajib keinginan Allah

Alam misal Alam arwah

Alam misal itu mula- mula Allah taala mengadakan rupa yang nyata di dalam ilmunya Allah taala itu disusun dan tidak teratur dan tidak akan rusak maksudnya inilah yang disebut cahaya gaib.

Alam arwah itu mula-mula Allah mengadakan semua makhluk dengan kun payaku, ini adalah jasad halus tidak nampak oleh pancaindra dohir batin maka pancaindra itu ada lima penglihatan, pangrasa, peraba, dan pancaindra batin itu ada tiga seperti pikir, cipta, dan karya./30/

Alam insan kamil Alam jisim

Alam insan kamil itu merupakan semua martabat yang telah dulu tegasnya tempat yang nyata dari Allah taala, dalam alam insan inilah manusia maka diberi nama insan kamil itu adalah Muhammad tegasnya manusia sempurna dan ini merupakan tempat kumpulnya seluruh martabat yang dahulu, yang enam, seperti ahadiyah, wahdah, wahidiyah, alam arwah, alam misal, alam ajsam, telah kumpul dalam alam insan kamil maka ini bertemu dengan

pancaindra dohir batin./31/

Alam ajsam itu ibarat semua yang tersusun dari unsur yang kasar di tengah-tengah bumi langit dan sepertinya belum ada nyawa yang bertemu dengan pancaindra dohir.

Bakaling roh

Suhud

Bahasa suhud itu adalah menunggalny a Muhammad dengan Allah, nyata Allah dalam Muhammad serta dohir Allah dalam Muhammad , batin Muhammad itulah Allah. Allah- Muhammad, Muhammad- Allah./32/

Iki papat

Nur

Cahaya inilah cahaya Muhammad, padang cahaya inilah padang Muhammad dan padang itu adalah ilmu Muhammad dan padang inilah Muhammad dan kekuasaan Allah inilah sebenarnya

cahaya.

Sir batin

Ilmu

Basa ilmu ini adalah kekuasaan Muhammad dan inilah kekuasaan Allah inilah sebenarnya ilmu.

Napon

Wujud

Bahasa wujud ini adalah yang nyata, inilah angen Allah maka Allah dan Muhammad, Muhammad sudah ada pada Allah taala hanya satu.

Sepengetahuan kita terutama sepengetahuan Allah taala dan cahaya menerangi hati kita. Semoga diterima hati kita, semoga hati itu hati sanubari. Melihat naga seharusnya mengetahui tingkahnya. Apa hasil atau karya satu-satunya, atau perang, atau menanam, atau bepergian melihat naga. Pada hari Sabtu-Minggu lihatlah naga ini di Utara, pada hari Senin-Selasa lihatlah naga ini di Timur, dan pada hari Rabu-Kamis lihatlah naga ini di Selatan, dan pada hari Jumat lihatlah naga ini di Barat. Maka sempurnalah syahadat badan dan nyawa, sempurna hidup

karena kudrat Allah kembali kepada iradat Allah sempurna badan dan nyawa. /33/

Inilah doa menolak banyaknya masalah dalam hati atau cobaan dari Allah atau fitnah manusia. Maka bacalah doa ini setiap malam lebih utamanya jika matahari terbenam atau senja. Inilah doanya, Ya Allah semoga Engkau menjaga kami semua dari segala cobaan dan kejahatan manusia, jin, dan semua setan. Disertai berkahnya Nabi Muhammad Saw. juga semua nabi dan para utusan, dan para malaikat yang kerjanya mendekatkan diri pada Allah dan semua yang mati sahid dan semua orang yang saleh. Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat dan sampaikanlah berita gembira pada kaum-kaum yang beriman. Ya Allah semoga menjaga kami semua dari segala cobaan dan pakaian, pada pakaian takwa dan menunjukkan kami semua kepada jalan yang benar-benar Engkau tunjukkan. Semoga memperkerjakan Engkau ya Allah pada kami semua pekerjaan yang baik yang kami sukai pekerjaan itu dan yang Engkau ridoi. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu.

Doa untuk agar di rumah tidak terlihat orang seusaha maka syaratnya bacalah doa ini pada setiap malam jika ingin bepergian. Bacalah doa ini sambil melingkari rumah dan menghadap mazhab empat, insyaallah tidak terlihat rumah ini karena berkat doa ini Allahuma. /34/

Maha suci dzat yang menghalangi (jabarut) dari makhluk

Allah, tidak ada mata yang bisa melihat itu mata pada Allah, yang tidak bisa dan tidak bisa menembus selain Engkau ya Allah, sesungguhnya Allah yang paling kuat juga yang paling gagah. Inilah keutamaan doa, jika ada pekerjaan maka bacalah doa itu insyaallah menjadi disayangi perempuan, inilah maka terhadap Kemauan dan menghadap ajari maka usapkanlah pada wajah. Barang siapa yang melihat sama saja perempuan. Jadi, jika ingin satu-satunya bacalah ini pada tiap-tiap malam supaya Allah taala, panjatkan doa pada Allah taala. Jika ingin menambah berkah tulislah pada tembaga, jika ingin dibacakan doa ini simpan di dalam rumah insyaallah taala, jika ingin ada orang yang suka

maka bacalah doa ini insyaallah taala menjadi kenyataan doanya, maka jika ada orang yang tidak baik maka cintailah doa ini insyaallah tidak baik jadi bertambah dan jika tajam pendengarannya berpuasalah tujuh hari dan satu lihatlah pada tempat yang sepi maka doa ini bacalah tulisan pada wacana. Membaca doa ini insyaallah taala terlihat oleh mata, hutan terlihat oleh air dan jika dibaca doa ini insyaallah taala menjadi, jika tidak dihormati maka bacalah doa ini insyaallah taala akan dihormati oleh orang banyak jika ada hati seseorang seperti orang gila maka bacalah doa ini maka ia akan mati.

Jika tidak bisa membacanya maka tulislah pada wadah

putih dan berilah air kemudian diminum maka insyaallah hati seseorang menjadi sembuh karena berkat doa ini. Seperti inilah doanya, Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maha suci Engkau Ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau, Tuhan semesta alam. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau ya Allah dari ucapan kaum mukminin. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau ya Allah yang merajai yang Maha Suci. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau ya Allah yang maha memelihara Yang Maha Perkasa. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau ya Allah yang maha kuasa yang memiliki segala keagungan. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau ya Allah yang membentuk rupa yang maha bijaksana. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau ya Allah yang menerima taubat dan yang banyak memberikan nikmat. Maha suci Engkau ya Allah tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau ya Allah yang tidak beranak dan tidak diberanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Mu. Sesungguhnya Aku ada pada kaum yang dolim. /35/

Wahidiyah Wahdah Ahadiyah

irodat, muridan ilmu, aliman hayat, hayan budi akarep ati anganweruh sim urip kalawan kersaning kalawan Allah kalawan

Allah Allah

Wahidiah iradat karep Allah

Wahidah ilmu weruh Allah

Ahadiah hayat

urip Allah

Muridan eukang akarep Allah

Aliman kang weruh Allah

Hayan kang

urip Allah

nafsu kita ati kita badan kita karep kita /36/

Alam insan kamil

Alam ajsam Alam misal Alam arwah

ucap, tuturan lidah

mengucapkan

dari

Allah

mata, penglihatan mata melihat

dari

Allah

telinga, pendengaran telinga mendengar dari

Allah

kuasa, kekuatan anggota berkuasa dari

Allah

alam insan kamil ucap firman Allah

alam ajsam melihat pengliha- tan

Allah

alam misal mende- ngar pendenga ran

Allah

alam arwah kuasa gerak Allah

ucapan firmannya Allah

melihat pengliha- tan

Allah

mende- ngar pendenga- ran

Allah

kuasa kekuasaan nya

Allah

lidah kita mata kita telinga kita gerak kita

Anggota kita / 37 /

berbeda dari yang baru berdiri sendiri

kekal

lama

ada

kuasa

kekuasaan kuasa mengetahui kekuasaan hidup mengetahui mendengar hidup melihat mendengar mengucapkan melihat

berucap/

berfirman

namanya Allah /38/

la ilaha illa Allah

Maha kaya iptikor

sebelas

sifat nafs