5eksistensi martabat manusia new

Download 5eksistensi Martabat Manusia New

If you can't read please download the document

Upload: abdul-azis

Post on 09-Feb-2016

236 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

buku bagus

TRANSCRIPT

2013

9

Pendidikan Agama Islam

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Luthfi Surkalam

http://www.mercubuana.ac.id

MODUL PERKULIAHAN

Eksistensi Martabat Manusia

Perkuliahan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang tujuan penciptaan manusia, serta pemahaman tentang fungsi dan peran manusia.

Fakultas

Program Studi

Tatap Muka

Kode MK

Disusun Oleh

Seluruh Fakultas

Seluruh Prodi

05

MK90002

Luthfi Surkalam

Abstract

Kompetensi

Pada perkuliahan ini, akan dibahas pengertian eksistensi martabat manusia. Akan dipelajari pula tentang tujuan penciptaan manusia, beserta fungsi dan perannya.

Pada akhir perkuliahan ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan:

Menguraikan pengertian eksistensi martabat manusia.Mengetahui tujuan penciptaan manusia, serta fungsi dan perannya.

Eksistensi Martabat Manusia

Tujuan Penciptaan Manusia

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dari makhluk lainnya. Sebuah penciptaan yang tidak ada tandingannya. Dalam Tafsir ar-rozi disebutkan bahwa penciptaan manusia (Nabi Adam) ada beberapa fase diantaranya adalah bahwa dia diciptakan dari thurab firman Allah : Sesungguhnya penciptaan Isa disisi Allah adalah seperti pendiptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah (3:59),kedua bahwa manusia diciptakan dari air, Firman Allah : Dan Dia pula yang menciptakan manusia dari air (25:54),ketiga diciptakan dari tanah : Dan yang memulai penciptaan dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani) (32:7-8),kemudian diciptakan dari sari pati tanah : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (23:12-13),kemudian diciptakan dari tanah liat : Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat" (37:11),dan kemudian firman Allah : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk(15:28).

Dari sini dapat dipahami bahwa manusia berasal dari sesuatu yang bisa dikatakan tidak berkualitas, akan tetapi semua itu banyak sekali hikmahnya. Di sebutkan juga hikmah diciptakannya manusia dari tanah adalah agar tawadhu, juga agar menjadi pemisah, juga agar menjadi perekat dengan bumi untuk dijadikan pemimpin (2:30) dan hikmah lainnya adalah agar bisa meredam atau menahan amarah dari syahwat, marah, ketamakan dan lain sebagainya. Karena semua itu tidak bisa dikalahkan kecuali dengan debu. Adapun diciptakannya manusia dari air agar bisa menjadi bersih dari segala sesuatu yang kotor.

Kalau kita melihat teks ayat tentang penciptaan makhluk di bumi oleh Allah; yaitu manusia; yang mana hal ini disampaikan kepada Malaikat, akan tetapi malaikat protes akan penciptaan itu, karena menurut Malaikat bahwa manusia diciptakan di bumi hanya akan membuat kerusakan, akan tetapi semua itu dibantah oleh Allah bahkan menyuruh semua makhluk ciptaan-Nya untuk bersujud kepada Adam, kecuali Iblis yang merasa dirinya paling mulia dan kuat karena iblis diciptakan dari Api, yang mana api adalah sebuah benda yang paling kuat bisa mengalahkan yang lain. Itulah penciptaan Adam yang disebut sebagai manusia pertama.

Adapun manusia dalam hal ini janin, diciptakan melalui proses pertemuan antara sperma laki-laki dan perempuan selama 40 hari dalam perut ibu. Hal ini dijelaskan dalam al Quran surat al-muminun yang menjelaskan fase perkembangan janin sebelum kelahiran sebagai berikut : nutfah yang berarti "tetesan" atau air yang sedikit jumlahnya, alaqah yang berarti struktur seperti lintah, mudghah yang berarti struktur seperti kunyahan, `idhaam yang berarti tulang atau kerangka, kasaun al-idham bil-laham yang berarti daging pembungkus tulang atau otot, dan an-nash'a yang berarti bentuk janin yang jelas. Hal ini menandai bahwa bagian ayat al-Quran ini benar-benar berdasarkan pada fase pertumbuhan, sehingga terbentuklah sebuah janin yang bersemayam dalam rahim ibu selama masa yang sudah ditentukan. Dan kemudian terkait juga dalam surat mumin 67, yang menjelaskan tentang perkembangan setelah hadir dalam dunia dan kembali lagi ke asalnya, semua itu bertujuan agan manusia bisa memahami dan menghayati arti sebuah hidup.

Doktor Abdus Shobur mengatakan bahwa dalam penciptaan manusia ada tiga fase : pertama proses penciptaan yaitu diambil dari sebuah debu atau tanah yang kemudian terbentuklah sebuah makhluk hidup secara dhohir. Kemudian proses penertiban, ini diibaratkan dengan proses pembuatan sebuah gedung dengan segala asesorisnya, sehingga gedung tersebut menjadi bagus dan indah di pandang. Yang terakhir proses penghembusan atau penanaman ruh dalam jasad tersebut atau beliu sebut dengan proses yang bersifat bagian dalam yaitu dengan penyuplaian ruh dalam diri makhluk sehingga menjadi normal dan sempurna dengan segala kekuasaan dan kekuatan yang tinggi dengan esensinya berupa akal. Akal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, sehingga sempurnalah manusia dengan segala perangkat yang bisa digerakkan dan mempunyai tugas masing-masing. Proses ini sesuai dengan surat Shof ayat 71-72, dimana dalam ayat tersebut tertulis ada tiga tahap penciptaan manusia.

Sebuah proses penciptaan yang mulia tentunya dan dalam bentuk yang sempurna juga. Terkadang manusia melupakan dirinya sendiri dan lupa akan asal dari penciptaannya. Dari sebuah tanah, dan akan kembali ke asalnya yaitu tanah. Akan tetapi manusia sendirilah yang telah banyak merusak bumi ini sendiri dan kalau kita kembali lagi pada teks ayat 30 al-baqarah bahwa kekhawatiran Malaikat menjadi benar, bahwa manusia diciptakan akan membikin kerusakan dimuka bumi. Tapi itu bukan berarti meniadakan kekuasaan Allah yang tahu akan penciptaan tersebut, sehingga diperintahkan bahwa manusia agar bersyukur atas penciptaan tersebut dan juga agar manusia bisa memilih antara yang baik dan yang benar.

Dari teks-teks al-quran yang menyatakan tentang proses pembentukan manusia sudah sangatlah jelas bahwa manusia terbentuk dari sebuah barang yang hina dan tidak ada harga dan artinya apa-apa. Semua itu banyak sekali hikmahnya sehingga manusia akan mencapai kesempurnaan dalam hidupnya dengan beribadah dan beramal, sehingga kesempurnaan itu akan menusia capai ketika waktu yang sudah ditentukan oleh Tuhan ketika dalam rahim, tidak bisa ditambahi dan dikurangi yaitu ketika Tuhan mengembalikannya ke tempat asalnya. Pada waktu itulah merupakan kehidupan yang abadi dengan berbekalkan selama di dunia, dimana itu semua yang akan menentukan diri kita memetik hasilnya, apakah lebih banyak yang baik hasilnya atau malah sebaliknya. Bisa dikatakan pula bahwa kehidupan manusia di dunia adalah sebuah ladang yang harus kita tanami dengan barbagai macam benihnya dan di akhiratlah kita akan memetik hasil atau memanennya sesuai de ngan benih-benih yang kita tanam.

Sebuah keserasian, bahwa pembentukan manusia yang berasal dari tanah, dan menjalani kehidupan di bumi dengan berbagai manfaat yang diberikan oleh Zat Maha Pembentuk dan akan kembali lagi ke tanah dengan berbekalkan hasil dari apa yang kita tanam selama di dunia. "Dan Allah menumbuhkan kamu sebagai suatu tumbuhan dari tanah, dan kemudian Dia akan mengembalikan kamu kepadanya, Dia akan mengeluarkan kamu lagi, sebagai suatu keluaran baru" (71:17-18). Dan "Dari (tanah) itulah Kami membentuk kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain" (20:55).

Fungsi dan Peran Manusia

Allah SWT berfirman yang artinyaSesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yg sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yg serendah-rendahnya kecuali orang-orang yg beriman dan mengerjakan amal shaleh; maka bagi mereka pahala yg tiada putus-putusnya.. Paling kurang ada tiga tugas dan peran yang harus dimainkan oleh manusia dan sebagai seorang muslim kita bukan hanya harus mengetahuinya tetapi menjalankannya dalam kehidupan ini agar kehidupan umat manusia bisa berjalan dengan baik dan menyenangkan. Beribadah kepada Allah SWT merupakan tugas pokok bahkan satu-satunya tugas dalam kehidupan manusia sehingga apa pun yg dilakukan oleh manusia dan sebagai apa pun dia seharusnya dijalani dalam kerangka ibadah kepada Allah SWT sebagaimana firman-Nya yg artinyaDan Aku tidak menciptakan manusia kecuali supaya mereka menyembah-Ku..

Agar segala yang kita lakukan bisa dikategorikan ke dalam ibadah kepada Allah SWT paling tidak ada tiga kriteria yg harus kita penuhi. Pertama lakukan segala sesuatu dengan niat yg ikhlas krn Allah SWT. Keikhlasan merupakan salah satu kunci bagi diterimanya suatu amal oleh Allah SWT dan ini akan berdampak sangat positif bagi manusia yg melaksanakan suatu amal krn meskipun apa yang harus dilaksanakannya itu berat ia tidak merasakannya sebagai sesuatu yg berat apalagi amal yang memang sudah ringan. Sebaliknya tanpa keikhlasan amal yg ringan sekalipun akan terasa menjadi berat apalagi amal yang jelas-jelas berat untuk dilaksanakan tentu akan menjadi amal yang terasa sangat berat untuk mengamalkannya. Kedua lakukan segala sesuatu dgn cara yang benar bukan membenarkan segala cara sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasul-Nya. Manakala seorang muslim telah menjalankan segala sesuatu sesuai dgn ketentuan Allah SWT maka tidak ada penyimpangan-penyimpangan dalam kehidupan ini yang membuat perjalanan hidup manusia menjadi sesuatu yg menyenangkan. Ketiga lakukan segala sesuatu dgn tujuan mengharap ridha Allah SWT dan ini akan membuat manusia hanya punya satu kepentingan yakni ridha-Nya. Bila ini yg terjadi maka upaya menegakkan kebaikan dan kebenaran tidak akan menghadapi kesulitan terutama kesulitan dari dalam diri para penegaknya hal ini karena hambatan-hambatan itu seringkali terjadi karena manusia memiliki kepentingan-kepentingan lain yang justru bertentangan dengan ridha Allah SWT.

Khalifah Allah di Muka Bumi Nilai-nilai dan segala ketentuan yang berasal dari Allah SWT harus ditegakkan dalam kehidupan di dunia ini. Untuk menegakkannya manusia diperankan oleh Allah SWT sebagai khalifah Allah di muka bumi ini utk menegakkan syariat-syariat-Nya Allah SWT berfirman yg artinyaSesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.. Untuk bisa menjalankan fungsi khalifah manusia harus menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta menyiarkan kebaikan dan kemaslahatan ini merupakan perkara yg sangat mendasar untuk bisa diterapkan. Tanpa kebenaran dan keadilan serta kebaikan dan kemaslahatan tidak mungkin tatanan kehidupan umat manusia bisa diwujudkan karenanya ini menjadi persyaratan utama bagi manusia utk menjalankan fungsi khalifah pada dirinya. Allah SWT berfirman yg artinyaHai Daud sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat karena mereka melupakan hari perhitungan..

Untuk bisa memperoleh kehidupan yang baik di dunia ini salah satu yang menjadi penopang utamanya adalah penegakkan hukum secara adil sehingga siapa pun yang bersalah akan dikenai hukuman sesuai dengan tingkat kesalahannya karenanya hal ini merupakan sesuatu yang sangat ditekankan oleh Allah SWT kepada manusia sebagaimana terdapat dalam firman-Nya yang artinyaSesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya menetapkannya dgn adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat..

Mengingat keadilan begitu penting bagi upaya mewujudkan kehidupan yang baik keharusan berlaku adil tetap ditegakkan meskipun kepada orang yang kita benci sehingga jangan sampai krn kebencian kita kepadanya keadilan yang semestinya ia nikmati tidak bisa mereka peroleh. Manakala keadilan bisa ditegakkan maka masyarakat yg bertakwa kepada Allah SWT cepat atau lambat akan terwujud. Allah berfirman yang artinyaHai orang-orang yg beriman hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan karena Allah menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan..

Membangun Peradaban Kehidupan dan martabat manusia sangat berbeda dengan binatang. Binatang tidak memiliki peradaban sehingga betapa rendah derajat binatang itu. Adapun manusia dicipta oleh Allah SWT untuk membangun dan menegakkan peradaban yang mulia karenanya Allah SWT menetapkan manusia sebagai pemakmur bumi ini. Allah berfirman yg artinyaDia telah menciptakan kamu dari bumi dan menjadikan pemakmurnya.. Untuk bisa membangun kehidupan yang beradab ada lima pondasi masyarakat beradab yang harus diwujudkan dan diperjuangan pelestariannya yaitu pertama nilai-nilai agama Islam yang datang dari Allah SWT kedua akal yang merupakan potensi besar untuk berpikir dan merenungkan segala sesuatu. Ketiga harta yang harus dicari secara halal dan bukan menghalalkan segala cara. Keempat kehormatan manusia dengan akhlaknya yang mulia yang harus dijaga dan dilestarikan. Dan kelima keturunan atau nasab manusia yang harus jelas sehingga dalam masalah hubungan seksual misalnya manusia tidak akan melakukannya kepada sembarang orang. Manakala manusia tidak mampu membangun peradaban sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah SWT maka martabat manusia akan menjadi lebih rendah dari binatang hal ini karena manusia bukan hanya memiliki potensi fisik yang sempurna dibanding binatang juga manusia punya botensi berpikir dan mendapat bimbingan berupa wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi. Dalam kaitan kemungkinan manusia menjadi lebih rendah atau lebih sesat dari binatang bahkan binatang ternak dikemukakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang artinyaDan sesungguhnya Kami jadikan utk isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia mereka mempunyai hati tapi tidak dipergunakannya utk memahami dan mereka mempunyai mata tidak dipergunakannya utk melihat dan mereka mempunyai telinga tidak dipergunakannya untuk mendengar . Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai..

Memahami Diri Sendiri

Kegagalan manusia dalam memahami dirinya sendiri selalu menjadi sumber kegagalan dalam mengembangkan aspek kehidupan yang lebih luas. Seorang yang merasa hebat, cakap, dikenal luas, artinya tidak tahu akan posisi dirinya yang sebenarnya, akhirnya mengalami kesalahan dalam mengambil keputusan. Orang mengatakan di atas langit masih ada langit. Bahkan dalam kitab suci al Quran dikatakan bahwa langit itu berlapis tujuh. Artinya, harus selalu menyadari bahwa masih ada orang lain yang lebih hebat di atas dirinya.

Sebatas untuk mengetahui tentang diri sendiri, ternyata memang tidak mudah bagi siapapun. Untuk mengetahui diri seseorang selalu memerlukan bantuan orang lain. Namun orang lain pun tidak mudah memberitahukannya. Seringkali orang menjadi tersinggung, atau bahkan menjadi sakit hati, dan marah jika ditunjukkan atas kesalahan dan kekurangannya. Manusia pada umumnya, lebih suka ditunjukkan kebaikan dan kelebihan tentang dirinya, dan sebaliknya, tidak menyukai jika orang lain menyebut kekurangan dan kelemahannya.

Al Quran dan hadits nabi memberikan informasi banyak tentang siapa manusia ini. Jika kita membaca surat al Baqoroh misalnya, Allah swt., sejak di awal surat itu menjelaskan tentang watak, karakter dan perilaku manusia. Setidaknya ada tiga kategori manusia, keduanya berada pada posisi jelas, yaitu orang yang disebut sebagai orang-orang muttaqien dan orang-orang kafirien. Tetapi ternyata ada satu kelompok lagi lainnya yang tidak jelas, yaitu kaum munafiqien, yakni orang-orang yang selalu menampakkan diri pada posisi tidak jelas.

Setelah membaca surat al Baqoroh berulang-ulang, lalu merenung-renungkan kembali dan kemudian melihat berbagai kenyataan dalam kehidupan ini, ternyata memang tidak mudah manusia dipahami. Maka pantaslah jika di awal surat itu pula, dikisahkan bahwa Malaikat melakukan semacam protes, tatkala Allah swt., akan menciptakan makhluk yang disebut manusia ini.

Karena keterbatasannya itu, manusia selalu memiliki sifat salah dan lupa. Mereka mengejar-ngejar kemajuan, ternyata justru kemunduran yang didapat. Banyak orang mengejar kekayaan dan juga kekuasaan, namun harta dan kekayaannya yang didapat itu justru mencelakan dirinya. Seseorang dianggap teman, ternyata justru berperan sebagai musuh. Petugas memberantas korupsi, ternyata justru melakukan penyimpangan lebih besar lagi. Hal-hal semacam itu selalu terjadi dalam kehidupan, karena manusia seringkali tampak dalam wajah yang tidak sebenarnya.

Akibatnya banyak orang keliru, tatkala melihat kehidupan orang lain dan bahkan juga suatu bangsa. Kemajuan orang lain dan juga suatu bangsa hanya dilihat dan diukur melalui ukuran-ukuran yang sederhana, misalnya dari jumlah kekayaan yang didapat, kekuatan militer, dan teknologinya. Padahal belum tentu kekuatan itu memberikan manfataan, tidak terkecuali bagi dirinya sendiri.

Islam, agama yang dibawa oleh Muhammad saw., memiliki ukuran sendiri dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang dan bahkan juga keberhasilan suatu bangsa. Ukuran itu ialah berupa keimanan, amal sholeh, akhlak dan atau ketaqwaannya. Tolok ukur ini jauh lebih mulia, tidak sebatas perolehan yang hanya berupa benda fisik, melainkan sesuatu yang benar-benar menyelamatkan dan membahagiakan manusia dan bahkan semua makhluk dan jagad raya ini.

Keunggulan dan Potensi Manusia

Manusia diciptakan dengan memiliki potensi dalam dirinya berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya .Potensi menurut Yung ( 2003: 23 ) adalah kemampuan manusia yang belum digunakan secara maksimal. Potensi sangat berkaitan dengan hakekat manusia yaitu sebagai mahluk bertaqwa , sebagai mahluk sosial, sebagai mahluk berpotensi .

Suprapti dkk ( 2001 : 3 ) membagi potensi diri sebagai berikut :

a.Kemampuan dasar seperti tingkat intelegensia, kemampuan abstraksi, logika, daya tangkap.

b.Sikap kerja seperti ketekunan, ketelitian, tempo kerja, dan daya tahan terhadap stres.

c.Keperibadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang baik jasmaniah , mental, rohani, emosional, sosial , yang terwujud dalam bentuk tingkah laku.

Zainun ( 1993 ) mengatakan bahwa potensi dapat bersifat positif dan negatif .Potensi positif misalnya kejujuran, ketegasan, kesucian, keimanan, kesetiaan, kerapian, kematangan, kedewasaan, kecerdikan, keramahtamahan, dan lain lain. Potensi negatif adalah kebalikan dari potensi positif.

Daftar Pustaka

Gymnastiar, A. 2005. Aku Bisa; MQ untuk Melejitkan Potensi. Khas MQ. Bandung