manusia sebagai maklhluk individu dan makhluk sosial

Upload: sapari89

Post on 07-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    1/16

    1

    MAKALAH

    MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

    MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

    DOSEN : UST. SAPARI. M.Pd

    SEMESTER : IV ( EMPAT )

    DISUSUN OLEH :

    1. WAWAN SUKIRMAN

    2. HARI SUSANTO

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AS-SYUKRIYYAH – TANGERANG

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    2/16

    2

    Kata Pengantar

    Segala puji bagi Alloh swt yang telah memberikan segala nikmat kepadakita

    semua. Sholawat dan salam marilah kita sanjungkan kepada junjungan NabiMuhammad saw yang telah membawa ajaran islam yang hakiki.

    Sajian dalam makalah ini sengaja dibuat secara sederhana dan praktis

    dengan maksud agar mudah dalam penyajiannya serta dapat secara efektif

    mencapai tujuan pembelajaran yang dimaksud. Dosen memberikan tugas kepada

    kami selaku mahasiswa agar dapat mengembangkan sendiri pengalaman belajar

    secara bermakna dengan tetap berpatokan pada tujuan dan materi pembelajaran

    yang ada.

    Dalam makalah ini kami mendapat tugas membahas salah satu kajian di

    dalam mata kuliah Ilmu Sosial dan Kebudayaan pada bab III yaitu, manusia sebagai

    makhluk individu, dan sosial.

    Demikian makalah ini dibuat . Kami sadar dalam pembuatan makalah ini

    masih banyak kekurangan untuk itu kami mohon saran dan kritik yang membangun

    agar menjadi lebih baik di kemudian hari.

    Hormat kami,

    1.  Wawan Sukirman

    2.  Hari Susanto

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    3/16

    3

    Daftar Isi

    Kata Pengantar ...............................................................................................

    Daftar Isi ...............................................................................................................

    Bab I Pendahuluan .............................................................................................

    a.  Latar Belakang……………………………………………………………....………………………

    b.  Rumusan Masalah …..……...……………………………………………………..………..….

    c. 

    Tujuan Penulisan ………………….……………………………………………………………..

    Bab II Pembahasan............................................................................................

    a.  Hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial …………………………….

    b.  Fungsi dan peran manusia sebagai individu dan makhluk sosial…….………..

    c.  Dinamika interaksi sosial …………………………..……………………………………….

    d.  Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat …..….

    Bab III Penutup …………………..…………………………………………………………………….

    a.  Kesimpulan ……………………..…………………………………………………………………

    b.  Saran .……………………………………………………………………………………………….

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    4/16

    4

    BAB I 

    PENDAHULUAN

     A.  LATAR BELAKANG

    Seperti yang kita telah ketahui bahwa manusia merupakan makhluk Tuhan Yang

    Maha Esa yang paling sempurna dari makhluk lainnya. Dengan segala kelebihan

    yang dimiliki manusia dibanding makhluk lainnya membuat manusia memiliki

    kedudukan atau derajat yang lebih tinggi. Manusia juga disertai akal, pikiran,

    perasaan sehingga manusia dapat memenuhi segala keinginannya yang diberikan

    Tuhan YME. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu

    konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka bumi ini. Tapibanyak dari mereka yang menyalahgunakan kepemimpinannya untuk melakukan

    perbuatan yang tidak baik bahkan ada juga dari mereka yang menghiraukan atau

    tidak peduli sama sekali dengan kedudukannya sebagai khalifah di muka bumi

    seperti yang sudah tertulis di dalam Al Qur’an.

    B.  RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah yang

    akan dibahas dalam makalah ini meliputi Hakikat Manusia sebagai Makhluk Individu

    dan Sosial, Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial Manusia sebagai

    Makhluk Individu dan Sosial, Dinamika Interaksi Sosial, Dilema Antara Kepentingan

    Individu dan Kepentingan Masyarakat.

    C.  TUJUAN PENULISAN

    Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui Hakikat Manusia sebagai

    Makhluk Individu dan Sosial, Peranan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial

    Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial, Dinamika Interaksi Sosial, Dilema

     Antara Kepentingan Individu dan Kepentingan Masyarakat. Selain itu tujuan dari

    penulisan ini adalah agar kita juga dapat mengetahui bahwa kedudukan manusia di

    muka bumi ini juga telah tercantum di dalam Al Qur’an sehingga kepastiannya pun

    tak diragukan lagi. Penulisan ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial

    Budaya Dasar ( ISBD )

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    5/16

    5

    BAB II 

    PEMBAHASAN

     A. 

    HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL1.  Hakikat Manusia sebagai makhluk individu

    Manusia adalah makhluk individu. Sebagai makhluk individu berarti makhluk

    yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.

    Kata "individu" berasal dari kata latin individuum, artinya tidak terbagi. Jadi, kata itu

    mengandung pengertian sebagai suatu sebutan yang dapat dipakai untuk

    menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial paham

    individu menyangkut tabiatnya dengan kehidupan jiwanya yang majemuk,

    memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu bukan berarti

    menusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai

    kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan, (Soelaeman, 2001:113).

    Manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk

    keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu

    merupakan pribadi (individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk

    kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya. Individu adalah seorang

    manusia yang tidak hanya memiliki peranan yang khas di dalam lingkungan

    sosialnya, melainkan juga memiliki kepribadian serta pola tingkah laku spesifik

    dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala

    maknanya merupakan suatu ke-utuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek

    melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan

    aspek sosial kebersamaan. Ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi,

    keguncangan pada satu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya

    (Soelaeman, 2001:114).

    Untuk menjadi suatu individu yang "mandiri" harus melalui proses yang

    panjang. Tahap pertama, melalui proses pemantapan pergaulan yang dilakukan di

    lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga ini secara bertahap karakter yang

    khas akan terbentuk dan mengendap lewat sentuhan-sentuhan interaksi: etika,

    estetika, dan moral agama. Sejak manusia dilahirkan, ia membutuhkan proses

    pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan batiniah dan lahiriah yang

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    6/16

    6

    membentuk dirinya. Menurut Sigmund Freud, super ego pribadi manusia sudah

    mulai terbentuk pada saat manusia berumur 56 tahun (Gerungan, 1980:29).

    Makna manusia menjadi individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik

    dengan tingkah laku masa yang bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciriindividualitas pada seseorang sampai menjadi dirinya sendiri disebut proses

    individualisasi atau aktualisasi diri. Individu dibebani berbagai peranan yang berasal

    dari kondisi kebersamaan hidup, maka muncul struktur masyarakat yang akan

    menentukan kemantapan masyarakat. Individu dalam bertingkah laku menurut

    pribadinya ada tiga kemungkinan: menyimpang dari norma kolektif, kehilangan

    individualitasnya atau takhluk terhadap kolektif, dan mempengaruhi masyarakat

    seperti adanya tokoh pahlawan atau pengacau. Mencari titik optimum antara dua

    pola tingkah laku (sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat) dalam situasi

    yang senantiasa berubah, memberi konotasi "matang" atau "dewasa" dalam konteks

    sosial. Sebutan "baik" atau "tidak baik" pengaruh individu terhadap masyarakat

    adalah relatif (Soelaeman, 2001:114). Bertolak dari proses penjabaran individualisasi

    manusia dalam masyarakat tersebut menunjukkan bahwa manusia memiliki perilaku

    yang didorong oleh aspek individu dan aspek sosial.

    Meskipun semua manusia sebagai individu memiliki unsur jiwa dan raga yang

    menyatu, tetapi antara satu orang dengan orang yang lainnya memiliki perbedaan

    dan kekhasannya baik secara fisik dan psikis. Secara fisik misalnya, ada yang

    berambut ikal tetapi juga ada yang berambut lurus, ada yang gemuk atau kurus,

    tinggi atau pendek, dan seterusnya. Secara psikis juga ada perbedaan, misalnya ada

    yang pemalu, pemarah, penyabar, periang, dan lain-lain. Dengan kata lain, individu

    dapat dikenali dengan mudah melalui aspek fisik maupun psikisnya. Manusia selaku

    makhluk individu di samping memiliki keinginan-keinginan atau motif-motif juga

    memiliki kebutuhan-kebutuhan secara pribadi. Motif-motif yang melatarbelakangi

    manusia selaku individu berbuat sesuatu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: bisa

    bersifat majemuk, berubah-ubah, dan berbeda-beda, atau bahkan bisa jadi tidak

    disadari oleh individu.

     Adapun manusia selaku individu juga membutuhkan berbagai kebutuhan,

    antara lain: kebutuhan fisiologis (pakaian, pangan, tempat, seks, dan kesejahteraan

    individu), yang kemudian disebut sebagai kebutuhan primer; kebutuhan rasa aman;

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    7/16

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    8/16

    8

    Semua perilaku individu yang didorong oleh keinginan memenuhi kebutuhan

    primer dan motivasi yang melekat pada pribadinya dapat menjadi tolak ukur

    kepribadian seseorang dalam aktivitas sosialnya. Sinyalemen ini menjadi indikasi

    atau pertanda seberapa besar makna individu tersebut berperan dalam kehidupan,sehingga eksistensinya sebagai manusia individu dapat diakui memiliki makna, baik

    secara pribadi maupun terhadap lingkungannya. Manusia sebagai individu akan

    memiliki arti bagi kehidupannya apabila peran dirinya bermakna bagi orang lain,

    keluarga, maupun masyarakat secara luas. Salah satu tanggung jawab manusia

    selaku pribadi yaitu membawa dirinya ke jalan yang lurus, sehingga terpelihara iman

    dan Islamnya, serta selalu ingat kepada Allah dan bersyukurlah karena nikmat Allah.

    Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam alQur'an, Surat al-Fatihah, ayat 5 dan 6;

    al-Baqarah, ayat 21, 152, dan 153, dan seterunya.

    2.  Manusia sebagai Makhluk Sosial 

    Pada hakekatnya, manusia merupakan makhluk sosial di samping sifat-sifat

    lainnya yang secara pribadi dimiliki. Secara alami keberadaan manusia

    membutuhkan hubungan dengan orang lain, manusia mempunyai dorongan untuk

    berhubungan dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Untuk itu, perlu dilihat makna

    sosial itu sendiri baik secara kebahasaan maupun dari aktivitas simbolis yang

    dilakukannya. Secara etimologi, istilah "sosial" berasal dari bahasa Latin socius yang

    artinya teman, perikatan. Jadi, secara etimologi manusia sebagai makhluk sosial

    adalah makhluk yang berteman, memiliki perikatan antara satu orang dengan orang

    yang lain. Istilah sosial ini menekankan adanya relasi atau interaksi antar manusia,

    baik itu relasi seorang individu dengan seorang individu yang lain, individu dengan

    kelompok, atau. kelompok dengan kelompok.

    Interaksi sosial ini dapat terjadi di lingkungan keluarga maupun di masyarakat

    secara luas. Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di

    masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk atas dasar

    hubungan pernikahan antara laki-laki dan wanita, yang berlangsung lama untuk

    mendapatkan keturunan dan membesarkan anak-anaknya. Oleh sebab itu, dalam

    hubungan keluarga ini memiliki lima macam sifat yang menjadi indikasi terbentuknya

    masyarakat dalam arti keluarga, yaitu: hubungan suami-istri, bentuk pernikahan

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    9/16

    9

    untuk pemeliharaan hubungan suami-istri, memiliki susunan atau formulasi istilah

    untuk menghitung keturunan, memiliki harta benda yang menjadi milik keluarga,

    dan bertempat tinggal bersama. Masing-masing individu yang terhimpun dalam satu

    keluarga di samping memiliki hak dan kewajiban, juga bertanggung jawab ataskeselamatan keluarganya agar selalu dalam keadaan Iman dan Islam, sehingga

    kelak di akhirat terhindar dari api neraka. Untuk itulah di dalam al-Qur'an, Surat al-

    Baqarah 2:132 ditegaskan : "...janganlah mati kecuali dalam keadaan memeluk

    agama Islam."  

    Sementara itu, pengertian masyarakat secara luas adalah menunjuk pada

    sekelompok orang yang memiliki perasaan tertentu, sehingga menimbulkan keeratan

    hubungan di antara anggota-anggotanya. Mereka memiliki rasa persatuan karena

    memiliki kebiasaan atau kebudavaan yang sama, logat bahasa yang sama, asal-usul

    yang sama, dan bertempat tinggal dalam batas geografis yang sama. Keeratan

    hubungan ini lebih dirasakan anggota masyarakatnya daripada oleh orang lain.

    Mereka memiliki ikatan norma-norma dan adapt istiadat yang sama, sehingga

    masing-masing merasa memiliki dan merasa bertanggung jawab atas keutuhan

    masya-rakatnya.

    Kesadaran manusia sebagai anggota masyarakat ini dalam lingkup yang lebih

    besar lagi adalah bangsa, dan negara. Sebagai makhluk sosial, manusia menyadari

    keberadaannya berdasarkan keturunan dari pendahulunya yang memiliki identitas

    asal-muasal suku bangsa sehingga memiliki kapasitas tanggung jawab terhadap

    kelangsungan suku bangsanya. Demikian juga dalam hal kehidupan bernegara,

    manusia sebagai makhluk sosiai tidak terlepas dari kehidupan bernegara. Mereka

    memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara lainnya.

    Untuk itu, mereka juga harus memenuhi tanggung jawabnya sebagai warga

    negara yang baik. Tugas dan tanggung jawab manusia sebagai warga negara adalah

    ikut menjaga keutuhan serta tegaknya negara, dan memenuhi segala peraturan

    perundang-undangan yang berlaku

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    10/16

    10

    B. Fungsi Dan Peranan Manusia Sebagai Makluk Sosial dan Individu

    Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu yang dapat diketahui

    bahwa manusia memilki harkat dan martabat yang mempunyai hak-hak

    dasar,dimana setiap manusia memiliki potensi diri yang khas,dan setiap manusiamemiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Secara sosial sebenarnya

    manusia merupakan mahluk individu dan sosial yang mempunyai kesempatan yang

    sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap

    individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam

    menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab

    dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama.

    Namun demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau

    mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya, masing-masing individu mempunyai

    peran dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang

    menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya),

    sosial (warga biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa),

    budaya (jago tari daerah dengan tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia

    itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam

    kehidupan masyarakat tersebut.

    Sebagai makhluk individu manusai berperan untuk mengwjudkan hal-hal sebagai

    berikut :

    •  Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya.

    •  Mengupayakan terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia.

    •  Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani.

    •  Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

    •  Peranan manusia sebagai makhluk sosial.

    Keberadaan manusia sebagai makhluk social menjadiakan manusia melakukan

    peran-peran sebagai berikut :

    •  Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok.

    • 

    Membentuk kelompok-kelompok social.

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    11/16

    11

    •  Menciptakan norma-norma social sebagai pengaturan tata tertib kehidupan

    manusia.

    C. Dinamika Interaksi Sosial

    Dinamika Interaksi Sosial antara lain meliputi ; Akulturasi, Asimilasi, Dan

    Inovasi.

    1. Akulturasi Budaya 

     Adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan

    suatu kebudayaan tertentu sedemikian rupa dipengaruhi oleh unsur-unsur suatu

    kebudayaan lain sehingga unsur-unsur lain itu diterima dan disesuaikan dengan

    unsur-unsur kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya identitas

    kebudayaan asli. Contoh yang muncul adalah ketika pihak pribumi mulai menerima

    penggunaan gaya hidup, seperti bahasa, mode pakaian, dan sopan santun ala barat.

    Kajian akulturasi meliputi lima hal pokok, demikian yang dikemukakan

    Koentjaraningrat (1997):

    1.  Masalah mengenai metode untuk mengobservasi, mencatat dan

    melukiskan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat.

    2.  Masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan yang mudah diterima dan

    yang sukar diterima oleh masyarakat penerima.

    3.  Masalah unsur kebudayaan mana saja yang mudah diganti dan diubah

    dan unsur kebudayaan mana saja yang tidak mudah diganti dan

    diubah oleh unsur-unsur kebudayaan asing.

    4.  Masalah mengenai individu-individu apa yang mudah dan cepat

    menerima, dan individu-individu apa yang sukar dan lambat menerima

    unsur-unsur kebudayaan asing.

    5.  Masalah mengenai ketegangan-ketegangan sosial yang timbul akibat

    adanya akulturasi.

    Dampak akulturasi terhadap masyarakat meniscayakan seorang peneliti perlu

    memerhatikan beberapa hal berikut:

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    12/16

    12

    1.  Keadaan masyarakat penerima sebelum proses akulturasi mulai

    berjalan.

    2.  Individu-individu dari kebudayaan asing yang membawa unsur-unsur

    kebudayaan asing itu.

    3.  Saluran-saluran yang dilalui oleh unsur-unsur kebudayaan asing untuk

    masuk ke dalam kebudayaan penerima.

    4.  Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh

    unsur-unsur kebudayaan asing tadi.

    5.  Reaksi para individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.

    2. Asimilasi Budaya

    Proses asimilasi dapat terjadi jika terjadi hal-hal sebagai berikut :

    1.  Kelompok-kelompok manusia dengan latar belakang kebudayaan yang

    berbeda-beda.

    2.  Kelompok manusia ini saling bergaul secara intensif dalam kurun waktu

    yang lama.

    3.  Pertemuan budaya-budaya antar kelompok itu masing-masing berubah

    watak khasnya dan unsur-unsur kebudayaannya saling berubah

    sehingga memunculkan suatu watak kebudayaan yang baru/campuran.

    Faktor penghambat adanya proses asimilasi budaya:

    1.  Kurangnya pengetahuan terhadap unsur kebudayaan yang dihadapi

    (dapat) bersumber dari pendatang ataupun penduduk asli.

    2.  Sifat takut terhadap kebudayaan yang dihadapi.

    3.  Perasaan ego dan superioritas yang ada pada individu-individu dari

    suatu kebudayaan terhadap kelompok lain.

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    13/16

    13

    Faktor yang memudahkan/penarik terjadinya asimilasi budaya:

    a.  Faktor toleransi, kelakuan saling menerima dan memberi dalam struktur

    himpunan masyarakat.

    b. 

    Faktor kemanfataan timbal balik, memberi manfaat kepada dua belah pihak

    c.  Faktor simpati, pemahaman saling menghargai dan memperlakukan pihak lain

    secara baik.

    3. Inovasi (Pembaruan) Campuran, Bermanfaat Bagi Proses Asimilasi Proses

    pembaruan (inovasi) dapat digolongkan dalam bentuk:

    a.  Discovery, atau penemuan unsur-unsur kebudayaan yang baru berupa

    gagasan individu atau kelompok.

    b.  Invention, atau tindak lanjut inovasi berupa pengakuan, penerimaan, dan

    penerapan proses oleh masyarakat.

    D. Dilema Antara Kepentingan Individu dan masyarakat

    Dilema antara kepentingan individu dan kenpentingan masyarakat adalah

    pertanyaan yang dihadapi oleh manusia manakah yang harus diutamakan. Apabila

    dihadapkan pertanyaan seperti itu mungkin kita tidak bisa langsung menjawabnya

    kita akan terdiam sejenak dan berfikir apa yang akan dijawab dan mana yang lebih

    penting.Terdapat dua pandangan yaitu pandangan individualism dan pandangan

    sosialisme.

    Pandangan Individualisme berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa

    manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Pandangan

    invidualisme berpendapat bahwa kepentingan invidulah yang harus diutamakan.

    Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme yang dari kata liber adalah

    sebagai berikut :

    •  Penjaminan hak milik perorangan yaitu hak pribadi tidak berlaku hak milik

    berfungsi sosial.

    •  Mementingkan diri sendiri yaitu membiarkan orang lain untuk melakukan

    aktivitas.

    •  Pemberian kebebasan pada individu.

    •  Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing.

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    14/16

    14

    Pandangan sosialisme adalah paham yang mengharapakan masyarakat yang adil,

    selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penugasan individu atas hak milik dan alat-

    alat produksi. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secarakeseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapt keadlian,

    kebebasan, dan kesejahteraan.

    Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarkatlah yang diutamakan.

    Karena masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri dimana

    individu-individu itu berada. Sosialisme merupakan mementingkan masyarakat

    secara keseluruhan dan merupakan paham yang mengharapkan terbentuknya

    masyarakat yang adil,selaras,bebas,dan sejahtera bebas dari penguasa individu atas

    hak milik dan alat-alat produksi.

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    15/16

    15

    BAB III

    PENUTUP

     A. 

    Kesimpulan Dari Pembahasan diatas kami dapat mengambil kesimpulan bahwa setiap

    manusia itu mempunyai kepentingan individu dan kepentingan sosial. Kepentingan

    individu manusia akan mempertahankan harkat dan martabatnya. Oleh karena

    manusia tidak bias hidup sendiri maka manusia akan memerluka bantuan orang lain

    , dan akan berinteraksi sosial membentuk kehiupan berkelompok dengan manusia.

    Namun akan muncul beberapa dilemma antara kepentingan individu dengan

    kepentingan sosial. Dan memnculkan dua pandangan yang bertolak belakang yaitu :

    1.  Pandangan Individualisme

    2.  Pandangan Sosialisme

    B.  Saran

    Makalah ini berisi materi dari kajian pustaka yang bertujuan untuk

    menambah wawasan dan sebagai acuan dalam pembelajaran. Namun, makalah ini

    masih jauh dari kesempurnaan sebagai mana manusia yang tidak luput dari

    kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para

    pembaca untuk kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

  • 8/19/2019 Manusia Sebagai Maklhluk Individu Dan Makhluk Sosial

    16/16

    16

    DAFTAR PUSTAKA

    Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

    Drs. Herimanto, M.Pd., M.Si dan Winarto, S.Pd.,M.Si