manusia di luar bumi menurut al quran

Upload: abuabu2012

Post on 06-Apr-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    1/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.1

    MASYARAKAT MANUSIA DI PLANET LUAR BUMI

    MENURUT AL QURAN

    Allah menciptakan manusia sudah dilengkapi dengan Petunjuk-Nya, sehingga manusia tidakperlu repot-repot mencari atau menyusun Hukum dalam menjalani hidupnya, bahkan tinggalmeneliti dan mempelajari Petunjuk Allah untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.Bahkan Hukum Allah itu menerangkan hal-hal yang berlaku sampai nanti kehidupan di Akhirat.

    Dalam era globalisasi dan informasi sudah saatnya bagi umat Islam untuk berpikir kritis dandinamis demi kemajuan Islam. Hal yang perlu dipahami bahwa sesungguhnya Al Qur'an bukanhanya menerangkan ibadah saja, tetapi lebih jauh dia juga menerangkan hal-hal yang berkaitandengan ilmu tingkat tinggi yang justru lebih lengkap dan sempurna.

    Akan tetapi selama ini yang dipelajari para ilmuwan Muslim baru sebatas hal yang berkaitandengan ibadah, dikiranya Al Qur'an tidak mampu menerangkan hal-hal berkaitan dengan segalayang ada di semesta. Padahal kalau Al Qur'an dipahami dengan sungguh-sungguh maka akanmuncul Sarjana-sarjana Al Qur'an dari berbagai disiplin ilmu yang berkualitas tinggi dan handal.Dengan begitu Ilmu Pengetahuan akan maju pesat sejalan dengan tingkat kemampuan dalampemahaman Al Qur'an oleh para pemeluk Islam atau para Ilmuwan itu sendiri.

    Kenapa demikian?

    Karena proses dan langkah yang dilakukan oleh orang yang memahami Al Qur'an akan berbedadengan yang tidak memahami. Setiap orang Islam yang memahami Al Qur'an dalam melakukan

    penelitian tentang apapun senantiasa mendasarkan Petunjuk Allah dalam Al Qur'an, sehinggasemuanya akan berjalan dengan kepastian dan tidak meraba-raba. Sementara orang yang tidakmengenal Al Qur'an akan berjalan dengan mencari-cari dan meraba-raba walaupun akhirnyadiantara mereka juga ada yang menemukan tapi prosesnya sangat panjang dan cukup lama.

    Al Qur'an merupakan wahyu dari Allah yang sengaja diturunkan sebagai petunjuk bagi semuamanusia sampai akhir zaman. Petunjuk itu meliputi ibadah, muamalah dan juga tentangberbagai Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi tingkat tinggi termasuk didalamnya tentang ruangangkasa. Namun pada umumnya manusia kurang mengerti makna dari petunjuk itu, sehinggamereka memahami dengan cara-cara tradisional dengan melakukan upacara-upacara tertentusecara turun temurun, secara hafalan tanpa mengetahui apa yang mereka hafal itu. Caraseperti itu berjalan sangat lamban tanpa perkembangan bahkan cenderung mundur. Hal seperti

    itu sudah berjalan cukup panjang selama ratusan atau mungkin sudah ribuan tahun, karenamemang Al Qur'an diturunkan hampir 1.500 tahun yang lalu.

    Sebagai bahan pemikiran maka perhatikan petunjuk Allah SWT berikut ini :

    Surat Almaidah (5) ayat 3 :

    Artinya :. Hari ini kami sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan nikmat-Ku untukmu dan Aku ridho Islam menja diagamamu..

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    2/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.2

    Surat Al-anam (6) ayat 115 :

    artinya :Dan selesailah (sempurnalah) Kalimat Tuhanmu dengan benar dan adil, tiada perubahan bagi Kalimat-Nya. Diamendengar mengetahui.

    Surat Ar-Rum (30) ayat 30 :

    Artinya :

    Dirikanlah wajahmu untuk agama itu sempurnanya, fitrah Allah yang memfitrahkan manusia atasnya, tiada perubahanbagi ciptaan Allah, itulah agama yang kokoh (tegak). Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

    Surat At-Taubah (9) ayat 32 :

    Artinya :

    Mereka ingin memadamkan Nur (petunjuk) Allah dengan mulut mereka dan Allah menolak kecuali menyelesaikanpetunjuk-Nya, walaupun orang-orang kafir merasa benci.

    Surat An-Nahl (16) ayat 89 :

    artinya :

    Pada hari Kami bangkitkan pada setiap umat, pemberi bukti atas mereka dari diri mereka, dan Kami datangkan kamupemberi bukti atas orang-orang itu. Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al Qur'an) yang menerangkan atas tiap sesuatuserta petunjuk dan rahmat dan kegembiraan bagi Muslimin.

    Dari ayat-ayat tersebut diatas dapatlah dipahami bahwa sesungguhnya Al Qur'an itu telahlengkap, sempurna, benar dan adil tidak ada perubahan sepanjang masa serta menerangkansemua persoalan yang ada di semesta raya ini. Namun kebanyakan manusia belum sepenuhnya

    mengakui dan meyakini atas kebenaran Al Qur'an, karena minimnya informasi yang diperolehdari Ayat-ayat Al Qur'an. Sebagian dari umat Islam sendiri masih berpendapat bahwa Al Qur'an

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    3/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.3

    belum lengkap karena masih bersifat global, padahal Al Qur'an sendiri menyatakan lengkapsempurna.

    Jika orang diberi informasi tentang Al Qur'an umumnya mereka menolak dengan alasan yangtidak logis. Seharusnya kalau kita belum sanggup untuk memahami dengan benar janganlah

    cepat-cepat membuat vonis bahwa dalam Al Qur'an tidak ada dalilnya, justru kita dituntut untuklebih giat meneliti agar memperoleh keterangan yang logis sesuai dengan maksud yangsebenarnya, karena pemahaman manusia itu berkembang sesuai dengan tingkat peradabanyang berlaku secara bertahap.

    Misalnya tentang adanya masyarakat manusia di Planet lain di luar Bumi ini, orang-orang baratbegitu serius mengadakan penelitian dengan biaya yang sangat mahal dan mereka yakin bahwadiluar Bumi ini pasti ada kehidupan atau ada makhluk hidup. Padahal sebenarnya jauh-jauhsebelumnya Al Qur'an telah memberikan informasi yang menunjukkan bahwa di Planet selainBumi ini juga telah berkembang masyarakat manusia seperti halnya di Bumi ini. Sementara parailmuwan muslim hanya bertindak selaku penonton dan menunggu hasil penelitian orang Barat.

    Sebenarnya sejak 15 abad yang lalu Al Qur'an telah menerangkan berbagai persoalan yang adadi jagad raya ini, cuma masalahnya sistem pendidikan yang selama ini diajarkan hanyalahberupa hafalan-hafalan sehingga pada umumnya anak didik kita banyak yang tidak bisamemahami tentang sesuatu. Seringkali orang dipaksa untuk percaya begitu saja secara taklidbuta walaupun kadang-kadang keterangan yang disampaikan tidak sejalan dengan pemikiransecara wajar. Ironisnya para Sarjana kitapun masih banyak yang kurang kritis dan teliti, bahkanmereka juga mengikuti pemahaman ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu, sehinggaposisi kita sering selalu ketinggalan, terutama dalam hal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

    Bahkan tidak jarang para Ulama kita pun dalam menjelaskan tentang sesuatu sering menemui jalan buntu dan terbentur pada hal-hal yang tidak terjawab, akibatnya orang hanya percayatanpa mengerti yang dipercayai bahkan sering bertentangan dengan alam pikirannya sendiri.

    Padahal yang namanya SOAL pasti ada JAWABNYA, maka sekali lagi bahwa Al Qur'an pastibisa menjawab segala persoalan (periksa kembali Surat An-Nahl (16) ayat 89).

    Selama ini kita telah terkunci oleh doktrin-doktrin (ajaran) yang disampaikan oleh orang tuakita, atau seorang yang dituakan, para guru atau Mubaligh, Kyai dan yang sejenis itu. Karenaumumnya orang beranggapan bahwa apapun yang disampaikan oleh mereka itu pasti benardan tidak pernah ada yang salah. Kalau kita mau memperhatikan kondisi di sekitar kita, bahwasaat sekarang ini umat Islam bahkan para Dai kita pun jarang sekali menggunakan Al Qur'ansebagai rujukan dalam menjawab setiap persoalan.

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    4/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.4

    BENARKAH ADA KEH IDUPAN M ANUSIA DI PLANET LAIN ?

    Jika hal ini ditanyakan kepada seseorang di antara kita, ternyata satu sama lain memberikan

    jawaban yang berbeda. Tetapi kebanyakan di antara mereka memberikan jawaban tidak ada,belum yakin, ragu-ragu karena dikatakan oleh mereka bahwa sekarang ini Amerika atau orangBarat belum menemukan. Inilah kenyataan yang terjadi, bahwa orang cenderung lebih percayakepada orang Amerika daripada kepada Wahyu yang ada dalam Al Qur'an.

    Hal demikian memang wajar-wajar saja, karena :

    1. Pihak Amerika-lah yang memang getol mengadakan penelitian tentang keadaan ruangangkasa, maka mereka yang dianggap lebih mengetahui kondisi ruang angkasa itu.

    2. Dari hasil penelitian pihak Amerika maupun Negara lain yang juga menyelidiki ruangangkasa belum ada tanda-tanda tentang kehidupan di luar Bumi ini.

    3. Para ilmuwan Muslim sendiri hampir tidak ada yang mengadakan penelitian ke ruang

    angkasa, sehingga mereka lebih baik menunggu hasil penelitian mereka.4. Para ilmuwan Muslim dalam penyelidikan tentang Al Qur'an barangkali masih belummenyeluruh, sehingga kalau diberi informasi tentang Kitab Sucinya sendiri masih ragu,bahkan cenderung menolak karena kata mereka di Al Qur'an tidak ada yang menyatakanbegitu.

    Itulah fenomena yang terjadi dalam masyarakat kita, terutama masyarakat Islam sendiri karena

    kurangnya informasi tentang Al Qur'an, tetapi anehnya kalau diberi tahu tentang Al Qur'an jugabelum tentu mau menerima atau paling tidak merupakan bahan kajian, tetapi itulah faktanya.Sementara bagi orang-orang yang memang benar-benar beriman kepada penjelasan Allah yangdisampaikan oleh Nabi tentu menanyakan kepada Nabi. Akan tetapi karena sekarang Nabisudah tiada, maka kita harus menanyakan kepada yang mengutus Nabi yaitu Allah dimana Allahtelah menjelaskan semua itu melalui Wahyu dalam Al Qur'an.

    Memang dalam menanggapi keterangan yang sangat mengejutkan ini haruslah dengankejernihan hati, dan jangan ditanggapi dengan keangkuhan kepala (otak), dengan hati yangjernih, maka kepala pun akan dingin. Ada beberapa hal yang perlu dipahami secara cermat danhati-hati agar kita benar-benar memperoleh pengertian yang sewajarnya dan dimengerti olehsemua pihak.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:1. Pengertian tentang DUNIA2. Pengertian tentang SAMA/SAMAWAT.3. Pengertian tentang DABBAH

    ad.1. DUNIA

    Selama ini orang menganggap seolah-olah yang dimaksud dunia ini hanyalah BUMI ini saja,padahal dunia itu begitu luasnya, sedangkan Bumi ini hanyalah merupakan debu yang sangatkecil jika dibandingkan dengan dunia. Dunia adalah semesta raya ini dan bukannya hanya Bumisaja, karena itu kalau kita sering mendengar bahwa dunia ini nantinya akan dihancurkan padahari kehancuran total dengan istilah Yaumus Saah, maka yang dihancurkan bukan hanyaBumi ini, tetapi seluruh jagad raya yang ada di semesta ini.

    Semesta raya ini terdiri dari milyaran Bintang, setiap Bintang di angkasa merupakan satu solarsistem (Tata Surya). Oleh karena itu hendaklah kita merubah cara berpikir dalam memahami

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    5/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.5

    suatu persoalan sehingga pengertian itu bisa diterima oleh pikiran secara wajar dan sejalandengan ilmu pengetahuan.

    Informasi yang selama ini telah berkembang di kalangan masyarakat, baik masyarakat Islammaupun umum bahwa Hari Qiyamat itu adalah hari kehancuran total, padahal pengertian

    seperti itupun harus diadakan koreksi, agar bisa dipahami secara rasional. Sehubungan denganhari kehancuran total ada dua istilah yang harus dipahami dengan hati yang jernih yaitu :Yaumul Qiyamah dan Yaumus Saah. Qiyam artinya berdiri sedangkan Saah artinyawaktu. Maka Hari Qiyamat adalah suatu hari berdiri atau hari kebangkitan di akhirat nanti,maka dia bukanlah hari kehancuran total. Sedangkan Saah yaitu hari dimana yang hidup iniakan mati, termasuk dunia atau jagad raya ini akan dihancurkan maka itulah yang dimaksuddengan Yaumus Saah atau hari kehancuran total tadi. Maka antara Hari kehancuran totaldengan hari qiyamat jelas waktunya sangat berbeda. Pemahaman demikian juga termasukpoint tentang pengertian suatu istilah dalam Ayat Al Quran. Jika dalam memahami suatu istilahkurang tepat maka akan terjadi kesalahan dalam penentuan kesimpulan.

    Maka semakin jelas bahwa yang dimaksud dengan DUNIA adalah semesta raya ini atau jagad

    raya ini dan bukan Bumi ini saja. Sebagai bahan penganalisaan perhatikan petunjuk Allah dalamsurat Al-Mulk (67) ayat 5 berikut ini :

    Terjemahan Departemen Agama RI. Pelita II/1977-1978:

    Sesungguhnya kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu

    alat pelempar setan. Dan Kami sediakan mereka siksa Neraka yang menyela-nyala.

    Terjemahan Lembaga Percetakan Al Qur'an Raja Fahd di Madinah al Munawarah, Surat Mulkayat 5, hal : 956:

    sesungguhnya Kami telah menghiasai langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itualat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa Neraka yang menyala-nyala.

    Selanjutnya terjemahan Proff. Mahmud Yunus, penerbit Alma Arif, Bandung:

    Sesungguhnya Kami hiasi langit yang hampir ke dunia dengan beberapa pelita (bintang-bintang) dan Kami jadikantahi-tahi bintang untuk pelempar syetan-syetan, dan Kami sediakan untuk mereka siksa neraka.

    Secara wajar Ayat tersebut sebaiknya diartikan sebagai berikut:

    Dan sungguh Kami hiasi ANGKASA DUNIA = angkasanya semesta raya ( langitnya semesta raya ini) dengan bintang-bintang (pelita-pelita) dan Kami jadikan dia (bintang-bintang itu) ancaman (rujuman) bagi setan-setan. Dan kamisediakan atas mereka siksa yang membakar.

    Jika samaa dunya diartikan dengan langit yang dekat dengan Bumi atau langit yanghampir ke dunia maka langit manakah yang jauh dari dunia, atau bahkan pengertian duniaseolah-olah hanyalah Bumi ini. Maka semestinya dia harus diartikan angkasa dunia, dia adalahangkasanya atau langitnya semesta raya ini dan bukan hanya langitnya Bumi.

    Jadi petunjuk Allah pada surat Al-Mulk (67) ayat 5 tersebut diatas memberikan penjelasankepada manusia bahwa semua bintang-bintang itu merupakan hiasan yang sangat indah yang

    ada di angkasa atau langitnya dunia atau langitnya semesta raya. Coba perhatikan ketika

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    6/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.6

    malam hari betapa jumlah bintang yang milyaran itu tak terhitung banyaknya, sangat indahmenghiasi angkasa (langit) di semesta raya jika dipandang dari Bumi maupun dari planet lain.Semua bintang itu tidak hanya diatas Bumi saja tetapi tersebar di seluruh jagad raya, makabenarlah kalau demikian bahwa yang dimaksud dengan dunia adalah seluruh jagad raya ini,karenanya kalau nanti dunia akan dihancurkan pada Hari Saah adalah seluruhnya bukan hanya

    Bumi.

    Kemudian dalam Ayat tersebut diatas dijelaskan bahwa bintang-bintang itu merupakanancaman bagi setan-setan, tentunya nanti di Akhirat dan bukannya sebagai pelempar setan.Kapan Allah pernah melempar setan dengan bintang yang sangat besar itu? Padahal keadaanbintang itu sama dengan Surya (Matahari) kita, maka setan mana yang dilempar dengan bendasebesar itu. Untuk memahami pengertian tentang setan maka perhatikanlah petunjuk Allahberikut ini :

    Surat Al-Baqoroh (2) ayat 14 :

    Artinya :Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman." Dan bilamereka berlalu kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami bersama dengan kamu,kami hanyalah berolok-olok".

    Surat Al-Anam (6) ayat 112.

    Artinya :Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka mewahyukan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang mewah fatamorgana.Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka biarkanlah mereka dan apa yang merekaada-adakan.

    Dari dua ayat diatas dapat dipahami bahwa setan itu adalah terdiri dari setan jin dan setanmanusia, maka dia adalah sifat yang dimiliki oleh jin dan manusia yang senantiasa melanggaratau menolak hukum-hukum Allah, karena itu setan-setan itu diancam dengan Neraka (API)tetapi itu baru ancaman, dan pelaksanaannya adalah nanti di Akhirat. Tentunya yang berlakubagi manusia bukanlah setan jin tetapi setan manusia, karena itu banyak Ayat yangmenyatakan bahwa setan itu adalah musuh nyata bagimu, artinya setan itu nyata dan kongkritberupa setan manusia yang senantiasa menentang hukum Allah dan mengajak manusia lainuntuk kafir atau menolak.

    Maka yang dimaksud dengan dunia bukanlah hanya Bumi ini tetapi seluruh semesta atau jagadraya. Kalau ada orang mengatakan bahwa hidup di dunia ini, berarti hidup di jagad raya ini dan

    bukan hanya di Bumi saja. Kalau dunia akan dihancurkan, maka yang dihancurkan bukan hanyaBumi ini saja tetapi seluruh semesta. Sedangkan Bumi ini hanyalah salah satu planet dari

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    7/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.7

    anggota Tata Surya kita, sedangkan Tata Surya kita ini hanyalah merupakan gugus Bima Saktiberarti hanya bagian kecil dari Bima Sakti itu.

    Coba kita perhatikan ada berapa Galaksi di angkasa itu yang di dalamnya ada milyaran bintang-bintang, untuk apa semua itu diciptakan Allah kalau dibiarkan kosong tanpa penghuni,

    Mubazirkan ? padahal semua itu diciptakan Allah bukan untuk main-main ?

    Ad.2. SAMA / SAMAWAT

    Memang benar bahwa berdasarkan arti bahasa bahwa Samawat adalah bentuk jamak dariSama yang pada umumnya diartikan langit atau angkasa. Namun sejalan denganperkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka sama belum tentu selalu berarti langit.Sedangkan yang dimaksud langit adalah awang-awang kosong begitu luasnya. Tiap-tiap planetmemiliki langit, sedangkan planet-planet itu tak terhitung jumlahnya di semesta raya ini. Didalam wilayah Tata Surya kita saja ada 10 planet dan baru 9 yang diketemukan dan masing-masingnya memiliki langit.

    Sebagai ilustrasi kami berikan keterangan lain yang hampir mempunyai nilai pandang yangsama. Kalau orang membuat balai untuk tempat tidur yang terbuat dari kayu biasa (bukanSpring Bed) maka ketika tempat tidur itu dipasang, dibawahnya ada suatu ruangan yang biasadisebut kolong atau orang Jawa bilang longan. Ketika orang sedang membuat balai tempattidur tadi, maka dia sama sekali tidak merencanakan untuk membuat kolong atau longan tadi.Tetapi setelah tempat tidur itu dipasang maka mau tidak mau longan atau kolong itu pasti jadidengan sendirinya. Dan kalau tempat tidur itu dibongkar maka longan tadi pun akan hilangdengan sendirinya.

    Ilustrasi ini seperti halnya langit tadi. Ketika dulunya semesta raya ini belum ada yang adahanyalah kekosongan, dan tidak ada yang namanya langit. Tetapi setelah Allah menciptakan

    seluruh bintang dan planet-planet itu maka muncullah yang namanya langit tadi. Akan tetapikalau nantinya Allah menggulung semua benda-benda angkasa itu maka yang disebut langit ituakan lenyap dengan sendirinya. Maka Allah tidak pernah menciptakan langit, karena langit ituada dengan sendirinya. Demikian juga orang yang membuat tempat tidur tadi tidak pernahmembuat longan tetapi jadi dengan sendirinya ketika tempat tidur itu dipasang. Itulahgambarannya langit menurut logika dan juga menurut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

    Berdasarkan keterangan para ahli astronomi/ahli ruang angkasa bahwa langit Bumi ini saja adatiga lapis:

    Lapisan s.d. 11 mil di atas Bumi disebut TROPOSFIR/ATMOSFIR.

    Lapisan 11 s.d. 300 mil di atas Bumi disebut STRATOSFIR

    Lapisan di atas 300 mil disebut : IONOSFIR.

    Kesemuanya itu disebut dengan LANGIT yang menurut Al Qur'an disebut : SAMA. Sekiranyaorang mau memperhatikan Ayat-ayat Al Qur'an maka masing-masing istilah Sama ternyatamempunyai arti yang berbeda satu sama lain. Tetapi dalam memahami pengertian inihendaknya dengan kejernihan hati, sehingga pikiran menjadi tenang.

    Surat Al-Anam (6) ayat 99 :

    Artinya :DIA-lah yang menurunkan air (hujan) dari sama (atmosfir) lalu Kami keluarkan dengannya tetumbuhan.

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    8/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.8

    Surat Al-Baqoroh (2) ayat 29:

    Artinya :DIA-lah yang menciptakan untukmu apa-apa di Bumi semuanya, kemudian menyelesaikan atas sama (Tata Surya) laluDIA sempurnakan tujuh samawat (planet-planet) dan DIA mengetahui tiap sesuatu.

    Surat An-Nahl (16) ayat 79:

    Artinya :Tidaklah mereka memperhatikan pada yang melayang diedarkan pada kekosongan angkasa (yaitu Tata Surya), tiada

    yang menahan kecuali DIA (ALLAH). Bahwa pada yang demikian merupakan Ayat bagi kaum yang beriman.

    Surat Al-Furqon (25) ayat 25 :

    Artinya :Dan pada hari terpecah sama (Tata Surya) dengan bencana besar dan diturunkan Malaikat dengan turunnya.

    Surat Fushilat (41) ayat 11 :

    Artinya :

    Kemudian menyelesaikan atas sama (Tata Surya) dan dia berupa gumpalan api (waktu itu) lalu DIA katakan padanya(sama) dan pada Bumi, datanglah (berfungsilah) secara patuh atau terpaksa. Keduanya berkata: kami datang secara

    patuh (berfungsi menurut orbitnya masing-masing).

    Kalau diperhatikan, maka sama mempunyai berbagai arti:Sama bisa berarti atmosfirSama bisa berarti Tata SuryaSama bisa berarti semesta raya ini

    Sama bisa berarti angkasa / langit.

    Kalau kita perhatikan dengan seksama maka :

    Surat Al-Anam (6) ayat 99, menyatakan bahwa hujan diturunkan dari sama, maka diapasti turun dari atmosfir. Karena tidak mungkin hujan itu turun dari stratosfir apalagi dariionosfir.

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    9/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.9

    Surat Al-Baqoroh (2) ayat 29 dinyatakan bahwa Bumi ini banyak dengan istilah Ardhu jamian (Bumi semuanya), sebab kalau Bumi hanya satu tidak mungkin dikatakansemuanya. Kemudian dinyatakan diselesaikan atas sama berarti Bumi yang jumlahnyabanyak itu menjadi satu susunan sama yang mestilah satu Tata Surya, denganketerangan ada tujuh Samawat (planet-planet) di atas Bumi ini. Maka sama pada ayat ini

    berarti adalah Tata Surya.

    Surat An-Nahl (16) ayat 79 yang menyatakan benda yang melayang pada kekosonganangkasa berarti adalah seluruh benda-benda angkasa atau Tata Surya itu memangmelayang yang diedarkan pada kekosongan angkasa berarti di semesta raya itu, makasama disini adalah semesta raya.

    Surat Al-Furqon (25) ayat 25 menyatakan : Pada hari terpecah sama dengan bencanabesar, .. maka sama pada Ayat tersebut tidak mungkin diartikan langit yangterpecah, tapi yang terpecah adalah Tata Surya itu. Yaitu pada saat terjadinya bencanabesar (kehancuran total) maka seluruh Tata Surya itu akan terpecah susunannya, tidakberaturan karena adanya benturan dan goncangan yang sangat dahsyat waktu itu. Makaseluruh Tata Surya akan tidak berfungsi sebagaimana mestinya akibat adanya benturan

    dan goncangan tadi, semuanya menjadi kacau balau, terpecah dan tidak teratur.

    Surat Fushilat (41) ayat 11, Allah menyelesaikan Sama yang berupa gumpalan api(dukhonun) waktu itu. Hal ini lebih jelas lagi bahwa langit tidak mungkin berupagumpalan api, karena yang namanya gumpalan api pastilah benda kongkret. Maka diaadalah Tata Surya yang memang wajar pada putaran pertama berupa gumpalan api(2000 tahun pertama) dan kemudian mendingin setelah 4 hari atau 4000 tahunkemudian, setelah itu berfungsi sebagaimana mestinya, maka Tata Surya termasuk Bumiini berproses selama 6 hari (fii sittati ayyam) (lihat petunjuk Allah pada surat Hud (11)ayat 7, dan surat As-Sajdah (32) ayat 4-5).

    Lalu kenapa Samawat diartikan planet-planet? Padahal Samawat adalah bentuk jamak darisama. Sudah dijelaskan didepan bahwa memang sama tidak selalu berarti langit, tetapi

    ternyata mempunyai beberapa arti. Tetapi Samawat memang seharusnya berarti planet-planet.Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat Ayat berikut ini :

    Surat At-Tholaaq (65) ayat 12 :

    Artinya :Allah yang menciptakan tujuh Samawat, dan dari Bumi ini permisalannya (persamaannya). Akan naik turun (simpangsiur) urusan antara keduanya (Samawat dan Ardh) agar kamu ketahui bahwa Allah menentukan tiap sesuatu dan Allahsungguh menguasai ilmu tiap sesuatu.

    Surat Al-Muminun (23) ayat 17 :

    Artinya :Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan(Kami).

    Ayat tersebut sebenarnya cukup jelas bahwa Allah menciptakan Samawat, berarti yang

    diciptakan Allah adalah benda kongkrit. Sebagaimana tersebut di atas bahwa yang namanya

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    10/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.10

    langit itu tidak pernah diciptakan, tetapi jadi hanya sebagai akibat adanya benda-bendaangkasa itu.

    Kemudian pada ayat tersebut selanjutnya menjelaskan bahwa Samawat itu semisal atau samadengan Bumi ini. Maka kini jelas bahwa yang semisal dengan Bumi pastilah bukan langit tetapi

    adalah planet-planet itu. Oleh karena itu maka pengertian Samawat adalah memang planet-planet dan bukan langit-langit (periksa kembali Surat/Ayat : 65/12).

    Selanjutnya diterangkan bahwa akan naik turun atau simpang siur antara Samawat dan Bumi,maksudnya adalah bahwa di masa mendatang setelah perkembangan Teknologi sudahmencapai puncaknya maka masyarakat yang ada di Samawat (planet-planet itu) akanberurusan dengan masyarakat yang ada di Bumi ini tentang berbagai hal, mungkin hubungandagang, mungkin hubungan antar agama, mungkin juga perang.

    Selama ini hampir sebagian besar orang-orang Islam beranggapan bahwa Samawat memangartinya langit, sehingga Allah menciptakan langit itu berlapis tujuh. Namun kenyataannyabahwa langit lapis tujuh itu sampai saat ini tidak pernah diketemukan, dimanakah dia?

    Maka keterangan yang seperti itu menjadikan para ilmuwan Barat tidak akan bisa mempercayai,karena memang langit yang lapis tujuh itu tidak ada. Kalaupun dicari pasti tidak akan ketemu.Dikatakan berulang kali bahwa Al Qur'an itu diturunkan oleh Allah itu memang sengaja untukmemberikan petunjuk kepada manusia tentang berbagai persoalan, baik menyangkut masalahibadah maupun tentang ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Kalau ternyata ayat Al Qur'an tidakbisa dipahami menurut akal maupun ilmu pengetahuan dan misalnya langit itu belumdiketemukan atau mungkin dianggap dirahasiakan Allah, untuk apa Al Qur'an itu diturunkan?Padahal sesungguhnya langit itu memang benar-benar awang-awang kosong dan Allah tidakpernah menciptakan langit tetapi yang diciptakan adalah benda kongkrit yang kemudian munculakibat lain yang melengkapi ciptaan Allah itu, misalnya langit tadi. Karena itu yang dimaksuddengan jalan pada Surat/Ayat : 23/17 adalah garis orbit yang dilalui oleh samawat atau

    planet-planet itu.

    Untuk melengkapi keterangan tersebut selanjutnya perhatikan petunjuk Allah berikut :

    Surat Nuh (71) ayat 15-16 :

    Artinya :

    Tidakkah engkau perhatikan, betapa Allah menciptakan tuj uh Samawat bertingkat-tingkat. Dan DIA jadikan Bulan-Bulan padanya ada cahaya, dan DIA jadikan Surya itu sebagai pelita.

    Surat An-Naba (78) ayat 12-13 :

    Artinya :Dan Kami bangun di atasmu tujuh (planet) yang kokoh. Dan kami jadikan pelita (Surya) sebagai pusat jatuh.

    Kalau kita perhatikan pada Surat Nuh (71) ayat 15 dinyatakan bahwa Allah telah menciptakantujuh Samawat itu bertingkat-tingkat. Memang keadaan planet-planet itu bertingkat-tingkatmenurut garis orbitnya masing-masing. Kemudian pada ayat 16 dinyatakan DIA jadikan

    BULAN-BULAN padanya (fiihinna) berarti Bulannya banyak, padahal Bulan yang ada di Bumi ini

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    11/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.11

    hanyalah satu. Maka Bulan yang lain adalah Bulan dari masing-masing planet itu, karena tidakmungkin langit memiliki Bulan atau dikitari Bulan, karena itu yang dikitari Bulan pastilah planet-planet itu.

    Selanjutnya perhatikan pada Surat An-Naba (78) ayat 12 yang menyatakan bahwa Allah

    membangun di atas Bumi ini tujuh yang kokoh (kuat), maka dia adalah benda kongkrit, dantidak mungkin Allah membangun langit dan juga tidak mungkin langit keadaannya kokoh (kuat)seperti Bumi atau planet-planet itu. Kemudian Ayat 13 dinyatakan bahwa pelita (Surya) itusebagai pusat jatuh, artinya bahwa planet-planet itu beredar mengelilingi Surya atau pelita itu,karena itu tidak mungkin langit beredar mengelilingi bintang atau dalam Tata Surya kita iniadalah Surya maka dia adalah planet bukan langit.

    Sebenarnya sudah banyak hal yang ditunjukkan Allah kepada kita khususnya umat Islam dalamKitab Suci Al Qur'an, namun karena kita kurang membuka hati dan menenangkan pikiran makaakibatnya kalau ada informasi yang tidak sama dengan pikirannya sendiri lantas dianggapsalah. Sayangnya dalam menyalahkan itupun orang tidak mau peduli, tidak mau melihat duluapakah benar hal itu salah. Bagaimana orang bisa menyalahkan kalau belum mengetahui

    keadaan yang sebenarnya? Padahal sesuatu yang tidak sama dengan yang sudah ada tidakselamanya mutlak salah. Maka dari itu marilah kita membuka hati dan menenangkan pikiranagar kita memperoleh pengertian yang sewajarnya dan tidak akan menyesal di kemudian hari.

    Sebenarnya banyak istilah Samawat yang memang berarti planet-planet bukanlah langit-langit sebab kalau Samawat diartikan langit akan sulit untuk dipahami (perhatikan ayat-ayatpetunjuk Allah dalam Surat Ali-Imron (3) ayat 83, An-Nahl (16) ayat 49, Az-Zumar (39) ayat 68dan masih banyak yang lainnya).

    Surat Ali-Imron (3) ayat 83 :

    Artinya :Apakah selain Agama Allah yang mereka cari ? Padalah bagiNya telah Islam orang-orang di Samawat dan Bumi dengan

    patuh dan terpaksa. Dan kepada-Nya mereka dikembalikan.

    Surat An-Nahl (16) ayat 49 :

    Artinya :Dan bagi Allah sujud apa-apa yang ada di Samawat dan apa-apa yang ada di Bumi dari Dabbah dan Malaikat danmereka tidak menyombong.

    Surat Az-Zumar (39) ayat 68 :

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    12/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.12

    Artinya :Dan ditiupkan pada SUUR, maka matilah orang-orang di Samawat dan orang-orang di Bumi kecuali yang dikehendakiAllah, kemudian ditiupkan padanya yang lain, dan ketika itu mereka berdiri menantikan.

    Pada surat Ali-Imron (3) ayat 83 Allah telah menyatakan bahwa telah Islam orang-orang yangdi Samawat dan orang-orang yang di Bumi dengan patuh dan terpaksa. Kalau Samawatdiartikan dengan langit, maka bagaimana orang bisa hidup di langit, dimana kakinya harusberpijak untuk berjalan, maka Samawat mestilah planet-planet itu. Jika orang sukamemperhatikan Ayat-ayat Al Qur'an secara cermat dan hati-hati, maka akan banyak ditemuiAyat yang menerangkan Ardhu yang didahului Samawat.

    Oleh karena itu pastilah ada hubungan arti antara Samawat dan Bumi, maka tepatlah kalauSamawat itu adalah planet-planet yang semisal atau sama dengan Bumi sebagaimanadimaksudkan pada Surat At-Tholaaq (65) ayat 12.

    Dari keterangan beberapa ayat tersebut, maka diperoleh pengertian bahwa sesungguhnyamemang benar bahwa Samawat itu adalah planet-planet dan bukan langit. Di planet-planetselain Bumi yang disebutkan Samawat tadi ternyata telah berkembang masyarakat manusiayang kondisinya sama dengan yang ada di Bumi sebagaimana yang diterangkan menurut SuratAli-Imron (3) Ayat 83.

    Jadi sudah cukup jelas Ayat-ayat tersebut, oleh karena itu apakah kita masih akan berdalih dan

    mendasarkan laporan dari ahli ruang angkasa dari Amerika?

    Semua itu berpulang kepada hati nurani kita masing-masing, maka otak memang tugasnyasuka berdalih, suka membantah, suka menyanggah, dan bersikap arogan. Tetapi hati nurani itusebenarnya jernih dan lugu, mau menerima kebenaran. Karena itu bukalah hati nurani agarmau menerima kebenaran tanpa disanggah oleh pikirannya sendiri.

    Ad.3. DABBAH

    Kalau kita memperhatikan pada terjemahan Al Qur'an bahwa dabbah diartikan binatangmelata. Memang sepertinya banyak ayat-ayat Al Qur'an yang sulit diterjemahkan ke dalam

    Bahasa Indonesia dengan tepat benar. Terbukti banyak ayat-ayat yang dari masing-masingpenterjemah memberikan arti yang berbeda satu sama lainnya. Hal demikian menandakanbahwa bahasa Al Qur'an memang tidak sama persis dengan bahasa Arab biasa. Al Qur'anmerupakan wahyu sudah pasti punya gaya bahasa yang sangat khas dan punya nilai estetikayang tinggi pula.

    Seperti kita ketahui bahwa Al Qur'an merupakan petunjuk dan diberikan keterangan dari semuapetunjuk itu. Padahal keterangan tentang petunjuk itu ada dalam Al Qur'an. Oleh karena itukalau memang ada istilah atau kata-kata yang sulit dipahami menurut kaidah-kaidah bahasaArab, maka sebaiknya dicari keterangannya yaitu Ayat lain yang berhubungan dengan istilahyang sama yang saling menerangkan, maka disana akan ketemu persoalan yang dicari atauyang ditanyakan.

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    13/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.13

    Kalau diperhatikan dengan teliti bahwa sesungguhnya dabbah itu bukan hanya binatangmelata, tetapi termasuk di dalamnya binatang yang berkaki bahkan termasuk juga manusia.Untuk mendapatkan pengertian dabbah yang sebenarnya, perlu dihubungkan beberapa ayatdalam Al Qur'an yang mengandung dabbah, maka dia akan saling menerangkan tentangpengertian dabbah itu sendiri secara jelas. Kalau pemahaman tentang sesuatu hanya dengan

    satu ayat terpisah, maka pengertiannya tidak bisa utuh, karena jarang Al Qur'an menerangkansesuatu hanya dengan satu ayat yang berdiri sendiri, tetapi harus dihubungkan dengan ayatlain yang berhubungan.

    Memang ada juga ayat yang sudah jelas tanpa penjelasan misalnya ayat-ayat muhkamat,namun biasanya hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan atau ayat mutasabihat harusmerangkaikan beberapa ayat yang saling menerangkan. Sebagai bahan kajian tentang dabbahmaka perhatikan petunjuk Allah berikut:

    Surat As-Syuuro (42) ayat 29 oleh Departemen Agama Pelita III/81-82:

    Artinya :

    Dan diantara Ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)Nya ialah menciptakan langit dan Bumi dan makhluk-makhluk yangmelata yang DIA sebarkan pada keduanya. Dan DIA maha kuasa mengumpulkan apabila dikehendakiNYA.

    Dalam Ayat tersebut yang diterjemahkan makhluk-makhluk yang melata adalah Ayat aslinyaberbunyi dabbah. Sementara yang lainnya diartikan binatang melata.

    Perhatikan Terjemahan pada Ayat yang sama yaitu:

    Proff. H. Mahmud Yunus, penerbit PT. Al MaArif Bandung:

    Diantara ayat-ayat (tanda-tanda) Allah, ialah kejadian langit dan Bumi dan apa-apa yang bertebaran pada keduanyadiantara binatang-binatang (apa-apa yang melata di muka Bumi). DIA maha kuasa menghimpunkan mereka biladikehendaki-Nya.

    Jadi istilah dabbah diartikan binatang melata. Tapi perlu diketahui bahwa kalau binatang melatabisa hidup di Samawat itu, maka manusiapun seharusnya juga bisa hidup.

    Berdasarkan pengkajian sebaiknya Ayat tersebut berarti:

    Dan dari Ayat-ayatNya ialah penciptaan Samawat (planet-planet) dan Bumi, serta yang DIA kembang biakkan pada

    keduanya (Samawat dan Bumi) dari dabbah (makhluk berjiwa) dan DIA atas pengumpulan ketika DIA kehendaki adalahmenentukan.

    Kalau orang mau memperhatikan dengan teliti, maka sesungguhnya dabbah itu bukan hanyabinatang melata saja, tetapi termasuk binatang lain yang tidak melata yaitu yang berkakitermasuk di dalamnya adalah manusia.

    Oleh karena itu yang ditebarkan atau dikembangkanbiakkan di Samawat (planet-planet) dan diBumi ini terdiri makhluk yang berjiwa termasuk di dalamnya manusia itu sendiri. Dengandemikian maka jelas bahwa di planet-planet itu pun telah berkembang masyarakat manusiaseperti halnya yang ada di Bumi ini. Berikut ini Ayat yang menjelaskan tentang pengertiandabbah.

    Surat An-Nuur (24) ayat 45 :

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    14/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.14

    Artinya :Allah menciptakan setiap dabbah dari Almai. Diantara mereka (dabbah) itu ada yang berjalan atas perutnya, dandiantara mereka ada yang berjalan atas dua kaki, dan diantara mereka ada yang berjalan atas empat kaki. Allah

    menciptakan yang DIA kehendaki dan sesungguhnya Allah menentukan atas tiap sesuatu.

    Surat Al-Anfal (8) ayat 22 :

    Artinya :Bahwa sejahat-jahat dabbah pada Allah adalah orang-orang pekak dan tuli dan mereka tidak berpikir.

    Surat Al-Anfal (8) ayat 55 :

    Artinya :Bahwa sejahat-jahat dabbah pada Allah adalah orang-orang kafir dan mereka tidak beriman.

    Kalau kita perhatikan surat An-Nuur (24) ayat 45, cukup jelas dan tegas bahwa diantaradabbah itu ada yang berjalan atas perutnya (ular, buaya, cecak, kadal dan lain-lain), dandiantara dabbah itu juga ada yang berjalan atas dua kaki (ayam, bebek, MANUSIA dan lain-lain)dan ada pula yang berjalan dengan empat kaki (kerbau, sapi, kambing, unta dan lain-lain). Jadi jelaslah bahwa yang dimaksud dengan dabbah bukanlah hanya binatang melata, tetapitermasuk manusia dan binatang berkaki lainnya.

    Pada Surat Al-Anfal (8) ayat 22 dan 55, menyatakan bahwa sejahat-jahat dabbah menurut

    pandangan Allah adalah orang-orang pekak, kafir, tidak berpikir dan tidak beriman. Jelas yangdimaksud disini adalah manusia, bukan binatang melata, karena memang semua binatangmelata tidak bisa berpikir apalagi beriman. Inilah yang dimaksud dengan pemahaman tentangsuatu istilah dalam ayat Al Qur'an. Kalau dalam memahami istilah dalam ayat kurang tepatapalagi kalau salah, maka arti dan kedengarannya pun janggal, tidak ratio, tidak bisadimengerti oleh semua orang, akibatnya sasaran yang dimaksudkan pun tidak tepat.

    Jelaslah kiranya bahwa yang dimaksud dabbah adalah makhluk berjiwa (makhluk bernyawa)termasuk MANUSIA. Dengan begitu didapatkan kunci dan petunjuk yang diperoleh daripengertian beberapa ayat yang saling menjelaskan bahwa di planet lain selain Bumi ini jugabermasyarakat manusia dan juga berkembang biak berbagai binatang termasuk juga binatangmelata tadi.

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    15/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.15

    Jika sekiranya yang dimaksud dabbah itu adalah binatang melata, dan bisa hidup di planet(Samawat) itu, maka mestinya makhluk lain termasuk manusia juga bisa hidup disana, karenamereka sama-sama bernapas dengan paru-paru, yang berarti disana ada oksigen untukbernapas binatang melata itu.

    Akan tetapi kalau istilah dabbah itu diartikan binatang melata, maka berarti bertentangandengan maksud petunjuk Allah pada surat Al-Anfal (8) ayat 22 dan 55 serta surat An-Nuur (24)ayat 25. Maka dari itu dabbah bukanlah hanya binatang melata tapi termasuk juga manusia .Kemudian timbul pertanyaan, apakah manusianya juga sama dengan manusia yang ada di Bumiini?

    Jawabnya adalah: sama, dan memang benar sama.

    Coba perhatikan semua manusia yang ada di muka Bumi ini apakah yang ada di Amerika, ArabSaudi, Jepang, Inggris di Indonesia semuanya mempunyai naluri yang sama. Hanya sajaberbeda bahasa, warna kulit, adat istiadat dan yang lainnya karena sangat dipengaruhi olehberbagai faktor yang memang juga berbeda, misalnya faktor iklim, lingkungan dan sebagainya

    tetapi pada dasarnya mereka mempunyai naluri yang sama dengan kita yang di Indonesia.

    Selama ini orang-orang Barat membuat imajinasi bahwa seolah-olah manusia dari planet lain ituseram, menakutkan dan mengerikan, padahal semua itu hanyalah dugaan tanpa menggunakandalil dan petunjuk.

    Jika orang sudi memperhatikan ayat-ayat Al Qur'an yang berkaitan dengan sejarah manusia,maka akan diketahuilah bahwa manusia di planet lain itu sama dengan kita ini. Mereka terdiridari berbagai bangsa, bahasa dan warna kulit, ada yang Islam ada yang kafir, ada yang baikada pula yang jahat, ada yang pintar ada pula yang bodoh, karena mereka semua adalahberasal dari diri yang satu yang merupakan satu garis keturunan dengan semua manusia yangada di wilayah Tata Surya kita ini. Sementara orang boleh saja tidak percaya, tetapi Al Qur'an

    datang dari Allah pasti benar 100 persen. Jika orang masih juga ngotot bahwa dalampenganalisaan ini tidak benar, maka silahkan diadakan koreksi agar dengan begitupersoalannya menjadi jelas.

    Memang selama ini orang beranggapan bahwa kehidupan manusia itu hanyalah di Bumi inisaja, padahal sebenarnya Bumi ini hanyalah sebuah planet kecil jika dibandingkan denganYupiter yang besarnya 318 kali besar Bumi ini, untuk apa semua itu diciptakan Allah kalaudibiarkan kosong tanpa penghuni? Kalau diperhatikan dengan cermat, Al Qur'an menyatakanbahwa Bumi itu banyak dan Bumi ini juga disebut planet. Perhatikan petunjuk Allah berikut ini:

    Surat Az-Zumaar (39) ayat 67 :

    Artinya :

    Dan mereka tidak menentukan (tentang Hukum) Allah dengan ketentuan yang haq (logis), sedangkan Bumi-Bumi

    semuanya adalah pemadatannya pada hari kiamat. Dan Samawat (planet-planet) itu berputar dengan tata hukumNya.Maha suci DIA dan Maha Tinggi tentang apa yang mereka sekutukan.

    Dari keterangan ayat tersebut sangatlah jelas bahwa Bumi ini banyak (Ardhu Jamian) berartidia lebih dari satu sehingga benarlah bahwa keadaan planet-planet itu sama dengan Bumi ini(lihat Surat At-Tholaaq (65) ayat 12 dan Al-Baqoroh (2) ayat 29). Sebagai pembandingperhatikan ayat berikut ini :

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    16/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.16

    Surat Al-Hadiid (57) ayat 21 :

    Artinya :

    Berlombalah kepada ampunan Tuhanmu, dan sorga seluas BUMI ANGKASA dan BUMI ini disediakan untuk orang-orangyang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Itulah karunia yang diberikan kepada siapa yang dikehendakiNya, dan Allahmemiliki karunia yang besar.

    Ayat tersebut menerangkan adanya Bumi angkasa, maka dia adalah planet-planet itu yangkeadaannya disamakan dengan keadaan Bumi ini. Itulah penjelasan Al Qur'an yangmembutuhkan pemikiran secara cermat dan hati-hati untuk mendapatkan pengertian yangsewajarnya serta sejalan dengan keadaan yang berlaku di alam sekitar kita.

    Dengan begitu hendaklah orang lebih giat mengadakan pengkajian yang sebenarnya, bukanmembaca secara tradisional tanpa mengetahui arti yang dibaca sehingga orang hanya dibiusdan dipesona dengan iming-iming PAHALA tanpa mengetahui apa sebenarnya pahala yangdimaksud itu.

    Coba perhatikan dengan kepala dingin dan hati yang jernih, pada beberapa ayat Al Qur'an yang

    menerangkan tentang Surga. Dinyatakan bahwa surga itu luasnya sama dengan luasnya Bumiangkasa dan Bumi ini, sedangkan semua surga itu diciptakan Allah pastilah untuk ditempatiatau disediakan bagi orang-orang Muttaqin (perhatikan Surat Al-Hadid (57) ayat 21 di atas

    tadi). Selanjutnya perhatikanlah Ayat berikut ini dengan teliti:

    Surat Ali-Imron (3) ayat 133:

    Artinya :Bersegeralah kepada ampunan Tuhanmu dan Sorga seluas Samawat (planet-planet) dan Bumi ini, disediakan untuk

    orang-orang Muttaqin.

    Allah menyatakan bahwa Sorga itu luasnya sama dengan Samawat dan Bumi ini. Jika sekiranyamasyarakat manusia itu hanya ada di Bumi ini saja, lantas siapa yang akan menempati surgayang luas sama dengan Samawat tadi, untuk apa Allah menciptakan semuanya itu?

    Perlu diketahui bahwa di semesta raya ini jumlah Samawat itu milyaran dan tidak bisa dihitung.Setiap bintang itu adalah satu SOLAR SISTEM yang masing-masing bintang itu dikitari olehplanet-planet seperti halnya Surya kita yang juga dikitari oleh planet-planet, dengan istilahSamawat. Padahal semuanya itu nantinya merupakan jumlah dan ukuran sorga di Akhirat,sedangkan kita ini berada pada bagian dari Solar System tadi yaitu Bumi, sedangkan Tata Suryakita ini hanyalah bagian kecil dari Bima Sakti dengan istilah gugus Bima sakti.

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    17/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.17

    Kalau kita memperhatikan susunan Tata Surya kita yang planetnya sebenarnya ada 10 planet,tapi baru 9 yang diketahui oleh manusia Bumi. Itu semua pertanda bahwa sebenarnya kita inibelum apa-apa jika dipandang dari segi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

    Ada dua planet yang lebih besar dari Bumi yang kita diami ini yaitu yang ada di atas Mars,

    orang menamakan Yupiter dan Saturnus. Menurut penelitian para ahli atronomi bahwa Yupiteritu besarnya sama dengan 318 kali besar Bumi dan Saturnus 95 kali besar Bumi kita ini.Dinyatakan juga bahwa Yupiter memiliki Bulan jumlahnya 12, dan Saturnus ada 9 buah.Dengan begitu sudah bisa dibayangkan bahwa keberadaan kedua planet itu sama dengan Bumiini hanya dia lebih besar. Maka wajarlah kalau Bulan yang bertindak sebagai satelitnya jumlahnya banyak, sebab kalau Bulannya hanya satu mungkin tidak akan mencukupi wilayahyang sangat luas itu. Lalu untuk apa semua itu diciptakan Allah kalau sekiranya disana tidakada penghuninya dan dibiarkan kosong? Rasanya sangat janggal dan tidak logis.Lagi pula bahwa surga di Akhirat nanti merupakan penyempurnaan dan jumlahnya samadengan semua planet yang ada di dunia atau di semesta raya ini. Maka benarlah pernyataan AlQur'an kalau di setiap planet itu berpenduduk manusia seperti halnya di planet Bumi ini.Demikian itu adalah petunjuk Allah yang ada dalam Kitab Suci Al Qur'an dan memang sejalan

    dengan Ilmu Pengetahuan serta cocok dengan keadaan yang berlaku dan pemikiran secarawajar.

    Apakah dengan penjelasan yang logis seperti itu orang masih akan berusaha menolak danmenyanggah, maka semua itu kembali kepada hati kita masing-masing. Kalau orang meyakinibahwa Al Qur'an itu merupakan petunjuk hidup bagi manusia baik tentang hukum maupun IlmuPengetahuan dan Teknologi, seharusnya kalau kita mendapatkan informasi tentang Al Quranmengenai sesuatu yang dianggap tidak sama dengan pemahaman yang selama ini kitaperoleh, justru merupakan bahan pemikiran baru agar kita meneliti lebih jauh lagi agarmemperoleh pengertian yang sebenarnya, dengan begitu kita akan senantiasa maju danberkembang.

    Kenapa planet-planet itu disebut Samawat karena memang dia posisinya selalu kelihatandiatas dipandang dari manapun. Dan planet-planet yang menjadi langitnya Bumi Al Qur'anmenyatakan ada 7 (tujuh). Planet yang berada di atas orbit Bumi mestinya ada 7 (tujuh) yaitu :

    Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Sampai di Pluto baru ada 6 planet di atasBumi maka mestinya masih ada satu lagi tetapi sarjana Bumi belum menemukan. (lihat SuratAt-Tholaaq (65) Ayat 12). Untuk memperjelas dan memantapkan pengertian, maka perhatikanayat berikut:

    Surat Al-Muminun (23) ayat 17:

    Artinya :Dan sungguh telah Kami Ciptakan diatas kamu (diatas Bumi) tujuh (7) jalan, dan tidaklah kami lengah tentang ciptaan-Ku itu.

    Ayat ini memperkuat keterangan Surat At-Tholaaq (65) Ayat 12 yang menyatakan bahwadiatas Bumi ini Allah menciptakan tujuh jalan, artinya jalan di ruang angkasa yang terletak diatas Bumi pastilah di wilayah Tata Surya kita juga, karena yang diberi petunjuk itu adalahmanusia Bumi.

    Maka jalan yang dimaksud adalah GARIS ORBIT yaitu jalan yang dilalui oleh Samawat yang jumlahnya juga ada tujuh. Semakin jelas bukan, bahwa memang benar Samawat itu adalahplanet-planet yang jumlahnya di atas Bumi ada tujuh. Maka oleh sebab itu pastilah diatas Pluto

    masih ada satu dan kita sudah diberi tahu tinggal mencari dan meneliti.

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    18/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.18

    Berdasarkan penelitian dan analisa bahwa planet yang ke 7 di atas Bumi adalah yang menurutAl Qur'an dinamakan dengan SIDRATUL MUNTAHA. Itulah kiranya planet sangat besar yangberada di urutan ketujuh di atas Bumi. Maka kini lengkaplah bahwa planet yang menjadilangitnya Bumi ada tujuh. Sedangkan Venus dan Mercury bukanlah merupakan langitnya Bumi

    karena dia berada di bawah orbit Bumi. Perhatikan Surat Thohaa (20) ayat 6) berikut ini :

    Artinya :Kepunyaan-Nya apa-apa yang ada di Samawat dan apa-apa yang ada di Bumi dan apa yang diantara keduanya danapa-apa yang ada di bawah Bumi (dibawah orbit Bumi)

    Berikut ini beberapa ayat Al Qur'an sebagai bahan penganalisaan bahwa di setiap planetberpenduduk manusia seperti halnya di Bumi ini:

    Surat Al-Isro (17) ayat 55 :

    Artinya :

    Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang diSamawat dan di Bumi, dan sungguh Kami kurniakan setengah Nabi atassetengahnya, maka Kami datangkan zabur kepada Daud.

    Surat Al-Aroof (7) ayat 185 :

    Artinya :Ttidakkah mereka perhatikan kerajaan di Samawat dan di Bumi serta tiap sesuatu ciptaan Allah? Mungkin telah dekatajal (waktu) atas mereka, maka dengan Hadis mana lagi sesudahnya (AlQur'an) mereka akan beriman?

    Dari Ayat tersebut dapat dipahami bahwa baik di Samawat maupun di Bumi juga diutus Nabi-Nabi yang menyampaikan wahyu Allah untuk masyarakat manusia. Karena Nabi itu diutus olehAllah yang SATU, maka sudah pasti ajaran yang disampaikan sama, hanya mungkin sajaberbeda dalam bahasanya sesuai dengan masing-masing kaumnya. Kemudian dijelaskan bahwabaik di Samawat maupun di Bumi ada kerajaan, maka pastilah rajanya adalah manusia, karenatidak mungkin binatang melata itu ada rajanya dan diutus para Nabi. Semakin jelas bukan ?Selanjutnya perhatikan Ayat-ayat berikut ini dengan cermat:

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    19/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.19

    Surat As-Syuura (42) ayat 12 :

    Artinya :

    KepunyaanNya perbendaharaan Samawat dan Bumi, DIA lapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki danmenyempitkannya. Bahwa DIA mengetahui atas tiap sesuatu.

    Surat Saba (34) ayat 22 :

    ArtinyaKatakan: panggilah yang kamu katakan Tuhan selain Allah, mereka tidak memiliki seberat zaroh (atom) di Samawatdan Bumi dan tiada sekutu bagi mereka pada keduanya (Samawat dan Ardh) dan tidak pula penolong selain DIA.

    Surat An-Naml (27) ayat 25 :

    Artinya :Apakah tidak sujud kepada Allah yang mengeluarkan rahasia Samawat dan Bumi serta mengetahui apa yang kamusembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.

    Dari Ayat-ayat tersebut juga bisa dipahami bahwa Allah memberikan rezki kepada yang diSamawat dan Bumi ini terhadap semua mahklukNya yang terdiri dari binatang dari berbagai

    jenis dan juga manusia yang ada disana. Lebih jelas lagi pada surat Saba (34) ayat 22dikatakan tidak ada sekutu bagi mereka pada Samawat dan Bumi, padahal yang biasanyamenyekutukan Allah itu adalah manusia dan tidak mungkin binatang melata.

    Disamping itu dikatakan pula bahwa baik yang di Samawat maupun yang di Bumi ini banyakyang patuh kepada Allah ditandai adanya sujud kepada Allah maka sudah bisa dipastikanbahwa yang sujud kepada Allah di Samawat itu pastilah manusia seperti halnya kita ini.

    Maka tidak diragukan lagi bahwa memang benar pada setiap Samawat (planet-planet) itu telahberkembang masyarakat manusia dan juga berbagai binatang dari berbagai jenis. Denganketerangan demikian orang masih juga akan berusaha untuk mengelak dengan mengatakanbahwa katanya yang sujud itu bukannya manusia tapi para Malaikat, karena kata mereka ayat

    yang berbunyi MAN itu belum tentu berarti MANUSIA. Baiklah memang untuk menundukkan

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    20/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.20

    OTAK di kepala yang memang suka bersikap ANGKUH itu haruslah dengan menjernihkanHATI NURANI, maka perhatikan ayat berikut ini:

    Surat As-Syuura (42) ayat 11 :

    Artinya :Yang menyusun Samawat dan Bumi, DIA jadikan bagimu atas dirimu pasangan (jodoh) begitupun pasangan daribinatang ternak, sehingga kamu menjadi ramai. Tidak satupun yang menyerupaiNYA. DIA Maha mendengar danmelihat.

    Surat An-Nahl (16) ayat 49 :

    Artinya :Dan bagi Allah Sujud apa-apa yang di Samawat dan apa-apa yang di Bumi dari dabbah dan Malaikat dan mereka tidakmenyombongkan (diri).

    Ayat-ayat tersebut dapatlah dipahami sebagai berikut:

    1. Allah yang menyusun (menciptakan) Samawat dan Bumi, dan keadaan di Samawat itu jugaterjadi perkembangbiakan baik binatang ternak maupun manusia, sehingga keadaan disana menjadi ramai karena mestinya jumlah penduduknya semakin lama semakin banyak.

    2. Diantara masyarakat manusianya yang ada di sana juga melakukan sujud kepada Allahdalam arti Shalat dalam rangka melaksanakan perintah Allah sebagaimana yang ada diBumi ini. Dari Surat An-Nahl (16) ayat 49 itu dibedakan antara dabbah dan Malaikat,padahal pengertian dabbah itu termasuk di dalamnya adalah manusia.

    3. Maka tidak ada alasan bahwa yang sujud disana hanyalah Malaikat tetapi juga termasuk didalamnya adalah manusia. Lagi pula apakah Malaikat itu harus berpasang-pasangansebagaimana yang dimaksud pada Surat As-Syuura (42) ayat 11 tadi. Maka yangberpasangan (jodoh) dan kemudian menjadi banyak adalah manusia dan binatang-binatang.

    Selanjutnya perhatikan analisa Ayat berikut ini :

    Surat Ali-Imron (3) ayat 190 :

    Artinya :esungguhnya pada penciptaan Samawat dan Bumi serta pergantian siang dan malam merupakan pertanda bagi ulul

    albab (para peneliti/ahli pikir).

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    21/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.21

    Surat Ruum (30) ayat 22 :

    Artinya :

    Dan dari ayat-ayatNYA penciptaan Samawat dan Bumi serta perbedaan lidahmu (bahasamu) dan warnamu, bahwapada yang demikian adalah ayat bagi orang-orang yang ingin tahu.

    Surat Al-Maaarij (70) ayat 40 :

    Artinya :Maka janganlah AKU bersumpah dengan Tuhan timur-timur dan barat-barat, bahwa Kami adalah menentukan.

    Perhatikanlah bahwa di Samawat yang diciptakan Allah itu juga terjadi adanya pergantian siangdan malam seperti halnya di Bumi ini. Di sana juga manusianya terdiri dari bermacam-macam

    bahasa serta perbedaan warna kulitnya, sebagaimana yang kita saksikan di muka Bumi ini, adayang berkulit putih, ada yang sawo matang, ada yang hitam dan lain-lain.

    Istilah timur-timur dan barat-barat menandakan bahwa timur dan baratnya itu banyak (tidakhanya satu), maka disetiap Samawat itu juga ada timur dan baratnya, seperti juga yang ada diBumi ini. dan semua timur dan barat yang ada di sana itu juga merupakan daerah kekuasaanAllah yang satu. Arah timur dan barat itu ada karena adanya kutub utara dan selatan, yang

    kemudian berbentuk globe seperti Bumi ini, maka kemudian timbulah suatu arah yang orangmengatakan timur dan barat itu.

    Kalau sekiranya Samawat itu diartikan langit, maka orang akan kesulitan bahkan tidak mungkinbisa menentukan arah yang dinamakan dengan timur atau barat itu. Itulah makna Al Qur'ansebagai petunjuk bagi semua manusia yang suka memikirkan. Dalam keterangan ini jugamerupakan pemahaman tentang istilah dalam Ayat yang harus dipahami berdasarkan pemikiransecara wajar sehingga bisa dimengerti oleh semua pihak dan sejalan dengan keadaan yangberlaku di jagad raya ini.

    Kalau setiap keterangan tidak bisa dipahami menurut akal sehat, maka siapapun akan selalubertanya-tanya, bahkan selalu dibayangi keraguan, akibatnya muncul sikap masa bodoh dan

    tidak ada kepastian. Hal demikian terjadi karena hampir sebagian besar orang-orang Islamkurang serius dalam menganalisa dan mendalami Al Qur'an, bahkan cenderung monotonesecara tradisional secara turun temurun dengan doktrin yang mematikan kreatifitas. Oranglebih suka mengikuti apa yang sudah ada tanpa ada keberanian untuk melakukan pendalamandan pengkajian secara teliti, walaupun pengertian yang di dapat selama ini banyak yangbertentangan dengan alam pikirannya sendiri. Ironisnya para Sarjana kita pun masih banyakyang mengikuti cara-cara seperti itu, walaupun tidak semuanya. Selanjutnya perhatikan Ayat-ayat berikut:

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    22/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.22

    Surat Luqman (31) ayat 10 dan 20:

    Artinya :DIA ciptakan Samawat (planet-planet) tanpa tiang seperti yang kamu lihat, dan DIA tempatkan di Bumi rawasia untukmemberi kekuatan padamu, dan DIA kembang biakkan padanya dari dabbah dan Kami turunkan air dari angkasa lalu

    Kami tumbuhkan padanya dari setiap pasangan yang mulia.

    Artinya :Tidakkah kamu perhatikan bahwa Allah mengedarkan untukmu apa-apa yang di Samawat dan apa-apa yang di Bumiserta mencukupkan atasmu nikmat-NYA lahir batin? Dan dari manusia itu ada yang menyanggah Allah tanpa ilmu,tanpa petunjuk dan tanpa Kitab yang menerangkan.

    Surat Saba (34) ayat 24 :

    Artinya:Katakanlah : Siapakah yang memberi rezki padamu di Samawat dan Bumi? Katakanlah: ALLAH, Kamikah ataukamukah atas petunjuk atau pada kesesatan nyata.

    Surat Al-Jatsiyah (45) ayat 13 :

    Artinya :Dan DIA edarkan bagimu apa-apa yang di Samawat dan apa-apa yang di Bumi semuanya dari-NYA. Bahwa yangdemikian adalah Ayat bagi kaum yang berpikir.

    Surat Ali-Imron (3) ayat 83 :

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    23/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.23

    Artinya :Apakah selain agama Allah yang mereka cari? Padahal bagiNYA telah Islam orang-orang yang di Samawat dan di Bumidengan patuh dan terpaksa, dan kepadaNYA mereka akan dikembalikan.

    Surat Yusuf (12) ayat 105 :

    Artinya :

    Banyak diantara Ayat-ayat di Samawat dan di Bumi mereka melewatinya dan berpaling padanya.

    Surat Ad-Dukhaan (44) ayat 38 :

    Artinya :Tidaklah Kami ciptakan Samawat dan Bumi serta diantaranya dengan main-main. Tidaklah Kami ciptakan semua itukecuali secara haq tapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

    Surat Jaatsiyah (45) ayat 22 :

    Artinya :

    Dan Allah menciptakan Samawat dan Bumi secara haq agar dibalas setiap diri menurut usahanya dan mereka tidakdidzalimi.

    Kalau diperhatikan dengan cermat Ayat-ayat tersebut maka dapat dipahami sebagai berikut :

    1. Bahwa Planet-planet maupun Bumi sebenarnya melayang di angkasa mengitari Surya,tanpa tiang dan tanpa ikatan yang bisa dilihat langsung oleh mata setiap orang. Cobaperhatikan pada malam hari, maka anda akan melihat planet-planet itu memang benar-benar melayang tanpa ikatan, namun diterangkan bahwa pada setiap planet ituditempatkan rawasia (proton) untuk memberikan kekuatan padanya. Kalau planet-planet itu tanpa rawasia maka dia akan melayang tanpa tujuan entah kemana. (lihat

    Surat Luqman (31) ayat 10).

    2. Bahwa di planet-planet itu juga telah berkembang berbagai makhluk yang terdiri daribermacam-macam binatang dan manusia yang diistilahkan dabbah.

    3. Diantara manusia itu ada yang suka menyanggah dan membantah keterangan Allah,tanpa dasar ilmu dan tanpa petunjuk tetapi hanya atas dasar katanya si Anu dan lain-lain (Surat Luqman (31) ayat 20).

    4. Di sana juga diturunkan hujan sehingga menimbulkan banyak berbagai tetumbuhandari berbagai macam untuk kebutuhan hidup bagi manusia dan makhluk lainnya diplanet itu.

    5. Semua makhluk yang ada di sana juga diberikan rezki atas ketentuan Allah. Dan

    diantara manusia yang ada disana ada juga yang sadar akan hukum Allah tapi ada jugayang sesat seperti halnya yang ada di Bumi (Surat Saba (34) ayat 24).

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    24/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.24

    6. Diantara manusia yang ada disana ada yang Islam secara taat, ada juga yang Islamterpaksa (tidak sungguh-sungguh) (Surat Ali-Imron (3) ayat 83).

    7. Banyak disampaikan Ayat-ayat Allah sebagai peringatan bagi manusianya, tetapinyatanya juga banyak yang lewat dan berpaling menolak. (Surat Yusuf (12) ayat 105).

    8. Allah menciptakan itu bukanlah untuk main-main tetapi sengaja diciptakan memanguntuk ditempati manusia dan juga merupakan ujian tentang baik dan buruk untuk nanti

    di balas di Akhirat (Surat Ad-Dukhaan (44) ayat 38 dan Surat Jaatsiyah (45) ayat 22).

    Maka cukup jelas bahwa ternyata memang di setiap planet itu telah berkembang darimasyarakat manusia seperti yang ada di Bumi ini dengan naluri yang sama, sikap dan perilakuyang sama pula hanya saja berbeda bahasa dan warna kulit.

    Kalau sekiranya manusia itu teliti dan memperhatikan Ayat-ayat Al Qur'an dalam penganalisaan,

    maka akan diperoleh keterangan dan petunjuk bahwa nantinya manusia itu akan mampumenjelajah antara planet asal saja mereka mampu menciptakan atau mewujudkan IlmuPengetahuan dan Teknologi ruang angkasa yang dalam Al Qur'an disebut SULTHON atau

    DAYA yang mestinya berupa pesawat ruang angkasa berupa PIRING TERBANG yang antigravitasi, perhatikan Ayat berikut:

    Surat Ar-Rohmaan (55) ayat 33 :

    Artinya :Wahai masyarakat jin dan manusia, jika kamu sanggup melintasi daerah Samawat dan Bumi (ruang angkasa) maka

    lintasilah. Tidaklah kamu bisa melintasi kecuali dengan sulthon (dayaIPTEK).

    Ayat tersebut memberikan petunjuk bahwa nantinya jin maupun manusia akan mampumelintasi ruang angkasa dalam arti mampu menjelajah antar planet ketika dia sudah mampumenciptakan sulthon yaitu daya atau kekuatan yang berupa pesawat ruang angkasa mestinyasejenis Piring Terbang sebagaimana sering kita dengar dalam berita.

    Dengan penjelajahan antar planet demikian akan diketahui bahwa ternyata disana jugaberpenduduk manusia sebagaimana yang ada di Bumi ini. Jika hal itu telah dibuktikan berartiorang mau tidak mau harus mengakui akan kebenaran Al Qur'an. Kalau sekarang ini orang barumempercayai, tapi nantinya akan meyakini. Maka dengan begitu juga akan muncul teori- teori

    baru dan bahkan mungkin akan menggagalkan teori lama yang semula sudah dianggap benar,karena sudah tidak cocok lagi dengan kenyataan yang ada.

    Sekarang ini manusia Bumi baru bisa mendarat di Bulan dan ada yang mendarat di Planet Marstetapi tanpa awak. Tunggulah perkembangan berikutnya kalau memang anda tidak percayadengan informasi dari Ayat Al Qur'an.

    Karanganyar, Muharam 1423 H

    Yayasan Tauhid Indonesia

    [email protected]

  • 8/3/2019 Manusia Di Luar Bumi Menurut Al Quran

    25/25

    Majelis Talim Al Quran Tauhid.25