ternak potong

14
Oleh Kelompok I

Upload: dayan-cito

Post on 30-Jun-2015

291 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ternak potong

Oleh Kelompok

I

Page 2: Ternak potong

Melia afnida santi Widia fairina Rahma yulia Rina disafitri Yuniarti Donal ilhamdes Budi candra Sayonaro parhusip Iwan hendri putra Anton putra.

Page 3: Ternak potong

TEKNOLOGI PAKAN MURAH UNTUK SAPI POTONG; OPTIMALISASI PEMANFAATAN TUMPI JAGUNG.

Pakan murah asal limbah agroindustri pertanian ini adalah tumpi jagung, serta jarami padi. Pemberian ransum yang terdiri atas tumpi jagung fermentasi atau tampa fermentasi sebesar 2-3 % BB, rumput gajah 1 % BB dan jarami padi kering 2% BB ,dengan penambahan konsentrat komersial sebesar 1 % BB mampu menghasilkan pertambahan berat badan harian induk bunting sebesar >0.50 kg, untuk induk sapi yang menyusui 0,80 kg, dan sapi jantan sebesar > 0,8 kg. Limbah agroindustri pertanian merupakan sumber pakan alternatif yang potensial dan murah serta memiliki nilai ekonomis.

Page 4: Ternak potong

Penggunaan limbah tanaman pangan mempunyai beberapa karakteristik seperti kandungan N yang rendah, tingginya kandungan selulosa dan defisiensi mineral seperti kalsium (Ca), fosfor (P), kobalt (Co), tembaga (Cu), sulfir (S) dan sodium (Na). Karekteristik tersebut menyebabkan kecernaan rendah dan membatasi konsumsi pakan. Salah satu usaha untuk mengatasi kualitas limbah agroindustri pertanian adalah dengan pemberian suplementasi zat nutrien untuk memacu produksi.

Suplementasi multinutrien yang bertujuan untuk membentuk keseimbangan kondisi rumen dan memenuhi kebutuhan zat nutrient khusus yang di perlukan.

Page 5: Ternak potong

Sebuah teknologi pengembangan peternakan domba dan kambing tanpa rumput telah di temukan. Menurut Ir. Didik eko wahyono pemilik formula pakan pelengkap ( complete feed ) bahwa dengan complete feed ternak tidak perlu di beri hijauan lagi.

Keunggulan Complete Feed Disamping mengandung nutrisi yang

seimbang, keunggulan complete feed Disbanding bahan pakan lain adalah harganya yang lebih murah. Hal ini dimungkinkan karena complete feed di buat dari bahan baku limbah pertanian dan agroindustri ditambah perlakuan suplementasi bahan-bahan bernilai nutrisi tinggi.

Page 6: Ternak potong

Keunggulan yang lainya adalah sebagai berikut : Hemat dalam penggunaan tenaga kerja ( tenaga

kerja 1 orang untuk100-150 ekor ternak ). Mudah di aplikasikan. Waktu penggemukan relatif pendek ( 3-4 bulan ) Pertumbuhan bobot badan cukup tinggi ( 150-

200 gr/ekor/hari ) Praktis dan ekonomis ( 1 ekor domba

membutuhkan 1 kg/hari dan harga relative murah Rp. 700,-/kg ).

Page 7: Ternak potong

Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan complete feed antara lain :

sumber serat kasar (jerami kedelai, tongkol jagung, pucuk tebu dan lain-lain),

sumber energi ( pollard, dedak padi, bungkil tapioka atau gamblong, tetes atau molasses dan lain-lain),

sumber protein (bungkil kopra, bungkil sawit, bungkil miyak biji kapok atau klenteng, kulit kopi, kulit kakao dan lain-lain),

sumber mineral (urea, tepung tulang, mineral mix, garam dapur dan lain-lain).

Page 8: Ternak potong

Proses pembuatan ; Pertama, siapkan bahan baku sumber serat

sesuai formulasi di dekat pemasukan mesin. Selanjutnya, masukkan bahan baku secara

bersamaan antara bahan yang mempunyai berat jenis rendah dan berat jenis tinggi, untuk mengefisienkan kapasitas proses produksi.

Setelah semua sumber serat terproses dan masuk ke mesin mixer, tambahkan pakan starter langsung ke dalam mixer. Proses pencampuran pakan dalam mixer antara bahan sumber serat dan pakan starter cukup 10 menit, kemudian pakan lengkap siap untuk dikeluarkan dan dikemas.

Page 9: Ternak potong

Probiotik adalah mikroba hidup dalam media pembawa yang menguntungkan ternak.

karena: menciptakan keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan sehingga menciptakan kondisi yang optimum untuk pencernaan pakan dan meningkatkan efisiensi konversi pakan sehingga memudahkan dalam proses penyerapan zat nutrisi ternak, meningkatkan kesehatan ternak, mempercepat pertumbuhan, memperpendek jarak beranak, menurunkan kematian pedet,dan memproteksi dari penyakit pathogen tentu sehingga dapat meningkatkan produksi susu atau daging.

 

Page 10: Ternak potong

Komposisi Biosuplemen Probiotik PSc terdiri dari Mikroba Sc : 5.2 x 1011, Protein : 13-15 %, Karbohidrat : 32-35 %, Lemak : 5-10 %, Mineral dan Vitamin 1-2 %. Dosis untuk sapi perah : 1,5 – 2,5 kg per ton pakan konsentrat, sedangkan sapi potong : 2 – 3 kg per ton pakan konsentrat.

Page 11: Ternak potong

Selama periode menyusui, pakan utama pedet adalah susu induk sedangkan pada periode pasca-sapih bergantung pada pakan yang diberikan kepada pedet tersebut. Masa sapih merupakan masa peralihan bentuk pakan dari bentuk halus (susu induk) menjadi bentuk kasar (tumpi dan jerami padi). Selama periode tersebut akan terjadi perubahan fungsi rumen dari kondisi pre-ruminant menjadi ruminansia sejati yang ditandai oleh meningkatnya volume dan pertumbuhan papilla rumen. Perbaikan teknologi pakan untuk periode pasca-sapih, terdiri atas jerami padi sebanyak 2% dari bobot badan (BB), tumpi 1,5% BB, konsentrat 1% BB, kulit kopi 0,5% BB dan rumput gajah sebanyak 1% BB. Suplementasi konsentrat diperlukan untuk mensubstitusi kekurangan nutrien jerami padi.

Page 12: Ternak potong

Rumput gajah diberikan sebanyak 3 kg dan jerami padi diberikan sebanyak 1,25% BB. Melalui konsep ini diperoleh ransum ekonomis untuk pembesaran sapi jantan yaitu dengan biaya pakan < Rp. 6.000/hari mampu menghasilkan PBBH >0,8 kg; sama dengan yang dihasilkan dengan harga Rp 12.000

Page 13: Ternak potong

  Pengembangan Sistem integrasi sapi dengan kelapa sawit

(SISKA) untuk kawasan perkebunan lainnya dapat dimodifikasi, disesuaikan dengan kondisi agroekologi, sosial ekonomi masyarakat serta peluang pengembangan dan pemasaran sapi. Integrasi usaha peternakan dengan tanaman perkebunan kelapa sawit memberikan dampak yang sangat besar, terutama dalam memperbaiki manajemen pengelolaan perkebunan kelapa sawit da pengelolaan sapi yang efektif bagi peningkatan produktivitas

Dari hasil survei yang dilakukan oleh GUNAWAN et al. tahun 2004 diperoleh kesimpulan bahwa para petani di perkebunan kelapa sawit rakyat di kecamatan Sukaraja kabupaten Seluma telah menerapkan SISKA. SISKA dilaksanakan dalam berbagai tingkatan, yaitu ada yang hanya memanfaatkan pupuk dari kotoran ternak sapi untuk tanaman sawit, namun ada yang telah menggunakan tenaga ternak untuk mengangkut tandan buah segar (TBS) dan rumput di sekitar kebun maupun daun/pelepah sawit digunakan untuk pakan ternak. Limbah pabrik seperti solid belum dimanfaatkan, padahal di kecamatan tersebut terdapat pabrik pengolah kelapa sawit, solid yang dihasilkan terbuang percuma.

Page 14: Ternak potong