makalah undang-undang
DESCRIPTION
makalah undang undangTRANSCRIPT
-
5/28/2018 makalah undang-undang
1/3
-
5/28/2018 makalah undang-undang
2/3
Rusmini ini menderitapharyngitis (sakit radang tenggorokan). Orang dahulu jika belum disuntik
maka ia belum merasa sembuh. Jadi, pada zaman dahulu banyak orang yang dalam sakit apapun,
diminta untuk disuntik baik dalam sakit ringan maupun berat.
Pada saat itu, dokter Setyaningrum langsung menyuntik/menginjeksi pasiennya (Nyonya Rusmini)
dengan Streptomycin. Streptomycinadalah obat yang termasuk
kelompok aminoglycoside. Streptomycin ini bekerja dengan cara mematikan bakteri sensitif, dengan
menghentikan pemroduksian protein esensial yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan
hidup. Streptomycin ini berguna untuk mengobati tuberculosis(TB) dan infeksi yang disebabkan oleh
bakteri tertentu. Ternyata, beberapa menit kemudian, Rusmini mual dan kemudian muntah. Dokter
Setyaningrum sadar bahwa pasiennya itu alergi denganpenisilin. Oleh karena itu, ia segera
menginjeksi Nyonya rusmini dengan cortisone. Cortisone merupakan obat antialergi. Tapi, hal itu tak
membuat perubahan. Tindakan itu malah memperburuk kondisi Nyonya Rusmini. Dalam keadaan
yang gawat, dokter Setyaningrum meminumkan kopi kepada Nyonya Rusmini. Tapi, tetap juga tidak
ada perubahan positif. Karena itu, sang dokter kembali memberi suntikan delladryl (juga obat
antialergi).
Nyonya Rusmini semakin lemas, dan tekanan darahnya semakin rendah. Dalam keadaan gawat itu,
dokter Setyaningrum segera mengirim pasiennya ke RSU R.A.A. Soewondo, Pati, sekitar 5 km dari
desa itu untuk mendapat perawatan. Pada saat itu, kendaraan untuk mengantarkan ke rumah sakit,
belum semudah yang dibayangkan sekarang. Untuk mencari kendaraan saja memerlukan waktu
beberapa menit. Setelah lima belas menit sampai di RSU Pati, pasien tidak tertolong lagi. Nyonya
Rusmini meninggal dunia. Kapten Kartono kemudian melaporkan kejadian itu kepada polisi.
PEMBAHASAN
Berdasarkan kronologis diatas, ada beberapa hal yang dilakukan oleh dokter yang tidak sesuai
dengan Undang-Undang Praktik Kedokteran no. 29 tahun 2004, yaitu langsung menyuntikan
streptomycin pada pasien tanpa menanyakan terlebih dahulu tentang riwayat penyakit pasien.
Dimana disebutkan pada pasal 50 tentang hak dokter dan dokter gigi untuk mendapatkan informasi
yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya. Dan pada pasal 52 tentang hak pasien untuk
mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai tindakan medis yang setidaknya mencakup
diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis yang dilakukan, alternatif tindakan
lain dan risikonya, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan. Dokter yang bersangkutan pun tidak meminta persetujuan untuk dilakukannya tindakan
berupa penyuntikan streptomycin baik kepada pasien atau keluarganya. Karena hal tersebut juga
-
5/28/2018 makalah undang-undang
3/3
telah dicantumkan dalam Undang-Undang no. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada Pasal 37
Ayat (1) Setiap tindakan kedokteran harus memperoleh persetujuan dari pasien kecuali pasien tidak
cakap atau pada keadaan darurat. Persetujuan tersebut diberikan secara lisan atau tertulis.
Persetujuan tertulis hanya diberikan pada tindakan kedokteran berisiko tinggi.