makalah teori pengambilan keputusan karier konseling …

17
i MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Bimbingan dan konseling Karier Dosen Pengampu : Dr. Naharus Surur, M.Pd. Disusun oleh : 1. Adelya Melany Wulan Sari (K3120001) 2. Alviano Yudha Pranata (K3120005) 3. Anwar Abdurrahman Hadi Kusumo (K3120013) 4. Lusia Intan Pratiwi (K3120035) 5. Rika Dwi Mustikasari (K3120055) BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2021

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

i

MAKALAH

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Bimbingan dan

konseling Karier

Dosen Pengampu : Dr. Naharus Surur, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Adelya Melany Wulan Sari (K3120001)

2. Alviano Yudha Pranata (K3120005)

3. Anwar Abdurrahman Hadi Kusumo (K3120013)

4. Lusia Intan Pratiwi (K3120035)

5. Rika Dwi Mustikasari (K3120055)

BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2021

Page 2: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan

kepada nabi Muhammad saw. Salah satu nikmatnya yang tidak ternilai harganya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat

guna memenuhi tugas mata kuliah Teori Bimbingan dan Konseling Karier.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak

kesalahan, baik dari segi isi penulisan maupun dalam penggunaan kata-kata. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

demi perbaikan penulisan makalah dimasa yang akan datang. Semoga Allah SWT

senantiasa membalas amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara berikan, dan harapan

penyusun semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi semua

pihak yang telah membaca makalah ini.

Surakarta, 12 September 2021

(……………….……..)

Penyusun

Page 3: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG ..................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................. 2

C. TUJUAN .......................................................................................... 2

BAB 2 ISI .................................................................................................... 4

A. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER ......... 4

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEORI PENGAMBILAN

KEPUTUSAN KARIER .................................................................. 5

C. KETRAMPILAN DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KARIR ............................................................................................. 5

D. GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER ....................... 6

E. MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER (PIK)

BERSERTA TAHAPAN MODEL PIK .......................................... 8

F. HAMBATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER ............ 10

G. APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR

DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING .................................. 11

BAB 3 PENUTUP ....................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14

Page 4: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Karir merupakan bagian penting suatu tujuan dari kehidupan setiap orang.

Bahkan mayoritas orang memganggap bahwa karir sebagai status yang dapat

menghidupkan atau mematikan seseorang. Karir berhubungan dengan status sosial

seseorang (Winkel & Hastuti, 2006). Karir seseorang di masa depan sebaiknya

direncanakan dari jenjang pendidikan sedini mungkin. Salah satu keberhasilan

karier ditentukan oleh pilihan individu saat masih bersekolah atau sejak dini.

Perkembangan karir individu memang tidak hanya dimulai pada saat pertama kali

memasuki suatu bidang pekerjaan, tetapi dimulai sebelum individu bekerja. Karier

yang menjadi cita-cita biasanya dimulai dari suatu jenjang pendidikan tertentu.

Apalagi sejumlah karir yang telah direncanakan seharusnya dimatangkan sejak

bersekolah, seperti Sekolah Dasar (SD) yang menjadi dasar dalam mengenali diri

dan perilaku yang menunjang cita-citanya, Sekolah Menengah Pertama (SMP)

dimana siswa mulai menggali potensi dirinya untuk mulai menentukan karier di

masa depan, serta Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berfokus pada penguatan

dan pengembangan potensi untuk menunjang pemilihan karier setelah lulus.

Perkembangan karir memang tampak maju pesat pada masa remaja dan merupakan

dinamika yang penting di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Siswa juga diharapkan dapat memilih dan merencanakan karir sesuai dengan

kemampuannya secara mandiri. Kemandirian siswa dalam pembuatan keputusan

karir dapat diartikan bahwa siswa memilih jurusan tidak karena pengaruh orang lain

tetapi atas kemampuan dan kesadaran diri sendiri serta disesuaikan dengan minat

dan bakatnya. Siswa yang memiliki kemandirian dalam memilih suatu jurusan

pendidikan dengan memperkirakan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya

cenderung dapat memilih jurusan pendidikan atau pekerjaan yang tepat untuk

dirinya. Agar para siswa dapat memilih karir yang tepat, dalam hal ini diperlukan

arahan dalam pengambilan keputusan tentang pemilihan jurusan, pendidikan

lanjutan dan merencanakan karirnya untuk masa depan. Siswa diharapkan memiliki

kematangan karir yang tinggi agar dapat menentukan jenjang atau pekerjaan maupu

Page 5: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

2

yang berhubungan dengan karier berikutnya sehingga siswa dapat mengembangkan

sumber daya yang dimilikinya dan mempunyai arah serta tujuan yang jelas sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki (Winkel dan Hastuti, 2006). Begitu pentingnya

pengambilan keputusan karier pada masa sekolah demi tercapainya cita-cita yang

diinginkan siswa dengan melalui pendidikan, guru, dan pembelajaran yang dapat

menunjukkan potensi dirinya sehingga dapat memberikan kematangan dalam

memilih karier.

Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Teori Bimbingan

dan Konseling karier maka kami menyusun makalah Teori Pengambilan Keputusan

Karier dengan tujuan untuk mengetahui berbagai hal-hal yang mempengaruhi dan

terkait lebih lanjut mengenai pengambilan keputusan karier pada peserta didik.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas dapat kami rumuskan permasalahan yang akan

kami bahas sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud pengambilan keputusan karier?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

karier?

3. Apa saja keterampilan dasar pengambilan keputusan karier?

4. Apa saja gaya dalam pengambilan keputusan karier?

5. Bagaimana model dan tahapan pengambilan keputusan karier?

6. Apa saja hambatan dalam pengambilan keputusan karier?

7. Bagaimana aplikasi pengambilan keputusan karier dalam bimbingan

dan konseling?

C. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini

sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian mengenai pengambilan keputusan karier.

2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

karier.

3. Mengetahui keterampilan dasar pengambilan keputusan karier.

4. Mengetahui gaya dalam pengambilan keputusan karier.

Page 6: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

3

5. Memahami model dan tahapan pengambilan keputusan karier.

6. Mengetahui hambatan dalam pengambilan keputusan karier.

7. Mengetahui aplikasi pengambilan keputusan karier dalam bimbingan

dan konseling.

Page 7: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengambilan Keputusan Karier

Pengambilan keputusan merupakan sebuah upaya dalam membantu individu

untuk menyadari faktor-faktor pada pengambilan keputusan sehingga individu

mampu membuat pilhan yang didasarkan pada pengetahuan tentang diri dan

informasi lingkungannya. Sedangkan pengertian keputusan karir merupakan suatu

proses pencapaian tujuan karir yang ditandai oleh adanya tujuan yag jelas setelah

menyelesaikan pendidikan, cita-cita terhadap pekerjaan, motivasi terhadap

pendidikan, kemandirian dalam proses pengambilan keputusan, kematangan dalam

proses pengambilan keputusan, dan menunjukkan langkah realistis dalam mencapai

cita-cita pekerjaan.

Mengenai pengambilan keputusan karier, Brown dan Brooks (dalam Rowland,

2004) menyatakan sebagai proses pemikiran seseorang dalam mengintegrasikan

pengetahuan tentang dirinya dengan pengetahuan pekerjaan untuk membuat pilihan

terkait dengan karir. Sedangkan Hollands (dalam Sukardi dalam Widiyastuti &

Pratiwi, 2013) menyatakan pengambilan keputusan berdasarkan asumsi mengenai

pilihan karier yang diungkapkan melalui kepribadian seseorang, pilihan pekerjaan

yang terlihat pada motivasi, pengetahuan, dan kemampuan.

Adapun menurut Mitchell & Krumboltz (1987) mengatakan bahwa seseorang

mengambil keputusan karir karena individu terlibat dalam berbagai perilaku yang

mengarah kepada karir. Beberapa perilaku dalam pengambilan keputusan karir

antara lain yaitu bersekolah, masuk program pelatihan, melamar pekerjaan, ataupun

perubahan pekerjaan. Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir dapat

diasah dalam setiap keputusan kecil yang telah diambil sebelumnya, sehingga dapat

memperkuat kemampuan pengambilan keputusan karir yang tepat.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas maka dapat diperoleh kesimpulan

bahwa pengambilan keputuan karier adalah suatu proses individu dalam berpikir

untuk membuat pilihan karier yang tepat berdasarkan pemahaman diri, perilaku,

kemampuan, kepribadian, informasi lingkungan, dan kemandirian untuk mencapai

cita-cita suatu pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan.

Page 8: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

5

B. Faktor Yang Mempengaruhi Teori Pengambilan Keputusan Karier

Berd

asarkan teori krumboltz melahirkan empat kategori faktor yang mempengaruhi

pengambilan keputusan karir seseorang,yaitu

1. Genetik

Faktor genetic merupakan faktor yang di wujudkan dalam bentuk

fisik, salah satunya bentuk wajah, jenis kelamin, suku, dan bangsa. Keadaan

diri bisa membatasi kemapuan dan ketrampilan seseorang untuk menyusun

rencana. Hal ini juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karir

karena ketika seseorang ingin mengambil keputusan tentunya juga harus

menyesuaikan dengan diri pribadi orang tersebut

2. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan yang berpengaruh pada pengambilan keputusan

karir. Seperti, kesempatan kerja,kesempatan pendidikan, kesempatan

latihan, kebijakan dan prosedur seleksi, lingkungan tetangga dan

masyarakat sekitar dan pengalaman bekerja. Biasanya faktor ini merupakan

faktor ekstern dari diri individu dan biasanya di luar kendali individu namun

bisa di rencanakan

3. Faktor belajar

Faktor ini banyak di lakukan oleh manusia. Pengalaman belajar

akan mempengaruhi tingkah laku dan keputusan orang mengenai pemilihan

karir seseorang. Ketika setiap orang melakukan kegiatan belajar pastinya

akan menambah pengetahuan mereka yang mana akan sangat berpengaruh

terhadap keputusan keputusan yang di ambil.

4. Ketrampilan menghadapi tugas

Faktor ini di dapatkan sebagai capaian sebuah interaksi atau

pengalaman belajar, ciri genetic,kemampuan khusus dan lingkungan. Faktor

ini bisa berubah oleh pengalaman dan hasil yang di terima dari perbuatan

yang seseorang lakukan.

C. Ketrampilan Dasar Pengambilan Keputusan Karir

Page 9: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

6

Menurut krumboltz dan barker (munandir,1996) hal yang penting dalam

pengambilan keputusan karir adalah

1. Mengenal situasi keputusan yang penting

2. Menentukan apa keputusan atau tugas yang dapat di kelola dan yang

realistis

3. Memeriksa dan menilai secara cermat dan tepat generalisasi observasi diri

dan generalisasi pandangan atas dunia

4. Menyusun alternative alternative yang luas dan beragam

5. Mengumpulkan informasi yang di perlukan tentang alternative alternative

tersebut

6. Menentukan sumber informasi mana yang paling handal, cermat dan

relevan

7. Merencanakan melaksanakan urutan langkah langkah pengambilan

keputusan

D. Gaya Pengambilan Keputusan Karier

Teori tipe kepribadian Holand menjelaskan perlu dilakukan suatu usaha agar

pemilihan karir seseorang sesuai dengan kepribadiannya. Menurut Holland, begitu

orang menemukan karir yang sesuai dengan kepribadiannya ia akan lebih

menikmati pekerjaan tersebut dan bekerja dibidang tersebut lebih lama daripada

orang yang bekerja di bidang yang tidak cocok dengan kepribadiannya (Santrock,

2003 : 484). Holland juga merumuskan tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam

pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas dasar

minat. Kemudian, setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model

teori yang disebut model orientasi. Model orientasi merupakan suatu rumpun

perilaku-perilaku penyesuaian yang khas. Setiap orang memiliki urutan orientasi

yang berbeda-beda, dan hal inilah yang menyebabkan mengapa setiap orang itu

mempunyai corak hidup yang berbeda-beda. Adapun model orientasi yang

dijabarkan oleh Holland (Ruslan A. Gani, 1996: 42-44) adalah sebagai berikut:

a. Realistis

Tipe yang memilik kecenderungan memilih lapangan kerja yang

berorientsi pada penerapan. Ciri-cirinya yaitu agresif, pada dasarnya kurang

Page 10: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

7

dapat bergaul, interaksi interpersonal buruk, mengutamakan kejantanan,

kekuatan otot, ketrampilan fisik, mempunyai kecakapan, keterampilan otot,

koordinasi motorik yang kuat kurang memiliki kecakapan yang verbal,

kongkrit, bekerja praktis, kurang memiliki keterampilan sosial, serta kurang

peka dalam hubungan dengan orang lain.

b. Investigatif atau Intelektual

Tipe yang memiliki kecenderungan memilih pekerjaan yang bersifat

akademik. Ciri-cirinya adalah memiliki kecenderungan untuk merenungkan

dari pada mengatasinya dalam memecahkan suatu masalah, berorientasi

pada tugas, tindak sosial. Membutuhkan pemahaman, menyenangi tugas-

tugas yang bersifat kabur, memiliki nila-nilai dan sikap yang tidak

konvensional dan kegiatan-kegiatan bersifat intraseptif.

c. Artistik

Tipe yang kecenderungan memilih pekerjaan berhubungan dengan

orang lain secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan

diri. Ciri-ciri imaginatif, menghargai estetika, lebih menyukai ekspresi diri

melalui seni, agak mandiri dan extrovert. Dengan kata lain, orientasi artistik

lebih menitik beratkan menghadapi keadaan sekitar dilakukan dengan

melalui ekspresi diri menghindari keadaan yang bersifat

intrapersonal,keteraturan, atau keadaan yang menuntut ketrampilan fisik.

d. Sosial

Tipe yang memiliki kecenderungan memilih lapangan pekerjaan

yang bersifat membantu orang lain. Ciri-ciri tipe model ini adalah pandai

bergaul dan berbicara, bersifat responsif, bertanggung jawab, kemanusiaan,

bersifat religius, membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan verbal,

hubungan antar pribadi, kegiatan-kegiatan rapi dan teratur, menjauhkan

bentuk pemecahan masalah secara intelektual, lebih berorientasi pada

perasaan dan tertarik pada kegiatan pendidikan. Contoh pekerjaan model

orientasi ini adalah Edukasional seperti guru, administrator pendidikan, dan

profesor. Kesejahteraan sosial seperti pekerja sosial, sosiolog, konselor

rehabilitasi, dan perawat profesional.

Page 11: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

8

e. Pengusaha

Tipe yang memiliki ciri khas menggunakan keterampilan-

keterampilan berbicara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk

menguasai orang lain atau mempengaruhi orang lain, menganggap dirinya

paling kuat, jantan, mudah untuk mengadakan adaptasi dengan orang lain,

menyukai tugas-tugas sosial yang bersifat kabur, perhatian yang besar pada

kekuasaan, status, dan kepemimpinan, agresif dalam kegiatan lisan,

extrovert, petualang, persuasif, dan memanfaatkan keterampilan verbal

yang baik.

f. Conventional

Tipe yang umumnya memiliki kecenderungan untuk kegiatan

verbal, lebih menyenangi bahasa yang tersusun rapi, numerical(angka) yang

teratur, menghindari situasi kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan

diri dengan kekuasaan, memberi nilai yang tinggi terhadap status dan

kenyataan materi, mencapai tujuan dengan mengadaptasikan dirinya

ketergantungan pada atasan, praktis, terkendali, bisa bergaul, agak

konservatif, dan menyukai aturan-aturan dengan sanksi masyarakat ( Ruslan

A. Gani, 1996: 42-44).

Penjelasan lain dikemukakan Krumboltz, dalam Taksonomi Krumboltz, ada

lima gaya pengambilan keputusan karir (Greenhause dan Callanan, 2006:94).

a. Rational ialah pengampilan keputusan karir yang dilakukan sesuai dengan

kaidah logika, cara-cara yang sistematis dan bertanggung jawab.

b. Fatalistik ialah seseorang memiliki sedikit kontrol terhadap dirinya sendiri

dalam pengambilan keputusan karir.

c. Intuitive ialah pengambilan keputusan karir seseorang bergantung pada

suara hati dan kondisi emosional dirinya.

d. Impulsive ialah pengambilan keputusan karir yang dilakukan secara

sepontan sesuai dengan kata hatinya saat itu juga.

e. Dependent ialah pengambilan keputusan karir yang mengandalkan pada

harapan atau saran dari orang lain.

E. Model Pengambilan Keputusan Karier (PIK) berserta tahapan model PIK

Page 12: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

9

Cognitive information processing (CIP) merupakan teori perkembangan karier

yang menyatakan dimensi pengolahan pemecahan masalah atau informasi

(Peterson 2004). Pendekatan CIP didasarkan pada pemikiran “bahwa konseling

karier harus lebih fokus untuk membantu individu dalam mengembangkan

kemampuan untuk membuat keputusan karier yang bijaksana, bukan pada

keputusan karier itu sendiri”. Dengan tujuan untuk membantu individu-individu

membuat suatu pilihan karier yang tepat, dan belajar meningkatkan keterampilan

pemecahan masalah dan pengmbil keputusan karier yang diperlukan untuk pilihan-

pilihan di masa mendatang. (Sampson, Reardon, & Peterson, dkk, 2004:2). Dalam

CIP, siklus CASVE (Communication, Analysis, synthesis, Valuing,dan Execution)

berfungsi sebagai suatu basis untuk membantu para konseli dengan pengambilan

keputusan (Peterson dkk., 2002; Brown, 2007). Berikut tahapan pengambilan

keputusan karier model CIP:

1. Memahami keadaan diri sendiri (Self-knowledge);

2. Memahami pilihan pekerjaan (Occupation knowledge);

3. Menyadari perlunya untuk mengambil keputusan (Communication). Dalam

tahap komunikasi, informasi diterima olehorgan-organ indera dan ditafsirkan

dalam korteks serebral. Masalah muncul ketika otak memberikan sinyal

munculnya kesenjangan antara keadaan yang ada sekarang dan keadaan yang

diinginkan.

4. Memahami keadaan diri dan pilihan-pilihannya (Analysis). Dalam tahap

analisis, penyebab masalah diidentifikasi dan berhubungan dengan

komponen-komponen masalah ditempatkan dalam kerangka konseptual.

Dalam tahap ini, pemecah masalah yang efektif mundur dan terlibat dalam

refleksi untuk memahami dimensi dari masalah dan penyebabnya.

5. Memperluas dan mempersempit daftar pilihan (Synthesis). Dalam tahap

sintesis, kemungkinan program aksi yang dirumuskan melalui dua proses,

yaitu elaborasi dan kristalisasi. Elaborasi melibatkan generasi kreatif

berbagai solusi yang

mungkin, bahkan yang tidak mungkin, melalui teknik seperti

Page 13: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

10

brainstorming ,membuat analogi atau metafora, dan terlibat dalam relaksasi

mentaluntuk membebaskan pikiran dari kendala realitas. Kristalisasi

adalah penyempitan pilihan potensial untuk satu perangkat alternatif yangl

ayak melalui penerapan konstruksi pribadi.

6. Menilai dan memilih satu dari beberapa pilihan (Evaluation). Tahapan

penilaian mencakup evaluasi dari alternatif-alternatif, menentukan

kelangsungan hidup pilihan yang potensial, dan memprioritaskan

kesempatan karir. Selama tahapan ini, para konseli secara cermat

memperhatikan bagaimana nilai-nilai mereka berinteraksidengan pilihan-

pilihan karir.

7. Menetapkan pilihan (Execution). Pada tahap eksekusi, melibatkan

upaya memunculkan suatu rencana aksi (action plan) untuk menutup

gap/kesenjangan dan mengejar pilihan pertama konseli ke arah

pengembangan karir dan gaya hidup yang diharapkan; dan

8. Mengembangkan komitment (Executive processing).

F. Hambatan Pengambilan Keputusan Karier

Siswa dapat memilih karir secara tepat apabila ada dukungan dari faktor-faktor

yang mempengaruhi tetapi apabila faktor-faktor yang mempengaruhi tidak

mendukung atau mengalami hambatan maka ketepatan pemilihan karir siswa akan

terhambat dan tidak dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Menurut

Gati & Amir (2010), hambatan-hambatan yang membuat siswa mengalami

kesulitan dalam pengambilan keputusan karir, adalah:

a) LR (lack of readiness) kurangnya motivasi dan keyakinan dalam kesiapan

siswa

b) LI (lack of information) kurangnya informasi karir (tentang diri sendiri,

tahapan dalam proses dan sumber slternative untuk mendapatkan informasi

tambahan)

c) II (inconsistent information) informasi yang tidak konsisten (informasi yang

tidak dapat diandalkan, adanya konflik internal dan eksternal).

Page 14: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

11

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Jamilah (2005: 48-53) juga

memperlihatkan beberapa hambatan-hambatan dalam pemilihan karir diantaranya:

a) Hambatan yang berasal dari faktor internal yang membuat siswa kurang

memperhatikan apa yang dimilikinya dalam memilih karir yaitu minat

siswa, keyakinan, hobi, prestasi, keterampilan, pemanfaatan waktu

senggang, aspirasi dan pengetahuan sekolah atau perguruan tinggi,

pengetahuan tentang dunia kerja, keterbatasan fisik dan penampilan

lahiriah, dan masalah dan keterbatasan pribadi artinya bahwa siswa kurang

memahami sifat kepribadian yang dimiliki terhadap jabatan atau karir yang

dicita-citakan bahkan penampilan yang ada kurang mendukung terhadap

jabatan atau karir yang dipilihnya.

b) Hambatan yang berasal dari faktor eksternal (dari luar diri individu)

diantaranya:orang tua yang kurang mendukung serta terlalu memaksakan,

masyarakat kurang mendukung terhadap pilihan jabatan yang dipilih kurang

sesuai dengan norma yang ada di masyarakat, sosial-ekonomi keluarga, dan

teman sebaya.

G. Aplikasi Pengambilan Keputusan Karir dalam Bimbingan dan Konseling

Dalam bimbingan dan konseling terdapat tiga domain perkembangan yang

bertujuan meningkatkan proses pembelajaran dan menciptakan budaya kesiapan

masuk perguruan tinggi dan karier bagi semua peserta didik. Salah satunya yaitu

domain karir. Bimbing dan konseling karir ini bertujuan untuk membantu peserta

didik dalam mempersiapkan diri dalam mengeksplorasi, mempersiapkan, memilih,

memasuki, menyesuaikan diri dan mengembangkan pekerjaannya. Dalam hal ini,

salah satu permasalahan yang mungkin dialami oleh peserta didik dalam

perencanaan karirnya, yaitu ketidakmampuan peserta didik dalam mengambil

keputusan karirnya.

Pengambilan keputusan karir merupakan hal yang sangat penting dalam

menentukan karir individu. Guru bimbingan dan konseling memiliki kewajiban

dalam membantu peserta didik untuk mempunyai keputusan karirnya sendiri.

Memberikan gambaran yang realistis terhadap perencanaan karir peserta didik,

membantu peserta didik dalam memahami dirinya sendiri, berbagai pilihan

Page 15: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

12

pekerjaan yang ada, maupun memberikan berbagai pilihan alternatif dalam

perencanaan karir dapat meningkatkan kesiapan bagi peserta didik dalam

mengambil keputusan karirnya.

Dengan demikian, aplikasi dari pengambilan keputusan karir dalam

bimbingan dan konseling khususnya pada domain perkembangan karir memiliki

peran dan pengaruh yang besar terhadap perencanaan karir peserta didik. Guru

bimbingan dan konseling memiliki tanggung jawab dalam memandirikan peserta

didik, sehingga peserta didik mampu untuk mengambil keputusan karir secara tepat

dan mengatasi segala hampabatan dalam pengambilan keputusan karir.

Pengambilan keputusan karir yang tepat dapat menunjang kesuksesan karir bagi

peserta didik di masa depan.

Page 16: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

13

Bab 3

Penutup

Pengambilan keputusan karir merupakan hal yang sangat penting dalam

menentukan karir individu. Dalam hal ini, pemahaman akan diri sendiri, memahami

berbagai pilihan pekerjaan, menyadari perlunya mengambil keputusan karir,

memahami berbagai alternatif pilihan karir, memperluas dan mempersempit daftar

pilihan, hingga menilai dan mengavaluasi berbagai pilihan tersebut akan membantu

individu dalam menetapkan pilihan karirnya secara tepat.

Guru bimbingan dan konseling sudah seharusnya membantu konseli atau

peserta didik dalam mencapai kemandirian pengambilan keputusan karirnya.

Sehingga, ketika peserta didik menghadapi hambatan dalam pengambilan

keputusan karir, peserta didik tersebut mampu untuk mengatasi hambatan yang

dialaminya. Dengan demikian, peserta didik mampu menentukan pilihan karir yang

tepat, sehingga mencapai kesuksesan di masa depan.

Page 17: MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER konseling …

14

Daftar Pustaka

1. Dewi, Diana, dan Syahri Alhusin. 2019. Upaya Meningkatkan Kemampuan

Pengambilan Keputusan Karir Melalui Layanan Bimbingan Kelompok.Vol. 3,

No. 1

2. Pramudi, Heru. 2015. Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa Kelas

XI di SMA 1 Kutasari Purbalingga. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Bimbingan dan Konseling. Universitas Yogyakarta. Yogyakarta

3. Riau, U. S. (2018). Pengambilan Keputusan Karir. 11–26.

4. Saputra, NE Wahyu. 2014. Teori karir "Career information Processing (CIP)".

Makalah. Pascasarjana. Bimbingan dan Konseling. Universitas Negeri Malang.