makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

19
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini marak perkembangan gerakan “keagamaan” yang disebut sebagai gerakan Salafi. Sering mereka mengklaim bahwa mereka hadir bermaksud menghidupkan kembali ajaran ulama salaf untuk menyelamatkan umat dari amukan dan badai fitnah yang melanda dunia Islam hari ini. Acapkali gerakan ini menegaskan bahwa kelompok yang selain mereka tidak ada jaminan memberikan alternatif (baca: keselamatan). Tidak jarang juga mereka mengklaim bahwa golongan yang selamat yang dinubuatkan oleh Nabi Saw adalah golongan mereka. Tentu saja, konsekuensi dari klaim ini adalah menafikan kelompok yang lain. Artinya bahwa kelompok mereka yang benar selainnya adalah sesat (itsbat asy-syai yunafi maa adahu). Kalau kita mau berkaca pada sejarah, gerakan Salafi ini sebenarnya bukan gerakan baru. Mereka bermetamorfosis dari gerakan pemurnian ajaran Islam Wahabi yang dikerangka konsep pemikiranyna oleh Ibn Taimiyah yang kemudian dibesarkan oleh muridnya Muhammad bin Abdulwahab, menjadi gerakan Salafi. Metamorfosis ini jelas untuk memperkenalkan ajaran 1

Upload: rinoputra-stain

Post on 08-Aug-2015

81 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Akhir-akhir ini marak perkembangan gerakan “keagamaan” yang disebut

sebagai gerakan Salafi. Sering mereka mengklaim bahwa mereka hadir bermaksud

menghidupkan kembali ajaran ulama salaf untuk menyelamatkan umat dari

amukan dan badai fitnah yang melanda dunia Islam hari ini. Acapkali gerakan ini

menegaskan bahwa kelompok yang selain mereka tidak ada jaminan memberikan

alternatif (baca: keselamatan). Tidak jarang juga mereka mengklaim bahwa

golongan yang selamat yang dinubuatkan oleh Nabi Saw adalah golongan mereka.

Tentu saja, konsekuensi dari klaim ini adalah menafikan kelompok yang

lain. Artinya bahwa kelompok mereka yang benar selainnya adalah sesat (itsbat

asy-syai yunafi maa adahu). Kalau kita mau berkaca pada sejarah, gerakan Salafi

ini sebenarnya bukan gerakan baru. Mereka bermetamorfosis dari gerakan

pemurnian ajaran Islam Wahabi yang dikerangka konsep pemikiranyna oleh Ibn

Taimiyah yang kemudian dibesarkan oleh muridnya Muhammad bin

Abdulwahab, menjadi gerakan Salafi. Metamorfosis ini jelas untuk

memperkenalkan ajaran usang dengan pendekatan dan nama baru yaitu Aliran

Wahabbisme

B.     RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini penulis akan sedikit memaparkan tentang beberapa hal

yang berkaitan dengan gerakan wahabi, diantaranya:

1.      Sejarah berdirinya aliran wahabi ?

2.      Paham serta ajaran wahabi ?

3.      Tokoh Ulama Wahabi ?

C.     TUJUAN

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah

ilmu kalam serta untuk menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi

para pembaca pada umumnya. Selain itu makalah ini juga bertujuan memberikan

1

Page 2: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

sedikit informasi kepada para pembaca agar mengetahui siapakah aliran wahabi.

Setelah membaca makalah ini diharapkan para membaca tidak terjerumus

kedalam aliran wahabi yang di anggap sebagian masyarakat sebagai aliran yang

menyimpang.

2

Page 3: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Sejarah Berdirinya Aliran Wahabi

Wahabi adalah gerakan pembaharuan dan pemurnian Islam yang

dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman at-Tamimi (1115-

1206 H / 1703-1792 M) dari Najd, Semenanjung Arabia. Istilah Wahabi telah

dikenal semasa Ibn Abdul Wahab hidup, tapi bukan atas inisiatif dirinya

melainkan berasal dari lawan-lawannya. Ini berarti, istilah Wahabi merupakan

bagian dari rangkaian stigma terhadap gerakannya.

Menurut Hanafi (2003/198), Muhammad bin Abdul Wahab merupakan

seorang ulama pembaharuan dan ahli teologi agama Islam yang mengetuai

gerakan salafiah. Wahabi dianggap sebagai ultra-konservatif berbanding salafi. Ia

dianggap sebagai gerakan pembaharuan, bukan suatu mazhab. Beliau

memperkenalkan semula undang-undang Syariah di Semenanjung Arab. Beliau

sangat dipengaruhi oleh Ahmad ibn Hanbal dan Ibn Taimiah. Selama beberapa

bulan beliau merenung dan mengadakan orientasi, untuk kemudian mengajarkan

paham-pahamnya. Meskipun tidak sedikit orang yang menentangnya, antara lain

dari kalangan keluarganya sendiri, namun ia mendapat pengikut yang banyak.

Wahhabisme atau ajaran Wahabi muncul pada pertengahan abad 18 di

Dir’iyyah sebuah dusun terpencil di Jazirah Arab, di daerah Najd. Kata Wahabi

sendiri diambil dari nama pendirinya, Muhammad Ibn Abdul-Wahhab (1703-

1787). Laki-laki ini lahir di Najd, di sebuah dusun kecil Uyayna. Ibn Abdul-

Wahhab adalah seorang mubaligh yang fanatik, dan telah menikahi lebih dari 20

wanita (tidak lebih dari 4 pada waktu bersamaan) dan mempunyai 18 orang anak1.

Kaum Wahabi mengklaim sebagai muslim yang berkiblat pada ajaran

Islam yang pure, murni. Mereka sering juga menamakan diri sebagai

1 Ahmad,Hanafi. Pengantar Teologi Islam, cet. III, Jakarta: Pustaka

Al-Husna, 1989.

3

Page 4: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

muwahiddun, yang berarti pendukung ajaran yang memurnikan keesaan Allah

(tauhid). Tetapi, mereka juga menyatakan bahwa mereka bukanlah sebuah mazhab

atau kelompok aliran Islam baru, tetapi hanya mengikuti seruan (dakwah) untuk

mengimplementasikan ajaran Islam yang (paling) benar.

Menurut Hamid, muncul nya gerakan wahabi tidak bisa dipisahkan dari

gerakan politik, perilaku keagamaan, pemikiran dan social ekonomi umat islam.

Mulanya Muhammad bin Abdul Wahab hidup di lingkungan sunni pengikut

madzhab Hanbali, bahkan ayahnya Syaikh Abdul Wahab bin Sulaiman adalah

seorang sunni yang baik, begitu pula guru-gurunya. Muhammad bin Abdul wahab

memang dikenal orang yang haus ilmu. Ia berguru pada Syeikh Abdullah bin

Ibrahim an-N ajdy, Syeikh Efendi ad Daghastany, Ismail al-Ajlawy, syeikh Abdul

lathief al-‘Afalaqy dan Syeikh Muhammad al-‘afalaqy. Di antara mereka yang

paling lama menjadi guru adalah Muhammad hayat Sindhi dan Syeikh Abdullah

al-Najdy. Tidak puas dengan itu ia pergi ke syiria untuk belajar sambil berdagang.

Disana ia menemukan buku-buku karya Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim

yang sangat ia idolakan. Akhirnya ia semakin jauh terpengaruh terhadap dua

aliran reformis itu. Tak lama kemudian ia pergi ke Basrah dan berguru pada

Syeikh Muhammad al-majmuu’iyah. Di kota ini ia menghabiskan mencari ilmu

selama empat tahun, sebelum akhirnya ia ditolak masyarakat karena

pandangannya dirasa meresahkan dan bertentangan dengan pandangan umum

yang berlaku di masyarakat setempat, kurnia.

Kemudian Muhammad bin Abdul Wahab diusir dari tempat tersebut dan

menuju ke subuah tempat yang bernama Najd. Di situlah Abdul Wahab bertemu

dengan Abdul Aziz Al Sa’ud yang sedang memerintah Dir’iyyah. Beliau pun

mendapat angin segar, karana Abdul Aziz Al Sa’ud menaungi kehidupannya.,

bahkan menjadi pelindung dan pentirnya. Nasir.

Wahabisme dan keluarga Kerajaan Saudi telah menjadi satu kesatuan yang

tak terpisahkan sejak kelahiran keduanya. Wahabisme-lah yang telah menciptakan

kerajaan Saudi, dan sebaliknya keluarga Saud membalas jasa itu dengan

menyebarkan paham Wahabi ke seluruh penjuru dunia. One could not have

4

Page 5: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

existed without the other – Sesuatu tidak dapat terwujud tanpa bantuan sesuatu

yang lainnya.

B.    Paham Serta Ajaran Aliran Wahabi

Sebelum Muhammad Bin Abdul Wahab muncul, keadaan kaum muslimin

dijazirah arab sangat memprihatinkan. Baik dalam segi akidah maupun dari segi

peribadatan, sudah tidak lagi sesuai dengan ajaran islam yang sebenarnya, bahkan

kembali kepada karakter jahiliyah. Setelah Abdul Wahab hadir dikalangan

tersebut, beliau mengamati keadaan dan berkeinginan untuk merubah keadaan

tersebut kembali ke islam murni.

Menurut Nasir (2010/292), akidah-akidah yang pokok dari aliran wahabi

pada hakikatnya tidak berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Ibnu

Taimiyah. Perbedaan yang ada hanya dalam cara melaksanakan dan menafsirkan

beberapa persoalan tertentu. Akidah-akidahnya dapat disimpulkan dalam dua

bidang, yaitu bidang tauhid (pengesaan) dan bidang bid’ah2.

Gerakan wahabi dimotori oleh para juru dakwah yang radikal dan ekstrim,

mereka menebarkan kebencian permusuhan dan didukung oleh keuangan yang

cukup besar. Mereka gemar menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan

mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahli bid’ah. Itulah ucapan yang selalu

didengungkan di setiap kesempatan, mereka tak pernah mengakui jasa para ulama

Islam manapun kecuali kelompok mereka sendiri. Di negeri kita ini mereka

menaruh dendam dan kebencian mendalam kepada para Wali Songo yang

menyebarkan dan meng-Islam-kan penduduk negeri ini.

Doktrin-doktrin wahabi

Secara umum tujuan gerakan wahabi adalah mengikis habis segala bentuk

takhayul, bid’ah, khurafat dan bentuk-bentuk penyimpangan pemikiran dan

praktik keagamaan umat islam yang dinilainya telah keluar dari ajaran islam yang

sebenarnya. Ada beberapa yang didoktrinkan atau diajarkan dalam praktik

gerakan ini, yaitu sebagai berikut :

2 Nasir, Sahilun, Pemikiran Kalam Teologi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2010

5

Page 6: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

Menurut penuturan al-Maghfurlah KH. Siradjuddin Abbas, praktik dan

ajaran wahabi di Makkah dan Madinah antara lain adalah

a.  Semua objek peribadatan selain Allah adalah palsu dan siapa saja yang

melakukannya harus menerima hukuman mati atau dibunuh.

b.   Orang yang berusaha memperoleh kasih tuhannya dengan cara mengunjungi

kuburan orang-orang suci bukanlah orang orang yang bertauhid, tetapi termasuk

orang musyrik.

c. Tidak boleh membunyikan radio.

d. Tidak boleh melagukan kasidah, dan melagukan bacaan al-quran.

e. Tidak boleh membaca kitab-kitab shalawat, seperti Dala’il Khairat, Burdah,

Diba’, karena di dalamnya banyak memuji Nabi muhammad SAW.

f. Tidak boleh mempelajari sifat wajib dan mustahil bagi Allah, sebagaimana

dalam kitab Kifayatul’Awam dan sebagainya.

g. Kubah-kubah diatas kuburan para sahabat nabi, yang berada di Ma’la

(Makkah), di Baqi dan uhud di Madinah semuanya diruntuhkan. Namun untuk

kubah hijau yang disebut qubbatul khadra’ makam nabi Muhammad SAW tidak

diruntuhkan karena terlalu banyak protes dari kaum muslim dunia.

h. Kubah besar di atas tanah tempat dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan

juga diruntuhkan, bahkan dijadikan tempat unta. Namun atas desakan umat islam

seluruh dunia, akhirnya tempat kelahiran nabi di bangun gedung perpustakaan.

i. Perayaan maulid nabi di bulan Rabi’ul awal dilarang karena termasuk bid’ah.

j. Perayaan isra’ Mi’raj juga dilarang keras.

6

Page 7: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

k. Pergi untuk ziarah ke makam nabi dilarang. Yang dibolehkan hanya melakukan

shalat di masjid Nabawi di Madinah. Berdoa menghadap makam nabi juga

dilarang.

l. Berdoa dengan tawassul dilarang.

m. Ada usaha hendak memindahkan batu makam nabi Ibrahim di depan ka’bah

dan telaga zamzam ke belakang kira-kira 20 mater. Bahkan sempat penggalian

sudah dilakukan.

n. Amalan-amalan thariqat dilarang keras, seperti thariqat Naqsabandi, Qadiri,

Shathari dan lain-lain.

o. Membaca zikir tahlil bersama-sama sesudah shalat, dilarang. membaca do’a

qunut dalam sembahyang subuh, namun shalat tarawihnya 20

p. Imam tidak membaca “bismillah” pada permulaan fatihah dan juga tidak rakaat.

q. Dilarang ziarah kemakam atau kuburan para Wali Allah.

r. Membaca manaqib seorang yang berjasa dibidang spiritual menegakkan

kebenaran akhlak dan tauhid kepada Allah. Seperti manaqib Syaikh abdul Qadir

al-Jailani, dilarang.

C. CIRI KHAS TOKOH ULAMA DAN TOKOH ULAMA WAHABI

Ciri Khas Tokoh Ulama Wahabi

1. Kata kunci dan tema sentral dari fatwa para ulama Wahabi Salafi berkisar pada

(a) bid'ah; (b) syirik; (c) kufur; (d) syiah rafidlah kepada kelompok Islam atau

muslim lain yang tidak searah dengan mereka. Kita akan sering menemukan salah

satu dari 4 kata itu dalam setiap fatwa mereka.

2. Dalam memberi fatwa, tokoh utama ulama Wahabi Salafi akan langsung

berijtihad sendiri dengan mengutip ayat dan hadits yang mendukung. Atau, kalau

7

Page 8: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

mengutip fatwa ulama, mereka akan cenderung mengutip fatwa dari Ibnu

Taimiyah atau Ibnul Qayyim. Selanjutnya, mereka akan membuat fatwa sendiri

yang kemudian akan menjadi dalil para pengikut Wahabi. Dengan kata lain,

pengikut Wahabi hanya mau bertaklid buta pada ulama Wahabi.

3. Kalangan ulama atau tokoh Wahabi Salafi tidak suka atau sangat jarang

mengutip pendapat ulama salaf seperti ulama madzhab yang empat dan yang lain

kecuali madzhab Hanbali yang merupakan tempat rujukan asal mereka dalam

bidang fiqih walaupun tidak mereka akui secara jelas. Hanya pendapat Ibnu

Taimiyah dan Ibnul Qayyim yang sering dikutip untuk pendapat ulama di atasnya

Muhammad ibnu Abdil Wahhab terutama dalam bidang yang menyangkut aqidah.

4.Di mata ulama Wahabi, perayaan keislaman yang boleh dilakukan hanyalah hari

raya idul fitri dan idul adha. Sedangkan perayaan yang lain seperti maulid Nabi

Muhammad, peringatan Isra' Mi'raj dan perayaan tahun baru Islam dianggap

haram dan bid'ah.

5. Gerakan-gerakan atau organisasi Islam yang di luar Wahabi Salafi atau yang

tidak segaris dengan manhaj (aturan standar ideologi) Wahabi akan mendapat

label syirik, kufur atau bid'ah.

6. Semua lulusan universitas Arab Saudi dan afiliasinya adalah kader Wahabi

Salafi. Sampai terbukti sebaliknya.

7. Pengikut/aktivis Wahabi Salafi tidak mau taklid (mengikuti pendapat) ulama

salaf (klasik) dan khalaf (kontemporer), tapi dengan senang hati taklid kepada

pendapat dan fatwa ulama-ulama Wahabi Salafi atau fatwa-fatwa yang

dikeluarkan oleh Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts wal Ifta' ( للبحوث الدائمة اللجنة

واإلرشاد والدعوة واإلفتاء dan lembaga serta ulama-ulama yang menjadi (العلمية

anggota Hai'ah Kibaril Ulama ( العلماء كبار (هيئة yang nama lengkapnya adalah

Ar-Riasah al-Ammah lil Buhuts wal Ifta' ( واإلفتاء العلمية للبحوث العامة .(الرئاسة

8. Pengikut/aktivis sangat menghormati ulama-ulama mereka dan selalu menyebut

8

Page 9: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

para ulama Wahabi dengan awalan Syekh dan kadang diakhiri dengan rahimahu-

Llah atau hafidzahulLah. Seperti, Syeikh Utsaimn, Syeikh Bin Baz, dll. Tapi,

menyebut ulama-ulama lain cukup dengan memanggil namanya saja.

9. Ulama Wahabi Salafi utama (kecuali Nashiruddin Albani yang asli Albania)

mayoritas berasal dari Arab Saudi dan bertempat tinggal di Arab Saudi. Oleh

karena itu, mereka umumnya memakai baju tradisional khas Arab Saudi yaitu (a)

gamis/jubah warna putih (b) surban merah (c) surban putih (d) maslah yaitu jubah

luar tanpa kancing warna hitam atau coklat yang biasa dipakai raja. Lihat baju luar

yang dipakai Abdul Wahab dan Al-Utsaimin

TOKOH ULAMA WAHABI

Daftar nama tokoh ulama Wahabi level pertama. Ulama atau tokoh

Wahabi level kedua dan seterusnya akan mengutip pendapat tokoh level I ini

sebagai rujukan pendapat mereka.

1. Muhammad bin Abdul Wahhab (1115 H - 1206 H/1701 - 1793 M)

Jabatan penting di Kerajaan Arab SAudi:

- Pendiri dan pelopor gerakan Wahabi/Salafi.

- Mufti Kerajaan Arab Saudi.

2. Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (1330 H - 1420 H / 1910 M - 1999 M)

Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:

- Qadhi (Hakim) di daerah al-Kharaj semenjak tahun 1357-1371 H,

- Tahun 1390 H - 1395 H Rektor Universitas Islam Madinah.

- tahun 1414 H Mufti Umum Kerajaan.

3. Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin (1347 H - 1421 H)

9

Page 10: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

Al Utsaimin adalah pakar fiqih-nya kalangan Wahabi Salafi. Banyak persoalan

hukum baru yang difatwakan olehnya. Seperti haramnya mengucapkan selamat

natal, dan lain-lain.

Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:

- Imam masjid jami’ al Kabir Unaizaih

- Mengajar di perpustakaan nasional Unaizah

- Dosen fakultas syariah dan fakultas ushuluddin cabang Universitas Islam Imam

Muhammad bin saud di Qasim,

4. Muhammad Nashiruddin Al-Albani (1333 H - 1420 H/1914 M - 1999 M)

Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:

- Tahun 1381 - 1383 H: Dosen Hadits Universitas Islam Madinah

5. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan (1345 H - )

Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi:

- Dosen Institut Pendidikan Riyad

- Dosen Fakultas Syari'ah, Fakultas Ushulud Dien, Mahkamah Syariah

- Anggota Lajnah Daimah lil Buhuts wal Ifta' (Komite Tetap Riset Ilmiah dan

Fatwa).

6. Abdullah bin Abdurrahman bin Jibrin ( بن الرحمن عبد بن الله عبد

2009 -1933 (جبرين M / 1353 - 1430 H.

Jabatan penting di Kerajaan Arab Saudi

- Asisten Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

- Anggota tetap majlis riset dan fatwa Arab Saudi

- Dosen syariah dan ushuluddin di Arab Saudi

10

Page 11: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun simpulan dari pemaparan materi ini yaitu sebagai berikut :

1. Sejarah Berdirinya Aliran Wahabi

Wahabi adalah gerakan pembaharuan dan pemurnian Islam yang

dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman at-Tamimi (1115-

1206 H / 1703-1792 M) dari Najd, Semenanjung Arabia. Istilah Wahabi telah

dikenal semasa Ibn Abdul Wahab hidup, tapi bukan atas inisiatif dirinya

melainkan berasal dari lawan-lawannya. Ini berarti, istilah Wahabi merupakan

bagian dari rangkaian stigma terhadap gerakannya

2. Paham Ajaran Wahabi

Menurut penuturan al-Maghfurlah KH. Siradjuddin Abbas, praktik dan

ajaran wahabi antara lain adalah

a.  Semua objek peribadatan selain Allah adalah palsu dan siapa saja yang

melakukannya harus menerima hukuman mati atau dibunuh.

b.   Orang yang berusaha memperoleh kasih tuhannya dengan cara mengunjungi

kuburan orang-orang suci bukanlah orang orang yang bertauhid, tetapi termasuk

orang musyrik.

c. Tidak boleh membunyikan radio.

d. Tidak boleh melagukan kasidah, dan melagukan bacaan al-quran.

e. Tidak boleh membaca kitab-kitab shalawat, seperti Dala’il Khairat, Burdah,

Diba’, karena di dalamnya banyak memuji Nabi muhammad SAW.

11

Page 12: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

f. Tidak boleh mempelajari sifat wajib dan mustahil bagi Allah, sebagaimana

dalam kitab Kifayatul’Awam dan sebagainya.

g. Kubah-kubah diatas kuburan para sahabat nabi, yang berada di Ma’la

(Makkah), di Baqi dan uhud di Madinah semuanya diruntuhkan. Namun untuk

kubah hijau yang disebut qubbatul khadra’ makam nabi Muhammad SAW tidak

diruntuhkan karena terlalu banyak protes dari kaum muslim dunia.

h. Kubah besar di atas tanah tempat dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan

juga diruntuhkan, bahkan dijadikan tempat unta. Namun atas desakan umat islam

seluruh dunia, akhirnya tempat kelahiran nabi di bangun gedung perpustakaan.

i. Perayaan maulid nabi di bulan Rabi’ul awal dilarang karena termasuk bid’ah.

j. Perayaan isra’ Mi’raj juga dilarang keras.

k. Pergi untuk ziarah ke makam nabi dilarang. Yang dibolehkan hanya melakukan

shalat di masjid Nabawi di Madinah. Berdoa menghadap makam nabi juga

dilarang.

l. Berdoa dengan tawassul dilarang.

m. Ada usaha hendak memindahkan batu makam nabi Ibrahim di depan ka’bah

dan telaga zamzam ke belakang kira-kira 20 mater. Bahkan sempat penggalian

sudah dilakukan.

n. Amalan-amalan thariqat dilarang keras, seperti thariqat Naqsabandi, Qadiri,

Shathari dan lain-lain.

o. Membaca zikir tahlil bersama-sama sesudah shalat, dilarang. membaca do’a

qunut dalam sembahyang subuh, namun shalat tarawihnya 20

p. Imam tidak membaca “bismillah” pada permulaan fatihah dan juga tidak rakaat.

q. Dilarang ziarah kemakam atau kuburan para Wali Allah.

12

Page 13: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

r. Membaca manaqib seorang yang berjasa dibidang spiritual menegakkan

kebenaran akhlak dan tauhid kepada Allah. Seperti manaqib Syaikh abdul Qadir

al-Jailani, dilarang.

B. Saran

Adapun saran kami sebagai pembuat makalah ini,penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan, baik dalam bentuk penyempurnaan kalimat maupun penyajajian kalimat.leh karena itu kami sebagai penulis akan terbuka subyektif jika nanti ada khalayak pembaca yang kurang puas dan ingin mengkritik makalah ini yang sifatnya membangun.

13

Page 14: Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi

14