makalah ilmu kalam aliran khawarij

22
makalah ilmu kalam aliran khawarij BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pemikiran dalam Islam tidak terlepas dari perkembangan sosial dalam kalangan Islam itu sendiri. Memang, Pembahasan pokok dalam Agama Islam adalah aqidah, namun dalam kenyataanya masalah pertama yang muncul di kalangan umat Islam bukanlah masalah teologi, melainkan persolaan di bidang politik, hal ini di dasari dengan fakta sejarah yang menunjukkan bahwa, titik awal munculnya persolan pertama ini di tandai dengan lahirnya kelompok- kelompok dari kaum muslimin yang telah terpecah yang kesemuanya itu di awali dengan persoalan politik yang kemudian memunculkan kelompok-kelompok dengan berbagai Aliran teologi dan berbagai pendapat-pendapat yang berbeda- beda. Dalam sejarah agama Islam telah tercatat adanya firqah- firqah (golongan) di lingkungan umat Islam, yang antara satu sama lain bertentangan pahamnya secara tajam yang sulit untuk diperdamaikan, apalagi untuk dipersatukan. Hal ini sudah menjadi fakta dalam sejarah yang tidak bisa dirubah lagi, dan sudah menjadi ilmu pengetahuan yang termaktub dalam kitab-kitab agama, terutama dalam kitab- kitab ushuluddin.

Upload: hadiriyanto

Post on 02-Feb-2016

48 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

makalah ilmu kalam aliran khawarij

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Perkembangan pemikiran dalam Islam tidak terlepas dari perkembangan sosial

dalam kalangan Islam itu sendiri. Memang, Pembahasan pokok dalam Agama Islam

adalah aqidah, namun dalam kenyataanya masalah pertama yang muncul di kalangan

umat Islam bukanlah masalah teologi, melainkan persolaan di bidang politik,  hal ini di

dasari dengan fakta sejarah yang menunjukkan bahwa, titik awal munculnya persolan

pertama ini di tandai dengan lahirnya kelompok-kelompok dari kaum muslimin yang

telah terpecah yang kesemuanya itu di awali dengan persoalan politik yang kemudian

memunculkan kelompok-kelompok dengan berbagai Aliran teologi dan berbagai

pendapat-pendapat yang berbeda-beda.

Dalam sejarah agama Islam telah tercatat adanya firqah-firqah (golongan) di

lingkungan umat Islam, yang antara satu sama lain bertentangan pahamnya secara tajam

yang sulit untuk diperdamaikan, apalagi untuk dipersatukan.

Hal ini sudah menjadi fakta dalam sejarah yang tidak bisa dirubah lagi, dan sudah

menjadi ilmu pengetahuan yang termaktub dalam kitab-kitab agama, terutama dalam

kitab-kitab ushuluddin.

Barang siapa yang membaca kitab-kitab ushuluddin akan menjumpai didalamnya

perkataan-perkataan: Syiah, Khawarij, Qodariah, Jabariah, Sunny (Ahlussunnah Wal

Jamaaah), Asy-Ariah, Maturidiah, dan lain-lain.

Umat Islam, khususnya yang berpengetahuan agama tidak heran melihat

membaca hal ini karena Nabi Muhammad SAW sudah juga mengabarkan pada masa

hidup beliau.

Untuk itu dalam makalah ini penulis hendak membahas tentang salah satu jenis

firqah diatas, yaitu golongan khawarij dan pemikirannya.

B.     Rumusan Masalah

1.        Apakah pengertian khawarij ?

2.        Bagaimana sejarah berdirinya kelompok khawarij?

Page 2: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

3.        Apakah sebab-sebab munculnya kelompok khawarij?

4.        Siapakah tokoh-tokoh kelompok khawarij?

5.        Apa saja pemikiran-pemikiran kelompok khawarij?

C.     Tujuan Penulisan

Tujuan dilakukannya penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :

1.      Pengertian Khawarij.

2.      Sejarah berdirinya kelompok khawarij

3.      Sebab-sebab munculnya kelompok khawarij

4.      Siapa tokoh-tokoh kelompok khawarij

5.      Apa saja pemikiran-pemikiran kelompok khawarij.

Page 3: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN DAN SEJARAH BERDIRINYA

KELOMPOK KHAWARIJ

A.    Pengertian Khawarij

Kata khawarij menurut bahasa merupakan jamak dari secara harfiah خرجي

berarti orang-orang yang keluar, mengungsi atau mengasingkan diri. Istilah ini bersifat

umum yang mencakup semua aliran dalam Islam yang memisahkan diri atau keluar dari

jamaah ummat, sebagaimana yang dijelaskan oleh Asy-Syahrastani:

خارخيا يسمي علية عة الخما تفقت ا ى الذ الحق مم ما اال على خرج من كل

(Tiap yang memberontak kepada imam yang benar yang disepakati oleh jamaah

dinamakan khawarij)

Jadi khawarij adalah firqah bathil yang keluar dari dinul Islam dan pemimpin

kaum muslimin. Sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Al-

Fatawa, ‘Bidah yang pertama muncul dalam Islam adalah bidah khawarij.

Secara Historis khawarij merupakan “orang-orang yang keluar dari barisan Ali”

Awalnya mengakui kekuasaan Ali bin Abi Thalib, lalu menolaknya. Namun pada

perkembangan selanjutnya mereka juga adalah kelompok yang tidak mengakui

kepemimpinan Muawiyah.

B.     Sejarah Berdirinya Kelompok Khawarij

Kelompok Khawarij lahir sebagai aksi demonstratif atas kebijaksanaan Ali dan

Muawiyah menunjuk perwakilan dalam komporomi untuk mengahiri perang Shiffin.

Peristiwa tersebut dikenal dengan Tahkim (arbitrase).

Kaum Khawarij pada mulanya dikenal sebagai pengikut Ali bin Abi Thalib,

namun karena peristiwa tersebut sehingga mereka meninggalkan Ali. Karena mereka

menganggap Ali telah mendurhakai Allah dengan mengakat hakim/ wali selain Allah.

Page 4: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

Bahkan lebih jauh mereka mengkafirkan Ali dan seluruh yang tunduk pada tahkim

tersebut. 

Selanjutnya golongan ini dikenal sangat ekstrim dan radikal terhadap pendapat

yang berbeda dengannya. Bahkan secara Ekstrim, mereka melakukan pemberontakan

terhadap pemerintahan yang menurutnya zalim. Sehingga dalam rentang waktu yang

cukup lama kaum ini banyak membuat keonaran.

Kalau ditelusuri ke belakang, maka dapat diketahui bahwa embirio dari seluruh

komplik tersebut berawal dari peristiwa pembunuhan Usman. Mencermati peristiwa

tersebut, ummat Islam terbagi tiga, satu golongan menghendaki untuk menyelesaikan

pembunuhan tersebut sebelum mengangkat khalifah, sementara golongan kedua

menghenadaki secepatnya diadakan pengangkatan khalifah, golongan ketiga adalah

golongan yang netral.

Golongan yang menghendaki segera diangkat khalifah adalah mereka yang

menganggap bahwa yang paling berhak menjadi khalifah setelah Usman bin affan adalah

Ali. Golongan ini pada mulanya mendapat dukungan kuat dari seluruh umat Islam.

Sementara kelompok kedua berdalih bahwa persoalan kekhalifahan adalah masalah yang

tidak terlalu mendesak, sementara yang perlu diproritaskan adalah pengusutan kasus

pembunuhan Usman, bahkan kelompok ini mensinyalir kalau Ali ada di balik

pembunuhan Usman dengan menggunakan tangan-tangan lain.

Komplik kelompok pertama dan kedua semakin melebar bahkan berakhir dengan

pertempuran antara sesama muslim. Peperangan Shiffin yang diakhiri dengan tahkim

sebagai cikal bakal lahirnya kelompok Khawarij. Kelompok ini berasumsi bahwa

tindakan politik tersebut telah menabrak aturan agama. Sebab hal tersebut tidak

ditemukan dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad. Akibatnya mereka berontak

kepada Ali dan bahkan memusuhinya sepanjang Ali tidak membatalkan kesepakatannya

tersebut.

Atas dasar ini, kemudian golongan yang semula mendukung Ali ini selanjutnya

berbalik  menentang dan memusuhi Ali beserta tiga orang tokoh pelaku tahkim lainnya

yaitu Abu Musa Al-Asyari, Mu’awiyah bin Abi Sofyan dan Amr Bin Ash.Untuk itu

mereka berusaha keras agar dapat membunuh ke empat tokoh ini , dan menurut fakta

Page 5: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

sejarah, hanya Ali yang berhasil terbunuh oleh Abdurrahman bin muljam, sebagai salah

seorang utusan khawarij.

Kondisi umat Islam pada waktu itu adalah bias dari kemerdekaan berpikir dan

berijtihad atas masalah yang mereka hadapi. Sebab umat Islam menghadapi sejumlah

peroblema yang tidak pernah ditemukan pada priode Nabi Muhammad. Lebih dari itu

para sahabat mulai menetapkan hukum dengan berpedoman pada qiyas dan ijma’.

Sehingga perseberangan pendapat antara umat Islam sulit terhindarkan. Bahkan

perbedaan pendapat tersebut telah “merampas” hak Allah yaitu menetapkan seorang kafir

hanya kerena berbeda pendapat

Kaum khawarij kadang-kadang menamakan golongan mereka dengan kaum

syurah artinya kaum yang mengorbankan dirinya untuk kepentingan dan keredhaan

Allah,

Dalam perkembangannya kelompok khawarij ini selalu menentang kelompok Ali

dan Muawiyah dengan mengagungkan slogan اللة اال حكم ,tidak ada hukum“ ال

kecuali dari Allah”. Oleh al-Jabiri slogan ini pengukuhan sebentuk “sakralisasi politik”

Memang golongan ini sudah hilang dibawa arus sejarah, dengan berhsilnya

khalifah Dinasti Umaiyah menghentikan gerakan anarkis mereka, dengan memberikan

kebebasan relatif pada level pemikiran, keagamaan dan politik, namun tidak segan-segan

menumpasnya dengan senjata. akan tetapi fahamnya masih berkeliaran dimana-mana

sehingga harus kita waspadai

C.     Sebab-sebab Berdirinya Kelompok Khawarij

Dari uraian sejarah kelahirannya dapat diidentifikasikan beberapa faktor

penyebab kemunculan kelompok khawarij adalah:

1.      Perseteruan sekitar masalah khilafah. kemungkinan ini merupakan sebab yang paling

kuat dalam kemunculan Khawarij dan pemberontakan mereka, karena mereka memiliki

pandangan yang khusus dan keras dalam hal ini,sehingga menganggap penguasa yang

ada pada waktu itu tidak berhak menjadi khalifah bagi kaum muslimin ditambah juga

dengan keadaan politik yang tidak menentu yang membuat mereka berani untuk

memberontak terhadap para penguasa ,apalagi mereka menganggap bahwa perselisihan

antara Ali dengan Muawiyah adalah perselisihan memperebutkan kursi kekhilafahan

Page 6: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

2.      Permasalahan tahkim. inipun menjadi sebab yang kuat dari pemberontakan dan

kemunculan Khawaarij, karena mereka mengkafirkan Ali lantaran keridhoan beliau

terhadap perkara ini

3.      Kedzaliman para penguasa dan tersebarnya kemungkaran yang banyak dikalangan

manusia. Demikianlah slogan dan propaganda mereka dalam khutbah-khutbah dan

tulisan-tulisan mereka untuk mengambil simpati umat Islam dengan mengatakan bahwa

para penguasa telah berbuat kedzaliman dan kemaksiatan telah menyebar dan merebak

pada masyakat yang ada sehingga perlu mencegahnya,akan tetapi pada hakikatnya apa

yang mereka lakukan dengan memberontak terhadap penguasa itu lebih besar dari pada

kemungkaran dan kedzoliman yang ada,karena mereka menganggap bahwa membunuh

orang yang menyelisihi mereka merupakan satu ketaatan yang bisa mendekatkan diri

mereka kepada Allah dan menganggap semua penguasa mulai dari Ali kemudian Bani

Umayah dan Abasiyah adalah dzolim tanpa klarifikasi dan kehati-hatian, padahal

menegakkan keadilan dan mencegah kemungkaran bisa dilakukan dengan cara yang lain

tanpa harus mengorbankan dan menumpahkan darah-darah orang yang menyelisihi

mereka baik penguasa atau rakyat.

Disamping faktor-faktor penyebab diatas, kemunculan kelompok khawarij juga

disebabkan oleh :

1.      Fanatisme kesukuan.

Fanatisme kesukuan ini merupakan satu dari sebab-sebab munculnya Khawarij.

Fanatisme kesukuan ini telah hilang pada zaman Rasulullah dan Abu Bakar serta Umar,

kemudian muncul kembali pada zaman pemerintahan Utsman dan yang setelahnya. Dan

pada masa Utsman fanatisme tersebut mendapat kesempatan untuk berkembang karena

terjadi persaingan dalam memperebutkan jabatan-jabatan penting dalam kekhilafahan

sehingga Utsman di tuduh mengadakan gerakan nepotisme dengan mengangkat banyak

dari keluarganya untuk menjabat jabatan-jabatan strategis di pemerintahannya,dan inilah

yang dijadikan hujjah oleh mereka untuk mengadakan kudeta terhadapnya.

2.      Faktor ekonomi,

Semangat ini dapat dilihat dari kisah Dzul Khuwaishiroh bersama Rasulullah dan kudeta

berdarahnya mereka terhadap Utsman, ketika mereka merampas dan merampok harta

baitul-mal langsung setelah membunuh Utsman, demikian juga dendam mereka terhadap

Page 7: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

Ali dalam perang jamal, ketika Ali melarang mereka mengambil wanita dan anak-anak

sebagai budak rampasan hasil perang sebagimana perkataan mereka terhadap Ali: Awal

yang membuat kami dendam padamu adalah ketika kami berperang bersamamu di hari

peperangan jamal, dan pasukan jamal kalah, engkau membolehkan kami mengambil apa

yang kami temukan dari harta benda dan engkau mencegah kami dari mengambil wanita-

wanita mereka dan anak-anak mereka.

3.      Semangat keagamaan.

ini pun merupakan satu penggerak mereka untuk keluar memberontak dari penguasa yang

absah.

Page 8: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

TOKOH DAN PEMIKIRAN KELOMPOK KHAWARIJ

a.        Tokoh-tokoh Kelompok Khawarij

Urwah bin Hudair, Mustarid bin Sa'ad, Hausarah al-Asadi, Quraib bin Maruah, Nafi' bin

al-Azraq, 'Abdullah bin Basyir

Berdasarkan catatan sejarah, gerakan kelompok khawarij ini terpecah menjadi dua

cabang besar yaitu :

1.      Kelompok Khawarij yang bermarkas di wilyah Bathaih, yaitu kelompok yang mengusai

dan mengawasi kaum khawarij yang berada di Persia dan disekeliling Irak. Cabang ini

dipimpin oleh Nafi’ bin azraq dan Qatar bin Faja’ah

2.      Kelompok Khawarij yang bermarkas di Arab Daratan, yaitu kelompok yang mengusai

dan mengawasi kaum khawarij yang berada di Yaman, Hadhramaut dan Thaif, Cabang

ini dipimpin oleh Abu Thaluf, Najdah bin ‘Ami dan Abu Fudaika

Dari dua kelompok besar , kelompok khawarij terbagi dalam Sekte-sekte dan

ajaran pokok Khawarij.Terpecahnya Khawarij ini menjadi beberapa sekte, mengawali

dan mempercepat kehancurannya dan sehingga Aliran ini hanya tinggal dalam catatan

sejarah. Sekte-Sekte tersebut antara lain adalah :

1.      Al-Muhakkimah

Golongan Khawarij asli dan terdiri dari pengikut-pengikut Ali, disebut golongan Al-

Muhakkimah. Bagi mereka Ali, Mu’awiyah, kedua pengantara Amr Ibn Al-As dan Abu

Musa Al-Asy’ari dan semua orang yang menyetujui paham bersalah itu dan menjadi

kafir.

2.      Al-Azariqah

Golongan yang dapat menyusun barisan baru dan besar lagi kuat sesudah golongan Al-

Muhakkimah hancur adalah golongan Al-Azariqah. Daerah kekuasaan mereka terletak

diperbatasan Irak dengan Iran. Nama ini diambil dari Nafi’ Ibn Al-Azraq.Khalifah

pertama yang mereka pilih ialah Nafi’ sendiri dan kepadanya mereka beri gelar Amir Al-

Mu’minin. Nafi’ meninggal dalam pertempuran di Irak pada tahun 686 M. mereka

menyetujui paham bersalah itu dan menjadi musyrik

Page 9: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

3.      Al-Nadjat

Najdah bin Ibn ‘Amir Al-Hanafi dari Yamamah dengan pengikut-pengikutnya pada

mulanya ingin menggabungkan diri dengan golongan Al-Azariqah. Tetapi dalam

golongan yang tersebut akhir ini timbul perpecahan. Sebagian dari pengikut-pengikut

Nafi’ Ibn Al-Azraq, diantaranya Abu Fudaik, Rasyid Al-Tawil dan Atiah Al-Hanafi,

tidak menyetujui paham bahwa orang Azraqi yang tidak mau berhijrah kedalam

lingkungan Al-Azariqah adalah musyrik. Akan tetapi mereka berpendapat bahwa orang

berdosa besar yang menjadi kafir dan kekal dalam neraka hanyalah orang Islam yang

tidak sepaham dengan mereka. Adapun pengikutnya jika mengerjakan dosa besar, benar

akan mendapatkan siksaan, tetapi bukan dalam neraka, dan kemudian akan masuk surga.

4.      Al-Ajaridah

Mereka adalah pengikut dari Abd Al-Karim Ibn Ajrad yang menurut Al-Syahrastani

merupakan salah satu teman dari Atiah Al-Hanafi. Menurut paham mereka berhijrah

bukanlah merupakan kewajiban sebagai diajarkan oleh Nafi’ Ibn Al-Azraq dan Najdah,

tetapi hanya merupakan kebajikan. Kaum Ajaridah boleh tinggal diluar daerah kekuasaan

mereka dengan tidak dianggap menjadi kafir. Harta boleh dijadikan rampasan perang

hanyalah harta orang yang telah mati.

5.      Al-Sufriah

Pemimpin golongan ini ialah Ziad Ibn Al-Asfar. Dalam paham mereka dekat sama

dengan golongan Al-Azariqah.

6.      Al-Ibadiyah

Golongan ini merupakan golongan yang paling beda dari seluruh golongan Khawarij.

Namanya diambil dari Abdullah Ibn Ibad yang pada tahun 686 M. memisahkan diri dari

golongan Al-Azariqah.

b.      Pemikiran Kelompok Khawarij

Secara umum hasil pemikiran dari kelompok Khawarij adalah:

1.      Persoalan Khalifah

a.    Kelompok khawarij mengakui khalifah-khalifah Abu Bakar, Umar dan separo zaman dari

khalifah Ustman bin Affan . Pengangkaatan ketiga khlalifah tersebut sah sebab telah

dilaksanakan dengan Syura yaitu musyawarah ahlul halli wal aqdi. Akan tetapi diakhir

Page 10: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

masa kekhakifahan Usman bin Affan tidak diakui oleh mereka, karena khalifah telah

melakukan penyelewengan dalam menetapkan pejabat-pejabat negara.

b.    Khalifah Ali bin Abi Thalib, awalnya pengangkatan sebagai khalifah diakui oleh

kelompok khawarij, namun kemudian khalifah melakukan dosa besar dengan menerima

tahkim, maka mereka pun tidak mengakui Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah dan

menghukumnya kafir

c.    Khalifah harus dipilih langsung oleh rakyat.

d.   Khalifah tidak harus keturunan Arab. Dengan demikian setiap orang muslim berhak

menjadi Khalifah apabila suda memenuhi syarat-syarat.

e.    Khalifah di pilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan

menjalankan syari’at islam, dan di jatuhi hukuman bunuh bila zhalim.

2.      Persoalan Fatwa Kafir

a.       Orang Islam yang melakukan Dosa besar adalah kafir,karena itu halal darahnya, halal

hartanya, halal anak istrinya dan kampung halamnya adalah Darul Harb.

b.      Orang-orang yang terlibat dalam perang jamal (perang antara Aisyah, Talhah, dan zubair,

dengan Ali bin abi tahAlib) dan para pelaku tahkim termasuk yang menerima dan

mambenarkannya di hukum kafir.

3.      Persoalan Iman dan Ibadah

Kaum khawarij berpendapat bahwa yang dikatan “iman itu bukanlah pengakuan

dalam hati dan ucapan dengan lisan saja, tetapi amal ibadat menjadi rukun iman pula”

Barang siapa yang tidak mengerjakan sembahyang, puasa, zakat dan lain-lain, maka

orang tersebut telah menjadi kafir.

4.      Persoalan Dosa

Bagi kaum khawarij semua dosa adalah besar, jadi mereka tidak mengenal

perbedaan antara dosa besar dan dosa kecil. “sekalian pendurhakaan pada Tuhan (dosa)

besar”

Page 11: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

BAB III

P E N U T U P

A.    KESIMPULAN

Berdasarkan uraian uraian yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1.      Kelompok khawarij lahir dari kekisruhan politik yang terjadi setelah mangkatnya

khalifah Usman bin Affan, yaitu terjadi perselisihan antara Khalifah Ali bin Abi Thalib

dengan Muawiyah pada perang siffin

2.      Berdirinya kelompok khawarij bukan hanya berdampak pada perbedaan politik, akan

tetapi juga berkembang pada permasalahan teologis yang memiliki perbedaan yang tidak

mungkin untuk disatukan.

3.      Pemikiran-pemikiran kelompok khawarij merupakan doktrin-dokrin yang bersifat

ekstrim yang berkaitan dengan persoalan-persoalan seperti tentang khalifah, fatwa kafir,

dosa serta iman dan ibadah

Page 12: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

DAFTAR PUSTAKA

http://awanaalfaizy.blogspot.com/2012/11/khawarij-dan-pemikirannya_5391.html

http://Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html

http://PEMIKIRAN KALAM PEMIKIRAN KHAWARIJ, MURJI’AH,

QADARIYAH dan JABARIYAH.html

http://Kumpulan Makalah KHAWARIJ TOKOH, PEMIKIRAN, PENAMAAN

DAN PERKEMBANGANNYA.html

Abdul Rozak, dkk . Ilmu kalam. Bandung: Pustaka setia,2006.

Teungku Muhamad Hasbi Ash Shiddieqy. Sejarah dan pengantar ilmu

ketauhidan/kalam. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra,2001

Page 13: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

Khawarij dan Doktrin-Doktrin Pokoknya Khawarij dan Doktrin-Doktrin Pokoknya - Bila dianalisis secara mendalam, doktrin-doktrin yang dikembangkan oleh kaum khawarij dapat dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: doktrin politik, teologi, dan sosial.

 a)    Doktrin politik

Melihat pengertian politik secara praktis-yakni kemahiran bernegara, atau kemahiran berupaya menyelidiki manusia dalm memperoleh kekuasaan, atau kemahiran mengenai latar belakang , motivasi, dan hasrat mengapa manusia ingin memperoleh kekuasaan. Khawarij dapat dikatakan sebagai sebuah partai politik. 

Politik juga ternyata merupakan doktrin sentral Khawarij yang timbul sebagai reaksi terhadap keberadaan Muawiyah yang secara teoritis tidak pantas memimpin negara, karena ia adalah seorang tulaqa (bekas kaum musyrikin di Mekkah yang dinyatakan bebas pada hari jatuhnya kota itu kepada kaum muslimin). 

Kebencian itu bertambah dengan kenyataan bahwa keislaman Muawiyah belum lama. Mereka menolak untuk dipimpin orang yang di anggap tidak pantas. Jalan pintas yang ditempuhnya adalah membunuhnya, termasuk orang yang mengusahakannya menjadi khalifah. Dikumandangkanlah sikap bergerilya untuk membunuh mereka

Doktrin-doktrin dari segi politik yang dikembangkan oleh khawarij:

1. Khalifah atau imam harus di pilih secara bebas oleh seluruh umat islam.2. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab. Dengan demikian setiap orang

muslim berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi syarat.3. Khalifah di pilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan

menjalankan syariat islam. Ia harus dijatuhkan bahkan di bunuh kalau melakukan kezaliman

4. Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi setelah tahun ke tujuh dari masa kekhalifahannya, Utsman ra. Di anggap telah menyeleweng.

5. Khalifah Ali adalah sah tetapi setelah tahkim, ia di anggaptelah menyeleweng.Muawiyah dan Amr bin Ash serta Abu Musa Al Asy’ari juga di anggap menyeleweng dan teleh menjadi kafir, 

6. Pasukan perang Jamal yag melewati Ali juga kafir. ( Ibid.hlm.51)

b)    Doktrin teologi

Selain itu juga dibuat pula doktrin teologi tentang dosa besar sebagaimana tertera pada poin di bawah berikut. Akibat doktrinnya yang menentang pemerintah, khawarij harus menanggung akibatnya. Mereka selalu dikejar-kejar dan di tumpas oleh pemerintah.

Page 14: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

Kemudian perkembangannya, sebagaimana dituturkan Harun Nasution, kelompok ini sebagian besar sudah musah. Sisa-sisanya terdapat di Zanzibar, Afrika Utara, dan Arabia Selatan.( Ibid.hlm.53)

Doktrin teologi Khawarij yang radikal pada dasarnya merupakan imbas langsung dari doktrin sentralnya, yakni doktrin politik. Radikalitas itu sangat dipengaruhi oleh sisi budaya mereka yang juga radikal serta asal-usul mereka yang berasal ari masyarakat badawi dan pengembara padang pasir tandus. Hal itu menyebabkan watak dan pola pikirnya menjadi keras, berani, tidak bergantung pada orang lain, dan bebas. 

Namun, ,ereka fanatik dalam menjalankan agama. Sifat fanatik itu biasanya mendorong seseorang berfikir simplistis, berpengetahuan sederhana, melihat pesan berdasarkan motivasi pribadi, dan bukan berdasarkan pada data dan konsitensi logis, bersandar lebih banyak pada sumber pesan ( wadah) daripada isi pesan, mencari informasi tentang kepercayaan orang lain dari seumber kelompoknya dan bukan dari sumber kepercayaan orang lain, mempertahankan secara kaku sistem kepercayaannya, dan menolak, mengabaikan, dan mendistorsi pesan yang tidak konsisten dengan sistem kepercayaannya. Orang-orang yang mempunyai prinsip khawarij ini menggunakan kekerasan dalm menyalukan aspirasinya. Sejarah mencatat bahwa kekerasan pernah memegang peran penting.

Doktrin-doktrin dari segi teologi yang dikembangkan oleh khawarij:

1. Seorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus di bunuh. Yang sangat anarkis ( kacau ) lagi, mereka menganggap bahwa seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh muslim lain yang telah di anggap kafir dengan resiko ia menanggung beban harus dilenyapakan pula.

2. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Bila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam darul harb ( negara musuh) , sedang golongan mereka sendiri di anggap darul islam ( negara islam).

3. Seseorang harus menghindari pimpinan yang menyeleweng.4. Adanya wa’ad dan wa’id ( orang yang baik harus masuk surga sedangkan orang

yang jahat masuk ke dalam neraka).( Ibid.hlm.51-52)

c)    Doktrin teologis sosial

Adapun doktrin-doktrin selanjutnya yakni kategori sebagai doktrin teologis sosial. Doktrin ini memperlihatkan kesalehan asli kelompok khawarij sehingga sebagian pengamat menganggap doktrin ini lebih mirip dengan doktrin mu’tazilah, meskipun kebenarannya adalah doktrin ini dalam wacana kelompok khawarij patut dikaji mendalam. 

Dapat di asumsikan bahwa orang-orang yang keras dalam pelaksanaan ajaran agama, sebagaimana dilakukan kelompok Khawarij, cenderung berwatak tekstualis/skripturalis

Page 15: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij

sehingga menjadi fundamentalis. Kesan skriptualis dan fundamentalis itu tidak nampak pada doktrin-doktrin khawarij pada poindi bawah berikut. 

Namun, bila doktrin teologis-sosial ini benar-benar merupakan doktrin khawarij, dapat diprediksikan bahwa kelmpok khawarij pada dasarnya merupakan orang-orang baik. Hanya saja, keberadaan mereka sebagai kelompok minoritas penganut garis keras, yang aspirasinya dikucilkan dan di abaikan penguasa, di tambah oleh pola pikirnya yang simplistis, telah menjadikan mereka bersikap ekstrim. ( Ibid.hlm.54)

Doktrin-doktrin dari segi teologi sosial yang dikembangkan oleh khawarij:

Amar ma’ruf nahi mungkar Memalingkan ayat-ayat Al Qur’an yang tampak mutasyabihat ( samar). Al Qur’an adalah makhluk Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.

Page 16: Makalah Ilmu Kalam Aliran Khawarij