aliran fluida
DESCRIPTION
Operasi Teknik KimiaTRANSCRIPT
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015
MODUL : Aliran Fluida
PEMBIMBING : Ir. Unung Leoanggraini, MT
Oleh :
Kelompok 5
Deni Natono 1314110
Risma Regiyanti 131411047
Tasya Diah Rachmidiani 1314110
Dian Novita 1314110
Kelas 2B
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Tanggal Praktikum : 08 April 2015
Tanggal Penyerahan : 15 April 2015
(Laporan)
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fluida adalah zat yang tidak menahan perubahan bentuk secara permanen. Bila kita mencoba
mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di dalam fluida itu akan terbentuk lapisan, dimana
lapisan yang satu meluncur di atas yang lain, sehingga mencapai suatu bentuk baru.
Sifat dasar dari setiap fluida statik ialah tekanan Tekanan dikenal sebagai gaya permukaan
yang diberikan oleh fluida terhadap dinding bejana. Tekanan terdapat pada setiap titik di dalam
volume fluida. Pada ketinggian yang sama, tekanan pada fluida adalah sama.
1.2 Tujuan
1. Dapat menghitung harga koefisien orificemeter, venturimeter, elbowmeter dan
membandingkannya dengan literatur.
2. Dapat menghitung fanning friction factor pada pipa lurus.
3. Dapat membuat kurva antara koefisien venturimeter, koefisien orificemeter, koefisien
elbowmeter, dan fanning friction factor terhadap bilangan Reynold.
4. Membuktikan apakah presure drop harganya tetap untuk laju aliran fluida yang berbeda.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Fluida
Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk secara permanen. Bila kita
mencoba mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di dalam fluida itu akan terbentuk lapisan,
dimana lapisan yang satu meluncur di atas yang lain, sehingga mencapai suatu bentuk baru.
Fluida terdiri dari 2 jenis yaitu fluida cair dan fluida gas. Ciri-ciri fluida cair,diantaranya:
- Tidak kompresibel, yaitu volume fluida akan tetap walaupun dikenai tekanan tertentu.
- Mengisi volume tertentu.
- Mempunyai permukaan bebas.
- Daya kohesi besar, jarak antar molekul rapat.
Ciri-ciri fluida gas,diantaranya:
- Kompresibel
- Mengisi seluruh bagian wadah.
- Jarak antar molekul besar, daya kohesi dapat diabaikan.
Sifat dasar dari setiap fluida statik ialah tekanan. Tekanan dikenal sebagai gaya
permukaan yang diberikan oleh fluida terhadap dinding bejana. Tekanan terdapat pada setiap
titik di dalam volume fluida. Pada ketinggian yang sama, tekanan pada fluida adalah sama.
2.2 Alat Ukur Laju Alir Fluida
Ada beberapa jenis alat yang untuk mengukur laju aliran suatu fluida Beberapa alat yang
biasa digunakan diantaranya:
a. Venturimeter
Meteran ini terbuat dari bagian masuk yang mempunyai flens, yang terdiri dari bagian
pendek berbentuk silinder dan kerucut terpotong. Bagian leher berflens dan bagian keluar
juga berflens yang terdiri dari kerucut terpotong yang panjang.
Dalam venturimeter, kecepatan fluida bertambah dan tekanannya berkurang di dalam
kerucut sebelah hulu. Penurunan tekanan di dalam kerucut hulu itu lalu dimanfaatkan, untuk
mengukur laju aliran melalui instrument itu. Kecepatan fluida kemudian berkurang lagi dan
sebagian besar tekanan awalnya kembali pulih didalam kerucut sebelah hilir. Agar pemulihan
lapisan batas dapat dicegah dan gesekan minimum. Oleh karena itu pada bagian yang
penampungannya mengecil tidak ada pemisahan, maka kerucut hulu dapat dibuat lebih
pendek dari pada kerucut hilir. Gesekannya pun di sini kecil juga. Dengan demikian ruang
dan bahan pun dapat dihemat. Walaupun meteran venturi dapat digunakan untuk mengukur
gas, namun alat ini biasanya digunakan juga untuk mengukur zat cair terutama air.
Persamaan yang digunakan dalam venturimeter adalah
ρ β1
ΔP 2 Cv Vv
4
b. Orificemeter
Venturimeter memiliki beberapa kekurangan pada kenyataanya. Untuk meteran tertentu
dengan sistem manometer tertentu pula, laju alir maksimum yang dapat diukur terbatas,
sehingga apabila laju alir berubah, diameter leher menjadi terlalu besar untuk memberikan
bacaan yang teliti, atau terlalu kecil untuk dapat menampung laju aliran maksimum yang
baru. Meteran orifice dapat mengatasi kekurangan-kekurangan venturimeter, tetapi konsumsi
dayanya cukup tinggi.
Prinsip meteran orifice identik dengan meteran venturi. Penurunan penampang arus aliran
melalui orifice menyebabkan tinggi tekan kecepatan menjadi meningkat tetapi tinggi tekan
akan menurun, dan penurunan antara kedua titik sadap diukur dengan manometer. Persamaan
bernoulli memberikan dasar untuk mengkolerasikan peningkatan tinggi tekan kecepatan
dengan penurunan tinggi tekanan
Persamaan yang berlaku untuk persamaan orificemeter adalah:
ρ β1
ΔP 2 Co Vo
4
2.3 Prinsip Kerja Alat Ukur Fluida
Prinsip kerja alat ukur fluida adalah mengganggu aliran dengan penambahan alat tertentu
sehingga menyebabkan terjadinya pressure drop yang dapat diukur. Nilai pressure drop ini
berhubungan dengan debit dari aliran tersebut. Adanya pressure drop bias disebabkan Karena
adanya perubahan energi kinetik (karena laju alir berubah), skin friction, dan form friction.
Fluida cair yang mengalir dalam sistem perpipaan akan mengalami banyak kehilangan
energi karena adanya friksi selama fluida mengalir. Kehilangan energi ini akan berakibat
penurunan tekanan aliran aliran yang dikenal sebagai pressure drop (ΔP). Friksi (kehilangan
energi) dapat ditimbulkan antara lain :
a. Faktor Gesekan Fanning (f)
Faktor gesekan fanning (f) didifinisikan sebagai perbandingan drag force per luas
permukaan terbasahi dengan perkalian densitas dan velocity head. Nilai f sangat penting
untuk menghitung energi yang hilang karena friksi di sistem perpipaan baik untuk laminar
maupun turbulen.Nilai faktor gesekan fanning f banyak di temui di buku pustaka dalam
bentuk kurva-kurva.
Energi yang hilang karena gesekan (friction loss = Ff) adalah :
ΔP : pressure drop karena gesekan
ΔL : panjang pipa lurus
f : koefisien fanning
ρ : massa jenis fluida
D : diameter pipa
v : laju alir fluida
Ff : friction loss.
b. Faktor Fitting dan Kerangan
Fitting dan kerangan akan mengganggu aliran normal yang akan menyebabkan
penambahan friksi,
hf : friction loss karena fitting dan kerangan
Kf : koefisien fitting dan kerangan.
2.4 Rejim Aliran
Dalam aliran kondisi steady state dikenal 2 rejim aliran atau pola aliran yang tergantung
kepada kecepatan rata-rata aliran (v), densitas (ρ), viskositas fluida (μ) dan diameter pipa (D).
a. Rejim aliran Laminer
Rejim aliran laminer mempunyai ciri-ciri:
- Terjadi pada kecepatan rendah.
- Fluida cenderung mengalir tanpa adanya pencampuran lateral.
- Berlapis-lapis seperti kartu.
- Tidak ada arus tegak lurus arah aliran.
- Tidak ada pusaran (arus eddy).
b. Rejim aliran Turbulen
Rejim aliran turbulen mempunyai ciri-ciri:
- Terbentuk arus eddy.
- Terjadi lateral mixing.
- Secara keseluruhan arah aliran tetap sama.
- Distribusi kecepatan lebih uniform atau seragam.
c. Rejim aliran Transisi
Rejim aliran transisi adalah rejim yang terjadi antara rejim aliran laminer dan rejim aliran
turbulen.
Penentuan rejim aliran dilakukan dengan menentukan bilangan tak berdimensi yaitu
bilangan Reynolds (Reynolds Number/NRe). Bilangan Reynolds merupakan perbandingan
antara gaya dinamis dari aliran massa terhadap tegangan geser yang disebabkan oleh
viskositas cairan. NRe = vD
Keterangan:
: massa jenis fluida.
v : kecepatan fluida.
: viskositas fluida.
D : diameter pipa dalam.
Untuk pipa circular lurus;
NRe < 2100 : rejim laminar
NRe > 4000 : rejim turbulen
2100 < NRe > 4000 : rejim transisi
Kecepatan kritis:
Kecepatan pada saat NRe = 2000
Gambar Pipa
Pipa Venturi
P1 P2 P3 P4
Pipa Orifice
P1 P2 P3 P4
BAB III
PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Seperangkat alat aliran fluida
2. Orificemeter
3. Venturimeter
4. Elbowmeter
5. Pipa lurus
6. Stopwatch
7. Air
3.2 Langkah Kerja
3.2.1 Aliran Turbulen
Membuka valve proses dan membuka valve by pass
Membuat tinggi manometer raksa sejajar
Mencatat ΔPo
Menyalakan pompa
Membuka kran aliran pada tabung
Membuka kran aliran pada manometer
Ulangi langkah ini untuk pipa lainnya
Melakukan variasi bukaan by pass sebanyak 3 kali
Mencatat ΔP dan menghitung waktu untuk masing2 volume yang ditentukan
3.2.2 Aliran Laminer
Membuka valve proses dan membuka valve by pass
Mencatat ΔPo manometer minyak
Menyalakan pompa
Menentukan Q untuk aliran laminer
Mencatat volume dan pada t=10 s
Membuka aliran pada pipa
Ulangi langkah ini untuk pipa lainnya
Membuka aliran pada manometer
Mencatat ΔP
Memvariasikan Q dan mencatat ΔP
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Data Pengamatan
4.1.1 Orificemeter
Tabel 4.1.1. Aliran Turbulen
Jenis
AliranNo
∆H (mm) Volume
(m3)Waktu (s)
Q (m3/s)H1 H2
Tur
bule
n
∆P0 250 250
0.03
t1 t2 tAv
1 283 217 33 32 32.5 0.000923077
2 279 218 35 35 35 0.000857143
3 273 228 40 39 39.5 0.000759494
4 270 230 44 44 44 0.000681818
Tabel 4.1.2. Aliran Laminer dan Transier
Jenis
Aliran
No∆H (mm) Volume (m3) Wakt
u (s)Q (m3/s)
a b c dV1 V2 VAv
∆P0 800 585 796 536
15
3.57 x 10-5
Transier 1 805 590 812 551 0.00053 0.00054 0.000535 1.95 x 10-5
Laminer2 804 598 812 552 0.0003 0.00028 0.000293 0.0000083 804 598 812 552 0.00012 0.00012 0.00012 3.57 x 10-5
4.1.2 Venturimeter
Tabel 4.1.3. Aliran Turbulen
Jenis
AliranNo
∆H (mm) Volume
(m3)Waktu (s)
Q (m3/s)H1 H2
Tur
bule
n
∆P0 250 250
0.02
t1 t2 tAv
1 212 289 22 23 22.5 0.00088889
2 219 283 26 27 26.5 0.00075472
3 215 285 25 25 25 0.0008
4 220 279 27 27 27 0.00074074
Tabel 4.1.4. Aliran Laminer dan Transier
Jenis
Aliran
No∆H (mm) Volume (m3) Wakt
u (s) Q (m3/s)a b c d
V1 V2 VAv∆P0 845 630 781 522
15Transier 1 827 613 815 557 0.00091 0.00088 0.000895 5.9667 x 10-5
Laminer2 828 613 816 557 0.00044 0.00041 0.000425 2.8333 x 10-5
3 829 612 816 558 0.0006 0.0006 0.0006 0.00004
4.1.3 Pipa Lurus
Tabel 4.1.5. Aliran Turbulen
Jenis
AliranNo
∆H (mm) Volume
(m3)Waktu (s)
Q (m3/s)H1 H2
Tur
bule
n
∆P0 250 250
0.03
t1 t2 tAv
1 238 262 33 33 33 0.00090909
2 242 258 37 37 37 0.00081081
3 245 256 42 42 42 0.00071429
4 240 262 33 34 33.5 0.00089552
Tabel 4.1.6. Aliran Laminer dan Transier
Jenis
Aliran
No∆H (mm) Volume (m3) Waktu
(s) Q (m3/s)a b c d
V1 V2 VAv∆P0 830 618 798 538
15Transier 1 838 623 813 555 0.00095 0.00097 0.00096 0.000064
Laminer2 840 625 810 553 0.00038 0.00037 0.000375 0.000025
3 840 622 815 554 0.000125 0.000125 0.000125 8.3333 x 10-6
4.1.4 Elbowmeter
Tabel 4.1.7. Aliran Turbulen, Laminer dan Transier
Jenis
Aliran
No∆H (mm) Volume (m3)
Waktu (s)
Q (m3/s)a b c d
V1 V2 VAv t1 t2 tAv∆P0 795 580 835 578
Turbulen
1 816 631 802 5440.003 0.003
79 79 79 0.000379
2 850 635 800 541 60 58 59 0.0005085
3 848 634 783 5240.002 0.002
20 19 19.5 0.0010265
4 845 630 782 522 23 24 23.5 0.000851
Transier 5 843 628 805 547 0.00144 0.00141
15 15
0.000095
Laminer6 842 226 806 546 0.00014 0.00014 0.000009
7 842 227 805 547 0.0005 0.0005 0.000033
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Orificemeter
Data yang diketahui:Diameter = 0.022 mLuas = 0.00038 m2 Densitas air = 998.8 kg/m3
Densitas minyak = 917.3 kg/m3
Densitas udara = 1.2 kg/m3
= 0.0009 kg/m.s
Tabel 4.2.1. Pengolahan Data pada Pipa Orificemeter
NoJenis
AliranQ (m3/s) ∆P (Pa) v (m/s) NRe
Konstanta Orifice (Co)
1
Turbulen
0.000923077 87964.8 2.42915 59307.96 0.173517
2 0.000857143 81300.8 2.25564 55071.68 0.167596
3 0.000759494 59976 1.99867 48797.69 0.172899
4 0.000681818 53312 1.79426 43807.02 0.164632
5 Transier 3.57 x 10-5 795.2602 0.09386 2291.594 0.070512
6Laminer
1.95 x 10-5 935.6942 0.051316 1252.881 0.035541
7 0.000008 935.6942 0.021053 514.0023 0.014581
Gambar 4.2.1. Kurva Konstanta Orificemeter terhadap Bilangan Reynolds
4.2.2 Venturimeter
Data yang diketahui:
Diameter = 0.033 mLuas = 0.000855 m2 Densitas air = 998.8 kg/m3
Densitas minyak = 917.3 kg/m3
Densitas udara = 1.2 kg/m3
= 0,0009 kg/m.s
Tabel 4.2.2. Pengolahan Data pada Pipa Venturimeter
NoJenis
AliranQ (m3/s) ∆P (Pa) v (m/s) NRe
Konstanta Venturimeter
(Cv)1
Turbulen
0.00088889 10262.56 1.039802 38080.31 0.160133
2 0.00075472 8529.92 0.882853 32332.43 0.149133
3 0.0008 9329.6 0.93582 34272.23 0.151153
4 0.00074074 7863.52 0.866499 31733.52 0.152446
5 Transier 5.9667 x 10-5 973.05 0.069797 2556.152 0.034908
6Laminer
2.8333 x 10-5 946.08 0.033143 1213.794 0.016811
7 0.00004 946.08 0.046791 1713.612 0.023733
Gambar 4.2.2. Kurva Koefisien Venturimeter terhadap Bilangan Reynolds
4.2.3 Pipa Lurus
Data yang diketahui:
Diameter = 0.039 mLuas = 0.001194 m2 Densitas air = 998.8 kg/m3
Densitas minyak = 917.3 kg/m3
Densitas udara = 1.2 kg/m3
= 0,0009 kg/m.s
Tabel 4.2.3. Pengolahan Data pada Pipa Lurus
NoJenis
AliranQ (m3/s) ∆P (Pa) v (m/s) NRe
Fanning Friction (f)
1
Turbulen
0.00090909 3198.72
2 0.00081081 2132.48
3 0.00071429 1466.08
4 0.00089552 2932.16
5 Transier 0.000064 1052.151
6Laminer
0.000025 1082.314
7 8.3333 x 10-6 1052.151
4.2.4 Elbowmeter
Data yang diketahui:
Diameter = 0.039 mLuas = 0.001194 m2 Densitas air = 998.8 kg/m3
Densitas minyak = 917.3 kg/m3
Densitas udara = 1.2 kg/m3
= 0,0009 kg/m.s
Tabel 4.2.4. Pengolahan Data pada Elbowmeter
NoJenis
AliranQ (m3/s) ∆P (Pa) v (m/s) NRe
Koefisien Elbow (Ke)
1
Turbulen
0.000379 1507.8133 0.3180499 13765.62 29.84753
2 0.0005085 1315.6343 0.4258635 18431.94 14.526
3 0.0010265 1481.2357 1.2885099 55768.43 1.786488
4 0.000851 1461.6592 1.0691891 46275.93 2.560286
5 Transier 0.000095 1179.398 0.0795655 3443.7 373.0459
6Laminer
0.000009 1178.599 0.007817 338.3285 19311.31
7 0.000033 1169.609 0.0279177 1208.316 1502.459
LAMPIRAN
Perhitungan untuk Pengolahan Data
1. Orificemeter
Menghitung ∆P pada Aliran Turbulen Menggunakan Manometer Raksa
∆P=ρraksa × g × ∆H
∆H = H1-H2
ρraksa = 13600 kg/m3
g = 9.8 m/s2
H1 (m) H2 (m) ∆H (m) ∆P (Pa)
0.283 0.217 0.66 87964.8
0.279 0.218 0.61 81300.8
0.273 0.228 0.45 59976
0.27 0.23 0.4 53312
Menghitung ∆P pada Aliran Transier dan Laminer Menggunakan Manometer
Minyak
∆P=(ρminyak × g × ∆Hminyak) + (ρair × g × ∆Hair)
ρminyak = 917.3 kg/m3
∆Hminyak = (a-b) – (c-d)
ρair = 998.8 kg/m3
∆Hair = b-d
g = 9.8 m/s2
Jenis
Alirana (m) b (m) c (m) d (m)
∆Hminyak
(m)∆Hair (m) ∆P (Pa)
Transier 0.805 0.59 0.812 0.551 0.046 0.039 795.2602
Laminer0.804 0.598 0.812 0.552 0.054 0.046 935.6942
0.804 0.598 0.812 0.552 0.054 0.046 935.6942
Menghitung Kecepatan Linier (v)
Q = laju alir (m3/s)
A = 0.00038 m2
No Jenis Aliran Q (m3/s) V (m/s)
1
Turbulen
0.000923077 2.42915
20.000857143 2.25564
30.000759494 1.99867
40.000681818 1.79426
5 Transier3.57 x 10-5
0.093866
Laminer1.95 x 10-5
0.0513167
0.000008 0.021053
Menghitung Bilangan Reynolds (NRe)
ρair = 998.8 kg/m3
= 0.0009 kg/m s
= 0.022 m
No Jenis Aliran V (m/s) NRe
1 Turbulen2.42915 59307.96
2 2.25564 55071.68
31.99867 48797.69
41.79426 43807.02
5 Transier0.09386 2291.594
6Laminer 0.051316 1252.881
70.021053 514.0023
Menghitung Koefisien Orificemeter (Co)
= kecepatan linier orificemeter (m/s)
= koefisien orificemeter
= = = 0.564, maka;
= 1-0.101 = 0.899
= 998.8 kg/m3
No Jenis Aliran V (m/s) ∆P (Pa) Co
1 Turbulen2.42915 87964.8 0.173517
22.25564 81300.8 0.167596
3 1.99867 59976 0.172899
41.79426 53312 0.164632
5 Transier0.09386 795.2602 0.070512
6Laminer 0.051316 935.6942 0.035541
70.021053 935.6942 0.014581
2. Venturimeter
Menghitung ∆P pada Aliran Turbulen Menggunakan Manometer Raksa
∆P=ρraksa × g × ∆H
∆H = H1-H2
ρraksa = 13600 kg/m3
g = 9.8 m/s2
No ΔH(mmHg)ρraksa (kg/m3)
g (m/s2)
ΔP (Pa)
1 77 13600 9,8 10262.56
2 64 13600 9,8 8529.92
3 70 13600 9,8 9329.6
4 59 13600 9,8 7863.52
Menghitung ∆P pada Aliran Transier dan Laminer Menggunakan Manometer
Minyak
∆P=(ρminyak × g × ∆Hminyak) + (ρair × g × ∆Hair)
ρminyak = 917.3 kg/m3
∆Hminyak = ∆H2-∆H1
ρair = 998.8 kg/m3
∆Hair = b-d
g = 9.8 m/s2
NoH1 (mm) H2 (mm) ΔH1
(m)ΔH2
(m)ΔH air
(m)ΔP
(Pa)A B C D
1 827 613 815 557 0.214 0.258 0.059 973.05
2 828 613 816 557 0.215 0.265 0.059 946.08
3 829 612 816 558 0.217 0.258 0.059 946.08
Menghitung Kecepatan Linier (v)
Q = laju alir (m3/s)
A = 0.000855 m2
No Jenis Aliran Q (m3/s) V (m/s)
1
Turbulen
0.00088889 1.039802
20.00075472 0.882853
30.0008 0.93582
40.00074074 0.866499
5 Transier5.9667 x 10-5 0.069797
6Laminer
2.8333 x 10-5 0.033143
70.00004 0.046791
Menghitung Bilangan Reynolds (NRe)
ρair = 998.8 kg/m3
= 0.0009 kg/m s
= 0.033 m
No Jenis Aliran V (m/s) NRe
1 Turbulen 1.039802 38080.31
20.882853 32332.43
30.93582 34272.23
40.866499 31733.52
5 Transier0.069797 2556.152
6Laminer
0.033143 1213.794
70.046791 1713.612
Menghitung Koefisien Orificemeter (Co)
= kecepatan linierventurimeter (m/s)
= koefisien venturimeter
= = = 0.846, maka;
= 1-0.513 = 0.487
= 998.8 kg/m3
No Jenis Aliran V (m/s) ∆P (Pa) Cv
1 Turbulen1.039802 10262.56 0.160133
20.882853 8529.92 0.149133
3 0.93582 9329.6 0.151153
40.866499 7863.52 0.152446
5 Transier0.069797 973.05 0.034908
6Laminer
0.033143 946.08 0.016811
70.046791 946.08 0.023733
3. Pipa Lurus
Menghitung ∆P pada Aliran Turbulen Menggunakan Manometer Raksa
∆P=ρraksa × g × ∆H
∆H = H1-H2
ρraksa = 13600 kg/m3
g = 9.8 m/s2
H1 (m) H2 (m) ∆H (m) ∆P (Pa)
0.238 0.262 0.024 3198.72
0.242 0.258 0.016 2132.48
0.245 0.256 0.011 1466.08
0.24 0.262 0.022 2932.16
Menghitung ∆P pada Aliran Transier dan Laminer Menggunakan Manometer
Minyak
∆P=(ρminyak × g × ∆Hminyak) + (ρair × g × ∆Hair)
ρminyak = 917.3 kg/m3
∆Hminyak = (a-b) – (c-d)
ρair = 998.8 kg/m3
∆Hair = b-d
g = 9.8 m/s2
Jenis
Alirana (m) b (m) c (m) d (m)
∆Hminyak
(m)∆Hair (m) ∆P (Pa)
Transier 0.838 0.623 0.813 0.555 0.043 0.068 1052.151
Laminer0.84 0.625 0.81 0.553 0.042 0.072 1082.314
0.84 0.622 0.815 0.554 0.043 0.068 1052.151
Menghitung Kecepatan Linier (v)
Q = laju alir (m3/s)
A = 0.00038 m2
No Jenis Aliran Q (m3/s) V (m/s)
1
Turbulen
0.000909
2 0.000811
3 0.000714
4 0.000896
5 Transier 0.000064
6Laminer
0.000025
7 8.3333 x 10-6
Menghitung Bilangan Reynolds (NRe)
ρair = 998.8 kg/m3
= 0.0009 kg/m s
= 0.022 m
No Jenis Aliran V (m/s) NRe
1 Turbulen
2
3
4
5 Transier
6Laminer
7
Menghitung Koefisien Fanning (f)
No Jenis Aliran ∆P (Pa) V (m/s) f
1
Turbulen
3198.72
2 2132.48
3 1466.08
4 2932.16
5 Transier 1052.151
6Laminer
1082.314
7 1052.151
4. Elbowmeter
Menghitung ∆P pada Aliran Turbulrn, Transier dan Laminer Menggunakan
Manometer Minyak
∆P=(ρminyak × g × ∆Hminyak) + (ρair × g × ∆Hair)
ρminyak = 917.3 kg/m3
∆Hminyak = (a-b) – (c-d)
ρair = 998.8 kg/m3
∆Hair = b-d
g = 9.8 m/s2
Jenis
Alirana (m) b (m) c (m) d (m)
∆Hminyak
(m)∆Hair (m) ∆P (Pa)
Turbulen
0.795 0.58 0.835 0.578 0.042 0.002 397.1372
0.816 0.631 0.802 0.544 0.073 0.087 1507.813
0.85 0.635 0.8 0.541 0.044 0.094 1315.634
0.848 0.634 0.783 0.524 0.045 0.11 1481.236
Transier 0.845 0.63 0.782 0.522 0.045 0.108 1461.659
Laminer0.843 0.628 0.805 0.547 0.043 0.081 1179.398
0.842 0.626 0.806 0.546 0.044 0.08 1178.599
Menghitung Kecepatan Linier (v)
Q = laju alir (m3/s)
A = 0.00038 m2
No Jenis Aliran Q (m3/s) V (m/s)
1 Turbulen 0.000379747 0.3180499
2 0.000508475 0.4258635
3 0.001538462 1.2885099
4 0.001276596 1.0691891
5 Transier 0.000095 0.0795655
6Laminer
9.33333E-06 0.007817
7 3.33333E-05 0.0279177
Menghitung Bilangan Reynolds (NRe)
ρair = 998.8 kg/m3
= 0.0009 kg/m s
= 0.022 m
No Jenis Aliran V (m/s) NRe
1
Turbulen
0.3180499 13765.62
2 0.4258635 18431.94
3 1.2885099 55768.43
4 1.0691891 46275.93
5 Transier 0.0795655 3443.7
6Laminer
0.007817 338.3285
7 0.0279177 1208.316
Menghitung Konstanta Elbow (Ke)
No Jenis Aliran ∆P (Pa) V (m/s) Ke
1
Turbulen
397.1372 0.3180499 29.84753
2 1507.813 0.4258635 14.526
3 1315.634 1.2885099 1.786488
4 1481.236 1.0691891 2.560286
5 Transier 1461.659 0.0795655 373.0459
6Laminer
1179.398 0.007817 19311.31
7 1178.599 0.0279177 1502.459