makalah osteoartritis mo-rm
TRANSCRIPT
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 1/17
BAB I
Pendahuluan
Tulang merupakan organ vital yang berfungsi sebagai alat gerak pasif, memberikan proteksi
organ – organ tubuh, memberi bentuk pada tubuh, metabolisme kalsium dan mineral, dan organ
hemapoetik. Tulang dapat mengalami gangguan, termasuk degeneratif, infeksi penyakit, penyakit
autoimun, gangguan pada metabolismenya, dan neoplasma.
Tulang merupakan jaringan ikat dinamis yang selalu diperbarui melalui proses remodelling
yang terdiri dari proses resorpsi dan formasi. Dalam keadaan normal, massa tulang yang di resorpsi
akan sama dengan masa tulang yang diformasi sehingga terjadi keseimbangan, namun pada keadaan
Osteoporosis proses resorpsi lebih aktif dibandingkan dengan formasi, sehingga terjadi defisit massa
tulang dan tulang menjadi semakin tipis dan perforasi.
Mengingat bahwa kondisi Osteoporosis sering terjadi pada pasien usia lanjut, dimana terjadi
pengurangan kadar kalsium dalam matriks tulang yang akan menyebabkan tulang menjadi lebih
rapuh, penyakit ini perlu didiskusikan untuk mengetahui bagaimana terjadinya Osteoporosis, faktor
resiko dan disposisi, penatalaksanaan dan pencegahannya. Hal ini bertujuan agar penyakit ini dapat
diedukasikan kepada masyarakat dan melakukan pencegahan sehingga ratio kualitas hidup juga dapat
ditingkatkan.
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 2/17
BAB II
Laporan Kasus
Seorang wanita Ny. Winny, usia 67 tahun datang ke Unit Gawat Darurat suatu Rumah
Sakit Daerah jam 10 malam, diantar anaknya dengan keluhan nyeri pinggang. Pasien masih
mampu berjalan tanpa alat bantu.
Nama : Winny
Usia : 67 tahun
Pekerjaan : Pensiunan karyawati Department Pendidikan
Status : Menikah, 5 anak, 13 cucu
Alamat : Jl. Tawakal Jakarta Barat
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sekitar 2 jam yang lalu, saat akan masuk ke mobil, terpeleset dan jatuh terduduk di
aspal dari posisi berdiri. Menurut pasien pada saat jatuh benturan yang terjadi tidak keras.
Pada saat berusaha berdiri dari posisi duduk tersebut, pasien merasa nyeri pada pinggang,
tetapi masih sanggup berdiri dan berjalan, walaupun harus berpegangan karena menahan sakit
pada pinggang. Beberapa waktu kemudian nyeri pinggang dirasakan semakin berat. Kedua
anggota gerak bawah dapat digerakkkan, tidak ada rasa kesemutan atau kebas pada kedua
anggota gerak bawah. Buang air besar dan buang air kecil dirasa normal dan terkontrol.
Pasien mengaku sudah tidak mengalami menstruasi sejak 17 tahun yang lalu, tidak memiliki
kebiasaan meroko, tidak minum alkohol, tidak minum obat anti alergi. Tidak melakukan
olahraga teratur, dan aktivitas paling banyak adalah nonton TV di kamar.
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 3/17
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tidak ada riwayat penyakit: darah tinggi, jantung, kencing manis
Belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
Dari Pemeriksaan Fisik ditemukan ;
STATUS GENERALIS :
Kesadaran compos mentis, tidak tampak pucat, ekspresi wajah kesakitan. Datang dengan berjalan digandeng anak dan posisi badan sedikit membungkuk.
Tanda vital : T 130/85 mmHg, N 100x/menit, suhu : 36,5o, pernafasan 16x/menit, BB 58kg,
TB 160cm.
Mata : tidak ikterik, tidak pucat
THT : dalam batas normal
Fungsi Jantung : tidak ada kelainan
Fungsi Paru : tidak ada kelainan
Abdomen : dalam batas normal
STATUS LOKALIS :
Look ( Inspeksi ) : postur tubuh membungkuk, merasa nyeri saat dimintai menegakkan badan
Feel ( Palpasi ) : Nyeri tekan dan spasme otot pada area vertebra lumbal
Move ( Gerak ) : Gerak aktif thoracolumbal terbatas karena nyeri
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 4/17
BAB III
Pembahasan Kasus
I. ANAMNESIS
a. Identitas Pasien
Nama : Winny
Usia : 67 tahun
Pekerjaan : Pensiunan karyawati Department Pendidikan
Status : Menikah, 5 anak, 13 cucu
Alamat : Jl. Tawakal Jakarta Barat
b. Keluhan Utama
Nyeri pada pinggang
c. Keluhan Tambahan
Nyeri pinggang dirasakan semakin berat saat berusaha berdiri, setelah jatuh
terduduk sekitar dua jam yang lalu.
d. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Sejak kapan nyeri dirasakan?
2. Apakah nyeri tumpul / tajam ? Apabila tajam, dimanakah lokasi dimana
nyeri paling hebat dirasakan?
3. Kapan nyeri paling dirasakan? Apakah pada pagi hari, siang, atau malam
hari
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 5/17
4. Apakah ada penurunan berat badan dalam waktu dekat ini?
5. Apakah ada riwayat jatuh? Apabila ada, kapan, bagaimana posisi jatuh?
6. Apakah saat ini ada respon muntah ataupun mual?
e. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Apakah ada riwayat penyakit gagal ginjal?
2. Apakah pernah jatuh / trauma sebelumnya?
3. Apakah sebelumnya pernah menjalani proses operasi?
4. Apakah ada penyakit hati, endokrin, ataupun penyakit saluran pencernaan?
f. Riwayat Penyakit Keluarga
1. Apakah ada anggota keluarga yang menderita Osteoporosis?
2. Apakah ada anggota keluarga yang menderita TBC?
g. Riwayat Menstruasi
1. Apakah saat ini sedang menggunakan KB atau mengkonsumsi obat –
obatan penunda kehamilan?
2. Bagaimana siklus haid ?
3. Mulai sejak kapan menderita osteoporosis?
h. Riwayat Kebiasaan
1. Apakah anda merokok?
2. Apakah anda mengkonsumsi minuman beralkohol?
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 6/17
3. Apakah anda biasa terpajan sinar matahari?
4. Bagaimana olahraga yang saat ini anda jalani?
II. HIPOTESIS
Beberapa hipotesis yang didapat berdasarkan kasus di atas adalah
kemungkinan adanya Infeksi, Neoplasma, Trauma, dan mungkin terjadi Aging
atau Degenerasi. Yang termasuk ke dalam kemungkinan Infeksi adalah
Spondilitis TB dan Osteomyelitis, yang termasuk dalam kemungkinan Neoplasma
adalah Giant Cell Tumor, yang termasuk dalam kemungkinan Trauma adalah
Fraktur Vertebra, sedangkan yang termasuk dalam kemungkinan adanya penuaan
adalah Osteoporosis, Osteoarthritis, dan Spondylolisthesis.
III. DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis kerja pada pasien ini adalah Low Back Pain et causa Trauma et
causa Osteoporosis. (NGASAL)
IV. PATOFISIOLOGI OSTEOPOROSIS
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 7/17
V. INTERPRETASI HASIL
VI. PENATALAKSANAAN
VII. KOMPLIKASI
VIII. PROGNOSIS
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 8/17
BAB IV
Tinjauan Pustaka
ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab
terhadap pergerakan. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, ligamen, tendon, bursa,
dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini.
Jaringan tulang berfungsi sebagai penyangga tubuh, pelindung organ-organ vital, dan
menampung sumsum tulang, tempat sel-sel darah dibentuk. Tulang juga berfungsi sebagai
cadangan kalsium, fosfat, dan ion-ion lain yang dapat dilepaskan atau disimpan dengan
terkendali untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion penting di dalam cairan tubuh.
Hampir semua tulang memiliki rongga di bagian tengahnya. Struktur demikian
memaksimalkan kekuatan struktural tulang dengan bahan yang relatif kecil atau ringan.
Kekuatan tambahan diperoleh dari susunan kolagen dan mineral dalam jaringan tulang.
Selain itu, tulang membentuk suatu sistem pengungkit dengan melipatgandakan kekuatan
yang dibangkitkan selama otot rangka berkontraksi dan mengubahnya menjadi gerakan
tubuh.
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 9/17
HISTOLOGI TULANG
Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri dari matriks tulang, osteosit yang
berada di rongga-rongga (lakuna) dalam matriks, osteoblas yang mensintesis unsur organik
matriks, dan osteoklas yang merupakan sel raksasa multinuklear yang terlibat dalam resorpsi
dan remodelling jaringan tulang. Pertukaran zat antara osteosit dan kapiler darah bergantung
kepada kanalikuli, yang merupakan celah-celah silindris halus yang menerobos matriks.
Osteoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan proteoglikan
sebagai matriks tulang atau jaringan osteosid melalui suatu proses yang disebut osifikasi.
Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas mensekresikan sejumlah besar
fosfatase alkali, yang memegang peranan penting dalam mengendapkan kalsium dan fosfat ke
dalam matriks tulang.
Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk
pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat. Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak
yang memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorpsi. Tidak seperti osteoblas dan
osteosit, osteoklas mengikis tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzim-enzim proteolitik yang
memecahkan matriks dan beberapa asam yang melarutkan mineral tulang, sehingga kalsium
dan fosfat terlepas ke dalam aliran darah.
Sebagai unsur pokok kerangka orang dewasa, jaringan tulang melindungi organ-organ
vital dan menampung sumsum tulang, tempat sel-sel darah dibentuk. Tulang juga berfungsi
sebagai cadangan kalsium, fosfat, dan ion lain yang dapat dilepas atau disimpan dengan
terkendali untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion penting ini dalam tubuh.
Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri atas materi antar sel berkapur, yaitu
matriks tulang; osteosit, yang terdapat di rongga-rongga (lakuna) di dalam matriks; osteoblas,
yang mensintesis unsur organik matriks; dan osteoklas, yang merupakan sel raksasa
multinuklear yang melakukan resorpsi dan remodelling jaringan tulang.
Permukaan bagian luar dan dalam semua tulang dilapisi lapisan-lapisan jaringan lunak
yang mengandung sel-sel osteogenik, yaitu endosteum pada permukaan dalam dan
periosteum pada permukaan luar. Pertukaran zat antara osteosit dan kapiler darah bergantung
pada komunikasi melalui kanalikuli yang merupakan celah-celah silindris halus yang
menerobos matriks.
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 10/17
SEL TULANG
a.Osteoblas
Bertanggung jawab atas sintesis komponen organik matriks tulang yang terdiri dari
kolagen tipe I, proteoglikan, dan glikoprotein. Osteoblas hanya terdapat pada permukaan
tulang, dan letaknya bersebelahan, mirip epitel selapis.
Beberapa osteoblas secara berangsur dikelilingi oleh matriks yang baru terbentuk dan
menjadi osteosit. Selama proses ini, terbentuk rongga yang disebut lakuna.
Osteoblas memiliki reseptor untuk hormon paratiroid dan bila teraktivasi oleh hormon
ini, osteoblas akan memproduksi suatu sitokin yang disebut faktor perangsang osteoklas.
b.Osteosit
Osteosit, berasal dari osteoblas, terletak di dalam lakuna yang berada di lamela-lamela
matriks. Hanya ada satu osteosit di dalam satu lakuna. kanalikuli matriks yang tipis,
mengandung tonjolan-tonjolan sitoplasma osteosit. Tonjolan dari sel-sel yang berdekatan
saling berkomunikasi melalui gap junction dan molekul-molekul berjalan melalui struktur ini
dari sel ke sel. Sejumlah molekul bertukar tempat dari osteosit ke pembuluh darah melalui
sejumlah kecil substansi ekstrasel yang terletak di antara osteosit dan matriks tulang.
Sel-sel ini secara aktif terlibat untuk mempertahankan matriks tulang, dan
kematiannya siikuti oleh resorpsi matriks tersebut.
c.Osteoklas
Merupakan sel motil bercabang yang sangat besar. Bagian badan sel yang melebar
mengandung 5-50 inti. Pada daerah terjadinya resorpsi tulang, osteoklas terdapat dalam
lekukan yang terbentuk akibat kerja enzim pada matriks, yang dikenal sebagai lakuna
Howship. Osteoklas berasal dari penggabungan sel-sel sumsum tulang.
Osteoklas mensekresi kolagenase dan enzim lainnya untuk memompa proton ke
dalam kantung subselular yang memudahkan pencernaan kolagen setempat dan melarutkan
kristal garam kalsium. Aktivitas osteoklas dikendalikan oleh sitokin dan hormon. Osteoklas
memiliki reseptor untuk kalsitonin (hormon tiroid).
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 11/17
MATRIKS TULANG
Kira-kira 50% berat matriks tulang adalah bahan anorganik. Yang banyak dijumpai
antara lain kalsium dan fosfor yang membentuk kristal hidroksiapatit tidak sempurna dan
tidak identik dengan hidroksiapatit yang ditemukan dalam mineral karang. Pada mikrograf
elektron, kristal hidroksiapatit tulang berbentuk lempengan yang terletak disamping serabut
kolagen dan dikelilingi oleh substansia dasar.
Bahan organik pada matriks tulang adalah kolagen tipe I dan substansia dasar yang
mengandung agregat proteoglikan dan beberapa glikoprotein struktural spesifik. Gabungan
mineral dengan serat kolagen memberikan sifat keras dan ketahana pada jaringan tulang.
Setelah tulang mengalami dekalsifikasi, bentuknya tetap terjaga namun menjadi fleksibel
mirip tendon. Dengan menghilangkan bagian organik matriks, terutama kolagen, bentuk
tulang masih terjaga tapi menjadi rapuh, mudah patah dan hancur.
PERIOSTEUM DAN ENDOSTEUM
Periosteum terdiri atas lapisan kuar serat-serat kolagen dan fibroblas. Berkas serat
kolagen periosteum (serat Sharpey) memasuki matriks tulang dan mengikat periosteum pada
tulang. Lapisan dalam periosteum yang lebih banyak mengandung sel, terdiri atas sel-sel
mirip fibroblas, sel osteoprogenitor, yang berpotensi membelah melalui mitosis dan
berkembang menjadi osteoblas. Sel osteoprogenitor berperan penting pada pertumbuhan dan
perbaikan tulang.
Endosteum melapisi semua rongga-rongga dalam tulang dan terdiri atas selapis sel
osteoprogenitor gepeng dan sejumlah kecil jaringan ikat. Karena itu, endosteum lebih tipis
daripada periosteum.
Fungsi utama periosteum dan endosteum adalah memberi nutrisi pada jaringan tulang
dan menyediakan osteoblas baru secara kontinu untuk perbaikan dan pertumbuhan tulang.
Tulang dapat dibentuk dengan dua cara, yaitu dengan osifikasi inramembranosa dan
osifikasi endokondral. Pada kedua proses, jaringan tulang mula-mula tampak sebagai tulang
primer yang merupakan jaringan temporer dan segera diganti dengan tulang berlamela
definitif atau tulang sekunder.
a.Osifikasi Intramembranosa
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 12/17
Terjadi pada kebanyakan tulang pipih, pertumbuhan tulang pendek, dan penebalan
tulang panjang.
Proses diawali saat sekelompk sel berkembang menjadi osteoblas yang menghasilkan
matriks tulang dan diikuti kalsifikasi yang kemudian menjadi osteosit. Pulau-pulau
pembentukan tulang ini membentuk dinding yang membatasi rongga-rongga panjang berisi
kapiler, sel sumsum tulang, dan sel prakembang. jaringan ikat yang teringgal di antara
dinding tulang disusupi pembuluh darah dan sel mesenkim tambahan yang akan membentuk
sel sumsum tulang.
Pusat osifikasi tulang tumbuh secara radial dan akhirnya menyatu yang akan
menggantikan jaringan ikat asal. Pada tulang pipih tengkorak terdapat lebih banyak
pembentukan tulang daripada resorpsi tulang di permukaan dalam maupun luar. Jadi, 2
lapisan tulang kompakta (lempeng dalam dan luar) terbentuk, sedangkan bagian pusat tetap
mempertahankan ciri sponsnya. Bagian lapisan jaringan ikat yang tidak mengalami osifikasi
menghasilkan endosteum dan periosteum di tulang intramembranosa.
b.Osifikasi Endokondral
Terjadi di dalam sepotong tulang rawan hialin yang bentuknya mirip miniatur tulang
yang akan dibentuk. Biasanya terjadi pada pembentukan tulang panjang dan pendek.
Proses pemanjangan dari tulang panjang terjadi melalui proliferasi kondrosit dalam
lempeng epifisis di dekat epifisis. Pada waktu yang sama, kondrosit dari sisi diafisis dari
lempeng mengalami hipertrofi, matriksnya mengalami perkapuran, dan sel-selnya mati.
Kemudian, osteoblas meletakan selapis tulang primer pada matriks yang berkapur itu. Karena
kecepatan kedua kejadian yang berlawanan ini (proliferasi dan destruksi) kurang lebih sama,
tebal lempeng epifisis tidak banyak berubah, bahkan lempeng epifisis didesak menjauhi
bagian diafisis sehingga tulang bertambah panjang.
P ERAN ESTEROGEN PADA TULANG
Esterogen yang terutama dihasilkan oleh ovarium adalah estradiol. Estron juga
dihasilkan oleh tubuh manusia, tetapi terutama berasal dari luar ovarium, yaitu dari konversi
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 13/17
androstenedion pada jaringan perifer. Esteriol merupakan esterogen yang terutama
didapatkan didalam urin, berasal dari hidroksilasi-16 estron dan estradiol. Esterogen berperan
pada pertumbuhan tanda seks sekunder wanita dan menyebabkan pertumbuhan uterus,
penebalan mukosa vagina, penipisan mukus serviks dan pertumbuhan saluran saluran pada
payudara, dll.
Ada dua macam reseptor esterogen, yaitu reseptor esterogen-Alpha ( Era ) dan
reseptor esterogen-Beta ( ERB ). Era dikode oleh gen yang terletak di kromosom 6 dan terdiri
dari 595 asam amino, sedangkan Erb, dikode oleh gen yang terletak di kromosom 14 dan
terdiri dari 530 asam amino. Reseptor esterogen juga diekspresikan oleh berbagai sel tulang,
termasuk osteoblas, osteosit, osteoklas, dan kondrosit. Ekspresi ERa dan ERb meningkat
bersamaan dengan diferensiasi dan maturasi osteoblas.
Esterogen merupakan regulator pertumbuhan dan homeostasis tulang yang penting.
Esterogen memiliki efek langsung dan tak langsung pada tulang. Efek tak langsung meliputi
esterogen terhadap tulang berhubungan dengan homeostasis kalsium yang meliputi regulasi
absorbsi kalsium di usus, modulasi 1,25(OH)2D, ekskresi Ca di ginjal dan sekresi hormon
paratiroid ( PTH ).
OSTEOPOROSIS
Tiga jenis sel ditemukan dalam tulang, yaitu osteoblas, osteoklas, dan osteosit.
Namun dari dekat, sumsum tulang memperlihatkan pengaruh jenis sel tulang yang
memainkan peran penting baik dalam produksi sel osteogenik dan dalam regulasi modeling
dan remodeling tulang.
a.Osteoblas
Osteoblas bertanggung jawab untuk pembentukan dan mineralisasi tulang.Osteoblas
berasal dari sel-sel batang mesenchymal pluripotent, yang juga dapatdibedakan ke
dalam kondrosit, sel lemak, myoblast, dan fibroblast. Sejumlahfaktor yang diperlukan
untuk diferensiasi osteoblas normal termasuk faktor pertumbuhan fibroblastik (FGFs),
mengubah faktor pertumbuhan-β (TGF-β), faktor morphogenetic tulang (BMP),glukokortikoid, dan 1,25-dihydroxyvitaminD [1,25 (OH) 2D].
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 14/17
b.Osteosit
Osteosit adalah sel-sel tulang pipih kecil dalam matriks dan yang terhubungsatu sama
lain dengan sel-sel osteoblastik pada permukaan tulang oleh jaringankanalikular luas
yang berisi cairan ekstra seluler tulang. Osteosit diyakinimemainkan peran sentral
dalam respon terhadap rangsangan mekanik, sensor strain mekanik dan menginisiasi
suatu respon modeling atau remodeling melaluisejumlah perantara kimia termasuk
dehidrogenase glukosa-6-fosfat, oksida nitrat,dan faktor pertumbuhan seperti insulin.
c.Osteoklas
Osteoklas adalah sel-sel tulang resorbing multinuklear yang berasal dariprekursor
hematopoetik dari monosit/makrofag keturunan. Osteoklas dibentuk oleh fusi sel
mononuklear dan dicirikan oleh adanya perbatasan kabur, yangterdiri dari infolding
kompleks membran plasma dan sitoskeleton yang menonjol.Sel osteoklas kaya enzim
lisosomal. Selama proses resorpsi tulang, ion hidrogenyang dihasilkan oleh karbonat
anhydrase dikirim melintasi membran plasma olehpompa proton untuk membongkar mineral tulang. Selanjutnya, enzim lisosomaltermasuk kolagenase dan cathepsins
dilepaskan dan mendegradasi matriks tulang.Pelepasan osteoklas ke permukaan
tulang merupakan prasyarat penting untuk resorpsi dan dimediasi oleh integrins,
terutama avβ3, yang mengikat proteinmatriks yang berisi motif Arg-Gly-Asp, ligan
potensial termasuk osteopontin,sialoprotein tulang, thrombospondin, osteonectin, dan
kolagen tipe1
Apoptosis osteoklas merupakan faktor penentu penting dari aktivitasosteoklas.
Sitokin interleukin-1, TNF-α, dan M-CSF semua mengurangi apoptosisosteoklas,
sehingga memperpanjang kelangsungan hidup sel-sel ini. Sebaliknya,estrogen
meningkatkan apoptosis osteoklas, efek yang berhubungan denganpeningkatan
produksi TGF-β dan mengurangi ekspresi pengaktifan gen NFκB. Pada keaadan
normal tulang mengalami pembentukan dan absorbsi dalamsuatu tingkat yang
konstan, kecuali pada masa petumbuhan kanak-kanak ketikaterjadi lebih banyak
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 15/17
pembentukan daripada absorbsi tulang. Pergantian yangberlangsung terus menerus ini
penting untuk fungsi normal tulang dan membuattulang berespons terhadap tekanan-
tekanan yang meningkat dan untuk mecegahterjadi patah tulang. Bentuk tulang
dapat disesuaikan dalam menanggung kekuatan mekanis yang semakin meningkat.
Perubahan tersebut juga membantumenjaga kekuatan tulang pada proses penuaan.
Matriks organik yang sudah tuaberdegenerasi, sehingga membuat tulang relatif
menjadi lemah dan rapuh.Pembentukan tulang baru memerlukan matriks organik
baru, sehingga memberitambahan kekuatan pada tulang .
Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh penurunan densitas
massa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan
mudah patah.
FAKTOR RESIKO
Osteoporosis merupakan penyakit dengan etiologi multifaktorial. Umur dan densitas
tulang merupakan faktor resiko osteoporosis yang berhubungan erat dengan resiko terjadinya
fraktur osteoporotik. Perbedaan ras dan geografik juga berhubungan dengan resiko
osteoporosis, Fraktur panggul lebih tinggi insidensnya pada orang kulit putih dibandingkan
dengan orang kulit hitam di Amerika Serikat. Indeks massa tubuh yang berlebih, riwayat
fraktur diatas umur 50 tahun, Kebiasaan Merokok, Penggunaan kortikosteroid dalam waktu
panjang, Konsumsi minuman beralkohol lebih dari dua unit per hari, dan Arthritis
Rheumatoid juga merupakan faktor resiko terjadinya Osteoporosis.
OSTEOPOROSIS TIPE I & II
Osteoporosis dibagi 2 kelompok, yaitu osteoporosis primer dan sekunder.
Osteoporosis primer adalah osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya, sedangkan
osteoporosis sekunder adalah osteoporosis yang diketahui penyebabnya. Riggs dan
Melton,1983, membagi osteoporosis primer menjadi tipe I dan tipe II. Osteoporosis tipe I,
disebut juga osteoporosis pasca menopause, disebabkan oleh defisiensi estrogen akibat
menopause. Osteoporosis tipe II disebut juga osteoporosis senilis, disebabkan oleh gangguan
absorbsi kalsium di usus yang menyebabkan hiperparatiroidisme sekunder yang
mengakibatkan timbulnya osteoporosis.
7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 16/17
BAB IV
KESIMPULAN