makalah osteoartritis mo-rm

17
BAB I Pendahuluan Tulang merupakan organ vital yang berfungsi sebagai alat gerak pasif, memberikan proteksi organ – organ tubuh, memberi bentuk pada tubuh, metabolisme kalsium dan mineral, dan organ hemapoetik. Tulang dapat mengalami gangguan, termasuk degeneratif, infeksi penyakit, penyakit autoimun, gangguan pada metabolismenya, dan neoplasma. Tulang merupakan jaringan ikat dinamis yang s elalu diperbarui melalui proses remodelling yang terdiri dari proses resorpsi dan formasi. Dalam keadaan normal, massa tulang yang di resorpsi akan sama dengan masa tulang yang diformasi sehingga terjadi keseimbangan, namun pada keadaan Osteoporosis proses resorpsi lebih aktif dibandingkan dengan formasi, sehingga terjadi defisit massa tulang dan tulang menjadi semakin tipis dan perforasi. Mengingat bahwa kondisi Osteoporosis sering terjadi pada pasien usia lanjut, dimana terjadi  pengurangan kadar kalsium dalam ma triks tulang yang akan menyebabkan tu lang menjadi lebih rapuh, penyakit ini perlu didiskusikan untuk mengetahui bagaimana terjadinya Osteoporosis, faktor resiko dan disposisi, penatalaksanaan dan pencegahannya. Hal ini bertujuan agar penyakit ini dapat diedukasikan kepada masyarakat dan melakukan pencegahan sehingga ratio kualitas hidup juga dapat ditingkatkan.

Upload: diaz-rahmadi

Post on 03-Apr-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 1/17

BAB I

Pendahuluan

Tulang merupakan organ vital yang berfungsi sebagai alat gerak pasif, memberikan proteksi

organ – organ tubuh, memberi bentuk pada tubuh, metabolisme kalsium dan mineral, dan organ

hemapoetik. Tulang dapat mengalami gangguan, termasuk degeneratif, infeksi penyakit, penyakit

autoimun, gangguan pada metabolismenya, dan neoplasma.

Tulang merupakan jaringan ikat dinamis yang selalu diperbarui melalui proses remodelling

yang terdiri dari proses resorpsi dan formasi. Dalam keadaan normal, massa tulang yang di resorpsi

akan sama dengan masa tulang yang diformasi sehingga terjadi keseimbangan, namun pada keadaan

Osteoporosis proses resorpsi lebih aktif dibandingkan dengan formasi, sehingga terjadi defisit massa

tulang dan tulang menjadi semakin tipis dan perforasi.

Mengingat bahwa kondisi Osteoporosis sering terjadi pada pasien usia lanjut, dimana terjadi

 pengurangan kadar kalsium dalam matriks tulang yang akan menyebabkan tulang menjadi lebih

rapuh, penyakit ini perlu didiskusikan untuk mengetahui bagaimana terjadinya Osteoporosis, faktor 

resiko dan disposisi, penatalaksanaan dan pencegahannya. Hal ini bertujuan agar penyakit ini dapat

diedukasikan kepada masyarakat dan melakukan pencegahan sehingga ratio kualitas hidup juga dapat

ditingkatkan.

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 2/17

BAB II

Laporan Kasus

Seorang wanita Ny. Winny, usia 67 tahun datang ke Unit Gawat Darurat suatu Rumah

Sakit Daerah jam 10 malam, diantar anaknya dengan keluhan nyeri pinggang. Pasien masih

mampu berjalan tanpa alat bantu.

 Nama : Winny

Usia : 67 tahun

Pekerjaan : Pensiunan karyawati Department Pendidikan

Status : Menikah, 5 anak, 13 cucu

Alamat : Jl. Tawakal Jakarta Barat

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Sekitar 2 jam yang lalu, saat akan masuk ke mobil, terpeleset dan jatuh terduduk di

aspal dari posisi berdiri. Menurut pasien pada saat jatuh benturan yang terjadi tidak keras.

Pada saat berusaha berdiri dari posisi duduk tersebut, pasien merasa nyeri pada pinggang,

tetapi masih sanggup berdiri dan berjalan, walaupun harus berpegangan karena menahan sakit

 pada pinggang. Beberapa waktu kemudian nyeri pinggang dirasakan semakin berat. Kedua

anggota gerak bawah dapat digerakkkan, tidak ada rasa kesemutan atau kebas pada kedua

anggota gerak bawah. Buang air besar dan buang air kecil dirasa normal dan terkontrol.

Pasien mengaku sudah tidak mengalami menstruasi sejak 17 tahun yang lalu, tidak memiliki

kebiasaan meroko, tidak minum alkohol, tidak minum obat anti alergi. Tidak melakukan

olahraga teratur, dan aktivitas paling banyak adalah nonton TV di kamar.

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 3/17

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Tidak ada riwayat penyakit: darah tinggi, jantung, kencing manis

Belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.

Dari Pemeriksaan Fisik ditemukan ;

STATUS GENERALIS :

Kesadaran compos mentis, tidak tampak pucat, ekspresi wajah kesakitan. Datang dengan berjalan digandeng anak dan posisi badan sedikit membungkuk.

Tanda vital : T 130/85 mmHg, N 100x/menit, suhu : 36,5o, pernafasan 16x/menit, BB 58kg,

TB 160cm.

Mata : tidak ikterik, tidak pucat

THT : dalam batas normal

Fungsi Jantung : tidak ada kelainan

Fungsi Paru : tidak ada kelainan

Abdomen : dalam batas normal

STATUS LOKALIS :

Look ( Inspeksi ) : postur tubuh membungkuk, merasa nyeri saat dimintai menegakkan badan

Feel ( Palpasi ) : Nyeri tekan dan spasme otot pada area vertebra lumbal

Move ( Gerak ) : Gerak aktif thoracolumbal terbatas karena nyeri

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 4/17

BAB III

Pembahasan Kasus

I. ANAMNESIS

a. Identitas Pasien

 Nama : Winny

Usia : 67 tahun

Pekerjaan : Pensiunan karyawati Department Pendidikan

Status : Menikah, 5 anak, 13 cucu

Alamat : Jl. Tawakal Jakarta Barat

b. Keluhan Utama

 Nyeri pada pinggang

c. Keluhan Tambahan

 Nyeri pinggang dirasakan semakin berat saat berusaha berdiri, setelah jatuh

terduduk sekitar dua jam yang lalu.

d. Riwayat Penyakit Sekarang

1. Sejak kapan nyeri dirasakan?

2. Apakah nyeri tumpul / tajam ? Apabila tajam, dimanakah lokasi dimana

nyeri paling hebat dirasakan?

3. Kapan nyeri paling dirasakan? Apakah pada pagi hari, siang, atau malam

hari

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 5/17

4. Apakah ada penurunan berat badan dalam waktu dekat ini?

5. Apakah ada riwayat jatuh? Apabila ada, kapan, bagaimana posisi jatuh?

6. Apakah saat ini ada respon muntah ataupun mual?

e. Riwayat Penyakit Dahulu

1. Apakah ada riwayat penyakit gagal ginjal?

2. Apakah pernah jatuh / trauma sebelumnya?

3. Apakah sebelumnya pernah menjalani proses operasi?

4. Apakah ada penyakit hati, endokrin, ataupun penyakit saluran pencernaan?

f. Riwayat Penyakit Keluarga

1. Apakah ada anggota keluarga yang menderita Osteoporosis?

2. Apakah ada anggota keluarga yang menderita TBC?

g. Riwayat Menstruasi

1. Apakah saat ini sedang menggunakan KB atau mengkonsumsi obat – 

obatan penunda kehamilan?

2. Bagaimana siklus haid ?

3. Mulai sejak kapan menderita osteoporosis?

h. Riwayat Kebiasaan

1. Apakah anda merokok?

2. Apakah anda mengkonsumsi minuman beralkohol?

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 6/17

3. Apakah anda biasa terpajan sinar matahari?

4. Bagaimana olahraga yang saat ini anda jalani?

II. HIPOTESIS

Beberapa hipotesis yang didapat berdasarkan kasus di atas adalah

kemungkinan adanya Infeksi, Neoplasma, Trauma, dan mungkin terjadi Aging

atau Degenerasi. Yang termasuk ke dalam kemungkinan Infeksi adalah

Spondilitis TB dan Osteomyelitis, yang termasuk dalam kemungkinan Neoplasma

adalah Giant Cell Tumor, yang termasuk dalam kemungkinan Trauma adalah

Fraktur Vertebra, sedangkan yang termasuk dalam kemungkinan adanya penuaan

adalah Osteoporosis, Osteoarthritis, dan Spondylolisthesis.

III. DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis kerja pada pasien ini adalah Low Back Pain et causa Trauma et

causa Osteoporosis. (NGASAL)

IV. PATOFISIOLOGI OSTEOPOROSIS

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 7/17

V. INTERPRETASI HASIL

VI. PENATALAKSANAAN

VII. KOMPLIKASI

VIII. PROGNOSIS

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 8/17

BAB IV

Tinjauan Pustaka

ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab

terhadap pergerakan. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, ligamen, tendon, bursa,

dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini.

Jaringan tulang berfungsi sebagai penyangga tubuh, pelindung organ-organ vital, dan

menampung sumsum tulang, tempat sel-sel darah dibentuk. Tulang juga berfungsi sebagai

cadangan kalsium, fosfat, dan ion-ion lain yang dapat dilepaskan atau disimpan dengan

terkendali untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion penting di dalam cairan tubuh.

Hampir semua tulang memiliki rongga di bagian tengahnya. Struktur demikian

memaksimalkan kekuatan struktural tulang dengan bahan yang relatif kecil atau ringan.

Kekuatan tambahan diperoleh dari susunan kolagen dan mineral dalam jaringan tulang.

Selain itu, tulang membentuk suatu sistem pengungkit dengan melipatgandakan kekuatan

yang dibangkitkan selama otot rangka berkontraksi dan mengubahnya menjadi gerakan

tubuh.

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 9/17

HISTOLOGI TULANG

Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri dari matriks tulang, osteosit yang

 berada di rongga-rongga (lakuna) dalam matriks, osteoblas yang mensintesis unsur organik 

matriks, dan osteoklas yang merupakan sel raksasa multinuklear yang terlibat dalam resorpsi

dan remodelling jaringan tulang. Pertukaran zat antara osteosit dan kapiler darah bergantung

kepada kanalikuli, yang merupakan celah-celah silindris halus yang menerobos matriks.

Osteoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan proteoglikan

sebagai matriks tulang atau jaringan osteosid melalui suatu proses yang disebut osifikasi.

Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas mensekresikan sejumlah besar 

fosfatase alkali, yang memegang peranan penting dalam mengendapkan kalsium dan fosfat ke

dalam matriks tulang.

Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk 

 pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat. Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak 

yang memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorpsi. Tidak seperti osteoblas dan

osteosit, osteoklas mengikis tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzim-enzim proteolitik yang

memecahkan matriks dan beberapa asam yang melarutkan mineral tulang, sehingga kalsium

dan fosfat terlepas ke dalam aliran darah.

Sebagai unsur pokok kerangka orang dewasa, jaringan tulang melindungi organ-organ

vital dan menampung sumsum tulang, tempat sel-sel darah dibentuk. Tulang juga berfungsi

sebagai cadangan kalsium, fosfat, dan ion lain yang dapat dilepas atau disimpan dengan

terkendali untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion penting ini dalam tubuh.

Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri atas materi antar sel berkapur, yaitu

matriks tulang; osteosit, yang terdapat di rongga-rongga (lakuna) di dalam matriks; osteoblas,

yang mensintesis unsur organik matriks; dan osteoklas, yang merupakan sel raksasa

multinuklear yang melakukan resorpsi dan remodelling jaringan tulang.

Permukaan bagian luar dan dalam semua tulang dilapisi lapisan-lapisan jaringan lunak 

yang mengandung sel-sel osteogenik, yaitu endosteum pada permukaan dalam dan

 periosteum pada permukaan luar. Pertukaran zat antara osteosit dan kapiler darah bergantung

 pada komunikasi melalui kanalikuli yang merupakan celah-celah silindris halus yang

menerobos matriks.

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 10/17

SEL TULANG

a.Osteoblas

Bertanggung jawab atas sintesis komponen organik matriks tulang yang terdiri dari

kolagen tipe I, proteoglikan, dan glikoprotein. Osteoblas hanya terdapat pada permukaan

tulang, dan letaknya bersebelahan, mirip epitel selapis.

Beberapa osteoblas secara berangsur dikelilingi oleh matriks yang baru terbentuk dan

menjadi osteosit. Selama proses ini, terbentuk rongga yang disebut lakuna.

Osteoblas memiliki reseptor untuk hormon paratiroid dan bila teraktivasi oleh hormon

ini, osteoblas akan memproduksi suatu sitokin yang disebut faktor perangsang osteoklas.

b.Osteosit

Osteosit, berasal dari osteoblas, terletak di dalam lakuna yang berada di lamela-lamela

matriks. Hanya ada satu osteosit di dalam satu lakuna. kanalikuli matriks yang tipis,

mengandung tonjolan-tonjolan sitoplasma osteosit. Tonjolan dari sel-sel yang berdekatan

saling berkomunikasi melalui gap junction dan molekul-molekul berjalan melalui struktur ini

dari sel ke sel. Sejumlah molekul bertukar tempat dari osteosit ke pembuluh darah melalui

sejumlah kecil substansi ekstrasel yang terletak di antara osteosit dan matriks tulang.

Sel-sel ini secara aktif terlibat untuk mempertahankan matriks tulang, dan

kematiannya siikuti oleh resorpsi matriks tersebut.

c.Osteoklas

Merupakan sel motil bercabang yang sangat besar. Bagian badan sel yang melebar 

mengandung 5-50 inti. Pada daerah terjadinya resorpsi tulang, osteoklas terdapat dalam

lekukan yang terbentuk akibat kerja enzim pada matriks, yang dikenal sebagai lakuna

Howship. Osteoklas berasal dari penggabungan sel-sel sumsum tulang.

Osteoklas mensekresi kolagenase dan enzim lainnya untuk memompa proton ke

dalam kantung subselular yang memudahkan pencernaan kolagen setempat dan melarutkan

kristal garam kalsium. Aktivitas osteoklas dikendalikan oleh sitokin dan hormon. Osteoklas

memiliki reseptor untuk kalsitonin (hormon tiroid).

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 11/17

MATRIKS TULANG

Kira-kira 50% berat matriks tulang adalah bahan anorganik. Yang banyak dijumpai

antara lain kalsium dan fosfor yang membentuk kristal hidroksiapatit tidak sempurna dan

tidak identik dengan hidroksiapatit yang ditemukan dalam mineral karang. Pada mikrograf 

elektron, kristal hidroksiapatit tulang berbentuk lempengan yang terletak disamping serabut

kolagen dan dikelilingi oleh substansia dasar.

Bahan organik pada matriks tulang adalah kolagen tipe I dan substansia dasar yang

mengandung agregat proteoglikan dan beberapa glikoprotein struktural spesifik. Gabungan

mineral dengan serat kolagen memberikan sifat keras dan ketahana pada jaringan tulang.

Setelah tulang mengalami dekalsifikasi, bentuknya tetap terjaga namun menjadi fleksibel

mirip tendon. Dengan menghilangkan bagian organik matriks, terutama kolagen, bentuk 

tulang masih terjaga tapi menjadi rapuh, mudah patah dan hancur.

PERIOSTEUM DAN ENDOSTEUM

Periosteum terdiri atas lapisan kuar serat-serat kolagen dan fibroblas. Berkas serat

kolagen periosteum (serat Sharpey) memasuki matriks tulang dan mengikat periosteum pada

tulang. Lapisan dalam periosteum yang lebih banyak mengandung sel, terdiri atas sel-sel

mirip fibroblas, sel osteoprogenitor, yang berpotensi membelah melalui mitosis dan

 berkembang menjadi osteoblas. Sel osteoprogenitor berperan penting pada pertumbuhan dan

 perbaikan tulang.

Endosteum melapisi semua rongga-rongga dalam tulang dan terdiri atas selapis sel

osteoprogenitor gepeng dan sejumlah kecil jaringan ikat. Karena itu, endosteum lebih tipis

daripada periosteum.

Fungsi utama periosteum dan endosteum adalah memberi nutrisi pada jaringan tulang

dan menyediakan osteoblas baru secara kontinu untuk perbaikan dan pertumbuhan tulang.

Tulang dapat dibentuk dengan dua cara, yaitu dengan osifikasi inramembranosa dan

osifikasi endokondral. Pada kedua proses, jaringan tulang mula-mula tampak sebagai tulang

 primer yang merupakan jaringan temporer dan segera diganti dengan tulang berlamela

definitif atau tulang sekunder.

a.Osifikasi Intramembranosa

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 12/17

Terjadi pada kebanyakan tulang pipih, pertumbuhan tulang pendek, dan penebalan

tulang panjang.

Proses diawali saat sekelompk sel berkembang menjadi osteoblas yang menghasilkan

matriks tulang dan diikuti kalsifikasi yang kemudian menjadi osteosit. Pulau-pulau

 pembentukan tulang ini membentuk dinding yang membatasi rongga-rongga panjang berisi

kapiler, sel sumsum tulang, dan sel prakembang. jaringan ikat yang teringgal di antara

dinding tulang disusupi pembuluh darah dan sel mesenkim tambahan yang akan membentuk 

sel sumsum tulang.

Pusat osifikasi tulang tumbuh secara radial dan akhirnya menyatu yang akan

menggantikan jaringan ikat asal. Pada tulang pipih tengkorak terdapat lebih banyak 

 pembentukan tulang daripada resorpsi tulang di permukaan dalam maupun luar. Jadi, 2

lapisan tulang kompakta (lempeng dalam dan luar) terbentuk, sedangkan bagian pusat tetap

mempertahankan ciri sponsnya. Bagian lapisan jaringan ikat yang tidak mengalami osifikasi

menghasilkan endosteum dan periosteum di tulang intramembranosa.

b.Osifikasi Endokondral

Terjadi di dalam sepotong tulang rawan hialin yang bentuknya mirip miniatur tulang

yang akan dibentuk. Biasanya terjadi pada pembentukan tulang panjang dan pendek.

Proses pemanjangan dari tulang panjang terjadi melalui proliferasi kondrosit dalam

lempeng epifisis di dekat epifisis. Pada waktu yang sama, kondrosit dari sisi diafisis dari

lempeng mengalami hipertrofi, matriksnya mengalami perkapuran, dan sel-selnya mati.

Kemudian, osteoblas meletakan selapis tulang primer pada matriks yang berkapur itu. Karena

kecepatan kedua kejadian yang berlawanan ini (proliferasi dan destruksi) kurang lebih sama,

tebal lempeng epifisis tidak banyak berubah, bahkan lempeng epifisis didesak menjauhi

 bagian diafisis sehingga tulang bertambah panjang.

P ERAN ESTEROGEN PADA TULANG

Esterogen yang terutama dihasilkan oleh ovarium adalah estradiol. Estron juga

dihasilkan oleh tubuh manusia, tetapi terutama berasal dari luar ovarium, yaitu dari konversi

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 13/17

androstenedion pada jaringan perifer. Esteriol merupakan esterogen yang terutama

didapatkan didalam urin, berasal dari hidroksilasi-16 estron dan estradiol. Esterogen berperan

 pada pertumbuhan tanda seks sekunder wanita dan menyebabkan pertumbuhan uterus,

 penebalan mukosa vagina, penipisan mukus serviks dan pertumbuhan saluran saluran pada

 payudara, dll.

Ada dua macam reseptor esterogen, yaitu reseptor esterogen-Alpha ( Era ) dan

reseptor esterogen-Beta ( ERB ). Era dikode oleh gen yang terletak di kromosom 6 dan terdiri

dari 595 asam amino, sedangkan Erb, dikode oleh gen yang terletak di kromosom 14 dan

terdiri dari 530 asam amino. Reseptor esterogen juga diekspresikan oleh berbagai sel tulang,

termasuk osteoblas, osteosit, osteoklas, dan kondrosit. Ekspresi ERa dan ERb meningkat

 bersamaan dengan diferensiasi dan maturasi osteoblas.

Esterogen merupakan regulator pertumbuhan dan homeostasis tulang yang penting.

Esterogen memiliki efek langsung dan tak langsung pada tulang. Efek tak langsung meliputi

esterogen terhadap tulang berhubungan dengan homeostasis kalsium yang meliputi regulasi

absorbsi kalsium di usus, modulasi 1,25(OH)2D, ekskresi Ca di ginjal dan sekresi hormon

 paratiroid ( PTH ).

OSTEOPOROSIS

Tiga jenis sel ditemukan dalam tulang, yaitu osteoblas, osteoklas, dan osteosit.

 Namun dari dekat, sumsum tulang memperlihatkan pengaruh jenis sel tulang yang

memainkan peran penting baik dalam produksi sel osteogenik dan dalam regulasi modeling

dan remodeling tulang.

a.Osteoblas

Osteoblas bertanggung jawab untuk pembentukan dan mineralisasi tulang.Osteoblas

 berasal dari sel-sel batang mesenchymal pluripotent, yang juga dapatdibedakan ke

dalam kondrosit, sel lemak, myoblast, dan fibroblast. Sejumlahfaktor yang diperlukan

untuk diferensiasi osteoblas normal termasuk faktor pertumbuhan fibroblastik (FGFs),

mengubah faktor pertumbuhan-β (TGF-β), faktor morphogenetic tulang (BMP),glukokortikoid, dan 1,25-dihydroxyvitaminD [1,25 (OH) 2D].

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 14/17

 b.Osteosit

Osteosit adalah sel-sel tulang pipih kecil dalam matriks dan yang terhubungsatu sama

lain dengan sel-sel osteoblastik pada permukaan tulang oleh jaringankanalikular luas

yang berisi cairan ekstra seluler tulang. Osteosit diyakinimemainkan peran sentral

dalam respon terhadap rangsangan mekanik, sensor strain mekanik dan menginisiasi

suatu respon modeling atau remodeling melaluisejumlah perantara kimia termasuk 

dehidrogenase glukosa-6-fosfat, oksida nitrat,dan faktor pertumbuhan seperti insulin.

c.Osteoklas

Osteoklas adalah sel-sel tulang resorbing multinuklear yang berasal dariprekursor 

hematopoetik dari monosit/makrofag keturunan. Osteoklas dibentuk oleh fusi sel

mononuklear dan dicirikan oleh adanya perbatasan kabur, yangterdiri dari infolding

kompleks membran plasma dan sitoskeleton yang menonjol.Sel osteoklas kaya enzim

lisosomal. Selama proses resorpsi tulang, ion hidrogenyang dihasilkan oleh karbonat

anhydrase dikirim melintasi membran plasma olehpompa proton untuk membongkar mineral tulang. Selanjutnya, enzim lisosomaltermasuk kolagenase dan cathepsins

dilepaskan dan mendegradasi matriks tulang.Pelepasan osteoklas ke permukaan

tulang merupakan prasyarat penting untuk resorpsi dan dimediasi oleh integrins,

terutama avβ3, yang mengikat proteinmatriks yang berisi motif Arg-Gly-Asp, ligan

 potensial termasuk osteopontin,sialoprotein tulang, thrombospondin, osteonectin, dan

kolagen tipe1

Apoptosis osteoklas merupakan faktor penentu penting dari aktivitasosteoklas.

Sitokin interleukin-1, TNF-α, dan M-CSF semua mengurangi apoptosisosteoklas,

sehingga memperpanjang kelangsungan hidup sel-sel ini. Sebaliknya,estrogen

meningkatkan apoptosis osteoklas, efek yang berhubungan denganpeningkatan

 produksi TGF-β dan mengurangi ekspresi pengaktifan gen NFκB. Pada keaadan

normal tulang mengalami pembentukan dan absorbsi dalamsuatu tingkat yang

konstan, kecuali pada masa petumbuhan kanak-kanak ketikaterjadi lebih banyak 

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 15/17

 pembentukan daripada absorbsi tulang. Pergantian yangberlangsung terus menerus ini

 penting untuk fungsi normal tulang dan membuattulang berespons terhadap tekanan-

tekanan yang meningkat dan untuk mecegahterjadi patah tulang. Bentuk tulang

dapat disesuaikan dalam menanggung kekuatan mekanis yang semakin meningkat.

Perubahan tersebut juga membantumenjaga kekuatan tulang pada proses penuaan.

Matriks organik yang sudah tuaberdegenerasi, sehingga membuat tulang relatif 

menjadi lemah dan rapuh.Pembentukan tulang baru memerlukan matriks organik 

 baru, sehingga memberitambahan kekuatan pada tulang .

Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh penurunan densitas

massa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan

mudah patah.

FAKTOR RESIKO

Osteoporosis merupakan penyakit dengan etiologi multifaktorial. Umur dan densitas

tulang merupakan faktor resiko osteoporosis yang berhubungan erat dengan resiko terjadinya

fraktur osteoporotik. Perbedaan ras dan geografik juga berhubungan dengan resiko

osteoporosis, Fraktur panggul lebih tinggi insidensnya pada orang kulit putih dibandingkan

dengan orang kulit hitam di Amerika Serikat. Indeks massa tubuh yang berlebih, riwayat

fraktur diatas umur 50 tahun, Kebiasaan Merokok, Penggunaan kortikosteroid dalam waktu

 panjang, Konsumsi minuman beralkohol lebih dari dua unit per hari, dan Arthritis

Rheumatoid juga merupakan faktor resiko terjadinya Osteoporosis.

OSTEOPOROSIS TIPE I & II

Osteoporosis dibagi 2 kelompok, yaitu osteoporosis primer dan sekunder.

Osteoporosis primer adalah osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya, sedangkan

osteoporosis sekunder adalah osteoporosis yang diketahui penyebabnya. Riggs dan

Melton,1983, membagi osteoporosis primer menjadi tipe I dan tipe II. Osteoporosis tipe I,

disebut juga osteoporosis pasca menopause, disebabkan oleh defisiensi estrogen akibat

menopause. Osteoporosis tipe II disebut juga osteoporosis senilis, disebabkan oleh gangguan

absorbsi kalsium di usus yang menyebabkan hiperparatiroidisme sekunder yang

mengakibatkan timbulnya osteoporosis.

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 16/17

BAB IV

KESIMPULAN

7/28/2019 Makalah Osteoartritis MO-RM

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-osteoartritis-mo-rm 17/17

DAFTAR PUSTAKA