makalah assesmen dan evaluasi hasil belajar_pencapaian kompetensi dan pelaporan

23
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, diperlukan adanya usaha pemerintah di dalam peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa, dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Dalam rangka mengendalikan/meningkatkan mutu suatu pendidikan, sesuai dengan standar nasional pendidikan, maka pemerintah menetapkan Permendiknas RI

Upload: dipta-samsidim

Post on 04-Aug-2015

184 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut

pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana

tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi,

misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah

terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk

memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang

berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu

berubah.

Untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, diperlukan

adanya usaha pemerintah di dalam peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu

pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya

melalui olahhati, olahpikir, olahrasa, dan olahraga agar memiliki daya saing dalam

menghadapi tantangan global. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan

melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan

pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Dalam rangka mengendalikan/meningkatkan mutu suatu pendidikan, sesuai

dengan standar nasional pendidikan, maka pemerintah menetapkan Permendiknas RI

Page 2: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

2

No 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar Penilaian Pendidikan

adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan

instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Standar penilaian ini digunakan oleh

pendidik untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik dalam suatu

proses pembelajaran.

Penilaian yang dilakukan oleh guru didalam pencapaian kompetensi peserta

didik mencakup aktivitas penilaian untuk mendapatkan nilai kualitatif maupun

aktivitas pengukuran untuk mendapatkan nilai kuantitatif. Disamping hal itu, penilaian

kelas dilakukan terutama untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar siswa yang

berbentuk laporan yang dapat digunakan sebagai diagnosis dan masukan dalam

membimbing siswa dan untuk menetapkan tindak lanjut yang perlu dilakukan guru

dalam rangka meningkatkan pencapaian kompetensi siswa.

Dengan demikian, sangatlah penting seorang guru untuk memahami dan

mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam pencapaian kompetensi peserta

didik dan pelaporan yang akan kami bahas pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa saja yang menjadi perhatian dalam pencapaian kompetensi peserta didik

dalam pembelajaran?

1.2.2 Apa pengertian dari pelaporan hasil belajar?

1.2.3 Bagaimana bentuk laporan proses dan hasil belajar?

1.2.4 Bagaimana teknik melaporkan hasil belajar?

1.2.5 Apa manfaat informasi hasil penilaian proses dan hasil belajar?

1.2.6 Apa pengertian dari laporan sebagai akuntabilitas publik?

Page 3: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

3

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik dalam pembelajaran

1.3.2 Untuk mengetahui pengertian dari pelaporan hasil belajar.

1.3.3 Untuk mengetahui bentuk laporan proses dan hasil belajar.

1.3.4 Untuk mengetahui teknik dalam melaporkan hasil belajar.

1.3.5 Untuk mengetahui manfaat dari informasi hasil penilaian proses dan hasil

belajar

1.3.6 Untuk mengetahui pengertian dari laporan sebagai akuntabilitas publik

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini adalah sebagai berikut.

1.4.1 Memberikan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik dalam

pembelajaran.

1.4.2 Memberikan pemahaman tentang pelaporan hasil belajar.

1.4.3 Memberikan informasi tentang bentuk laporan proses dan hasil belajar.

1.4.4 Memberikan informasi tentang manfaat dari informasi hasil penilaian proses

dan hasil belajar

1.4.5 Memberikan pemahaman tentang laporan sebagai akuntabilitas publik.

Page 4: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kompetensi merupakan kecakapan hidup yang mencakup pengetahuan, sikap,

dan keterampilan. Kecakapan hidup merupakan kecakapan yang dimiliki seseorang

untuk berani menghadapi problem hidup dan kehidupan secara wajar dan merasa

tertekan, kemudian secara kreatif mencari solusinya. Sedangkan Standar adalah arahan

atau acuan bagi peserta didik tentang kecakapan dan keterampilan yang menjadi fokus

dalam proses pembelajaran dan penilaian. Dengan demikian Standar Kompetensi

adalah batas dan arah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik yang

menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan

dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

Acuan yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran dan memantau mutu

perkembangan mutu pendidikan yaitu standar kompetensi. Berdasarkan pengertian

standar kompetensi yang dimuat pada Permendiknas RI No 41 tahun 2007, standar

kompetensi memiliki dua aspek yaitu: standar isi dan standar penampilan. Standar

kompetensi yang menyangkut aspek isi berupa pernyataan tentang pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang harus dikuasai siswa dalam mempelajari mata ajar

tertentu. Sedangkan pada aspek standar penampilan yakni berupa pernyataan tentang

kriteria untuk menentukan tingkat penguasan siswa terhadap standar isi. Dari uraian

tersebut dapat disimpulkan, standar kompetensi mempunyai dua penafsiran yaitu:

Pernyataan tujuan yang menjelaskan apa yang harus diketahui siswa dan

kemampuan melakukan sesuatu dalam mempelajari mata ajar tertentu.

Spesifikasi skor atau peringkat kinerja yang berkaitan dengan kategori

pencapaian seperti lulus atau tuntas.

Standar isi yang ditinjau dari cakupan materi dan kata kerja yang digunakan

bersifat umum, sehingga perlu dijabarkan menjadi sejumlah kompetensi dasar, dimana

istilah ini sering disebut dengan kemampuan minimal. Cakupan materi pada

kompetensi dasar lebih sempit dan kongkrit dibandingkan dengan standar kompetensi.

Page 5: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

5

Sedangkan kata kerja yang digunakan adalah kata kerja operasional diantaranya

menghitung, mengidentifikasi, membedakan, menafsirkan, menganalisis, menerapkan,

merangkum dan lain-lain. Kemudian kompetensi dasar dikembangkan dan diuraikan

lagi menjadi sejumlah indikator, Indikator merupakan karakteristik, ciri-ciri, perbuatan

atau respon yang ditunjukkan dan dilakukan oleh siswa yang berkaitan dengan

kompetensi dasar.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran yang

tercantum dalam standar isi, dianalisis dan dikaji dengan memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

1. Urutan berdasarkan hirarkis konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan

materi.

2. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata

pelajaran.

3. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata

pelajaran.

Dalam mengidentifikasi materi esensi yang dapat menunjang pencapaian

standar kompetensi dan kompetensi dasar harus memperhatikan:

1. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social dan spiritual

peserta didik.

2. Kebermanfaatan bagi peserta didik.

3. Struktur Keilmuwan

4. Kedalaman dan keluasan materi.

5. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungan sekitar.

6. Alokasi waktu.

2.2 Pengembangan Indikator

Berdasarkan Permendiknas RI No 41 tahun 2007, Indikator Pencapaian

Kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk

menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian

Page 6: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

6

mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan dan diuraikan dari

kompetensi dasar dengan menggunakan kata kerja operasional. Tiap kompetensi dasar

dapat dijabarkan dalam tiga atau lebih indikator. Indikator merupakan acuan dalam

menentukan jenis tagihan. Jenis tagihan ini berbentuk ujian atau bentuk lain yang bisa

diukur. Oleh karena itu kata kerja yang digunakan harus kata kerja operasional dan

cakupan materinya lebih terfokus dan lebih sempit dari kompetensi dasar.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pengembangan indikator dan

penentuan soal ujian merupakan kewenangan sekolah, maka dalam hal ini adalah tugas

guru mata ajar. Maka guru harus dituntut kompeten untuk mengembangkan

kompetensi dasar dan menguraikannya dalam indikator-indikator. Kemudian

mengembangkan indikator dan menguraikannya menjadi beberapa jenis tagihan.

Selain itu juga indikator dapat juga digunakan untuk mengembangkan instrument non-

tes seperti mengukur sikap, minat atau motivasi siswa. Jika ingin mengukur minat atau

motivasi siswa dalam proses pembelajaran matematika, maka terlebih dahulu dibuat

konsep dan definisi secara operasional tentang minat. Kemudian konsep dan definisi

tersebut dijabarkan dalam beberapa indikator tentang ciri-ciri siswa yang berminat dan

siswa yang tidak berminat. Siswa yang berminat belajar matematika mempunyai ciri-

ciri antara lain: disiplin dalam belajar, kehadiran > 90 %, kemauan menyediakan

perangkat belajar, aktif dan interaktif dalam kegiatan belajar misalnya mengajukan

pertanyaan, membantu teman yang kesulitan belajar dan lain sebagainya.

Pengembangan indikator bertujuan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan

peran/fungsi dalam pembelajaran. Adapun peran/fungsi indikator adalah:

1. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.

Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang

dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah

dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik

mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah, serta lingkungan.

2. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.

Page 7: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

7

Desain pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat

dicapai secara maksimal. Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai

dengan indikator yang dikembangkan, karena indikator dapat memberikan gambaran

kegiatan pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. Indikator yang

menuntut kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan

pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat dengan

strategi discovery-inquiry.

3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.

Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian

kompetensi peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan

indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.

4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.

Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta

mengevaluasi hasil belajar, Rancangan penilaian memberikan acuan dalam

menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian.

Pengembangan indikator penilaian harus mengacu pada indikator pencapaian yang

dikembangkan sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Pencapaian kompetensi dalam system penilaian pada Tingkat Satuan

Pendidikan, semua kompetensi dasar ditagih. Oleh karena itu semua hasil tagihan baik

berupa tes kognitif, unjuk kerja maupun pengukuran afektif harus merujuk pada

kompetensi dasar yang diukur. Dengan demikian skor yang diperoleh oleh siswa harus

menunjukkan kompetensi dasar yang telah dan belum dicapai oleh siswa. .

Page 8: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

8

2.3 Pencapaian Kompetensi

Penilaian yang dilakukan untuk menentukan apakah siswa telah berhasil

memiliki suatu kompetensi mengacu ke indikator-indikator yang telah ditentukan.

Tidak semua indikator harus dinilai guru. Guru hendaknya menetapkan indikator-

indikator yang akan dinilai. Untuk mengumpulkan informasi apakah suatu indikator

telah muncul tertampilkan pada diri siswa, dilakukan penilaian sewaktu kegiatan

belajar-mengajar berlangsung atau setelah tercapai hasil belajar. Alat penilaian disusun

dalam rangka menciptakan kesempatan bagi siswa untuk memperlihatkan kemampuan

mereka dalam kaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai. Sebuah indikator dapat

dijaring dengan beberapa soal/tugas. Selain itu, sebuah soal/tugas dapat dirancang

untuk menjaring informasi tentang ketercapaian beberapa indikator.

Berikut ini merupakan tabel uraian kompetensi dasar menjadi indikator-

indikator.

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indikator

Kompetensi I Kompetensi A

Kompetensi A

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 3

Kompetensi II Kompetensi B

Kompetensi B

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 3

Indikator 1

Indikator 2

Page 9: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

9

Kompetensi B

Indikator 3

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 3

Sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator suatu

kompetensi, apakah 50%, 60% atau 70%. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi

sekolah, seperti kemampuan siswa dan guru serta ketersediaan prasarana dan sarana.

Namun, kualitas sekolah akan dinilai oleh pihak luar secara berkala, misalnya melalui

ujian akhir nasional. Hasil penilaian ini akan menunjukkan peringkat sekolah

dibandingkan dengan sekolah lain (benchmarking). Melalui pemeringkatan sekolah ini

diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan kualitasnya, dalam hal ini

meningkatkan kriteria pencapaian indikator. Bagi siswa yang belum berhasil mencapai

kriteria tersebut dapat diberi kesempatan mengikuti kegiatan remidial, seperti

menjawab pertanyaan sesuai dengan topiknya, membuat rangkuman pelajaran, atau

mengerjakan tugas mengumpulkan data.

2.4 Pengertian dan Bentuk Laporan Proses dan Hasil Belajar

Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang

perkembangan proses dan hasil belajar peserta didik dan hasil mengajar guru. Seperti

yang sudah dijelaskan sebelumnya pada pencapaian kompetensi, informasi mengenai

hasil penilaian proses dan hasil belajar serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan

indikator-indikator dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan, oleh pendidik.

Informasi hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memotivasi peserta

didik dalam pencapaian kompetensi dasar, melaksanakan program remedial serta

mengevaluasi kompetensi guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

Page 10: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

10

Pemanfaatan informasi hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran harus didukung oleh peserta didik, orang

tua/wali, kepala sekolah, guru dan civitas sekolah lainnya. Dukungan ini akan

diperoleh apabila mereka mendapat informasi hasil penilaian yang lengkap dan akurat.

Oleh karena itu diperlukan laporan perkembangan proses dan hasil belajar peserta

didik untuk guru/sekolah, orang tua atau wali siswa dan untuk peserta didik itu sendiri.

Dari uraian diatas, pada dasarnya pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan

kegiatan mengkomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian guru tentang

pertumbuhan dan perkembangan anak atau peserta didik.

Laporan hasil penilaian proses dan hasil belajar meliputi aspek kognitif,

psikomotor dan afektif. Tidak semua mata ajar dinilai psikomotornya. Mata ajar yang

dinilai psikomotornya yaitu mata ajar yang melakukan kegiatan praktek. Sedangkan

untuk aspek kognitif dan afektif dinilai untuk seluruh mata ajar. Informasi aspek

kognitif dan psikomotor diperoleh melalui system penilaian sesuai dengan tuntutan

indikator-indikator dari kompetensi dasar yang telah ditentukan. Sedangkan untuk

aspek afektif diperoleh melalui lembar pengamatan yang sistematik, kuesioner dan

inventori.

Penilaian proses dan hasil belajar baik aspek kognitif, maupun afektif tidak

dijumlahkan, karena dimensi yang diukur berbeda. Hal ini untuk menghindari

hilangnnya karakteristik spesifik peserta didik. Masing-masing aspek tersebut

dilaporkan sendiri-sendiri dan memiliki makna yang penting. Kemampuan seorang

peserta didik jika dilihat dari aspek kognitif, psikomotor maupun afektif pada

umumnya cenderung tidak sama. Ada peserta didik yang memiliki kemampuan

kognitif tinggi, namun memiliki kemampuan psikomotor dan afektif cukup. Namun

ada juga yang memiliki kemampuan kognitif cukup, psikomotor tinggi dan afektif

cukup.

Hasil penilaian aspek kognitif dan psikomotor dapat berupa nilai angka

maupun deskripsi kualitatif terhadap kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

Misalkan, standar minimal ketuntasan belajar adalah 75. Jika seorang peserta didik

memperoleh nilai ≥ 75, maka dapat dikatakan peserta didik tersebut tuntas belajar.

Page 11: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

11

Akan tetapi jika memperoleh nilai < 75, maka peserta didik tersebut belum tuntas

belajar dan harus diremedial. Hasil penilaian berupa deskripsi kualitatif dapat

dilaporkan dalam bentuk deskripsi mengenai ketercapaian kompetensi.

Penentuan batasan kelulusan harus memperhatikan dua aspek yaitu kognitif

dan psikomotor, sedangkan untuk afektif ,merupakan tambahan informasi tentang

kondisi peserta didik yang berkaitan dengan minat, sikap, moral, dan konsep diri.

Hasil penilaian aspek afektif berupa nilai huruf dengan kategori:

1. A = Sangat Baik

2. B = Baik

3. C = Cukup

4. D = Kurang

Hasil penilaian afektif ini bertujuan untuk mengetahui sikap, minat, konsep

diri, dan moral peserta didik.

Bentuk laporan hasil belajar peserta didik dapat disajikan dalam bentuk data

kualitatif maupun kuantitatif. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk angka yang

banyak menimbulkan pemahaman yang sulit. Misalnya, seorang siswa mendapat nilai

6 pada mata pelajaran matematika. Baik siswa maupun orang tua kurang memahami

makna angka tersebut karena terlalu umum. Hal ini membuat orang tua sulit

menindaklanjuti apakah anaknya perlu dibantu dalam bidang aritmetika, aljabar,

geometri, statistika, atau hal lainnya. Agar peran serta masyarakat semakin meningkat,

bentuk laporan harus disajikan dalam bentuk yang lebih komunikatif sehingga “profil”

atau tingkat kemajuan belajar siswa mudah terbaca dan dapat dipahami oleh orang tua

atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) lainnya. Dengan demikian dari laporan

tersebut, orangtua dapat mengidentifikasi kompetensi apa saja yang belum dimiliki

anaknya. Berdasarkan laporan tersebut, orangtua/wali dapat menentukan jenis bantuan

apa yang diperlukan untuk membantu anaknya, sedangkan di pihak anak, yang

bersangkutan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya serta aspek mana

yang perlu ditingkatkan.

Menjawab permasalahan di atas maka bentuk laporan hasil belajar juga harus

disajikan dalam bentuk data kualitatif sehingga lebih komunikatif dan komperehensif.

Page 12: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

12

Profil atau tingkat pertumbuhan dan perkembangan belajar dapat dipahami dan mudah

terbaca.

2.5 Teknik Melaporkan Hasil Belajar

Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban dari pertanyaan sebagai berikut:

• Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, fisik, sosial dan

emosional?

• Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?

• Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan baik?

• Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu dan mengembangkan anak lebih

lanjut?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan kepada orang

tua hendaknya;

• Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

• Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai anak.

• Memberikan perhatian pada pengembangan dan pembelajaran anak.

• Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai dalam kurikulum.

• Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.

• Hasil penilaian yang sahih.

2.6 Manfaat Informasi Hasil Penilaian Proses dan Hasil Belajar

1. Untuk peserta didik, informasi hasil belajar peserta didik dapat diperoleh

melalui ujian, kuesioner atau angket, wawancara dan pengamatan. Informasi penilaian

hasil belajar sangat bermanfaat bagi peserta didik diantaranya:

Untuk mengetahui kemajuan hasil belajar diri.

Untuk mengetahui indikator-indikator yang telah ditetapkan yang

belum dikuasai

Memotivasi diri untuk belajar lebih baik lagi.

Memperbaiki strategi belajar.

Page 13: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

13

Untuk Memberi informasi yang akurat tentang informasi penilaian hasil

belajar, agar bermanfaat seoptimal mungkin, maka laporan diberikan kepada peserta

didik harus:

Hasil pencapaian belajar peserta didik dinyatakan dalam bentuk

kompetensi dasar baik yang sudah dicapai mauun yang belum

dicapai.

Memberikan gambaran secara detail tentang kekuatan dan

kelemahan peserta didik yang mencakup semua mata ajar.

Memberikan gambaran tentang minat peserta didik terhadap mata

ajar.

Redaksi laporan harus menggunakan bahasa yang dapat memotivasi

peserta didik untuk belajar lebih baik lagi.

Berikut ini contoh format laporan hasil belajar untuk peserta didik.

LAPORAN HASIL BELAJAR

Nama Sekolah :

Nama siswa : Ary Sudiatmika

Nomor Induk : 11220

Kelas/semester : X/ II

Pembina Siswa :

Aspek Kognitif

No Mata Ajar SKBM

Pencapaian

Hasil

Belajar

Keterangan

1 Pendidikan Agama 80 70 Belum tuntas.

Remidial: Praktek

Shalat

2 Kewarganegaraan 80 80 Tuntas.

Page 14: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

14

Pengayaan:

Menganalisis penegakan

HAM

3 Bahasa dan sastra

Indonesia

70 65 Belum tuntas.

Remedial: Menyusun

kalimat dengan berbagai

pola

4 Bahasa Inggris 70 70 Tuntas.

Pengayaan: Reading

Comperehension

5 Matematika 60 45 Belum tuntas.

Remedial: Perkalian

Matriks.

6 Kesenian 80 80 Tuntas.

Pengayaan: memainkan

alat music gitar.

7 Pendidikan Jasmani 75 65 Belum tuntas.

Remedial: Mendrible

Bola

8 Dan sterusnya…..

Aspek Psikomotor

No Mata Ajar SKBM

Pencapaian

Hasil

Belajar

Keterangan

1 Pendidikan Agama 80 70 Belum tuntas.

Remidial: Praktek Shalat

2 Fisika 60 55 Belum Tuntas.

Page 15: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

15

Remedial : Merakit

komponen aktif dan

pasif dalam elektronika

3 Bahasa Inggris 70 70 Tuntas.

Pengayaan: Reading

Comperehension

Aspek Afektif

No Mata Ajar Minat Terhadap Mata Ajar

1 Pendidikan Agama Tinggi

2 Fisika Sedang

3 Bahasa Inggris Sedang

4 Matematika Sedang

5 Kesenian Sedang

6 Pendidikan Jasmani Tinggi

7 Dan seterusnya……

2. Untuk Orang Tua, informasi penilaian hasil belajar bermanfaat bagi orang

tua atau wali peserta didik untuk memotivasi putra-purinya agar belajar lebih baik lagi

dan mencari strategi untuk membantunya belajar. Agar informasi ini bermanfaat maka

harus memberikan informasi yang akurat. Informasi ini dapat digunakan sebagai:

Membantu dan memberikan motivasi putra-putrinya belajar.

Membantu sekolah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik

Membantu sekolah dalam melengkapi fasilitas belajar.

Page 16: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

16

Berikut ini contoh format laporan hasil belajar untuk Orang Tua/Wali Peserta

Didik.

LAPORAN HASIL BELAJAR

Nama Sekolah :

Nama siswa : Ary Sudiatmika

Nomor Induk : 11220

Kelas/semester : X/ II

Pembina Siswa :

Aspek Kognitif

No Mata Ajar SKBM

Pencapaian

Hasil

Belajar

Kompetensi Dasar

yang Sudah/Belum

dikuasai

1 Pendidikan Agama 80 70 Praktek Shalat belum

tuntas

2 Kewarganegaraan 80 80 Hakekat Manusia tuntas.

3 Bahasa dan sastra

Indonesia

70 65 Menyusun kalimat

dengan berbagai pola,

belum tuntas

4 Bahasa Inggris 70 70 Reading

Comperehension, tuntas

5 Matematika 60 45 Perkalian Matriks belum

matriks

6 Kesenian 80 80 Memainkan alat music

gitar tuntas

7 Pendidikan Jasmani 75 65 Mendrible Bola belum

tuntas

8 Dan sterusnya…..

Page 17: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

17

Aspek Psikomotor

No Mata Ajar SKBM

Pencapaian

Hasil

Belajar

Keterangan

1 Pendidikan Agama 80 70 Belum tuntas.

Remidial: Praktek Shalat

2 Fisika 60 55 Belum Tuntas.

Remedial : Merakit

komponen aktif dan

pasif dalam elektronika

3 Bahasa Inggris 70 70 Tuntas.

Pengayaan: Reading

Comperehension

4 Dan seterusnya…..

Aspek Afektif

No Mata Ajar Minat Terhadap Mata Ajar

1 Pendidikan Agama Tinggi

2 Fisika Sedang

3 Bahasa Inggris Sedang

4 Matematika Sedang

5 Kesenian Sedang

6 Pendidikan Jasmani Tinggi

7 Dan sterusnya……

3. Untuk guru dan sekolah, informasi yang diperlukan kaitannya dengan penilaian hasil

belajar adalah banyak dan kompetensi dasar yang telah dikuasai, jumlah peserta didik

yang tuntas belajar yang mencakup semua mata ajar. Informasi yang diperlukan oleh

guru bersifat global untuk semua rombongan belajar yang diajarnya, sedangkan kepala

Page 18: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

18

sekolah memerlukan informasi global untuk semua rombongan belajar dalam satu

sekolah. Informasi dapat digunakan untuk:

Mengetahui kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam satu

rombongan belajar dan sekolah yang mencakup semua mata ajar.

Mendorong para guru untuk lebih baik lagi dalam memberikan

pelayanan belajar kepada peserta didik.

Membantu guru dalam mencari strategi yang lebih tepat

Mendorong sekolah untuk memberikan fasilitas belajar yang lebih baik

lagi.

Berikut ini contoh format laporan hasil belajar untuk guru dan sekolah:

LAPORAN HASIL BELAJAR

Sekolah :

Kelas : XI A

Jumlah Peserta didik : 40

Guru Pembina :

Standar Minimal : 75

Aspek Kognitif

No Mata Ajar

Jumlah Peserta Didik dengan

Skor

KD yang

belum

dikuasai

Peserta Didik ≥ 75 < 75

1 Pendidikan Agama

2 Kewarganegaraan

3 Bahasa dan sastra

Indonesia

4 Bahasa Inggris

5 Matematika

Page 19: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

19

6 Kesenian

7 Pendidikan Jasmani

Aspek Psikomotor

No Mata Ajar

Jumlah Peserta Didik dengan

Skor

KD yang

Belum

Bikuasai

Peserta Didik ≥ 75* < 75*

1 Pendidikan Agama

2 Biologi

3 Fisika

4 Bahasa Inggris

5 Kimia

6 Dan seterusnya….

Catatan: *) Format ini merupakan indikator minat terhadap mata ajar yang

dinyatakan dalam persen (%).

2.2 Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik

Akuntabilitas adalah sebuah konsep etika yang dekat dengan administrasi

publik pemerintahan (lembaga eksekutif pemerintah, lembaga legislatif parlemen dan

lembaga yudikatif Kehakiman) yang mempunyai beberapa arti diantaranya konsep-

konsep yang dapat dipertanggungjawabkan (responsibility), yang dapat dipertanyakan

(answerability), yang dapat dipersalahkan (blameworthiness) dan yang mempunyai

ketidakbebasan (liability) termasuk istilah lain yang mempunyai keterkaitan dengan

harapan dapat menerangkannya salah satu aspek dari administrasi publik.

Pada era desentralisasi pendidikan, kurikulum berbasis kompetensi dirancang

dan dilaksanakan dalam kerangka manajemen berbasis sekolah, di mana peran-serta

Page 20: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

20

masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas pada dukungan dana saja, tetapi

juga di bidang akademik. Unsur utama dalam manajemen berbasis sekolah adalah

pentingnya partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas publik. Atas dasar

itu, laporan kemajuan belajar siswa harus dibuat sebagai pertanggungjawaban lembaga

sekolah kepada orang tua atau wali siswa, komite sekolah, atasan, masyarakat, dan

instansi terkait lainnya. Laporan kemajuan belajar siswa merupakan sarana komunikasi

dan sarana kerja sama antara sekolah dan orang tua, yang bermanfaat baik bagi

kemajuan belajar siswa maupun pengembangan sekolah.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan sebagai

akuntabilitas publik artinya laporan sebagai sarana pertanggungjawaban pihak

pendidik di dalam melaporkan proses dan hasil belajar peserta didik kepada

publik/pihak yang berkepentingan yang memerlukan informasi dalam pembelajaran.

Page 21: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

21

Page 22: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

22

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu:

1. Penilaian dalam pencapaian kompetensi peserta didik mengacu ke indikator-

indikator yang telah ditentukan. Indikator pencapaian kompetensi

dikembangkan dan diuraikan dari kompetensi dasar dengan menggunakan kata

kerja operasional dimana setiap kompetensi dasar dapat dijabarkan dalam tiga

atau lebih indikator. Kompetensi dasar merupakan kemampuan yang harus

dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan indikator

pencapaian kompetensi dalam suatu pelajaran.

2. Pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan kegiatan mengkomunikasikan dan

menjelaskan hasil penilaian guru tentang pertumbuhan dan perkembangan anak

atau peserta didik. Dimana bentuk dari laporan disajikan ke dalam data

kualitatif dan kuantitatif agar lebih komunikatif, komperehensif dan tepat guna

dalam fungsinya sebagai pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada orang

tua atau wali siswa, komite sekolah, atasan, masyarakat, dan instansi terkait

lainnya. (sebagai akuntabilitas publik).

3.2 Saran

1. Seorang guru hendaknya mampu mengembangkan kompetensi dasar suatu

pelajaran dan menguraikannya ke dalam indikator-indikator yang akan

ditentukan dalam proses pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik

peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan dan potensi daerah dalam

pencapaian kompetensi peserta didik.

2. Didalam menyusun laporan hasil belajar peserta didik, bentuk laporan

hendaknya juga disajikan dalam bentuk data kualitatif sehingga lebih

komunikatif dan komperenhensif. Profil atau tingkat pertumbuhan dan

perkembangan belajar dapat dipahami dan mudah terbaca.

Page 23: Makalah Assesmen Dan Evaluasi Hasil Belajar_pencapaian Kompetensi Dan Pelaporan

23

DAFTAR PUSTAKA

1. Haryati, Mimin. 2007.Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan

Pendidikan.Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No: 41.2007.Standar Proses Untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta: Badan Standar Nasional

Pendidikan

3. Pelayanan Profesional Kurikulum 2004. Penilaian Kelas. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.