ltm pemberdayaan masyarakat

15
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 1. Pengertian Gerakan pemberdayaan (empowerment) adalah proses pemberian informasi secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice). Gerakan pemberdayaan masyarakat juga merupakan cara untuk menumbuhkan dan mengembangkan norma yang membuat masyarakat mampu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Strategi ini tepatnya ditujukan pada sasaran primer agar berperan serta secara aktif. Gerakan pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya dalam peningkatan kemampuan masyarakat guna mengangkat harkat hidup, martabat dan derajat kesehatannya. Peningkatan keberdayaan berarti peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat agar dapat mengembangkan diri dan memperkuat sumber daya yang dimiliki untuk mencapai kemajuan. 2. Tujuan LTM NAMA : HARFAH MASADY NPM : 1106129783 KLS : B EKSTENSI 2011 MATA KULIAH : KKMP

Upload: adi-adriansyah

Post on 17-Feb-2015

27 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

ltm

TRANSCRIPT

Page 1: Ltm Pemberdayaan Masyarakat

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

1. Pengertian

Gerakan pemberdayaan (empowerment) adalah proses pemberian informasi secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice).

Gerakan pemberdayaan masyarakat juga merupakan cara untuk menumbuhkan dan mengembangkan norma yang membuat masyarakat mampu untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Strategi ini tepatnya ditujukan pada sasaran primer agar berperan serta secara aktif.

Gerakan pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya dalam peningkatan kemampuan masyarakat guna mengangkat harkat hidup, martabat dan derajat kesehatannya. Peningkatan keberdayaan berarti peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat agar dapat mengembangkan diri dan memperkuat sumber daya yang dimiliki untuk mencapai kemajuan.

2. Tujuan

Individu, keluarga dan masyarakat tahu, mampu dan mau mempraktekkan serta dapat memelihara, mengatasi serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri

Individu, keluarga dan masyarakat tahu, mampu dan mau berperan serta dalam gerakan pemberdayaan di wilayahnya.

Masyarakat melakukan kegiatan pembangunan kesehatan melalui pendekatan edukatif

Adanya upaya kesehatan yang bersumberdaya dari potensi yang ada di masyarakat (dari, oleh dan untuk masyarakat)

Adanya informasi tentang hasil pelaksanaan kegiatan gerakan pemberdayaan masyarakat di bidang upaya pelayanan kesehatan dalam bentuk desa sehat.

LTM

NAMA : HARFAH MASADY

NPM : 1106129783

KLS : B EKSTENSI 2011

MATA KULIAH : KKMP

Page 2: Ltm Pemberdayaan Masyarakat

3. Sasaran Sasaran utama dari gerakan pemberdayaan adalah individu dan keluarga, serta

kelompok masyarakat, terutama masyarakat yang terkena masalah maupun beresiko terkena masalah, baik dikota maupun didesa. Contoh: ditatanan rumah tangga adalah para ibu, ditatanan institusi pendidikan adalah murid-murid disarana pelayanan adalah petugas kesehatan.

Tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan serta organisasi profesi Lintas sector Petugas kesehatan

4. Metode gerakan pemberdayaanPengorganisasian masyarakat sebagai salah satu metode pemberdayaan

masyarakat yang bersifat komprehensif perlu dikembangkan di desa-desa/kelurahan-kelurahan/nagari-nagari secara bertahap.

Pendekatan yang dilakukan adalah melalui pengembangan daerah-daerah percontohan sesuai dengan program kesehatan yang didukung (misalnya Desa Siaga untuk KIA).  Daerah-daerah Percontohan ini selain dapat digunakan sebagai alat untuk advokasi guna replikasinya ke daerah-daerah (desa-desa/kelurahan-kelurahan/nagari-nagari lain), juga dapat digunakan sebagai lahan kerja lapangan dalam pelatihan petugas.

Sebelum petugas kesehatan melakukan upaya pemberdayaan di masyarakat, terlebih dahulu dilakukan upaya pemberdayaan petugas kesehatan. Metode yang paling efektif untuk pemberdayaan petugas adalah pelatihan yang dilaksanakan secara berselang-seling antara kegiatan di kelas dan kegiatan di lapangan (interrupted training). Dengan interrupted training sekaligus dapat diperoleh dua hasil, yaitu petugas-petugas yang terampil dan adanya daerah percontohan.

Pelatihan semacam ini dapat diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota terhadap petugas-petugas promosi kesehatan di Puskesmas wilayah kerjanya, atau oleh Dinas Kesehatan Provinsi terhadap petugas-petugas promosi kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas di wilayah kerjanya.

5. Kunci keberhasilan gerakan pemberdayaan Pemberdayaan akan lebih berhasil jika dilaksanakan melalui kemitraan serta

menggunakan metode dan teknik yang tepat. Pada saat ini banyak dijumpai Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kesehatan atau peduli terhadap kesehatan. LSM ini harus digalang kerjasamanya, baik di antara mereka maupun antara mereka dengan pemerintah, agar upaya pember-dayaan masyarakat dapat berdayaguna dan berhasilguna. Setelah itu, sesuai dengan ciri-ciri sasaran serta situasi dan kondisi, lalu ditetapkan, diadakan dan digunakanlah metode dan sarana komunikasi yang tepat.

Kunci keberhasilan gerakan pemberdayaan adalah membuat orang tersebut memahami bahwa sesuatu (misalnya diare) adalah masalah baginya dan bagi masyarakatnya. Sepanjang orang yang bersangkutan belum mengetahui dan menyadari bahwa sesuatu itu merupakan masalah, maka orang tersebut tidak akan bersedia menerima informasi apa pun lebih lanjut. Manakala ia telah menyadari masalah yang diha-dapinya, maka kepadanya harus diberikan informasi umum lebih lanjut tentang masalah yang bersangkutan.

Page 3: Ltm Pemberdayaan Masyarakat

Perubahan dari tahu ke mau pada umumnya dicapai dengan menyajikan fakta-fakta dan mendramatisasi masa-lah. Tetapi selain itu juga dengan mengajukan harapan bahwa masalah tersebut bisa dicegah dan atau diatasi. Di sini dapat dikemukakan fakta yang berkaitan dengan para tokoh masyarakat sebagai panutan (misalnya tentang seo-rang tokoh agama yang dia sendiri dan keluarganya tak per-nah terserang diare karena perilaku yang dipraktikannya).

Bilamana sasaran sudah akan berpindah dari mau ke mampu melaksanakan, boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal ini kepada yang bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung, tetapi yang seringkali dipraktikkan adalah dengan mengajaknya ke dalam proses pengorganisasian masyarakat (community organization) atau pembangunan masyarakat (community development). Untuk itu, sejumlah individu yang telah mau, dihimpun dalam suatu kelompok untuk bekerjasama memecahkan kesulitan yang dihadapi. Tidak jarang kelompok ini pun masih juga memerlukan bantuan dari luar (misalnya dari pemerintah atau dari dermawan). Di sinilah letak pentingya sinkronisasi promosi kesehatan dengan program kesehatan yang didukungnya. Hal-hal yang akan diberikan kepada masya-rakat oleh program kesehatan sebagai bantuan, hendaknya disampaikan pada fase ini, bukan sebelumnya. Bantuan itu hendaknya juga sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat.

6. Kegiatan gerakan pemberdayaan Dalam melaksanakan gerakan pemberdayaan masyarakat perlu memperhatikan

kondisi, situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat serta karateristik masyarakat setempat yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:a. Masyarakat pembina ( Caring Community )

Yaitu masyarakat yang peduli kesehatan misalnya : LSM kesehatan, organisasi profesi yang bergerak dibidang kesehatan.

b. Masyarakat setara ( Coping Community )Yaitu masyarakat yang karena kondisinya kurang memadai sehingga tidak dapat memelihara kesehatannya. Misalnya seorang ibu sadar akan pentingnya memeriksakan kehamilan, tetapi karena keterbatasan ekonomi dan tidak adanya transportasi ibu tidak pergi ke sarana pelayanan kesehatan.

c. Masyarakat pemula ( Crisis Response Community)Yaitu masyarakat yang tidak tahu akan pentingnya kesehatan dan belum  didukung oleh fasilitas yang tersedia. Misalnya masyarakat dilingkungan kumuh dan daerah terpencilCara pendekatan gerakan pemberdayaan masyarakat terbagi dua :

1) Makro: Membangun komitmen disetiap jenjang Mengembangkan masyarakat (critical mass) menyediakan petujuk pelaksnaan  dan biaya operasional monitoring dan evaluasi serta koordinasi

2) Mikro : Menggali potensi yang belum disadari masyarakat. Potensi dapat

muncul dari adanya kebutuhan masyarakat(demand creation) yang diperoleh melalui pengarahan, pemberian masukan, dialog, kerjasama dan pendelegasian.

Page 4: Ltm Pemberdayaan Masyarakat

Membuat model model percontohan dan prototipe pengembangan masyarakat, seperti menerapkan pendekatan edukatif dan manajemen ARRIF (Analisis, Rumusan,Rencana, Intervensi, Forum komunikasi)

Beberapa tolok ukur keberhasilan gerakan masyarakat dapat disebutkan antara lain : peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan kampnye kesehatan oleh masyarakat dan peningkatan dana sehat /JPKM

7. Kegiatan pokok gerakan pemberdayaan masyarakat

Melakukan KIE, kampanye dan kegiatan gerakan pemberdayaan masyarakat di bidang upaya pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian individu, keluarga dan masyarakat dalam memelihara, mengatasi serta meningkatkan kesehatannya

Mengembangkan, mengadakan serta mendistribusikan media KIE untuk mendukung kegiatan gerakan pemberdayaan masyarakat di bidang upaya pelayanan kesehatan.

Melakukan kegiatan fasilitasi, bimbingan teknis atau asistensi terhadap pelaksanaan kegiatan PHBS di masyarakat.

Bersama dengan masyarakat melakukan kegiatan pendekatan edukatif atau penerapan konsep PKMD

penghargaan (insentif), serta peningkatan ekonomi produktif  ( income generating) Melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan gerakan pemberdayaan masyarakat di

bidang upaya pelayanan kesehatan.

8. Jenis kegiatan gerakan pemberdayaan

Pemberdayaan Individu

Pemberdayaan individu dilakukan oleh setiap petugas institusi kesehatan terhadap individu-individu yang datang memanfaatkan pelayanan kesehatan. Selain itu juga terhadap individu-individu yang menjadi sasaran kunjungan (misal-nya dalam upaya keperawatan kesehatan masyarakat atau usaha kesehatan sekolah).

Tujuan dilakukannya pemberdayaan individu terutama adalah untuk memperkenalkan perilaku baru kepada individu (yang mungkin juga merupakan pengganti dari peri-laku yang selama ini dipraktikkan oleh individu tersebut). Misalnya saja perilaku menimbang balita secara berkala untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan balita. Perilaku ini dapat diperkenalkan kepada individu-individu ibu yang membawa balitanya berobat ke Puskesmas. Kepada setiap ibu, setelah selesai diberi pelayanan pengobatan untuk balitanya, dapat disampaikan informasi tentang manfaat menimbang balita secara berkala, bagaimana mencatat dan menggunakan catatan (yaitu KMS), dan di mana si ibu dapat melakukan penimbangan yang dimaksud (yaitu di Posyandu).

Page 5: Ltm Pemberdayaan Masyarakat

Metode yang digunakan dalam hal ini dapat berupa pilihan atau kombinasi dari: dialog, demonstrasi, konseling, dan bimbingan. Media komunikasi yang digunakan dapat berupa pilihan atau kombinasi dari: lembar balik, gambar/ foto, dan skema, atau media lain yang mudah digunakan dan dibawa (jika dipakai kunjungan).

Pemberdayaan Keluarga

Pemberdayaan keluarga dilakukan oleh petugas intitusi kesehatan yang melaksanakan kunjungan rumah terhadap keluarga. Yaitu keluarga dari individu pengunjung Puskesmas, atau keluarga-keluarga lain yang berada di wilayah kerja Puskesmas. Tujuan dilakukannya pemberdayaan keluarga adalah untuk memperkenalkan perilaku baru (yang mungkin sebagai pengganti dari perilaku yang selama ini dipraktikkan keluarga tersebut). Misalnya buang air besar di jamban, mengonsumsi garam beryodium, memelihara taman obat keluarga, menguras bak mandi-menutup persediaan air-mengubur benda-benda buangan yang dapat menahan/menampung air (3M), mengonsumsi makanan berserat. Pada saat kunjungan rumah ini semua anggota keluarga dikumpulkan dan diberikan informasi berkaitan dengan perilaku yang diperkenalkan. Pemberian informasi dilakukan secara sistematis sehingga anggota-anggota keluarga itu bergerak dari tidak tahu ke tahu, dan dari tahu ke mau. Bila sarana untuk melaksanakan perilaku yang bersangkutan tersedia, diharapkan juga sampai tercapai fase mampu melaksanakan (misalnya: mencuci tangan pakai sabun, BAB di jamban, minum air yang matang, dll). Metode yang digunakan dapat berupa salah satu atau kombinasi dari: dialog, demonstrasi, diskusi kelompok terarah, dan bimbingan. Media komunikasi yang digunakan juga dapat berupa pilihan atau kombinasi dari: poster, lembar balik, gambar/foto, dan skema, atau media lain yang mudah digunakan dan dibawa.

Pemberdayaan Masyarakat Umum

Gerakan pemberdayaan juga dapat dilakukan terhadap sekelompok individu anggota masyarakat, melalui upaya penggerakan atau pengorganisasian masyarakat (community organization/community development). Sasarannya dapat berupa orang dewasa, dapat juga murid-murid sekolah atau santri-santri. Salah satu hasil dari upaya ini dapat berujud upaya-upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Bina Keluarga Balita (BKB), Warung Obat Desa (WOD), Panti Pemulihan Gizi, Dokter Kecil, Saka Bhakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan, Posyandu Usila, Panti Wreda, Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM), Taman Obat Keluarga (Toga), Dana Sehat, Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), dan lain-lain.  Melalui metode yang sama (yaitu pengorganisasian masyarakat) dapat pula dibentuk Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Yaitu suatu badan yang menghimpun berbagai potensi masyarakat seperti tokoh masyarakat, LSM, dan dunia usaha, yang berperan sebagai mitra Puskesmas dalam pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan.

Page 6: Ltm Pemberdayaan Masyarakat

Penggerakan atau pengorganisasian masyarakat diawali dengan membantu kelompok masyarakat tertentu untuk mengubah masalah yang dihadapi individu-individu menjadi masalah bersama. Setelah itu, lalu dirumuskan upaya bersama yang dapat dilaksanakan oleh kelompok untuk mengatasi masalah tersebut. Tidak jarang, untuk lebih meyakinkan kelompok dan dalam rangka perencanaan yang baik dalam mengatasi masalah, kelompok dibantu untuk melakukan survei sederhana (Community Self Survey atau CSS).

Dalam pelaksanaan pemecahan masalah, petugas kesehatan memberikan bantuan teknis dan sebaiknya juga material seperti obat, KMS, dan lain-lain. Jika petugas kesehatan tidak mampu memberikan bantuan material, kiranya, bekerja-sama dengan mitra potensial terkait.

9. Langkah-langkah kegiatan gerakan pemberdayaan di masyarakatAda 5 (lima) langkah pokok dalam melakukan kegiatan pemberdayaan di

masyarakat yaitu:a) Pendekatan kepada tokoh masyarakatb) Diagnosis masalah kesehatan oleh masyarakatc) Perumusan upaya penanggulangan masalah kesehatan oleh masyarakatd) Pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan oleh masyarakate) Pembinaan dan pengembangan.

Adapun langkah-langkah secara rinci tentang pelaksanaan kegiatan pemberdayaan di masyarakat adalah sebagai berikut:

Pendekatan kepada tokoh masyarakatPendekatan tokoh masyarakat merupakan tahap pertama yang harus

dilakukan sebelum meng-implementasikan suatu program di suatu wilayah tersebut. Tokoh masyarakat merupakan panutan masyarakat setempat. Semua yang telah disetujui tokoh masyarakat akan berjalan lancar, sebaliknya bila para tokoh masyarakat tidak merestui kegiatan tersebut, jalannya program akan tersendat-sendat. Pendekatan kepada mereka dapat dilakukan melalui hubungan antar manusia yang baik dan bersahabat

Forum untuk mendekati tokoh masyarakat ini antara lain melalui kunjungan rumah, pertemuan perorangan, pembicaraan informal di berbagai kesempatan dan pertemuan dengan kelompok kecil.

Setelah para tokoh masyarakat didekati secara interpersonal, perlu diadakan pembahasan bersama para tokoh masyarakat tersebut antara lain melalui pertemuan khusus, misalnya: melalui sarasehan dengan tokoh masyarakat untuk membahas program yang akan dilaksanakan di wilayahnya. Dapat juga menggunakan forum komunikasi yang sudah ada seperti “selapanan desa, rembuk desa” dan lain-lain, namun topik pembicaraan adalah program yang kita maksud.

Page 7: Ltm Pemberdayaan Masyarakat

Diagnosis masalah kesehatan oleh masyarakatDiagnosis masalah kesehatan oleh masyarakat merupakan kegiatan untuk

mengenali keadaan dan masalah mereka sendiri, serta potensi yang mereka miliki untuk mengatasi masalah tersebut. Caranya dengan melakukan survei mawas diri (SDM). Melalui kegiatan SDM masyarakat diajak untuk mengenali permasalahan kesehatan yang mereka hadapi sehingga memperoleh gambaran masalah kesehatan menurut apa yang dirasakan dan disepakati keluarga serta dapat mengenali potensi yang ada disekeliling mereka. Pengenalan masalah kesehatan dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya :

Mengajak wakil keluarga untu melihat langsung cara hidup bersih dan sehat yang dilakukan oleh keluarga desa yang lebih maju dari desa mereka.

Melalui foto atau gambar Menggunakan alat bantu pemantauan keadaan keluarga.

Perumusan upaya penanggulangan masalah kesehatan oleh masyarakat dan perencanaan

Perumusan upaya penanggulangan masalah kesehatan oleh masyarakat atas dasar musyawarah ini merupakan kekuatan politis yang tangguh untuk menggali dan meningkatkan peran masyarakat, serta menjamin kelestarian program.

Peran petugas dalam musyawarah masyarakat ini adalah memandu jalannya musyawarah agar berjalan lancar dan mencapai tujuan.

Ada beberapa patokan yang dapat digunakan untuk menentukan skala prioritas masalah, antara lain :

Kegawatannya : besar/kecilnya akibat masalah kesehatan ini bagi masyarakat.

Mendesaknya : berkaitan dengan waktu. Kalau tidak segera ditanggulangi akan menimbulkan akibat yang serius.

Penyebarannya : semakin banyak penduduk atau semakin luas wilayah yang terkena, menjadi semakin penting.

Sumber daya yang dimiliki : kaitannya dengan kemampuan yang mereka miliki untuk mengatasi masalah tersebut dana, sarana, tenaga, dan teknologinya.

Pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan oleh masyarakat.Pelaksanaan kegiatan penaggulangan masalah kesehatan oleh masyarakat,

merupakan rangkaian penerapan kegiatan sebagai penjabaran dari perumusan upaya penaggulangan yang telah disusun menjadi suatu rencana kegiatan, yang dilaksanakan untuk mengatasi masalah kesehatan. Rangkaian kegiatan ini dapat berjangka waktu pendek, sedang dan lama. Namun minimal 1 tahun berjalan harus diadakan penilaian. Jenis kegiatan bervariasi mulai dari yang sangat sederhana sampai yang rumit, semua tergantung pada kesepakatan yang diambil dalam musyawarah masyarakat.

Page 8: Ltm Pemberdayaan Masyarakat

Pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan oleh masyarakat dibagi menjadi 4 tahap yaitu :

1) Tahap persiapan (P1)Mempersiapkan tenaga pelaksana yaitu tenaga pembangunan desa yang sudah dipilih sebelumnya dan sudah melaksanakan SDM dengan pelatihan, orientasi, lokakarya dan lain-lain, pelatihan yang diselengarakan harus praktis, mengutamakan latihan keterampilan. Metode yang banyak digunakan dalam pelatihan antara lain demonstrasi, bermain peran/permainan simulasi, diskusi kelompok. Lamanya pelatihan tergantung jenis kegiatan yang akan dilaksanakan. Disamping pelatihan atau orientasi upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan dan keterampilan petugas dan masyarakat dapat melalui cara-cara sebagai berikut :

Diskusi kelompok terarah (DKT), bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan, keterampilan keluarga/masyarakat dalam menggali dan mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.

Kunjungan rumah (memberikan informasi yang lebih rinci). Penyuluhan massa, menciptakan kesadaran dan membentuk

opini yang mendukung

2) Tahap pelaksanaan (P2)Sesudah tenaga pelaksana dilatih, diharapkan mampu

melaksanakan kegiatan yang telah disusun, sehingga secara bertahap dapat mengatasi masalah kesehatan yang mereka hadapi, sekaligus, membuktikan apakah “rencana” yang mereka susun sudah tepat. Namun demikian petugas perlu memantau bila ternyata ada kekeliruan bisa segera diperbaiki. Peran petugas adalah memberikan bimbingan teknis secara teratur dan berkesinambungan.

3) Tahap menilai kegiatan yang sudah dilaksanakanPenilaian merupakan suatu hal yang penting dalam proses perubahan. Masyarakat harus dapat melihat sampai dimana rencana kegiatan yang telah mereka susun sudah terlaksana. Apakah ada hal-hal yang perlu penyempurnaan atau perbaikan.Pada tahap ini diharapkan masyarakat melakukan penilaian yang mereka susun. Penilaian dilakukan secara sederhana dan praktis.

Pembinaan dan pengembangan.Langkah terakhir dari serangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat

adalah pembinaan dan pengembangan program. Setiap pelaksanaan program harus dibina agar mantap jalannya. Setelah mantap harus dikembangkan, agar tidak jenuh dan makin maju tingkat pencapaiannya.

Pemantapan dan pembinaan juga bermaksud memantapkan dan mambina pengetahuan, sikap, keterampilan dan motivasi para tenaga pembangunan desa, masyarakat dan keluarga sendiri di bidang kesehatan.

Page 9: Ltm Pemberdayaan Masyarakat

Pembinaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :

Supervisi

Banyak hasil penilaian mengungkapkan bahwa supervisi petugas amat menentukan tingkat keberhasilan program. Oleh karena itu, supervisi secara berkala perlu dilakukan. Bila memungkinkan, supervisi ke bawah sebaiknya dikembangkan menjadi suatu sistem penilaian yang utuh.

Forum komunikasiForum komunikasi antara petugas lintas program dan sektor di tingkat kabupaten, maupun kecamatan merupakan wahana pemantauan yang baik. Pada forum ini dapat dibahas rencana supervisi terpadu, hasil supervisi dari petugas yang turun ke lapangan, sekaligus dapat membahas upaya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ditemui di lapangan. Di lapangan atau desa, forum komunikasi ini juga perlu dibentuk sebagai wadah berkumpulnya pelaksana pembangunan desa dengan toloh masyarakat baik formal maupun non formal. Dalam forum ini pelaksana pembangunan desa dapat menyampaikan pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disusun, hambatan-hambatan serta keberhasilan yang telah dicapai. Forum ini sekaligus sebagai wadah untuk pemecahan masalah, menyempurnakan rencana yang disusun dan lain-lain sehingga dapat berfungsi untuk

10. Pengembangan kegiatan pemberdayaan masyarakatPengembangan dilakukan apabila kegiatan di wilayah uji coba telah seperti yang

diharapkan, maka perlu dilakukan kegiatan perluasan atau pengembangan ke daerah terutama di wilayah sekitarnya. Kegiatan yang dilakukan adalah:

Pertama-tama wilayah uji coba menyiapkan dokumentasi kegiatan serta hasil yang diperoleh

Selanjutnya mengundang tokoh masyarakat yang ada di wilayah sekitar daerah uji coba untuk mengikuti pertemuan serta melakukan peninjauan di wilayah yang sudah berhasil. Pada acara pertemuan para tamu ditunjukkan dokumentasi (slide, film atau foto) yang telah berhasil beserta gambaran proses kegiatannya.

Pada akhir pertemuan atau kunjungan dilakukan pembahasan kemungkinan menerapkan kegiatan serupa di wilayah sekitarnya.

Pengembangan kegiatan pemberdayaan ada dua macam yaitu: pengembangan daerah dan pengembangan program.

Dalam pengembangan kegiatan ke daerah lain harus dicegah adanya “penjiplakan”, namun harus berdasarkan kebutuhan, kemampuan serta karakteristik wilayah tersebut.

Page 10: Ltm Pemberdayaan Masyarakat

11. Indikator keberhasilan Adanya petugas kesehatan yang mampu melakukan upaya gerakan pemberdayaan Adanya sarana yang mendukung kegiatan gerakan pemberdayaan kesehatan Adanya forum komunikasi yang menjadi wadah kemitraan/ partisipasi masyarakat

dalam pembangunan bidang kesehatan (PHBS) Adanya kader yang mampu menjadi fasilitator kesehatan di desa Adanya data hasil SMD Adanya rancangan kegiatan pembangunan kesehatan (PHBS) di desa hasil MMD Adanya kegiatan gerakan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan Adanya dokumentasi proses dan hasil kegiatan Adanya rencana tindak lanjut atau kegiatan yang berkesinambungan Adanya dukungan sumberdaya maupun kebijakan dari pengambil keputusan

maupun lintas sektor terkait

Kesimpulan

Dalam melakukan gerakan pemberdayaan terlebih dahulu kegiatan harus difokuskan pada upaya pemberdayaan petugas agar siap dan mampu berperan secara tepat dalam membangun masyarakat.

1. Mengembangkan masyarakat itu sendiri agar siap dan mampu berpartisipasi, memecahkan masalah yang dihadapinya secara mandiri.

2. Setelah kegiatan di masyarakat berlangsung, tidak berarti pemberdayaan petugas sudah berakhir, namun interaksi timbal balik  antara petugas dan masyarakat masih terus berlangsung. Artinya, masih banyak tatangan maupun permasalahan yang bervariasi harus dihadapi oleh petugas dalam melestarikan maupun mengembangkan kegiatan yang telah dibangun. Untuk itu proses pemberdayaan petugas harus terus dilakukan, sehingga tetap semangat dan mampu berperan dengan tepat dalam membantu masyarakat.