pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui bank …

93
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK SAMPAH BANGKITKU KELURAHAN PAAL LIMA KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI S K R I P S I Oleh : AZELIA DESKASARI NIM: EES 150607 Pembimbing : Drs. H. MAULANA YUSUF, M.Ag ADDIARRAHMAN, S.HI, M.SI PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN J A M B I 2019 M/1440 H

Upload: others

Post on 01-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK

SAMPAH BANGKITKU KELURAHAN PAAL LIMA KECAMATAN

KOTA BARU KOTA JAMBI

S K R I P S I

Oleh :

AZELIA DESKASARI

NIM: EES 150607

Pembimbing :

Drs. H. MAULANA YUSUF, M.Ag

ADDIARRAHMAN, S.HI, M.SI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

J A M B I

2019 M/1440 H

Page 2: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

i

Page 3: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

ii

Page 4: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

iii

Page 5: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

iv

MOTTO

Artinya : Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah

(Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa

takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).

Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang

berbuat baik. (QS. Al-A’raaf [7]: 56)1

1

Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Tim Asatiz Al-Qur’an

Cordoba, 2015

Page 6: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

v

PERSEMBAHAN

Sebuah langkah usai sudah, satu cita telah tercapai,

Kubersujud dihadapan Mu, engkau berikan kesempatan sampai pada saat

awal perjuanganku.

Segala puji bagi Mu ya Allah..,

Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil'alamin...

Sujud syukur kupersembahkan kepadamu Tuhan yang maha agung atas

takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu,

beriman, dan bersabar dalam menjalani hidup. semoga keberhasilan ini menjadi

satu langkah awal untuk meraih cita-cita besarku.

Setulus hatimu Ibu, searif arahanmu Ayah..,

Izinmu hadirkan keridhoan untukku, petuahmu tuntunkan

jalanku, pelukmu berkahi hidupku, perjuangan serta tetesan doa

malammu mudahkan urusanku, dan senyuman hangatmu merangkul diriku

menuju hari depan yang cerah, hingga diriku selesai dalam studi sarjana.

Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama keridhoan Mu ya

Allah, kupersembahkan karya tulis ini untuk yang teristimewa, Ayahanda Ali

Mustopa dan Ibunda tercinta Rita Nirmala, S.Pd.I yang tiada henti

memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat, kasih sayang serta pengorbanan

yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan. Saya

juga sangat berterima kasih kepada adik saya yang bernama Dwi Ratih

Maharani yang selalu memberi semangat dan support yang tak henti-hentinya

agar saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Tidak lupa saya berterima kasih untuk guru-guru dan dosen-dosen yag

telah ikhlas memberikan saya banyak ilmu, terutama bapak Drs. H. Maulana

Yusuf, M.Ag selaku pembimbing I dan bapak Addiarrahman, S.HI., M.HI

selaku pembimbing II karena dengan adanya bapak skripsi saya berjalan dengan

lancar.

Tanpamu semua tak pernah berarti, tanpamu aku bukan siapa-siapa dan

takkan jadi apa-apa. Teruntuk sahabatku tercinta Evi Hariyanti, Ita Nurliana

Siregar, dan Nurul Badriyah yang tiada henti mensupport saya dalam keadaan

suka maupun duka, serta teman-teman Ekonomi Syariah Lokal J Angkatan tahun

2015 yang begitu banyak mengisahkan kisah suka maupun duka selama 4 tahun

kita lewati bersama.

Page 7: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

vi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program pemberdayaan ekonomi

masyarakat melalui Bank Sampah Bangkitku, faktor pendukung dan faktor

penghambat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Bank Sampah

Bangkitku, dan dampak positif Bank Sampah Bangkitku terhadap ekonomi

masyarakat sekitar Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan mengambil lokasi

penelitian di Bank Sampah Bangkitku. Subyek penelitian ini adalah pengelola,

nasabah Bank Sampah Bangkitku dan Kepala Lurah Paal Lima. Pengumpulan

data dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Peneliti melakukan penelitian dibantu oleh pedoman wawancara. Teknik analisis

data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan

dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemberdayaan ekonomi

masyarakat dilakukan melalui program menabung sampah, sosialisasi, dan

pelatihan ketrampilan tentang pengolaan sampah. Faktor-faktor yang mendukung

pemberdayaan ekonomi masyarakat yaitu adanya respon positif dari masyarakat

menyambut hadirnya Bank Sampah Bangkitku. Adanya dukungan dari pihak

nasabahh dan pihak eksternal yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan di Bank

Sampah Bangkitku. Dan faktor yang menghambat pemberdayaan ekonomi

masyarakat yaitu kurangnya sosialisasi kepada masyarakat yang lebih luas,

terkendalanya oleh kesibukann masing-masing nasabah, belum adanya bantuan

sarana dan prasarana dari kelurahan untuk kegiatan di Bank Sampah Bangkitku.

Dampak positif Bank Sampah Bangkitku terhadap ekonomi masyarakat

memberikan manfaat berupa tambahan penghasilan bagi keluarga karena uang

hasil penabungan sampah tersebut dapat digunakan untuk menambah uang belanja

keluarga. Selain itu, hasil menabung sampah di Bank Sampah Bangkitku dapat

menjadi tambahan modal usaha bagi nasabah yang memiliki kegiatan usaha.

Kata kunci : Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Sampah, Bank Sampah

Page 8: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan khadirat Allah SWT atas

rahmat hidayah dan ridho-Nya yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat Melalui Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal

Merah Kecamatan Kota Baru Kota Jambi. Disusun untuk memenuhi

persyaratan menyelesaikan program Sarjana Ekonomi Islam Strata Satu Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi. Skripsi ini adalah usaha maksimal penulis yang tidak luput dari kekeliruan

dan masih jauh dari kata sempurna, karena itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis butuhkan agar dapat memperbaikinya. Sehubung

dengan selesainya skripsi ini, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing saya Drs. H. Maulana Yusuf, M.Ag

selaku pembimbing I dan Addiarrahman, S.HI, M.SI selaku pembimbing II yang

selalu sabar dalam membimbing penulis sesampainya skripsi ini selesai, dan tidak

lupa juga penulis berterima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Su’aidi Asy’ari, MA,Ph.D selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Prof. Dr. Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Rafidah, SE.,M.EI, Dr.Novi Mubyarto,SE.ME, dan Ibu

Dr.Halimah Dja’far, M.Fil.I, selaku Wakil Dekan I,II,III Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., MA selaku ketua program studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 9: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

viii

Page 10: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR .................................

.......................................................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................

.......................................................................................................................... ii

MOTTO .........................................................................................................

.......................................................................................................................... iii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR ................................................................

.......................................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ..........................................................................................

.......................................................................................................................... v

ABSTRAK .....................................................................................................

.......................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................

.......................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................

.......................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .........................................................................................

.......................................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

.......................................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................

........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................

........................................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................

........................................................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian .........................................................................

........................................................................................................ 7

Page 11: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

x

E. Batasan Masalah ............................................................................

........................................................................................................ 8

F. Kerangka Teori ..............................................................................

........................................................................................................ 8

G. Kerangka Pemikiran .......................................................................

........................................................................................................ 28

H. Tinjauan Pustaka ............................................................................

........................................................................................................ 29

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ...................................................................

........................................................................................................ 33

B. Jenis dan Sumber Data ..................................................................

........................................................................................................ 33

C. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................

........................................................................................................ 35

D. Subyek dan Obyek Data ................................................................

........................................................................................................ 37

E. Unit Analisis .................................................................................

........................................................................................................ 38

F. Teknik Analisis Data .....................................................................

........................................................................................................ 39

G. Sistematika Penulisan ...................................................................

........................................................................................................ 41

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Bank Sampah Bangkitku ..................................................

........................................................................................................ 43

B. Visi dan Misi Bank Sampah Bangkitku ........................................

........................................................................................................ 44

Page 12: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

xi

C. Tujuan Bank Sampah Bangkitku ..................................................

........................................................................................................ 44

D. Manfaat Bank Sampah Bangkitku ................................................

........................................................................................................ 44

E. Struktur Bank Sampah Bangkitku .................................................

........................................................................................................ 45

F. Aset Bank Sampah Bangkitku ......................................................

........................................................................................................ 45

G. Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi .............

........................................................................................................ 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Yang Diselenggarakan

Oleh Bank Sampah Bangkitku ......................................................

........................................................................................................ 52

B. Faktor-Faktor Yang Mendukung dan Menghambat Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat Melalui Bank Sampah Bangkitku ..............

........................................................................................................ 53

C. Dampak Positif Bank Sampah Bangkitku Terhadap Ekonomi

Masyarakat Sekitar Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru

Kota Jambi ..................................................................................... 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................

........................................................................................................ 60

B. Saran ...............................................................................................

........................................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 13: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Data Bank Sampah Bangkitku .............................................

.......................................................................................................................... 5

Tabel 1.2 : Ringkasan Penelitian Terdahulu .........................................

.......................................................................................................................... 30

Tabel 3.1 : Aset Bank Sampah Bangkitku .............................................

.......................................................................................................................... 45

Tabel 3.2 : Harga Beli Barang ................................................................

.......................................................................................................................... 46

Tabel 3.3 : Nasabah Bank Sampah Bangkitku .......................................

.......................................................................................................................... 49

Page 14: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Alur Pelayanan Bank Sampah Bangkitku ........................

.......................................................................................................................... 20

Gambar 1.2 : Kerangka Berfikir Penelitian ............................................

.......................................................................................................................... 30

Gambar 3.1 : Struktur Bank Sampah Bangkitku ....................................

.......................................................................................................................... 45

Gambar 3.2 : Peta Kecamatan Kota Baru Di Wilayah Kota Jambi .......

.......................................................................................................................... 49

Page 15: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk

sangat besar dan memiliki kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu.

Sampah saat ini menjadi persoalan pokok di Indonesia. Salah satu kota

yang berjuang mengatasi permasalahan sampah adalah Kota Jambi.

Menurut data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistika (BPS) jumlah

penduduk di Kota Jambi yaitu 598.103 jiwa.2

Sedangkan jumlah

penduduk Kecamatan Kota Baru 77.049 jiwa dan jumlah penduduk

Kelurahan Paal Lima 15.263 jiwa.3

Bertambahya penduduk dan

berubahnya pola konsumsi masyarakat menyebabkan bertambahnya

volume, jenis, dan karakteristik sampah.4

Sebagaian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai

barang sisa yang tidak berguna, belum memberi nilai sebagai sumber daya

yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam mengelola sampah masih

bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipa), yaitu sampah

dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah.

Sistem yang dilakukan selama ini belum menyelesaikan masalah sampah,

akan tetapi dapat menimbulkan masalah baru di tempat lain, karena

2 https://jambi.bps.go.id/dynamictable/2018/05/16/444/penduduk-provinsi-

jambi-menurut-kabupaten-kota-dan-jenis-kelamin-tahun-2000-2017.html, diakses tanggal

20 April 2019 3 https://jambikota.bps.go.id, diakses tanggal 30 Juli 2019

4 Bambang Suwerda, Bank Sampah (Kajian Teori dan Penerapan),

(Yogyakarta: Pustaka Rihama, 2012 ), hlm. 3

Page 16: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

2

kapasitas TPA sudah tidak mampu lagi menampung jumlah sampah yang

dihasilkan masyarakat. Timbunan sampah dengan volume yang besar di

lokasi tempat pemrosesan akhir sampah berpotensi melepas gas methan

(CH4) yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan memberikan

kontribusi terhadap pemanasan global.5

Beberapa dampak apabila sampah tidak dikelola dengan baik

adalah sebagai berikut:

1. Sampah dapat menjadi sumber penyakit. Lingkungan menjadi kotor.

Hal ini akan menjadi tempat yang subur bagi mikroorganisme patogen

yang berbahaya bagi kesehatan manusia, dan juga menjadi tempat

sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya.

2. Pembakaran sampah dapat berakibat terjadinya pencemaran udara yang

dapat menganggu kesehatan masyarakat, dan memicu terjadinya

pemanasan global.

3. Pembusukan sampah, dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan

berbahaya bagi kesehatan. Cairan yang dikeluarkan (lindi) dapat

meresap ke tanah, dan dapat menimbulkan pencemaran sumur, air

tanah, dan yang dibuang ke badan air akan mencemari sungai.

4. Pembuangan sampah ke sungai atau badan air dapat menimbulkan

pendangkalan sungai, sehingga dapat memicu terjadinya banjir.

5 Ibid, hlm. 4

Page 17: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

3

Hal tersebut terjadi dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat

akan kebersihan lingkungan. Maka sangat penting kepedulian masyarakat

untuk mengelola sampah.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 dan PP

Nomor 81 tahun 2012 serta PERDA Kota Jambi Nomor 8 tahun 2013

tentang Pengelolaan Sampah.6 Sistem pengelolaan persampahan terutama

untuk daerah perkotaan, harus dilaksanakan secara tepat dan sistemastis.

Kegiatan pengelolaan persampahan akan melibatkan penggunaan dan

pemanfaatan berbagai prasarana dan sarana persampahan yang meliputi

pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan

maupun pembuangan akhir.7

Dengan adanya bank sampah dapat mengurangi sampah yang

bertumpuk di pembuangan akhir (TPA) Talang Gulo. Seiring

perkembangan teknologi, sampah saat ini dapat dikelola menjadi sesuatu

barang yang bernilai rupiah. Akan tetapi kebanyakan masyarakat belum

mampu mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernilai rupiah. Bank

sampah mampu menghasilkan nilai ekonomi (pendapatan) kepada

masyarakat dan dapat mengurangi pengangguran di Kota Jambi sehingga

angka kemiskinan di Kota Jambi dapat berkurang. Program pemberdayaan

ekonomi masyarakat melalui bank sampah ini dilakukan dengan

6 Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

7 Jailan sahil, Dkk. Jurnal Sistem Pengelolaan dan Upaya Penanggulangan

Sampah di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate, Vol. 4 N0 2 Maret 2016 ISSN-2301-

4678, hlm. 478

Page 18: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

4

pengoptimalan pengelolaan sampah. Nasabah Bank Sampah Bangkitku

merupakan masyarakat Kota Jambi.

Allah berfiman pada Ayat Suci Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41

Artinya:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan

perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan

sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan

yang benar).”(QS: Ar-Rum Ayat: 41)8

Ayat tersebut menjelaskan dua hal pokok yang menjadi dasar

pandangan Islam dalam isu pencemaran lingkungan. Pertama, Islam

menyadari telah dan akan terjadi kerusakan lingkungan baik di daratan dan

lautan yang berakibat pada turunnya kualitas lingkungan untuk

mendukung hidup manusia. Kedua, Islam memandang manusia sebagai

penyebab utama kerusakan dan sekaligus pencegah terjadinya kerusakan

tersebut.9

Seperti yang dijelaskan Rasulullah SAW:

النظافة مه الإيمان

8 Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Tim Asatiz Al-Qur’an Cordoba,

2015 9

Wiwit Udi Laksono, Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan

Ekonomi Nasabah (Studi Kasus Pada Bank Sampah PAS (Peduli Akan Sampah)

Arcawinangun, Purwokerto, Banyumas), SkripsiIAIN PURWOKERTO,(2016), Hlm. 3

Page 19: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

5

Artinya: “Kebersihan sebagian dari iman”. (HR. Ahmad)

Isi kandungan hadis tersebut menjelaskan bahwa kebersihan

merupakan sebagian dari iman. Artinya seorang muslim telah memiliki

iman yang sempurna jika dalam kehidupannya ia selalu menjaga diri,

tempat tinggal dan lingkungannya dalam keadaan bersih dan suci baik

yang bersifat lahiriyah maupun yang bersifat bathiniyah.

Berikut ini Data Jenis sampah yang dikumpulkan di Bank Sampah:

Tabel 1.1

Data Bank Sampah Bangkitku

No Jenis Sampah Jumlah Berat Sampah/hari

1. Kertas 35 Kg

2. Plastik 42 Kg

3. Besi 60 Kg

4. Alumunium 25 Kg

5. Tembaga 0.7 Kg

Sumber : Bank Sampah Bangkitku

Bank Sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R menurut

Undang-Undang dan 4R serta 5R menurut Kemen LH RI dalam

pengelolaan sampah di tingkat sumber. Pelaksanaan Bank Sampah pada

prinsipnya adalah satu rekayasa sosial (Social Engineering) untuk

mengajak masyarakat memilah sampah. Bank Sampah Bangkitku

merupakan rujukan untuk bank sampah induk yang akan dikelola

Page 20: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

6

pemerintah Kota Jambi di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota

Jambi, bank sampah induk ini sudah dicanangkan menaungi bank sampah

unit kelolaan kelompok-kelompok masyarakat.

Dengan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka penulis

tertarik untuk meneliti tentang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Melalui Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima Kecamatan

Kota Baru Kota Jambi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang

diselenggarakan oleh Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal

Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi?

2. Apakah Faktor-Faktor Yang Mendukung dan Menghambat

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Bank Sampah

Bangkitku Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota

Jambi?

3. Bagaimanakah Dampak Positif Bank Sampah Bangkitku Terhadap

Ekonomi Masyarakat Sekitar Kelurahan Paal Lima Kecamatan

Kota Baru Kota Jambi ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dengan

melihat latar belakang dan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:

Page 21: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

7

1. Untuk mengetahui Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

yang diselenggarakan oleh Bank Sampah Bangkitku Kelurahan

Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mendukung dan

Menghambat Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Bank

Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru

Kota Jambi.

3. Untuk mengetahui Dampak Positif Bank Sampah Bangkitku

Terhadap Ekonomi Masyarakat Sekitar Kelurahan Paal Lima

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi bagi yang mengenal dan mempelajari pemberdayaan

ekonomi masyarakat melalui Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal

Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

2. Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan, ilmu, dan

pengetahuan bagi penulis, pembaca maupun peneliti. Dan dapat

dijadikan sebagai sumber referensi dalam penelitian selanjutnya.

E. Batasan Masalah

Agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak adanya perluasan

yang tidak fokus pada rumusan masalah, maka dalam penelitian ini penulis

hanya membatasi penelitian ini pada pemberdayaan ekonomi masyarakat

melalui Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota

Page 22: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

8

Baru Kota Jambi dan study yang dilakukan hanya pada masyarakat

Kecamatan Kota Baru yang menjadi nasabah Bank Sampah Bangkitku

F. Kerangka Teori

a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan

Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya”

yang berarti kemampuan melakukan sesuatu atau kemampuan

bertindak. Bertolak dari pengertian tersebut, maka pemberdayaan

dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses

untuk memperoleh daya/kekuatan, dan atau proses pemberian

daya/kekuatan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang

kurang atau belum berdaya. Pengertian “proses” menunjuk pada

serangkaian tindakan atau langkah yang dilakukan secara kronologis

sistematis yang mencerminkan pentahapan upaya mengubah

masyarakat yang kurang atau belum berdaya menuju keberdayaan.10

Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu sendiri,

dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan

potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.

Selanjutnya, upaya tersebut diikuti dengan memperkuat potensi atau

daya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Dalam konteks ini

diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain dari hanya

10

Kholidah Attina Yopa, Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui

Desa Wisata BudayadiKebonDalemKidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Skripsi

Universitas Negeri Yogyakarta,( 2017), hlm.16

Page 23: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

9

menciptakan iklim dan suasana yang kondusif. Perkuatan ini meliputi

langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai

masukan (input), serta pembukaan akses kepada berbagai peluang

(opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi makin

berdaya.11

2. Pemberdayaan Ekonomi

Menurut Ahmad Karim berpendapat bahwa ekonomi adalah

ilmu yang mempelajari usaha-usaha individu maupun kelompok

dalam ikatan pekerjaan sehari-hari yang berhubungan dengan

bagaimana memperoleh pendapatan dan bagaimana pula

mempergunakan pendapatan tersebut.12

Ekonomi adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia yang

berhubungan dengan kebutuhan dan sumber daya yang terbatas.13

Berdasarkan pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan

ekonomi yaitu suatu kebutuhan masyarakat yang di nilai dengan uang

atau barang yang dapat berguna untuk kebutuhan manusia yang dapat

memberikan jumlah yang besar atau banyak untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari sebagai sumberdaya yang sangat bermanfaat.

11

Totok mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat,

(Bandung : Alfabeta, 2017) hlm. 53 12

Pratiwi Mega Septiani. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi

Lokal Terhadap Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga di Dusun Satu Kecubung Desa

Terbanggi Lampu Tengah., Skripsi Universitas Islam Negeri Raden Intan, (2017), hlm. 3 13

Rozalinda, Ekonomi Islam. (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2015), hlm.2

Page 24: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

10

Menurut Ginandjar Kartasasmita pemberdayaan ekonomi

rakyat adalah upaya yang merupakan pengerahan sumberdaya untuk

mengembangkan potensi ekonomi rakyat untuk meningkatkan

produktivitas rakyat sehingga baik sumberdaya manusia maupun

sumber daya alam disekitar keberadaan rakyat dapat ditingkatkan

produktivitasnya.

Menurut Swasono dalam Rintuh, Cornelis dan Miar

mengatakan bahwa pemberdayaan ekonomi kerakyatan mengandung

maksud pembangunan ekonomi sebagian besar masyarakat Indonesia

sebagai agenda utama pembangunan nasional sehingga langkah-

langkah yang nyata harus diupayakan agar pertumbuhan ekonomi

rakyat berlangsung dengan cepat. Dengan adanya pemberdayaan

ekonomi masyarakat maka diharapkan dapat meningkatkan kehidupan

masyarakat kearah kehidupan yang lebih baik. Kehidupan yang lebih

baik menurut Goulet pada dasarnya meliputi: kebutuhan hidup,

kebutuhan harga diri, kebutuhan kebebasan. Oleh karena itu, ahli

ekonomi mengemukakan bahwa sasaran pemberdayaan ekonomi

masyarakat yang minimal dan harus mengutamakan apa yang disebut

keperluan mutlak, syarat minimum untuk memenuhi kebutuhan pokok

serta kebutuhan dasar.14

14

Ully Hikmah Andini, MochamadSaleh Soeaidy, Ainul Hayat. Jurnal

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dari Desa Tertinggal Menuju Desa Tidak

Tertinggal (Studi di Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati) Vol. 2 No.

12

Page 25: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

11

Menurut Sumodiningrat, konsep pemberdayaan ekonomi

secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Perekonomian rakyat adalah perekonomian yang diselenggarakan

oleh rakyat. Perekonomian yang deselenggarakan oleh rakyat

adalah bahwa perekonomian nasional yang berakar pada potensi

dan kekuatan masyarakat secara luas untuk menjalankan roda

perekonomian mereka sendiri. Pengertian rakyat adalah semua

warga negara.

2. Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah usaha untuk menjadikan

ekonomi yang kuat, besar, modern, dan berdaya saing tinggi dalam

mekanisme pasar yang benar. Karena kendala pengembangan

ekonomi rakyat adalah kendala struktural, maka pemberdayaan

ekonomi rakyat harus dilakukan melalui perubahan struktural.

3. Perubahan struktural yang dimaksud adalah perubahan dari

ekonomi tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi lemah ke

ekonomi kuat, dari ekonomi subsisten ke ekonomi pasar, dari

ketergantungan ke kemandirian. Langkah-langkah proses

perubahan struktur, meliputi:

a. pengalokasian sumber pemberdayaan sumberdaya

b. penguatan kelembagaan

c. penguasaan teknologi

d. pemberdayaan sumberdaya manusia.

Page 26: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

12

4. Pemberdayaan ekonomi rakyat, tidak cukup hanya dengan

peningkatan produktivitas, memberikan kesempatan berusaha yang

sama, dan hanya memberikan suntikan modal sebagai stimulan,

tetapi harus dijamin adanya kerjasama dan kemitraan yang erat

antara yang telah maju dengan yang masih lemah dan belum

berkembang.

5. Kebijakannya dalam pemberdayaan ekonomi rakyat adalah:

a. pemberian peluang atau akses yang lebih besar kepada aset

produksi (khususnya modal)

b. memperkuat posisi transaksi dan kemitraan usaha ekonomi

rakyat, agar pelaku ekonomi rakyat bukan sekadar price taker

c. pelayanan pendidikan dan kesehatan

d. penguatan industri kecil

e. mendorong munculnya wirausaha baru

f. pemerataan spasial

6. Kegiatan pemberdayaan masyarakat mencakup:

a. peningkatan akses bantuan modal usaha

b. peningkatan akses pengembangan SDM

c. peningkatan akses ke sarana dan prasarana yang mendukung

langsung sosial ekonomi masyarakat lokal

Dari enam butir pokok mengenai konsep pemberdayaan

masyarakat ini, dapat disimpulkan, bahwa:

Page 27: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

13

1. Pemberdayaan masyarakat tidak dapat dilakukan hanya melalui

pendekatan daun saja, atau cabang saja, atau batang saja, atau akar

saja, karena permasalahan yang dihadapi memang ada pada

masing-masing aspek.

2. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi, tidak cukup

hanya dengan pemberian modal bergulir, tetapi juga harus ada

penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat, penguatan

sumberdaya manusianya, penyediaan prasarananya, dan penguatan

posisi tawarnya.

3. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi atau penguatan

ekonomi rakyat, harus dilakukan secara elegan tanpa menghambat

dan mendiskriminasikan ekonomi kuat, untuk itu kemitraan antar

usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar adalah

jalan yang harus ditempuh.

4. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi adalah proses

penguatan ekonomi rakyat menuju ekonomi rakyat yang kokoh,

modern, efisien.

Page 28: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

14

5. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi, tidak dapat

dilakukan melalui pendekatan individu, melainkan harus melalui

pendekatan kelompok.15

3. Pemberdayaan Masyarakat

Masyarakat menurut Paul B. Harton dalam bukunya Bagja

Waluya adalah sekumpulan masyarakat yang relatif mandiri yang

hidup bersama cukup lama yang mendiami suatu wilayah tertentu,

memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar

kegiatan besar kegiatan dalam kelompok itu. Masyarakat adalah

sekumpulan orang yang saling berinteraksi secara kontinyu sehingga

terdapat relasi sosial yang terpola, terorganisasi.

Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud

masyarakat adalah sekumpulan orang yang mendiami wilayah tertentu

dengan jangka waktu yang cukup lama memiliki kebudayaan yang

sama dan sama-sama melakukan kegiatan atau pekerjaan yang besar

untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah upaya

untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang

dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari

15

Erni Febrina Harahap, Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang

Ekonomi Untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional Yang Tangguh Dan Mandiri. Vol. 3

No. 2 Mei 2012 ISSN 2086 – 5031, hlm.86

Page 29: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

15

perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain

memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.

Dalam konsep pemberdayaan, menurut Prijono dan Pranarka manusia

adalah subyek dari dirinya sendiri. Proses pemberdayaan yang

menekankan pada proses memberikan kemampuan kepada masyarakat

agar menjadi berdaya, mendorong atau memotivasi individu agar

mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan

hidupnya.16

Menurut Sumodiningrat, bahwa pemberdayaan masyarakat

merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan

potensi kemampuan yang mereka miliki. Adapun pemerdayaan

masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait,

yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang

menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan. Mubyarto

menekankan bahwa pemberdayaan terkait erat dengan pemberdayaan

ekonomi rakyat.

Dalam proses pemberdayaan masyarakat diarahkan pada

pengembangan sumberdaya manusia, penciptaan peluang berusaha

yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat menentukan

jenis usaha, kondisi wilayah yang pada gilirannya dapat menciptakan

lembaga dan sistem pelayanan dari, oleh dan untuk masyarakat

16

Totok mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat.

(Bandung : Alfabeta, 2017), hlm. 51

Page 30: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

16

setempat. Upaya pemberdayaan masyarakat ini kemudian pada

pemberdayaan ekonomi rakyat.

Pemberdayaan masyarakat adalah usaha menjadikan

masyarakat semakin berdaya untuk berpartisipasi dalam suatu

kebijakan publik. Sebagai tujuan pemberdayaan menunjuk pada

keadaan atau hal yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial,

yaitu masyarakat yang berdaya memiliki kekuasaan atau mempunyai

pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial seperti memiliki

kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata

pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan mandiri dalam

melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.17

Upaya pemberdayaan

masyarakat dilakukan dengan tiga hal :

1. Menciptakan iklim yang memungkinkan potensi manusia

berkembang. Titik tolaknya adalah penekanan bahwa setiap

manusia dan masyarakat memiliki potensi-potensi kemudian

diberikan motivasi dan penyadaran bahwa potensi itu dapat

dikembangkan.

2. Memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat dimana perlu

langkah-langkah yang lebih positif dan nyata, penyediaan

berbagai masukan serta pembukaan akses kepada berbagai

17

Heru Subaris dan Dwi Endah, Sedekah Sampah Untuk Pemberdayaan

Masyarakat, (Yogyakarta:Parama Publishing,2016) hlm. 38

Page 31: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

17

peluang yang akan membuat masyarakat mampu dan

memanfaatkan peluang.

3. Pemberdayaan mengandung arti pemihakan pada pihak yang

lemah untuk mencegah persaingan yang tidak seimbang dan

menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan.

Peran serta masyarakat yang dicerminkan dalam perilaku sehat

individu maupun komunitas terhadap pengelolaan sampah sangatlah

penting. Setiap warga masyarakat pasti butuh untuk sehat, termasuk

lingkungan yang sehat. Sadar dan berperan aktif dalam pengelolaan

sampah menjadikan program tersebut akan lebih berkelanjutan.

Karena masyarakat sadar bahwa sehat adalah kebutuhan. Salah satu

nilai moral yang ditanamkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari

Iman. Kesadaran dan peran aktif yang senantiasa dipupuk sejak dini

akan tercermin dalam perilaku sehari-hari setiap warga. Dan dampak

besar yang positif adalah tercipta lingkungan yang sehat dan bersih

serta asri.18

Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai upaya untuk

membantu masyarakat mengembangkan kemampuan sendiri sehingga

bebas dan mampu untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan

secara mandiri. Konsep pemberdayaan bertujuan untuk menemukan

18

Ibid, hlm. 40

Page 32: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

18

alternatif-alternatif baru dalam pembangunan masyarakat.19

Tujuan

dari pemberdayaan masyarakat yaitu untuk mendorong terciptanya

kekuatan dan kemampuan lembaga masyarakat sehingga secara

mandiri mampu mengelola dirinya sendiri berdasarkan kebutuhan

masyarakat itu sendiri, serta mampu mengatasi tantangan persoalan di

masa yang akan datang.20

b. Penerapan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Bank

Sampah

Pengelolaan sampah menurut Sejati adalah semua kegiatan

yang dilakukan untuk menangani sampah sejak ditimbulkan sampai

dengan pembuangan akhir. Pengelolaan sampah merupakan hal

penting untuk diperhatikan jika memang tidak ingin wilayah menjadi

lautan sampah. Berbagai upaya pun dilakukan seperti mencanangkan

program 3R yakni reduce, reuse, dan recycle. Tiga R terdiri atas reuse,

reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang

masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi

lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang

mengakibatkan sampah. Recycle berarti mengolah kembali (daur

ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

19

Harry Hikmat, strategi pemberdayaan masyarakat. ( Bandung : Tim

Humaniora, 2013), hlm. 1 20

Pitri Nurhidayah, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah di Dusun

Serut, Desa Palbapang, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Jurnal Universitas Negeri

Yogyakarta, (2017), hlm. 4

Page 33: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

19

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Pasal 5

No. 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan 3R melalui Bank

Sampah, mekanisme bank sampah meliputi:

1. Pemilahan Sampah

Sampah yang akan disetor oleh nasabah dianjurkan untuk

memilahnya terlebih dahulu sebelum disetor ke Bank Sampah.

2. Penyerahan Sampah ke Bank Sampah

Sampah yang telah terpilah ada yang langsung membawa

sendiri ke bank sampah untuk disetor, ada yang menunggu jadwal

penimbangan yang biasanya sekali dalam sepekan dan ada juga

yang meminta sampahnya dijemput oleh petugas Bank Sampah.

Kendaraan Bank Sampah yang biasa di gunakan untuk menjemput

adalah motor Viar 3 roda atau truk sampah.

3. Penimbangan Sampah

Prosedur penimbangan sampah di Bank Sampah dilakukan

setiap seminggu sekali sesuai dengan jadwal nasabah membawa

tabungan sampah ke Bank Sampah. Dalam penimbangan di

wajibkan ada kedua belah pihak sebagai saksi yaitu pihak

pengelola Bank Sampah dan Nasabah agar semua tau dan melihat

langsung berapa jumlah berat timbangan sampah yang dihasilkan.

Penimbangan dilakukan oleh pengurus bank sampah. Pengurus ini

akan menyebutkan jenis dan berat sampah yang disetorkan oleh

nasabah kepada sekertaris. Hal ini menjadikan petugas penimbang

Page 34: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

20

merupakan petugas yang paling paham jenis sampah yang ditabung

oleh nasabah.

4. Pencatatan

Pencatatan pada bank sampah dilakukan oleh pengelola

bagian pencatatan. Disaksikan langsung oleh Nasabah, hasil dari

penimbangan langsung dibukukan ke buku agenda atau buku besar

Bank Sampah. Hasil dari pencatatan inilah nantinya menjadi bahan

acuan yang akan di masukkan ke buku tabungan Nasabah.

5. Hasil Penjualan

Sampah yang diserahkan dimasukkan ke dalam buku

tabungan. Setelah petugas mencatat total berat sampah yang

disetorkan oleh Nasabah, maka Nasabah boleh mengambil kembali

buku tabungannya.21

Penarikan uang dapat dilakukan setiap satu

bulan sekali.

Gambar 1.1

Alur Pelayanan Bank Sampah Bangkitku

1.PELAPORAN :

Nasabah datang ke Bank Sampah

dengan membawa sampah yang sudah dipilah

sesuai jenisnya. Dan menyerahkan buku tabungan

SIMPAPAH bagi nasabah yang telah memiliki buku.

Dan bagi nasabah baru,cukup melapor terlebih dahulu.

21

Andi Rahbil Fadly, Dkk. Studi Pengelolaan Bank Sampah Sebagai Salah Satu

Pendekatan Dalam Pengelolaan Sampah Yang Berbasis Masyarakat (Studi Kasus Bank

Sampah Kecamatan Manggala), Jurnal Universitas Hasanuddin

Page 35: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

21

2. PENIMBANGAN :

Petugas Bank Sampah melakukan

proses penimbangan

sesuai jenis sampah yang dibawa nasabah.

3. PENCATATAN : Petugas Bank Sampah mencatat

sesuai dengan berat/jenis sampah yang ditimbang dan

langsung memberikan cacatan nilai uang sesuai dengan

daftar harga yang berlaku.

4. PENYERAHAN GIREK ( HASIL CATATAN

SEMENTARA ) :

Petugas Bank Sampah memberikanya berdasarkan

hasil Penimbangan dan nilai uang.sebagai buku

nasabah, sebelum dipindahkan ke buku Tabungan

SIMPAPAH.

5. PEMINDAHAN CATATAN GIREK KE BUKU INDUK :

Petugas Bank Sampah memindahkan catatan semen

Tara dari girek ke buku induk yang nantinya akan

Page 36: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

22

Dipindahkan ke buku Tabungan SIMPAPAH sesuai

Nilai uangnya.

6. PENYERAHAN BUKU TABUNGAN :

Petugas Bank Sampah setelah selesai

memindahkan catatan, langsung meneyerahkan

buku Tabungan SIMPAPAH kepada nasabah.

Pendauran ulang (Recycle) menurut Penjelasan Pasal 11 Ayat (1)

huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

adalah upaya memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna setelah

melalui suatu proses pengolahan terlebih dahulu.22

Berikut ini jenis-jenis

sampah yang bisa didaur ulang untuk kerajinan :

1. Plastik

a) Botol Plastik : - Hiasan Dinding

- Pot Bunga

- Gelas

- Tataan Gelas

b) Kantong Kresek : - Hiasan Dinding

22

Villy Yuneke, Penerapan Prinsip 3r (Reduce, Reuse, Recycle) Dalam Pengelolaan

Sampah Sebagai Upaya Pengendalian Pencemaran Lingkungan Di Kabupaten Bantul. Jurnal

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA,(2016), hlm.7

Page 37: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

23

- Tas, dompet, tempat buku

- Jas Hujan/baju

- Anyaman, tong sampah kering, tempat tissu

- bunga dan daun

c) Plastik Keras : - Tas dan Hiasan

(K. Bimoli dan Sunlight) : - Tempat koran

d) PVC/galon PC : - Pot bunga

e) Plastik Kemasan : - Tikar/Anyaman

(mie instan, kopi kapal - Tas/dompet

api, sampho sashet) - Alas meja

f) Plastik Pipet : - Taplak meja

- Hiasan Dinding

2. Kertas

a) Koran : - Tempat tissu

- Guci

b) Kardus : - Bunga dan tangkainya

- Mainan anak-anak

3. Gabus/Sterofoam : - Pot Kembang

Proses pengolahan sampah tersebut dilakukan di Bank Sampah yang

dibekali dengan Ilmu Pengetahuan melalui Pelatihan Keterampilan atau

Skill. Kemudian setelah mengikuti pelatihan keterampilan atau skill

masyarakat dapat mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai

ekonomi.

Page 38: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

24

c. Bank Sampah

1. Pengertian Bank

Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut

financial intermediary. Artinya, lembaga bank adalah lembaga yang

dalam aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang. Oleh karena itu,

usaha bank akan selalu dikaitkan dengan masalah uang yang

merupakan alat pelancar terjadinya perdagangan yang utama.23

Menurut Undang-Undang Perbankan No 10 tahun 1998 yang

dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke

masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.24

Dari pengertian di atas

dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan

perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas

perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga

berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan.25

2. Pengertian Sampah

Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah

adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi

atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan

23

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, (Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2011),

hlm. 16 24

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : KENCANA PRENADAMEDIA

GROUP,2014), hlm. 30 25

Kasmir, BANK dan Lembaga Keuangan Lainnya. (Jakarta : PT RajaGrafindo

Persada, 2014), hlm. 24

Page 39: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

25

tidak terjadi dengan sendirinya. Azwar menyatakan bahwa sampah

adalah sebagian dari sesuatu yang tidak disenangi, tidak terpakai atau

sesuatu yang dibuang, pada umumnya berasal dari kegiatan manusia

dan bersifat padat.

Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan,

sampah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai,

tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan

manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dalam Undang-Undang

Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah

sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk

padat. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa sampah adalah hasil

kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna.

Selanjutnya yang dimaksud sampah spesifik adalah sampah yang

karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan

pengelolaan khusus. Menurut Notoatmojo sampah mengandung

prinsip adanya sesuatu benda atau bahan padat, adanya hubungan

langsung/tidak langsung dengan kegiatan manusia, benda atau bahan

tersebut tidak dipakai lagi.26

3. Pengertian Bank Sampah

Bank sampah merupakan sebuah sebutan atau julukan yang

diberikan kepada sebuah aktivitas pengolahan sampah di dalam

masyarakat. Yang dimaksud dengan “Bank” di sini ialah sistem yang

26

Heru Subaris dan Dwi Endah,Sedekah Sampah Untuk Pemberdayaan

Masyarakat. (Yogyakarta:Parama Publishing, 2016) hlm. 18

Page 40: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

26

diambil dan diterapkan dalam bank sampah. Seperti terdapat Direktur,

Bendahara, dan Teller. Kemudian ada proses menabung, pengambilan

hasil tabungan, selain itu ada nasabah, bahkan rekening. Hanya saja

yang membedakan secara mencolok adalah masyarakat tidak

menabungkan uangnya, tetapi menabungkan sampah mereka. Jadi bisa

dikatakan bahwa bank sampah adalah tempat untuk “menabung”

sampah.

Kemudian yang dimaksud “menabung” adalah menjual sampah

warga yang masih memiliki nilai ekonomisnya atau biasanya disebut

sebagai rosok ke petugas bank sampah. Bedanya dengan menjual rosok

ke pembeli rosok yaitu masyarakat yang menjual sampah rosok

mereka tidak langsung menjual kepada pengepul rosok keliling, tetapi

hasil penjualan sampah warga disimpan di dalam bank tersebut. Selain

itu masyarakat tidak harus menunggu sampahnya banyak dahulu,

berapa pun sampah yang di bawa ke bank sampah akan di terima

karena ada pencatatan berat sampah yang nantinya diakumulasikan

dengan tabungan sampah sebelumnya. Oleh sebab itulah mengapa

disebut menabung sampah, jadi sampah yang di tabung warga

dijualkan oleh pihak bank sampah dan hasil penjualan sampah oleh

pihak bank sampah akan dimasukkan di dalam rekening penabung

Page 41: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

27

sampah dalam bentuk uang yang dapat diambil setiap satu bulan

sekali.27

Sampah-sampah yang disetorkan ke bank sampah secara garis

besar sampah dibagi dalam dua kelompok, yaitu :

a) Sampah Organik : segala macam sampah baik dari aktivitas

manusia atau bukan di mana limbah tersebut dapat mengalami

pembusukan dan terurai. Seperti : sisa makanan, sisa sayuran,

sampah dedaunan.

b) Sampah Anorganik : segala macam sampah baik dari aktivitas

manusia atau bukan yang tidak dapat mengalami pembusukan dan

terurai. Seperti : kaleng, plastik kresek, plastik perkakas, dan

seng.28

Dengan begitu sampah yang masih bisa didaur ulang seperti

sampah organik tetap bisa digunakan menjadi lebih berguna untuk

kesuburan tanah. Selain itu, sampah plastik dimanfaatkan untuk bahan

pelapis sandal, tas, dan perabot lainnya.

Dari adanya bank sampah dari segi ekonomi, dapat menjadi

tambahan penghasilan. Hasil dari tabungan nasabah tersebut mampu

memberi tambahan uang belanja nasabah ketika diambil dari rekening

bank sampah. Kemudian munculnya Bank Sampah turut menggerakkan

lagi program pengolahan sampah yang masih digiati oleh beberapa

masyarakat terutama ibu-ibu. Dengan munculnya Bank Sampah, mengolah

27

Sri Muhammad Kusumantoro. Menggerakkan Bank Sampah . (Yogyakarta :

Kreasi Wacana, 2013) hlm. 17 28

Ibid, hlm. 16

Page 42: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

28

sampah plastik menjadi kerajinan pun mulai bergerak kembali, karena

mendapat suplai bahan baku yaitu bungkus plastik dari penabungan

sampah. Dibentuknya Bank Sampah turut juga membantu memberikan

sebuah bentuk lapangan pekerjaan bagi beberapa Masyarakat.

Sesuai dengan pasal 19 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008,

pengelolaan sampah dibagi dalam dua kegiatan pokok, yaitu pengurangan

sampah dan penanganan sampah. Pasal 20 menguraikan tiga aktivitas

utama dalam penyelenggaraan kegiatan pengurangan, yaitu pembatasan

timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan pemanfaatan kembali

sampah.29

Melalui penerapan 3R di seluruh lapisan masyarakat diharapkan

mengubah pandangan dan memperlakukan sampah sebagai sumber daya

alternatif yang sejauh mungkin dimanfaatkan kembali, baik secara

langsung, proses daur ulang, maupun proses lainnya.

E. Kerangka Pemikiran

Bank Sampah selain sebagai media untuk memilah sampah dan

memanfaatkan sampah. Peran pemerintah dalam mengelola sampah juga

akan menjadi tanggung jawab masyarakat. Bank Sampah diharapkan dapat

mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA menjadi berkurang.

Penerapan prinsip 3R sebisa mungkin dapat menyelesaikan masalah

sampah secara terstruktur dan menyeluruh sehingga tujuan akhir kebijakan

pengelolaan sampah di Indonesia dapat terlaksana dengan baik.

29

Heru Subaris dan Dwi Endah, Sedekah Sampah Untuk Pemberdayaan

Masyarakat. (Yogyakarta:Parama Publishing, 2016) hlm. 11

Page 43: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

29

Bank sampah telah menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk

berperan serta ambil bagian dalam pengelolaan sampah. Bank Sampah

merupakan salah satu stimulan kesadaran masyarakat tentang pentingnya

pengelolaan dan pendayagunaan sampah guna menciptakan lingkungan

yang bersih, sehat, serta mampu memberi dampak positif bagi masyarakat

yang menjadi nasabah. Dengan adanya bank sampah tentunya akan

mampu menambah kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah.

Sampah yang menumpuk menimbulkan dampak eksternalitas bagi

lingkungan. Eksternalitas lingkungan didefinisikan sebagai manfaat dan

biaya yang ditunjukkan oleh perubahan lingkungan secara fisik hayati.

Penanggulangan sampah harus menjadi prioritas dan sangat dibutuhkan

keseriusan untuk mengatasi produksi sampah yang terus meningkat. Peran

serta masyarakat tentu sangat dibutuhkan dalam menanggulangi sampah

itu sendiri, hal ini dikarenakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan

terus menyempit seiring dengan meningkatnya volume sampah.

Gambar 1.2

Kerangka Berfikir Penelitian

Bank Sampah Sebagai Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat

Pengelolaan Sampah dilakukan

dengan 3R (Reuse, Reduce, dan

Recycle)

Bank Sampah dapat memberikan

kesadaran kepada masyarakat akan

kebersihan

Page 44: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

30

F. Tinjauan Pustaka

Dalam rangka menetapkan permasalahan dalam melakukan suatu

penelitian, subjek penelitian, untuk selanjutnya melaksanakan penelitian

ke lapangan, peneliti perlu memperhatikan apakah yang akan peneliti

angkat ini telah ada yang meneliti baik itu ditinjau dari aspek yang sama

menggunakan metode yang sama dan mengambil lokasi yang sama, serta

apakah ada relevansi dengan penelitian yang akan di teliti ini, agar tidak

terjadi pengulangan.

Dibawah ini beberapa hasil penelitian yang memiliki relevansi

dengan penelitian ini, antara lain :

Tabel 1.2

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Metode Kesimpulan

1. Wiwit Udi

Laksono,

skripsi, IAIN

Purwokerto

(2016)

Manajemen Bank

Sampah Dalam

Pemberdayaan

Ekonomi

Nasabah (Studi

Kasus Pada Bank

Sampah Pas

(Peduli Akan

Sampah)

Arcawinangun,

Purwokerto,

Banyumas)

Kualitatif Hasil penelitian

tersebut yaitu

nasabah mengelola

sampah yang tidak

bermanfaat sehingga

mempunyai nilai

guna dan

nasabahnya dibekali

dengan pengetahuan,

sikap dan

keterampilan untuk

membuat kerajianan

tangan yang unik.

Page 45: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

31

2. Jean Anggraini,

skripsi, UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta (2013)

Dampak Bank

Sampah Terhadap

Kesejahteraan

Masyarakat Dan

Lingkungan

(Studi Kasus

Bank Sampah

Cempaka Ii Di

Kelurahan

Pondok Petir Rw:

09) Bojongsari

Kota Depok

Kualitatif Hasil penelitian

tersebut yaitu

dampak yang

dirasakan

masyarakat dari

adanya pengelolaan

sampah

tersebut lingkungan

mereka lebih terlihat

bersih dan rapi, dan

hasil dari penjualan

sampah tersebut bisa

membantu mereka

dalam kebutuhan

mereka.

3. Merla Liana

Herawati,

Skripsi,

Universitas

Negeri

Yogyakarta

(2014)

Pemberdayaan

Ekonomi

Masyarakat

Melalui Kerajinan

Tempurung

Kelapa Studi: di

Dusun Santan,

Guwosari,

Pajangan, Bantul

Kualitatif Hasil penelitian

tersebut yaitu dapat

mengembangkan

potensi masyarakat,

dan

mengembangkan

ekonomi

masyarakat, serta

mengurangi

pengangguran

.

4. Shofiatiningsih,

skripsi, UIN

Sunan Kalijaga

(2012)

Pengelolaan

Sampah

Berbasis

Masyarakat”,

Studi di Bank

Sampah Gemah

Ripah Dusun

Badegan, Bantul,

Yogyakarta

Kualitatif Hasil penelitian

tersebut yaitu Sistem

pengelolaannya bisa

dijadikan menjadi

beberapa aksesoris

rumah tangga, di

antaranya dompet,

tas, gantungan

kunci, tempat

laptop dan dapat

menambah

penghasilan

masyarakat. Sampah

daun dan sisa sisa

makanan bisa

dikelola menjadi

pupuk kompos

untuk tanaman.

Page 46: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

32

5. Hanafiah

Maulidah,

skripsi, Institut

Pertanian

Bogor (2017)

Analisis Potensi

Nilai Ekonomi

Sampah Dalam

Pengelolaan

Sampah Berbasis

Masyarakat (Studi

Kasus: Bank

Sampah Srikandi

Berdikari, Desa

Pasarean,

Kabupaten Bogor

Kuantitatif Hasil penelitian

tersebut yaitu

sebagian besar

masyarakat tidak

merasakan pengaruh

positif maupun

negatif dalam aspek

ekonomi, sosial, dan

lingkungan.

Dikarenakan

Tingkat keinginan

non

nasabah untuk

berpartisipasi

menjadi nasabah

yaitu 100%.

Sumber: Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang telah penulis jelaskan merupakan suatu

pertimbangan dalam pembuatan penelitian. Hal ini agar tidak adanya

kesamaan dalam penelitian yang penulis lakukan. Secara garis besar

penelitian terdahulu yang penulis tulis menjelaskan tentang manajemen

bank sampah dalam pemberdayaan ekonomi nasabah, dampak bank

sampah terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, dan

pengeloaan sampah. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah

mengetahui apakah adanya bank sampah dapat melakukan pemberdayaan

ekonomi masyarakat.

Page 47: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

33

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini yang digunakan peneliti yaitu pendekatan

penelitian kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin, yang dimaksud dengan

penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-

penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan

prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi

(pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk

penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,

fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.30

B. Jenis dan Sumber Data

Secara umum jenis data dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,

yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data pokok yang

diperlukan dalam penelitian, yang diperoleh langsung dari sumbernya

ataupun dari lokasi objek penelitian, atau keseluruhan data hasil penelitian

yang diperoleh di lapangan. Data primer tidak diperoleh melalui sumber

perantara atau pihak kedua dan seterusnya. Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ada dua yaitu data primer dan data sekunder.31

30

Sujarweni, V.Wiratna.2014. Metodologi Penelitian. (Yogyakarta: Pustaka

Baru Press), hlm 20 31

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Cet. K-1, Edisi Revisi, Muara

Bulian: Fakultas Syariah IAIN STS Jambi dan Syariah Pers, 2012. hlm. 34

Page 48: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

34

Data Primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui

kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara

peneliti dengan narasumber. Data yang diperoleh dari data primer ini harus

diolah lagi. Sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data.32

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer

yang diperoleh melalui wawancara kepada pengelola Bank Sampah

Bangkitku, Masyarakat Kecamatan Kota Baru, dan Kepala Lurah Paal

Lima Kota Baru Kota Jambi.

Adapun data sekunder adalah sumber data atau sejumlah

keterangan yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber

perantara. Data ini diperoleh dengan cara mengutip dari sumber lain,

sehingga tidak bersifat authentik, karena sudah diperoleh dari tangan

kedua, ketiga, dan seterusnya.33

Data Sekunder adalah data yang didapat

dari catatan, buku, majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan,

laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah, dan lain

sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah

lagi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari jurnal penelitian terdahulu, buku dan data-data yang

berhubungan dengan penelitian seperti data jumlah nasabah, data sampah

yang dikumpulkan.

32

Sujarweni, Wiratna. Metodologi Penelitian. (Yogyakarta :

PUSTAKABARUPRESS, 2014), hlm. 75 33

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Fakultas Syariah

dan Syariah Press, (2012), hlm. 34

Page 49: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

35

C. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian. Untuk penelitian kualitatif, alat

utama yang digunakan adalah si peneliti itu sendiri (human instrument).

Dalam hal ini si peneliti terjun langsung dengan menggunakan alat-alat

pengumpulan data seperti observasi dan wawancara.34

Teknik

pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk

mengungkapkan atau menjaring informasi dari responden sesuai lingkup

penelitian. Berikut ini teknik pengumpulan adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk

menggali data secara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam

agar kita mendapatkan data yang valid dan detail. Instrument ini

digunakan untuk mendapatkan data mentah dari informan, sehingga

dapat ditemukan data baru yang tidak terdapat dalam dokumen. Data

mentah ini adalah data utama dalam penelitian ini yang diperoleh oleh

peneliti secara langsung dari informan.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak

terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang

informasi apa yang akan diperoleh. Sedangkan wawancara tidak

34

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Fakultas Syariah

dan Syariah Press, (2012), hlm. 37

Page 50: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

36

terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara tersusun secara sistematis.

Pada penelitian ini penulis menggunakan kedua metode wawancara

seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar

informan tidak hanya memberikan jawaban-jawaban secara lengkap

saja melainkan agar informan tetap dapat menggunakan istilah-istilah

mereka sendiri mengenai fenomena yang terjadi. Pada penelitian ini

yang penulis wawancara yaitu pengelola Bank Sampah Bangkitku,

masyarakat Kecamatan Kota Baru, dan Kepala Lurah Paal Lima

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.35

Menurut Nasution

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Observasi merupakan

suatu kegiatan mendapatkan informasi yang diperlukan untuk

menyajikan gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk

menjawab pertanyaan penelitian. Para ilmuwan hanya dapat bekerja

berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh

melalui observasi.36

Pada penelitian ini penulis hanya sebagai pengamat

dan selama proses observasi akan dibuat catatan-catatan untuk

keperluan analisis dan pengecekan data kembali.

35

Sujarweni, Wiratna. Metodologi Penelitian. (Yogyakarta :

PUSTAKABARUPRESS, 2014), hlm. 75

Page 51: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

37

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data kualitatif

sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi. Pada penelitian ini dokumentasi nya sebagian besar data

berbentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil kerajinan, cenderamata,

jurnal kegiatan dan sebagainya. Bahan dokumenter terbagi beberapa

macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian,

memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server

dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain. Data jenis ini

mempunyai sifat utama tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga

bisa dipakai untuk menggali informasi yang terjadi di masa silam.

D. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan

keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Jadi, subyek penelitian itu

merupakan sumber informasi yang digali untuk mengungkapkan fakta-

fakta dilapangan. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah

pengelola Bank Sampah Bangkitku, masyarakat Kecamatan Kota Baru,

Kepala Lurah Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

36

Sugiyono. Penelitian Kualitatif. ( Bandung : Alfabeta, 2016), hlm. 64

Page 52: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

38

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah hal yang menjadi sasaran penelitian.

Obyek penelitian adalah pokok permasalahan yang hendak diteliti

untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Adapun obyek penelitian

dalam penelitian ini yaitu Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal

Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi,

E. Unit Analisis

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi

oleh Spradley dinamakan sosial situation atau situasi sosial yang

terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan

aktivitas (activity) yang berintegrasi secara sinergis. Unit analisis

dalam pengambilan sampel disebut juga dengan teknik sampling.

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan

sampel yang akan digunakan pada penelitian. Adapun teknik sampling

yang sering digunakan pada penelitian kualitatif ada dua yaitu,

purposive sampling dan snowball sampling. Kedua teknik tersebut

dijelaskan secara ringkas sebagai berikut:

a) Purposive sampling

Yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya peneliti

memilih general manajer sebagai orang yang dianggap tahu

sehingga memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi

sosial yang diteliti.

Page 53: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

39

b) Snowball sampling

Adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awal

jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan

karena jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu

memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi

yang dapat digunakan sebagai sumber data, seperti bola salju yang

menggelinding, lama-lama menjadi besar.37

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan gabungan kedua

teknik tersebut, yaitu teknik purposive sampling dan snowball

sampling. Alasan peneliti menggunakan kedua teknik tersebut agar

informasi yang disajikan lengkap serta mampu memberikan data yang

memuaskan bagi para pembaca.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Mudjiarahardjo analisis data adalah sebuah kegiatan

untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau

tanda, dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan

berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Melalui serangkaian

aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-

tumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah.

Setelah data terkumpul selanjutnya dianalisis.

37

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2016. Hlm. 219

Page 54: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

40

Menurut Miles dan Faisal analisis data dilakukan selama

pengumpulan data dilapangan dan setelah semua dan terkumpul dengan

teknik analisis model interaktif. Analisis data berlangsung secara bersama-

sama dengan proses pengumpulan data dengan alur tahapan sebagai

berikut :

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang

terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh

direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-

hal yang penting. Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah

berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan

memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga

mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan

atas data sebelumnya yangg diperoleh jika diperlukan.38

Pada prosedur

reduksi data ini, data direduksi dan ditransformasi dalam upaya agar

data menjadi lebih mudah terakses, lebih mudah dipahami.39

2. Penyajian Data

Data yang diperoleh dikategorikan menurut pokok permasalahan

dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk

melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya. Tujuan

penyajian data adalah mendeskripsikan ide-ide utama dalam data yang

38

Sujarweni, Wiratna. Metodologi Penelitian. (Yogyakarta :

PUSTAKABARUPRESS, 2014), hlm. 35 39

Fattah Hanurawan, Metode Penelitian Kualitatif. ( Jakarta : PT RajaGrafindo

Persada, 2016 ), hlm. 129

Page 55: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

41

disajikan secara terorganisir dan gabungan informasi terabstraksi yang

memungkinkan kesimpulan menjadi dapat diambil.

3. Penyimpulan dan Verifikasi

Kegiatan penyimpulan merupakan langkah lebih lanjut dari

kegiatan reduksi dan penyajian data. Data yang sudah direduksi dan

disajikan secara sistematis akan disimpulkan sementara. Kesimpulan

yang diperoleh pada tahap awal biasanya kurang jelas, tetapi pada

tahap-tahap selanjutnya akan semakin tegas dan memiliki dasar yang

kuat. Kesimpulan sementara perlu diverifikasi. Teknik yang dapat

digunakan untuk memverifikasi adalah triangulasi sumber data dan

metode, diskusi teman sejawat, dan pengecekan anggota.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini direncanakan dibagi menjadi 5(lima) bab,

didalamnya terdapat sub-sub seperti berikut :

BAB I : Bab ini membahas tentang uraian penelitian yang meliputi latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, kerangka teori dan tinjauan pustaka.

BAB II : Bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi

pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB III : Bab ini membahas mengenai gambaran umum mengenai

gambaran umum tempat penelitian Bank Sampah Bangkitku.

Page 56: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

42

BAB IV: Bab ini merupakan pembahasan dan hasil penelitian berisi

deskripsi data penelitian.

BAB V : Bab ini adalah bab penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan

saran-saran.

Page 57: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

43

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Bank Sampah Bangkitku

Sejarah berdirinya Bank Sampah Bangkitku didasari pemikiran dan

ditetapkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 dan PP Nomor 81

tahun 2012 serta PERDA Kotan Jambi Nomor 8 tahun 2013 tentang

Pengelolaan Sampah, maka bagaimana cara memandang sampah sebagai

sesuatu yang punya nilai jual dan berdaya guna, sehingga timbul

istilah “dulu sampah sekarang berkah”.

Selanjutnya dari hasil pemikiran Bapak Santoso dari Dinas

Kebersihan Pertamanan dan pemakaman Kota Jambi yang sudah dibina

dan didik serta sudah mendapatkan pelatihan dari Kemen PU.RI, Kemen

LH.RI dan Kemen ESDM RI serta dukungan tokoh masyarakat Iman

Prasetiawan,Amd dan Permadi, SE.ME Dosen Unja serta dukungan kawan

seperjuangan IPTEK Unja dan Unbari maka terbentuklah Wadah Peduli

Lingkungan Bank sampah Bangkitku yang diresmikan oleh Bapak

Walikota Jambi pada tanggal 21 April 2014. Asal mula mendirikan Bank

Sampah merasa terpanggil terutama memang ruang lingkup pekerjaannya

di DKPP Kota Jambi dan bertambahnya ilmu pengetahuan yang didapat

dari Bintek, Diklat, Sarasehan, Workshop dan lain-lain.

Page 58: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

44

B. Visi dan Misi Bank Sampah Bangkitku

a. Visi

Membantu Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah sesuai

amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan

sampah yang dijabarkan melalui Perda Kota Jambi Nomor 8 Tahun

2013.

b. Misi

1. Mengurangi jumlah timbulan sampah dari tingkat sumber

2. Mendayagunakan sampah menjadii barang bermanfaatt sehingga

mempunyai nilai ekonomis (ekonomi kerakyatan)

3. Merubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan dan pengolahan

sampah

4. Menciptakan lingkungan yang bersih, indah, dan sehat

5. Menciptakan lapangan pekerjaan

C. Tujuan Bank Sampah Bangkitku

Adalah sebagai solusi pengurangan sampah ditingkat sumber

melalui proses pemilahan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan

kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.

D. Manfaat Bank Sampah Bangkitku

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan

lingkungan

2. Memahami pemilahan dan manfaat sampah sehingga dapat membantu

ekonomi kerakyatan

Page 59: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

45

3. Meningkatkan derajat sampah

4. Meningkatkan partisipasi dan interaksi antar warga

E. Struktur Bank Sampah Bangkitku

Gambar 3.1

Struktur Bank Sampah Bangkitku

F. Aset Bank Sampah Bangkitku

Tabel 3.1

Aset Bank Sampah Bangkitku

No Jenis Aset Jumlah Aset

1. Kantor 1 Ruang

2. Gudang pengepulan 1 Ruang

3. Ruang pertemuan 1 ruang

4. Unit pengelolaan sampah plastik (mesin 1 unit

Iman Prasetyawan, A.Md

Direktur

Eliyarni, SE

Wakil Direktur

Suci Wulandari

Sekretaris

Aziah

Bendahara

Page 60: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

46

pencacah)

5. Mesin jahit leter besar untuk proses daur

ulang

1 buah

6. Mesin jahit leter kecil untuk daur ulang 3 buah

7. Timbangan digital gantung 1 buah

8. Timbangan gantung biasa 1 buah

9. Meja kursi 1 unit

10. Komputer 1 unit

11. Mobil pick up 1 mobil

12. Kursi tamu 2 set

13. Kursi 4 unit

14. Kursi tamu 2 unit

15. Kipas angin gantung 1 buah

G. Daftar Harga Beli Barang Bank Sampah Bangkitku

Tabel 3.2

Daftar Harga Beli Barang

NO NAMA BARANG KODE SATUAN

DJ

1 2 3 4 7

A PLASTIK

1 PET Bening / Bersih P- 1 Kg 2.500

2 PET Bening / Kotor P- 2 Kg 1.600

3 PET Warna / Bersih P- 3 Kg 1.900

4 PET Warna / Kotor P- 4 Kg 1.500

5 PP Aqua gelas / Bersih P- 5 Kg 4.000

6 PP Aqua gelas / Kotor P- 6 Kg 2.000

7 Gelas Ale – ale P- 7 Kg 1.200

Page 61: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

47

8 PE Slopan (Bimoli) P- 8 Lembar / Kg 8000/kg

9 Plastik Sunlight Besar P- 9 Lembar / Kg 400

10 PE bersih P- 10 Kg 3.000

11 PE kotor P- 11 Kg 1.200

12 Nasa (Kresek) P- 12 Kg 300

13 PP Sablon P- 13 Kg 450

14 PP Bak Warna P- 14 Kg 1.000

15 PP Bak hitam P- 15 Kg 1.000

16 HDPE Blowing/botol oli P- 16 Kg 1.000

17 Jerigen P- 17 Kg 1.200

18 Kulit Kabel P- 18 Kg 850

19 Paralon / Selang air P- 19 Kg 850

20 Karpet / Talang plastik P- 20 Kg 550

21 Tutup Aqua Galon P- 21 Kg 2.500

22 Tutup Botol Warna P- 22 Kg 1.700

23 Tapak Sepatu P- 23 Kg 850

24 Kristal Plastik (kc.mata,dll) P- 24 Kg 2.000

25 PE Campur P- 25 Kg 400

B KERTAS

1 Buku Tulis KT- 1 Kg 850

2 HVS KT- 2 Kg 1.200

3 Koran KT- 3 Kg 850

4 Kertas Semen KT- 4 Kg 400

5 Karton KT- 5 Kg 300

6 Kardus KT- 6 Kg 1.300

7 Majalah / Duplek KT- 7 Kg 250

8 Kertas Campur KT- 8 Kg 200

C SENG / BESI

1 Seng Oplong,susu sarden SB- 1 Kg 450

2 Seng /besi gabin SB- 2 Lembar / Kg 800

3 Besi Biasa SB- 3 Kg 2.000

4 Besi Super SB- 4 Kg -

5 Besi Baja SB- 5 Kg -

D ALUMUNIUM

1 Antena/Panci/Wajan AL- 1 Kg 10.000

2 Kaleng Alumunium AL- 2 Kg 9.500

3

E BOTOL DAN KACA

1 Sirup ABC / Marjan dll BT- 1 BJ 75

Page 62: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

48

2 Botol Bir & Sejenisnya BT- 2 BJ 500

3 Botol Sarsaparilla BT- 3 BJ

4

F TEMBAGA

1 Tembaga Biasa TG- 1 Kg 42.500

2 Tembaga super TG- 2 Kg 54.000

H. Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi

Paal Lima adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Kota Baru,

Kota Jambi. Kepala Lurah Paal Lima yaitu Bapak Budiman, S.H. Luas

Kelurahan Paal Lima yaitu 7.34 Km2. Jumlah Rukun Tetangga (RT) di

Kelurahan Paal Lima yaitu sebanyak 38 RT. Jumlah penduduk Kelurahan

Paal Lima yaitu 15.263 jiwa. Berdasarkan jenis kelamin jumlah

penduduk laki-laki yaitu 7.650 jiwa, sedangkan jenis kelamin perempuan

yaitu 7.613 jiwa.

Kecamatan Kotabaru terletak di Pusat Pemerintahan Kota Jambi

dengan memiliki luas tanah sebesar 36,15 Km2 . Secara administratif

Kecamatan Kotabaru dibatasi oleh :

Bagian Selatan : Kabupaten Muaro Jambi

Bagian Utara : Kecamatan Telanaipura

Bagian Timur : Kecamatan Jambi Selatan

Bagian Barat : Kecamatan Alam Barajo

Kecamatan Kota Baru terdiri dari 10 Kelurahan dan 360 RT.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi (PERDA) nomor 13 Tahun

2014 tanggal 30 Desember 2014, Kecamatan Kotabaru di pecah menjadi

Page 63: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

49

2 kecamatan. Kecamatan Kotabaru resmi dipecah menjadi Kecamatan

Kotabaru dan Kecamatan Alam Barajo pada Tahun 2016. Dengan masing

masing kecamatannya memiliki 5 kelurahan dan 179 RT.

Gambar 3.2

Peta Kecamatan Kotabaru Di Wilayah Kota Jambi

I. Nasabah Bank Sampah Bangkitku

Tabel 3.3

Daftar Nasabah Bank Sampah Bangkitku

NO NAMA NASABAH JENIS

KELAMIN

PEKERJAAN

1. Santoso Laki-laki DKPP Kota Jambi

2. Iman Prasetyawan Laki-laki Wiraswasta

3. Martini Perempuan URT

4. Aziah Perempuan URT

5. Tazur Laki-laki PNS

6. Sri Mukti Perempuan URT

7. Debora Siregar Perempuan URT

8. Sri Sejati Perempuan URT

9. Linda Chaniago Perempuan URT

10. Susi Harsanti Perempuan URT

Page 64: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

50

11. Bunga Pasaribu Perempuan URT

12. Syapruddin Laki-laki DKPP Kota Jambi

13. Moncar Widaryanto Laki-laki DKPP Kota Jambi

14. Sudirman Laki-laki DKPP Kota Jambi

15. Endri Adriansyah Laki-laki Mahasiswa

16. M.Rizqie Shubhy Laki-laki Pelajar

17. Azis Wijaya Kusuma Laki-laki Pelajar

18. Elok / Tri Rizki

Oktaviani Perempuan Pelajar

19. Jupri Laki-laki Karyawan Swasta

20. Bunga Uci Perempuan Pelajar

21. Permono Laki-laki PNS

22. Sari Perempuan URT

23. Lia MH Siregar Perempuan URT

24. M.Arffa Rizqie

Ramadhan Laki-laki Pelajar

25. Rama Sari S Perempuan Guru SD Attaufiq

26. Shanty Perempuan URT

27. Supriyanto Laki-laki Karyawan swasta

28. Kurniasih/Ibu Kenali Perempuan URT

29. Larosa Indah Perempuan URT

30. Purkon Laki-laki BNN Prov Jambi

31. Ibu Ida The

Hok/Safrida Perempuan URT

32. Sukirman Laki-laki Pensiunan

33. Erlinda Perempuan URT

34. Juniah Perempuan URT

35. Aslinda Perempuan PNS (guru)

36. Nurmalasari Perempuan Dagang

37. dr. Gusti Qamariah Perempuan PNS

38. Apulina (Om Ginting) Perempuan URT

39. SeriLidiawaty, SPt Perempuan PNS

40. Lisa Fitriyuli Perempuan URT

41. BLH Kota

Jambi/Firman Aryanto Laki-laki PNS

42. Endang Supriati Perempuan URT

43. Megawati Perempuan PNS

44. Melvariyana Perempuan URT

45. Karmansyah Laki-laki Wiraswasta

46. Firma Juwita, SH Perempuan PNS

47. Leni Perempuan URT

48. Ridwan Laki-laki PNS

49. Yani Sriningsih Perempuan PNS

50. Rizal Andini Laki-laki Wiraswasta

51. Syafrizal Laki-laki Swasta

Page 65: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

51

52. Eliyarni (ani) Perempuan URT

53. Wati Perempuan URT

54. Yeny Fitri Perempuan URT

55. HILO Jambi Laki-laki Wiraswasta

56. Ifant Munansyah Laki-laki Karyawan swasta

57. Firgin Wijayanti Perempuan URT

58. Ginam Perempuan URT

59. Lilis Suryani Perempuan URT

60. Dwi Rizki Sapitri Perempuan Mahasiswa

61. Firmansyah Gea Laki-laki Wiraswasta

62. RSJD. Dona

Kurniasih Alenggang Perempuan PNS

63. Retno Kusuma Dewi Perempuan Pelajar

64. Lena Perempuan URT

65. Imrok Atti Perempuan Pelajar

66. Sonnia Pradita Perempuan Pelajar

67. Lia Mardianah Perempuan Pelajar

68. Itan Mara Perempuan URT

69. Syafrida Perempuan URT

70. Saripah Perempuan URT

71. Rukiah Perempuan URT

72. Rahmi Rahil Fataya Perempuan URT

73. Hazmiyadi Laki-laki Guru Swasta

74. Ratna Dewi Palupi Perempuan URT

75. Arrazaq Kurnia Laki-laki Mahasiswa

76. Desmalina Perempuan URT

77. Partini Perempuan URT

78. Musriwati Perempuan URT

Page 66: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

52

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang diselenggarakan

oleh Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota

Baru Kota Jambi

Data hasil penelitian ini diperoleh dari tekhnik wawancara.

Wawancara dilakukan terhadap pengelola Bank Sampah Bangkitku yang

menjadi sumber informasi sebagai pengelola Bank Sampah Bangkitku.

Data yang diperoleh dari wawancara berupa jawaban informan atas

pertanyaan yang diajukan oleh peneliti melalui panduan wawancara yang

dilakukan secara tatap muka langsung dengan informan, yang kemudian

data jawaban tersebut disajikan dalam bentuk kutipan hasil wawancara.

Kutipan hasil wawancara tersebut memaparkan jawaban responden

mengenai program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang

diselenggarakan oleh Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

Pengelolaan sampah yang dilaksanakan di Bank Sampah Bangkitku

merupakan salah satu upaya untuk memilah sampah dari sumbernya atau

dari rumah tangga. Untuk menangani permasalahan sampah secara

menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill

bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill tidak

berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-

alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan

Page 67: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

53

sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali

ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan

terhadap sumberdaya alam.40

Sebelum kegiatan menabung sampah dilaksanakan, tahap awal yang

dilakukan oleh Bank Sampah Bangkitku adalah sosialisasi. Sosialisasi

bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat agar menabung

sampahnya di Bank Sampah Bangkitku.

Berikut hasil wawancara dengan Bapak Santoso sebagai pengelola

Bank Sampah Bangkitku :

“Sosialisasi kepada ibu-ibu pengajian, majelis taklim, ibu-ibu

PKK, kemudian sosialisasi kepada masyarakat bersama kelurahan. Dan

kami juga ada menyebarkan brosur kepada masyarakat. Dikarenakan

saat ini tekhnologi sudah modern kami juga sosialisasi melalui media

sosial seperti facebook dan itu cakupannya lebih luas”.41

Materi yang disampaikan antara lain memperkenalkan

program menabung sampah serta pentingnya pengelolaan sampah

rumah tangga dan dampak yang terjadi jika sampah rumah tangga yang

dihasilkan oleh masyarakat tidak dikelola dengan baik. Wawancara

dengan Ibu Saripah dan Ibu Lena memberi pernyataan bahwa :

40

Bambang Wintoko, Bank Sampah, ( Yogyakarta : Pustaka Baru Press), hlm.40 41

Wawancara dengan Bapak Santoso Selasa, 08 Oktober 2019

Page 68: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

54

“saya ikut pengajian ketika itu ada yang sosialisasi dari bank

sampah bangkitku jadi saya penasaran dan tertarik untuk ikut nabung

sampah disana”.42

Kegiatan menabung sampah merupakan langkah awal yang

dilakukan untuk mengajak masyarakat agar mau mengelola sampah.

Pokok kegiatan dalam kegiatan menabung sampah ini adalah adanya

perubahan perilaku masyarakat dalam menangani sampah yang mereka

hasilkan.

Dari beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa

proses atau tahapan sosialisasi pengelolaan sampah melalui program

menabung sampah dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat

melalui ibu-ibu pengajian, majelis taklim, ibu-ibu PKK, penyebaran

brosur dan melalui jejaring sosial.

Pemberdayaan ekonomi masyakarat diarahkan pada

pengembangan suumberdaya manusia, penciptaan peluang usaha yang

sesuai dengan keinginan masyarakat. Memberdayakan masyarakat

adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan

masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepas diri dari

42

Wawancara dengan Ibu Saripah dan Ibu Lena Kamis, 10 Oktober 2019

Page 69: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

55

perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan perkataan lain

memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.43

Program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan sistem bank

sampah dapat menambah wirausahawan baru karena masyarakat dapat

menambah penghasilan karena masyarakat menerima penghasilan dari

penabungan sampah. Selain itu masyarakat dapat membuat dan menjual

hasil kerajinan daur ulang sampah.

Berikut hasil wawancara dengan bapak Santoso sebagai pengelola

bank sampah bangkitku :

“Memberikan pelatihan ketrampilan kepada nasabah. Dengan

harapan setelah diberi pelatihan ketrampilan para nasabah mampu

membuat ketrampilan tersebut dan hasilnya dapat dipasarkan”. 44

Hal yang sama juga dikatakan oleh Bapak Budiman, S.H

sebagai Kepala Lurah Paal Lima mengatakan bahwa :

“Dalam waktu dekat ini ada Bank sampah bangkitku melakukan

pelatihan, dan narasumbernya dari bank sampah bangkitku”.45

Sistem pengelolaan sampah dengan tabungan sampah melibatkan

peran serta masyarakat untuk bersama-sama mengelola sampah. Dalam

kegiatan pengelolaan sampah dengan bank sampah terkandung upaya

memandirikan masyarakat untuk mengurangi sampah yang mereka

hasilkan, memanfaatkan sampah dan mendaur ulang sampah. Pada proses

43

Totok mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat.

(Bandung : Alfabeta, 2017), hlm. 40

44 Wawancara dengan Bapak Santoso Selasa, 08 Oktober 2010

45 Wawancara dengan bapak budiman, SH Rabu, 09 Oktober 2019

Page 70: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

56

pelatihan ketrampilan ini partisipasi dari masyarakat untuk mengikuti nya

sangat di perlukan.

Wawancara dengan Ibu Rukiah dan Bapak Ridwan sebagai

nasabah Bank Sampah Bangkitku :

“saya pernah ikut pelatihan ketrampilan di bank sampah, kalau

sudah ikut pelatihan itu kan nanti ada prakteknya langsung disana”. Jadi

bukan cuma pelatihannya saja”.46

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan

bahwa program pemberdayaan ekonomi masyarakat yaitu pelatihan

ketrampilan tentang pengelolaan sampah yang bertujuan untuk

memberikan pengetahuan serta skill bagi masyarakat, khususnya kepada

nasabah Bank Sampah Bangkitku.

Pemberdayaan masyarakat tidak bersifat selamanya, dengan kata

lain pemberdayaan masyarakat berlangsung melalui suatu proses belajar

yang dilakukan secara bertahap hingga mencapai kemandirian. Proses

dalam rangka pemberdayaan masyarakat akan berlangsung secara

bertahap. tahap-tahap pemberdayaan yang harus dilalui meliputi :

1. Awakening atau penyadaran, pada tahap ini masyarakat disadarkan

akan kemampuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki serta rencana

dan harapan akan kondisi mereka yang lebih baik dan efektif.

2. Understanding atau pemahaman, lebih jauh dari tahapan penyadaran

masyarakat diberikan pemahaman dan persepsi baru mengenai diri

mereka sendiri, aspirasi mereka dan keadaan umum lainnya. Proses

46

Wawancara dengan Ibu Rukiah dan Bapak Ridwan Kamis, 11 Oktober 2019

Page 71: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

57

pemahaman ini meliputi proses belajar untuk secara utuh menghargai

pemberdayaan dan tentang apa yang dituntut dari mereka oleh

komunitas.

3. Harnessing atau memanfaatkan, setelah masyarakat sadar dan

mengerti mengenai pemberdayaan, saatnya mereka memutus-kan

untuk menggunakannya bagi kepentingan komunitasnya.

4. Using atau menggunakan keterampilan dan kemampuan pemberdayaan

sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.47

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan yang

dilaksanakan melalui Bank Sampah Bangkitku memberikan dampak

positif bagi masyarakat sehingga mereka dapat mengelola sampahnya

secara mandiri dan mempunyai tambahan penghasilan dari tabungan

sampah.

B. Faktor-Faktor Yang Mendukung dan Menghambat Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat Melalui Bank Sampah Bangkitku Kelurahan

Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi

Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Bank Sampah

Bangkitku tidak terlepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat.

Faktor pendukung dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Bank

47

Bambang Sugeng Dwiyanto, Jurnal Pemberdayaan Masyarakat dan

Pengembangan Kapasitas Dalam Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pnpm Mandiri

Perkotaan, Vol. III, No. 1

Page 72: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

58

Sampah Bangkitku merupakan suatu kekuatan dalam melaksanakan

kegiatan yang sudah diprogramkan.

Berikut hasil wawancara dengan Bapak Santoso sebagai

pengelola Bank Sampah Bangkitku :

“yang mendukung adanya sarana dan prasarana yang disediakan

oleh bank sampah banngkitku. Contohnya tersedianya mesin dan alat

untuk mengelola sampah. Kemudian semangat dari para nasabah

menabung. Yang menghambat yaitu rendahnya minat masyarakat untuk

menabung sampah, kurangnya kepedulian masyarakat tentang

kebersihan lingkungan”

Sarana dan prasarana yang memadai merupakan faktor yang

mendukung dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Bank

Sampah Bangkitku. Banyaknya respon positif dari masyarakat yang

menyambut hadirnya Bank Sampah Bangkitku karena dinilai sangat

bermanfaat untuk masyarakat itu sendiri. Seperti yang dirasakan oleh

Bapak Witono berikut ini pemaparannya :

“semenjak ada Bank Sampah Bangkitku jadi saya tidak buang

sampah sembarangan lagi dek, saya kan perokok jadi bungkus rokok

nya saya simpan bisa dibuat kerajinan tangan seperti pot bunga yang

sudah dibuat ini. Serta tumbuh rasa semangat saya untuk menabung

sampah ”.48

Hal yang sama juga diutarakan oleh responden Ibu Shanty dan

Ibu Sumaryanti :

“ munculnya rasa kesadaran akan kebersihan lingkungan dan

rasa semangat yang besar membuat saya mau menabung sampah”.49

Selain dukungan yang sifatnya berasal dari masyarakat, adanya

juga dukungan eksternal dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik

48

Wawancara dengan bapak Witono Jum’at, 11 Oktober 2019 49

Wawancara dengan Ibu Shanty Sabtu, 12 Oktober 2019

Page 73: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

59

Indonesia yaitu berupa mesin pencacah sampah plastik dan mesin jahit

leter kecil, dan lain-lain. Kemudian ada juga bantuan dari PTPN VI Jambi

yaitu berupa mesin jahit leter besar dan masih banyak bantuan lainnya,

yang mana bantuan tersebut dapat digunakan dan dirasakan langsung oleh

nasabah. Nasabah dapat melihat, menggunakan dan merasakan langsung

sarana dan prasarana yang ada sehingga mempengaruhi mereka untuk

berpartisipasi.

Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan

pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penabungan sampah di Bank

Sampah Bangkitku dapat berjalan dengan baik karena adanya faktor

pendukung yaitu adanya respon positif dari masyarakat menyambut

hadirnya Bank Sampah Bangkitku. Adanya dukungan dari pihak nasabah

dan pihak eksternal yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan di Bank

Sampah Bangkitku. Adanya semangat dan rasa kesadaran untuk menabung

sampah dan mengelola sampah.

Selain faktor pendukung di atas, dalam pelaksanaan pemberdayaan

masyarakat melalui Bank Sampah Bangkitku juga terdapat beberapa

hambatan yang mengakibatkan kurang maksimalnya pelaksanaan kegiatan

yang dilaksanakan.

Wawancara dengan Bapak Budiman, S.H sebagai Kepala Lurah

Paal Lima mengatakan bahwa :

Page 74: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

60

“kurangnya sosialisasi kepada masyarakat juga menjadi salah

satu minimnya masyarakat untuk menabung sampah dan mengelolah

sampah”.50

Dipaparkan juga oleh Bapak Budiman, SH sebagai Kepala Lurah

Paal Lima yaitu :

“respon masyarakatnya hanya sedikit. Dikarenakan di kota jambi

ini banyak sekali pengepul-pengepul sampah yang langsung datang

kerumah rumah masyarakat. Jadi masyarakat tidak susah-susah untuk pergi

ke bank sampah”.51

Wawancara dengan Bapak Jupri sebagai nasabah Bank Sampah

Bangkitku mengatakan bahwa :

“kalau saya mau nabung sampah ke bank sampah itu terkendala

waktunya dek, saya kan kerja. Pulang kerja sudah sore, kalau sore kan

bank sampahnya sudah tutup”.52

Wawancara dengan Bapak Budiman,S.H sebagai Kepala Lurah

Paal Lima mengatakan bahwa :

“kalau di bank sampah kan agak ribet contohnya sampah plastik

nya harus dibersihkan terlebih dahulu. Kalau dipengepul kan tidak harus di

bersihkan. Dan juga mungkin karna lokasi nya kurang strategis di pinggir

jalan besar, itu salah satu penyebabkan masyarakat enggan menabung

sampah dikarenakan malu dilihat banyak orang ketika mau menabung

sampah”.53

Berikut hasil wawancara dengan Ibu Erlinda sebagai nasabah

Bank Sampah Bangkitku :

“ibu jarang ikut kegiatan pelatihan dan menabung sampah itu

karena jarak dari rumah ibu ke bank sampah lumayan jauh, tidak ada

yang mengantar, suami ibu kerja pulangnya sore. Anak-anak pada sibuk

sama kegiatan-kegiatannya”.54

50

Wawancara dengan bapak Budiman,S.H Rabu, 09 Oktober 2019 51

Wawancara dengan bapak Budiman Rabu, 09 Oktober 2019 52

Wawancara dengan Bapak Jupri Kamis, 10 Oktober 2019 53

Wawancara dengan Bapak Budiman,S.H Rabu, 09 Oktober 2019 54

Wawancara dengan Ibu Erlinda Jum’at, 11 Oktober 2019

Page 75: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

61

Berikut hasil wawancara dengan Bapak Budiman,S.H sebagai

Kepala Lurah Paal Lima mengatakan bahwa :

“untuk bantuan sarana dan prasarana dari kelurahan untuk bank

sampah belum ada”. 55

Dari hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwasanya

faktor yang menghambat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui

Bank Sampah Bangkitku yaitu kurangnya sosialisasi kepada masyarakat

yang lebih luas, banyaknya pengepul sampah yang langsung datang

kerumah masyarakat, terkendalanya oleh kesibukan masing-masing

nasabah, belum adanya bantuan sarana dan prasana dari kelurahan

untuk kegiatan di Bank Sampah Bangkitku dan jarak tempuh bank

sampah dengan rumah masyarakat yang lumayan jauh.

C. Dampak Positif Bank Sampah Bangkitku Terhadap Ekonomi

Masyarakat Sekitar Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru

Kota Jambi

Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah

Bangkitku memberikan dampak bagi masyarakat, khususnya yang menjadi

nasabah. Masyarakat menjadi memiliki pengetahuan baru dalam menjaga

dan mengelola lingkungan, terutama mengelola sampah yang mereka

hasilkan.

Berikut wawancara dengan Ibu Rahmi, Ibu Wati, dan Ibu Ginam

sebagai nasabah Bank Sampah Bangkitku mengatakan bahwa :

55

Wawancara dengan Bapak Budiman,S.H Rabu, 09 Oktober 2019

Page 76: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

62

“hasil tabungan dari sampah dan hasil penjualan ketrampilan

kerajinan saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari semisalnya

belanja sehari-hari dan jajan anak-anak”.56

Hal yang sama juga diutarakan oleh Ibu Mardanis dan Ibu Sari

sebagai nasabah Bank Sampah Bangkitku :

“pendapatan dari nabung sampah ibu gunakan untuk nambah-

nambah kebutuhan sehari-hari memenuhi kebutuhan hidup”.57

Wawancara dengan Ibu Sri sebagai nasabah Bank Sampah

Bangkitku mengatakan bahwa :

“ hasil saya nabung sampah dengan jualan hasil kerajinan ini saya

simpan untuk menambah modal saya jualan online”.58

Wawancara dengan Ibu Nurmalasari sebagai nasabah Bank Sampah

Bangkitku mengatakan bahwa :

“ hasil nya digunakan untuk tambahan modal saya berdagang, dan

dapat untuk saya putar modal usaha”59

Dalam aspek ekonomi, kegiatan penabungan sampah di Bank

Sampah Bangkitku memberikan manfaat berupa tambahan penghasilan

bagi keluarga karena uang hasil penabungan sampah tersebut dapat

digunakan untuk menambah uang belanja keluarga. Selain itu, hasil

menabung sampah di Bank Sampah Bangkitku dapat menjadi tambahan

modal usaha bagi nasabah yang memiliki kegiatan usaha.

Akan tetapi ada juga dampak positif ada adanya bank sampah

bangkitku ditinjau dari aspek kesehatan :

56

Wawancara dengan Ibu Rahmi, Ibu Wati, dan Ibu Ginam Sabtu, 12 Oktober

2019 57

Wawancara dengan Ibu Mardanis dan Ibu Sari Sabtu, 12 Oktober 2019 58

Wawancara dengan Ibu Sri Minggu, 13 Oktober 2019 59

Wawancara dengan Ibu Nurmalasari Sabtu, 12 Oktober 2019

Page 77: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

63

1. Dapat menciptakan rumah menjadi bersih, sehat dan bebas dari sampah

2. Mengurangi kebiasaan pembakaran sampah sehingga dapat mengurangi

terjadinya pencemaran udara yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan

3. Mengurangi pencemaran air terutama air sumur gali dari sampah-

sampah anorganik yang biasanya ditimbun warga

4. Mengurangi resiko gangguan kesehatan pemulung yang ada di TPA

Ditinjau dari aspek pendidikan :

1. Sampah yang dikumpulkan sudah terpilah antara sampah organik dan

anorganik, sehingga sistem ini ada upaya edukasi warga untuk memilah

sampah, sehingga mereka peduli terhadap lingkungan

2. Menabung sampah dapat membiasakan anak-anak untuk menabung,

sehingga mereka memahami betul arti pentingnya menabung ketika

mereka beranjak dewasa. Mereka belajar memaknai sampah yang mereka

hasilkan

Ditinjau dari aspek sosial :

1. Dapat mengakrabkan hubungan antar nasabah

Page 78: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemberdayaan ekonomi

masyarakat melalui Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi, dapat disimpulkan bahwa :

1. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat dilakukan melalui

program menabung sampah dilakukan dengan sosialisasi kepada

masyarakat melalui ibu-ibu pengajian, majelis taklim, ibu-ibu

PKK, penyebaran brosur dan melalui jejaring sosial. Kemudian

program pemberdayaan ekonomi masyarakat yaitu dengan

pelatihan ketrampilan tentang pengelolaan sampah yang

bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta skill bagi

masyarakat, khususnya kepada nasabah Bank Sampah

Bangkitku.

2. Faktor-faktor yang mendukung pemberdayaan ekonomi

masyarakat yaitu adanya respon positif dari masyarakat

menyambut hadirnya Bank Sampah Bangkitku. Adanya

dukungan dari pihak nasabah dan pihak eksternal yang sangat

berpengaruh terhadap kegiatan di Bank Sampah Bangkitku.

Adanya semangat dan rasa kesadaran untuk menabung sampah

dan mengelola sampah. Dan faktor yang menghambat

Page 79: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

65

pemberdayaan ekonomi masyarakat yaitu kurangnya sosialisasi

kepada masyarakat yang lebih luas, banyaknya pengepul sampah

yang langsung datang kerumah masyarakat, terkendalanya oleh

kesibukan masing-masing nasabah, belum adanya bantuan

sarana dan prasana dari kelurahan untuk kegiatan di Bank

Sampah Bangkitku dan jarak tempuh bank sampah dengan

rumah masyarakat yang lumayan jauh.

3. Dampak positif bank sampah bangkitku terhadap ekonomi

masyarakat memberikan manfaat berupa tambahan penghasilan

bagi keluarga karena uang hasil penabungan sampah tersebut

dapat digunakan untuk menambah uang belanja keluarga. Selain

itu, hasil menabung sampah di Bank Sampah Bangkitku dapat

menjadi tambahan modal usaha bagi nasabah yang memiliki

kegiatan usaha.

B. Saran

Berdasarkan hasil peneliti maka peneliti mencoba

merekomendasikan yang mungkin dapat menjadi pertimbangan bagi

pengelola Bank Sampah Bangkitku dan aparatur kelurahan Paal Lima,

sebagai berikut :

1. Dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Bank

Sampah Bangkitku sosialisasi nya lebih diperluas lagi dan memberikan

Page 80: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

66

motivasi kepada masyarakat, khususnya nasabah sebaiknya semakin

ditingkatkan dan dikembangkan lagi kegiatan-kegiatannya.

2. Meningkatkan kerjasama antara Bank Sampah Bangkitku dengan

pemerintah Kelurahan Paal Lima untuk meningkatkan kemajuan Bank

Sampah Bangkitku.

3. Nasabah harus mampu meningkatkan ketrampilan daur ulang agar

mendapatkan hasil yang baik. Jika hasil nya baik maka harga dari

kerajinan tangan tersebut memiliki nilai jual yang tinggi maka mampu

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan keluarga menjadi

sejahtera.

Page 81: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

67

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Tim Asatiz Al-Qur’an Cordoba, 2015

Bambang Suwerda, Bank Sampah (Kajian Teori dan Penerapan), Yogyakarta:

Pustaka Rihama, 2012

Bambang Wintoko, Panduan Praktis Mendirikan Bank Sampah, Yogyakarta:

Pustaka Baru Press

Harry Hikmat, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Bandung: Tim Humaniora,

2013

Heru Subaris dan Dwi Endah, Sedekah Sampah Untuk Pemberdayaan

Masyarakat, Yogyakarta: Parama Publishing, 2016

Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: KENCANA PRENADAMEDIA GROUP,

2014

Kasmir, BANK dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2014

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011

Rozalinda, Ekonomi Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Cet. K-1, Edisi Revisi, Muara Bulian:

Fakultas Syariah IAIN STS Jambi dan Syariah Pers, 2012

Sri Muhammad Kusumantoro, Menggerakkan Bank Sampah, Yogyakarta: Kreasi

Wacana, 2013

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2016

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2016

Sujarweni Wiratna, Metodologi Penelitian, Yogyakarta:

PUSTAKABARUPRESS, 2014

Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat, Bandung:

Alfabeta, 2017

Page 82: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

68

B. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

C. Sumber Lain

Andi Rahbil Fadly, Dkk, Studi Pengelolaan Bank Sampah Sebagai Salah Satu

Pendekatan Dalam Pengelolaan Sampah Yang Berbasis Masyarakat

(Studi Kasus Bank Sampah Kecamatan Manggala, Jurnal Universitas

Hasanuddin), November 2017

Erni Febrina Harahap, SE, M.Si, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang

Ekonomi Untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional Yang Tangguh Dan

Mandiri. Vol. 3 No. 2 ISSN 2086 – 5031, Mei 2012

Jailan Sahil, Dkk, Sistem Pengelolaan dan Upaya Penanggulangan Sampah di

Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate, Vol. 4 N0 2 ISSN-2301-4678, Maret

2016

Kholidah Attina Yopa, Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Desa

Wisata Budaya di Kebon Dalem Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah,

Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, Oktober 2017

Mahbuban MS, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah Studi Pada

Bank Sampah Sinar Lestari RW 09 Kelurahan Sorosutan, Kecamatan

Umbulharjo, Yogyakarta, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, November 2016

Pitri Nurhidayah, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah di Dusun

Serut, Desa Palbapang, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Jurnal

Universitas Negeri Yogyakarta, 2017

Pratiwi Mega Septiani, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi

Lokal Terhadap Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga di Dusun Satu

Kecubung Desa Terbanggi Lampu Tengah, Skripsi Universitas Islam

Negeri Raden Intan, Februari 2018

Ully Hikmah Andini, Mochamad Saleh Soeaidy, Ainul Hayat, “Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat Dari Desa Tertinggal Menuju Desa Tidak Tertinggal

Page 83: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

69

(Studi di Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati)” Vol.

2 No. 12

Villy Yuneke, Penerapan Prinsip 3r (Reduce, Reuse, Recycle) Dalam

Pengelolaan Sampah Sebagai Upaya Pengendalian Pencemaran

Lingkungan Di Kabupaten Bantul, Jurnal UNIVERSITAS ATMA JAYA

YOGYAKARTA, 2016

Wiwit Udi Laksono. Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan Ekonomi

Nasabah (Studi Kasus Pada Bank Sampah PAS (Peduli Akan Sampah)

Arcawinangun, Purwokerto, Banyumas), Skripsi IAIN PURWOKERTO,

2016

www.bps.go.id

Page 84: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 85: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

71

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

A. Pertanyaan Kepada Kepala Lurah Paal Lima

1. Apa saja sarana dan prasarana yang diberikan dari Kelurahan Paal Lima

untuk Bank Sampah Bangkitku ?

2. Bagaimana respon masyarakat Kelurahan Paal Lima dengan adanya Bank

Sampah Bangkitku ?

B. Pertanyaan Kepada Pengelola Bank Sampah Bangkitku

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Bank Sampah Bangkitku ?

2. Darimana sumber dana dan biaya operasional Bank Sampah Bangkitku ?

3. Dengan siapa sajakah Bank Sampah Bangkitku menjalin kerjasama ?

4. Berapakah jumlah nasabah Bank Sampah Bangkitku ?

5. Apa saja pelatihan ketrampilan yang dilakukan di Bank Sampah Bangkitku ?

6. Kerajinan daur ulang apa saja yang sudah di buat dan dihasilkan oleh Bank

Sampah Bangkitku ?

7. Bagaimana cara pembuataannya dan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat

daur ulang?

8. Bagaimana partisipasi masyarakat dengan adanya Bank Sampah Bangkitku ?

9. Kegiatan apa saja yang telah dilakukan Bank Sampah Bangkitku ?

10. Untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat nya upaya apa saja yang bapak

lakukan ?

11. Bagaimana cara Bank Sampah Bangkitku mempromosikan atau menjual hasil

karya nya ?

12. Kepada siapa hasil karya tersebut di pasarkan?

C. Pertanyaan Kepada Nasabah Bank Sampah Bangkitku

Page 86: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

72

1. Sejak kapan Bapak/Ibu menjadi nasabah Bank Sampah Bangkitku ?

2. Bagaimana menurut Bapak/Ibu dengan adanya Bank Sampah Bangkitku?

Apakah ada perubahan sosial yang Bapak/Ibu rasakan ?

3. Bagaimana kondisi perekonomian Bapak/Ibu setelah adanya Bank Sampah

Bangkitku ?

4. Bagaimana menurut Bapak/Ibu setelah adanya Bank Sampah Bangkitku,

apakah kebersihan lingkungan terjaga ?

5. Apa saja kegiatan yang pernah Bapak/Ibu ikuti selama menjadi nasabah di

Bank Sampah Bangkitku ?

Page 87: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

73

LAMPIRAN 2

BUKU TABUNGAN SAMPAH BANK SAMPAH BANGKITKU

Page 88: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

74

Page 89: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

75

LAMPIRAN 3

DOKUMENTASI

Page 90: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

76

Page 91: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

77

Page 92: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

78

Page 93: PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK …

79

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Azelia Deskasari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl.Lahir : Jambi, 15-12-1997

Email : [email protected]

No Telp/Hp : 0821-7690-4947

Alamat : Jln. Orang Kayo Pingai RT.08 No.59 Kelurahan

Payo Selincah Kecamatan Paal Merah Kota Jambi

Nama Ayah : Ali Mustopa

Nama Ibu : Rita Nirmala, S.Pd.I

B. Riwayat Pendidikan

1. SD/MI, tahun lulus : SD Negeri 84/IV Jambi Timur, 2003-2009

2. SMP/MTS, tahun lulus : MTs N MODEL JAMBI, 2009-2012

3. SMA/MA, tahun lulus : MAN MOEL JAMBI, 2012-2015

C. Pengalaman Organisasi

1. Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Al-Fath UIN STS Jambi

Motto : Kesempatan bukanlah hal yang kebetulan, maka pergunakan sebaik-

baiknya