lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5080/4/lampiran.pdfwawancara...

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

LAMPIRAN

Pola Komunikasi Antarpribadi..., Anastasia Wunardy, FIKOM, 2018

Wawancara Mendalam 1

Q adalah Anastasia Wunardy

A adalah Ibu Siti

Q : Halo selamat malam, Tante. Boleh perkenalkan diri dulu, Tan?

A: Ya halo nama saya Siti Aminah, umur saya 43 tahun. Saya sehari-harinya

adalah ibu rumah tangga.

Q: Selain sibuk jadi ibu rumah tangga, apa ada kegiatan lain tan?

A: Sehari-hari saya dirumah ya kayak ibu-ibu pada umumnya, masak, beres-

beres aja dirumah, soalnya kebetulan dirumah tuh gak pake pembantu jadi

apa-apa saya kerjain sendiri. Ya wajarlah namanya ibu rumah tangga ya.

Q: Tante sendiri background keluarga nya dulu kayak apa tante?

A: Background tuh kayak gimana ya maksudnya?

Q: Seperti misalnya bagaimana tante dibesarkan dalam keluarga tante?

A: Oh… kalau saya itu dulu dibesarkan berdua aja sama adik perempuan saya.

Kami sekeluarga cuma berempat, bapak ibu saya dan kami berdua. Kami

sekaluarga tuh dekat sih ya dari saya masih kecil, mungkin karena keluarga

kami tuh kecil gitu loh jadi ya satu sama lain dekat.


Q: Tante sendiri sejak usia berapa memutuskan untuk menikah dengan suami

tante?

A: Saya menikah dari 2012, berarti sekitar 5 tahun ya.

Q: Tante kan memiliki seorang anak laki-laki yang bukan anak kandung tante.

Bagaimana sih hubungan tante dengan anak laki-laki tante?

A: Maksudnya tuh hubungan seperti apa ya?

Q: Seperti hubungan komunikasinya gitu gimana tan?

A: Kalo saya dengan anak laki-laki saya ini, dengan Yudi ya maksudnya.

Hubungannya lancar, ya baik-baik aja gitu hubungannya. Komunikasi kami

juga lancar-lancar aja.

Q: Bagaimana tante menganggap sosok Yudi?

A: Saya sudah menganggap Yudi ini sebagai anak tante sendiri ya. Bukan seperti

orang lain, karena tante juga berharap Yudi menganggap tante seperti itu.

Q: Kalau hubungan yang lancar begitu, ada engga sih cekcok atau salah paham

yang terjadi antara tante dan anak tante?

A: Kalau cekcok sih ada tapi kalau dibilang sering sih engga ya.

Q: Biasanya apa sih tante yang menjadi pokok cekcok atau kesalahpahamannya?


A: Ya kalo misalnya Yudi ngerasa permintaan dia engga saya turutin. Kalau

engga, kadang-kadang dia marah-marah gitu ya. Hmm… bukan marah-marah

yang gimana sih, kadang-kadang dia merasa mau minta sesuatu tapi engga

tante kasih karena tante merasa dia engga terlalu butuh itu juga gitu. Gitu sih

biasanya yang bikin ribut-ribut kecil.

Q: Dalam komunikasi sehari-hari,ketika terjadi salah paham atau konflik, apa

yang biasanya tante lakukan? (misalnya: mengalah atau marah)

A: Ya kalau ribut ya kadang-kadng saya marahin balik, kadang-kadang saya

diemin juga. Ya… liat sikonnya saat itu juga sih. Gak bisa setiap bermasalah

selalu saya yang marah atau selalu dia yang marah. Yudi nya juga gitu kok ke

tante. Sama-sama harus bisa liat sikon aja kitanya.

Q: Bagaimana tante melihat Yudi seperti sifat atau karakter Yudi?

A: Oh.. Kalau saya kan baru menikah tuh 5 tahunan ini ya jadi baru kenal yudi

pun umurnya baru segitu juga, 5 tahun juga. Kalau saya lihat, Yudi ini

orangnya pendiam tapi kalau sudah dekat dan ngobrol banyak, dia anaknya

bisa nyambung juga gitu.

Q: Kembali lagi ke komunikasi, seberapa sering sih tante komunikasi dengan

Yudi?


A: Hmm… kalau komunikasi dengan Yudi sih, yak arena Yudi anaknya

pendiam jadi ya lebih sering tante yang nanya-nanya ke dia dan juga ajakin

dia ngomong. Jadi ya seperlunya aja kalau ngomong sama Yudi ini.

Q: Kalau komunikasi sehari-hari tamte dengan Yudi, lebih sering bertatapan

muka atau melalui telepon?

A: Lebih sering tatap muka sih kalau saya dengan Yudi. Lagian, Yudi anaknya

malah suka engga respon kalau di telpon atau di whatsapp gitu.

Q: Kalau tante sendiri, pada saat awal masuk kedalam keluarga baru ini, dalam

hidup Yudi sebagai ibunya, punya trik khusus gak untuk menghadapi Yudi?

A: Kalau trik khusus mah saya engga punya ya. Ya maksudnya kayak hubunhgan

ibu dan anak aja karena kan tante akan jadi ibunya dia juga ya. Bukan

bermaksud gantiin posisi ibu kandungnya dia juga. Ya, saya berusaha jadi ibu

yang baik aja buat dia. Lagian, lama-lama kalau udah serumah juga bakalan

cair juga lah.

Q: Menurut tante, apakah ada perbedaan yang tante rasakan saat pertama kali

tante menjadi ibu Yudi dan sekarang setelah 5 tahun?

A: Oh ya ada jelas itu. Namanya juga baru-baru sama sekarang udah 5 tahunan,

beda mah pasti ada. Mungkin bedanya ya di cara dia aja. Dulu kalau misalnya

pulang ya ngelengos aja gitu, gak pake salim atau apa gitu. Kalau sekarang


kan kemana-mana bilang lah walaupun anaknya tetap pendiam sih. Ih.. tapi

kalau dibandingkan dulu mah sudah jauh banget loh, dek.

Q: Menurut pernyataan tante yang terdahulu kan, Yudi ini anaknya pendiam ya

tante? Kalau dengan sikap Yudi yang pendiam tersebut, apakah Yudi tetap

bercerita tentang kegiatan nya sehari-hari di sekolah?

A: Yudi sih anaknya pendiam tapi kalau tante tanya dia akan tetap jawabin tante

apa yang tante tanyain. Asalkan tante berusaha nanya, dia bakalan terbuka

gitu dan ceritain sekolahnya lah atau apapun gitu yang diluar sekolah.

Walaupun dia pendiem, dia tetep menurut tante sopan dan engga neko-neko.

Q: Menurut tante, bagaimana bila Yudhi tidak terbuka sepenuhnya dengan tante?

A: Gak apa-apa buat saya. Itu wajar saja menurut saya. Dia kan anak remaja yang

mungkin butuh sedikit privacy. Pasti ada beberapa hal yang memang dia lebih

nyaman ceritanya ke temen temen dia daripada ke tante.

Q: Tante selaku ibu nya Yudi, tahu gak mengenai apa yang disukai anak tante?

Seperti kegemarannya gitu.

A: Kegemarannya itu maksudnya apa ya? Dalam bidang apa gitu?

Q: Contohnya kayak hobi atau kegiatan lain yang dia sukai gitu.


A: oh.. iya paham tante. Kalau itu sih ada. Dia kalau di sekolah ambil eskul

basket. Nah, dari basket itu hobi dia juga karema dia seneng banget main

basket dan suka latihan terus, hampir setiap sore malah.

Q: Tante tahu hobi basketnya ini darimana? Apakah Yudi yang cerita atau

memang tante yang harus tanya terlebih dahulu?

A: Oh merhatiin aja sih ya kalau itu.

Q: Dengan hobi bermain basket gini, tante mendukung gak sih?

A: Jelas saya mendukung, kan hobinya positif juga. Orangtua manapun pasti

dukung tante rasa kalau hobi anaknya positif ya.

Q: Sejauh apa tante mendukung hobi atau kegemaran Yudi?

A: Yudi ini kan sering ikut pertandingan gitu di sekolah ya. Kadang mewakili

sekolah kadang ya main aja tanding ama temen. Saya bentuk dukungannya ya,

kalau dia keluar kota tanding, saya ikutan tuh kadang-kadang keluar kota

untuk support dia secara langsung.

Q: Kalau prestasi Yudi sendiri, apa yang pernah Yudi dapatkan?

A: Yudi kalau misalnya kalau misalnya di eskul nya sering menang per tim nya.

Kalau diluar itu, individu, Yudi beberapa kali menang 3 on 3 basket juga. Itu

sih ya prestasi dia, selain itu juga anaknya pinter kok di sekolah.


Q: Dalam pertandingan tertentu Yudi kalah, apakah Yudi pernah merasa tidak

down gitu, tan? Bagaimana juga carat ante untuk membuat Yudi cheer up

lagi?

A: Kalau misalnya dari tante sendiri, Yudi ini tipenya mawas diri sih, engga

pernah ngerasa tertekan kalau kalah. Kalau kalah ya kalah. Pernah sih dia

cerita kalau dia kurang percaya diri, dia merasa dia dibandingkan dengan

teman se timnya itu tidak terlalu tinggi jadi mengikis kepercayaan diri dia

gitu.

Q: Bagaimana tante menilai hubungan Yudi dengan ayahnya?

A: Kalau Yudi ke bapaknya kan emang udah dari kecil ya dari lahir jadi ya

kadang cerita banyak juga ke bapaknya.

Q: Bisa disimpulkan Yudi ini lebih dekat dengan ayahnya?

A: Dekat sih. Tapi bukan berarti lebih dekat ke ayahnya juga, soalnya kalau

ngomong banyakan ke saya juga seari-hari dan lebih terbuka juga ke saya

dibanding bapaknya.

Q: Apakah tante memberikan Yudhi kekebasan untuk berpendapat?

A: Kalau saya intinya selama apa yang dia utarain itu ada alasannya, saya gak

mungkin batasin apa yang mau dia bicarain. Dia juga sudah besar, jadi


memang gak bisa juga kita sebagai orang tua itu gak ngebebasin dia

berpendapat.




A adalah Yudhi

Q: Halo, boleh diperkenalkan nama, umur, jenis kelamin dan nama

panggilannya?

A: Nama gua Yudhi Pratama biasa dipanggil Yudhi aja. Umur gua 18 tahun,

sekarang ini baru aja masuk kuliah ngambil Ilkom.

Q: Selain sibuk kuliah, lagi ada kesibukan apa lagi?

A: Kalau sekarang namanya baru masuk kuliah, masih agak padat sih jam

kuliahnya senin sampai jumat ada terus. Padahal, kirain pas masuk kuliah

bakalan santai dan gak bakalan masuk senin sampai jumat. Selain itu, sampai

sekarang masih main basket atau sekedar nongkrong sama teman-teman aja

kalau lagi kosong.

Q: Bisa ceritakan bagaimana keluarga kamu? (maksudnya adalah bagaimana

keluarganya sehari-hari)

A: Gua kalo dirumah ya begitu-begitu aja. Karena kan kayak yang tadi gua

bilang, kalau lagi kuliah ya gua kan pulang aja udah sore gitu. Paling abis

pulang kampus, makan, tidur, mandi, nonton tv bentar lah paling.


Q: Sudah berapa lama tante Siti menjadi ibu kamu?

A: Aduh.. gak inget itu mah. Pas gue SMP deh pokoknya kan bokap udah kenalin

ke gua, yaudah lama-lama pas bokap bilang mau nikah lagi, yaudah gitu aja.

Jadi pas SMP tuh nyokap pindah kesininya.

Q: Bagaimana hubungan kamu dengan ibu kamu?

A: Kita baik. Oh.. mungkin maksudnya gimana hubungannya karena ini tuh

nyokap tiri ya?

Q: Iya, maksudnya gitu. Gimana sih komunikasi kamu dengan nyokap?

A: Gue deket banget sama nyokap dan ngehormatin nyokap kayak ngehormatin

orang tua kandung sendiri. Sama kayak gua menghormati bokap atau nyokap

kandung gue. Sekarang pun, walaupun udah engga serumah lagi, ya gue tetep

hormatin juga. Intinya sama aja.

Q: Seberapa dekat kamu dengan ibu kamu? Dan apa contoh yang menandakan

kedekatan kamu?

A: Contohnya kayak kalo gue misalkan kenapa-napa, ya orang pertama yang gue

cari nyokap juga. Sometimes cewek gua sih, tapi tetep aja nomor 1 kalo

kenapa-kenapa itu pasti nyokap, bukan bokap toh.

Q: Bagaimana pola komunikasi yang terjalin natara kamu dan nyokap?

(maksudnya adalah apakah komunikasi yang dianut keluarga ini)


A: Nyokap tuh orangnya gak repot. Banyak dengerin gue kok. Kalo ada masalah

gak langsung nyalahin atau gimana gitu.

Q: Apakah sulit saat pertama kali harus menerima kehadiran nyokap di rumah?

A: Biasa aja sih. Cuma ya karena gua anaknya gak banyak omomgan jadi ya

awal-awal gak banyak nanggepin aja. Kalau sekarang, kan udh lama serumah

juga, ya pasti lah makin dekat juga. Ibaratnya kalau dulu adalah canggung-

canggungnya, kalau sekarang ya udah engga. Malah bisa dibilang gue sama

nyokap lebih deket daripada gue sama bokap gue sendiri.

Q: Seberapa sering kamu ngobrol sama nyokap?

A: Kalau ngobrol sama nyokap sering banget gua. Eh tapi maksudnya ngomong-

ngomong biasa aja, misalnya nanya ini itu. Bukan ngobrol yang berat atau

kayak serius gitu, jarang kalau kayak gitu mah.

Q: Apakah nyokap adalah tipe orang yang memberikan porsi yang sama dalam

berpendapat?

A: yaiyalah. Gue apa-apa nanya nyokap dulu, begitupun nyokap ke gue. Kalo

ada apa-apa kita rundingan dulu. Walaupun, sekali-kali mungkin bakalan

kayak sedikit tegang karna beda pendapat kita.

Q: Sebagai pasangan anak dan ibu, pernah gak sih terjadi kesalahpahaman atau

cekcok antara kalian?


A: Wah ya sering lah tapi engga ribut yang gimana-gimana. Biasa aja gitu. Ribut

emak anak keayak biasa gitu deh.

Q: Hal apa yang biasanya mendasari terjadi salahpaham antara kamu dan

nyokap?

A: Ntah karena misalnya gua males keluar tapi disuruh-suruh mulu gitu

misalnya. Gimana gak marah? Mager banget kan tuh.

Q: Biasanya apa yang kamu lakukan kalau lagi salahpaham atau konflik sama

nyokap? (maksudnya sikap setelah terjadi konflik)

A: Kalau nyokap ngebentak-bentak, gua bentak balik aja palingan. kalau gak

gitu, yaudah ntar juga baik sendiri.

Q: Apa perbedaan yang paling kamu rasakan antara kamu dan nyokap sejak dulu

sampai sekarang setelah hampir 5 tahun?

A: Yang paling kerasa ya itu dia balik lagi kalo dulu kan gua, walaupun nyokap

ajak ngomong, gua masih merasa agak sedikit canggung lah ya. Kalau

sekarang karna udah bertahun-tahun jadi nyokap lebih ngerti sikap gua ya.

Sikap dan sifat lah. Gini, maksud gua kalo dulu, dia kan taunya ya ngajak

ngomong terus-terusan dengan maksud mungkin supaya guanya seneng gitu.

Kalau searang, nyokap tau kalo gua lagi gak mau ngomong yaudah jangan


diajak ngomong gitu loh. Beda yang paling gua rasain disitu sih dulu ama

sekarang.

Q: Berarti terbilang, udah nyaman ya dengan status kamu dan ibu kamu

walaupun bukan sedarah?

A: Iya lebih nyaman sekarang ke nyokap.

Q: Kalau kamu nyaman dengan nyokap, apakah berarti kamu terbuka dengan

nyokap?

A: Terbuka itu relatif ya. Terbukanya sampai mana dulu yang dimaksud.

Q: Maksudnya apakah kamu menceritakan segala sesuatu ke nyokap?

A: Oh maksudnya kayak ceritain ini itu gitu ya? Kalau itu sih engga terlalu

banyak. Ya gak mungkin juga semuanya gua ceritain. Sebagian ada yang gua

ceritain kalau memang gua lagi pengen ceritain aja ke nyokap, itupun tetap ya

gak semuanya bakalan gua ceritain ya. Hal-hal yang simpel aja yang gua

ceritain.

Q: Kalau seperti kegiatan kamu sehari-hari apakah kamu menceritakannya ke

nyokap?

A: Kalau itu iya, gua kemana gua mau pergi, nyokap tau kok. Kalau mau pergi

kan bilang dulu tuh ya jadi ga kecarian gitu guanya dimana. Kadang-kadang

pernah sih lupa ngabarin memang.


Q: Mengenai hobi kamu main basket, boleh ceritakan sedikit gak bagaimana

kisah awal kamu main basket dan akhirnya bisa sering ikut bertanding dan

mendapatkan juara?

A: SMP tuh dulu iseng aja kan kalo istirahat main sama temen di lapangan, trus

kalo pulang sekolah juga kan main dulu tuh di sekolah. Lama-lama yaudah

main dan akhirnya ngerasa fun dan ikutan tim sekolah. Udah deh, pelan-pelan

ngikut 1 pertadingan, eh menang. Ngikut yang kedua, eh menang lagi.

Walaupun gak semuanya itu gua ikut dan menang juara 1 ya. Pernah juga, gua

ikutan 3 on 3, menang juga. Ya makin semangat aja mainnya.

Q: Mengenai hobi kamu main basket dan sering ikut tim sekolah tanding, dapat

restu apa gak dari nyokap?

A: Oh kalo itu iya dapet dari nyokap maupun bokap ya. Dua-duanya sama sama

ngasih support. Mau marahin apa juga kan?

Q: Bagaimana perasaan kamu mendapatkan rsetu atas kegemaran kamu terhadap

aktualisasi diri?

A: Seneng. Ya soalnya gua gak suka juga kalau diatur-atur atau dilarang-larang

toh gua ga macem-macem juga.




A adalah Ibu Anita

Q: Halo tante! Boleh perkenalkan diri seperti nama dan umurnya?

A: Halo, Iya boleh. Nama tante Anita Dwi. Aduh.. umur tante harus ya? Haha 43

tahun sekarang.

Q: Masih muda kok, tan. Sehari-hari kegiatan tante ngapain aja, tan?

A: Tante mah dirumah masak buat sarapan, sama makan malem aja palingan. Ya..

sama urus-urus yang lain lah kalo ada dirumah yang kurang. Walaupun tante

dibantuin sama ada mbak nya. Saya mah kalo dirumah gitu-gitu aja, nonton tv,

ngobrol sama mbak nya aja, atau tante tidur siang aja deh.

Q: Tante sendiri lahir dari berapa bersaudara, tan?

A: Tante mah sendiri aja. Anak satu-satunya tante mah.

Q: Tante sejak tahun berapa memutuskan menikah dengan om?

A: Baru 3 tahunan tante sama suami tante. Kenalnya mah udah lama ya, tapi kalo

menikahnya baru 3 tahun ini.

Q: Mengapa tante memutuskan untuk menikah dengan seorang duda beranak satu?


A: Dipertemukan nya begitu. Tante juga kan sebelumnya pernah menikah dan

ternyata engga bisa dilanjutin kan. Tante kenal om mah kan udah lama, tapi ya

waktu itu baru-baru sering tukar kabar aja. Kalo udah nyaman ya apapun bisa.

Tante juga engga masalah sama status duda karena tante juga toh janda. Udah

gitu dikasihnya sepaket, sekalian tante jadi punya anak yang Puji Tuhan baik

juga sama tante.

Q: Tante bagaimana sih menggambarkan hubungan tante dengan Dio yang bukan

merupakan anak kandung tante?

A: Saya sama Dio mah, kalo saya nganggep dia, udah kayak anak sendiri.

Sebenernya lebih ke tante selalu nganggep dia gak kayak orang lain walaupun

pada kenyataannya baru 3 tahun ini.

Q: Apakah menurut tante, tante cukup dekat dengan Dio?

A: Wah yaiyalah. Saya sama dia sama lah bisa dibilang. Nyambung lah kita kalo

ngobrolin sesuatu tuh.

Q: Apakah tante memiliki kegiatan favorit yang tante lakukan bersama Dio?

A: Kalau sama Dio nya berdua jarang ya. Paling kalau ada pun berempat sama

bapaknya juga dan adiknya juga. Berenang sih kita palingan.

Q: Kalau dari segi hubungan komunikasinya gimana tante dan Dio?


A: Tante sama Dio sih lancar ya. Kita sering ngobrol kok. Maksudnya nanya gitu

kan?

Q: Kalau berkomunikasi lebih sering bertatap muka atau melalui media gitu tan?

A: Media tuh maksudnya apa ya?

Q: Maksudnya tuh pake aplikasi chatting atau lebih sering ngobrol tatap muka aja

tan?

A: Oh.. Seringan langsung. Kalau misalnya chat tuh kalo lagi mau nanya sesuatu

tapi dianya gak dirumah, yaudah saya chat deh.

Q: Kalau tante bagaimana menilai karakter Dio? (maksudnya menurut Ibu Anita

bagaimana sifat Dio)

A: Dio tuh anaknya simpel ya. Engga ribet. Cuma ya namanya anak sama orang

tua, ada 1-2 kali yang engga cocok sama orang tua nya kan. Ntar saya

maksudnya bilangin, dia nangkepnya begitu. Udah deh, langsung berisik kita

haha..

Q: Berarti tetap ada konflik ya walaupun komunikasi tante lancar sama Dio?

A: Iya, pasti ada tiap orang tua dan anak. Jangankan orang tua dan anak, anak

sama anak satu lagi aja pasti bisa ada konflik toh.

Q: Biasanya apa sih tante memangnya yang memicu tante dan Dio konflik?


A: Aduh kadang suka marah tante kalo dia keluar tapi gak ada bilang-bilangnya.

Itu terus yang jadi bikin tante marah. Tante mah kasih dia pergi, gak pernah

tante larang. Pulang pagi juga kadang-kadang tante kasih tapi si Dio nya suka

gak bilang tau-tau nyelonong aja gitu keluar. Kalo bilang mah mana pernah

tante marahin.

Q: Kalau biasanya lagi dalam kondisi tegang atau lagi konflik kecil gitu, biasanya

tante bagaimana menghadapi Dio?

A: Kalau tante ya, gak pernah ngeladenin gimana gitu. Nanti sama-sama reda

sendiri tante sama dia. Dasarnya juga kan kita engga marahan atau ribut gimana

gitu kan, jadi santai aja ntaran lagi juga baek gitu. Dio nya juga udah paham,

kalo sama saya tuh harus gimana. Kita intinya lebih banyak ketawa-tawa lah ya,

dibanding konflik atau gimana-gimana gitu mah.

Q: Saat pertama kali tante masuk ke keluarga ini, butuh pendekatan khusus gak

tante untuk menghadapi Dio awal-awal?

A: Aduh… engga pake pendekatan-pendekatan sih. Ya alami aja tante. Tante

engga berusaha bikin dia langsung senang sama tante. Jalanin aja gitu kan. Dia

anaknya juga engga susah buat diajak becanda atau apa, jadi tante merasa

diterima dari awal.

Q: Hubungan komunikasi tante dengan Dio itu terbuka apa engga tante? (misalnya

Dio selalu cerita tentang kesehariannya)


A: Iya. Dio cerita kok kalo dia kesana kesini atau kalo lagi ada apa apa. mau pergi

pun iya, cuma ya kadangmungkin dia lupa bilang.

Q: Apakah tante tau kegemeran Dio?

A: Tau kok. Dia suka main motor. Udah dibeliin mobil sama bapaknya tapi tetep

aja kalo gak ujan, dia mah ogah pake mobil.

Q: Kalau mengenai hobi fotografi nya, apakah tante tahu?

A: Oh moto ya? Tau juga sih. Lupa bilang saya tadi. Dia udah lama suka sama

motret. Belom lama lama banget sih, baru setahun belakangan kayaknya kalo

tante ga salah ya.

Q: Bagaimana tante menanggapi hobi fotografi nya tersebut?

A: Saya seneng dia begitu. Soalnya dia kan hobi, terus hobinya bisa jadi kerjaan

juga buat dia. Kadang-kadang dia suka tiba-tiba bilang udah menang lomba ini

itu lah. Kalo anak saya seneng dan bermanfaat buat dia, saya senang dan

mendukung ya pastinya. Dia suka cerita juga kalo mau kirim foto buat lomba,

dia suka nanya pendapat tante atau papinya untuk nentuin mendingan mana

yang dikirim buat diikutkan lomba.

Q: Apakah tante memberikan support untuk hobi Dio?

A: Iya, saya kalo dia bilang mau ikut lomba


Q: Dalam memutuskan sesuatu atau berunding, apakah tante meminta pendapat

Dio?

A: Iya kita kalo apa-apa diomongin dulu. Engga langsung mutusin. Soalnya anak

juga uda besar, engga bisa apa-apa saya dan om yang mutusin. Ada andil Dio

disini. Lagian anak tuh kalo engga di dengerin yang ada berontak dan malah

engga klop sama kita gitu loh jadinya.

Q: Apakah tante memiliki aturan yang tante buat untuk Dio?

A: Namanya anak muda kalau dilarang – larang mah makin jadi, kamu aja coba

masih muda kan, kalau dilarang sama orangtua kamu, gimana ? tau kan. Tapi

sejauh ini yah namanya anak cowo, kuliah, bandelnya apa sih, paling pulang

pagi, clubbing, minum. Yah tante mah paham lah, asal masih ada batesan wajar

mah tante biarin aja.




A adalah Dio

Q: Halo boleh perkenalkan diri seperti nama lengkap dan umur?

A: Halo juga! Gue Andio, umurnya 21.

Q: Biasa dipanggil siapa nih sehari-hari nya?

A: Panggilannya Dio.

Q: Kegiatan sehari-hari sampai saat ini ngapain aja?

A: sekarang ini kegiatan yang gue jalani tuh kuliah, motret, main motor dan

nongkrong-nongkrong aje sehari-harinya.

Q: Saat ini tinggal dirumah atau ngekos?

A: Tinggal dirumah kok sampai saat ini, soalnya gak jauh juga dari kampus.

Kampus gue kan gak jauh juga di Gundar sini doangan.

Q: Bagaimana first impression kamu dengan ibu tiri kamu?


A: Dari awal mami emang udah nyablak kan jadi udah biasa kalo mami bawel

atau ngoceh panjang lebar. Kadang saking seringnya sampe gue anggep

angina lewat aja udah kalo dia ngomel-ngomel sendiri hehe

Q: Sudah berapa lama sih Tante Anita jadi nyokap kamu?

A: 3 tahunan dah kalo gasalah ya. Gak begitu inget juga gua pastinya berapa.

Ntar tanya mami aja langsung, doi mah pasti inget kalo begituan. Dulu mami

sebelum nikah sama papi udah tinggal sini sih. More like udah jadi nyokap

gue sebelum nikah sama bokap itungannya.

Q: Menurut kamu, setelah 3 tahun, apakah ada perbedaan yang kamu rasakan

sejak awal-awal tinggal satu rumah?

A: Apaan ya? Ga ada kayaknya. Dari awal tuh mami orangnya keayak yang gua

bilang tadi, nyablak banget jadi gua udah aman-aman aja dari awal.

Q: Berarti engga butuh waktu lama ya kamu dan mami kamu untuk saling akrab

dan akur?

A: Iya. Gak lama kita.

Q: Sesering apa kamu dan ibu kamu berkomunikasi?

A: Kalo ditanya sesering apa ya pastinya setiap hari. Walaupun akdang ya gak

ketemu tatap muka langsung ya. Solanya kadang-kadang, gue pulang

kerumah, nyokap udah tidur kan.


Q: Secara garis besar, bisa dibilang sering ya berarti?

A: Iya, sering.

Q: Lebih sering bertatap muka, atau menggunakan media chatting untuk

berkomunikasi dengan nyokap?

A: Dua-duanya sih ya. Nyokap gaul soalnya, suka tiba-tiba video call atau nelpon

kalo gua lagi diluar. Kalo lagi dirumah, selalu ngomong langsung lah.

Q: Apa yang biasa kamu dan nyokap obrolkan?

A: Kita apa aja suka dibicarain sih ya. Ya apa yang ada di kepala aja dibicarain.

Kalo mami lagi nonton tv misalnya sama gue, ntar notnon berita tentang

politik, ngajakinnya ya politik. Kalo lagi infotainment, ya ngomongin artis. Ya

gitu gitu aja kita mah.

Q: Apakah dengan sering mengobrol, bisa dikatakan nyokap kamu tahu setiap

kegiatan kamu?

A: Kalau dibilang setiap kegiatan sih engga. Tetap aja kadang ya kalo gak

ditanyain, ya gak gua kasih tau haha

Q: Apakah kamu terbuka dengan ibu kamu?

A: Cukup terbuka kok gue. Balik lagi ke yang tadi gue bilang. Nyokap orangnya

bawel jadi pasti nanyain juga kan. Kebetulan juga, gua anaknya engga tertutup


juga sama orang. Sama nyokap dan bokap bisa dibilang sama aja gue sama

sama terbuka kok. Terbukanya gak cuma ke nyokap gitu, sama besar lah porsi

gue harus terbukanya.

Q: Bisa kasih contoh gak gimana yang dimaksud sama-sama terbuka ke kedua

orang tua kamu?

A: Hmm… contohnya nih gini. Misalnya, kalo duit gue udah sekarat, ya gue

terbuka aja ke bokap duit tinggal segini nih. Nah, kalo orangt tua kan suka

ngomel gitu kan kalo duit jajan udah abis padahal belom waktunya, nah gue

terbuka aja ke bokap kalo uangnya tuh abis karna kebanyakan buat makan

diluar atau gimana gitu. Kalo ke nyokap contohnya masalah ini deh, masalah

cewek di kampus kek atau apalah, pasti kan lebih ke nyokap kan kalo yang

begitu-begitu. Btw, Kalo soal minta duit sebenernya sekarang udah jarang sih

sekarang-sekarang ini.

Q: Di dalam komunikasi kalian yang tergolong lancar, apakah pernah terjadi

cekcok atau salah paham?

A: Pernah lah.

Q: Sesering apa salah paham/cekcok/ konflik terjadi di antara kamu dan nyokap?

A: Sering lah. Sering banget.

Q: Apa yang biasa menjadi titik kesalahpahaman kamu dan nyokap?


A: Sepele-sepele aja sih kit amah. Sebenarnya bukan ribut juga, lebih ke teriak-

teriak gajelas aja gitu haha balik balik lagi karena nyokap nyablak dan bawel

dan gue nya juga yang kadang suka keras kepala dan males kalo dibilangin ini

itu sama nyokap.

Q: Biasanya bagaimana cara kamu untuk mengakhiri keributan atau salah

paham?

A: Gak pernah dibahas juga udahannya. Soalnya, memang kayak gak ribut gitu.

Bentak-bentakan doang gitu loh, gimana jelasinnya ya?

Q: Kalau dalam berpendapat, apakah kamu dibebaskan dalam berpendapat?

A: Iya. Mami sadar lah kalo anak jaman sekarang engga bisa diatur ketat atau

kekang gitu. Kalo gua merasa engga cocok sama omongan mami atau apa

yang mami lakukan, gua boleh negur atau berpendapat juga.

Q: Maksudnya gimana? Bisa tolong dijelaskan?

A: mmm… gini maksudnya tuh karena udah sama sama ngeh juga gimana gua

nya dan gua ngeh juga gitu nyokap orangnya gimana. Jadi, kalo kita lagi

bentak-bentakan begitu, setelahnya no hard feeling gitu lah.

Q: Menurut kamu, gimana bentuk pola komunikasi keluarga kamu? (maksudnya

adalah apakah demokratis atau otoriter)


A: Kita lebih ke sama-sama dengerin aja sih ya gitu. Engga maksa kehendak atau

gimana-gimana. Ini gak Cuma berlaku kalo lagi ada masalah aja ya. Kalo

misalnya mami gak masak aja, mami kadang suka nanya di grup whatsapp

mending beli makanan apa buat makan dirumah.

Q: Terkait kegemaran kamu memotret dan sekarang sudah beberapa kali

mengikuti lomba fotografi, bagaimana awal mulanya?

A: Kalo fotografi, gua emang demen sih. Tadinya, gua cuma demen aja liat kalo

orang moto dan hasilnya bagus gitu, apalagi di instagram gitu kan banyak

banget akun akun foto pemandangan atau human interest yang bagus bagus

ciamik gitu kan. Kebetulan gue punya kamera kan, yaudah iseng hunting foto

dan ternyata hasilnya oke juga menurut gue. Temen-temen gue beberapa

bilang oke gitu hasil jepretan gue.

Q: oh.. setelah dapat dukungan dari teman-teman baru akhirnya kamu

mendaftarkan foto kamu untuk ikut lomba?

A: Iya, bener banget. Pas udah pede baru deh ikutan coba, tapi justru pas petama

kali engga langsung menang. Dari situ lah mulai sering ikutan ini itu nyoba

peruntungan aja. Lama-lama gua merasa kok, ini passion gua nih. Mulailah

dari mulai fotoin teman sweet seventeen waktu itu dan dapet duit lah dari sana.

Q: Apakah hobi kamu ini menuai restu dari orang tua, terutama ibu kamu?


A: Ya jelas. Mami papi seneng lah gua bisa ngehasilin duit sendiri walaupun

belum terlalu banyak gitu ya.

Q: Apa yang kamu rasakan ketika mendapatkan restu dari kedua orang tua kamu?

A: Gue seneng pastinya. Gimana y ague mau jelasinnya? Namanya elo hobi kan,

trus didukung sama ortu, pasti kan lu makin semangat gitu kan ngerjain hobi

lo. Lagian engga ada alasan juga buat mami papi gak setuju, soalnya hobi gue

gak macem-macem. Beda cerita ya kalau misalnya hobi gue gak bener atau

kerjaannya ngehabisin duit doang tapi gak ada manfaat, ortu pasti gak akan

seneng lah biayain hobi begitu. That’s what I think.

Q: Apa ada support dalam bentuk lain selain dukungan secara moril?

A: Hahaha iya ada banget. Beliin lensa sih kalo bokap waktu itu buat kamera

gua.




A adalah Ibu Elizabeth

Q: Halo boleh perkenalkan diri tante seperti nama dan usia tante saat ini?

A: Nama tante Elizabeth Widjaja, biasa dipanggil Ibu Eli. Usia tante sekarang 39

tahun, udah hampir 40 tahun sih hahaha…

Q: Saat ini tante sibuk apa aja, tan?

A: Tante pagi-pagi bangun langsung mandi, masak dan sarapan sama-sama

biasanya. Kalo tante lagi cape banget, tante pesen tuh ke mbak nya buat siapin

makanan aja buat sarapan tapi jarang sih. Setelah itu, kalo bapaknya udah

berangkat ke kantor dan anak juga udah berangkat ngampus, yaudah tante

tidur lagi atau nonton TV. Siangan dikit, kalo tante ada keperluan ya tante

keluar beli ini itu atau bayar ini itu. Sorean masak lagi kalo suami sama anak

mau makan dirumah tapi seminggu 2-3 kali makan diluar sih kalo malem.

Q: Menurut tante posisi seorang ibu di dalam keluarga itu penting atau tidak?

A: Wah.. Penting banget lah. Bayangin aja kalo dirumah gak ada sosok ibu tuh,

pertama, rumah gak akan beres. Kedua, kalo gak ada ibu juga bukan Cuma

rumah yang berantakan tapi isi rumah juga. Maksud tante disini adalah kalo


ibu tuh kayak jembatan komunikasi 1 rumah. Mungkin kalo dirumah cuma

Dio sama bapaknya, mungkin bakal jarang ngobrol.

Q: Tante saat masuk ke keluarga ini, ada merasa kesulitan gak tan?

A: Tante jujur awal-awal masuk merasa agak kesulitan sih soalnya rumah ini

udah lama gak ada sosok ibu. Karena kamu nanyain tante jadi inget untuk

bilang. Jadi, awal-awal tante masuk ke rumah tuh ya, karena ini bapaknya dan

Dio sama-sama laki-laki, jadinya udah kurang akrab lagi. Ditambah, bapaknya

kerja kan sering pulang ampe malam jadi jarang ngomong gitu, loh.

Q: Bagaimana tante menghadapi kesulitan tersebut pada awalnya?

A: Tante ya berusaha yang terbaik aja supaya Louis bisa terima tante.

Q: Kalo sekarang bagaimana hubungan tante dengan Louis?

A: Sekarang udah much better banget dibandingkan dulu saat awal. Sekarang dia

udah lumayan banyak ngomong. Jauh banget kalo dibandingkan sama yang

dulu itu.

Q: Apakah tante memiliki trik khusus agar Louis dapat menerima tante pada

awalnya?

A: Engga ada yah. Tante berusaha baik aja, nanti juga lama-lama dia baik sendiri

ke tante.


Q: Apakah tante sering berkomunikasi dengan Louis?

A: Kalau sekarang iya sering dan udah deket juga sama dia. Bener-bener deket

sekarang. Lebih deket ke saya mungkin dia sekarang, dibanding ke bapaknya.

Q: Apakah dalam keluarga tante, tante memberikan bebas pendapat kepada

Louis?

A: Iya dong. Bebas berpendapat dan ngelakuin apa aja asalkan dia bisa

mempertanggungjawabkan apa yang dia perbuat atau katakan.

Q: bagaimana tante melihat sosok seorang Louis saat ini?

A: Sekarang dia kelihatan sudah bisa menerima saya. Keliatan lah dia jadi bawel.

Q: Apakah tante memberikan support terhadap hobi Louis?




A adalah Louis

Q: Halo boleh perkenalkan diri seperti nama dan umur kamu?

A: Halo nama gua Louis, biasa dipanggil Louis juga. Bentar lagi umur gua 21.

Q: Saat ini apa kegiatan kamu sehari-hari?

A: Sekarang sekarang ini sibuk masih sama aja sibuknya kayak 3 tahun lalu,

sibuknya kuliah haha

Q: Selain kuliah, ada kesibukan lain gak?

A: Kalo selain kuliah, gue palingan bantu bokap di tokonya. Kebetulan kan

bokap punya toko tuh ya.

Q: Bagaimana kamu melihat kedua orangtua kamu?

A: Ngeliat dalam hal apa nih?

Q: Maksudnya bagaimana kamu menilai kedua orang tua kamu? (apakah

merupakan pasangan yang akur atau seperti apa?

A: Oh.. Akur kok bokap nyokap gue tuh. Nyokap baik, bokap juga baik. Kalo

gak baik, udah minggat haha…


Q: Bagaimana perasaan kamu saat melihat kedua orang tua kamu harus bercerai?

A: belom terlalu ngerti juga kan waktu itu, jadi gue ya gitu gitu aja. Masih SD

pas itu kan.

Q: Bagaimana perasaan kamu pertama kali saat harus punya ibu tiri?

A: kagok sih gua awalnya. Bukan kagok gimana, tapi kayak ngerasa beda aja.

Soalnya bokap sama nyokap kandung gua kan udah lama cerai dari gua umur

10. Udah 11 taonan deh.

Q: mengapa kamu tidak bisa menerima kehadiran nyokap pada awalnya?

A: gua emang anaknya diem juga kan. Ditambah gua harus beradaptasi dengan

nyokap waktu itu makanya gua engga terlalu menerima awalnya”

Q: Sudah berapa lama ayah dan ibu kamu menikah?

A: Kalo bokap sama nyokap tiri gue udah 3 tahunan sekarang.

Q: Apakah ada perbedaan yang kamu rasakan dulu dengan sekarang setelah ayah

dan ibu kamu menikah selama 3 tahun?

A: Ada. Sekarang gue bisa dibilang udah menerima lah. Soalnya udah tiap ari

ketemu juga kan jadi udah gak kagok kayak dulu lah.

Q: Lalu bagaimana komunikasi kamu sehari-hari dengan nyokap?


A: Baik-baik aja sekarang. Udah banyak omong sekarang gua sama nyokap.

Malahan dibanding ngomong ama bokap, gua bisa dibilang lebih sering

ngomong sama nyokap sekarang. Bukan karena gua gak deket sama bokap ya,

tapi karna emang yang ada dirumah mulu kan nyokap jadi ya nyokap lagi,

nyokap lagi.

Q: Dalam memutuskan sesuatu, biasanya tipe keluarga kamu itu berunding dulu

dan melibatkan kamu atau langsung mengambil keputusan?

A: Kalo di keluarga gua, kayaknya mayoritas kalo mau ngambil keputusan besar

ya dirundingin dulu. Kalo keputusan besar ya, kalo yang cetek-cetek ya engga

dirundingin dulu gitu sih. Tergantung apa yang mau diputusin deh.

Q: Seberapa sering kamu dan nyokap ngobrol?

A: Sering. Kayak yang gue bilang tadi, nyokap kan selalu ada dirumah, jadi ya

gua bakalan bisa ngomong ama doi.

Q: Seberapa dekat kamu dan nyokap?

A: Deket banget. Like bener-bener deket.

Q: Kalo sangat dekat, apa kamu menceritakan semua kegiatan kamu ke nyokap?

A: Kebetulan gua anaknya monoton sih. Kegiatan gua ya gitu-gitu aja. Kalo

engga butuh keluar banget, gua gak akan keluar sih, Mager. Mendingan tidur

aja atau main playstation dirumah. Gua palingan keluar cuma buat kuliah,


latihan basket, cari makan dan kalo lagi ada tugas kelompok aja. Anak

rumahan banget gua pokoknya.

Q: Jadi dengan kata lain, nyokap tahu segala kegiatan kamu?

A: Bisa dibilang begitu, sih.

Q: Pernah gak sih terjadi cekcok antara kamu dan nyokap?

A: Oh itu ya pernah tapi bisa diitung pake jari doang. Hampir gak pernah lah bisa

dibilang. Gua anaknya tuh iya-iya aja gitu jadi nyokap juga gak pusing

ngadepin gua haha

Q: Apa yang menjadi poin kesalahpahaman kamu dengan nyokap?

A: Paling misalnya gua lupa disuruh pulang kuliah mampir dulu beli sesuatu,

udah deh berisik nyokap. Sebenernya kalo gue lagi dalam mood yang bener,

gue sama sekali gak peduli sih kalo nyokap mau ngomel atau apa, gua bakal

anggep angin lalu aja. Cuma, mungkin satu dua kali ada lah saat saat dimana

gue tuh rasanya panas, mumet, cape pulang kuliah siang, eh nyokap malah

ngoceh pake nada agak tinggi, jadi kepancing marah juga deh gua. Paling

begitu-begitu aja masalah gue sama nyokap haha

Q: Nyokap tahu atau tidak sama hobi kamu bermain basket?


A: Tau kok. Kan gua selalu ijin mau latihan main basket jadi nyokap pasti tau.

Gue kan suka tanding juga tuh dan sellau ijin ke nyokap kalo ada keperluan

basket.

Q: Apa hobi kamu yang gemar bermain basket, didukung oleh kedua orang tua

kamu terutama nyokap?

A: Jelas! Kalo nyokap mah intinya asal gua normal aja, dia juga iya aja.

Q: Mengapa kamu ingin menjadikan basket dari hobi menjadi profesi?

A: Soalnya nguntungin banget kalo main basket. Pertama, lo dapet sehat. Kedua,

lo dapet kesenangan juga karena kan gua emang hobi. Ketiga, kalo lo ikut

tanding-tanding gitu dan menang, duitnya lumayan lah.

Q: Apa yang membuat kamu tekun banget dalam bermain basket?

A: Menurut gua, karena gua emang suka. Terus, di dukung pula sama orang tua.

Jadilah gua makin semangat buat kerahin yang gua bisa.

Q: Apa perasaan kamu ketika kamu mendapatkan support dari nyokap?

A: Seneng pastinya. Gak ada alasan juga untuk gak didukung sebenarnya ya.


CURRICULUM VITAE

Full Name: Anastasia Wunardy

Date of Birth: Banda Aceh, 7th March 1996

Gender: Female

Marital Status: Single

Nationality: Indonesian

Address: Citra Garden 2 ext blok BG 7/18

Phone: 081280326426

E-maill: [email protected]

Formal Education

2001-2007 : Kalam Kudus Elementary School, Medan

2007-2010: San Marino Junior High School, Jakarta

2010-2013: Bonavita Vocational School, Tangerang

2013-2017: Multimedia Nusantara University

Experiences

Internship as a lifestyle writer in Harian Nasional

A member of artistic division CommPress 2016

A member of General Affair Division AFC LPPM RUMPIN 2016

A volunteer “Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pemuda”

Skills

Operating Computer and camera

Writing News and Articles

Good in English


mailto:[email protected]

lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5080/4/lampiran.pdfwawancara...

Documents