laporan wergu wetan

Upload: nicholas-campbell

Post on 18-Oct-2015

72 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN KOMUNITAS

DI UPTD PUSKESMAS WERGU WETAN KABUPATEN KUDUS

DISUSUN OLEH :

1. YUNI HARSILAWATI

( VIII.11.2139 )

2. YUNITA INDAH SAFITRI( VIII.11.2140)

3. YUSNIA DWI AMANDARI( VIII.11.2141)

4. ZUMROTUN

( VIII.11.2142)

5. SITI MUINAH

(VIII.11.2116)STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS

PRODI DIII KEBIDANAN

TAHUN 2013KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia - Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan yang berjudul Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskemas Wergu Wetan Kudus.

Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan karena masih dangkalnya pengetahuan penulis. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan untuk masa yang akan datang.

Akhirnya dengan penuh harapan dan mudah mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Kudus,

Desember 2013Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....i

HALAMAN PERSETUJUANii

MOTTO....iii

KATA PENGANTAR..............................................................................................iv

DAFTAR ISI..v

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1

A. Latar Belakang puskesmas....1

B. Tujuan......2

C. Visi dan Misi Puskesmas Wergu Wetan..2

D. Strategi Puskesmas Wergu wetan3BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................7A. Konsep Dasar Puskesmas7B. Puskesmas wergu Wetan10C. Konsep dasar gizi 21BAB III TINJAUAN KASUS DI PUSKESMAS..............................................29A. Program Kegiatan wajib Puskesmas dalam bidang Gizi .....29B.Hasil Kegiatan di Puskesmas wergu Wetan dalam bidang Gizi29BAB IV PEMBAHASAN31BAB V PENUTUP.32DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................33BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pengembangan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah kerja. (Departement Kesehatan RI, 2004)

Puskesmas Wergu Wetan merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten Kudus yang terletak di Kecamatan Kota, yang mempunyai 3 puskesmas yaitu Puskesmas Purwosari, Puskesmas Rendeng, dan Puskesmas Wergu Wetan, dimana dari masing-masing Puskesmas tersebut mempunyai wilayah kerja sendiri-sendiri. Adapun wilayah kerja Puskesmas Wergu Wetan meliputi 8 wilayah Kelurahan/Desa yang terdiri dari Desa Wergu Wetan, Desa Wergu Kulon, Desa Mlati Lor, Desa Mlati Kidul, Desa Demaan, Desa Kramat, Desa Nganguk dan Desa PanjunanPentingnya kesehatan untuk seluruh masyarakat, maka ditahun 2013 Puskesmas Wergu Wetan menitik beratkan pada perencanaan di bidang Promotif dan Preventif, sehingga diharapkan adanya peningkatan kualitas pelayanan disegala bidang untuk memuaskan masyarakat. Untuk meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas mengelola program sesuai dengan fungsinya, dengan menggunakan suatu perencanaan yaitu perencanaan tingkat Puskesmas atau Plan Of Action (POA).Puskesmas Wergu Wetan bergerak dalam 8 bidang pelayanan, salah satunya di bidang Gizi. Yang termasuk di dalam pelayanan bidang gizi adalah mencakup program gizi pada balita. Pada tahun 2013 ini di Puskesmas Wergu Wetan terdapat 11 balita yang mengalami gizi kurang dari jumlah sasaran balita yang berjumlah 2688 balita di seluruh lingkup Puskesmas Wergu Wetan. Terjadinya kurang gizi pada balita disebabkan karena kurangnya pengetahuan orang tua tentang bahan makanan yang bergizi dan tidak mengerti tentang cara memberi makan yang benar serta ditunjang dengan kemiskinan keluarga, serta faktor sosial budaya.Pengetahuan dan sikap ibu yang kurang tentang makanan bergizi, bisa terlihat dengan perilaku ibu yang tidak sesuai dengan kesehatan, diantaranya anak tidak diperbolehkan makan protein hewani jika ada luka, Ibu tidak mau atau kurang sabar didalam membujuk anak untuk mau makan. Oleh karena itu dalam mencegah kasus ini, dengan memberikan program penyuluhan kepada satu keluarga tentang gizi pada balita.B. Tujuan1. Tujuan umum

a. Menciptakan tenaga medis dan para medis yang profesional b. Menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan pada praktik lapangan di Puskesmas2. Tujuan khusus

a. Menerapkan teori-teori tentang Puskesmas yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan (akademi).

b. Mengenal lebih dekat kegiatan pokok Puskesmas Wergu wetan

c. Mengetahui dan belajar bagaimana cara kerja di Puskesmas Wergu Wetand. Menambah pengetahuan tentang kasus Gizi Kurang pada Balita di Lingkup Puskesmas wegu WetanC. Manfaat

1. Bagi mahasiswa menambah keterampilan, pengetahuan serta wawasan tentang Puskesmas.

2. Bagi Puskesmas membantu berbagai program kerja di Puskesmas, memberi tauladan kepada peserta didik serta berbagai pengetahuan mengenai kesehatan masyarakat.D. Visi, Misi Dan Strategi Puskesmas Wergu Wetan.VISI

Tercapainya Kecamatan Kota Sehat SejahteraMISI

1. Memberikan pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang bermutu kepada Masyarakat secara merata dan terjangkau.

2. Memelihara dan meningkatkan Kesehatan masyarakat dengan prioritas kegiatan Promotif dan Preventif.

3. Memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

4. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.STRATEGI

1. Meningkatkan profesionalisme petugas agar dapat diwujudkan pelayanan yang efektif.

2. Mengembangkan dan meningkatkan kerjasama lintas sektoral dengan Instansi terkait.

3. Pemberdayaan masyarakat melalui Desa Siaga, UKS.

4. Mengembangakan dan menerapkan pendekatan kewilayahan di tingkat Kecamatan agar pembangunan kesehatan selalu diterapkan pada Pembangunan di segala bidang.

BAB II

TINJAUAN TEORI

KONSEP DASAR PUSKESMASA. Pengertian

Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. (Departement Kesehatan RI, 2007)B. Tujuan Puskesmas

1. Tujuan umum

Tercapainya tujuan pembangunan kesehatan Nasional di Wilayah kerja Puskesmas agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2015.

2. Tujuan khusus

a. Terwujudnya kemampuan, kesadaran dan kemauan hidup sehat tiap masyarakat atau penduduk.

b. Terwujudnya pelayanan bermutu secara optimal

c. Terwujudnya pelayanan yang adil dan merata

d. Terwujudnya pelayanan yang terjangkau oleh masyarakat

e. Terwujudnya peran serta masyarakat secara aktif dalam menunjang program kesehatan.(Departement Kesehatan RI, 2009)C. Tugas Pokok dan FungsiSesuai dengan lembaran Daerah Kabupaten Kudus Th. 2003 tentang pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan organisasi perangkat Daerah Kabupaten Kudus dan penjabaran tugas pokok dan fungsi serta uraian tugas organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kudus Bab III tentang Dinas Kesehatan pasal 61 disebutkan bahwa UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

UPTD Puskesmas menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan program rencana kerja dan kegiatan untuk rencana anggaran satuan kerja UPTD Puskesmas.

2. Pelayanan pengobatan, rawat jalan dan laboratorium.

3. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan usia lanjut serta KB.

4. Pelayanan dan peningkatan gizi masyarakat.

5. Pelayanan pencegahan dan pemberantas penyakit serta imunisasi.

6. Pelayanan kesehatan khusus.

7. Pelaksanaan pelayanan rujukan.

8. Perawatan kesehatan masyarakat.

9. Penyuluhan kesehatan masyarakat, pembinaan peran serta masyarakat dan kesehatan kerja.

10. Kesehatan lingkungan.

11. Pembinaan dan pelaksanaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat.

12. Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan.

13. Penyiapan bahan dan sarana pelayanan kesehatan.

14. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, hubungan masyarakat, organisasi dan tatalaksana, serta barang daerah.15. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas UPTD Puskesmas.

(Departement Kesehatan RI, 2004)D. Manajemen Puskesmas

1. Pengertian

Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luasan Puskesmas yang efektif dan efisien. (KEPMENKES RI No 128/MENKES/II/2004)

2. Pengawasan dan pertanggung jawaban

Adalah proses memperoleh kepastian atas sesuai penyelenggaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku. (Departement Kesehatan RI, 2004)3. Macam-macam model manajemen

a. Model PIE (Planning Implementasi dan Evaluation)

Model ini adalah model yang paling sederhana karena hanya meliputi tiga fungsi yaitu:

a. Planing atau perencanaan

b. Implementasi atau implementasi

c. Evaluation atau evaluasi

b. Model POAC (Planing Organizing Actuating dan Controling)

Dengan rincian fungsi manajemen sebagai berikut:

a. Planning atau perencanaan

b. Organizing atau perorganisasian

c. Actuating atau pergerakan

d. Controlling atau pemantauan

c. Model P1-P2-P3 (perencanaan, pergerakan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, penilaian)

Model ini digunakan jajaran kesehatan di Puskesmas yang dijabarkan sebagai berikut:

a. P1: Perencanaan berbentuk perencanaan tingkat Puskesmas (DPT)

b. P2: Pergerakan, pelaksanaan berbentuk loka karya mini Puskesmas

c. P3: Pengawasan, pengendalian, penilaian berbentuk pemantauan wilayah setempat dan stratifikasi Puskesmas.

d. ARRIF (Analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi).

Model ini digerakkan oleh Departemen Kesehatan khususnya yang bergerak dalam bidang partisipasi masyarakat. Manajemen ARRIF menghasilkan grafik peran serta masyarakat baik di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi maupun nasional.

e. ARRIMES (Analisis, Rumusan ,Rencana Implementasi, Monitoring, Evaluasi, dan Sosialisasi)

Ini merupakan penyempurnaan dari ARRIME, ada 2 fungsi manajemen yang harus ditambahkan yaitu sosialisasi hasil evaluasi pembangunan kesehatan wilayah tersebut kepada lintas sektor terkait dengan juga masyarakat itu sendiri.(Trihono, 2005)PUSKESMAS WERGU WETANA. Profil Puskesmas Wergu WetanPuskesmas Wergu Wetan merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten Kudus yang terletak di Kecamatan Kota, yang mempunyai 3 puskesmas yaitu Puskesmas Purwosari, Puskesmas Rendeng, dan Puskesmas Wergu Wetan. Dimana dari masing-masing Puskesmas tersebut mempunyai wilayah kerja sendiri-sendiri. Adapun wilayah kerja Puskesmas Wergu Wetan meliputi 8 wilayah Kelurahan/Desa yang terdiri dari Desa Wergu Wetan, Desa Wergu Kulon, Desa Mlati Lor, Desa Mlati Kidul, Desa Demaan, Desa Kramat, Desa Nganguk dan Desa Panjunan

Pentingnya kesehatan untuk seluruh masyarakat, maka ditahun 2013 Puskesmas Wergu Wetan menitik beratkan pada perencanaan di bidang Promotif dan Preventif, sehingga diharapkan adanya peningkatan kualitas pelayanan disegala bidang untuk memuaskan masyarakat. Untuk meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas mengelola program sesuai dengan fungsinya, dengan menggunakan suatu perencanaan yaitu perencanaan tingkat Puskesmas atau Plan Of Action (POA).B. Visi, Misi, dan Strategi Puskesmas Wergu WetanVISI: Tercapainya Kecamatan Kota Sehat Sejahtera

MISI:1. Memberikan pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang bermutu kepada Masyarakat secara merata dan terjangkau.2. Memelihara dan meningkatkan Kesehatan masyarakat dengan prioritas kegiatan Promotif dan Preventif.3. Memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan.4. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

STRATEGI :1. Meningkatkan profesionalisme petugas agar dapat diwujudkan pelayanan yang efektif.2. Mengembangkan dan meningkatkan kerjasama lintas sektoral dengan Instansi terkait.3. Pemberdayaan masyarakat melalui Desa Siaga, UKS.4. Mengembangakan dan menerapkan pendekatan kewilayahan di tingkat Kecamatan agar pembangunan kesehatan selalu diterapkan pada Pembangunan di segala bidang.

C. Program Kegiatan Wajib Puskesmas Wergu Wetan1. Upaya Promosi Kesehatan

Upaya promosi kesehatan adalah gabungan dari berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu kesadaran di mana individu, keluarga dan kelompok ingin hidup sehat dan tahu bagaimana caranya. Pereorangan maupun kelompok dalam meminta bantuan bila perlu. Disini promosi kesehatan melakukan upaya kesehatan menyeluruh yaitu promotif, prefentif, kuratif, rehabilitatif. (Rineka Cipta, 2010)Tujuan dari PROMKES adalah :

Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. (Rineka Cipta, 2010)2. Upaya Kesehatan Lingkungan Adalah upaya yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan dengan dukungan masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan, peningkatan dan pencegahan secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan pengobatan dan pemulihan secara menyeluruh dan terpadu. (Budiman Chandra, 2007)

Tujuan dari Kesehatan Lingkungan adalah :Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh dan memelihara kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri. (Budiman Chandra, 2007)3. Upaya KIA dan KB

a. KIA

1) Pengertian

Adalah upaya kesehatan ibu dan anak dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi, balita, anak pra sekolah, WUS, PUS, remaja. 2) Tujuan

Untuk memberantas angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi serta balita dengan cara :

a) Meningkatkan kesehatan secara optimal untuk ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas.

b) Meningkatkan kesehatan secara optimal untuk bayi dan balita terutama mengenai kadar gizi yang baik dan perlindungan terhadap penyakit infeksi dan menular.

c) Mendeteksi risiko tinggi pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan balita agar dapat memperoleh penanganan segera secara optimal.b. KB

1) Pengertian

Adalah suatu perencanaan kehamilan sehingga jarak antara kehamilan dapat diperpanjang sehingga jumlah anak sesuai yang diinginkan untuk menuju NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). (Hanafi Hartanto, 2010)2) Tujuan

a) Meningkatkan derajat kesehatan terutama kesehatan ibu, bayi, balita secara optimal.

b) Mengurangi angka kesakitan ibu, bayi, dan balita.

c) Menurunkan angka kelahiran dan mengurangi kepadatan penduduk.

d) Untuk mencapai program NKKBS.c. Imunisasi

Pemberian Imunisasi Pada Bayi dan Balita. Pelayanan imunisasi pada anak dilakukan hari kamis jam 08.00 sampai 11.30 WIB. (UPTD Puskesmas Wergu Wetan)a. Sasaran : Bayi dan Balita di wilayah kerja Puskesmas Wergu Wetan.

b. Tujuan : Memberikan kekebalan tubuh.

c. Jenis imunisasi yang diberikan:

BCG

1. Diberikan secara intra cutan.

2. Diberikan 1 kali yaitu antara 0-3bulan.

3. Dosis pemberian 0,05cc.

4. Fungsinya :untuk mencegah terhadap penyakit TBC DPT

1. Diberikan 3 kali yaitu antara 2-11 bulan.

2. Diberikan secara sub cutan dalam (IM).

3. Dosis pemberiannya 0,5cc,interval minimal 4minggu.

4. Fungsinya : untuk pencegahan terhadap penyakit Dipteri Pertusis atau Tetanus. POLIO

1. Diberikan 4 kali yaitu antara 2-11 bulan.

2. Diberikan secara peroral.

3. Dosis pemberian 2 tetes,interval minimal 4minggu.

4. Fungsinya : untuk mencegah terhadap penyakit polio. HEPATITIS

1. Diberikan 3 kali yaitu antara 0-11 bulan.2. Pemberian secara intra muskuler (IM).3. Dosis pemberian 0,5 dengan interval :

a) HB 1 ke HB 2 :4minggu.

b) HB2 ke HB 3 :5MINGGU. CAMPAK

1. Diberikan 1 kali pada saat usia 9 bulan.

2. Diberikan secara sub cutan dalam (IM).

3. Dosis pemberian 0,5cc.

4. Fungsinya : untuk mencegah terhadap penyakit campak.4. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat

1) Pengertian

Perbaikan gizi merupakan kegiatan masyarakat untuk melembagakan upaya peningkatan gizi dalam tiap keluarga di Indonesia. Usaha ini bersifat lintas sektor yang dilaksanakan oleh departemen terkait. 2) Tujuan

Meningkatkan dan terbinanya keadaan gizi seluruh masyarakat.3) Sasaran a. Anemia gizib. Kekurangan vitamin Ac. Ibu hamil KEKd. KEPe. Gaky 5. Upaya P2M (pemberantas penyakit menular)

1) Pengertian

Adalah menghilangkan atau merubah cara perpindahan penyakit menular atau pindahnya penyakit terhadap manusia dan penularan langsung maupun tak langsung sehingga orang yang rawan tidak terkena penyakit tersebut.

2) Tujuan

a) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitasb) Mencegah akibat buruk penyakitnya.

3) Langkah-langkah

a) Mengumpulkan informasi baik dari pasien berobat atau dari laporan kader masyarakat.b) Melaporkan penyakit menular, laporan harian, laporan mingguan, bulanan, dan tahunan.c) Penyelidikan lapangan.d) Pencegahan penularan.e) Menyembuhkan penderita.f) Pemberian imunisasi.g) Pemberantas vektor.h) Penyuluhan 6. Upaya Pengobatan

1) Pengertian

Adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menghentikan proses perjalanan suatu penyakit pada seseorang sehingga penderitanya dapat sembuh. 2) Tujuan

a. Untuk memberikan pemeliharaan kesehatan yang layak pada semua orang yang membutuhkan.b. Untuk memudahkan diagnosa dini pengobatan perorangan kelemahan atau cacat dan rehabilitasi dan pemulihan pada semuanya.c. Untuk mencegah timbulnya penyakit dengan memberi penyuluhan tentang kesehatan, gizi, dan perlindungan terhadap penyakit infeksi.d. Untuk meneruskan penderita ke lain tempat pemeliharaan kesehatan bila perlu.7. Pelayanan CAPENG.

Pelayanan capeg tiap hari senin sampai kamis jam 08.00 s/d 11.30 WIB.

Jumat jam 08.00 s/d 10.00 WIB,sabtu jam 08.00 s/d 10.30 WIB.

1) Tujuan:pemberian imunisasi capeg pada capeg wanita.2) Sasaran : calon pengantin.3) Urutan pelayanan :

a) Pasien mendaftar untuk mendapatkan kartu.b) Kemudian kartu diserahkan kepada petugas dan penderita menunggu giliran.c) Lalu pasien ditimbang berat badannya,diukur tekanan darahnya, dtinggi badan kemudian ditulis pada kolom yang tersedia.d) Diberikan imunisasi TT lalu diberikan lampiran surat keterangan sehat sebagai calon pengantin.

8. LABORATORIUM

Pelayanan pengambilan darah pasien dibuka setiap hari sinin s/kamis jam 8.00 s/d 10.00 WIB,Jumat jam 08.00 s/d 10.00 WIB ,Sabtu jam 08.00 s/d 10.30 WIB.

1) TUJUAN

a) Mengambil darah pasien untuk diperiksa dari pasien rawat jalan.b) Mengecek darah untuk mengetahui hasilnya.

D. Cakupan Wilayah Kerja Puskesmas Wergu Wetan 1) Demaan

2) Wergu Wetan

3) Mlati Kidul

4) Nganguk

5) Melati Lor

6) Kramat

7) Panjunan

8) Wergu Kulon

E. Sumber Daya Manusia Di Puskesmas

NOPETUGASJUMLAH

1Dokter Umum3 orang

2Dokter Gigi1 orang

3Bidan 12 orang

4Perawat 7 orang

5Farmasi1 orang

6Sanitasi1 orang

7Kesehatan Masyarakat1 orang

8Bendahara1 orang

9Epidemologi1 orang

10Petugas Laborat1 orang

11Perawat Gigi1 orang

12Administrasi Staf5 orang

13Pengemudi1 orang

14Ahli Gizi1 orang

15Analis Kesehatan1 orang

F. Kegiatan Pokok Puskesmas Wergu Wetan1. KIA

a. Pendataan Bumil dan Neonatal

b. Swiping ibu hamil

c. Penjaringan bumil risti

d. Tindak lanjut ristie. Penjaringan neonatal ristif. Kunjungan anak TK2. KB

a. Pendataan akseptor barub. Pendataan cu kontap dan efek sampingc. Rujuk efek samping dan komplikasi KBd. Safari KB3. GIZI

a. Distribusi vitamin A

b. Distribusi vitamin Fe

c. Pemantauan konsumen gizi

d. Pemantauan status gizi

e. Pemantauan gizi buruk

f. Pengumpulan data Tb anak sekolah

g. Pendataan bayi, balita, bumil dan bufas keluarga miskin

h. Pemantauan garam beryodium

i. Posyandu

4. kesehatan Lingkungan

a. Pembinaan sanitasi tempat umumb. Pembinaan sanitasi rumah makan

c. Pembinaan sanitasi rumah dan lingkungan

d. Pembinaan sanitasi industri makanan dan minuman

e. Tempat umum

f. Pembinaan sanitasi sekolah.5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

a. Pendataan penderita barub. Pengawasan dan pengobatan penderita sampai selesaic. Mengadakan kunjungan rumah6. PKM

a. Penyuluhan kader dan masyarakatb. Pembinaan kader Posyanduc. Mengadakan kunjungan rumah7. Pengobatan

a. Melayani penderita rawat jalanb. Memasukkan register rawat jalanc. Imunisasi DTd. Imunisasi TTe. Penataran Dokter Kecilf. LCT Dokter Kecilg. Penjaringanh. Pembinaan LSS8. Kesehatan Sekolah

a. Penyuluhanb. Imunisasi DTc. Imunisasi TTd. Penataran Dokter Kecile. LCT Dokter Kecilf. Penjaringang. Pembinaan LSS9. Perawatan Kesehatan Masyarakat

a. Kunjungan keluarga binaanb. Kunjungan perawatan di rumah keluarga ristic. Melayani anggota keluarga dengan risiko tinggi di Puskesmas unit rawat jalan.10. Kesehatan Gizi dan Mulut

a. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pasien di Puskesmas

b. Pelayanan pemeriksaan dan tindakan gigi di Puskesmas

c. Rujukan dari/ke KIA dan bagian kesehatan yang lain

d. UKG TK

e. UKGS

f. UKGMD

g. Administrasi data pasien

h. Pelaporan kegiatan kerja dan evaluasi pencapaian hasil kegiatan Puskesmas.

11. Kesehatan Jiwa

a. Penemuan penderita

b. Pengobatan penderita rawat jalan dengan kriteria psikosis dan neorosis

c. Pengawasan pemakaian narkoba

12. Laboratorium

a. Pemeriksaan urin sedimen

b. Pemeriksaan albumin

c. Pemeriksaan planotes

d. Pemeriksaan reduksi urin

e. Pemeriksaan golongan darah

f. Pemeriksaan Hemoglobin

g. Pemeriksaan gula darah

h. Pemeriksaan BTA

13. Bendahara Puskesmas

a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas bendaharawan secara baik sesuai ketentuanb. Bertanggung jawab atas kelancaran serta ketertiban dalam pengurusan keuangan daerah penggunaan uang persediaan panjar/UUDP belanja rutin serta penyetoran uang ke kas daerah

c. Secara berkala minimal 3 bulan sekali mengadakan pemeriksaan kas kepada bendaharawan dan melaporkan hasilnya dalam suatu berita acara pemeriksaan kas kepada Kepala Dinas Kesehatan

d. Membuat surat pertanggung jawaban tepat waktu dan tidak berlarut-larut serta mengirim SPJ tersebut paling lambat tanggal 10.

14. Bendahara Penerima

a. Menerima pendapatan dari Puskesmas induk, poli pemda, pusling Ngangguk, poli masjid, pusling Panjunan, pustu DKK, pusling Mlati Lor, polindes Demaan

b. Menyetor ke kas daerah

c. Membukukan semua penerimaan pendapatan

15. Imunisasi

a. Imunisasi bayib. Imunisasi Ibu hamilc. Imunisasi calon pengantind. Imunisasi murid SD.16. Bendahara Barang

Mencatat semua barang-barang inventaris yang ada di Puskesmas .

17. Batra

Membudidayakan obat tradisional di desa18. Lansia

a. Posyandu lansia tiap 1 bulan sekali

b. Penimbangan berat badan, tensi darah, dan bimbingan

19. Kesehatan Tenaga Kerja

Pemeriksaan tenaga kerja pada industri kecil20. Apotek

a. Pelayanan resep Obat

b. Rekap resep obat

c. Rekap obat harian

d. Pengambilan obat ke gudang farmasi

e. Membagi obat ke pustu dan posling

f. Laporan bulanan

21. Mata

a. Pengobatan penderita barub. Pengobatan penderita lamac. Merujuk penderita ke RSU22. Tata Usaha

a. Membuat rujukan akses

b. Membuat rujukan Gakin

c. Membuat daftar hadir

d. Membuat laporan bulanan dan triwulanKONSEP DASAR GIZIA. PengertianGizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang. Gizi Balita adalah hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang tua jika ingin tumbuh kembang putra putrinya maksimal.B. Pemenuhan Kebutuhan Gizi pada BalitaKebutuhan gizi balita adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, dan tinggi badan. Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).

1. Kebutuhan EnergiKebutuhan energi bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa, sebab pada usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat. Kecukupannya akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia.

2. Kebutuhan zat pembangun

Secara fisiologis, balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya relatif lebih besar daripada orang dewasa. Namun, jika dibandingkan dengan bayi yang usianya kurang dari satu tahun, kebutuhannya relatif lebih kecil.

3. Kebutuhan zat pengatur

Kebutuhan air untuk balita dalam sehari meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Beberapa Hal Yang Mendorong Terjadinya Gangguan Gizi :a. Peran Makanan Bagi Balita1) Makanan sebagai sumber zat giziDidalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi balita sebagai zat tenaga, zat pembangun , dan zat pengatur.

2) Zat tenaga

Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat , lemak, dan protein. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar daripada orang dewasa.

3) Zat Pembangun

Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang aus atau rusak.

4) Zat pengatur

Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan.

C. Prinsip Gizi Seimbang dan Nutrisi yang Penting Bagi BalitaSetelah anak berumur satu tahun menunya harus bervariasi untuk mencegah kebosanan dan diberi susu, serealia (seperti bubur beras, roti), daging, sup, sayuran dan buah-buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu di blender lagi melainkan yang kasar supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah.Kecukupan gizi: 1-3 tahun BB 12 kg, TB 89 cm, Energi 1220 Kkal, Protein 23 gram 4-6 tahun BB 18 kg, TB 108 cm, Energi 1720 Kkal, Protein 32 gramAnak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Anak balita justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Bila mengalami gizi buruk balita maka perkembangan otaknya pun kurang dan itu akan berpengaruh kepada kehidupannya di usia sekolah dan pra sekolah. Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan balita yang bertujuan sebagai berikut:a. Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotorik.b. Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menetukan makanan yang diperlukan.Adapun prinsip gizi seimbang bagi balita adalah:1. Air

Bayi yang menyusu pada ibunya masukkan air rata-rata:TrimesterKebutuhan (ml/kg BB/hari)

I175-200

II150-175

III130-140

IV120-140

2. EnergiMenurut FAO/WHO 1971UmurKebutuhan Energi (Kal/kg BB/hari)

3 bulan120

3-5 bulan115

6-8 bulan110

9-11 bulan105

Diatas 1 tahun112

1-3 tahun101

4-6 tahun91

3. ProteinUmurKebutuhan Protein (g/kg BB/hari)

6-11 bulan3,5-2,0

1-3 tahun2,5-2,0

4-6 Tahun3,0

4. LemakPada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah banyak kecuali asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak yang mengandung asam lemak essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok dan hambatan pertumbuhan. Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori yang berasal dari asam lenoleat.5. KarbohidratRekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat arang bertambah jika bayi telah diberikan makanan lain terutama yang mengandung banyak tepung misalnya bubur susu dan nasi tim.

CaFeVit AVit B1Vit B12Vit B6Vit CVit D

6-11 bln0,6 gr8 gr1200 mg0,4 mg0,5 mg6 mg25 mg400 unit

1-3 th0,5 gr8 gr1500 mg0,5 mg0,7 mg8 mg30 mg

4-6 th0,5 gr10 gr1800 mg0,6 mg0,9 mg9 mg40 mg

6. Vitamin dan mineralD. Tanda anak bergizi baik dan kurang gizi1. Tanda anak bergizi baik :

a. Bertambah umur, bertambah berat, bertambah tinggib. Postur tubuh tegap dan otot padatc. Rambut berkilau dan kuatd. Kuku dan kulit bersih, tidak pucat, tidak bersisik, dan tidak kering.e. Wajah ceria, mata bening, dan bibir segarf. Gigi bersih dan gusi merah mudag. Nafsu makan baik dan BAB teraturh. Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umurnyai. Penuh perhatian dan bereaksi aktifj. Tidur nyenyak2. Ciri-ciri Anak kurang gizi: a. Kurang Energi Protein Ringan Belum muncul tanda-tanda khusus yang bisa diidentifikasi secara jelas pada tahap ini. Hal yang paling mudah dikenali adalah menurunnya berat badan anak menjadi 80 persen dari berat badan normal.

b. Kurang Energi Protein Sedang Pada tahap ini, berat badan akan turun menjadi 70 persen dari berat normal. Selain penurunan berat badan, orangtua bisa mengenali tanda lain, yaitu wajah anak pucat dan rambutnya berubah menjadi kemerahan.

c. Kurang Energi Protein Berat Tahap ini terbagi menjadi 2 yaitu :

1) Kurang sekali (marasmus) Marasmus ditandai dengan penurunan berat badan anak menjadi 60 persen dari berat normal2) KwashiorkorKwashiorkor ditandai dengan:a) Penurunan berat badan, pembengkakan kaki, rambut memerah dan mudah dicabut, mata rabun dan kornea kering dan kadang borok sehingga mampu membuat mata pecah.b) Terserang beberapa penyakit, seperti tekanan darah rendah atau anemia, infeksi, diare yang sering terjadi, kulit mengerak dan pecah sehingga keluar cairan dan pecah-pecah di bagian sudut bibir. Penyebab kurang gizi pada anak: 1. Jarak Usia Anak Terlalu Dekat Faktor pertama yang mempengaruhi kekurangan gizi adalah jarak usia anak yang terlalu dekat. Misalnya, jarak kakak dan adik hanya 1 tahun. Kedekatan jarak ini membuat perhatian ibu untuk si kakak tersita akibat kehadiran si adik. Itulah yang menyebabkan si kakak menjadi anak yang terabaikan dan cenderung tidak terurusi, termasuk urusan gizinya. 2. Infeksi atau tertular penyakit Infeksi dan penyakit yang ditularkan juga bisa mengakibatkan anak kekurangan gizi. Anak-anak yang mulai berjalan biasanya sangat mudah tertular berbagai penyakit serta sering mengalami infeksi.

3. Lingkungan kotor Lingkungan kurang bersih sangat berpengaruh terhadap kekurangan gizi anak. Anak akan sering sakit-sakitan sehingga membuatnya kekurangan gizi. Oleh sebab itu, jagalah kebersihan di lingkungan hidup Anda.

4. Penyakit bawaan Penyakit bawaan yang diturunkan dari generasi ke generasi ternyata mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kekurangan gizi anak. Penyakit bawaan yang dimaksud, misalnya penyakit jantung dan paru-paru, sehingga memaksa anak untuk menjalani perawatan.

5. Kesulitan ekonomi

6. Kurangnya pengetahuan tentang gizi anak.E. Makanan Yang Tepat Untuk Bayi dan Balita :

5. Usia 0 6 bulan

Makanan pertama dan terbaik untuk bayi adalah Air Susu Ibu atau ASI, dan semakin lama seorang bayi mengkonsumsi ASI maka akan semakin baik. Apabila karena sesuatu dan lain hal anda tidak dapat memberikan ASI maka susu rumusan kedelai (soy formula) adalah pilihan yang baik dan mudah diperoleh. Jangan memakai susu kedelai komersial. Bayi memiliki kebutuhan spesial dan memerlukan rumusan kedelai yang dikembangkan untuk kebutuhan tersebut. Tapi tentu saja ASI tetap merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI merupakan makanan yang paling lengkap mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan bayi. Kebutuhan kalori bayi antara 100-200 kkal/kgBB.Berikan ASI sesuai keinginan anak paling sedikit 8 kali sehari, siang maupun malam(ASI saja).

6. Usia 6 9 bulan

Selain ASI berikan makanan pendamping ASI 2 kali sehari. Makanan pendamping ASI adalah bubur tim lumat ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Perkenalkan sayur, sayur hendaknya dimasak dan dihaluskan. Kentang, kacang hijau, wortel, dan kacang adalah pilihan pertama yang baik. Kemudian perkenalkan buah, cobalah pisang, alpokat atau apel. Pada umur 8 bulan, kebanyakan bayi sudah dapatmemakancrackers,rotidan cereal kering, juga pada umur 8 bulan, bayi dapat mulai memakan makanan tinggi protein seperti tahu atau kacang yang telah dimasak matang dan dilumatkan.

7. Usia 9 12 bulan

Selain ASI berikan bubur nasi ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3 kali sehari dan bubur susu tidak diberikan lagi.

8. Usia 12 24 bulan

Berikan ASI sesuai keinginan anak. Berikan nasi lembek yang ditambah telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3 kali sehari.

9. Usia 2 tahun lebih

Diberikan makanan yang biasa yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah. Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari. Kebutuhan kalori kurang lebih 100 kkal/kgBB. Anjuran untuk orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah:

1. Ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan,misalnya memberi makan sambil mengajaknya bermain.

2. Beri kesempatan anak belajar makan sendiri.

3. Jangan menuruti kecendrungan anak untuk hanya menyukai satu jenis makanan tertentu.

4. Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu besar.

5. Kurangi frekuensi minum susu, dianjurkan 2x sehari saja.BAB III

TINJAUAN KASUS DI UPTD PUSKESMAS WERGU WETAN KUDUS

A. Program Kegiatan Wajib Puskesmas di bidang GiziPuskesmas Wergu Wetan bergerak dalam 8 bidang pelayanan, salah satunya pelayanan di bidang Gizi. Yang termasuk di dalam pelayanan bidang gizi adalah mencakup program pemantauan status gizi pada balita. Pada tahun 2013 ini terutama pada bulan November Desember di Puskesmas Wergu Wetan memfokuskan pada penanganan Balita dengan Gizi Kurang, karena pada bulan ini terdapat 11 balita yang mengalami gizi kurang dari jumlah sasaran balita 2688 balita di lingkup Puskesmas Wergu Wetan secara menyeluruh. Menurut analisa masalah terjadinya kurang gizi pada balita ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan orang tua tentang bahan makanan yang bergizi dan tidak mengerti tentang cara memberi makan yang benar serta ditunjang dengan kemiskinan keluarga, serta faktor sosial budaya.

Adapun Program Pokok Puskesmas Wergu Wetan di bidang Gizi antara lain :1. Distribusi vitamin A2. Distribusi vitamin Fe3. Pemantauan konsumen gizi4. Pemantauan status gizi5. Pemantauan gizi buruk6. Pengumpulan data Tb anak sekolah7. Pendataan bayi, balita, bumil dan bufas keluarga miskin8. Pemantauan garam beryodium9. PosyanduB. Hasil kegiatan di UPTD Puskesmas Wergu Wetan dalam bidang GiziAdapun hasil kegiatan Puskesmas Wergu Wetan dalam bidang Gizi pada bulan November tahun 2013, di 8 desa adalah sebagai berikut:

Tabel IV

Hasil Kegiatan Gizi KIA tahun 2013JenisJumlah cakupan (anak )Jumlah

Sasaran (anak )%

- Jumlah seluruh balita

- Balita yang datang ke Posyandu

- Balita yang ditimbang

- Balita Berat Badan naik

- Bayi dengan KMS

- Anak BGM

- Gizi ASI Eksklusif

- Balita dengan gizi kurang

- Balita dengan gizi buruk

- Balita dengan gizi lebih

- Balita dengan gizi baik2688201920191616

2592

117

48

11

1

36

20292690

2690

2690

1638

2690

0

2690

0

0

2690

269099,9 %

75,1 %

75.1 %

98,7 %

96,4 %

0,0004 %

1,9 %

0,4 %

0,000004 %1,3 %

92 %

Interpretasi data : Hasil kegiatan hampir mendekati target Puskesmas yang harus dicapai, hanya terdapat permasalahan gizi kurang pada balita yang perlu difokuskan. BAB IVPEMBAHASAN

Masalah merupakan kesenjangan antara keadaan yang dicapai dan target cakupan pemecahan masalah, diperlukan proses sistematis yang mempunyai urutan logis dan diperlukan perencanaan matang, monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan.

Untuk mengetahui permasalahan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:

1. Melakukan observasi dengan petugas Puskesmas

2. Mempelajari laporan kegiatan Puskesmas

3. Berdiskusi dengan masalah Puskesmas

ANALISA MASALAHJumlah cakupan persalinan deteksi risiko tinggi oleh tenaga kesehatan, sasaran bumil target 20% ( 130 orang) pencapaian 20,53 % ( 133 orang ) dari ibu hamil yang berjumlah 652 orang.

a. Penyebab:

1. Pendataan kurang tepat pada ibu hamil

2. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan pada ibu hamil

3. Kurangnya pendidikan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan

4. Kurangnya skrining deteksi risiko tinggi pada ibu hamil

5. Ibu hamil tidak memeriksakan diri.

6. Masih ada sebagian ibu bersalin yang ditolong oleh dukun

7. Kurangnya pengetahuan kader dan masyarakat

b. Alternatif Pemecahan Masalah

1. Pendataan bumil lebih teliti lagi yaitu dengan cara membina kerja sama dengan kader, dukun bayi, dan bidan desa agar jumlah bumil dapat di deteksi secara pasti .

2. Penyuluhan dan skrining deteksi dini pada ibu bersalin tentang pentingnya bersalin ditenaga kesehatan

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dengan melakukan penyuluhan di Puskesmas, Posyandu, PKD, bahkan kunjungan rumah

4. Meningkatkan kerjasama dengan dukun dan tempat pelayanan kebidanan

5. Meningkatkan pelayanan kebidanan

6. Memberikan pendidikan dan bimbingan pada kader

BAB VPENUTUP7. KESIMPULAN

8. SARAN