laporan skill lab lita

Upload: lita-damafitra

Post on 18-Oct-2015

74 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FKG

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Laporan Skill Lab Lita

    1/11

    LAPORAN SKILL LAB

    BLOK ORAL DIAGNOSA & RENCANA PERAWATAN

    PENYAKIT DENTOMAKSILOFASIAL

    Klinik Konservasi Gigi

    Disusun oleh :

    Lita Damafitra

    111610101054

    Pembimbing : drg. Dwi Warna Aju F., M.Kes

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS JEMBER

    2013

  • 5/28/2018 Laporan Skill Lab Lita

    2/11

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami

    dapat menyelesaikan Laporan Skills Lab Diagnosa dan Rencana Perawatan Konservasi pada

    Blok Oral Diagnosa dan Rencana Perawatan Penyakit Dentomaksilofasial.

    Penyusunan laporan ini tidak lepas oleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

    kami menyampaikan terima kasih kepada:

    1. drg. Dwi Warna Aju F., M.Kes. selaku dosen pembimbing yang telah berkenanmembimbing, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

    2. Kelompok Tutorial VI yang telah melakukan skill lab Oral Diagnosis KlinikKonservasi Gigi dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

    laporan ini.

    Dalam penulisan makalah ini mungkin masih ada beberapa bagian yang tidaklah

    sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan untuk

    perbaikan kesempurnaan laporan ini. Demikian, penulis berharap semoga laporan ini dapat

    bermanfaat.

    Jember, 18 April 2013

    Penulis

  • 5/28/2018 Laporan Skill Lab Lita

    3/11

    DENTAL UNIT

    Contoh gambar Dental Unit

    Unit kedokteran gigi (Dental unit) adalah peralatan kedokteran gigi untuk membantu

    pemeriksaan dan kemudian menentukan terapi apa yang dapat diberikan kepada pasien.

    Secara umum untuk membantu perawatan gigi dan mulut (pengeboran, penambalan,

    pembersihan, dan pemeriksaan ).

    Dental unit pada umumnya mempunyai 3 sumber tenaga yaitu :

    Sumber tenaga listrik. Sumber tenaga udara/angin Sumber tenaga air.

    Sumber tenaga listrik untuk memberikan satu daya pada semua system elektrik missal :

    lampu operasi, switch valve electric, system hidrolik, dan mikromotor. Juga diaplikasikan

    pada system dental chair untuk semua garakan ( naik, turun, menyandar, dan duduk ).

    Sumber tenaga udara untuk memberikan pada semua system yang bekerja berdasarkan

    tekanan udara. Udara bertekanan ini berasal dari compressor ( takanan yang dibutuhkan

  • 5/28/2018 Laporan Skill Lab Lita

    4/11

    sekitar 2,5 atm sampai 4 atm ). Tekanan maksimal dari compressor dapat mencapai 7 atm.

    System atau bagian yang bekerja berdasarkan takanan missal : turbine jet/bor jet, switch

    valve, spray git, scaller, dan system hidrolik pada kursi atau chair dental.

    Sumber tenaga air untuk digunakan pada system pendinginan turbine jet/bor jet, spray

    git, dan pembuagan kotoran. Tekanan yang dibutuhkan minimal 1 atm. Walaupun tekanan air

    yang dihasilkan juga berasal dari tekanan yang dihasilkan dari compressor.

    Seiring dengan makin kompleksnya pelayanankedokteran gigi, profesi di bidang ini turut

    ikut berkembang. Bila dahulu cukup hanya dokter gigi saja yang memberikan pelayanan, kini

    di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, pelayanan diberikan oleh sebuah tim yang

    terdiri dari Dentist, Dental Hygienist, Dental Assistant, dan Dental Technician. Dentist adalah

    dokter gigi yang memberikan pelayanan kedokteran gigi. Dental Hygienist bertugas mengisi

    Rekam Medis, serta melakukan tindakan Preventive Dentistry seperti membersihkan karang

    gigi secara mandiri.

    Dental Assistant bertugas sebagai asisten yang membantu dokter gigi mengambil alat,

    menyiapkan bahan, mengontrol saliva, membersihkan mulut, serta mengatur cahaya lampu

    selama suatu prosedur perawatan sedang dilakukan. Dental Technician berkerja di

    Laboratorium, membuat protesa dan alat bantu yang akan dipasang di mulut pasien4. Di

    Indonesia kondisinya sedikit berbeda, hanya dikenal 2 profesi kesehatan gigi diluar dokter

    gigi yaitu Perawat Gigi dan Tekniker Gigi. Perawat Gigi bertugas seperti Dental

    Dental unit terdiri dari :

    - Dental chair

    - Three way syringe

    - Saliva Ejector

    - Slow and Speed handpiece

    - Suction system

    - Flushing system

    - X-ray viewer

    - Manual Cupfilling water

    - Halogen Lamp with reflector

    - Kontrol kaki (foot controller)

    Untuk tambahan optional :

    - Ultrasonic scaler

    - Dental curing light

    http://alat2kesehatan.com/tag/kedokteran-gigihttp://alat2kesehatan.com/tag/kedokteran-gigi
  • 5/28/2018 Laporan Skill Lab Lita

    5/11

    - Whitening Teeth Bluelight

    - Dental Tool's

    - Electric Micromotor Handpiece

    3 Way Syringe :

    Memberikan udara, air, atau kombinasi semprotan udara dan air. Ujung jarum suntik yang

    dapat dilepas dan baik sekali pakai yang terbuat dari plastik atau logam yang

    autoclavable. Kontrol untuk jarum suntik yang pada pegangan dan harus mudah untuk

    dioperasikan dengan jempol satu tangan. Udara, air, dan kombinasi semprotan membantu

    menjaga rongga mulut bersih dan kering dan melindungi gigi dari panas yang dihasilkan oleh

    drill handpiece.

    Contra Angle Handpiece :

    Handpiece jenis ini digunakan dalam persiapan untuk menghapus sebagian besar enamel,

    karang dan plak pada rongga lubang gigi. Kecepatan berkisar dari 380.000 menjadi 400.000

    rpm tergantung pada model. Handpieces kecepatan tinggi dioperasikan oleh tekanan udara.

    Slow and Speed Handpiece :

    Handpiece jenis ini digunakan untuk menghilangkan karies gigi dan melakukan profilaksis

    pada gigi. Kecepatan motor berkisar dari 0 hingga 5.000, atau 80.000 rpm tergantung padamodel.

    http://2.bp.blogspot.com/_YF5WDLLK2nA/S0vYskfirWI/AAAAAAAAFJw/91R9TSKoZ8k/s1600-h/image8.jpg
  • 5/28/2018 Laporan Skill Lab Lita

    6/11

    PEMBAHASAN

    Dalam menentukan diagnose klinik,rencana perawatan dan prognosa,kami terlebih dahulu

    melakukan pemeriksaan subyektif,obyektif dan penunjang.Untuk pemeriksaan

    penunjang,kami menggunakan pemeriksaan radiografis.Berikut ini tahapan dalam Penegakan

    Diagnosa dan Rencana Perawatan:

    1. Mempersiapkan Dental chair2. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan pada table dental unit meliputi:

    - Satu set alat dasar- Alkohol- Petridish berisi cotton pellet- Bunsen- Chlorethyl- Contra Angle handpiece- Mata bur- Guttap Point- Cotton roll- Alat irigasi- Jarum Miller- Tempat sampah / kotoran

    3. Mempersilahkan pasien untuk masuk dan duduk di dental chair sampai pasien merasanyaman

    4. Melakukan anamnesa kepada penderita,meliputi:IDENTITAS PENDERITA

    Nama : Doni Putra

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Umur : 19 tahun

    Pekerjaan : Mahasiswa

    Alamat : Jl. Bangka 4 No. 35 Jember

  • 5/28/2018 Laporan Skill Lab Lita

    7/11

    PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

    Pasien laki-laki yang datang ke klinik konservasi gigi RSGM Universitas Jember

    ingin merawatkan gigi belakang bawah kiri yang berlubang . Pasien datang dengan keluhan

    bahwa gigi belakang bawah kirinya sakit saat digunakan mengunyah makanan atau terkena

    rangsangan dingin minum serta saat menggosok gigi . Rasa sakit yang terkena rangsang

    muncul seperti ditusuk, linu, dan muncul rasa kemeng. Dan rasa sakit tersebut muncul hanya

    sebentar apabila terkena rangsangan . Saat pasien datang keadaannya tidak sakit . Jika rasa

    sakit muncul pasien tidak pernah memberi obat untuk menghilangkan rasa sakit dan belum

    pernah merawatkan gigi belakang kirinya tersebut. Pasien tidak mempunyai penyakit

    sistemik dan pasien juga tidak mempunyai alergi dengan obat apapun dan bahan yang akan di

    pakai untuk perawatan dan anestesi.

    PEMERIKSAAN OBYEKTIF

    Pada Pemeriksaan obyektif ini didapatkan hasil :

    a. Pembengkakan ekstra oral. Pemeriksaan ini di lakukan pada kelenjar limfe di regionsubmandibula dan submentale, di lakukan dengan melakukan perabaan pada daerah

    bawah dagu. Di peroleh hasil tidak teraba adanya pembengkakan, konsistensi lunak

    dan tidak terasa sakit pada kedua kelenjar.

    b. Pembengkakan intra oral. Pemeriksaan ini dilakukan pada region intraoral meliputigingival dan mukosa yang terlihat adanya pembengkakan. Diperoleh hasil tidak di

    dapatkan adanya pembengkakan sehingga tidak terdapat adanya fistula.

    c. Gigi karies. Pemeriksaan gigi karies di dahului dengan pemeriksaan visual pada gigiyang terlihat berlubang. Di dapatkan hasil bahwa gigi belakang kiri yaitu gigi 37 38

    berlubang kecil pada bagian oklusal . begitu pula dengan gigi 46 47 48 yang

    mengalami lubang kecil bagian oklusal .

    d. Perforasi. Pemeriksaan perforasi dilakukan dengan jarum miller untuk mengetahuiketerlibatan ruang pulpa dan sampai sedalam apa pulpa mengalami karies. Tetapi

    kami tidak melakukan pemeriksaan ini sebab saat pemeriksaan termis pasien sudah

    merasa kesakitan saat test termal.

    e. Tekanan dan perkusi. Pemeriksaan tekanan dan perkusi dilakukan denganmenggunakan handle instrument kemudian pasien di instruksikan untuk menggigit

    handle tersebut, atau dapat pula dengan mengetuk sisi oklusal gigi. Pemeriksaan ini

    bertujuan untuk mengetahui adanya keradangan pada jaringan periapikal dan

  • 5/28/2018 Laporan Skill Lab Lita

    8/11

    periodontal. Diperoleh hasil bahwa pasien tidak merasakan sakit sehingga tidak

    terdapat keradangan.

    f. Kegoyangan gigi. Tes kegoyangan gigi dapat dilakukan dengan pinset ataumenggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan ibu jari untuk mengetahui derajat kegoyangan

    gigi. Di peroleh hasil gigi goyang derajat 1 yakni mobilitas ringan dan masih normal.

    g. Gingival sekitar gigi. Pemeriksaan gingival sekitar gigi dengan cara visual didapatkanhasil bahwa gingival tersebut mengalami hiperemi atau kemerahan.

    h. Pemeriksaan polip dilakukan untuk mengetahui apakah ada jaringan granulasi yangtumbuh pada gigi tersebut, Diperoleh hasil bahwa pasien tidak ada jaringan granulasi

    yang tumbuh pada gigi tersebut .

    i. Tes vitalitas gigi. Tes vitalitas gigi dilakukan dengan melakukan tes termal yaitu tespanas, dingin, kemudian tes listrik (EPT), apabila gigi yang diperiksa masih vital di

    lanjutkan tes kavitas dengan melakukan pengeboran dentin pada atap pulpa sampai

    pasien merasa sakit, jika sampai perforasi pasien tidak merasakan sakit, di lakukan tes

    miller. Tes panas dilakukan dengan guttap yang di panaskan kemudian disentuhkan

    pada permukaan servikal gigi. Tes dingin dilakukan dengan cotton pellet yang

    disemproti chlor etil sampai muncul bunga es kemudian di sentuhkan pada kavitas

    atau permukaan servikal gigi 38. Hasil tes vitalitas menunjukkan pasien merespon tes

    dingin yang menunjukkan bahwa gigi masih vital. Tes kavitas dan jarum miller tidak

    dilakukan karena tes termal sudah dapat disimpulkan bahwa gigi masih vital.

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pemeriksaan yang di pakai adalah foto radiografi teknik periapikal pada gigi yang

    bersangkutan , namun pada pemeriksaan tidak dilakukan pemeriksaan radiografi .

    DIAGNOSA KLINIK

    Diagnosa klinik diperoleh dengan cara menganalisa hasil pemeriksaan yang telah

    dilakukan dimulai dari pemeriksaan subyektif,obyektif,tes vitalitas dan tes penunjang.

    Diagnosa klinik yang didapatkan pada gigi 38 yaitu Pulpitis Reversible . Pulpitis

    reversible ini lebih mengarah pada karies media sebab :

    a. Dari anamnesis yang di lakukan, pasien mengeluhkan gigi belakang bawahkirinya sakit saat digunakan mengunyah makanan atau terkena rangsangan dingin

    minum serta saat menggosok gigi

    b. Dari tes vitalitas yang dilakukan dengan tes termal dingin , gigi 38 positif .

  • 5/28/2018 Laporan Skill Lab Lita

    9/11

    gambar gigi mengalami karies pit dan fissure

    PULPITIS REVERSIBEL

    Yaitu keradangan pulpa yang ringan sampai sedang yang disebabkan oleh rangsangan dan

    pulpa dapat normal kembali bila rangsangan dihilangkan . Faktor-faktor yang menyebabkan

    pulpitis reversible, antara lain stimulus ringan atau sebentar seperti karies insipient, erosi

    servikal, atau atrisi oklusal, sebagian besar prosedur operatif, kuretase periodontium yang

    dalam dan fraktur email yang menyebabkan tubulus dentin terbuka . Gejalanya Rasa sakit

    tajam tetapi sebentar dan Rangsangan dingin lebih terasa dari pada panas . Pasien dapat

    menunjukan gigi yang sakit dengan tepat. Pulpitis reversible bersifat asimtomatik dapat

    disebabkan karena karies yang baru muncul dan akan kembali normal bila karies dihilangkan

    dan gigi direstorasi dengan baik, apabila ada gejala (bersifat simtomatik) biasanya berbentuk

    pola khusus . Berdasarkan observasi-observasi ini, respon pulpa pada kedua keadaan,sehat

    atau sakit, tampaknya pulpitis reversibel dapat berkisar dari hiperemia ke perubahan

    inflamasi ringan hingga sedang terbatas pada daerah dimana tubuli dentinterlibat. Secara

    mikroskopis terlihat dentin reparatif, gangguan lapisan odontoblas, pembesaran pembuluh

    darah dan adanya sel inflamasi kronis yang secara imunologiskompeten. Meskipun sel

    inflamasi kronis menonjol dapat dilihat juga sel inflamasiakut. Pulpitis reversibel yang

    simtomatik, secara klinik ditandai dengan gejala sensitif dan rasa sakit tajam yang hanya

    sebentar. Lebih sering diakibatkan oleh rangsangan dingin daripada panas. Ada keluhan rasasakit bila kemasukan makanan, terutamamakanan dan minuman dingin. Rasa sakit hilang

    apabila rangsangan dihilangkan,rasa sakit yang timbul tidak secara spontan. Cara praktis

    untuk mendiagnosa pulpitisreversibel adalah anamnese dengan ditemukan rasa sakit/nyeri

    sebentar, dan hilangsetelah rangsangan dihilangkan. Gejala subyektif ditemukan lokasi nyeri

    lokal(setempat), rasa ngilu timbul bila ada rangsangan, durasi nyeri sebentar. Gejalaobyektif

    kariesnya tidak dalam (hanya mengenai enamel, kadang-kadang mencapaiselapis tipis

    dentin), perkusi, tekanan tidak sakit. Tes vitalitas dengan gigi masih vital

  • 5/28/2018 Laporan Skill Lab Lita

    10/11

    RENCANA PERAWATAN

    Restorasi yang digunakan adalah restorasi amalgam kelas 1 , sebab :

    a. Restorasi ini digunakan sebagai bahan restorasi kelas 1 yaitu karies mengenai pitdan fissure

    b. Gigi berlubang pada bagian posterior sehingga tidak mengutamakan estetikc. Indikasi gigi posterior dengan tekanan oklusal yang besard. Daya tahan amalgam yang kuate. Biaya untuk perawatan relatif murahPulpitis reversibel akut berhasil dirawat dengan prosedur paliatif yaitu aplikasi

    semen seng oksida eugenol sebagai tambalan sementara, rasa sakit akan hilat dalam beberapa

    hari. Bila sakit tetap bertahan atau menjadi lebih buruk, maka lebih baik pulpa diekstirpasi.

    Bila restorasi yang dibuat belum lama mempunyai titik kontak prematur, memperbaiki kontur

    yang tinggi ini biasanyaakan meringankan rasa sakit dan memungkinkan pulpa sembuh

    kembali. Bila keadaan nyeri setelah preparasi kavitas atau pembersihan kavitas secara

    kimiawi atau ada kebocoran restorasi, maka restorasi harus dibongkar dan aplikasi semen

    seng oksida eugenol. Perawatan terbaik adalah pencegahan yaitu meletakkan bahan protektif

    pulpa dibawah restorasi, hindari kebocoran mikro, kurangi trauma oklusal bila ada, buat

    kontur yang baikpada restorasi dan hindari melakukan injuri pada pulpa dengan panas yang

    berlebihansewaktu mempreparasi atau memoles restorasi amalgam .

    PROGNOSA

    Untuk prognosis sendiri bisa dikatakan Good Prognosis sebab dengan usia pasien

    yang masih muda dan indikasi masih bisa dilakukan perawatan sehingga prognosa masih

    dikatakan baik .

  • 5/28/2018 Laporan Skill Lab Lita

    11/11

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil pemeriksaan subjektif, objektif dan penunjang didapatkan diagnosa

    pasien bisa mengalami pulpitis reversible .Ini dikarenakan pasien mengeluhkan gigi

    belakang bawah kirinya sakit saat digunakan mengunyah makanan atau terkena rangsangan

    dingin minum serta saat menggosok gigidan dari tes vitalitas yang dilakukan dengan tes

    termal dingin , gigi 38 positif. Maka rencana perawatan yang dilakukan ialah restorasi

    amalgam kelas 1 dengan prognosis yang baik .