laporan sistem pengaman

Upload: rioxxx

Post on 07-Jul-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    1/49

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

      Perkembangan industri minyak pada saat ini semakin pesat, dan diikuti oleh

    kebutuhan bahan bakar minyak serta gas alam yang cenderung bertambah,

    sehingga industri perminyakan dipacu untuk saling beroperasi terus menerus

    secara handal, efiensi dan aman bagi manusia dan lingkungan.

      Untuk mencapai hal tersebut telah banyak dilakukan berbagai upaya, seperti

    membangun beberapa kilang baru untuk meningkatkan kapasitas kilang yang

    sudah ada, demikian juga meningkatkan mutu produk dan sistem manajemen

     pemeliharaan, agar semua kilang yang dimiliki oleh Pertamina maupun oleh

    kontraktor bagi hasil, agar mampu beroperasi secara optimal untuk memenuhi

    kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri.

      Salah satu dari ke”optimal”an itu adalah untuk sistem pengaman, sebagai

    suatu sistem untuk keselamatan operator dan peralatan itu sendiri. Banyak macam

     peralatan yang harus dilengkapi sistem pengaman yaitu boiler, yang merupakan

    suatu unit penunjang pada Power   Plant , boiler  tersebut memproduksi steam (uap)

    sebagai penggerak (driver ) urbin !enerator untuk pembangkit tenaga listrik,

    sebagai penunjang operasi kilang, perkantoran, perumahan dan peralatan lainnya.

      "alam rangka pengendalian operasi pada boiler ,yang dilengkapi dengan

    suatu sistem pengaturan dan sistem pengaman, yang keduanya bekerja secara

    otomatik.

      Penggunaan sistem pengaman secara otomatis dimaksudkan untuk 

    mencegah terjadinya kerusakan peralatan boiler , jika terjadi kegagalan atau

    ketidak normalan proses. #adi dalam hal ini boiler  akan mati ( shut down) secara

    otomatis, bila terjadi gangguan proses yang tidak dapat diatasi oleh operator,

    sehingga memungkinkan timbulnya bahaya bagi peralatan, operator dan

    lingkungan.

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    2/49

    1.2 Tujuan

      ujuan dilaksanakannya $erja Praktek adalah %

    &. Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah di lingkungan kerja.

    '. emahami keseluruhan sistem produksi yang berlangsung pada kilang UP

    Pertamina Balikpapan.

    *. emahami secara mendalam proses pemeliharaan yang berlangsung pada

    kilang UP Pertamina Balikpapan.

    +. emberikan pengetahuan kepada mahasisa mengenai prinsip kerja peralatan

    instrument, kalibrasi dan pemeliharaannya.

    -. emberi kesempatan kepada mahasisa untuk menambah pengalaman kerja di

    dunia perminyakan umumnya, dan kilang UP Pertamina Balikpapan

    khususnya.

    1.3 Batasan masalah

    engingat permasalahan sistem pengaman sangatlah luas, maka pokok 

     permasalahan akan dibatasi pada %

    a. Pengertian atau pembahasan peralatan pengaman pada HHP.Boiler no.1.

    b. ahapan tahapan  pengaman pada General Boiler Conditions.

    c. Standard P/ 0P1--21&.+.

    1.3 Sistematika Penulisan

      Penulisan dari 3aporan $erja Praktek ini, disusun dalam bab1bab dengan

    sistematika, sebagai berikut %

    BB / % Pendahuluan

    Pada bab ini diuraikan tentang 3atar Belakang, ujuan, Batasan

    masalah, dan Sistematika penulisan.

    BB // % 4rientasi umum

      Pada 4rientasi Umum diuraikan tentang sejarah singkat Pertamina UP

    Balikpapan, ugas dan fungsi Pertamina UP Balikpapan, serta

    struktur organisasinya.

    '

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    3/49

    BB /// % "asar eori

    Pada bab ini diuraikan tentang instrumentasi, sifat umum alarm dan

    shut don, system failsafe,dan sistem pengaman pada 55P. Boiler 

     6o.&.

    BB / % Peralatan instrumentasi pengaman dan pembahasan sistem pengaman

     pada 55P Boiler no.& di Pertamina UP Balikpapan.

    embahas peralatan pengaman menurut Standard  P/ 0P1--2 (alarm

    dan sistem shut down), dan prosedur start up ( fire up) .

    embahas General Boiler Conditions.

    BB % $esimpulan dan Saran

    Pada $esimpulan dan Saran diuraikan tentang pentingnya sistem

     pengaman demi keselamatan sumber daya manusia, perusahaan dan

    saran1saran yang perlu dipikirkan untuk dilaksanakan.

    *

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    4/49

    BAB II. !IENTASI U"U"

    #am$ar 2.1 %ilang "in&ak Pertamina UP ' Balik(a(an

    2.1 Sejarah Singkat

     Pada aalnya Perusahaan Pertambangan inyak dan !as Bumi 6asional

    (P6. P70/6) dibentuk pada tanggal '2 gustus &89: berdasarkan PP. 0/

     6o ';

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    5/49

    Ta$el 2.1. Unit Peng)lahan Pertamina *i Seluruh In*)nesia

    Unit Peng)lahan %a(asitas

    UP / Pangkalan Brandan (Sumatera Utara) - BS"

    UP // "umai (0iau) &;2 BS"

    UP /// Plaju (Sumatera Selatan) &*2 BS"

    UP / =ilacap (#aa engah) *+- BS"

    UP Balikpapan ($alimantan imur) '92 BS"

    UP / Balongan (#aa Barat) &'- BS"

    UP // Sorong (/rian #aya) &2 BS"

    #am$ar 2.2. L)kasi Unit Peng)lahan PT PE!TA"INA +(erser),

    $ilang minyak P P70/6 (Persero) UP Balikpapan terletak di tepi

     pantai eluk Balikpapan dengan luas areal sekitar ',- km'. $ilang minyak UP

    Balikpapan terdiri dari dua unit, yaitu Unit $ilang Balikpapan / dan Unit $ilang

    Balikpapan //. Pendirian kilang Balikpapan didasari atas penemuan beberapa

    sumber minyak di Sanga1Sanga pada tahun (&:8;), arakan (&:88), Samboja

    (&8&&), dan Bunyu (&8''). Penemuan sumber1sumber minyak tersebut mendorong

    didirikannya $ilang Balikpapan /.

     Pertamina Unit Pengolahan sampai saat ini telah memiliki dua unit kilang

    yaitu, $ilang Balikpapan / dan $ilang Balikpapan //.

    alnya $ilang Balikpapan hanya $ilang Balikpapan / yang dibangun sejak 

    tahun &8'', tetapi pada saat Perang "unia // kilang ini mengalami rusak parah

    akibat terkena bom. Setelah itu pada tahun &8+: kilang ini dibangun lagi, dan

    mulai beroperasi pada tahun &8-2. Untuk $ilang Balikpapan // dibangun tahun

    &8:2 dan resmi beroperasi pada 6opember &8:*.

    -

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    6/49

     Seiring dengan operasinya $ilang Balikpapan mengalami perbaikan dan

    UP Grading  teknologi, yang pada aktu itu Up grading   terakhir dilakukan pada

    tahun &88- sampai dengan tahun &88;.

      $ilang Balikpapan / terdapat beberapa unit distilasi , yaitu %

    a. Unit "istilasi tmospherik (Crude Distillation Unit ) dengan kapasitas

    92.222 barrel per hari, hasil dari unit ini adalah, aptha,  !erosine, "4

    (solar), dan "ong #esidue.

     b. Unit "istilasi acuum ( High $acuum Unit ) dengan kapasitas '-.222 barrel

     per hari, unit ini menghasilkan 3!4 dan 5!4 ( "ight%Heav& $acuum

    Gas 'il ), sebagai bahan baku (a) Plant  (pabrik lilin) dan Short #esidue

    sebagai komponen 3S>0 ( "ow Shulfur (a)& #esidue).

    c. (a) Plant   (pabrik lilin) dengan kapasitas produksi sekitar &-2 on per 

    hari, yang menghasilkan lilin t&pe  5S0, 55P, Batik (a),  *atch (a).

    Sejak &88: telah diproduksi ?0> ( +ull& #efined (a)) yang dieksport ke

    #epang.

      Untuk $ilang Balikpapan // terdiri dari dua komplek distilasi yaitu,

     H&dros,imming Comple) dan H&drocrac,ing Comple).

      H&dros,imming Comple) (5S=) meliputi %

    a. Crude Distillation Unit   (="U) atau Unit "istilasi tmospherik dengan

    kapasitas '22.222 barrel per hari, yang menghasilkan  #efiner& gas,

    komponen1komponen dari 3P!, fraksi  aptha  (ogas),  !erosine, Solar 

    dan "ong #esidue.

     b.  aptha H&drotreater Unit  (65), dengan kapasitas '2.222 barrel per hari,

    unit ini berfungsi untuk membersihkan atau memurnikan aptha  sebagai

     bahan baku untuk Platformer Unit .

    c.  Platformer Unit  dengan kapasitas '2.222 barrel per hari, unit ini untuk 

    menaikkan angka oktan ('ctan umber ), dan produk yang dihasilkan

    adalah  #eformate  sebagai komponen ogas. Unit ini mempunyai hasil

    samping berupa Gas H&drogen  (5'), yang digunakan untuk proses 65,

    dan H&drocrac,er.

    9

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    7/49

    d.  "PG #ecover& Unit , dengan kapasitas 9.:22 barrel per hari, unit ini

     berfungsi untuk memperoleh produk 3P!  *i)ed   sebagai bahan bakar 

    keperluan rumah tangga.

       H&drocrac,er Comple) (5==) meliputi %

    a.  High $acuum Unit  (5U), dengan kapasitas :&.222 barrel per hari, proses

    unit ini bertujuan untuk mendapatkan produk  Heav& $acuum Gas 'il 

    (5!4) sebagai bahan baku Unit   HC-Unibon. Bahan baku unit ini adalah

     #esidue yang berasal dari hasil akhir proses "istilasi tmospherik. Produk 

    yang dihasilkan berupa 3!4, 5!4 dan Short #esidue.

     b.  H&drocrac,er Unit   (5=1Unibon), yang berfungsi untuk memproses

     H&drocarbon  fraksi berat menjadi fraksi yang molekulnya lebih ringan,

    dengan melalui proses perengkahan secara katalitik yang diinjeksi gas 5'

    dengan tekanan dan temperatur tinggi dalam suatu reaktor. Unit ini terdiri

    dari dua train dengan kapasitas ';.-22 barrel per hari.

    c. Bahan bakunya berupa 5!4 yang diperoleh dari 5U, dan produk unit

    ini berupa #efiner& Gas, aptha, vtur , !erosine dan Solar.

    d.  H&drogen Plant Unit , yang berfungsi untuk menghasilkan gas 5' dengan

    kemurnian sekitar 8;@, digunakan untuk menunjang proses pengolahan

    minyak di HC-Unibon (proses hydrogenasi).

      Untuk menunjang kelancaran operasi, Pertamina UP juga memiliki Power 

     Plant   Unit  sebagai pembangkit tenaga listrik, pada unit ini memiliki tujuh unit

     pembangkit listrik yaitu /urbine Generator  dan dua unit Diesel Generator  sebagai

    cadangan.

      Pada Unit Power Plant  juga terdapat unit1unit boiler , diantaranya %

    a. Satu unit  HP.Boiler   ( High Pressure Boiler ) dengan tekanan kerja *'

    $g

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    8/49

    operasi kilang sebagian untuk mensuplai perkantoran dan perumahan para

     pekerja.

      "isamping menghasilkan uap dan listrik, pada unit ini juga terdapat (ater 

    /reatment Plant  (pengolahan air bersih) yang menghasilkan air bersih sekitar *22

    eter kubik per jam, selain itu terdapat S>"  Plant   (Sea (ater Desalination

     Plant ) sebagai penghasil air untuk umpan boiler.

    2.2 #am$aran Umum

    '.'.& %)m()nen Dasar *an %)m()nen Penunjang Peng)lahan "in&ak 

    Bumi "enja*i Suatu Pr)*uk 

    2.2.1.1 Bahan Baku

    P P70/6 (persero) UP Balikpapan mengolah minyak bumi yang

     berasal dari dalam dan luar negeri dengan jumlah prosentase jenis bahan baku

    minyak mentah adalah untuk minyak mentah impor sebesar -+,*+ @ A minyak

    mentah lokal ($altim) sebesar &;,+* @ A dan minyak mentah domestik sebesar

    ':,'* @.

      #am$ar. 2.3 Peng)lahan "in&ak "entah %ilang UP ' Balik(a(an

    Berdasarkan desain =rude "istillation Unit / (="U /) dirancang untuk

    mengolah minyak bumi yang berasal dari bekapai +2 @ dan 5andil 92 @.

    :

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    9/49

    #am$ar. 2.- %)m()sisi Desain "in&ak "entah untuk DU I

     6amun, sekarang ini =rude "istillation Unit (="U /) mengolah minyak 

    mentah dengan tipikal sebagai berikut

    1% 2%   3%   4%4%

    4%

    5%

    5%

    6%

    7%7%14%

    14%

    24%

    #am$ar.2./ Ti(ikal %)m()sisi "in&ak "entah untuk DU I' (a*a saat ini.

    Sedangkan =rude "istillation Unit (="U ) mengolah minyak bumi

    yang berasal dari ttaka '-@, run &;@, inas **@, dan >iduri '-@.

      #am$ar. 2.0 %)m()sisi "in&ak "entah untuk DU '

    8

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    10/49

     6amun sekarang =rude "istillation Unit (="U ) mengolah minyak 

    mentah dengan tipikal sebagai berikut

    #am$ar. 2. Ti(ikal %)m()sisi "in&ak "entah untuk DU ' (a*a saat ini

    Beberapa sumber minyak di luar $alimantan digunakan sebagai umpan

    kilang dengan alasan ekonomis dan keterbatasan bahan baku. inyak bumi dalam

    negeri (selain $alimantan) yang digunakan antara lain Belinda, =inta, $akap,

    3alang, inas, Pelida, Sangatta, Sumatra 3ight =rude dan >iduri. inyak bumiyang didatangkan dari luar negeri untuk diolah antara lain #abiru (ustralia),

     6anhai dan i #iang (=hina), apis (alaysia), 6igeria Brass, ?ardacos dan

    Cualboe (6igeria), dll. $arena jenis bahan baku yang beraneka ragam minyak 

    mentah yang akan diolah pada aalnya mengalami proses pencampuran

    (blending). Blending digunakan untuk mempertahankan kualitas bahan baku agar 

    sedekat mungkin dengan spesifikasi bahan baku yang dapat diolah oleh kilang

    Pertamina UP .

    Berdasarkan Perolehan akhir, bahan baku (crude oil ) dapat digolongkan

    sebagai berikut %

    a. 3ight =rude % menghasilkan banyak 3P!, 3ight 6aphta, dan 5eaDy 6aphta.

     b. edium =rude % enghasilkan banyak $erosine dan "iesel oil.

    c. 5eaDy =rude % enghasilkan banyak long residu.

    2.2.1.2 Bahan Penunjang

      Bahan1bahan penunjang dalam P P70/6 (persero) UP

    Balikpapan dibutuhkan terutama untuk mendukung proses1proses pengolahan

    &2

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    11/49

    kedua (secondary treatment), misalnya katalis untuk proses perengkahan dan

     proses pengkondisian (treatment), seperti proses penghilangan aE

    (deaEing).

    Beberapa bahan kimia pendukung utama yang dipakai dalam proses di P

    P70/6 (persero) UP Balikpapan adalah %

    a. Asam Sulat +H2S-, 45

    "igunakan untuk menghilangkan senyaa tak jenuh dalam proses

     pembuatan lilin (aE).

    $. A6ti7ate* la&"igunakan untuk menghilangkan arna dan bau dalam proses

     pemisahan aE. ?ungsi kerja ini adalah sebagai absorber.

    6. %a(ur

    "igunakan untuk menjaga kestabilan p5 dalam proses treating

     pembuatan aE.

    *. P)l&eth&lene

    "igunakan sebagai pengeras dalam proses pembuatan aE.

    e. De8emulsiier

    "igunakan untuk memecahkan emulsi yang berbentuk dalam proses

     pemisahan minyak1air dalam proses desalting crude sebelum didestilasi

    dalam =rude "istillation Unit (="U).

    . Tetra Eth&l Lea* +TEL,

    "igunakan untuk menambah angka oktan premium. "osis penggunaan

    73 adalah 2,*@ berat.

    g. Blue9 re*9 *an &ell): *&e

    "igunakan sebagai pearna pada pertamaE, premiE, dan premium.

    h. Nigh 6tane Num$er ")gas )m()nent +H",

    "igunakan untuk menaikkan angka oktan dengan cara blending,

    terutama jika produk reformat tidak mencukupi.

    i. Am)nia

    "igunakan untuk menjaga kestabilan p5 pada berbagai unit proses.

     j. Anti8)am

    "igunakan untuk munghilangkan busa.

    &&

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    12/49

    k. A$s)r$er

    "igunakan untuk proses absorbsi.

    l. Tris)*ium Ph)s(hate

    "igunakan dalam steam generation untuk mencegah pembentukan kerak 

    dalam pipa.

    m. Pr)(ilen Di6hl)ri*a

    "igunakan dalam unit platformer. Penginjeksian Propilen dichlorida

    dilakukan karena senyaa chlorida pada konsentrasi tertentu dapat

    menstabilkan katalis U4P101&*+ yang berbasis platina.

    n. Butil "er6a(tan

    "igunakan dalam unit 6aphtha 5ydrotreater Unit (65). ?ungsinya

    untuk mempercepat kinerja katalis baru atau memperbaiki keaktifan

    katalis yang telah diregenerasi. $atalis 65 adalah U4P1S1&- yang

    merupakan campuran dari aluminium, cobalt, molibdenum, dan nikel.

    ). )rr)si)n Inhi$it)r

    "igunakan dalam proses1proses yang rentan terhadap gas atau cairan

    yang bersifat korosi. Sebagai contoh, dalam proses 3P! recoDery,

    dimana sejumlah inhibitor diinjeksikan di bagian oDerhead deethaniFer 

    karena umpan mengandung sejumlah gas 5'S sehingga dapat

    menyebabkan korosi pada pipa1pipa bagian oDerhead.

    (. Larutan Beniel*

    $omposisi larutan ini adalah ';@ $ '=4*, -@ "7, dan 2,'-@

    anadium pentaoksida ('4-). "igunakan untuk mengabsorbsi =4'.

    ;. Larutan Diethan)l Amine +DEA,

    "igunakan untuk mengabsorbsi 5'S pada 3PS off gas keluaran kolom

    scrubber pada kolom absorber di 5ydrogen 0ecoDery Plant.

    r. %atalis

    "igunakan untuk mempercepat laju reaksi.

    2.2.1.3 Pr)*uk 

    &'

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    13/49

    $ilang Balikpapan menghasilkan beberapa macam produk yang

    digolongkan dalam produk BB dan non1BB. Produk BB berupa

    Premium, Dtur, $erosene, "4 (utomotiDe "iesel 4il), /"4 (/ndustrial

    "iesel 4il), /?4 (/ndustrial ?uel 4il). Sedangkan produk non1BB berupa

    3S>0 (3o Sulphur >aEy 0esidue), 6aphta, 3P! (3iGuified Petroleum !as),

    0eady aE.

    Produk1produk yang dihasilkan oleh Pertamina UP Balikpapan adalah

    sebagai berikut %

    Ta$el 2.2 Pr)*uk8(r)*uk &ang *ihasilkan )leh Pertamina UP '

    Balik(a(an

     Jenis Produk Total (MBSD)

    "4 '*,:-

    $omponen ogas &+,:9

    Dtur *,':

    $erosene &-,:-

    /"4 ',2'

    /?4 &,:-

    5eaDy 6aphta *,-23P! 2,;9

    3S>0 '&,-'

    0eady >aE 2,&;

    2.3 Tugas *an

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    14/49

     b. enumbuhkan profesionalisme dan kebanggaan pekerja.

    c. enerapkan teknologi maju dan efisien.

     Sedang tata nilai unggulan pada Pertamina UP Balikpapan, adalah %

    a. Sebagai kilang terpercaya, dengan komitmen dan konsistensi tinggi.

     b. Pemuasan pelanggan internal maupun eksternal yang meliputi jumlah,

    kalitas, harga dan pelayanan.

    c. "iterima oleh lingkungan masyarakat.

    d. $emitraan yang kuat dan sehat.

    e. 3ues dan transparan.

    f. Sumber "aya anusia yang mempunyai etos kerja tinggi, intelegent dan

     profesional.

    g. eknologi dan alat produksi yang maju, handal, efisien dan ramah.

    h. Pengelolaan proses produksi aman dan sadar lingkungan.

    i. Pengalokasian sumber daya yang optimal.

     j. Pemberdayaan Sumber "aya anusia.

    2.- Struktur rganisasi

      eknik Pemeliharaan yang ada di Pertamina UP Balikpapan bertanggung

     jaab kepada seorang anajer #asa Pemeliharaan $ilang (6

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    15/49

    #am$ar 2.4 Struktur rganisasi Pertamina UP ' Balik(a(an

    2.-.1 =asa Pemeliharaan %ilang +=P%,

      "alam sistem #asa Pemeliharaan $ilang Pertamina UP Balikpapan

    dipimpin oleh seorang anajer #P$, yang membaahi beberapa $epala Bagian

    dan terdapat seksi1seksi, diantaranya /nstrument, 3istrik,  #otating , dan  on

     #otating .

      dapun struktur organisasi didalam #asa Pemeliharaan $ilang, sebagai

     berikut %

    ST!U%TU! !#ANISASI

    =P% UP ' BALI%PAPAN

    &-

    "ANA=E! =P% 

    %EPALAEN=8PE"

    %EPALABEN#8PE"

    %EPALAPE!ENANAAN

    %EPALAADA8L#

    %EPALA

    PE" I

    %EPALA

    PE" II

    %EPALA

    PE" III

    %EPALA

    PE" I'

    P@S. INT

    A!EA [email protected]!I% 

    A!EA A8BP@S. !E

    A!EA A8B

    P@S. N!E

    A!EA A8B

    TE%NISI A!EA A8B

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    16/49

    #am$ar 2. Struktur rganigram =P% UP ' Balik(a(an

    2.-.2 !uang Lingku( %erja Seksi Instrument.

      Secara umum dapat dijelaskan, baha yang menjadi tugas pokok seksi

    instrument adalah, menjaga sekaligus memelihara agar peralatan instrument yang

    ada di Unit Pengolahan Balikpapan, dapat bekerja sebagaimana mestinya.

      Pekerjaan tersebut meliputi, pengecekan atau perbaikan fungsi alat

    instrument secara periodik, dan melakukan kalibrasi serta menganalisa terjadinya

    kerusakan pada peralatan instrumentasi sebagai acuan untuk melakukan

     Preventive *aintenance.

    BAB III. DASA! TE!I

    Sistem pengaman ( safe guarding s&stem) adalah, suatu sistem atau peralatan

    untuk menjaga suatu proses unit boiler agar beroperasi dengan aman sesuai yang

    diinginkan., khususnya disini pengamanan terhadap HHP.Boiler o.1.

      Untuk sistem pengaman ini, kita harus mengetahui batasan1batasan

    mengenai pengertian sistem pengaman itu sendiri yang sesuai standard  P/ 0P1

    --2, dan peralatan instrument pendukungnya..

      "isini penulis jelaskan mengenai batasan atau keterangan mengenai hal

    tersebut.

    &9

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    17/49

    3.1 Instrumentasi

    Pada aalnya pengendalian atau pengamanan suatu proses atau sistem kerja

    suatu peralatan adalah sederhana. Seorang operator mengamati proses kemudian

    melakukan pekerjaan buka dan tutup suatu kerangan atau DalDe dengan tujuan

    agar proses berjalan normal. $ini dengan kemajuan teknologi dan

    dioperasikannya alat1alat mutakhir yang canggih seorang operator hanya perlu

    menekan tombol saja atau mengaasi dari control room saja agar suatu proses

    dapat berjalan dengan normal.

     0nstrumentasi  adalah susunan atas rangkaian1rangkaian instrument yang

    mengukur, menunjukkan, mencatat, mengendalikan , dan mengamankan suatu

     proses.

    Bagian dari instrumentasi adalah sensor, alat ukur, alat transmisi, maupun alat

    kendali (kontrol) yang terdapat dalam suatu sistem pengendalian proses.

    /nstrumentasi dapat dikatakan sebagai teknologi yang digunakan untuk 

    meujudkan automatisasi. Pada dasarnya, tujuan utama diciptakan automatisasi

    adalah untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi, sehingga bila produksi

     perlu dilakukan dalam jumlah besar, produk yang dihasilkan akan seragam dan

    mengurangi ongkos produksi. ujuan kedua dari sistem instrumentasi adalah agar 

    terujud keselamatan kerja dan keselamatan alat1alat industri. Pengoperasian alat1

    alat harus benar1benar aman dan pada saat1saat keadaan darurat dapat dimatikan

    (dihentikan) tanpa menyebabkan kecelakaan atau gangguan pada proses produksi.

    Salah satu fungsi instrumentasi pada industri perminyakan selain sebagai

    indikator, kontrol dan analiser adalah sebagai pengaman.

    Sistem pengaman (safe guarding  system) adalah suatu sistem instrumentasi

    yang dapat mencegah operasi mengarah kepada setiap kondisi yang potensial

     berbahaya, bertujuan untuk melindungi pekerja, peralatan dan operasi produksi.

    Sistem pengaman terdiri dari alarm sebagai peringatan aal dan sistem  shutdown

    yang akan menghentikan operasi ketika kondisi operasi telah mencapai taraf yang

    membahayakan.

    "imana 0uang 3ingkup Sistem /nstrumentasi adalah %

    &;

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    18/49

    a. Pengukuran laju aliran (flo rate), tekanan (pressure), temperatur,

    leDel cairan, komposisi kimia, dsb.

     b. $onDersi atau transfer hasil pengukuran atau hasil pengukuran ke

    tempat lain yang lebih jauh.

    c. Sistem Pengaturan (kontrol) dengan menggunakan instrument

    industri, yang mengatur status operasi sehingga sesuai dengan

    kondisi operasi yang diinginkan.

    d. Peralatan Safety ( keamanan), yang menghentikan proses atau alat1

    alat secara otomatis dan berguna untuk melindungi keamanan alat1

    alat atau mesin1mesin produksi tersebut.

    ariabel1 ariabel yang "ikontrol oleh Sistem /nstrumentasi adalah %

    a. ?lo

    Proses kimia yang kontinyu, perlu pengaturan dari laju

    aliran material. 3aju aliran merupakan Dariabel yang paling sering

    dikonrol, Dariabel lainnya biasanya tergantung pada pengaturan

    flo untuk mencapai kestabilan. Sebagai contoh, sistem kontrol

    temperatur biasanya diperoleh biasanya dengan cara mengatur 

    aliran dari medium pemanas atau pendingin.

    Banyak proses kimia yang sensitif terhadap perbandingan jumlah

    material bahan kimia agar perbandingan jumlah material bahan

    kimia dapat berlangsung dengan baik. Pengendalian mutu hanya

    dapat dicapai bila ratio bahan baku yang diberikan dan cepat atau

    lambatnya reaksi tergantung pada jumlah katalis yang diberikan.

    #adi pengontrolan jumlah material (padat, cair, dan gas) secara

    akuarat merupakan suatu hal yang penting pada sebuah proses

    industri disamping Dariabel1Dariabel yang lain.

     b. emperatur 

    7nergi (dalam bentuk panas) adalah salah satu Dariabel

    yang penting untuk dikontrol. Pada beberapa proses kimia, terdapat

    reaksi yang hanya dapat berlangsung dengan baik pada temperatur 

    tertentu. Bila temperatur ini tidak dipenuhi maka reaksi akan tidak 

    &:

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    19/49

    sesuai dengan yang diharapkan. Pengontrolan temperatur ini juga

     berfungsi sebagai penghematan energi.

    c. ekanan

    Selain temperatur, pengaturan tekanan juga sangat perlu

    dilakukan pada beberapa proses kimia. tau juga reaksi yang

    merupakan fungsi dari tekanan. Pengaturan tekanan diperlukan

    untuk mengirimkan bahan baku produksi melalui sistem perpipaan

     pada laju alir tertentu.

    d. 3eDel

    Pengontrolan leDel diperlukan untuk %

    a) endapatkan material balance dari proses jika terjadi Dariasi

    laju alir bahan baku.

     b) engatur aliran produk jadi dan setengah jadi ke tempat

     penyimpanan hasil produksi.

    c) empertahankan jumlah< perbandingan bahan baku di dalam

    tanki1tanki, reaktor, atau eGuipment yang lain.

    d) "an lain1lain.

    3.2 Siat Umum Alarm *an Sistem Shut D):n

      Penggunaan sistem alarm dan shutdown pada sistem pengaman  tergantung

     pada prioritas yang dipilih, tetapi dalam perancangannya biasanya berpedoman

     pada sifat berikut %

    a. Sistem  shutdown  dibuat cukup sederhana agar mudah dimengerti oleh

    operator.

     b. Sistem dibuat agar kalibrasi dan pengujian dapat dilakukan tanpa

    mengganggu proses.

    c. Sistem pengaman dibuat terpisah dengan sistem kontrol.

    d. Sistem Pengaman dibuat sedemikian rupa agar perubahan Dariabel proses

    yang mempengaruhi sistem dapat dengan mudah menyebabkan sistem

     bekerja.

    e. "okumentasi harus dibuat jelas dan mudah dimengarti oleh operator dan

    teknisi untuk perbaikan seaktu1aktu.

    &8

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    20/49

    f. Sistem dilengkapi dengan alarm peringatan agar operator mempunyai

    aktu untuk melakukan perbaikan kondisi sebelum shutdown.

    g. Sistem alarm dan  shutdown  dibuat sehingga menghasilkan  failsafe

    (bila ada gangguan tenaga, sistem dalam posisi aman ).

    h. Sakelar manual untuk motor, pengukuran dan sebagainya dibuat sehingga

    tidak memb&pass  sistem pengaman kecuali untuk keperluan maintenance.

    i. =atu daya untuk sistem pengaman perlu diberikan melalui rangkaian

    sekering terpisah dengan peralatan lain baik input maupun outputnya.

     j. Bila diperlukan b& pass, misalnya untuk start up maka b& pass harus dapat

    direset kembali dan diberikan alarm atau petunjuk baha b&pass  sedang

    dilakukan.

    k. Bila diperlukan dapat digunakan lebih dari satu catu daya.

    3.3 S&stem

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    21/49

      Safe Guarding S&stem  terdiri atas sensor dan komponen rangkaian listrik 

    yang saling berhubungan, terdiri dari gabungan rangkaian logika yang mempunyai

    nilai logika 2 atau &, juga terdapat alarm s&stem  dan tripping s&stem. pabila

    terjadi kondisi proses yang bisa membahayakan, maka sensor akan menangkap

    signal dari kondisi Dariabel proses tersebut, kemudian signal yang diterima

    dikirim ke rangkaian logic, selanjutnya dikirim ke alarm s&stem  untuk 

    memberitahukan kepada operator, agar operator dapat mengembalikan kondisi

    tersebut ke kondisi seperti semula (normal). Bila selama kondisi berbahaya ini

     proses tidak dapat dikembalikan ke kondisi normal, maka  shut down s&stem akan

    mematikan sebagian atau keseluruhan sistem.

    Selain alarm s&stem dan shut down s&stem, pengaman boiler  juga dilengkapi

    dengan s2uence untuk start up ( fire up).

      Pertama1tama akan melakukan  start up, harus dilakukan  purging 

    (pembilasan) boiler   terlebih dahulu, selain  purging boiler  juga harus memenuhi

    syarat tahapan general conditions, dan selanjutnya  general conditions  harus

    dipenuhi baik pada saat  start up  maupun pada saat normal operasi. pabila

    kondisi tersebut diatas terpenuhi, maka boiler   dapat dilakukan penyalaan, dan

     penyalaan boiler  harus menyesuaikan dengan bahan bakar yang digunakan,  fuel 

    oil   atau  fuel gas. asing1masing bahan bakar mempunyai mekanisme sendiri1

    sendiri. Penyalaan ( firing ) ini bisa berhasil, jika  fuel  memenuhi kondisi1kondisi

    tertentu dan kondisi dari burner . $esemua mekanisme ini merupakan suatu

    kesatuan sistem yang bertujuan untuk mengamankan boiler , kesatuan sistem ini

     biasanya diimplementasikan dalam suatu diagram rangkaian logika.

    3.-.1 Sistem Alarm menurut Stan*ar* API !P8// untuk B)iler

       larm S&stem  dipasang dalam bentuk  nnunciator dan  larm "ight   yang

     berupa  udible  (horn) dan $isual   (lampu indikator), bertujuan untuk peringatan

    kepada operator secara cepat atas kondisi proses pada Unit Boiler .

    "engan adanya peringatan tersebut operator akan dapat melakukan tindakan

    korektif pada gangguan proses secara lebih cepat untuk mengembalikan ke

    kondisi normal.

      ariabel1Dariabel yang dipasang alarm ialah %

    a.  High and-or "ow Steam Drum (ater level .

    '&

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    22/49

     b.  "ow +eed (ater Pressure atau "ot of +eed (ater +low.

    c.  "ow Pressure Difference antara +eed (ater  dan Steam Drum.

    d.  "ow +uel 'il Suppl& /emperature.

    e.  High and-or "ow Pressure +uel 'il Suppl&.

    f.  tomi3ing *edia "ow Pressure Differential .

    g.  "ow Pressure +ual Gas Burner Header .

    h.  High +uel Pressure.

    i.  "ow Pilot Gas Suppl& Pressure.

     j.  "ow +orced Draft +an Differential Pressure.

    k.  "oss 'ff ir Preheater Drive.

    l.  High Pressure in Combustion Chamber .

    m.  "oss 'ff *ain Burner +lame.

    n.  "oss 'ff Pilot +lame.

    o.  0nstrument ir "ow Pressure.

     p.  "oss 'ff 4lectrical Power .

    G. ')igen High or "ow.

    r. Combustable High.

    s.  High +lue Gas /emperature.

    3.-.2 Saet& Shut D):n S&stem menurut Stan*ar* API !P8// untuk B)iler

      Safet& Shut Down S&stem adalah suatu sistem yang secara otomatis dapat

    mematikan operasi  Boiler   karena alasan Safet&  (keamanan), baik terhadap

     peralatan, operator maupun manusia disekitarnya.

    Beberapa Dariabel dalam  larm S&stem  digunakan (berhubungan) dengan

    Safet& Shut Down  untuk mematikan proses  Boiler   secara otomatis, dengan

    menutup *ain Suppl& +uel $alve yang mendapat signal komando dari rangkaian

    logika, dan Sen3ing   /rip Devices  (peralatan sensor) seperti,  Pressure Switch,

     "evel Switch, U$ Scanner   Detector dan lain1lain.

    ''

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    23/49

    dapun Dariabel1Dariabel yang digunakan sebagai Safet& Shut Down S&stem ialah

    a.  "ow +uel Gas dan +uel 'il Suppl&.

     b.  Burner Pressure High.

    c.  tomi3ing "ow Differential Pressure.

    d.  "oss 'ff Combustion ir .

    e.  "ow "ow (ater "evel Drum.

    f.  "oss 'ff 4lectrical Power .

    g.  "oss 'ff 0nstrument ir .

    h.  4mergenc& /rip Switch.

    i.  "oss 'ff +lame.

    3./ Pengertian Interl)6k S&stem

      0nterloc,   merupakan suatu sistem perangkat keras yang dapat mencegah

    operasi tergelincir pada setiap kondisi yang berbahaya,  0nterloc, S&stem  bekerja

    mengikuti prosedur pentahapan yang diterapkan untuk Start Up  maupun Shut 

     Down.

      "efinisi  0nterloc, S&stem  menurut 6.?.P.. ( ational +ire Prevention

     ssociation), adalah sebagai berikut %

    /nterlock adalah suatu perangkat atau gabungan peralatan yang disusun

    sedemikian rupa untuk mengetahui atau menandai, baha kondisi proses

    masih dalam batas maupun keluar batas, serta tahapan proses menuju tidak 

     benar. Setelah itu akan mematikan tahapan proses atau sebagian perangkat

    tertentu, untuk mencegah kelanjutan dari tahapan yang keliru, dengan

    demikian kesemuanya itu adalah untuk mencegah timbulnya kondisi

     bahaya.

      Perangkat keras  0nterloc, S&stem  berupa rangkaian listrik digital yang

     bekerja dengan masukan (input ) atau keluaran (output ) logika & dan 2 untuk 

    membentuk suatu fungsi proses yang spesifik. Untuk memahami dan mengkaji

    sistem tersebut dibuatlah berupa rangkaian logika. 0angkaian logika biasanya

    dibuat oleh Designer  (perancang) terlebih dulu, kemudian meujudkan perangkat

    kerasnya.

    '*

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    24/49

      Perangkat keras bisa berupa rangkaian listrik dengan komponen utama

     berupa  #ela&  (kontaktor), atau rangkaian elektronik dengan komponennya,

     H&bride,  0ntegrated Circuit , bahkan untuk saat sekarang menggunakan

     *icroprocessor .

    BAB I'. PTI"ASI SISTE" PEN#A"AN HHP BILE! N.1

    DI PE!TA"INA UP ' BALI%PAPAN

    -.1 Sistem Pengaman

      Salah satu fungsi peralatan pengaman ( Protective 0nstument ) adalah, untuk 

    menghindari keadaan yang membahayakan, berupa sistem alarm atau tindakan1

    tindakan lain. "engan demikian pada suatu proses boiler  dapat terlindungi, dan

    '+

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    25/49

    agar dapat beroperasi dengan aman, terhindar dari keadaan1keadaan yang

    melampaui batas amannya.

      Bentuk dan kecermatan sistem ini tergantung dari pada beberapa faktor,

    yaitu %

    a. $ondisi pengoperasian dari unit boiler   itu sendiri, dalam hal ini

     HHP.Boiler o.1 di Pertamina UP Balikpapan.

     b. Pemakaian jenis fuel (bahan bakar) dan atomi3ing   steam1nya.

    c. $ehandalan dari pada /nstrumentasi pendukungnya.

      gar boiler  dapat berperasi dengan aman, maka semua Dariabel yang dapat

    menimbulkan kondisi berbahaya harus selalu dimonitor dan diperiksa terhadap

     batas aman yang telah ditentukan. Batas aman tersebut harus berada diluar daerah

    antara, garis batas alarm dan garis batas dimana kondisi berbahaya dapat terjadi,

    seperti diilustrasikan berikut ini %

      =ontoh dimana kondisi "ow (rendah) terjadi indikasi SHU/ D'( .

      $ondisi aman

    !0/S BS 6

      $ondisi alarm

    !0/S BS 30

      $ondisi berbahaya

    !0/S BS B5H

      $ondisi Shut Down

      Suatu alarm harus sudah bekerja, apabila batas1batas aman tersebut sudah

    dilampaui (menuju garis batas alarm), sehingga operator dapat melakukan

    tindakan koreksi. pabila operator gagal mengembalikan ke kondisi semula

    (keadaan aman), maka Dariabel akan bergerak menuju ke kondisi berbahaya,

    sehingga sistem pengaman akan bekerja mematikan ( shut down) sebagian sistem

    atau keseluruhan sistem.

      Sistem pengaman biasanya diimplementasikan dalam bentuk rangkaian

    34!/$, yang disusun dan berkesinambungan sedemikian rupa dengan

    menggunakan kontaktor rela&,  switch, lampu indikator,  solenoid valve, on-off 

    valve  dan alarm, yang kemudian peralatan tersebut terhubung satu dengan yang

    lainnya sesuai dengan kebutuhan operasi.

    '-

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    26/49

    -.2 Peralatan Instrument Pengaman HHP B)iler N). 1

    Peralatan instrument yang mendukung sistem pengaman dalam pelaksanaan

     proses di boiler   terdapat beberapa jenis, dimana tiap jenisnya mempunyai fungsi

    tersendiri. Peralatan sistem pengaman boiler terdiri dari beberapa komponen

    instrument (individual instrument ), yang saling berinteraksi untuk mengamankan

    operasi boiler   itu sendiri, apabila Dariabel proses sudah mencapai keadaan

    abnormal (berbahaya).

      Peralatan instrument yang membentuk suatu sistem yang disebut sistem

     pengaman, diantaranya %

    a. /ransmitter

    b. *onitor switch

    c. Solenoid $alve

    d. U$ Scanner 

    e. 'n-'ff $alve

    -.2.1 Transmitter

      /ransmitter adalah individual instrument  yang berfungsi menerima besaran

     proses, untuk selanjutnya mengubah menjadi besaran standar berupa signal

     pneumatik * s.d &- Psi, arus + s.d '2 m dan tegangan & s.d - olt "=, dan

     besaran Dariabel proses biasanya dinyatakan dalam bentuk presentase yaitu 2@ s.d

    &22@.

    '9

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    27/49

    #am$ar -.1 Transmitter

    #enis ransmitter yang digunakan pada  HHP Boiler no.1 adalah odel &*

    "ifferential Pressure ransmitter (?oEboro).

    -.2.2 ")nit)r S:it6h

       *onitor switch  adalah salah satu peralatan instrument yang berhubungan

    dengan rangkaian loop pengaman, dan alat ini mempunyai dua posisi  switch

    kontak yaitu,  ormall& 'pen (64) dan ormall& Closed   (6=). *onitor switch

    (micro switch) diberi tegangan sesuai dengan tegangan operasi, tegangan = atau

    "= dan mendapat signal langsung dari Dariabel proses (bila dipasang pada line

     proses), atau mendapat signal dari peralatan instrument lain.

       *onitor switch  bekerja berdasarkan pergerakan mekanis, dari tuas yang

    mendapat aksi tekanan dari Dariabel proses, bila aksi tekanan tersebut sesuai

    dengan setting  kalibrasi, maka tuas bergerak menyentuh kontak dan kontak akan

    membuka atau menutup, kemudian signal tersebut diteruskan ke rangkaian lain.

    #am$ar -.2 Monitor Switch

    Untuk memonitor temperature, leDel, flo dan tekanan pada  HHP Boiler 

    no.1 monitor sitch yang digunakan adalah 92+ P.

    onitor sitch type 92+ P digunakan pada  HHP Boiler no.1 karena

    disesuaikan pada sistem proses yang berlangsung di boiler tersebut.

    $elebihan dari type 92+ P ini adalah %

    a. onitor sitch jenis ini mudah membaca skala range.

    ';

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    28/49

     b. =oDer atau penutupnya memiliki bentuk yang standar.

    c. Batas akurasinya memiliki setting I &@.

    d. engeliminasi setting pada prinsip dasar.

    e. idak terpengaruh oleh getaran atau hentakan.

    f. ahan terhadap fluktuasi tegangan atau fluktuasi dari media yang

    diukur.

    -.2.3 S)len)i* 'al7e

      Solenoid valve adalah gabungan dari dua unit fungsi dasar yaitu, sebuah

     solenoid (electro magnetic) dengan plunyernya (core) dan  sebuah valve  yang

    mengandung orifice (lubang) didalam disc  atau  plug , yang berfungsi untuk 

    menghentikan atau mengalirkan suatu media aliran, DalDe dibuka atau ditutup oleh

    gerakan plunyer magnit yang dialiri listrik ke solenoid   ketika core itu energi3e

    (kerja).

      A  B  B A

      !  P S S P !

    B A A B

      S P ! ! P S

      B A

     

    S P !  

    #am$ar -.3 S)len)i* 'al7e

    Pada  HHP boiler no.1  jenis solenoid DalDe yang digunakan adalah  4)plosions

    Geschiit3e *agnete atau 4)plosions Proof  dan 0mpulse *agnete. 

     4)plosions Geschiit3e *agnete  atau  4)plosions Proof   digunakan pada

    indiDidual DalDe fuel gas dan fuel oil ke burner boiler untuk mencegah kebakaran,

    agar bila coil solenoid dialiri oleh tegangan tidak terjadi loncatan bunga api.

     0mpulse *agnete  digunakan pada air register untuk udara dalam burner.

    ':

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    29/49

    -.2.- U' S6anner

      U$ Scanner   merupakan suatu peralatan yang berfungsi sebagai

     perlindungan terhadap kegagalan penyalaan pada boiler , dengan secara kontinyu

    mengamati over all performance  (seluruh perlakuan ) dari sistem pemantauan

    nyala api, sehingga boiler  selalu beroperasi pada kondisi api yang baik. ?ungsi

     self che,ing  diperoleh dengan sebuah shutter  yang dikendalikan secara magnetik,

    dimana radiasi nyala api dipotong secara periodik ke  scanner  untuk interval  yang

     putus1putus.

      Bila terjadi kegagalan pembakaran, control s&stem akan memberikan suatu

    kondisi pada  safe guarding s&stem, sehingga alarm  berbunyi dan  fuel valve

    menutup.

      0adiasi ultra violet   dengan energi yang cukup kuat dapat menghasilkan

     beberapa pulsa per detik, dengan kata lain bila kekuatan radiasi ultra violet 

    menurun, maka jumlah pulsa per detikpun lebih sedikit dan jumlahnya berubah1

    ubah.

    Pada sejumlah kehilangan nyala atau kegagalan nyala, output  detektor akan

    terputus (terhenti), dan terputusnya output detektor merupakan hilangnya input

    (masukan) bagi  solid state control , yang berarti terjadi suatu keadaan hingga

    mengakibatkan solenoid valve untuk fuel de energi3e (tidak kerja) dan burner trip.

    '8

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    30/49

     

    #am$ar -.- U' S6anner

    -.2./ n8 'al7e

      'n-'ff valve  terdiri dari actuator   dan bod& valve  yang merupakan

    instrument terakhir dari suatu loop sistem pengaman, yang berhubungan langsung

    dengan media proses, dan akan bergerak membuka atau menutup setelah

    mendapat signal masukan udara instrument dari bekerjanya  solenoid valve.

     ctuator  yang terdapat spring  (spiral) berfungsi sebagai penggerak valve, dimana

    signal masukan actuator dari solenoid valve, dan keluaran dari actuator   tersebut

    adalah gerakan dari stem yang selanjutnya menggerakkan valve.

      Perlu diketahui on-off valve  tidak membuka atau menutup berDariasi

    (regulasi), hanya membuka atau menutup penuh dan mendapat signal pneumatic 

    dari solenoid valve, sedangkan solenoid valve bekerja berdasarkan signal tegangan

    yang berupa tegangan C  atau DC  (mendapat masukan dari rangkaian pengaman

    logika 2 atau &).

    *2

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    31/49

    #am$ar -./ N8

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    32/49

    selalu dimonitor. Protection s&stem pada unit boiler  pada umumnya disebut Boiler 

    Safe Guarding S&stem yang terdiri atas, larm S&stem dan Shut Down S&stem.

    Potensi bahaya yang harus dihindari ketika boiler telah beroperasi antara lain

    level steam drum yang kosong atau terlalu penuh, karena jika kosong steam drum

     bisa rusak oleh pembakaran api, sedang jika terlalu penuh steam akan basah yang

     berakibat membahayakan turbin generator . Potensi bahaya yang lain adalah aliran

    udara pembakaran, tekanan  fuel   dan tekanan udara instrumentasi yang kurang

    serta leDel $4 drum untuk fuel  gas yang melebihi batas. Sistem pengaman akan

    secara otomatis menutup valve bahan bakar jika potensi bahaya tersebut telah

    mencapai ambang batas yang ditentukan

    #am$ar -.0 HHP. B)iler N).1 Pertamina UP ' Balik(a(an

    -.3.1 Sistem Pengaman (a*a HHP. B)iler N).1

    Standard   P/ 0P1--2 memberikan aturan1aturan secara garis besar 

    mengenai Sistem Pengaman pada  Boiler , akan tetapi pada pelaksanaannya

     beberapa *anufacturer  (produsen) menambah atau mengurangi beberapa elemen

    tertentu dari standar tersebut, tetapi tanpa menghilangkan hakekat fungsi secara

    keseluruhan sistem tersebut.

    *'

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    33/49

      Berikut ini sistem pengaman yang terpasang pada  HHP.Boiler o.1

    Pertamina UP Balikpapan, ialah %

      A. Alarm S&stem

    a)  High and "ow Steam Drum (ater "evel .

    Pada  HHP.Boiler o.1  Dariabel tersebut dideteksi oleh  "evel 

    Switch '2&1&, '2&1', '2&1* dengan setting level drum untuk low J'2 =m

    dan untuk high K'2 =m.

    pabila ketinggian air di dalam Steam drum naik menuju setting

    yang ditentukan dalam hal ini I'2 cm dari titik tengah (tapping) maka

    leDel sitch '2&1& akan mengaktifkan alarm dan bila leDel air akan naik 

    terus1menerus maka alarm pada leDel sitch '2&1' akan aktif dan

    akibatnya boiler akan trip (mati). Begitu juga sebaliknya jika leDel cairan

    menurun hingga 1'2 =m.

    #adi leDel sitch '2&1&, '2&1', '2&1* akan mengakifkan alarm jika

    leDel cairan lebih tinggi atau lebih rendah dari batas normal, dan jika dua

    atu tiga leDel sitch tersebut mengaktifkan alarm maka boiler akan trip.

    b5 "ow /emperature +uel 'il Suppl&

    Sistem alarm ini pada HHP.Boiler o.1menggunakan /emperature

     larm 1:&+ yang dipasang pada line fuel oil header , dengan setting ;2o

    =.

    Bila tempertatur fuel oil cenderung turun di baah batas normal

    dan mendekati setting dari 1:&+ (;22) maka 1:&+ akan mengaktifkan

    alarm.

    c5 High and "ow Pressure +uel 'il Suppl&

    Pada  HHP.Boiler o.1  menggunakan  Pressure Switch  P1:'*

    untuk high  pressure, dengan setting alarm &+,- $g

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    34/49

    demikian bila pressure fuel oil turun sampai dengan setting & $g

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    35/49

    Sensor alarm ini menggunakan U$ Cell Detector , jika loss of flame

    terjadi pada satu burner , maka hanya satu burner  itu sendiri yang mati.

    h5 "ow Pressure 0nstrument ir 

    pabila tekanan udara instrument cenderung turun sampai pada

     batas setting *,- $g

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    36/49

    Shut Down  untuk media ini menggunakan  +low Switch  ?1:2+,

    dan sistem shut down ini bekerja bersama1sama dengan alarm s&stem.

    c5 "ow "ow (ater "evel Drum

    Sensor untuk Shut down media ini menggunakan level switch 31

    '2&.&, 31'2&.' dan 31'2&.*,  shut down  dan alarm bekerja bersama1

    sama.

    d5 "oss 'ff 4lectrical Power 

    $ondisi ini sudah jelas, bila electric power  mengalami kegagalan,

    maka akan mematikan semua sistem dan semua peralatan pada operasi

    boiler , karena dalam hal ini menggunakan power suppl& electric.

    e5 "oss 'ff 0nstrument ir 

    "emikian juga pada keadaan ini, karena sebagian sistem

    instrumentasi menggunakan ir 0nstrument Suppl& (udara instrument)

    f)  4mergenc& /rip Switch atau 4mergenc& Shut Down

    Pada HHP.Boiler o.1 dilengkapi dengan  4mergenc& /rip Switch

    yang berfungsi untuk mematikan operasi boiler , bila terjadi gangguan

    operasi yang membahayakan boiler   dan peralatan pendukungnya serta

    manusia di sekitarnya dari bahaya yang ditimbulkan jika upaya

     pengamanan atau safety cara lain tidak bisa

    -.- %)nigurasi Burner "anagement S&stem (a*a HHP.B)iler n).1

     HHP.Boiler no.1 mempunyai + burner , untuk penyalaan api pertama ( start 

    up) harus dipenuhi lebih dulu tahapan1tahapan kondisi umum boiler , yang disebut

    LGeneral Boiler Condition” dan dilihat dari pemakaian bahan bakarnya. pabila

    menggunakan bahan bakar gas, harus dilakukan dulu tahapan gas lea,age test  (tes

     bocoran pada saluran  fuel gas), selain itu pemakaian gas harus memenuhi

     persyaratan yang dikenal dengan gas condition. 5al ini juga dilakukan bila boiler 

    menggunakan  fuel oil , maka persyaratan oil condition  juga harus dipenuhi. #ika

    semua kondisi tersebut diatas terpenuhi dan burner   sudah dalam keadaan siap,

    maka bisa dilakukan  +ire Up (penyalaan). Sedangkan untuk tahapan1tahapan

    *9

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    37/49

    kondisi tersebut dinamakan L Burner *anagement S&stem”, yang konfigurasinya

    digambarkan dibaah ini.

    #am$ar -. Burner "anagement S&stem

    -./ Purging B)iler

      Purging  (pembilasan) adalah suatu tahapan start up, untuk menghilangkan

     flammable gas  (sisa gas yang bisa terbakar) yang mungkin masih tertinggal di

    dalam furnace, sebelum boiler dinyalakan. Purging  dilakukan dengan

    menghembuskan udara melalui furnace, kemudian meleati flue gas duct  (saluran

    udara pembakaran) selama beberapa aktu tertentu. "imana pada proses purging

    ini gas1gas yang tidak diperlukan akan dibuang keluar melalui stack (cerobong).

       Purging  bisa dilakukan dengan melalui tahapan sebagai berikut %

    a. liran udara yang melalui burner bo)  harus lebih dari '-@

    =0 ( *a)imum Capacit& #ate) dari bukaan  +low Control 

    *;

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    38/49

    $alve ir 0nlet   (?=1&2&.& atau &2&.'). Udara tersebut

    dihasilkan oleh beroperasinya  +orce Draft +an  (?"?) turbine

    driven  atau electric driven.  0nlet $alve  ?=1&2&.& terpasang

     pada ?"? electric driven, sedangkan ?=1&2&.' terpasang

     pada ?"? turbine driven.  0nlet valve ?=1&2&.& atau ?=1

    &2&.' digerakkan (dioperasikan) oleh sebuah  +low 0ndicator 

    Control ir 0nlet (?/=1&2&) melalui solenoid valve S1&2* atau

    &2+, yang dioperasilkan secara remote  dari control room.

    Combustion ir +low  tersebut juga dilengkapi dengan  +low

     larm  ?1:2+ dan berhubungan dengan  shut down s&stem.

    "engan demikian air flow (aliran udara) harus lebih besar dari

    '-@, karena itu merupakan persyaratan dari rangkaian logika

    Safe Guarding S&stem.

     b. Semua actuator   untuk ir #egister  harus pada posisi terbuka,

    dengan menekan tombol ir #egister 'pen dari masing1masing

    burner  (burner  no.& s.d +), maka solenoid valve masing1masing

    burner   S19&&.& s.d 9&&.+ akan energi3ed   (kerja) untuk 

    menggerakkan ctuator ir register  dari burner  no.& s.d +, dan

     bersamaan dengan itu limit switch air register   dari keempat

    burner   yang semula normall& open  (membuka) akan closed 

    (menutup) dan mengirim signal ke alarm s&stem, sehingga

    lampu indikator open  air register menyala (192+.& s.d

    92+.+). "engan membukanya air register   dari keempat

    burner   merupakan persyaratan untuk melakukan  purging 

    boiler .

    c. Semua  Burner Gas "oc, 'n-'ff $alve harus posisi menutup.

     Burner gas loc, on-off valve S192;.& s.d 92;.+ (untuk valve

     pertama) dan S192:.& s.d 92:.+ (untuk valve  kedua), dan

     perlu diketahui masing1masing burner terdiri dari dua 'n-'ff 

    $alve, dengan begitu bagi limit switch masing Jmasing DalDe

     posisinya masih membuka, sehingga lampu indikator alarm

    Gas "oc, $alve Closed  menyala. "engan menutupnya masing1

    *:

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    39/49

    masing valve merupakan syarat dari tahapan untuk melakukan

     purging   boiler . Setelah persyaratan kondisi diatas terpenuhi,

    maka purging  akan terlaksana secara otomatis selama : menit,

    setelah itu 'n Dela& /imer   #ela& energi3ed   (diset selama :

    menit). Proses tersebut ditandai dengan lampu indikator 

    L Boiler Purge in Process” menyala, bila siklus purging selesai

    akan ditandai dengan lampu indikator L Boiler Has Been Purge”

    menyala. Selanjutnya burner  siap dioperasikan, tetapi terlebih

    dahulu tahapan LGeneral Burner Conditions” harus terpenuhi,

    dalam hal ini harus diperhatikan bahan bakar yang digunakan,

     fuel gas  atau fuel oil . Signal lampu indikator boiler has been

     purge akan tetap menyala sampai burner   yang pertama

    dinyalakan.

    -.0 #eneral B)iler )n*iti)ns

      Pada saat  start up maupun saat normal operasi, sejumlah kondisi tahapan

    harus terpenuhi dan persyaratan kondisi ini disebut LGeneral Boiler Conditions”.

      dapun kondisi tahapan itu adalah sebagai berikut %

    a.  Push button LGeneral 4mergenc&” dalam posisi tidak ditekan.

     b.  Purging boiler  telah dilakukan (boiler has been purged ).

    c. Combustion ir +an (?"?) harus beroperasi, baik electric driven atau

    turbine driven.

    d. liran udara yang melalui burner bo)  (combustion air flow) harus

    >'-@ =0 ( *inimum Capacit& #ate).

    e. ekanan +urnace harus dibaah harga maksimum (=).

    f.  "evel Drum diatas minimum level  (diatas J'2 =m).

      Perlu diketahui L Boiler Has Been Purged ” mempunyai pengertian, satu atau

    lebih burner   siap dioperasikan atau dalam posisi L 0n Service” (baik untuk gas

    burner  maupun oil burner ).

    #ika pada saat pertama burner dinyalakan mengalami kegagalan (padam

    setelah burner  dinyalakan), maka purging boiler  harus diulang kembali dari aal,

    dan apabila salah satu tahapan dari general conditions mengalami kegagalan, gas

    *8

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    40/49

    valve atau oil valve akan menutup dan semua burner akan padam, sehingga boiler 

    akan shut down.

    -. #as

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    41/49

    selama - menit, dalam hal ini sifat on dela& timer  tertunda untuk energi3ed  selama

    - menit. Selama aktu setting 'n Dela& /imer  tekanan gas harus mencapai ' s.d

    ',' $g

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    42/49

     beroperasi normal, hal ini dilakukan karena bila boiler   menggunakan sebagian

    burner fuel oil , bila akan menambah beban atau produksi steam. Sedangkan pada

     biasanya untuk  start up  aal menggunakan  fuel gas, untuk menyalakan ignitor 

    atau saat aal fire up.

      engoperasikan tahapan 'il +iring  dengan menekan Push Button Start 'il 

     +iring  yang berada di Control #oom. "engan ditekannya  push button *ain 'il 

    $alve  S192+ membuka, dan pada kondisi seperti ini berarti tahapan 'il 

    Conditions terpenuhi, selanjutnya bisa dinyalakan burner oil .

    -.4.1 il )n*iti)ns

      $ondisi ini untuk  start up  atau pada saat normal operasi, bila boiler 

    menggunakan fuel oil , ada beberapa syarat yang harus dipenuhi %

    a. General Conditions harus tetap aktif.

     b. 'il Pressure harus pada batas minimum dan maksimum (>& $g

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    43/49

    dengan menggunakan  fuel gas  (menyalanya gas burner karena ignition burner 

    sebagai pemantik) menyala terlebih dahulu dan membukanya  0gnition Gas $alve

    S192- (sebagai ignition pilot ).

    -.1 il Burner

      ahapan ini bila menggunakan  fuel oil   dari sebagian burner , maka ada

     beberapa syarat yang harus terpenuhi, seperti General Conditions  dan 'il 

    Condition, dan untuk mengoperasikan oil burner   harus terlebih dulu menekan

    tombol Start 'il Burner , maka  0gnition /ransformer   bekerja untuk 

    membangkitkan arus tinggi pada  0gnitor Burner   sebagai pemantik untuk 

    menyalakan  pilot ignition burner . da kalanya untuk sebelum menyalakan  fuel 

    oil , terlebih dulu dilakukan Purging 'il Burner  untuk membersihkan burner tip

    sisa endapan fuel oil  (saat burner oil  tidak digunakan).

    Sisa endapan  fuel oil   ini bisa menyebabkan  spra& angle (sudut pancaran)

     berubah1ubah, bila burner  tidak di purging  lebih dulu akan menyebabkan U$ Cell 

    tidak sempurna mendeteksi sinar api dari main flame, maka mengakibatkan output 

    indikasi U$ Cell  menjadi kecil (tidak sempurna), yang menyebabkan kegagalan

     pada burner flame dan berakibat padam.

    -.1.1 Purging il Burner

       Purging 'il Burner  dilakukan untuk cleaning   (membersihkan) burner oil 

    dengan menghembuskan steam (uap) bertekanan selama ' menit kedalam burner 

    oil , tujuannya untuk menghilangkan atau membersihkan sisa1sisa endapan  fuel oil 

    didalam burner tip.

     Purging 'il dilakukan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut %

    a. General Conditions harus tetap aktif.

     b. 'il Gun in placed position ('il Gun pada posisi didalam burner ).

    c.  Burner pada service position.

    d. 'il $alve dalam posisi menutup.

    e.  +lame rod  masih mendeteksi nyala api.

      Untuk melakukan Purging 'il Burner  harus dengan menekan tombol Start 

     Purging 'il Burner   dari control room, maka  Purge Steam valve S$-819  akan

    +*

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    44/49

    membuka dan  steam  mengalir kedalam oil gun  dan proses  purging   tersebut

     berjalan selama ' menit (karena melalui 'n Dela& /imer  yang diset ' menit).

    -.11

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    45/49

      Pada kondisi seperti itu  'il Pressure Control $alve cenderung menambah

     bukaan dan tekanan  fuel oil  bertambah, sehingga terjadi fluktuasi dari tekanan

     fuel  oil  yang relatif besar, dari kondisi ini akibatnya nyala api tidak stabil, maka

    U$  Cell gagal mendeteksi nyala api dari burner oil .

    "engan demikian signal yang diterima oleh U$ Cell  cenderung tidak stabil

     pula, yang mengakibatkan  flame burner  mudah padam (mati). gar hal tersebut

    tidak terjadi secara berulang1ulang pada saat 'il Pressure Control $alve

    menambah bukaan, maka ditambahkan  *anual-uto B&pass  untuk menghindari

    kejadian tersebut dan pada saat kejadian itulah  B&pass Switch  untuk U$ Cell 

     berfungsi agar signal tidak terputus, setelah  *ain +lame  stabil U$ cell   akan

     berfungsi sebagaimana mestinya.

    -.13 Penam$ahan A*justa$le !ela& n *an Time Dela& !ela& se$agai

      Ba6k U(

      Penambahan d6ustable /ime Dela& #ela& dipasang secara paralel dengan

    yang lama pada rangkaian sistem Pengaman, dan digunakan /oggle switch yang

     bisa dioperasikan secara manual, Penambahan ini bertujuan bila diadakan

     pengecekan atau perbaikan (kalibrasi) pada /ime Dela& #ela& disaat boiler  sedang

    operasi, dengan cara merubah posisi  toggle switch dari 'ff atau stand b&

    :ad6ustable rela& bac, up5 menjadi 'n. #adi tugas operasi time dela& rela& yang

    lama diambil alih oleh yang sebagai bac, up, sedangkan time delay relay yang

    lama dicabut untuk diadakan perbaikan (setting ulang).

      /ime Dela& #ela&  tersebut juaga bisa beroperasi secara bersamaan, dengan

    merubah posisi dari Stand B& menjadi 'n keduanya.

    -.1- Penam$ahan S)len)i* 'al7e se$agai Ba6k U(

      ujuan dipasangnya Solenoid $alve Bac, Up ini untuk menghindari, apabila

    dari salah satu  solenoid mengalami kegagalan, maka  solenoid   yang lain akan

    menggantikan peran dari  solenoid  yang mengalami kegagalan tersebut, dengan

     begitu akan terhindar atau memperkecil kemungkinan berhentinya operasi boiler .

      Untuk mencegah kegagalan kerja Solenoid saat boiler sedang bekerja dan

    menyebebkan boiler trip (mati), maka dilakukan penelitian dan eDaluasi secara

    +-

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    46/49

    menyeluruh pada rangkaian Sistem Pengaman, maka diputuskan untuk menambah

    Solenoid $alve baru yang dipasang sebagai Bac, Up.

      dapun Solenoid $alve yang dipasang meliputi %

    a. S19&; untuk service 'il Burner $alve.

     b. S192* untuk service *ain Gas $alve.

    c. S192+ untuk service *ain 'il $alve.

    d. S1&2+ untuk service ir 0nlet  (udara masuk) pada /urbin +orce Draft 

     +an.

    Untuk lebih jelasnya lihat gambar %

       6ormal 7mergency 6ormal

      76 "7 76 "7

     

      76 76 "7 "7

      4614?? DalDe 

    actuator 

      Back up Back up Back up Back up

    % main 76 % energiFe "7 % de energiFe

    #am$ar -.4 %)nigurasi (enam$ahan $aru S)len)i* 'al7e se$agai Ba6k U(

     

    Setelah menambah * (tiga) jenis komponen tersebut diatas, hampir 

    sepanjang beroperasinya HHP.Boiler o.1 bisa dikatakan tidak ada kendala yang

     berarti mengenai sistem pengamannya.

    +9

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    47/49

    BAB '. PENUTUP

    /.1 %esim(ulan

    Setelah melihat Sistem Pengaman  HHP.Boiler o.1 dapat disimpulkan %

    &. "engan dioptimalkannya peralatan1peralatan pengaman boiler, maka

    kinerja dari Sistem Pengaman   HHP.Boiler o.1  dapat ditingkatkan

    kehandalannya.

    +;

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    48/49

    '. Peralatan pengaman pada  HHP.Boiler o.1  telah memenuhi Standard 

    P/ 0P1--2, dan hal tersebut tidak menyimpang dari hakekat fungsi dari

    sistem pengaman  Boiler   itu sendiri, sebab telah disesuaikan oleh

    konfigurasi desain boiler beserta sistem kontrolnya.

    *.  HHP.Boiler o.1 di UP Pertamina Balikpapan telah menggunakan

    sistem "oad Sharing , yaitu suatu keadaan dimana apabila proses salah satu

     boiler gagal maka beban yang hilang tadi akan dibagi ke boiler lainnya

    dengan menggunakan "ow Selector #ela&.

    /.2 Saran

    1. Boiler   adalah unit yang memproduksi  steam (uap) sebagai penggerak 

    /urbine Generator  pembangkit tenaga listrik pada Unit Power Plant , dan

    untuk keperluan lain dari operasi kilang, maka di kesempatan lain Sistem

     Pengaman  bisa lebih dimaksimalkan kehandalannya, yaitu dengan

    menambah atau memodifikasi dari Single Solenoid $alve  ke  Double

    Solenoid $alve :#edundant5 untuk meningkatkan kehandalan dari sistem.

    ;.   Sebaiknya untuk menjaga kehandalan, dan ketelitian peralatan

    instrumentasi pengaman 55P Boiler no. & perlu dilakukan PreDentif 

    aintenance secara periodik setiap * (tiga) atau 9 (enam) bulan sekali.

  • 8/18/2019 Laporan Sistem Pengaman

    49/49

    '. Peralatan pengaman pada  HHP.Boiler o.1  telah memenuhi Standard 

    P/ 0P1--2, dan hal tersebut tidak menyimpang dari hakekat fungsi dari

    sistem pengaman  Boiler   itu sendiri, sebab telah disesuaikan oleh

    konfigurasi desain boiler beserta sistem kontrolnya.

    *.  HHP.Boiler o.1 di UP Pertamina Balikpapan telah menggunakan

    sistem "oad Sharing .

    /.2 Saran

    1. Boiler   adalah unit yang memproduksi  steam (uap) sebagai penggerak 

    /urbine Generator  pembangkit tenaga listrik pada Unit Power Plant , dan

    untuk keperluan lain dari operasi kilang, maka di kesempatan lain Sistem

     Pengaman  bisa lebih dimaksimalkan kehandalannya, yaitu dengan

    menambah atau memodifikasi dari Single Solenoid $alve  ke  Double

    Solenoid $alve :#edundant5 untuk meningkatkan kehandalan dari sistem.

    ;.   Sebaiknya untuk menjaga kehandalan, dan ketelitian peralatan

    instrumentasi pengaman 55P Boiler no. & perlu dilakukan PreDentif 

    aintenance secara periodik setiap * (tiga) atau 9 (enam) bulan sekali.